SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 172
Baixar para ler offline
Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
Dilindungi Undang-Undang 
MILIK NEGARA 
TIDAK DIPERDAGANGKAN 
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka 
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di 
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap 
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa 
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan 
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas 
buku ini. 
Katalog Dalam Terbitan (KDT) 
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan 
Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. 
xiv, 158. : illus. ; 25 cm. 
Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 
ISBN 978-602-282-471-8 (jilid lengkap) 
ISBN 978-602-282-474-9 (jilid 2a) 
1. Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran I. Judul 
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
370.11P 
Kontributor Naskah : Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli 
Penelaah : Dadang Sundawa dan Nasiwan 
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud 
Cetakan ke-1, 2014 
Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt 
ii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | iii 
Kata 
Pengantar 
0 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata pelajaran yang dirancang 
untuk membekali peserta didik dengan keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan 
oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Melalui pembelajaran PPKn, peserta didik 
dipersiapkan untuk dapat berperan sebagai warganegara yang efektif dan bertanggung jawab. 
Pembahasannya secara utuh mencakup Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara 
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Yang diterjemahkan dalam tata 
cara kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai 
universal kemanusiaan dalam implementasinya. 
0 Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, kompetensi yang dibentuk melalui pembelajaran PPKn 
untuk Pendidikan Menengah Kelas XI haruslah mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan 
keterampilan. PPKn sebagai pengetahuan diajarkan untuk membuat peserta didik terampil dalam 
menerapkan pengetahuan PPKn tersebut dalam kehidupan nyata. Dengan keterampilan yang terasah 
tersebut, pembelajaran PPKn dilanjutkan sehingga dapat membentuk peserta didik yang memiliki 
sikap sebagai seorang warga negara yang taat dan meyakini falsafah hidup bangsa Indonesia dalam 
kesehariannya. Dengan demikian kompetensi lulusan pendidikan menengah yang dirumuskan 
sebagai mampu menjadi cerminan bangsa dalam pergaulan dunia dapat tercapai. 
0 Untuk mencapai kompetensi seperti diatas, pembelajaran PPKn dirancang berbasis aktivitas 
terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga­negara 
yang bertanggung jawab melalui kepeduliannya terhadap permasalahan dan tantangan yang 
dihadapi bangsa, negara, dan masyarakat sekitar sampai peradaban dunia. Kepedulian tersebut 
ditunjukkan dalam bentuk pertisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan 
dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian pengetahuan ataupun 
keterampilan penyajian dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada keterampilan 
berbentuk tindakan nyata sebagai perwujudan dari sikap peduli, bertanggung jawab, dan cinta 
tanah air yang telah terasah dalam diri peserta didik. 
0 Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang 
diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi 
berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru 
dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada 
buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan 
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitarnya. 
0 Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan 
tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan 
semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun 
ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat 
terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang 
para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan 
pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan 
kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan 
generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). 
Jakarta, Januari 2014 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
Mohammad Nuh
Daftar Isi 
Kata Pengantar........................................................................................ 
Daftar Isi................................................................................................... 
Daftar Gambar......................................................................................... 
Daftar Tabel.............................................................................................. 
Keunggulan Buku.................................................................................... 
Bab 1 : Menapaki Jalan Terjal Penegakan Hak Asasi 
Manusia di Indonesia................................................................ 
A. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia................................... 
1. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)...... 
2. Bentuk-bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia............. 
B. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
di Indonesia.............................................................................. 
1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia.................... 
2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia...... 
C. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)..................... 
1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan 
Hak Asasi Manusia.......................................................... 
2. Upaya penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi 
Manusia...... 
3. Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakan HAM 
di Indonesia................................................................... 
Refleksi......................................................................................... 
Rangkuman................................................................................... 
Penilaian Diri................................................................................ 
Praktik Belajar Kewarganegaraan................................................ 
Uji Kompetensi Bab 1.................................................................. 
Bab 2 : Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan 
Berbangsa dan Bernegara........................................................ 
A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.... 
1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik 
Indonesia......................................................................... 
2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia..... 
iii 
iv 
viii 
x 
xi 
1225 
88 11 
14 
14 
18 
21 
22 
22 
23 
24 
25 
27 
28 
28 
33 
iv | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | v 
3. Kekuasaan Negara atas Kekayaan Alam yang 
terkandung dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik 
Indonesia......................................................................... 
B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia.............. 
1. Status Warga Negara Indonesia...................................... 
2. Asas-asas Kewarganegaraan Indonesia.......................... 
3. Syarat-Syarat menjadi Warga Negara Indonesia............ 
4. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia........ 
C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia... 
1. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan 
Berkepercayaan.............................................................. 
2. Membangun Kerukunan Umat Beragama..................... 
D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik 
Indonesia................................................................................ 
1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara................ 
2. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem 
Pertahanan dan Keamanan Negara................................. 
Refleksi........................................................................................ 
Rangkuman.................................................................................. 
Penilaian Diri............................................................................... 
Praktik Belajar Kewarganegaraan............................................... 
Uji Kompetensi Bab 2................................................................. 
Bab 3: Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan 
Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara............................ 
A. Hakikat Demokrasi................................................................. 
1. Makna Demokrasi........................................................ 
2. Prinsip-Prinsip Demokrasi........................................... 
B. Penerapan Demokrasi di Indonesia........................................ 
1. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila........................... 
2. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia........................... 
36 
38 
38 
41 
42 
43 
44 
44 
47 
50 
50 
53 
55 
55 
56 
57 
57 
59 
60 
60 
64 
65 
65 
71
C. Membangun Demokrasi untuk Indonesia............................... 
1. Pentingnya Kehidupan yang Demokratis..................... 
2. Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai 
Demokrasi.................................................................... 
Refleksi......................................................................................... 
Rangkuman................................................................................... 
Penilaian Diri................................................................................ 
Praktik Belajar Kewarganegaraan................................................ 
Uji Kompetensi Bab 3.................................................................. 
Bab 4: Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara................... 
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia... 
1. Macam-macam Kekuasaan Negara................................. 
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia................... 
B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik 
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian.......... 
1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia............. 
2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia..... 
3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian......................... 
C. Kedudukan dan Fungsi Pemerintahan Daerah dalam 
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia..................... 
1. Konsep Pemerintah Daerah............................................. 
2. Kewenangan Pemerintahan Daerah................................. 
Refleksi......................................................................................... 
Rangkuman................................................................................... 
Penilaian Diri................................................................................ 
Praktik Belajar Kewarganegaraan................................................ 
Uji Kompetensi Bab 4.................................................................. 
Bab 5: Menyiram Indahnya Keadilan dan Kedamaian...................... 
A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum...................... 
1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum............. 
2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum...... 
84 
84 
87 
88 
89 
89 
90 
91 
92 
93 
93 
95 
99 
99 
103 
105 
109 
109 
112 
115 
115 
116 
117 
119 
120 
121 
121 
124 
vi | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin 
Keadilan dan Kedamaian......................................................... 
126 
126 
127 
129 
131 
134 
134 
138 
140 
142 
143 
144 
145 
145 
146 
148 
153 
1. Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia................. 
2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia.............................. 
3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan 
Kehakiman..................................................................... 
4. Peran Advokat................................................................ 
C. Dinamika Pelanggaran Hukum.............................................. 
1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum............................. 
2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum.......... 
3. Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan 
Penegakan Hukum....................................................... 
Refleksi....................................................................................... 
Rangkuman................................................................................. 
Penilaian Diri.............................................................................. 
Praktik Belajar Kewarganegaraan............................................... 
Uji Kompetensi Bab 5................................................................. 
Indeks....................................................................................................... 
Glosarium................................................................................................. 
Daftar Pustaka.......................................................................................... 
PPKn | vii
Daftar Gambar 
Gambar 1.1 : Kegiatan pembelajaran di sekolah........................ 1 
Gambar 1.2 : Kerja bakti atau gotong royong merupakan 
salah satu bentuk pemenuhan kewajiban 
manusia.................................................................. 3 
Gambar 1.3 : Korban-korban kejahatan genosida........................ 6 
Gambar 1.4 : Pencemaran lingkungan yang disebabkan karena 
limbah pabrik merupakan salah satu bentuk 
pelanggaran HAM.................................................. 10 
Gambar 1.5 : Munir; Aktivis HAM Indonesia.............................. 12 
Gambar 1.6 : Proses persidangan di Pengadilan HAM................ 20 
Gambar 2.1 : Sampul Naskah UUD Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945............................................................. 27 
Gambar 2.2 : Peta Indonesia......................................................... 28 
Gambar 2.3 : Djuanda Kartawidjaya............................................ 30 
Gambar 2.4 : Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum 
Laut PBB, tahun 1982............................................ 31 
Gambar 2.5 : Wilayah daratan termasuk elemen terpenting bagi 
tegaknya suatu negara............................................. 33 
Gambar 2.6 : Beberapa kekaayaan alam Indonesia...................... 36 
Gambar 2.7 : Susi Susanti dan Alan Budikusuma 
merupakan salah satu contoh WNI keturunan 
Tionghoa................................................................. 40 
Gambar 2.8 : Beberapa aktifitas keagamaan................................. 45 
Gambar 2.9 : Contoh hubungan antar umat beragama................. 48 
Gambar 2.10 : TNI/POLRI manunggal bersama rakyat................. 51 
Gambar 2.11 : Salah satu bentuk perjuangan Rakyat Indonesia 
untuk mengusir penjajah......................................... 53 
viii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | ix 
Gambar 3.1 : Perwujudan demokrasi di berbagai lingkungan 
kehidupan............................................................... 59 
Gambar 3.2 : Abraham Lincoln; Presiden Amerika yang ke-16 
(1861-1865) terkenal sebagai peletak konsep dasar 
demokrasi............................................................... 63 
Gambar 3.3 : Peradilan yang merdeka merupakan 
perwujudan dari prinsip-prinsip Demokrasi 
Pancasila................................................................. 67 
Gambar 3.4 : Jenderal Soedirman memimpin perang untuk 
mempertahankan kemerdekaan Republik 
Indonesia................................................................ 73 
Gambar 3.5 : Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan 
awal bergulirnya konsepsi Demokrasi 
Terpimpin............................................................... 78 
Gambar 3.6 : Pelantikan B.J Habibie sebagai Presiden Republik 
Indonesia Ke-3........................................................ 83 
Gambar 4.1 : Para anggota kabinet (menteri)............................... 92 
Gambar 4.2 : Pos keamanan.......................................................... 94 
Gambar 4.3 : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
merupakan salah satu kementerian yang sudah 
ada sejak Indonesia merdeka.................................. 101 
Gambar 4.4 : Bidang Pertahanan dan Keamanan menjadi 
kewenangan pemerintah pusat melalui TNI/Polri.. 110 
Gambar 5.1 : Simbol Perlindungan dan Penegakan Hukum...... 120 
Gambar 5.2 : Contoh tindakan terhadap pelaku pelanggaran 
aturan...................................................................... 121 
Gambar 5.3 : Anggota kepolisian sedang melakukan 
pemeriksaan tempat kejadian perkara.................... 127
Gambar 5.4 : Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia...... 129 
Gambar 5.5 : Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat 
bagi setiap warga negara yang mencari keadilan... 131 
Gambar 5.6 : Para penasihat hukum atau advokat juga 
merupakan salah satu lembaga penegak 
hukum..................................................................... 132 
Gambar 5.7 : Para pelajar yang bolos sekolah ditertibkan oleh 
aparat penegak hukum............................................ 135 
Gambar 5.8 : Kegiatan ronda malam merupakan 
bukti kepatuhan terhadap hukum yang 
berlaku.................................................................... 141 
x | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | xi 
Daftar Tabel 
Tabel 4.1 : Kewenangan Presiden Republik Indonesia 
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 
1945............ 100 
Tabel 4.2 : Hak dan Kewajiban Daerah Otonom Berdasarkan 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah............ 111 
Tabel 4.3 : Urusan Wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan 
Kabupaten/Kota Berdasarkan Undang-Undang 
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 
Tentang Pemerintahan Daerah ............................... 113 
Tabel 5.1 : Norma-norma yang berlaku di 
masyarakat.............................................................. 138
Keunggulan Buku 
Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini merupakan 
buku pegangan dalam proses pembelajaran. Buku ini banyak sekali 
manfaatnya bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta didik, buku ini akan 
mengantarkan mereka memperoleh wawasan yang diperlukan untuk menjadi 
warga negara yang baik. Sedangkan bagi guru, buku ini dapat dijadikan 
sebagai panduan dalam melaksanaan proses pembelajaran baik di dalam 
maupun di lingkungan sekolah. 
Buku ini merupakan jawaban atas tuntutan buku pelajaran yang 
berkualitas, yaitu buku pelajaran yang tidak hanya memaparkan materi, akan 
tetapi membelajarkan siswa tentang materi. Buku ini menmgembangkan 
kompetensi kewarganegaraan kalian melalui pendekatan scientific dimana 
melalui buku ini dalam proses pembelajaran kalian didorong untuk 
selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan dan 
mengkomunikasikan. 
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Materi yang disajikan 
dalam buku ini sesuai dengan Standar Isi yang ditetapkan dalam Permendikbud 
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, serta Permendikbud Nomor 
70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah 
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Materi disajikan dengan 
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh kalian dan disesuaikan 
dengan tingkat perkembangan psikologis kalian sekolah menengah atas. 
Buku ini dikemas secara sistematis dan menarik serta ditujukan untuk 
meningkatkan kreatifitas kalian. Bahasa yang dipergunakan merupakan 
bahasa yang mudah dipahami oleh kalian. Dengan kata lain, bahasa yang 
dipergunakan bukanlah bahasa yang kaku, tetapi bahasa yang fleksibel serta 
bersahabat dengan kalian. 
Apa saja yang terdapat dalam buku ini? Di dalam buku ini disajikan 
berbagai macam rubrik yang mendorong kalian untuk aktif dalam setiap 
rangkaian proses pembelajaran. Adapun sistematika yang terdapat dalam 
buku ini diantaranya sebagai berikut: 
1. Pengantar. Bagian ini terdapat pada awal setiap bab yang berfungsi 
memberikan gambaran awal mengenai materi pembelajaran yang akan 
kalian pelajari. Pada bagian ini kalian akan disuguhi gambar atau lagu 
yang tentunya akan semakin mendorong kalian untuk lebih tahu lagi 
materi yang dipelajari pada bab tersebut. 
2. Materi Pembelajaran. Bagian ini berisi paparan materi pembelajaran 
yang harus kalian pelajari. Materi pembelajaran disajikan dengan menarik 
xii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
yang didukung oleh gambar-gambar yang relevan serta contoh-contoh 
yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan 
sekitar kalian. Materi pembelajaran ini dilengkapi dengan rubrik Info 
Kewarganegaraan yang berisi tentang informasi-informasi tambahan 
yang tentunya akan memperluas cakrawala berpikir kalian. Selain itu juga 
terdapat rubrik Penanaman Kesadaran Berkonstitusi, yang berisi tentang 
nilai-nilai yang sifatnya penting dan mendasar yang akan mengarahkan 
kalian dalam pergaulan di berbagai lingkungan kehidupan. 
3. Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak kalian berlatih 
baik secara mandiri atau berkelompok untuk menyelesaikan berbagai 
tugas dengan cara membaca berbagai literatur/buku, menganalisis suatu 
kasus, melakukan pengamatan terhadap berbagai peristiwa yang sedang 
terjadi di lingkungan sekitar serta melakukan wawancara dengan para 
tokoh masyarakat atau aparatur negara. 
4. Refleksi. Melalui bagian ini kalian diajak untuk mengevaluasi diri serta 
merenungkan apa saja saja yang telah kalian berikan atau lakukan untuk 
kemajuan bangsa dan negara. 
5. Rangkuman. Untuk mempermudah kalian dalam memahami materi 
pembelajaran, buku ini juga dilengkapi dengan rangkuman yanng berisi 
ringkasan materi pembelajaran dalam satu bab. 
6. Uji Kompetensi. Bagian ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana 
kompetensi yang telah kalian kuasai setelah mempelajari materi 
pembelajaran pada satu bab dengan menjawab berbagai soal yang 
terdapat dalam bagian ini. 
7. Penilaian Diri. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap dan 
perilaku kalian sebagai warga negara yang baik. Pada bagian ini kalian 
diajak untuk menilai diri sendiri, memberikan argumen atas nilai yang 
kalian tetapkan serta mengklarifikasi nilai-nilai yang berkembang di 
masyarakat melalui wacana yang dibaca. 
8. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Untuk melatih kecakapan kalian 
dalam mengolah potensi berpikir kritis, pada bagian ini kalian akan diajak 
untuk mengerjakan seperangkat tugas untuk meningkatkan keterampilan 
kalian sebagai warga negara. Tugas-tugas tersebut dikemas dalam bentuk 
penelitian sederhana, analisis kasus, debat, menulis artikel dan bermain 
peran atau simulasi. 
9. Indeks. Bagian ini berisi istilah-istilah dan nama tokoh-tokoh yang 
PPKn | xiii 
penting untuk diketahui oleh kalian.
10. Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya kalian tidak bingung 
ketika menemukan berbagai kata asing atau kata yang sulit dipahami, 
