SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 41
Disajikan oleh : Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn
HUKUM
ADMINISTRASI
NEGARA
PENGANTAR HUKUM INDONESIA
www.themegallery.
comHUKUM ADMINISTRASI NEGARA
PRINSIP GOOD GOVERNANCE
PENDAHULUAN
PERBUATAN PEMERINTAH
ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK
www.themegallery.
com
PENDAHULUAN
www.themegallery.
comISTILAH HUKUM ADMINISTRASI
Civil Law  berasal dr kata “Administratief
Recht” atau “Bestuurs Recht”
Common Law  berasal dr kata
“Administrative Law”
Administratief = Bestuurs
artinya : lingkungan kekuasaan/kegiatan atau
tindakan pemerintahan di luar
kegiatan/kekuasaan atau tindakan yg bersifat
legislatif dan yudisiil.
www.themegallery.
comPENGERTIAN HAN
 Menurut VAN WIJK KONIJNENBELT, Hukum
Administrasi adalah :
“Hukum administrasi mrpk instrumen yuridis yg
memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam
pengendalian tsb dgn tujuan terdapatnya suatu
perlindungan hukum”
 Dr pengertian tsb, diambil unsur2 Hukum
Administrasi sbb :
1. Instrumen yuridis sbg sarana
2. Pengendalian o/ pemerintah
3. Partisipasi masyarakat
4. Perlindungan hukum
www.themegallery.
comRUANG LINGKUP HAN
Ruang lingkup HAN bergantung pd
perkembangan sistem pemerintahan
sejak zaman terdahulu sampai saat
ini, atau dr pendapat para sarjana dlm
bidang hk. Administrasi.
Setiap negara berbeda dlm mengatur
ruang lingkup HAN, disebabkan o/ ide
negara yg dianutnya yg akan
mewujudkan bentuk negara & sistem
pemerintahan
www.themegallery.
comTEORI EKAPRAJA (EKATANTRA)
Dianut di negara2 di Eropa antara abad
ke 14 & ke 15 melalui sistem
pemerintahan Monarkhi Absolut, dimana
seluruh kekuasaan negara berada dlm 1
tangan, yakni raja.
Raja mjd pembuat peraturan (legislatif),
menjalankan (eksekutif), serta
mempertahankan dlm arti engawasi
(yudikatif).
www.themegallery.
com
TEORI DWIPRAJA
(DICKOTOMI/DWITANTRA)
 HANS KELSEN, membagi kekuasaan negara mjd 2
bagian yaitu :
1. Legis Latio  mrpk “law creating function”; dan
2. Legis Executio  mrpk fungsi melaksanakan the
constitution beserta seluruh UU yg ditetapkan o/
legislatif
HANS KELSEN membagi kekuasaan administratif tsb
mjd 2 bidang :
1. Political function (Goverment)
2. Administrative function (Bestuur)
 HANS NAWIASKY, membagi seluruh kegiatan negara
mjd 2 bag. Yaitu :
1. Normgebung  pembentuk norma2 hukum
termasuk pengundangannya
2. Noemvolisichung atau fungsi eksekutif
www.themegallery.
comTEORI TRI PRAJA
 Abad 17, JOHN LOCKE, mengenalkan ttg pembagian
kekuasaan (Distribution of power) :
1. Kekuasaan legislatif, kekuasaan u/ membuat perat. Per-UU-an
2. Kekuasaan eksekutif, kekuasaan u/ melaksanakan perat.
Per- UU-an termasuk kekuasaan pengadilan (yudikatif)
3. kekuasaan federatif, kekuasaan diluar kekuasaan legislatif &
eksekutif, misal kekuasaan mengadakan hub. Antara alat2
negara baik scr intern maupun ekstern
 Abad 17, MONTESQUIEU, menyempurnakan teori JOHN
LOCKE, melalui teori pemisahan kekuasaan (yg o/
IMMANUEL KANT diberi nama “Teori Trias Politika”) :
1. La puissance legislative (Kekuasaan legislatif), yg dijalankan o/
parlemen
2. La puissance executive (Kekuasaan eksekutif), yg dijalankan o/
raja
3. La puissance de juger (Kekuasaan yudikatif), yg dijalankan o/
pengadilan
www.themegallery.
comTEORI CATUR PRAJA
 Tahun 1926, VAN VOLLEN HOVEN, mengenalkan ttg
Teori Sisa, yg membagi kekuasaan/fungsi
pemerintah mjd 4 :
1. Fungsi bestuur / fungsi pemerintah  memp. Tgs yg luas
yaitu tdk hanya melaksanakan UU, tp jg mencampuri
urusan kehidupan masyarakat dlm bid. Poleksosbud.
2. Fungsi Politie  fungsi u/ melaksanakan pengawasan scr
preventif u/ memaksa penduduk suatu wil. u/ mentaati
ketertiban hukum serta mengadakan penjagaan agar tata
tertib dalam masyarakat terpelihara.
3. Fungsi Justitie  fungsi pengawasan yg represif agar
perselisihan dpt diselesaikan mell. lembaga peradilan.
4. Fungsi Regelaar  memastikan semua peraturan yg
dibuat memp. Daya ikat thd masyarakat.
www.themegallery.
comTEORI PANCA PRAJA
 Th. 1951, DR. JR. STELLINGA, menyempurnakan
teori VVH dgn membagi fungsi pemerintahan mjd
5 :
1. Fungsi Wetgeving (per-UU-an)
2. Fungsi Bestuur (pemerintahan)
3. Fungsi Politie (kepolisian)
4. Fungsi Rechtspraak (peradilan)
5. Fungsi Burgers (kewarganegaraan)
 LEMAIRE, jg menyempurnakan teori VVH dgn
membagi fungsi pemerintahan mjd 5 :
1. Fungsi Bestuursaorg (penyelenggaraan kesejahteraan
umum)
2. Fungsi Bestuur (pemerintahan dlm arti sempit)
3. Fungsi Politie (kepolisian)
4. Fungsi Justitie (kekuasaan mengadili)
5. Fungsi Regelaar (kekuasaan mengatur)
www.themegallery.
comTEORI SAD PRAJA
 WIRJONO PROJODIKORO, dgn
berdasar pd UUD 1945,
mengemukakan bahwa kekuasaan
pemerintahan tdr dr 6 fungsi :
1. Fungsi/kekuasaan Pemerintah
2. Fungsi/kekuasaan Perudangan
3. Fungsi/kekuasaan Pengadilan
4. Fungsi/kekuasaan keuangan
5. Fungsi/kekuasaan Hub. LN
6. Fungsi/kekuasaan Hankam Umum
www.themegallery.
com
RUANG LINGKUP HAN
MENURUT UUD 1945
 Dasar :
1. Pembukaan UUD 1945 alinea IV
 Indonesia menganut prinsip Negara Hukum yg dinamis atau
“Welfare State” (Negara kesejahteraan), dgn kewajiban
menjamin kesejahteraan sosial masyarakat;
 Prinsip keadilan sosial bg seluruh rakyat Indonesia.
