SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
Integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan
mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval
tertutup yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar kalkulus (lihat bagian
bawah) menyatakan bahwa integral tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung
dengan mudah apabila kita dapat mencari antiturunan/antiderivatif fungsi tersebut.



Definite integral is a number that magnitude is determined by taking the limit of
Riemann sum, which is associated with a norm closed interval partition approaches
zero, the fundamental theorem of calculus (see below) states that the definite
integrals of a continuous function can be calculated easily if we can find the
antiderivative / antiderivatif function.
•   Keseluruhan himpunan antiturunan/antiderivatif sebuah fungsi ƒ adalah integral tak
    tentuprimitif dari ƒ terhadap x dan dituliskan secara matematis sebagai:
    Ataupun di mana:

    The entire set of antiderivative / antiderivatif a function f is not tentuprimitif integral of ƒ with
    respect to x and is written mathematically as:
    Or where:

•   Ekspresi F(x) + C adalah antiderivatif umum ƒ dan C adalah konstanta sembarang.
•   Misalkan terdapat sebuah fungsi f(x) = x2, maka integral tak tentu ataupun anti turunan dari
    fungsi tersebut adalah:

•   Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral tertentu dalam
    bentuk          adalah sebuah bilangan, manakala integral tak tentu :            adalah
•   sebuah fungsi yang memiliki tambahan konstanta sembarang C.

•   The expression F (x) + C is a general antiderivatif f and C are arbitrary constants.
•   Suppose there is a function f (x) = x2, then the indefinite integral or antiderivative of this
    function are:

•   Note that unlike certain integral indefinite integral. Definite integrals in the form           is a
    number, when the integral indeterminate:                 it is a function that has an additional
    arbitrary constant C.
•   Diberikan suatu fungsi ƒ bervariabel real x dan interval antara [a, b] pada garis real, integral tertentu:


•   secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh kurva grafik ƒ,
    sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b.

•   Pada notasi integral di atas: a adalah batas bawah dan b adalah batas atas yang menentukan
    domain pengintegralan, ƒ adalah integran yang akan dievaluasi terhadap x pada interval [a,b], dan dx
    adalah variabel pengintegralan.
•   Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval yang
    diambil, luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah kurva.

•   Given a function f of real variable x and the interval between [a, b] on the real line, definite integrals:


    informally defined as an area on the xy plane bounded by the curve graph of f, the x-axis, and
    vertical lines x = a and x = b.

•   In integral notation above: a is the lower limit and b is the upper limit that determines the
    integration domain, f is the integrands to be evaluated with respect to x on the interval [a, b], and dx
    is the integration variable.
•
    Along with the increasing number of subintervals and the limited width of subintervals are taken,
    covering a total area of bars will get closer to the area under the curve.
•   Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang paling umumnya
    digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari
    penjumlahan Riemann. Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi oleh fungsi ƒ pada
    interval tertutup [a,b]. Dalam mencari luas daerah tersebut, interval [a,b] dapat kita bagi menjadi
    banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih sejumlah n-1 titik {x1, x2, x3,…, xn
    – 1} antara a dengan b sehingga memenuhi hubungan:


•   There are various types of formal definition of definite integrals, but the most commonly used is the
    definition of Riemann integral. Rieman Integral is defined as the limit of the Riemann sum.
    Misalkanlah we want to find the area bounded by the function f on a closed interval [a, b]. In
    searching the area, the interval [a, b] can we divide into many subintervals which do not have the
    same width, and we choose the number of n-1 points {x1, x2, x3, ..., xn - 1} between a to b so that
    satisfy the relation:

•   Himpunan                                     tersebut kita sebut sebagai partisi [a,b], yang membagi
    [a,b] menjadi sejumlah n subinterval . Lebar subinterval pertama [x0,x1] kita nyatakan sebagai Δx1,
    demikian pula lebar subinterval ke-i kita nyatakan sebagai Δxi = xi – xi – 1. Pada tiap-tiap subinterval
    inilah kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-i tersebut kita memilih titik sembarang
    ti. Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar Δx
    dan tingginya berawal dari sumbu x sampai menyentuh titik (ti, ƒ(ti)) pada kurva. Apabila kita
    menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut dengan mengalikan ƒ(ti)· Δxi dan menjumlahkan
    keseluruhan luas daerah batangan tersebut, kita akan dapatkan:


•   The set                                is what we call the partition [a, b], which divides [a, b] into a
    number n subintervals . The width of the first subintervals *x0, x1+ we stated as Δx1, as well as the i-th
    width subintervals we stated as Δxi = xi - xi - 1. In each of these subintervals we choose an arbitrary
    point and at the i-th subintervals we choose an arbitrary point ti. So on each subintervals will have a
    wide rectangular bars of Δx and height starts from the x-axis until it touches the point (ti, f (ti)) on the
    curve. If we calculate the area of each bar is by multiplying f (ti) • Δxi and summing the total area of
    the bar area, we will get:
•   Penjumlahan Sp disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk ƒ pada interval [a,b]. Perhatikan
    bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan Riemann ini akan
    semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita mengambil limit dari norma
    partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah tersebut.

    Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann adalah:
•   Diberikan ƒ(x) sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup [a,b]. Kita katakan bahwa
    bilangan I adalah integral tertentu ƒ di sepanjang [a,b] dan bahwa I adalah limit dari
     penjumlahan Riemann apabila kondisi berikut dipenuhi: Untuk setiap bilangan ε > 0 apapun
    terdapat sebuah bilangan δ > 0 yang berkorespondensi dengannya sedemikian rupanya untuk
    setiap partisi                    di sepanjang [a,b] dengan dan pilihan ti apapun pada [xk - 1, ti], kita
    dapatkan

•   Sp sum is called the Riemann sum for f on the interval [a, b]. Note that the smaller the partition
    subintervals we take, this Riemann sum will get closer to the area we want. If we take the limit of
    the norm of the partition is close to zero, then we will get a wide area.