sehingga mempermudah kalian untuk memahami materi secara 
keseluruhan. 
Dengan membaca buku ini, cakrawala berpikir kalian sebagai warga 
negara tentunya akan semakin luas serta kompetensi yang dimiliki juga akan 
semakin bertambah banyak dan baik kualitasnya. 
xiv | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Menapaki Jalan Terjal 
Penegakan Hak Asasi 
Manusia di Indonesia 
Selamat kalian telah berhasil melewati tantangan di kelas X. Kalian saat ini 
sudah berada di tingkat yang lebih tinggi, yaitu di kelas XI SMA/SMK/MA/MAK. 
Kalian tentunya merasa bahagia dengan semua yang telah kalian peroleh saat 
ini. Itu semua tentu saja merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus 
kalian syukuri. Salah satu bentuk rasa syukur kalian adalah dengan senantiasa 
meningkatkan semangat belajar kalian, sehingga dapat memperoleh prestasi yang 
lebih baik lagi. Jangan lupa juga kalian harus senantiasa berdoa kepada Tuhan 
Yang Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan memulai dan mengakhiri 
aktivitas sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran. 
Sumber: www.wapikweb.org 
Gambar 1.1 Kegiatan pembelajaran di sekolah. 
Apa yang ada dalam pikiran kalian ketika melihat gambar 1.1? Peristiwa 
pada gambar di atas juga sedang kalian alami saat ini. Mendapatkan pendidikan 
yang layak merupakan salah satu hak asasi setiap manusia. Selain pendidikan, 
masih banyak jenis hak asasi manusia lainnya yang harus dihormati dan dijamin 
pemenuhannya baik oleh negara atau setiap warga negara. 
Selain melihat peristiwa pada gambar di atas, tentunya kalian juga dalam 
kehidupan sehari-hari, sering membaca atau melihat berita di televisi tentang 
peristiwa-peristiwa seperti kasus kekerasan yang dialami oleh Tenaga Kerja 
Indonesia (TKI) di luar negeri, perampokan yang disertai dengan pembunuhan 
PPKn | 1 
BAB 
1
dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan sebagian contoh dari 
pelanggaran hak asasi manusia (pelanggaran HAM) yang apabila tidak ditangani 
akan semakin membuat terjal proses penegakan HAM di Indonesia. 
Apa sebenarnya pelanggaran HAM itu? Faktor-faktor apa saja yang 
menyebabkannya? Bagaimana upaya pemerintah dalam menangani kasus-kasus 
pelanggaran HAM? Bagaimana pula partisipasi masyarakat dalam mencegah 
terjadinya pelanggaran HAM. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya dapat 
kalian jawab setelah membaca dan menelaah materi pembelajaran yang ada pada 
bab ini. 
A. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
1. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) 
Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah berbagai pengertian 
pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini bertujuan supaya kalian dapat 
mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki oleh setiap manusia, 
sehingga pada akhirnya kalian akan menghindarkan diri untuk melakukan 
pelanggaran HAM. Sebelum mempelajari pengertian pelanggaran HAM, ada 
baiknya kalian perhatikan fakta berikut dengan seksama. 
a. Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain, akan tetapi saat ini banyak 
sekali terjadi peristiwa pembunuhan. Salah satu buktinya, sering sekali media 
massa memberitakan peristiwa pembunuhan. 
b. Setiap orang berhak untuk menikmati kebebasan atau kemerdekaan, akan 
tetapi faktanya kita sering mendengar pemberitaan tentang penculikan, 
pemerkosan, trackficing, perbudakan atau diskriminasi yang sering terjadi 
baik di negara kita ataupun negara lain. 
c. Tidak seorang pun yang ingin hidup sengsara, ia akan selalu berusaha 
mencapai kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin. Tetapi faktanya kita 
sering melihat banyak orang yang meminta-minta, anak-anak yang putus 
sekolah, anak-anak jalanan, dan sebagainya. 
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, coba kalian diskusikan dengan 
teman sebangku mengapa hal-hal yang disebut di atas bisa terjadi? 
Apa saja yang menyebabkannya? 
Pada saat ini, kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan manusia sering sekali 
diabaikan baik oleh manusia itu sendiri ataupun oleh oknum pemerintah. Padahal 
ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang harus dimiliki 
oleh manusia dan tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, sebagaimana 
ditegaskan dalam Pasal 28 I ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik 
Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak 
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak 
2 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk 
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia 
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. 
Selain mempunyai hak asasi, setiap manusia juga mempunyai kewajiban asasi. 
Kewajiban asasi manusia adalah menghormati, menjamin dan melindungi hak 
asasi manusia lainnya. Hak hidup, kebebasan dan kebahagiaan seorang manusia 
dapat dijamin atau terlindungi, apabila ia sendiri menjamin dan melindungi hak 
hidup, kebebasan dan kebahagiaan orang lain. Apabila hal tersebut tidak terwujud, 
maka akan terjadi pelanggaran HAM. Dengan demikian secara sederhana bahwa 
pelanggaran hak asasi manusia itu adalah pelanggaran atau pelalaian terhadap 
kewajiban asasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada 
orang lain. 
Sumber: www.bkd.surabaya.go.id 
Gambar 1.2 Kerja bakti atau gotong royong merupakan salah satu bentuk pemenuhan 
kewajiban manusia. 
Secara yuridis, menurut Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Republik 
Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang dimaksud 
dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau 
kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja 
atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan 
atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin 
oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan 
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme 
hukum yang berlaku. Dengan demikian dalam konteks Negara Indonesia, 
pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan 
oleh individu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak 
asasi manusia 
Pernahkah kalian merasakan ketidaknyamanan? Misalnya ketika kalian 
menumpang sebuah angkutan umum, tiba-tiba kalian merasa sesak karena ada 
penumpang lain yang merokok. Atau ketika kalian terpaksa harus berjalan kaki 
PPKn | 3
di bahu jalan, karena trotoar yang 
seharusnya digunakan oleh pejalan 
Info Kewarganegaraan 
kaki, tetapi malah dijadikan tempat 
berjualan oleh para pedagang 
Dasar pemikiran pembentukan 
kaki lima. Apabila kalian pernah 
Undang-Undang Republik 
mengalami peristiwa tersebut, itu 
Indonesia Nomor 39 tahun 1999 
berarti bahwa telah terjadi pelanggaran 
tentang HAM diantaranya: 
terhadap hak kalian atas rasa nyaman. 
a. Tuhan YME adalah pencipta 
Hal tersebut mengandung makna 
bahwa pelanggaran HAM dapat 
alam semesta. 
diindikasikan atau ditandai dengan 
b. Manusia dianugrahi jiwa, 
munculnya ketidaksesuaian atas 
bentuk struktur, kemampuan, 
kondisi yang seharusnya terjadi, 
kemauan serta berbagai 
misalnya setiap orang harus saling 
kemampuan oleh Penciptanya 
menghargai, ketika terjadi kondisi 
untuk menjamin kelangsungan 
saling ejek, saling menghina dan 
hidupnya. 
sebagainya, itu berarti sudah 
c. Hak asasi manusia tidak boleh 
menunjukkan timbulnya pelanggaran 
dilenyapkan oleh siapapun 
HAM. Contoh lain, setiap orang 
dalam keadaan apapun. 
harus mendapatkan rasa aman atau 
terbebas dari rasa takut, akan tetapi 
apabila orang tersebut merasakan kemanannya terganggu, itu berarti sudah terjadi 
pelanggaran HAM. 
Nah, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelanggaran HAM itu 
tidak hanya berkaitan dengan masalah pembunuhan, penyiksaan, dan sebagainya, 
tetapi berkaitan juga dengan hal-hal lain dalam kehidupan sehari-hari, seperti 
ketidaknyamanan, hilangnya rasa aman, munculnya ketakutan, dan sebagainya. 
Tugas Mandiri 1.1 
Hak Asasi Manusia itu sangat banyak jenisnya. Coba kalian temukan jenis-jenis 
hak asasi manusia yang diatur dalam Pasal 28 A-28 J Undang-Undang Dasar 
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuannya adalah supaya kalian tahu hak 
asasi setiap orang, serta terhindar dari pelanggaran HAM. Tuliskan hasil temuan 
kalian dalam tabel di bawah ini. 
No Pasal Jenis HAM yang Diatur 
1 28 A 
2 28 B 
4 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | 5 
No Pasal Jenis HAM yang Diatur 
3 28 C 
4 28 D 
5 28 E 
6 28 F 
7 28 G 
8 28 H 
9 28 I 
10 28 J 
2. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya pernah mendengar atau 
membaca berita tentang kasus pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, 
dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan pula, kalian pernah melihat 
pengeroyokan, seseorang mencaci maki orang lain, dan sebagainya. Selain itu, 
pernahkah kalian mengalami pelecehan, penghinaan, atau juga diperlakukan 
tidak adil oleh orang lain? Nah semua yang diungkapkan tadi merupakan 
bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi di masyarakat. Dengan demikian 
pelanggaran HAM itu banyak sekali bentuknya. 
Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua 
bentuk, sebagai berikut: 
a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang 
langsung maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas 
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, 
keyakinan dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau 
penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan 
baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan. 
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja 
sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun
rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari 
seseorang atau orang ketiga. 
Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya 
dan mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, 
perampokan, perbudakan, penyanderaan dan sebagainya. 
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam 
keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera 
ditanggulangi. Misalnya, kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan, 
pencemaran lingkungan yang disengaja dan sebagainya. 
Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 
tentang Pengadilan HAM dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 
a. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud 
untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok 
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara : 
1) membunuh anggota kelompok; 
2) mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota 
kelompok; 
Sumber: www.eftianto.files.wordpress.com 
Gambar 1.3 Korban-korban kejahatan genosida. 
3) menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan 
kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; 
4) memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di 
dalam kelompok; atau 
6 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
5) memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke 
kelompok lain. 
b. Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan 
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya 
bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, 
berupa : 
1) pembunuhan; 
2) pemusnahan; 
3) perbudakan; 
4) pengusiran atau 
Penanaman Kesadaran 
Berkonstitusi 
Setiap orang memiliki hak asasi 
manusia, oleh karena itu: 
(1) Setiap orang wajib menghormati 
hak asasi manusia orang lain dalam 
tertib kehidupan bermasyarakat, 
berbangsa, dan bernegara. 
(2) Dalam menjalankan hak dan 
kebebasannya, setiap orang wajib 
tunduk kepada pembatasan 
yang ditetapkan dengan undang-undang 
dengan maksud semata-mata 
untuk menjamin pengakuan 
serta penghormatan atas hak 
kebebasan orang lain dan untuk 
memenuhi tuntutan yang adil 
sesuai dengan pertimbangan 
moral, nilai-nilai agama, 
keamanan, dan ketertiban 
umum dalam suatu masyarakat 
demokratis. 
PPKn | 7 
pemindahan penduduk 
secara paksa; 
5) p e r a m p a s a n 
kemerdekaan atau 
perampasan kebebasan 
fisik lain secara 
sewenang-wenang yang 
melanggar (asas-asas) 
ketentuan pokok hukum 
internasional; 
6) penyiksaan; 
7) perkosaan, perbudakan 
seksual, pelacuran 
secara paksa, pemaksaan 
kehamilan, pemandulan 
atau sterilisasi secara 
paksa atau bentuk-bentuk 
kekerasaan seksual lain 
yang setara; 
8) penganiayaan terhadap 
suatu kelompok tertentu 
atau perkumpulan yang 
didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, 
agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal 
sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; 
9) penghilangan orang secara paksa; atau 
10) kejahatan apartheid, yaitu sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh 
suatu pemerintahan dengan tujuan untuk melindungi hak-hak istimewa 
dari suatu ras atau bangsa. 
Pelanggaran-pelanggaran HAM di atas pada dasarnya merupakan bentuk 
pelanggaran terhadap hak hidup, hak kemerdekaan dan hak kebahagiaan yang 
dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu juga, pelanggaran HAM berat merupakan
bentuk penghinaan terhadap harkat, derajat dan martabat manusia. Oleh karena 
itu, kalian mesti menghindarkan diri dari segala penyebab yang dapat mendorong 
kalian melakukan pelanggaran HAM tersebut. 
Selain mewaspadai bentuk pelanggaran HAM berat, tentu saja kalian juga 
harus mewaspadai pelanggaran HAM yang sifatnya ringan seperti pencemaran 
nama baik, pelecehan, penghinaan, dan sebagainya. Palanggaran HAM ringan 
kecenderungannya sering dipandang hal yang biasa saja, sehingga sering 
dilakukan. Padahal apabila pelanggaran tersebut sudah sering dilakukan tanpa 
ada upaya untuk mencegahnya, tentu saja pada akhirnya akan menjadi faktor 
yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM berat. 
Tugas Kelompok 1.1 
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga sampai lima orang. 
2. Lakukanlah kunjungan ke kantor polisi (Polsek atau Polres) terdekat. 
3. Lakukanlah wawancara dengan anggota polisi berkaitan dengan bentuk 
pelanggaran HAM yang pernah terjadi dan ditangani oleh anggota polisi 
tersebut. 
4. Sebelum melakukan wawancara, susunlah pertanyaan-pertanyaan untuk 
kegiatan wawancara tersebut. Mintalah saran kepada guru kalian. 
5. Apabila proses wawancara telah selesai, laporkanlah hasilnya secara tertulis dan 
dipresentasikan di depan kelas. 
B. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
di Indonesia 
1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya sering mendengar dan melihat 
peristiwa-peristiwa seperti pembunuhan, pemerkosan, perampokan yang 
disertai pembunuhan, penyiksaan, dan sebagainya. Selain itu, mungkin saja 
kalian pernah melihat seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh 
majikannya karena melakukan sebuah kesalahan, seorang siswa yang dihardik 
oleh teman-temannya, dan sebagainya. Semua peristiwa itu merupakan peristiwa 
pelanggaran HAM. 
Setiap manusia pasti mempunyai hak asasi, akan tetapi hak asasi yang 
dimiliki oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya. Dengan demikian 
tidak ada seorang pun yang diperbolehkan untuk melanggar hak asasi orang lain. 
Akan tetapi dalam kenyataannya manusia suka lupa diri, bahwa disekitarnya 
terdapat manusia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan dirinya. 
Namun dengan ketamakannya, manusia sering melabrak hak asasi sesamanya 
dengan alasan yang tidak jelas. 
8 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | 9 
Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor berikut: 
a. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang 
berasal dari diri pelaku pelanggar HAM, diantaranya adalah: 
1) Sikap egois atau terlalu mementing diri sendiri. 
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, 
sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai 
sikap seperti ini, akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa 
terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain. 
2) Rendahnya kesadaran HAM. 
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya. 
Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi 
yang yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul 
perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak asasi manusia. 
3) Sikap tidak toleran. 
Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan 
tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap 
ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi 
kepada orang lain. 
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong 
seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya 
sebagai berikut: 
1) Penyalahgunaan kekuasaan 
Di masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan 
disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga 
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di masyarakat. Salah 
satu contohnya adalah kekuasaan di perusahaan. Para pengusaha yang 
tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak asasi 
manusia. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong 
timbulnya pelanggaran HAM. 
2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum 
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap 
pelanggaran HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran 
HAM lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan 
menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain, para pelaku tidak 
akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas 
atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang 
bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran HAM 
dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya 
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. 
3) Penyalahgunaan teknologi 
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi 
bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus 
penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus 
tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan 
untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab 
timbulnya pelangaran HAM. Selain itu juga, kemajuan teknologi 
dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, 
misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan 
terganggunya kesehatan manusia. 
Sumber: www.indotekhnoplus.com 
Gambar 1.4 Pencemaran lingkungan yang disebabkan karena limbah pabrik 
merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM 
4) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi 
Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidakseimbangan yang 
mencolok didalam kehidupan masyarakat. Biasanya pemicunya adalah 
perbedaan tingkat kekayaan atau jabatan yang dimiliki. Apabila hal tersebut 
dibiarkan, maka akan menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, misalnya 
perbudakan, pelecehan, perampokan bahkan bisa saja terjadi pembunuhan. 
Tugas Mandiri 1.2 
Faktor-faktor di atas hanya sebagian kecil saja, tentu saja masih banyak yang 
menjadi pemicu timbulnya pelanggaran HAM. Oleh karena itu, coba kalian cari 
faktor-faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya pelanggaran HAM dengan 
membaca berbagai macam sumber seperti dari buku, surat kabar, majalah atau 
internet. Tuliskan pada tabel di bawah ini hasil temuan kalian. 
10 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | 11 
A. Faktor Internal 
No Faktor Penyebab Palanggaran HAM Penjelasan 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
B. Faktor Eksternal 
No Faktor Penyebab Palanggaran HAM Penjelasan 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia 
Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan 
mengenai HAM, namun pelanggaran HAM tetap selalu ada baik 
yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Pelanggaran-pelanggaran 
tersebut merupakan cerminan telah terjadi kelalaian atas pelaksanaan 
kewajiban asasi manusia. Padahal sudah sangat jelas bahwa setiap hak asasi itu 
disertai dengan kewajiban asasi, yaitu kewajiban untuk menghormati hak asasi 
orang lain dan kewajiban untuk patuh pada peraturan perundang-undangan yang 
berlaku. 
Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di 
Indonesia: 
a. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 
orang tewas, 36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis 
hakim kasus ini menetapkan 14 terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas. 
b. Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996. 
Dalam kasus ini lima orang tewas, 149 orang luka-luka dan 23 orang hilang. 
Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan empat terdakwa dinyatakan 
bebas dan satu orang terdakwa divonis 2 (dua) bulan 10 hari.
c. Penembakan mahasiswa 
Info Kewarganegaraan 
Kalian dapat menonton film 
dokumenter tentang tragedi 
Trisakti dan semanggi di situs 
www.youtube.com 
Universitas Trisakti pada tanggal 
12 Mei 1998. Dalam kasus ini 5 
(lima) orang tewas. Mahkamah 
Militer yang menyidangkan 
kasus ini memvonis dua terdakwa 
dengan hukuman 4 (empat) bulan 
penjara, empat terdakwa divonis 
2 - 5 bulan penjara dan 9 orang 
anggota Brimob dipecat dan dipenjara 3-6 
tahun. 
d. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 
November 1998. Dalam kasus ini lima 
orang tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi 
Semanggi II pada tanggal 24 September 1999 
yang memakan lima orang korban meninggal. 
e. Penculikan aktivis, pada bulan April 1997 - 
April 1999. Dalam kasus ini 20 orang aktivis 
dinyatakan hilang (9 orang diantaranya telah 
dibebaskan dan 11 orang dinyatakan hilang). 
Mahkamah Militer memvonis komandan Tim 
mawar Kopassus dengan 22 bulan penjara 
dan dipecat dari TNI, empat orang terdakwa 
dipecat dan divonis 20 bulan penjara, tiga 
orang terdakwa divonis 16 bulan penjara dan 
tiga orang terdakwa divonis 12 bulan penjara. 
Sumber: www.wikipedia.com 
Gambar 1.5 Munir; Aktivis 
HAM Indonesia. 
f. Meninggalnya Munir yang merupakan aktivis HAM Indonesia, pada tanggal 7 
September 2004. Munir meninggal dunia dalam perjalanan udara dari Jakarta 
ke Amsterdam. Otopsi oleh Netherlands Forensic Institute menyimpulkan 
Munir tewas akibat racun arsenik. Dalam kasus ini, vonis terhadap pelaku 
mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya Hakim Pengadilan Negeri 
Jakarta Pusat menetapkan vonis 14 tahun penjara, tetapi putusan kasasi 
Mahkamah Agung menyatakan Pelaku tidak terbukti membunuh. Ia hanya 
dihukum dua tahun penjara atas penggunaan surat palsu. Kemudian Tim 
Pengacara Munir mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan 
Mahkamah Agung tersebut, akhirnya pelaku dihukum 20 tahun penjara 
karena terbukti dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan terhadap 
Munir. 
12 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Tugas Kelompok 1.2 
Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, kalian kerjakan tugas-tugas berikut 
ini: 
1. Carilah kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya dari berbagai macam sumber 
seperti buku, surat kabar, majalah, internet dan sebagainya. Kemudian 
lakukan analisis terhadap kasus-kasus tersebut dengan mengisi tabel di bawah 
ini kemudian kalian presentasikan di depan kelas. 
No Kasus Hak yang Dilanggar Penyebab Penyelesaian 
2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia terjadi juga di lingkungan sekitar tempat 
tinggal kalian seperti di keluarga, sekolah atau pun masyarakat. Nah, coba 
kalian identifikasi bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan-lingkungan 
tersebut. Tulislah hasil temuan kalian pada tabel di bawah ini dan 
PPKn | 13 
informasikan kepada teman yang lain. 
No Lingkungan Contoh Pelanggaran HAM 
1. Keluarga 
a. .................................................................................... 
b. .................................................................................... 
