SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
Baixar para ler offline
HAND
                  URI     A
                 W




                          YA
             T
           TU




                            NI
BAHAN BELAJAR MANDIRI
Kelompok Kerja Pengawas Sekolah




Penelitian Tindakan Sekolah



       DIREKTORAT JENDERAL
       PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN
       TENAGA KEPENDIDIKAN
       DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
       2009
KATA PENGANTAR




Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS   i
DAFTAR ISI




PENDAHULUAN  __________________________________________________  1 
           _
 A.   Latar Belakang ____________________________________________________ 1 
 B.   Standar Kompetensi  _______________________________________________ 2 
      1.  Dimensi Kompetensi Kepribadian  _______________________________________ 2 
      2.  Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial  ________________________________ 2 
                                                 _
      3.  Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik  _________________________________ 3 
      4.  Kompetensi Evaluasi Pendidikan ________________________________________ 3 
      5.  Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan  ________________________ 4 
      6.  Dimensi Kompetensi Sosial  ____________________________________________ 4 

 C.   Deskripsi Bahan Belajar Mandiri  _____________________________________ 4 
 D.   Langkah‐Langkah Mempelajari Bahan Belajar Mandiri  ___________________ 6 
 E.     Tujuan Belajar Penelitian Tindakan Sekolah ____________________________ 7 
 F.    Skenario Kegiatan Belajar Mandiri ____________________________________ 8 
 G.   Alokasi Waktu  ___________________________________________________ 11 

KEGIATAN BELAJAR 1 _____________________________________________  12 
HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH  ___________________________  12 
                                   _
 A.     Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tindakan  ____________________________ 12 
        1.  Arti Penelitian ______________________________________________________ 12 
        2.  Masalah Keilmuan  __________________________________________________ 13 
        3.  Masalah Penelitian yang Baik __________________________________________ 14 
        4.  Hubungan  Penelitian dengan Penelitian Tindakan _________________________ 14 

 B.     Perlunya Penelitian Tindakan Sekolah ________________________________ 15 
        1.  Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah  ____________________________________ 15 
        2.  Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah _____________________________ 16 
        3.  Permasalahan yang Dapat Dikaji Melalui PTS  _____________________________ 18 
        4.  Contoh  PTS  yang Terkait  dengan Tugas Pokok Pengawas  __________________ 20 

KEGIATAN BELAJAR 2 _____________________________________________  23 
PENYUSUNAN USULAN DAN LAPORAN PTS  ___________________________  23 
 A.    Menyusun Usulan PTS _____________________________________________ 23 
       1.  Usulan PTS  ________________________________________________________ 23 
       2.  Kerangka Isi Usulan PTS ______________________________________________ 24 
       3.  Judul Penelitian dan Bab Pendahuluan  __________________________________ 25 
           a.  Isi  Subbab  Latar Belakang Masalah __________________________________ 26 




                               Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                         ii
b.  Isi Subbab Rumusan Masalah _______________________________________ 26 
            c.  Isi  Subbab Tujuan dan Manfaat PTS __________________________________ 27 
      1.    Bab Tinjauan Pustaka ________________________________________________ 27 
      2.    Bab Metode Penelitian _______________________________________________ 28 

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan PTS  ________________________ 31 
Kegiatan Pengamatan  dalam Pelaksanaan PTS _____________________________ 32 
Kegiatan Refleksi  _____________________________________________________ 34 
B.    Laporan PTS _____________________________________________________ 34 
C.    Latihan _________________________________________________________ 36 
D.    Rangkuman dan Refleksi ___________________________________________ 37 
      1.  Rangkuman ________________________________________________________ 37 
      2. Refleksi  _____________________________________________________________ 38 

E.    Daftar Pustaka ___________________________________________________ 39 




                              Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                         iii
PENDAHULUAN



A.   Latar Belakang

     Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang
     Standar Pengawas Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang
     pengawas harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi
     kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan,
     penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial.

     Kondisi di lapangan saat ini tentu saja masih banyak pengawas sekolah/
     madrasah yang belum menguasai keenam dimensi kompetensi tersebut
     dengan baik. Survei yang dilakukan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan
     pada Tahun 2008 terhadap para pengawas di suatu kabupaten (Direktorat
     Tenaga Kependidikan, 2008: 6) menunjukkan bahwa para pengawas
     memiliki kelemahan dalam kompetensi supervisi akademik, evaluasi
     pendidikan, dan penelitian dan pengembangan. Sosialisasi dan pelatihan
     yang selama ini biasa dilaksanakan dipandang kurang memadai untuk
     menjangkau keseluruhan pengawas dalam waktu yang relatif singkat.
     Selain itu, karena terbatasnya waktu maka intensitas dan kedalaman
     penguasaan materi kurang dapat dicapai dengan kedua strategi ini.

     Berdasarkan kenyataan tersebut maka upaya untuk meningkatkan
     kompetensi pengawas harus dilakukan melalui berbagai strategi. Salah
     satu strategi yang dapat ditempuh untuk menjangkau keseluruhan
     pengawas dengan waktu yang cukup singkat adalah memanfaatkan forum
     Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dan Musyawarah Kerja
     Pengawas Sekolah (MKPS) sebagai wahana belajar bersama. Dalam
     suasana kesejawatan yang akrab, para pengawas dapat saling berbagi
     pengetahuan    dan   pengalaman       guna    bersama-sama   meningkatkan
     kompetensi dan kinerja mereka.

     Forum tersebut akan berjalan efektif apabila terdapat panduan, bahan
     kajian serta target pencapaian. Dalam konteks inilah Bahan Belajar Mandiri




                           Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                   1
(BBM) ini disusun. BBM ini dimaksudkan sebagai bahan kajian para
     pengawas dalam rangka meningkatkan kompetensi mereka.

B.   Standar Kompetensi

     BBM ini disesuaikan dengan cakupan dimensi kompetensi pengawas yang
     termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
     2007    tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Dalam peraturan
     tersebut   terdapat   enam      dimensi     kompetensi,   yaitu:   kompetensi
     kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan,
     penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial. Setiap dimensi
     kompetensi memiliki sub-sub sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki
     seorang pengawas. Secara rinci kompetensi-kompetensi dasar tersebut
     adalah sebagai berikut.

     1. Dimensi Kompetensi Kepribadian

            Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas satuan pendidikan.
            Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang
            berkaitan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya.
            Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal yang baru tentang pendidikan
            dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas
            pokok dan tanggung jawabnya.
            Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholder
            pendidikan.

     2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial

            Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka
            meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
            Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan
            program pendidikan di sekolah.
            Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melak-
            sanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah.
            Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya
            untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah.
            Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan
            pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
            sekolah.
            Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan
            konseling di sekolah.
            Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil
            yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
            melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.




                           Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                      2
Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan
    memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam
    mempersiapkan akreditasi sekolah.

3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik

    Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
    kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA
    atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
    Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan
    kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap
    bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
    sekolah/madrasah.
    Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang
    pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah
    berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar,
    dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
    Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/
    teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan
    berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di TK/RA atau
    mata pelajaran di sekolah/madrasah.
      Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
    Pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
    mata pelajaran di sekolah/madrasah.
    Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/
    bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk
    mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di
    TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
    Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan
    menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/
    bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran
    di sekolah/madrasah.
    Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
    pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
    mata
         pelajaran di sekolah/madrasah.

4. Kompetensi Evaluasi Pendidikan

    Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dalam
    bidang pengembangan di TK/RA dan pembelajaran/bimbingan di
    sekolah/ma-drasah.
    Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting
    dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di
    TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
    Menilai kinerja kepala sekolah, guru, dan staf sekolah dalam
    melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk
    meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap
    bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah.




                   Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                  3
Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar
          siswa    serta     menganalisisnya      untuk    perbaikan    mutu
          pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
          mata pelajaran di sekolah/ madrasah.
          Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
          mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang
          pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah.
          Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala seko-
          lah/madrasah, kinerja guru, dan staf sekolah/madrasah.

     5. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan

          Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam
          pendidikan.
          Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk
          keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya
          sebagai pengawas.
          Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian
          kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
          Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah
          pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat
          bagi tugas pokok tanggung jawabnya.
          Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik
          data kualitatif maupun data kuantitatif.
          Menulis karya tulis ilmiah (PTS) dalam bidang pendidikan dan atau
          bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu
          pendidikan.
          Menyusun pedoman/panduan dan/atau buku/modul yang diperlukan
          untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah/madrasah.
          Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan
          kelas,      baik   perencanaan       maupun  pelaksanaannya     di
          sekolah/madrasah.

     6. Dimensi Kompetensi Sosial

          Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan
          kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung
          jawabnya.
          APTSf dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan



C.   Deskripsi Bahan Belajar Mandiri

     BBM bagi KKPS terdiri atas enam bagian, yaitu:

     1. Dimensi Kompetensi Kepribadian dan Sosial

     2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial



                          Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                  4
3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik

4. Dimensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan

5. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan

6. Dimensi Penelitian Tindakan Sekolah

Bahan belajar nomor 1 sampai dengan 5 hakikatnya disesuaikan dengan
dimensi standar kompetensi pengawas. Sedangkan bahan belajar nomor 6
merupakan pengkhususan dan pendalaman dimensi kompetensi penelitian
dan pengembangan. Hal ini penting untuk diprioritaskan mengingat bahwa
peran pengawas sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan, akan
sangat efektif apabila mereka menguasai metode action research. Dengan
kemampuan ini diharapkan pengawas dapat mendorong pengembangan
dan peningkatan mutu sekolah-sekolah yang dibinanya.

Setiap bahan belajar di atas mencakup beberapa kegiatan belajar sebagai
berikut:

Kompetensi Kepribadian, meliputi kegiatan belajar:
     1. Pengenalan, Pengembangan, dan Pemberdayaan Diri
     2. Pengembangan Kreativitas dan Pengambilan Keputusan
Kompetensi Sosial, meliputi kegiatan belajar:
     1. Pengembangan Komunikasi Efektif Kemitraan, Pelayanan dan
           Tim yang Baik
     2. Gaya Kerja dan Cara Penyelesaian Konflik Manakah
Kompetensi Supervisi Manajerial, meliputi kegiatan belajar:
     1. Peningkatan Mutu Sekolah Melalui Supervisi Manajerial
     2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Kegiatan Pengawasan
Kompetensi Supervisi Akademik, meliputi kegiatan belajar:
      1. Pelaksanaan Akademik di Sekolah
      2. Membimbing         Guru     Menemukan         Karakteristik   Lingkungan
            Pembelajaran yang Berhasil
Kompetensi Evaluasi Pendidikan, meliputi kegiatan belajar:
      1. Penyusunan Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pendidikan dan
           Pembelajaran



                          Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                      5
2. Aspek-aspek Penilaian dalam Pembelajaran
          3. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dan Guru
          4. Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran
          5. Pemanfaatan Hasil Penilaian untuk Kepentingan Pendidikan dan
             Pembelajaran/Bimbingan
     Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, memuat kegiatan belajar:
          1. Perlunya Pengawas Manyusun Karya Tulis Ilmiah (PTS)
          2. Jenis-Jenis PTS Pengembangan Profesi, dan Penyusunannya
          3. Ketentuan dalam Penulisan Ilmiah
     Materi Penelitian Tindakan Sekolah, memuat kegiatan belajar:
          1. Hakikat Penelitian Tindakan Sekolah
          2. Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Sekolah

D.   Langkah-Langkah Mempelajari Bahan Belajar Mandiri

     Bahan belajar ini dirancang untuk dipelajari oleh para pengawas dalam
     forum KKPS. Oleh karena itu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
     mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara
     umum aktivitasvitas individual meliputi: (1) membaca materi, (2) melakukan
     latihan/tugas/memecahkan kasus pada setiap kegiatan belajar, (3)
     membuat rangkuman/kesimpulan, dan (4) melakukan refleksi, Apabila
     diperlukan, berdasarkan refleksi yang dibuat, dapat dilakukan tindak lanjut.
     Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: (1) mendiskusikan materi, (2)
     sharing pengalaman dalam melakukan latihan/memecahkan kasus, (3)
     melakukan seminar/diskusi hasil latihan/tugas yang dilakukan, dan (4)
     bersama-sama melakukan refleksi dan tindak lanjut sepanjang diperlukan.
     Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini.




                           Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                    6
Aktivitas Individu                                      Aktivitas Kelompok

          Membaca Bahan                                             Mediskusikan
             Belajar                                                Bahan Belajar


           Melaksanakan                                            Sharing Perma-
           Latihan/Tugas/                                         salahan dan Hasil
            Studi Kasus                                             Pelaksanaan
                                                                       Latihan


              Membuat                                                 Membuat
             Rangkuman                                               Rangkuman


            Melakukan                                                Melakukan
             Refleksi,                                                Refleksi,
          Membuat Action                                           Membuat Action
            Plann, dan                                               Plann, dan
           Tindak Lanjut                                            Tindak Lanjut


          Gambar 1 Alur Kegiatan Belajar Individu dan Kelompok

     Dari skema di atas terlihat bahwa aktivitas kelompok selalu didahului oleh
     aktivitas individu. Dengan demikian, maka aktivitas individu adalah hal
     yang utama. Sedangkan aktivitas kelompok lebih merupakan forum untuk
     berbagi, memberikan pengayaan dan penguatan terhadap kegiatan yang
     telah dilakukan masing-masing individu.

     Dengan mengikuti langkah-langkah belajar di atas, diharapkan para
     pengawas yang tergabung dalam KKPS dapat secara individu dan
     bersama-sama       meningkatkan        kompetensinya,         yang   tentunya     akan
     berdampak pada peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru yang
     dibinanya.



E.   Tujuan Belajar Penelitian Tindakan Sekolah

     Bahan    belajar   ini     dirancang     untuk    kelompok        pengawas       dalam
     meningkatkan kompetensi penelitian dan pengembangan, khususnya


                               Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                           7
dalam melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Sebagaimana
     diketahui,   bahwa salah satu peran yang diharapkan dari seorang
     pengawas adalah sebagai agent of change bagi kemajuan sekolah. Untuk
     melaksanakan peran tersebut tentu saja pengawas harus memiliki
     kemampuan       metodologi     untuk     melakukan        penelitian,   sekaligus
     mengupayakan tindakan untuk memperbaiki keadaan.

     Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan dan mendalami bersama
     rekan-rekan dalam KKPS, serta mempratikkannya, pengawas diharapkan
     dapat:

     1. Memahami Penelitian Tindakan Sekolah sebagai bagian dari penelitian
        ilmiah.
     2. Memahami makna Penelitian Tindakan Sekolah, apa, mengapa dan
        bagaimana menyusun usulan, melaksanakan dan melaporkan hasil
        penelitiannya.
     3. Memahami berbagai bentuk pelaporan hasil PTS, besaran angka
        kreditnya serta persyaratannya.
     4. Mampu menyusun usulan PTS dan melaksanakannya sebagai
        kegiatan pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah.
     5. Mampu memberikan informasi yang benar dan memotivasi bagi para
        guru tentang topik Penelitian Tindakan Sekolah sebagai kegiatan
        pengembangan profesi guru.


F.   Skenario Kegiatan Belajar Mandiri

     Agar para pengawas dapat mempelajari bahan ini secara efektif, maka
     mereka diharapkan mengikuti skenario yang dirancang. Skenario kegiatan
     belajar dengan menggunakan materi ini, melibatkan aktivitas individual dan
     aktivitas kelompok. Aktivitas individual meliputi:

     1. Membaca dan memahami materi;
     2. Mengidentifikasi masalah-masalah            kepengawasan        yang    dapat
        dilakukan penelitian tindakan.
     3. Menyusun proposal Penelitian Tindakan Sekolah;
     4. Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah.


