SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Baixar para ler offline
Tugas Biologi

     NAMA :
MICHELLE HITIPEUW
     KELAS :
        XD
Tumbuhan

 A. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
      Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan
 golongan tumbuhan peralihan antara tumbuhan
 bartalus (tidak memiliki akar, batang, dan daun)
 dan tumbuhan berkormus (memiliki akar, batang,
 dan daun sejati). Tumbuhan lumut hidup di
 tempat yang lembab, basah, atau berair dan
 biasanya bersifat epifit (menempel). Lumut
 memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis
 atau bersifat autotrof.
1. Struktur
                               Tumbuhan Lumut


          Lumut mempunyai
rizoid (akar semu) yang
berfungsi untuk melekat
pada tempat tumbuh, serta
menyerap air dan zat hara.
     Batang tidak memiliki
pembuluh pengangkut
(xilem dan floem). Daun
kecil, sempit, pajang, tidak
bertulang daun, dan
mengandung kloroplas
berisi klorofil.
2. Reproduksi Tumbuhan Lumut

  Tumbuhan lumut mengalami metagenesis, yaitu
mengalami pargiliran yang teratur antara fase vegetatif dan
generatif dalam daur hidupnya.
 Reproduksi tumbuhan lumut secara vegetatif membentuk
spora haploid (n) yang dihasilkan oleh fase sporifit, yaitu
sporogonium.
 Reproduksi secara generatif dengan peleburan antara
spermatazoid yang dihasilkan anteridium (alat kelamin
jantan) dengan ovum yang dihasilkan oleh arkegonium
(alat kelamin betina).
Tumbuhan lumut dibedakan menjadi tiga kelas yaitu
                 kelas lumut daun, kelas lumut hati, dan kelas lumut
                 tanduk.
A. Lumut Daun
     Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di
   tempat yang basah atau lembab, menempel pada
   permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat
   terbuka. Contoh golongan lumut daun adalah            3. Klasifikasi
   Polytrichum sp yang berbentuk seperti beludru dan     tumbuhan lumut
   sering ditemukan menempel pada permukaan batu
   bata basah.
B. Lumut Hati
      Lumut hati berbentuk lembaran (talus),
   rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah
   tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan
   arkegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati
   mudah ditemukan pada tebing-tebing yang basah.
   Contohnya Ricciocarpus sp dan Marchantia sp.
C. Lumut tanduk
      Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi
   danau, sungai atau sepanjang selokan. Lumut ini
   juga mengalami pergiliran keturunan antara
   generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi
   sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang
   tumbuh seperti tanduk. Contohnya Anthoceros sp.
4. Manfaat Tumbuhan
           Lumut

   A. SEBAGAI OBAT HEPATITIS (RADANG
         HATI), SEPERTI MARCHANTIA
                POLYMORPHA.
  B. SEBAGAI BAHAN PENGGANTI KAPAS,
     SEPERTI BERBAGAI JENIS SPHAGNUM
C. SECARA EKOLOGI DAPAT MENYERAP AIR
      DAN MENAHAN PENGIKISAN TANAH
              OLEH AIR (EROSI)
B. Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

   Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan
  kornofita (Cormophyta), yaitu sudah memiliki akar,
  batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku
  berkembang biak dengan spora.
   Tumbuhan paku dapat hidup menempel pada
  tumbuhan lain (epifit), hidup di air (hidrofit), hidup
  di tempat lembab (higrofit), dan hiduppada sisa-sisa
  tumbuhan lain (saprofit).
1. Struktur Tumbuhan Paku

     Tumbuhan paku berakar serabut. Sel-sel pada akar
    sudah berdiferensiasi menjadi kulit luar (epidermis),
    kulit dalam (korteks), dan silinder pusat yang terdiri
    dari xilem dan floem yang konsentris (xilem di
    tengah dikelilingi oleh floem).
2. Reproduksi Tubuhan Paku

  Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Reproduksi vegetatif
  dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku.
  Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan
  alas 3 golongan berikut ini.
 A. Paku homospora (isospora), yaiutu tumbuhan paku yang hanya
  menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium (paku
  kawat).
 B. Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang
  mengahsilkan dua macam ukuran spora, yaitu mikrospora (spora
  berukuran kecil dan berkelamin jantan) dan makrospora (spora
  berukuran besar dan berkelamin betina). Contoh : Marsilea (semanggi)
  dan Selaginella (paku rane).
3. Klasifikasi Tumbuhan Paku

