SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 81
Baixar para ler offline
Pembangunan Sanitasi Lebih dari Sekadar Pembangunan Fisik    EDISI
                                                            KHUS
                                                                 US
                      Maret 2010




                                                                      Edisi Khusus , Maret 2010
Cover




   1
Media Informasi Air Minum
    dan Penyehatan Lingkungan
                                                          Daftar Isi
                                             Dari Redaksi .............................................................................................................	 3
                                             Suara Anda................................................................................................................	5
                                             Laporan Utama
                                                       Potret Pembangunan Sanitasi di Indonesia ................................................	8
           Diterbitkan oleh:                           Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman.......................	 2                                      1
      Kelompok Kerja Air Minum
      dan Penyehatan Lingkungan              Kabar Terbaru .........................................................................................................	24
            (Pokja AMPL)                     Wawancarara Utama
        bekerja sama dengan:                 	          Aspek Sanitasi Masih Tertinggal Jauh........................................................26
     BORDA, BALIFOKUS, LPTP, BEST            	          Pembangunan Sanitasi untuk Lima Tahun Ke Depan ............................... 29
                                             Pelaku Tahap I
           Penanggung Jawab:
            Oswar Mungkasa                   	          Sanimas Itu Harus Memberdayakan Masyarakat..................................... 35
             Frank Fladerer                  	          Ujicoba Sanimas jadi Karir Terbaik Saya....................................................41
                                             Pelaku Tahap II
           Pemimpin Redaksi:                 	          Agar Tak Ada Lagi Monumen Cipta Karya..................................................60
            Oswar Mungkasa                   	          Dukungan BORDA untuk Target MDG’s.....................................................64
            Dewan Redaksi:                   Pelaku Tahap III
            Surur Wahyudi                    	         Saya Ingin Sanimas Lebih Massif................................................................77
           Yuyun Ismawati                    Wawancara Khusus
         Ibnu Singgih Pranoto                	         Sanimas dan Konsep Pemberdayaan di Pekalongan..................................86
        Hamzah Harun Al-Rasyid               Pencapaian: Peta Persebaran Sanimas di Indonesia (2003-2009)...........................	90
           Redaktur Pelaksana:               Praktik Unggulan
            Z. Rahcmat Sugito                	         Berharap Adipura Berbuah Biogas...........................................................103
            Gressiadi Muslim                 	          Sanitasi Para Santri..................................................................................106
                                             Sisi Lain: Sanimas Tak Selalu Berhasil....................................................................	130
          Desain dan Produksi:               Kabar AKSANSI: AKSANSI dan Keberlanjutan Sanimas .........................................	134
            Agus Sumarno
             Helmi Satoto                    Testimoni:
                                                       Kisah Sanimas dari Balik Layar.................................................................	141
           Sirkulasi/Distribusi:             	          Mereka yang Bergelut dengan Tinja........................................................151
              Agus Syuhada                   Tinjauan:
            Halimatussa'diah                 	         Tinjauan Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Sanimas.................158
               Alamat Redaksi:               	          Kajian Teknologi IPAL Sanimas.................................................................175
      Jl. RP Suroso 50, Jakarta Pusat.       Pembelajaran:
        Telp./Faks.: (021) 31904113          	          Sanimas Model Sanitasi bagi Pemda Otonom ........................................181
    e-mail: redaksipercik@yahoo.com          	          Orang Miskin Juga Bisa Bayar Iuran.........................................................190
             redaksi@ampl.or.id              Wawasan:
           oswar@bappenas.go.id
                                             	         Aspek Gender Dalam Sanimas.................................................................201
        Redaksi menerima kiriman             	          Pengelolaan Aset Sanitasi: Pemikiran dan Pembelajaran .......................208
          tulisan/artikel dari luar.         Jejaring Sanimas:  Replikasi dan Adaptasi Sanimas di Luar Negeri........................220
     Isi berkaitan dengan air minum          Regulasi: Perundangan Terkait Pengelolaan Air Limbah di Indonesia...................	222
        dan penyehatan lingkungan            Info Buku: Kisah Sukses Sanimas...........................................................................	228
    dan belum pernah dipublikasikan.
       Panjang naskah tak dibatasi.          Info Situs ...............................................................................................................	229
           Sertakan identitas diri.          Info Pustaka...........................................................................................................	232
      Redaksi berhak mengeditnya.            Galeri Foto.............................................................................................................	244
     Silahkan kirim ke alamat di atas.       Agenda Konferensi dan Pameran...........................................................................	248
                                             	         Fakta Sanitasi dan Sanimas......................................................................249
Dapat diperbanyak sendiri tanpa merubah
        isinya dan dapat diakses di          Suplemen:
      situs AMPL: http://ampl.or.id          	          Buku Pintar Sanimas................................................................................A-L
 dan digilib AMPL: http://digilib.ampl.net   	          HIA: Menakar Dampak Sanimas.............................................................M-0

                                                                                  This Publication was financed through funds allocated
                                                                                  by The Ministry for Economic Cooperation and Development of
                                                                                  The Federal Republic of Germany


                                                                         2
Dari Redaksi



T
           idak terasa kita sudah memasuki tahun 2010.            CLTS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air
           Walaupun terlambat kami mengucapkan                    minum rumah tangga (PAM-RT), pengelolaan sampah,
           Selamat Tahun Baru. Semoga tahun ini                   dan pengelolaan air limbah. Sementara di perkotaan,
           lebih baik dari tahun lalu khususnya kinerja           pemerintah mempunyai program Sanitasi oleh Masyarakat
           pembangunan AMPL di Indonesia.                         (Sanimas) yang telah menjangkau 37.451 KK atau 172.619
     Memasuki tahun 2010, perhatian terhadap AMPL di              jiwa yang tersebar pada 420 lokasi di 124 kota dan
Indonesia terutama sanitasi terasa semakin membaik.               kabupaten pada 22 propinsi dalam 7 tahun kiprahnya.
Dimulai dengan Konperensi Sanitasi II yang berlangsung            Peningkatan perhatian pemerintah ini dipuncaki dengan
sukses di akhir tahun 2009, yang merupakan kelanjutan             tercantumnya target ”tidak ada lagi praktek BABS pada
dari Konperensi Sanitasi tahun                                                            tahun 2014” dalam RPJMN 2010-
2007. Konperensi tersebut dibuka                                                          2014.
oleh Wakil Presiden yang sekaligus                                                             Dalam upaya menangkap
mencanangkan program Percepatan                                                           momentum inilah kemudian
Pembangunan Sanitasi Permukiman                                                           Percik mencoba menyajikan
(PPSP). Berikutnya dalam East Asia                                                        pembangunan sanitasi dalam
Sanitation (EASAN) Conference II                                                          Percik edisi khusus kali ini. Program
di Manila Februari 2010, Indonesia                                                        STBM telah kami tampilkan pada
ditunjuk sebagai tuan rumah EASAN                                                         edisi Desember 2008. Sekarang
III tahun 2012 di Denpasar Bali                                                           giliran Sanimas yang kami
berdasar pertimbangan kemajuan                                                            tampilkan.
pembangunan sanitasi di Indonesia .                                                            Salah satu sisi yang menarik
     Sementara di awal tahun 2010                                                         dari Sanimas adalah kisah panjang
juga, dalam sebuah lokakarya                                                              mulai dari proses lahirnya sampai
regional Community-led Total                                                              tersebar luas seperti saat ini. Ide
Sanitation (CLTS) di Phnom Penh                                                           awalnya adalah upaya menemukan
Kamboja, delegasi Indonesia                                                               solusi masalah sanitasi perkotaan
menjadi nara sumber utama                                                                 melalui uji coba terhadap Kebijakan
terkait pembelajaran pelaksanaan                                                          Nasional Pembangunan Air Minum
CLTS. Indonesia dianggap sukses                                                           dan Penyehatan Lingkungan
dalam 2 (dua) hal yaitu dalam                                                             Berbasis Masyarakat yang
waktu empat tahun telah berhasil                                                          disepakati pada tahun 2003. Untuk
                                          ZEN
merubah perilaku BABS (Buang Air                                                          itu, Sanimas dimulai dalam bentuk
Besar Sembarangan) dari sekitar 4 juta penduduk, dan              uji coba pada tahun pertama melalui hibah pemerintah
membebaskan sekitar 2.000 desa/dusun dari praktek                 Australia pada tahun 2003.  Kemudian dilanjutkan
BABS. Selain itu, Indonesia satu-satunya negara peserta           uji coba tahun kedua dengan dana pemerintah yang
dalam lokakarya tersebut yang dipandang keterlibatan              dikoordinasikan oleh Bappenas melalui Kelompok Kerja
pemerintahnya sangat aktif dalam pembangunan sanitasi.            (Pokja) AMPL Nasional. Selanjutnya dijadikan program
     Semua ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa saat ini       nasional oleh Departemen Pekerjaan Umum sejak tahun
pemerintah sedang gencar meningkatkan akses sanitasi              2006. Tidak sebagaimana biasanya, yaitu hibah luar
melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat                negeri berlanjut menjadi pinjaman luar negeri, Sanimas
(STBM) dan Sanitasi oleh Masyarakat (Sanimas), sebagai            langsung didanai oleh pemerintah pada tahun kedua. Hal
ujung tombak pencapaian target Tujuan Pembangunan                 ini menunjukkan  kuatnya komitmen pemerintah dalam
Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) dan                   upaya menjadikan Sanimas sebagai program andalan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional                      sanitasi. Hal menarik lainnya adalah sumber
(RPJMN) 2010-2014. STBM merupakan penyempurnaan                   dana, yang beragam mulai dari pemerintah
dari CLTS, yang merupakan program sanitasi skala rumah            pusat, pemerintah propinsi, pemerintah
tangga yang terdiri dari 5 pilar yaitu Stop BABS (dulunya         kabupaten/kota, LSM BORDA,


                                                              3
dan masyarakat. Tentunya yang paling mendasar adalah                Penerbitan edisi khusus kali ini merupakan kerjasama
prinsip utamanya yang berbasis masyarakat. Pesan kuat           keduakalinya dengan BORDA dan mitranya, setelah
yang ingin disampaikan dengan keterlibatan masyarakat           edisi khusus Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
adalah ”sanitasi lebih dari sekedar pembangunan fisik”.         Awalnya edisi khusus kami tampilkan karena ketiadaan
    Hal ini kemudian menjadikan Sanimas merupakan               dana pada tahun 2009, sehingga mendorong kami
sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi                 bekerjasama dengan pihak lain dalam penerbitan Percik.
pemangku kepentingan AMPL di Indonesia, bahkan di               Tetapi kedepannya Percik akan terbit sekaligus dalam
mancanegara. Sehingga Sanimas juga telah mulai di adopsi        bentuk edisi reguler dan edisi khusus.       
di beberapa negara Afrika dan dalam waktu dekat juga                Proses penyusunan edisi khusus ini tentunya melalui
Pilipina.                                                       jalan yang cukup panjang, mulai dari penentuan rubrik,
    Dalam edisi khusus ini, Sanimas kami tampilkan              pengumpulan data dan informasi, penulisan artikel
mulai dari proses paling awal sampai saat ini, dengan           internal dan eksternal, menghubungi nara sumber baik
menampilkan semua pihak yang terlibat mulai dari                langsung maupun melalui telpon dan email. Tentu saja
pemerintah pusat sampai pemerintah daerah, LSM, dan             tidak semua data dan informasi kami dapatkan serta nara
tentunya masyarakat. Informasi tersebut kami tampilkan          sumber berhasil kami jumpai. Walaupun demikian, apa
dalam berbagai bentuk mulai wawancara, testimoni,               yang kami sajikan ini kami harapkan sudah dapat mewakili
suara anda, sampai tulisan para ahli dan pelaku, termasuk       keseluruhan gambaran Sanimas. Untuk itu, terima kasih
juga foto-foto proses dan hasil pelaksanaan Sanimas.            kepada semua pihak yang telah membantu sehingga edisi
Kesemuanya diharapkan dapat memberi gambaran                    kali ini dapat kami tampilkan. Kritik dan saran tetap kami
lengkap tentang Sanimas, sebuah program sanitasi                nantikan demi perbaikan Percik ke depan. Akhir kata,
unggulan.                                                       selamat membaca. Semoga bermanfaat. n (OM).

                                                                                                                      BORDA




Dari Redaksi                                                4
Suara Anda
                                                                   calon  pengguna adalah RT 02–06/RW 6 dan sekitar lokasi
                                                                   kampung seperti pasar dan sebagainya.
                                                                       Umumnya penduduk bekerja sebagai buruh pabrik,
                                                                   pedagang dan serabutan. Minimnya pengetahuan dan ke-
                                                                   ingintahuan masyarakat tentang dampak negatif dari per-
                                                                   masalahan sanitasi, disebabkan karena minimnya tingkat
                                                                   pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan buang air besar
                                                                   (BAB) masyarakat biasanya menggunakan saluran sungai,
                                                                   tanah kebun, saluran air, tetapi sarana tersebut tanpa di-
                                                       BORDA
                                                                   lengkapi sistem pengolahan sehingga kotoran mengalir
                                                                   dan menimbulkan bau kurang sedap se­ ingga berdampak
                                                                                                            h
Jalanpun bisa untuk IPAL:
                                                                   pada pencemaran lingkungan, kebiasaan BAB yang tidak
Percikan Sanimas                                                   memperhatikan kebersihan ini tentu saja memberi dampak
di Pucung, Magelang                                                negatif pada kese­ atan, berbagai penyakit muncul seperti
                                                                                      h
    Di Kabupaten Magelang pertama kali dibangun IPAL per-          diare, muntaber, typus, dan lain-lain.
pipaan komunal tanpa digester dengan lokasi di jalan, warga            Dengan sosialisasi yang diberikan tentang masalah
sangat berantusias untuk menyambung ke IPAL se­ ingga
                                                   h               sanitasi, yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan,
kita sebagai fasilitator sangat kewalahan untuk menentukan         adanya program Sanimas sangat membantu menjadi solusi
mana saja rumah yang akan mengakses. Sangat tidak mung-            dalam mengatasi problem sanitasi di wilayah tersebut,
kin semua rumah dapat menyambung karena di Dusun                   masyarakat yang semula tidak peduli lingkungan menjadi
Karang Kulon Pucang jumlah total kepala keluarga sebanyak          paham bahwa menjaga lingkungan sangat penting, bahkan
130 KK dengan jumlah rumah sebanyak 106 rumah, semen-              mereka sangat antusias dan bersemangat dalam pemba­
tara yang bisa menyambung hanya 50. Dan paling hebatnya            ngunan, ini juga tidak lepas dari bantuan KSM Belik Sari
semua warga/KK yang bisa atau tidak bisa menyambung                yang membantu dalam sosialisasi.
semua mau berkontribusi in kind ataupun in cash, mereka            nDodi, TFL Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
menganggap walaupun semua tidak bisa menyambung
tetapi itu merupakan proyek semua warga. Jadi semua                Brebes: Sarana Sanitasi
merasa senang susah ditanggung bersama.                            Mewah Biaya Murah
    Dalam perjalanan pembangunan IPAL ada beberapa
warga yang kecewa dan protes kenapa tidak ada digester                 Sebagian besar warga yang belum mempunyai WC
tapi mungkin warga yang bicara tersebut tidak ikut so-             berala­ an tidak mempunyai cukup uang untuk membuat
                                                                          s
sialisasi dari awal jadi mereka belum memahami kenapa              WC sendiri. “Dari pada hanya untuk membuat lubang ko-
tidak dibangun digester di IPAL tersebut. Setelah dijelaskan       toran mendingan duit yang ada untuk makan,” ujar salah
bahwa lokasi di jalan sehingga tempat/lokasi untuk memba­          satu warga beralasan. Sarana sanitasi ini terbilang sangat
ngun digester tidak ada akhirnya warga memahami dan                murah, karena Kang Idin, Enjat, Wak Dus, Mas Agus, dan
mereka sudah puas adanya pembangunan perpipaan ko-                 warga dukuh Pemaron lain yang tidak memiliki WC dapat
munal di Dusun Karang Kulon, Pucang, Secang. Keberadaan            menikmati MCK Plus++ milik mereka sendiri tanpa intimi-
IPAL sudah mengurangi setengah dari pencemaran pem-                dasi atau bahkan ancaman disintegrasi.
buangan limbah dari rumah-rumah yang sebelumnya lang-                  Namun demikian, pembangunan sarana sanitasi ini
sung di buang ke sungai.                                           memakan biaya yang tidak sedikit. Bagaimana tidak? Ba-
n Nur Aisiah Ulfa, TFL Kabupaten Magelang, Jawa Tengah             ngunan ini dibuat dengan konstruksi yang sangat kokoh dan
                                                                   arsitektur yang sangat megah untuk ukuran MCK umum.
Dari Boja Menuju Kendal Sehat                                      Sehingga wajar jika Wasmun, seorang warga Pemaron,
                                                                   berandai kalau anggaran Sanimas digunakan untuk mem-
    Kampung Bada’an, Desa Bebengan, adalah salah satu              bangun rumah, bisa cukup untuk membangun 2
dari kampung padat dan miskin yang ada di Kabupaten Ken-           unit rumah. Bahkan Pak Waryono, ketua KSM,
dal yang menjadi lokasi Sanimas. Lokasi Sanimas tepatnya           membayangkan anggaran tersebut adalah
ber­ da di wilayah RT 03/RW 06 seluas 100 m3, sedangkan
    a                                                              miliknya, dia akan membeli 40


                                                               5
ton bibit bawang merah untuk ditanam di lahan seluas 20              SANIMAS 3 in 1
hektar. Yang lebih menggelikan lagi, Mas Yusuf membayang-
kan dana tersebut untuk membeli kerupuk, bisa jadi berapa                Sanimas rasanya cukup sukses sebagai pionir program
ratus kantong, ya?                                                   penanganan air limbah di perkotaan dalam skala komunal
nZaki + Nur, TFL Kabupaten Brebes, Jawa Tengah                       50-200 KK. Namun demikian masih tetap diperlukan suatu
                                                                     inovasi dalam implementasinya.
Pemalang: Tempat Angon Bebek                                             Sebagai contoh, penanganan sanitasi di satu wilayah
jadi MCK Plus                                                        dampingan Sanimas  akan lebih baik bila tidak hanya
                                                                     terfokus pada aspek air limbah saja, tetapi juga  dapat
    Kampung Gumelem RW I kelurahan Mulyoharjo meru-                  mengintegrasikannya dengan persampahan dan mungkin
pakan salah satu lokasi Sanimas 2009 di Kabupaten Pema-              juga drainase dalam satu kawasan yang sama. Dengan itu
lang. Lokasi yang sekarang dibangun MCK plus tersebut ada-           dampak yang diharapkan menjadi lebih terlihat karena  
lah tempat angon bebek, yang kumuh, kotor, menjijikkan               permasalahan di perkotaan terasa makin kompleks.
dan juga ditambah sebagian besar warga yang BAB (buang                   Dengan demikian penerapan "program 3 in 1" seperti
air besar) di sepanjang saluran.                                     itu  dapat menjadi program  komprehensif dalam persoalan
    Sungguh, sangat mengharukan melihat kondisi sekarang,            sanitasi di kawasan padat permukiman.
masyarakat melakukan hal yang sama di tempat yang sama                   Inovasi  dan kreativitas  program perlu dikembangkan
tetapi berbuah sesuatu yang bisa dimanfaatkan yaitu bio-             hingga Sanimas tidak menjadi program yang instan dan
gas. Bila kita melihat pemandangan sekarang dan sebelum-             monoton. Pengalaman membuktikan opsi simple sewerage
nya sudah terjadi perubahan yang luar biasa, dan semoga              system yang ditawarkan Sanimas lebih  bisa berkelanjutan,
sarana MCK plus yang dibangun ditempat angon bebek                   terutama dalam operasional dan perawatan. Ini
tersebut bisa optimal dalam penggunaan bagi masyarakat.              menyebabkan Sanimas layak diprioritaskan, dengan tetap
    Memang harus diakui, untuk mengubah perilaku                     membuka opsi kepada pilihan sistem yang telah ada,
masyarakat tidaklah seperti membalikkan telapak tangan               n I Made Yudi Arsana, Koordinator Sanimas BaliFokus
tetapi dibutuhkan keteladanan, keseriusan dan perjuangan             (2003-2008)
yang tiada ternilai, dan nampaknya memang terasa mudah
untuk diucapkan “mengubah tempat angon bebek” menjadi                Sanimas: Dari Masyarakat
“tempat angon manusia”.                                              untuk Masyarakat
nJamroni, TFL Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
                                                                         Partisipasi masyarakat merupakan hal pokok da-
Sirampog, Sanimas                                                    lam pengembangan Sanimas. Melalui proses partisipasi
Terbesar di Indonesia                                                masyarakat bisa merencanakan, melaksanakan dan melaku-
                                                                     kan evaluasi terhadap setiap aktivitas yang dilakukan.
    Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan untuk                Setelah masyakat mempunyai kesadaran bersama akan
kemajuan program Sanimas. Jumlah kamar mandi dan WC se-              pentingnya sarana saniatasi, maka tahap kontruksi atau pem-
banyak 27 unit yang terbangun, Pondok Pesantren Al-Hikmah            bangunan sarana akan sangat mudah, karena masarakat akan
2 di Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes,               terlibat secara aktif dalam pembangunanya. Ini akan melahir-
merupakan Sanimas terbesar di Indonesia. Prestasi ini tidak          kan rasa memliki yang tinggi terhadapa sarana yang dibangun
lepas dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Al-Mutho-               dan juga akan mau merawatnya dengan baik.
haroh yang menjadi panitia pembangunan Sanimas. Semula                   Tahap yang pasti akan dilalui setelah pelaksanaan pem-
dari rencana awal hanya terbangun 10 unit WC, tetapi dengan          bangunan sarana Sanimas adalah tahap pemanfaatan dan
kontribusi tunai mencapai Rp.97.979.000 dan tenaga menca-            perawatan oleh masyarakat yang dikoordinir oleh badan
pai Rp.10.987.600, maka terwujudlah bangunan Sanimas den-            pengelola/KSM. Itu sebabnya KSM dibekali pengetahuan
gan kapasitas daya tampung pengguna mencapai 1.000 jiwa.             mengenai perawatan dan pengelolaan.
Untuk 27 unit yang terbangun masing-masing unit terdiri dari 1           Dari proses yang dilakukan dalam program ini jelas Sanimas
WC duduk dan shower untuk mandi. WC yang digunakan ada-              mengarusutamakan perubahan perilaku. Kalau hanya mem-
lah WC duduk agar air sabun tidak dapat masuk lubang WC,             buat bangunan fisik relatif mudah, tapi tak kalah pentingnya
sedangkan penggunaan shower agar air yang digunakan lebih            adalah keterlibatan/partisipasi masyarakat agar program ini
  hemat dari pada menggunakan model bak mandi.                       benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat sendiri.
                 nPandhu, TFL Bumiayu, Jawa Tengah                   nDanar Pramono, Senior TFL wilayah Provinsi DI Yogyakarta