2. Ps. 33 & 34 UUD 1945
 Pemerintah menjamin setinggi-tingginya kemakmuran rakyat
serta memelihara fakir miskin & anak terlantar juga BARA-K yg
terkandung didalamnya serta yg mjd hajat hidup orang banyak
dikuasai o/ negara dlm menjalankan tugas membangun
kesejahteraan sosial.
 Ruang lingkup HAN berdasar UUD 1945 :
 pemerintah melakukan pengaturan dlm kegiatan2 masyarakat
mell. Pemberian ijin, lisensi, dispensasi, dll, termasuk
pencabutan HAT u/ kepentingan umum, serta melakukan “Freies
Ermessen” (tindakan spontanitas dlm rangka melaksanakan asa
kebijakan)
 lembaga Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), sbg lembaga yg
mengadili apabila tjd perbenturan kepentingan antara
pemerintah dgn masyarakat.
www.themegallery.
com
SUMBER
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1. Sumber Hukum Dalam Arti Materiil
dipengaruhi beberapa faktor:
a. Faktor Sosiologis
b. Faktor Filosofis
c. Faktor Historis
2. Sumber Hukum Dalam Arti Formil
a. Peraturan Per-UU-an
b. Yurisprodensi
c. Konvensi
d. Hukum Kebiasaan/Hukum Adat
e. Hukum Internasional
f. Doktrin
g. Keputusan TUN
www.themegallery.
comPeraturan Per-UU-an
 TAP MPRS No.XX/MPRS/1966
1. UUD 1945
2. Tap MPR
3. UU/Perpu
4. PP
5. Kepres
6. Peraturan Pelaksana Lainnya
 TAP MPR No. III/MPR/2000
1. UUD 1945
2. Tap MPR
3. UU
4. Perpu
5. PP
6. Kepres
7. Perda
 UU No.10 Tahun 2004
1. UUD 1945
2. UU/Perpu
3. PP
4. Peraturan Presiden
5. Perda
www.themegallery.
com
 Yurisprudensi
Keputusan-keputusan Hakim terdahulu yang
selalu diikuti hakim kemudian dalam perkara
yang sama.
Dalam hal iniKeputusan Hakim TUN/HAN
 Konvensi
Kebiasaan-kebiasaan yang timbul dalam praktek
ketatanegaraan
 Hukum Kebiasaan/Hukum Adat
 Hukum Kebiasaan, dalam hal ini yang sering
digunakan dalam praktek oleh pejabat
administrasi negara (tidak tertulis)
 Hukum Adat (tertulis dan tidak tertulis) dalam
bidang admnistrasi negara
www.themegallery.
com
 Hukum Internasional
Berupa Traktat :
 Bilateral
 Multilateral :
- terbuka
- tertutup
 Doktrin :
Pendapat pakar di bidang HAN.
Doktrin berlaku jika diterima masyarakat dan
tidak berlaku jika sudah tidak diterima
masyarakat.
Jadi tidak perlu diundangkan dan dicabut
keberlakuannya.
www.themegallery.
comKeputusan TUN
 Unsur-unsurnya:
1. Penetapan tertulis
2. Dikeluarkan oleh Pejabat TUN
3. Berisi tindakan TUN
4. Berdasarkan Per-UU-an yang berlaku
5. Bersifat Kongkrit,Individual dan final
6. Menimbulkan akibat Hukum
7. Bagi orang/Badan Hukum Perdata
www.themegallery.
comHubungan HAN dengan HTN
 VVH  badan2 kenegaraan memperoleh wewenang
dr HTN & menggunakan wewenangnya harus
berdasar pd HAN
 ROMEYN  HTN menyinggung dasar2 dr negara
HAN mengenai pelaksanaan tehnisnya
 HAN & HTN sama2 mempelajari negara, akan tetapi
HAN scr khusus mempelajari negara dlm kedaan
bergerak, sedangkan HTN mempelajari negara dlm
keadaan diam.
 Dr segi historis, bahwa sebelum abad ke 19, HAN
menyatu dgn HTN, akan tetapi setelah abad ke 19,
HAN berdiri sendiri.
www.themegallery.
comHUB. HAN DGN HUKUM PERDATA
Paul Scholten  Hukum administrasi
Negara dan Hukum Perdata
bersinggungan :
1. Pada waktu terjadi adopsi kaidah hukum
perdata menjadi kaidah HAN
2. Apabila badan AN melakukan perbuatan-
perbuatan yang dikuasai oleh hukum
perdata
3. Apabila suatu kasus dikuasai oleh hukum
perdata dan HAN, maka diselesaikan
dengan HAN
www.themegallery.
comHUB. HAN DGN HUKUM PIDANA
UTRECHT :
Hukum pidana memberi sanksi
istimewa baik atas pelanggaran
kaidah privat maupun atas
pelanggaran kaidah hukum publik
yang telah ada.
REMEYN :
Hk. Pidana sbg hk pembantu bg HAN,
krn penetapan sanksi pidana mrpk
salah 1 sarana u/ menegakkan HAN.
www.themegallery.
com
Admnistrasi Negara harus hanya
menjalankan politik negara  UUD,
UU, Keputusan-keputusan pemerintah
Ilmu Politik  Administrasi sebagai
tempat pemusatan kekuasaan negara.
Oleh karena itu Administrasi Negara
secara politis tidak boleh dipecah-
pecah
HUB. HAN DGN ILMU POLITIK
www.themegallery.
com
PERBUATAN PEMERINTAH
www.themegallery.
com
MACAM-MACAM
PERBUATAN PEMERINTAH
1. Golongan yg bukan perbuatan hukum
(Feitelijke Handelingen)
2. Golongan perbuatan hukum (Rechts
Handelingen)
www.themegallery.
com
Golongan yg bukan perbuatan hukum
(Feitelijke Handelingen)
 Adalah suatu tindakan penguasa
(pemerintah) thd masyarakat yg tdk
mempunyai akibat hukum.
 Misal :
1. Walikota mengundang masyarakat
menghadiri HUT kotanya;
2. Presiden mengunjungi panti asuhan
www.themegallery.
com
Golongan perbuatan hukum
(Rechts Handelingen)
 Suatu tindakan/perbuatan administrasi yg dilakukan o/
pemerintah dgn maksud menimbulkan akibat hukum.
 Terdiri dr 2 golongan :
1. Perbuatan hukum bersifat privat
ada 2 pendapat :
I. PAUL SCHOLTEN  badan/pejabat TUN tdk bs
menggunakan hk privat dlm menjalankan tgs
pemerintahan, krn sifat hk. Privat mengatur hub. Hk
antara 2 pihak yg bersifat perorangan & seimbang
kedudukannya, misal : JB, TM, SM, dll
II. KRANENBURG, KRABBE, VEGTING, DONNER, HUART 
badan/pejabat TUN dapat menggunakan hk privat dlm
menjalankan tgs pemerintahan ttt.
2. Perbuatan hukum bersifat publik  berupa perbuatan
atau tindakan hukum administrasi atau tata usaha negara
yg dilakukan oleh badan/pejabat TUN, & bukan
perbuatan/tindakan hukum publik laiinya, misal tindakan