 A. Psilophyta (Paku Purba). Paku ini tidak memiliki daun atau
  memiliki daun kecil-kecil (daun mikrofil). Sporangium terletak di
  ujung-ujung cabang. Beberapa jenis diantaranya belum memiliki akar.
  Psilophyta sering disebut paku telanjang. Tumbuhan paku ini bersifat
  homospora dan sudah hampir punah. Contoh : Psilotumnudum.
 B. Lycopodiophyta. Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral,
  sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun,
  batang seperti kawat.
 C. Equisetophyta. Berdaun kecil, tunggal dan tersusun melingkar.
  Sporangium tersusun dalam strobilus.
 D. Pterophyta. Pterophyta merupakan tumbuhan paku yang banyak
  dijumpai di sekitar kita, umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini paku
  ini berdaun besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada
  sporofil.
4. Manfaat Tumbuhan Paku

 A. sebagai tanaman hias, misalnya suplir, paku
  sarang burung, dan paku tanduk rusa.
 B. untuk sayur, misalnya semanggi dan beberapa
  jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.
 C. sebagai bhan obat-obatan.
 D. sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata
  yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae
  (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen
  bebas dari udara.
C. Spermatophyta (Tumbuhan Biji)

 Tumbuhan biji meliputi smeua tumbuhan yang
 menghasilkan biji. Semua tumbuhan berbiji adalah
 heterospora, yang berarti memiliki dua jenis
 sporangia berbdea. Berdasarkan letak tumbuhan
 bijinya, tumbuhan biji dikelompokkan menjadi 2
 kelas, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.
1. Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)

 A. Klasifikasi Gymnospermae
      Tumbuhan berbiji terbuka yang hingga kini masih
    ditemukan adalah divisi Coniferophyta (konifer),
    Cycadophyta (Sikas), Ginkgophyta (ginkgo),
    Gnetophyta (melinjo).
 1) Coniferophyta (konifer). Diviso ini banyak anggotanya yang masih
  dapat dijumpai hingga sekarang. Contoh : Pinus, Cupressus, Araucaria,
  Agathis, Sequoia, Juniperus, Taxus.
 2) Cycadophyta (sikas). Golongan sikas ditemukan di daerah tropis
  hingga sub-tropis. Contoh : Cycas rumphii (pakis haji), ditanam
  sebagai tanaman hias.
 3) Ginkgophyta (ginko). Anggota diviso ini yang masih ada adalah
  Ginkgo biloba (ginko). Ginko digunakan sebagai bahan obat-obatan
  dan kosmetik.
 4) Gnetophyta. Diviso ini memilki stobilus jantan yang tersusun
  majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh
  terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin.
b. Reproduksi Gymnospermae



 Gymnospermae bereproduksi secara generatif
 dengan biji jarang bereproduksi secara generatif
 dengan biji, janrang bereproduksi secara vegetatif
 alami.
c. Manfaat Gymnospermae

 1) sebagai bahan untuk industri ketas, korek api, dan
    perabot rumah tangga: pinus (pinus merkusii) dan
    damar (Agathis alba).
   2) sebagai tanaman hias: pakis haji (Cycas rumphii)
   3) sebagai bahan obat: balsam (Abies Balsamea)
   4) sebagai bahan terpentin: getah pinus
   5) sebagai bahan makanan: melinjo (Gnetum
    gnemon)
2. Angiospermae

 Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di
 dalam struktur yang tertutup yang disebut daun
 buah (carpels). Dau buah dikelilingi oleh alat khusus
 yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang
 disebut bungga. Pada umumnya tumbuhan berupa
 pohon, perdu, semak, liana, atau herba.
a. Klasifikasi Angiospermae

 Divisi angiospermae terdiri atas dua kelas yaitu kelas
    Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae.
   1) Monocotyledonae
   Ciri-ciri kelas Monocotyledoneae sebagai berikut:
   1) biji memiliki satu daun lemaga (kotiledon)
   2) memiliki akar serabut
   3) Batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengalami
    pertumbuhan sekunder.
   4) memilki pembuluh pengangkut (xilem dan floem) yang tersebar.
   5) bertulang daun sejajar atau melengkung dan biasanya daun
    berpelepah.
   6) bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
2. Dicotyledonae


 Ciri-ciri kelas Dicotyledonaea sebagai berikut.
 1) biji memilki dua daun lembaga (kotiledon)
 2) memiliki akar tunggang
 3) batang memilki kambium sehingga dapat mengalami
  pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar)
 4) memilki pembuluh pengangkut (xilem dan floem) yang
  tersusun dalam lingkaran (pembuluh pengangkut teratur)
 5) bertulang daun menyirip atau menjari
 6) bagian-bagian bunga berjumlah dua, empat, lima, atau
  kelipatannya
b. Reproduksi Angiospermae

