1. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Melindungi dan Menyejahterakan Ibu
Khilafah Melindungi dan Menyejahterakan Ibu
December 20th, 2013 by MHTI
Perhelatan panjang kehidupan ini banyak hal yang telah terjadi, permasalahan pelik dan suka
duka tercatat dalam catatan peristiwa. Dalam suasana Hari Ibu tanggal 22 Desember 2013
saat ini kaum perempuan keberadaannya selalu dihimpit oleh permasalahan yang tidak pernah
usai. Masih segar dalam ingatan kita berita yang menggemparkan dan kasus-kasus yang
terjadi menimpa perempuan karena narkoba, HIV/Aids, eksploitasi dan perbudakan,
permasalahan buruh migran, dan lain-lain.
Saat ini para perempuan di seluruh dunia sedang terzhalimi akibat penerapan sistem yang
munkar, yaitu sistem kapitalis yang tidak membela dan menjamin hak-hak perempuan.
Penerapan sistem kapitalis sekuler telah membawa kepada kehidupan yang menyimpang bagi
para perempuan. Sistem ini memaksa perempuan untuk mengabaikan kewajiban dan
tanggung jawabnya, dengan dalih mempertahankan kelangsungan hidup dan ‘trend’ untuk
memasuki pasar dunia bisnis yang sarat dengan persaingan.
Status dan Peran Utama Perempuan
Islam telah memberikan status terhormat bagi kaum perempuan, yaitu sebagai ibu dan
pengatur rumah tangga. Berkaitan dengan status ini berlaku kaidah, “al-Ashlu fi al-mar’ah
annaha umm[un] wa rabbatu bayt[in] wa hiya ’irdh[un] yajibu an yushana (Hukum asal
perempuan adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga dan ia adalah kehormatan yang
harus dijaga).”
Karena itulah peran utama kaum ibu adalah mengasuh, mendidik dan membina putra-putrinya,
menanamkan kepada mereka kecintaan kepada Allah SWT, Rasul dan Al-Quran serta
menempa kepemimpinan mereka. Serta memotivasi mereka untuk berjuang membela diin alIslam. Di sinilah peran seorang ibu begitu penting dalam melahirkan dan membentuk generasi
umat terbaik.
Untuk menjalankan peran wajibnya ini, Islam menetapkan sejumlah hak bagi ibu dan sekaligus
menjamin pemenuhannya. Agar perannya terlaksana dengan baik Islam menetapkan beberapa
hukum kepada ibu di antaranya adalah tidak diwajibkan mencari nafkah agar bisa fokus
dengan fungsi seorang ibu.
Di sisi lain, Islam menjamin pemenuhan hak ibu dalam rangka menunaikan kewajiban
utamanya dan dalam menjaga kedudukan strategis para ibu kepada Khalifah, selain kepada
suami mereka. Di antaranya adalah dengan memastikan apakah para suami sudah berlaku
baik kepada istrinya. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang terbaik di antara
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/khilafah-melindungi-dan-menyejahterakan-ibu/
1/5
2. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Melindungi dan Menyejahterakan Ibu
kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya. Aku adalah yang
terbaik perlakuannya terhadap istri di antara kalian.”(HR at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban). Jika
ada seorang suami yang tidak berlaku baik kepada istrinya, maka Khalifah akan memberi
sanksi kepadanya.
Hak Perempuan untuk Berperan di Ranah Publik
Islam juga memberikan hak kepada perempuan untuk berperan di ranah publik, seperti dalam
bidang pertanian, industri, bisnis, pendidikan, kesehatan, dakwah, kepartaian sebagaimana
laki laki.
Kita bisa lihat gambaran kiprah perempuan di masa Rasulullah dan Kekhilafahan Islam.
Tengoklah pada zaman Nabi saw., kemah Rufaidah al-Aslamiyah merupakan rumah sakit
pertama yang dibangun pada zaman Rasulullah saw,. Kemah ini dibangun oleh
seorang Rufaidah binti Kaab al-Aslamiyah. Beliau mempunyai ilmu pengobatan dan telah
mewakafkan dirinya untuk membantu umat Islam yang memerlukan, terutama bagi para tentara
yang mengalami cedera pada saat pertempuran.
Kiprah perempuan di tengah masyarakat pada masa Khilafah tercatat dengan baik dalam
sejarah. Sebut saja Syifa binti Sulaiman yang pernah diangkat oleh Khalifah Umar r.a,
sebagai Qadhi Hisbah (hakim yang mengurusi pelanggaran terhadap peraturan yang
melanggar hak masyarakat).