    Carefully, the definition of definite integrals as limits of Riemann sum is:
•   Given f (x) as a function defined on a closed interval [a, b]. We say that a certain number I is the
    integral f along [a, b] and that I is a limit of Riemann sum if the following conditions are met:


•   For any number ε> 0 whatever there is a number δ> 0, corresponding with him so it seems for
    every partition                 along [a, b] with and choice of any ti on [xk - 1, ti], we get:
•   Secara matematis dapat kita tuliskan:



•   Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n subinterval yang sama, maka lebar Δx = (b-a)/n, sehingga
    persamaan di atas dapat pula kita tulis sebagai:



•   Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval yang ada mendekati
    tak terhingga banyaknya.

•   Mathematically we can write:



•   If each partition has the same number of n subintervals, then the width Δx = (ba) / n, so the equation
    above we can also write as:



•   This limit is always taken when the norm of the partition is close to zero and the number of subintervals
    that there are many approaches infinity.
•   Contoh soal:

•   Sebagai contohnya, apabila kita hendak menghitung integral tertentu             , yakni mencari luas
    daerah A dibawah kurva y=xb], b>0, maka perhitungan integral tertentu


       sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah                        pada interval [0,


•   Pemilihan partisi ataupun titik ti secara sembarang akan menghasilkan nilai yang sama sepanjang
    norma partisi tersebut mendekati nol. Apabila kita memilih partisi P membagi-bagi interval [0,b]
    menjadi n subinterval yang berlebar sama Δx = (b – 0)/n = b/n dan titik t’i yang dipilih adalah titik
    akhir kiri setiap subinterval, partisi yang kita dapatkan adalah:
                                  dan             sehingga:

                                              Seiring dengan n mendekati tak terhingga dan norma partisi
                                                                         mendekati 0, maka didapatkan:
•   Sample questions:

•   For example, if we want to calculate definite integrals             , ie to find the area A under the
    curve y = xb], b> 0, then the calculation of definite integrals            as limits of summation
    Riemannnya is                      on the interval [0,
•
•   Selection of partitions or arbitrarily ti point will produce the same value along the partition norm
    close to zero. If we choose a partition P divide the interval [0, b] into n subintervals of equal width Δx
    = (b - 0) / n = b / n and t'i point selected is the left endpoint of each subintervals, we partition get is:

                               and               therefore:

                                     Along with n approaching infinity and norm of the partition approaches
                                                                                           0, then we have:
                                                                                                       •
•   Dalam prakteknya, penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral tertentu
    tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis. Teorema dasar kalkulus (lihat bagian
    bawah) memberikan cara yang lebih praktis dalam mencari nilai integral tertentu.

•   Teorema dasar
•   Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral adalah dua operasi yang
    saling berlawanan. Lebih tepatnya, teorema ini menghubungkan nilai dari anti derivatif
    dengan integral tertentu. Karena lebih mudah menghitung sebuah anti derivatif daripada
    menerapkan definisi integral tertentu, teorema dasar kalkulus memberikan cara yang praktis
    dalam menghitung integral tertentu.

•   In practice, the application of the definition of definite integrals in finding the value of
    definite integrals is rarely used because it is not practical. The fundamental theorem of
    calculus (see below) provides a more practical way to find the value of definite integrals.

•   Basic theorem
    The fundamental theorem of calculus states that derivatives and integrals are two conflicting
    operations. More precisely, this theorem linking the value of a particular anti-derivative to
    the integral. Because it is easier to calculate an anti-derivative rather than applying the
    definition of definite integrals, Fundamental Theorem of Calculus provides a practical way to
    calculate definite integrals.
•   Teorema dasar kalkulus menyatakan:
•   Jika sebuah fungsi f adalah kontinu pada interval [a,b] dan jika F adalah fungsi yang mana turunannya
    adalah f pada interval (a,b), maka

•   Lebih lanjut, untuk setiap x di interval (a,b),


•   Sebagai contohnya apabila kita hendak menghitung nilai integral            , daripada menggunakan
    definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann (lihat bagian atas), kita dapat
    menggunakan teorema dasar kalkulus dalam menghitung nilai integral tersebut. Anti derivatif dari
    fungsi             adalah            .    Oleh sebab itu, sesuai dengan teorema dasar kalkulus, nilai
    dari integral tertentu          adalah:


    The fundamental theorem of calculus states:
    If a function f is continuous on the interval [a, b] and if F is a function for which derivatives are f on the
    interval (a, b), then

•   Furthermore, for every x in the interval (a, b),

•   For example if we want to calculate the value of the integral           , rather than using the definition
    of definite integrals as limits of Riemann sum (see section above), we can use the fundamental
    theorem of calculus in calculating the value of these integrals. Anti derivative of the function          is
    .            Therefore, in accordance with the fundamental theorem of calculus, the value of definite
    integrals                  are:
•   Apabila kita hendak mencari luas daerah A dibawah kurva y=x pada interval [0,b], b>0,
    maka kita akan dapatkan:



•   Perhatikan bahwa hasil yang kita dapatkan dengan menggunakan teorema dasar kalkulus
    ini adalah sama dengan hasil yang kita dapatkan dengan menerapkan definisi integral
    tertentu (lihat bagian atas). Oleh karena lebih praktis, teorema dasar kalkulus sering
    digunakan untuk mencari nilai integral tertentu.

•   If we want to find the area A under the curve y = x in the interval [0, b], b> 0, then we will
    get:



    Note that the results we get by using the fundamental theorem of calculus is the same as
    the results we get by applying the definition of definite integrals (see section above).
    Therefore, more practical, fundamental theorem of calculus is often used to find the value
    of definite integrals.
dapat diselesaikan dengan teknik Integral
                                         subtitusi, langkahnya :
                                         - Ubah cos5x = cos4 x . cosx
                                         = (cos2x)2 .cosx = (1 – sin2x)2.cosx
                                         - Misalkan u = sin x , sehingga du =
                                         cosx.dx
                                         - Jadi : ∫cos5x.dx = ∫(1 – sin2x)2.cosx.dx
                                         = ∫(1 – u2)2 .du
                                         = ∫(1 – 2u2 + u4) .du
                                         = u – 2/3u3 + 1/5u5
                                         = sinx - 2/3sin3x+ 1/5sin5x + c


can be solved by substitution Integral techniques, steps:

