SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
15
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisa pada skripsi terdahulu
mengenai pola kaderisasi kepemimpinan Gerakan Pramuka bahwa yang
diharapkan dari pola kaderisasi kepemimpinan adalah mampu mencetak
kader yang baik dan bijaksana. Pola kaderisasi kepemimpinan pada Gerakan
Pramuka di Gugus Depan STAIN Jember terdiri dari formal dan non formal.
Adapun di bawah ini adalah pola kaderisasi kepemimpinan yang
bersifat formal:
a. Diklat Ruang
Dalam pola kaderisasi kepemimpinan pada Gerakan Pramuka di
Gugus Depan STAIN Jember melalui diklat ruang sudah tergolong baik,
karena dalam mempersiapkan seorang kader pemimpin dalam Gerakan
Pramuka sudah ditanamkan materi-materi yang nantinya dapat mendukung
dari sifat kepemimpinan.
Adapun materi-materi yang disampaikan pada diklat ruang di sini
adalah sejarah pramuka dan racana, konsep diri, keorganisasian,
kepemimpinan, dan pengambilan keputusan.
Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa Dewan Racana
dalam melakukan pola kaderisasi kepemimpinan sangatlah efektif dengan
16
berbagai materi yang didapat oleh anggota dapat dijadikan bekal mereka
dalam berproses di suatu organisasi.
b. Diklat Lapang
Dalam pola kaderisasi kepemimpinan pada Gerakan Pramuka di
Gugus Depan STAIN Jember yang dilakukan pada diklat ruang sudah
tergolong baik, karena di dalam diklat lapang yang diadakan oleh Dewa
Racana melalui kegiatan Perjalanan Suci dan Kemah Bhakti. Di dalam
kegiatan ini ditanamkan bagaimana hidup bermasyarakat dan bagaimana
mereka berorganisasi, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil
mereka dididik untuk hidup mandiri dan bias mengatur waktu dengan baik.
Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa Dewan Racana
dalam melaksanakan pengkaderan melalui diklat lapang sudah cukup baik,
terbukti hubungan anggota Pramuka dengan masyarakat bisa diterima
dengan baik dan bisa menjalin kekompakan dalam suatu kelompok
walaupun awalnya terdapat perbedaan antar anggota.
Adapun pola kaderisasi kepemimpinan non formal di sini adalah
pendekatan Dewan Racana kepada anggota untuk menjalin komunikasi
dengan anggota dan menumbuhkan rasa komitmen pada Gerakan
Pramuka.
Akan tetapi, bukan itu saja pola kaderisasi yang dilakukan oleh
Dewan Racana dalam proses pengkaderan untuk mencetak seorang
pemimpin yang bisa mengayomi anggotanya yaitu dengan pemberian
17
tanggung jawab pada anggota dengan menunjuk mereka menjadi ketua
panitia pada sertiap kegiatan yang diadakan oleh Dewan Racana.
Setelah melihat Pramuka dari sudut pola kaderisasi kepemimpinan,
maka berikutnya adalah melihat Pramuka dari segi pembinaan kepribadian.
Skripsi terdahulu telah banyak membahas tentang masalah pola
kaderisasi kepemimpinan seperti skripsi karya Siti Nur Afnia, mahasiswa
STAIN Jember, dengan judul Pola Kaderisasi Kepemimpinan pada Gerakan
Pramuka Gugus Depan 01.151 – 01.152 Pangkalan Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Jember Masa Bhakti 2004-2005.
Skripsi ini membahas tentang bagaimana Gerakan Pramuka STAIN
Jember mengkader para anggotanya melalui kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan, khususnya dalam bidang kepemimpinan. Namun, dalam skripsi
tersebut belum membahas tentang bagaimana orientasi pendidikan
kepramukaan dalam membina kepribadian anggotanya secara keseluruhan.
B. Kerangka Teori
a. Hakikat Kepramukaan
1) Pengertian
Amin Abbas menyatakan bahwa:
“Gerakan Pramuka adalah badan non pemerintah yang berusaha
membantu pemerintah dan masyarakat dalam membangun
masyarakat dan bangsanya khususnya di bidang pendidikan
melalui kegiatan kepramukaan dengan menggunakan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan
MK)”.1
1
Abbas, Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, (Jakarta: Bringin Jaya, 1994), 4.
18
Dalam buku “B-P’s Out Look” karangan Boden Powell
(pencipta pendidikan kepramukaan) disebutkan bahwa:
“SCOUTING is not science to be solemnely studied, NOT is it a
collectionof doctrine and texts. No! It is a jolly game in a out of
doors, where boy-men and boy can go adventuring together as
leader and younger brother picking up health and happiness,
handicraft and helfullness”.2
(“Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari
secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari
ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan
adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka,
tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama,
mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina
kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan
memberi pertolongan)”.
Kwarnas Gerakan Pramuka mendefinisikan kepramukaan
sebagai proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkugan keluarga dalam bentuk kegitan menarik, menyenangkan,
sehat, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran
akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.3
“Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang
progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi
seutuhnya baik mental, moral, spiritual, emosional, social,
intelektual dan fisik, sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakat”.4
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami bersama
bahwa hakekat kepramukaan itu adalah:
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia (April, 2010), 1.
3
Kwarnas. Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta:
Kwarnas, 2005), 28.
4
Lock Cit.
19
a) Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang
menyenangkan bagi anak-anak dan pemuda di bawah tanggung
jawab orang dewasa. Artinya, proses pendidikan dalam
kepramukaan dikemas semenari miungkin sehingga berbeda
dengan pendidikan yang kita kena di dalam kelas. Di dalam kelas
ada guru dan siswa yang diartikan sebagai orang tua dan anak. Ada
aturan-aturan yang membatasi siswa dalam berperilaku kepada
guruya. Apa yang dipelajari dalam kelas juga cenderung formal.
Sedangkan pendidikan kepramukaan tidak ada status orang tua dan
anak. Yang ada hanyalah kakak dan adik. Sehingga cenderung
santai dan fleksibel. Kegiatannya tidak berfokus pada materi-materi
akademik. Melainkan materi-materi khusus kepramukaan yang
diselingi dengan permainan (game) sehingga dapat mengurangi
rasa jenuh.
b) Pramuka dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan
di luar lingkungan pendidikan keluarga yang menggunakan prinsip
dasar dan metode pendidikan kepramukaan. Artinya, pramuka
dilakukan di luar jam sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
bentuk ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh siswa sebagai
kegiatan tambahan selain belajar di dalam kelas bersama guru.
Kegiatannya harus selalu berprinsip pada metode dan prinsip dasar
kepramukaan.
20
2) Sifat Kepramukaan
Resolusi konferensi kepramukaan sedunia tahun 1924, di
Kopenhagen Denmark menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai
tiga sifat antara lain:
a) Nasional, artinya organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan
di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikan itu dengan
keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara itu.
b) Internasional, artinya organisasi kepramukaan di suatu negara
manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama pramuka dan sesama
manusia, tanpa membedakan kepercayaan, agama, golongan,
tingkat, suku dan bangsa.
c) Universal, artinya kepramukaan dapat digunakan di mana saja
untuk mendidik anak-anak dari apa saja yang dalam pelaksanaan
pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode
Pendidikan Kepramukaan (PDMPK).5
3) Fungsi Kepramukaan
Kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Kegiatan menarik bagi anak dan pemuda (game)
5
Tijan dan Sigalingging Hamonangan, Kepramukaan, (Semarang: IKIP Semarang Press,
1998), 10.
21
Kegiatan menarik ini maksudnya adalah kegiatan yang