Perempuan mendapat hak yang sama dengan laki-laki dalam pendidikan. Hadirnya ilmuwan
Islam perempuan seperti Mariam al-Astrulabi (pada abad ke -10/944M) seakan menjadi bukti
bahwa Allah tidak pernah membatasi hamba-Nya untuk mencari, mempelajari maupun
mengkaji ilmu pengetahuan, terlebih bagi perempuan.
Khilafah Memberantas dan Mencegah Eksploitasi Perempuan
Dalam sistem Khilafah, perempuan tidak pernah mengalami diskriminasi dan eksploitasi.
Adanya jaminan Syari’ah Islam memastikan perempuan terpenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Berbanding terbalik dengan Kapitalisme sebagai sebuah ideologi rusak buatan akal manusia
yang lemah. Ide ini memandang perempuan sebagai individu yang harus memberi kontribusi
pada pendapatan ekonomi meskipun dengan cara yang menghinakan perempuan itu sendiri.
Celakanya kapitalisme ini diadopsi oleh mayoritas negeri muslim termasuk Indonesia. Tak
ayal lagi maka eksploitasi fisik dan finansial terhadap perempuan menjadi realita tak
terhindarkan. Trafficking, pornoaksi dan pornografi kaum perempuan, problem pekerja
perempuan kerap terjadi.
Berbeda dengan itu, Sistem Khilafah akan memastikan setiap perempuan menjalankan
perintah Allah untuk mengenakan jilbab dan kerudung saat keluar rumah (QS an-Nur [24]: 31
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/khilafah-melindungi-dan-menyejahterakan-ibu/
2/5
3. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Melindungi dan Menyejahterakan Ibu
dan al Ahzab [33]: 59). Khilafah juga memastikan setiap perempuan terhindar dari hal-hal yang
tidak baik dengan menjaga kehidupan khusus dan kehidupan umum sesuai syara’.
Adanya eksploitasi dan trafficking dikarenakan sistem bisnis eksploitatif yang dikembangkan
oleh Kapitalisme. Perempuan dipandang sebagai sarana yang dapat dieksploitasi demi
kepentingan bisnis. Perempuan didorong untuk bekerja dengan bermodal kemolekan tubuhnya.
Sebaliknya, Khilafah akan memastikan perempuan bekerja dengan ketrampilan, keahlian
maupun kepandaiannya, bukan dengan kecantikannya.
Pekerjaan yang mengeksploitasi kemolekan tubuh perempuan berakibat pada terbukanya
aurat, pornografi dan pornoaksi yang diharamkan syara’. Hal ini berdasarkan kaidah “AlWasîlah ilâ al-harâm muharramah (sarana yang mengantarkan pada perkara haram adalah
haram).
Prinsip-prinsip perlindungan terhadap kehormatan perempuan dan menjauhkan perempuan
dari eksploitasi harus dilakukan secara terpadu. Di antara kebijakan terpadu Khilafah dalam
menyelesaikan eksploitasi dantrafficking di antaranya:
Pertama, penyebab eksploitasi dan trafficking adalah rendahnya tingkat pendidikan
perempuan. Khilafah akan menerapkan Sistem pendidikan Islam yang ditujukan untuk
membentuk kepribadian Islam di samping memberikan ilmu, ketrampilan dan keahlian. Khilafah
juga akan menanamkan nilai-nilai tentang kedudukan laki-laki dan perempuan di tengah
masyarakat; tentang perilaku terpuji dan tercela.
Kedua, ekonomi yang eksploitatif. Khilafah akan menerapkan sistem ekonomi Islam yang
melarang aktivitas ekonomi yang menzhalimi orang lain, memberi upah tak layak, dan
menjauhkan semua jenis aktivitas memanfaatkan kemolekan tubuh perempuan demi
keuntungan materi. Karena itu Khilafah akan menutup rapat semua pintu menuju zina. Khilafah,
dengan penerapan sistem eknomi Islamnya, juga akan memastikan seluruh rakyat berada
dalam kemakmuran.
Ketiga, media massa sangatlah urgen. Khilafah akan memastikan bahwa semua media
menjalankan fungsi memberi informasi yang mendidik, menggambarkan pelaksanaan syariah
Islam, tidak menayangkan pornografi dan gaya hidup hedonis, serta menyebarluaskan
keteladanan dan akhlak mulia. Para perempuan akan terlindungi dari media rusak yang
menjebak perempuan dalam bisnis pornografi dan pornoaksi
Keempat, Khilafah akan menerapkan sistem peradilan Islam yang akan memberlakukan
sanksi secara tegas dan adil. Sanksi atas kriminalitas menghadirkan fungsi pencegahan
(zawâjir) dan penebus dosa (jawâbir). Segala bentuk eksploitasi
maupun trafficking (perbudakan) perempuan adalah perbuatan kriminal yang pelakunya akan
dihukum dengan hukuman yang sangat berat sesuai syariat Islam, hingga tercipta masyarakat
yang bersih dari perilaku maksiat. Perempuan pun terjaga kehormatannya dan jauh dari
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/khilafah-melindungi-dan-menyejahterakan-ibu/
3/5
4. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Melindungi dan Menyejahterakan Ibu
eksploitasi.
