Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah serta pengawas sekolah melalui standar nasional pendidikan, standar kompetensi, dan pengelolaan sekolah yang efektif sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah.
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
KompetensiKepSek
1. PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH Dr. Abi Sujak DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
2.
3.
4. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PROSES STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI STANDAR PEBIAYAAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA STANDAR PENGELOLAAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PP No. 19 Th 2005 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ADALAH KRITERIA MINIMAL TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DI SELURUH WILAYAH HUKUM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
5.
6. KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH SOSIAL SUPERVISI AKADEMIK SUPERVISI MANAJERIAL EVALUASI PENDIDIKAN KEPRIBADIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN Untuk TK/RA dan SD/MI Minimum S1/D4 kependidikan dari perguruan tinggi terakreditasi Untuk SMP/MTS, SMA/MA dan SMK/MAK minimum magister (S2) kependidikan berbasis S1 dalam rumpun mata pelajaran yang relevan pada perguruan tinggi terakreditasi Berstatus Guru >=8 tahun atau Kepala sekolah >=4 tahun pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan satuan pendidikan yang diawasi Miinimum III/c, Memiliki Sertifikat Pendidikan Fungsional sebagai pengawas satuan pendidikan, berusia <=50 tahun sejak diangkat sebagai pengawas. Permendiknas No. 12, 2007
10. membangun sebuah budaya di mana guru, orangtua, anggota masyarakat dan siswa bekerja sama untuk mewujudkan visi dan misi menjadi kenyataan selalu tidak puas dengan status quo dalam proses kemajuan sekolah menjadi seorang pemimpin instruksional yang mampu membuat siswa-siswanya mempunyai kemauan belajar tinggi Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah…
51. g. Sekolah/Madrasah perlu memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kesadaran beretika bagi semua warga sekolah/madrasahnya. h. Kode etik sekolah/madrasah yang mengatur peserta didik memuat norma i. Peserta didik dalam menjaga norma pendidikan perlu mendapat bimbingan dengan keteladanan, pembinaan dengan membangun kemauan, serta pengembangan kreativitas dari pendidik dan tenaga kependidikan. j. Kode etik sekolah/madrasah yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan, secara perseorangan maupun kolektif k. Kode etik sekolah/madrasah diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71. TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Permendiknas No 41 / 2007
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86. TUNTUTAN KETRAMPILAN LULUSAN PENDIDIKAN DI ABAD 21 Berpikir Kritis Pemecahan Masalah Inovatif & Kreatif ICT Komunikasi Multi Bahasa BERDAMPAK PADA CARA PEMBELAJARAN OLEH GURU
87.
88. Partnership for 21 st Century Skills http://www.21stCenturySkills.org Sistem Pendidikan Saat Ini Tidak Akan Relevan Kecuali Kita Bagaimana Siswa Belajar untuk menghadapi jamannya Bagaimana kehidupan yang akan dihadapi Siswa sesuai dengan jamannya
89. PARADIGMA Hanya Penerima Informasi (Pengetahuan) Aktif Mencari Informasi Pendidikan tidak hanya ibarat mengisi gelas kosong, sebagai target memenuhi kewajiban pengajaran Pendidikan lebih memberikan rangsangan agar siswa menjadi pembelajar yang aktif Tradisional Berfokus Pada Siswa Tetapi
90. 21 ST Century Education Model Global Awareness Financial, Economic, Business, and Entrepreneurship Civic Literacy Health & Wellness Awareness Critical Thinking & Problem Solving Creativity & Innovation Communication Collaboration
91. PISA, 2006 Kemampuan membaca siswa indonesia 80% masih berada di level 1, level 2 dan below level 1 yang berarti sebagian besar masih di bawah standar internasional
92. KEMAMPUAN MATEMATIKA PISA, 2006 Kemampuan Matematika siswa Indonesia 65% masih berada di level 1 dan below level 1 yang berarti sebagian besar masih di bawah standar internasional