Suara Anda                                                       6
Bustaman Semarang: Dari Sanimas
                                                                   Bisa Bikin Balai RW
                                                                       Kami tinggal di perkampungan di tengah Kota Semarang
                                                                   yang luas wilayahnya ± 5 hektar, dengan jumlah penduduk
                                                                   990 jiwa, yang terdiri dari 330 KK. Di sini, pada umumnya
                                                                   penduduk bekerja sebagai wiraswasta dengan rata-rata
                                                                   penghasilan Rp. 750.000 per-bulan.
                                                                        Warga kami yang memiliki jamban sekitar 55%,
                                                                   selebihnya menggunakan MCK umum. Sebelum Sanimas
                                                                   masuk ke tempat kami, warga kesulitan untuk memenuhi
                                                                   kebutuhan buang air besar, dikarenakan MCK umum tidak
                                                                   dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah, karena
                                                                   45% warga tidak mempunyai jamban sendiri. Kebanyakan
                                                                   masyarakat buang air besar menggunakan Kali Semarang
                                                                   sebagai jamban umum. Kebiasaan anak-anak kecil di
                                                                   kampung kami buang air besar di selokan dan banyak yang
                                  ISTIMEWA                         akhirnya terserang penyakit diare.
                                                                       Setelah Sanimas masuk ke wilayah kami, banyak
                                                                   perubahan yang dirasakan masyarakat, baik dari segi
                                                                   kebiasaan buang hajat sampai kebersihan lingkungan. Anak-
                                                                   anak kecil buang hajat di MCK Plus++. Setelah selesai, cuci
                                                                   tangan. Dan yang menarik, orang dewasa ikut kebiasaan
                                                                   anak kecil (setelah selesai langsung cuci tangan).
                                                                       Inilah perubahan perilaku masyarakat dari yang jorok
                                                                   menjadi yang bersih, karena tempat kami dijuluki PAKUMIS
                                                                   (Padat Kumuh dan Miskin).
                                                                       Proses mendapatkan program Sanimas tidak semudah
                                                                   apa yang kami bayangkan. Semua melalui proses-proses
                                                                   yang kami tempuh, karena kebiasaan masyarakat kami sulit
Banjarnegara: Ada Air Siap Minum                                   diajak untuk musyawarah. Itulah tantangan kami untuk
di Sanimas                                                         mewujudkan kampung yang bersih dan higienis, serta
                                                                   mengubah perilaku masyarakat.
    Sanimas yang dibangun pada tahun 2009 mendapatkan                  Alhamdulillah, melalui tahapan-tahapan yang sulit kami
julukan Sanimas termewah di Kabupaten Banjarnegara.                lalui, akhirnya Sanimas dapat dirasakan oleh masyarakat
Fasilitasnya  berupa MCK++ yang secara resmi beroperasi            dan sangat berguna bagi lingkungan sekitarnya. Dari hasil
pada bulan Februari 2010. Sanimas ini merupakan kerja              MCK Plus++, kami dapat membangun tempat balai RW yang
sama antara BORDA, LPTP, DPU, BAPPEDA, Pemda Ban-                  terletak di atas MCK Plus dan melaksanakan pavingisasi
jarnegara dan masyarakat Sokanandi. Sarana terdiri dari            (memasang paving block) di lingkungan kampung dan juga
kamar mandi, toilet, tempat cuci, dilengkapi dengan biogas.        dapat membantu warga yang salah satu anggotanya wafat.
Memasak di sini akan lebih ringan biayanya daripada meng-          Dan sekarang, Sanimas di kampung kami menjadi Sanimas
gunakan gas elpiji atau minyak tanah. Selain itu, dilengkapi       percontohan di Jawa Tengah.
juga alat air minum kesehatan RO (Reverse Osmosis) yang                MCK Plus++ di lingkungan kami merupakan bantuan
dapat menghasilkan air minum. Air dari sumur langsung              dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota
bisa diminum dengan lebih sehat jika dibanding dengan              Semarang dan BORDA yang dibangun mulai Desember
memasak air.                                                       2005 hingga Mei 2006. Total telah menghabiskan dana 280
    Karena bangunan MCK Plus++ yang mewah dan bersih               juta (Pemprov sebesar Rp. 85 juta, Pemkot sebesar Rp. 135
sering warga sekitar menggunakan untuk duduk-duduk                 juta, Borda sebesar Rp. 50 juta dan swadaya
sambil mengobrol.  Anak-anak bermain di kolam air mancur           masyarakat sebesar Rp. 10 juta).  
dan sering sehabis pulang sekolah singgah dulu ke MCK++.           n Azhar, Ketua KSM Pangrukti Luhur, Kota
n Adi, TFL Kabupaten Banjarnegara                                  Semarang


                                                               7                                             Suara Anda
Laporan Utama




  Potret Pembangunan
  Sanitasi Indonesia

S
                                                                                                                        SACHA


          ecara sederhana sanitasi dapat diartikan sebagai        Namun, sejarah panjang ini ternyata tidak menjadikan
          upaya pencegahan terjadinya kontak langsung             negara kita maju di bidang sanitasi.
          antara manusia dengan kotoran ataupun bahan                 Meskipun sistem ini kemudian dikembangkan di
          berbahaya lainnya, melalui penyediaan solusi-           berbagai tempat, namun hingga saat ini baru tersedia di
          solusi teknis, perekayasaan maupun penerapan            10 kota besar dan 2 kota kecil di seluruh Indonesia yang
perilaku hidup bersih dan sehat. Pengertian inilah yang           hanya melayani sekitar 2,13 persen penduduk secara
kemudian menjadi dasar bagi berbagai pihak untuk                  nasional. Selain proyek Denpasar Sewerage Development
berlomba-lomba menemukan cara terbaik pencegahan                  Project (DSDP) di Bali, sepertinya penerapan sistem ini
kontak langsung tersebut. Sanitasi sendiri saat ini, secara       masih belum dikembangkan secara signifikan untuk
praktisnya, diartikan sebagai kegiatan penanganan air             memenuhi layanan bagi masyarakat. Mengingat bahwa
limbah, persampahan dan drainase.                                 satu sambungan dari sistem ini menghabiskan Rp 5-6
                                                                  juta, mungkin saja sistem ini memang terlalu mahal untuk
  Fakta Sanitasi                                                  diterapkan di Indonesia pada saat ini.
  Sejarah pembangunan sanitasi kita sebenarnya                        Lalu bagaimana dengan sistem lain yang diterapkan?
amatlah panjang. Misalnya, sistem penanganan air limbah           Dengan memasukkan sistem setempat (on-site) dan
 perpipaan (off site) telah ada sejak jaman penjajahan            komunal pun ternyata cakupan layanan air limbah hanya
              di Bandung, Cirebon, Surakarta, dan                 mencapai sekitar 69 persen tanpa memperhatikan
                             Yogyakarta pada tahun 1910.          kualitasnya. Sehingga bila dihitung secara kasar, masih 70


                                                              8
juta penduduk melakukan Buang Air Besar Sembarangan              Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tidak hanya itu,
(BAB), baik di sungai, kebun dan tempat lainnya.                 taraf kualitas hidup individu pun menjadi menurun.
    Selanjutnya pembangunan persampahan, meskipun                    Pendapat umum bahwa perluasan lapangan kerja
hampir setiap pemerintah daerah terlihat begitu                  adalah solusi terbaik bagi perbaikan tingkat kesejahteraan
antusias untuk menangani permasalahan sampah                     ekonomi yang kelak berujung pada pengentasan
melalui penganggaran setiap tahunnya, namun faktanya             kemiskinan bisa jadi benar adanya. Akan tetapi untuk
cakupan layanan secara nasional baru mencapai 20,63%.            memastikan pencapaian tujuan tersebut, kontribusi
Artinya baru sekitar 20 persen sampah yang terangkut             pembangunan sanitasi dan peningkatan layanan air
ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA).  Kemudian kondisi ini          minum tetap diperlukan. Sebab keberadaan layanan
diperburuk dengan kenyataan bahwa 98 persen TPA masih sanitasi yang baik dapat mencegah berkurangnya
menggunakan sistem open dumping.                                 pendapatan penduduk sehingga membantu memutus
    Sementara penanganan drainase juga tidak jauh                salah satu mata rantai penyebab kemiskinan yang nyata di
lebih baik. Mari kita amati lingkungan tempat tinggal            hadapan kita.
kita. Hampir bisa dipastikan drainase di lingkungan kita
bercampur dengan air limbah rumah tangga (grey water),               Isu Utama
meskipun di perumahan kelas menengah. Bahkan di                      Uraian sekilas potret sanitasi di atas sepertinya begitu
beberapa kawasan kumuh, tidak sulit menemukan limbah             mengerikan. Lalu apa penyebabnya? Pada Konferensi
tinja bercampur dalam aliran drainase. Berdasar data yang Sanitasi Nasional (KSN) II di bulan Desember 2009, Deputi
ada, hanya  52,83 persen saluran drainase yang berfungsi         Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas menyampaikan 5
dengan baik. Sisanya mungkin memang tidak terawat atau                        (lima) permasalahan pembangunan sanitasi di
yang paling sering kita temui adalah sampah yang begitu                         Indonesia, yaitu (i) ketersediaan sumber dana
                                                                          h yang minim yang berujung pada investasi
                                                                     luru
rakus memenuhi ruang drainase ini. Secara sinis,
mungkin kondisi ini dapat kita sebut sebagai                   ir se an i
                                                             p d                   kurang memadai. Kepedulian pemerintah
sistem terpadu (integrated system) sampah               Hamkota aten dlum sudah cukup baik dalam beberapa tahun
                                                                up be
dan air limbah dalam saluran drainase.
                                                            kabnesia unyai            terakhir namun alokasi dana masih
                                                              o       p                 belum memadai. Di sisi lain, skema
                                                          Ind memncana an
    Dampak Buruknya Sanitasi                                       re nga an n g         pembiayaan yang bersumber dari
    Secara sederhananya, apa saja yang dihasilkan                   na asi y ai
                                                                 pe nit ad
                                                                                          non-pemerintah masih belum
dari kondisi sanitasi seperti yang digambarkan                    sa em                    optimal, baik dalam bentuk
sebelumnya? Paling mudah, kita mulai saja dari praktik                m                investasi swasta maupun Corporate
BABS, yang ternyata menghasilkan sekitar 14.000 ton                            Social Responsibility (CSR); (ii) kesadaran
tinja plus 176.000 m3 urine yang terbuang setiap harinya               pelaku yang masih rendah. Masih tingginya jumlah
ke lingkungan. Akibatnya sekitar 75 persen sungai sebagai        penduduk yang melakukan praktik BABS, dan rendahnya
sumber utama air baku PDAM tercemar berat dan di                 utilisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
perkotaan sebagian besar air tanah tercemar oleh bakteri         Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan bukti
e-coli yang berasal dari tinja manusia.                          dari kurangnya kesadaran pelaku baik masyarakat maupun
    Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah seberapa            pemerintah daerah, serta masih rendahnya kesediaan
buruk dampak dari kondisi sanitasi yang kurang memadai           membayar dari masyarakat;  (iii) perangkat peraturan
ini? Sebuah studi bertajuk Economic Impact of Sanitation         belum memadai. Terkait penanganan air limbah, regulasi
in Indonesia, yang dilaksanakan oleh WSP Bank Dunia              yang mengatur hanya berupa satu pasal dalam Undang-
tahun 2008 menyimpulkan bahwa beragam dampak dari                Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
kondisi sanitasi buruk di antaranya adalah (i) kehilangan        Air, yaitu pasal 21 ayat 2, yang menyatakan bahwa
waktu produktif akibat sakit seperti diare, (ii) kehilangan      perlindungan dan pelestarian sumber air salah satunya
pendapatan untuk biaya pengobatan; (iii) menurunnya              dilakukan melalui pengaturan sarana dan prasarana
produktifitas sektor tertentu seperti pariwisata, dan            sanitasi; (iv) institusi pengelola yang kurang profesional.
perikanan; (iv) biaya pengolahan air limbah meningkat.           Pengelolaan sanitasi masih belum menerapkan prinsip
Semuanya bermuara pada kerugian bagi keseluruhan                 manajemen yang baik; (v) belum tersedia rencana induk
perekonomian. Di Indonesia ancaman kerugian ekonomi              pengelolaan sanitasi. Hampir seluruh kota dan
dan finansial akibat kondisi sanitasi buruk tersebut             kabupaten di Indonesia  belum mempunyai
mencapai Rp.58 triliun per tahunnya atau sekitar Rp.225          rencana penanganan sanitasi yang memadai.
ribu per kapita (data tahun 2007) atau setara 2,3 persen


                                                             9                                         Laporan Utama
(CTPS), Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-
                                                              RT), pengelolaan sampah, dan pengelolaan sampah
                                                              (selengkapnya dapat dilihat pada Percik Edisi Desember
                                                              2008). Sementara program kedua adalah Sanitasi oleh
                                                              Masyarakat (Sanimas).  
                                                                   STBM mulai diperkenalkan pada tahun 2004, dan
                                                              setelah melalui uji coba selama 2 tahun kemudian
                                                              dilakukan replikasi sejak tahun 2006, sehingga akhirnya
                                                              dicanangkan menjadi program nasional STBM pada
                                                              tahun 2008 oleh Menteri Kesehatan. Saat ini STBM
                                                              telah berhasil membebaskan sekitar 2.000 desa/dusun
                                                              dari praktik BABS, yang menjangkau sekitar 4 juta
                                                              orang. Ini merupakan perubahan yang cukup berarti
                                                              dengan memperhatikan hal tersebut berhasil dicapai
                                                              hanya dalam waktu 6 tahun. Prinsip yang berbeda
                                                              dari STBM dibanding pendekatan terdahulu adalah
                                                           PU ditiadakannya subsidi pemerintah bagi pembangunan
    Upaya Pemerintah                                          jamban, dan fokusnya lebih pada perubahan perilaku.
    Sebelum era tahun 2000, perhatian pemerintah dalam Di samping itu, pemerintah Indonesia juga dianggap
pembangunan sanitasi masih jauh dari memadai. Namun,          sangat peduli terhadap pembangunan sanitasi. Oleh
sejak 7-8 tahun terakhir pemerintah mulai menyadari           karena itu, Indonesia telah menjadi salah satu negara
pentingnya sanitasi. Hal ini terlihat dari disepakatinya      yang menjadi kiblat pembelajaran pilar Stop BABS atau
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan                  di mancanegara dikenal sebagai Community-Led Total
Penyehatan Lingkungan (AMPL) Berbasis Masyarakat.             Sanitation (CLTS).  Konsep Kelompok Kerja Air Minum dan
Mengapa berbasis masyarakat? Hal ini sebagai upaya            Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) sebagai focal point
merubah pendekatan pemerintah yang top down dan               pembangunan sanitasi bahkan akan diadopsi beberapa
target oriented. Selama ini, hasil pembangunan diukur         negara di Asia.
hanya melalui target masif seperti sejuta jamban, dan              Sementara Sanimas sendiri mulai diperkenalkan jauh
banyak program sejuta lainnya. Akibatnya keberlanjutan        lebih awal dari STBM yaitu pada tahun 2003 melingkupi 7
fasilitas yang dibangun menjadi rendah. Tidak sulit           kota di Jawa Timur dan Bali. Sanimas awalnya merupakan
menemukan monumen MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di                 bagian dari upaya uji coba terhadap Kebijakan Nasional
seputar kita, yang bahkan diplesetkan menjadi Monumen         Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Cipta Karya. Sebenarnya lebih tepatnya adalah Monumen                      Berbasis Masyarakat. Ciri khasnya masyarakat
Ciptaan Kita semua.                                                        ikut berkontribusi dana dan material serta

                                                         Sejak 7-8 hir berhasil, kemudian sejak tahun 2006,
    Kebijakan ini memberi ruang bagi                                        terlibat dalam prosesnya. Setelah dianggap
masyarakat untuk terlibat dalam proses                          rak
                                                      tahun teintah Departemen PU telah menjadikan Sanimas
pembangunan bahkan diberi tanggungjawab
dalam pengelolaan fasilitas. Fokus menjadi              pemer i              program nasional bekerja sama  dengan
                                                           mula i
lebih pada memenuhi kebutuhan masyarakat
                                                         menyadnya  ar        lebih dari 100 pemerintah daerah dengan
dengan menjadikan masyarakat sebagai subyek                                    didukung oleh LSM BORDA dan mitra
dan bukan sekedar obyek.                                 penting si            kerjanya (selengkapnya tentang Sanimas
    Langkah selanjutnya adalah mencoba                     sanita               pada tulisan di halaman lain).
menerapkan kebijakan ini dengan pendekatan                                         Walaupun tidak ditegaskan pembedaan
yang berbeda. Secara umum perbedaan                            lokasi kedua program ini, tetapi secara umum Sanimas
mendasarnya di antaranya adalah ketersediaan lahan            cenderung dilaksanakan di daerah perkotaan dengan
di perkotaan relatif lebih sulit, kepadatan penduduk          ciri ketersediaan lahan yang terbatas dan kepadatan
lebih tinggi, dan terdapat peluang mempunyai sistem           penduduk tinggi. Sementara STBM lebih fleksibel.  
terpusat.  Untuk itu, dirancang dua program berbeda                Belajar dari Sanimas, kemudian dirancang upaya
  yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan      melaksanakan pembangunan sanitasi perkotaan secara
                5 (lima) pilarnya yaitu stop BABS (SBABS),    lebih baik dan terarah. Salah satu isu yang mengemuka
                               Cuci Tangan Pakai Sabun        adalah pembangunan sanitasi yang bersifat sporadis.


