SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 27
Chapter Review-Problem 7-12

Bos anda Chief Financial Officer (CFO) untuk perusahaan Fast Food, Inc. Meminta anda
menghandel estimasi cash flow untuk 2 proposal proyek. Proyek L meliputi penambahan
item baru untuk lini makanan beku perusahaan. Hal ini akan memerlukan beberapa waktu
untuk membangun pasar untuk produk tersebut. Oleh karena itu cash inflow harus meningkat
dari tahun ke tahun. Proyek S adalah penambahan lini yang sudah ada, oleh karena itu cash
flow harus menurun dari waktu ke waktu.

Dari kedua proyek tersebut memiliki umur ekonomis 3 tahun karena Fast Food direncanakan
untuk mengenalkan makanan beku yang sama sekali baru pada saat itu.

Berikut adalah cash flow bersih yang di estimasi (dalam ribuan dolar)

            Year                     Expected net cash flow    (dalam ribuan dolar)
                                      Project     L                     Project    S
              0                           ($ 500)                          ($ 500)
              1                              50                              350
              2                             300                              250
              3                             400                              100



Depresiasi, pemyelamatan nilai-nilai, modal kerja bersih yang diminta dan efek pajak
semuanya telah masuk dalam flow tersebut.

CFO juga membuat penilaian resiko subjektif dari masing-masing proyek dan dia
menyimpulkan bahwa kedua proyek tersebut memiliki karakteristik resiko yang berbeda bagi
rata-rtaa proyek perusahaan. Secara keseluruhan biaya modal dari fast food adalah 10,0%.
Anda harus menentukan manakah salah satu dari 2 proyek tersebut yang harus diterima

   a. Apa perbedaan antara proyek independen dan mutually exclusive? Dan antara proyek
       normal dan tidak normal?


       Jawab :
       Perbedaan antara proyek independen dan mutually exclusive adalah :
Proyek independen adalah : jika arus kas pada proyek tersebut tidak terpengaruh
   kepada arus kas proyek yang lain.


   Proyek Mutually Exclusive adalah : jika arus kas suatu proyek dapat terpengaruh
   dengan penerimaan arus kas proyek yang lain.


   Perbedaan antara proyek normal dan tidak normal adalah :

   Proyek dengan arus kas normal memiliki arus keluar, atau biaya, pada tahun pertama
   (atau tahun 0) diikuti oleh serangkaian arus kas masuk. Proyek dengan arus kas tidak
   normal memiliki satu atau lebih aliran arus keluar pada akhir periode. Berikut adalah
   beberapa contoh.:
         Inflow (+) Or Outflow (-)               In Year
                                             0   1 2 3 4 5
         Normal                              -   + + + ++
                                             -   - + + ++
                                             -   - - + ++
         Nonnormal                           -   + + + + -
                                             -   + + - + -
                                           + +   + - - -


b. Apa yang dimaksud dengan payback period? Dan cari payback untuk proyek L dan
   proyek S. Apa alasan dari hasil yang diperoleh dalam perhitungan payback proyek
   tersebut? Berdasarkan kriteria payback, proyek mana yang harus diterima jika
   penerimaan payback FastFood maksimun adalah 2 tahun dan proyek L dan S adalah
   independen? Akankah keputusan penerimaan dapat dirubah jika kedua proyek
   tersebut bersifat mutually exclusive?


   Jawab:
   Pay back period adalah : jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup biaya proyek
   (dengan arus kas proyek).
   Atau seberapa lama waktu untuk memeroleh kembali uang yang telah dikeluarkan
   untuk proyek


   Payback period untuk proyek L tanpa diskonto / regular :
Year          NCF                   Cumulative
                 0           ($ 500)                     - $500
                 1              50                       - 450
                 2              300                      - 150
                 3              400                       250



Payback Period Proyek L
= 2 + 150/400 = 2 + 0,4
= 2,4 tahun


Pay back period untuk proyek S tanpa diskonto/ regular


                     Year             NCF           Cumulative
                      0               ($500)        - $ 500
                      1               350                -150
                      2               250                100
                      3               100                 200


Payback Period untuk proyek S
= 1 + 150/250 = 1 + 0,6
= 1,6 tahun


Payback dengan diskonto :
Untuk proyek L


Year          Proyek L                PV (10%)              Cumulative
0             ($500)                   ($500)               - $ 500
1                50                     46                  - 454
2              300                     248                  - 206
3              400                    301                        95


Payback period untuk proyek L (cumulative) = -$500, -
= 2 + 206/301 = 2 + 0,7
   = 2,7 tahun


   Proyek S


   Year          Proyek S              PV (10%)              Cumulative
    0            ($500)                ($500)                 -$500
    1             350                   318                   -182
    2             250                   207                    25
    3             100                    75                    100


   Payback Period untuk proyek S = ($500) + 318 + 182 = 0
   = 1 + 182/207 = 1 + 0,9
   = 1,9 tahun


   Kriteria payback period adalah : pada umumnya untuk payback period yang paling di
   sukai adalah yang memberikan waktu terpendek untuk menutup biaya modal.
   Semakin pendek waktu pengembalian biaya modal dalam suatu proyek maka proyek
   tersebut memiliki resiko yang lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik. Jadi dari 2
   perhitungan payback period, yang di diskontokan maupun yang tidak, proyek yang
   dipilih adalah : Proyek S. Karena memberikan waktu terpendek di bawah dua tahun.