- Change cos5x = cos4 x. cosx
= (Cos2x) 2. Cosx = (1 - sin2x) 2.cosx
- Let u = sin x, so du = cosx.dx
- So: ∫ cos5x.dx = ∫ (1 - sin2x) 2.cosx.dx
= ∫ (1 - u2) 2. Du
= ∫ (1 - 2u2 + U4). Du
= U - 2/3u3 + 1/5u5
= Sinx - 2/3sin3x + 1/5sin5x + c
•   Bentuk integral tertentu dapat ditulis
                                                                                   b

•         Apabila fungsi f terdefinisi ( kontinu ) pada interval [ a , b ] , maka f (x)   dx
                                                                                   a
    dinamakan Integral tertentu .
•   Untuk menentukan nilai Integral tertentu tersebut , kita menggunakan Teorema
    dasar kalkulus integral di atas ,yaitu
    = F(b) F(a)




•   Form of definite integrals can be written                                b


    When defining the function f (continuous) on the interval [a, b], then f ( x ) dx called
                                                                             a

    Definite integral.
    To determine the value of certain integrals, we use the fundamental theorem of
    integral calculus above, namely
•   Contoh :
    •
    •        = [ 22 – 5.2] – [ (-1)2 – 5.(-1)]
    •        = [ 4 – 10 ] – [ 1 + 5 ]
    •        = - 12
    •
    •       = [ -1/2 cos ] – [ -½ cos 0 ]
    •       = [ - ½ . -1 ] – [ - ½ .1]
    •       =1



•   Example:
    1.
        = [22 - 5.2] - [(-1) 2-5. (-1)]
         = [4-10] - [1 + 5]
         = - 12
    2.
       ] - [- ½ cos 0] = [-1 / 2 cos
       = [- ½. -1] - [- ½ .1]
       =1
Sifat sifat integral tertentu

      b                                a

1.         f ( x ) dx     0                    f ( x ) dx          0
      a                                a

      b                                a
2.         f ( x ) dx                          f ( x ) dx
      a                                b

      b                                    b
3.;        k f ( x ) dx            k            f ( x ) dx          dimana           k adalah konstanta real sembarang
      a                                    a
      b                                                 b                    b
4.
          ( f ( x)        g ( x ) ) dx                       f ( x ) dx          g ( x ) dx
      a                                                 a                    a


      c                       b                         b
5.         f ( x ) dx             f ( x ) dx                 f ( x ) dx     ; dimana            a < c < b
      a                       c                          a                                                    b
                                                                                                                  f ( x ) dx   0
6.        a.         Jika f ( x ) ≥ 0 dalam interval                                 a ≤ x ≤ b , maka         a
                                                                                                              b
          b.      Jika f ( x ) ≤ 0 dalam interval                                   a ≤ x ≤ b , maka              f ( x ) dx   0
                                                                                                              a

Contoh :


                                                                          = [ 22 – 5.2] – [ (-1)2 – 5.(-1)]
                                                                          = [ 4 – 10 ] – [ 1 + 5 ]
                                                                          = - 12
•   Salah satu alplikasi intergaral adalah menentukan luas kurva,baik antara kurva
    dengan sumbu x atau kurva dengan sumbu Y atau luas antara 2 kurva
•   Luas kurva dengan sumbu x dapat dilakukan dengan mengambil elemen luas
    berbentuk persegi panjang dengan panjang dx dan lebar y.
•   Maka diperoleh elemen luas dL = y.dx,sehingga untuk luas keselruhan dapat
    dilakukan dengan menggabungkan semua elemen luas dengan menggunakan
    integral sehinga diperoleh :

                             L=



    Yang perlu diperhatikan,jika luas daerah yang mau dihitung terletak di bawah
    sumbu x,maka perlu ditamabahin minus di depan persamaan untuk memperoleh
    luas bertanda positif

                               L=-
•   One is to determine the extent of alplikasi intergaral curve, both between the curves
    with the x-axis or Y axis or curve with wide between 2 curves
•   Broad curve with the x-axis can be done by taking a rectangular area element with
    length dx and width y.
    Then obtained broad elements dL = y.dx, so to broad keselruhan can be done by
    combining all the elements so widely by using the integral is obtained:

                                L=



    To note, if the vast area that would be calculated located below the x-axis, it is necessary
    to ditamabahin minus in front of the equation to obtain broad positive marked



                                L=-
LUAS SEBAGAI LIMIT SUATU JUMLAH ( INTEGRAL TERTENTU
            SEBAGAI LUAS DAERAH DI BIDANG DATAR )
•    Pengertian : perhatikan gambar di bawah ini , luas daerah yang di arsir merupakan luas
    daerah yang di batasi oleh
•   Kurva y = f ( x ) , garis x = a , garis x = b dan sumbu x .                   n

•   Luas daerah tersebut jika dinyatakan dalam bentuk notasi sigma adalah L = x 1 ( y i xi )
•   Jika n cukup besar ( mendekati tak berhingga ) , maka Δ x cukup kecil ( mendekati nol )
    , maka nilai dari
•   Notasi sigma di atas dapat dinyatakan sebagai limit , yaitu
                 n

•
                                       b
     L = nlim       ( y i xi ) = lim
                     x 1
                                  x  0   ( y x)
                                            x a



•   Dan limit di atas dapat dinyatakan sebagai bentuk Integral yaitu :
          b                b
    L =       y dx   =         f ( x ) dx
          a                a
WIDE AS THE LIMIT OF A TOTAL (AS A BROAD AREA OF CERTAIN INTEGRAL IN
    THE FLAT)

•   Definition: look at the picture below, which in the shaded area represents the
    area limited by
    The curve y = f (x), the line x = a, the line x = b and x-axis.
                                                                n

    Wide area if expressed in terms of sigma notation is L = ( y x )
                                                               x 1
                                                                     i   i


    If n is big enough (approaching infinity), then Δ x is small enough (close to zero),
    then the value of
    Sigma notation above can be expressed as a limit, namely
                          n
                  ( y x ) = lim 0
                                                          b
     L = lim   n
                          x 1
                             x      ( y x)
                                    i       i