Laporan Utama                                            10
Pemerintah daerah tidak mempunyai rencana dan               sanitasi. Forum antarinstansi pemerintah sendiri telah
arah yang jelas. Untuk itu, sejak tahun 2007 mulai          ada sejak lama yang dikenal sebagai Pokja AMPL atau di
diperkenalkan konsep Strategi Sanitasi Kota (SSK) di 6      beberapa daerah dengan nama Pokja Sanitasi.
kota. SSK ini merupakan panduan pemerintah daerah               Kemitraan juga dilakukan melalui pemanfaatan dana
dalam melaksanakan pembangunan sanitasi sehingga            Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan
hasilnya dapat lebih optimal. SSK dibuat bersama oleh       swasta. Sehingga saat ini pembangunan sanitasi perkotaan
seluruh pemangku kepentingan di daerah. Sebagai bagian      telah menjadi perhatian semua, baik pemerintah,
dari penerapan SSK, dilakukan kegiatan peningkatan          masyarakat dan swasta
kapasitas bagi pemerintah daerah. Saat ini sudah lebih
dari 10 daerah yang melaksanakan konsep SSK.                    Agenda Berikutnya
   Untuk lebih meningkatkan kinerja pembangunan                 Target sanitasi berupa tidak ada lagi praktik BABS
sanitasi, sejak tahun 2009 dicanangkan Program              di tahun 2014 telah tercantum secara jelas dalam
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).          RPJMN 2010-2014.  Pencapaian target tersebut menjadi
Wakil Presiden dalam pembukaan Konperensi Sanitasi          agenda utama kita semua paling tidak sampai tahun
Nasional II di akhir Desember 2009 sekaligus juga           2014. Program nasional PPSP telah dicanangkan sebagai
meresmikan pelaksanaan PPSP. Program STBM dan               payung bagi pembangunan sanitasi ke depan. Program
Sanimas merupakan bagian dari PPSP.                         STBM dan Sanimas telah mulai dilaksanakan secara luas.
   Puncak dari semua upaya ini tentunya penetapan           Walaupun demikian dibutuhkan upaya yang lebih keras
sanitasi sebagai salah satu target dalam Rencana            agar kemudian pembangunan sanitasi menjadi prioritas,
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-          dan program PPSP dengan ujung tombaknya STBM dan
2014. Terkait sanitasi khususnya air limbah, secara jelas   Sanimas menjadi arus utama pembangunan sanitasi di
tercantum ”Terwujudnya kondisi Stop Buang Air Besar         daerah. Dengan demikian, target meniadakan praktik
Sembarangan (BABS) hingga akhir tahun 2014”.                BABS pada tahun 2014 akan tercapai.
   Pembangunan sanitasi perkotaan juga diwarnai oleh            Namun perlu dicamkan juga bahwa dalam pelaksanaan
kesalahkaprahan berupa pandangan bahwa pembangunan          pembangunan sanitasi, masyarakat merupakan
sanitasi hanya menjadi tanggungjawab pemerintah.            subyek dari keseluruhan prosesnya. Keberlanjutan dari
Untuk itu, sejak tahun 2007 telah dibentuk suatu forum      pembangunan sanitasi akan sangat tergantung pada
kemitraan diantara pemangku kepentingan yang diberi         keterlibatan dari masyarakat secara utuh. Untuk itu,
nama Jejaring AMPL. Forum ini dimaksudkan untuk             kesiapan pemerintah daerah dan keterlibatan masyarakat
menyinergikan upaya pembangunan AMPL termasuk               menjadi suatu keniscayaan. Siapkah kita?n (OM dan Yudhi)

                                                                                                    BORDA




                                                        11                                     Laporan Utama
Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman
P
            embangunan sanitasi harus lengkap, yaitu           pada tahap 2 ini. Di antaranya adalah pelibatan
            secara komprehensif dan terpadu. Untuk             secara aktif pemerintah provinsi dan penyederhanaan
            itu diperlukan suatu strategi pembangunan          dokumentasi SSK menjadi lebih kompak sehingga lebih
            sanitasi yang mencakup aspek pendanaan,            mudah dipahami.
            peraturan, perubahan perilaku, dan                    Secara paralel pada rentang waktu 2008–2009
kelembagaan untuk menjamin keberlanjutannya.                   sejumlah kabupaten/kota juga mereplikasikan pendekatan
   Semua pihak harus belajar bahwa permasalahan                untuk mendorong pemerintah daerah untuk menyusun
sanitasi tidak melulu karena kecilnya anggaran. Namun          SSK melalui berbagai program yang diselenggarakan oleh
lebih pada kurangnya perencanaan yang baik sehingga            mitra-mitra pemerintah, seperti Environmental Service
sumber daya yang ada selama ini tidak termanfaatkan            Program (ESP). Hingga saat ini, tercatat 24 kabupaten/
secara optimal dan hasil pembangunan pun tidak tepat           kota telah menyusun Strategi Sanitasi Kota.  
sasaran bahkan mubazir. Bahasa lugasnya: Dana
penting, tapi lebih penting rencana yang baik. It’s                               Prinsip Strategi Sanitasi Kota
                                                       Dana p
                                                          tap enting
not about money, it’s about a good plan.                                          Prinsip utama penyusunan SSK
   Untuk itu kemudian diperkenalkan konsep          pentin i lebih , adalah (i) dari, oleh, dan untuk kota; (ii)
                                                             gr
Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK)                  yang bencana komprehensif, berskala kota (city wide), dan
sebagai bagian dari upaya melaksanakan               It’s no aik.            multi sektor; (iii) berdasarkan data empiris
                                                      mo     t abou
pembangunan sanitasi secara terencana.                                t     dan; (iv) perpaduan antara pendekatan top
Penyusunan SSK ini merupakan bagian dari            abouney, it’s
                                                           tag
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi                  plan ood
Permukiman (PPSP).

    Penyusunan Strategi Sanitasi Kota
    Menyadari pentingnya strategi pembangunan sanitasi,
pemerintah mencoba untuk merumuskannya. Diawali
dengan program sanitasi perkotaan di 6 kota percontohan
melalui Indonesia Sanitation Sector Development Program
(ISSDP) pada tahun 2006 hingga awal 2008. Ke enam kota
laboratorium sanitasi tersebut, yaitu: Denpasar, Blitar,
Surakarta, Banjarmasin, Payakumbuh, dan Jambi didorong
untuk menghasilkan suatu perencanaan strategis jangka
menengah untuk pembangunan sanitasi kotanya melalui
fasilitasi dari pemerintah pusat.
    Perencanaan strategis ini kemudian disebut sebagai
Strategis Sanitasi Kota (SSK). SSK inilah yang akan menjadi
acuan bagi pembangunan sanitasi kota (atau kabupaten)
selama minimal 5 tahun ke depan bagi pemerintah
setempat dengan target dan sasaran yang jelas. Dan
yang lebih penting dapat mengikat seluruh pemangku
kepentingan untuk bersama-sama melaksanakannya.
    Menilai capaian hasil yang positif, program ini
  dilanjutkan menjadi ISSDP tahap 2 yang kembali
                 menyasar 6 kota di 3 provinsi. Berbagai
                              perbaikan dan disempurnakan


Laporan Utama                                             12
Komprehensif, berskala kota (city wide), dan multi
                                                           sektor
                                                               Prinsip kedua ini mengharuskan SSK dapat
                                                           memasukkan ketiga sub-sektor sanitasi dan mencakup
                                                           seluruh kota. Sehingga tidak bersifat tambal ataupun
                                                           parsial. Dan tentu saja SSK ini harus disusun oleh seluruh
                                                           pemangku kepentingan kota, terutama sejumlah SKPD
                                                           (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang terkait dalam
                                                           pelaksanaan pembangunan sanitasi. Seluruh pemangku
                                                           kepentingan tersebut akan duduk bersama dalam lembaga
                                                           ad hoc yang biasa disebut sebagai Pokja Sanitasi ataupun
                                                           Pokja AMPL.
                                                               Berdasarkan data empiris
                                                   BORDA       Prinsip inilah yang akan mendasari akurasi dari suatu
down dan bottom up.                                        perencanaan strategis. Sejumlah data dan informasi
    Dari, oleh, dan untuk kota                             tentang kondisi sanitasi suatu wilayah kabupaten/kota
    Selama proses penyusunan SSK, seluruh tahapan          akan dilengkapi data primer dari hasil survei. Data ini akan
dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah       memperkuat arahan pembangunan ke depan sekaligus
pusat,  provinsi, bahkan konsultan yang disediakan         skala prioritas yang diperlukan dalam pentahapan
hanya mendorong dan memfasilitasinya. Proses ini tentu     implementasi.
saja diharapkan bisa menumbuhkan rasa kepemilikan              Perpaduan antara pendekatan top down dan bottom
(ownership) yang kuat terhadap produk itu sendiri dan      up
selanjutnya akan lebih mudah untuk ditindaklanjuti atau        Prinsip terakhir ini dimaksudkan untuk menutup
dilaksanakan.                                              berbagai kesenjangan yang selama ini terjadi. Seringkali
                                                           program yang bersifat top down tidak sesuai dengan
                                                   BORDA   kebutuhan masyarakat. Tidak jarang pula program
                                                           yang mengadopsi pendekatan bottom up tidak dapat
                                                           berkembang sebagaimana mestinya karena kurang
                                                           didukung oleh penguasa. Perpaduan kedua pendekatan
                                                           tersebut merupakan upaya memadukan aspirasi
                                                           masyarakat dengan visi dan misi kota yang telah
                                                           ditetapkan pemerintah daerah.

                                                               Manfaat SSK
                                                               Sebagai suatu perencanaan strategis yang disusun
                                                           secara komprehensif dan koordinatif, SSK merupakan
                                                           cetak biru pembangunan sanitasi kota jangka menengah.
                                                           Pemerintah daerah dapat memastikan arah pembangunan
                                                           sanitasi dan target-target yang ingin dicapai dengan
                                                           memperhatikan keberlanjutannya. Berbagai program
                                                           sanitasi lainnya yang akan ataupun sedang dilakukan
                                                           dapat diintegrasikan dalam kerangka SSK.
                                                               Mengingat era otonomi daerah mengamanatkan
                                                           pemenuhan layanan dasar menjadi tanggung jawab
                                                           daerah, maka pemerintah setempat harus mengutamakan
                                                           implementasi kegiatan pembangunan sanitasi yang dapat
                                                           dilakukan secara mandiri. Namun, bila ada kegiatan yang
                                                           memerlukan dukungan eksternal, maka SSK
                                                           telah siap mengakomodasi pilihan tersebut.
                                                               Sebagai contoh, bila suatu kabupaten/kota
                                                           menerima bantuan melalui


                                                          13                                     Laporan Utama
program Sanimas maka akan dengan mudah pemerintah                 telah mengimpelementasikan kegiatan bersakala kota.
daerahnya menentukan lokasi yang paling membutuhkan                   Secara ringkas 6 komponen program atau tahapan
dan siap untuk mengelolanya. Begitu pula bila ada                 PPSP, pentahapan sasaran kabupaten/kota selama rentang
bantuan teknis dari luar, maka pemerintah kabupaten/              waktu 5 tahun dan peran masing-masing pemangku
kota dapat secara cepat menempelkannya kepada proyek              kepentingan dapat dilihat pada tabel berikut.
fisik yang akan dilaksanakan sesuai daftar kegiatan yang              Berdasar tabel di atas, target Pemerintah pada tahun
ada dalam SSK.
                                                                                 Jumlah Kota Sasaran                 Peran dan
    Momentum Sejarah               No.              Tahapan
                                                                     2009    2010     2011   2012   2013  2014   tanggung jawab
Sanitasi                                Kampanye, edukasi,                                                       Pusat, Propinsi,
    Selama era pembangunan 1. advokasi dan pendampingan               41      49       62     72     82   (100)  dan Donor
sanitasi yang mendorong             2.  Pengembangan                  41      49       62     72     82   (100)  Pusat, Provinsi
                                        Kelembagaan dan Peraturan
penyusunan strategi dan
                                        Penyusunan Rencana
berbagai upaya advokasi             3.  Strategis (SSK)               24      41       49     62     72     82   Kabupaten/Kota
di tingkat daerah dan                   Penyusunan Memorandum
                                    4.                                 3      21       35     45     56     65   Pusat
nasional, profil sanitasi               Program
mengalami peningkatan               5.  Implementasi                           3       24     59     104   160   Pusat, Propinsi,
                                                                                                                 Kab/Kota, Donor
luar biasa. Diawali deklarasi
                                        Pemantauan,
bertemakan sanitasi di              6.  Pembimbingan, Evaluasi,       27      65       108    166    232   307   Pusat, Propinsi
tingkat kota berupa Deklarasi           dan Pembinaan

Blitar, dan Payakumbuh,
Jambi, sanitasi naik ke panggung nasional                  melalui 2010 adalah mendorong 41 kabupaten/kota untuk dapat
berbagai perhelatan besar berupa Konferensi                              menyusun SSK sesuai komponen tahap 3. Selain itu,
Sanitasi Nasional ke-1 pada tahun 2007 dan                                          Pemerintah juga harus melakukan tahap
Konvensi Sanitasi Perkotaan pada tahun 2008.                   Wapre                menyiapkan 49 kabupaten/kota lainnya
                                                             Boedio s
    Puncaknya, pada pembukaan Konferensi                sec          no            agar dapat menyusun SSK pada tahun 2010
Sanitasi Nasional ke-2 tanggal 8 Desember              menara eksplisit melalui komponen tahap 1 dan 2.
                                                             d
2009, sejarah mencatat program sanitasi                suatuukung agar               Untuk tahap 4, Pemerintah harus
                                                                progra
disuarakan seorang Wakil Presiden. Wapres                   sa i         m        memfasilitasi dan memberikan bantuan
Boediono secara eksplisit mendukung                      yangndtasi              teknis untuk kegiatan pembangunan yang
agar suatu program sanitasi yang dapat                 dilaksa apat            memerlukan dokumen pelengkap melalui
                                                    secara nakan
dilaksanakan secara nasional, yaitu                           nasion          memorandum program. Sedang tahap 5 seluruh
Program Percepatan Pembangunan                                        al pemangku kepentingan secara bersama-sama
Sanitasi Permukiman.                                                         mulai mengupayakan implementasi dari rencana
                                                                            program/kegiatannya.
    Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman                         Tahap terakhir atau ke-6 merupakan proses
(PPSP)                                                             menyeluruh yang harus terus dilakukan pada seluruh
    Pada dasarnya, program ini merupakan replikasi secara tahapan sebelumnya di setiap kota. Seluruh tahapan
nasional penyusunan SSK. Kota sasarannya meliputi                  tahunan tersebut harus terus berlangsung secara paralel
330 kabupaten/kota di seluruh Indonesia selama kurun               dan berurutan hingga tahun 2014.
2010-2014. Adapun target PPSP sendiri tercantum dalam                  Penjelasan di atas cukup menunjukkan bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,                      pembangunan sanitasi 5 tahun ke depan amatlah
yaitu (i) Stop BAB Sembarangan (Stop BABS) di wilayah              berat dan menantang. Pada kesempatan Konferensi
perkotaan dan pedesaan pada 2014; (ii) perbaikan                   Sanitasi Nasional 2009, Dirjen Cipta Karya Kementerian
pengelolaan persampahan, melalui implementasi 3R                   Pekerjaan Umum, Budi Yuwono, menyampaikan bahwa
(Reduce, Reuse, Recycle) dan TPA berwawasan lingkungan             kita membutuhkan 55 triliyun untuk memenuhi seluruh
(sanitary landfill dan controlled landfill); (iii) pengurangan     pelaksanaan PPSP tersebut. Dan diperkirakan kurang
genangan di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas                 dari setengahnya saja yang dapat dialokasikan oleh
  22.500 Ha. Ketiga target itu diharapkan dapat dicapai            Pemerintah. Jadi, meskipun anggaran sanitasi kita akan
                bila 330 kabupaten/kota telah menyusun             meningkat secara luar biasa, tetap ada pekerjaan rumah
                              SSK dan 169 di antaranya             bersama untuk menutupi kekurangan tersebut. n (Yudhi)


Laporan Utama                                                 14
Seputar
Sanimas
S
                                                                BORDA

    Apa itu Sanimas?
          anitasi oleh Masyarakat atau lebih dikenal
          dengan Sanimas merupakan salah satu pilihan
          program untuk peningkatan kualitas di bidang
          sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang
          diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal
di kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan
menerapkan pendekatan berbasis masyarakat.

Prinsip Utama Sanimas
     Penetapan prinsip utama Sanimas didasarkan pada
upaya untuk memastikan sarana sanitasi yang dibangun
dapat berkelanjutan (sustainable), yaitu digunakan dan
dikelola serta dirawat dengan baik oleh masyarakat.
     Untuk itu, berdasarkan pembelajaran pembangunan
sanitasi selama ini ditetapkan 6 prinsip utama Sanimas
yaitu (i) pendekatan tanggap kebutuhan (Demand                  lokasi/masyarakat. Untuk seleksi kota/kabupaten akan
Responsive Approach), (ii) seleksi sendiri (self-selection),    ditentukan salah satunya berdasarkan berapa besarnya
(iii) pilihan sarana teknologi sanitasi (technology informed    alokasi dana yang disiapkan oleh APBD; semakin besar
choices), (iv) pendanaan multi sumber (multi-source             alokasi dana yang disiapkan oleh APBD maka semakin siap
of fund), (v) pemberdayaan (capacity building) dan (vi)         kota/kabupaten tersebut untuk melaksanakan program
partisipasi (participative).                                    Sanimas, begitu juga sebaliknya. Sedangkan untuk seleksi
                                                                lokasi/masyarakat, masyarakat dibantu (difasilitasi)
   a. Pendekatan Tanggap Kebutuhan                              untuk melakukan identifikasi potensi dan kekurangan
   Pendekatan tanggap kebutuhan (Demand Responsive              yang dimiliki secara obyektif, berdasarkan kenyataan
Approach/DRA) dalam Sanimas ini diartikan sebagai               yang ada di lapangan. Kemudian hasil identifikasi
pemenuhan kebutuhan yang diikuti oleh kemauan untuk             tersebut yang informasinya bersifat kualitatif kemudian
berkontribusi.                                                  dikuantifisir dengan sistem angka yang kemudian dibuat
   Prinsip DRA ini diterapkan pada semua tahap                  skor. Kemudian skor tersebut dibawa ke pertemuan
pelaksanaan Sanimas. Pertama, pada tahap seleksi kota/          yang disebut pertemuan stakeholders masyarakat untuk
kabupaten, dimana HANYA kota/kabupaten yang butuh               melakukan penentuan lokasi secara bersama-sama dan
dan ada kemauan untuk mengalokasikan dananya saja               terbuka.
yang akan difasilitasi. Kedua, dalam tahap seleksi lokasi/          Dalam pertemuan tersebut, skor dari satu lokasi
masyarakat, dimana HANYA lokasi/masyarakat yang butuh           akan dibandingkan dengan skor yang dimiliki oleh calon
dan ada kemauan berpartisipasi dan berkontribusi saja           lokasi lain. Prinsipnya, semakin besar skor yang diperoleh
yang akan difasilitasi. Dan prinsip DRA ini juga diterapkan     oleh suatu lokasi/masyarakat maka dinilai lebih siap
pada saat masyarakat harus memiliki sarana teknologi            untuk melaksanakan program Sanimas. Seleksi akan
sanitasinya karena masyarakat harus mempertimbangkan            menentukan jumlah lokasi yang terpilih disesuaikan
biaya operasi dan pemeliharaan yang harus ditanggung.           dengan ketersediaan dana.
                                                                    Setelah acara penentuan lokasi tersebut selesai,
    b. Seleksi Sendiri                                          kemudian dibuat berita acara seleksi
    Seleksi sendiri masyarakat atau community self-             masyarakat yang ditandatangani oleh semua
selection adalah satu kegiatan untuk melakukan                  wakil masyarakat dan pemda serta fasilitator.
seleksi, baik seleksi kota/kabupaten maupun seleksi