dlm hk. Pidana.
www.themegallery.
com
ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK
www.themegallery.
com
HAKEKAT ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK
 Merupakan pedoman2 yg bersifat umum yg
mempunyai nilai hukum atau minimal
mempunyai nilai penentu (ikut menentukan)
dalam suatu perbuatan pemerintahan.
 Bersifat tidak tertulis dalam suatu bentuk
perat. Per-UU-an.
www.themegallery.
com
 Di Indonesia pertama kali diperkenalkan o/
Prof. Kuntjoro Purbopranoto,
yg tdr dr 13 asas :
1. Asas kepastian
2. Asas keseimbangan
3. Asas kesamaan
4. Asas bertindak cermat
5. Asas motivasi
6. Azas jangan mencampuadukkan kewenangan
7. Asas fair play
8. Asas keadilan dan kewajaran
9. Azas menangapi pengharapan yang wajar
10. Azas meniadakan akibat-akibat suatu keputusan yang
batal
11. Azas perlindungan atas pandangan hidup
12. Azas kebijaksanaan
13. Azas penyelenggaraan kepentingan umum
www.themegallery.
com
PRINSIP GOOD GOVERNANCE
www.themegallery.
com
Arti Good dalam Good Governance
mengandung 2 (dua) pengertian:
 Pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi
keinginan ataukehendak rakyat dan nilai-
nilai yang dapat meningkatkan kemampuan
rakyat dalam pencapaian kemandirian,
pembangunan berkelanjutan dan keadilan
sosial
 Kedua, aspek-aspek fungsional dan
pemerintahan yang efektif dan eficien dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu tersebut
www.themegallery.
com
Prasyarat Implementasi
Good Governance
Pertama, perubahan internal organisasi,
yang meliputi:
 Poster organisasi yang ramping dan efektif
 Peningkatan kompetensi dan
profesionalisme aparatur
 Dan teknologi
Kedua, keterlibatan institusi-institusi
kemasyarakatan baik secara langsung
www.themegallery.
com
MENURUT UNDP : ada 10 (sepuluh)
PRINSIP GOOD GOVERNANCE
1. Participation
2. Law enforcement
3. Transparancy
4. Equality
5. Responsiveness
6. Accontability
7. Eficiency and Efectiveness
8. Professionalism
9. Vision
10.Supervision
www.themegallery.
com
 Dari unsur tersebut, jika
disederhanakan, pada prinsipnya
karakteristik Good Governance
meliputi :
1. Demokrasi
2. Transparansi
3. Responsif
4. Akuntabilitas
www.themegallery.
com
Saat ini terjadi pergeseran konsep
dari Good Governance (GG) menjadi
Democratic Governance (DG)
Diperlukan karakter pemimpin yang
Good and Democratic Governance
Meningkatnya kesadaran masyarakat
atas hak-hak demokrasinya dan
menuntut terwujudnya pemerintahan
yang demokratis
www.themegallery.
com
Good Governance (GG)
memiliki 3 tiga pilar utama:
1. Pemerintah
2. Civil society
3. Swasta
 Implikasi GG  mekanisme “pasar”
menyebabkan kekuatan swasta
(kapital-global) mendominasi dan
menghegemoni semua aspek
kehidupan sehingga demokratisasi
masyarakat sipil terhambat
www.themegallery.
com
Demoktaric Governance (DG)
Pilar Utama :GG Plus
1. Good Governance
2. Demokratisasi
3. HAM
www.themegallery.
com
ASAS-ASAS UMUM PENYELENGGARA
NEGARA : Psl. 3 UU 28/1999 tentang
PENYELENGGARA NEGARA YANG
BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI,
KOLUSI, DAN NEPOTISME
1. Asas Kepastian Hukum;
2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;
3. Asas Kepentingan Umum;
4. Asas Keterbukaan;
5. Asas Proporsionalitas;
6. Asas Profesionalitas; dan
7. Asas Akuntabilitas.
www.themegallery.
comKeterangan :
1. Asas Kepastian Hukum  asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan
keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara.
2. Asas Tertib Penyelenggara Negara  asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian
penyelenggaraan negara.
3. Asas Kepentingan Umum  asas yang mendahulukan kesejahteraan
umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4. Asas Keterbukaan  asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
5. Asas Proporsionalitas  asas yang mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara.
6. Asas Profesionalitas  asas yang mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7. Asas Akuntabilitas  asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
www.themegallery.
com
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH : Psl 20 UU 32/2004
tentang PEMERINTAHAN DAERAH
1. asas kepastian hukum;
2. asas tertib penyelenggara negara;
3. asas kepentingan umum;
4. asas keterbukaan;
5. asas proporsionalitas;
6. asas profesionalitas;
7. asas akuntabilitas;
8. asas efisiensi; dan
9. asas efektivitas.
 Asas Umum Penyelenggaraan Negara dalam
ketentuan ini sesuai dengan UU 28/1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme, ditambah asas
efisiensi dan asas efektivitas.
Disajikan oleh : Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn
www.themegallery.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.UtrechPet-pet
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARASiti Sahati
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahIsaka Yoga
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanNina Muhaemin
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaHernaWati14
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiRyan Danny
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnFenti Anita Sari
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian hannurul khaiva
 
Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikJoseph Sitepu
 

Mais procurados (20)

buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan PemerintahBab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
Bab 2 Hukum Administrasi Negara Kedudukan, Kewenangan dan Tindakan Pemerintah
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.comhukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
hukum administrasi negara by diahandani.blogspot.com
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Makalah tugas sosiologi hukum
Makalah tugas sosiologi hukumMakalah tugas sosiologi hukum
Makalah tugas sosiologi hukum
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademik
 

Destaque

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraNuelimmanuel22
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraIr. Zakaria, M.M
 
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.comTransparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.comAndani Abayz
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidanaalsalcunsoed
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanNuelnuel11
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatNuelimmanuel22
 
Buku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraBuku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
Sejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSela Puji
 

Destaque (14)

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.comTransparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
Transparan akuntansi 1 by diahandani.blogspot.com
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
Bab 11 perbarengan
Bab 11   perbarenganBab 11   perbarengan
Bab 11 perbarengan
 
han
hanhan
han
 
Hukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaanHukum adat dgn kebiasaan
Hukum adat dgn kebiasaan
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adat
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Buku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negaraBuku ajar hukum administrasi negara
Buku ajar hukum administrasi negara
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Sejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSejarah hukum adat
Sejarah hukum adat
 

Semelhante a HAN Pengantar

Hukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara editHukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara editzekyleo
 