   Jika kedua proyek bersifat independen, dan maksimum payback yang diterima
   perusahaan adalah 2 tahun, maka proyek yang di terima adalah proyek S.


   Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive, pada perhitungan payback period,
   keputusan proyek yang diterima tetap S karena persyaratan yang diminta perusahaan
   dimana waktu pengembalian modal maksimum adalah 2 tahun.


c. Apakah perbedaan antara regular payback dengan discounted payback ? Apa kerugian
   utama dari discounted payback? Apakah metode payback dalam kondisi real
   digunakan pada keputusan penganggaran modal?
Jawab :

   Regular payback adalah : payback period yang tidak memperhitungkan biaya modal
   keseluruhan yang dikeluarkan untuk proyek tersebut (biaya hutang atau biaya ekuitas
   yang dikeluarkan untuk proyek tersebut) dan tidak memperhitungkan nilai sekarang
   dari penerimaan arus kas yang di estimasi atau diharapkan.

   Discounted payback adalah : metode payback dengan mendiskontokan arus kas yang
   di harapkan dengan biaya modalnya dan memperhitungkan nilai sekarang dari arus
   kas yang diharapkan.

   Kerugian dari discounted payback periode adalah :

          Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan
          Tidak mempertimbangkan cash flow yang keluar atau masuk setelah payback
          period
          Tidak memberikan informasi mengenai return suatu proyek dalam persentase.

   Metode payback period walaupun memiliki kelemahan tetapi masih dapat
   memberikan informasi seberapa lama modal yang di keluarkan akan terikat pada
   proyek tersebut, sehingga mampu memberikan informasi tingkat resiko dan likuiditas
   proyek tersebut.

d. Definisikan tentang Net Present Value (NPV) ? Bagaimana NPV pada masing-masing
   proyek? Apa alasan dibalik metode NPV ? Berdasarkan Nilai NPV, mana proyek
   yang diterima jika 2 proyek tersebut independen? Mutually exclusive?


   Jawab:
   Net present value (NPV) adalah : metode penilaian usulan investasi yang sama
   dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa depan yang didiskontokan menggunakan
   biaya modal. Metode NPV di pandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek
   karena metode ini memfokuskan pada kontribusi proyek terhadap kemakmuran
   pemegang saham.




   Perhitungan NPV untuk masing-masing proyek :
Proyek L :



                         Tahun                Proyek L
                           0                     (500)
                           1                      50
                           2                     300
                           3                     400


NPV = -$ 500 + (50/(1,1)1) + (300/(1,1)2) + (400/(1,1)3)
     = -$ 500 + 45 + 248 + 301 = $ 94
Proyek S :


             Year                     Proyek S
                  0                    ($500)
                  1                     350
                  2                     250
                  3                     100


                  NPV = -$500 + 318 + 207 + 75
                       = $100


Alasan dibalik metode NPV :
Metode NPV adalah aplikasi analisis biaya keuntungan secara langsung, NPV hanya
mengukur manfaat melalui penjumlahan nilai-nilai yang saat ini dari arus kas
dikurangi biaya. Maka NPV merupakan suatu ukuran kontribusi proyek terhadap
nilai. Jika NPV positif maka proyek bisa diterima, Jika NPV negatif proyek tidak
dapat diterima.


Berdasarkan nilai NPV yang di peroleh dari dua proyek diatas yaitu proyek L dan
proyek S, maka :
       Jika kedua proyek bersifat independen, maka kedua proyek bisa diterima dan
       bisa dibiayai.
Jika kedua proyek bersifat muatually exclusive, maka proyek S yang diterma
          karena mampu memberikan nilai NPV positif yang terbesar.


e. Definisikan Internal rate of return (IRR). Bagaimana IRR dari masing-masing
   proyek? Apa alasan di balik metode IRR? Berdasarkan IRR, proyek mana yang akan
   diterima jika kedua proyek bersifat independen? mutually exclusive?


   Jawab :
   IRR atau Internal Rate of Return adalah : tingkat pengembalian yang menyebabkan
   NPV proyek sama dengan nol atau tingkat present value cash inflow sama dengan
   present value cash outflow.


   Alasan dibalik metode IRR adalah : IRR merupakan suatu persentase tingkat
   pengembalian proyek berdasarkan pada arus kas yang diperkirakan. Jika IRR
   melebihi tingkat pengembalian yang diinginkan, maka proyek bisa diterima, tetapi
   sebaliknya apabila IRR kurang dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek
   tidak dapat diterima.


   IRR untuk proyek L :
   Berdasarkan teknik coba-coba/ trial and error maka di dapat nilai r untuk proyek L
   adalah 18% dan 19%

   PV untuk r 18% = $ 501,280559, NPV = 500 – 501,280559 = -1,2805594

   PV untuk r 19% = $ 491,232578, NPV = 500 – 491,232578 = 8,76742195

   Maka IRRL = 18 + -1,2805594/ (-1,2805594 - 8,76742195) x (19- 18)

   = 18 + 0,12744444 x 1

  = 18 + 0,00127444 = 18,13%

   IRR untuk proyek S :

   Berdasarkan teknik coba-coba/ trial and error maka di dapat nilai r untuk proyek S
   adalah 23% dan 24%

   PV untuk r 23% = $503,5368 , NPV = 500 – 503,5368 = -3,5368
PV untuk r 24% = $ 497,2978, NPV = 500 – 497,2978 = 2,702158