                                                               15                                    Laporan Utama
c. Pilihan Sarana Teknologi Sanitasi                      APBD kota/kabupaten. Berdasarkan pengalaman Sanimas,
    Dalam Sanimas disediakan katalog yang dikenal             porsi pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Pusat
sebagai ICC atau Informed Choice Catalogue yang berisi        (25%), Propinsi (14%), kota/kabupaten (53%), masyarakat
berbagai pilihan sarana teknologi sanitasi sebagai sebuah     (4%).
menu yang akan bisa dipilih oleh masyarakat untuk                 Proporsi seperti ini jelas sekali menunjukkan bahwa
memecahkan masalah sanitasinya. Alternatif teknologi          tanggungjawab terbesar ada pada pemerintah kota/
sanitasi beragam mulai  dari yang paling sederhana            kabupaten. Namun sayangnya, mulai 2010 pendanaan
sampai ke teknologi yang lebih canggih. Katalog tersebut      Sanimas ini justru diubah dimasukkan kedalam DAK
juga dilengkapi dengan informasi tentang kelebihan dan        sehingga konsep berbagi (sharing) pendanaan tersebut
kekurangan masing-masing teknologi, perkiraan harga           kemudian sudah sulit diterapkan. Akibatnya banyak
setiap teknologi sanitasi dan seterusnya.                     pemerintah kota/kabupaten yang membatalkan alokasi
    Pilihan sarana teknologi sanitasi tersebut mencakup:      kontribusi dananya.
sarana sanitasi di tingkat rumah tangga, sistem penyaluran        Padahal meyakinkan pemerintah daerah untuk
air limbah domestik, pengolahan limbah domestik dan           berpartisipasi dalam pembiayaan multi sumber ini cukup
pembuangan limbah setelah diolah termasuk                          berat. Pada awal dilaksanakannya Sanimas tahun
penanganan lumpur tinja. Jenis limbah yang harus Pem                       2003, bahkan BORDA pernah diusir oleh salah
                                                            biayaa satu Pemda karena permintaan agar alokasi
ditangani mencakup limbah rumah tangga (grey             sanita n
                                                          d p si
                                                      dilaauat
water) dan tinja (black water).                                           dana pemda lebih dari 50 persen. Bagi Pemda
    Penyediaan informasi dalam bentuk                      k
                                                    denga kan sebesar 10itu, dana pendamping biasanya hanya
                                                                         pada saat
katalog pilihan teknologi sanitasi ini belum
                                                      “gotonn cara                  persen.
pernah dilakukan oleh program-program                 royon    g-
sanitasi sebelumnya. Katalog ini penting                     g”            e. Pemberdayaan
untuk membiasakan masyarakat memilih                                      Pemberdayaan adalah satu prinsip dalam
dan menentukan sarana teknologi sanitasinya sendiri.                  Sanimas yang diterapkan pada seluruh tahapan
Masyarakat memiliki kesempatan untuk mempelajari,             program. Pemberdayaan atau peningkatan kapasitas ini
mengkaji, menganalisis serta menyimpulkan teknologi           diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
sanitasi mana yang cocok dan sesuai dengan kondisi yang       meningkatkan kapasitas berbagai pelaku penanganan
ada di masyarakat. Pada saat memilih, masyarakat juga         sanitasi berbasis masyarakat. Pemberdayaan atau
harus mempertimbangkan tingkat kemudahan, keahlian            peningkatan kapasitas ini dilakukan pada tataran
yang diperlukan serta biaya yang yang harus ditanggung        penyiapan kapasitas tenaga yang dipersiapkan sebagai
untuk operasional dan perawatannya. Apabila masyarakat fasilitator, baik pada tingkat pemda maupun lembaga
kurang jelas akan tentang suatu jenis teknologi sanitasi      pemberdayaan masyarakat. Baik staf pemda maupun
maka fasilitator teknis Sanimas akan membantu                 lembaga swadaya masyarakat dipersiapkan untuk menjadi
memberikan informasi.                                         fasilitator pelaksana Sanimas di lapangan.
                                                                  Peningkatan kapasitas berikutnya adalah pada tingkat
    d. Pendanaan Multi Sumber                                 masyarakat sebagai calon pengguna sarana agar bisa
    Salah satu pembelajaran yang dapat diambil dari           mengelola kegiatan mulai dari persiapan, pembangunan
program Sanimas adalah sistem pendanaan sanitasi              serta operasional dan perawatan. Masyarakat yang
yang bersumber dari berbagai sumber, mulai dari  APBN,        dilatih adalah mereka yang sudah dipilih oleh masyarakat
APBD Propinsi, APBD Kota/Kabupaten, swasta/LSM, dan           untuk menjadi pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat
masyarakat, atau akrab disebut sebagai sistem pendanaan sebagai pengelola sarana sanitasi. Mereka ditingkatkan
multi sumber.                                                 kemampuan dan keterampilannya untuk mengelola
    Selama pelaksanaan program Sanimas dalam 6                kegiatan, mengelola keuangan, dan mengawasi kualitas
tahun yang dimulai sejak tahun 2003 sampai 2009, pola         bangunan yang nantinya akan dikelola sendiri.
pembiayaan seperti ini ternyata dapat dilakukan secara            Pelatihan juga diberikan kepada masyarakat yang
baik. Artinya pembiayaan sanitasi dapat dilakukan dengan akan bekerja untuk pembangunan fisik sarana sanitasinya
cara “gotong-royong”. Program sanitasi yang selama ini        seperti tukang, mandor serta tenaga kerja lainnya.
lebih banyak dibebankan kepada APBN, sedikit demi             Termasuk pelatihan bagi operator yang akan mengelola
  sedikit, melalui program Sanimas, beban pembiayaan          dan merawat sarana sanitasi masyarakat tersebut sehari-
                 tersebut mulai bergeser menjadi porsinya     hari.
                             lebih banyak dibebankan pada


Laporan Utama                                            16
f. Partisipasi                                             Perkembangan Sanimas
    Partisipasi masyarakat adalah hal krusial dalam                 Program Sanimas ini telah berlangsung sejak tahun
program Sanimas, dan juga program-program lain                 2003, merupakan inisiatif kerjasama Pemerintah
yang berbasis masyarakat, karena sarana sanitasi yang          Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui Australian
dibangun nantinya harus digunakan dan dikelola oleh            International Agency for International Development
masyarakat secara terus-menerus. Bisa dipastikan bahwa         (AusAID) dan dikelola oleh Water and Sanitation Program
apabila tidak ada partisipasi maka masyarakat tidak akan       (WSP) World Bank. Bremen Overseas Research and
mau menggunakan, tidak mau mengelola, apalagi ada              Development Association (BORDA), bersama mitra
rasa memiliki.                                                 LPTP, BEST, BALIFOKUS, YIS dan LPKP, bertindak sebagai
    Partisipasi diartikan sebagai pelibatan masyarakat         pelaksana (executing agency).
di dalam seluruh proses, sejak dari perencanaan,                    Sebagai uji coba (pilot project), pada tahun 2001-2003
pelaksanaan pembangunan dan evaluasi. Namun dalam              program ini dilaksanakan di 2 propinsi yang termasuk
implementasinya, biasanya para pelaku akan terjebak            paling padat di Indonesia yakni propinsi Jawa Timur dan
pada 2 pilihan sulit: pertama, partisipasi penuh dimana        Bali. Di dua propinsi tersebut dipilih 7 kota/kabupaten
seluruh proses sejak dari gagasan, perencanaan,                dengan menggunakan prinsip Demand Responsive
                                                     BORDA     Approach (DRA) atau pendekatan tanggap terhadap
                                                               kebutuhan. Pemilihan kota/kabupaten berdasarkan
                                                               kondisi obyektif terkait sanitasi dan adanya minat dari
                                                               pemerintah kabupaten/kota bersangkutan. Setelah
                                                               program uji coba ini dianggap berhasil, kemudian pada
                                                               tahun 2004 atas inisiatif BAPENAS melalui Pokja AMPL
                                                               Nasional dan BORDA dengan menggunakan pendekatan
                                                               yang sama, Sanimas berhasil direplikasikan di  7 kota/
                                                               kabupaten yang sama di kedua propinsi tersebut. Oleh
                                                               karena itu, kemudian pada tahun 2005, atas inisiatif dari
                                                               Departemen KIMPRASWIL dengan pendanaan APBN dan
                                                               BORDA, program ini diperluas menjadi 4 provinsi yakni
                                                                         Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan DIY, yang
                                                            bila ta             mencakup 15 kota/kabupaten.
                                                            partisi k ada          Keberhasilan pelaksanaan uji coba dan
                                                                    p
                                                              maka asi         replikasi terbatas Sanimas dianggap berhasil,
                                                          masya
                                                                  r
                                                          tidak a akat        sehingga pada tahun 2006, Direktorat
                                                                   kan       Pengembangan Penyehatan Lingkungan
                                                       mengmau
                                                             gunak          Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta karya,
                                                                      an Departemen Pekerjaan Umum, melakukan
                                                                           evaluasi dan penyempurnaan program.
pelaksanaan, evaluasi dilakukan oleh masyarakat. Kedua,                   Setelah itu kemudian Sanimas direplikasikan di
partisipasi proporsional dimana masyarakat akan terlibat       22 provinsi di seluruh Indonesia dengan target 100 lokasi
pada bagian pekerjaan yang prinsip.                            yang kemudian terealisasi 79 lokasi di 67 kota/kabupaten
    Dalam program Sanimas, dengan sistem pendanaan             dengan pendanaan dari pemerintah pusat, pemerintah
multi sumber dan dana pemerintah dibatasi oleh                 kota/kabupaten, masyarakat dan BORDA. Selanjutnya,
waktu per Desember, bentuk partisipasi juga harus              pada tahun 2007, diimplementasikan di 132 lokasi di
menyesuaikan. Partisipasi masyarakat dimulai dari proses       29 propinsi dan tahun 2008 di 17 propinsi di 129 kota/
seleksi lokasi ketika masyarakat terlibat dalam proses         kabupaten. Sedangkan untuk tahun 2009, dilakukan di
tersebut, atau yang disebut community self-selection           17 propinsi, 65 kota/kabupaten, 97 titik/lokasi. Program
process. Proses seleksi dilakukan secara cepat, dilakukan      Sanimas akan terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya
dalam waktu sehari dengan cara identifikasi potensi dan        agar akses masyarakat yang tinggal di perkampungan
kekurangan  yang dimiliki dilanjutkan dengan pertemuan         padat dan berpendapatan rendah di perkotaan
pelaku masyarakat untuk penentuan lokasi, dengan sistem terhadap sanitasi yang layak semakin
skor. Lokasi yang skornya lebih tinggi akan menjadi lokasi     meningkat, sekaligus untuk mendorong
yang paling siap untuk melaksanakan program Sanimas.           pencapaian target MDGs 2015.


                                                           17                                        Laporan Utama
kat
                                                    Masyara arik
Tahapan Sanimas                                     yang  tert                c. Seleksi kampung
                                                                  rus
     Secara umum terdapat 6 (enam) tahapan         kem udian haan              	 Seleksi kampung atau seleksi masyarakat
                                                                k
Sanimas, yaitu (i) road show, berupa seminar         mengirim ngan         dengan pendekatan seleksi mandiri yang
                                                             da
multi kabupaten/kota; (ii) pelatihan tenaga         surat un dinas          dimulai dari daftar panjang (long list) dan
                                                      kepa da
                                                                  jawab daftar pendek (short list) kampung dan
fasilitator lapangan kabupaten/kota terpilih;      pen anggung ilitasi
                                                               as
(iii) seleksi kampung; (iv) penyusunan Rencana       untuk dif               penjelasan program Sanimas kepada
Kerja Masyarakat (RKM); (v) konstruksi dan                                   masyarakat yang masuk dalam daftar pendek.
peningkatan kapasitas; (vi) operasional dan                     Masyarakat yang tertarik kemudian harus mengirimkan
pemeliharaan.                                                 surat undangan kepada dinas penanggungjawab untuk
                                                              difasilitasi. Jika peminat dalam satu kota/kabupaten lebih
    a. Seminar multi-kota/kabupaten.                          banyak dari ketersediaan dana, dilakukan proses seleksi
    Dalam seminar tersebut dijelaskan tentang beberapa        dengan menggunakan metode RPA (Rapid Participatory
hal diantaranya (i) pentingnya penanganan masalah             Appraisal) dengan sistem skor. Masyarakat menilai sendiri
sanitasi, terutama di lingkungan masyarakat berpenduduk kemampuannya kemudian berdasarkan nilai yang ada
padat dan miskin di kawasan perkotaan, dan sanitasi           sudah bisa ditentukan sendiri pemenangnya dengan
menjadi tanggungjawab semua pihak, (ii) garis besar           sistem urutan (ranking). Model seleksi ini dilakukan
program Sanimas termasuk prinsip dan tahap-tahap              dengan cara transparan dan adil dalam sebuah pertemuan
pelaksanaan Sanimas dan pendanaannya, peran berbagai          dengan para wakil masyarakat. Hasil dari seleksi kemudian
pihak dalam pelaksanaan Sanimas, serta jangka waktu           disepakati dengan penandatanganan Berita Acara oleh
implementasi. Sekembali dari seminar, pemerintah kota/        semua pelaku yang hadir dalam pertemuan tersebut.
kabupaten yang berminat harus mengirimkan surat
minat ke departemen PU, untuk kemudian dilakukan                   d. Penyusunan dokumen rencana kerja masyarakat
penandatanganan kesepakatan MoU.                                       atau disingkat RKM
                                                                   	 Penyusunan RKM dilakukan secara partisipatif.
    b. Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)            Masyarakat diberikan  ruang seluas mungkin untuk
    Pemerintah kota/kabupaten yang telah                      mengambil keputusan untuk menangani masalah
menandatangani MoU kemudian mengirimkan tenaga                sanitasinya sendiri. Kegiatan ini dimulai dari penentuan
fasilitator dari dinas penanggungjawab dan wakil              calon penerima manfaat program, pemetaan wilayah
masyarakat untuk mengikuti pelatihan Tenaga Fasilitator       pelayanan, pemilihan sarana teknologi sanitasi,
Lapangan (TFL) selama satu minggu bersama dengan TFL          penyusunan detail engineering design (DED),
dari kota/kabupaten lain. Selama pelatihan, mereka diberi penyusunan rencana anggaran dan belanja (RAB),
pembekalan berupa pengetahuan dan keterampilan untuk penentuan kelompok swadaya masyarakat (KSM)
memfasilitasi masyarakat dalam penerapan Sanimas.             pengguna, penentuan dan kesepakatan iuran baik untuk


                                                    Peta Sebaran Sanimas


           Sumatera Utara
                                                                            Sulawesi
 Sumatera Barat                                                             Utara
                       Riau                                Kalimantan
                              Bangka                       Timur
          Sumatera Selatan    Belitung     Kalimantan              Sulawesi
                                           Tengah                  Barat
          Bengkulu
                                                       Kalimantan           Sulawesi
                  Lampung                              Selatan              Tenggara
                                     Jawa Tengah                  Sulawesi
                        Banten                    Jawa             Selatan
                            Jawa Barat            Timur
                                       Yogyakarta Bali
    BORDA-Network partner                                 NTB
    Konsultan PU



Laporan Utama                                                 18
Rekapitulasi Sanimas 2003-2009
                                                 Jumlah                        Pilihan Teknologi                Pengguna
                              Tahun               Kota/              MCK     Komunal       Kombinasi MCK
             Pengelola                Provinsi             Lokasi                                             KK         Jiwa
                                                   Kab               Plus   Perpipaan    Plus dan Pemipaan
          AusAID, pemda,      2003       2          6        6         3        3                             248       1.239
         BORDA, masyarakat
         Pokja AMPL, pemda,   2004       2          7        8         6        2                             615       3.075
         BORDA, masyarakat

          Dep. PU, pemda,     2005       3          10      11         9        2                             733       3.665
         BORDA, masyarakat    2006      20         53       65        54        8                  3         5.700      23.886
                              2007      22         80       125      100       22                  3         11.894     55.753
           Dep. PU, pemda,
          Pemprop, BORDA,     2008      16         69       108       81       17                  10        11.061     48.984
             masyarakat
                              2009      17          65      97        74       14                  9         7.200      36.017
                              Total     22         124      420      327       68                  25        37.451    172.619


pembangunan maupun operasional dan perawatan, serta                  serta keberadaan dan fungsi KSM sebagai pengelola.
legalisasi dokumen RKM.                                              Dukungan juga bisa dilakukan oleh pemerintah kota/
                                                                     kabupaten dan institusi terkait dalam bentuk pemberian
   e. Konstruksi dan peningkatan kapasitas                           insentif kepada masyarakat yang mengelola limbahnya
      (capacity building)                                            sendiri.
   	 Pada tahap ini mulai dilakukan pelatihan-pelatihan
kepada KSM sebagai penanggungjawab pekerjaan                         Capaian Program
pembangunan, pelatihan tukang dan mandor, persiapan                     Hingga akhir tahun anggaran 2009, Sanimas telah
pekerjaan konstruksi, pengadaan barang, pengawasan                   dibangun di 22 propinsi, 124 kota/kabupaten, 420 titik/
kualitas barang dan kualitas pekerjaan, pengerahan                   lokasi di seluruh Indonesia, khususnya di lingkungan
tenaga kerja, sampai komisioning bangunan serta                      masyarakat yang tinggal di perkampungan padat dan
keuangan dan kelembagaan. Setelah semua pekerjaan                    kumuh serta miskin atau sering disebut PAKUMIS. Bagi
pembangunan selesai, juga diberikan pelatihan                        kota-kota yang telah memiliki sistem perpipaan terpusat
operasional dan pemeliharaan kepada KSM, operator dan                (sewerage), maka Sanimas adalah komplementer,
masyarakat pengguna agar masyarakat tahu cara-cara                   namun bagi kota/kabupaten yang belum memiliki sistem
penggunaan fasilitas sanitasi dengan benar dan operator              perpipaan terpusat, Sanimas menjadi solusi dengan
bisa merawat dengan baik agar bangunan aman dan                      pembiayaan yang terjangkau.
tahan lama, serta KSM tahu tanggungjawab yang harus
                                                                     Gambar Pilihan Teknologi Sanitasi
diemban selama masa operasional
dan pemeliharaan sarana sanitasi ini,                                                                                 Septik Tank
terutama mengelola iuran masyarakat                                                                                    Bersama
pengguna.

   f. Dukungan operasional dan
                                                                    Sistem Perpipaan
      pemeliharaan sarana Sanimas.                                       Komunal
   	 Agar sarana sanitasi yang
teah dibangun tersebut benar-
benar berkelanjutan (sustainable)
dibutuhkan dukungan terhadap
KSM, masyarakat dan operator.
Selama masa ini, dilakukan kegiatan                                                                                          MCKPlus ++
monitoring kualitas efluen agar
kualitas limbah cair rumah tangga yang
dibuang ke sungai terpantau sesuai
persyaratan baku mutu lingkungan.
Monitoring juga dilakukan terhadap
aspek keuangan (iuran pengguna)


                                                                  19                                            Laporan Utama
Fasilitas yang dibangun sesuai preferensi masyarakat
adalah sistem terdesentralisasi (decentralized system)
yang bisa melayani antara 50–150 KK. Secara umum,
fasilitas yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah (1)
pemipaan langsung dari rumah/komunal, (2) MCK plus
dan (3) kombinasi keduanya.
    Sampai tahun 2009, fasilitas yang telah dibangun
sebanyak 420 unit terdiri dari  327 unit MCK plus, 68 unit
pemipaan komunal, dan 25 unit kombinasi MCK plus dan
pemipaan komunal. Sanimas sudah berhasil meningkatkan
akses terhadap sanitasi yang baik bagi warga masyarakat
yang tinggal di perkampungan padat, kumuh dan miskin
sebanyak 37.451 KK atau sekitar 172.619 jiwa. Fasilitas
sanitasi tersebut tidak saja permanen tetapi juga bagus
dan indah, bahkan sekaligus telah dimanfaatkan sebagai
ruang publik dan media komunikasi antar warga. Hal ini
penting mengingat di daerah perkotaan semakin sulit
untuk mendapatkan ruang-ruang publik.
    Selain itu, efluen fasilitas Sanimas sudah tidak lagi
mencemari lingkungan karena air limbah yang mereka
buang sudah memenuhi baku mutu pembuangan air
limbah domestik sesuai peraturan yang ada. Total air
limbah domestik yang diolah setiap harinya adalah                                                                              BORDA
sebanyak 6.348 m3/hari yang dibuang ke badan air atau                    di perkotaan tersebut, sejak tahun 2003 sampai tahun
ke sungai. Berikut adalah contoh perbandingan kaualitas                  2008 telah dikeluarkan dana untuk pembangunan sarana
                                       warna air limbah                  fisik hampir mencapai Rp. 80 miliar,  yang bersumber dari
                                       sebelum dan sesudah               APBN, APBD provinsi, APBD kota/kabupaten, masyarakat,
                                       diolah yang siap                  LSM/donor, dengan porsi pendanaan dari pemerintah
                                       dibuang ke badan                  kota/kabupaten paling besar yakni sekitar 53 persen.
                                       sungai.                                Di samping capaian-capaian tersebut, sampai tahun
                                           Untuk penyediaan              2008, Sanimas juga telah berhasil mendidik tenaga
                                       sarana sanitasi                   fasilitator lapangan sekaligus memberikan lapangan
                                       bagi masyarakat                   pekerjaan bagi 180 orang yang memiliki latar belakang
                                       yang tinggal di                   beragam mulai dari latar belakang teknik sipil, teknik
                                       perkampungan padat,               lingkungan, arsitektur, sosiologi, ekonomi bahkan
                                       kumuh dan miskin                  pendidikan agama. Dari sekian orang TFL juga telah
                                                                                                      berhasil menjadi senior TFL
                                Tabel Pendanaan Sanimas Tahun 2003-2008
                                          (dalam ribuan Rupiah)                                       (STFL) karena telah memiliki
                                Pemerintah Pemerintah Pemerintah                                      pengalaman lebih dari 5 tahun
         Kontribusi Masyarakat     Kota/       Propinsi    Pusat           BORDA                      dengan tanggungjawab yang
 Tahun                           Kabupaten                                                  TOTAL     lebih luas meliputi aspek
          Tenaga/                                                             Peningkatan
                      Tunai        Tunai        Tunai      Tunai     Tunai                            manajemen. TFL dan STFL ini
          Material                                                              Kapasitas
 2003        39.519     41.140.     986.044             -   448.362    29.073             - 1.544.139
                                                                                                      telah menjadi salah satu pelaku
                                                                                                      kunci sanitasi di wilayahnya.
 2004        51.862     32.930 1.008.879                -   552.825   350.115     200.000 2.196.613
                                                                                                          Di tingkat masyarakat juga
 2005        92.920     43.797 1.687.126                -   856.783   299.182     275.000 3.254.809 telah muncul para pelaku
 2006       502.912    292.912 8.330.124                - 4.900.000 1.175.000 1.800.600 17.001.548 sanitasi langsung berupa
 2007       610.659    382.922 15.538.842        250.000 8.400.000           - 2.345.000 27.527.425 operator sebanyak 292 orang
                                                                                                      yang setiap hari mengurusi
 2008       263.175    394.763 14.866.166        750.000 9.045.000           - 3.050.000 28.369.105
                                                                                                      air limbah rumah tangga yang
 TOTAL    1.561.048 1.188.467 42.417.184 1.000.000 24.202.971 1.853.370 7.670.600 79.893.642
                                                                                                      dibuang oleh warga, suatu


Laporan Utama                                                   20
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
ervinayulianti
 
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
Dicky Audi
 
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Oswar Mungkasa
 

Mais procurados (19)

Yuniza Puspita Nur 'Aini
Yuniza Puspita Nur 'AiniYuniza Puspita Nur 'Aini
Yuniza Puspita Nur 'Aini
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
 
Potret Ketimpangan Ruang Kalimantan
Potret Ketimpangan Ruang KalimantanPotret Ketimpangan Ruang Kalimantan
Potret Ketimpangan Ruang Kalimantan
 
Pengaruh penambangan batu bara terhadap kejadian penyakit malaria di kecamata...
Pengaruh penambangan batu bara terhadap kejadian penyakit malaria di kecamata...Pengaruh penambangan batu bara terhadap kejadian penyakit malaria di kecamata...
Pengaruh penambangan batu bara terhadap kejadian penyakit malaria di kecamata...
 