c. .................................................................................... 
2. Sekolah 
a. .................................................................................... 
b. .................................................................................... 
c. ....................................................................................
No Lingkungan Contoh Pelanggaran HAM 
3. Masyarakat 
a. .................................................................................... 
b. .................................................................................... 
c. .................................................................................... 
C. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) 
1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM 
Semua negara di dunia sepakat menyatakan penghormatan terhadap nilai-nilai 
hak asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya penegakan 
HAM. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara 
satu negara dengan negara lain. Ideologi, kebudayaan dan nilai-nilai khas yang 
dimiliki suatu bangsa akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup berbangsa. 
Misalnya di Indonesia, semua perilaku hidup berbangsa diukur dari kepribadian 
Indonesia yang tentu saja berbeda 
dari bangsa lain. Bangsa Indonesia 
dalam proses penegakan HAM 
tentu saja mengacu pada Pancasila 
dan Undang-Undang Dasar 
Negara Republik Indonesia Tahun 
1945 serta peraturan perundang-undangan 
lainnya. Dengan kata 
lain, penegakan HAM di Indonesia 
tidak berorientasi pada pemahaman 
HAM liberal dan sekuler yang tidak 
selaras dengan makna sila pertama 
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. 
Selain mengacu pada peraturan 
pundang-undangan nasional, proses 
penegakan HAM di Indonesia 
juga mengacu kepada ketentuan-ketentuan 
hukum internasional 
yang pada dasarnya memberikan 
wewenang luar biasa kepada setiap 
negara. Berkaitan dengan hal 
tersebut, (Idrus Affandi dan Karim 
Suryadi) menegaskan bahwa bangsa 
Indonesia dalam proses penegakan 
HAM sangat mempertimbangkan 
dua hal di bawah ini: 
Info Kewarganegaraan 
Dalam hubungannya dengan 
penegakan HAM, Pancasila 
mengajarkan: 
a. Seseungguhnya Tuhan Yang Maha 
Esa adalah pencipta alam semesta. 
b. Manusia adalah makhluk Tuhan 
Yang Maha Esa yang mendapat 
anugerah-Nya berupa kehidupan, 
kebebasan dan harta milik. 
c. Sebagai makhluk yang mempunyai 
martabat luhur, manusia 
mengemban kewajiban hidupnya, 
yaitu: 
1) Berterima kasih, berbakti dan 
bertaqwa kepada-Nya. 
2) Mencintai sesama manusia. 
3) Memelihara dan menghargai hak 
hidup, hak kemerdekaan dan 
hak memiliki seseuatu. 
4) Menyadari pelaksanaan hukum 
yang berlaku. 
14 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
a. Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara 
hukum, sosial, politik harus dipertahankan dalam keadaan apapun sesuai 
dengan prinsip-prinsip yang dianut dalam piagam PBB. 
b. Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan 
hukum internasional mengenai HAM. Kemudian menyesuaikannya 
dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta menempatkannya 
sedemikian rupa, sehingga merupkan bagian yang tidak terpisahkan dari 
sistem hukum nasional. 
Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan 
langkah-langkah strategis, diantaranya: 
a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) 
Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 
50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang- 
Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai 
dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat 
lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, 
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35 
orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan 
oleh Presiden. Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat 
dianggkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan. 
Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut: 
1) melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah 
2) menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi 
3) menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia 
PPKn | 15 
kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti. 
4) memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa 
di pengadilan. 
Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan 
pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan 
alasan, baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar. 
Tugas Mandiri 1.3 
Selain Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, di Indonesia juga terdapat komisi 
nasional lainnya yang berkaitan dengan HAM, yaitu Komnas Perlindungan 
Anak Indonesia (KPAI), Komisi Nasional Anti Kekerasaan terhadap Perempuan, 
dan Komite Nasional Perlindungan Konsumen dan Pelaku Usaha serta Komisi 
Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN). Nah, tugas kalian adalah 
mengidentifikasi tugas dan fungsi dari lembaga-lembaga tersebut. Tuliskan 
identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini.
No Nama Lembaga Tugas dan Fungsi 
1. Komnas Perlindungan Anak 
Indonesia 
2. Komisi Nasional Anti Kekerasaan 
terhadap Perempuan 
3. Komite Nasional Perlindungan 
Konsumen dan Pelaku Usaha 
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi 
Nasional (KKRN 
b. Pembentukan Instrumen HAM. 
Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan 
penegakan hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan 
perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak hak asasi manusia, seperti 
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Pengadilan HAM. 
Instrumen HAM yang berupa peraturan perundang-undangan dibentuk untuk 
menjamin kepastian hukum serta memberikan arahan dalam proses penegakan 
HAM. Adapun peraturan perundang-undangan yang dibentuk untuk mengatur 
masalah HAM adalah: 
1) Pada Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab 
X A yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang 
lebih dahulu mengatur mengenai masalah HAM. 
2) Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 ditetapkan sebuah Ketetapan MPR 
mengenai Hak Asasi Manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998. 
3) Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998. 
4) Diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 
tentang Hak Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya PERPU 
Nomor 1 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapkan 
menjadi sebuah undang-undang, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia 
Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. 
5) Ditetapkan peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak, yaitu: 
a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang 
Pengadilan Anak 
b) Undang-Undang Republik IndonesiaI Nomor 23 Tahun 2002 tentang 
Perlindungan Anak 
c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang 
Sistem Peradilan Anak 
16 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
6) Meratifikasi instrumen HAM internasional selama tidak bertentangan dengan 
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 
1945. Instrumen HAM internasional yang diratifikasi diantaranya: 
a) Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949. Telah diratifikasi dengan Undang- 
PPKn | 17 
Undang Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 1958. 
b) Konvensi Tentang Hak Politik Kaum Perempuan (Convention of Political 
Rights of Women). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik 
Indonesia Nomor 68 Tahun 1958. 
c) Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap 
Perempuan (Convention on the Elmination of Discrimination againts 
Women). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia 
Nomor 7 Tahun 1984. 
d) Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child). Telah 
diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. 
e) Konvensi Pelarangan, Pengembangan, Produksi dan Penyimpanan 
Senjata Biologis dan Penyimpanannya serta pemusnahannya (Convention 
on the Prohobition of the Development, Production and Stockpilling of 
Bacteriological (Biological) and Toxic Weaponsand on their Destruction). 
Telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1991. 
f) Konvensi Internasional terhadap Anti Apartheid dalam Olahraga 
(International Convention Againts Apartheid in Sports). Telah diratifikasi 
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1993. 
g) Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain 
yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan, atau merendahkan 
martabat Manusia (Toture Convention). Telah diratifikasi dengan Undang- 
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998. 
h) Konvensi orgnisasi Buruh Internasional No. 87 Tahun 1998 Kebebasan 
Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi (ILO (International 
Labour Organisation) Convention No. 87, 1998 Concerning Freedom 
Association and Protection on the Rights to Organise). Telah diratifikasi 
dengan Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998. 
i) Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi 
Rasial (Convention on the Elemination of Racial Discrimination). Telah 
diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 
1999. 
j) Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman 
yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia 
(Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading 
Treatment or Punishment). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang 
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998. 
k) Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial.dan Budaya 
(International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights) Telah 
diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 
2005.
l) Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (International 
Covenant on Civil and Political Rights). Telah diratifikasi dengan Undang- 
Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2005. 
c. Pembentukan Pengadilan HAM 
Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia 
Nomor 26 tahun 2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap 
pelanggaran HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik 
perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan, kepastian 
hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat. 
Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan 
perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Disamping itu, berwenang 
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang dilakukan oleh warga 
negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia. 
2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
a. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia 
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah 
sering kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan 
HAM. Tindakan terbaik dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah 
timbulnya semua faktor penyebab dari pelanggaran HAM. Apabila faktor 
penyebabnya tidak muncul, maka pelanggaran HAM pun dapat diminimalisir atau 
bahkan dihilangkan. 
Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi 
berbagai kasus pelanggaran HAM: 
1) Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan 
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi 
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak 
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik 
dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang 
dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang 
melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum. 
2) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai 
bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah. 
3) Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik 
terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah. 
4) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat 
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal 
(kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus). 
5) Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara. 
6) Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam 
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan 
pendapat masing-masing 
18 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
b. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Pengadilan 
HAM 
Kasus pelanggaran HAM akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya ditangani. 
Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di 
negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak 
mempunyai kemauan menegakan HAM. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi 
di negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah Internasional. Hal tersebut 
tentu saja menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara tersebut lemah dan 
wibawa negara tersebut jatuh di dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beradab. 
Sebagai negara hukum dan beradab, tentu saja Indonesia tidak mau disebut 
sebagai unwillingness state. Indonesia selalu menangani sendiri kasus pelanggaran 
HAM yang terjadi di negaranya tanpa bantuan dari Mahkamah Internasional. 
Contoh-contoh kasus yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan 
bukti bahwa di negara kita ada proses peradilan untuk menangani masalah HAM 
terutama yang sifatnya berat. 
Sebelum berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 
2000 tentang pengadilan HAM, kasus pelanggaran HAM diperiksa dan diselesaikan 
di pengadilan HAM ad hoc yang dibentuk berdasarkan keputusan presiden dan 
berada di lingkungan peradilan 
umum. Setelah berlakunya 
Info Kewarganegaraan 
undang-undang tersebut kasus 
pelanggaran HAM di Indonesia 
ditangani dan diselesaikan melalui 
Pada dasarnya, secara tidak langsung 
proses peradilan di Pengadilan 
Peradilan HAM mempertahankan 
HAM. 
harga diri bangsa kita sebagai 
Penyelesaian kasus pelanggaran 
bangsa yang merdeka terutama di 
HAM berat di Indonesia 
bidang peradilan dan menjamin 
dilakukan berdasarkan ketentuan 
terwujudnya nilai Pancasila yaitu 
yang terdapat dalam Undang- 
kemanusiaan yang adil dan beradab. 
Undang Republik Indonesia 
Nomor 26 Tahun 2000 tentang 
Pengadilan HAM. Berdasarkan undang-undang tersebut, proses persidangannya 
berlandaskan pada ketentuan Hukum Acara Pidana. Proses penyidikan dan 
penangkapan dilakukan oleh Jaksa Agung dengan disertai surat perintah dan 
alasan penangkapan, kecuali tertangkap tangan. Penahanan untuk pemeriksaan 
dalam sidang di Pengadilan HAM dapat dilakukan paling lama 90 hari dan dapat 
diperpanjang paling lama 30 hari oleh pengadilan negeri sesuai dengan daerah 
hukumnya. Penahanan di Pengadilan Tinggi dilakukan paling lama 60 hari dan 
dapat diperpanjang paling lama 30 hari. Penahanan di Mahkamah Agung paling 
lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari. 
Adapun penyelidikan di terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang 
berat dilakukan oleh Komnas HAM. Dalam melakukan penyelidikan, Komnas 
HAM dapat membentuk Tim ad hoc yang terdiri dari Komnas Ham dan unsur 
PPKn | 19
masyarakat. Hasil penyelidikan Komnas HAM yang berupa laporan pelanggaran 
hak asasi manusia, diserahkan berkasnya kepada Jaksa Agung yang bertugas 
sebagai penyidik. Jaksa Agung wajib menindak lanjuti laporan dari Komnas Ham 
tersebut. Jaksa Agung sebagai penyidik dapat membentuk penyidik ad hoc yang 
terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat. 
Proses penuntutan perkara pelanggaran HAM berat dilakukan oleh Jaksa 
Agung. Dalam pelaksanaan tugasnya, Jaksa Agung dapat mengangkat penuntut 
umum ad hoc yang terdiri dari unsur pemerintah atau masyarakat. Setiap saat 
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dapat keterangan secara tertulis kepada 
Jaksa Agung mengenai perkembangan penyidikan dan penuntutan perkara 
pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Jaksa penuntut umum ad hoc sebelum 
melaksanakan tugasnya harus mengucapkan sumpah atau janji. 
Sumber: www.elsam.or.id 
Gambar 1.6 Proses persidangan di Pengadilan HAM. 
Selanjutnya, perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat diperiksa dan 
diputuskan oleh Pengadilan HAM yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan 
HAM paling lama 180 hari setelah berkas perkara dilimpahkan dari penyidik 
kepada Pengadilan HAM. Majelis Hakim Pengadilan HAM yang berjumlah lima 
orang terdiri atas dua orang hakim pada Pengadilan HAM yang bersangkutan dan 
tiga orang hakim ad hoc yang diketuai oleh hakim dari Pengadilan HAM yang 
bersangkutan. 
Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan 
banding ke Pengadilan Tinggi, maka perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam 
waktu paling lama 90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan 
Tinggi. Pemeriksaan perkara pelanggaran HAM di Pengadilan Tinggi dilakukan 
20 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
oleh majelis hakim yang terdiri atas dua orang hakim Pengadilan Tinggi yang 
bersangkutan dan tigaorang hakim ad hoc. Kemudian, dalam hal perkara 
pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah 
Agung, perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam waktu paling lama 90 hari 
terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Mahkamah Agung. Pemeriksaan perkara 
pelanggaran HAM berat di Mahkamah Agung dilakukan oleh majelis hakim 
terdiri atas dua orang Hakim Agung dan tiga orang hakim ad hoc. Hakim ad hoc 
di Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala Negara atas usulan 
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 
3. Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakan HAM di Indonesia 
Upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil 
tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan 
perhormatan terhadap hak asasi manusia. Sebagai warga negara dari bangsa yang 
dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan 
sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain secara 
kaffah. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku di lingkungan 
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. 
Lakukanlah identifikasi contoh perilaku yang dapat kalian tampilkan, sebagai 
bentuk dukungan terhadap upaya penegakan HAM. 
a. Di lingkungan keluarga 
1) Menghormati dan menyayangi adik atau kakak. 
2) ………………………………………………………………………… 
3) ………………………………………………………………………… 
4) ………………………………………………………………………… 
5) ………………………………………………………………………… 
PPKn | 21 
b. Di lingkungan sekolah 
1) Tidak memaksakan kehendak kepada teman atau guru. 
2) ………………………………………………………………………… 
3) ………………………………………………………………………… 
4) ………………………………………………………………………… 
5) ………………………………………………………………………… 
c. Di lingkungan masyarakat 
1) Tidak menghardik pengemis atau kaum dhu’afa lainnya. 
2) ………………………………………………………………………… 
3) ………………………………………………………………………… 
4) ………………………………………………………………………… 
5) ………………………………………………………………………… 
d. Di lingkungan bangsa dan negara 
1) Memahami dan menaati setiap instrumen HAM yang berlaku. 
2) …………………………………………………………………………
3) ………………………………………………………………………… 
4) ………………………………………………………………………… 
5) ………………………………………………………………………… 
Refleksi 
Setelah kalian mempelajari materi tentang kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi 
Manusia, tentunya kalian semakin paham betapa pentingnya upaya pemajuan, 
penghormatan dan penegakan Hak Asasi Manusia. Upaya tersebut merupakan 
tanggung jawab seluruh umat manusia. Nah coba sekarang renungkanlah hal-hal 
berikut serta cobalah berikan jawabannya. Setelah mampu kalian jawab, kemudian 
amalkanlah dalam kehidupanmu sehari-hari. 
1. Bila kalian berbuat sewenang-wenang, siapakah yang dirugikan? Jika 
demikian, bagaimana keharusannya? 
2. Coba kemukakan hak dan kewajiban yang ada di pundakmu sehubungan 
dengan kedudukanmu sebagau seorang anak, pelajar, kakak atau adik, warga 
kota atau desa di mana kalian bertempat tinggal? 
3. Kita harus menegakkan martabat dan harga diri manusia yang sesuai dengan 
hak asasi manusia. Bagaimana hal itu dapat dilakukan? Bagaimana ketentuan 
yang terdapat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945? 
Rangkuman 
1. Kata Kunci 
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada 
bab ini adalah hak asasi manusia, diskriminasi, genosida, instrumen 
HAM, dan Pengadilan HAM. 
2. Intisari Materi 
a. Pada dasarnya pelanggaran HAM merupakan bentuk 
penyimpangan terhadap kewajiban asasi manusia. 
b. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi 
dalam dua bentuk, yaitu diskriminasi dan penyiksaan. Sedangkan 
berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, 
yaitu pelanggaran HAM berat dan Pelanggaran HAM ringan. 
c. Pelanggaran HAM terjadi dapat disebabkan faktor yang 
timbul dari diri sendiri seperti sikap individualistis, egoisme, 
rendahnya kesadaran menghormati hak asasi manusia, sikap 
tidak toleran dan sebagainya. Selain itu disebabkan juga 
oleh faktor dari luar, misalnya aparak penegak hukum yang 
tidak tegas, penyalahgunaan kekuasaan, kesenjangan sosial, 
penyalahgunaan teknologi, dan sebagainya. 
22 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
d. Pemerintah Republik Indonesia telah berupaya dalam 
menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM, diantaranya 
dengan membentuk Komnas HAM, menetapkan instrumen 
penegakan HAM, dan pembentukan Pengadilan HAM. 
e. Upaya Pemerintah dalam mengatasi berbagai kasus pelanggaran 
HAM tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh 
masyarakat. 
Penilaian Diri 
Nah coba sekarang kalian renungi diri masing-masing, apakah perilaku kalian 
telah mencerminkan warga negara yang selalu menghormati hak asasi manusia? 
Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas 
yang biasa dilakukan (selalu, pernah, tidak pernah), alasan dan akibat dari perilaku 
itu. Ingat kamu harus mengisinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 
No Contoh Perilaku Kegiatan Alasan Akibat 
PPKn | 23 
1 Tidak memaksakan kehendak 
kepada orang lain. Selalu 
Setiap orang 
bebas untuk 
berpendapat. 
Hubungan pertemanan 
akan semakin erat dan 
suasanan akan semakin 
kondusif. 
2 Bertutur kata yang sopan kepada 
orang lain. 
3 Senyum dan mengucapkan salam 
ketika bertemu teman dan guru. 
4 Memberi sedekah kepada 
pengemis. 
5 Menengok teman yang sakit. 
6 Mengolok-olok teman yang 
melakukan kesalahan. 
7 Menyinggung perasaan orang 
lain. 
8 Menutupi aib atau kesalahan 
orang lain. 
9 Memberikan pujian terhadap 
keberhasilan orang lain. 
10 Membantu orang lain yang 
terkena musibah.
Praktik Belajar Kewerganegaraan 
Mari Mengamati Lingkungan 
Petunjuk . 
1. Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian. 
2. Lakukanlah identifikasi mengenai pelanggaran HAM yang terjadi di 
sekitar tempat tinggal kalian. 
3. Uraikanlah hasil pengamatan kalian ke dalam format di bawah ini. 
Kategori Pelanggaran HAM : Berat/Ringan *) 
Uraian singkat tentang kronologis kejadian 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
Penyebab terjadinya pelanggaran HAM tersebut: 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
………………………………………………………………………........ 
24 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Upaya penanganan pelanggaran HAM tersebut: 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
…………………………………………………………………………… 
………………………………………………………………………........ 
PPKn | 25 
*) coret yang tidak perlu 
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat. 
1. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)? 
2. Mengapa terjadi pelanggaran HAM? 
3. Jelaskan tiga bentuk pelanggaran HAM berat! 
4. Mengapa penegakan HAM itu penting dilakukan di Indonesia? 
5. Jelaskan upaya pemerintah dalam menegakkan Hak Asasi Manusia! 
