2. Cerita Singkat tentang Pendidikan
Menerima pendidikan dari
keluarga dan orang terdekat
Belajar
Karena dirasa
kurang, maka
lahirlah
komunitas-
komunitas belajar
Belajar terhadap lingkungan sekitar
Gambar lingkungan
anak dan teman
Gambar
Padepoka
n
Padepokan
Gambar
Pytagoras
dan
akademiny
a
Akademia
Gambar
Anak
sekolah SD
modern
Sekolah
3. Tujuan yang Sederhana
Mengeyam pendidikan Supaya Pintar/Pandai/Trampil
Masing-masing pendidikan punya standar capaian yang beda
Para biksuni
yang
sedang
belajar
Akademia
Para biksuni
sedang
membaca
Pandai membaca kitab
Gambar
padepokan
Padepokan
Gambar
padepokan
Terampil pencak silat
5. Butuh Sesuatu
Dari 2 pertanyaan itu saja, manusia butuh :
Bukti legal telah berpendidikan
(ijazah/sertifikat)
Lalu
? dari mana mendapatkan bukti?
‘kan tidak ada standarisasinya?
Setiap sekolah membuat sendiri?
Dari alasan itulah lalu munculah
keinginan manusia untuk membuat
peraturan yang disepakati bersama
dalam menyelenggarakan pendidikan di
suatu wilayah/regional tertentu.
6. Landasan Yuridis Pendidikan
Peraturan penyelenggaraan pendidikan yang telah dikukuhkan
secara resmi oleh pemerintah dan bersifat mengikat di wilayah
pemerintahan tersebut
Produknya berupa Norma Hukum/Peraturan Hukum
7. Sejarah Landasan Yuridis Pendidikan di Nusantara
Gambar manusia
purba
Pra sejarah s/d Abad 5
Gambar kerajaan
kerajaan hindu
buda islam
Abad 5 s/d Abad 14
Belum ada Pemerintahan Ada Pemerintahan, tapi
tidak ada peraturan hukum
Gambar portugis
Abad ke 15
Tidak berpengaruh apa-apa
Gambar VOC
Tahun 1600-an
Mulai ada orang asing
Yang sok memerintah
8. Pemerintahan Kolonial
Gambar Logo
VOC
Abad 16 s/d 18
Lembaga Kongsi Dagang,
bukan pemerintahan
Gambar Hindia
Belanda
1808 s/d akhir abad 19
Pemerintahan HB, ada hukum,
Tapi pelaksanaannya NOL!!
Gambar Hindia
Belanda
Awal abad 20 s/d 1942
Politik Etis, ada perbaikan, tapi pelaksanaan
terganggu --> Belanda krisis ekonomi
Gambar Jepang
1942 s/d 1945
Militer Jepang, Tak ada hukum,
Tirani komandan militer
9. Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945
melahirkan Konstitusi pada
18 Agustus, yaitu UUDNRI Tahun 1945
Gambar Soekarno Hatta
Pemerintahan
Terdapat pasal 31 ayat 2 yang menyatakan bahwa :
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pengajaran nasional, yang diatur
dengan undang-undang.”
Indonesia punya konstitusi, tapi ingat!! Belum dibuat
undang-undang yang mengatur lebih detail.
10. Gambar orang
lama tanda
tangan
Mei 1950
Kongres Pendidikan,
UU RI No. 4/1950,
Di bawah Kons. RIS
Gambar orang
lama tanda
tangan
Agustus 1950
Beralih ke NKRI,
Menteri mengangkat
guru (SGA dan SGB)
Gambar orang
lama tanda
tangan
1954
UU RI No. 4/1950
menjadi UU/12/1954
Di bawah UUDS 1950
Gambar orang
lama tanda
tangan
Juli 1959
Kembali ke UUD ’45
Manipol USDEK -> GBHN
UNiversitas
1961
UU Perguruan tinggi
Tridarma Perti
UNiversitas
1965
G30S --> manipol
GBHN baru
11. TAP MPR/MPRS --> GBHN --> Kurikulum
Gambar Pak Karno
Orde Lama
TAP MPRS No. 1 Tahun 1960
TAP MPRS No. 27 Tahun 1966
Manipol menjadi semacam
acuan pengajaran/
pendidikan
Kurikulum 1968
TAP MPR No 2 Tahun 1973 Kurikulum 1975
TAP MPR No 2 Tahun 1983 Kurikulum 1984
Gambar pak Harto
Orde Baru
TAP MPR No.4 Tahun 1999 Kurikulum 2003
Kurikulum 1994TAP MPR No 2 Tahun 1983
12. Akibat Reformasi
Adanya amandemen, membuat konstitusi berubah isinya.
UU Sisdiknas 1989, sudah tidak relevan dan tidak konteks
pada persoalan bangsa saat itu.