Makalah Pembangunan manusia di asia tenggara
Makalah Pembangunan manusia  di asia tenggaraMakalah Pembangunan manusia  di asia tenggara
Makalah Pembangunan manusia di asia tenggara
 
Makalah pertanian polikultur
Makalah pertanian polikulturMakalah pertanian polikultur
Makalah pertanian polikultur
 
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPARLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalteng - UNPAR
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
 
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
 
Intan. iii.a
Intan. iii.aIntan. iii.a
Intan. iii.a
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
 
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK DA...
 
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHAKIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
 
EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEN...
EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEN...EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEN...
EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PEN...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - UnhalLaporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sultra - Unhal
 
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
 

Destaque

BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Fitri Indra Wardhono
 
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
Oswar Mungkasa
 
Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019
Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019
Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019
Joy Irman
 

Destaque (20)

Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
Buku Pintar SANIMAS. Suplemen Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 'PE...
 
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan SanitasiMekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
 
Informasi Pilihan Teknologi. SANIMAS
Informasi Pilihan Teknologi. SANIMASInformasi Pilihan Teknologi. SANIMAS
Informasi Pilihan Teknologi. SANIMAS
 
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota Solok
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota SolokMemorandum Program Sektor Sanitasi Kota Solok
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kota Solok
 
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONGSK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
 
40 Contoh Desain Brosur Inspiratif
40 Contoh Desain Brosur Inspiratif40 Contoh Desain Brosur Inspiratif
40 Contoh Desain Brosur Inspiratif
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
 
Menerapkan Good Governance dalam Pembangunan Sanitasi Permukiman
Menerapkan Good Governance dalam Pembangunan Sanitasi PermukimanMenerapkan Good Governance dalam Pembangunan Sanitasi Permukiman
Menerapkan Good Governance dalam Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) SanitasiPetunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi
 
Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019
Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019
Universal Access Air Minum dan Sanitasi 2015-2019
 
Pola Penanganan Air Limbah
Pola Penanganan Air LimbahPola Penanganan Air Limbah
Pola Penanganan Air Limbah
 
Analisa Volume dan Biaya Pembangunan Sanitasi Permukiman
Analisa Volume dan Biaya Pembangunan Sanitasi PermukimanAnalisa Volume dan Biaya Pembangunan Sanitasi Permukiman
Analisa Volume dan Biaya Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
 
Paparan Musrenbang Prov 09 Final
Paparan Musrenbang Prov 09 FinalPaparan Musrenbang Prov 09 Final
Paparan Musrenbang Prov 09 Final
 
Dukungan DPR RI dalam Pembangunan Infrastruktur.
Dukungan DPR RI dalam Pembangunan Infrastruktur.Dukungan DPR RI dalam Pembangunan Infrastruktur.
Dukungan DPR RI dalam Pembangunan Infrastruktur.
 
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
 
Indii Water Sanitation Grant Program
Indii Water Sanitation Grant ProgramIndii Water Sanitation Grant Program
Indii Water Sanitation Grant Program
 
Evaluasi Kinerja dan Arahan Program Infrastruktur Permukiman
Evaluasi Kinerja dan Arahan Program Infrastruktur PermukimanEvaluasi Kinerja dan Arahan Program Infrastruktur Permukiman
Evaluasi Kinerja dan Arahan Program Infrastruktur Permukiman
 

Semelhante a Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Oswar Mungkasa
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Oswar Mungkasa
 
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Irene Susilo
 
Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...
Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...
Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...
Eva Hadaniah
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Izmi KM
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Suhardi Bae
 
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didangSMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
sekolah maya
 

Semelhante a Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian) (20)

Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
 
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010 2014
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - UnandLaporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
 
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
Pedoman pelaksanaan hr (kepmenkes no. 567 2006)
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
 
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
Renstra Kementerian Kesehatan RI Thn 2010-2014
 
Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...
Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...
Halaman depanPENINGKATAN PELAYANAN RAWAT INAP PUSKESMAS LEMONG DENGAN PROMOSI...
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
 
2007 3-00087-ds abstrak
2007 3-00087-ds abstrak2007 3-00087-ds abstrak
2007 3-00087-ds abstrak
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPADLaporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
Laporan Akhir EKPD 2009 Jawa Barat - UNPAD
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
Makalah mulok ipa 4 broo
Makalah mulok ipa 4 brooMakalah mulok ipa 4 broo
Makalah mulok ipa 4 broo
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
 
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktpPedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
Pedoman pengendalian dan peningkatan mutu di fktp
 
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan SosialMateri Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 25 - Buku metadata SGDS Pembangunan Sosial
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Maluku - Unpatti
Laporan Akhir EKPD 2010 - Maluku - UnpattiLaporan Akhir EKPD 2010 - Maluku - Unpatti
Laporan Akhir EKPD 2010 - Maluku - Unpatti
 
Payun
PayunPayun
Payun
 
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didangSMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
 

Mais de Oswar Mungkasa

Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 

Mais de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Último

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Último (20)

DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 

Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Khusus Maret 2010. Tema SANIMAS. Bagian Pertama (dari Tiga bagian)