menyenangkan tetapi mengandung pendidikan. Sedapat mungkin
kegiatan pramuka dirancang dengan menarik. Karena pesertanya
adalah usia anak-anak yang masih dalam taraf bermain maka akan
lebih cocok jika kegiatannya diisi dengan permainan yang
mendidik. Kegiatan permainan ini cocok untuk diterapkan pada
pramuka usia siaga (7-10 tahun) dan pramuka usia penggalang (11-
15 tahun). Kegiatan yang dilakukan antara lain: senam tongkat,
senam semaphore, belajar mengirim berita melalui kata-kata sandi,
belajar mengenal alam dengan mengajaknya jalan-jalan santai dan
belajar menyanyi.
b) Pengabdian (job) bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa pramuka bukan lagi bermain, melainkan
suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan
pengabdian. Kewajibannya adalah dengan suka rela membaktikan
dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. Biasanya
kegiatan ini dilakukan oleh pramuka usia penegak (16-20 tahun)
dan pramuka usia pandega (21-25 tahun) akan lebih cocok jika
kegiatannya langsung diabdikan kepada masyarakat seperti:
pengumpulan dan untuk membantu korban bencana, menjadi
sukarelawan di daerah bencana dan lain-lain.
c) Alat (means) bagi masyarakat dan organisasi
22
Kepramukaan merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat. Dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai
tujuan organisasinya. Masyarakat pada dasarnya menginginkan
kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Untuk menciptakan
kehidupan yang demikian diperlukan insan-insan yang tangguh
secara lahir dan batin. Namun untuk menciptakan insan yang
diharapkan tidak hanya cukup dengan pendidikan formal saja.
Masyarakat masih membutuhkan peran lain di luar pendidikan
formal. Salah satunya adalah dengan kegiatan kepramukaan.
Karena dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 4 dijelaskan
tujuan gerakan pramuka yang salah satunya adalah membina dan
mendidik kaum muda Indonesia agar dapat membangun dirinya
secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara. Jadi kegiatan kepramukaan yang
diberikan sebagai latihan berkala dalan satuan pramuka itu sekedar
alat saja dan bukan tujuan pendidikannya.6
4) Sasaran Pendidikan Kepramukaan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memberikan penjelasan
bahwa usaha gerakan pramuka dalam mencapai tujuan harus
mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental,
jasmani, rohani, bakat, pengetahuan, dan kecakapan kepramukaan
melalui kegiatan yang dilakukan secara praktik yang mengenalkan
6
Ibid, 10.
23
sistem among dan prinsip dasar dan metode pendidikan kepramukaan
agar peserta didik memiliki:
a) keyakinan beragama yang kuat;
b) mental dan moral yang tinggi serta berjiwa pancasila;
c) sehat, segar jasmani dan rohani yang kuat;
d) cerdas, tangkas, terampil;
e) berjiwa kepemimpinan dan patriotik;
f) kesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan; dan
g) banyak pengalaman.
Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 127
menyebutkan, bahwa metode kepramukaan merupakan cara belajar
progresif melalui hal-hal berikut ini:
a) Pengalaman terhadap Kode Kehormatan Pramuka
Kode kehormatan adalah suatu norma atau ukuran kesadaran
mengenai akhlak (budi dan perbuatan baik) yang tersimpan di
dalam hati seseorang sebagai akibat karena orang tersebut tahu
akan harga dirinya. Kode kehormatan pramuka adalah norma
dalam kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka
yang merupakan ukuran, norma atau standar tingkah laku
kepramukaan seorang pramuka Indonesia. Kode kehormatan terdiri
atas:
(1) Janji atau Satya; dan
7
Kwarnas, Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta:
Kwarnas, 2005), 10.
24
(2) Ketentuan-ketentuan Moral (Dharma).
b) Belajar Sambil Melakukan
Belajar sambil melakukan berarti belajar dengan langsung
praktek. Contohnya adalah kegiatan PPPK. Pramuka tidak hanya
mempelajari bagaimana membalut luka, tapi juga langsung
mempraktekan pada manusia secara langsung dengan prosedur
yang tepat.
c) Sistem Berkelompok
Sistem berkelompok dilaksanakan supaya peserta didik
memperoleh kesempatan untuk belajar memimpin dan dipimpin,
belajar mengurus dan mengorganisir anggota kelompok, belajar
memikul tanggung jawab, belajar mengatur diri, menyesuaikan diri
dan bekerja sama dengan sesamanya.
d) Kegiatan yang Menantang dan Mendidik
Kegiatan menarik merupakan unsur yang diperlukan dalam
perkembangan kegiatan kepramukaan, karena menurut para ahli
dalam kegiatan kepramukaan aktivitas yang dilakukan sengaja
dirancang sedemikian rupa agar menyenangkan, menghibur,
mendidik dan bermanfaat. Masing-masing kegiatan dibagi dan
dikelompokkan menurut usia sehingga tepat sasaran sesuai
perkembangan jasmani dan rohani.
e) Kegiatan di Alam Terbuka
25
Kegiatan kepramukaan bukan bagian dari pendidikan formal
(pendidikan sekolah) melainkan pendidikan informal. Dengan
dilakukan di alam terbuka peserta didik akan lebih mengenal dan
mencintai lingkungan, lebih bebas dalam berkreasi dan
menghindari kebosanan.
f) Sistem Tanda Kecakapan
Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara atau tata cara
untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan yang dimiliki
si pemakai tanda. Tapi sebelum memakai tanda kecakapan peserta
didik harus menjalani serangkaian ujian yang menjadi syarat
kecakapan. Sistem tanda kecakapan dibagi atas Tanda Kecakapan
Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
g) Sistem Among
Sistem Among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan
dengan cara memberi kebebasan kepada peserta didik untuk dapat
bergerak dan bertindak dengan leluasa tanpa paksaan dengan
maksud untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
h) Sistem Satuan Terpisah
Sistem satuan terpisah dimaksudkan agar proses pendidikan
bagi masing-masing peserta didik menjadi lebih intensif dan
efektif, karena kegiatan untuk putra tidak sama dengan kegiatan
untuk putri.
26
5) Tujuan Gerakan Pramuka
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ADGP) pasal 4
mengemukakan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah mendidik dan
membina kaum muda Indonesia agar menjadi:
a) Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur
yang:
(1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, kuat
mental dan tinggi moral;
(2) tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya; dan
(3) kuat dan sehat jasmaninya.
b) Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan
patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi
anggota masyarakat yang baik dan berguna, dapat membangun
dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional,
maupun internasional.8
6) Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ADGP) pasal 5
menguraikan bahwa tugas pokok gerakan pramuka adalah
menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna
menumbuhkan tunas-tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih
8
Ibid, 6.
27
baik, tangguh, tanggung jawab, dan mampu membina serta mengisi
kemerdekaan. Tugas Pokok Gerakan Pramuka juga bertugas
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda
Indonesia menuju ke tujuan Gerakan pramuka sehingga dapat
membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan
sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat,
bangsa dan negara.9
7) Prinsip Dasar Gerakan Pramuka
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari
pendidikan lain. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu
yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai
dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi
masyarakat.10
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang
anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan
untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh
pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya
dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi
maupun anggota masyarakat.11
Dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (ARTGP)
dijelaskan bahwa prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup
seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
9
Lock Cit.
10
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Dasar_Kepramukaan (April, 2010), 1.
11
Lock Cit.
28
pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga
pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.12
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ADGP) pasal 11 ayat 1
menyebutkan Prinsip Dasar Kepramukaan antara lain:
a) Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup, alam dan
seisinya.
c) Peduli terhadap diri pribadinya.
d) Taat kepada kode kehormatan pramuka.13
8) Ciri Khas Gerakan Pramuka
Kegiatan kepramukaan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang
lain dari pada kegiatan yang lain. Kegiatan kepramukaan memiliki ciri
khas antara lain
a) Bersifat sukarela,
b) Terbuka,
c) Non politik,
d) Bermetode,
e) Memiliki suatu sistem nilai.
12
Kwarnas, Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Jakarta:
Kwarnas, 2005), 37.
13
Ibid, 10.
29
9) Sistem Nilai
Sistem nilai Gerakan Pramuka dituangkan ke dalam kode etik
atau kode kehormatan gerakan pramuka yang disesuaikan dengan
golongan usia dan tingkat perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik.
10) Penggolongan Pramuka Menurut Usia
Anggota pramuka digolongkan berdasarkan usia peserta didik
sebagai berikut:
a) Anak-anak dengan usia 7 s/d 10 tahun masuk golongan siaga;
b) Pemuda dengan usia 11 s/d 15 tahun masuk golongan
penggalang;
c) Pemuda dengan usia 16 s/d 20 tahun masuk golongan penegak;
d) Pemuda dewasa usia 21 s/d 25 tahun masuk golongan pandega.
11) Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam
kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang
merupakan ukuran, norma, atau standar tingkah laku kepramukaan
seorang pramuka Indonesia.
Kwarnas Gerakan Pramuka dalam Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka pasal 21 mengenai Kode Kehormatan14
,
menjelaskan bahwa:
14
Ibid, 39-43.
30
(1)Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut
Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu
unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip
Dasar Kepramukaan.
(2)Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji disebut satya
adalah:
a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota
Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
b. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela
menerapkan dan mengamalkan janji;
c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional,
social, intelektual, dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun
anggota masyarakat lingkungannya.
(3)Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang
disebut Darma adalah:
a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk
mengembangkan budi pekerti luhur;
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota
Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem
nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota;
31
c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong
Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong
royong;
d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan
Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang
mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan penentuan putusan.
(4)Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan
Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan
Pramuka dalam hidup dan kehidupan berorganisasi.
(5)Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka
disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan jasmaninya,
yaitu:
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas:
1) Janji yang disebut Dwisayta selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:
DWI SATYA PRAMUKA SIAGA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama
keluarga.
32
- setiap hari berbuat kebajikan.
2) Ketentuan moral yang disebut Dwidarma selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:
DWIDARMA PRAMUKA SIAGA
1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
2. Siaga berani dan tidak putus asa.
b. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas:
1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:
TRI SATYA PRAMUKA PENGGALANG
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
- menolong sesame hidup dan mempersiakan diri
membangun masyarakat.
- menepati Dasadarma.
2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:
DASADARMA
Pramuka itu:
33
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
c. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas:
1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:
TRI SATYA PRAMUKA PENEGAK
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan
Pancasila.
- menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat.
- menepati Dasadarma.
34
2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:
DASADARMA
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
d. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas:
1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:
TRI SATYA PRAMUKA PANDEGA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
35
- menolong sesama hidup dan mempersiakan diri
membangun masyarakat.
- menepati Dasadarma.
2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:
DASADARMA
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
e. Kode Kehormatan bagi anggota Dewasa terdiri atas:
1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:
TRI SATYA PRAMUKA PENGGALANG
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
36
- menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
- menolong sesama hidup dan mempersiakan diri
membangun masyarakat.
- menepati Dasadarma.
2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:
DASADARMA
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi
dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral.
Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma
37
menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, penegak,
pandega, maupun anggota dewasa.
Kalau dilihat dari isi materi tersebut, ternyata
Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai
pribadi manusia seutuhnya. Penyusunannya pun tidak dibuat semata-
mata, melainkan bersumber dari hokum-hukum yang ada.
1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang
lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta
yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat
maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita
wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim
mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran,
puasa, dan lain-lain.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selain sebagai
makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial.
Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman,
bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita
memerlukan bantuan orang lain.
3. Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai Pramuka, kita harus
berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur
38
kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi
seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.
4. Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi dan kegiatan apa
pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang
berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah
dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.
5. Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa rela dalam
menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan
sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa
diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu
seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan,
tantangan, halangan, dan hambatan.
   