   IRRS = 23 + -3,53679/(-3,53679 - 2,702158) x (24-23)

           = 23 + -3,53679/ -6,23895 x (24-23)

           = 23 + 0,5668886591 x (1)

        = 23 + 0,005668886591 = 23,57%

   Berdasarkan IRR pada proyek L dan proyek S maka keputusan yang dapat diambil :

      Jika kedua proyek bersifat indpenden, maka kedua proyek tersebut dapat
      dibiayai/dipilih karena IRRnya lebih besar dibanding cost of capitalnya
      Jika proyek tersebut bersifat mutually exclusive, maka dipilih proyek yang
      memiliki IRR paling besar di banding cost of capitalnya, maka yang dipilih adalah
      proyek S.


f. Definisikan Profitability Index (PI)? Bagaimana PI pada masing-masing proyek? Apa
   alasan dibalik metode PI ? Berdasarkan Nilai PI, mana proyek yang diterima jika 2
   proyek tersebut independen? Mutually exclusive?


   Jawab :
   PI (Profitability Index) adalah : Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI
   menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa mendatang dengan arus
   kas keluar awalnya.


   Perhitungan PI untuk masing-masing proyek
   Proyek L :


   PI = Penjumlahan nilai arus kas sekarang                      atau PV cash inflow
                  Investasi saat ini                                  PV cash outflow


                50                300               400
                         1                 2                 3
           (1    0 ,1)       (1    0 ,1)       (1    0 ,1)
   PIL =
                                  500
                                           0
                             (1    0 ,1)
50        300            400
         1,1       1, 21         1,331        45 , 455        247 ,934          300 ,526         593 ,915
     =                                                                                                         1,188
                     500                                          500                              500


   Proyek S :

                  350                   250                 100
                             1                    2                  3
             (1      0 ,1)         (1     0 ,1)        (1    0 ,1)
   PIS =
                                        500
                                                  0
                                   (1     0 ,1)


               350         250          100
               1,1       1, 21          1,331         318 ,182           206 , 612     75 ,131      599 ,525
         =                                                                                                        1,120
                             500                                          500                         500


   Berdasarkan nilai PI untuk kedua proyek tersebut, maka :

         Jika kedua proyek bersifat individual, maka kedua proyek dapat di terima/
         dibiayai karena PI > 1
         Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive, maka proyek yang diterima adalah
         proyek dengan PI lebih besar, maka yang diterima adalah proyek S : PIS > PIL




g. Gambar profil NPV untuk proyek L dan proyek S. Kapan discount rate dari profile-
   profil tersebut bersilang? Lihat grafik profil NPV tanpa mengacu pada NPV aktual
   dan IRR, manakah proyek yang harus diterima jika kedua proyek independen dan
   mutually exclusive? Jelaskan! Jawaban anda berlaku untuk semua discount rate
   kurang dari 23,6%.

   Jawab:

    Proyek Proyek
               L                  S      k                  PV L                NPV L            PV S            NPV S
         -500                -500                 0% Rp750,00                   Rp250,00 Rp700,00 Rp200,00
             50                  350              5% Rp665,26                   Rp165,26 Rp646,47 Rp146,47
           300                   250          10% Rp593,91                       Rp93,91 Rp599,92                 Rp99,92
           400                   100          15% Rp533,33                       Rp33,33 Rp559,14                 Rp59,14
                                              18%                                    Rp0,00
20% Rp481,48 (Rp18,52) Rp523,15                        Rp23,15
                                        24%                                                     Rp0,00
                                        25% Rp436,80 (Rp63,20) Rp491,20                        (Rp8,80)




                                                        Profil NPV
              Rp300.00

              Rp250.00

              Rp200.00

              Rp150.00
                                                                                                    NPV L
       NPV




              Rp100.00
                                                                                                    NPV S
               Rp50.00

                  Rp0.00
                               0%              5%         10%            15%       20%   25%
              (Rp50.00)

             (Rp100.00)


    Untuk Crosser Rate di peroleh sbb :

             Year                      Proyek L                           Proyek S                Selisih
              0                         (500)                                  (500)                0

              1                           50                                   350                 -300
              2                          300                                   250                  50
              3                          400                                   100                 300



              IRR untuk arus kas selisih :

                             300              50              300
              0     0              1                2                3
                        (1    r)         (1    r)        (1     r)


    Dari perhitungan trial and error di dapat tingkat bunga adalah 9% dan 8%

IRR = Bunga rendah + NPV pada bunga rendah____________________ x (bunga tinggi-bunga rendah)
                     NPV pada bunga rendah – NPV pada bunga tinggi
3,2388355
           =8+                                x (9      8)
                  3,2388355    1,4903141


          = 8 + 0,6848663658 x 1

          = 8 + 0,685 = 8,68%

Dengan melihat grafik profil NPV tanpa mengacu pada NPV aktual ataupun IRR maka dapat
dilihat IRRS nilainya tetap dan S memiliki nilai IRR yang lebih tinggi tanpa melihat tingkat
biaya modalnya. Namun NPV akan bervariasi tergantung pada tingkat biaya modal dan
proyek dengan NPV yang lebih tinggi bergantung pada biaya modal aktualnya. Lebih spesifik
lagi L akan memiliki nilai NPV yang lebih tinggi jika biaya modalnya dibawah 8,68%, tapi S
akan memiliki nilai NPV yang tinggi jika biaya modalnya diatas 8,68% yang akan di terima
jika :

