SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
  (Higher Order Thinking)

              Oleh :
       Arifah Zurotunnisa
    Linda Novika Arum
        Malihatun Nisa’
            Veronika
              Bulan
Pendahuluan
 Berpikir merupakan suatu upaya kompleks dan reflektif
    dan juga pengalaman kreatif
   Berpikir merupakan faktor penting dalam proses
    pembelajaran siswa
   Kemampuan berpikir ini dimungkinkan untuk berkembang
    karena manusia memiliki rasa ingin ta-hu yang selalu terus
    berkembang. Berarti keterampilan berpikir setiap orang
    akan selalu berkembang dan dapat dipelajari
   Depdiknas (2003a) menegaskan salah satu kecakapan
    hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses
    pendidikan adalah keterampilan berpikir
   Beyer menekankan pentingnya mendefinisikan
    keterampilan secara akurat dan menyarankan untuk mere-
    view kerja para peneliti seperti Bloom, Guilford, dan
    Feuerstein untuk menemukan definisi yang bermakna
    tentang berpikir. Agar tidak bingung membedakan proses
    seperti inkuiri dan mengingat sederhana. Beyer konsisten
    dengan para peneliti sebelum-nya tentang proses kognitif,
    untuk membedakan keterampilan berpikir tingkat rendah,
Pembahasan
                             Ketrampilan
                               berfikir


       Berpikir Kreatif
                                             Proses Berpikir
         (Creative
                                                 Dasar
         Thinking)


                              Berpikir
                              Tingkat
                               Tinggi
                              (Higher
  Berpikir Kritis              Order              Proses Berpikir
(Critical Thinking)          Thinking)              Kompleks




                   Membuat            Memecahkan
                  Keputusan         Masalah (Problem
               (Decision Making)        Solving)
 Ketrampilan berfikir
 Tingkat kemampuan berpikir menurut
 Bloom (Anderson dan Krat-hohl, 2001)
 dengan mengelompokkan proses yang
 digunakan siswa untuk memperoleh
 pengetahuan terdiri atas dimensi
 pengetahuan dan proses. Dimensi
 pengetahuan mencakup pengetahuan
 faktual, konseptual, prosedural, dan
 pengetahuan metakognitif. Proses terdiri
 atas kategori mengingat, memahami,
 aplikasikan, analisis, evaluasi, dan
Definisi berpikir Menurut Para
Ahli

            • berpikir sebagai proses penarikan
  Taylor      kesimpulan.


            • berpikir sebagai satu proses yang kompleks
Edward de     yang berlaku dalam pikiran seseorang apabila
              orang itu menceritakan pengalamannya secara
  Bono        terperinci untuk mencapai sesuatu tujuan




            • berpikir itu sendiri merupakan manipulasi
              atau organisasi unsur lingkungan dengan
              menggunakan lambang sehingga tidak perlu
              langsung melakukan kegiatan yang tampak.
  Ruch        Berpikir merujuk pada pelbagai aktivitas
              yang melibatkan penggunaan lambang dan
              konsep, sebagai pengganti objek dan
              peristiwa.
Tugas berpikir secara umum bergerak dari
 operasi sederhana menuju operasi yang lebih
 kompleks, dari dimensi konkrit menuju abstrak,
 dan dari penekanan bekerja dengan materi
 yang diketahui menuju kreasi atau penemuan
 sesuatu yang baru
                          Berpikir biasa adalah
                         berpikir sederhana dan
                          dapat dilakukan oleh
                              kebanyakan
  Tingkatan berpikir
                            Sedangan berpikir
                          tingkat tinggi adalah
                          proses berpikir yang
                          mendalam terhadap
                                  suatu
 Proses Berpikir Dasar
Tabel 1. Model keterampilan berpikir dasar menurut
  Bloom dan GuifordDasar
  No   Keterampilan Berpikir          Proses Dasar
  1    Sebab                                      Prediksi; Inferensi;
       - memantapkan sebab dan akibat,            Pertimbangan;
       - menguji                                  Evaluasi
  2   Transformasi                                Analogi
      - mengaitkan karakteristik yang sudah dan   Metafor
       belum diketahui, menciptakan makna         Induksi logis
  3   Relasi                                      Fakta dan pola; Analisis dan
      - mendeteksi operasi reguler                sintesis; Urutan dan
                                                  pilihandeduksi logis
  4   Klasifikasi                                 Persamaan dan perbedaan
      - menentukan ciri umum                      pengelompokan dan pemilahan
                                                  perbandingan dan pemisahan
  5   Kualifikasi                                 Unit identitas dasar
      - menentukan karakteristik unik             definisi, fakta-fakta
                                                  pengenalan masalah
 Proses Berpikir Kompleks
 Memecahkan Masalah (Problem Solving)