                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                         8
5. Menyusun Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah.
6. Melakukan refleksi.
Aktivitas yang dilaksanakan secara kelompok adalah:

1. Mendiskusikan materi untuk memperoleh pemahaman bersama;
2. Bersama-sama mengeksplorasi permasalahan kepengawasan yang
   relevan untuk dilaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah.
3. Melakukan seminar proposal Penelitian Tindakan Sekolah dari masing-
   masing anggota.
4. Sharing Problematika Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah dan
   Solusinya.
5. Melakukan seminar hasil Penelitian Tindakan Sekolah.
6. Melakukan refleksi.
Aktivitas individu dan kelompok tersebut disajikan dalam skema di halaman
berikut.




                     Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                   9
SKENARIO KEGIATAN BELAJAR




Aktivitas Individu                               Aktivitas Kelompok




   Membaca                                          Mediskusikan
 Bahan Belajar                                      Bahan Belajar     4 jam



    Menyusun                                          Seminar
   Proposal PTS                                     Proposal PTS      4 jam


                                                       Sharing
                                                    permasalahan
 Melaksanakan
                                                     pelaksanaan
     PTS
                                                         PTS
                                                                      3 jam



   Menyusun                                              Seminar
    Laporan                                               Hasil
      PTS                                                 PTS         4 jam




    Melaku-                                              Melaku-
     kan                                                  kan
    Refleksi                                             Refleksi
                                                                      1 jam




                         MEMPERBAIKI/
                     MENINGKATKAN PRAKTIK
                     SUPERVISI MANAJERIAL


               Gambar 1 Skenario Kegiatan Belajar


                      Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                    10
G.   Alokasi Waktu

     Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan
     belajar materi ini juga dipisahkan antara waktu belajar individual dan
     kelompok. Waktu belajar individual sifatnya fleksibel karena dilakukan di
     luar pertemuan KKPS, sedangkan waktu untuk kegiatan kelompok
     diperkirakan sekitar 16 jam pelajaran, dengan rincian sebagai berikut:


      NO               JENIS KEGIATAN                         ALOKASI WAKTU
      1  Mendiskusikan materi untuk memperoleh                    4 jam
         pemahaman bersama dan mengidentifikasi
         problem kepengawasan yang memerlukan
         Penelitian Tindakan Sekolah
      2  Seminar Proposal Penelitian                              4 jam
      3  Sharing Problematika Pelaksanaan Penelitian              3 jam
         Tindakan Sekolah
      4  Seminar Hasil Penelitian Tindakan Sekolah                4 jam
      5  Melakukan refleksi                                       1 jam
                            Jumlah                               16 jam




                           Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                   11
KEGIATAN BELAJAR 1:

                             HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH



Pada bagian pendahuluan telah diuraikan secara singkat pengertian Penelitian
Tindakan Sekolah. Bagian ini akan menguraikan tentang apa, mengapa dan
bagaimana Penelitian Tindakan Sekolah itu. Pertanyaaan yang hendak dija-wab
adalah:
     1. Bagaimana kedudukan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai suatu
        kegiatan penelitian ilmiah?
     2. Apakah inti dari Penelitian Tindakan Sekolah yang membedakannya
        dengan jenis penelitian lain?
     3. Mengapa dan kapan Penelitian Tindakan Sekolah perlu dilakukan?, dan
     4. Bagaimana melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah?.


A.    Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tindakan

      1. Arti Penelitian

          Penelitian (riset, research) merupakan penyelidikan suatu masalah
          secara sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal. Penelitian bertujuan
          untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu
          pengetahuan yang memiliki kemampuan deskripsi dan/atau prediksi.

          Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu :

          a. melakukan kajian terhadap permasalahan,
          b. melakukan kajian teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara
             deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi,
          c. mengumpukan data empirik guna pengujian hipotesis,
          d. mengadakan uji hipotesis, dan
          e. menarik kesimpulan.
          Apapun jenis penelitiannya, kegiatan penelitian memiliki tahapan kerja
          sebagai berikut:    (a) mendapatkan dan merumuskan masalah, (b)
          mengKaji teori untuk merumuskan hipotesis atau menetapkan kriteria
          variabel   dalam    pengembangan/perancangan/pendeskripsian,          (c)


                             Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                   12
mengumpulkan fakta empirik, baik dengan menggunakan berbagai
  instrumen, melakukan perlakuan, atau dengan membuat produk
  tertentu, (d) menganalisis temuan fakta atau produk dengan kriteria
  teoritik untuk pengambilan kesimpulan, dan (e) menyimpulkan hasil dan
  mempublikasi hasil penelitiannya.

  Kegiatan penelitian timbul karena adanya sifat manusia yang selalu
  ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut membawa permasalahan.
  Penelitian   dilakukan       untuk     memperoleh         jawaban    terhadap
  permasalahan yang membutuhkan jawaban ilmiah. Permasalahan
  penelitian dapat berupa pencarian teori, pengujian teori ataupun untuk
  menghasilkan suatu produk guna pemecahan masalah praktis yang
  berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.



2. Masalah Keilmuan

  Dalam kehidupan sangat sering dijumpai masalah-masalah yang
  memerlukan jawaban dengan kriteria kebenaran tertentu. Hanya bila
  masalah tersebut membutuhkan kebenaran berkriteria keilmuan, maka
  masalah ini disebut masalah keilmuan. Masalah seperti itulah yang
  semestinya memerlukan jawaban dengan kerangka berpikir tertentu,
  yaitu digunakannya metode keilmuan, atau memerlukan kegiatan
  penelitian (ilmiah) dalam mencari jawaban dan pemecahannya.

  Meskipun diketahui bahwa masalah keilmuan cukup banyak terdapat di
  lingkungan   kita,      namun      sering     dirasakan     betapa    sulitnya
  mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah. Kesulitan
  pertama adalah, dari mana kita mendapatkan masalah untuk penelitian
  kita?

  Terdapat berbagai sumber untuk “mendapatkan” masalah. Masalah-
  masalah keilmuan sangat banyak dijumpai melalui bacaan. Bacaan
  yang berupa laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, jurnal, umumnya
  sarat dengan informasi yang mengungkapkan pula berbagai masalah
  keilmuan yang menarik.



                       Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                      13
Seminar, diskusi dan pertemuan ilmiah juga merupakan ladang
   masalah penelitian yang subur. Melalui kegiatan tersebut, acapkali
   terlontar berbagai masalah penelitian yang sudah jadi yang selanjutnya
   dapat dikembangkan sebagai masalah penelitian. Masalah penelitian
   dapat tergali melalui hasil pengamatan. Dari pengamatan akan timbul
   berbagai pertanyaan-pertanyaan yang melalui penelitian dapat dicari
   jawabannya.



3. Masalah Penelitian yang Baik

   Tentu saja tidak semua masalah keilmuan yang dihadapi dan telah
   dapat diidentifikasi, akan dijamin sebagai masalah yang layak dan
   sesuai untuk diteliti. Kelayakan suatu penelitian berkaitan dengan
   banyak faktor.

   a. Kemanfaatan hasil. Sejauh mana penelitian terhadap masalah
        tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu
        pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis.
   b. Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan yaitu: (a) mempunyai
        khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis,
        dan (b) mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta
        empirik yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
   c.   Persyaratan dari segi si peneliti, yang pada prinsipnya sejauh mana
        kemampuan si peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini
        menyangkut setidak-tidaknya lima faktor, yakni: biaya; waktu; alat
        dan bahan; bekal kemampuan teoritis peneliti; dan penguasaan
        peneliti terhadap metode penelitian yang akan digunakannya.


4. Hubungan Penelitian dengan Penelitian Tindakan

   Mengingat luasnya cakupan kerja, penelitian dikelompokan dan diberi
   “nama yang spesifik”. Misalnya, penelitian deskriprif dan     penelitian
   eksperimental, dan ada pula yang dinamakan penelitian tindakan
   (action research). Penelitian tindakan        ditandai adanya penerapan
   suatu tindakan pada suatu proses kegiatan tertentu. Tindakan yang



                      Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                  14
diterapkan tersebut, merupakan tindakan yang “baru” yang diyakini
        lebih baik dalam meningkatkan mutu proses maupun hasil kerja dari
        tindakan “lama” yang telah biasa dilakukan.

        Sambil menerapkan (melakukan eksperimen) terhadap tindakan
        “barunya”, peneliti mengamati proses tindakan itu (yang dilakukan
        dengan secara teliti dengan mendiskripsikan proses kegiatan yang
        terjadi). Dengan demikian, ada pula yang menyatakan penelitian
        tindakan sebagai tindak lanjut dari penelitian eksperimen maupun
        penelitian deskriptif.

        Ada pula yang menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan
        penelitian eksperimen dengan ciri yang khusus. Jika dalam penelitian
        eksperimen peneliti ingin mengetahui akibat dari suatu perlakuan
        (treatment, tindakan, atau “sesuatu” yang dilakukan), maka pada
        penelitian tindakan, peneliti mencermati kajiannya pada proses dan
        akibat dari tindakan yang dibuatnya.            Berdasar hasil pencermatan
        itulah,   kemudian       dilakukan   tindakan   lanjutan   yang   merupakan
        perbaikan dari tindakan pertama (disebut sebagai siklus), untuk dapat
        memperoleh informasi yang mantap tentang dampak tindakan yang
        dibuatnya.



B.   Perlunya Penelitian Tindakan Sekolah

     Saat ini, penelitian tindakan banyak dilakukan baik oleh         guru maupun
     pengawas. Bila dilakukan guru umum disebut sebagai Penelitian Tindakan
     Kelas (PTK). Sedangkan bila dilakukan oleh pengawas sekolah, disebut
     sebagai Penelitian Tindakan Sekolah atau disingkat dengan sebutan PTS.



     1. Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah

        Tujuan utama Penelitian Tindakan Sekolah adalah untuk memecahkan
        permasalahan nyata yang terjadi di dalam sekolah-sekolah yang
        berada dalam binaan pengawas sekolah. Kegiatan penelitian ini tidak
        saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari


                             Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                    15
jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan
   tindakan yang dilakukan.

   Secara lebih rinci, tujuan Penelitian Tindakan Sekolah antara lain :

     Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan,
     manajemen dan pembelajaran, termasuk mutu guru, kepala sekolah,
     khususnya yang berkaitan dengan tugas profesional kepengawasan,
     di sekolah-sekolah yang menjadi binaannya.
     Meningkatkan kemampuan dan sikap profesional sebagai pengawas
     sekolah.
     Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
     sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
     pendidikan.
   Ciri khusus dari Penelitian Tindakan Sekolah adalah adanya tindakan
   (acti-on) yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada
   keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan                untuk memecahkan
   permasalahan-permasalahan prak-tis dalam peningkatan mutu proses
   dan hasil kepengawasan.

   Selain itu, karena penelitian tindakan sekolah berkenaan dengan
   kegiatan nyata di sekolah-sekolah, maka perlu memperhatikan etika,
   antara lain:

   a. Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar
        guru, maupun kegiatan pendidikan yang berjalan di sekolah.
   b. Jangan terlalu banyak menyita waktu (dalam pengambilan data,
        dll.).
   c.   Masalah yang dikaji harus merupakan masalah yang benar-benar
        ada dan dihadapi oleh pengawas sekolah.
   d. Dilaksanakan dengan         selalu memegang etika kerja (minta ijin,
        membuat laporan, dll.).




2. Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah




                      Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                    16
PTS terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus
   berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah (a)
   perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat
   digambarkan sebagai berikut:




                                   Perencanaan                  Pelaksanaan
 Permasalahan
                                   Tindakan - I                 Tindakan - I




 SIKLUS - I                                                     Pengamatan/
                                    Refleksi - I                Pengumpulan
                                                                   Data - I




 Permasalahan                     Perencanaan                   Pelaksanaan
  baru, hasil                     Tindakan - II                 Tindakan - II
    Refleksi




SIKLUS - II                                                     Pengamatan/
                                   Refleksi - II
                                   Refleksi - I                 Pengumpulan
                                                                  Data - II




Bila Permasalahan
       Belum                            Dilanjutkan ke
   Terselesaikan                      Siklus Berikutnya




   Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah, dimulai dengan siklus yang
   pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak
   keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada
   siklus pertama tersebut, guru bersama peneliti (dalam kasus ini
   bersama dengan pengawas sekolah) menentukan rancangan untuk
   siklus kedua.

   Siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan siklus pertama,
   apabila    ditujukan   untuk   mengulangi      kesuksesan,    atau   untuk


                      Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     17
meyakinkan atau menguatkan hasil. Namun biasanya pada siklus
   kedua terdapat berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu
   yang ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan
   yang ditemukan dalam siklus pertama.

   Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka dapat
   dilanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam
   siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan belum
   merasa puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan
   tahapannya sama dengan siklus terdahulu.



3. Permasalahan yang Dapat Dikaji Melalui PTS

   Tita Lestari (2009) menyatakan, melihat luasnya kajian di bidang
   pendidikan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian untuk
   pengembangan profesi pengawas sekolah, hendaknya difokuskan pada
   permasalahan yang dihadapi langsung secara nyata oleh pengawas
   dalam praktek tugas kepengawasan, yaitu tugas memantau, menilai,
   membina sekolah dan melaksa-nakan tindak lanjut.

   Berikut, Tita memberikan beberapa contoh permasalahan yang dapat
   dikaji melalui PTS.

   1) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam pengembangan
      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
   2) Bagaimana        bimbingan      terhadap     sekolah   dalam   menyusun
      kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa
      pihak terkait.
   3) Bagaimana pemantauan terhadap sekolah dalam melaksanakan
      program pengembangan diri melalui kegiatan konseling dan
      kegiatan ekstrakurikuler.
   4) Bagaimana membina guru dalam merancang tugas mandiri tidak
      terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu




                         Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                  18
5) Bagaimana sekolah melalui MGMP dalam mengembangkan silabus
   secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar
   kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.
6) Bagaimana bentuk binaan terhadap hasil pelaksanaan pemantauan
   proses pembelajaran yang mencakup tahap perencanaan, tahap
   pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran.
7) Bagaimana strategi supervisi proses pembelajaran melalui cara
   pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
8) Bagaimana model bimbingan terhadap guru dalam merencanakan,
   melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan
   prinsip-prinsip pembelajaran.
9) Bagaimana       bimbingan       terhadap     peningkatan       kemampuan
   manajerial kepala sekolah yang ditunjukkan dengan keberhasilan
   mengelola pendidik dan tenaga kependidikan dan siswa.
10) Bagaimana      bimbingan       terhadap     peningkatan       kemampuan
   kewirausahaan      kepala      sekolah     dalam    mengelola       kegiatan
   produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.
11) Bagaimana    teknik menilai sekolah dalam merumuskan dan
   menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga.
12) Bagaimana teknik membimbing,            menyusun dan melaksanakan
   rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja
   tahunan.
13) Bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap sekolah dalam
   melaksanakan        kegiatan      pengembangan             kurikulum     dan
   pembelajaran.
14) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam melaksanakan
   kegiatan evaluasi diri untuk menyusun profil sekolah.
15) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah untuk melaksanakan
   evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
16) Bagaimana arahan terhadap sekolah dalam melaksanakan sistem
   informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.
17) Bagaimana    upaya      mendorong       sekolah   untuk     menggunakan
   Teknologi    Informasi    dan     Komunikasi       (TIK)    dalam      sistem
   pengelolaan pembelajaran.