6. Bagimanakah cara Anda untuk berpartisipasi dalam menegakkan Hak Asasi 
Manusia? 
7. Perhatikan kasus pelanggaran HAM berikut ini. 
Berikut ini merupakan kesaksian dari seorang ibu yang bernama Eupeka 
dari Porsea Sumatera Utara, yang kesaksiannya mungkin menggambarkan 
kegerahan dia atas tidak diperhatikan pelanggaran HAM yang menimpa 
dirinya dan tetangganya. 
.......Saya sedih melihat tetangga-tetangga meninggal akibat 
longsor, menderita penyakit kulit karena air tercemar limbah 
pabrik.... Selama empat tahun terakhir pabrik ditutup, kami dapat 
menghirup udara segar kembali, tanah kami menghasilkan panen 
yang baik. Saya betul-betul tidak mengerti kenapa pemerintah 
mengizinkan pabrik beroperasi kembali? Apa mereka tidak cukup 
melihat bahwa kami sudah cukup menderita? 
Kompas, 16 Desember 2006 
Uji Kompetensi Bab 1
Setelah Anda membaca kesaksian Ibu Eupeka di atas, bagaimana tanggapan kalian 
mengenai hal-hal berikut: 
a. Menurut analisis Anda, hak apa saja yang dilanggar? 
b. Menurut Anda, pelanggaran HAM yang menimpa ibu Eupeka tergolong 
kedalam jenis pelanggaran ringan atau berat? Berikan alasannya. 
c. Menurut Anda faktor apa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM 
tersebut? 
d. Solusi seperti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan 
yang dialami oleh Ibu Eupeka dan tetangganya? 
26 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
PPKn | 27 
BAB 
2 
Menelaah Ketentuan 
Konstitusional Kehidupan 
Berbangsa dan Bernegara 
Mulai hari ini sampai beberapa pertemuan ke depan, kalian akan diajak 
untuk mempelajari materi pembelajaran pada bab dua. Hal ini menandakan 
bahwa kalian sudah dianggap berhasil mengusai materi pada bab sebelumnya 
dengan diperolehnya nilai diatas kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, sudah 
sepatutnya kalian bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan ini. 
Nah, untuk mengawali pembelajaran pada bab kedua ini, coba kalian amati 
gambar 2.1 di bawah ini. 
Sumber : www.mpr.go.id 
Gambar 2.1 Sampul Naskah UUD Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945. 
Setelah mengamati gambar 2.1, apa yang ada di benak kalian berkaitan dengan 
keberadaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 
(UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945)? Mungkin saja kalian memikirkan 
bagaimana UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu dirumuskan? Apa 
saja yang diaturnya? Apa fungsinya bagi negara kita tercinta? Nah, pertanyaan-
pertanyaan tersebut apabila ada di pikiran kalian, tentunya kalian merupakan 
sosok warga negara yang memiliki rasa ingin tahu dan ingin lebih mengenal UUD 
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konstitusi negara kita 
tercinta. Sebagai konstitusi negara, di dalamnya tentu saja diatur hal-hal mendasar 
yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya tentang 
bentuk negara dan pemerintahan, kedaulatan negara, tugas dan kewenangan 
lembaga-lembaga negara, keberadaan pemerintah daerah, wilayah negara, hak 
dan kewajiban warga negara, dan sebagainya. Dengan kata lain, UUD Negara 
Republik Indonesia Tahun 1945 menggambarkan karakteristik negara kita yang 
membedakannya dari negara lain. 
Pada bab ini, kalian akan diajak untuk mendalami ketentuan-ketentuan 
konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang, terutama yang 
berkaitan dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, warga negara 
dan penduduk Indonesia, kemerdekaan beragama, serta pertahanan dan keamanan 
negara. Dengan mempelajari ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hal-hal 
tersebut, pada akhirnya diharapkan kalian menjadi warga negara yang memiliki 
kesadaran berkonstitusi yang tinggi dan semakin mencintai negara Indonesia 
tercinta. 
A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik 
Indonesia 
1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 
Kalian pada saat ini berpijak dan hidup di wilayah negara Indonesia. 
Sebagaimana warga negara yang baik tentu saja kalian harus mengenal karakteristik 
negara kita tercinta. Nah sekarang coba kalian amati gambar 2.2. 
Sumber: Dokumen Kemdikbud 
Gambar 2.2 Peta Indonesia. 
28 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Setelah kalian mengamati gambar di atas, coba kalian susun pertanyaan-pertanyaan 
yang berkaitan dengan gambar tersebut. Kemudian jadikan pertanyaan-pertanyaan 
yang kalian rumuskan sebagai bahan diskusi. Tuliskan pertanyaan 
yang kalian susun dalam tabel di bawah ini. 
No Pertanyaan 
1. Bagaiaman kondisi wilayah Indonesia di daratan, lautan, dan udara? 
2. 
3. 
4. 
5. 
Nah, untuk memperlancar proses diskusi yang akan kalian lakukan, bacalah 
terlebih dahulu lanjutan pemaparan materi berikut ini. 
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A 
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara 
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri 
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh 
undang-undang. Adanya ketentuan ini dalam UUD Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945 dimaksudkan untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah Negara 
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting dirumuskan agar ada penegasan 
secara konstitusional batas wilayah Indonesia di tengah potensi perubahan 
batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan 
antarnegara, atau pendudukan oleh negara asing. 
Istilah nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambakan 
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak 
diantara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan 
Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 
2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan 
keamanan. Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan 
pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan 
Republik Indonesia. 
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah 
Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan: “Bahwa 
segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau 
yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang 
luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara 
Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan 
pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara 
Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang 
menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan 
ditentukan dengan undang-undang” (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012:177- 
178). 
PPKn | 29
Sebelumnya, pengakuan masyarakat 
internasional mengenai batas laut 
teritorial hanya sepanjang 3 mil laut 
terhitung dari garis pantai pasang surut 
terendah. Deklarasi Juanda menegaskan 
bahwa Indonesia merupakan satu 
kesatuan wilayah Nusantara. Laut bukan 
lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai 
pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini 
kemudian ditegaskan melalui Peraturan 
Pemerintah Pengganti Undang-Undang 
Nomor 4/PRP/1960 tentang Perairan 
Indonesia. 
Berdasarkan Deklarasi Juanda 
tersebut, Indonesia menganut konsep 
negara kepulauan yang berciri 
Nusantara (archipelagic state). Konsep 
Sumber: Dokumen Kemdikbud 
Gambar 2.3 Dr. Djuanda Kartawidjaja 
itu kemudian diakui dalam Konvensi 
Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 
1982 = United Nations Convention on the Law of the Sea) yang ditandatangani di 
Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 
1982 tersebut dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak 
itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan. 
Berkat pandangan visioner 
dalam Deklarasi Djuanda tersebut, 
Info Kewarganegaraan 
bangsa Indonesia akhirnya memiliki 
tambahan wilayah seluas 2.000.000 
Ada dua konsepsi pokok mengenai 
km2, termasuk sumber daya alam 
wilayah lautan yaitu: 
yang dikandungnya. Sebagai Warga 
1. Res nulius, yaitu konsepsi 
Negara Indonesia, kalian harus 
yang menyatakan bahwa laut 
bersyukur kepada Tuhan Yang 
itu adalah dapat diambil dan 
Maha Esa dan harus merasa bangga, 
dimiliki oleh masing-masing 
karena negara kita merupakan negara 
negara. 
kepulauan terbesar di dunia. Luas 
2. Res communis, yaitu konsepsi 
wilayah negara kita adalah 5.180.053 
yang menyatakan bahwa laut itu 
km2, yang terdiri atas wilayah daratan 
adalah milik masyarakat dunia 
seluas 1.922.570 km2 dan wlayah 
tidak bias dimiliki oleh masing-masing 
lautan seluas 3.257.483 km2. Di 
negara. 
wilayah yang seluas itu, tersebar 
13.466 pulau yang terbentang antara Sabang dan Merauke. Pulau-pulau tersebut 
bukanlah wilayah-wilayah yang terpisah, tetapi membentuk suatu kesatuan yang 
utuh dan bulat sebagaimana diuraikan di atas. 
30 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada 
wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi 
kehidupan bangsa dan negara. Wilayah lautan Indonesia sangat luas dengan 
kekayaan laut yang melimpah ruah (ikan-ikan, rumput laut, kerang udang dan 
sebagainya) ada dan terkandung didalam wilayah laut kita. Hal ini merupakan 
sebuah kebanggaan bagi bangsa kita dan juga dapat sekaligus sebagai modal 
dalam melaksanakan pembangunan. 
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB 
tahun 1982, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi 
Hukum Laut PBB. 
Sumber: Dokumen Kemdikbud 
Gambar 2.4 Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB, Tahun 1982 
Berdasarkan gambar di atas, maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan tiga 
macam, yaitu: 
a. Zona Laut Teritorial 
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis 
dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, 
sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik 
sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara 
garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di 
sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). 
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung 
pulau terluar. 
PPKn | 31
Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut 
teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai 
baik di atas maupun di bawah permukaan laut. 
b. Zona Landas Kontinen 
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi 
merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 
150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan 
kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. 
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling 
jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan 
kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing 
negara. 
Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk 
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk 
menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas 
kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969. 
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut 
terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia 
mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam 
zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa 
di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut 
Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua 
negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang 
menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai 
batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan 
oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980. 
Bagaimana dengan wilayah daratan Indonesia? Wilayah daratan Indonesia 
juga memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting bagi tegaknya 
kedaulatan Republik Indonesia. Wilayah daratan merupakan tempat pemukiman 
atau kediaman warga negara atau penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan ini 
tempat berlangsungnya pemerintahan Republik Indonesia, baik pemeritah pusat 
maupun daerah. 
Potensi wilayah daratan Indonesia tidak kalah besarnya dengan wilayah lautan. 
Di wilayah daratan Indonesia mengalir ratusan sungai, terhampar ribuan hektar 
area hutan, persawahan dan perkebunan. Selain itu, di atas daratan Indonesia 
banyak berdiri kokoh gedung-gedung lembaga pemerintahan, pusat perbelanjaan, 
pemukiman-pemukiman penduduk. Di bawah daratan Indonesia juga terkandung 
kekayaan alam yang melimpah berupa bahan tambang, seperti emas, batu bara, 
perak, tembaga dan sebagainya. Hal-hal yang disebutkan tadi merupakan anugerah 
Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan negara kita tercinta yang harus selalu 
kita syukuri. 
32 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Sumber: www.wisataujungkulon.blogspot.com 
Gambar 2.5 Wilayah daratan termasuk elemen terpenting bagi tegaknya suatu negara 
Selain wilayah lautan dan daratan, Indonesia juga mempunyai kekuasaan 
atas wilayah udara. Wilayah udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak 
di atas permukaan wilayah daratan dan lautan Republik Indonesia. Berdasarkan 
Konvensi Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan 
bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara 
yang ada di atas wilayah negaranya. Dengan demikian negara kita mempunyai 
kekuasaan utuh atas seluruh wilayah udara yang berada di atas wilayah daratan 
dan lautan. 
Republik Indonesia juga masih mempunyai satu jenis wilayah lagi, yaitu 
wilayah ekstrateritorial. Wilayah ekstrateritorial ini merupakan wilayah negara 
kita yang dalam kenyataannya terdapat di wilayah negara lain. Keberadaan 
wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah 
kantor-kantor pewakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain. 
2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 
Setiap wilayah yang dimiliki pasti ada batasnya. Rumah yang kalian tempati 
juga tentunya mempunyai batas, begitupun dengan sekolah kalian pasti mempunyai 
batas wilayah seperti dibatasi oleh bangunan yang lain, jalan dan sebagainya. 
Wilayah lainnya seperti desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga negara 
juga memiliki batas kewilayahan. Batas wilayah itu untuk menunjukkan atau 
menandai luas yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Bentuk dari batas wilayah 
bermacam-macam, ada yang dibatasi oleh sungai, laut, hutan, atau juga hanya 
berupa tugu perbatasan saja apabila wilayah tersebut berbatasn langsung dengan 
wilayah lainnya. 
Bagaimana dengan batas wilayah Indonesia? Sama halnya dengan negara-negara 
lainnya, Indonesia yang memiliki batas-batas tertentu untuk wilayahnya. 
Kalian sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah negara maritim, dimana dua 
PPKn | 33
pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Jadi, tidaklah mengherankan jika 
batas-batas wilayah laut Indonesia berhubungan dengan 10 negara sedangkan 
perbatasan wilayah darat Indonesia hanya berhubungan dengan tiga negara. 
Berikut ini dipaparkan batas-batas wilayah Indonesia di sebelah utara, barat, timur 
dan selatan. 
a. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah utara 
Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya 
disebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang 
berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia 
sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia, 
Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. 
b. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah barat 
Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan 
langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada 
negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia disebelah 
barat. Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan 
daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak 
dititik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau 
yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan 
Pulau Nicobar di India. 
c. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah timur 
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini 
dan perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati 
hubungan bilateral antarkedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak 
hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia sebelah 
timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah 
barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun). 
d. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah selatan 
Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor 
Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas 
wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada 
tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi 
Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi yang berbatasan langsung dengan 
wilayah Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga 
berbatasan dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, Indonesia dan 
Australia telah menyepakati batas-batas wilayah negara keduanya yang 
meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan batas landas kontinen. 
34 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Tugas Kelompok 2.1 
Nah, setelah kalian membaca dan memahami uraian di atas kerjakanlah tugas di 
bawah ini. 
1. Coba kalian lakukan identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan di 
wilayah daratan lautan Indonesia. Tulislah hasil identifikasi kalian pada tabel 
di bawah ini. 
PPKn | 35 
Negara yang berbatasan dengan daratan 
Indonesia 
Negara yang berbatasan dengan lautan 
Indonesia 
2. Setiap wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain tentunya pernah 
mengalami beberapa permasalahan. Coba kalian identifikasi permasalah-permasalahan 
yang melibatkan Indonesia dengan negara lain yang berkaitan 
dengan masalah perbatasan. Presentasikan di depan guru dan teman kalian. 
No Permasalahan Negara lain yang terlibat Penyelesaian 
1 Kasus Pulau Sipadan dan 
Ligitan. Malaysia 
Mahkamah Internasional 
memutuskan Pulau Sipadan 
dan Ligitan menjadi bagian 
wilayah Malaysia. 
2 
3 
4 
5
3. Kekuasaan Negara atas Kekayaan Alam yang Terkandung dalam 
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 
Coba kalian amati gambar 2.6 di bawah ini. 
Sumber: Dokumen Kemdikbud 
Gambar 2.6 Beberapa kekaayaan alam Indonesia. 
Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar di atas? Kalau kalian bisa 
berpikir dengan jernih, kalian akan dapat menyimpulkan bahwa kita harus banyak 
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan kepada 
negara kita berupa kekayaan alam yang melimpah. Gambar-gambar di atas hanya 
sebagian contoh dari kekayaan alam negara kita, tentunya masih sangat kekayaan 
alam yang dimiliki negara kita. Orang-orang dari negara lain banyak yang iri atas 
kekayaan dan keindahan alam Indonesia, bahkan mereka beranggapan bahwa 
negara kita ini adalah potongan surge yang jatuh ke bumi. 
Perhatikanlah dua bait lirik lagu Kolam Susu yang diciptakan oleh grup band 
Koes Plus. 
Kolam Susu 
Bukan lautan hanya kolam susu 
Kail dan jala cukup menghidupmu. 
Tiada badai tiada topan kau temui 
Ikan dan udang menghampiri dirimu 
Orang bilang tanah kita tanah surga 
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. 
Orang bilang tanah kita tanah surga 
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman 
36 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Lirik lagu di atas merupakan gambaran bahwa Indonesia adalah negara yang 
memiliki kekayaan alam yang melimpah. Di atas wilayah Indonesia, terhampar 
daratan yang luas dengan segenap potensi kekayaan alamnya seperti kekayaan dari 
hutan, area persawahan, binatang-binatang darat yang beranekaragam. Di wilayah 
lautan juga tidak kalah kayanya, puluhan juta ikan hidup di perairan Indonesia, 
keindahan terumbu karang dan pesona laut lainnya merupakan anugerah Tuhan 
yang tidak ternilai. Bukan hanya didaratan dan lautan di perut bumi Indonesia 
pun menyimpan kekayaan yang melimpah berupa bahan tambang seperti minyak 
bumi, emas, gas bumi, besi, batu bara, tembaga, perak, dan sebagainya. 
Siapa yang mengusai kekayaan alam tersebut? Berkaitan dengan pertanyaan 
tersebut, Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 
memberikan jawabannya yang menyatakan bahwa: 
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat 
PPKn | 37 
hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh 
negara dan dipergunakan 
untuk sebesar-besar 
kemakmuran rakyat. 
Ketentuan di atas secara 
tegas menyatakan bahwa seluruh 
kekayaan alam dikuasai oleh 
negara dan dipergunakan untuk 
kemakmuran rakyat Indonesia. 
Dengan kata lain negara melalui 
pemerintah diberikan wewenang 
atau kekuasaan oleh UUD 
Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945 untuk mengatur, 
mengurus dan mengelola serta 
mengawasi pemanfaatan seluruh 
potensi kekayaan alam yang 
dimiliki Indonesia dalam rangka 
meningkatkan kesejahteraan dan 
kemakmuran seluruh rakyat. 
UUD Negara Republik 
Indonesia Tahun 1945 
menyatakan bahwa negara 
mempunyai hak penguasaan 
atas kekayaan alam Indonesia. 
Oleh karena itu, maka negara 
mempunyai kewajiban-kewajiban 
sebagai berikut: 
Penanaman Kesadaran 
Berkonstitusi 
Wilayah Negara Kesatuan Republik 
Indonesia merupakan komponen penting 
bagi kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu 
kalian sebagai warga negara yang baik dalam 
kehidupan sehari-hari selalu menampilan 
perilaku yang mencerminkan warga negara 
yang sadar berkonstitusi, diantaranya 
dengan menampilkan perilaku sebagai 
berikut: 
1. Selalu bersyukur atas anugerah Tuhan 
Yang Maha Esa. 
2. Menjaga kebersihan lingkungan. 
3. Tidak mencorat-coret bangunan (tempat 
peribadatan, rumah penduduk, sekolah, 
kantor pemerintahan, dan sebagainya). 
4. Tidak merusak kelestarian alam, 
misalnya melakukan pembakaran 
hutan, menangkap ikan di sungai 
dengan menggunakan setrum atau 
portas, membunuh bitang-binatang 
langka, merusak terumbu karang, dan 
sebagainya.
a. Segala bentuk pemanfaatan (bumi dan air) serta hasil yang didapat (kekayaan 
alam), dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan 
masyarakat. 
b. Melindungi dan menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam atau 
di atas bumi, air dan berbagai kekayaan alam tertentu yang dapat dihasilkan 
secara langsung atau dinikmati langsung oleh rakyat. 
c. Mencegah segala tindakan dari pihak manapun yang akan menyebabkan 
rakyat tidak mempunyai kesempatan atau akan kehilangan haknya dalam 
menikmati kekayaan alam. 
Ketiga kewajiban di atas menjelaskan segala sumber daya alam yang penting 
bagi negara dan menguasai hajat orang banyak, karena berkaitan dengan 
kemaslahatan umum dan pelayanan umum, harus dikuasai negara dan dijalankan 
oleh pemerintah. Sebab sumber daya alam tersebut, harus dapat dinikmati oleh 
rakyat secara berkeadilan, keterjangkauan, dalam suasana kemakmuran dan 
kesejahteraan umum yang adil dan merata. 
Tugas Mandiri 2.1 
Coba kalian lakukan pengamatan atas kekayaan alam yang terdapat di wilayah 
kabupaten/kota atau provinsi tempat kalian saat ini berada. Tuliskan hasil 
pengamatan kalian pada tabel di bawah ini. Perhatikan contoh pengerjaannya 
yang terdapat pada nomor satu. 
No Jenis Kekayaan 
Alam 
Kondisi Ketersedian 
Baik Rusak Banyak Sedikit Habis 
1 Batu bara √ √ 
2 
3 
4 
5 
B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk 
Indonesia 
1. Status Warga Negara Indonesia 
Salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya rakyat. Tanpa adanya rakyat, 
negara itu tidak mungkin terbentuk. Menurut kalian samakah pengertian rakyat 
dengan penduduk dan juga warga negara. Jawabannya berbeda, satu dan yang 
lainnya merupakan konsep yang serupa tapi tidak sama. Masing-masing memiliki 
pengertian yang berbeda. Rakyat sebuah negara dibedakan atas dua, yakni: 
38 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Rpp. p kn kelas 8 semester ii smp mts
Rpp. p kn kelas 8 semester ii smp mtsRpp. p kn kelas 8 semester ii smp mts
Rpp. p kn kelas 8 semester ii smp mts
nur1945
 