         Analisis                   Kreatif
          (1) mendefinisikan
               masalah

          (2) membuat
          akternatif
          pemecahan
          masalah

          (3) evaluasi alternatif
          pemecahan masalah


          (4) solusi dan tindak
                  lanjut
Beberapa karakteristik dari pendefinisian
masalah yang baik adalah:
(1) Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi, dan
data objektif dipisahkan dari persepsi;
(2) Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai
sumber informasi;
(3) Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/ tegas.
Hal ini seringkali dapat menghindarkan kita dari
pembuatan definisi yang tidak jelas;
(4) Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan
jelas adanya ketidaksesuaian antara standar atau
harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan
kenyataan yang terjadi;
(5) Definisi yang dibuat harus me-nyatakan dengan
jelas, pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan
de-ngan terjadinya masalah; dan
(6) Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah
Karakteristik dari pembuatan alternatif masalah yang
   baik adalah:
 (1) Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan
   dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian
   dilakukannya evaluasi terhadap mereka;
(2) Alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang
   terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin banyaknya
   orang yang mengusulkan al-ternatif, dapat meningkatkan
   kualitas solusi dan penerimaaan kelompok;
(3) Alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan
   atau kebijakan organisasi. Kritik dapat menjadi
   penghambat baik terhadap proses orga-nisasi maupun
   proses pembuatan alternatif pemecahan masalah;
(4) Alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan
   konsekuensi yang muncul dalam jangka pendek, maupun
   jangka panjang;
(5) Alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan
   lainnya. Gagasan yang kurang menarik, bisa menjadi
   gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan
   gagasan-gagasan lainnya.
(6) Alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan
Karakteristik dari evaluasi alternatif pemecahan
  masalah yang baik adalah:
(1) Alternatif yang ada dinilai secara relatif
    berdasarkan suatu standar yang optimal, dan
    bukan sekedar standar yang memuaskan;
(2) Penilaian terhadap alternatif yang ada dilakukan
    secara sistematis, sehingga semua alternatif yang
    diusulkan akan dipertimbangkan;
(3) Alternatif yang ada dinilai berdasarkan
    kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan
    mempertimbangkan preferensi dari orang-orang
    yang terlibat didalamnya;
(4) Alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak
    yang mungkin ditim-bulkannya, baik secara
    langsung, maupun tidak langsung; dan
(5) Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara
    eksplisit/tegas.
Karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang
   efektif adalah:
 (1) Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam
   urutan yang benar. Penerapan tidak mengabaikan faktor yang
   membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3
   dalam proses pemecahan masalah dilakukan;
(2) Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi
   "sedikit demi sedikit" dengan tujuan untuk meminimalkan
   terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan
(3) Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian
   umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan solusi, harus
   dikomunikasikan, sehingga terjadi proses pertukaran informasi
(4) Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari
   penerapan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun
   dukungan dan komitmen;
(5) Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan
   solusi secara berkesinambungan. Dampak jangka pendek,
   maupun jangka panjang diukur
(6) Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan
   atas terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena
   adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya penerapan
 Membuat Keputusan (Decision Making)
Luthans dan Davis (1996) mengemukakan bahwa,
 decision making is almost universally defined as
 choosing between alternatives. Artinya, bahwa
 secara umum pengertian dari pengambilan
 keputusan adalah me-milih di antara berbagai
 alternatif. Pengertian ini diperkuat oleh Garry
 Deslerr (2001) yang mengatakan bahwa, decision
 is a choice made between available alternatives.
 Ditinjau dari sudut pandang lain dinyatakan pula
 bahwa, decision making is the process of
   Dari pengertian yang disebutkan di atas, terdapat
 developing and analyzing alternatives and
  satu kata kunci yang penting untuk memahami makna
 choosing from among them. memilih (choice)
      pengambilan keputusan yakni
 Berpikir Kritis (Critical Thinking)
.