Konsepsi rechtstaat dan rule of law
Konsepsi rechtstaat dan rule of lawKonsepsi rechtstaat dan rule of law
Konsepsi rechtstaat dan rule of lawTOFIK SUPRIYADI
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxSriRahayu777458
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawGozali Ghozi
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganwnanang28
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanPoetra Poernama
 
UIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.pptUIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.pptNaufalAnugrah5
 
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsaNegara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsadidrikafaluna
 
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganImbang Jaya Trenggana
 
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxIII Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxdonihasmanto
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13Hanna Simatupang
 

Semelhante a HAN Pengantar (20)

Hukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara editHukum administrasi negara edit
Hukum administrasi negara edit
 
Konsepsi rechtstaat dan rule of law
Konsepsi rechtstaat dan rule of lawKonsepsi rechtstaat dan rule of law
Konsepsi rechtstaat dan rule of law
 
DOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptxDOC-20230403-WA0010..pptx
DOC-20230403-WA0010..pptx
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
Materi HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptxMateri HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptx
 
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptxpengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
Negara Hukum
Negara HukumNegara Hukum
Negara Hukum
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of law
 
Shi
ShiShi
Shi
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
 
UIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.pptUIF0003-122212-931-6.ppt
UIF0003-122212-931-6.ppt
 
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsaNegara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
 
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxIII Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Bahan kuliah han
Bahan kuliah hanBahan kuliah han
Bahan kuliah han
 

Mais de Nuelimmanuel22

Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Nuelimmanuel22
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatNuelimmanuel22
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitetNuelimmanuel22
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )Nuelimmanuel22
 
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Bab 13   alasan penghapusan pidanaBab 13   alasan penghapusan pidana
Bab 13 alasan penghapusan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutanNuelimmanuel22
 

Mais de Nuelimmanuel22 (20)

Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitet
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Bab 10 penyertaan
Bab 10   penyertaanBab 10   penyertaan
Bab 10 penyertaan
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )
 
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Bab 13   alasan penghapusan pidanaBab 13   alasan penghapusan pidana
Bab 13 alasan penghapusan pidana
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
 
Burgerlijk stand top
Burgerlijk stand topBurgerlijk stand top
Burgerlijk stand top
 
