Dokumen tersebut merangkum perkembangan nasionalisme dan proses dekolonisasi di berbagai negara Asia dan Afrika pasca Perang Dunia II. Gerakan nasionalisme bermunculan untuk melawan penjajahan asing dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan negara-negara tersebut seperti Cina, Filipina, Mesir, Libya, India, dan Birma. Dokumen juga menjelaskan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia pada masa itu, termasuk pembent
2. Nasionalisme dan Dekolonisasi di Asia
dan Afrika
Pasca perang dunia I, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari
Negara-Negara jajahansangat mendominasi negara-negara Asia dan
Afrika. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke
Indonesia. Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami
perubahan yang signifikan.
Runtuhnya kekuasaan kolonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal
dari berubahnya struktur politik global. Proses dekolonisasi dipicu oleh
adanya gerakan-gerakan Nasionalisme yang berkembang di masing-
masing negara di Asia dan Afrika.
3. Di Cina...
Pergerakan nasional di Cina muncul pada tahun 1911, dan dipimpin oleh
Dr. Sun Yat Sen
Pergerakan nasional di Cina di dasari oleh dua hal :
Munculnya golongan pemuda Cina yang mendapatkan pendidikan dunia barat.
Adanya dominasi pemerintahan Manchuria di daratan Cina.
Pergerakan berpaham modern membawa Cina pada proklamasi
kemerdekaan Cina tanggal 10 Oktober 1990
5. Setelah Dr. Sun Yan Sat wafat, gerakan nasionalisme Cina digantikan oleh
Chiang Kai Shek. Perseteruannya dengan kelompok komunisme terus
berlangsung hingga masa naiknya Mao Zedong sebagai pemimpin Cina.
Meskipun pada akhirnya Chiang Kai Shek hijrah ke Taiwan, embrio
pergerakan nasionalisme Cina yang dirintis oleh Dr. Sun Yat Sen telah
berhasil mennyinkiekan bangsa Manchuria ke Cina daratan.
Akibat yang muncul dari pergerakan nasionalisme Cina ini adalah
menguatnya kondisi internal masyarakat Cina dalam melawan kekuatan
asing. Oleh karena itu, sewaktu terjadi proses dekolonisasi pasca Perang
Dunia II, Cina telah menempatkan dirinya sebagai negara kuat.
7. Di Filipina
Pergerakan nasional berawal dari munculnya Liga Filipina yang dipimpin
oleh Jose Rizal pada tahun 1892 untuk melawan penjajahan Spanyol.
Pada tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal ditangkap dan dihukum mati
oleh pemerintahan Spanyol. Namun, gerakan nasionalisme tetap hidup
dan diterukan oleh Emilio Aguinaldo. Ia memproklamasikan Filipina
merdeka pada 12 Juni 1898.
Ketika ia mengetahui Amerika Serikat juga bermaksud menguasai Filipina
ia melakukan serangan gerilya melawan Amerika Serikat selama 4 tahun
hingga ia ditangkap pada 4 Juli 1946.
Amerika Serikat menyerahkan kedaulatan kepada Filipina dan mengangkat
Manuel Royas Y. Acuna sebagai presiden pertama Filipina
9. Di Afrika
Pergerakan nasionalisme di Mesir diawali dengan munculnya
pembenrontakan Arabi Pasha yang bertujuan untuk mendirika Mesir
merdeka. Gerakan nasionalisme ini di lanjutkan oleh Mohammad Naguib
dengan tujuan mengusir penjajah Inggris dari Mesir.
Kudeta atas pemerintahan kolonial Inggris berhasil dicapai pada 13 Juli
1952. Pemerintahan Mesir yang sebelumnya kerajaan menjadi republik.
Kepemimpinan otoriter Naguib pun tidak berlangsung lama karena
munculnya Gamal Abdel Nasser yang berniat membebaskan rakyat dari
pemerintahan rakyat diktator Naguib.
Transformasi politik berikutnya pun terjadi, Nasser naik ke kursi
kepresidenan melalui proses pemilihan umum. Namun, banyak sumber
mengatakan bahwa Nasser juga berperilaku diktator.
11. Di Libya
Pergerakan nasionalisme dipelopori oleh Raja Idris El-Sanusi. Ia mulai
memimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan penjajahan Italia.
Keberhasilan pergerakan nasionalisme yang dipimpin olehnya tercapai
pada tahun 1949. Ia memelopori pendeklarasian Libya sebagai negara
merdeka dengan menetapkan tripoli sebagai ibu kota negara.