  • 1. Pembangunan Sanitasi Lebih dari Sekadar Pembangunan Fisik EDISI KHUS US Maret 2010 Edisi Khusus , Maret 2010
  • 2. Cover 1
  • 3. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Daftar Isi Dari Redaksi ............................................................................................................. 3 Suara Anda................................................................................................................ 5 Laporan Utama Potret Pembangunan Sanitasi di Indonesia ................................................ 8 Diterbitkan oleh: Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman....................... 2 1 Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabar Terbaru ......................................................................................................... 24 (Pokja AMPL) Wawancarara Utama bekerja sama dengan: Aspek Sanitasi Masih Tertinggal Jauh........................................................26 BORDA, BALIFOKUS, LPTP, BEST Pembangunan Sanitasi untuk Lima Tahun Ke Depan ............................... 29 Pelaku Tahap I Penanggung Jawab: Oswar Mungkasa Sanimas Itu Harus Memberdayakan Masyarakat..................................... 35 Frank Fladerer Ujicoba Sanimas jadi Karir Terbaik Saya....................................................41 Pelaku Tahap II Pemimpin Redaksi: Agar Tak Ada Lagi Monumen Cipta Karya..................................................60 Oswar Mungkasa Dukungan BORDA untuk Target MDG’s.....................................................64 Dewan Redaksi: Pelaku Tahap III Surur Wahyudi Saya Ingin Sanimas Lebih Massif................................................................77 Yuyun Ismawati Wawancara Khusus Ibnu Singgih Pranoto Sanimas dan Konsep Pemberdayaan di Pekalongan..................................86 Hamzah Harun Al-Rasyid Pencapaian: Peta Persebaran Sanimas di Indonesia (2003-2009)........................... 90 Redaktur Pelaksana: Praktik Unggulan Z. Rahcmat Sugito Berharap Adipura Berbuah Biogas...........................................................103 Gressiadi Muslim Sanitasi Para Santri..................................................................................106 Sisi Lain: Sanimas Tak Selalu Berhasil.................................................................... 130 Desain dan Produksi: Kabar AKSANSI: AKSANSI dan Keberlanjutan Sanimas ......................................... 134 Agus Sumarno Helmi Satoto Testimoni: Kisah Sanimas dari Balik Layar................................................................. 141 Sirkulasi/Distribusi: Mereka yang Bergelut dengan Tinja........................................................151 Agus Syuhada Tinjauan: Halimatussa'diah Tinjauan Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Sanimas.................158 Alamat Redaksi: Kajian Teknologi IPAL Sanimas.................................................................175 Jl. RP Suroso 50, Jakarta Pusat. Pembelajaran: Telp./Faks.: (021) 31904113 Sanimas Model Sanitasi bagi Pemda Otonom ........................................181 e-mail: redaksipercik@yahoo.com Orang Miskin Juga Bisa Bayar Iuran.........................................................190 redaksi@ampl.or.id Wawasan: oswar@bappenas.go.id Aspek Gender Dalam Sanimas.................................................................201 Redaksi menerima kiriman Pengelolaan Aset Sanitasi: Pemikiran dan Pembelajaran .......................208 tulisan/artikel dari luar. Jejaring Sanimas: Replikasi dan Adaptasi Sanimas di Luar Negeri........................220 Isi berkaitan dengan air minum Regulasi: Perundangan Terkait Pengelolaan Air Limbah di Indonesia................... 222 dan penyehatan lingkungan Info Buku: Kisah Sukses Sanimas........................................................................... 228 dan belum pernah dipublikasikan. Panjang naskah tak dibatasi. Info Situs ............................................................................................................... 229 Sertakan identitas diri. Info Pustaka........................................................................................................... 232 Redaksi berhak mengeditnya. Galeri Foto............................................................................................................. 244 Silahkan kirim ke alamat di atas. Agenda Konferensi dan Pameran........................................................................... 248 Fakta Sanitasi dan Sanimas......................................................................249 Dapat diperbanyak sendiri tanpa merubah isinya dan dapat diakses di Suplemen: situs AMPL: http://ampl.or.id Buku Pintar Sanimas................................................................................A-L dan digilib AMPL: http://digilib.ampl.net HIA: Menakar Dampak Sanimas.............................................................M-0 This Publication was financed through funds allocated by The Ministry for Economic Cooperation and Development of The Federal Republic of Germany 2
  • 4. Dari Redaksi T idak terasa kita sudah memasuki tahun 2010. CLTS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air Walaupun terlambat kami mengucapkan minum rumah tangga (PAM-RT), pengelolaan sampah, Selamat Tahun Baru. Semoga tahun ini dan pengelolaan air limbah. Sementara di perkotaan, lebih baik dari tahun lalu khususnya kinerja pemerintah mempunyai program Sanitasi oleh Masyarakat pembangunan AMPL di Indonesia. (Sanimas) yang telah menjangkau 37.451 KK atau 172.619 Memasuki tahun 2010, perhatian terhadap AMPL di jiwa yang tersebar pada 420 lokasi di 124 kota dan Indonesia terutama sanitasi terasa semakin membaik. kabupaten pada 22 propinsi dalam 7 tahun kiprahnya. Dimulai dengan Konperensi Sanitasi II yang berlangsung Peningkatan perhatian pemerintah ini dipuncaki dengan sukses di akhir tahun 2009, yang merupakan kelanjutan tercantumnya target ”tidak ada lagi praktek BABS pada dari Konperensi Sanitasi tahun tahun 2014” dalam RPJMN 2010- 2007. Konperensi tersebut dibuka 2014. oleh Wakil Presiden yang sekaligus Dalam upaya menangkap mencanangkan program Percepatan momentum inilah kemudian Pembangunan Sanitasi Permukiman Percik mencoba menyajikan (PPSP). Berikutnya dalam East Asia pembangunan sanitasi dalam Sanitation (EASAN) Conference II Percik edisi khusus kali ini. Program di Manila Februari 2010, Indonesia STBM telah kami tampilkan pada ditunjuk sebagai tuan rumah EASAN edisi Desember 2008. Sekarang III tahun 2012 di Denpasar Bali giliran Sanimas yang kami berdasar pertimbangan kemajuan tampilkan. pembangunan sanitasi di Indonesia . Salah satu sisi yang menarik Sementara di awal tahun 2010 dari Sanimas adalah kisah panjang juga, dalam sebuah lokakarya mulai dari proses lahirnya sampai regional Community-led Total tersebar luas seperti saat ini. Ide Sanitation (CLTS) di Phnom Penh awalnya adalah upaya menemukan Kamboja, delegasi Indonesia solusi masalah sanitasi perkotaan menjadi nara sumber utama melalui uji coba terhadap Kebijakan terkait pembelajaran pelaksanaan Nasional Pembangunan Air Minum CLTS. Indonesia dianggap sukses dan Penyehatan Lingkungan dalam 2 (dua) hal yaitu dalam Berbasis Masyarakat yang waktu empat tahun telah berhasil disepakati pada tahun 2003. Untuk ZEN merubah perilaku BABS (Buang Air itu, Sanimas dimulai dalam bentuk Besar Sembarangan) dari sekitar 4 juta penduduk, dan uji coba pada tahun pertama melalui hibah pemerintah membebaskan sekitar 2.000 desa/dusun dari praktek Australia pada tahun 2003. Kemudian dilanjutkan BABS. Selain itu, Indonesia satu-satunya negara peserta uji coba tahun kedua dengan dana pemerintah yang dalam lokakarya tersebut yang dipandang keterlibatan dikoordinasikan oleh Bappenas melalui Kelompok Kerja pemerintahnya sangat aktif dalam pembangunan sanitasi. (Pokja) AMPL Nasional. Selanjutnya dijadikan program Semua ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa saat ini nasional oleh Departemen Pekerjaan Umum sejak tahun pemerintah sedang gencar meningkatkan akses sanitasi 2006. Tidak sebagaimana biasanya, yaitu hibah luar melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat negeri berlanjut menjadi pinjaman luar negeri, Sanimas (STBM) dan Sanitasi oleh Masyarakat (Sanimas), sebagai langsung didanai oleh pemerintah pada tahun kedua. Hal ujung tombak pencapaian target Tujuan Pembangunan ini menunjukkan kuatnya komitmen pemerintah dalam Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) dan upaya menjadikan Sanimas sebagai program andalan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sanitasi. Hal menarik lainnya adalah sumber (RPJMN) 2010-2014. STBM merupakan penyempurnaan dana, yang beragam mulai dari pemerintah dari CLTS, yang merupakan program sanitasi skala rumah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah tangga yang terdiri dari 5 pilar yaitu Stop BABS (dulunya kabupaten/kota, LSM BORDA, 3
  • 5. dan masyarakat. Tentunya yang paling mendasar adalah Penerbitan edisi khusus kali ini merupakan kerjasama prinsip utamanya yang berbasis masyarakat. Pesan kuat keduakalinya dengan BORDA dan mitranya, setelah yang ingin disampaikan dengan keterlibatan masyarakat edisi khusus Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. adalah ”sanitasi lebih dari sekedar pembangunan fisik”. Awalnya edisi khusus kami tampilkan karena ketiadaan Hal ini kemudian menjadikan Sanimas merupakan dana pada tahun 2009, sehingga mendorong kami sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi bekerjasama dengan pihak lain dalam penerbitan Percik. pemangku kepentingan AMPL di Indonesia, bahkan di Tetapi kedepannya Percik akan terbit sekaligus dalam mancanegara. Sehingga Sanimas juga telah mulai di adopsi bentuk edisi reguler dan edisi khusus. di beberapa negara Afrika dan dalam waktu dekat juga Proses penyusunan edisi khusus ini tentunya melalui Pilipina. jalan yang cukup panjang, mulai dari penentuan rubrik, Dalam edisi khusus ini, Sanimas kami tampilkan pengumpulan data dan informasi, penulisan artikel mulai dari proses paling awal sampai saat ini, dengan internal dan eksternal, menghubungi nara sumber baik menampilkan semua pihak yang terlibat mulai dari langsung maupun melalui telpon dan email. Tentu saja pemerintah pusat sampai pemerintah daerah, LSM, dan tidak semua data dan informasi kami dapatkan serta nara tentunya masyarakat. Informasi tersebut kami tampilkan sumber berhasil kami jumpai. Walaupun demikian, apa dalam berbagai bentuk mulai wawancara, testimoni, yang kami sajikan ini kami harapkan sudah dapat mewakili suara anda, sampai tulisan para ahli dan pelaku, termasuk keseluruhan gambaran Sanimas. Untuk itu, terima kasih juga foto-foto proses dan hasil pelaksanaan Sanimas. kepada semua pihak yang telah membantu sehingga edisi Kesemuanya diharapkan dapat memberi gambaran kali ini dapat kami tampilkan. Kritik dan saran tetap kami lengkap tentang Sanimas, sebuah program sanitasi nantikan demi perbaikan Percik ke depan. Akhir kata, unggulan. selamat membaca. Semoga bermanfaat. n (OM). BORDA Dari Redaksi 4
  • 6. Suara Anda calon pengguna adalah RT 02–06/RW 6 dan sekitar lokasi kampung seperti pasar dan sebagainya. Umumnya penduduk bekerja sebagai buruh pabrik, pedagang dan serabutan. Minimnya pengetahuan dan ke- ingintahuan masyarakat tentang dampak negatif dari per- masalahan sanitasi, disebabkan karena minimnya tingkat pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan buang air besar (BAB) masyarakat biasanya menggunakan saluran sungai, tanah kebun, saluran air, tetapi sarana tersebut tanpa di- BORDA lengkapi sistem pengolahan sehingga kotoran mengalir dan menimbulkan bau kurang sedap se­ ingga berdampak h Jalanpun bisa untuk IPAL: pada pencemaran lingkungan, kebiasaan BAB yang tidak Percikan Sanimas memperhatikan kebersihan ini tentu saja memberi dampak di Pucung, Magelang negatif pada kese­ atan, berbagai penyakit muncul seperti h Di Kabupaten Magelang pertama kali dibangun IPAL per- diare, muntaber, typus, dan lain-lain. pipaan komunal tanpa digester dengan lokasi di jalan, warga Dengan sosialisasi yang diberikan tentang masalah sangat berantusias untuk menyambung ke IPAL se­ ingga h sanitasi, yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan, kita sebagai fasilitator sangat kewalahan untuk menentukan adanya program Sanimas sangat membantu menjadi solusi mana saja rumah yang akan mengakses. Sangat tidak mung- dalam mengatasi problem sanitasi di wilayah tersebut, kin semua rumah dapat menyambung karena di Dusun masyarakat yang semula tidak peduli lingkungan menjadi Karang Kulon Pucang jumlah total kepala keluarga sebanyak paham bahwa menjaga lingkungan sangat penting, bahkan 130 KK dengan jumlah rumah sebanyak 106 rumah, semen- mereka sangat antusias dan bersemangat dalam pemba­ tara yang bisa menyambung hanya 50. Dan paling hebatnya ngunan, ini juga tidak lepas dari bantuan KSM Belik Sari semua warga/KK yang bisa atau tidak bisa menyambung yang membantu dalam sosialisasi. semua mau berkontribusi in kind ataupun in cash, mereka nDodi, TFL Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menganggap walaupun semua tidak bisa menyambung tetapi itu merupakan proyek semua warga. Jadi semua Brebes: Sarana Sanitasi merasa senang susah ditanggung bersama. Mewah Biaya Murah Dalam perjalanan pembangunan IPAL ada beberapa warga yang kecewa dan protes kenapa tidak ada digester Sebagian besar warga yang belum mempunyai WC tapi mungkin warga yang bicara tersebut tidak ikut so- berala­ an tidak mempunyai cukup uang untuk membuat s sialisasi dari awal jadi mereka belum memahami kenapa WC sendiri. “Dari pada hanya untuk membuat lubang ko- tidak dibangun digester di IPAL tersebut. Setelah dijelaskan toran mendingan duit yang ada untuk makan,” ujar salah bahwa lokasi di jalan sehingga tempat/lokasi untuk memba­ satu warga beralasan. Sarana sanitasi ini terbilang sangat ngun digester tidak ada akhirnya warga memahami dan murah, karena Kang Idin, Enjat, Wak Dus, Mas Agus, dan mereka sudah puas adanya pembangunan perpipaan ko- warga dukuh Pemaron lain yang tidak memiliki WC dapat munal di Dusun Karang Kulon, Pucang, Secang. Keberadaan menikmati MCK Plus++ milik mereka sendiri tanpa intimi- IPAL sudah mengurangi setengah dari pencemaran pem- dasi atau bahkan ancaman disintegrasi. buangan limbah dari rumah-rumah yang sebelumnya lang- Namun demikian, pembangunan sarana sanitasi ini sung di buang ke sungai. memakan biaya yang tidak sedikit. Bagaimana tidak? Ba- n Nur Aisiah Ulfa, TFL Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ngunan ini dibuat dengan konstruksi yang sangat kokoh dan arsitektur yang sangat megah untuk ukuran MCK umum. Dari Boja Menuju Kendal Sehat Sehingga wajar jika Wasmun, seorang warga Pemaron, berandai kalau anggaran Sanimas digunakan untuk mem- Kampung Bada’an, Desa Bebengan, adalah salah satu bangun rumah, bisa cukup untuk membangun 2 dari kampung padat dan miskin yang ada di Kabupaten Ken- unit rumah. Bahkan Pak Waryono, ketua KSM, dal yang menjadi lokasi Sanimas. Lokasi Sanimas tepatnya membayangkan anggaran tersebut adalah ber­ da di wilayah RT 03/RW 06 seluas 100 m3, sedangkan a miliknya, dia akan membeli 40 5
  • 7. ton bibit bawang merah untuk ditanam di lahan seluas 20 SANIMAS 3 in 1 hektar. Yang lebih menggelikan lagi, Mas Yusuf membayang- kan dana tersebut untuk membeli kerupuk, bisa jadi berapa Sanimas rasanya cukup sukses sebagai pionir program ratus kantong, ya? penanganan air limbah di perkotaan dalam skala komunal nZaki + Nur, TFL Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 50-200 KK. Namun demikian masih tetap diperlukan suatu inovasi dalam implementasinya. Pemalang: Tempat Angon Bebek Sebagai contoh, penanganan sanitasi di satu wilayah jadi MCK Plus dampingan Sanimas akan lebih baik bila tidak hanya terfokus pada aspek air limbah saja, tetapi juga dapat Kampung Gumelem RW I kelurahan Mulyoharjo meru- mengintegrasikannya dengan persampahan dan mungkin pakan salah satu lokasi Sanimas 2009 di Kabupaten Pema- juga drainase dalam satu kawasan yang sama. Dengan itu lang. Lokasi yang sekarang dibangun MCK plus tersebut ada- dampak yang diharapkan menjadi lebih terlihat karena lah tempat angon bebek, yang kumuh, kotor, menjijikkan permasalahan di perkotaan terasa makin kompleks. dan juga ditambah sebagian besar warga yang BAB (buang Dengan demikian penerapan "program 3 in 1" seperti air besar) di sepanjang saluran. itu dapat menjadi program komprehensif dalam persoalan Sungguh, sangat mengharukan melihat kondisi sekarang, sanitasi di kawasan padat permukiman. masyarakat melakukan hal yang sama di tempat yang sama Inovasi dan kreativitas program perlu dikembangkan tetapi berbuah sesuatu yang bisa dimanfaatkan yaitu bio- hingga Sanimas tidak menjadi program yang instan dan gas. Bila kita melihat pemandangan sekarang dan sebelum- monoton. Pengalaman membuktikan opsi simple sewerage nya sudah terjadi perubahan yang luar biasa, dan semoga system yang ditawarkan Sanimas lebih bisa berkelanjutan, sarana MCK plus yang dibangun ditempat angon bebek terutama dalam operasional dan perawatan. Ini tersebut bisa optimal dalam penggunaan bagi masyarakat. menyebabkan Sanimas layak diprioritaskan, dengan tetap Memang harus diakui, untuk mengubah perilaku membuka opsi kepada pilihan sistem yang telah ada, masyarakat tidaklah seperti membalikkan telapak tangan n I Made Yudi Arsana, Koordinator Sanimas BaliFokus tetapi dibutuhkan keteladanan, keseriusan dan perjuangan (2003-2008) yang tiada ternilai, dan nampaknya memang terasa mudah untuk diucapkan “mengubah tempat angon bebek” menjadi Sanimas: Dari Masyarakat “tempat angon manusia”. untuk Masyarakat nJamroni, TFL Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah Partisipasi masyarakat merupakan hal pokok da- Sirampog, Sanimas lam pengembangan Sanimas. Melalui proses partisipasi Terbesar di Indonesia masyarakat bisa merencanakan, melaksanakan dan melaku- kan evaluasi terhadap setiap aktivitas yang dilakukan. Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan untuk Setelah masyakat mempunyai kesadaran bersama akan kemajuan program Sanimas. Jumlah kamar mandi dan WC se- pentingnya sarana saniatasi, maka tahap kontruksi atau pem- banyak 27 unit yang terbangun, Pondok Pesantren Al-Hikmah bangunan sarana akan sangat mudah, karena masarakat akan 2 di Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, terlibat secara aktif dalam pembangunanya. Ini akan melahir- merupakan Sanimas terbesar di Indonesia. Prestasi ini tidak kan rasa memliki yang tinggi terhadapa sarana yang dibangun lepas dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Al-Mutho- dan juga akan mau merawatnya dengan baik. haroh yang menjadi panitia pembangunan Sanimas. Semula Tahap yang pasti akan dilalui setelah pelaksanaan pem- dari rencana awal hanya terbangun 10 unit WC, tetapi dengan bangunan sarana Sanimas adalah tahap pemanfaatan dan kontribusi tunai mencapai Rp.97.979.000 dan tenaga menca- perawatan oleh masyarakat yang dikoordinir oleh badan pai Rp.10.987.600, maka terwujudlah bangunan Sanimas den- pengelola/KSM. Itu sebabnya KSM dibekali pengetahuan gan kapasitas daya tampung pengguna mencapai 1.000 jiwa. mengenai perawatan dan pengelolaan. Untuk 27 unit yang terbangun masing-masing unit terdiri dari 1 Dari proses yang dilakukan dalam program ini jelas Sanimas WC duduk dan shower untuk mandi. WC yang digunakan ada- mengarusutamakan perubahan perilaku. Kalau hanya mem- lah WC duduk agar air sabun tidak dapat masuk lubang WC, buat bangunan fisik relatif mudah, tapi tak kalah pentingnya sedangkan penggunaan shower agar air yang digunakan lebih adalah keterlibatan/partisipasi masyarakat agar program ini hemat dari pada menggunakan model bak mandi. benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat sendiri. nPandhu, TFL Bumiayu, Jawa Tengah nDanar Pramono, Senior TFL wilayah Provinsi DI Yogyakarta Suara Anda 6
  • 8. Bustaman Semarang: Dari Sanimas Bisa Bikin Balai RW Kami tinggal di perkampungan di tengah Kota Semarang yang luas wilayahnya ± 5 hektar, dengan jumlah penduduk 990 jiwa, yang terdiri dari 330 KK. Di sini, pada umumnya penduduk bekerja sebagai wiraswasta dengan rata-rata penghasilan Rp. 750.000 per-bulan. Warga kami yang memiliki jamban sekitar 55%, selebihnya menggunakan MCK umum. Sebelum Sanimas masuk ke tempat kami, warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan buang air besar, dikarenakan MCK umum tidak dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah, karena 45% warga tidak mempunyai jamban sendiri. Kebanyakan masyarakat buang air besar menggunakan Kali Semarang sebagai jamban umum. Kebiasaan anak-anak kecil di kampung kami buang air besar di selokan dan banyak yang ISTIMEWA akhirnya terserang penyakit diare. Setelah Sanimas masuk ke wilayah kami, banyak perubahan yang dirasakan masyarakat, baik dari segi kebiasaan buang hajat sampai kebersihan lingkungan. Anak- anak kecil buang hajat di MCK Plus++. Setelah selesai, cuci tangan. Dan yang menarik, orang dewasa ikut kebiasaan anak kecil (setelah selesai langsung cuci tangan). Inilah perubahan perilaku masyarakat dari yang jorok menjadi yang bersih, karena tempat kami dijuluki PAKUMIS (Padat Kumuh dan Miskin). Proses mendapatkan program Sanimas tidak semudah apa yang kami bayangkan. Semua melalui proses-proses yang kami tempuh, karena kebiasaan masyarakat kami sulit Banjarnegara: Ada Air Siap Minum diajak untuk musyawarah. Itulah tantangan kami untuk di Sanimas mewujudkan kampung yang bersih dan higienis, serta mengubah perilaku masyarakat. Sanimas yang dibangun pada tahun 2009 mendapatkan Alhamdulillah, melalui tahapan-tahapan yang sulit kami julukan Sanimas termewah di Kabupaten Banjarnegara. lalui, akhirnya Sanimas dapat dirasakan oleh masyarakat Fasilitasnya berupa MCK++ yang secara resmi beroperasi dan sangat berguna bagi lingkungan sekitarnya. Dari hasil pada bulan Februari 2010. Sanimas ini merupakan kerja MCK Plus++, kami dapat membangun tempat balai RW yang sama antara BORDA, LPTP, DPU, BAPPEDA, Pemda Ban- terletak di atas MCK Plus dan melaksanakan pavingisasi jarnegara dan masyarakat Sokanandi. Sarana terdiri dari (memasang paving block) di lingkungan kampung dan juga kamar mandi, toilet, tempat cuci, dilengkapi dengan biogas. dapat membantu warga yang salah satu anggotanya wafat. Memasak di sini akan lebih ringan biayanya daripada meng- Dan sekarang, Sanimas di kampung kami menjadi Sanimas gunakan gas elpiji atau minyak tanah. Selain itu, dilengkapi percontohan di Jawa Tengah. juga alat air minum kesehatan RO (Reverse Osmosis) yang MCK Plus++ di lingkungan kami merupakan bantuan dapat menghasilkan air minum. Air dari sumur langsung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota bisa diminum dengan lebih sehat jika dibanding dengan Semarang dan BORDA yang dibangun mulai Desember memasak air. 2005 hingga Mei 2006. Total telah menghabiskan dana 280 Karena bangunan MCK Plus++ yang mewah dan bersih juta (Pemprov sebesar Rp. 85 juta, Pemkot sebesar Rp. 135 sering warga sekitar menggunakan untuk duduk-duduk juta, Borda sebesar Rp. 50 juta dan swadaya sambil mengobrol. Anak-anak bermain di kolam air mancur masyarakat sebesar Rp. 10 juta). dan sering sehabis pulang sekolah singgah dulu ke MCK++. n Azhar, Ketua KSM Pangrukti Luhur, Kota n Adi, TFL Kabupaten Banjarnegara Semarang 7 Suara Anda