Khilafah Mengentaskan Kemiskinan dan Menciptakan Kesejahteraan Ekonomi
Islam telah menjamin perempuan berhak untuk memiliki, menggunakan, dan mengembangkan
harta kekayaan yang halal sebagaimana laki-laki. Hanya saja, Islam menghendaki perempuan
lebih mengutamakan tugas utamanya sebagai ibu dan pengatur rumah (umm[un] wa rabbah
bayt). Apabila tugas utama tersebut sudah ditunaikan, tidak ada larangan kaum perempuan
berkecimpung dalam dunia publik, termasuk bisnis.
Khilafah memberi kesempatan kaum perempuan untuk berkarya dan memiliki kedaulatan
ekonomi. Khilafah menjamin pemenuhan kebutuhan pokok setiap perempuan, mengentaskan
kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan melalui mekanisme sebagai berikut :
Pertama, Khilafah memerintahkan para laki laki (ayah) untuk bekerja menafkahi keluarganya
sebagaimana perintah Allah SWT dalam firman-Nya; ”Kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf.” (TQS al-Baqarah [2]: 233).
Untuk itu Khilafah akan menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi para laki-laki. Ini
adalah tanggung jawab negara Khilafah bersandar pada keumuman hadits Rasulullah saw.
Kedua, jika ada laki-laki (suami) yang tetap tidak mampu bekerja menanggung nafkah diri,
istri dan anak-anaknya (misalnya karena sakit, sudah tua renta, dll.) maka beban tersebut
dialihkan kepada ahli warisnya. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT juga di dalam al-Quran:
“Ahli waris pun berkewajiban demikian.” (TQS al-Baqarah [2]: 233). Yang dimaksud ahli waris
di sini adalah siapa saja yang berhak mendapatkan waris (kerabat dari sang suami).
Ketiga, ketika suami maupun kerabat tidak ada, atau ada tetapi tidak mampu menafkahi,
maka Negara Khilafah akan langsung menafkahi keluarga miskin ini, melalui lembaga Baitul
maal (Kas Negara) sehingga sang ibu tetap tidak dipaksa untuk bekerja.
Keempat, apabila di baitul maal tidak ada harta sama sekali, maka kewajiban menafkahi
orang miskin beralih kepada kaum muslimin. Secara teknis, hal ini dapat dilakukan dengan dua
cara; 1) kaum muslim secara individu membantu orang yang miskin. 2) Negara Khilafah
mewajibakan ‘dhoribah’ (pajak) kepada orang-orang kaya hingga mencukupi kebutuhan untuk
membantu orang miskin. Jika dalam jangka waktu tertentu pajak tersebut tidak diperlukan lagi,
maka pemungutannya oleh negara akan dihentikan
Adapun kebutuhan pokok masyarakat berupa jasa, yaitu pendidikan, kesehatan dan keamanan
juga akan dipenuhi oleh Khilafah secara langsung dan gratis. Untuk membiayai semua itu,
selain berasal dari harta milik negara, juga dari hasil pengelolaan harta milik umum.
Dari penjelasan di atas hanya Khilafah satu-satunya institusi yang menjaga peran, status dan
hak-hak para perempuan sehingga mereka bisa menjalankan kewajiban utama, tugas mulia,
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/khilafah-melindungi-dan-menyejahterakan-ibu/
4/5
5. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Melindungi dan Menyejahterakan Ibu
peran istimewa, dan status terhormatnya sebagai ibu, pendidik generasi. Khilafah juga
melindungi para ibu, dan sekaligus mencegah serta memberantas segala bentuk eksploitasi
terhadap mereka. Dan Khilafah, satu-satunya Sistem yang memberi jaminan kesejahteraan
ekonomi bagi kaum ibu.(Ummu Ghiyas)
Wallahu a’alam bishshowab
Baca juga :
1. Khilafah, Negara yang Melindungi dan Menyejahterakan Remaja
2. Khilafah Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi
3. Ibu-ibu Lampung Merindukan Khilafah Yang Melindungi Perempuan dari Kemiskinan
dan Eksploitasi
4. Khilafah Menyejahterakan Ibu dan Generasi
5. Khilafah Melindungi Perempuan Dari Kemiskinan Dan Eksploitasi
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/khilafah-melindungi-dan-menyejahterakan-ibu/
5/5