SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 44
DAFTAR ISI




DAFTAR ISI............................................................................................................ 1
BAB I
Pendahuluan ................................................................................................. 2
    a. Latar Belakang....................................................................................................................4
    b.        Perumusan Masalah........................................................................................................4
    c.        Deskripsi Tentang Materi Praktek.................................................................................5
     i.       Gerbang logika.................................................................................................................5
    ii.        Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang –Gerbang........................................................6
BAB II........................................................................................................... TEORI
    2.1. Rangkaian Dasar Gerbang Logika ........................................................... 7
          2.1.1. Gerbang Not (Not Gate)............................................................................................7
          2.1.2. Gerbang And (And Gate)...........................................................................................7
          2.1.3. Gerbang Or (Or Gate)................................................................................................8
          2.1.4. Gerbang NAND...........................................................................................................8
          2.1.5. Gerbang NOR..............................................................................................................9
          2.1.6. Gerbang X-OR............................................................................................................9
          2.1.7. Gerbang X-NOR.........................................................................................................9
          Contoh Penerapan Gerbang Logika.................................................................................10
   2.2. RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI....................................................................11
          2.2.1. PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI..................................................12
   2.3. Implementasi Rangkaian Gerbang Logika Dengan Gerbang Nand...........................14
          2.3.1. Gerbang NAND (NOT And)....................................................................................14
   2.4. Decoder.............................................................................................................................16



                                                                                                                                            1
                                                         Created by Sa’duddin
BAB III Langkah – Langkah Kegiatan
   3.1. langkah kegiatan I...........................................................................................................17
      3.1.1. Instalasi Electronic Workbench..............................................................................17
      3.1.2. Pengenalan Program Electronich Workbench Dan Penggunaan Nya................20
  3.2. Langkah Kegiatan II Kombinasi Gerbang Logika........................................................28
  3.3. Langkah Kegiatan III Implementasi Gernbang NAND................................................32
  3.4. Langkah Kegiatan IV DECODER..................................................................................37
      3.4.1. Rangkaian Gerbang Nand dari Decoder................................................................38


DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................42




                                                                                                                                     2
                                                     Created by Sa’duddin
BAB I
                                       PENDAHULUAN


         “Pada jaman sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat. Bermacam – macam alat
dihasilkan Sekarang, hampir semua peralatan yang bekerja dengan tegangan listrik sudah
menggunakan rangkaian digital. Saat ini rangkaian elektronika digital sudah bukan barang asing
lagi. Rangkaian digital sudah ada di mana-mana dan bersinergi dengan rangkaian elektronika
analog untuk membentuk rangkaian-rangkaian elektronika yang lebih cermat, cepat, dan tepat
sasaran Sebenarnya, sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa rangkaian rumit dengan
banyak komponen kecil seperti yang kita lihat di dalam komputer, handphone, ataupun
kalkulator. Sebuah rangkaian dengan kerja sederhana yang menerapkan prinsip-prinsip digital,
juga merupakan sebuah rangkaian digital. Contoh rangkaian digital sederhana adalah rangkaian
pengaman yang ditambahkan pada rangkaian kunci kontak sepeda motor atau mobil. Pada
rangkaian pengaman terdapat kontak (berupa relay atau transistor) yang aktivitasnya dikontrol
oleh pemilik sepeda motor. Kontak pengaman ini harus dihubungkan seri dengan rangkaian
kunci kontak. Akibatnya, walau kunci kontak terhubung, sepeda motor tidak dapat distarter jika
kontak pengaman ini masih terbuka. Cara ini cukup manjur untuk menghindari pencurian sepeda
motor.
         Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan
hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk menyatakan gerbang-gerbang tersebut biasanya
digunakan simbol-simbol tertentu. Ada beberapa standar penggambaran simbol. Salah satu
standar simbol yang populer adalah MIL-STD-806B yang dikeluarkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat untuk keperluan umum pada bulan Februari 1962. Untuk
menunjukkan prinsip kerja tiap gerbang (atau rangkaian logika yang lebih kompleks) dapat
digunakan beberapa cara. Cara yang umum dipakai antara lain adalah tabel kebenaran (truth
table) dan diagram waktu (timing diagram). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level
kondisi 2 yang ada dalam tabel atau diagram waktu hanya dua macam, yaitu logika 0 (low, atau
hight) dan logika 1 (atau False, atau true). Kondisi lain yang mungkin ada adalah kondisi X
(level bebas, bisa logika 1 atau 0), dan kondisi high impedance (impedansi tinggi). Kondisi X
biasanya ada di masukan gerbang dan menyatakan bahwa apa pun logika masukannya (logika 0
atau 1) tidak akan mempengaruhi logika keluaran yang dihasilkan. (Hodges D. , Jacson, Nasution S).”

                                                                                                  3
                                        Created by Sa’duddin
“Kondisi impedansi tinggi pada suatu titik (point) menunjukkan titik yang bersangkutan
diisolasi dari rangkaian lain, sehingga tidak ada logika yang akan mempengaruhi titik tersebut
gerbang dan rangkaian logika juga dapat diimplementasikan dalam bentuk rangkaian dioda,
transistor, ataupun rangkaian terpadu yang disebut integrated circuit (IC). Dengan semakin
majunya teknologi pembuatan komponen mikro-elektronika, perkembangan komponen IC untuk
rangkaian digital menjadi pesat. IC logika jenis TTL (Transistor- Transistor Logic) dan CMOS
(Complementary Metal Oxide Semiconductor) cukup populer di kalangan masyarakat
penggemar elektronika. Walaupun sudah mulai berkurang, jenis IC tersebut masih banyak
digunakan hingga saat ini.
       Dalam mengimplementasikan rangkaian digital, kita juga dapat mengunakan Electronics
Workbench (EWB) diteliti untuk diaplikasikan sebagai program simulasi bagi alat-alat elektronik
yang dirancang. Dalam hal ini diteliti mengenai seberapa akurat respons yang diperoleh dari
simulasi EWB dibandingkan dengan respons dari beberapa alat elektronik real dan juga seberapa
banyak jenis alat elektronik yang dapat disimulasikan atau seberapa banyak jenis komponen atau
rangkaian terintegrasi yang terdapat dalam EWB. Aplikasi EWB ini diharapkan dapat
menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek seperti disebut di atas. Biasanya pada suatu
karya tulis ilmiah mengenai perancangan dan penganalisaan suatu alat elektronik hanyalah
didasarkan pada studi literatur dan tidak melalui suatu pembuktian praktis. Pembuktian dengan
komponen-komponen dan rangkaian-rangkaian terintegrasi fisik selain membutuhkan biaya
pengadaan yang tinggi (untuk jenis dan jumlah besar), juga sering terjadi kerusakan pada
komponen-komponen fisik tersebut. Penggunaan EWB dapat mengatasi kelemahan-kelemahan
perangkat keras di atas dan membangkitkan kepercayaan diri para mahasiswa bahwa alat
elektronik yang dirancang dapat bekerja seperti yang dikehendaki.
       Penelitian ini dibatasi dengan menguji coba alat elektronik analog, yang dirancang dan
dianalisa oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro untuk mata ajaran Analisa dan Perancangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keakuratan respons yang diperoleh dari simulasi EWB
dibandingkan dengan respons secara fisik dan teoritis dari alat elektronik yang dipilih, yakni
suatu alat elektronik analog dan berapa banyak jenis komponen atau rangkaian terintegrasi yang
terdapat dalam EWB Transmitter vibrasi adalah alat yang dapat mengukur level dan komponen
frekuensi dari vibrasi mesin secara elektronik serta dapat mengirimkan data-data itu ke ruang
pemantauan sejauh 100 m dari alat tersebut. Transmitter vibrasi ini menggunakan suatu


                                                                                             4
                                      Created by Sa’duddin
transduser vibrasi yang disebut akselerometer piezoelektrik / AP (piezoelectric accelerometer)
dan terdiri dari penguat depan muatan, penguat instrumentasi, penguat tegangan tak membalik
dua tingkat, filter lolos bawah, filter lolos pita, dan pengubah tegangan ke arus. Dengan software
tersebut, kita dapat merancang dan menyimulasi rangkaian di komputer PC, Perancangan
rangkaian dapat kita lakukan dengan cara skematis, yang menggunakan simbol-simbol layaknya
menggambar rangkaian digital di kertas. Atau dengan bahasa VHDL (Visual Hardware
Description Language) dan Verilog yang lebih sulit.”. (Boylestad, Robert dan Louis Nashelsky)


1.1. Latar Belakang
        “Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua
rangkaian yang menggunakan sistem digital. Boleh jadi mereka mengena l istilah pencacah
(counter), multiplekser ataupun encoder dan decoder dalam teknik digital, tetapi adakalanya
mereka tidak tahu dari apa dan bagaimana alat-alat tersebut dibentuk. Ini dikarenakan oleh
mudahnya mendapatkan fungsi tersebut dalam bentuk satu serpih IC (Integrated Circuit). Bagi
yang telah mengetahui dari apa dan bagaimana suatu fungsi digital seperti halnya pencacah
dibentuk hal ini tak akan menjadi masalah, namun bagi pemula dan autodidak yang terbiasa
menggunakan serpih IC berdasarkan penggunaannya akan menjadi memiliki pendapat yang salah
mengenai teknik digital. Untuk itulah artikel berikut yang ditujukan bagi pemula ditulis. Semua
fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun
berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang-gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika
tegangan yang digunakan dalam teknik digital. Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-
gerbang logika”. (Hodges D. , Jacson, Nasution S).”


1.2. Perumusan Masalah
        Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan memahami
tentang gerbang logika AND, NOT, OR dan NAND dengan menggunakan program Electronics
Workbench (EWB) kemudian merealisasikannya dengan membangun sendiri sebuah
premasalahan mengunakan gerbang NOT OR dan matrik AND. Dimana sebagai implementasi
gerbang NAND dan di lanjutkan dengan menggunakan IC dan penerapan Dekoder.




                                                                                                5
                                          Created by Sa’duddin
1.3. Deskripsi Tentang Materi Praktek
 1.3.1. Gerbang Logika
      “Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan
 matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal
 keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan
 dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-
 komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika merupakan dasar
 dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan
 operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel
 kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi
 atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai
 kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan
 karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan
 tabel kebenaran kita    dapat mendesain suatu rangkaian logika. Dalam makalah ini akan
 dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu
 rangkaian logika.
      Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua
 rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas
 gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan.
 Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik
 digital.Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digital
 apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan.
 Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau “berlogika
 tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau
 “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan gerbang-
 gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang
 mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal
 direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low,
 nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C)




                                                                                             6
                                     Created by Sa’duddin
1.3.2. Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar
     “Setelah mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para
pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat diperoleh? Jawabannya
mudah sekali, karena gerbang- gerbang ini telah dijual secara luas dipasaran dalam IC tunggal
(single chip). Yang perlu diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan
dari kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat dengan
mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak dijual. Namun sedikit contoh
berikut mungkin akan me mpermudah pencarian. Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang
mengandung gerbang-gerbang logika dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran.
Catatan:
 •   Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan yaitu TTL dan CMOS.
 •   IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang
     dibutuhkan dan kekebalannya akan desah.
 •   IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V sedangkan CMOS dapat diberi catu
     tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus diingat benar-benar karena kesalahan
     pemberian catu akan merusakkan IC.
 •   Karena adanya perbedaan tegangan catu maka tingkat tegangan logika juga akan berbeda.
     Untuk TTL logika satu diwakili oleh tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk
     CMOS diwakili oleh tegangan yang maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang
     diberikan adalah 15 V maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V.
     Logika pada TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol.
 •   Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas susunan angka dimulai dengan angka 74 atau
     54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40.”( Ian Robertson Sinclair, Suryawan)




                                                                                                7
                                     Created by Sa’duddin
BAB II
                                              TEORI


2.1. RANGKAIAN DASAR GERBANG LOGIKA
 2.1.1. Gerbang Not (Not Gate)
      “Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi
 membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah
 gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya
 selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah
 menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan
 rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi "0”
 atau sebaliknya    mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOT
 ditunjukkan pada gambar dibawah ini.




 2.1.2. GERBANG AND (AND GATE)
      Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah suatu rangkaian
 logika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar
 (output). Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu
 sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua
 sinyal masukan harus bernilai tinggi.




                                                                                       8
                                         Created by Sa’duddin
2.1.3. GERBANG OR (OR GATE)
       Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini
 memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat
 atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output.
 Gerbang OR akan memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal
 masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal
 keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.




2.1.4. Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata
lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal
masukan bernilai tinggi.




                                                                                           9
                                     Created by Sa’duddin
2.1.5. Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat
dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal
masukanya bernilai rendah.




2.1.6. Gerbang X-OR
Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai
rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa X-OR akan
menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama semua.




2.1.7. Gerbang X-NOR
Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukan bernilai
sama (kebalikan dari gerbang X-OR).




                                                                                      10
                                      Created by Sa’duddin
CONTOH PENERAPAN GERBANG LOGIKA

Contoh1: F = A + B.C




                          Gambar1: Rangkain gerbang logika.


Contoh2: F = A’ + B’.C’




                          Gambar2 Rangkain gerbang logika.”

                          (David Bucchlah, Wayne McLahan,)




                                                              11
                                  Created by Sa’duddin
2.2. RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI


       “Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi
(combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit). Perbedaan kedua jenis
rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat
hanya ditentukan oleh masukan yang diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap
saat, selain ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat
sebelumnya, jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat
keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan (memory).
Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan memberikan tundaan waktu
pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke masukan. Secara diagram blok, kedua jenis
rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)




                             Gambar 3. Model Umum Rangkaian Logika
                                     (a) Rangkaian Kombinasi
                                      (b) Rangkaian Berurut




                                                                                          12
                                     Created by Sa’duddin
2.2.1. PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI


       “Rangkaian kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian logika,
dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam perancangan (design) suatu
rangkaian kombinasi adalah memperoleh fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam
bentuk susunan gerbang-gerbang. Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole
merupakan hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama
dalam merancang setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak direalisasikan
oleh rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata (verbal). Berdasarkan uraian
kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah keluaran yang akan
dihasilkan. Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama simbolis. Dengan membuat tabel
kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang diinginkan, maka keluaran
sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan dan disederhanakan dengan cara-cara yang telah
diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.
       Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada
rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsi
Boole yang sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang
ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu
perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar bagian-bagian
rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya. Harga
rangkaian logika umumnya dihitung menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya.
Ini berkaitan dengan cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
       Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi
rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti
NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale
Integration, SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang
paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line
Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua baris sejajar.
Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen, termasuk pen untuk catu daya


                                                                                           13
                                      Created by Sa’duddin
positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen
untuk keluaran) sedangkan gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14
pen dapat menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.
       Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di
pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang yang paling
banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya,
dalam rancangan kita membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami
kesulitan memperoleh gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian
sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan.
Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga membutuhkan perhatian. Setiap
gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai
fan-out). Ini berhubungan dengan kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus
listrik. Dalam perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu
terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi rangakaian
realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik elektronik gerbang-
gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.)




                                                                                          14
                                     Created by Sa’duddin
2.3. IMPLEMENTASI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN GERBANG NAND
2.3.1. Gerbang NAND (NOT And)
       “Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya dengan
menggunakan jenisgerbang NAND saja atau NOR sajadapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang
dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: denganmengimplementasikan gerbang
NAND atau NOR, akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi
output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital
adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC,
sehingga menghemat biaya
       Gerbang NAND adalah pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya adalah
gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT. Gerbang yang paling sering digunakan
untuk membentuk rangkaian kombinasi adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND
dan OR. Dari sisi aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga gerbang-
gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang “universal”. Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR
dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan hubungan seperti gambar 2.




                  Gambar 4. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND




                                                                                         15
                                      Created by Sa’duddin
Rangkaian Asal                            Rangkaian Dengan NAND saja
                                 Gambar 5, impelemtasi Gergang NAND


       Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka persamaan asal
harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah persamaan dengan
NAND saja. Gerbang NAND sangat banyak di pakai dalam computer modern dan mengeti
pemakaiannya sangat berharga bagi kita, untuk merancang jaringan gerbang NAND ke NAND,
gunakan prosedur tabel kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
       Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu digunakan ttapi biasanya beisi
banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih disukai untuk memanfaatkan satu jenis gerbang, dan
bukan campuran beberapa gerbang untuk alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan
suatu fungsi gerbang tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang bertipe sama,
suatu misal implementasi gerbang NAND ke dalam gerbang NO, gerbang AND dan gerbang OR (Kf
Ibrahim, “Tehnik Digital”)
       Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan jenis gate yang
digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya
menggunakan gate-gate NAND saja, walaupun mungkin tidak merupakan implementasi gate
minimum, teknik tersebut memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat menyederhanakan proses
pembuatan nya di pabrik. (wiliam steling).




                                                                                                16
                                        Created by Sa’duddin
2.4. Decoder
“Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah masukan kode
biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu
yang akan aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Gambar 2.14 memperlihatkan
diagram dari decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n
masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-
kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang akan aktif (berlogika
1), sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk
menghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan
aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder
dapat dibedakan atas “non inverted output” dan “inverted output”. (David Bucchlah, Wayne
McLahan)




                                                                                           17
                                     Created by Sa’duddin
BAB III

                               Langkah-langkah kegiatan

3.1. langkah kegiatan I
3.1.1. Instalasi Electronic Workbench
       Pada praktikum ini kita akan menggunakan sofewere Elektronik Workbench atau EWB
adalah softwere yang digunakan dalam praktek system digital yang diberikan oleh dosen. Cara
penggunan dan penginstalannya sangatlah mudah, sebelum kita beranjak lebih lanjut terlebih
dahulu kita akan membahas bagaimana cara penginstalan sofewer tersebut, berikut proses
pengistalan nya:
Langkah pertama adalah copy atau download master electronics workbench dan cari tempat
folder nya seperti gambar di bawah ini




                                Gambar 6, Pencarian Folder Master


       Dari gambar di atas kita dapat meliaht pencarian folder electronics workbench, kebetulan
    folder tersebut berada pada parisi F (MASTER), setelah di temukan maka klik folder
    tersebut dan klik dua kali pada tulisan SETUP, untuk memulai proses instalasi. Berikut
    gambar setelah di klik dua kali atau di RUN.




                                                                                            18
                                         Created by Sa’duddin
Gambar 7, Proses Instalasi EWB


     Gambar di atas adalah tampilan awal untuk proses instalasi dan pengenalan pembuatan
sofwere tersebut, untuk melanjutkan proses intsatalasi klik next untuk melanjutkan dan pilih
cancel utnuk membatalkan proses instalasi. Setelah itu maka akan muncul gambar seperti di
bawah ini.




                       Gamar 8, Penetuan directory yang digunakan
     Gambar diatas menjelaskan pemilihan directory mana tempat di simpan electronic
workbench tersebut, pada gambar di atas kita akan menyimpan nya di directory C: apabila
ingin mengubah directori yang di ingin kan maka plih Brose untuk memilih direcotory dan

                                                                                         19
                                  Created by Sa’duddin
pilih Next untuk melanjutkan proses instalasi. Maka akan muncul gambar seperti di bawah
ini:




                               Gambar 9, Pentuan Shortcuts
       Gambar di atas adalah kompirmasi penambahan shortcuts pada folder program, pilih
Next untuk melanjutkan proses instalasi.




                                Gambar 10, proses instalasi




                                                                                    20
                                  Created by Sa’duddin
Gambar di atas adalah konfirmasi untuk melanjutkan proses instalasi pilih Next
    untuk melanjutkan, maka akan mucul gambar kedua proses pengkopyan data ke directoty
    C: dan pilih pinish untuk mengahiri porses instalasi.




3.1.2. Pengenalan Program Electronich Workbench Dan Penggunaan Nya
       Disini akan dijelaskan langkah-langkah kerja dari awal dan juga sedikit penjelasan
mengenai alat bantu yang dapat digunakan dalam Electronics Workbench(EWB). Yang pertama
kita menyiapkan rumusan rangkaian logika yang akan kita buat,misalnya.
F = B A' + A ( B'C' + B C )
       Kita mulai langkah awal dari proses pengaksesan EWB dari start menu, Dengan cara :
Klik START > All Programs > pilih dan klik Program Elektronics Workbench, seperti pada
gambar dibawah ini .




                               Gambar 11, Cara Membuka WEB

                  Gambar1 : Cara mengakses Program Elektonics Workbench

       Dari gambar di atas adalah tampilan bagaimana cara mengakses pemilihan program dari
Elektronics Workbench, setelah mengklik atau Enter maka akan muncul tampilan sebagai
berikut:



                                                                                            21
                                       Created by Sa’duddin
Gambar12 : Tampilan Awal Electronics Workbench


Gambar di atasa adalah tampilan awal dari elektronik workbench, gambar putih adalah area
untuk bekerja dan gambar yang ada pada samping kanan adalah power on / off . Kemudian alat-
alat bantu yang dapat digunakan antara lain dapat dilihat pada gambar dibawah ini.




                         Gambar13: Tools-tools yang dapat digunakan

       Dapat dilihat pada gambar diatas beberapa alat bantu yang digunakan diantaranya:
   1. Sources
   2. Logic gates
   3. Miscellaneous

                                                                                          22
                                      Created by Sa’duddin
4. Indicators
   5. Basic
   6. Instruments


       Dari alat – alat di atas kita dapat menggunakan nya untuk merancang berbagai macam
rangkaian logika dan mempermudah proses kerja adapun langkah awal yang bisa dilakukan di
mulai sproses pembuatan rangkaian sederhana yang telah kita buat rumusannya diatas.
Langkah awal yang kita lakukan adalah membuat rumusan rangkaian logika,dengan langkah
sebagai berikut.


F = B A' + A ( B'C' + B C )




  Gambar14: Tool Miscellaneous                        Gambar15: Membuat rumus rangkaian
logika


Hurup A yang bertulis merah adalah untuk membuat teks pada lembar kerja dan aka muncul
seperti gambar di samping, setelah kalimat di tuliskan maka klik OK.
       Kemudian dilanjutkan dengan meng-klik tools SOURCH dan pilih Vcc untuk memulai
pembuatan rangkaian logika. Caranya hanya dengan mendrag and drop Vcc ke area yang di
inginkan. VCC di sini adalah sebagai arus tegangan Listrik yang di inputkan.




                      Gambar 16: Memualai pembuatan rangkaian logika

      Untuk langkah selanjutnya yaitu menaruh switch pada rangkaian,pilih tool basic
kemudian sama seperti langkah sebelumnya drag and drop ke area kerja.

                                                                                       23
                                      Created by Sa’duddin
Gambar 17: Peletakan Swith

       Di sini fungsi swith adalah sebagai penetu / saklar untuk inputan apakah posisi inputan
nya 1 atau 0. Untuk mengganti [Space] pada switch, double click pada switch yang ingin diubah
namanya,contohnya seperti gambar dibawah ini.




                           Gambar 18: Memberi nama pada Inputan

Tampilan perubahan nama akan menjadi seperti gambar dibawah ini.




                  Gambar 19: Inputan sudah memiliki nama masing – masing

                                                                                                 24
                                      Created by Sa’duddin
Langkah selanjutnya adalah membuat gerbang logika sesuai dengan rumusan yang telah dibuat.
Caranya Klik tool Logic Gate dan pilih gerbang yang dibutuhkan, dapat dilihat hasilnya seperti
gambar dibawah ini.




                      Gambar 20: Gerbang/rangkaian logika sesuai rumus

       Gambar di atas adalah rangakaina Logika dengan masalah F = B A' + A ( B'C' + B C )
rangkaian di atas menggunakan 3 model gerbang yaitu gerbang NOT, AND dan Gerbang OR
Langkah berikutnya adalah menambahkan balon/lampu untuk membuktikan apakah hubungan
antara gerbang – gerbang tersambung                  dan menghasilkan konstante “1”Berikutnya
adalah memberi nilai Swith [A] yaitu konstante “1”, memulainya dengan meng-klik ON atau
START simulation. Pada gambar berikut:




                                                                                             25
                                      Created by Sa’duddin
Gambar22: Inputan [A] diberi nilai “1”

       Gambar di atas adalah inputan pada A bernilai 1 cara nya dengan menekan tombol A
pada Keyboard maka secara otomatis inputan akan berupah apakah bernilai 1 / 0. Gambar di atas
menjelaskan posisi lampu menyala di karenakan kombinasi gerbang NOT, AND dan OR.




                           Gambar23: Inputan [B] diberi nilai “1”

       Gambar di atas adalah pada inputan B bernilai nol dan lampu nyapun menyala karna dari
hasil kombinasi mengeluarkan output 1 Selanjutnya memberi nilai pada Swith [C] dengan
konstante “1” . cara nya pun dengan menekan tombol C pada keyboard.




                                                                                          26
                                     Created by Sa’duddin
Gambar24: Inputan [C] diberi nilai “1”

       Gambar di atas menjelaskan inputan pada C itu bernilai 0 dan lampu nya tidak menya
karna hasil output nya 0 sehingga lampu tidak menyala

Selanjutnya memberi nilai pada Swith [A] dan [B] dengan konstante “1” .




                       Gambar25: Inputan [A] dan [B] diberi nilai “1”


Selanjutnya memberi nilai pada Swith [A] dan [C] dengan konstante “1”]




                       Gambar26: Inputan[A] dan [C] diberi nilai “1”



                                                                                      27
                                     Created by Sa’duddin
Selanjutnya memberi nilai pada Swith [B] dan [C] dengan konstante “1” .




                       Gambar27: Inputan [B] dan [C] diberi nilai “1”

Selanjutnya memberi nilai pada Swith [A], [B],dan [C] dengan konstante “1” .




                    Gambar28: Inputan [A], [B] dan [C] diberi nilai “1”



Dari gambar di atas dapat di ketahui imputan seluruh nya adalah bernilai 1 sehingga lampu
menyala. Percobaan antara segmen dengan segmen lain nya untuk membuktikan apakah gerbang
tersebut menyala.




                                                                                      28
                                      Created by Sa’duddin
3.2. Langkah Kegiatan II Kombinasi Gerbang Logika

       Sistem logika biasanya melibatkan lebih dari satu gerbang yang membentuk
asuatukombinasi untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sebangai contoh kombinasi sederhana
dari sebuah gerbang AND dan sebuah gerbang Not yang akan di sajikan pada langkah – langkah
kegiatan yang di gabungkan dengan Rangkaian gerbang OR Kemudaian bagaimana gerbang –
gerbang tersebut akan di terapkan menjadi IC sesuai dengan gerbang – gerbang yang di gunakan.
       Pada gambar di bawah ini akan di jelaskan.




                           Gambar 29. Gerbang logika dan model IC


       Dari gambar di atas kita dapat mengetahui model IC gerbang AND dan Gerbang OR dan
Gerbang Not, adapun dari gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :
   1. Macam – macam gerbang (logic gate)


                                                                                           29
                                      Created by Sa’duddin
2. Pilihan IC gerbang
   3. VCC yang ada pada IC ( tempat di sambungkan nya Power atau catu daya )
   4. A dan B adalah Inputan
   5. Y adalah Output dari Inputan
   6. GND adalah Keluaran sebagai Ground
   7. Tipe IC yang di gunakan
   8. Model IC yang mana yang akan di gunakan dan berapa Inputan yang akan di gunakan
Dari penjelasand di atas kita dapat merangkai sebuah permasalahan F = B A' + A ( B'C' + B C )

yang akan di ubah menggunakan gerbang Model IC




                Gambar 30. Rangkaian Kombinasi Gerbang dengan Model IC


       Dari gambar di atas kita dapat mengetahui Rangkaian gerbang dengan model IC, yang
menggunakan Gerbang NOT, OR dan AND, kombinasi gerbang ketiga tersebut di jadikan
sebuah rangkaian IC yang dapat di buktikan pada gambar berikutnya.




                                                                                          30
                                     Created by Sa’duddin
Gambar 31, Percobaan Dengan tiga inputan

       Dari gambar di atas kita dapat melihan bahwa inputan A itu berniai 1 dan imputan B dan
C bernilai 0, jadi output dari inputan A yang benilai 1 adalah lampu menyala dan Pengukuman.
Volt meter berjalan




                               Gambar 32, inputan C bernilai 1




                                                                                           31
                                     Created by Sa’duddin
Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa lampu tidak menyala karna dari hasil
kombinasi gerbang di atas mengeluarkan output 0 sehingga lampu tidak menyala, lampu
menyala jika imputan A dan imputan B itu bernilai 1.




                            Gambar 33, inputan A dan B berniali 1.
Dari kombinasi inputan A dan B bernilai 1 sehingga lampu menyala karna setelah dip roses
output nya bernilai 1, gerbang kombinasi And jika di hubungkan dengan Gerbang OR maka
kombinasi tersebut akan di kalikan.




                            Gambar 34. Inputan A dan C berniali 1.


                                                                                     32
                                      Created by Sa’duddin
Gambar 35, inputan A, B dan C bernilai 1


       Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa ketiga imputan tersebut adalah bernilai 1
sehingga lampu tersebut menyala, dari semua pecobaan di atas kita dapat memahami bahwa
kombinasi gerbang AND, NOT dan OR itu memiliki outpun yang berpariasi tergantung dengan
rangkaian yang kita buat.




3.3. Langkah Kegiatan III Implementasi Gernbang NAND


       Sistem logika biasanya melibatkan lebih dari satu gerbang yang membentuk suatu
kombinasi untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sebangai contoh kombinasi sederhana dari
sebuah gerbang AND dan sebuah gerbang Not yang akan di sajikan pada langkah – langkah
kegiatan yang di gabungkan dengan Rangkaian gerbang OR Kemudaian bagaimana gerbang –
gerbang tersebut akan di terapkan menjadi IC sesuai dengan gerbang – gerbang yang di gunakan.
       Pada gambar di bawah ini akan di jelaskan. Bagaimana impelemetasi gerbang NAND
dari kombinasi gerbang AND, OR dan NOT. Suatu contoh permasalah di bawah ini akan di buat
kombinasi gerbang dan implementasi gerbang NAND.



                                                                                           33
                                       Created by Sa’duddin
Gambar, 36 pemilihan Gerbang atau IC yang digunakan

       Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bagaimna gambar tersebut menerapkan suatu
pemilihan gerbang yang akan di gunakan dan model IC yang di gunakan, adapun IC itu memiliki
pilihan – pilihan berapa imputan yang akan di gunakan seperti contoh tipe IC 7408 (Quad 2-in
AND) adalah type 2 inputan untuk gerbang AND.




                  Gambar 37, Rangkaian Kombinasi gerbang dan Model IC


                                                                                         34
                                     Created by Sa’duddin
Dari gambar di atas kita dapat mengetahui rangkaian kombinasi gerbang logic dan IC
yang belum di masukkan suatu inputan.




                            Gambar 38, semua Imputan Bernilai 1

              Dari gambar di atas kita dapat mengetahui semua inputan di atas itu bernilai 1 dan
lampu nya menyala, ini membuktikan bahwa dari hasil kombinasi di atas itu menghasil kan
output 1. Rankaian di atas itu membutuhkan 3 model gerbang dan ini cukup boros untuk proses
kinerja suatu gerbang yang di rancang, dari itu kita akan menerapkan suatu implementasi
gerbang NAND yang hanya cukup mengguankan 1 gerbang saja, seperti gambar di bawah ini.




                                                                                             35
                                      Created by Sa’duddin
Gambar 39, implementasi gerbang NAND

       Dari gambar di atas kita dapat mengetahui suatu implementasi Gerbang NAND dari
beberapa gerbang yaitu AND, OR dan NOT. Implementasi itu berfungsi untuk mempermudah
dan menghemat gerbang karna penggunaan tiga model gerbang itu lebih boros dari penggunaan
satu model gerbang. Setelah di konversikan hasil nya pun sama seperti yang di jelaskan pada
gambar berikutnya. Dengan adanya model penerapan inpelemtnasi gerbang maka perusahaan
akan mengirit biaya untuk perancangan model IC, dan juga dapat memperkecil suatu desing yang
di gunakan.




                                                                                         36
                                     Created by Sa’duddin
Gambar 40, implementasi gerbang NAND denga inputan 1

      Dari gambar di atas dapat di ketahui bahwa imputan imlementasi gerbang NAND bernilai
1 sehingga outputnya berniai 1. Dari uji coba di atas dapat di ketahui bahwa fungsi dari
kombinasi gerbang AND, OR dan NOT itu sama hasilnya dengan implementasi gerbang NAND.
Jadi dengan mudah di pahami bahwa rangakian NAND adalah gambungan dari gerbang –
gerbang dasar yaitu AND, OR dan NOT.




                                                                                       37
                                   Created by Sa’duddin
3.4. Langkah Kegiatan IV DECODER

       Dalam penjelasan decoder ini, kita tidak akan memulai langkah secara mendetail, kita
cukup hanya dengan menjelaskan bentuk rangkainnya. Pada penjelasan-penjelasan sebelumnya
kita sudah mengerti bagaimana mengakses program EWB tersebut, dan bagaimana pula kita
menggunakan tools yang pernah kita lakukan sebelumnya. Hanya dalam penjelasan ini
diterangakan bagaimana bentuk pengaksesan decoder tersebut.
Dalam hal ini kita akan menyelesaikan sebuah masalah yaitu berikut ini.
diketahui :    8 bit chip => D0-D7
              00 - 5F decoder l chip enable=high

                                              00--5F


                                       0101–1111
                                   D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
                                       Dimana D5—D0= 0-1

Berdasarkan bentuk persoalan di atas maka kita dapat merancang suatu tabel kebenaran seperti di
bawah ini :

                                  D7     D6    D5   D4 OUT
                                  0      0     0    0   1
                                  0      0     0    1   1
                                  0      0     1    0   1
                                  0      0     1    1   1
                                  0      0     0    0   1
                                  0      0     1    0   1
                                  0      1     0    0   1
                                  0      1     1    0   0
                                  0      0     0    0   1
                                  0      1     0    0   1
                                  1      0     0    0   0
                                  1      1     0    0   0


       Berdasarkan table tersebut, gerbang yang cocok untuk output diatas adalah gerbang
NAND. Karena apabila nilai D5 dan D6 bernilail 1 maka rangkain yang terjadi adalah enable
low sedangkan rangkaian yang diminta adalah enable High. Jadi jelaslah table tersebut gerbang


                                                                                            38
                                       Created by Sa’duddin
NAND       karna sifat gerbang ini adalah 1 jika salah satu dan keduanya berniali 0.
Karena jawaban untuk table tersebut sudah ditemukan maka langkah yang kita lakukan adalah
menggabungkan rangkain-rangkaian tersebut. Maka hasil dari rangkain tersebut adalah sebagai
berikut.


3.4.1. Rangkaian Gerbang Nand dari Decoder
       Setelah kita mengetahui gerbang apa yang akan di gunakan pada persoalan DECODER
ini maka kita akan mencoba untuk merancang suatu Gerbang logika dengan menggunakan
gerbang NAND untuk membuktikan dari hasil tabel kebenaran di atas,.




                                Gambar 41, Gerbang Logika

       Gambar di atas adalah pengguanaan gerbang NAND dan OR pada persoalan decoder
tersebut dan kita akan mecoba untuk memberikan inputan pada masing variable, terlebih dahulu
pastikan sofwere dalam keadaan menyala untuk menguji suatu permasalahan seperti pada
gambar di bawah ini.




                                                                                         39
                                     Created by Sa’duddin
Gambar 42, Proses Pengetesan
       Gambar diatas adalah ipuntan A, B dan C bernilai 0, tetapi lampu sudah menyala, karna
output yang di hasilkan adalah enable hight. Selanjutnya kita akan mencoba untuk memasukkan
inputan pada gambar berikutnya.




                            Gambar 43, inputan 1 pada Variabel A

       Gambar di atas adalah inputan A berilai 1, pada D5 sehingga lampu masih menyala karna
antara D4 dan D5 itu mengeluarkan output enable HIGHT. Selanjunya kita akan mencoba untuk
memasukkan nilai 1 pada variable B, seperti gambar di bawah ini




                                                                                         40
                                     Created by Sa’duddin
Gambar 44, inputan pada Variabel

       Gambar di atas adalah imputan variable B berniali 1, kita dapat melihat bahwa lampu
masih menyala dan juga pada inputan variable C berniali 1, lampu tetap menyala karna output
yang di ahsilkan itu bernilai 1 artinya enable HIGHT. Selanjutnya akan di jelaskan pada gambar
di bawah ini.




                              Gambar 45, inputan pada 2 Variabel



      Gambar di atas adalah inputan variable A dan B bernilai 1 dan inputan pada variable A
dan C berniai 1 juga, sehigga output yang di hasilkan adalah enable Hight. Selanjutnya kita akan
mencoba kepada semua variable bernilai 1, akan di jelaskan pada gambar di bawah ini.




                                                                                             41
                                      Created by Sa’duddin
Gambar 46, inputan 1 pada semua variable.

       Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bahwa inputan A, B dan C itu bernilai 1 dan
lampu nya pun tidak menyala, karna setelah di proses pada ketiga gerbang tersebut itu
menghasilkan output enable LOW, sehingga lampu nya tidak menyala, seperti yang telah di
jelaskan pada tabel kebenaran sebelum nya, bahwa jika ketiga imputan tersebut bernilai variable
1 maka output nya akan berniali 0 atau di sebut enable LOW.




                                                                                            42
                                      Created by Sa’duddin
DAFTAR FUSTAKA



1. Brown, Stephen & Zvonko Vranesic. 2005. Fundamental of Digital Logic with VHDL
2. http://webmail.informatika.org/~rinaldi/Matdis/20092010/Makalah0910/MakalahStrukdis
     0910-044.pdf Download tanggal 22 Juni 2010 Jam 10:15:59
3.   Ian Robertson Sinclair, Suryawan,” Panduan Belajar Elektronik Digital”, Elex Media
     Komputindo, Jakarta, 1993.
4. David Bucchlah, Wayne McLahan, “Applied Electronic Instrumentation And
     Measurment”, MacMilian Publishing Company, 1992
5. Hodges D. , Jacson, Nasution S.” Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”,
     Erlangga, Jakarta, 1987
6. Tokheim. R., “Elektronika Digital”, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1995
7. Sofyan H. Nasution, “Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Penerbit
     Erlangga, Jakarta, 1987
8. Sendra, Smith, Keneth C.,” Rangkaian Mikroelektronika”, Penerbit Erlangga, Jakarta,
     1989.
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika,http://en.wikipedia.org/wiki/Logic_gate
     http://en.wikipedia.org/wiki/Inverter_(logic_gate),http://hyperphysics.phy-
     astr.gsu.edu/hbase/electronic/nand.html




                                                                                          43
                                       Created by Sa’duddin
DAFTAR FUSTAKA



1. Brown, Stephen & Zvonko Vranesic. 2005. Fundamental of Digital Logic with VHDL
2. http://webmail.informatika.org/~rinaldi/Matdis/20092010/Makalah0910/MakalahStrukdis
     0910-044.pdf Download tanggal 22 Juni 2010 Jam 10:15:59
3.   Ian Robertson Sinclair, Suryawan,” Panduan Belajar Elektronik Digital”, Elex Media
     Komputindo, Jakarta, 1993.
4. David Bucchlah, Wayne McLahan, “Applied Electronic Instrumentation And
     Measurment”, MacMilian Publishing Company, 1992
5. Hodges D. , Jacson, Nasution S.” Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”,
     Erlangga, Jakarta, 1987
6. Tokheim. R., “Elektronika Digital”, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1995
7. Sofyan H. Nasution, “Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Penerbit
     Erlangga, Jakarta, 1987
8. Sendra, Smith, Keneth C.,” Rangkaian Mikroelektronika”, Penerbit Erlangga, Jakarta,
     1989.
9. http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika,http://en.wikipedia.org/wiki/Logic_gate
     http://en.wikipedia.org/wiki/Inverter_(logic_gate),http://hyperphysics.phy-
     astr.gsu.edu/hbase/electronic/nand.html




                                                                                          43
                                       Created by Sa’duddin

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis Algoritma Pada Masalah Sorting
Analisis Algoritma Pada Masalah SortingAnalisis Algoritma Pada Masalah Sorting
Analisis Algoritma Pada Masalah SortingDea Rokhmatun Iradewa
 
Bab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan prosesBab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan prosesRif'at Hm
 
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptBab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptSunaryoAryo7
 
Laporan Project Pemrograman Berbasis Web
Laporan Project Pemrograman Berbasis WebLaporan Project Pemrograman Berbasis Web
Laporan Project Pemrograman Berbasis Websmatrigger
 
ENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docxENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docxDandyAlcantara
 
Sistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahanSistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahangigi45
 
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerPerbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerohohervin
 
Histogram - Citra Digital
Histogram - Citra DigitalHistogram - Citra Digital
Histogram - Citra Digitalahmad haidaroh
 
T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]Siska Amelia
 
Part 7 - Mengenal Array di Visual Basic .Net
Part 7 - Mengenal Array di Visual Basic .NetPart 7 - Mengenal Array di Visual Basic .Net
Part 7 - Mengenal Array di Visual Basic .NetRolly Yesputra
 
Bab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citraBab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citraSyafrizal
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Nasrudin Waulat
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citraarifgator
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaras Kun Rahmanti Putri
 

Mais procurados (20)

Analisis Algoritma Pada Masalah Sorting
Analisis Algoritma Pada Masalah SortingAnalisis Algoritma Pada Masalah Sorting
Analisis Algoritma Pada Masalah Sorting
 
Bab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan prosesBab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan proses
 
Django Mini Tutorial
Django Mini TutorialDjango Mini Tutorial
Django Mini Tutorial
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
 
Melihat isi file dari direktori aktif
Melihat isi file dari direktori aktifMelihat isi file dari direktori aktif
Melihat isi file dari direktori aktif
 
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.pptBab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
Bab 10 Sistem bilangan_ppt.ppt
 
Laporan Project Pemrograman Berbasis Web
Laporan Project Pemrograman Berbasis WebLaporan Project Pemrograman Berbasis Web
Laporan Project Pemrograman Berbasis Web
 
ENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docxENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docx
 
Sistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahanSistem bilangan dan kesalahan
Sistem bilangan dan kesalahan
 
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerPerbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
 
Histogram - Citra Digital
Histogram - Citra DigitalHistogram - Citra Digital
Histogram - Citra Digital
 
T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]
 
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
9.algoritma kriptografi klasik (bag 5)xx
 
Part 7 - Mengenal Array di Visual Basic .Net
Part 7 - Mengenal Array di Visual Basic .NetPart 7 - Mengenal Array di Visual Basic .Net
Part 7 - Mengenal Array di Visual Basic .Net
 
Bab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citraBab 6 histogram citra
Bab 6 histogram citra
 
Lenturan murni balok momen inersia
Lenturan murni balok   momen inersiaLenturan murni balok   momen inersia
Lenturan murni balok momen inersia
 
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 4  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 4 Organisasi Arsitektur Komputer
 
Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
Matlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan CitraMatlab Untuk Pengolahan Citra
Matlab Untuk Pengolahan Citra
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
 

Semelhante a RANGKAIAN GERBANG LOGIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALSTMIK KHARISMA MAKASSAR
 
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdfBuku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdfSiswantoSpd
 
1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdf1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdfKuntoBhein1
 
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronikaadzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronikaery gunawan
 
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...Joni Candra
 
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi
 
Elektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjutElektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjutEko Supriyadi
 
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor Siti Farida
 
Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final Hirwanto Iwan
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorAip Goper
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docxCyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docxAkbarHidayatullah11
 
Tugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianTugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianMuhamad Iqbal
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...AkbarHidayatullah11
 

Semelhante a RANGKAIAN GERBANG LOGIKA (20)

Dasar logika
Dasar logikaDasar logika
Dasar logika
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
 
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdfBuku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
 
1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdf1783-4517-1-SM.pdf
1783-4517-1-SM.pdf
 
Bab ii (1)
Bab ii (1)Bab ii (1)
Bab ii (1)
 
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronikaadzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
adzon.com menggambar teknik-listrik-dan-elektronika
 
Simbol
SimbolSimbol
Simbol
 
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
 
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
Mulyo Puji Hadi - Peningkatan Kualitas Dengan Metode Define-Measure-Analyze-I...
 
Rangkian digital
Rangkian digitalRangkian digital
Rangkian digital
 
Pertemuan 1 (1).pdf
Pertemuan 1 (1).pdfPertemuan 1 (1).pdf
Pertemuan 1 (1).pdf
 
Elektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjutElektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjut
 
Ic digital
Ic digitalIc digital
Ic digital
 
Makalah Mikrokontroler ATmega16
Makalah Mikrokontroler ATmega16Makalah Mikrokontroler ATmega16
Makalah Mikrokontroler ATmega16
 
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
Laporan Proyek Pembuatan Adaptor
 
Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesor
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docxCyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Instrumentasi Industri.docx
 
Tugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rianTugas jurnal basindo rian
Tugas jurnal basindo rian
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Mikroprosesor dan Sistem Embe...
 

Último

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 

Último (20)

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 

RANGKAIAN GERBANG LOGIKA

  • 1. DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................ 1 BAB I Pendahuluan ................................................................................................. 2 a. Latar Belakang....................................................................................................................4 b. Perumusan Masalah........................................................................................................4 c. Deskripsi Tentang Materi Praktek.................................................................................5 i. Gerbang logika.................................................................................................................5 ii. Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang –Gerbang........................................................6 BAB II........................................................................................................... TEORI 2.1. Rangkaian Dasar Gerbang Logika ........................................................... 7 2.1.1. Gerbang Not (Not Gate)............................................................................................7 2.1.2. Gerbang And (And Gate)...........................................................................................7 2.1.3. Gerbang Or (Or Gate)................................................................................................8 2.1.4. Gerbang NAND...........................................................................................................8 2.1.5. Gerbang NOR..............................................................................................................9 2.1.6. Gerbang X-OR............................................................................................................9 2.1.7. Gerbang X-NOR.........................................................................................................9 Contoh Penerapan Gerbang Logika.................................................................................10 2.2. RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI....................................................................11 2.2.1. PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI..................................................12 2.3. Implementasi Rangkaian Gerbang Logika Dengan Gerbang Nand...........................14 2.3.1. Gerbang NAND (NOT And)....................................................................................14 2.4. Decoder.............................................................................................................................16 1 Created by Sa’duddin
  • 2. BAB III Langkah – Langkah Kegiatan 3.1. langkah kegiatan I...........................................................................................................17 3.1.1. Instalasi Electronic Workbench..............................................................................17 3.1.2. Pengenalan Program Electronich Workbench Dan Penggunaan Nya................20 3.2. Langkah Kegiatan II Kombinasi Gerbang Logika........................................................28 3.3. Langkah Kegiatan III Implementasi Gernbang NAND................................................32 3.4. Langkah Kegiatan IV DECODER..................................................................................37 3.4.1. Rangkaian Gerbang Nand dari Decoder................................................................38 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................42 2 Created by Sa’duddin
  • 3. BAB I PENDAHULUAN “Pada jaman sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat. Bermacam – macam alat dihasilkan Sekarang, hampir semua peralatan yang bekerja dengan tegangan listrik sudah menggunakan rangkaian digital. Saat ini rangkaian elektronika digital sudah bukan barang asing lagi. Rangkaian digital sudah ada di mana-mana dan bersinergi dengan rangkaian elektronika analog untuk membentuk rangkaian-rangkaian elektronika yang lebih cermat, cepat, dan tepat sasaran Sebenarnya, sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa rangkaian rumit dengan banyak komponen kecil seperti yang kita lihat di dalam komputer, handphone, ataupun kalkulator. Sebuah rangkaian dengan kerja sederhana yang menerapkan prinsip-prinsip digital, juga merupakan sebuah rangkaian digital. Contoh rangkaian digital sederhana adalah rangkaian pengaman yang ditambahkan pada rangkaian kunci kontak sepeda motor atau mobil. Pada rangkaian pengaman terdapat kontak (berupa relay atau transistor) yang aktivitasnya dikontrol oleh pemilik sepeda motor. Kontak pengaman ini harus dihubungkan seri dengan rangkaian kunci kontak. Akibatnya, walau kunci kontak terhubung, sepeda motor tidak dapat distarter jika kontak pengaman ini masih terbuka. Cara ini cukup manjur untuk menghindari pencurian sepeda motor. Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk menyatakan gerbang-gerbang tersebut biasanya digunakan simbol-simbol tertentu. Ada beberapa standar penggambaran simbol. Salah satu standar simbol yang populer adalah MIL-STD-806B yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk keperluan umum pada bulan Februari 1962. Untuk menunjukkan prinsip kerja tiap gerbang (atau rangkaian logika yang lebih kompleks) dapat digunakan beberapa cara. Cara yang umum dipakai antara lain adalah tabel kebenaran (truth table) dan diagram waktu (timing diagram). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level kondisi 2 yang ada dalam tabel atau diagram waktu hanya dua macam, yaitu logika 0 (low, atau hight) dan logika 1 (atau False, atau true). Kondisi lain yang mungkin ada adalah kondisi X (level bebas, bisa logika 1 atau 0), dan kondisi high impedance (impedansi tinggi). Kondisi X biasanya ada di masukan gerbang dan menyatakan bahwa apa pun logika masukannya (logika 0 atau 1) tidak akan mempengaruhi logika keluaran yang dihasilkan. (Hodges D. , Jacson, Nasution S).” 3 Created by Sa’duddin
  • 4. “Kondisi impedansi tinggi pada suatu titik (point) menunjukkan titik yang bersangkutan diisolasi dari rangkaian lain, sehingga tidak ada logika yang akan mempengaruhi titik tersebut gerbang dan rangkaian logika juga dapat diimplementasikan dalam bentuk rangkaian dioda, transistor, ataupun rangkaian terpadu yang disebut integrated circuit (IC). Dengan semakin majunya teknologi pembuatan komponen mikro-elektronika, perkembangan komponen IC untuk rangkaian digital menjadi pesat. IC logika jenis TTL (Transistor- Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) cukup populer di kalangan masyarakat penggemar elektronika. Walaupun sudah mulai berkurang, jenis IC tersebut masih banyak digunakan hingga saat ini. Dalam mengimplementasikan rangkaian digital, kita juga dapat mengunakan Electronics Workbench (EWB) diteliti untuk diaplikasikan sebagai program simulasi bagi alat-alat elektronik yang dirancang. Dalam hal ini diteliti mengenai seberapa akurat respons yang diperoleh dari simulasi EWB dibandingkan dengan respons dari beberapa alat elektronik real dan juga seberapa banyak jenis alat elektronik yang dapat disimulasikan atau seberapa banyak jenis komponen atau rangkaian terintegrasi yang terdapat dalam EWB. Aplikasi EWB ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek seperti disebut di atas. Biasanya pada suatu karya tulis ilmiah mengenai perancangan dan penganalisaan suatu alat elektronik hanyalah didasarkan pada studi literatur dan tidak melalui suatu pembuktian praktis. Pembuktian dengan komponen-komponen dan rangkaian-rangkaian terintegrasi fisik selain membutuhkan biaya pengadaan yang tinggi (untuk jenis dan jumlah besar), juga sering terjadi kerusakan pada komponen-komponen fisik tersebut. Penggunaan EWB dapat mengatasi kelemahan-kelemahan perangkat keras di atas dan membangkitkan kepercayaan diri para mahasiswa bahwa alat elektronik yang dirancang dapat bekerja seperti yang dikehendaki. Penelitian ini dibatasi dengan menguji coba alat elektronik analog, yang dirancang dan dianalisa oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro untuk mata ajaran Analisa dan Perancangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keakuratan respons yang diperoleh dari simulasi EWB dibandingkan dengan respons secara fisik dan teoritis dari alat elektronik yang dipilih, yakni suatu alat elektronik analog dan berapa banyak jenis komponen atau rangkaian terintegrasi yang terdapat dalam EWB Transmitter vibrasi adalah alat yang dapat mengukur level dan komponen frekuensi dari vibrasi mesin secara elektronik serta dapat mengirimkan data-data itu ke ruang pemantauan sejauh 100 m dari alat tersebut. Transmitter vibrasi ini menggunakan suatu 4 Created by Sa’duddin
  • 5. transduser vibrasi yang disebut akselerometer piezoelektrik / AP (piezoelectric accelerometer) dan terdiri dari penguat depan muatan, penguat instrumentasi, penguat tegangan tak membalik dua tingkat, filter lolos bawah, filter lolos pita, dan pengubah tegangan ke arus. Dengan software tersebut, kita dapat merancang dan menyimulasi rangkaian di komputer PC, Perancangan rangkaian dapat kita lakukan dengan cara skematis, yang menggunakan simbol-simbol layaknya menggambar rangkaian digital di kertas. Atau dengan bahasa VHDL (Visual Hardware Description Language) dan Verilog yang lebih sulit.”. (Boylestad, Robert dan Louis Nashelsky) 1.1. Latar Belakang “Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Boleh jadi mereka mengena l istilah pencacah (counter), multiplekser ataupun encoder dan decoder dalam teknik digital, tetapi adakalanya mereka tidak tahu dari apa dan bagaimana alat-alat tersebut dibentuk. Ini dikarenakan oleh mudahnya mendapatkan fungsi tersebut dalam bentuk satu serpih IC (Integrated Circuit). Bagi yang telah mengetahui dari apa dan bagaimana suatu fungsi digital seperti halnya pencacah dibentuk hal ini tak akan menjadi masalah, namun bagi pemula dan autodidak yang terbiasa menggunakan serpih IC berdasarkan penggunaannya akan menjadi memiliki pendapat yang salah mengenai teknik digital. Untuk itulah artikel berikut yang ditujukan bagi pemula ditulis. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang-gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital. Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang- gerbang logika”. (Hodges D. , Jacson, Nasution S).” 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan memahami tentang gerbang logika AND, NOT, OR dan NAND dengan menggunakan program Electronics Workbench (EWB) kemudian merealisasikannya dengan membangun sendiri sebuah premasalahan mengunakan gerbang NOT OR dan matrik AND. Dimana sebagai implementasi gerbang NAND dan di lanjutkan dengan menggunakan IC dan penerapan Dekoder. 5 Created by Sa’duddin
  • 6. 1.3. Deskripsi Tentang Materi Praktek 1.3.1. Gerbang Logika “Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen- komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita dapat mendesain suatu rangkaian logika. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses pendesainan suatu rangkaian logika. Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau “berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan gerbang- gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C) 6 Created by Sa’duddin
  • 7. 1.3.2. Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar “Setelah mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat diperoleh? Jawabannya mudah sekali, karena gerbang- gerbang ini telah dijual secara luas dipasaran dalam IC tunggal (single chip). Yang perlu diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan dari kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat dengan mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak dijual. Namun sedikit contoh berikut mungkin akan me mpermudah pencarian. Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang mengandung gerbang-gerbang logika dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran. Catatan: • Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan yaitu TTL dan CMOS. • IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang dibutuhkan dan kekebalannya akan desah. • IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V sedangkan CMOS dapat diberi catu tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus diingat benar-benar karena kesalahan pemberian catu akan merusakkan IC. • Karena adanya perbedaan tegangan catu maka tingkat tegangan logika juga akan berbeda. Untuk TTL logika satu diwakili oleh tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk CMOS diwakili oleh tegangan yang maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang diberikan adalah 15 V maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V. Logika pada TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol. • Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas susunan angka dimulai dengan angka 74 atau 54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40.”( Ian Robertson Sinclair, Suryawan) 7 Created by Sa’duddin
  • 8. BAB II TEORI 2.1. RANGKAIAN DASAR GERBANG LOGIKA 2.1.1. Gerbang Not (Not Gate) “Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi "0” atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOT ditunjukkan pada gambar dibawah ini. 2.1.2. GERBANG AND (AND GATE) Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah suatu rangkaian logika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi. 8 Created by Sa’duddin
  • 9. 2.1.3. GERBANG OR (OR GATE) Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR akan memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah. 2.1.4. Gerbang NAND Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi. 9 Created by Sa’duddin
  • 10. 2.1.5. Gerbang NOR Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukanya bernilai rendah. 2.1.6. Gerbang X-OR Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama semua. 2.1.7. Gerbang X-NOR Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR). 10 Created by Sa’duddin
  • 11. CONTOH PENERAPAN GERBANG LOGIKA Contoh1: F = A + B.C Gambar1: Rangkain gerbang logika. Contoh2: F = A’ + B’.C’ Gambar2 Rangkain gerbang logika.” (David Bucchlah, Wayne McLahan,) 11 Created by Sa’duddin
  • 12. 2.2. RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI “Semua rangkaian logika dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit). Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak pada sifat keluarannya. Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya ditentukan oleh masukan yang diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut pada setiap saat, selain ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan oleh keadaan keluaran saat sebelumnya, jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi, rangkaian berurut tetap mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa rangkaian ini mempunyai ingatan (memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian berurut ini diperoleh dengan memberikan tundaan waktu pada lintasan balik (umpan balik) dari keluaran ke masukan. Secara diagram blok, kedua jenis rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.) Gambar 3. Model Umum Rangkaian Logika (a) Rangkaian Kombinasi (b) Rangkaian Berurut 12 Created by Sa’duddin
  • 13. 2.2.1. PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI “Rangkaian kombinasi mempunyai komponen-komponen masukan, rangkaian logika, dan keluaran, tanpa umpan balik. Persoalan yang dihadapi dalam perancangan (design) suatu rangkaian kombinasi adalah memperoleh fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk susunan gerbang-gerbang. Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole merupakan hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah pertama dalam merancang setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang hendak direalisasikan oleh rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian kata-kata (verbal). Berdasarkan uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan yang dibutuhkan serta jumlah keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan dan keluaran diberi nama simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang diinginkan, maka keluaran sebagai fungsi masukan dapat dirumuskan dan disederhanakan dengan cara-cara yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya. Berdasarkan persamaan yang diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari, dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsi Boole yang sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu), interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan. Gerbang-gerbang logika yang tersedia di pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration, SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual- In-line Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam dua baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen, termasuk pen untuk catu daya 13 Created by Sa’duddin
  • 14. positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan gerbang 3 masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat menampung hanya 4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan. Dalam praktek kita sering terpaksa menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan memperoleh gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan sedemikian sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengan gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik elektronik gerbang- gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul Malvino, Ph.D.) 14 Created by Sa’duddin
  • 15. 2.3. IMPLEMENTASI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN GERBANG NAND 2.3.1. Gerbang NAND (NOT And) “Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbanguniversal, artinya hanya dengan menggunakan jenisgerbang NAND saja atau NOR sajadapat menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel, artinya: denganmengimplementasikan gerbang NAND atau NOR, akan ada banyak level / tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output. Keuntungan pemakaian NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital adalah dapat mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC, sehingga menghemat biaya Gerbang NAND adalah pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT. Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk rangkaian kombinasi adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR. Dari sisi aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga gerbang- gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang “universal”. Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja, dengan hubungan seperti gambar 2. Gambar 4. Substitusi Beberapa Gerbang Dasar Menjadi NAND 15 Created by Sa’duddin
  • 16. Rangkaian Asal Rangkaian Dengan NAND saja Gambar 5, impelemtasi Gergang NAND Untuk mendapatkan persamaan dengan menggunakan NAND saja, maka persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang NAND sangat banyak di pakai dalam computer modern dan mengeti pemakaiannya sangat berharga bagi kita, untuk merancang jaringan gerbang NAND ke NAND, gunakan prosedur tabel kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali, Dalam perancangan logika, gerbang logika siskrit tidak selalu digunakan ttapi biasanya beisi banyak gerbang, karena itu, biasanya lebih disukai untuk memanfaatkan satu jenis gerbang, dan bukan campuran beberapa gerbang untuk alasan ini konversi gerbang digunakan untuk menyatukan suatu fungsi gerbang tertentu dengan cara mengombinasikan beberapa gerbang yang bertipe sama, suatu misal implementasi gerbang NAND ke dalam gerbang NO, gerbang AND dan gerbang OR (Kf Ibrahim, “Tehnik Digital”) Pertimbangan lain nya dalam impelemtasi fungis boole berkaitan dengan jenis gate yang digunakan, seringkali di rasakan perlu nya untuk mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya menggunakan gate-gate NAND saja, walaupun mungkin tidak merupakan implementasi gate minimum, teknik tersebut memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat menyederhanakan proses pembuatan nya di pabrik. (wiliam steling). 16 Created by Sa’duddin
  • 17. 2.4. Decoder “Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Gambar 2.14 memperlihatkan diagram dari decoder dengan masukam n = 2 dan keluaran m = 4 ( decoder 2 ke 4). Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode- kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain untuk menghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder dapat dibedakan atas “non inverted output” dan “inverted output”. (David Bucchlah, Wayne McLahan) 17 Created by Sa’duddin
  • 18. BAB III Langkah-langkah kegiatan 3.1. langkah kegiatan I 3.1.1. Instalasi Electronic Workbench Pada praktikum ini kita akan menggunakan sofewere Elektronik Workbench atau EWB adalah softwere yang digunakan dalam praktek system digital yang diberikan oleh dosen. Cara penggunan dan penginstalannya sangatlah mudah, sebelum kita beranjak lebih lanjut terlebih dahulu kita akan membahas bagaimana cara penginstalan sofewer tersebut, berikut proses pengistalan nya: Langkah pertama adalah copy atau download master electronics workbench dan cari tempat folder nya seperti gambar di bawah ini Gambar 6, Pencarian Folder Master Dari gambar di atas kita dapat meliaht pencarian folder electronics workbench, kebetulan folder tersebut berada pada parisi F (MASTER), setelah di temukan maka klik folder tersebut dan klik dua kali pada tulisan SETUP, untuk memulai proses instalasi. Berikut gambar setelah di klik dua kali atau di RUN. 18 Created by Sa’duddin
  • 19. Gambar 7, Proses Instalasi EWB Gambar di atas adalah tampilan awal untuk proses instalasi dan pengenalan pembuatan sofwere tersebut, untuk melanjutkan proses intsatalasi klik next untuk melanjutkan dan pilih cancel utnuk membatalkan proses instalasi. Setelah itu maka akan muncul gambar seperti di bawah ini. Gamar 8, Penetuan directory yang digunakan Gambar diatas menjelaskan pemilihan directory mana tempat di simpan electronic workbench tersebut, pada gambar di atas kita akan menyimpan nya di directory C: apabila ingin mengubah directori yang di ingin kan maka plih Brose untuk memilih direcotory dan 19 Created by Sa’duddin
  • 20. pilih Next untuk melanjutkan proses instalasi. Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini: Gambar 9, Pentuan Shortcuts Gambar di atas adalah kompirmasi penambahan shortcuts pada folder program, pilih Next untuk melanjutkan proses instalasi. Gambar 10, proses instalasi 20 Created by Sa’duddin
  • 21. Gambar di atas adalah konfirmasi untuk melanjutkan proses instalasi pilih Next untuk melanjutkan, maka akan mucul gambar kedua proses pengkopyan data ke directoty C: dan pilih pinish untuk mengahiri porses instalasi. 3.1.2. Pengenalan Program Electronich Workbench Dan Penggunaan Nya Disini akan dijelaskan langkah-langkah kerja dari awal dan juga sedikit penjelasan mengenai alat bantu yang dapat digunakan dalam Electronics Workbench(EWB). Yang pertama kita menyiapkan rumusan rangkaian logika yang akan kita buat,misalnya. F = B A' + A ( B'C' + B C ) Kita mulai langkah awal dari proses pengaksesan EWB dari start menu, Dengan cara : Klik START > All Programs > pilih dan klik Program Elektronics Workbench, seperti pada gambar dibawah ini . Gambar 11, Cara Membuka WEB Gambar1 : Cara mengakses Program Elektonics Workbench Dari gambar di atas adalah tampilan bagaimana cara mengakses pemilihan program dari Elektronics Workbench, setelah mengklik atau Enter maka akan muncul tampilan sebagai berikut: 21 Created by Sa’duddin
  • 22. Gambar12 : Tampilan Awal Electronics Workbench Gambar di atasa adalah tampilan awal dari elektronik workbench, gambar putih adalah area untuk bekerja dan gambar yang ada pada samping kanan adalah power on / off . Kemudian alat- alat bantu yang dapat digunakan antara lain dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar13: Tools-tools yang dapat digunakan Dapat dilihat pada gambar diatas beberapa alat bantu yang digunakan diantaranya: 1. Sources 2. Logic gates 3. Miscellaneous 22 Created by Sa’duddin
  • 23. 4. Indicators 5. Basic 6. Instruments Dari alat – alat di atas kita dapat menggunakan nya untuk merancang berbagai macam rangkaian logika dan mempermudah proses kerja adapun langkah awal yang bisa dilakukan di mulai sproses pembuatan rangkaian sederhana yang telah kita buat rumusannya diatas. Langkah awal yang kita lakukan adalah membuat rumusan rangkaian logika,dengan langkah sebagai berikut. F = B A' + A ( B'C' + B C ) Gambar14: Tool Miscellaneous Gambar15: Membuat rumus rangkaian logika Hurup A yang bertulis merah adalah untuk membuat teks pada lembar kerja dan aka muncul seperti gambar di samping, setelah kalimat di tuliskan maka klik OK. Kemudian dilanjutkan dengan meng-klik tools SOURCH dan pilih Vcc untuk memulai pembuatan rangkaian logika. Caranya hanya dengan mendrag and drop Vcc ke area yang di inginkan. VCC di sini adalah sebagai arus tegangan Listrik yang di inputkan. Gambar 16: Memualai pembuatan rangkaian logika Untuk langkah selanjutnya yaitu menaruh switch pada rangkaian,pilih tool basic kemudian sama seperti langkah sebelumnya drag and drop ke area kerja. 23 Created by Sa’duddin
  • 24. Gambar 17: Peletakan Swith Di sini fungsi swith adalah sebagai penetu / saklar untuk inputan apakah posisi inputan nya 1 atau 0. Untuk mengganti [Space] pada switch, double click pada switch yang ingin diubah namanya,contohnya seperti gambar dibawah ini. Gambar 18: Memberi nama pada Inputan Tampilan perubahan nama akan menjadi seperti gambar dibawah ini. Gambar 19: Inputan sudah memiliki nama masing – masing 24 Created by Sa’duddin
  • 25. Langkah selanjutnya adalah membuat gerbang logika sesuai dengan rumusan yang telah dibuat. Caranya Klik tool Logic Gate dan pilih gerbang yang dibutuhkan, dapat dilihat hasilnya seperti gambar dibawah ini. Gambar 20: Gerbang/rangkaian logika sesuai rumus Gambar di atas adalah rangakaina Logika dengan masalah F = B A' + A ( B'C' + B C ) rangkaian di atas menggunakan 3 model gerbang yaitu gerbang NOT, AND dan Gerbang OR Langkah berikutnya adalah menambahkan balon/lampu untuk membuktikan apakah hubungan antara gerbang – gerbang tersambung dan menghasilkan konstante “1”Berikutnya adalah memberi nilai Swith [A] yaitu konstante “1”, memulainya dengan meng-klik ON atau START simulation. Pada gambar berikut: 25 Created by Sa’duddin
  • 26. Gambar22: Inputan [A] diberi nilai “1” Gambar di atas adalah inputan pada A bernilai 1 cara nya dengan menekan tombol A pada Keyboard maka secara otomatis inputan akan berupah apakah bernilai 1 / 0. Gambar di atas menjelaskan posisi lampu menyala di karenakan kombinasi gerbang NOT, AND dan OR. Gambar23: Inputan [B] diberi nilai “1” Gambar di atas adalah pada inputan B bernilai nol dan lampu nyapun menyala karna dari hasil kombinasi mengeluarkan output 1 Selanjutnya memberi nilai pada Swith [C] dengan konstante “1” . cara nya pun dengan menekan tombol C pada keyboard. 26 Created by Sa’duddin
  • 27. Gambar24: Inputan [C] diberi nilai “1” Gambar di atas menjelaskan inputan pada C itu bernilai 0 dan lampu nya tidak menya karna hasil output nya 0 sehingga lampu tidak menyala Selanjutnya memberi nilai pada Swith [A] dan [B] dengan konstante “1” . Gambar25: Inputan [A] dan [B] diberi nilai “1” Selanjutnya memberi nilai pada Swith [A] dan [C] dengan konstante “1”] Gambar26: Inputan[A] dan [C] diberi nilai “1” 27 Created by Sa’duddin
  • 28. Selanjutnya memberi nilai pada Swith [B] dan [C] dengan konstante “1” . Gambar27: Inputan [B] dan [C] diberi nilai “1” Selanjutnya memberi nilai pada Swith [A], [B],dan [C] dengan konstante “1” . Gambar28: Inputan [A], [B] dan [C] diberi nilai “1” Dari gambar di atas dapat di ketahui imputan seluruh nya adalah bernilai 1 sehingga lampu menyala. Percobaan antara segmen dengan segmen lain nya untuk membuktikan apakah gerbang tersebut menyala. 28 Created by Sa’duddin
  • 29. 3.2. Langkah Kegiatan II Kombinasi Gerbang Logika Sistem logika biasanya melibatkan lebih dari satu gerbang yang membentuk asuatukombinasi untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sebangai contoh kombinasi sederhana dari sebuah gerbang AND dan sebuah gerbang Not yang akan di sajikan pada langkah – langkah kegiatan yang di gabungkan dengan Rangkaian gerbang OR Kemudaian bagaimana gerbang – gerbang tersebut akan di terapkan menjadi IC sesuai dengan gerbang – gerbang yang di gunakan. Pada gambar di bawah ini akan di jelaskan. Gambar 29. Gerbang logika dan model IC Dari gambar di atas kita dapat mengetahui model IC gerbang AND dan Gerbang OR dan Gerbang Not, adapun dari gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Macam – macam gerbang (logic gate) 29 Created by Sa’duddin
  • 30. 2. Pilihan IC gerbang 3. VCC yang ada pada IC ( tempat di sambungkan nya Power atau catu daya ) 4. A dan B adalah Inputan 5. Y adalah Output dari Inputan 6. GND adalah Keluaran sebagai Ground 7. Tipe IC yang di gunakan 8. Model IC yang mana yang akan di gunakan dan berapa Inputan yang akan di gunakan Dari penjelasand di atas kita dapat merangkai sebuah permasalahan F = B A' + A ( B'C' + B C ) yang akan di ubah menggunakan gerbang Model IC Gambar 30. Rangkaian Kombinasi Gerbang dengan Model IC Dari gambar di atas kita dapat mengetahui Rangkaian gerbang dengan model IC, yang menggunakan Gerbang NOT, OR dan AND, kombinasi gerbang ketiga tersebut di jadikan sebuah rangkaian IC yang dapat di buktikan pada gambar berikutnya. 30 Created by Sa’duddin
  • 31. Gambar 31, Percobaan Dengan tiga inputan Dari gambar di atas kita dapat melihan bahwa inputan A itu berniai 1 dan imputan B dan C bernilai 0, jadi output dari inputan A yang benilai 1 adalah lampu menyala dan Pengukuman. Volt meter berjalan Gambar 32, inputan C bernilai 1 31 Created by Sa’duddin
  • 32. Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa lampu tidak menyala karna dari hasil kombinasi gerbang di atas mengeluarkan output 0 sehingga lampu tidak menyala, lampu menyala jika imputan A dan imputan B itu bernilai 1. Gambar 33, inputan A dan B berniali 1. Dari kombinasi inputan A dan B bernilai 1 sehingga lampu menyala karna setelah dip roses output nya bernilai 1, gerbang kombinasi And jika di hubungkan dengan Gerbang OR maka kombinasi tersebut akan di kalikan. Gambar 34. Inputan A dan C berniali 1. 32 Created by Sa’duddin
  • 33. Gambar 35, inputan A, B dan C bernilai 1 Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa ketiga imputan tersebut adalah bernilai 1 sehingga lampu tersebut menyala, dari semua pecobaan di atas kita dapat memahami bahwa kombinasi gerbang AND, NOT dan OR itu memiliki outpun yang berpariasi tergantung dengan rangkaian yang kita buat. 3.3. Langkah Kegiatan III Implementasi Gernbang NAND Sistem logika biasanya melibatkan lebih dari satu gerbang yang membentuk suatu kombinasi untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Sebangai contoh kombinasi sederhana dari sebuah gerbang AND dan sebuah gerbang Not yang akan di sajikan pada langkah – langkah kegiatan yang di gabungkan dengan Rangkaian gerbang OR Kemudaian bagaimana gerbang – gerbang tersebut akan di terapkan menjadi IC sesuai dengan gerbang – gerbang yang di gunakan. Pada gambar di bawah ini akan di jelaskan. Bagaimana impelemetasi gerbang NAND dari kombinasi gerbang AND, OR dan NOT. Suatu contoh permasalah di bawah ini akan di buat kombinasi gerbang dan implementasi gerbang NAND. 33 Created by Sa’duddin
  • 34. Gambar, 36 pemilihan Gerbang atau IC yang digunakan Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bagaimna gambar tersebut menerapkan suatu pemilihan gerbang yang akan di gunakan dan model IC yang di gunakan, adapun IC itu memiliki pilihan – pilihan berapa imputan yang akan di gunakan seperti contoh tipe IC 7408 (Quad 2-in AND) adalah type 2 inputan untuk gerbang AND. Gambar 37, Rangkaian Kombinasi gerbang dan Model IC 34 Created by Sa’duddin
  • 35. Dari gambar di atas kita dapat mengetahui rangkaian kombinasi gerbang logic dan IC yang belum di masukkan suatu inputan. Gambar 38, semua Imputan Bernilai 1 Dari gambar di atas kita dapat mengetahui semua inputan di atas itu bernilai 1 dan lampu nya menyala, ini membuktikan bahwa dari hasil kombinasi di atas itu menghasil kan output 1. Rankaian di atas itu membutuhkan 3 model gerbang dan ini cukup boros untuk proses kinerja suatu gerbang yang di rancang, dari itu kita akan menerapkan suatu implementasi gerbang NAND yang hanya cukup mengguankan 1 gerbang saja, seperti gambar di bawah ini. 35 Created by Sa’duddin
  • 36. Gambar 39, implementasi gerbang NAND Dari gambar di atas kita dapat mengetahui suatu implementasi Gerbang NAND dari beberapa gerbang yaitu AND, OR dan NOT. Implementasi itu berfungsi untuk mempermudah dan menghemat gerbang karna penggunaan tiga model gerbang itu lebih boros dari penggunaan satu model gerbang. Setelah di konversikan hasil nya pun sama seperti yang di jelaskan pada gambar berikutnya. Dengan adanya model penerapan inpelemtnasi gerbang maka perusahaan akan mengirit biaya untuk perancangan model IC, dan juga dapat memperkecil suatu desing yang di gunakan. 36 Created by Sa’duddin
  • 37. Gambar 40, implementasi gerbang NAND denga inputan 1 Dari gambar di atas dapat di ketahui bahwa imputan imlementasi gerbang NAND bernilai 1 sehingga outputnya berniai 1. Dari uji coba di atas dapat di ketahui bahwa fungsi dari kombinasi gerbang AND, OR dan NOT itu sama hasilnya dengan implementasi gerbang NAND. Jadi dengan mudah di pahami bahwa rangakian NAND adalah gambungan dari gerbang – gerbang dasar yaitu AND, OR dan NOT. 37 Created by Sa’duddin
  • 38. 3.4. Langkah Kegiatan IV DECODER Dalam penjelasan decoder ini, kita tidak akan memulai langkah secara mendetail, kita cukup hanya dengan menjelaskan bentuk rangkainnya. Pada penjelasan-penjelasan sebelumnya kita sudah mengerti bagaimana mengakses program EWB tersebut, dan bagaimana pula kita menggunakan tools yang pernah kita lakukan sebelumnya. Hanya dalam penjelasan ini diterangakan bagaimana bentuk pengaksesan decoder tersebut. Dalam hal ini kita akan menyelesaikan sebuah masalah yaitu berikut ini. diketahui : 8 bit chip => D0-D7 00 - 5F decoder l chip enable=high 00--5F 0101–1111 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Dimana D5—D0= 0-1 Berdasarkan bentuk persoalan di atas maka kita dapat merancang suatu tabel kebenaran seperti di bawah ini : D7 D6 D5 D4 OUT 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 Berdasarkan table tersebut, gerbang yang cocok untuk output diatas adalah gerbang NAND. Karena apabila nilai D5 dan D6 bernilail 1 maka rangkain yang terjadi adalah enable low sedangkan rangkaian yang diminta adalah enable High. Jadi jelaslah table tersebut gerbang 38 Created by Sa’duddin
  • 39. NAND karna sifat gerbang ini adalah 1 jika salah satu dan keduanya berniali 0. Karena jawaban untuk table tersebut sudah ditemukan maka langkah yang kita lakukan adalah menggabungkan rangkain-rangkaian tersebut. Maka hasil dari rangkain tersebut adalah sebagai berikut. 3.4.1. Rangkaian Gerbang Nand dari Decoder Setelah kita mengetahui gerbang apa yang akan di gunakan pada persoalan DECODER ini maka kita akan mencoba untuk merancang suatu Gerbang logika dengan menggunakan gerbang NAND untuk membuktikan dari hasil tabel kebenaran di atas,. Gambar 41, Gerbang Logika Gambar di atas adalah pengguanaan gerbang NAND dan OR pada persoalan decoder tersebut dan kita akan mecoba untuk memberikan inputan pada masing variable, terlebih dahulu pastikan sofwere dalam keadaan menyala untuk menguji suatu permasalahan seperti pada gambar di bawah ini. 39 Created by Sa’duddin
  • 40. Gambar 42, Proses Pengetesan Gambar diatas adalah ipuntan A, B dan C bernilai 0, tetapi lampu sudah menyala, karna output yang di hasilkan adalah enable hight. Selanjutnya kita akan mencoba untuk memasukkan inputan pada gambar berikutnya. Gambar 43, inputan 1 pada Variabel A Gambar di atas adalah inputan A berilai 1, pada D5 sehingga lampu masih menyala karna antara D4 dan D5 itu mengeluarkan output enable HIGHT. Selanjunya kita akan mencoba untuk memasukkan nilai 1 pada variable B, seperti gambar di bawah ini 40 Created by Sa’duddin
  • 41. Gambar 44, inputan pada Variabel Gambar di atas adalah imputan variable B berniali 1, kita dapat melihat bahwa lampu masih menyala dan juga pada inputan variable C berniali 1, lampu tetap menyala karna output yang di ahsilkan itu bernilai 1 artinya enable HIGHT. Selanjutnya akan di jelaskan pada gambar di bawah ini. Gambar 45, inputan pada 2 Variabel Gambar di atas adalah inputan variable A dan B bernilai 1 dan inputan pada variable A dan C berniai 1 juga, sehigga output yang di hasilkan adalah enable Hight. Selanjutnya kita akan mencoba kepada semua variable bernilai 1, akan di jelaskan pada gambar di bawah ini. 41 Created by Sa’duddin
  • 42. Gambar 46, inputan 1 pada semua variable. Dari gambar di atas kita dapat mengetahui bahwa inputan A, B dan C itu bernilai 1 dan lampu nya pun tidak menyala, karna setelah di proses pada ketiga gerbang tersebut itu menghasilkan output enable LOW, sehingga lampu nya tidak menyala, seperti yang telah di jelaskan pada tabel kebenaran sebelum nya, bahwa jika ketiga imputan tersebut bernilai variable 1 maka output nya akan berniali 0 atau di sebut enable LOW. 42 Created by Sa’duddin
  • 43. DAFTAR FUSTAKA 1. Brown, Stephen & Zvonko Vranesic. 2005. Fundamental of Digital Logic with VHDL 2. http://webmail.informatika.org/~rinaldi/Matdis/20092010/Makalah0910/MakalahStrukdis 0910-044.pdf Download tanggal 22 Juni 2010 Jam 10:15:59 3. Ian Robertson Sinclair, Suryawan,” Panduan Belajar Elektronik Digital”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1993. 4. David Bucchlah, Wayne McLahan, “Applied Electronic Instrumentation And Measurment”, MacMilian Publishing Company, 1992 5. Hodges D. , Jacson, Nasution S.” Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Erlangga, Jakarta, 1987 6. Tokheim. R., “Elektronika Digital”, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1995 7. Sofyan H. Nasution, “Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1987 8. Sendra, Smith, Keneth C.,” Rangkaian Mikroelektronika”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989. 9. http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika,http://en.wikipedia.org/wiki/Logic_gate http://en.wikipedia.org/wiki/Inverter_(logic_gate),http://hyperphysics.phy- astr.gsu.edu/hbase/electronic/nand.html 43 Created by Sa’duddin
  • 44. DAFTAR FUSTAKA 1. Brown, Stephen & Zvonko Vranesic. 2005. Fundamental of Digital Logic with VHDL 2. http://webmail.informatika.org/~rinaldi/Matdis/20092010/Makalah0910/MakalahStrukdis 0910-044.pdf Download tanggal 22 Juni 2010 Jam 10:15:59 3. Ian Robertson Sinclair, Suryawan,” Panduan Belajar Elektronik Digital”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1993. 4. David Bucchlah, Wayne McLahan, “Applied Electronic Instrumentation And Measurment”, MacMilian Publishing Company, 1992 5. Hodges D. , Jacson, Nasution S.” Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Erlangga, Jakarta, 1987 6. Tokheim. R., “Elektronika Digital”, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1995 7. Sofyan H. Nasution, “Analisa dan Desain Rangkaian Terpadu Digital”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1987 8. Sendra, Smith, Keneth C.,” Rangkaian Mikroelektronika”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989. 9. http://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika,http://en.wikipedia.org/wiki/Logic_gate http://en.wikipedia.org/wiki/Inverter_(logic_gate),http://hyperphysics.phy- astr.gsu.edu/hbase/electronic/nand.html 43 Created by Sa’duddin