Iddris El-Sanusi juga berperan dalam mempersatukan Tripolitania, Fezzan,
dan Cyrenacia pada tahun 1949. Meskipun tersingkir dari kudeta militer
yang dipimpin oleh Muanmar Khadafi di tahun 1969, Idris telah berhasil
memimpin perjuangan nasionalisme Libya.
13. Di India
Gerakan nasionalisme tumbul karena meningkatnya jumlah orang
terpelajar. Gerakan nasionalisme di pimpin oleh Mahatma Gandhi.
Perjuangan Mahatma Gandi didasari oleh 4 konsep utama, yaitu:
Ahimsa, sikap anti kekerasan
Satyagraha, mendidik rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintahan kolonial Inggris
Hartal, gerakan pemogokan kerja oleh rakyat India
Swadesi, gerakan aksi pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk
buatan Inggris, terutama tekstil.
15. Gerakan nasionalisme Gandhi ini juga berlangsung beriringan dengan
rencana beberapa tokoh India untuk bersatu padu merencanakan
kemerdekaan India. Tokoh-tokoh tersebut, antara lain Pandit Jawaharlal
Nehru, Muhammad Ali Jinnah, Banerji, dan Tikal. Rencana itu direalisasikan
dengan membentuk Kongres India tahun 1885. Kongres India dipelopori
oleh Allan O’Hume. Meskipun pada akhirnya Muhammad Ali Jinah keluar
dari Kongres dan mendirikan Moslem League, langkah Kongres India
membuahkan hail. Kemerdekaan India diprokalmirkan pada 15 Agustus
1947. Sementara Muhammad Ali Jinnah hijrah ke Pakistan dan memelopori
gerakan nasionalisme di sana dan membentuk Negara Pakistan.
16. Di Birma
Proses deklrasi berlangsung dalam rangka melepaskan diri dari jajahan
Inggris. Meningkatnya nasionalisme rakyat Birma dipicu oleh pindahnya
pemerintahan kolonial Inggris dari kota Mandalay ke Yangoon. Akibatnya,
banyak warga India yang bermigrasi ke Birma. Di sisi lain, Birma menjadi
salah satu pengekspor beras terbesar di dunia. Hal ini membuat Birma
mengalami masalah disintegrasi sosial. Penyebabnya adalah karena sistem
perekonomian tidak dikuasai oleh rakyat Birma, melainkan oleh
pemerintahan kolonial Inggris.
Pergerakan nasionalisme pun muncul. Salah satunya adalah Young Men’s
Buddhist. Perwujudan aksinya adalah melakukan demonstrasi dan
pemogokan kerja, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik
dan pemerintahan negara bentukan Inggris.
17. Pergerakan nasional di Birma juga terjadi di pedesaan. Di pedesaan,
muncul gerakan yang bernama Saya San Rebellion. Walaupun tidak lama
kemudian diberantas habis oleh pemerintahan kolonial Inggris.
Para penggerak ini lazimny adalah aktivis dari kalangan mahasiswa atau
Thakin. Salah satu Thakin yang menonjol adlaah U Aung San. Ia adalah
mantan prajurit didikan Jepang dan membentuk Burma Independence
Army (BIA). Gerakan ini kemudian menjadi pelopor dlam menyingkirkan
penjajahan Jepang dari Birma. BIA kemudian berganti nama menjadi Anti-
Facist People’s Freedom.
Kemerdekaan Birma kemudian diproklamirkan pada 4 Juni 1948. Presiden
pertamanya adalah Sao Shwe Tahik, dengan perdana menteri Thakin Nu.
20. Bidang Ekonomi
Penguatan pada bidang ini terdapat 3 hal, yaitu :
Pembentukan Bank Negara Indonesia pada 5 Juli 1946.
Pemerintah menerapkan pemberlakuan mata uang lokal yang dikenal dengan
nama Oeang Repoeblik Indonesia.
Pemerintah menerapkan Undang-Undang tentang nasionalisasi de Javasche
Bank menjadi Bank Indonesia.
Pada 30 Mei 1958, Amerika Serikat atas nama Colombo Plan memberi
bantuan dana sebesar US$ 6.300.000 kepada Indonesia. Sebelumnya,
Amerika Serikat juga pernah memberi bantuan ekonomi dalam perjanjian
Mutual Security Act.
21. Bidang Politik
Prinsip politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas-aktif. Prinsip itu
menyatakan bahwa Indonesia berada pada posisi netral dalam
pertartungan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet.
Kondisi demonkratisasi berdampak pada kehidupan demokrasi Indonesia.
Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta, menyikapi perubahan
tersebut dengan Maklumat X yang isinya menyangkut pembentukan
partai-partai politik di Indonesia. Hasilnya, Indonesia berhasil menggelar
pemilihan umum yang pertama pada bulan September 1955.