         Jika proyek bersifat independen, dilihat biaya modal dari kedua proyek tersebut. Jika
         biaya modal lebih kecil dari IRRnya, maka kedua proyek memiliki NPV lebih besar
         dan bisa di terima. Tetapi sebaliknya apabila biaya modal kedua proyek lebih kecil
         dari IRR maka kedua proyek akan di tolak.
         Jika proyek bersifat mutually exclusive maka tingkat bunga di bawah titik persilangan
         atau di bawah 8,68% maka yang akan diterima adalah proyek Lm tapi jika tingkat
         bunga berada diatas titik persilangan (diatas 8,68%) maka yang diterima adalah
         proyek S, karena provil NPV nya berada diatas provil NPV L




                                             Profil NPV
         Rp300.00

         Rp250.00

         Rp200.00
                                                     Tingkat
         Rp150.00                                    persilangan
                                                                                    NPV L
   NPV




         Rp100.00
                                                                                    NPV S
          Rp50.00              Tingkat IRR
                                                                             IRRS
                               8,68%
            Rp0.00
                        0%          5%        10%            15%     20%   25%
          (Rp50.00)
                                                              IRRL
         (Rp100.00)
h. Apakah yang menjadi dasar penyebab konflik antara NPV dan IRR? Di bawah
   kondisi yang bagaimana dapat terjadi konlik? Mana metode yang paling baik?
   Jelaskan!
   Jawab :
   Yang menyebabkan konflik antara NPV dan IRR adalah metode NPV secara implisit
   mengasumsikan bahwa arus kas proyek di investasikan kembali pada tingkat bunga
   sebesar biaya modal proyek. Sedangkan IRR secara implisit mengasumsikan bahwa
   arus kas proyek diinvestasikan kembali pada tingkat bunga sebesar IRR proyek.
   Kondisi yang mengakibatkan konflik terhadap kedua metode, apabila ada dua proyek
   yang bersifat mutualy exclusive. Apabila tingkat biaya modal lebih rendah dari
   tingkat persilangan kedua proyek tersebut maka kedua metode akan mengalami
   konflik, dimana NPV lebih memilih proyek yang memberikan NPV yang lebih tinggi,
   tetapi IRR memilih tingkat pengembalian internal yang lebih besar (IRR yang lebih
   besar).
   Ada 2 kondisi dasar yang menyebabkan NPV bertentangan dengan IRR :
   1. Terdapat perbedaan waktu dimana sebagian besar arus kas dari satu proyek yang
      diterima lebih awal sementara sebagian arus kas dari proyek yang lain di terima
      belakangan.
   2. Terdapat perbedaan ukuran atau skala proyek dimana jumlah yang dinvestasikan
      kedalam satu proyek lebih besar dibandingkan yang lainnya.


      Metode yang dinilai lebih baik jika terjadi konflik adalah metode NPV, karena
      metode NPV memberikan penilaian tentang opportunity cost dari arus kas suatu
      proyek. Dengan NPV arus kas penerimaan suatu proyek di diskontokan dengan
      opportunity costnya. Opportunity cost pada NPV adalah sama dengan tingkat
      keuntungan yang disyaratkan investor pada proyek atau sebesar biaya modal
      proyek. Asumsi reinvestasi sebesar biaya modal lebih dapat di terima karena lebih
      mendekati pada kenyataan.


i. Definisikan tentang MIRR? Hitung MIRR untuk proyek L dan S! Apa keuntungan
   dan kerugian dari MIRR vis-a-vis dengan regular IRR ? Apa kekurangan dan
   kelebihan MIRR vis-a-vis dengan NPV?
Jawab :
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value biaya = present
value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari arus kas masuk
yang digandakan dengan biaya modal.


Perhitungan MIRR :
Proyek L



                          Tahun                        Proyek L
                                0                        (500)
                                1                             50
                                2                         300
                                3                         400



       Biaya modal proyek : 10 %

                                              n
                                                                       n 1
                                                   CIF t (1    k)
                       Nilai ter min al      t 0
       PV biaya =                        n                         n
                        (1      MIRR )            (1   MIRR )


       Nilai awal = $ 500

       Nilai terminal = $ 50(1,10)2 + $ 300(1,10)1 + $ 400(1,10)0

                        = $790,5

       MIRR :

                     $ 790 ,5
       $500 =                    3
                (1    MIRR )


       $500 (1+MIRR)3 = $790,5

       (1+MIRR)3 = $790,5/$500

       (1+MIRR)3 = 1,581

       1+MIRR         = 3 1,581
1+MIRR      = 1,165

         MIRRL      = 1,165 – 1 = 0,165 = 16,5%

    MIRR S :

    Nilai awal = $ 500

    Nilai Terminal = 350(1,10)2 + 250(1,10)1+ 100(1,10)0

    = $798,5

    (1+MIRR)3 = 798,5/500

    (1+MIRR)3 = 1,597

    1+MIRR     = 3 1,597

    1 + MIRR = 1,169 = MIRR = 0,169 = 16,9%

MIRR memiliki kelebihan dibandingkan IRR karena MIRR mengasumsikan arus kas
dari proyek di investasikan kembali (digandakan) dengan menggunakan biaya modal.
Selain itu MIRR juga dapat menghindari masalah multiple IRR yang terjadi pada metode
IRR.