 Cara reproduksi tumbuhan angiospermae
 adalah secara generatif yaitu dengan biji dan
 secara vegetatif alami maupun vegetatif
 buatan.
C. Manfaat Angiospermae

 1) sebagai bahan makanan sumber karbohidrat (misal: padi,
    jagung0, protein(misal: kedelai, kacang hijau), lemak(misal:
    kelapa, kacang tanah), vitamin(misal: kangkung, wortel,
    apel, jeruk).
   2. sebagai bahan sandang (kapas, rami)
   3) sebagai bahan minuman (misal: kopi, teh, cokelat)
   4) sebagai bahan rempah-rempah (kunyit, jahe, temulawak)
   5) sebagai bahan obat-obatan (kina, minyak katu putih)
   6) sebagai bahan bangunan (jati, mahoni, meranti)
THANK YOU 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Presentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan AkarPresentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan AkarStevan Lucky
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanSalma Maulida
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Sistem transportasi pada tumbuhan
Sistem transportasi pada tumbuhanSistem transportasi pada tumbuhan
Sistem transportasi pada tumbuhandarma wati
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Kerangka tumbuhan dan modifikasinya
Kerangka tumbuhan dan modifikasinyaKerangka tumbuhan dan modifikasinya
Kerangka tumbuhan dan modifikasinyaFahrur Aziz
 
ANATOMI TUMBUHAN - AKAR
ANATOMI TUMBUHAN - AKARANATOMI TUMBUHAN - AKAR
ANATOMI TUMBUHAN - AKARNia Hardianti
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
 
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Muhammad Azka Fardani
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 

Mais procurados (20)

Presentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan AkarPresentasi Organ Tumbuhan Akar
Presentasi Organ Tumbuhan Akar
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
Xmia13 chlorophyta
Xmia13 chlorophytaXmia13 chlorophyta
Xmia13 chlorophyta
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Sistem transportasi pada tumbuhan
Sistem transportasi pada tumbuhanSistem transportasi pada tumbuhan
Sistem transportasi pada tumbuhan
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Kerangka tumbuhan dan modifikasinya
Kerangka tumbuhan dan modifikasinyaKerangka tumbuhan dan modifikasinya
Kerangka tumbuhan dan modifikasinya
 
ANATOMI TUMBUHAN - AKAR
ANATOMI TUMBUHAN - AKARANATOMI TUMBUHAN - AKAR
ANATOMI TUMBUHAN - AKAR
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Tumbuhan paku
Tumbuhan pakuTumbuhan paku
Tumbuhan paku
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - AkarPPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 

Destaque (20)

Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Presentasi Tumbuhan Paku
Presentasi Tumbuhan PakuPresentasi Tumbuhan Paku
Presentasi Tumbuhan Paku
 
Biologi - Plantae
Biologi - PlantaeBiologi - Plantae
Biologi - Plantae
 
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 JakartaPresentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji  X-A SMAN 31 Jakarta
Presentasi Biologi Spermatopita Tumbuhan Berbiji X-A SMAN 31 Jakarta
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Gymnospernmae
GymnospernmaeGymnospernmae
Gymnospernmae
 
Presentasi lumut-fix
Presentasi lumut-fixPresentasi lumut-fix
Presentasi lumut-fix
 
Plant Kingdom
Plant KingdomPlant Kingdom
Plant Kingdom
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
PPT Spermatophyta
PPT SpermatophytaPPT Spermatophyta
PPT Spermatophyta
 
Bab 7 plantae
Bab 7 plantaeBab 7 plantae
Bab 7 plantae
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Tugas biologi power point
Tugas biologi power pointTugas biologi power point
Tugas biologi power point
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
TUMBUHAN PAKU
TUMBUHAN PAKUTUMBUHAN PAKU
TUMBUHAN PAKU
 
Classification of plants
Classification of plantsClassification of plants
Classification of plants
 
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
 

Semelhante a Tugas biologi (power point)

Semelhante a Tugas biologi (power point) (20)

Bab 7 plantae
Bab 7 plantae Bab 7 plantae
Bab 7 plantae
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
plantae
plantaeplantae
plantae
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
 
Group 2 spermatophyta
Group 2 spermatophytaGroup 2 spermatophyta
Group 2 spermatophyta
 
BIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptxBIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptx
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKERKLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
 
Biology : Kingdom plantae
Biology : Kingdom plantaeBiology : Kingdom plantae
Biology : Kingdom plantae
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Tumbuhan biji
Tumbuhan bijiTumbuhan biji
Tumbuhan biji
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Materi Plantae kelas 10 rika elvana.pptx
Materi Plantae kelas 10 rika elvana.pptxMateri Plantae kelas 10 rika elvana.pptx
Materi Plantae kelas 10 rika elvana.pptx
 