  
    
    
    
   
     
      
  
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
39
orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka
tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan;
dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir” (Q.S. Al-Baqarah: 264).15
…  
    
     

“… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah..” (Q.S. Al-Maidah: 2).16
     
      
    
    
      
“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah
mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada
diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan
dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu
ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat
mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah
beserta orang-orang yang sabar” (Q.S. Al-Anfal: 66).17
    
    
     
15
Depag
16
Depag
17
Depag
40
    
 
“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama
mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa.
mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)
menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang
yang sabar” (Q.S. Ali Imran: 146).18
6. Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka itu harus rajin
melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam
pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan
sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam
kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah.
Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan
senang dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan yang mengatakan
“hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak
menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura
untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya.
Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan
apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu
janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan
sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam
bergaul.
18
Depag
41
   
   
  
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam
perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros” (Q.S. Al-Isra’: 26).19
      
       
  
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Q.S.
Luqman: 18).20
8. Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka harus hidup dengan
disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan
sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan
percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota
Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah.
Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran.
Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai
luhur pribadi manusia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Setiap anggota
Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia
19
Departemen Agama RI,
20
Depag
42
perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus
konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.
     
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya” (Q.S. Al-Muddatstsir: 38).21
10.Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Inilah pribadi
manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.
    
     
     
      
   
    
     
   
   
     
     
     
   
      
  
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih
baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
21
Departemen Agama RI,
43
seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka
mereka Itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang
yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.
dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al-Hujuraat:
11-12).22
Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela
antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu
tubuh. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh
orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah
beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan
sebagainya.
b. Hakikat Kepribadian
Secara umum, pakar kejiwaan berpendapat bahwa kepribadian
merupakan suatu mekanisme yang mengendalikan dan mengarahkan sikap
dan perilaku seseorang. Kepribadian terjadi sebagai akibat natijah atas
kerjasama yang terus menerus antara pemahaman seseorang dengan
lingkungannya. Dengan demikian, kepribadian seeorang itu timbul sebagai
akibat dari perkembangan sejumlah potensi dasar yang dimilikinya, dan
merupakan hasil dari pendidikan serta dari pengaruh lingkungan yang
didapatinya.
22
Departemen Agama RI,
44
Kaitannya dengan hal tersebut, apabila ditinjau dalam nasehat
Luqman terhadap putranya, mengandung nilai-nilai agama, mulai dari
penampilan pribadi Luqman yang beriman, beramal shaleh, bersyukur
kepada Allah dan bijaksana dalam segala hal. Dan kemudian yang
diajarkan dan dinasehatkan kepada anaknya merupakan kebulatan iman
kepada Allah semata (tauhid), akhlak, dan sopan santun terhadap kedua
orang tuanya, dan kepada semua manusia, serta taat beribadah dan
mengerjakan amal shaleh.
    
      
      
     
      
    
   
     
    
     
       
     
     
     
    
      
      
       
    
45
   
    
      
      
        
     
     
   
12) Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada
Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan
barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka
sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
13) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar."
14) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.
15) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya
kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan.
16) (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu
atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah
Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
17) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
46
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai. (Q.S. Luqman: 12-19).23
Dalam rangka mengadakan pembinaan kepribadian terhadap
peserta didik, diperlukan kerjasama antara orang tua, guru, dan
masyarakat, yang merupakan tanggung jawab terhadap pendidikan. Di
tinjau dari tugas guru sebagai pendidik, guru harus membantu agar anak
mencapai kedewasaan secara optimal, artinya kedewasaan yang sepurna
yang sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang
dimilikinya.
Setiap pengalaman yang dilalui anak, baik melalui penglihatan,
pendengaran, maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan
pembinaan pribadinya. Orang yang baik dan utama, karakternya dipuji dan
dikagumi. Dia cinta pada dirinya, cinta pada apa yang dilakukannya. Dia
senang pada dirinya, dan orang lain juga menyukainya.
Dalam bahasa kependidikan, yang menjadi obyek sasara
pendidikan adalah: kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotorik).
Berorientasi dari hal tersebut, maka yang menjadi pembahasan
dalam penelitian ini adalah ketiga aspek di atas, yakni aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek psikomotor.
23
Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit
Diponegoro, 2007), 412.
47
Aspek Kognitif (pengetahuan), yaitu pemikiran, ingatan, hayalan,
daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan pengindraan. Fungsi
aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan, dan
mengendalikan tingkah laku.
Aspek Afektif, yaitu kejiwaan yang berhubungan dengan
kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak,
kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan, dan element motivasi lainnya
disebut aspek konatif atau psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak)
yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek tersebut
sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energi atau tenaga
mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku.
Aspek Psikomotorik, yaitu berfungsi sebagai pelaksana tingkah
laku manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmani.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depanMateri modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Irfan Nur
 
Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegak
Ridas Zabbarae
 

Mais procurados (20)

2. materi mpls kepramukaan(1)
2. materi mpls kepramukaan(1)2. materi mpls kepramukaan(1)
2. materi mpls kepramukaan(1)
 
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depanMateri modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
Materi modul 52 organisasi dan administrasi gugus depan
 
Postur pembina
Postur pembinaPostur pembina
Postur pembina
 
DUNIA PENGGALANG.pptx
DUNIA PENGGALANG.pptxDUNIA PENGGALANG.pptx
DUNIA PENGGALANG.pptx
 
Materi pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandegaMateri pramuka penegak dan pandega
Materi pramuka penegak dan pandega
 
Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode KepramukaanPrinsip Dasar Kepramukaan & Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode Kepramukaan
 
Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegak
 
Ppt pramuka
Ppt pramukaPpt pramuka
Ppt pramuka
 
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
 
Dunia penegak
Dunia penegakDunia penegak
Dunia penegak
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Materi osis
Materi osisMateri osis
Materi osis
 
Jam pimpinan
Jam pimpinanJam pimpinan
Jam pimpinan
 
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan BK.pptx
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan BK.pptxPaparan Asesmen Siswa dalam Layanan BK.pptx
Paparan Asesmen Siswa dalam Layanan BK.pptx
 
Penyusunan rks rkas
Penyusunan rks rkasPenyusunan rks rkas
Penyusunan rks rkas
 
SKU - SKK - SPG.ppt
SKU - SKK - SPG.pptSKU - SKK - SPG.ppt
SKU - SKK - SPG.ppt
 
Pramuka ppt (1)
Pramuka ppt (1)Pramuka ppt (1)
Pramuka ppt (1)
 
Asesmen P5 Kearifan Lokal.pptx
Asesmen P5 Kearifan Lokal.pptxAsesmen P5 Kearifan Lokal.pptx
Asesmen P5 Kearifan Lokal.pptx
 
ADMINISTRASI SATUAN PRAMUKA PENEGAK.ppt
ADMINISTRASI SATUAN PRAMUKA PENEGAK.pptADMINISTRASI SATUAN PRAMUKA PENEGAK.ppt
ADMINISTRASI SATUAN PRAMUKA PENEGAK.ppt
 
RPL Cara atau Tips dalam Belajar Merencanakan dan Mempersiapkan Masa Depan ya...
RPL Cara atau Tips dalam Belajar Merencanakan dan Mempersiapkan Masa Depan ya...RPL Cara atau Tips dalam Belajar Merencanakan dan Mempersiapkan Masa Depan ya...
RPL Cara atau Tips dalam Belajar Merencanakan dan Mempersiapkan Masa Depan ya...
 