MIRR jika dibandingkan dengan NPV memiliki kesamaan hasil keputusan jika kedua
proyek memiliki skala yang sama dan usia proyek yang sama, tetapi jika kedua proyek
bersifat mutually exclusive yang memiliki perbedaan ukuran dan jangka waktu, maka
penilaian NPV untuk pengambilan keputusan proyek yang akan diambil lebih tepat,
karena NPV akan mengarahkan kepada pilihan yang akan memaksimalkan nilai dalam
hal ini berapa besar tambahan nilai yang diberikan dari masing-masing proyek kepada
perusahaan.

j. Sebagai proyek terpisah (proyek P). Fast Food sedang mempertimbangkan
  mensponsori sebuah paviliun di pekan raya dunia yang akan datang. Paviliun akan
  menelan biaya $ 1,6 juta, dan diharapkan akan menghasilkan $ 10 juta dari arus kas
  masuk tambahan selama satu tahun operasi. Namun, kemudian akan mengambil satu
  tahun lagi, dan mengeluarkan $ 10 juta sebagai biaya, untuk menghancurkan situs
tersebut dan mengembalikannya ke kondisi aslinya. Dengan demikian, diharapkan
    proyek arus kas bersih P terlihat seperti ini (dalam juta dolar)




                                      Year                                    Cash Flow
                                           0                                     ($1,6)
                                           1                                       10
                                           2                                      (10)



    Proyek ini di estimasi menjadi beberapa resiko, dan karena itu biaya modalnya adalah
 10%. Bagaimana NPV proyek P ini? IRR dan MIRR nya? Gambar profile NPV proyek P
 ini! Apakah proyek P memiliki cash flow yang normal atau tidak? Apakah proyek ini
 layak untuk diterima?

 Jawab :

 NPV proyek P :

            n
                    CF t
 NPV                             t
           t 0   (1         k)


                 1, 6                10           10
 NPV =                  0                  1             2
                                                             1 .6   9 , 091   8 , 264     0 , 7735
         (1,10 )                 (1,10 )       (1,10 )


Proyek P memiliki cash flow yang tidak normal karena di akhir periode proyek ini
memiliki kas keluar.

8-10

Diketahui : Perusahaan Western Carolina Furniture ingin menambah lini baru untuk
produk mixnya. Jalur produksi akan dibangun di ruang yang tidak terpakai di pabrik utama
barat carolina. Harga mesin sesuai faktur akan menjadi sekitar $ 500.000, tambahan lain $
20,000 untuk biaya pengiriman akan diperlukan, dan akan ada biaya tambahan $ 30.000
untuk menginstal peralatan di pabrik barat Carolina. Selanjutnya, persediaan perusahaan
harus ditingkatkan dengan $10,000 untuk menangani lini baru. Mesin ini memiliki umur
ekonomis 4 tahun dan Western Caroline telah memperoleh keputusan pajak khusus yang
menempatkan peralatan di kelas MACRS 3-tahun. Mesin ini diharapkan memiliki nilai
sisa sebesar $ 100,000 setelah 4 tahun penggunaan.

Lini baru akan menghasilkan $ 500,000 dalam pendapatan tambahan di setiap 4 tahun
yang akan datang. 60 persen dari pendapatan akan diperlukan untuk menutupi biaya tunai
operasi. Tarif pajak perusahaan adalah 40 persen dan secara keseluruhan biaya modal rata-
rata tertimbang adalah 10 persen

a) (1).     Membangun laporan peningkatan arus kas operasional selama empat tahun
proyek beroperasi.
     (2). Apakah laporan kas flow anda memasukkan beberapa aliran finansial seperti
biaya bunga atau dividend? Kenapa?
     Jawab :
     1). Incremental statement operational Western Carolina Furniture
     Pendapatan tambahan                 : $500.000
     Biaya operasi tunai                 : ($300.000)
     Depresiasi                          : ($112.500)
     EBIT                                : $87.500
     Pajak (40%)                         : ($35.000)
     EAT                                  $52.500


     Operating Cash Flow : EAT + Depresiasi = $52.500 + $112.500 = $165.000
Note : Depresiasi with straigh line methode
2.) Laporan aliran kas (cash flow) seharusnya tidak memasukkan biaya bunga ataupun
deviden karena biaya bunga sudah diperhitungkan dalam biaya modal (WACC) yaitu
sebagai biaya hutang. Jika kita juga memperhitungkan biaya bunga dalam menghitung
arus kas akan terjadi perhitungan ganda (double counting). Oleh karena itu dalam
memperkirakan arus kas operasi suatu proyek, kita dapat menganggap seolah-olah proyek
tersebut dibiayai dengan 100% modal sendiri.


b). Pertambahan aliran kas dapat juga diestimasi sebagai penerimaan setelah pajak
ditambah dengan tabungan pajak penyusutan. Gunakan pendekatan ini untuk mencari
aliran kas operasi tahun pertama proyek.
Estimasi persyaratan investasi :
       Harga mesin                                       : ($500.000)
       Biaya pengiriman                                  : ($20.000)
       Biaya penginstalan peralatan di pabrik            : ($30.000)
       Biaya tambahan persediaan                         : ($10.000)
                          Total investasi                 ($560.000)




  Skedul Penyusutan :
       Biaya peralatan = $550.000; MACRS kelas 3 tahun

                                 _______________Tahun______________________
                                                1                     2              3              4
  Tingkat penyusutan MACRS                      33%             45%                 15%            7%