                   Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                           19
18) Bagaimana strategi melakukan evaluasi terhadap pendayagunaan
            pendidik     dan     tenaga   kependidikan         pada   sekolah-sekolah
            binaannya.
         19) Bagaimana pendekatan atau strategi untuk mendorong guru dan
            kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya
            dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
         20) Bagaimana membimbing sekolah dalam menyusun pedoman
            pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana
            Anggaran dan Belanja (RAB).
         21) Bagaimana membimbing            sekolah dalam menentukan Kriteria
            Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran.
         22) Bagaimana upaya mendorong sekolah dalam menentukan nilai akhir
            kelompok      mata      pelajaran    agama         dan    akhlak     mulia,
            kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani,
            olahraga,     dan    kesehatan      sesuai dengan standar          nasional
            pendidikan.


    4.   Contoh PTS yang Terkait dengan Tugas Pokok Pengawas

         Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/Madrasah
         (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009: 20), Tugas pokok pengawas
         sekolah/   madrasah       mencakup      enam      dimensi     utama,    yakni
         mensupervisi (supervising), memberi nasehat (advising), memantau
         (monitoring),    membuat         laporan     (reporting),     mengkoordinir
         (coordinating), dan memimpin (performing leadership).

     Keenam hal tersebut secara rinci disajikan dalam tabel berikut.

  Dimensi Tugas
                                                    Sasaran
    Pengawas
Mensupervisi             1. Kinerja kepala sekolah
                         2. Kinerja guru
                         3. Kinerja staf sekolah
                         4. Pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran
                         5. Pelaksanaan pembelajaran
                         6. Ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya
                         7. Manajemen sekolah, dll.,
Memberi NasIhat          1. Kepada guru,
                         2. Kepala sekolah


                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                         20
Dimensi Tugas
                                                     Sasaran
      Pengawas
                         3. Tim kerja sekolah dan staf,
                         4. Komite sekolah, dan
                         5. Orang tua siswa
 Memantau                1. Penjaminan/standar mutu pendidikan,
                         2. Proses dan hasil belajar peserta didik,
                         3. Pelaksanaan ujian,
                         4. Rapat guru dan staf
                         5. Hubungan sekolah dengan masyarakat,
                         6. Data statistik kemajuan sekolah
 Membuat Laporan         1. Kepada Dinas Pendidikan Kab./Kota
 Perkembangan            2. Dinas Pendidikan Provinsi
 Kepengawasan            3. Depdiknas,
                         4. Publik
                         5. Sekolah Binaan
 Mengkoordinir           1. Mengkoordinir sumber personal dan material
                         2. Kegiatan antar sekolah
                         3. Kegiatan pre/inservice training bagi guru dan Kepala
                             Sekolah, dan pihak lain.
                         4. Pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah
 Memimpin                1. Pengembangan kualitas SDM di sekolah binaan.
                         2. Pengembangan sekolah.
                         3. Partisipasi dalam kegiatan manajerial di Dinas
                             Pendidikan.
                         4. Berpartisipasi dalam perencanaan pendidikan di
                             Kabupaten/Kota.
                         5. Berpartisipasi dalam seleksi calon kepala sekolah/
                             madrasah.
                         6. Berpartisipasi dalam merekrut personil proyek atau
                             program-program khusus pengembangan mutu
                             sekolah.
                         7. Pengelolaan       konflik,  danBerpartisipasi  dalam
                             menangani pengaduan.

       Pada kegiatan pembinaan/supervisi, berikut disajikan contoh Penelitian
Tindakan Sekolah yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah.
Judul : Upaya peningkatan kemampuan pembelajaran tematik dengan menggu-
nakan guru model pada guru kelas 1 dan 2 SD se gugus “Diponegoro”,
Kecamatan X, Kabupaten Y, Tahun Z.
Suatu judul PTS, harus menuliskan (1) Masalah apa yang akan dipecahkan, (2)
Melalui tindakan apa, dan (3) Siapa yang akan ditingkatkan.
Pada contoh di atas, terlihat...
   1) Masalah: kemampuan guru-guru dalam pembelajaran tematik.




                              Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                21
2) Tindakan yang dilakukan: Berdasar kajian awal diduga tindakan yang
       berupa guru model bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru
       dapat menyelesaikan masalah.
   3) Siapa yang akan ditingkatkan: guru-guru matematika kelas 1 dan 2 SD
       se gugus “Diponegoro”, Kecamatan X, Kabupaten Y, Tahun Z.


       Contoh lain tentang masalah dan tindakan yang dapat dilakukan melalui
PTS dapat dilihat melalui tabel berikut:


                                                               Tindakan yang akan
          Apa yang akan ditingkatkan....
                                                                    dilakukan

1. Guru dalam menyusun RPP                               Melalui berbagai kegiatan
                                                         pembelajaran/pelatihan/
2. Guru dalam melaksanakan proses                        diskusi/dll. yang dapat
   pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan           dilakukan bagi para guru,
                                                         dalam waktu yang relatif
        Menerapkan berbagai macam metode                 terbatas
        pembajaran
                                                               Lokakarya
        Menerapkan berbagai teknik evaluasi
        proses dan hasll pembelajaran                          Pelatihan
3. Guru dalam membuat, mengelola dan                           Diskusi Kelompok Kecil
   menggunakan media pendidikan dan
   pembelajaran                                                Forum Diskusi

4. Guru dalam memanfaatkan hasil penilaian                     Kerja kelompok
   untuk perbaikan mutu pendidikan
                                                               dan lain-lain
5. Guru dalam mengolah dan menganalisis data
   hasil penilaian

6. Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan
   kelas




                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                        22
KEGIATAN BELAJAR 2

                          PENYUSUNAN USULAN DAN LAPORAN PTS




A.   Menyusun Usulan PTS

     1. Usulan PTS

       Prinsip dalam menyusun usulan penelitian tindakan sekolah pada
       prinsipnya adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
       kepengawasan di sekolah-sekolah binaannya.           Ada tiga hal penting
       yang harus dijawab dalam PTS, yakni :

       1. Siapa yang akan ditingkatkan? Sesuai dengan tugasnya, pengawas
          sekolah bertanggung jawab membina guru, kepala sekolah dan
          tenaga kependidikan yang lain yang ada pada sekolah-sekolah
          binaannya.
       2. Apa yang akan ditingkatkan? Sebelum melakukan PTS, pengawas
          sekolah harus mengetahui dengan jelas, hal-hal apa yang akan
          ditingkatkan. Misalnya, kemampuan guru dalam menyusun RPP,
          kemampuan dan kemauan guru dalam melaksanakan proses
          pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan, kemampuan guru
          dalam menerapkan berbagai macam metode pembelajaran, dan
          lain-lain. Atau kemampuan kepala sekolah dalam pengelolaan
          administrasi   sekolah,   dalam     mengkoordinasikan     pelaksanaan
          program bimbingan konseling, dan lain-lain.
       3. Melalui tindakan apa? Tindakan tersebut umumnya berupa
          penggunaan “tindakan kepengawasan” yang baru (bukan yang
          selama ini telah dilaksanakan) . Tindakan tersebut telah diyakini,
          akan mampu memberikan hasil yang lebih baik, dari apa yang telah
          biasa dilakukan saat ini. Misalnya melalui berbagai kegiatan
          pembelajaran/pelatihan/diskusi, dll, yang dapat dilakukan bagi para
          guru atau kepala sekolah, dalam waktu yang relatif terbatas, yang




                         Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     23
berupa lokakarya, pelatihan, diskusi kelompok kecil, forum diskusi,
          kerja kelompok, dan lain-lain.
       Dengan demikian, JUDUL Penelitian Tindakan Sekolah paling tidak
       berisi informasi tentang:

       1) Apa yang akan ditingkatkan?
       2) Menggunakan tindakan apa?
       3) Siapa yang akan ditingkatkan?
       Sebagai kelengkapan, umumnya dituliskan pula sub judul. Sub judul
       bertujuan untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang populasi,
       misalnya    di mana penelitian dilakukan, kapan, di sekolah-sekolah
       mana, dan lain-lain.

       Berikut disajikan berbagai contoh judul Penelitian Tindakan Sekolah,
       yang kesemuanya menuliskan tiga hal yang penting di atas.



     Masalah yang Memer-           Ttindakan yang akan          Subyek yang
      lukan Peningkatan..          Dilakukan Pengawas..       menjadi Sasaran
    Kemampuan menyusun             Workshop                  Guru Kelas I SD se
1   RPP Tematik                                              Gugus ..
    Penerapan Inovasi
2   Pembelajaran Model Area        Guru Model                Guru TK...
    dan Rolling
    Kemampuan Menyusun
3                                  Pendampingan              Kepala SD se gugus
    KTSP
    Kemampuan
                                                             Guru Kelas V se
4   Melaksanakan Analisis          Supervisi Kelas
                                                             gugus...
    Hasil Belajar
    Kemampuan Pengelolaan          Kegiatan Mikroteaching    Guru Kelas 2 se
5   Kelas                          (Peer teaching)           gugus..
    Kemampuan
                                                             Kepala SD se
6   Melaksanakan Supervisi         Workshop
                                                             gugus…
    Kelas



    2. Kerangka Isi Usulan PTS

       Kerja penelitian dimulai dengan membuat rencana. Rencana itu umum
       disebut sebagai usulan penelitian. Usulan penelitian merupakan
       langkah pertama dari kerja penelitian. Sedangkan Karya Tulis Ilmiah



                          Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     24
(KTI), yang merupakan laporan hasil penelitian, merupakan langkah
   terakhir.

   Pada umumnya usulan penelitian terdiri dari :

       Judul Penelitian
       Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang
       Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan
       Masalah, Cara Pemecahan Masalah, Tujuan, dan Kemanfaatan
       Hasil Penelitian (terutama potensi              untuk    memperbaiki atau
       meningkatkan       kualitas   isi,    proses,     masukan,          atau   hasil
       pembelajaran dan/atau pendidikan).
       Bab Kajian/Tinjauan Pustaka yang menguraikan kajian teori dan
       pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan
       rancangan penelitian tindakan
       Bab Metode Penelitian yang menjelaskan tentang Rencana dan
       Prosedur Penelitian.


3. Judul Penelitian dan Bab Pendahuluan

   Judul penelitian menyatakan secara jelas namun sesingkat mungkin
   permasalahan     yang     akan    diteliti,   upayakan       variabel     penelitian
   tercantum pada judul tersebut. Upayakan pula agar dengan membaca
   judul itu, pembaca akan tertarik untuk membaca lebih jauh isi usulan
   penelitian.Judul hendaknya ditulis dengan singkat dan spesifik. Hal
   utama yang seharusnya tertulis di dalam judul hádala: (1) apa yang
   mau ditingkatkan mutunya, (2) bagaimana                     tindakan yang akan
   dilakukan pengawas, dan (3) siapa yang akan ditingkatkan?

   Umumnya di bawah judul dituliskan pula sub judul. Sub judul sangat
   umum ditulis untuk menambahkan keterangan                    lebih rinci tentang
   populasi, misalnya      di mana penelitian dilakukan, kapan,               di kelas
   berapa, di sekolah-sekolah mana dan lain-lain.




                      Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                              25
Bab Pendahuluan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan
Kemanfaatan Hasil Penelitian dengan uraian sebagai berikut:



a. Isi Subbab Latar Belakang Masalah

Bab pendahuluan paling tidak terdiri dari sub bab yang menjelaskan
alasan atau latar belakang PTS yang menjelaskan tentang:

a) Masalah       yang      diteliti   adalah    benar-benar     suatu   masalah
    pembelajaran yang terjadi di kelasnya, di sekolahnya, maka tuliskan
    dengan      jelas kondisi yang menjadikan terjadinya permasalahan
    tersebut.
b) Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan
    mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari
    segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya
c) Jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab dari masalah
    tersebut.    Berikan      alasan      (argumentasi)    secara   cermat   dan
    sistematis bagaimana dapat menarik kesimpulan tentang akar
    masalah itu.


b. Isi Subbab Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang jawabannya akan
dicari melalui PTS. Sebagai contoh, jika judul PTSnya adalah:
“Meningkatkan       kemampuan          guru-guru    dalam       menyusun     RPP
pembelajaran       tematik      melalui     workshop      …”.   Maka    rumusan
masalahnya adalah “Apakah               melalui workshop, kemampuan guru
dalam menyususn RPP pembelajaran tematik akan dapat ditingkatkan?
“

Jawaban dari pertanyaan itulah yang akan diuji melalui pelaksanaan
PTS, yang berupa tindakan nyata di kelas dalam menerapkan metode
Student Teams Achievement Devision (STAD) pada pokok bahasan
tertentu, dengan menggunakan kerangka tindakan yang tertentu pula.




                     Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                         26
c. Isi Subbab Tujuan dan Manfaat PTS

 Tujuan Penelitian: Penulisan tujuan PTS        umumnya dimulai dengan
 kalimat

 “ PTS ini bertujuan untuk menguji manfaat......... (tindakan tertentu,
 tuliskan dengan jelas nama tindakan tersebut), guna meningkatkan
 ....(tuliskan dengan rinci apa yang akan ditingkakan), bagi guru/kepala
 sekolah di ..... (tuliskan subyek PTSnya)

 Sedangkan penulisan manfaat PTS umumnya dimulai dengan kalimat

 “PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa ....... (tuliskan
 manfaat PTS bagi guru....manfaatnya bagi siswa, dan lain-lain)



1. Bab Tinjauan Pustaka

 Kembali diingatkan bahwa ciri khusus PTS adalah adanya tindakan.
 Tindakan tersebut berupa     penerapan model/ strategi/cara mengajar
 yang ”baru” yang benar-benar dilakukan oleh pengawas pada kepala
 sekolah/guru   yang    dibinanya,     dalam     upayanya    meningkatkan
 pengetahuan/keterampilan tertentu.

 Tindakan yang akan dilakukan merupakan tindakan yang baru, sebagai
 pengganti dari tindakan yang selama ini telah dilakukan.

 Pada bab Kerangka Teori, tuliskan berbagai           teori (berdasar pada
 kajian kepustakaan) yang mendasari usulan rancangan PTS ini.
 Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
 mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian
 tersebut.

 Sebagai contoh, akan dilakukan PTS yang menerapkan model
 workshop, Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan

 a) bagaimana teori workshop, bagaimana sejarahnya, bagaimanaya
    langkah-langkahnya, dan lain-lain,



                   Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     27
b) bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan dalam penerapan teori
       tersebut dalam peningkatan kompetensi guru/kepala sekolah,
       skenario pelaksanaan, dan sebagainya,
   c) bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut
       dengan perubahan yang diharapkan, atau terhadap masalah yang
       akan dipecahkan, hal ini hendaknya dapat dijabarkan dari berbagai
       hasil penelitian yang sesuai, dan
   d) bagaimana       prakiraan    hasil     (hipotesis    tindakan)   dengan
       dilakukannya    penerapan     model     di   atas   pada   kemampuan
       guru/kepala sekolah terhadap hal yang akan dipecahkan.