Destaque (6)

Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramukaSistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
Sistem pendidikan dan pelatihan dalam gerakan pramuka
 
Masa orientasi kepramukaan tingkat penegak
Masa orientasi kepramukaan tingkat penegakMasa orientasi kepramukaan tingkat penegak
Masa orientasi kepramukaan tingkat penegak
 
Pergerakan Bumi Dalam Sistem Suria Serta Pengaruhnya Terhadap Cuaca Dan Iklim
Pergerakan Bumi Dalam Sistem Suria Serta Pengaruhnya Terhadap Cuaca Dan Iklim Pergerakan Bumi Dalam Sistem Suria Serta Pengaruhnya Terhadap Cuaca Dan Iklim
Pergerakan Bumi Dalam Sistem Suria Serta Pengaruhnya Terhadap Cuaca Dan Iklim
 
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
2011 202 Sistem Pendidikan dan Pelatihan dalam Gerakan Pramuka
 
Mpat tahap 3
Mpat tahap 3Mpat tahap 3
Mpat tahap 3
 
Construction equipments
Construction equipmentsConstruction equipments
Construction equipments
 

Semelhante a Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian Kepustakaan)

Ad hasil munaslub tahun 2012
Ad hasil munaslub tahun 2012Ad hasil munaslub tahun 2012
Ad hasil munaslub tahun 2012
Andi Darussalam
 
Budi pekerti 10 february 2021
Budi pekerti   10 february 2021Budi pekerti   10 february 2021
Budi pekerti 10 february 2021
edo soehendro
 
Art hasil munaslub tahun 2012
Art hasil munaslub tahun 2012Art hasil munaslub tahun 2012
Art hasil munaslub tahun 2012
Andi Darussalam
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Oyon08
 
UU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdf
UU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdfUU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdf
UU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdf
DevitTaslim
 

Semelhante a Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian Kepustakaan) (20)

Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
2-3-4-kepramukaan-scouting-is.ppt
2-3-4-kepramukaan-scouting-is.ppt2-3-4-kepramukaan-scouting-is.ppt
2-3-4-kepramukaan-scouting-is.ppt
 
Ad hasil munaslub tahun 2012
Ad hasil munaslub tahun 2012Ad hasil munaslub tahun 2012
Ad hasil munaslub tahun 2012
 
2. Materi MPLS KEPRAMUKAAN.docx
2. Materi MPLS KEPRAMUKAAN.docx2. Materi MPLS KEPRAMUKAAN.docx
2. Materi MPLS KEPRAMUKAAN.docx
 
Untuk Kepentingan Pendidikan Bagi manusia
Untuk Kepentingan Pendidikan Bagi manusiaUntuk Kepentingan Pendidikan Bagi manusia
Untuk Kepentingan Pendidikan Bagi manusia
 
2. materi mpls kepramukaan
2. materi mpls kepramukaan2. materi mpls kepramukaan
2. materi mpls kepramukaan
 
Budi pekerti 10 february 2021
Budi pekerti   10 february 2021Budi pekerti   10 february 2021
Budi pekerti 10 february 2021
 
Anggaran dasar gerakan pramuka
Anggaran dasar gerakan pramukaAnggaran dasar gerakan pramuka
Anggaran dasar gerakan pramuka
 
Anggaran dasar gerakan pramuka
Anggaran dasar gerakan pramukaAnggaran dasar gerakan pramuka
Anggaran dasar gerakan pramuka
 
Art hasil munaslub tahun 2012
Art hasil munaslub tahun 2012Art hasil munaslub tahun 2012
Art hasil munaslub tahun 2012
 
Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2
 
1982 056 Jukran Karang Pamitran
1982 056 Jukran Karang Pamitran1982 056 Jukran Karang Pamitran
1982 056 Jukran Karang Pamitran
 
Buku panduan saka widya budaya bakti new
Buku panduan saka widya budaya bakti   newBuku panduan saka widya budaya bakti   new
Buku panduan saka widya budaya bakti new
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab I : Pendahu...
 
Fundamental Pramuka.pdf
Fundamental Pramuka.pdfFundamental Pramuka.pdf
Fundamental Pramuka.pdf
 
UU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdf
UU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdfUU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdf
UU-12-tahun-2010-Gerakan-Pramuka.pdf
 
Kepenegakan
KepenegakanKepenegakan
Kepenegakan
 
Materi MPLS Kepramukaan.ppt
Materi MPLS Kepramukaan.pptMateri MPLS Kepramukaan.ppt
Materi MPLS Kepramukaan.ppt
 
Pembentukan karakter generasi muda melalui
Pembentukan  karakter generasi muda melaluiPembentukan  karakter generasi muda melalui
Pembentukan karakter generasi muda melalui
 
Bs. 4 mema kebutuh
Bs. 4 mema kebutuhBs. 4 mema kebutuh
Bs. 4 mema kebutuh
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Último (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab II : Kajian Kepustakaan)