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi smaBuku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Awis Mirad
 
RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013
RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013
RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013
hataji
 

Mais procurados (16)

Rpp. p kn kelas 8 semester ii smp mts
Rpp. p kn kelas 8 semester ii smp mtsRpp. p kn kelas 8 semester ii smp mts
Rpp. p kn kelas 8 semester ii smp mts
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
 
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK Kelas 11 Kurikulum 2013
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK Kelas 11 Kurikulum 2013Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK Kelas 11 Kurikulum 2013
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK Kelas 11 Kurikulum 2013
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
 
PPKN Kelas XII K13 Buku Guru
PPKN Kelas XII K13 Buku GuruPPKN Kelas XII K13 Buku Guru
PPKN Kelas XII K13 Buku Guru
 
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi smaBuku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasiRpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 3-menelusuri-dinamika-demokrasi
 
Ppkn 10 sem 1 book
Ppkn 10 sem 1 bookPpkn 10 sem 1 book
Ppkn 10 sem 1 book
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 4-mengupas-penyelenggaraan-kekuasaan-negara
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 4-mengupas-penyelenggaraan-kekuasaan-negaraRpp ppkn sma xi kur13 bab 4-mengupas-penyelenggaraan-kekuasaan-negara
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 4-mengupas-penyelenggaraan-kekuasaan-negara
 
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
 
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
 
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...Bab 8 rpp ppkn sma kls xi  menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
Bab 8 rpp ppkn sma kls xi menelusuri dinamika kehidupan bernegara dlm kontek...
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku siswa)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku siswa) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku siswa)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku siswa)
 
RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013
RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013
RPP PPKn kls 8 smp kurikulum 2013
 
02 pp kn
02 pp kn02 pp kn
02 pp kn
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

Destaque (9)

Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
 
Perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi
Perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasiPerilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi
Perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi
 
Tugas kelompok 3.2
Tugas kelompok 3.2Tugas kelompok 3.2
Tugas kelompok 3.2
 
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiriringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
ringkasan materi bab 4 beserta tugas mandiri
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
 
Soal pkn bab i, sem ii, kelas 8
Soal pkn bab i, sem ii, kelas 8Soal pkn bab i, sem ii, kelas 8
Soal pkn bab i, sem ii, kelas 8
 
Pkn smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Pkn smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Pkn smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Pkn smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
Buku Guru pkn kelas xi semester 1 ms11
 

Semelhante a Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]

Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
eli priyatna laidan
 
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Ribut Winarso
 

Semelhante a Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com] (20)

Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
 
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Ppkn smp 7 guru
Ppkn smp 7 guruPpkn smp 7 guru
Ppkn smp 7 guru
 
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru IPS Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-ips-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
 
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Kelas 7 smp ppkn
Kelas 7 smp ppknKelas 7 smp ppkn
Kelas 7 smp ppkn
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
 
Buku Matematika SMA Kelas 10 sma_matematika_siswa_semester_1
Buku Matematika SMA Kelas 10 sma_matematika_siswa_semester_1Buku Matematika SMA Kelas 10 sma_matematika_siswa_semester_1
Buku Matematika SMA Kelas 10 sma_matematika_siswa_semester_1
 
BUKU GURU 7 PPKN
BUKU GURU 7 PPKNBUKU GURU 7 PPKN
BUKU GURU 7 PPKN
 
Buku siswa kurikulum 2013 Ppkn kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 Ppkn kelas VIIIBuku siswa kurikulum 2013 Ppkn kelas VIII
Buku siswa kurikulum 2013 Ppkn kelas VIII
 
PPKN Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
PPKN Kelas VIII SMP Kurikulum 2013PPKN Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
PPKN Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
ILMU BAHAN I.pdf
ILMU BAHAN I.pdfILMU BAHAN I.pdf
ILMU BAHAN I.pdf
 
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru PKn Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...
Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...
Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...
 
Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...
Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...
Buku pegangan guru ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogsp...
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SBK
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7  SBKBuku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7  SBK
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SBK
 
K11 bg prakarya_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg prakarya_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bg prakarya_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg prakarya_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Mais de Randy Ikas

Mais de Randy Ikas (20)

K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Guru matematika_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru matematika_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru matematika_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru matematika_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bg_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Senbud x bs_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg pjok sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs bahasa inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg prakarya sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku guru bahasa_inggris_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs prakarya sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku siswa agama_kristen_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru hindu_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Bs pp kn_semester_1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]