93. PISA, 2006 Kemampuan Science siswa indonesia 60% masih berada di level 1 dan below level 1 yang berarti sebagian besar masih di bawah standar internasional
94. Salah Satu Bukti Guru Belum Layak dan Kompeten ( Sumber Data: Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004 ) No Mata Uji Jumlah Soal Rerata Standar Deviasi Rendah Tinggi 1. Tes Umum Guru TK/SD 90 34.26 6.56 5 67 2. Tes Umum Guru Lainnya 90 40.15 7.29 6 67 3. Tes Bakat Skolastik 60 30.20 7.40 3 58 4. Guru Kelas TK 80 41.95 8.62 8 66 5. Guru Kelas SD 100 37.82 8.01 5 77 6. Penjaskes SD 40 21.88 5.56 8 36 7. PPKn 40 23.38 4.82 3 39 8. Sejarah 40 16.69 4.39 3 30 9. Bahasa Indonesia 40 20.56 5.18 2 36 10 Bahasa Inggris 40 23.37 7.13 1 39 11 Penjaskes SMP/SMA/SMK 40 13.90 5.86 2 29 12 Matematika 40 14.34 4.66 2 36 13 Fisika 40 13.24 5.86 1 38 14 Biologi 40 19.00 4.58 5 39 15 Kimia 40 22.33 4.91 8 38 16 Ekonomi 40 12.63 4.14 1 33 17 Sosiologi 40 19.09 4.93 1 30 18 Geografi 40 19.43 4.88 3 34 19 Pendidikan Seni 40 18.44 4.50 2 31 20 PLB 40 18.38 4.43 2 29
95. APA SAJA KOMPETENSI PENDIDIK? Kepribadian Pedagogis Profesional Sosial Mantap & Stabil, Dewasa, Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia (1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif & disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur; Pemahaman peserta didik, peran- cangan, pelaksanaa, & evaluasi Pembelajaran, pengemb.PD (1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar & pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan meran- cang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4) asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik & nonakademik Menguasai keilmuan bidang studi; dan langkah kajian kritis pendalam- an isi bidang studi (1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari; dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis, kreatif dan inovatif terhadap bidang studi Komunikasi & bergaul dgn peserta didik, kolega, dan masyarakat Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong, menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
96. Model Pendidik Profesional Maple Leadership Model Kemampuan Komunikasi Kemampuan Kolaborasi Kemampuan Evaluasi Kemampuan Teknologi Basis Pengetahuan Pedagogik Kepemimpinan Personal Attributes Pendidik Profesional Pendidikan berbasis Siswa Pendidikan berbasis Siswa Pendidikan berbasis Siswa Pendidikan berbasis Siswa Foundation Skills Critical Components Harus terintegrasi dan melekat di dalam semua guru profesional
97. Basis Pengetahuan Guru memahami teori belajar , pengembangan kurikulum, pengembangan siswa dan mengetahui bagaimana cara menggunakan pengetahuan tersebut di dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum Guru profesional selalu aktif mencari pengetahuan baru dalam pembelajaran Guru harus memahami kebutuhan siswa di kelas baik berdasar budaya, komunitas, suku, ekonomi, dan bahasa
98. Pedagogi Pendidik yang efektif selalu meningkatkan pembelajaran untuk mencapai prestasi siswa sesuai dengan harapan standard yang ditentukan Pembelajaran menekankan pada pembelajaran aktif yang menggunakan berbagai macam teknik, materi dan pengalaman belajar untuk semua siswa Pendidik yang efektif mengandalkan pengetahuan pedagogik yang berkualitas untuk penentuan kurikulum, pemilihan strategi pembelajaran, perencanaan pengembangan pembelajaran dan merumuskan peniliaian untuk mengukur kemajuan belajar siswa
99. Kepemimpinan Kepemimpinan yang fokus pada peningkatan prestasi siswa yang lebih baik Sebagai pemimpin, para guru menempatkan prioritas pada keunggulan (excellence), mengandalkan pengetahuan dan ketrampilan untuk merumuskan strategi belajar mengajar yang efektif Pendidik menjalin kerja sama (networking) dengan sesama pendidik dan pihak lain untuk meningkatkan kualitas program dan berbagi pengetahuan yang lebih maju
100. Personal Attributes Guru yang efektif selalu melakukan evaluasi diri atas sikap/tindakan yang dilakukan demi kemajuan peserta didik Guru harus bersikap jujur dan adil Guru mempunyai visi pribadi (personal vision) yang bisa membimbing siswa untuk mencapai tujuan belajar
101.