                                                         x a




•   And the limit above can be expressed as an integral form, namely:
           b                            b
                   y dx         =           f ( x ) dx
     L =   a                            a
•       * . TEORI DASAR INTEGRAL KALKULUS ( TEORI FUNDAMENTAL )
•                  = F(b)      F(a)
•       Jika F ( x ) adalah anti diferensial dari fungsi f ( x ) dengan daerah asal DF = , x / a ≤ x
        ≤ b -,
•       Dan kurva f ( x ) kontinu dalam interval [ a , b ] . maka :
•       Luas daerah yang di batasi oleh kurva y = f ( x ) , sumbu X , garis x = a dan x = b
        ditentukan dengan rumus :            b                    b

                                      L =         f ( x ) dx   [ F ( x) ]
                                              a                             a


•               dengan keterangan : F ( x ) = anti turunan dari f ( x ) atau hasil integral dari f ( x )
•               a = batas bawah pengintegralan
•               b = batas atas pengintegralan
•               f (x ) = integran atau fungsi yang diintegralkan
•




    •    *. BASIC THEORY OF INTEGRAL CALCULUS (FUNDAMENTAL THEORY)

         If F (x) is the anti-differential of f (x) by region of origin DF = ,x / a ≤ x ≤ b-,
         And the curve f (x) is continuous in the interval [a, b]. then:
         Wide area limited by the curve y = f (x), X axis, the line x = a and x = b is determined by the formula:
                                              b                             b

                                      L =         f ( x ) dx   [ F ( x) ]
                                              a                             a


    •    with the statement: F (x) = anti derivative of f (x) or the integral of f (x)
         a = lower limit of integration
         b = upper limit of integration
         f (x) = integrands or functions be integrated
•   Ada beberapa penggunaan integral tertentu dalam pokok bahasan ini , a.l :
•           1. menghitung luas daerah
•           a. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x) , sumbu x , garis x = a dan garis
    x=b
•           b. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x) , kurva y = g(x) , garis x = a
    dan garis x = b
•           c. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y) , sumbu y , garis y = a dan
    garis y = b
•           d. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y) , kurva x = g(y) , garis y = a
    dan garis y = b
•           2. menghitung Volume benda putar
•           a. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x),
    sumbu x , garis x = a
•              dan garis x = b yang di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360°
•           b. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y),
    sumbu y , garis y = a
•              dan garis y = b yang di putar mengelilingi sumbu Y sejauh 360°
•           c. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x),
    kurva y = g(x) ,
•     garis x = a dan garis x = b yang di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360°
•           d. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y),
    kurva x = g(y) ,
•   garis y = a dan garis y = b yang di putar mengelilingi sumbu Y sejauh 360°
•   There is some use of the definite integrals in this subject, al:
    1. calculate the area
    a. calculate the area is limited by the curve y = f (x), x-axis, the line x = a and the line x = b
    b. calculate the area is limited by the curve y = f (x), the curve y = g (x), the line x = a and the line x =
    b
    c. calculate the area is limited by the curve x = f (y), y-axis, the line y = a and the line y = b
    d. calculate the area is limited by the curve x = f (y), the curve x = g (y), the line y = a and the line y =
    b
    2. calculate the volume of rotating objects
    a. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve y = f (x), x-
    axis, the line x = a
    and the line x = b which in turn surrounds the X axis as far as 360 °
    b. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve x = f (y), y-
    axis, the line y = a
    and the line y = b which in turn surrounds the Y axis as far as 360 °
    c. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve y = f (x), the
    curve y = g (x),
       line x = a and the line x = b which in turn surrounds the X axis as far as 360 °
    d. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve x = f (y), the
    curve x = g (y),
    line y = a and the line y = b which in turn surrounds the Y axis as far as 360 °

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahnadyaGB21
 
Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Medi Harja
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKurcaci Kecil
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 
06 intergral reimann
06 intergral reimann06 intergral reimann
06 intergral reimannZhand Radja
 
Pengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral TentuPengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral Tentufatmawati9625
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSNurul Ulfah
 
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)Lam RoNna
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuMhd Syahrul Ramadhan
 
Pertemuan 9 transformasi koordinat
Pertemuan 9   transformasi koordinatPertemuan 9   transformasi koordinat
Pertemuan 9 transformasi koordinatSenat Mahasiswa STIS
 

Mais procurados (20)

Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian MasalahPelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
Pelajari Konsep Dasar Integral dalam Penyelesaian Masalah
 
LIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGALIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGA
 
pendahuluan limit
pendahuluan limitpendahuluan limit
pendahuluan limit
 
Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
06 intergral reimann
06 intergral reimann06 intergral reimann
06 intergral reimann
 
Pengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral TentuPengaplikasian Integral Tentu
Pengaplikasian Integral Tentu
 
kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUS
 
Penggunaan turunan
Penggunaan turunanPenggunaan turunan
Penggunaan turunan
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentu
 
Limit fungsi
Limit fungsiLimit fungsi
Limit fungsi
 
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
 
Integral dalam ruang dimensi n
Integral dalam ruang dimensi   nIntegral dalam ruang dimensi   n
Integral dalam ruang dimensi n
 
materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)materi dan soal limit (lks)
materi dan soal limit (lks)
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
Pertemuan 9 transformasi koordinat
Pertemuan 9   transformasi koordinatPertemuan 9   transformasi koordinat
Pertemuan 9 transformasi koordinat
 

Destaque

Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuRizky Wulansari
 
4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentuwidi1966
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
matematika luas daerah
matematika luas daerah matematika luas daerah
matematika luas daerah ichwanich
 
Sejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensialSejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensialdevintap
 
Lembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuLembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuIiz Bibib
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusMha AMha Aathifah
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentugevarian
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 
1 kalkulus-2
1 kalkulus-21 kalkulus-2
1 kalkulus-2Joy Ratno
 
integral tak tentu
integral tak tentuintegral tak tentu
integral tak tentuEva Andini
 

Destaque (20)

Penerapan Integral Tentu
Penerapan Integral TentuPenerapan Integral Tentu
Penerapan Integral Tentu
 
Integral tentu
Integral tentuIntegral tentu
Integral tentu
 
4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu4. Integral Tertentu
4. Integral Tertentu
 