  • 1.
  • 2. Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. xiv, 158. : illus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 ISBN 978-602-282-471-8 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-474-9 (jilid 2a) 1. Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 370.11P Kontributor Naskah : Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli Penelaah : Dadang Sundawa dan Nasiwan Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Cetakan ke-1, 2014 Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt ii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 3. PPKn | iii Kata Pengantar 0 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata pelajaran yang dirancang untuk membekali peserta didik dengan keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Melalui pembelajaran PPKn, peserta didik dipersiapkan untuk dapat berperan sebagai warganegara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembahasannya secara utuh mencakup Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Yang diterjemahkan dalam tata cara kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai universal kemanusiaan dalam implementasinya. 0 Sebagai bagian dari Kurikulum 2013, kompetensi yang dibentuk melalui pembelajaran PPKn untuk Pendidikan Menengah Kelas XI haruslah mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. PPKn sebagai pengetahuan diajarkan untuk membuat peserta didik terampil dalam menerapkan pengetahuan PPKn tersebut dalam kehidupan nyata. Dengan keterampilan yang terasah tersebut, pembelajaran PPKn dilanjutkan sehingga dapat membentuk peserta didik yang memiliki sikap sebagai seorang warga negara yang taat dan meyakini falsafah hidup bangsa Indonesia dalam kesehariannya. Dengan demikian kompetensi lulusan pendidikan menengah yang dirumuskan sebagai mampu menjadi cerminan bangsa dalam pergaulan dunia dapat tercapai. 0 Untuk mencapai kompetensi seperti diatas, pembelajaran PPKn dirancang berbasis aktivitas terkait dengan sejumlah tema kewarganegaraan yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga­negara yang bertanggung jawab melalui kepeduliannya terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa, negara, dan masyarakat sekitar sampai peradaban dunia. Kepedulian tersebut ditunjukkan dalam bentuk pertisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian pengetahuan ataupun keterampilan penyajian dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada keterampilan berbentuk tindakan nyata sebagai perwujudan dari sikap peduli, bertanggung jawab, dan cinta tanah air yang telah terasah dalam diri peserta didik. 0 Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitarnya. 0 Implementasi terbatas Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapatkan tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
  • 4. Daftar Isi Kata Pengantar........................................................................................ Daftar Isi................................................................................................... Daftar Gambar......................................................................................... Daftar Tabel.............................................................................................. Keunggulan Buku.................................................................................... Bab 1 : Menapaki Jalan Terjal Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia................................................................ A. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia................................... 1. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)...... 2. Bentuk-bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia............. B. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia.............................................................................. 1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia.................... 2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia...... C. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)..................... 1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan Hak Asasi Manusia.......................................................... 2. Upaya penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia...... 3. Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakan HAM di Indonesia................................................................... Refleksi......................................................................................... Rangkuman................................................................................... Penilaian Diri................................................................................ Praktik Belajar Kewarganegaraan................................................ Uji Kompetensi Bab 1.................................................................. Bab 2 : Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara........................................................ A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.... 1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia......................................................................... 2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia..... iii iv viii x xi 1225 88 11 14 14 18 21 22 22 23 24 25 27 28 28 33 iv | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 5. PPKn | v 3. Kekuasaan Negara atas Kekayaan Alam yang terkandung dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia......................................................................... B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia.............. 1. Status Warga Negara Indonesia...................................... 2. Asas-asas Kewarganegaraan Indonesia.......................... 3. Syarat-Syarat menjadi Warga Negara Indonesia............ 4. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia........ C. Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia... 1. Pengertian Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan.............................................................. 2. Membangun Kerukunan Umat Beragama..................... D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia................................................................................ 1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara................ 2. Kesadaran Bela Negara dalam Konteks Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara................................. Refleksi........................................................................................ Rangkuman.................................................................................. Penilaian Diri............................................................................... Praktik Belajar Kewarganegaraan............................................... Uji Kompetensi Bab 2................................................................. Bab 3: Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara............................ A. Hakikat Demokrasi................................................................. 1. Makna Demokrasi........................................................ 2. Prinsip-Prinsip Demokrasi........................................... B. Penerapan Demokrasi di Indonesia........................................ 1. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila........................... 2. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia........................... 36 38 38 41 42 43 44 44 47 50 50 53 55 55 56 57 57 59 60 60 64 65 65 71
  • 6. C. Membangun Demokrasi untuk Indonesia............................... 1. Pentingnya Kehidupan yang Demokratis..................... 2. Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai Demokrasi.................................................................... Refleksi......................................................................................... Rangkuman................................................................................... Penilaian Diri................................................................................ Praktik Belajar Kewarganegaraan................................................ Uji Kompetensi Bab 3.................................................................. Bab 4: Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara................... A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia... 1. Macam-macam Kekuasaan Negara................................. 2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia................... B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian.......... 1. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia............. 2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia..... 3. Lembaga Pemerintah Non-Kementerian......................... C. Kedudukan dan Fungsi Pemerintahan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia..................... 1. Konsep Pemerintah Daerah............................................. 2. Kewenangan Pemerintahan Daerah................................. Refleksi......................................................................................... Rangkuman................................................................................... Penilaian Diri................................................................................ Praktik Belajar Kewarganegaraan................................................ Uji Kompetensi Bab 4.................................................................. Bab 5: Menyiram Indahnya Keadilan dan Kedamaian...................... A. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum...................... 1. Konsep Perlindungan dan Penegakan Hukum............. 2. Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum...... 84 84 87 88 89 89 90 91 92 93 93 95 99 99 103 105 109 109 112 115 115 116 117 119 120 121 121 124 vi | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 7. B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian......................................................... 126 126 127 129 131 134 134 138 140 142 143 144 145 145 146 148 153 1. Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia................. 2. Peran Kejaksaan Republik Indonesia.............................. 3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman..................................................................... 4. Peran Advokat................................................................ C. Dinamika Pelanggaran Hukum.............................................. 1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum............................. 2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum.......... 3. Partisipasi Masyarakat dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum....................................................... Refleksi....................................................................................... Rangkuman................................................................................. Penilaian Diri.............................................................................. Praktik Belajar Kewarganegaraan............................................... Uji Kompetensi Bab 5................................................................. Indeks....................................................................................................... Glosarium................................................................................................. Daftar Pustaka.......................................................................................... PPKn | vii
  • 8. Daftar Gambar Gambar 1.1 : Kegiatan pembelajaran di sekolah........................ 1 Gambar 1.2 : Kerja bakti atau gotong royong merupakan salah satu bentuk pemenuhan kewajiban manusia.................................................................. 3 Gambar 1.3 : Korban-korban kejahatan genosida........................ 6 Gambar 1.4 : Pencemaran lingkungan yang disebabkan karena limbah pabrik merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.................................................. 10 Gambar 1.5 : Munir; Aktivis HAM Indonesia.............................. 12 Gambar 1.6 : Proses persidangan di Pengadilan HAM................ 20 Gambar 2.1 : Sampul Naskah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945............................................................. 27 Gambar 2.2 : Peta Indonesia......................................................... 28 Gambar 2.3 : Djuanda Kartawidjaya............................................ 30 Gambar 2.4 : Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB, tahun 1982............................................ 31 Gambar 2.5 : Wilayah daratan termasuk elemen terpenting bagi tegaknya suatu negara............................................. 33 Gambar 2.6 : Beberapa kekaayaan alam Indonesia...................... 36 Gambar 2.7 : Susi Susanti dan Alan Budikusuma merupakan salah satu contoh WNI keturunan Tionghoa................................................................. 40 Gambar 2.8 : Beberapa aktifitas keagamaan................................. 45 Gambar 2.9 : Contoh hubungan antar umat beragama................. 48 Gambar 2.10 : TNI/POLRI manunggal bersama rakyat................. 51 Gambar 2.11 : Salah satu bentuk perjuangan Rakyat Indonesia untuk mengusir penjajah......................................... 53 viii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 9. PPKn | ix Gambar 3.1 : Perwujudan demokrasi di berbagai lingkungan kehidupan............................................................... 59 Gambar 3.2 : Abraham Lincoln; Presiden Amerika yang ke-16 (1861-1865) terkenal sebagai peletak konsep dasar demokrasi............................................................... 63 Gambar 3.3 : Peradilan yang merdeka merupakan perwujudan dari prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila................................................................. 67 Gambar 3.4 : Jenderal Soedirman memimpin perang untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia................................................................ 73 Gambar 3.5 : Dekrit Presiden 5 Juli 1959 merupakan awal bergulirnya konsepsi Demokrasi Terpimpin............................................................... 78 Gambar 3.6 : Pelantikan B.J Habibie sebagai Presiden Republik Indonesia Ke-3........................................................ 83 Gambar 4.1 : Para anggota kabinet (menteri)............................... 92 Gambar 4.2 : Pos keamanan.......................................................... 94 Gambar 4.3 : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu kementerian yang sudah ada sejak Indonesia merdeka.................................. 101 Gambar 4.4 : Bidang Pertahanan dan Keamanan menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui TNI/Polri.. 110 Gambar 5.1 : Simbol Perlindungan dan Penegakan Hukum...... 120 Gambar 5.2 : Contoh tindakan terhadap pelaku pelanggaran aturan...................................................................... 121 Gambar 5.3 : Anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara.................... 127
  • 10. Gambar 5.4 : Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia...... 129 Gambar 5.5 : Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi setiap warga negara yang mencari keadilan... 131 Gambar 5.6 : Para penasihat hukum atau advokat juga merupakan salah satu lembaga penegak hukum..................................................................... 132 Gambar 5.7 : Para pelajar yang bolos sekolah ditertibkan oleh aparat penegak hukum............................................ 135 Gambar 5.8 : Kegiatan ronda malam merupakan bukti kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.................................................................... 141 x | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 11. PPKn | xi Daftar Tabel Tabel 4.1 : Kewenangan Presiden Republik Indonesia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945............ 100 Tabel 4.2 : Hak dan Kewajiban Daerah Otonom Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah............ 111 Tabel 4.3 : Urusan Wajib Pemerintahan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah ............................... 113 Tabel 5.1 : Norma-norma yang berlaku di masyarakat.............................................................. 138
  • 12. Keunggulan Buku Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini merupakan buku pegangan dalam proses pembelajaran. Buku ini banyak sekali manfaatnya bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta didik, buku ini akan mengantarkan mereka memperoleh wawasan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang baik. Sedangkan bagi guru, buku ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam melaksanaan proses pembelajaran baik di dalam maupun di lingkungan sekolah. Buku ini merupakan jawaban atas tuntutan buku pelajaran yang berkualitas, yaitu buku pelajaran yang tidak hanya memaparkan materi, akan tetapi membelajarkan siswa tentang materi. Buku ini menmgembangkan kompetensi kewarganegaraan kalian melalui pendekatan scientific dimana melalui buku ini dalam proses pembelajaran kalian didorong untuk selalu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Buku ini disusun berdasarkan kurikulum 2013. Materi yang disajikan dalam buku ini sesuai dengan Standar Isi yang ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, serta Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Materi disajikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh kalian dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis kalian sekolah menengah atas. Buku ini dikemas secara sistematis dan menarik serta ditujukan untuk meningkatkan kreatifitas kalian. Bahasa yang dipergunakan merupakan bahasa yang mudah dipahami oleh kalian. Dengan kata lain, bahasa yang dipergunakan bukanlah bahasa yang kaku, tetapi bahasa yang fleksibel serta bersahabat dengan kalian. Apa saja yang terdapat dalam buku ini? Di dalam buku ini disajikan berbagai macam rubrik yang mendorong kalian untuk aktif dalam setiap rangkaian proses pembelajaran. Adapun sistematika yang terdapat dalam buku ini diantaranya sebagai berikut: 1. Pengantar. Bagian ini terdapat pada awal setiap bab yang berfungsi memberikan gambaran awal mengenai materi pembelajaran yang akan kalian pelajari. Pada bagian ini kalian akan disuguhi gambar atau lagu yang tentunya akan semakin mendorong kalian untuk lebih tahu lagi materi yang dipelajari pada bab tersebut. 2. Materi Pembelajaran. Bagian ini berisi paparan materi pembelajaran yang harus kalian pelajari. Materi pembelajaran disajikan dengan menarik xii | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 13. yang didukung oleh gambar-gambar yang relevan serta contoh-contoh yang bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kalian. Materi pembelajaran ini dilengkapi dengan rubrik Info Kewarganegaraan yang berisi tentang informasi-informasi tambahan yang tentunya akan memperluas cakrawala berpikir kalian. Selain itu juga terdapat rubrik Penanaman Kesadaran Berkonstitusi, yang berisi tentang nilai-nilai yang sifatnya penting dan mendasar yang akan mengarahkan kalian dalam pergaulan di berbagai lingkungan kehidupan. 3. Tugas Mandiri dan Kelompok. Bagian ini mengajak kalian berlatih baik secara mandiri atau berkelompok untuk menyelesaikan berbagai tugas dengan cara membaca berbagai literatur/buku, menganalisis suatu kasus, melakukan pengamatan terhadap berbagai peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar serta melakukan wawancara dengan para tokoh masyarakat atau aparatur negara. 4. Refleksi. Melalui bagian ini kalian diajak untuk mengevaluasi diri serta merenungkan apa saja saja yang telah kalian berikan atau lakukan untuk kemajuan bangsa dan negara. 5. Rangkuman. Untuk mempermudah kalian dalam memahami materi pembelajaran, buku ini juga dilengkapi dengan rangkuman yanng berisi ringkasan materi pembelajaran dalam satu bab. 6. Uji Kompetensi. Bagian ini berfungsi untuk mengukur sejauh mana kompetensi yang telah kalian kuasai setelah mempelajari materi pembelajaran pada satu bab dengan menjawab berbagai soal yang terdapat dalam bagian ini. 7. Penilaian Diri. Bagian ini untuk mengukur kesesuaian sikap dan perilaku kalian sebagai warga negara yang baik. Pada bagian ini kalian diajak untuk menilai diri sendiri, memberikan argumen atas nilai yang kalian tetapkan serta mengklarifikasi nilai-nilai yang berkembang di masyarakat melalui wacana yang dibaca. 8. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Untuk melatih kecakapan kalian dalam mengolah potensi berpikir kritis, pada bagian ini kalian akan diajak untuk mengerjakan seperangkat tugas untuk meningkatkan keterampilan kalian sebagai warga negara. Tugas-tugas tersebut dikemas dalam bentuk penelitian sederhana, analisis kasus, debat, menulis artikel dan bermain peran atau simulasi. 9. Indeks. Bagian ini berisi istilah-istilah dan nama tokoh-tokoh yang PPKn | xiii penting untuk diketahui oleh kalian.
  • 14. 10. Glosarium. Bagian ini melengkapi buku supaya kalian tidak bingung ketika menemukan berbagai kata asing atau kata yang sulit dipahami, sehingga mempermudah kalian untuk memahami materi secara keseluruhan. Dengan membaca buku ini, cakrawala berpikir kalian sebagai warga negara tentunya akan semakin luas serta kompetensi yang dimiliki juga akan semakin bertambah banyak dan baik kualitasnya. xiv | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 15. Menapaki Jalan Terjal Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia Selamat kalian telah berhasil melewati tantangan di kelas X. Kalian saat ini sudah berada di tingkat yang lebih tinggi, yaitu di kelas XI SMA/SMK/MA/MAK. Kalian tentunya merasa bahagia dengan semua yang telah kalian peroleh saat ini. Itu semua tentu saja merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus kalian syukuri. Salah satu bentuk rasa syukur kalian adalah dengan senantiasa meningkatkan semangat belajar kalian, sehingga dapat memperoleh prestasi yang lebih baik lagi. Jangan lupa juga kalian harus senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sungguh-sungguh setiap akan memulai dan mengakhiri aktivitas sehari-hari termasuk kegiatan pembelajaran. Sumber: www.wapikweb.org Gambar 1.1 Kegiatan pembelajaran di sekolah. Apa yang ada dalam pikiran kalian ketika melihat gambar 1.1? Peristiwa pada gambar di atas juga sedang kalian alami saat ini. Mendapatkan pendidikan yang layak merupakan salah satu hak asasi setiap manusia. Selain pendidikan, masih banyak jenis hak asasi manusia lainnya yang harus dihormati dan dijamin pemenuhannya baik oleh negara atau setiap warga negara. Selain melihat peristiwa pada gambar di atas, tentunya kalian juga dalam kehidupan sehari-hari, sering membaca atau melihat berita di televisi tentang peristiwa-peristiwa seperti kasus kekerasan yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, perampokan yang disertai dengan pembunuhan PPKn | 1 BAB 1
  • 16. dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan sebagian contoh dari pelanggaran hak asasi manusia (pelanggaran HAM) yang apabila tidak ditangani akan semakin membuat terjal proses penegakan HAM di Indonesia. Apa sebenarnya pelanggaran HAM itu? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya? Bagaimana upaya pemerintah dalam menangani kasus-kasus pelanggaran HAM? Bagaimana pula partisipasi masyarakat dalam mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya dapat kalian jawab setelah membaca dan menelaah materi pembelajaran yang ada pada bab ini. A. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia 1. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah berbagai pengertian pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini bertujuan supaya kalian dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki oleh setiap manusia, sehingga pada akhirnya kalian akan menghindarkan diri untuk melakukan pelanggaran HAM. Sebelum mempelajari pengertian pelanggaran HAM, ada baiknya kalian perhatikan fakta berikut dengan seksama. a. Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain, akan tetapi saat ini banyak sekali terjadi peristiwa pembunuhan. Salah satu buktinya, sering sekali media massa memberitakan peristiwa pembunuhan. b. Setiap orang berhak untuk menikmati kebebasan atau kemerdekaan, akan tetapi faktanya kita sering mendengar pemberitaan tentang penculikan, pemerkosan, trackficing, perbudakan atau diskriminasi yang sering terjadi baik di negara kita ataupun negara lain. c. Tidak seorang pun yang ingin hidup sengsara, ia akan selalu berusaha mencapai kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin. Tetapi faktanya kita sering melihat banyak orang yang meminta-minta, anak-anak yang putus sekolah, anak-anak jalanan, dan sebagainya. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, coba kalian diskusikan dengan teman sebangku mengapa hal-hal yang disebut di atas bisa terjadi? Apa saja yang menyebabkannya? Pada saat ini, kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan manusia sering sekali diabaikan baik oleh manusia itu sendiri ataupun oleh oknum pemerintah. Padahal ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh manusia dan tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 28 I ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak 2 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 17. diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. Selain mempunyai hak asasi, setiap manusia juga mempunyai kewajiban asasi. Kewajiban asasi manusia adalah menghormati, menjamin dan melindungi hak asasi manusia lainnya. Hak hidup, kebebasan dan kebahagiaan seorang manusia dapat dijamin atau terlindungi, apabila ia sendiri menjamin dan melindungi hak hidup, kebebasan dan kebahagiaan orang lain. Apabila hal tersebut tidak terwujud, maka akan terjadi pelanggaran HAM. Dengan demikian secara sederhana bahwa pelanggaran hak asasi manusia itu adalah pelanggaran atau pelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain. Sumber: www.bkd.surabaya.go.id Gambar 1.2 Kerja bakti atau gotong royong merupakan salah satu bentuk pemenuhan kewajiban manusia. Secara yuridis, menurut Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Dengan demikian dalam konteks Negara Indonesia, pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi manusia Pernahkah kalian merasakan ketidaknyamanan? Misalnya ketika kalian menumpang sebuah angkutan umum, tiba-tiba kalian merasa sesak karena ada penumpang lain yang merokok. Atau ketika kalian terpaksa harus berjalan kaki PPKn | 3