Domisili top
Domisili topDomisili top
Domisili top
 
Kecakapan top
Kecakapan topKecakapan top
Kecakapan top
 
Subyek hukum top
Subyek hukum topSubyek hukum top
Subyek hukum top
 

HAN Pengantar

  • 1. Disajikan oleh : Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn HUKUM ADMINISTRASI NEGARA PENGANTAR HUKUM INDONESIA
  • 2. www.themegallery. comHUKUM ADMINISTRASI NEGARA PRINSIP GOOD GOVERNANCE PENDAHULUAN PERBUATAN PEMERINTAH ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK
  • 4. www.themegallery. comISTILAH HUKUM ADMINISTRASI Civil Law  berasal dr kata “Administratief Recht” atau “Bestuurs Recht” Common Law  berasal dr kata “Administrative Law” Administratief = Bestuurs artinya : lingkungan kekuasaan/kegiatan atau tindakan pemerintahan di luar kegiatan/kekuasaan atau tindakan yg bersifat legislatif dan yudisiil.
  • 5. www.themegallery. comPENGERTIAN HAN  Menurut VAN WIJK KONIJNENBELT, Hukum Administrasi adalah : “Hukum administrasi mrpk instrumen yuridis yg memungkinkan masyarakat berpartisipasi dalam pengendalian tsb dgn tujuan terdapatnya suatu perlindungan hukum”  Dr pengertian tsb, diambil unsur2 Hukum Administrasi sbb : 1. Instrumen yuridis sbg sarana 2. Pengendalian o/ pemerintah 3. Partisipasi masyarakat 4. Perlindungan hukum
  • 6. www.themegallery. comRUANG LINGKUP HAN Ruang lingkup HAN bergantung pd perkembangan sistem pemerintahan sejak zaman terdahulu sampai saat ini, atau dr pendapat para sarjana dlm bidang hk. Administrasi. Setiap negara berbeda dlm mengatur ruang lingkup HAN, disebabkan o/ ide negara yg dianutnya yg akan mewujudkan bentuk negara & sistem pemerintahan
  • 7. www.themegallery. comTEORI EKAPRAJA (EKATANTRA) Dianut di negara2 di Eropa antara abad ke 14 & ke 15 melalui sistem pemerintahan Monarkhi Absolut, dimana seluruh kekuasaan negara berada dlm 1 tangan, yakni raja. Raja mjd pembuat peraturan (legislatif), menjalankan (eksekutif), serta mempertahankan dlm arti engawasi (yudikatif).
  • 8. www.themegallery. com TEORI DWIPRAJA (DICKOTOMI/DWITANTRA)  HANS KELSEN, membagi kekuasaan negara mjd 2 bagian yaitu : 1. Legis Latio  mrpk “law creating function”; dan 2. Legis Executio  mrpk fungsi melaksanakan the constitution beserta seluruh UU yg ditetapkan o/ legislatif HANS KELSEN membagi kekuasaan administratif tsb mjd 2 bidang : 1. Political function (Goverment) 2. Administrative function (Bestuur)  HANS NAWIASKY, membagi seluruh kegiatan negara mjd 2 bag. Yaitu : 1. Normgebung  pembentuk norma2 hukum termasuk pengundangannya 2. Noemvolisichung atau fungsi eksekutif
  • 9. www.themegallery. comTEORI TRI PRAJA  Abad 17, JOHN LOCKE, mengenalkan ttg pembagian kekuasaan (Distribution of power) : 1. Kekuasaan legislatif, kekuasaan u/ membuat perat. Per-UU-an 2. Kekuasaan eksekutif, kekuasaan u/ melaksanakan perat. Per- UU-an termasuk kekuasaan pengadilan (yudikatif) 3. kekuasaan federatif, kekuasaan diluar kekuasaan legislatif & eksekutif, misal kekuasaan mengadakan hub. Antara alat2 negara baik scr intern maupun ekstern  Abad 17, MONTESQUIEU, menyempurnakan teori JOHN LOCKE, melalui teori pemisahan kekuasaan (yg o/ IMMANUEL KANT diberi nama “Teori Trias Politika”) : 1. La puissance legislative (Kekuasaan legislatif), yg dijalankan o/ parlemen 2. La puissance executive (Kekuasaan eksekutif), yg dijalankan o/ raja 3. La puissance de juger (Kekuasaan yudikatif), yg dijalankan o/ pengadilan
  • 10. www.themegallery. comTEORI CATUR PRAJA  Tahun 1926, VAN VOLLEN HOVEN, mengenalkan ttg Teori Sisa, yg membagi kekuasaan/fungsi pemerintah mjd 4 : 1. Fungsi bestuur / fungsi pemerintah  memp. Tgs yg luas yaitu tdk hanya melaksanakan UU, tp jg mencampuri urusan kehidupan masyarakat dlm bid. Poleksosbud. 2. Fungsi Politie  fungsi u/ melaksanakan pengawasan scr preventif u/ memaksa penduduk suatu wil. u/ mentaati ketertiban hukum serta mengadakan penjagaan agar tata tertib dalam masyarakat terpelihara. 3. Fungsi Justitie  fungsi pengawasan yg represif agar perselisihan dpt diselesaikan mell. lembaga peradilan. 4. Fungsi Regelaar  memastikan semua peraturan yg dibuat memp. Daya ikat thd masyarakat.
  • 11. www.themegallery. comTEORI PANCA PRAJA  Th. 1951, DR. JR. STELLINGA, menyempurnakan teori VVH dgn membagi fungsi pemerintahan mjd 5 : 1. Fungsi Wetgeving (per-UU-an) 2. Fungsi Bestuur (pemerintahan) 3. Fungsi Politie (kepolisian) 4. Fungsi Rechtspraak (peradilan) 5. Fungsi Burgers (kewarganegaraan)  LEMAIRE, jg menyempurnakan teori VVH dgn membagi fungsi pemerintahan mjd 5 : 1. Fungsi Bestuursaorg (penyelenggaraan kesejahteraan umum) 2. Fungsi Bestuur (pemerintahan dlm arti sempit) 3. Fungsi Politie (kepolisian) 4. Fungsi Justitie (kekuasaan mengadili) 5. Fungsi Regelaar (kekuasaan mengatur)
  • 12. www.themegallery. comTEORI SAD PRAJA  WIRJONO PROJODIKORO, dgn berdasar pd UUD 1945, mengemukakan bahwa kekuasaan pemerintahan tdr dr 6 fungsi : 1. Fungsi/kekuasaan Pemerintah 2. Fungsi/kekuasaan Perudangan 3. Fungsi/kekuasaan Pengadilan 4. Fungsi/kekuasaan keuangan 5. Fungsi/kekuasaan Hub. LN 6. Fungsi/kekuasaan Hankam Umum