    Menurut Ennis & Beyer berpikir kritis
         dapat didefinisikan sebagai
    memutuskan apa yang harus diyakini
     atau dilakukan secara masuk akal
    dan reflektif. Jadi berpikir kritis artinya
    membuat pertimbangan yang masuk
                      akal
 Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
 Menurut Coleman & Hammen (1974)
 berpikir kreatif merupakan cara berpikir
 yang menghasilkan sesuatu yang baru
 dalam bentuk konsep, penemuan maupun
 karya seni. Salah satu cara untuk
 mengembangkan dan menguatkan
 kemampuan kita untuk berpikir kreatif
 adalah percaya bahwa sesuatu itu dapat
 dilakukan. Sehingga akan muncul adanya
 suatu dorongan untuk menggerakkan
 pikiran untuk mencari dan melaksanakan
 sesuatu yang diinginkan.
Tabel 2: Suatu model keterampilan berpikir: Proses-proses
   kompleks

Tingkat Tinggi Memecahkan           Membuat               Berpikir Kritis     Berpikir Kreatif
Berpikir        Masalah             Keputusan


Tugas           Memecahkan                                Memahami makna      Menciptakan ide
                                    Memilih alternatif
                kesulitan                                 spesifik            atau produk baru
                                    terbaik

Keterampilan       Transformasi     Klasifikasi, kaitan   Kaitan,             Kualifikasi, kaitan,
esensial yang   Sebab akibat                              transformasi, sebab transformasi
ditekankan                                                akibat



Hasil           Solusi, generalisasi Respons              Alasan, bukti, teori Makna baru,
                                                                              produk baru
Kesimpulan:
Proses kompleks ini secara jelas menggambarkan
 dan mengelaborasi keterampilan esensial.
 Beberapa keterampilan esensial tertentu dapat lebih
 signifikan terhadap proses kompleks yang lain,
 namun penelitian terbaru tidak menjelaskan
 pemahaman diskrit tentang relasi ini. Yang paling
 penting adalah bahwa siswa mengembangkan
 kompetensi kete-rampilan esensial pada awal tahun
 pertama sekolah dan kemudian ketika memasuki
 sekolah menengah pertama mulailah dikenalkan
 pada proses berpikir yang lebih kompleks pada
 materi tertentu yang spesifik yang sangat dekat
 dengan penggunaan beberapa keterampilan. Saat
 para siswa berada di sekolah menengah pertama
 awal merupakan waktu yang tepat untuk
 mengenalkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
Berpikir tingkat tinggi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5dayurikaperdana19
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriSiti Anisyah
 
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaKerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaSusriInarti1
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranRezza Adzmi
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraFebby HusbiramiÅldo
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadiandaddhy04
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 

Mais procurados (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
 
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaKerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Daftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiranDaftar isi dan lampiran
Daftar isi dan lampiran
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Kebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadianKebudayaan dan kepribadian
Kebudayaan dan kepribadian
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 

Destaque

Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMAFendy Prasetyo
 
pengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggipengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggiPPs Unsri
 
Hot dan contextual assessment
Hot dan contextual assessmentHot dan contextual assessment
Hot dan contextual assessmentSuratno SPd
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
 
Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada PISA matematika zulk...
Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada  PISA matematika zulk...Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada  PISA matematika zulk...
Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada PISA matematika zulk...Zulkardi Harun
 
Pengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsPengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsSuratno SPd
 
Alur penulisan soal HOTS
Alur penulisan soal HOTSAlur penulisan soal HOTS
Alur penulisan soal HOTSSuratno SPd
 
Panduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsPanduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsSuratno SPd
 

Destaque (9)

Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMABuku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
Buku Biologi (Kurikulum 2013) Kelas 10 SMA
 
pengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggipengembangan soal berpikir tingkat tinggi
pengembangan soal berpikir tingkat tinggi
 
Hot dan contextual assessment
Hot dan contextual assessmentHot dan contextual assessment
Hot dan contextual assessment
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
 
Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada PISA matematika zulk...
Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada  PISA matematika zulk...Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada  PISA matematika zulk...
Soal higher order thinking (hot) atau level tinggi pada PISA matematika zulk...
 
Pengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsPengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hots
 
Alur penulisan soal HOTS
Alur penulisan soal HOTSAlur penulisan soal HOTS
Alur penulisan soal HOTS
 
Panduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hotsPanduan penulisan soal hots
Panduan penulisan soal hots
 
Higher order thinking
Higher order thinkingHigher order thinking
Higher order thinking
 

Semelhante a Berpikir tingkat tinggi

Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical ThinkingHariSupriyadi3
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptNopianGustariNN
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umTha Matsuyama
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfjanuarashari
 
Nota pd bab 2
Nota pd bab 2Nota pd bab 2
Nota pd bab 2Waz Sanry
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikWaz Sanry
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikWaz Sanry
 
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasiyewpohhuat01
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritistonen91
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptYanuarAdiPrakoso2
 
pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01
pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01
pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01transygroup
 