  • 9. Laporan Utama Potret Pembangunan Sanitasi Indonesia S SACHA ecara sederhana sanitasi dapat diartikan sebagai Namun, sejarah panjang ini ternyata tidak menjadikan upaya pencegahan terjadinya kontak langsung negara kita maju di bidang sanitasi. antara manusia dengan kotoran ataupun bahan Meskipun sistem ini kemudian dikembangkan di berbahaya lainnya, melalui penyediaan solusi- berbagai tempat, namun hingga saat ini baru tersedia di solusi teknis, perekayasaan maupun penerapan 10 kota besar dan 2 kota kecil di seluruh Indonesia yang perilaku hidup bersih dan sehat. Pengertian inilah yang hanya melayani sekitar 2,13 persen penduduk secara kemudian menjadi dasar bagi berbagai pihak untuk nasional. Selain proyek Denpasar Sewerage Development berlomba-lomba menemukan cara terbaik pencegahan Project (DSDP) di Bali, sepertinya penerapan sistem ini kontak langsung tersebut. Sanitasi sendiri saat ini, secara masih belum dikembangkan secara signifikan untuk praktisnya, diartikan sebagai kegiatan penanganan air memenuhi layanan bagi masyarakat. Mengingat bahwa limbah, persampahan dan drainase. satu sambungan dari sistem ini menghabiskan Rp 5-6 juta, mungkin saja sistem ini memang terlalu mahal untuk Fakta Sanitasi diterapkan di Indonesia pada saat ini. Sejarah pembangunan sanitasi kita sebenarnya Lalu bagaimana dengan sistem lain yang diterapkan? amatlah panjang. Misalnya, sistem penanganan air limbah Dengan memasukkan sistem setempat (on-site) dan perpipaan (off site) telah ada sejak jaman penjajahan komunal pun ternyata cakupan layanan air limbah hanya di Bandung, Cirebon, Surakarta, dan mencapai sekitar 69 persen tanpa memperhatikan Yogyakarta pada tahun 1910. kualitasnya. Sehingga bila dihitung secara kasar, masih 70 8
  • 10. juta penduduk melakukan Buang Air Besar Sembarangan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tidak hanya itu, (BAB), baik di sungai, kebun dan tempat lainnya. taraf kualitas hidup individu pun menjadi menurun. Selanjutnya pembangunan persampahan, meskipun Pendapat umum bahwa perluasan lapangan kerja hampir setiap pemerintah daerah terlihat begitu adalah solusi terbaik bagi perbaikan tingkat kesejahteraan antusias untuk menangani permasalahan sampah ekonomi yang kelak berujung pada pengentasan melalui penganggaran setiap tahunnya, namun faktanya kemiskinan bisa jadi benar adanya. Akan tetapi untuk cakupan layanan secara nasional baru mencapai 20,63%. memastikan pencapaian tujuan tersebut, kontribusi Artinya baru sekitar 20 persen sampah yang terangkut pembangunan sanitasi dan peningkatan layanan air ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Kemudian kondisi ini minum tetap diperlukan. Sebab keberadaan layanan diperburuk dengan kenyataan bahwa 98 persen TPA masih sanitasi yang baik dapat mencegah berkurangnya menggunakan sistem open dumping. pendapatan penduduk sehingga membantu memutus Sementara penanganan drainase juga tidak jauh salah satu mata rantai penyebab kemiskinan yang nyata di lebih baik. Mari kita amati lingkungan tempat tinggal hadapan kita. kita. Hampir bisa dipastikan drainase di lingkungan kita bercampur dengan air limbah rumah tangga (grey water), Isu Utama meskipun di perumahan kelas menengah. Bahkan di Uraian sekilas potret sanitasi di atas sepertinya begitu beberapa kawasan kumuh, tidak sulit menemukan limbah mengerikan. Lalu apa penyebabnya? Pada Konferensi tinja bercampur dalam aliran drainase. Berdasar data yang Sanitasi Nasional (KSN) II di bulan Desember 2009, Deputi ada, hanya 52,83 persen saluran drainase yang berfungsi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas menyampaikan 5 dengan baik. Sisanya mungkin memang tidak terawat atau (lima) permasalahan pembangunan sanitasi di yang paling sering kita temui adalah sampah yang begitu Indonesia, yaitu (i) ketersediaan sumber dana h yang minim yang berujung pada investasi luru rakus memenuhi ruang drainase ini. Secara sinis, mungkin kondisi ini dapat kita sebut sebagai ir se an i p d kurang memadai. Kepedulian pemerintah sistem terpadu (integrated system) sampah Hamkota aten dlum sudah cukup baik dalam beberapa tahun up be dan air limbah dalam saluran drainase. kabnesia unyai terakhir namun alokasi dana masih o p belum memadai. Di sisi lain, skema Ind memncana an Dampak Buruknya Sanitasi re nga an n g pembiayaan yang bersumber dari Secara sederhananya, apa saja yang dihasilkan na asi y ai pe nit ad non-pemerintah masih belum dari kondisi sanitasi seperti yang digambarkan sa em optimal, baik dalam bentuk sebelumnya? Paling mudah, kita mulai saja dari praktik m investasi swasta maupun Corporate BABS, yang ternyata menghasilkan sekitar 14.000 ton Social Responsibility (CSR); (ii) kesadaran tinja plus 176.000 m3 urine yang terbuang setiap harinya pelaku yang masih rendah. Masih tingginya jumlah ke lingkungan. Akibatnya sekitar 75 persen sungai sebagai penduduk yang melakukan praktik BABS, dan rendahnya sumber utama air baku PDAM tercemar berat dan di utilisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan perkotaan sebagian besar air tanah tercemar oleh bakteri Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan bukti e-coli yang berasal dari tinja manusia. dari kurangnya kesadaran pelaku baik masyarakat maupun Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah seberapa pemerintah daerah, serta masih rendahnya kesediaan buruk dampak dari kondisi sanitasi yang kurang memadai membayar dari masyarakat; (iii) perangkat peraturan ini? Sebuah studi bertajuk Economic Impact of Sanitation belum memadai. Terkait penanganan air limbah, regulasi in Indonesia, yang dilaksanakan oleh WSP Bank Dunia yang mengatur hanya berupa satu pasal dalam Undang- tahun 2008 menyimpulkan bahwa beragam dampak dari Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya kondisi sanitasi buruk di antaranya adalah (i) kehilangan Air, yaitu pasal 21 ayat 2, yang menyatakan bahwa waktu produktif akibat sakit seperti diare, (ii) kehilangan perlindungan dan pelestarian sumber air salah satunya pendapatan untuk biaya pengobatan; (iii) menurunnya dilakukan melalui pengaturan sarana dan prasarana produktifitas sektor tertentu seperti pariwisata, dan sanitasi; (iv) institusi pengelola yang kurang profesional. perikanan; (iv) biaya pengolahan air limbah meningkat. Pengelolaan sanitasi masih belum menerapkan prinsip Semuanya bermuara pada kerugian bagi keseluruhan manajemen yang baik; (v) belum tersedia rencana induk perekonomian. Di Indonesia ancaman kerugian ekonomi pengelolaan sanitasi. Hampir seluruh kota dan dan finansial akibat kondisi sanitasi buruk tersebut kabupaten di Indonesia belum mempunyai mencapai Rp.58 triliun per tahunnya atau sekitar Rp.225 rencana penanganan sanitasi yang memadai. ribu per kapita (data tahun 2007) atau setara 2,3 persen 9 Laporan Utama
  • 11. (CTPS), Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM- RT), pengelolaan sampah, dan pengelolaan sampah (selengkapnya dapat dilihat pada Percik Edisi Desember 2008). Sementara program kedua adalah Sanitasi oleh Masyarakat (Sanimas). STBM mulai diperkenalkan pada tahun 2004, dan setelah melalui uji coba selama 2 tahun kemudian dilakukan replikasi sejak tahun 2006, sehingga akhirnya dicanangkan menjadi program nasional STBM pada tahun 2008 oleh Menteri Kesehatan. Saat ini STBM telah berhasil membebaskan sekitar 2.000 desa/dusun dari praktik BABS, yang menjangkau sekitar 4 juta orang. Ini merupakan perubahan yang cukup berarti dengan memperhatikan hal tersebut berhasil dicapai hanya dalam waktu 6 tahun. Prinsip yang berbeda dari STBM dibanding pendekatan terdahulu adalah PU ditiadakannya subsidi pemerintah bagi pembangunan Upaya Pemerintah jamban, dan fokusnya lebih pada perubahan perilaku. Sebelum era tahun 2000, perhatian pemerintah dalam Di samping itu, pemerintah Indonesia juga dianggap pembangunan sanitasi masih jauh dari memadai. Namun, sangat peduli terhadap pembangunan sanitasi. Oleh sejak 7-8 tahun terakhir pemerintah mulai menyadari karena itu, Indonesia telah menjadi salah satu negara pentingnya sanitasi. Hal ini terlihat dari disepakatinya yang menjadi kiblat pembelajaran pilar Stop BABS atau Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan di mancanegara dikenal sebagai Community-Led Total Penyehatan Lingkungan (AMPL) Berbasis Masyarakat. Sanitation (CLTS). Konsep Kelompok Kerja Air Minum dan Mengapa berbasis masyarakat? Hal ini sebagai upaya Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) sebagai focal point merubah pendekatan pemerintah yang top down dan pembangunan sanitasi bahkan akan diadopsi beberapa target oriented. Selama ini, hasil pembangunan diukur negara di Asia. hanya melalui target masif seperti sejuta jamban, dan Sementara Sanimas sendiri mulai diperkenalkan jauh banyak program sejuta lainnya. Akibatnya keberlanjutan lebih awal dari STBM yaitu pada tahun 2003 melingkupi 7 fasilitas yang dibangun menjadi rendah. Tidak sulit kota di Jawa Timur dan Bali. Sanimas awalnya merupakan menemukan monumen MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di bagian dari upaya uji coba terhadap Kebijakan Nasional seputar kita, yang bahkan diplesetkan menjadi Monumen Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Cipta Karya. Sebenarnya lebih tepatnya adalah Monumen Berbasis Masyarakat. Ciri khasnya masyarakat Ciptaan Kita semua. ikut berkontribusi dana dan material serta Sejak 7-8 hir berhasil, kemudian sejak tahun 2006, Kebijakan ini memberi ruang bagi terlibat dalam prosesnya. Setelah dianggap masyarakat untuk terlibat dalam proses rak tahun teintah Departemen PU telah menjadikan Sanimas pembangunan bahkan diberi tanggungjawab dalam pengelolaan fasilitas. Fokus menjadi pemer i program nasional bekerja sama  dengan mula i lebih pada memenuhi kebutuhan masyarakat menyadnya ar lebih dari 100 pemerintah daerah dengan dengan menjadikan masyarakat sebagai subyek didukung oleh LSM BORDA dan mitra dan bukan sekedar obyek. penting si kerjanya (selengkapnya tentang Sanimas Langkah selanjutnya adalah mencoba sanita pada tulisan di halaman lain). menerapkan kebijakan ini dengan pendekatan Walaupun tidak ditegaskan pembedaan yang berbeda. Secara umum perbedaan lokasi kedua program ini, tetapi secara umum Sanimas mendasarnya di antaranya adalah ketersediaan lahan cenderung dilaksanakan di daerah perkotaan dengan di perkotaan relatif lebih sulit, kepadatan penduduk ciri ketersediaan lahan yang terbatas dan kepadatan lebih tinggi, dan terdapat peluang mempunyai sistem penduduk tinggi. Sementara STBM lebih fleksibel. terpusat. Untuk itu, dirancang dua program berbeda Belajar dari Sanimas, kemudian dirancang upaya yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan melaksanakan pembangunan sanitasi perkotaan secara 5 (lima) pilarnya yaitu stop BABS (SBABS), lebih baik dan terarah. Salah satu isu yang mengemuka Cuci Tangan Pakai Sabun adalah pembangunan sanitasi yang bersifat sporadis. Laporan Utama 10
  • 12. Pemerintah daerah tidak mempunyai rencana dan sanitasi. Forum antarinstansi pemerintah sendiri telah arah yang jelas. Untuk itu, sejak tahun 2007 mulai ada sejak lama yang dikenal sebagai Pokja AMPL atau di diperkenalkan konsep Strategi Sanitasi Kota (SSK) di 6 beberapa daerah dengan nama Pokja Sanitasi. kota. SSK ini merupakan panduan pemerintah daerah Kemitraan juga dilakukan melalui pemanfaatan dana dalam melaksanakan pembangunan sanitasi sehingga Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan hasilnya dapat lebih optimal. SSK dibuat bersama oleh swasta. Sehingga saat ini pembangunan sanitasi perkotaan seluruh pemangku kepentingan di daerah. Sebagai bagian telah menjadi perhatian semua, baik pemerintah, dari penerapan SSK, dilakukan kegiatan peningkatan masyarakat dan swasta kapasitas bagi pemerintah daerah. Saat ini sudah lebih dari 10 daerah yang melaksanakan konsep SSK. Agenda Berikutnya Untuk lebih meningkatkan kinerja pembangunan Target sanitasi berupa tidak ada lagi praktik BABS sanitasi, sejak tahun 2009 dicanangkan Program di tahun 2014 telah tercantum secara jelas dalam Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). RPJMN 2010-2014. Pencapaian target tersebut menjadi Wakil Presiden dalam pembukaan Konperensi Sanitasi agenda utama kita semua paling tidak sampai tahun Nasional II di akhir Desember 2009 sekaligus juga 2014. Program nasional PPSP telah dicanangkan sebagai meresmikan pelaksanaan PPSP. Program STBM dan payung bagi pembangunan sanitasi ke depan. Program Sanimas merupakan bagian dari PPSP. STBM dan Sanimas telah mulai dilaksanakan secara luas. Puncak dari semua upaya ini tentunya penetapan Walaupun demikian dibutuhkan upaya yang lebih keras sanitasi sebagai salah satu target dalam Rencana agar kemudian pembangunan sanitasi menjadi prioritas, Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010- dan program PPSP dengan ujung tombaknya STBM dan 2014. Terkait sanitasi khususnya air limbah, secara jelas Sanimas menjadi arus utama pembangunan sanitasi di tercantum ”Terwujudnya kondisi Stop Buang Air Besar daerah. Dengan demikian, target meniadakan praktik Sembarangan (BABS) hingga akhir tahun 2014”. BABS pada tahun 2014 akan tercapai. Pembangunan sanitasi perkotaan juga diwarnai oleh Namun perlu dicamkan juga bahwa dalam pelaksanaan kesalahkaprahan berupa pandangan bahwa pembangunan pembangunan sanitasi, masyarakat merupakan sanitasi hanya menjadi tanggungjawab pemerintah. subyek dari keseluruhan prosesnya. Keberlanjutan dari Untuk itu, sejak tahun 2007 telah dibentuk suatu forum pembangunan sanitasi akan sangat tergantung pada kemitraan diantara pemangku kepentingan yang diberi keterlibatan dari masyarakat secara utuh. Untuk itu, nama Jejaring AMPL. Forum ini dimaksudkan untuk kesiapan pemerintah daerah dan keterlibatan masyarakat menyinergikan upaya pembangunan AMPL termasuk menjadi suatu keniscayaan. Siapkah kita?n (OM dan Yudhi) BORDA 11 Laporan Utama
  • 13. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman P embangunan sanitasi harus lengkap, yaitu pada tahap 2 ini. Di antaranya adalah pelibatan secara komprehensif dan terpadu. Untuk secara aktif pemerintah provinsi dan penyederhanaan itu diperlukan suatu strategi pembangunan dokumentasi SSK menjadi lebih kompak sehingga lebih sanitasi yang mencakup aspek pendanaan, mudah dipahami. peraturan, perubahan perilaku, dan Secara paralel pada rentang waktu 2008–2009 kelembagaan untuk menjamin keberlanjutannya. sejumlah kabupaten/kota juga mereplikasikan pendekatan Semua pihak harus belajar bahwa permasalahan untuk mendorong pemerintah daerah untuk menyusun sanitasi tidak melulu karena kecilnya anggaran. Namun SSK melalui berbagai program yang diselenggarakan oleh lebih pada kurangnya perencanaan yang baik sehingga mitra-mitra pemerintah, seperti Environmental Service sumber daya yang ada selama ini tidak termanfaatkan Program (ESP). Hingga saat ini, tercatat 24 kabupaten/ secara optimal dan hasil pembangunan pun tidak tepat kota telah menyusun Strategi Sanitasi Kota. sasaran bahkan mubazir. Bahasa lugasnya: Dana penting, tapi lebih penting rencana yang baik. It’s Prinsip Strategi Sanitasi Kota Dana p tap enting not about money, it’s about a good plan. Prinsip utama penyusunan SSK Untuk itu kemudian diperkenalkan konsep pentin i lebih , adalah (i) dari, oleh, dan untuk kota; (ii) gr Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) yang bencana komprehensif, berskala kota (city wide), dan sebagai bagian dari upaya melaksanakan It’s no aik. multi sektor; (iii) berdasarkan data empiris mo t abou pembangunan sanitasi secara terencana. t dan; (iv) perpaduan antara pendekatan top Penyusunan SSK ini merupakan bagian dari abouney, it’s tag Program Percepatan Pembangunan Sanitasi plan ood Permukiman (PPSP). Penyusunan Strategi Sanitasi Kota Menyadari pentingnya strategi pembangunan sanitasi, pemerintah mencoba untuk merumuskannya. Diawali dengan program sanitasi perkotaan di 6 kota percontohan melalui Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) pada tahun 2006 hingga awal 2008. Ke enam kota laboratorium sanitasi tersebut, yaitu: Denpasar, Blitar, Surakarta, Banjarmasin, Payakumbuh, dan Jambi didorong untuk menghasilkan suatu perencanaan strategis jangka menengah untuk pembangunan sanitasi kotanya melalui fasilitasi dari pemerintah pusat. Perencanaan strategis ini kemudian disebut sebagai Strategis Sanitasi Kota (SSK). SSK inilah yang akan menjadi acuan bagi pembangunan sanitasi kota (atau kabupaten) selama minimal 5 tahun ke depan bagi pemerintah setempat dengan target dan sasaran yang jelas. Dan yang lebih penting dapat mengikat seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melaksanakannya. Menilai capaian hasil yang positif, program ini dilanjutkan menjadi ISSDP tahap 2 yang kembali menyasar 6 kota di 3 provinsi. Berbagai perbaikan dan disempurnakan Laporan Utama 12
  • 14. Komprehensif, berskala kota (city wide), dan multi sektor Prinsip kedua ini mengharuskan SSK dapat memasukkan ketiga sub-sektor sanitasi dan mencakup seluruh kota. Sehingga tidak bersifat tambal ataupun parsial. Dan tentu saja SSK ini harus disusun oleh seluruh pemangku kepentingan kota, terutama sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang terkait dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi. Seluruh pemangku kepentingan tersebut akan duduk bersama dalam lembaga ad hoc yang biasa disebut sebagai Pokja Sanitasi ataupun Pokja AMPL. Berdasarkan data empiris BORDA Prinsip inilah yang akan mendasari akurasi dari suatu down dan bottom up. perencanaan strategis. Sejumlah data dan informasi Dari, oleh, dan untuk kota tentang kondisi sanitasi suatu wilayah kabupaten/kota Selama proses penyusunan SSK, seluruh tahapan akan dilengkapi data primer dari hasil survei. Data ini akan dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah memperkuat arahan pembangunan ke depan sekaligus pusat, provinsi, bahkan konsultan yang disediakan skala prioritas yang diperlukan dalam pentahapan hanya mendorong dan memfasilitasinya. Proses ini tentu implementasi. saja diharapkan bisa menumbuhkan rasa kepemilikan Perpaduan antara pendekatan top down dan bottom (ownership) yang kuat terhadap produk itu sendiri dan up selanjutnya akan lebih mudah untuk ditindaklanjuti atau Prinsip terakhir ini dimaksudkan untuk menutup dilaksanakan. berbagai kesenjangan yang selama ini terjadi. Seringkali program yang bersifat top down tidak sesuai dengan BORDA kebutuhan masyarakat. Tidak jarang pula program yang mengadopsi pendekatan bottom up tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya karena kurang didukung oleh penguasa. Perpaduan kedua pendekatan tersebut merupakan upaya memadukan aspirasi masyarakat dengan visi dan misi kota yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Manfaat SSK Sebagai suatu perencanaan strategis yang disusun secara komprehensif dan koordinatif, SSK merupakan cetak biru pembangunan sanitasi kota jangka menengah. Pemerintah daerah dapat memastikan arah pembangunan sanitasi dan target-target yang ingin dicapai dengan memperhatikan keberlanjutannya. Berbagai program sanitasi lainnya yang akan ataupun sedang dilakukan dapat diintegrasikan dalam kerangka SSK. Mengingat era otonomi daerah mengamanatkan pemenuhan layanan dasar menjadi tanggung jawab daerah, maka pemerintah setempat harus mengutamakan implementasi kegiatan pembangunan sanitasi yang dapat dilakukan secara mandiri. Namun, bila ada kegiatan yang memerlukan dukungan eksternal, maka SSK telah siap mengakomodasi pilihan tersebut. Sebagai contoh, bila suatu kabupaten/kota menerima bantuan melalui 13 Laporan Utama
  • 15. program Sanimas maka akan dengan mudah pemerintah telah mengimpelementasikan kegiatan bersakala kota. daerahnya menentukan lokasi yang paling membutuhkan Secara ringkas 6 komponen program atau tahapan dan siap untuk mengelolanya. Begitu pula bila ada PPSP, pentahapan sasaran kabupaten/kota selama rentang bantuan teknis dari luar, maka pemerintah kabupaten/ waktu 5 tahun dan peran masing-masing pemangku kota dapat secara cepat menempelkannya kepada proyek kepentingan dapat dilihat pada tabel berikut. fisik yang akan dilaksanakan sesuai daftar kegiatan yang Berdasar tabel di atas, target Pemerintah pada tahun ada dalam SSK. Jumlah Kota Sasaran Peran dan Momentum Sejarah No. Tahapan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 tanggung jawab Sanitasi Kampanye, edukasi, Pusat, Propinsi, Selama era pembangunan 1. advokasi dan pendampingan 41 49 62 72 82 (100) dan Donor sanitasi yang mendorong 2. Pengembangan 41 49 62 72 82 (100) Pusat, Provinsi Kelembagaan dan Peraturan penyusunan strategi dan Penyusunan Rencana berbagai upaya advokasi 3. Strategis (SSK) 24 41 49 62 72 82 Kabupaten/Kota di tingkat daerah dan Penyusunan Memorandum 4. 3 21 35 45 56 65 Pusat nasional, profil sanitasi Program mengalami peningkatan 5. Implementasi 3 24 59 104 160 Pusat, Propinsi, Kab/Kota, Donor luar biasa. Diawali deklarasi Pemantauan, bertemakan sanitasi di 6. Pembimbingan, Evaluasi, 27 65 108 166 232 307 Pusat, Propinsi tingkat kota berupa Deklarasi dan Pembinaan Blitar, dan Payakumbuh, Jambi, sanitasi naik ke panggung nasional melalui 2010 adalah mendorong 41 kabupaten/kota untuk dapat berbagai perhelatan besar berupa Konferensi menyusun SSK sesuai komponen tahap 3. Selain itu, Sanitasi Nasional ke-1 pada tahun 2007 dan Pemerintah juga harus melakukan tahap Konvensi Sanitasi Perkotaan pada tahun 2008. Wapre menyiapkan 49 kabupaten/kota lainnya Boedio s Puncaknya, pada pembukaan Konferensi sec no agar dapat menyusun SSK pada tahun 2010 Sanitasi Nasional ke-2 tanggal 8 Desember menara eksplisit melalui komponen tahap 1 dan 2. d 2009, sejarah mencatat program sanitasi suatuukung agar Untuk tahap 4, Pemerintah harus progra disuarakan seorang Wakil Presiden. Wapres sa i m memfasilitasi dan memberikan bantuan Boediono secara eksplisit mendukung yangndtasi teknis untuk kegiatan pembangunan yang agar suatu program sanitasi yang dapat dilaksa apat memerlukan dokumen pelengkap melalui secara nakan dilaksanakan secara nasional, yaitu nasion memorandum program. Sedang tahap 5 seluruh Program Percepatan Pembangunan al pemangku kepentingan secara bersama-sama Sanitasi Permukiman. mulai mengupayakan implementasi dari rencana program/kegiatannya. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahap terakhir atau ke-6 merupakan proses (PPSP) menyeluruh yang harus terus dilakukan pada seluruh Pada dasarnya, program ini merupakan replikasi secara tahapan sebelumnya di setiap kota. Seluruh tahapan nasional penyusunan SSK. Kota sasarannya meliputi tahunan tersebut harus terus berlangsung secara paralel 330 kabupaten/kota di seluruh Indonesia selama kurun dan berurutan hingga tahun 2014. 2010-2014. Adapun target PPSP sendiri tercantum dalam Penjelasan di atas cukup menunjukkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, pembangunan sanitasi 5 tahun ke depan amatlah yaitu (i) Stop BAB Sembarangan (Stop BABS) di wilayah berat dan menantang. Pada kesempatan Konferensi perkotaan dan pedesaan pada 2014; (ii) perbaikan Sanitasi Nasional 2009, Dirjen Cipta Karya Kementerian pengelolaan persampahan, melalui implementasi 3R Pekerjaan Umum, Budi Yuwono, menyampaikan bahwa (Reduce, Reuse, Recycle) dan TPA berwawasan lingkungan kita membutuhkan 55 triliyun untuk memenuhi seluruh (sanitary landfill dan controlled landfill); (iii) pengurangan pelaksanaan PPSP tersebut. Dan diperkirakan kurang genangan di sejumlah kota/kawasan perkotaan seluas dari setengahnya saja yang dapat dialokasikan oleh 22.500 Ha. Ketiga target itu diharapkan dapat dicapai Pemerintah. Jadi, meskipun anggaran sanitasi kita akan bila 330 kabupaten/kota telah menyusun meningkat secara luar biasa, tetap ada pekerjaan rumah SSK dan 169 di antaranya bersama untuk menutupi kekurangan tersebut. n (Yudhi) Laporan Utama 14