  • 13. www.themegallery. com RUANG LINGKUP HAN MENURUT UUD 1945  Dasar : 1. Pembukaan UUD 1945 alinea IV  Indonesia menganut prinsip Negara Hukum yg dinamis atau “Welfare State” (Negara kesejahteraan), dgn kewajiban menjamin kesejahteraan sosial masyarakat;  Prinsip keadilan sosial bg seluruh rakyat Indonesia. 2. Ps. 33 & 34 UUD 1945  Pemerintah menjamin setinggi-tingginya kemakmuran rakyat serta memelihara fakir miskin & anak terlantar juga BARA-K yg terkandung didalamnya serta yg mjd hajat hidup orang banyak dikuasai o/ negara dlm menjalankan tugas membangun kesejahteraan sosial.  Ruang lingkup HAN berdasar UUD 1945 :  pemerintah melakukan pengaturan dlm kegiatan2 masyarakat mell. Pemberian ijin, lisensi, dispensasi, dll, termasuk pencabutan HAT u/ kepentingan umum, serta melakukan “Freies Ermessen” (tindakan spontanitas dlm rangka melaksanakan asa kebijakan)  lembaga Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), sbg lembaga yg mengadili apabila tjd perbenturan kepentingan antara pemerintah dgn masyarakat.
  • 14. www.themegallery. com SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 1. Sumber Hukum Dalam Arti Materiil dipengaruhi beberapa faktor: a. Faktor Sosiologis b. Faktor Filosofis c. Faktor Historis 2. Sumber Hukum Dalam Arti Formil a. Peraturan Per-UU-an b. Yurisprodensi c. Konvensi d. Hukum Kebiasaan/Hukum Adat e. Hukum Internasional f. Doktrin g. Keputusan TUN
  • 15. www.themegallery. comPeraturan Per-UU-an  TAP MPRS No.XX/MPRS/1966 1. UUD 1945 2. Tap MPR 3. UU/Perpu 4. PP 5. Kepres 6. Peraturan Pelaksana Lainnya  TAP MPR No. III/MPR/2000 1. UUD 1945 2. Tap MPR 3. UU 4. Perpu 5. PP 6. Kepres 7. Perda  UU No.10 Tahun 2004 1. UUD 1945 2. UU/Perpu 3. PP 4. Peraturan Presiden 5. Perda
  • 16. www.themegallery. com  Yurisprudensi Keputusan-keputusan Hakim terdahulu yang selalu diikuti hakim kemudian dalam perkara yang sama. Dalam hal iniKeputusan Hakim TUN/HAN  Konvensi Kebiasaan-kebiasaan yang timbul dalam praktek ketatanegaraan  Hukum Kebiasaan/Hukum Adat  Hukum Kebiasaan, dalam hal ini yang sering digunakan dalam praktek oleh pejabat administrasi negara (tidak tertulis)  Hukum Adat (tertulis dan tidak tertulis) dalam bidang admnistrasi negara
  • 17. www.themegallery. com  Hukum Internasional Berupa Traktat :  Bilateral  Multilateral : - terbuka - tertutup  Doktrin : Pendapat pakar di bidang HAN. Doktrin berlaku jika diterima masyarakat dan tidak berlaku jika sudah tidak diterima masyarakat. Jadi tidak perlu diundangkan dan dicabut keberlakuannya.
  • 18. www.themegallery. comKeputusan TUN  Unsur-unsurnya: 1. Penetapan tertulis 2. Dikeluarkan oleh Pejabat TUN 3. Berisi tindakan TUN 4. Berdasarkan Per-UU-an yang berlaku 5. Bersifat Kongkrit,Individual dan final 6. Menimbulkan akibat Hukum 7. Bagi orang/Badan Hukum Perdata
  • 19. www.themegallery. comHubungan HAN dengan HTN  VVH  badan2 kenegaraan memperoleh wewenang dr HTN & menggunakan wewenangnya harus berdasar pd HAN  ROMEYN  HTN menyinggung dasar2 dr negara HAN mengenai pelaksanaan tehnisnya  HAN & HTN sama2 mempelajari negara, akan tetapi HAN scr khusus mempelajari negara dlm kedaan bergerak, sedangkan HTN mempelajari negara dlm keadaan diam.  Dr segi historis, bahwa sebelum abad ke 19, HAN menyatu dgn HTN, akan tetapi setelah abad ke 19, HAN berdiri sendiri.
  • 20. www.themegallery. comHUB. HAN DGN HUKUM PERDATA Paul Scholten  Hukum administrasi Negara dan Hukum Perdata bersinggungan : 1. Pada waktu terjadi adopsi kaidah hukum perdata menjadi kaidah HAN 2. Apabila badan AN melakukan perbuatan- perbuatan yang dikuasai oleh hukum perdata 3. Apabila suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan HAN, maka diselesaikan dengan HAN
  • 21. www.themegallery. comHUB. HAN DGN HUKUM PIDANA UTRECHT : Hukum pidana memberi sanksi istimewa baik atas pelanggaran kaidah privat maupun atas pelanggaran kaidah hukum publik yang telah ada. REMEYN : Hk. Pidana sbg hk pembantu bg HAN, krn penetapan sanksi pidana mrpk salah 1 sarana u/ menegakkan HAN.
  • 22. www.themegallery. com Admnistrasi Negara harus hanya menjalankan politik negara  UUD, UU, Keputusan-keputusan pemerintah Ilmu Politik  Administrasi sebagai tempat pemusatan kekuasaan negara. Oleh karena itu Administrasi Negara secara politis tidak boleh dipecah- pecah HUB. HAN DGN ILMU POLITIK
  • 24. www.themegallery. com MACAM-MACAM PERBUATAN PEMERINTAH 1. Golongan yg bukan perbuatan hukum (Feitelijke Handelingen) 2. Golongan perbuatan hukum (Rechts Handelingen)
  • 25. www.themegallery. com Golongan yg bukan perbuatan hukum (Feitelijke Handelingen)  Adalah suatu tindakan penguasa (pemerintah) thd masyarakat yg tdk mempunyai akibat hukum.  Misal : 1. Walikota mengundang masyarakat menghadiri HUT kotanya; 2. Presiden mengunjungi panti asuhan
