Laporan ini menjelaskan eksperimen titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi HCl dengan NaOH 0,1 M. Metode titrasi melibatkan penambahan NaOH secara bertahap hingga indikator berubah warna, menunjukkan titik ekuivalen telah tercapai. Rata-rata volume NaOH yang dibutuhkan kemudian digunakan untuk menghitung konsentrasi HCl.
3. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan “Laporan Akhir Praktikum Kimia” dengan sebaik-baiknya
dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai bukti hasil dari percobaan-
percobaan yang telah dilakukan saat praktikum dan untuk melengkapi tugas dari praktikum
kimia. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam upaya penyelasaian tugas laporan ini, banyak
megalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam laporan ini
masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan di sana sini. Oleh karena itu, kami sebagai
penulis banyak mengalami kendala dan kesulitan.Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan oleh sebab kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun,
sangat kami harapkan.Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
Makale, 23 Mei 2013
Penulis,
Putri Yusril
4. TITRASI ASAM BASA
Tujuan
Menentukan konsentrasi HCl melalui titrasi dengan NaOH 0,1 M
Landasan Teori
1. Pengertian Titrasi Asam Basa
Titrasi atau Volumetri, yaitu suatu cara untuk menentukan kadar zat dalam larutan
berdasarkan pengukuran volume.
Titrasi asam basa adalah penambahan suatu asam ke basa dengan penambahan
volume atau molaritas zat yang belum diketahui. Prinsip yang dipakai :
- Jika reaksinya diketahui,maka :
Mol asam sebanding dengan mol basa
- Jika tanpa reaksi ;
nA .VA . MA = nB .VB . MB
A= Asam , B= Basa
Pada saat mol asam sebanding dengan mol basa dikenal dengan nama titik
EKUIVALEN.
2. Metode Titrasi
Istilah titrasi merujuk pada proses pengukuran volume larutan uji (larutan standar)
yang diperlukan untuk mencapai titik kesetaraan. Reaksi kimia yang dapat berperan
sebagai dasar untuk penetapan titrasi dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu titrasi
asam-basa, redoks (reduksi oksidasi), pengendapan, dan pembentukan kompleks.
Dalam analisis titrasi, system konsentrasi yang digunakan adalah molaritas karena
perhitungannya dalam analisis sangat sederhana dan paling sering digunakan dalam
prosedur laboratorium.
Dalam metode titrasi asam-basa, larutan uji (larutan standar) di tambahkan sedikit
demi sedikit (secara eksternal), biasanya dalam buret, dalam bentuk larutan yang
konsentrasinya diketahui.Penambahan larutan standar ini diteruskan sampai telah
di masukkan yang secara kimia setara dengan larutan yang diuji.Apabila telah
mencapai kesetaraan maka dikatakan telah mencapai titik kesetaraan dari titrasi
itu.
5. Alat dan Bahan
Alat
1. Tabung reaksi 4 buah
2. Pipet tetes 1 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
Bahan
1. HCl sampel
2. H2O
3. Indicator penoftalin (PP)
Langkah Kerja
1. Masukkan masing-masing 30 tetesi larutan HCL sampel dan tetesi masing-masing
1 tetes indicator penoftalin ke dalam tabung reaksi
2. Teteskan larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Penetesan harus dilakukan
secara hati hati dan tabung reaksi terus menerus diguncangkan. Penetesan di
hentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
3. Catat hasil percobaan dalam table
Data
No HCl NaOH 0,1 M
1. 30 tetes 55 tetes
2. 30 tetes 59 tetes
3. 30 tetes 59 tetes
Analisa Data
Rata-rata volume NaOH yang dibutuhkan =
Ket : 1 tetes = 0,033 ml
6. I. Rata-rata volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan =
Penentuan konsentrasi HCl 30 tetes
II. Rata-rata volume NaOH 0,1 M yang dibutuhkan =
Penentuan konsentrasi HCl 30 tetes
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan konsentrasi
HCl diperlukan konsentrasi NaOH yang telah ditentukan secara pasti dan volume NaOH
sendiri. Di mana volume NaOH ditentukan dari banyaknya NaOH yang diperlukan untuk
menjadikan larutan HCl tepat merah pada proses titrasi.
Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi (titrasi asam
basa) yaitu suatu penambahan indicator warna pada larutan yang diuji, kemudian
ditetesi dengan larutan yang merupakan kebalikan asam basanya.Jadi apabila larutan
tersebut merupakan larutan asam maka harus diberikan basa sebagai larutan ujinya,
begitupula sebaliknya.Pemilihan metode ini dipakai karena merupakan metode yang
sederhana dan sudah banyak digunakan dalam laboratorium maupun industry (riset dan
pengembangan).