  • 1. 15 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan perolehan data yang telah dianalisa pada skripsi terdahulu mengenai pola kaderisasi kepemimpinan Gerakan Pramuka bahwa yang diharapkan dari pola kaderisasi kepemimpinan adalah mampu mencetak kader yang baik dan bijaksana. Pola kaderisasi kepemimpinan pada Gerakan Pramuka di Gugus Depan STAIN Jember terdiri dari formal dan non formal. Adapun di bawah ini adalah pola kaderisasi kepemimpinan yang bersifat formal: a. Diklat Ruang Dalam pola kaderisasi kepemimpinan pada Gerakan Pramuka di Gugus Depan STAIN Jember melalui diklat ruang sudah tergolong baik, karena dalam mempersiapkan seorang kader pemimpin dalam Gerakan Pramuka sudah ditanamkan materi-materi yang nantinya dapat mendukung dari sifat kepemimpinan. Adapun materi-materi yang disampaikan pada diklat ruang di sini adalah sejarah pramuka dan racana, konsep diri, keorganisasian, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa Dewan Racana dalam melakukan pola kaderisasi kepemimpinan sangatlah efektif dengan
  • 2. 16 berbagai materi yang didapat oleh anggota dapat dijadikan bekal mereka dalam berproses di suatu organisasi. b. Diklat Lapang Dalam pola kaderisasi kepemimpinan pada Gerakan Pramuka di Gugus Depan STAIN Jember yang dilakukan pada diklat ruang sudah tergolong baik, karena di dalam diklat lapang yang diadakan oleh Dewa Racana melalui kegiatan Perjalanan Suci dan Kemah Bhakti. Di dalam kegiatan ini ditanamkan bagaimana hidup bermasyarakat dan bagaimana mereka berorganisasi, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil mereka dididik untuk hidup mandiri dan bias mengatur waktu dengan baik. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa Dewan Racana dalam melaksanakan pengkaderan melalui diklat lapang sudah cukup baik, terbukti hubungan anggota Pramuka dengan masyarakat bisa diterima dengan baik dan bisa menjalin kekompakan dalam suatu kelompok walaupun awalnya terdapat perbedaan antar anggota. Adapun pola kaderisasi kepemimpinan non formal di sini adalah pendekatan Dewan Racana kepada anggota untuk menjalin komunikasi dengan anggota dan menumbuhkan rasa komitmen pada Gerakan Pramuka. Akan tetapi, bukan itu saja pola kaderisasi yang dilakukan oleh Dewan Racana dalam proses pengkaderan untuk mencetak seorang pemimpin yang bisa mengayomi anggotanya yaitu dengan pemberian
  • 3. 17 tanggung jawab pada anggota dengan menunjuk mereka menjadi ketua panitia pada sertiap kegiatan yang diadakan oleh Dewan Racana. Setelah melihat Pramuka dari sudut pola kaderisasi kepemimpinan, maka berikutnya adalah melihat Pramuka dari segi pembinaan kepribadian. Skripsi terdahulu telah banyak membahas tentang masalah pola kaderisasi kepemimpinan seperti skripsi karya Siti Nur Afnia, mahasiswa STAIN Jember, dengan judul Pola Kaderisasi Kepemimpinan pada Gerakan Pramuka Gugus Depan 01.151 – 01.152 Pangkalan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember Masa Bhakti 2004-2005. Skripsi ini membahas tentang bagaimana Gerakan Pramuka STAIN Jember mengkader para anggotanya melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang kepemimpinan. Namun, dalam skripsi tersebut belum membahas tentang bagaimana orientasi pendidikan kepramukaan dalam membina kepribadian anggotanya secara keseluruhan. B. Kerangka Teori a. Hakikat Kepramukaan 1) Pengertian Amin Abbas menyatakan bahwa: “Gerakan Pramuka adalah badan non pemerintah yang berusaha membantu pemerintah dan masyarakat dalam membangun masyarakat dan bangsanya khususnya di bidang pendidikan melalui kegiatan kepramukaan dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK)”.1 1 Abbas, Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, (Jakarta: Bringin Jaya, 1994), 4.
  • 4. 18 Dalam buku “B-P’s Out Look” karangan Boden Powell (pencipta pendidikan kepramukaan) disebutkan bahwa: “SCOUTING is not science to be solemnely studied, NOT is it a collectionof doctrine and texts. No! It is a jolly game in a out of doors, where boy-men and boy can go adventuring together as leader and younger brother picking up health and happiness, handicraft and helfullness”.2 (“Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan memberi pertolongan)”. Kwarnas Gerakan Pramuka mendefinisikan kepramukaan sebagai proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkugan keluarga dalam bentuk kegitan menarik, menyenangkan, sehat, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.3 “Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya baik mental, moral, spiritual, emosional, social, intelektual dan fisik, sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat”.4 Dari pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami bersama bahwa hakekat kepramukaan itu adalah: 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia (April, 2010), 1. 3 Kwarnas. Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta: Kwarnas, 2005), 28. 4 Lock Cit.
  • 5. 19 a) Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak dan pemuda di bawah tanggung jawab orang dewasa. Artinya, proses pendidikan dalam kepramukaan dikemas semenari miungkin sehingga berbeda dengan pendidikan yang kita kena di dalam kelas. Di dalam kelas ada guru dan siswa yang diartikan sebagai orang tua dan anak. Ada aturan-aturan yang membatasi siswa dalam berperilaku kepada guruya. Apa yang dipelajari dalam kelas juga cenderung formal. Sedangkan pendidikan kepramukaan tidak ada status orang tua dan anak. Yang ada hanyalah kakak dan adik. Sehingga cenderung santai dan fleksibel. Kegiatannya tidak berfokus pada materi-materi akademik. Melainkan materi-materi khusus kepramukaan yang diselingi dengan permainan (game) sehingga dapat mengurangi rasa jenuh. b) Pramuka dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga yang menggunakan prinsip dasar dan metode pendidikan kepramukaan. Artinya, pramuka dilakukan di luar jam sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh siswa sebagai kegiatan tambahan selain belajar di dalam kelas bersama guru. Kegiatannya harus selalu berprinsip pada metode dan prinsip dasar kepramukaan.
  • 6. 20 2) Sifat Kepramukaan Resolusi konferensi kepramukaan sedunia tahun 1924, di Kopenhagen Denmark menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai tiga sifat antara lain: a) Nasional, artinya organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikan itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara itu. b) Internasional, artinya organisasi kepramukaan di suatu negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan, agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. c) Universal, artinya kepramukaan dapat digunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari apa saja yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Pendidikan Kepramukaan (PDMPK).5 3) Fungsi Kepramukaan Kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Kegiatan menarik bagi anak dan pemuda (game) 5 Tijan dan Sigalingging Hamonangan, Kepramukaan, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1998), 10.
  • 7. 21 Kegiatan menarik ini maksudnya adalah kegiatan yang menyenangkan tetapi mengandung pendidikan. Sedapat mungkin kegiatan pramuka dirancang dengan menarik. Karena pesertanya adalah usia anak-anak yang masih dalam taraf bermain maka akan lebih cocok jika kegiatannya diisi dengan permainan yang mendidik. Kegiatan permainan ini cocok untuk diterapkan pada pramuka usia siaga (7-10 tahun) dan pramuka usia penggalang (11- 15 tahun). Kegiatan yang dilakukan antara lain: senam tongkat, senam semaphore, belajar mengirim berita melalui kata-kata sandi, belajar mengenal alam dengan mengajaknya jalan-jalan santai dan belajar menyanyi. b) Pengabdian (job) bagi orang dewasa Bagi orang dewasa pramuka bukan lagi bermain, melainkan suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Kewajibannya adalah dengan suka rela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh pramuka usia penegak (16-20 tahun) dan pramuka usia pandega (21-25 tahun) akan lebih cocok jika kegiatannya langsung diabdikan kepada masyarakat seperti: pengumpulan dan untuk membantu korban bencana, menjadi sukarelawan di daerah bencana dan lain-lain. c) Alat (means) bagi masyarakat dan organisasi