  • 26. www.themegallery. com Golongan perbuatan hukum (Rechts Handelingen)  Suatu tindakan/perbuatan administrasi yg dilakukan o/ pemerintah dgn maksud menimbulkan akibat hukum.  Terdiri dr 2 golongan : 1. Perbuatan hukum bersifat privat ada 2 pendapat : I. PAUL SCHOLTEN  badan/pejabat TUN tdk bs menggunakan hk privat dlm menjalankan tgs pemerintahan, krn sifat hk. Privat mengatur hub. Hk antara 2 pihak yg bersifat perorangan & seimbang kedudukannya, misal : JB, TM, SM, dll II. KRANENBURG, KRABBE, VEGTING, DONNER, HUART  badan/pejabat TUN dapat menggunakan hk privat dlm menjalankan tgs pemerintahan ttt. 2. Perbuatan hukum bersifat publik  berupa perbuatan atau tindakan hukum administrasi atau tata usaha negara yg dilakukan oleh badan/pejabat TUN, & bukan perbuatan/tindakan hukum publik laiinya, misal tindakan dlm hk. Pidana.
  • 28. www.themegallery. com HAKEKAT ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK  Merupakan pedoman2 yg bersifat umum yg mempunyai nilai hukum atau minimal mempunyai nilai penentu (ikut menentukan) dalam suatu perbuatan pemerintahan.  Bersifat tidak tertulis dalam suatu bentuk perat. Per-UU-an.
  • 29. www.themegallery. com  Di Indonesia pertama kali diperkenalkan o/ Prof. Kuntjoro Purbopranoto, yg tdr dr 13 asas : 1. Asas kepastian 2. Asas keseimbangan 3. Asas kesamaan 4. Asas bertindak cermat 5. Asas motivasi 6. Azas jangan mencampuadukkan kewenangan 7. Asas fair play 8. Asas keadilan dan kewajaran 9. Azas menangapi pengharapan yang wajar 10. Azas meniadakan akibat-akibat suatu keputusan yang batal 11. Azas perlindungan atas pandangan hidup 12. Azas kebijaksanaan 13. Azas penyelenggaraan kepentingan umum
  • 31. www.themegallery. com Arti Good dalam Good Governance mengandung 2 (dua) pengertian:  Pertama, nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan ataukehendak rakyat dan nilai- nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial  Kedua, aspek-aspek fungsional dan pemerintahan yang efektif dan eficien dalam pelaksanaan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu tersebut
  • 32. www.themegallery. com Prasyarat Implementasi Good Governance Pertama, perubahan internal organisasi, yang meliputi:  Poster organisasi yang ramping dan efektif  Peningkatan kompetensi dan profesionalisme aparatur  Dan teknologi Kedua, keterlibatan institusi-institusi kemasyarakatan baik secara langsung
  • 33. www.themegallery. com MENURUT UNDP : ada 10 (sepuluh) PRINSIP GOOD GOVERNANCE 1. Participation 2. Law enforcement 3. Transparancy 4. Equality 5. Responsiveness 6. Accontability 7. Eficiency and Efectiveness 8. Professionalism 9. Vision 10.Supervision
  • 34. www.themegallery. com  Dari unsur tersebut, jika disederhanakan, pada prinsipnya karakteristik Good Governance meliputi : 1. Demokrasi 2. Transparansi 3. Responsif 4. Akuntabilitas
  • 35. www.themegallery. com Saat ini terjadi pergeseran konsep dari Good Governance (GG) menjadi Democratic Governance (DG) Diperlukan karakter pemimpin yang Good and Democratic Governance Meningkatnya kesadaran masyarakat atas hak-hak demokrasinya dan menuntut terwujudnya pemerintahan yang demokratis
  • 36. www.themegallery. com Good Governance (GG) memiliki 3 tiga pilar utama: 1. Pemerintah 2. Civil society 3. Swasta  Implikasi GG  mekanisme “pasar” menyebabkan kekuatan swasta (kapital-global) mendominasi dan menghegemoni semua aspek kehidupan sehingga demokratisasi masyarakat sipil terhambat
  • 37. www.themegallery. com Demoktaric Governance (DG) Pilar Utama :GG Plus 1. Good Governance 2. Demokratisasi 3. HAM
  • 38. www.themegallery. com ASAS-ASAS UMUM PENYELENGGARA NEGARA : Psl. 3 UU 28/1999 tentang PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME 1. Asas Kepastian Hukum; 2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara; 3. Asas Kepentingan Umum; 4. Asas Keterbukaan; 5. Asas Proporsionalitas; 6. Asas Profesionalitas; dan 7. Asas Akuntabilitas.
  • 39. www.themegallery. comKeterangan : 1. Asas Kepastian Hukum  asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara. 2. Asas Tertib Penyelenggara Negara  asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara. 3. Asas Kepentingan Umum  asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif. 4. Asas Keterbukaan  asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. 5. Asas Proporsionalitas  asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara. 6. Asas Profesionalitas  asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Asas Akuntabilitas  asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 40. www.themegallery. com ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH : Psl 20 UU 32/2004 tentang PEMERINTAHAN DAERAH 1. asas kepastian hukum; 2. asas tertib penyelenggara negara; 3. asas kepentingan umum; 4. asas keterbukaan; 5. asas proporsionalitas; 6. asas profesionalitas; 7. asas akuntabilitas; 8. asas efisiensi; dan 9. asas efektivitas.  Asas Umum Penyelenggaraan Negara dalam ketentuan ini sesuai dengan UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme, ditambah asas efisiensi dan asas efektivitas.
  • 41. Disajikan oleh : Siti Hamidah, S.H., MM dan Amelia Sri Kusuma Dewi, S.H., M.Kn www.themegallery.com