INTEGRAL
INTEGRALINTEGRAL
INTEGRAL
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
matematika luas daerah
matematika luas daerah matematika luas daerah
matematika luas daerah
 
Sejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensialSejarah penemuan integral dan diferensial
Sejarah penemuan integral dan diferensial
 
integral print mhs
integral print mhsintegral print mhs
integral print mhs
 
Lembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentuLembar soal materi integral tentu
Lembar soal materi integral tentu
 
Teorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar KalkulusTeorema Dasar Kalkulus
Teorema Dasar Kalkulus
 
Kalkulus ppt
Kalkulus pptKalkulus ppt
Kalkulus ppt
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
Volume benda-putar
Volume benda-putarVolume benda-putar
Volume benda-putar
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentu
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 
1 kalkulus-2
1 kalkulus-21 kalkulus-2
1 kalkulus-2
 
integral tak tentu
integral tak tentuintegral tak tentu
integral tak tentu
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 

Semelhante a Integral Tertentu Fungsi Kuadrat

Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3jasmoyo
 
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3jasmoyo
 
Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01
Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01
Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01Mursalin
 
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptxdktrfarmasi
 
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1Yayasan Kemurnian Jakarta
 
differensial n integral
differensial n integraldifferensial n integral
differensial n integralRohantizani
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiEko Supriyadi
 
Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)Ibnu Fajar
 
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxBab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxFitriYanto15
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Kalkulus Integral : Integral Tentu
Kalkulus Integral : Integral TentuKalkulus Integral : Integral Tentu
Kalkulus Integral : Integral TentuFranz Sebastian
 
Metodenumerik math10
Metodenumerik math10Metodenumerik math10
Metodenumerik math10opannurpakit1
 

Semelhante a Integral Tertentu Fungsi Kuadrat (20)

Luas daerah-ibnu
Luas daerah-ibnuLuas daerah-ibnu
Luas daerah-ibnu
 
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
 
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
Sma kelas xii ipa sem 1(menghitung luas daerah) kd1.3
 
Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01
Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01
Smakelasxiiipasem1menghitungluasdaerahkd1 3-120524233015-phpapp01
 
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
6_KALKULUS - 1 _INTEGRASI (1).pptx
 
Kpb ii kel3
Kpb ii kel3Kpb ii kel3
Kpb ii kel3
 
integral.pptx
integral.pptxintegral.pptx
integral.pptx
 
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1Jumlah riemann   pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
Jumlah riemann pjj mat-minat xi ipa senin 4 mei 2020 sesi-1
 
differensial n integral
differensial n integraldifferensial n integral
differensial n integral
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 
Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)Integral (menghitung luas daerah)
Integral (menghitung luas daerah)
 
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxBab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
 
integral
 integral integral
integral
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Kalkulus Integral : Integral Tentu
Kalkulus Integral : Integral TentuKalkulus Integral : Integral Tentu
Kalkulus Integral : Integral Tentu
 
Deret Fourier-UG.ppt
Deret Fourier-UG.pptDeret Fourier-UG.ppt
Deret Fourier-UG.ppt
 
Metodenumerik math10
Metodenumerik math10Metodenumerik math10
Metodenumerik math10
 
Kalkulus 2
Kalkulus 2Kalkulus 2
Kalkulus 2
 
Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)
 
5 gradien
5 gradien5 gradien
5 gradien
 

Mais de Nabila Arifannisa (20)

Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dllSoal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
 
Pengenalan Dasar Struktur Atom
Pengenalan Dasar Struktur AtomPengenalan Dasar Struktur Atom
Pengenalan Dasar Struktur Atom
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Atom
AtomAtom
Atom
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Gempa bumi
Gempa bumiGempa bumi
Gempa bumi
 
Gelombang pasang
Gelombang pasangGelombang pasang
Gelombang pasang
 
Badai tropis
Badai tropisBadai tropis
Badai tropis
 
Hukum mendels
Hukum mendelsHukum mendels
Hukum mendels
 
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]
 
Perang dunia i dan perang dunia ii
Perang dunia i dan perang dunia iiPerang dunia i dan perang dunia ii
Perang dunia i dan perang dunia ii
 
Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2
 
Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)
Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)
Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)
 
Imunitas .
Imunitas .Imunitas .
Imunitas .
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Bab 11. pencemaran lingkungan
Bab 11. pencemaran lingkunganBab 11. pencemaran lingkungan
Bab 11. pencemaran lingkungan
 
Bab 6.jamur
Bab 6.jamurBab 6.jamur
Bab 6.jamur
 
Bab 4.prokariota
Bab 4.prokariotaBab 4.prokariota
Bab 4.prokariota
 
Bab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistemBab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistem
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Último (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Integral Tertentu Fungsi Kuadrat