  Beban penyusutan peralatan                 $181.500       $247.500             $82.500      $38.500

  Arus kas akhir :

  Nilai sisa                                             $100.000

  Pajak atas nilai sisa                                  ($40.000)

  Pemulihan modal kerja operasi bersih                   $10.000

  Arus kas terminasi                                     $70.000

Arus Kas Operasi Bersih :


                                  Tahun ke-1        Tahun ke-2        Tahun ke-3           Tahun ke-4
Pendapatan                         $500.000         $500.000          $500.000             $500.000
Biaya tetap (60%x$500.000)         $300.000         $300.000           $300.000          $300.000
Penyusutan                         $181.500         $247.500           $82.500           $38.500

EBIT                               $18.500          ($47.500)         $117.500           $161.500

Pajak (40%)                        $7.400           ($19.000)         $47.000            $64.600

NOPAT                              $11.100           ($28.500)        $70.500            $96.900
Ditambahkan kembali:             $181.500        $247.500           $82.500           $38.500
penyusutan

Arus kas operasi             $192.600                $219.000        $153.000          $135.400


Arus kas proyek :
                     0                  1                 2               3                     4




Arus kas operasi    ($560.000)          $192.600         $219.000       $153.000         $135.400

Arus kas akhir      _ -      _              -   __            - _             _____        $70.000

Arus kas proyek     ($560.000)       $192.600            $ 219.000       $153.000         $205.400



c). 1). Anggap bahwa perusahaan telah mengeluarkan $100.000 pada tahun yang lalu untuk
       merehabilitasi/memperbaiki bagian lini produksi. Haruskah biaya ini dimasukkan ke
       dalam analisis? Jelaskan! Apakah tidak merubah aliran biaya operasi yang
       dikembangkan pada bagian a.
   2). Diasumsikan bahwa ruang yang tidak terpakai dapat di leasing ke perusahaan lain
       sebesar $25.000 pertahun. Haruskah ini dimasukkan kedalam analisis? Jika demikian,
       bagaima?
   3). Akhirnya, diasumsikan bahwa lini produk baru diharapkan menurunkan penjualan lini
       lain perusahaan sebesar $50.000 pertahun. Haruskah ini dimasukkan kedalam
       analisis? Jika iya, bagaimana?


       Jawab :
   1) Biaya yang dikeluarkan perusahaan pada masa lalu sebelum proyek berjalan, tidak
       dimasukkan kedalam analisis karena perusahaan tidak dapat memperoleh kembali
       biaya yang sudah dikeluarkan tersebut, dan biaya tersebut merupakan biaya yang
       tidak bersifat incremental (biaya yang tidak berubah walaupun perusahaan jadi
       mengambil proyek atau tidak) yang disebut sunk cost.
   2) Biaya yang timbul akibat adanya kesempatan lain (opportunity cost) perlu
       diperhitungkan dalam analisis karena biaya kesempatan yang timbul jika perusahaan
tidak menggunakan aset yang dimikinya untuk proyek yang di analisis. Biaya
      kesempatan ini dapat dimasukkan kedalam arus kas berupa biaya tunai yang akan
      mempengaruhi cashflow.
   3) Efek dari proyek baru yang akan dijalankan terhadap proyek-proyek yang sudah ada
      menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis arus kas suatu proyek, karena akibat
      dari memilih suatu proyek yang akan memberikan dampak kanibalisasi bagi lini lain
      dalam perusahaan akan menyebabkan arus kas yang hilang dari lini lain perusahaan
      sehingga arus kas yang hilang tersebut akan dibebankan pada proyek baru.


d). Apakah yang menjadi investasi awal bersih dari Western Carolina pada proyek ini?
   Berdasarkan pada cash flow, berapa nilai NPV,IRR,dan MIRR proyek tersebut? Apakah
   indikator-indikator tersebut mengindikasikan bahwa proyek tersebut dapat diterima?
   Jawab :
   Net investment outlay atau investasi awal adalah arus kas yang terjadi pada waktu
   investasi dilakukan t=0. Arus kas ini biasanya terdiri dari harga beli suatu aktiva
   ditambah biaya transportasi dan pemasangan, perubahan pada net working capital dan
   lain-lain. Net investment outlay merupakan bentuk pengeluaran investasi perusahaan.
   Pada perusahaan Western Carolina yang menjadi net investment outlaynya adalah :
  Harga mesin sebesar $500.000, Biaya pengiriman sebesar $20.000, Biaya penginstalan
  peralatan di pabrik sebesar $30.000, Biaya tambahan persediaan sebesar $10.000.


      Berdasarkan cash flow estimasi proyek, nilai NPV, IRR dan MIRR adalah sebagai
  berikut :


                                Western Carolina Furniture
                       Year                                         CF
                         0                                      ($560.000)
                         1                                       $192.600
                         2                                      $ 219.000
                         3                                       $153.000
                         4                                       $205.400
n
                    CF t
NPV                            t
         t 0   (1         k)

                   560 . 000              192 . 600             219 . 000             153 . 000        205 . 400
                                   0                        1                2                    3                 4
               (1        0 ,1)            (1        0 ,1)       (1   0 ,1)        (1      0 ,1)       (1    0 ,1)