Tugas biologi (power point)

  • 1. Tugas Biologi NAMA : MICHELLE HITIPEUW KELAS : XD
  • 2. Tumbuhan  A. Bryophyta (Tumbuhan Lumut) Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan golongan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bartalus (tidak memiliki akar, batang, dan daun) dan tumbuhan berkormus (memiliki akar, batang, dan daun sejati). Tumbuhan lumut hidup di tempat yang lembab, basah, atau berair dan biasanya bersifat epifit (menempel). Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis atau bersifat autotrof.
  • 3. 1. Struktur Tumbuhan Lumut Lumut mempunyai rizoid (akar semu) yang berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh, serta menyerap air dan zat hara. Batang tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem). Daun kecil, sempit, pajang, tidak bertulang daun, dan mengandung kloroplas berisi klorofil.
  • 4. 2. Reproduksi Tumbuhan Lumut Tumbuhan lumut mengalami metagenesis, yaitu mengalami pargiliran yang teratur antara fase vegetatif dan generatif dalam daur hidupnya. Reproduksi tumbuhan lumut secara vegetatif membentuk spora haploid (n) yang dihasilkan oleh fase sporifit, yaitu sporogonium. Reproduksi secara generatif dengan peleburan antara spermatazoid yang dihasilkan anteridium (alat kelamin jantan) dengan ovum yang dihasilkan oleh arkegonium (alat kelamin betina).
  • 5. Tumbuhan lumut dibedakan menjadi tiga kelas yaitu kelas lumut daun, kelas lumut hati, dan kelas lumut tanduk. A. Lumut Daun Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembab, menempel pada permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat terbuka. Contoh golongan lumut daun adalah 3. Klasifikasi Polytrichum sp yang berbentuk seperti beludru dan tumbuhan lumut sering ditemukan menempel pada permukaan batu bata basah. B. Lumut Hati Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan arkegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati mudah ditemukan pada tebing-tebing yang basah. Contohnya Ricciocarpus sp dan Marchantia sp. C. Lumut tanduk Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau sepanjang selokan. Lumut ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Contohnya Anthoceros sp.
  • 6. 4. Manfaat Tumbuhan Lumut A. SEBAGAI OBAT HEPATITIS (RADANG HATI), SEPERTI MARCHANTIA POLYMORPHA. B. SEBAGAI BAHAN PENGGANTI KAPAS, SEPERTI BERBAGAI JENIS SPHAGNUM C. SECARA EKOLOGI DAPAT MENYERAP AIR DAN MENAHAN PENGIKISAN TANAH OLEH AIR (EROSI)
  • 7. B. Pteridophyta (Tumbuhan Paku)  Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan kornofita (Cormophyta), yaitu sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Tumbuhan paku berkembang biak dengan spora.  Tumbuhan paku dapat hidup menempel pada tumbuhan lain (epifit), hidup di air (hidrofit), hidup di tempat lembab (higrofit), dan hiduppada sisa-sisa tumbuhan lain (saprofit).
  • 8. 1. Struktur Tumbuhan Paku  Tumbuhan paku berakar serabut. Sel-sel pada akar sudah berdiferensiasi menjadi kulit luar (epidermis), kulit dalam (korteks), dan silinder pusat yang terdiri dari xilem dan floem yang konsentris (xilem di tengah dikelilingi oleh floem).
  • 9. 2. Reproduksi Tubuhan Paku  Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Reproduksi vegetatif dengan spora haploid (n) yang dihasilkan oleh tumbuhan paku. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan alas 3 golongan berikut ini.  A. Paku homospora (isospora), yaiutu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam ukuran spora. Contoh: Lycopodium (paku kawat).  B. Paku heterospora (anisospora), yaitu tumbuhan paku yang mengahsilkan dua macam ukuran spora, yaitu mikrospora (spora berukuran kecil dan berkelamin jantan) dan makrospora (spora berukuran besar dan berkelamin betina). Contoh : Marsilea (semanggi) dan Selaginella (paku rane).
  • 10. 3. Klasifikasi Tumbuhan Paku  A. Psilophyta (Paku Purba). Paku ini tidak memiliki daun atau memiliki daun kecil-kecil (daun mikrofil). Sporangium terletak di ujung-ujung cabang. Beberapa jenis diantaranya belum memiliki akar. Psilophyta sering disebut paku telanjang. Tumbuhan paku ini bersifat homospora dan sudah hampir punah. Contoh : Psilotumnudum.  B. Lycopodiophyta. Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat.  C. Equisetophyta. Berdaun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium tersusun dalam strobilus.  D. Pterophyta. Pterophyta merupakan tumbuhan paku yang banyak dijumpai di sekitar kita, umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini paku ini berdaun besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil.