  • 1.
  • 2.
  • 3. Integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar kalkulus (lihat bagian bawah) menyatakan bahwa integral tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari antiturunan/antiderivatif fungsi tersebut. Definite integral is a number that magnitude is determined by taking the limit of Riemann sum, which is associated with a norm closed interval partition approaches zero, the fundamental theorem of calculus (see below) states that the definite integrals of a continuous function can be calculated easily if we can find the antiderivative / antiderivatif function.
  • 4. Keseluruhan himpunan antiturunan/antiderivatif sebuah fungsi ƒ adalah integral tak tentuprimitif dari ƒ terhadap x dan dituliskan secara matematis sebagai: Ataupun di mana: The entire set of antiderivative / antiderivatif a function f is not tentuprimitif integral of ƒ with respect to x and is written mathematically as: Or where: • Ekspresi F(x) + C adalah antiderivatif umum ƒ dan C adalah konstanta sembarang. • Misalkan terdapat sebuah fungsi f(x) = x2, maka integral tak tentu ataupun anti turunan dari fungsi tersebut adalah: • Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral tertentu dalam bentuk adalah sebuah bilangan, manakala integral tak tentu : adalah • sebuah fungsi yang memiliki tambahan konstanta sembarang C. • The expression F (x) + C is a general antiderivatif f and C are arbitrary constants. • Suppose there is a function f (x) = x2, then the indefinite integral or antiderivative of this function are: • Note that unlike certain integral indefinite integral. Definite integrals in the form is a number, when the integral indeterminate: it is a function that has an additional arbitrary constant C.
  • 5. Diberikan suatu fungsi ƒ bervariabel real x dan interval antara [a, b] pada garis real, integral tertentu: • secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh kurva grafik ƒ, sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b. • Pada notasi integral di atas: a adalah batas bawah dan b adalah batas atas yang menentukan domain pengintegralan, ƒ adalah integran yang akan dievaluasi terhadap x pada interval [a,b], dan dx adalah variabel pengintegralan. • Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval yang diambil, luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah kurva. • Given a function f of real variable x and the interval between [a, b] on the real line, definite integrals: informally defined as an area on the xy plane bounded by the curve graph of f, the x-axis, and vertical lines x = a and x = b. • In integral notation above: a is the lower limit and b is the upper limit that determines the integration domain, f is the integrands to be evaluated with respect to x on the interval [a, b], and dx is the integration variable. • Along with the increasing number of subintervals and the limited width of subintervals are taken, covering a total area of bars will get closer to the area under the curve.
  • 6. Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang paling umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari penjumlahan Riemann. Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi oleh fungsi ƒ pada interval tertutup [a,b]. Dalam mencari luas daerah tersebut, interval [a,b] dapat kita bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih sejumlah n-1 titik {x1, x2, x3,…, xn – 1} antara a dengan b sehingga memenuhi hubungan: • There are various types of formal definition of definite integrals, but the most commonly used is the definition of Riemann integral. Rieman Integral is defined as the limit of the Riemann sum. Misalkanlah we want to find the area bounded by the function f on a closed interval [a, b]. In searching the area, the interval [a, b] can we divide into many subintervals which do not have the same width, and we choose the number of n-1 points {x1, x2, x3, ..., xn - 1} between a to b so that satisfy the relation: • Himpunan tersebut kita sebut sebagai partisi [a,b], yang membagi [a,b] menjadi sejumlah n subinterval . Lebar subinterval pertama [x0,x1] kita nyatakan sebagai Δx1, demikian pula lebar subinterval ke-i kita nyatakan sebagai Δxi = xi – xi – 1. Pada tiap-tiap subinterval inilah kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-i tersebut kita memilih titik sembarang ti. Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar Δx dan tingginya berawal dari sumbu x sampai menyentuh titik (ti, ƒ(ti)) pada kurva. Apabila kita menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut dengan mengalikan ƒ(ti)· Δxi dan menjumlahkan keseluruhan luas daerah batangan tersebut, kita akan dapatkan: • The set is what we call the partition [a, b], which divides [a, b] into a number n subintervals . The width of the first subintervals *x0, x1+ we stated as Δx1, as well as the i-th width subintervals we stated as Δxi = xi - xi - 1. In each of these subintervals we choose an arbitrary point and at the i-th subintervals we choose an arbitrary point ti. So on each subintervals will have a wide rectangular bars of Δx and height starts from the x-axis until it touches the point (ti, f (ti)) on the curve. If we calculate the area of each bar is by multiplying f (ti) • Δxi and summing the total area of the bar area, we will get:
  • 7. Penjumlahan Sp disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk ƒ pada interval [a,b]. Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita mengambil limit dari norma partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah tersebut. Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann adalah: • Diberikan ƒ(x) sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup [a,b]. Kita katakan bahwa bilangan I adalah integral tertentu ƒ di sepanjang [a,b] dan bahwa I adalah limit dari penjumlahan Riemann apabila kondisi berikut dipenuhi: Untuk setiap bilangan ε > 0 apapun terdapat sebuah bilangan δ > 0 yang berkorespondensi dengannya sedemikian rupanya untuk setiap partisi di sepanjang [a,b] dengan dan pilihan ti apapun pada [xk - 1, ti], kita dapatkan • Sp sum is called the Riemann sum for f on the interval [a, b]. Note that the smaller the partition subintervals we take, this Riemann sum will get closer to the area we want. If we take the limit of the norm of the partition is close to zero, then we will get a wide area. Carefully, the definition of definite integrals as limits of Riemann sum is: • Given f (x) as a function defined on a closed interval [a, b]. We say that a certain number I is the integral f along [a, b] and that I is a limit of Riemann sum if the following conditions are met: • For any number ε> 0 whatever there is a number δ> 0, corresponding with him so it seems for every partition along [a, b] with and choice of any ti on [xk - 1, ti], we get:
  • 8. Secara matematis dapat kita tuliskan: • Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n subinterval yang sama, maka lebar Δx = (b-a)/n, sehingga persamaan di atas dapat pula kita tulis sebagai: • Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval yang ada mendekati tak terhingga banyaknya. • Mathematically we can write: • If each partition has the same number of n subintervals, then the width Δx = (ba) / n, so the equation above we can also write as: • This limit is always taken when the norm of the partition is close to zero and the number of subintervals that there are many approaches infinity.
  • 9. Contoh soal: • Sebagai contohnya, apabila kita hendak menghitung integral tertentu , yakni mencari luas daerah A dibawah kurva y=xb], b>0, maka perhitungan integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah pada interval [0, • Pemilihan partisi ataupun titik ti secara sembarang akan menghasilkan nilai yang sama sepanjang norma partisi tersebut mendekati nol. Apabila kita memilih partisi P membagi-bagi interval [0,b] menjadi n subinterval yang berlebar sama Δx = (b – 0)/n = b/n dan titik t’i yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap subinterval, partisi yang kita dapatkan adalah: dan sehingga: Seiring dengan n mendekati tak terhingga dan norma partisi mendekati 0, maka didapatkan:
  • 10. Sample questions: • For example, if we want to calculate definite integrals , ie to find the area A under the curve y = xb], b> 0, then the calculation of definite integrals as limits of summation Riemannnya is on the interval [0, • • Selection of partitions or arbitrarily ti point will produce the same value along the partition norm close to zero. If we choose a partition P divide the interval [0, b] into n subintervals of equal width Δx = (b - 0) / n = b / n and t'i point selected is the left endpoint of each subintervals, we partition get is: and therefore: Along with n approaching infinity and norm of the partition approaches 0, then we have: •
  • 11. Dalam prakteknya, penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral tertentu tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis. Teorema dasar kalkulus (lihat bagian bawah) memberikan cara yang lebih praktis dalam mencari nilai integral tertentu. • Teorema dasar • Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa turunan dan integral adalah dua operasi yang saling berlawanan. Lebih tepatnya, teorema ini menghubungkan nilai dari anti derivatif dengan integral tertentu. Karena lebih mudah menghitung sebuah anti derivatif daripada menerapkan definisi integral tertentu, teorema dasar kalkulus memberikan cara yang praktis dalam menghitung integral tertentu. • In practice, the application of the definition of definite integrals in finding the value of definite integrals is rarely used because it is not practical. The fundamental theorem of calculus (see below) provides a more practical way to find the value of definite integrals. • Basic theorem The fundamental theorem of calculus states that derivatives and integrals are two conflicting operations. More precisely, this theorem linking the value of a particular anti-derivative to the integral. Because it is easier to calculate an anti-derivative rather than applying the definition of definite integrals, Fundamental Theorem of Calculus provides a practical way to calculate definite integrals.
  • 12. Teorema dasar kalkulus menyatakan: • Jika sebuah fungsi f adalah kontinu pada interval [a,b] dan jika F adalah fungsi yang mana turunannya adalah f pada interval (a,b), maka • Lebih lanjut, untuk setiap x di interval (a,b), • Sebagai contohnya apabila kita hendak menghitung nilai integral , daripada menggunakan definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann (lihat bagian atas), kita dapat menggunakan teorema dasar kalkulus dalam menghitung nilai integral tersebut. Anti derivatif dari fungsi adalah . Oleh sebab itu, sesuai dengan teorema dasar kalkulus, nilai dari integral tertentu adalah: The fundamental theorem of calculus states: If a function f is continuous on the interval [a, b] and if F is a function for which derivatives are f on the interval (a, b), then • Furthermore, for every x in the interval (a, b), • For example if we want to calculate the value of the integral , rather than using the definition of definite integrals as limits of Riemann sum (see section above), we can use the fundamental theorem of calculus in calculating the value of these integrals. Anti derivative of the function is . Therefore, in accordance with the fundamental theorem of calculus, the value of definite integrals are:
  • 13. Apabila kita hendak mencari luas daerah A dibawah kurva y=x pada interval [0,b], b>0, maka kita akan dapatkan: • Perhatikan bahwa hasil yang kita dapatkan dengan menggunakan teorema dasar kalkulus ini adalah sama dengan hasil yang kita dapatkan dengan menerapkan definisi integral tertentu (lihat bagian atas). Oleh karena lebih praktis, teorema dasar kalkulus sering digunakan untuk mencari nilai integral tertentu. • If we want to find the area A under the curve y = x in the interval [0, b], b> 0, then we will get: Note that the results we get by using the fundamental theorem of calculus is the same as the results we get by applying the definition of definite integrals (see section above). Therefore, more practical, fundamental theorem of calculus is often used to find the value of definite integrals.
  • 14. dapat diselesaikan dengan teknik Integral subtitusi, langkahnya : - Ubah cos5x = cos4 x . cosx = (cos2x)2 .cosx = (1 – sin2x)2.cosx - Misalkan u = sin x , sehingga du = cosx.dx - Jadi : ∫cos5x.dx = ∫(1 – sin2x)2.cosx.dx = ∫(1 – u2)2 .du = ∫(1 – 2u2 + u4) .du = u – 2/3u3 + 1/5u5 = sinx - 2/3sin3x+ 1/5sin5x + c can be solved by substitution Integral techniques, steps: - Change cos5x = cos4 x. cosx = (Cos2x) 2. Cosx = (1 - sin2x) 2.cosx - Let u = sin x, so du = cosx.dx - So: ∫ cos5x.dx = ∫ (1 - sin2x) 2.cosx.dx = ∫ (1 - u2) 2. Du = ∫ (1 - 2u2 + U4). Du = U - 2/3u3 + 1/5u5 = Sinx - 2/3sin3x + 1/5sin5x + c
  • 15. Bentuk integral tertentu dapat ditulis b • Apabila fungsi f terdefinisi ( kontinu ) pada interval [ a , b ] , maka f (x) dx a dinamakan Integral tertentu . • Untuk menentukan nilai Integral tertentu tersebut , kita menggunakan Teorema dasar kalkulus integral di atas ,yaitu = F(b) F(a) • Form of definite integrals can be written b When defining the function f (continuous) on the interval [a, b], then f ( x ) dx called a Definite integral. To determine the value of certain integrals, we use the fundamental theorem of integral calculus above, namely
  • 16. Contoh : • • = [ 22 – 5.2] – [ (-1)2 – 5.(-1)] • = [ 4 – 10 ] – [ 1 + 5 ] • = - 12 • • = [ -1/2 cos ] – [ -½ cos 0 ] • = [ - ½ . -1 ] – [ - ½ .1] • =1 • Example: 1. = [22 - 5.2] - [(-1) 2-5. (-1)] = [4-10] - [1 + 5] = - 12 2. ] - [- ½ cos 0] = [-1 / 2 cos = [- ½. -1] - [- ½ .1] =1