  • 18. di bahu jalan, karena trotoar yang seharusnya digunakan oleh pejalan Info Kewarganegaraan kaki, tetapi malah dijadikan tempat berjualan oleh para pedagang Dasar pemikiran pembentukan kaki lima. Apabila kalian pernah Undang-Undang Republik mengalami peristiwa tersebut, itu Indonesia Nomor 39 tahun 1999 berarti bahwa telah terjadi pelanggaran tentang HAM diantaranya: terhadap hak kalian atas rasa nyaman. a. Tuhan YME adalah pencipta Hal tersebut mengandung makna bahwa pelanggaran HAM dapat alam semesta. diindikasikan atau ditandai dengan b. Manusia dianugrahi jiwa, munculnya ketidaksesuaian atas bentuk struktur, kemampuan, kondisi yang seharusnya terjadi, kemauan serta berbagai misalnya setiap orang harus saling kemampuan oleh Penciptanya menghargai, ketika terjadi kondisi untuk menjamin kelangsungan saling ejek, saling menghina dan hidupnya. sebagainya, itu berarti sudah c. Hak asasi manusia tidak boleh menunjukkan timbulnya pelanggaran dilenyapkan oleh siapapun HAM. Contoh lain, setiap orang dalam keadaan apapun. harus mendapatkan rasa aman atau terbebas dari rasa takut, akan tetapi apabila orang tersebut merasakan kemanannya terganggu, itu berarti sudah terjadi pelanggaran HAM. Nah, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelanggaran HAM itu tidak hanya berkaitan dengan masalah pembunuhan, penyiksaan, dan sebagainya, tetapi berkaitan juga dengan hal-hal lain dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketidaknyamanan, hilangnya rasa aman, munculnya ketakutan, dan sebagainya. Tugas Mandiri 1.1 Hak Asasi Manusia itu sangat banyak jenisnya. Coba kalian temukan jenis-jenis hak asasi manusia yang diatur dalam Pasal 28 A-28 J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuannya adalah supaya kalian tahu hak asasi setiap orang, serta terhindar dari pelanggaran HAM. Tuliskan hasil temuan kalian dalam tabel di bawah ini. No Pasal Jenis HAM yang Diatur 1 28 A 2 28 B 4 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 19. PPKn | 5 No Pasal Jenis HAM yang Diatur 3 28 C 4 28 D 5 28 E 6 28 F 7 28 G 8 28 H 9 28 I 10 28 J 2. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya pernah mendengar atau membaca berita tentang kasus pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan pula, kalian pernah melihat pengeroyokan, seseorang mencaci maki orang lain, dan sebagainya. Selain itu, pernahkah kalian mengalami pelecehan, penghinaan, atau juga diperlakukan tidak adil oleh orang lain? Nah semua yang diungkapkan tadi merupakan bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi di masyarakat. Dengan demikian pelanggaran HAM itu banyak sekali bentuknya. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, sebagai berikut: a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan. b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani maupun
  • 20. rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau orang ketiga. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, penyanderaan dan sebagainya. b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera ditanggulangi. Misalnya, kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan yang disengaja dan sebagainya. Pelanggaran HAM berat menurut Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara : 1) membunuh anggota kelompok; 2) mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok; Sumber: www.eftianto.files.wordpress.com Gambar 1.3 Korban-korban kejahatan genosida. 3) menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya; 4) memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau 6 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 21. 5) memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain. b. Kejahatan terhadap kemanusian, yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa : 1) pembunuhan; 2) pemusnahan; 3) perbudakan; 4) pengusiran atau Penanaman Kesadaran Berkonstitusi Setiap orang memiliki hak asasi manusia, oleh karena itu: (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. PPKn | 7 pemindahan penduduk secara paksa; 5) p e r a m p a s a n kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional; 6) penyiksaan; 7) perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasaan seksual lain yang setara; 8) penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional; 9) penghilangan orang secara paksa; atau 10) kejahatan apartheid, yaitu sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh suatu pemerintahan dengan tujuan untuk melindungi hak-hak istimewa dari suatu ras atau bangsa. Pelanggaran-pelanggaran HAM di atas pada dasarnya merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak hidup, hak kemerdekaan dan hak kebahagiaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Selain itu juga, pelanggaran HAM berat merupakan
  • 22. bentuk penghinaan terhadap harkat, derajat dan martabat manusia. Oleh karena itu, kalian mesti menghindarkan diri dari segala penyebab yang dapat mendorong kalian melakukan pelanggaran HAM tersebut. Selain mewaspadai bentuk pelanggaran HAM berat, tentu saja kalian juga harus mewaspadai pelanggaran HAM yang sifatnya ringan seperti pencemaran nama baik, pelecehan, penghinaan, dan sebagainya. Palanggaran HAM ringan kecenderungannya sering dipandang hal yang biasa saja, sehingga sering dilakukan. Padahal apabila pelanggaran tersebut sudah sering dilakukan tanpa ada upaya untuk mencegahnya, tentu saja pada akhirnya akan menjadi faktor yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM berat. Tugas Kelompok 1.1 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga sampai lima orang. 2. Lakukanlah kunjungan ke kantor polisi (Polsek atau Polres) terdekat. 3. Lakukanlah wawancara dengan anggota polisi berkaitan dengan bentuk pelanggaran HAM yang pernah terjadi dan ditangani oleh anggota polisi tersebut. 4. Sebelum melakukan wawancara, susunlah pertanyaan-pertanyaan untuk kegiatan wawancara tersebut. Mintalah saran kepada guru kalian. 5. Apabila proses wawancara telah selesai, laporkanlah hasilnya secara tertulis dan dipresentasikan di depan kelas. B. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia 1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentunya sering mendengar dan melihat peristiwa-peristiwa seperti pembunuhan, pemerkosan, perampokan yang disertai pembunuhan, penyiksaan, dan sebagainya. Selain itu, mungkin saja kalian pernah melihat seorang pembantu rumah tangga yang dicaci maki oleh majikannya karena melakukan sebuah kesalahan, seorang siswa yang dihardik oleh teman-temannya, dan sebagainya. Semua peristiwa itu merupakan peristiwa pelanggaran HAM. Setiap manusia pasti mempunyai hak asasi, akan tetapi hak asasi yang dimiliki oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya. Dengan demikian tidak ada seorang pun yang diperbolehkan untuk melanggar hak asasi orang lain. Akan tetapi dalam kenyataannya manusia suka lupa diri, bahwa disekitarnya terdapat manusia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan dirinya. Namun dengan ketamakannya, manusia sering melabrak hak asasi sesamanya dengan alasan yang tidak jelas. 8 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 23. PPKn | 9 Pelanggaran HAM disebabkan oleh faktor-faktor berikut: a. Faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku pelanggar HAM, diantaranya adalah: 1) Sikap egois atau terlalu mementing diri sendiri. Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini, akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain. 2) Rendahnya kesadaran HAM. Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak asasi yang yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak asasi manusia. 3) Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain. b. Faktor Eksternal, yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya sebagai berikut: 1) Penyalahgunaan kekuasaan Di masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan disini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di perusahaan. Para pengusaha yang tidak memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran HAM. 2) Ketidaktegasan aparat penegak hukum Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran HAM, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran HAM lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain, para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran HAM dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. 3) Penyalahgunaan teknologi Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi bisa juga memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya
  • 24. kejahatan. Kalian tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran HAM. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia. Sumber: www.indotekhnoplus.com Gambar 1.4 Pencemaran lingkungan yang disebabkan karena limbah pabrik merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM 4) Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi Kesenjangan menggambarkan telah terjadinya ketidakseimbangan yang mencolok didalam kehidupan masyarakat. Biasanya pemicunya adalah perbedaan tingkat kekayaan atau jabatan yang dimiliki. Apabila hal tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, misalnya perbudakan, pelecehan, perampokan bahkan bisa saja terjadi pembunuhan. Tugas Mandiri 1.2 Faktor-faktor di atas hanya sebagian kecil saja, tentu saja masih banyak yang menjadi pemicu timbulnya pelanggaran HAM. Oleh karena itu, coba kalian cari faktor-faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya pelanggaran HAM dengan membaca berbagai macam sumber seperti dari buku, surat kabar, majalah atau internet. Tuliskan pada tabel di bawah ini hasil temuan kalian. 10 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 25. PPKn | 11 A. Faktor Internal No Faktor Penyebab Palanggaran HAM Penjelasan 1. 2. 3. 4. 5. B. Faktor Eksternal No Faktor Penyebab Palanggaran HAM Penjelasan 1. 2. 3. 4. 5. 2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan mengenai HAM, namun pelanggaran HAM tetap selalu ada baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Pelanggaran-pelanggaran tersebut merupakan cerminan telah terjadi kelalaian atas pelaksanaan kewajiban asasi manusia. Padahal sudah sangat jelas bahwa setiap hak asasi itu disertai dengan kewajiban asasi, yaitu kewajiban untuk menghormati hak asasi orang lain dan kewajiban untuk patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia: a. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan 14 terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas. b. Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996. Dalam kasus ini lima orang tewas, 149 orang luka-luka dan 23 orang hilang. Keputusan majelis hakim kasus ini menetapkan empat terdakwa dinyatakan bebas dan satu orang terdakwa divonis 2 (dua) bulan 10 hari.
  • 26. c. Penembakan mahasiswa Info Kewarganegaraan Kalian dapat menonton film dokumenter tentang tragedi Trisakti dan semanggi di situs www.youtube.com Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini 5 (lima) orang tewas. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan hukuman 4 (empat) bulan penjara, empat terdakwa divonis 2 - 5 bulan penjara dan 9 orang anggota Brimob dipecat dan dipenjara 3-6 tahun. d. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998. Dalam kasus ini lima orang tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi Semanggi II pada tanggal 24 September 1999 yang memakan lima orang korban meninggal. e. Penculikan aktivis, pada bulan April 1997 - April 1999. Dalam kasus ini 20 orang aktivis dinyatakan hilang (9 orang diantaranya telah dibebaskan dan 11 orang dinyatakan hilang). Mahkamah Militer memvonis komandan Tim mawar Kopassus dengan 22 bulan penjara dan dipecat dari TNI, empat orang terdakwa dipecat dan divonis 20 bulan penjara, tiga orang terdakwa divonis 16 bulan penjara dan tiga orang terdakwa divonis 12 bulan penjara. Sumber: www.wikipedia.com Gambar 1.5 Munir; Aktivis HAM Indonesia. f. Meninggalnya Munir yang merupakan aktivis HAM Indonesia, pada tanggal 7 September 2004. Munir meninggal dunia dalam perjalanan udara dari Jakarta ke Amsterdam. Otopsi oleh Netherlands Forensic Institute menyimpulkan Munir tewas akibat racun arsenik. Dalam kasus ini, vonis terhadap pelaku mengalami beberapa perubahan. Pada awalnya Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menetapkan vonis 14 tahun penjara, tetapi putusan kasasi Mahkamah Agung menyatakan Pelaku tidak terbukti membunuh. Ia hanya dihukum dua tahun penjara atas penggunaan surat palsu. Kemudian Tim Pengacara Munir mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung tersebut, akhirnya pelaku dihukum 20 tahun penjara karena terbukti dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan terhadap Munir. 12 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 27. Tugas Kelompok 1.2 Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, kalian kerjakan tugas-tugas berikut ini: 1. Carilah kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya dari berbagai macam sumber seperti buku, surat kabar, majalah, internet dan sebagainya. Kemudian lakukan analisis terhadap kasus-kasus tersebut dengan mengisi tabel di bawah ini kemudian kalian presentasikan di depan kelas. No Kasus Hak yang Dilanggar Penyebab Penyelesaian 2. Pelanggaran Hak Asasi Manusia terjadi juga di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian seperti di keluarga, sekolah atau pun masyarakat. Nah, coba kalian identifikasi bentuk pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan-lingkungan tersebut. Tulislah hasil temuan kalian pada tabel di bawah ini dan PPKn | 13 informasikan kepada teman yang lain. No Lingkungan Contoh Pelanggaran HAM 1. Keluarga a. .................................................................................... b. .................................................................................... c. .................................................................................... 2. Sekolah a. .................................................................................... b. .................................................................................... c. ....................................................................................
  • 28. No Lingkungan Contoh Pelanggaran HAM 3. Masyarakat a. .................................................................................... b. .................................................................................... c. .................................................................................... C. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) 1. Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM Semua negara di dunia sepakat menyatakan penghormatan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya penegakan HAM. Akan tetapi, pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara satu negara dengan negara lain. Ideologi, kebudayaan dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu bangsa akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup berbangsa. Misalnya di Indonesia, semua perilaku hidup berbangsa diukur dari kepribadian Indonesia yang tentu saja berbeda dari bangsa lain. Bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM tentu saja mengacu pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan perundang-undangan lainnya. Dengan kata lain, penegakan HAM di Indonesia tidak berorientasi pada pemahaman HAM liberal dan sekuler yang tidak selaras dengan makna sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain mengacu pada peraturan pundang-undangan nasional, proses penegakan HAM di Indonesia juga mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada setiap negara. Berkaitan dengan hal tersebut, (Idrus Affandi dan Karim Suryadi) menegaskan bahwa bangsa Indonesia dalam proses penegakan HAM sangat mempertimbangkan dua hal di bawah ini: Info Kewarganegaraan Dalam hubungannya dengan penegakan HAM, Pancasila mengajarkan: a. Seseungguhnya Tuhan Yang Maha Esa adalah pencipta alam semesta. b. Manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang mendapat anugerah-Nya berupa kehidupan, kebebasan dan harta milik. c. Sebagai makhluk yang mempunyai martabat luhur, manusia mengemban kewajiban hidupnya, yaitu: 1) Berterima kasih, berbakti dan bertaqwa kepada-Nya. 2) Mencintai sesama manusia. 3) Memelihara dan menghargai hak hidup, hak kemerdekaan dan hak memiliki seseuatu. 4) Menyadari pelaksanaan hukum yang berlaku. 14 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 29. a. Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara hukum, sosial, politik harus dipertahankan dalam keadaan apapun sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut dalam piagam PBB. b. Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan hukum internasional mengenai HAM. Kemudian menyesuaikannya dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta menempatkannya sedemikian rupa, sehingga merupkan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem hukum nasional. Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan langkah-langkah strategis, diantaranya: a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang- Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35 orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan oleh Presiden. Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat dianggkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan. Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut: 1) melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah 2) menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi 3) menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia PPKn | 15 kepada pemerintah dan DPR untuk ditindaklanjuti. 4) memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di pengadilan. Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan alasan, baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar. Tugas Mandiri 1.3 Selain Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, di Indonesia juga terdapat komisi nasional lainnya yang berkaitan dengan HAM, yaitu Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komisi Nasional Anti Kekerasaan terhadap Perempuan, dan Komite Nasional Perlindungan Konsumen dan Pelaku Usaha serta Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN). Nah, tugas kalian adalah mengidentifikasi tugas dan fungsi dari lembaga-lembaga tersebut. Tuliskan identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini.
  • 30. No Nama Lembaga Tugas dan Fungsi 1. Komnas Perlindungan Anak Indonesia 2. Komisi Nasional Anti Kekerasaan terhadap Perempuan 3. Komite Nasional Perlindungan Konsumen dan Pelaku Usaha 4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional (KKRN b. Pembentukan Instrumen HAM. Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak hak asasi manusia, seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Pengadilan HAM. Instrumen HAM yang berupa peraturan perundang-undangan dibentuk untuk menjamin kepastian hukum serta memberikan arahan dalam proses penegakan HAM. Adapun peraturan perundang-undangan yang dibentuk untuk mengatur masalah HAM adalah: 1) Pada Amandemen Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab X A yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang lebih dahulu mengatur mengenai masalah HAM. 2) Dalam Sidang Istimewa MPR 1998 ditetapkan sebuah Ketetapan MPR mengenai Hak Asasi Manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998. 3) Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998. 4) Diundangkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya PERPU Nomor 1 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapkan menjadi sebuah undang-undang, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. 5) Ditetapkan peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak, yaitu: a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak b) Undang-Undang Republik IndonesiaI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak 16 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 31. 6) Meratifikasi instrumen HAM internasional selama tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Instrumen HAM internasional yang diratifikasi diantaranya: a) Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949. Telah diratifikasi dengan Undang- PPKn | 17 Undang Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 1958. b) Konvensi Tentang Hak Politik Kaum Perempuan (Convention of Political Rights of Women). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1958. c) Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elmination of Discrimination againts Women). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984. d) Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child). Telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. e) Konvensi Pelarangan, Pengembangan, Produksi dan Penyimpanan Senjata Biologis dan Penyimpanannya serta pemusnahannya (Convention on the Prohobition of the Development, Production and Stockpilling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weaponsand on their Destruction). Telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1991. f) Konvensi Internasional terhadap Anti Apartheid dalam Olahraga (International Convention Againts Apartheid in Sports). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1993. g) Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan, atau merendahkan martabat Manusia (Toture Convention). Telah diratifikasi dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998. h) Konvensi orgnisasi Buruh Internasional No. 87 Tahun 1998 Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi (ILO (International Labour Organisation) Convention No. 87, 1998 Concerning Freedom Association and Protection on the Rights to Organise). Telah diratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1998. i) Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial (Convention on the Elemination of Racial Discrimination). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1999. j) Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia (Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment). Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998. k) Kovenan Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial.dan Budaya (International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights) Telah diratifikasi dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2005.
  • 32. l) Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights). Telah diratifikasi dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2005. c. Pembentukan Pengadilan HAM Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2000. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia baik perseorangan maupun masyarakat dan menjadi dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan dan perasaan aman, baik perseorangan maupun masyarakat. Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Disamping itu, berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang dilakukan oleh warga negara Indonesia dan terjadi di luar batas teritorial wilayah Indonesia. 2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia a. Upaya Pencegahan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan HAM. Tindakan terbaik dalam penegakan HAM adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab dari pelanggaran HAM. Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, maka pelanggaran HAM pun dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM: 1) Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan hukum dalam rangka menegakkan hukum. 2) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran HAM oleh pemerintah. 3) Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah. 4) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus). 5) Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara. 6) Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat masing-masing 18 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 33. b. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Pengadilan HAM Kasus pelanggaran HAM akan senatiasa terjadi jika tidak secepatnya ditangani. Negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya akan disebut sebagai unwillingness state atau negara yang tidak mempunyai kemauan menegakan HAM. Kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negara tersebut akan disidangkan oleh Mahkamah Internasional. Hal tersebut tentu saja menggambarkan bahwa kedaulatan hukum negara tersebut lemah dan wibawa negara tersebut jatuh di dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beradab. Sebagai negara hukum dan beradab, tentu saja Indonesia tidak mau disebut sebagai unwillingness state. Indonesia selalu menangani sendiri kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya tanpa bantuan dari Mahkamah Internasional. Contoh-contoh kasus yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan bukti bahwa di negara kita ada proses peradilan untuk menangani masalah HAM terutama yang sifatnya berat. Sebelum berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, kasus pelanggaran HAM diperiksa dan diselesaikan di pengadilan HAM ad hoc yang dibentuk berdasarkan keputusan presiden dan berada di lingkungan peradilan umum. Setelah berlakunya Info Kewarganegaraan undang-undang tersebut kasus pelanggaran HAM di Indonesia ditangani dan diselesaikan melalui Pada dasarnya, secara tidak langsung proses peradilan di Pengadilan Peradilan HAM mempertahankan HAM. harga diri bangsa kita sebagai Penyelesaian kasus pelanggaran bangsa yang merdeka terutama di HAM berat di Indonesia bidang peradilan dan menjamin dilakukan berdasarkan ketentuan terwujudnya nilai Pancasila yaitu yang terdapat dalam Undang- kemanusiaan yang adil dan beradab. Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM. Berdasarkan undang-undang tersebut, proses persidangannya berlandaskan pada ketentuan Hukum Acara Pidana. Proses penyidikan dan penangkapan dilakukan oleh Jaksa Agung dengan disertai surat perintah dan alasan penangkapan, kecuali tertangkap tangan. Penahanan untuk pemeriksaan dalam sidang di Pengadilan HAM dapat dilakukan paling lama 90 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari oleh pengadilan negeri sesuai dengan daerah hukumnya. Penahanan di Pengadilan Tinggi dilakukan paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari. Penahanan di Mahkamah Agung paling lama 60 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari. Adapun penyelidikan di terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh Komnas HAM. Dalam melakukan penyelidikan, Komnas HAM dapat membentuk Tim ad hoc yang terdiri dari Komnas Ham dan unsur PPKn | 19