102.
103.
104.
105.
106. MODELS OF LEARNING: ACCELERATED LEARNING CONNECT THE LEARNING BIG PICTURE FIRST DESCRIBE THE OUTCOMES INPUT ACTIVITY DEMONSTRATE REVIEW FOR RECALL AND RETENTION Hadapkan Masalah Libatkan Berbagai Indera Berikan Umpan Balik Gunakan berbagai cara agar dpt memahami Refleksi terhadap proses atau isi? Praktik dlm dunia nyata Kaitkan dengan isi/ proses/ diri siswa
114. Menyusun Rencana Pembelajaran (Merancang pembelajaran ) Guru “model” melaksanakan pembelajaran , guru-guru lain mengamati Guru-guru merefleksi k an pembelajaran bersama-sama PLAN DO SEE
115. Tingkat Kabupaten Tingkat Wilayah/ Kecamatan MGMP saat ini ? MGMP dalam Lesson Study MGMP Kab/Kota MGMP Kab/Kota Wilayah MGMP Wilayah MGMP Wilayah MGMP Diseminasi Kebijakan, Kurikulum, atau PP Baru Koordinasi berbagai permasalahan Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Setiap guru dapat ikut serta dalam pelatihan praktis berbasis Lesson Study Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah Guru-guru yang terpilih saja
Put bluntly in the to Partnership for 21 st Century skills report, Today’s education system faces irrelevance unless we bridge the gap between how students live and how they learn.
Information and communication literacy
Classroom Management One estimate reveals that 70 percent of teachers need to improve their classroom management Appropriateness of Instruction and Curriculum Amount of time students spend engaged in learning activities that are appropriately challenging has a powerful and consistent effect on the amount of learning that occurs. It is a waste of time to have students repeatedly go over materials they have already mastered and, equally so, to present materials to students that they are not prepared to learn. Such practices can be detrimental because it reduces their motivation to apply themselves academically. Requires teachers to have the ability to see the content through the eyes of their students Student Motivation Extrinsic factors for motivation Less effective Intrinsic factors for motivation More powerful Seed motivation by involving students in exciting, challenging and relevant instructional activities Poor instructional practices, repetitive seat work, lessons that lack real-worl relvance for students, and frequent testing may lessen student’s motivation.
Kepemimpinan mengakibatkan suatu fokus pada [atas] kemajuan berkelanjutan untuk untuk [yang] tingkat yang lebih tinggi prestasi siswa [Sebagai/Ketika/Sebab] para pemimpin, para guru menempatkan prioritas yang paling tinggi pada [atas] keunggulan akademis, mempertunjukkan suatu dasar pengetahuan padat [dari;ttg] efektif mengajar dan belajar strategi dan ketrampilan diperlukan untuk mendisain instruksi untuk kemajuan berkelanjutan intervi praktek Para pemimpin guru bekerja dengan bebas dan secara kolaboratif dengan para rekan kerja dan (orang) yang lain untuk mempromosikan mutu program dan pengetahuan advance, kebijakan, dan praktek di (dalam) bidang mereka
Guru yang efektif selalu melakukan evaluasi atas sikap/tindakan yang dilakukan untuk kemajuan peserta didik Guru harus bersikap adil dan memandang keberagaman sebagai aset Guru mempunyai visi pribadi (personal vision) yang bisa membimbing siswa untuk mencapai tujuan belajar