  • 17. Sifat sifat integral tertentu b a 1. f ( x ) dx 0 f ( x ) dx 0 a a b a 2. f ( x ) dx f ( x ) dx a b b b 3.; k f ( x ) dx k f ( x ) dx dimana k adalah konstanta real sembarang a a b b b 4. ( f ( x) g ( x ) ) dx f ( x ) dx g ( x ) dx a a a c b b 5. f ( x ) dx f ( x ) dx f ( x ) dx ; dimana a < c < b a c a b f ( x ) dx 0 6. a. Jika f ( x ) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b , maka a b b. Jika f ( x ) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b , maka f ( x ) dx 0 a Contoh : = [ 22 – 5.2] – [ (-1)2 – 5.(-1)] = [ 4 – 10 ] – [ 1 + 5 ] = - 12
  • 18. Salah satu alplikasi intergaral adalah menentukan luas kurva,baik antara kurva dengan sumbu x atau kurva dengan sumbu Y atau luas antara 2 kurva • Luas kurva dengan sumbu x dapat dilakukan dengan mengambil elemen luas berbentuk persegi panjang dengan panjang dx dan lebar y. • Maka diperoleh elemen luas dL = y.dx,sehingga untuk luas keselruhan dapat dilakukan dengan menggabungkan semua elemen luas dengan menggunakan integral sehinga diperoleh : L= Yang perlu diperhatikan,jika luas daerah yang mau dihitung terletak di bawah sumbu x,maka perlu ditamabahin minus di depan persamaan untuk memperoleh luas bertanda positif L=-
  • 19. One is to determine the extent of alplikasi intergaral curve, both between the curves with the x-axis or Y axis or curve with wide between 2 curves • Broad curve with the x-axis can be done by taking a rectangular area element with length dx and width y. Then obtained broad elements dL = y.dx, so to broad keselruhan can be done by combining all the elements so widely by using the integral is obtained: L= To note, if the vast area that would be calculated located below the x-axis, it is necessary to ditamabahin minus in front of the equation to obtain broad positive marked L=-
  • 20. LUAS SEBAGAI LIMIT SUATU JUMLAH ( INTEGRAL TERTENTU SEBAGAI LUAS DAERAH DI BIDANG DATAR ) • Pengertian : perhatikan gambar di bawah ini , luas daerah yang di arsir merupakan luas daerah yang di batasi oleh • Kurva y = f ( x ) , garis x = a , garis x = b dan sumbu x . n • Luas daerah tersebut jika dinyatakan dalam bentuk notasi sigma adalah L = x 1 ( y i xi ) • Jika n cukup besar ( mendekati tak berhingga ) , maka Δ x cukup kecil ( mendekati nol ) , maka nilai dari • Notasi sigma di atas dapat dinyatakan sebagai limit , yaitu n • b L = nlim ( y i xi ) = lim x 1 x 0 ( y x) x a • Dan limit di atas dapat dinyatakan sebagai bentuk Integral yaitu : b b L = y dx = f ( x ) dx a a
  • 21. WIDE AS THE LIMIT OF A TOTAL (AS A BROAD AREA OF CERTAIN INTEGRAL IN THE FLAT) • Definition: look at the picture below, which in the shaded area represents the area limited by The curve y = f (x), the line x = a, the line x = b and x-axis. n Wide area if expressed in terms of sigma notation is L = ( y x ) x 1 i i If n is big enough (approaching infinity), then Δ x is small enough (close to zero), then the value of Sigma notation above can be expressed as a limit, namely n ( y x ) = lim 0 b L = lim n x 1 x ( y x) i i x a • And the limit above can be expressed as an integral form, namely: b b y dx = f ( x ) dx L = a a
  • 22. * . TEORI DASAR INTEGRAL KALKULUS ( TEORI FUNDAMENTAL ) • = F(b) F(a) • Jika F ( x ) adalah anti diferensial dari fungsi f ( x ) dengan daerah asal DF = , x / a ≤ x ≤ b -, • Dan kurva f ( x ) kontinu dalam interval [ a , b ] . maka : • Luas daerah yang di batasi oleh kurva y = f ( x ) , sumbu X , garis x = a dan x = b ditentukan dengan rumus : b b L = f ( x ) dx [ F ( x) ] a a • dengan keterangan : F ( x ) = anti turunan dari f ( x ) atau hasil integral dari f ( x ) • a = batas bawah pengintegralan • b = batas atas pengintegralan • f (x ) = integran atau fungsi yang diintegralkan • • *. BASIC THEORY OF INTEGRAL CALCULUS (FUNDAMENTAL THEORY) If F (x) is the anti-differential of f (x) by region of origin DF = ,x / a ≤ x ≤ b-, And the curve f (x) is continuous in the interval [a, b]. then: Wide area limited by the curve y = f (x), X axis, the line x = a and x = b is determined by the formula: b b L = f ( x ) dx [ F ( x) ] a a • with the statement: F (x) = anti derivative of f (x) or the integral of f (x) a = lower limit of integration b = upper limit of integration f (x) = integrands or functions be integrated
  • 23. Ada beberapa penggunaan integral tertentu dalam pokok bahasan ini , a.l : • 1. menghitung luas daerah • a. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x) , sumbu x , garis x = a dan garis x=b • b. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x) , kurva y = g(x) , garis x = a dan garis x = b • c. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y) , sumbu y , garis y = a dan garis y = b • d. menghitung luas daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y) , kurva x = g(y) , garis y = a dan garis y = b • 2. menghitung Volume benda putar • a. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x), sumbu x , garis x = a • dan garis x = b yang di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360° • b. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y), sumbu y , garis y = a • dan garis y = b yang di putar mengelilingi sumbu Y sejauh 360° • c. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva y = f(x), kurva y = g(x) , • garis x = a dan garis x = b yang di putar mengelilingi sumbu X sejauh 360° • d. menghitung volume benda putar yang terjadi ,jika daerah yang di batasi oleh kurva x = f(y), kurva x = g(y) , • garis y = a dan garis y = b yang di putar mengelilingi sumbu Y sejauh 360°
  • 24. There is some use of the definite integrals in this subject, al: 1. calculate the area a. calculate the area is limited by the curve y = f (x), x-axis, the line x = a and the line x = b b. calculate the area is limited by the curve y = f (x), the curve y = g (x), the line x = a and the line x = b c. calculate the area is limited by the curve x = f (y), y-axis, the line y = a and the line y = b d. calculate the area is limited by the curve x = f (y), the curve x = g (y), the line y = a and the line y = b 2. calculate the volume of rotating objects a. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve y = f (x), x- axis, the line x = a and the line x = b which in turn surrounds the X axis as far as 360 ° b. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve x = f (y), y- axis, the line y = a and the line y = b which in turn surrounds the Y axis as far as 360 ° c. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve y = f (x), the curve y = g (x), line x = a and the line x = b which in turn surrounds the X axis as far as 360 ° d. calculate the volume of round objects that happen, if the area is limited by the curve x = f (y), the curve x = g (y), line y = a and the line y = b which in turn surrounds the Y axis as far as 360 °