  • 34. masyarakat. Hasil penyelidikan Komnas HAM yang berupa laporan pelanggaran hak asasi manusia, diserahkan berkasnya kepada Jaksa Agung yang bertugas sebagai penyidik. Jaksa Agung wajib menindak lanjuti laporan dari Komnas Ham tersebut. Jaksa Agung sebagai penyidik dapat membentuk penyidik ad hoc yang terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat. Proses penuntutan perkara pelanggaran HAM berat dilakukan oleh Jaksa Agung. Dalam pelaksanaan tugasnya, Jaksa Agung dapat mengangkat penuntut umum ad hoc yang terdiri dari unsur pemerintah atau masyarakat. Setiap saat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dapat keterangan secara tertulis kepada Jaksa Agung mengenai perkembangan penyidikan dan penuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Jaksa penuntut umum ad hoc sebelum melaksanakan tugasnya harus mengucapkan sumpah atau janji. Sumber: www.elsam.or.id Gambar 1.6 Proses persidangan di Pengadilan HAM. Selanjutnya, perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat diperiksa dan diputuskan oleh Pengadilan HAM yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan HAM paling lama 180 hari setelah berkas perkara dilimpahkan dari penyidik kepada Pengadilan HAM. Majelis Hakim Pengadilan HAM yang berjumlah lima orang terdiri atas dua orang hakim pada Pengadilan HAM yang bersangkutan dan tiga orang hakim ad hoc yang diketuai oleh hakim dari Pengadilan HAM yang bersangkutan. Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan banding ke Pengadilan Tinggi, maka perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam waktu paling lama 90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi. Pemeriksaan perkara pelanggaran HAM di Pengadilan Tinggi dilakukan 20 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 35. oleh majelis hakim yang terdiri atas dua orang hakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan dan tigaorang hakim ad hoc. Kemudian, dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung, perkara tersebut diperiksa dan diputus dalam waktu paling lama 90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Mahkamah Agung. Pemeriksaan perkara pelanggaran HAM berat di Mahkamah Agung dilakukan oleh majelis hakim terdiri atas dua orang Hakim Agung dan tiga orang hakim ad hoc. Hakim ad hoc di Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala Negara atas usulan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. 3. Perilaku yang Mendukung Upaya Penegakan HAM di Indonesia Upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh sikap dan perilaku warga negaranya yang mencerminkan perhormatan terhadap hak asasi manusia. Sebagai warga negara dari bangsa yang dan negara yang beradab sudah sepantasnya sikap dan perilaku kita mencerminkan sosok manusia beradab yang selalu menghormati keberadaan orang lain secara kaffah. Sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Lakukanlah identifikasi contoh perilaku yang dapat kalian tampilkan, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penegakan HAM. a. Di lingkungan keluarga 1) Menghormati dan menyayangi adik atau kakak. 2) ………………………………………………………………………… 3) ………………………………………………………………………… 4) ………………………………………………………………………… 5) ………………………………………………………………………… PPKn | 21 b. Di lingkungan sekolah 1) Tidak memaksakan kehendak kepada teman atau guru. 2) ………………………………………………………………………… 3) ………………………………………………………………………… 4) ………………………………………………………………………… 5) ………………………………………………………………………… c. Di lingkungan masyarakat 1) Tidak menghardik pengemis atau kaum dhu’afa lainnya. 2) ………………………………………………………………………… 3) ………………………………………………………………………… 4) ………………………………………………………………………… 5) ………………………………………………………………………… d. Di lingkungan bangsa dan negara 1) Memahami dan menaati setiap instrumen HAM yang berlaku. 2) …………………………………………………………………………
  • 36. 3) ………………………………………………………………………… 4) ………………………………………………………………………… 5) ………………………………………………………………………… Refleksi Setelah kalian mempelajari materi tentang kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia, tentunya kalian semakin paham betapa pentingnya upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan Hak Asasi Manusia. Upaya tersebut merupakan tanggung jawab seluruh umat manusia. Nah coba sekarang renungkanlah hal-hal berikut serta cobalah berikan jawabannya. Setelah mampu kalian jawab, kemudian amalkanlah dalam kehidupanmu sehari-hari. 1. Bila kalian berbuat sewenang-wenang, siapakah yang dirugikan? Jika demikian, bagaimana keharusannya? 2. Coba kemukakan hak dan kewajiban yang ada di pundakmu sehubungan dengan kedudukanmu sebagau seorang anak, pelajar, kakak atau adik, warga kota atau desa di mana kalian bertempat tinggal? 3. Kita harus menegakkan martabat dan harga diri manusia yang sesuai dengan hak asasi manusia. Bagaimana hal itu dapat dilakukan? Bagaimana ketentuan yang terdapat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945? Rangkuman 1. Kata Kunci Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini adalah hak asasi manusia, diskriminasi, genosida, instrumen HAM, dan Pengadilan HAM. 2. Intisari Materi a. Pada dasarnya pelanggaran HAM merupakan bentuk penyimpangan terhadap kewajiban asasi manusia. b. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu diskriminasi dan penyiksaan. Sedangkan berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pelanggaran HAM berat dan Pelanggaran HAM ringan. c. Pelanggaran HAM terjadi dapat disebabkan faktor yang timbul dari diri sendiri seperti sikap individualistis, egoisme, rendahnya kesadaran menghormati hak asasi manusia, sikap tidak toleran dan sebagainya. Selain itu disebabkan juga oleh faktor dari luar, misalnya aparak penegak hukum yang tidak tegas, penyalahgunaan kekuasaan, kesenjangan sosial, penyalahgunaan teknologi, dan sebagainya. 22 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 37. d. Pemerintah Republik Indonesia telah berupaya dalam menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM, diantaranya dengan membentuk Komnas HAM, menetapkan instrumen penegakan HAM, dan pembentukan Pengadilan HAM. e. Upaya Pemerintah dalam mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh masyarakat. Penilaian Diri Nah coba sekarang kalian renungi diri masing-masing, apakah perilaku kalian telah mencerminkan warga negara yang selalu menghormati hak asasi manusia? Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas yang biasa dilakukan (selalu, pernah, tidak pernah), alasan dan akibat dari perilaku itu. Ingat kamu harus mengisinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. No Contoh Perilaku Kegiatan Alasan Akibat PPKn | 23 1 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Selalu Setiap orang bebas untuk berpendapat. Hubungan pertemanan akan semakin erat dan suasanan akan semakin kondusif. 2 Bertutur kata yang sopan kepada orang lain. 3 Senyum dan mengucapkan salam ketika bertemu teman dan guru. 4 Memberi sedekah kepada pengemis. 5 Menengok teman yang sakit. 6 Mengolok-olok teman yang melakukan kesalahan. 7 Menyinggung perasaan orang lain. 8 Menutupi aib atau kesalahan orang lain. 9 Memberikan pujian terhadap keberhasilan orang lain. 10 Membantu orang lain yang terkena musibah.
  • 38. Praktik Belajar Kewerganegaraan Mari Mengamati Lingkungan Petunjuk . 1. Amatilah kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian. 2. Lakukanlah identifikasi mengenai pelanggaran HAM yang terjadi di sekitar tempat tinggal kalian. 3. Uraikanlah hasil pengamatan kalian ke dalam format di bawah ini. Kategori Pelanggaran HAM : Berat/Ringan *) Uraian singkat tentang kronologis kejadian …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… Penyebab terjadinya pelanggaran HAM tersebut: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………........ 24 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 39. Upaya penanganan pelanggaran HAM tersebut: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………........ PPKn | 25 *) coret yang tidak perlu Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan akurat. 1. Apa yang dimaksud dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)? 2. Mengapa terjadi pelanggaran HAM? 3. Jelaskan tiga bentuk pelanggaran HAM berat! 4. Mengapa penegakan HAM itu penting dilakukan di Indonesia? 5. Jelaskan upaya pemerintah dalam menegakkan Hak Asasi Manusia! 6. Bagimanakah cara Anda untuk berpartisipasi dalam menegakkan Hak Asasi Manusia? 7. Perhatikan kasus pelanggaran HAM berikut ini. Berikut ini merupakan kesaksian dari seorang ibu yang bernama Eupeka dari Porsea Sumatera Utara, yang kesaksiannya mungkin menggambarkan kegerahan dia atas tidak diperhatikan pelanggaran HAM yang menimpa dirinya dan tetangganya. .......Saya sedih melihat tetangga-tetangga meninggal akibat longsor, menderita penyakit kulit karena air tercemar limbah pabrik.... Selama empat tahun terakhir pabrik ditutup, kami dapat menghirup udara segar kembali, tanah kami menghasilkan panen yang baik. Saya betul-betul tidak mengerti kenapa pemerintah mengizinkan pabrik beroperasi kembali? Apa mereka tidak cukup melihat bahwa kami sudah cukup menderita? Kompas, 16 Desember 2006 Uji Kompetensi Bab 1
  • 40. Setelah Anda membaca kesaksian Ibu Eupeka di atas, bagaimana tanggapan kalian mengenai hal-hal berikut: a. Menurut analisis Anda, hak apa saja yang dilanggar? b. Menurut Anda, pelanggaran HAM yang menimpa ibu Eupeka tergolong kedalam jenis pelanggaran ringan atau berat? Berikan alasannya. c. Menurut Anda faktor apa yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM tersebut? d. Solusi seperti apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh Ibu Eupeka dan tetangganya? 26 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 41. PPKn | 27 BAB 2 Menelaah Ketentuan Konstitusional Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Mulai hari ini sampai beberapa pertemuan ke depan, kalian akan diajak untuk mempelajari materi pembelajaran pada bab dua. Hal ini menandakan bahwa kalian sudah dianggap berhasil mengusai materi pada bab sebelumnya dengan diperolehnya nilai diatas kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kalian bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan ini. Nah, untuk mengawali pembelajaran pada bab kedua ini, coba kalian amati gambar 2.1 di bawah ini. Sumber : www.mpr.go.id Gambar 2.1 Sampul Naskah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setelah mengamati gambar 2.1, apa yang ada di benak kalian berkaitan dengan keberadaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945)? Mungkin saja kalian memikirkan bagaimana UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu dirumuskan? Apa saja yang diaturnya? Apa fungsinya bagi negara kita tercinta? Nah, pertanyaan-
  • 42. pertanyaan tersebut apabila ada di pikiran kalian, tentunya kalian merupakan sosok warga negara yang memiliki rasa ingin tahu dan ingin lebih mengenal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan konstitusi negara kita tercinta. Sebagai konstitusi negara, di dalamnya tentu saja diatur hal-hal mendasar yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, misalnya tentang bentuk negara dan pemerintahan, kedaulatan negara, tugas dan kewenangan lembaga-lembaga negara, keberadaan pemerintah daerah, wilayah negara, hak dan kewajiban warga negara, dan sebagainya. Dengan kata lain, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggambarkan karakteristik negara kita yang membedakannya dari negara lain. Pada bab ini, kalian akan diajak untuk mendalami ketentuan-ketentuan konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang, terutama yang berkaitan dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, warga negara dan penduduk Indonesia, kemerdekaan beragama, serta pertahanan dan keamanan negara. Dengan mempelajari ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut, pada akhirnya diharapkan kalian menjadi warga negara yang memiliki kesadaran berkonstitusi yang tinggi dan semakin mencintai negara Indonesia tercinta. A. Menjelajah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Memetakan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Kalian pada saat ini berpijak dan hidup di wilayah negara Indonesia. Sebagaimana warga negara yang baik tentu saja kalian harus mengenal karakteristik negara kita tercinta. Nah sekarang coba kalian amati gambar 2.2. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.2 Peta Indonesia. 28 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 43. Setelah kalian mengamati gambar di atas, coba kalian susun pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut. Kemudian jadikan pertanyaan-pertanyaan yang kalian rumuskan sebagai bahan diskusi. Tuliskan pertanyaan yang kalian susun dalam tabel di bawah ini. No Pertanyaan 1. Bagaiaman kondisi wilayah Indonesia di daratan, lautan, dan udara? 2. 3. 4. 5. Nah, untuk memperlancar proses diskusi yang akan kalian lakukan, bacalah terlebih dahulu lanjutan pemaparan materi berikut ini. Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang. Adanya ketentuan ini dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimaksudkan untuk mengukuhkan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting dirumuskan agar ada penegasan secara konstitusional batas wilayah Indonesia di tengah potensi perubahan batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan antarnegara, atau pendudukan oleh negara asing. Istilah nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan sosial-budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan: “Bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang” (Sekretariat Jenderal MPR RI, 2012:177- 178). PPKn | 29
  • 44. Sebelumnya, pengakuan masyarakat internasional mengenai batas laut teritorial hanya sepanjang 3 mil laut terhitung dari garis pantai pasang surut terendah. Deklarasi Juanda menegaskan bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah Nusantara. Laut bukan lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Prinsip ini kemudian ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Berdasarkan Deklarasi Juanda tersebut, Indonesia menganut konsep negara kepulauan yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.3 Dr. Djuanda Kartawidjaja itu kemudian diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention on the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun 1982. Indonesia kemudian meratifikasi UNCLOS 1982 tersebut dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Sejak itu dunia internasional mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan. Berkat pandangan visioner dalam Deklarasi Djuanda tersebut, Info Kewarganegaraan bangsa Indonesia akhirnya memiliki tambahan wilayah seluas 2.000.000 Ada dua konsepsi pokok mengenai km2, termasuk sumber daya alam wilayah lautan yaitu: yang dikandungnya. Sebagai Warga 1. Res nulius, yaitu konsepsi Negara Indonesia, kalian harus yang menyatakan bahwa laut bersyukur kepada Tuhan Yang itu adalah dapat diambil dan Maha Esa dan harus merasa bangga, dimiliki oleh masing-masing karena negara kita merupakan negara negara. kepulauan terbesar di dunia. Luas 2. Res communis, yaitu konsepsi wilayah negara kita adalah 5.180.053 yang menyatakan bahwa laut itu km2, yang terdiri atas wilayah daratan adalah milik masyarakat dunia seluas 1.922.570 km2 dan wlayah tidak bias dimiliki oleh masing-masing lautan seluas 3.257.483 km2. Di negara. wilayah yang seluas itu, tersebar 13.466 pulau yang terbentang antara Sabang dan Merauke. Pulau-pulau tersebut bukanlah wilayah-wilayah yang terpisah, tetapi membentuk suatu kesatuan yang utuh dan bulat sebagaimana diuraikan di atas. 30 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 45. Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Wilayah lautan Indonesia sangat luas dengan kekayaan laut yang melimpah ruah (ikan-ikan, rumput laut, kerang udang dan sebagainya) ada dan terkandung didalam wilayah laut kita. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi bangsa kita dan juga dapat sekaligus sebagai modal dalam melaksanakan pembangunan. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut PBB. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.4 Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB, Tahun 1982 Berdasarkan gambar di atas, maka wilayah laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu: a. Zona Laut Teritorial Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar. PPKn | 31
  • 46. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. b. Zona Landas Kontinen Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia. Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969. c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980. Bagaimana dengan wilayah daratan Indonesia? Wilayah daratan Indonesia juga memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting bagi tegaknya kedaulatan Republik Indonesia. Wilayah daratan merupakan tempat pemukiman atau kediaman warga negara atau penduduk Indonesia. Di atas wilayah daratan ini tempat berlangsungnya pemerintahan Republik Indonesia, baik pemeritah pusat maupun daerah. Potensi wilayah daratan Indonesia tidak kalah besarnya dengan wilayah lautan. Di wilayah daratan Indonesia mengalir ratusan sungai, terhampar ribuan hektar area hutan, persawahan dan perkebunan. Selain itu, di atas daratan Indonesia banyak berdiri kokoh gedung-gedung lembaga pemerintahan, pusat perbelanjaan, pemukiman-pemukiman penduduk. Di bawah daratan Indonesia juga terkandung kekayaan alam yang melimpah berupa bahan tambang, seperti emas, batu bara, perak, tembaga dan sebagainya. Hal-hal yang disebutkan tadi merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan negara kita tercinta yang harus selalu kita syukuri. 32 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 47. Sumber: www.wisataujungkulon.blogspot.com Gambar 2.5 Wilayah daratan termasuk elemen terpenting bagi tegaknya suatu negara Selain wilayah lautan dan daratan, Indonesia juga mempunyai kekuasaan atas wilayah udara. Wilayah udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak di atas permukaan wilayah daratan dan lautan Republik Indonesia. Berdasarkan Konvensi Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif di ruang udara yang ada di atas wilayah negaranya. Dengan demikian negara kita mempunyai kekuasaan utuh atas seluruh wilayah udara yang berada di atas wilayah daratan dan lautan. Republik Indonesia juga masih mempunyai satu jenis wilayah lagi, yaitu wilayah ekstrateritorial. Wilayah ekstrateritorial ini merupakan wilayah negara kita yang dalam kenyataannya terdapat di wilayah negara lain. Keberadaan wilayah ini diakui oleh hukum internasional. Perwujudan dari wilayah ini adalah kantor-kantor pewakilan diplomatik Republik Indonesia di negara lain. 2. Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Setiap wilayah yang dimiliki pasti ada batasnya. Rumah yang kalian tempati juga tentunya mempunyai batas, begitupun dengan sekolah kalian pasti mempunyai batas wilayah seperti dibatasi oleh bangunan yang lain, jalan dan sebagainya. Wilayah lainnya seperti desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga negara juga memiliki batas kewilayahan. Batas wilayah itu untuk menunjukkan atau menandai luas yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Bentuk dari batas wilayah bermacam-macam, ada yang dibatasi oleh sungai, laut, hutan, atau juga hanya berupa tugu perbatasan saja apabila wilayah tersebut berbatasn langsung dengan wilayah lainnya. Bagaimana dengan batas wilayah Indonesia? Sama halnya dengan negara-negara lainnya, Indonesia yang memiliki batas-batas tertentu untuk wilayahnya. Kalian sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah negara maritim, dimana dua PPKn | 33
  • 48. pertiga luas wilayah Indonesia adalah lautan. Jadi, tidaklah mengherankan jika batas-batas wilayah laut Indonesia berhubungan dengan 10 negara sedangkan perbatasan wilayah darat Indonesia hanya berhubungan dengan tiga negara. Berikut ini dipaparkan batas-batas wilayah Indonesia di sebelah utara, barat, timur dan selatan. a. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah utara Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina. b. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah barat Sebelah barat wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan langsung dengan wilayah darat Indonesia disebelah barat. Walaupun secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak dititik-titik tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau yang menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan Pulau Nicobar di India. c. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah timur Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini telah menyepakati hubungan bilateral antarkedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun). d. Batas-batas wilayah Indonesia sebelah selatan Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu wilayah ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah Provinsi yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste, tepatnya di Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, Indonesia dan Australia telah menyepakati batas-batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan batas landas kontinen. 34 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 49. Tugas Kelompok 2.1 Nah, setelah kalian membaca dan memahami uraian di atas kerjakanlah tugas di bawah ini. 1. Coba kalian lakukan identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan di wilayah daratan lautan Indonesia. Tulislah hasil identifikasi kalian pada tabel di bawah ini. PPKn | 35 Negara yang berbatasan dengan daratan Indonesia Negara yang berbatasan dengan lautan Indonesia 2. Setiap wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain tentunya pernah mengalami beberapa permasalahan. Coba kalian identifikasi permasalah-permasalahan yang melibatkan Indonesia dengan negara lain yang berkaitan dengan masalah perbatasan. Presentasikan di depan guru dan teman kalian. No Permasalahan Negara lain yang terlibat Penyelesaian 1 Kasus Pulau Sipadan dan Ligitan. Malaysia Mahkamah Internasional memutuskan Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi bagian wilayah Malaysia. 2 3 4 5
  • 50. 3. Kekuasaan Negara atas Kekayaan Alam yang Terkandung dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Coba kalian amati gambar 2.6 di bawah ini. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 2.6 Beberapa kekaayaan alam Indonesia. Apa yang kalian pikirkan setelah melihat gambar di atas? Kalau kalian bisa berpikir dengan jernih, kalian akan dapat menyimpulkan bahwa kita harus banyak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang diberikan kepada negara kita berupa kekayaan alam yang melimpah. Gambar-gambar di atas hanya sebagian contoh dari kekayaan alam negara kita, tentunya masih sangat kekayaan alam yang dimiliki negara kita. Orang-orang dari negara lain banyak yang iri atas kekayaan dan keindahan alam Indonesia, bahkan mereka beranggapan bahwa negara kita ini adalah potongan surge yang jatuh ke bumi. Perhatikanlah dua bait lirik lagu Kolam Susu yang diciptakan oleh grup band Koes Plus. Kolam Susu Bukan lautan hanya kolam susu Kail dan jala cukup menghidupmu. Tiada badai tiada topan kau temui Ikan dan udang menghampiri dirimu Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkah kayu dan batu jadi tanaman 36 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1
  • 51. Lirik lagu di atas merupakan gambaran bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Di atas wilayah Indonesia, terhampar daratan yang luas dengan segenap potensi kekayaan alamnya seperti kekayaan dari hutan, area persawahan, binatang-binatang darat yang beranekaragam. Di wilayah lautan juga tidak kalah kayanya, puluhan juta ikan hidup di perairan Indonesia, keindahan terumbu karang dan pesona laut lainnya merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai. Bukan hanya didaratan dan lautan di perut bumi Indonesia pun menyimpan kekayaan yang melimpah berupa bahan tambang seperti minyak bumi, emas, gas bumi, besi, batu bara, tembaga, perak, dan sebagainya. Siapa yang mengusai kekayaan alam tersebut? Berkaitan dengan pertanyaan tersebut, Pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan jawabannya yang menyatakan bahwa: (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat PPKn | 37 hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Ketentuan di atas secara tegas menyatakan bahwa seluruh kekayaan alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Dengan kata lain negara melalui pemerintah diberikan wewenang atau kekuasaan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk mengatur, mengurus dan mengelola serta mengawasi pemanfaatan seluruh potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa negara mempunyai hak penguasaan atas kekayaan alam Indonesia. Oleh karena itu, maka negara mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut: Penanaman Kesadaran Berkonstitusi Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan komponen penting bagi kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu kalian sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan sehari-hari selalu menampilan perilaku yang mencerminkan warga negara yang sadar berkonstitusi, diantaranya dengan menampilkan perilaku sebagai berikut: 1. Selalu bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menjaga kebersihan lingkungan. 3. Tidak mencorat-coret bangunan (tempat peribadatan, rumah penduduk, sekolah, kantor pemerintahan, dan sebagainya). 4. Tidak merusak kelestarian alam, misalnya melakukan pembakaran hutan, menangkap ikan di sungai dengan menggunakan setrum atau portas, membunuh bitang-binatang langka, merusak terumbu karang, dan sebagainya.
  • 52. a. Segala bentuk pemanfaatan (bumi dan air) serta hasil yang didapat (kekayaan alam), dipergunakan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. b. Melindungi dan menjamin segala hak-hak rakyat yang terdapat di dalam atau di atas bumi, air dan berbagai kekayaan alam tertentu yang dapat dihasilkan secara langsung atau dinikmati langsung oleh rakyat. c. Mencegah segala tindakan dari pihak manapun yang akan menyebabkan rakyat tidak mempunyai kesempatan atau akan kehilangan haknya dalam menikmati kekayaan alam. Ketiga kewajiban di atas menjelaskan segala sumber daya alam yang penting bagi negara dan menguasai hajat orang banyak, karena berkaitan dengan kemaslahatan umum dan pelayanan umum, harus dikuasai negara dan dijalankan oleh pemerintah. Sebab sumber daya alam tersebut, harus dapat dinikmati oleh rakyat secara berkeadilan, keterjangkauan, dalam suasana kemakmuran dan kesejahteraan umum yang adil dan merata. Tugas Mandiri 2.1 Coba kalian lakukan pengamatan atas kekayaan alam yang terdapat di wilayah kabupaten/kota atau provinsi tempat kalian saat ini berada. Tuliskan hasil pengamatan kalian pada tabel di bawah ini. Perhatikan contoh pengerjaannya yang terdapat pada nomor satu. No Jenis Kekayaan Alam Kondisi Ketersedian Baik Rusak Banyak Sedikit Habis 1 Batu bara √ √ 2 3 4 5 B. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia 1. Status Warga Negara Indonesia Salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya rakyat. Tanpa adanya rakyat, negara itu tidak mungkin terbentuk. Menurut kalian samakah pengertian rakyat dengan penduduk dan juga warga negara. Jawabannya berbeda, satu dan yang lainnya merupakan konsep yang serupa tapi tidak sama. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda. Rakyat sebuah negara dibedakan atas dua, yakni: 38 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1