  • 11. 4. Manfaat Tumbuhan Paku  A. sebagai tanaman hias, misalnya suplir, paku sarang burung, dan paku tanduk rusa.  B. untuk sayur, misalnya semanggi dan beberapa jenis daun tumbuhan paku yang masih muda.  C. sebagai bhan obat-obatan.  D. sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae (ganggang hijau-biru) dapat mengikat nitrogen bebas dari udara.
  • 12. C. Spermatophyta (Tumbuhan Biji)  Tumbuhan biji meliputi smeua tumbuhan yang menghasilkan biji. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia berbdea. Berdasarkan letak tumbuhan bijinya, tumbuhan biji dikelompokkan menjadi 2 kelas, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.
  • 13. 1. Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)  A. Klasifikasi Gymnospermae  Tumbuhan berbiji terbuka yang hingga kini masih ditemukan adalah divisi Coniferophyta (konifer), Cycadophyta (Sikas), Ginkgophyta (ginkgo), Gnetophyta (melinjo).
  • 14.  1) Coniferophyta (konifer). Diviso ini banyak anggotanya yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Contoh : Pinus, Cupressus, Araucaria, Agathis, Sequoia, Juniperus, Taxus.  2) Cycadophyta (sikas). Golongan sikas ditemukan di daerah tropis hingga sub-tropis. Contoh : Cycas rumphii (pakis haji), ditanam sebagai tanaman hias.  3) Ginkgophyta (ginko). Anggota diviso ini yang masih ada adalah Ginkgo biloba (ginko). Ginko digunakan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik.  4) Gnetophyta. Diviso ini memilki stobilus jantan yang tersusun majemuk, daun berhadapan atau melingkar, seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak terdapat saluran resin.
  • 15. b. Reproduksi Gymnospermae  Gymnospermae bereproduksi secara generatif dengan biji jarang bereproduksi secara generatif dengan biji, janrang bereproduksi secara vegetatif alami.
  • 16. c. Manfaat Gymnospermae  1) sebagai bahan untuk industri ketas, korek api, dan perabot rumah tangga: pinus (pinus merkusii) dan damar (Agathis alba).  2) sebagai tanaman hias: pakis haji (Cycas rumphii)  3) sebagai bahan obat: balsam (Abies Balsamea)  4) sebagai bahan terpentin: getah pinus  5) sebagai bahan makanan: melinjo (Gnetum gnemon)
  • 17. 2. Angiospermae  Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels). Dau buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang disebut bungga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau herba.
  • 18. a. Klasifikasi Angiospermae  Divisi angiospermae terdiri atas dua kelas yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae.  1) Monocotyledonae  Ciri-ciri kelas Monocotyledoneae sebagai berikut:  1) biji memiliki satu daun lemaga (kotiledon)  2) memiliki akar serabut  3) Batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengalami pertumbuhan sekunder.  4) memilki pembuluh pengangkut (xilem dan floem) yang tersebar.  5) bertulang daun sejajar atau melengkung dan biasanya daun berpelepah.  6) bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
  • 19. 2. Dicotyledonae  Ciri-ciri kelas Dicotyledonaea sebagai berikut.  1) biji memilki dua daun lembaga (kotiledon)  2) memiliki akar tunggang  3) batang memilki kambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar)  4) memilki pembuluh pengangkut (xilem dan floem) yang tersusun dalam lingkaran (pembuluh pengangkut teratur)  5) bertulang daun menyirip atau menjari  6) bagian-bagian bunga berjumlah dua, empat, lima, atau kelipatannya
  • 20. b. Reproduksi Angiospermae  Cara reproduksi tumbuhan angiospermae adalah secara generatif yaitu dengan biji dan secara vegetatif alami maupun vegetatif buatan.
  • 21. C. Manfaat Angiospermae  1) sebagai bahan makanan sumber karbohidrat (misal: padi, jagung0, protein(misal: kedelai, kacang hijau), lemak(misal: kelapa, kacang tanah), vitamin(misal: kangkung, wortel, apel, jeruk).  2. sebagai bahan sandang (kapas, rami)  3) sebagai bahan minuman (misal: kopi, teh, cokelat)  4) sebagai bahan rempah-rempah (kunyit, jahe, temulawak)  5) sebagai bahan obat-obatan (kina, minyak katu putih)  6) sebagai bahan bangunan (jati, mahoni, meranti)