       = - 560.000 + 175.091 + 180.992 + 114.951 + 140.291

       = $51.325

IRR

NPV= 0 , dengan metode trial and error di dapat tingkat bunga 15 % dan 14%

         Year                                        CF                          DF 14%                    DF 15%
               0                              ($560.000)                         -560.000                  -560.000
               1                               $192.600                          168.947                   167.478
               2                               $ 219.000                         168.513                   165.595
               3                               $153.000                          103.271                   100.600
               4                               $205.400                          121.613                   117.438
                                                    NPV                           2.344                     -8.889



IRR = 14 + 2344/(2344-(-8889)) x (15-14) = 14 + 2344/11233 = 14 + 0,2086708804
      = 14,21%


MIRR :

                     n
                                                    n 1
                          CIF t (1             k)
                    t 0
PV Biaya =                                      n
                         (1            MIRR )

                                          3                          2                            1                     0
               192 . 600 (1,1)                  219 . 000 (1,1)          153 . 000 (1,1)              205 . 400 (1,1)
560.000 =                                                                         4
                                                                (1   MIRR )


560.000 = 256350,6 +264990 + 168300 + 205400/ (1+MIRR)4

560.000 = 895040,6 / (1+MIRR)4

(1+MIRR)4 = 895040,6/560.000
(1+MIRR)4 = 1,598286786

       (1+MIRR) = 4 1,598286786

       (1+MIRR) = 1,124381463

       MIRR = 1,124381463 – 1

       MIRR = 0,124381463 = 12,44%

       Berdasarkan indikator-indikator penilai investasi yaitu NPV, IRR dan MIRR, maka
proyek yang direncanakan oleh Western Carolina Furniture layak untuk di biayai karena NPV
bernilai positif, IRR dan MIRR nilainya melebihi WACC yaitu 11.92% dan 11,14%.

e). Asumsikan bahwa proyek yang akan dijalankan merupakan proyek pengganti dari pada
  proyek baru, atau proyek perluasan. Gambarkan bagaimana analisis akan berbeda untuk
  proyek pengganti.

  Jawab :

  Analisis terhadap proyek replacement atau pengganti pada umumnya berfokus kepada
  penghematan biaya. Analisis proyek seperti ini (proyek pengganti) lebih rumit karena
  hampir seluruh arus kas merupakan arus kas tambahan, yang dihitung dengan mengurangi
  angka biaya baru dari angka biaya lama. Selisihnya itulah yang merupakan penghematan.
  Karena itu dalam proyek replacement prinsip incremental sangat diutamakan. Komponen-
  komponen yang perlu diperhatikan dalam analisis proyek replacement adalah :

        1. Kas yang diterima dari penjualan perlengkapan lama yang akan di ganti
            merupakan arus kas masuk bagi proyek pengganti
        2. Jika perlengkapan lama dijual dibawah nilai buku, maka akan ada penghematan
            pajak. Jika dijual diatas nilai buku maka ada pajak untuk keuntungan (selisih
            harga jual dengan nilai buku).
f). Jelaskan apa yang dimaksud dengan estimasi arus kas bias? Apa yang menjadi langkah
  bagi manajer Western Carolina agar dapat mengeluarkan insentif untuk bias ini dalam
  proses pengambilan keputusan?
  Jawab :
  Estimasi arus kas bias adalah kondisi dimana manajer cenderung terlalu optimistik,
  pendapatan cenderung overstated dan biaya cenderung understated. Yang harus dilakukan
oleh manager Western Carolina furniture agar tidak melakukan estimasi arus kas bias
  adalah dengan meperhatikan dan mengidentifikasi arus kas yang relevan dalam sebuah
  proyek, memperhitungkan resiko yang juga ada dalam estimasi arus kas proyek, merubah
  pandangan manager dari yang terlalu optimistik kapada pandangan yang real dan relevan.


g). Apakah anda berfikir bahwa proyek tersebut dianggap memiliki indikasi nilai strategis
  naik atau turun berdasarkan nilai NPV? Jika demikian, bagaimana cara menghandlenya?
  Jawab :
  Jika di lihat dari nilai NPV proyek ini memiliki indikasi nilai strategis naik/incremental.
  Jika ingin menambah keuntungan maka perusahaan dapat mengambil proyek ini.


h). Asumsikan bahwa inflasi yang diharapkan sebesar 5% selama empat tahun kedepan.
  Apakah estimasi cash flow Western Carolina real atau nominal? Apakah cash flow yang
  dinyatakan pada waktu 0 dollar atau memiliki kas flow yang telah meningkat ke account
  untuk tingkat inflasi yang diharapkan? Akankah terlihat bahwa 10 persen cost of capital
  real atau nominal? Apakah terlihat current NPV bias karena efek inflasi? Jika demikian
  apa saran dan arahan untuk menghilangkan bias?
  Jawab :
  Jika diasumsikan adanya inflasi, maka estimasi cash flow dari Western Carolina adalah
  estimasi nominal, karena dengan perhitungan arus kas dengan memasukkan inflasi maka
  biaya modal yang digunakan adalah biaya modal yang memiliki premi untuk inflasi seperti
  contohnya WACC karena WACC dihitung dengan pendekatan harga pasar yang pasti
  memperhitungkan inflasi.


i). Untuk analisis yang tidak berhubungan. Ada 2 proyek yang bersifat mutually exclusive,
  yaitu :
            Year                                 Expected net cash flow
                                     Project S                            Project L
             0                      ($50.000)                             ($50.000)
             1                        30.000                               16.750
             2                        30.000                               16.750
             3                           -                                 16.750
             4                           -                                 16.750
Proyek-proyek tersebut menyediakan layanan yang penting, dan karenanya salah satu dari
proyek-proyek tersebut yang akan di harapkan di ulang pada masa mendatang. Kedua
proyek tersebut meiliki cost of capital 10%.