Seorang pengamat dari PBB datang ke
Indonesia pada Juli 2002 mengatakan:
ada banyak referensi ke hak atas pendidikan dalam
dokumen konstitusional, hukum, dan kebijakan di
Indonesia. Meskipun hak atas pendidikan itu
diabadikan dalam UUD 1945, hampir 60 tahun
kemudian, masih belum dicapai. Langkah berikutnya
yang diperlukan adalah spesifikasi kewajiban
pemerintah. Sebuah komitmen yang jelas untuk
menjamin pendidikan gratis 9 tahun, wajib dan
universal untuk semua dapat dicapai dalam hukum
pendidikan yang akan datang. Katrina Toasevski
13. Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional
Gambar Pak
Karno
UU No 12 Tahun 1954
Gambar Pak
harto
UU No 2 Tahun 1989
Gambar Bu
Mega
UU No. 20 Tahun 2003
Beberapa bulan setelahnya, amandemen UUD selesai. dan
satu tahun kemudian Pemerintah bersama DPR berhasil
menyusun UU Sisdiknas yang baru
Sejauh ini, Indonesia telah berganti Landasan Yuridis
Sistem Pendidikan Nasional sebanyak 3 kali
15. Produk Hukum yang terkait dengan
Pendidikan tahun 1999 - 2010
1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. PP No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
5. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
6. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi KTSP
7. Permendiknas No. 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.
8. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
9. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Guru
10. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
11. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
12. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Parasarana
13. PP No. 36 Tahun 2007 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Bagi Guru
14. PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
15. PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
16. Permendiknas No. 28 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Konselor
17. Permendiknas No. 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru
18. PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen
19. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
20. Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
16. Dampak Landasan Yuridis yang Lemakin Lengkap dan
Kesadaran Hukum yang Semakin Tinggi
Peningkatan Kualitas Profesi
Revolusi strategi mengajar
Capaian Minimal UAN
17. NKK/BKK
Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kampus
Menghambat proses demokrasi di lingkungan kampus.Why??
NKK/BKK dicanangkan melalui
Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 0156/U/1978.
Pemerintah orde lama lalu berusaha
membuat keputusan yang membatasi
aktivitas mahasiswa dengan tujuan
mengamankan kekuasaan pemerintah
orde baru.
Daoed Joesoef
Demo KAMI/KAPI
18. Laporan tentang Sarana Pendidikan
ruang kelas SD yang rusak mencapai
489.573, atau hampir 60% dari total
877.772 ruang kelas SD di tanah air.
ELSAM
2005
dari jumlah 801.216 Kelas SD yang ada,
168.655 atau hampir 21% mengalami rusak
berat, dan secara bertahap mulai roboh.
Depdiknas
2005
Di dalam bukunya, Muhtaj mengatakan :
Tidak saja kualitas pendidikan yang perlu
dicermati, tetapi juga akses yang terbuka
murah dan mudah bagi sebagian besar
masyarakat!
Terindikasi adanya kapitalisasi pendidikan, hingga
melemahkan “hak setiap warga negara untuk
mendapatkan pendidikan”
19. Pelanggaran UU APBN
UUD ‘45 (amandemen) --> Anggaran Pendidikan 20%
UU APBN 2005
Tidak memenuhi!!
Pemerintah hanya
menganggarkan 9,1%
untuk pendidikan
MK menguji kelayakan UU tersebut, dan
membuat putusan No. 26/PUU-III/2005
Isinya : pasal UU APBN 2005 yang menyangkut
Anggaran pendidikan tidak berkekuatan
hukum, dan berharap UU APBN 2006 -->
Anggaran Pendidikan menjadi 20%
Pemerintah DPR
Mahkamah Konsitusi
20. Pemerintah masih lemah
Kenyataanya, APBN 2006 belum memenuhi anggaran
pendidikan 20% dan tetap dilaksanakan, alasannya ??
Tahun 2006, Pemerintah punya skenario progresif bahwa 20%
anggaran pendidikan diperkirakan terwujud pd UU APBN 2009
asdfasdf
Utang LN 20 Triliun
Gambar Bank
Indonesia
Recovery BI 90 Triliun
Gambar PLN
Suntikan Dana PLN
Kwik Kian Gie Budiono A. Malik Fadjar
21. Deal!! Anggaran Pendidikan 20%
Prof. Dr. H. Muhammad Surya dan
pengurus PGRI memohon kepada
MK untuk menguji kembali UU APBN
Hasilnya??
Putusan MK No 13/PUU-VI/2008
Yang isinya : Alokasi Anggaran sebesar 20%
ditetapkan sebagai ambang batas
konstitusional
Konsekuensinya??
Tahun 2009 dan selanjutnya wajib
menetapkan ambang batas 20% dari total
APBN