  • 8. 22 Kepramukaan merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Masyarakat pada dasarnya menginginkan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Untuk menciptakan kehidupan yang demikian diperlukan insan-insan yang tangguh secara lahir dan batin. Namun untuk menciptakan insan yang diharapkan tidak hanya cukup dengan pendidikan formal saja. Masyarakat masih membutuhkan peran lain di luar pendidikan formal. Salah satunya adalah dengan kegiatan kepramukaan. Karena dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 4 dijelaskan tujuan gerakan pramuka yang salah satunya adalah membina dan mendidik kaum muda Indonesia agar dapat membangun dirinya secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalan satuan pramuka itu sekedar alat saja dan bukan tujuan pendidikannya.6 4) Sasaran Pendidikan Kepramukaan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memberikan penjelasan bahwa usaha gerakan pramuka dalam mencapai tujuan harus mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani, rohani, bakat, pengetahuan, dan kecakapan kepramukaan melalui kegiatan yang dilakukan secara praktik yang mengenalkan 6 Ibid, 10.
  • 9. 23 sistem among dan prinsip dasar dan metode pendidikan kepramukaan agar peserta didik memiliki: a) keyakinan beragama yang kuat; b) mental dan moral yang tinggi serta berjiwa pancasila; c) sehat, segar jasmani dan rohani yang kuat; d) cerdas, tangkas, terampil; e) berjiwa kepemimpinan dan patriotik; f) kesadaran nasional dan peka terhadap perubahan lingkungan; dan g) banyak pengalaman. Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 127 menyebutkan, bahwa metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui hal-hal berikut ini: a) Pengalaman terhadap Kode Kehormatan Pramuka Kode kehormatan adalah suatu norma atau ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi dan perbuatan baik) yang tersimpan di dalam hati seseorang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya. Kode kehormatan pramuka adalah norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan ukuran, norma atau standar tingkah laku kepramukaan seorang pramuka Indonesia. Kode kehormatan terdiri atas: (1) Janji atau Satya; dan 7 Kwarnas, Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta: Kwarnas, 2005), 10.
  • 10. 24 (2) Ketentuan-ketentuan Moral (Dharma). b) Belajar Sambil Melakukan Belajar sambil melakukan berarti belajar dengan langsung praktek. Contohnya adalah kegiatan PPPK. Pramuka tidak hanya mempelajari bagaimana membalut luka, tapi juga langsung mempraktekan pada manusia secara langsung dengan prosedur yang tepat. c) Sistem Berkelompok Sistem berkelompok dilaksanakan supaya peserta didik memperoleh kesempatan untuk belajar memimpin dan dipimpin, belajar mengurus dan mengorganisir anggota kelompok, belajar memikul tanggung jawab, belajar mengatur diri, menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan sesamanya. d) Kegiatan yang Menantang dan Mendidik Kegiatan menarik merupakan unsur yang diperlukan dalam perkembangan kegiatan kepramukaan, karena menurut para ahli dalam kegiatan kepramukaan aktivitas yang dilakukan sengaja dirancang sedemikian rupa agar menyenangkan, menghibur, mendidik dan bermanfaat. Masing-masing kegiatan dibagi dan dikelompokkan menurut usia sehingga tepat sasaran sesuai perkembangan jasmani dan rohani. e) Kegiatan di Alam Terbuka
  • 11. 25 Kegiatan kepramukaan bukan bagian dari pendidikan formal (pendidikan sekolah) melainkan pendidikan informal. Dengan dilakukan di alam terbuka peserta didik akan lebih mengenal dan mencintai lingkungan, lebih bebas dalam berkreasi dan menghindari kebosanan. f) Sistem Tanda Kecakapan Sistem tanda kecakapan merupakan suatu cara atau tata cara untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan yang dimiliki si pemakai tanda. Tapi sebelum memakai tanda kecakapan peserta didik harus menjalani serangkaian ujian yang menjadi syarat kecakapan. Sistem tanda kecakapan dibagi atas Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). g) Sistem Among Sistem Among adalah sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara memberi kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa tanpa paksaan dengan maksud untuk menumbuhkan rasa percaya diri. h) Sistem Satuan Terpisah Sistem satuan terpisah dimaksudkan agar proses pendidikan bagi masing-masing peserta didik menjadi lebih intensif dan efektif, karena kegiatan untuk putra tidak sama dengan kegiatan untuk putri.
  • 12. 26 5) Tujuan Gerakan Pramuka Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ADGP) pasal 4 mengemukakan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda Indonesia agar menjadi: a) Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur yang: (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, kuat mental dan tinggi moral; (2) tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilannya; dan (3) kuat dan sehat jasmaninya. b) Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.8 6) Tugas Pokok Gerakan Pramuka Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ADGP) pasal 5 menguraikan bahwa tugas pokok gerakan pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas-tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih 8 Ibid, 6.
  • 13. 27 baik, tangguh, tanggung jawab, dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan. Tugas Pokok Gerakan Pramuka juga bertugas menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia menuju ke tujuan Gerakan pramuka sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.9 7) Prinsip Dasar Gerakan Pramuka Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.10 Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.11 Dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (ARTGP) dijelaskan bahwa prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri 9 Lock Cit. 10 http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Dasar_Kepramukaan (April, 2010), 1. 11 Lock Cit.
  • 14. 28 pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.12 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ADGP) pasal 11 ayat 1 menyebutkan Prinsip Dasar Kepramukaan antara lain: a) Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup, alam dan seisinya. c) Peduli terhadap diri pribadinya. d) Taat kepada kode kehormatan pramuka.13 8) Ciri Khas Gerakan Pramuka Kegiatan kepramukaan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang lain dari pada kegiatan yang lain. Kegiatan kepramukaan memiliki ciri khas antara lain a) Bersifat sukarela, b) Terbuka, c) Non politik, d) Bermetode, e) Memiliki suatu sistem nilai. 12 Kwarnas, Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (Jakarta: Kwarnas, 2005), 37. 13 Ibid, 10.
  • 15. 29 9) Sistem Nilai Sistem nilai Gerakan Pramuka dituangkan ke dalam kode etik atau kode kehormatan gerakan pramuka yang disesuaikan dengan golongan usia dan tingkat perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. 10) Penggolongan Pramuka Menurut Usia Anggota pramuka digolongkan berdasarkan usia peserta didik sebagai berikut: a) Anak-anak dengan usia 7 s/d 10 tahun masuk golongan siaga; b) Pemuda dengan usia 11 s/d 15 tahun masuk golongan penggalang; c) Pemuda dengan usia 16 s/d 20 tahun masuk golongan penegak; d) Pemuda dewasa usia 21 s/d 25 tahun masuk golongan pandega. 11) Kode Kehormatan Pramuka Kode Kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota gerakan pramuka yang merupakan ukuran, norma, atau standar tingkah laku kepramukaan seorang pramuka Indonesia. Kwarnas Gerakan Pramuka dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka pasal 21 mengenai Kode Kehormatan14 , menjelaskan bahwa: 14 Ibid, 39-43.
  • 16. 30 (1)Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan. (2)Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk janji disebut satya adalah: a. Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan; b. Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji; c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, social, intelektual, dan fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya. (3)Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah: a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur; b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota;
  • 17. 31 c. Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong; d. Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan. (4)Kode Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka dalam hidup dan kehidupan berorganisasi. (5)Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan jasmaninya, yaitu: a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga terdiri atas: 1) Janji yang disebut Dwisayta selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DWI SATYA PRAMUKA SIAGA Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga.