  • 16. Seputar Sanimas S BORDA Apa itu Sanimas? anitasi oleh Masyarakat atau lebih dikenal dengan Sanimas merupakan salah satu pilihan program untuk peningkatan kualitas di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan menerapkan pendekatan berbasis masyarakat. Prinsip Utama Sanimas Penetapan prinsip utama Sanimas didasarkan pada upaya untuk memastikan sarana sanitasi yang dibangun dapat berkelanjutan (sustainable), yaitu digunakan dan dikelola serta dirawat dengan baik oleh masyarakat. Untuk itu, berdasarkan pembelajaran pembangunan sanitasi selama ini ditetapkan 6 prinsip utama Sanimas yaitu (i) pendekatan tanggap kebutuhan (Demand lokasi/masyarakat. Untuk seleksi kota/kabupaten akan Responsive Approach), (ii) seleksi sendiri (self-selection), ditentukan salah satunya berdasarkan berapa besarnya (iii) pilihan sarana teknologi sanitasi (technology informed alokasi dana yang disiapkan oleh APBD; semakin besar choices), (iv) pendanaan multi sumber (multi-source alokasi dana yang disiapkan oleh APBD maka semakin siap of fund), (v) pemberdayaan (capacity building) dan (vi) kota/kabupaten tersebut untuk melaksanakan program partisipasi (participative). Sanimas, begitu juga sebaliknya. Sedangkan untuk seleksi lokasi/masyarakat, masyarakat dibantu (difasilitasi) a. Pendekatan Tanggap Kebutuhan untuk melakukan identifikasi potensi dan kekurangan Pendekatan tanggap kebutuhan (Demand Responsive yang dimiliki secara obyektif, berdasarkan kenyataan Approach/DRA) dalam Sanimas ini diartikan sebagai yang ada di lapangan. Kemudian hasil identifikasi pemenuhan kebutuhan yang diikuti oleh kemauan untuk tersebut yang informasinya bersifat kualitatif kemudian berkontribusi. dikuantifisir dengan sistem angka yang kemudian dibuat Prinsip DRA ini diterapkan pada semua tahap skor. Kemudian skor tersebut dibawa ke pertemuan pelaksanaan Sanimas. Pertama, pada tahap seleksi kota/ yang disebut pertemuan stakeholders masyarakat untuk kabupaten, dimana HANYA kota/kabupaten yang butuh melakukan penentuan lokasi secara bersama-sama dan dan ada kemauan untuk mengalokasikan dananya saja terbuka. yang akan difasilitasi. Kedua, dalam tahap seleksi lokasi/ Dalam pertemuan tersebut, skor dari satu lokasi masyarakat, dimana HANYA lokasi/masyarakat yang butuh akan dibandingkan dengan skor yang dimiliki oleh calon dan ada kemauan berpartisipasi dan berkontribusi saja lokasi lain. Prinsipnya, semakin besar skor yang diperoleh yang akan difasilitasi. Dan prinsip DRA ini juga diterapkan oleh suatu lokasi/masyarakat maka dinilai lebih siap pada saat masyarakat harus memiliki sarana teknologi untuk melaksanakan program Sanimas. Seleksi akan sanitasinya karena masyarakat harus mempertimbangkan menentukan jumlah lokasi yang terpilih disesuaikan biaya operasi dan pemeliharaan yang harus ditanggung. dengan ketersediaan dana. Setelah acara penentuan lokasi tersebut selesai, b. Seleksi Sendiri kemudian dibuat berita acara seleksi Seleksi sendiri masyarakat atau community self- masyarakat yang ditandatangani oleh semua selection adalah satu kegiatan untuk melakukan wakil masyarakat dan pemda serta fasilitator. seleksi, baik seleksi kota/kabupaten maupun seleksi 15 Laporan Utama
  • 17. c. Pilihan Sarana Teknologi Sanitasi APBD kota/kabupaten. Berdasarkan pengalaman Sanimas, Dalam Sanimas disediakan katalog yang dikenal porsi pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Pusat sebagai ICC atau Informed Choice Catalogue yang berisi (25%), Propinsi (14%), kota/kabupaten (53%), masyarakat berbagai pilihan sarana teknologi sanitasi sebagai sebuah (4%). menu yang akan bisa dipilih oleh masyarakat untuk Proporsi seperti ini jelas sekali menunjukkan bahwa memecahkan masalah sanitasinya. Alternatif teknologi tanggungjawab terbesar ada pada pemerintah kota/ sanitasi beragam mulai dari yang paling sederhana kabupaten. Namun sayangnya, mulai 2010 pendanaan sampai ke teknologi yang lebih canggih. Katalog tersebut Sanimas ini justru diubah dimasukkan kedalam DAK juga dilengkapi dengan informasi tentang kelebihan dan sehingga konsep berbagi (sharing) pendanaan tersebut kekurangan masing-masing teknologi, perkiraan harga kemudian sudah sulit diterapkan. Akibatnya banyak setiap teknologi sanitasi dan seterusnya. pemerintah kota/kabupaten yang membatalkan alokasi Pilihan sarana teknologi sanitasi tersebut mencakup: kontribusi dananya. sarana sanitasi di tingkat rumah tangga, sistem penyaluran Padahal meyakinkan pemerintah daerah untuk air limbah domestik, pengolahan limbah domestik dan berpartisipasi dalam pembiayaan multi sumber ini cukup pembuangan limbah setelah diolah termasuk berat. Pada awal dilaksanakannya Sanimas tahun penanganan lumpur tinja. Jenis limbah yang harus Pem 2003, bahkan BORDA pernah diusir oleh salah biayaa satu Pemda karena permintaan agar alokasi ditangani mencakup limbah rumah tangga (grey sanita n d p si dilaauat water) dan tinja (black water). dana pemda lebih dari 50 persen. Bagi Pemda Penyediaan informasi dalam bentuk k denga kan sebesar 10itu, dana pendamping biasanya hanya pada saat katalog pilihan teknologi sanitasi ini belum “gotonn cara persen. pernah dilakukan oleh program-program royon g- sanitasi sebelumnya. Katalog ini penting g” e. Pemberdayaan untuk membiasakan masyarakat memilih Pemberdayaan adalah satu prinsip dalam dan menentukan sarana teknologi sanitasinya sendiri. Sanimas yang diterapkan pada seluruh tahapan Masyarakat memiliki kesempatan untuk mempelajari, program. Pemberdayaan atau peningkatan kapasitas ini mengkaji, menganalisis serta menyimpulkan teknologi diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk sanitasi mana yang cocok dan sesuai dengan kondisi yang meningkatkan kapasitas berbagai pelaku penanganan ada di masyarakat. Pada saat memilih, masyarakat juga sanitasi berbasis masyarakat. Pemberdayaan atau harus mempertimbangkan tingkat kemudahan, keahlian peningkatan kapasitas ini dilakukan pada tataran yang diperlukan serta biaya yang yang harus ditanggung penyiapan kapasitas tenaga yang dipersiapkan sebagai untuk operasional dan perawatannya. Apabila masyarakat fasilitator, baik pada tingkat pemda maupun lembaga kurang jelas akan tentang suatu jenis teknologi sanitasi pemberdayaan masyarakat. Baik staf pemda maupun maka fasilitator teknis Sanimas akan membantu lembaga swadaya masyarakat dipersiapkan untuk menjadi memberikan informasi. fasilitator pelaksana Sanimas di lapangan. Peningkatan kapasitas berikutnya adalah pada tingkat d. Pendanaan Multi Sumber masyarakat sebagai calon pengguna sarana agar bisa Salah satu pembelajaran yang dapat diambil dari mengelola kegiatan mulai dari persiapan, pembangunan program Sanimas adalah sistem pendanaan sanitasi serta operasional dan perawatan. Masyarakat yang yang bersumber dari berbagai sumber, mulai dari APBN, dilatih adalah mereka yang sudah dipilih oleh masyarakat APBD Propinsi, APBD Kota/Kabupaten, swasta/LSM, dan untuk menjadi pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat masyarakat, atau akrab disebut sebagai sistem pendanaan sebagai pengelola sarana sanitasi. Mereka ditingkatkan multi sumber. kemampuan dan keterampilannya untuk mengelola Selama pelaksanaan program Sanimas dalam 6 kegiatan, mengelola keuangan, dan mengawasi kualitas tahun yang dimulai sejak tahun 2003 sampai 2009, pola bangunan yang nantinya akan dikelola sendiri. pembiayaan seperti ini ternyata dapat dilakukan secara Pelatihan juga diberikan kepada masyarakat yang baik. Artinya pembiayaan sanitasi dapat dilakukan dengan akan bekerja untuk pembangunan fisik sarana sanitasinya cara “gotong-royong”. Program sanitasi yang selama ini seperti tukang, mandor serta tenaga kerja lainnya. lebih banyak dibebankan kepada APBN, sedikit demi Termasuk pelatihan bagi operator yang akan mengelola sedikit, melalui program Sanimas, beban pembiayaan dan merawat sarana sanitasi masyarakat tersebut sehari- tersebut mulai bergeser menjadi porsinya hari. lebih banyak dibebankan pada Laporan Utama 16
  • 18. f. Partisipasi Perkembangan Sanimas Partisipasi masyarakat adalah hal krusial dalam Program Sanimas ini telah berlangsung sejak tahun program Sanimas, dan juga program-program lain 2003, merupakan inisiatif kerjasama Pemerintah yang berbasis masyarakat, karena sarana sanitasi yang Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui Australian dibangun nantinya harus digunakan dan dikelola oleh International Agency for International Development masyarakat secara terus-menerus. Bisa dipastikan bahwa (AusAID) dan dikelola oleh Water and Sanitation Program apabila tidak ada partisipasi maka masyarakat tidak akan (WSP) World Bank. Bremen Overseas Research and mau menggunakan, tidak mau mengelola, apalagi ada Development Association (BORDA), bersama mitra rasa memiliki. LPTP, BEST, BALIFOKUS, YIS dan LPKP, bertindak sebagai Partisipasi diartikan sebagai pelibatan masyarakat pelaksana (executing agency). di dalam seluruh proses, sejak dari perencanaan, Sebagai uji coba (pilot project), pada tahun 2001-2003 pelaksanaan pembangunan dan evaluasi. Namun dalam program ini dilaksanakan di 2 propinsi yang termasuk implementasinya, biasanya para pelaku akan terjebak paling padat di Indonesia yakni propinsi Jawa Timur dan pada 2 pilihan sulit: pertama, partisipasi penuh dimana Bali. Di dua propinsi tersebut dipilih 7 kota/kabupaten seluruh proses sejak dari gagasan, perencanaan, dengan menggunakan prinsip Demand Responsive BORDA Approach (DRA) atau pendekatan tanggap terhadap kebutuhan. Pemilihan kota/kabupaten berdasarkan kondisi obyektif terkait sanitasi dan adanya minat dari pemerintah kabupaten/kota bersangkutan. Setelah program uji coba ini dianggap berhasil, kemudian pada tahun 2004 atas inisiatif BAPENAS melalui Pokja AMPL Nasional dan BORDA dengan menggunakan pendekatan yang sama, Sanimas berhasil direplikasikan di 7 kota/ kabupaten yang sama di kedua propinsi tersebut. Oleh karena itu, kemudian pada tahun 2005, atas inisiatif dari Departemen KIMPRASWIL dengan pendanaan APBN dan BORDA, program ini diperluas menjadi 4 provinsi yakni Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan DIY, yang bila ta mencakup 15 kota/kabupaten. partisi k ada Keberhasilan pelaksanaan uji coba dan p maka asi replikasi terbatas Sanimas dianggap berhasil, masya r tidak a akat sehingga pada tahun 2006, Direktorat kan Pengembangan Penyehatan Lingkungan mengmau gunak Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta karya, an Departemen Pekerjaan Umum, melakukan evaluasi dan penyempurnaan program. pelaksanaan, evaluasi dilakukan oleh masyarakat. Kedua, Setelah itu kemudian Sanimas direplikasikan di partisipasi proporsional dimana masyarakat akan terlibat 22 provinsi di seluruh Indonesia dengan target 100 lokasi pada bagian pekerjaan yang prinsip. yang kemudian terealisasi 79 lokasi di 67 kota/kabupaten Dalam program Sanimas, dengan sistem pendanaan dengan pendanaan dari pemerintah pusat, pemerintah multi sumber dan dana pemerintah dibatasi oleh kota/kabupaten, masyarakat dan BORDA. Selanjutnya, waktu per Desember, bentuk partisipasi juga harus pada tahun 2007, diimplementasikan di 132 lokasi di menyesuaikan. Partisipasi masyarakat dimulai dari proses 29 propinsi dan tahun 2008 di 17 propinsi di 129 kota/ seleksi lokasi ketika masyarakat terlibat dalam proses kabupaten. Sedangkan untuk tahun 2009, dilakukan di tersebut, atau yang disebut community self-selection 17 propinsi, 65 kota/kabupaten, 97 titik/lokasi. Program process. Proses seleksi dilakukan secara cepat, dilakukan Sanimas akan terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya dalam waktu sehari dengan cara identifikasi potensi dan agar akses masyarakat yang tinggal di perkampungan kekurangan yang dimiliki dilanjutkan dengan pertemuan padat dan berpendapatan rendah di perkotaan pelaku masyarakat untuk penentuan lokasi, dengan sistem terhadap sanitasi yang layak semakin skor. Lokasi yang skornya lebih tinggi akan menjadi lokasi meningkat, sekaligus untuk mendorong yang paling siap untuk melaksanakan program Sanimas. pencapaian target MDGs 2015. 17 Laporan Utama
  • 19. kat Masyara arik Tahapan Sanimas yang tert c. Seleksi kampung rus Secara umum terdapat 6 (enam) tahapan kem udian haan Seleksi kampung atau seleksi masyarakat k Sanimas, yaitu (i) road show, berupa seminar mengirim ngan dengan pendekatan seleksi mandiri yang da multi kabupaten/kota; (ii) pelatihan tenaga surat un dinas dimulai dari daftar panjang (long list) dan kepa da jawab daftar pendek (short list) kampung dan fasilitator lapangan kabupaten/kota terpilih; pen anggung ilitasi as (iii) seleksi kampung; (iv) penyusunan Rencana untuk dif penjelasan program Sanimas kepada Kerja Masyarakat (RKM); (v) konstruksi dan masyarakat yang masuk dalam daftar pendek. peningkatan kapasitas; (vi) operasional dan Masyarakat yang tertarik kemudian harus mengirimkan pemeliharaan. surat undangan kepada dinas penanggungjawab untuk difasilitasi. Jika peminat dalam satu kota/kabupaten lebih a. Seminar multi-kota/kabupaten. banyak dari ketersediaan dana, dilakukan proses seleksi Dalam seminar tersebut dijelaskan tentang beberapa dengan menggunakan metode RPA (Rapid Participatory hal diantaranya (i) pentingnya penanganan masalah Appraisal) dengan sistem skor. Masyarakat menilai sendiri sanitasi, terutama di lingkungan masyarakat berpenduduk kemampuannya kemudian berdasarkan nilai yang ada padat dan miskin di kawasan perkotaan, dan sanitasi sudah bisa ditentukan sendiri pemenangnya dengan menjadi tanggungjawab semua pihak, (ii) garis besar sistem urutan (ranking). Model seleksi ini dilakukan program Sanimas termasuk prinsip dan tahap-tahap dengan cara transparan dan adil dalam sebuah pertemuan pelaksanaan Sanimas dan pendanaannya, peran berbagai dengan para wakil masyarakat. Hasil dari seleksi kemudian pihak dalam pelaksanaan Sanimas, serta jangka waktu disepakati dengan penandatanganan Berita Acara oleh implementasi. Sekembali dari seminar, pemerintah kota/ semua pelaku yang hadir dalam pertemuan tersebut. kabupaten yang berminat harus mengirimkan surat minat ke departemen PU, untuk kemudian dilakukan d. Penyusunan dokumen rencana kerja masyarakat penandatanganan kesepakatan MoU. atau disingkat RKM Penyusunan RKM dilakukan secara partisipatif. b. Pelatihan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Masyarakat diberikan ruang seluas mungkin untuk Pemerintah kota/kabupaten yang telah mengambil keputusan untuk menangani masalah menandatangani MoU kemudian mengirimkan tenaga sanitasinya sendiri. Kegiatan ini dimulai dari penentuan fasilitator dari dinas penanggungjawab dan wakil calon penerima manfaat program, pemetaan wilayah masyarakat untuk mengikuti pelatihan Tenaga Fasilitator pelayanan, pemilihan sarana teknologi sanitasi, Lapangan (TFL) selama satu minggu bersama dengan TFL penyusunan detail engineering design (DED), dari kota/kabupaten lain. Selama pelatihan, mereka diberi penyusunan rencana anggaran dan belanja (RAB), pembekalan berupa pengetahuan dan keterampilan untuk penentuan kelompok swadaya masyarakat (KSM) memfasilitasi masyarakat dalam penerapan Sanimas. pengguna, penentuan dan kesepakatan iuran baik untuk Peta Sebaran Sanimas Sumatera Utara Sulawesi Sumatera Barat Utara Riau Kalimantan Bangka Timur Sumatera Selatan Belitung Kalimantan Sulawesi Tengah Barat Bengkulu Kalimantan Sulawesi Lampung Selatan Tenggara Jawa Tengah Sulawesi Banten Jawa Selatan Jawa Barat Timur Yogyakarta Bali BORDA-Network partner NTB Konsultan PU Laporan Utama 18
  • 20. Rekapitulasi Sanimas 2003-2009 Jumlah Pilihan Teknologi Pengguna Tahun Kota/ MCK Komunal Kombinasi MCK Pengelola Provinsi Lokasi KK Jiwa Kab Plus Perpipaan Plus dan Pemipaan AusAID, pemda, 2003 2 6 6 3 3   248 1.239 BORDA, masyarakat Pokja AMPL, pemda, 2004 2 7 8 6 2   615 3.075 BORDA, masyarakat Dep. PU, pemda, 2005 3 10 11 9 2   733 3.665 BORDA, masyarakat 2006 20 53 65 54 8 3 5.700 23.886 2007 22 80 125 100 22 3 11.894 55.753 Dep. PU, pemda, Pemprop, BORDA, 2008 16 69 108 81 17 10 11.061 48.984 masyarakat 2009 17 65 97 74 14 9 7.200 36.017 Total 22 124 420 327 68 25 37.451 172.619 pembangunan maupun operasional dan perawatan, serta serta keberadaan dan fungsi KSM sebagai pengelola. legalisasi dokumen RKM. Dukungan juga bisa dilakukan oleh pemerintah kota/ kabupaten dan institusi terkait dalam bentuk pemberian e. Konstruksi dan peningkatan kapasitas insentif kepada masyarakat yang mengelola limbahnya (capacity building) sendiri. Pada tahap ini mulai dilakukan pelatihan-pelatihan kepada KSM sebagai penanggungjawab pekerjaan Capaian Program pembangunan, pelatihan tukang dan mandor, persiapan Hingga akhir tahun anggaran 2009, Sanimas telah pekerjaan konstruksi, pengadaan barang, pengawasan dibangun di 22 propinsi, 124 kota/kabupaten, 420 titik/ kualitas barang dan kualitas pekerjaan, pengerahan lokasi di seluruh Indonesia, khususnya di lingkungan tenaga kerja, sampai komisioning bangunan serta masyarakat yang tinggal di perkampungan padat dan keuangan dan kelembagaan. Setelah semua pekerjaan kumuh serta miskin atau sering disebut PAKUMIS. Bagi pembangunan selesai, juga diberikan pelatihan kota-kota yang telah memiliki sistem perpipaan terpusat operasional dan pemeliharaan kepada KSM, operator dan (sewerage), maka Sanimas adalah komplementer, masyarakat pengguna agar masyarakat tahu cara-cara namun bagi kota/kabupaten yang belum memiliki sistem penggunaan fasilitas sanitasi dengan benar dan operator perpipaan terpusat, Sanimas menjadi solusi dengan bisa merawat dengan baik agar bangunan aman dan pembiayaan yang terjangkau. tahan lama, serta KSM tahu tanggungjawab yang harus Gambar Pilihan Teknologi Sanitasi diemban selama masa operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi ini, Septik Tank terutama mengelola iuran masyarakat Bersama pengguna. f. Dukungan operasional dan Sistem Perpipaan pemeliharaan sarana Sanimas. Komunal Agar sarana sanitasi yang teah dibangun tersebut benar- benar berkelanjutan (sustainable) dibutuhkan dukungan terhadap KSM, masyarakat dan operator. Selama masa ini, dilakukan kegiatan MCKPlus ++ monitoring kualitas efluen agar kualitas limbah cair rumah tangga yang dibuang ke sungai terpantau sesuai persyaratan baku mutu lingkungan. Monitoring juga dilakukan terhadap aspek keuangan (iuran pengguna) 19 Laporan Utama
  • 21. Fasilitas yang dibangun sesuai preferensi masyarakat adalah sistem terdesentralisasi (decentralized system) yang bisa melayani antara 50–150 KK. Secara umum, fasilitas yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah (1) pemipaan langsung dari rumah/komunal, (2) MCK plus dan (3) kombinasi keduanya. Sampai tahun 2009, fasilitas yang telah dibangun sebanyak 420 unit terdiri dari 327 unit MCK plus, 68 unit pemipaan komunal, dan 25 unit kombinasi MCK plus dan pemipaan komunal. Sanimas sudah berhasil meningkatkan akses terhadap sanitasi yang baik bagi warga masyarakat yang tinggal di perkampungan padat, kumuh dan miskin sebanyak 37.451 KK atau sekitar 172.619 jiwa. Fasilitas sanitasi tersebut tidak saja permanen tetapi juga bagus dan indah, bahkan sekaligus telah dimanfaatkan sebagai ruang publik dan media komunikasi antar warga. Hal ini penting mengingat di daerah perkotaan semakin sulit untuk mendapatkan ruang-ruang publik. Selain itu, efluen fasilitas Sanimas sudah tidak lagi mencemari lingkungan karena air limbah yang mereka buang sudah memenuhi baku mutu pembuangan air limbah domestik sesuai peraturan yang ada. Total air limbah domestik yang diolah setiap harinya adalah BORDA sebanyak 6.348 m3/hari yang dibuang ke badan air atau di perkotaan tersebut, sejak tahun 2003 sampai tahun ke sungai. Berikut adalah contoh perbandingan kaualitas 2008 telah dikeluarkan dana untuk pembangunan sarana warna air limbah fisik hampir mencapai Rp. 80 miliar, yang bersumber dari sebelum dan sesudah APBN, APBD provinsi, APBD kota/kabupaten, masyarakat, diolah yang siap LSM/donor, dengan porsi pendanaan dari pemerintah dibuang ke badan kota/kabupaten paling besar yakni sekitar 53 persen. sungai. Di samping capaian-capaian tersebut, sampai tahun Untuk penyediaan 2008, Sanimas juga telah berhasil mendidik tenaga sarana sanitasi fasilitator lapangan sekaligus memberikan lapangan bagi masyarakat pekerjaan bagi 180 orang yang memiliki latar belakang yang tinggal di beragam mulai dari latar belakang teknik sipil, teknik perkampungan padat, lingkungan, arsitektur, sosiologi, ekonomi bahkan kumuh dan miskin pendidikan agama. Dari sekian orang TFL juga telah berhasil menjadi senior TFL Tabel Pendanaan Sanimas Tahun 2003-2008 (dalam ribuan Rupiah) (STFL) karena telah memiliki Pemerintah Pemerintah Pemerintah pengalaman lebih dari 5 tahun Kontribusi Masyarakat Kota/ Propinsi Pusat BORDA dengan tanggungjawab yang Tahun Kabupaten TOTAL lebih luas meliputi aspek Tenaga/ Peningkatan Tunai Tunai Tunai Tunai Tunai manajemen. TFL dan STFL ini Material Kapasitas 2003 39.519 41.140. 986.044 - 448.362 29.073 - 1.544.139 telah menjadi salah satu pelaku kunci sanitasi di wilayahnya. 2004 51.862 32.930 1.008.879 - 552.825 350.115 200.000 2.196.613 Di tingkat masyarakat juga 2005 92.920 43.797 1.687.126 - 856.783 299.182 275.000 3.254.809 telah muncul para pelaku 2006 502.912 292.912 8.330.124 - 4.900.000 1.175.000 1.800.600 17.001.548 sanitasi langsung berupa 2007 610.659 382.922 15.538.842 250.000 8.400.000 - 2.345.000 27.527.425 operator sebanyak 292 orang yang setiap hari mengurusi 2008 263.175 394.763 14.866.166 750.000 9.045.000 - 3.050.000 28.369.105 air limbah rumah tangga yang TOTAL 1.561.048 1.188.467 42.417.184 1.000.000 24.202.971 1.853.370 7.670.600 79.893.642 dibuang oleh warga, suatu Laporan Utama 20