   Kriteria kepustakaan yang baik. Sedikitnya ada dua syarat utama yang
   harus dipenuhi oleh sumber bacaan yang akan digunakan dalam kajian
   teori, yakni:

   a) adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang
       dibahas, dan
   b) kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah
       kadaluwarsa harus ditinggalkan.
   Penelitian dengan daftar kepustakaan yang sangat banyak, namun
   keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang dibahas tidak
   terlalu jelas, harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah tidak berkaitan
   dengan banyaknya buku yang tercantum pada daftar pustaka, tetapi
   pada kualitas pustaka yang digunakannya.



2. Bab Metode Penelitian

   Hal penting yang harus dimengerti: PTS terdiri rangkaian empat
   kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama
   yang ada pada setiap siklus adalah: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c)
   pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:




                      Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     28
Perencanaan             Pelaksanaan
 Permasalahan
                                  Tindakan - I            Tindakan - I




 SIKLUS - I                                              Pengamatan/
                                   Refleksi - I          Pengumpulan
                                                            Data - I




 Permasalahan                    Perencanaan             Pelaksanaan
  baru, hasil                    Tindakan - II           Tindakan - II
    Refleksi




SIKLUS - II                                              Pengamatan/
                                  Refleksi - II
                                  Refleksi - I           Pengumpulan
                                                           Data - II




Bila Permasalahan
       Belum                           Dilanjutkan ke
   Terselesaikan                     Siklus Berikutnya




   Pelaksanaan PTS dimulai dengan siklus yang pertama yang terdiri dari
   empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan
   hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama
   tersebut, pengawas menentukan rancangan untuk siklus kedua.

   Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan
   kegiatan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan, atau
   untuk meyakinkan atau menguatkan hasil. Tapi umumnya kegiatan
   yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan
   perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk
   memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam
   siklus pertama.




                     Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                29
Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka guru dapat
         melan-jutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi
         dalam siklus pertama.

         Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan pengawas belum merasa
         puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan
         tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Tidak ada ketentuan
         tentang berapa kali         siklus harus dilakukan. Banyaknya        siklus
         tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya
         tidak kurang dari dua siklus.

         Dengan demikian pada bab Rencana Pelaksanaan PTS,                   uraikan
         secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan
         objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas.
         Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
         observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus.
         Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan
         indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah
         ke siklus lain. Jumlah siklus diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun
         harus diingat juga jadwal kegiatan belajar di sekolah.

         Untuk dapat membantu menyusun bagian ini, disarankan untuk terlebih
         dahulu menuliskan pokok-pokok rencana kegiatan dalam suatu tabel
         sebagaimana contoh berikut ini.



Siklus    Perencanaan :          •   Merencanakan kegiatan/metode yang akan
   I                                 diterapkan dalam supervisi
          Indentifikasi
          masa-lah dan           •   Menentukan kemampuan guru/kepala sekolah
          penetapan                  yang hendak ditingkatkan
          alternatif peme-
                                 •   Mengembangkan skenario supervisi
          cahan masalah
                                 •   Menyusun rancangan/langkah-langkah
                                 •   Menyiapkan sumber belajar
                                 •   Mengembangkan format evaluasi
                                 •   Mengembangkan format observasi supervisi
          Tindakan               •   Menerapkan         tindakan   mengacu    pada



                             Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     30
skenario dan rancangan
           Pengamatan            •   Melakukan observasi          dengan     memakai
                                     format observasi
                                 •   Menilai hasil tindakan dengan menggunakan
                                     format rancangan
           Refleksi              •   Melakukan evaluasi tindakan yang telah
                                     dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah
                                     dan waktu dari setiap macam tindakan.
                                 •   Melakukan pertemuan untuk membahas hasil
                                     evaluasi tentang skenario, lkm, dll.
                                 •   Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai
                                     hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus
                                     berikutnya
                                 •   Evaluasi tindakan I
 Siklus    Perencanaan           •   Indentifikasi masalah dan penetapan alternatif
   II                                pemecahan masalah.
                                 •   Pengembangan program tindakan II
           Tindakan              •   Pelaksanaan program tindakan II
           Pengamatan            •   Pengumpulan data tindakan II
           Refleksi              •   Evaluasi Tindakan II
 •   Siklus- siklus berikutnya
 •   Kesimpulan, Saran, Rekomendasi


Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan PTS

a) PTS merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran
     guru/kepala sekolah dalam berbagai tindakan
b) Kegiatan     refleksi   (perenungan,    pemikiran       dan   evaluasi)   dilakukan
     berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang
     mantap dan valid guna melakukan perbaikkan tindakan dalam upaya
     memecahkan masalah yang terjadi.
c) Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan
     dengan segera dan dilakukan secara praktis.




                             Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                       31
Kegiatan Pengamatan dalam Pelaksanaan PTS

     Tahapan pengamatan dan pencatatan semua aktivitas PTS dilakukan
     bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu
     tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang
     sama.     Pada tahapan ini, si peneliti (pengawas, apabila ia bertindak
     sebagai peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
     yang diperlukan dan terjadi selama pekasanaan tindakan berlangsung.
     Pengumpulan      data    ini   dilakukan     dengan        menggunakan   format
     observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara
     cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan
     dampaknya terhadap proses dan hasil supervisi yang dilaksanakan.

       Beberapa format yang harus ada dan dilampirkan sebagai bagian dari
proses pengumpulan data, antara lain:
   1) Lembar pengamatan supervisi
   2) Lembar hasil kerja guru/kasek.
   3) Lembar penilaian kinerja kelompok
   4) Lembar informasi balikan peserta
   5) Jurnal
     Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis,
     presensi, nilai tugas, dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang
     menggambarkan keaktifan guru/kepala sekolah/tenaga kependidikan,
     antusias mereka, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain. Instrumen
     yang umum dipakai adalah: (a) soal tes, (b) kuis, (c) rubrik, (d) lembar
     observasi, dan (e) catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data
     secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi,
     misalnya aktivitas selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka,
     atau petunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam
     analisis dan untuk keperluan refleksi.

     Data      yang   dikumpulkan       hendaknya       dicek     untuk   mengetahui
     keabsyahannya.      Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini,
     misalnya teknik triangulasi atau cross check, membandingkan data yang




                             Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                     32
diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain
    sebagainya.

    Data   yang     telah   terkumpul      memerlukan          analisis   untuk   dapat
    mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk
    itu berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

    Bagaimana      hubungan       indikator     keberhasilan        dengan    kegiatan
    pengamatan? Kegiatan pengamatan pada hakikatnya dilakukan untuk
    dapat mengetahui apakah tujuan PTS tercapai atau belum. Untuk itu
    sangat penting untuk menjabarkan terlebih dahulu apa indikator utama dari
    kegiatan PTS yang dirancangkan.

    Berikut disajikan contoh indikator utama dan rinciannya, dari suatu kegiatan
    PTS, sebagai berikut.



          Indikator                    Rincian (sub indikator) keberhasilan:
      keberhasilan PTS                          Guru mampu …….
1     Semakin baiknya        Merumuskan Indikator kompetensi capaian dengan
      RPP yang disusun       tepat
      guru.
                             Menentukan metode dengan tepat
                             Menentukan sumber belajar dengan tepat
                             Menentukan KBM dengan tepat
                             Menentukan jenis evaluasi dengan tepat
2     Semakin efektifnya     Komunikasi kepala sekolah dengan komite berjalan
      kepala sekolah         lancar
      dalam menjalin
                             Pengambilan keputusan dilakukan dengan suasana
      hubungan dan
                             kebersamaan antara sekolah dengan komite
      memberdayakan
      komite sekolah         Atas peran komite maka hubungan sekolah dengan
                             orang tua murid tidak ada kendala
                             Komite dan masyarakat mendukung sepenuhnya
                             kemajuan sekolah
3     Semakin tertibnya      Tiap sekolah binaan menyusun pedoman
      administrasi BOS       operasional penggunaan BOS
      yang dilaksanakan
                             Tiap sekolah binaan memiliki pedoman operasional
      sekolah.
                             penggunaan BOS sesuai dengan aturan
                             Semua guru dan komite sekolah mengetahui


                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                         33
Indikator                 Rincian (sub indikator) keberhasilan:
         keberhasilan PTS                       Guru mampu …….
                              pedoman operasional penggunaan BOS
                              Semua penggunaan BOS dilakukan sesuai
                              pedoman
                              Semua penggunaan BOS dilakukan secara
                              transparan
                              Administrasi penggunaan BOS benar-benar tertib
                              dan akuntabel



       Dari rincian sub indikator di atas, dirancang format-format yang akan
       dipakai dalam pengumpulan data.



Kegiatan Refleksi

       Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
       yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian
       melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya.

       Refleksi dalam PTS mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap
       hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari
       proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus
       berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
       pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993).



B.     Laporan PTS

       Umumnya karya tulis ilmiah hasil laporan PTS ini mempunyai kerangka isi
       sebagai berikut:

1. Bagian Awal yang terdiri dari: (a) halaman judul; (b) lembaran persetujuan
     dan pernyataan dari KORWAS;         (c) pernyataan dari perpustakaan yang
     menyatakan bahwa makalah tersebut telah disimpan diperpustakannya, (d)
     pernyataan keaslian tulisan yang dibuat dan ditandatangi oleh penulis, (e)




                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                   34
kata pengantar; (f) daftar isi, (bila ada : daftar label, daftar gambar dan daftar
   lampiran), serta (g) abstrak atau ringkasan.
2. Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
       Bab I Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
       Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana
       tindakan yang akan dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil
       Penelitian.
       Bab II Kajian/Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori
       dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan
       rancangan penelitian tindakan (khususnya kajian teori yang berkaitan
       dengan macam tindakan yang akan dilakukan), proses tindakan,
       ketepatan atau kesesuainan tindakan dan lain-lain.
       Bab III Metode Penelitian atau Metodologi Penelitian yang menjelaskan
       tentang prosedur penelitian (terutama: prosedur diagnosis masalah,
       penjelasan rinci tentang perencanaan dan pelaksanaan tindakan,
       prosedur pelaksanaan         tindakan, prosedur observasi dan evaluasi,
       prosedur refleksi, serta hasil penelitian). Yang harus ada dan
       dikemukakan secara jelas dalam bagian ini adalah langkah-langkah
       tindakan secara rinci, terutama langkah yang harus dilakukan oleh
       guru/kepala sekolah sebagai subyek, bukan hanya menjelaskan langkah
       pengawas (supervisor).
       Bab IV        Hasil penelitian dan pembahasan serta mengemukakan
       gambaran tentang pelaksanaan tindakan. Akhir dari bab ini adalah
       pembahasan, yaitu pendapat peneliti tentang plus minus tindakan serta
       kemungkinannya untuk diterapkan lagi untuk memperoleh gambaran
       model    tindakan    ini   sebagai   metode/model       kepengawasan    yang
       dipandang kreatif dan inovatif, sehingga dapat memberikan hasil
       pembelajaran yang maksimal
       Bab V Simpulan dan Saran-Saran.


3. Bagian Penunjang yang pada umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan
   lampiran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan.
     Lampiran utama yang harus disertakan adalah (a) rancangan pelaksanaan
     PTS seperti: skenario pelaksanaan, bahan ajar, hand-out, diktat, dan lain-


                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                      35
lain, (b)   semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama
          lembar pengamatan yang digunkan selama peneilitan tindakan dilakukan,
          misalnya lembar observasi, kuisioner, tes, dan lain-lain, (c) contoh-contoh
          asli (atau foto kopi)       hasil kerja dari guru/kepala sekolah dalam
          pengisian/pengerjaan instrumen, (d) dokumen pelaksanaan penelitian yang
          lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, surat ijin dari kepala sekolah,
          dari pengawas sekolah, catatan harian, dan lain-lain.

4. Laporan yang Kurang Mememenuhi Syarat
Alasan yang sering dijumpai dalam menolak laporan PTS adalah:
     a. Adanya KTI yang tidak wajar, misalnya KTI yang diajukan bukan karya
           sendiri, tetapi menyalin dari karya orang lain (yang umumnya berupa
           skripsi, tesis orang lain), ada juga KTI yang dibuatkan oleh orang/institusi
           lain.
     b. Tidak sedikit KTI yang mempermasalahkan hal-hal yang tidak perlu dan
           membahas masalah yang terlalu luas serta tidak berkaitan dengan
           kegiatan pengembangan profesi yang bersangkutan sebagai guru atau
           pengawas sekolah.
     c.    Meskipun tidak terlalu banyak, beberapa KTI ditolak karena tidak
           mengikuti kaidah keilmuan, seperti rumusan masalah tidak jelas,
           kerangka teori sangat menyimpang, metode penelitian yang salah, data
           yang tidak sesuai, dan kesimpulan yang tidak terkait dengan rumusan
           masalah.
     d. Ada pula KTI yang ditolak karena kurang konsisten antara tugasnya

           dengan apa yang ditulisnya.
              Sebagaimana dijelaskan di atas, laporan PTS yang memenuhi syarat,
              dan dapat diberikan angka kredit adalah bila memenuhi persyaratan
              APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten).



C.        Latihan

     1. Identifikasilah permasalahan-permasalahan supervisi akademik dan
           mana-jerial pada sekolah-sekolah binaan Anda. Dari setiap permasalahan
           terse-but, pertimbangkan tindakan/metode apa yang efektif untuk



                                 Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                    36
mengatasinya. Tuliskan permasalahan dan tindakan tersebut dalam
        sebuah tabel!
     2. Susunlah sebuah rancangan atau usulan PTS, dengan memilih salah
        satu permasalahan yang telah Anda identifikasi!
     3. Mintalah masukan/tanggapan dari teman-teman pengawas, mengenai
        kelayakan dan ketepatan rancangan PTS tersebut.
     4. Cobalah melaksanakan PTS sesuai dengan usulan yang Anda buat.
     5. Diskusikan dengan rekan-rekan anda mengenai persoalan yang muncul
        selama pelaksanaan PTS.
     6. Ulangilah penelitian Anda dalam siklus berikutnya berdasarkan masukan
        dari rekan-rekan Anda.
     7. Setelah selesai melaksanakan PTS, dalam forum KKPS buatlah seminar
        hasil penelitian Anda serta beberapa rekan!


D.    Rangkuman dan Refleksi

      1. Rangkuman

          Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu
          (a) melakukan kajian terhadap permasalahan, (b) melakukan kajian
          teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan
          menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi, (c) mengumpukan data
          empirik guna pengujian hipotesis, (d) mengadakan uji hipotesis, dan (e)
          menarik kesimpulan.

          Suatu penelitian dikatakan layak apabila (a) bermanfaat, yaitu
          memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau
          kepada pemecahan masalah-masalah praktis, (b) memiliki landasan
          keilmuan, yaitu memungkinkan diajukan hipotesis dan dilakukan
          pengumpulan data untuk menguji hipotesis, dan (c) terjangkau oleh
          peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu, biaya, dsb.

          Ciri khusus dari PTS adalah adanya tindakan (action) yang nyata.
          Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang
          sebenarnya) dan ditujukan         untuk memecahkan permasalahan-




                            Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                  37
permasalahan praktis dalam peningkatan mutu proses dan hasil
   kepengawasan.

   PTS terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus
   berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah:
   (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.

   Pada umumnya usulan penelitian terdiri dari: (a) Judul Penelitian, (b)
   Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
   Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan
   Kemanfaatan Hasil Penelitian, (c) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka yang
   menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan
   yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan, dan (d) Bab
   Metode Penelitian yang menjelaskan tentang Rencana dan Prosedur
   Penelitian.