  • 18. 32 - setiap hari berbuat kebajikan. 2) Ketentuan moral yang disebut Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DWIDARMA PRAMUKA SIAGA 1. Siaga berbakti kepada ayah bundanya. 2. Siaga berani dan tidak putus asa. b. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang terdiri atas: 1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut: TRI SATYA PRAMUKA PENGGALANG Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila. - menolong sesame hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat. - menepati Dasadarma. 2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DASADARMA Pramuka itu:
  • 19. 33 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, terampil, dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. 8. Disiplin, berani, dan setia. 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. c. Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak terdiri atas: 1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut: TRI SATYA PRAMUKA PENEGAK Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila. - menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. - menepati Dasadarma.
  • 20. 34 2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DASADARMA Pramuka itu: 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, terampil, dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. 8. Disiplin, berani, dan setia. 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. d. Kode Kehormatan bagi Pramuka Pandega terdiri atas: 1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut: TRI SATYA PRAMUKA PANDEGA Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
  • 21. 35 - menolong sesama hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat. - menepati Dasadarma. 2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DASADARMA Pramuka itu: 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, terampil, dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. 8. Disiplin, berani, dan setia. 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. e. Kode Kehormatan bagi anggota Dewasa terdiri atas: 1) Janji yang disebut Trisatya selengkapnya berbunyi sebagai berikut: TRI SATYA PRAMUKA PENGGALANG Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  • 22. 36 - menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila. - menolong sesama hidup dan mempersiakan diri membangun masyarakat. - menepati Dasadarma. 2) Ketentuan moral yang disebut Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut: DASADARMA Pramuka itu: 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih saying sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, terampil, dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. 8. Disiplin, berani, dan setia. 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma
  • 23. 37 menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, penegak, pandega, maupun anggota dewasa. Kalau dilihat dari isi materi tersebut, ternyata Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi manusia seutuhnya. Penyusunannya pun tidak dibuat semata- mata, melainkan bersumber dari hokum-hukum yang ada. 1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain. 3. Patriot yang sopan dan ksatria. Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur
  • 24. 38 kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan. 5. Rela menolong dan tabah. Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.                                           “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut- nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
  • 25. 39 orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” (Q.S. Al-Baqarah: 264).15 …               “… dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah..” (Q.S. Al-Maidah: 2).16                               “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar” (Q.S. Al-Anfal: 66).17                 15 Depag 16 Depag 17 Depag
  • 26. 40        “Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar” (Q.S. Ali Imran: 146).18 6. Rajin, terampil, dan gembira. Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam bergaul. 18 Depag
  • 27. 41            “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros” (Q.S. Al-Isra’: 26).19                   “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Q.S. Luqman: 18).20 8. Disipilin, berani, dan setia. Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia. 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia 19 Departemen Agama RI, 20 Depag
  • 28. 42 perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.       “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (Q.S. Al-Muddatstsir: 38).21 10.Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri dan dengki.                                                                                “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. 21 Departemen Agama RI,
  • 29. 43 seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (Q.S. Al-Hujuraat: 11-12).22 Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya. b. Hakikat Kepribadian Secara umum, pakar kejiwaan berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu mekanisme yang mengendalikan dan mengarahkan sikap dan perilaku seseorang. Kepribadian terjadi sebagai akibat natijah atas kerjasama yang terus menerus antara pemahaman seseorang dengan lingkungannya. Dengan demikian, kepribadian seeorang itu timbul sebagai akibat dari perkembangan sejumlah potensi dasar yang dimilikinya, dan merupakan hasil dari pendidikan serta dari pengaruh lingkungan yang didapatinya. 22 Departemen Agama RI,
  • 30. 44 Kaitannya dengan hal tersebut, apabila ditinjau dalam nasehat Luqman terhadap putranya, mengandung nilai-nilai agama, mulai dari penampilan pribadi Luqman yang beriman, beramal shaleh, bersyukur kepada Allah dan bijaksana dalam segala hal. Dan kemudian yang diajarkan dan dinasehatkan kepada anaknya merupakan kebulatan iman kepada Allah semata (tauhid), akhlak, dan sopan santun terhadap kedua orang tuanya, dan kepada semua manusia, serta taat beribadah dan mengerjakan amal shaleh.                                                                                                                    
  • 31. 45                                                 12) Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." 13) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." 14) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 15) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. 16) (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. 17) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
  • 32. 46 menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). 18) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 19) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Q.S. Luqman: 12-19).23 Dalam rangka mengadakan pembinaan kepribadian terhadap peserta didik, diperlukan kerjasama antara orang tua, guru, dan masyarakat, yang merupakan tanggung jawab terhadap pendidikan. Di tinjau dari tugas guru sebagai pendidik, guru harus membantu agar anak mencapai kedewasaan secara optimal, artinya kedewasaan yang sepurna yang sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang dimilikinya. Setiap pengalaman yang dilalui anak, baik melalui penglihatan, pendengaran, maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan pembinaan pribadinya. Orang yang baik dan utama, karakternya dipuji dan dikagumi. Dia cinta pada dirinya, cinta pada apa yang dilakukannya. Dia senang pada dirinya, dan orang lain juga menyukainya. Dalam bahasa kependidikan, yang menjadi obyek sasara pendidikan adalah: kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Berorientasi dari hal tersebut, maka yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah ketiga aspek di atas, yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. 23 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2007), 412.
  • 33. 47 Aspek Kognitif (pengetahuan), yaitu pemikiran, ingatan, hayalan, daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan pengindraan. Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan, dan mengendalikan tingkah laku. Aspek Afektif, yaitu kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak, kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan, dan element motivasi lainnya disebut aspek konatif atau psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek tersebut sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energi atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku. Aspek Psikomotorik, yaitu berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmani.