Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
2.
Teori
konsumsi
dengan
hipotesis
ini
dikemukakan oleh Ando, Brumberg, Modigliani
yaitu tiga ekonom besar yang hidup di abad 18.
Teori ini membagi pola konsumsi seseorang
menjadi 3 bagian berdasarkan umur seseorang
Bagian petama dari umur nol tahun hingga
berusia tertentu di mana orang tersebut dapat
menghasilkan pendapatan sendiri. Sebelum
orang tersebut dapat menghasilkan pendapatan
sendiri maka mengalami dissaving.
3.
Bagian kedua di mana seseorang berusia
kerja dan dapat menghasilkan pendapatan
sendiri
lebih
besar
dari
pengeluaran
konsumsinya pada bagian ini mengalami
saving.
Bagian ketiga di mana ia berada pada usia
tidak bekerja lagi (tua) dan tidak mampu
menghasilkan pendapatan sendiri mengalami
dissaving lagi.
4.
Teori AMB fungsi konsumsi adalah C = aW
a = MPC/Marginal Propensity to Comsume
dan a tergantung: umur, selera, dan tingkat
bunga
W adalah nilai sekarang (present value/pv)
dari kekayaan yaitu : 1) pv dari penghasilan
dari kekayaan seperti bunga, sewa dan
sebagainya; 2) pv dari penghasilan sebagai
balas jasa kerja misalnya upah, gaji; 3) pv
dari upah yang dihrpkan akan diterima
salama hidup.
6. Bagian
I adalah umur 0
sampai dengan t0 seseorang
mengalami dissaving dimana
orang
tersebut
belum
memiliki pendapatan akan
tetapi ia perlu konsumsi.
Umur t0 sampai t1, orang
masih melakukan dissaving
karena konsumsi yang lebih
besar daripada pendapatan.
Bagian II adalah umur t1 sampai dengan t2 seseorang
mengalami saving dimana pendapatan lebih besar daripada
konsumsi.
Untuk bagian III adalah umur t2 dimana orang kembali
melakukan dissaving. Ia tidak cukup lagi menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran.
7.
8. MPC (Marginal Propensity to
Consume) adalah angka
perbandingan antara besarnya
perubahan konsumsi dengan
besarnya perubahan
pendapatan nasional yang
mengakibatkan adanya
perubahan konsumsi
termaksud.
C = MPC = ∆C / ∆Y …….
∆C menunjukkan besarnya perubahan konsumsi
∆Y menunjukkan besarnya perubahan dalam pendapatan
nasional yang mengakibatkan perubahan besarnya
konsumsi termaksud
0.5 < MPC < 1
9. APC (Average Propensity to
Consume) adalah
perbandingan antara besarnya
konsumsi pada suatu tingkat
pendapatan nasional dengan
besarnya tingkat pendapatan
nasional itu sendiri.
APCn = Cn/Yn ………
Fungsi konsumsi jangka panjang menunjukkan bahwa APC =
MPC, yang berarti fungsi konsumsi berawal dari titik 0.
Apabila fungsi pendapatan masa yang akan datang YtL
mengalami kenaikan maka APC akan menurun, sehingga
konsekuensinya APC > MPC
APC akan konstan jika proporsi At/Yt dan YtL/Y konstan.
Data statistic menunjukkan nilai At/Yt dan YtL/Y relatif stabil
yakni sebesar 5 dan 0,75
10. Teori konsumsi dikemukakan oleh James
Duesenberry, dengan membuat dua asumsi :
1. Selera sebuah rumah tangga atas barang
konsumsi adalah interdependent, yaitu
terpengaruh atas pengeluaran yang dilakukan
oleh tetangga.
2. Pengeluaran konsumsi adalah irreversible,
artinya
pola
pengeluaran
pada
saat
penghasilan naik berbeda
dengan pola
pengeluaran
pada
saat
penghasilan
mengalami penurunan.
11.
Pengeluaran konsumsi suatu rumah tangga
sangat tergantung pada posisi rumah tangga
tersebut pada masyarakat sekelilingnya.
Fungsi konsumsi jangka panjang didasarkan
pada asumsi kedua, besarnya pengeluaran
konsumsi dipengaruhi besarnya pendapatan
tertinggi yang pernah dicapai.
Bentuk fungsi konsumsi C/Y = f (Y/Y*)
dimana Y adalah penghasilan pada tahun
tertentu dan Y* adalah penghasilan tertinggi
pada masa lalu.
12.
13. Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan
Hipotesis Pendapatan Relatif
CL menunjukkan fungsi
konsumsi jangka panjang
Apabila penghasilan
sebesar OY2, besarnya
pengeluaran konsumsi
sebesar EY2 pada fungsi
konsumsi jangka panjang
(CL)
Apabila penghasilan meningkat dari OY2 menjadi OY0, maka
konsumsi pun meningkat ke titik B di fungsi konsumsi jangka
panjang
Tetapi apabila penghasilan menurun dari OY0 menjadi OY2,
maka konsumsi tidak akan turun ke titik E di kurva konsumsi
jangka panjang, tetapi turun ke titik A pada fungsi konsumsi
jangka pendek C1
14. Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan
Hipotesis Pendapatan Relatif
Saat terjadinya penurunan
penghasilan, pola konsumsi
tidak mudah turun secara drastis
Penurunan ini menyebabkan
pengeluaran konsumsi turun
perlahan, dan rumah tangga
tersebut mengurangi
tabungannya untuk menunjang
pola konsumsi yang lama
Apabila kemudian penghasilan naik lagi dari OY2 ke OYo,
pengeluaran konsumsi juga tidak akan naik secara drastis,
tetapi secara perlahan-lahan
Ini karena rumah tangga tersebut ingin mengembalikan
tabungan yang berkurang saat penghasilan turun kembali ke
tingkat tabungan semula
15. Kurva Pengeluaran Konsumsi dengan
Hipotesis Pendapatan Relatif
Setelah penghasilan Y0 tercapai,
tabungan sudah mencapai
tingkat semula, sehingga jika
terjadi kenaikan penghasilan
dari OY0 ke OY1, maka
pengeluaran konsumsi akan naik
secara drastis dari B ke D
Seterusnya, apabila penghasilan turun kembali ke Y0, maka
pengeluaran konsumsi tidak kembali ke titik B, akan tetapi ke
titik F, pada fungsi konsumsi jangka pendek C2 yang lebih
tinggi dari fungsi konsumsi jangka pendek C1
Inilah yang disebut dengan ratchet effect oleh karena
penurunan ekonomi akan menyebabkan pengeluaran
konsumsi turun sepanjang kurva konsumsi jangka pendek
dan tidak pada fungsi konsumsi jangka panjang
16.
1.
2.
Teori ini dikemukakan oleh Milton Friedman
dimana pendapatan masyarakat dibagi jadi dua :
pendapatan
permanen
dan
pendapatan
sementara.
Definisi pendapatan permanen
Pendapatan yang selalu diterima pada setiap
priode tertentu dan dapat diperkirakan terlebih
dahulu misalnya penghasilan dari upah.
Hasil dari semua faktor yang menentukan
kekayaan
seseorang
(yang
menciptakan
kekayaan adalah rumah tangga) ada 2 kategori
yaitu kekayaan non manusia dan kekayaan
manusia.
17. Kekayaan non manusia adalah kekayaan fisik
(barang konsumsi tahan lama : gedung,
bangunan) dan kekayaan finansial (saham, surat
berharga)
Kekayaan manusia adalah kemampuan yang
melekat pada diri manusia itu misalnya
pendidikan, ketrampilan dan sebagainya.
Pendapatan sementara adalah penghasilan yang
tidak dapat diharapkan terlebih dahulu dan
nilainya positif nasibnya baik merupakan
pendptan transitori positif (mendapatkan undian)
serta
nilainya
negatif
nasibnya
buruk
pendapatan tansitori negatif (panen gagal karena
cuaca buruk).
18.
1.
2.
Y = Yp + Yt ; Y = penghasilan yang terukur: Yp =
pendapatan permanen; Yt = pendapatan transitori
Ada 2 asumsi mengenai hubungan antara penghasil
permanen dan penghasilan transitori
Tidak ada kolerasi/hubungan Yp dan Yt penghasilan
transitori yg diterima semata-mata merupakan
suatu faktor kebetulan saja.
Pendapatan
transitori
tidak
mempengaruhi
pengeluaran konsumsi yg berarti apabila seseorang
menerima pendapatan transitori positif maka
semuanya akan ditabung sebaliknya apabila
seseorang mengalami pendapatan transitori negatif
maka
mengurangi
tabungan
serta
tidak
mempengaruhi pengeluaran konsumsi.
19.
1.
2.
Pengeluaran konsumsi ada 2 kategori yaitu :
Pengeluaran konsumsi permanen adalah
konsumsi yg direncanakan
Pengeluaran
konsumsi
transitori
adalahpengeluaran
konsumsi
tidak
direncanakan misalnya karena toko-toko
mengadakan obral maka (Cp > 0), adanya
pembelian tertunda karena barang diminati
tidak tersedia maka (Cp < 0).
20.
Bagi golongan miskin terdapat mereka yang
memperoleh pendapatan transitori positif
tetapi jumlahnya kecil daripada mereka yang
memperoleh pendapatan transitori negatif .
Bagi
golongan
miskin
mempunyai
pengeluaran transitori positif dan juga
pengeluaran transitori negatif.
21.
Konsumsi jangka panjang dapat diperoleh melalui
konsumsi jangka pendek
Rumah Tangga/RT
digolongkan menjadi dua
golongan kaya dan golongan miskin
Pada golongan kaya terdapat RT yg memperoleh
pendapatan transitori positif jumlahnya lebih besar
daripada RT yg memperoleh pendapatan transitori
negatif. Sehingga secara keseluruhan bagi golongan
kaya penghasilan transitori positif maka (Yp > 0). Ini
berarti penghasilan terukur (Y) , maka Yp < Y bagi
golongan kaya. Juga ada yg memperoleh konsumsi
transitori positif dan mempunyai pengeluaran
transitori negatif tetapi secara keseluruhan jumlah
keduanya sama sehingga golongan kaya konsumsi
transitori = 0.
22.
23. CP adalah fungsi konsumsi
jangka panjang
Yt > 0 yakni penghasilan
golongan kaya dengan
transitori positif lebih besar
dari penghasilan golongan
kaya dengan transitori negatif.
Yp < Y yakni penghasilan
terukur (Y) lebih besar daripada
penghasilan permanen.
ACt = 0 yakni golongan kaya maupun miskin yang
memperoleh konsumsi transitori positif dan ada pula yang
mempunyai pengeluaran transitori negatif, tetapi secara
keseluruhan jumlah keduanya sama.
24. Yt < 0 yakni penghasilan
golongan miskin dengan
transitori positif lebih kecil
dari penghasilan golongan
miskin dengan transitori
negatif.
Yp > Y yakni penghasilan
terukur (Y) lebih kecil
daripada penghasilan
permanen
CL menunjukkan fungsi konsumsi jangka panjang
Apabila penghasilan sebesar OY2, besarnya pengeluaran
konsumsi sebesar EY2 pada fungsi konsumsi jangka panjang
(CL)