   Kerangka laporan hasil PTS, umumnya berisi: (1) bagian awal,
   mencakup: halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan dari
   perpustakaan, pernyataan keaslian tulisan, kata pengantar, daftar isi,
   (bila ada : daftar label, daftar gambar dan daftar lampiran), dan abstrak
   atau ringkasan, (2) bagian isi, meliputi: Bab I Pendahuluan, Bab II
   Kajian/Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian atau Metodologi
   Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V
   Simpulan dan Saran-Saran, serta (3) Bagian Penunjang, pada
   umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
   diperlukan untuk menunjang isi laporan.



2. Refleksi

 a. Setelah Anda mempelajari materi ini, hal-hal baru apakah yang anda
     temukan?
 b. Setelah Anda mempelajari materi ini, dalam hal apakah Anda
     merasakan lebih memahami tentang PTS?




                     Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                    38
c. Setelah Anda mencoba melaksanakan PTS, hal-hal apakah yang
          Anda temukan berkaitan dengan peningkatan kinerja Anda sebagai
          pengawas?
      d. Bila Anda merasa masih kurang mampu melakukan PTS, anda dapat
          menelaah lebih jauh kepustakaan di bawah ini atau mengundang
          narasumber.


E.   Daftar Pustaka

------, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
           84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya
------, Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Kepala
           BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk
           Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
------, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 025/0/1995
Kemmis and McTaggart.1994. The Action Research Planner, Dekain University
Suhardjono, A. Azis Hoesein, dkk. 1995. Pedoman penyusunan KTI di Bidang
         Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Digutentis,
         Jakarta : Diknas
Suhardjono, 2005, Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan
         Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di
         LPMP Makasar, Maret 2005
Suhardjono, 2009, Tanya jawab tentang PTK dan PTS, naskah buku.
Suharsimi, Arikunto, 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Makalah pada Pendidikan
          dan Pelatihan (TOT) Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional
          Guru, 11-20 Juli 2002 di Balai penataran Guru (BPG) Semarang,
Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
          PT Bumi Aksara
Supardi. 2005. Penyusunan Usulan, dan Laporan Penelitian Penelitian Tindakan
          Kelas, Makalah disampaikan pada “Diklat Pengembangan Profesi
          Widyaiswara”, Ditektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dirjen
          Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Tita Lestari. 2009. Penyusunan Program, Pelaksanaan dan Pelaporan Hasil
             Pengawasan. Materi ToT Calon Pengawas. Jakarta: Direktorat
             Tenaga Kependidikan, Ditjen PMPTK, Departemen Pendidikan
             Nasional.




                          Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS                 39

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Zaiful Saputra
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdfRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdfimamasyari24
 
Berita acara serah_terima_naskah_soal
Berita acara serah_terima_naskah_soalBerita acara serah_terima_naskah_soal
Berita acara serah_terima_naskah_soalNelod Kot
 
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021TriJokoIswahyudi
 
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptxSTRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptxHengkiE3
 
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dmSk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dmYuda Zuliansa
 
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptx
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptxPerencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptx
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptxFatmaHandane1
 
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptx
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptxIMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptx
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptxHeriSantoso49
 
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptxIGIKarawang
 
CONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELASCONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELASYustin Anin
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxArmanDino4
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxFarahDybha1
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfIrman Ramly
 
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahYohan Apriandi
 

Mais procurados (20)

Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2
 
09 (KKTP).ppt
09 (KKTP).ppt09 (KKTP).ppt
09 (KKTP).ppt
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdfRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
 
Berita acara serah_terima_naskah_soal
Berita acara serah_terima_naskah_soalBerita acara serah_terima_naskah_soal
Berita acara serah_terima_naskah_soal
 
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021
 
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptxSTRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DALAM PPB.pptx
 
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dmSk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
 
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptx
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptxPerencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptx
Perencanaan Berbasis Data Satpen - Master -230722 (1).pptx
 
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptx
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptxIMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptx
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2023.pptx
 
CP, TP, ATP.pptx
CP, TP, ATP.pptxCP, TP, ATP.pptx
CP, TP, ATP.pptx
 
PENYUSUNAN KOSP.pptx
PENYUSUNAN KOSP.pptxPENYUSUNAN KOSP.pptx
PENYUSUNAN KOSP.pptx
 
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
2023_Materi pendampingan Pengimbasan_PSP.pptx
 
CONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELASCONTOH PKG GURU KELAS
CONTOH PKG GURU KELAS
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Jurnal pembimbing supervisor 2 pkp
Jurnal pembimbing  supervisor 2 pkpJurnal pembimbing  supervisor 2 pkp
Jurnal pembimbing supervisor 2 pkp
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
 
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolahLaporan penilaian kinerja kepala sekolah
Laporan penilaian kinerja kepala sekolah
 
PPT PKG & PKKS 2023.pptx
PPT PKG & PKKS 2023.pptxPPT PKG & PKKS 2023.pptx
PPT PKG & PKKS 2023.pptx
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 

Destaque

Destaque (20)

Laporan pts
Laporan ptsLaporan pts
Laporan pts
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
 
Pts sumarso
Pts sumarsoPts sumarso
Pts sumarso
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
PTS Pengawas 2013
PTS Pengawas 2013PTS Pengawas 2013
PTS Pengawas 2013
 
Prosedur pts
Prosedur ptsProsedur pts
Prosedur pts
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
 
PTS / PTK
PTS / PTKPTS / PTK
PTS / PTK
 
Diagram siklus 1,2,3...pts
Diagram siklus 1,2,3...ptsDiagram siklus 1,2,3...pts
Diagram siklus 1,2,3...pts
 
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesiaApa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
 
01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli01 isi laporan ojl_cawas_asli
01 isi laporan ojl_cawas_asli
 
Penelitian Kepengawasan
Penelitian KepengawasanPenelitian Kepengawasan
Penelitian Kepengawasan
 
Bukti fisik pks revisi
Bukti fisik pks revisiBukti fisik pks revisi
Bukti fisik pks revisi
 
Supervisi akademik Kuriklulum 2013
Supervisi akademik Kuriklulum 2013Supervisi akademik Kuriklulum 2013
Supervisi akademik Kuriklulum 2013
 
Pra laporan rustina
Pra laporan rustinaPra laporan rustina
Pra laporan rustina
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Pedoman PTK
Pedoman PTKPedoman PTK
Pedoman PTK
 
Panduan gerakan literasi sekolah di smp
Panduan gerakan literasi sekolah di smpPanduan gerakan literasi sekolah di smp
Panduan gerakan literasi sekolah di smp
 
1. ps supervisi akademik untuk rekan pengawas
1. ps   supervisi akademik untuk rekan pengawas1. ps   supervisi akademik untuk rekan pengawas
1. ps supervisi akademik untuk rekan pengawas
 

Semelhante a Penelitian Tindakan Sekolah

Penelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolahPenelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolahrahman setia
 
Kompetensi Kepribadian dan Sosial MKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial MKPSKompetensi Kepribadian dan Sosial MKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial MKPSNASuprawoto Sunardjo
 
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas SekolahKompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas SekolahNASuprawoto Sunardjo
 
Kompetensi Kepribadian dan Sosial KKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial KKPSKompetensi Kepribadian dan Sosial KKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial KKPSNASuprawoto Sunardjo
 
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPSKompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPSNASuprawoto Sunardjo
 
7 bab iii
7 bab iii7 bab iii
7 bab iiisarmana
 
Penilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan finalPenilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan finalIka Indriyani
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanMaman_Lukman
 
Penilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smpPenilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smpDon Leo
 
Panduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiPanduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiHeri Suryono
 
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptxEDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptxHafizul20
 
Model penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMAModel penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMAPristiadi Utomo
 
PEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptx
PEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptxPEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptx
PEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptxAbdulKadir769481
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratisMaryam Halid
 
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdfBUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdfRosilahSamad1
 
Penetapan kkm
Penetapan kkmPenetapan kkm
Penetapan kkmEva Zen
 

Semelhante a Penelitian Tindakan Sekolah (20)

Penelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolahPenelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolah
 
Kompetensi Kepribadian dan Sosial MKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial MKPSKompetensi Kepribadian dan Sosial MKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial MKPS
 
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas SekolahKompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah
 
Kompetensi Kepribadian dan Sosial KKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial KKPSKompetensi Kepribadian dan Sosial KKPS
Kompetensi Kepribadian dan Sosial KKPS
 
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPSKompetensi Supervisi Manajerial KKPS
Kompetensi Supervisi Manajerial KKPS
 
7 bab iii
7 bab iii7 bab iii
7 bab iii
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
KTSP 2008
KTSP 2008KTSP 2008
KTSP 2008
 
Penilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan finalPenilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan final
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
 
Penilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smpPenilaian dan model_rapor_smp
Penilaian dan model_rapor_smp
 
Panduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isiPanduan penilaian a4 isi
Panduan penilaian a4 isi
 
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptxEDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
EDUP2122 Tajuk 6 Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS).pptx
 
Model penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMAModel penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMA
 
PEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptx
PEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptxPEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptx
PEMETAAN RAPOR MUTU DAN TINDAK LANJUTNYA.pptx
 
3 ps-ptk-100922222652-phpapp01
3 ps-ptk-100922222652-phpapp013 ps-ptk-100922222652-phpapp01
3 ps-ptk-100922222652-phpapp01
 
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
2. laporan pelaksanaan pemantauan 8 snp . pendidikangratis
 
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdfBUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
BUKU PANDUAN PEMBINAAN ITEM PENTAKSIRAN.pdf
 
Penetapan kkm
Penetapan kkmPenetapan kkm
Penetapan kkm
 
Penetapan KKM
Penetapan KKMPenetapan KKM
Penetapan KKM
 

Mais de NASuprawoto Sunardjo

PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012NASuprawoto Sunardjo
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012NASuprawoto Sunardjo
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012NASuprawoto Sunardjo
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUNASuprawoto Sunardjo
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)NASuprawoto Sunardjo
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH NASuprawoto Sunardjo
 

Mais de NASuprawoto Sunardjo (20)

Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
 
TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012
 
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONALKRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
 
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
PERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURUPERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURU
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
 
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPSLAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
 
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULAPROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 

Último (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Penelitian Tindakan Sekolah

  • 1. HAND URI A W YA T TU NI BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Pengawas Sekolah Penelitian Tindakan Sekolah DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009
  • 3. DAFTAR ISI PENDAHULUAN  __________________________________________________  1  _ A.   Latar Belakang ____________________________________________________ 1  B.   Standar Kompetensi  _______________________________________________ 2  1.  Dimensi Kompetensi Kepribadian  _______________________________________ 2  2.  Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial  ________________________________ 2  _ 3.  Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik  _________________________________ 3  4.  Kompetensi Evaluasi Pendidikan ________________________________________ 3  5.  Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan  ________________________ 4  6.  Dimensi Kompetensi Sosial  ____________________________________________ 4  C.   Deskripsi Bahan Belajar Mandiri  _____________________________________ 4  D.   Langkah‐Langkah Mempelajari Bahan Belajar Mandiri  ___________________ 6  E.   Tujuan Belajar Penelitian Tindakan Sekolah ____________________________ 7  F.    Skenario Kegiatan Belajar Mandiri ____________________________________ 8  G.   Alokasi Waktu  ___________________________________________________ 11  KEGIATAN BELAJAR 1 _____________________________________________  12  HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH  ___________________________  12  _ A.  Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tindakan  ____________________________ 12  1.  Arti Penelitian ______________________________________________________ 12  2.  Masalah Keilmuan  __________________________________________________ 13  3.  Masalah Penelitian yang Baik __________________________________________ 14  4.  Hubungan  Penelitian dengan Penelitian Tindakan _________________________ 14  B.  Perlunya Penelitian Tindakan Sekolah ________________________________ 15  1.  Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah  ____________________________________ 15  2.  Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah _____________________________ 16  3.  Permasalahan yang Dapat Dikaji Melalui PTS  _____________________________ 18  4.  Contoh  PTS  yang Terkait  dengan Tugas Pokok Pengawas  __________________ 20  KEGIATAN BELAJAR 2 _____________________________________________  23  PENYUSUNAN USULAN DAN LAPORAN PTS  ___________________________  23  A.    Menyusun Usulan PTS _____________________________________________ 23  1.  Usulan PTS  ________________________________________________________ 23  2.  Kerangka Isi Usulan PTS ______________________________________________ 24  3.  Judul Penelitian dan Bab Pendahuluan  __________________________________ 25  a.  Isi  Subbab  Latar Belakang Masalah __________________________________ 26  Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS ii
  • 4. b.  Isi Subbab Rumusan Masalah _______________________________________ 26  c.  Isi  Subbab Tujuan dan Manfaat PTS __________________________________ 27  1.  Bab Tinjauan Pustaka ________________________________________________ 27  2.  Bab Metode Penelitian _______________________________________________ 28  Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan PTS  ________________________ 31  Kegiatan Pengamatan  dalam Pelaksanaan PTS _____________________________ 32  Kegiatan Refleksi  _____________________________________________________ 34  B.  Laporan PTS _____________________________________________________ 34  C.  Latihan _________________________________________________________ 36  D.  Rangkuman dan Refleksi ___________________________________________ 37  1.  Rangkuman ________________________________________________________ 37  2. Refleksi  _____________________________________________________________ 38  E.  Daftar Pustaka ___________________________________________________ 39  Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS iii
  • 5. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang pengawas harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial. Kondisi di lapangan saat ini tentu saja masih banyak pengawas sekolah/ madrasah yang belum menguasai keenam dimensi kompetensi tersebut dengan baik. Survei yang dilakukan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan pada Tahun 2008 terhadap para pengawas di suatu kabupaten (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2008: 6) menunjukkan bahwa para pengawas memiliki kelemahan dalam kompetensi supervisi akademik, evaluasi pendidikan, dan penelitian dan pengembangan. Sosialisasi dan pelatihan yang selama ini biasa dilaksanakan dipandang kurang memadai untuk menjangkau keseluruhan pengawas dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, karena terbatasnya waktu maka intensitas dan kedalaman penguasaan materi kurang dapat dicapai dengan kedua strategi ini. Berdasarkan kenyataan tersebut maka upaya untuk meningkatkan kompetensi pengawas harus dilakukan melalui berbagai strategi. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menjangkau keseluruhan pengawas dengan waktu yang cukup singkat adalah memanfaatkan forum Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) sebagai wahana belajar bersama. Dalam suasana kesejawatan yang akrab, para pengawas dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman guna bersama-sama meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka. Forum tersebut akan berjalan efektif apabila terdapat panduan, bahan kajian serta target pencapaian. Dalam konteks inilah Bahan Belajar Mandiri Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 1
  • 6. (BBM) ini disusun. BBM ini dimaksudkan sebagai bahan kajian para pengawas dalam rangka meningkatkan kompetensi mereka. B. Standar Kompetensi BBM ini disesuaikan dengan cakupan dimensi kompetensi pengawas yang termaktub dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat enam dimensi kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kompetensi sosial. Setiap dimensi kompetensi memiliki sub-sub sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang pengawas. Secara rinci kompetensi-kompetensi dasar tersebut adalah sebagai berikut. 1. Dimensi Kompetensi Kepribadian Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas satuan pendidikan. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal yang baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholder pendidikan. 2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan di sekolah. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melak- sanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 2
  • 7. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah. 3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. 4. Kompetensi Evaluasi Pendidikan Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dalam bidang pengembangan di TK/RA dan pembelajaran/bimbingan di sekolah/ma-drasah. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Menilai kinerja kepala sekolah, guru, dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 3
  • 8. Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/ madrasah. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sekolah/madrasah. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala seko- lah/madrasah, kinerja guru, dan staf sekolah/madrasah. 5. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Menulis karya tulis ilmiah (PTS) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan. Menyusun pedoman/panduan dan/atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah/madrasah. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah/madrasah. 6. Dimensi Kompetensi Sosial Bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. APTSf dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan C. Deskripsi Bahan Belajar Mandiri BBM bagi KKPS terdiri atas enam bagian, yaitu: 1. Dimensi Kompetensi Kepribadian dan Sosial 2. Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 4
  • 9. 3. Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik 4. Dimensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan 5. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan 6. Dimensi Penelitian Tindakan Sekolah Bahan belajar nomor 1 sampai dengan 5 hakikatnya disesuaikan dengan dimensi standar kompetensi pengawas. Sedangkan bahan belajar nomor 6 merupakan pengkhususan dan pendalaman dimensi kompetensi penelitian dan pengembangan. Hal ini penting untuk diprioritaskan mengingat bahwa peran pengawas sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan, akan sangat efektif apabila mereka menguasai metode action research. Dengan kemampuan ini diharapkan pengawas dapat mendorong pengembangan dan peningkatan mutu sekolah-sekolah yang dibinanya. Setiap bahan belajar di atas mencakup beberapa kegiatan belajar sebagai berikut: Kompetensi Kepribadian, meliputi kegiatan belajar: 1. Pengenalan, Pengembangan, dan Pemberdayaan Diri 2. Pengembangan Kreativitas dan Pengambilan Keputusan Kompetensi Sosial, meliputi kegiatan belajar: 1. Pengembangan Komunikasi Efektif Kemitraan, Pelayanan dan Tim yang Baik 2. Gaya Kerja dan Cara Penyelesaian Konflik Manakah Kompetensi Supervisi Manajerial, meliputi kegiatan belajar: 1. Peningkatan Mutu Sekolah Melalui Supervisi Manajerial 2. Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan Kegiatan Pengawasan Kompetensi Supervisi Akademik, meliputi kegiatan belajar: 1. Pelaksanaan Akademik di Sekolah 2. Membimbing Guru Menemukan Karakteristik Lingkungan Pembelajaran yang Berhasil Kompetensi Evaluasi Pendidikan, meliputi kegiatan belajar: 1. Penyusunan Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pendidikan dan Pembelajaran Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 5
  • 10. 2. Aspek-aspek Penilaian dalam Pembelajaran 3. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dan Guru 4. Pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran 5. Pemanfaatan Hasil Penilaian untuk Kepentingan Pendidikan dan Pembelajaran/Bimbingan Kompetensi Penelitian dan Pengembangan, memuat kegiatan belajar: 1. Perlunya Pengawas Manyusun Karya Tulis Ilmiah (PTS) 2. Jenis-Jenis PTS Pengembangan Profesi, dan Penyusunannya 3. Ketentuan dalam Penulisan Ilmiah Materi Penelitian Tindakan Sekolah, memuat kegiatan belajar: 1. Hakikat Penelitian Tindakan Sekolah 2. Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Sekolah D. Langkah-Langkah Mempelajari Bahan Belajar Mandiri Bahan belajar ini dirancang untuk dipelajari oleh para pengawas dalam forum KKPS. Oleh karena itu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara umum aktivitasvitas individual meliputi: (1) membaca materi, (2) melakukan latihan/tugas/memecahkan kasus pada setiap kegiatan belajar, (3) membuat rangkuman/kesimpulan, dan (4) melakukan refleksi, Apabila diperlukan, berdasarkan refleksi yang dibuat, dapat dilakukan tindak lanjut. Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: (1) mendiskusikan materi, (2) sharing pengalaman dalam melakukan latihan/memecahkan kasus, (3) melakukan seminar/diskusi hasil latihan/tugas yang dilakukan, dan (4) bersama-sama melakukan refleksi dan tindak lanjut sepanjang diperlukan. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 6
  • 11. Aktivitas Individu Aktivitas Kelompok Membaca Bahan Mediskusikan Belajar Bahan Belajar Melaksanakan Sharing Perma- Latihan/Tugas/ salahan dan Hasil Studi Kasus Pelaksanaan Latihan Membuat Membuat Rangkuman Rangkuman Melakukan Melakukan Refleksi, Refleksi, Membuat Action Membuat Action Plann, dan Plann, dan Tindak Lanjut Tindak Lanjut Gambar 1 Alur Kegiatan Belajar Individu dan Kelompok Dari skema di atas terlihat bahwa aktivitas kelompok selalu didahului oleh aktivitas individu. Dengan demikian, maka aktivitas individu adalah hal yang utama. Sedangkan aktivitas kelompok lebih merupakan forum untuk berbagi, memberikan pengayaan dan penguatan terhadap kegiatan yang telah dilakukan masing-masing individu. Dengan mengikuti langkah-langkah belajar di atas, diharapkan para pengawas yang tergabung dalam KKPS dapat secara individu dan bersama-sama meningkatkan kompetensinya, yang tentunya akan berdampak pada peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru yang dibinanya. E. Tujuan Belajar Penelitian Tindakan Sekolah Bahan belajar ini dirancang untuk kelompok pengawas dalam meningkatkan kompetensi penelitian dan pengembangan, khususnya Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 7
  • 12. dalam melakukan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu peran yang diharapkan dari seorang pengawas adalah sebagai agent of change bagi kemajuan sekolah. Untuk melaksanakan peran tersebut tentu saja pengawas harus memiliki kemampuan metodologi untuk melakukan penelitian, sekaligus mengupayakan tindakan untuk memperbaiki keadaan. Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan dan mendalami bersama rekan-rekan dalam KKPS, serta mempratikkannya, pengawas diharapkan dapat: 1. Memahami Penelitian Tindakan Sekolah sebagai bagian dari penelitian ilmiah. 2. Memahami makna Penelitian Tindakan Sekolah, apa, mengapa dan bagaimana menyusun usulan, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitiannya. 3. Memahami berbagai bentuk pelaporan hasil PTS, besaran angka kreditnya serta persyaratannya. 4. Mampu menyusun usulan PTS dan melaksanakannya sebagai kegiatan pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah. 5. Mampu memberikan informasi yang benar dan memotivasi bagi para guru tentang topik Penelitian Tindakan Sekolah sebagai kegiatan pengembangan profesi guru. F. Skenario Kegiatan Belajar Mandiri Agar para pengawas dapat mempelajari bahan ini secara efektif, maka mereka diharapkan mengikuti skenario yang dirancang. Skenario kegiatan belajar dengan menggunakan materi ini, melibatkan aktivitas individual dan aktivitas kelompok. Aktivitas individual meliputi: 1. Membaca dan memahami materi; 2. Mengidentifikasi masalah-masalah kepengawasan yang dapat dilakukan penelitian tindakan. 3. Menyusun proposal Penelitian Tindakan Sekolah; 4. Melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 8
  • 13. 5. Menyusun Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah. 6. Melakukan refleksi. Aktivitas yang dilaksanakan secara kelompok adalah: 1. Mendiskusikan materi untuk memperoleh pemahaman bersama; 2. Bersama-sama mengeksplorasi permasalahan kepengawasan yang relevan untuk dilaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah. 3. Melakukan seminar proposal Penelitian Tindakan Sekolah dari masing- masing anggota. 4. Sharing Problematika Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah dan Solusinya. 5. Melakukan seminar hasil Penelitian Tindakan Sekolah. 6. Melakukan refleksi. Aktivitas individu dan kelompok tersebut disajikan dalam skema di halaman berikut. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 9
  • 14. SKENARIO KEGIATAN BELAJAR Aktivitas Individu Aktivitas Kelompok Membaca Mediskusikan Bahan Belajar Bahan Belajar 4 jam Menyusun  Seminar Proposal PTS  Proposal PTS 4 jam Sharing permasalahan Melaksanakan pelaksanaan PTS PTS 3 jam Menyusun Seminar Laporan Hasil PTS PTS 4 jam Melaku- Melaku- kan kan Refleksi Refleksi 1 jam MEMPERBAIKI/ MENINGKATKAN PRAKTIK SUPERVISI MANAJERIAL Gambar 1 Skenario Kegiatan Belajar Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 10
  • 15. G. Alokasi Waktu Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan belajar materi ini juga dipisahkan antara waktu belajar individual dan kelompok. Waktu belajar individual sifatnya fleksibel karena dilakukan di luar pertemuan KKPS, sedangkan waktu untuk kegiatan kelompok diperkirakan sekitar 16 jam pelajaran, dengan rincian sebagai berikut: NO JENIS KEGIATAN ALOKASI WAKTU 1 Mendiskusikan materi untuk memperoleh 4 jam pemahaman bersama dan mengidentifikasi problem kepengawasan yang memerlukan Penelitian Tindakan Sekolah 2 Seminar Proposal Penelitian 4 jam 3 Sharing Problematika Pelaksanaan Penelitian 3 jam Tindakan Sekolah 4 Seminar Hasil Penelitian Tindakan Sekolah 4 jam 5 Melakukan refleksi 1 jam Jumlah 16 jam Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 11
  • 16. KEGIATAN BELAJAR 1: HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH Pada bagian pendahuluan telah diuraikan secara singkat pengertian Penelitian Tindakan Sekolah. Bagian ini akan menguraikan tentang apa, mengapa dan bagaimana Penelitian Tindakan Sekolah itu. Pertanyaaan yang hendak dija-wab adalah: 1. Bagaimana kedudukan Penelitian Tindakan Sekolah sebagai suatu kegiatan penelitian ilmiah? 2. Apakah inti dari Penelitian Tindakan Sekolah yang membedakannya dengan jenis penelitian lain? 3. Mengapa dan kapan Penelitian Tindakan Sekolah perlu dilakukan?, dan 4. Bagaimana melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah?. A. Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tindakan 1. Arti Penelitian Penelitian (riset, research) merupakan penyelidikan suatu masalah secara sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal. Penelitian bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang memiliki kemampuan deskripsi dan/atau prediksi. Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu : a. melakukan kajian terhadap permasalahan, b. melakukan kajian teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi, c. mengumpukan data empirik guna pengujian hipotesis, d. mengadakan uji hipotesis, dan e. menarik kesimpulan. Apapun jenis penelitiannya, kegiatan penelitian memiliki tahapan kerja sebagai berikut: (a) mendapatkan dan merumuskan masalah, (b) mengKaji teori untuk merumuskan hipotesis atau menetapkan kriteria variabel dalam pengembangan/perancangan/pendeskripsian, (c) Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 12
  • 17. mengumpulkan fakta empirik, baik dengan menggunakan berbagai instrumen, melakukan perlakuan, atau dengan membuat produk tertentu, (d) menganalisis temuan fakta atau produk dengan kriteria teoritik untuk pengambilan kesimpulan, dan (e) menyimpulkan hasil dan mempublikasi hasil penelitiannya. Kegiatan penelitian timbul karena adanya sifat manusia yang selalu ingin tahu. Rasa ingin tahu tersebut membawa permasalahan. Penelitian dilakukan untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang membutuhkan jawaban ilmiah. Permasalahan penelitian dapat berupa pencarian teori, pengujian teori ataupun untuk menghasilkan suatu produk guna pemecahan masalah praktis yang berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. 2. Masalah Keilmuan Dalam kehidupan sangat sering dijumpai masalah-masalah yang memerlukan jawaban dengan kriteria kebenaran tertentu. Hanya bila masalah tersebut membutuhkan kebenaran berkriteria keilmuan, maka masalah ini disebut masalah keilmuan. Masalah seperti itulah yang semestinya memerlukan jawaban dengan kerangka berpikir tertentu, yaitu digunakannya metode keilmuan, atau memerlukan kegiatan penelitian (ilmiah) dalam mencari jawaban dan pemecahannya. Meskipun diketahui bahwa masalah keilmuan cukup banyak terdapat di lingkungan kita, namun sering dirasakan betapa sulitnya mengidentifikasikan, memilih dan merumuskan masalah. Kesulitan pertama adalah, dari mana kita mendapatkan masalah untuk penelitian kita? Terdapat berbagai sumber untuk “mendapatkan” masalah. Masalah- masalah keilmuan sangat banyak dijumpai melalui bacaan. Bacaan yang berupa laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, jurnal, umumnya sarat dengan informasi yang mengungkapkan pula berbagai masalah keilmuan yang menarik. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 13
