3. KRITERIA GURU PROFESIONAL
1. Memiliki akhlak dan juga budi pekerti
yang luhur sehingga bisa untuk
memberikan contoh yang baik kepada
anak didiknya.
2. Memiliki kemampuan dalam mendidik
juga mengajar pebelajar dengan baik.
3. Menguasai materi pelajaran yang akan
dijelaskan dan diajarkan dalam proses
belajar mengajar.
4. KRITERIA GURU PROFESIONAL
4. Mempunyai kualifikasi akademik serta
juga latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas.
5. Menguasai dan memahami berbagai
adminitrasi kependidikan, contohnya
seperti RPP, Silabus, Kurikulum, KKM,
dan lain sebagai.
6. Memiliki semangat serta motivasi yang
tinggi dalam mengabdikan ilmu yang
dimilikinya kepada semua pebelajar.
7.
5. KRITERIA GURU PROFESIONAL
7. Tidak pernah berhenti dalam belajar dan
juga mengembangkan kemampuannya.
8. Mengikuti diklat serta juga pelatihan guna
menambah wawasan dan juga
pengalaman.
9. Aktif, kreatif, dan juga inovatif dalam
mengembangkan pembelajaran
6. KRITERIA GURU PROFESIONAL
10.Selalu up to date terhadap suatu informasi atau
masalah yang terjadi di lingkungannya.
11.Menguasai IPTEK contohnya seperti komputer,
internet.
12.Gemar dalam membaca sebagai alat dalam
menambah wawasan.
13.Tidak pernah berhenti untuk terus berkarya
(berkreasi dalam hal pendidikan), misalnya
membuat PTK, bahan ajar.
7. KRITERIA GURU PROFESIONAL
14.Dapat berinteraksi serta juga bersosialisasi
dengan orang tua murid, teman sejawat serta
juga lingkungan sekitar dengan baik.
15.Aktif dalam kegiatan atau aktivitas organisasi
kependidikan seperti KKG, PGRI, Pramuka,
dan sebagainya.
16.Memiliki sikap cinta kasih, tulus serta juga
ikhlas dalam mengajar.
9. PENINGKATAN PROFESIONAL GURU
1. Menempuh Jenjang Pendidikan yang
Lebih Tinggi Sesuai Dengan Kualifikasi
Akademik
2. Melalui Program Sertifikasi Pembelajar
3. Memberikan Diklat dan Pelatihan Bagi
Pembelajar
4. Gerakan Pembelajar Membaca
5. Melalui organisasi Kelompok Kerja Guru
(KKG)
6. Senantiasa Produktif Dalam
Menghasilkan Karya-Karya di Bidang
Pendidikan
11. KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. J. Hoogeveld (Belanda), pedagogik ialah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan
tertentu, yaitu supaya kelak ia mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas hidupnya
2. Langeveld (1980) diartikannya sebagai sesuatu yang
menekankan kepada praktek, yang menyangkut kegiatan
mendidik, membimbing anak juga dapat mengembangkan
konsep-konsep tentang hakikat manusia, hakikat anak,
hakikat tujuan pendidikan serta hakikat proses pendidikan.
12. KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Penguasaan terhadap karakteristik pebelajar dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual.
2. Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
3. Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
bidang pengembangan yang diampu.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan
yang mendidik.
13. KOMPETENSI PEDAGOGIK
6. Memfasilitasi pengembangan potensi pebelajar untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
pebelajar.
8. Melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
9. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
14. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Secara garis besar kompetensi
kepribadian memiliki arti kompetensi
yang berkaitan dengan perilaku
pembelajar dalam menghadapi
pebelajar saat proses pembelajaran
berlangsung
15. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Kompetensi yang berkaitan dengan tingkah laku pribadi
Guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur
sehingga terpantul dalam perilaku sehari-hari
2. Oleh karena Guru dituntut melalui sikap dan perbuatan
menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-
orang yang dipimpinnya
3. Pembelajar adalah mitrasiswa dalam kebaikan
4. Kompetensi kepribadian mencakup sikap (attitude), nilai-
niai (value), kepribadian (personality) sebagai elemen
perilaku (behaviour)
16. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Tidak mempertahankan wibawa, karena hal ini akan membawa jarak
antara pembelajar dan pebelajar.
2. Bertahannya kewibawaan, bila Siswa melanggarnya akan terjadi
pemakdulan atau penghukuman pada Siswa yang mengarah pada
kekerasan
3. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk mengembangkan
budaya berpikir kritis Siswa,
4. Saling menerima dalam perbedaan pendapat dan menyepakatinya
untuk mecapai tujuan bersama maka dituntut seorang Guru untuk
bersikap demokratis dalam menyampaikan dan menerima gagasan-
gagasan mengenai permasalahan yang ada di sekitarnya sehingga
pembelajar menjadi terbuka dan tidak mentup diri dari hal-hal yang
berada di luar dirinya
17. KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkannya membimbing
peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan
18. KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Kompetensi Profesional merupakan kemampuan yang
harus dimiliki dalam perencanaan dan pelaksanaan proses
pembelajaran.
2. Guru memiliki tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, SEHINGGA
Guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran
dengan baik.
3. Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi
pelajaran yang disajikan sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi di era industry 4.0.
4. Persiapan diri tentang materi diupayakan dengan jalan
mencari informasi melalui berbagai sumber belajar
19. KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Dalam menyampaikan pembelajaran, pembelajar
mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber
materi yang tidak pernah kering dalam mengelola
proses pembelajaran. Kegiatan mengajarnya
harus disambut oleh pebelajar sebagaisuatu seni
pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh
melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar
yang tidak pernah putus.
20. KOMPETENSI PROFESIONAL
2. Dalam melaksakan proses pembelajaran, keaktifan siswa
harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan
menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat.
3. Guru menciptakan suasana yang dapat mendorong siswa
untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen,
serta menemukan fakta dan konsep yang benar.
4. Karena itu Guru harus melakukan kegiatan pembelajaran
menggunakan multimedia, sehingga terjadi suasana
belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan
belajar sambil bermain, sesuai kontek materinya.
21. KOMPETENSI PROFESIONAL
5. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru
harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar harus benar dan
tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun butir
secara benar, agar tes yang digunakan dapat
memotivasi pebelajar belajar.
22. KOMPETENSI SOSIAL
Kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul seacara efektif dengan pebelajar,
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua/wali pebelajar dan masyarakat
sekitar
23. KOMPETENSI SOSIAL
1. Terampil berkomunikasi dengan pebelajar dan
orang tua pebelajar.
2. Bersikap simpatik.
3. Dapat bekerja sama dengan Dewan
Pendidikan/Komite Sekolah.
4. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra
pendidikan.
5. Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).