Semelhante a Berpikir tingkat tinggi (20)

Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Berfikir Kritis
Berfikir KritisBerfikir Kritis
Berfikir Kritis
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-um
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
 
Nota pd bab 2
Nota pd bab 2Nota pd bab 2
Nota pd bab 2
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
 
ppt
ppt ppt
ppt
 
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
 
pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01
pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01
pemikiran kritis penyelesaian dan pemikiransaintifik 121219052729-phpapp01
 
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatifBerpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
 

Último

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Berpikir tingkat tinggi

  • 1. BERPIKIR TINGKAT TINGGI (Higher Order Thinking) Oleh : Arifah Zurotunnisa Linda Novika Arum Malihatun Nisa’ Veronika Bulan
  • 2. Pendahuluan  Berpikir merupakan suatu upaya kompleks dan reflektif dan juga pengalaman kreatif  Berpikir merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran siswa  Kemampuan berpikir ini dimungkinkan untuk berkembang karena manusia memiliki rasa ingin ta-hu yang selalu terus berkembang. Berarti keterampilan berpikir setiap orang akan selalu berkembang dan dapat dipelajari  Depdiknas (2003a) menegaskan salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir  Beyer menekankan pentingnya mendefinisikan keterampilan secara akurat dan menyarankan untuk mere- view kerja para peneliti seperti Bloom, Guilford, dan Feuerstein untuk menemukan definisi yang bermakna tentang berpikir. Agar tidak bingung membedakan proses seperti inkuiri dan mengingat sederhana. Beyer konsisten dengan para peneliti sebelum-nya tentang proses kognitif, untuk membedakan keterampilan berpikir tingkat rendah,
  • 3. Pembahasan Ketrampilan berfikir Berpikir Kreatif Proses Berpikir (Creative Dasar Thinking) Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Berpikir Kritis Order Proses Berpikir (Critical Thinking) Thinking) Kompleks Membuat Memecahkan Keputusan Masalah (Problem (Decision Making) Solving)
  • 4.  Ketrampilan berfikir Tingkat kemampuan berpikir menurut Bloom (Anderson dan Krat-hohl, 2001) dengan mengelompokkan proses yang digunakan siswa untuk memperoleh pengetahuan terdiri atas dimensi pengetahuan dan proses. Dimensi pengetahuan mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Proses terdiri atas kategori mengingat, memahami, aplikasikan, analisis, evaluasi, dan
  • 5. Definisi berpikir Menurut Para Ahli • berpikir sebagai proses penarikan Taylor kesimpulan. • berpikir sebagai satu proses yang kompleks Edward de yang berlaku dalam pikiran seseorang apabila orang itu menceritakan pengalamannya secara Bono terperinci untuk mencapai sesuatu tujuan • berpikir itu sendiri merupakan manipulasi atau organisasi unsur lingkungan dengan menggunakan lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Ruch Berpikir merujuk pada pelbagai aktivitas yang melibatkan penggunaan lambang dan konsep, sebagai pengganti objek dan peristiwa.
  • 6. Tugas berpikir secara umum bergerak dari operasi sederhana menuju operasi yang lebih kompleks, dari dimensi konkrit menuju abstrak, dan dari penekanan bekerja dengan materi yang diketahui menuju kreasi atau penemuan sesuatu yang baru Berpikir biasa adalah berpikir sederhana dan dapat dilakukan oleh kebanyakan Tingkatan berpikir Sedangan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang mendalam terhadap suatu
  • 7.  Proses Berpikir Dasar Tabel 1. Model keterampilan berpikir dasar menurut Bloom dan GuifordDasar No Keterampilan Berpikir Proses Dasar 1 Sebab Prediksi; Inferensi; - memantapkan sebab dan akibat, Pertimbangan; - menguji Evaluasi 2 Transformasi Analogi - mengaitkan karakteristik yang sudah dan Metafor belum diketahui, menciptakan makna Induksi logis 3 Relasi Fakta dan pola; Analisis dan - mendeteksi operasi reguler sintesis; Urutan dan pilihandeduksi logis 4 Klasifikasi Persamaan dan perbedaan - menentukan ciri umum pengelompokan dan pemilahan perbandingan dan pemisahan 5 Kualifikasi Unit identitas dasar - menentukan karakteristik unik definisi, fakta-fakta pengenalan masalah
  • 9.  Memecahkan Masalah (Problem Solving) Analisis Kreatif (1) mendefinisikan masalah (2) membuat akternatif pemecahan masalah (3) evaluasi alternatif pemecahan masalah (4) solusi dan tindak lanjut
  • 10. Beberapa karakteristik dari pendefinisian masalah yang baik adalah: (1) Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi, dan data objektif dipisahkan dari persepsi; (2) Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi; (3) Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/ tegas. Hal ini seringkali dapat menghindarkan kita dari pembuatan definisi yang tidak jelas; (4) Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidaksesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi; (5) Definisi yang dibuat harus me-nyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan de-ngan terjadinya masalah; dan (6) Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah
  • 11. Karakteristik dari pembuatan alternatif masalah yang baik adalah: (1) Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian dilakukannya evaluasi terhadap mereka; (2) Alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin banyaknya orang yang mengusulkan al-ternatif, dapat meningkatkan kualitas solusi dan penerimaaan kelompok; (3) Alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat baik terhadap proses orga-nisasi maupun proses pembuatan alternatif pemecahan masalah; (4) Alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang muncul dalam jangka pendek, maupun jangka panjang; (5) Alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan yang kurang menarik, bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan gagasan-gagasan lainnya. (6) Alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan
  • 12. Karakteristik dari evaluasi alternatif pemecahan masalah yang baik adalah: (1) Alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan; (2) Penilaian terhadap alternatif yang ada dilakukan secara sistematis, sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan; (3) Alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat didalamnya; (4) Alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin ditim-bulkannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung; dan (5) Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas.
  • 13. Karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang efektif adalah: (1) Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan tidak mengabaikan faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan; (2) Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi "sedikit demi sedikit" dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan (3) Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan solusi, harus dikomunikasikan, sehingga terjadi proses pertukaran informasi (4) Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen; (5) Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara berkesinambungan. Dampak jangka pendek, maupun jangka panjang diukur (6) Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya penerapan
  • 14.  Membuat Keputusan (Decision Making) Luthans dan Davis (1996) mengemukakan bahwa, decision making is almost universally defined as choosing between alternatives. Artinya, bahwa secara umum pengertian dari pengambilan keputusan adalah me-milih di antara berbagai alternatif. Pengertian ini diperkuat oleh Garry Deslerr (2001) yang mengatakan bahwa, decision is a choice made between available alternatives. Ditinjau dari sudut pandang lain dinyatakan pula bahwa, decision making is the process of Dari pengertian yang disebutkan di atas, terdapat developing and analyzing alternatives and satu kata kunci yang penting untuk memahami makna choosing from among them. memilih (choice) pengambilan keputusan yakni
  • 15.  Berpikir Kritis (Critical Thinking) . Menurut Ennis & Beyer berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai memutuskan apa yang harus diyakini atau dilakukan secara masuk akal dan reflektif. Jadi berpikir kritis artinya membuat pertimbangan yang masuk akal
  • 16.  Berpikir Kreatif (Creative Thinking) Menurut Coleman & Hammen (1974) berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam bentuk konsep, penemuan maupun karya seni. Salah satu cara untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk berpikir kreatif adalah percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan. Sehingga akan muncul adanya suatu dorongan untuk menggerakkan pikiran untuk mencari dan melaksanakan sesuatu yang diinginkan.
  • 17. Tabel 2: Suatu model keterampilan berpikir: Proses-proses kompleks Tingkat Tinggi Memecahkan Membuat Berpikir Kritis Berpikir Kreatif Berpikir Masalah Keputusan Tugas Memecahkan Memahami makna Menciptakan ide Memilih alternatif kesulitan spesifik atau produk baru terbaik Keterampilan Transformasi Klasifikasi, kaitan Kaitan, Kualifikasi, kaitan, esensial yang Sebab akibat transformasi, sebab transformasi ditekankan akibat Hasil Solusi, generalisasi Respons Alasan, bukti, teori Makna baru, produk baru
  • 18. Kesimpulan: Proses kompleks ini secara jelas menggambarkan dan mengelaborasi keterampilan esensial. Beberapa keterampilan esensial tertentu dapat lebih signifikan terhadap proses kompleks yang lain, namun penelitian terbaru tidak menjelaskan pemahaman diskrit tentang relasi ini. Yang paling penting adalah bahwa siswa mengembangkan kompetensi kete-rampilan esensial pada awal tahun pertama sekolah dan kemudian ketika memasuki sekolah menengah pertama mulailah dikenalkan pada proses berpikir yang lebih kompleks pada materi tertentu yang spesifik yang sangat dekat dengan penggunaan beberapa keterampilan. Saat para siswa berada di sekolah menengah pertama awal merupakan waktu yang tepat untuk mengenalkan keterampilan berpikir tingkat tinggi