  • 18. Seminar, diskusi dan pertemuan ilmiah juga merupakan ladang masalah penelitian yang subur. Melalui kegiatan tersebut, acapkali terlontar berbagai masalah penelitian yang sudah jadi yang selanjutnya dapat dikembangkan sebagai masalah penelitian. Masalah penelitian dapat tergali melalui hasil pengamatan. Dari pengamatan akan timbul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang melalui penelitian dapat dicari jawabannya. 3. Masalah Penelitian yang Baik Tentu saja tidak semua masalah keilmuan yang dihadapi dan telah dapat diidentifikasi, akan dijamin sebagai masalah yang layak dan sesuai untuk diteliti. Kelayakan suatu penelitian berkaitan dengan banyak faktor. a. Kemanfaatan hasil. Sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis. b. Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan yaitu: (a) mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis, dan (b) mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empirik yang diperlukan guna pengujian hipotesis. c. Persyaratan dari segi si peneliti, yang pada prinsipnya sejauh mana kemampuan si peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini menyangkut setidak-tidaknya lima faktor, yakni: biaya; waktu; alat dan bahan; bekal kemampuan teoritis peneliti; dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yang akan digunakannya. 4. Hubungan Penelitian dengan Penelitian Tindakan Mengingat luasnya cakupan kerja, penelitian dikelompokan dan diberi “nama yang spesifik”. Misalnya, penelitian deskriprif dan penelitian eksperimental, dan ada pula yang dinamakan penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan ditandai adanya penerapan suatu tindakan pada suatu proses kegiatan tertentu. Tindakan yang Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 14
  • 19. diterapkan tersebut, merupakan tindakan yang “baru” yang diyakini lebih baik dalam meningkatkan mutu proses maupun hasil kerja dari tindakan “lama” yang telah biasa dilakukan. Sambil menerapkan (melakukan eksperimen) terhadap tindakan “barunya”, peneliti mengamati proses tindakan itu (yang dilakukan dengan secara teliti dengan mendiskripsikan proses kegiatan yang terjadi). Dengan demikian, ada pula yang menyatakan penelitian tindakan sebagai tindak lanjut dari penelitian eksperimen maupun penelitian deskriptif. Ada pula yang menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian eksperimen dengan ciri yang khusus. Jika dalam penelitian eksperimen peneliti ingin mengetahui akibat dari suatu perlakuan (treatment, tindakan, atau “sesuatu” yang dilakukan), maka pada penelitian tindakan, peneliti mencermati kajiannya pada proses dan akibat dari tindakan yang dibuatnya. Berdasar hasil pencermatan itulah, kemudian dilakukan tindakan lanjutan yang merupakan perbaikan dari tindakan pertama (disebut sebagai siklus), untuk dapat memperoleh informasi yang mantap tentang dampak tindakan yang dibuatnya. B. Perlunya Penelitian Tindakan Sekolah Saat ini, penelitian tindakan banyak dilakukan baik oleh guru maupun pengawas. Bila dilakukan guru umum disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan bila dilakukan oleh pengawas sekolah, disebut sebagai Penelitian Tindakan Sekolah atau disingkat dengan sebutan PTS. 1. Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah Tujuan utama Penelitian Tindakan Sekolah adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam sekolah-sekolah yang berada dalam binaan pengawas sekolah. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 15
  • 20. jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Secara lebih rinci, tujuan Penelitian Tindakan Sekolah antara lain : Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan, manajemen dan pembelajaran, termasuk mutu guru, kepala sekolah, khususnya yang berkaitan dengan tugas profesional kepengawasan, di sekolah-sekolah yang menjadi binaannya. Meningkatkan kemampuan dan sikap profesional sebagai pengawas sekolah. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan. Ciri khusus dari Penelitian Tindakan Sekolah adalah adanya tindakan (acti-on) yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan prak-tis dalam peningkatan mutu proses dan hasil kepengawasan. Selain itu, karena penelitian tindakan sekolah berkenaan dengan kegiatan nyata di sekolah-sekolah, maka perlu memperhatikan etika, antara lain: a. Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar guru, maupun kegiatan pendidikan yang berjalan di sekolah. b. Jangan terlalu banyak menyita waktu (dalam pengambilan data, dll.). c. Masalah yang dikaji harus merupakan masalah yang benar-benar ada dan dihadapi oleh pengawas sekolah. d. Dilaksanakan dengan selalu memegang etika kerja (minta ijin, membuat laporan, dll.). 2. Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 16
  • 21. PTS terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan Pelaksanaan Permasalahan Tindakan - I Tindakan - I SIKLUS - I Pengamatan/ Refleksi - I Pengumpulan Data - I Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan baru, hasil Tindakan - II Tindakan - II Refleksi SIKLUS - II Pengamatan/ Refleksi - II Refleksi - I Pengumpulan Data - II Bila Permasalahan Belum Dilanjutkan ke Terselesaikan Siklus Berikutnya Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah, dimulai dengan siklus yang pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, guru bersama peneliti (dalam kasus ini bersama dengan pengawas sekolah) menentukan rancangan untuk siklus kedua. Siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan siklus pertama, apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan, atau untuk Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 17
  • 22. meyakinkan atau menguatkan hasil. Namun biasanya pada siklus kedua terdapat berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama. Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka dapat dilanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan belum merasa puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus terdahulu. 3. Permasalahan yang Dapat Dikaji Melalui PTS Tita Lestari (2009) menyatakan, melihat luasnya kajian di bidang pendidikan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian untuk pengembangan profesi pengawas sekolah, hendaknya difokuskan pada permasalahan yang dihadapi langsung secara nyata oleh pengawas dalam praktek tugas kepengawasan, yaitu tugas memantau, menilai, membina sekolah dan melaksa-nakan tindak lanjut. Berikut, Tita memberikan beberapa contoh permasalahan yang dapat dikaji melalui PTS. 1) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam menyusun kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa pihak terkait. 3) Bagaimana pemantauan terhadap sekolah dalam melaksanakan program pengembangan diri melalui kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. 4) Bagaimana membina guru dalam merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 18
  • 23. 5) Bagaimana sekolah melalui MGMP dalam mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP. 6) Bagaimana bentuk binaan terhadap hasil pelaksanaan pemantauan proses pembelajaran yang mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran. 7) Bagaimana strategi supervisi proses pembelajaran melalui cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. 8) Bagaimana model bimbingan terhadap guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. 9) Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan manajerial kepala sekolah yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola pendidik dan tenaga kependidikan dan siswa. 10) Bagaimana bimbingan terhadap peningkatan kemampuan kewirausahaan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa. 11) Bagaimana teknik menilai sekolah dalam merumuskan dan menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga. 12) Bagaimana teknik membimbing, menyusun dan melaksanakan rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) dan rencana kerja tahunan. 13) Bagaimana pendekatan yang dilakukan terhadap sekolah dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran. 14) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi diri untuk menyusun profil sekolah. 15) Bagaimana bimbingan terhadap sekolah untuk melaksanakan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. 16) Bagaimana arahan terhadap sekolah dalam melaksanakan sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan. 17) Bagaimana upaya mendorong sekolah untuk menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam sistem pengelolaan pembelajaran. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 19
  • 24. 18) Bagaimana strategi melakukan evaluasi terhadap pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan pada sekolah-sekolah binaannya. 19) Bagaimana pendekatan atau strategi untuk mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. 20) Bagaimana membimbing sekolah dalam menyusun pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Anggaran dan Belanja (RAB). 21) Bagaimana membimbing sekolah dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. 22) Bagaimana upaya mendorong sekolah dalam menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan sesuai dengan standar nasional pendidikan. 4. Contoh PTS yang Terkait dengan Tugas Pokok Pengawas Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/Madrasah (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009: 20), Tugas pokok pengawas sekolah/ madrasah mencakup enam dimensi utama, yakni mensupervisi (supervising), memberi nasehat (advising), memantau (monitoring), membuat laporan (reporting), mengkoordinir (coordinating), dan memimpin (performing leadership). Keenam hal tersebut secara rinci disajikan dalam tabel berikut. Dimensi Tugas Sasaran Pengawas Mensupervisi 1. Kinerja kepala sekolah 2. Kinerja guru 3. Kinerja staf sekolah 4. Pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran 5. Pelaksanaan pembelajaran 6. Ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya 7. Manajemen sekolah, dll., Memberi NasIhat 1. Kepada guru, 2. Kepala sekolah Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 20
  • 25. Dimensi Tugas Sasaran Pengawas 3. Tim kerja sekolah dan staf, 4. Komite sekolah, dan 5. Orang tua siswa Memantau 1. Penjaminan/standar mutu pendidikan, 2. Proses dan hasil belajar peserta didik, 3. Pelaksanaan ujian, 4. Rapat guru dan staf 5. Hubungan sekolah dengan masyarakat, 6. Data statistik kemajuan sekolah Membuat Laporan 1. Kepada Dinas Pendidikan Kab./Kota Perkembangan 2. Dinas Pendidikan Provinsi Kepengawasan 3. Depdiknas, 4. Publik 5. Sekolah Binaan Mengkoordinir 1. Mengkoordinir sumber personal dan material 2. Kegiatan antar sekolah 3. Kegiatan pre/inservice training bagi guru dan Kepala Sekolah, dan pihak lain. 4. Pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah Memimpin 1. Pengembangan kualitas SDM di sekolah binaan. 2. Pengembangan sekolah. 3. Partisipasi dalam kegiatan manajerial di Dinas Pendidikan. 4. Berpartisipasi dalam perencanaan pendidikan di Kabupaten/Kota. 5. Berpartisipasi dalam seleksi calon kepala sekolah/ madrasah. 6. Berpartisipasi dalam merekrut personil proyek atau program-program khusus pengembangan mutu sekolah. 7. Pengelolaan konflik, danBerpartisipasi dalam menangani pengaduan. Pada kegiatan pembinaan/supervisi, berikut disajikan contoh Penelitian Tindakan Sekolah yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah. Judul : Upaya peningkatan kemampuan pembelajaran tematik dengan menggu- nakan guru model pada guru kelas 1 dan 2 SD se gugus “Diponegoro”, Kecamatan X, Kabupaten Y, Tahun Z. Suatu judul PTS, harus menuliskan (1) Masalah apa yang akan dipecahkan, (2) Melalui tindakan apa, dan (3) Siapa yang akan ditingkatkan. Pada contoh di atas, terlihat... 1) Masalah: kemampuan guru-guru dalam pembelajaran tematik. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 21
  • 26. 2) Tindakan yang dilakukan: Berdasar kajian awal diduga tindakan yang berupa guru model bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dapat menyelesaikan masalah. 3) Siapa yang akan ditingkatkan: guru-guru matematika kelas 1 dan 2 SD se gugus “Diponegoro”, Kecamatan X, Kabupaten Y, Tahun Z. Contoh lain tentang masalah dan tindakan yang dapat dilakukan melalui PTS dapat dilihat melalui tabel berikut: Tindakan yang akan Apa yang akan ditingkatkan.... dilakukan 1. Guru dalam menyusun RPP Melalui berbagai kegiatan pembelajaran/pelatihan/ 2. Guru dalam melaksanakan proses diskusi/dll. yang dapat pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan dilakukan bagi para guru, dalam waktu yang relatif Menerapkan berbagai macam metode terbatas pembajaran Lokakarya Menerapkan berbagai teknik evaluasi proses dan hasll pembelajaran Pelatihan 3. Guru dalam membuat, mengelola dan Diskusi Kelompok Kecil menggunakan media pendidikan dan pembelajaran Forum Diskusi 4. Guru dalam memanfaatkan hasil penilaian Kerja kelompok untuk perbaikan mutu pendidikan dan lain-lain 5. Guru dalam mengolah dan menganalisis data hasil penilaian 6. Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 22
  • 27. KEGIATAN BELAJAR 2 PENYUSUNAN USULAN DAN LAPORAN PTS A. Menyusun Usulan PTS 1. Usulan PTS Prinsip dalam menyusun usulan penelitian tindakan sekolah pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil kepengawasan di sekolah-sekolah binaannya. Ada tiga hal penting yang harus dijawab dalam PTS, yakni : 1. Siapa yang akan ditingkatkan? Sesuai dengan tugasnya, pengawas sekolah bertanggung jawab membina guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan yang lain yang ada pada sekolah-sekolah binaannya. 2. Apa yang akan ditingkatkan? Sebelum melakukan PTS, pengawas sekolah harus mengetahui dengan jelas, hal-hal apa yang akan ditingkatkan. Misalnya, kemampuan guru dalam menyusun RPP, kemampuan dan kemauan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas/laboratorium/lapangan, kemampuan guru dalam menerapkan berbagai macam metode pembelajaran, dan lain-lain. Atau kemampuan kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi sekolah, dalam mengkoordinasikan pelaksanaan program bimbingan konseling, dan lain-lain. 3. Melalui tindakan apa? Tindakan tersebut umumnya berupa penggunaan “tindakan kepengawasan” yang baru (bukan yang selama ini telah dilaksanakan) . Tindakan tersebut telah diyakini, akan mampu memberikan hasil yang lebih baik, dari apa yang telah biasa dilakukan saat ini. Misalnya melalui berbagai kegiatan pembelajaran/pelatihan/diskusi, dll, yang dapat dilakukan bagi para guru atau kepala sekolah, dalam waktu yang relatif terbatas, yang Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 23
  • 28. berupa lokakarya, pelatihan, diskusi kelompok kecil, forum diskusi, kerja kelompok, dan lain-lain. Dengan demikian, JUDUL Penelitian Tindakan Sekolah paling tidak berisi informasi tentang: 1) Apa yang akan ditingkatkan? 2) Menggunakan tindakan apa? 3) Siapa yang akan ditingkatkan? Sebagai kelengkapan, umumnya dituliskan pula sub judul. Sub judul bertujuan untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang populasi, misalnya di mana penelitian dilakukan, kapan, di sekolah-sekolah mana, dan lain-lain. Berikut disajikan berbagai contoh judul Penelitian Tindakan Sekolah, yang kesemuanya menuliskan tiga hal yang penting di atas. Masalah yang Memer- Ttindakan yang akan Subyek yang lukan Peningkatan.. Dilakukan Pengawas.. menjadi Sasaran Kemampuan menyusun Workshop Guru Kelas I SD se 1 RPP Tematik Gugus .. Penerapan Inovasi 2 Pembelajaran Model Area Guru Model Guru TK... dan Rolling Kemampuan Menyusun 3 Pendampingan Kepala SD se gugus KTSP Kemampuan Guru Kelas V se 4 Melaksanakan Analisis Supervisi Kelas gugus... Hasil Belajar Kemampuan Pengelolaan Kegiatan Mikroteaching Guru Kelas 2 se 5 Kelas (Peer teaching) gugus.. Kemampuan Kepala SD se 6 Melaksanakan Supervisi Workshop gugus… Kelas 2. Kerangka Isi Usulan PTS Kerja penelitian dimulai dengan membuat rencana. Rencana itu umum disebut sebagai usulan penelitian. Usulan penelitian merupakan langkah pertama dari kerja penelitian. Sedangkan Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 24
  • 29. (KTI), yang merupakan laporan hasil penelitian, merupakan langkah terakhir. Pada umumnya usulan penelitian terdiri dari : Judul Penelitian Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Cara Pemecahan Masalah, Tujuan, dan Kemanfaatan Hasil Penelitian (terutama potensi untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas isi, proses, masukan, atau hasil pembelajaran dan/atau pendidikan). Bab Kajian/Tinjauan Pustaka yang menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan Bab Metode Penelitian yang menjelaskan tentang Rencana dan Prosedur Penelitian. 3. Judul Penelitian dan Bab Pendahuluan Judul penelitian menyatakan secara jelas namun sesingkat mungkin permasalahan yang akan diteliti, upayakan variabel penelitian tercantum pada judul tersebut. Upayakan pula agar dengan membaca judul itu, pembaca akan tertarik untuk membaca lebih jauh isi usulan penelitian.Judul hendaknya ditulis dengan singkat dan spesifik. Hal utama yang seharusnya tertulis di dalam judul hádala: (1) apa yang mau ditingkatkan mutunya, (2) bagaimana tindakan yang akan dilakukan pengawas, dan (3) siapa yang akan ditingkatkan? Umumnya di bawah judul dituliskan pula sub judul. Sub judul sangat umum ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang populasi, misalnya di mana penelitian dilakukan, kapan, di kelas berapa, di sekolah-sekolah mana dan lain-lain. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 25
  • 30. Bab Pendahuluan menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian dengan uraian sebagai berikut: a. Isi Subbab Latar Belakang Masalah Bab pendahuluan paling tidak terdiri dari sub bab yang menjelaskan alasan atau latar belakang PTS yang menjelaskan tentang: a) Masalah yang diteliti adalah benar-benar suatu masalah pembelajaran yang terjadi di kelasnya, di sekolahnya, maka tuliskan dengan jelas kondisi yang menjadikan terjadinya permasalahan tersebut. b) Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya c) Jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab dari masalah tersebut. Berikan alasan (argumentasi) secara cermat dan sistematis bagaimana dapat menarik kesimpulan tentang akar masalah itu. b. Isi Subbab Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang jawabannya akan dicari melalui PTS. Sebagai contoh, jika judul PTSnya adalah: “Meningkatkan kemampuan guru-guru dalam menyusun RPP pembelajaran tematik melalui workshop …”. Maka rumusan masalahnya adalah “Apakah melalui workshop, kemampuan guru dalam menyususn RPP pembelajaran tematik akan dapat ditingkatkan? “ Jawaban dari pertanyaan itulah yang akan diuji melalui pelaksanaan PTS, yang berupa tindakan nyata di kelas dalam menerapkan metode Student Teams Achievement Devision (STAD) pada pokok bahasan tertentu, dengan menggunakan kerangka tindakan yang tertentu pula. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 26
  • 31. c. Isi Subbab Tujuan dan Manfaat PTS Tujuan Penelitian: Penulisan tujuan PTS umumnya dimulai dengan kalimat “ PTS ini bertujuan untuk menguji manfaat......... (tindakan tertentu, tuliskan dengan jelas nama tindakan tersebut), guna meningkatkan ....(tuliskan dengan rinci apa yang akan ditingkakan), bagi guru/kepala sekolah di ..... (tuliskan subyek PTSnya) Sedangkan penulisan manfaat PTS umumnya dimulai dengan kalimat “PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa ....... (tuliskan manfaat PTS bagi guru....manfaatnya bagi siswa, dan lain-lain) 1. Bab Tinjauan Pustaka Kembali diingatkan bahwa ciri khusus PTS adalah adanya tindakan. Tindakan tersebut berupa penerapan model/ strategi/cara mengajar yang ”baru” yang benar-benar dilakukan oleh pengawas pada kepala sekolah/guru yang dibinanya, dalam upayanya meningkatkan pengetahuan/keterampilan tertentu. Tindakan yang akan dilakukan merupakan tindakan yang baru, sebagai pengganti dari tindakan yang selama ini telah dilakukan. Pada bab Kerangka Teori, tuliskan berbagai teori (berdasar pada kajian kepustakaan) yang mendasari usulan rancangan PTS ini. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Sebagai contoh, akan dilakukan PTS yang menerapkan model workshop, Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan a) bagaimana teori workshop, bagaimana sejarahnya, bagaimanaya langkah-langkahnya, dan lain-lain, Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 27
  • 32. b) bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut dalam peningkatan kompetensi guru/kepala sekolah, skenario pelaksanaan, dan sebagainya, c) bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut dengan perubahan yang diharapkan, atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, hal ini hendaknya dapat dijabarkan dari berbagai hasil penelitian yang sesuai, dan d) bagaimana prakiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan model di atas pada kemampuan guru/kepala sekolah terhadap hal yang akan dipecahkan. Kriteria kepustakaan yang baik. Sedikitnya ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber bacaan yang akan digunakan dalam kajian teori, yakni: a) adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas, dan b) kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan. Penelitian dengan daftar kepustakaan yang sangat banyak, namun keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang dibahas tidak terlalu jelas, harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum pada daftar pustaka, tetapi pada kualitas pustaka yang digunakannya. 2. Bab Metode Penelitian Hal penting yang harus dimengerti: PTS terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 28
  • 33. Perencanaan Pelaksanaan Permasalahan Tindakan - I Tindakan - I SIKLUS - I Pengamatan/ Refleksi - I Pengumpulan Data - I Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan baru, hasil Tindakan - II Tindakan - II Refleksi SIKLUS - II Pengamatan/ Refleksi - II Refleksi - I Pengumpulan Data - II Bila Permasalahan Belum Dilanjutkan ke Terselesaikan Siklus Berikutnya Pelaksanaan PTS dimulai dengan siklus yang pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, pengawas menentukan rancangan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan, atau untuk meyakinkan atau menguatkan hasil. Tapi umumnya kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 29
  • 34. Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka guru dapat melan-jutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan pengawas belum merasa puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus. Dengan demikian pada bab Rencana Pelaksanaan PTS, uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan indikator keberhasilan yang dicapai dalam setiap siklus sebelum pindah ke siklus lain. Jumlah siklus diusahakan lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga jadwal kegiatan belajar di sekolah. Untuk dapat membantu menyusun bagian ini, disarankan untuk terlebih dahulu menuliskan pokok-pokok rencana kegiatan dalam suatu tabel sebagaimana contoh berikut ini. Siklus Perencanaan : • Merencanakan kegiatan/metode yang akan I diterapkan dalam supervisi Indentifikasi masa-lah dan • Menentukan kemampuan guru/kepala sekolah penetapan yang hendak ditingkatkan alternatif peme- • Mengembangkan skenario supervisi cahan masalah • Menyusun rancangan/langkah-langkah • Menyiapkan sumber belajar • Mengembangkan format evaluasi • Mengembangkan format observasi supervisi Tindakan • Menerapkan tindakan mengacu pada Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 30
  • 35. skenario dan rancangan Pengamatan • Melakukan observasi dengan memakai format observasi • Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format rancangan Refleksi • Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan. • Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, lkm, dll. • Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya • Evaluasi tindakan I Siklus Perencanaan • Indentifikasi masalah dan penetapan alternatif II pemecahan masalah. • Pengembangan program tindakan II Tindakan • Pelaksanaan program tindakan II Pengamatan • Pengumpulan data tindakan II Refleksi • Evaluasi Tindakan II • Siklus- siklus berikutnya • Kesimpulan, Saran, Rekomendasi Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan PTS a) PTS merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru/kepala sekolah dalam berbagai tindakan b) Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran dan evaluasi) dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna melakukan perbaikkan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi. c) Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 31
  • 36. Kegiatan Pengamatan dalam Pelaksanaan PTS Tahapan pengamatan dan pencatatan semua aktivitas PTS dilakukan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini, si peneliti (pengawas, apabila ia bertindak sebagai peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pekasanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan, dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil supervisi yang dilaksanakan. Beberapa format yang harus ada dan dilampirkan sebagai bagian dari proses pengumpulan data, antara lain: 1) Lembar pengamatan supervisi 2) Lembar hasil kerja guru/kasek. 3) Lembar penilaian kinerja kelompok 4) Lembar informasi balikan peserta 5) Jurnal Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lain-lain) tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan keaktifan guru/kepala sekolah/tenaga kependidikan, antusias mereka, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain. Instrumen yang umum dipakai adalah: (a) soal tes, (b) kuis, (c) rubrik, (d) lembar observasi, dan (e) catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau petunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi. Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui keabsyahannya. Berbagai teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, misalnya teknik triangulasi atau cross check, membandingkan data yang Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 32
  • 37. diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku, dan lain sebagainya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis untuk dapat mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan. Bagaimana hubungan indikator keberhasilan dengan kegiatan pengamatan? Kegiatan pengamatan pada hakikatnya dilakukan untuk dapat mengetahui apakah tujuan PTS tercapai atau belum. Untuk itu sangat penting untuk menjabarkan terlebih dahulu apa indikator utama dari kegiatan PTS yang dirancangkan. Berikut disajikan contoh indikator utama dan rinciannya, dari suatu kegiatan PTS, sebagai berikut. Indikator Rincian (sub indikator) keberhasilan: keberhasilan PTS Guru mampu ……. 1 Semakin baiknya Merumuskan Indikator kompetensi capaian dengan RPP yang disusun tepat guru. Menentukan metode dengan tepat Menentukan sumber belajar dengan tepat Menentukan KBM dengan tepat Menentukan jenis evaluasi dengan tepat 2 Semakin efektifnya Komunikasi kepala sekolah dengan komite berjalan kepala sekolah lancar dalam menjalin Pengambilan keputusan dilakukan dengan suasana hubungan dan kebersamaan antara sekolah dengan komite memberdayakan komite sekolah Atas peran komite maka hubungan sekolah dengan orang tua murid tidak ada kendala Komite dan masyarakat mendukung sepenuhnya kemajuan sekolah 3 Semakin tertibnya Tiap sekolah binaan menyusun pedoman administrasi BOS operasional penggunaan BOS yang dilaksanakan Tiap sekolah binaan memiliki pedoman operasional sekolah. penggunaan BOS sesuai dengan aturan Semua guru dan komite sekolah mengetahui Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 33
  • 38. Indikator Rincian (sub indikator) keberhasilan: keberhasilan PTS Guru mampu ……. pedoman operasional penggunaan BOS Semua penggunaan BOS dilakukan sesuai pedoman Semua penggunaan BOS dilakukan secara transparan Administrasi penggunaan BOS benar-benar tertib dan akuntabel Dari rincian sub indikator di atas, dirancang format-format yang akan dipakai dalam pengumpulan data. Kegiatan Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi dalam PTS mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993). B. Laporan PTS Umumnya karya tulis ilmiah hasil laporan PTS ini mempunyai kerangka isi sebagai berikut: 1. Bagian Awal yang terdiri dari: (a) halaman judul; (b) lembaran persetujuan dan pernyataan dari KORWAS; (c) pernyataan dari perpustakaan yang menyatakan bahwa makalah tersebut telah disimpan diperpustakannya, (d) pernyataan keaslian tulisan yang dibuat dan ditandatangi oleh penulis, (e) Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 34
  • 39. kata pengantar; (f) daftar isi, (bila ada : daftar label, daftar gambar dan daftar lampiran), serta (g) abstrak atau ringkasan. 2. Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: Bab I Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana tindakan yang akan dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian. Bab II Kajian/Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan (khususnya kajian teori yang berkaitan dengan macam tindakan yang akan dilakukan), proses tindakan, ketepatan atau kesesuainan tindakan dan lain-lain. Bab III Metode Penelitian atau Metodologi Penelitian yang menjelaskan tentang prosedur penelitian (terutama: prosedur diagnosis masalah, penjelasan rinci tentang perencanaan dan pelaksanaan tindakan, prosedur pelaksanaan tindakan, prosedur observasi dan evaluasi, prosedur refleksi, serta hasil penelitian). Yang harus ada dan dikemukakan secara jelas dalam bagian ini adalah langkah-langkah tindakan secara rinci, terutama langkah yang harus dilakukan oleh guru/kepala sekolah sebagai subyek, bukan hanya menjelaskan langkah pengawas (supervisor). Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan serta mengemukakan gambaran tentang pelaksanaan tindakan. Akhir dari bab ini adalah pembahasan, yaitu pendapat peneliti tentang plus minus tindakan serta kemungkinannya untuk diterapkan lagi untuk memperoleh gambaran model tindakan ini sebagai metode/model kepengawasan yang dipandang kreatif dan inovatif, sehingga dapat memberikan hasil pembelajaran yang maksimal Bab V Simpulan dan Saran-Saran. 3. Bagian Penunjang yang pada umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan. Lampiran utama yang harus disertakan adalah (a) rancangan pelaksanaan PTS seperti: skenario pelaksanaan, bahan ajar, hand-out, diktat, dan lain- Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 35
  • 40. lain, (b) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama lembar pengamatan yang digunkan selama peneilitan tindakan dilakukan, misalnya lembar observasi, kuisioner, tes, dan lain-lain, (c) contoh-contoh asli (atau foto kopi) hasil kerja dari guru/kepala sekolah dalam pengisian/pengerjaan instrumen, (d) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, surat ijin dari kepala sekolah, dari pengawas sekolah, catatan harian, dan lain-lain. 4. Laporan yang Kurang Mememenuhi Syarat Alasan yang sering dijumpai dalam menolak laporan PTS adalah: a. Adanya KTI yang tidak wajar, misalnya KTI yang diajukan bukan karya sendiri, tetapi menyalin dari karya orang lain (yang umumnya berupa skripsi, tesis orang lain), ada juga KTI yang dibuatkan oleh orang/institusi lain. b. Tidak sedikit KTI yang mempermasalahkan hal-hal yang tidak perlu dan membahas masalah yang terlalu luas serta tidak berkaitan dengan kegiatan pengembangan profesi yang bersangkutan sebagai guru atau pengawas sekolah. c. Meskipun tidak terlalu banyak, beberapa KTI ditolak karena tidak mengikuti kaidah keilmuan, seperti rumusan masalah tidak jelas, kerangka teori sangat menyimpang, metode penelitian yang salah, data yang tidak sesuai, dan kesimpulan yang tidak terkait dengan rumusan masalah. d. Ada pula KTI yang ditolak karena kurang konsisten antara tugasnya dengan apa yang ditulisnya. Sebagaimana dijelaskan di atas, laporan PTS yang memenuhi syarat, dan dapat diberikan angka kredit adalah bila memenuhi persyaratan APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten). C. Latihan 1. Identifikasilah permasalahan-permasalahan supervisi akademik dan mana-jerial pada sekolah-sekolah binaan Anda. Dari setiap permasalahan terse-but, pertimbangkan tindakan/metode apa yang efektif untuk Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 36
  • 41. mengatasinya. Tuliskan permasalahan dan tindakan tersebut dalam sebuah tabel! 2. Susunlah sebuah rancangan atau usulan PTS, dengan memilih salah satu permasalahan yang telah Anda identifikasi! 3. Mintalah masukan/tanggapan dari teman-teman pengawas, mengenai kelayakan dan ketepatan rancangan PTS tersebut. 4. Cobalah melaksanakan PTS sesuai dengan usulan yang Anda buat. 5. Diskusikan dengan rekan-rekan anda mengenai persoalan yang muncul selama pelaksanaan PTS. 6. Ulangilah penelitian Anda dalam siklus berikutnya berdasarkan masukan dari rekan-rekan Anda. 7. Setelah selesai melaksanakan PTS, dalam forum KKPS buatlah seminar hasil penelitian Anda serta beberapa rekan! D. Rangkuman dan Refleksi 1. Rangkuman Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu (a) melakukan kajian terhadap permasalahan, (b) melakukan kajian teoritik dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi, (c) mengumpukan data empirik guna pengujian hipotesis, (d) mengadakan uji hipotesis, dan (e) menarik kesimpulan. Suatu penelitian dikatakan layak apabila (a) bermanfaat, yaitu memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis, (b) memiliki landasan keilmuan, yaitu memungkinkan diajukan hipotesis dan dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis, dan (c) terjangkau oleh peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu, biaya, dsb. Ciri khusus dari PTS adalah adanya tindakan (action) yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan- Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 37
  • 42. permasalahan praktis dalam peningkatan mutu proses dan hasil kepengawasan. PTS terdiri rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Pada umumnya usulan penelitian terdiri dari: (a) Judul Penelitian, (b) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian, (c) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka yang menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan penelitian tindakan, dan (d) Bab Metode Penelitian yang menjelaskan tentang Rencana dan Prosedur Penelitian. Kerangka laporan hasil PTS, umumnya berisi: (1) bagian awal, mencakup: halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan dari perpustakaan, pernyataan keaslian tulisan, kata pengantar, daftar isi, (bila ada : daftar label, daftar gambar dan daftar lampiran), dan abstrak atau ringkasan, (2) bagian isi, meliputi: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian/Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian atau Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan dan Saran-Saran, serta (3) Bagian Penunjang, pada umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan. 2. Refleksi a. Setelah Anda mempelajari materi ini, hal-hal baru apakah yang anda temukan? b. Setelah Anda mempelajari materi ini, dalam hal apakah Anda merasakan lebih memahami tentang PTS? Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 38
  • 43. c. Setelah Anda mencoba melaksanakan PTS, hal-hal apakah yang Anda temukan berkaitan dengan peningkatan kinerja Anda sebagai pengawas? d. Bila Anda merasa masih kurang mampu melakukan PTS, anda dapat menelaah lebih jauh kepustakaan di bawah ini atau mengundang narasumber. E. Daftar Pustaka ------, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya ------, Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. ------, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 025/0/1995 Kemmis and McTaggart.1994. The Action Research Planner, Dekain University Suhardjono, A. Azis Hoesein, dkk. 1995. Pedoman penyusunan KTI di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Digutentis, Jakarta : Diknas Suhardjono, 2005, Laporan Penelitian Eksperimen dan Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005 Suhardjono, 2009, Tanya jawab tentang PTK dan PTS, naskah buku. Suharsimi, Arikunto, 2002, Penelitian Tindakan Kelas, Makalah pada Pendidikan dan Pelatihan (TOT) Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Guru, 11-20 Juli 2002 di Balai penataran Guru (BPG) Semarang, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara Supardi. 2005. Penyusunan Usulan, dan Laporan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas, Makalah disampaikan pada “Diklat Pengembangan Profesi Widyaiswara”, Ditektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Tita Lestari. 2009. Penyusunan Program, Pelaksanaan dan Pelaporan Hasil Pengawasan. Materi ToT Calon Pengawas. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen PMPTK, Departemen Pendidikan Nasional. Penelitian Tindakan Sekolah‐KKPS 39