1). Hitung NPV masing-masing tanpa pengulangan

2). Jika ada pendekatan rantai penggantian untuk menentukan perluasan NPV. Proyek
    mana yang akan dipilih?

3). Analisis pengulangan menggunakan pendekatan aquity annual anuity.

4). Saat ini diasumsikan bahwa biaya pengulangan proyek S dalam 2 tahun meningkat
    menjadi 52.500 karena tekanan inflasi. Bagaimana analisis dapat dilakukan dan
    proyek mana yang akan dipilih?

    Jawab :

    1). NPV masing-masing proyek adalah :

    Proyek S : NPV = -50.000/(1,1)0 + 30.000/(1,1)1 + 30.000/(1,1)2

                      = -50.000 + 27.273 + 24.793 = 2066

    Proyek L : NPV = -50.000/(1,1)0 + 16750/(1,1)1 + 16750/(1,1)2 + 16750/(1,1)3 +
                        16750/(1,1)4

                     = -50.000 + 15227 + 13843 + 12585 + 11440 = 3095

    2). Jika ada pendekatan rantai penggantian untuk menentukan perluasan NPV maka
          proyek yang akan dipilih adalah :

    1. Dengan Metode Replacement Chain Approach :

     Year                                     Expected net cash flow
                                Project S                              Project L
      0                         ($50.000)                              ($50.000)
      1                           30.000                                16.750
      2                30.000+ ($50.000)=(20.000)                       16.750
      3                           30.000                                16.750
      4                           30.000                                16.750
NPV proyek S = -50.000/(1,1)0 + 30.000/(1,1)1 + -20.000/(1,1)2 + 30.000/(1,1)3 +
                   30.000/(1,1)4 = -50.000 + 27273 + (16529) + 22539 + 20490 = 3774

Dengan metode replacement chain approach, maka proyek yang akan dipilih adalah proyek S
dengan nilai NPV lebih besar dari proyek L

3). Ulangi analisis dengan menggunakan metode equivalent annual annuity approach

       Jawab :

       NPV S = 2066,                NPV L = 3095

       Mencari nilai EAA : Proyek S




                       0              1            2




       PV 1

       PV2

       2066 = NPV S

       Hitung PV dari NPV 2066.....?

       PVA = PMT (PVIFA, k, n)

       2066 = PMT (PVIFA, 10%, 2)

       PMT = EAA = 2066/1,7355 = 1190
Mencari EAA Proyek L :




                                         0           1           2              3          4

                     PV1

                     PV2

                     PV3

                     PV4

                     3095

                     PVA = PMT (PVIFA, 10%, 4)

                     3099 = PMT (3,1699)

                     PMT = EAA = 3099/3,1699 = 978

Karena EAA proyek S lebih besar dari EAA proyek L, maka proyek S yang lebih baik.

4). Diasumsikan bahwa biaya proyek replikasi untuk proyek S dalam 2 tahun akan
    meningkat menjadi $52.500 karena tekanan inflasi. Bagaimana menganalisisnya dan
    proyek mana yang akan di pilih ?

    Jawab :

    Biaya proyek meningkat menjadi $52.500




                                        0          1            2           3          4



                                    -50.000       30.000      30.000       30.000   30.000

                                                             -52.500
                                                            -22.500

NPV S dengan inflasi = -50.000 + 30.000/(1,1)1 + -22.500/(1,1)2 + 30.000/(1,1)3 + 30.000
                        (1,1)4 = -50.000 + 27273 + -18595 + 22539 + 20490 = 1707
NPV proyek S setelah di tambah inflasi nilainya lebih kecil di banding proyek L, sehingga
proyek L dinilai lebih baik.

j). Western Carolina juga mempertimbangkan proyek yang lain yang memiiliki waktu proyek
   selama 3 tahun yaitu berupa mesin yang mesin tersebut akan total tidak dapat di pakai lagi
   setelah 3 tahun. Tetapi , jika proyek tersebut di hentikan sebelum akhir 3 tahun, mesin
   tersebut akankah memiliki nilai sisa yang positif (atau nilai yang di hentikan). Berikut
   adalah estimasi cash flow proyek :

            Year                   Initial investment and       End of year salvage value if
                                    operating cash flow                 abondened
              0                           ($5.000)                        $5.000
              1                             2100                           3100
              2                             2000                           2000
              3                             1750                             0
Gunakan 10 % cost of capital. Bagaimana NPV proyek tersebut jika beroperasi penuh selama
3 tahun? Apakah NPV akan berubah jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada
akhir tahun ke 2? Atau akhir tahun ke 1? Berapa economic life optimal dari proyek tersebut?

Jawab :

NPV proyek jika di lakukan penuh selama 3 tahun = -5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)2 +
                                    1750 (1,1)3 = -5000 + 1909 + 1653 + 1315 = -123

Jika proyek di jalankan sampai akhir tahun ke 3 NPV yang diperoleh adalah negatif sehingga
proyek akan di tolak.

Tapi jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun ke 2 maka NPV nya
adalah :

NPV = -5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)2 + 2000/(1,1)2 = -5000 + 1909 + 1653 + 1653= 215,
NPV bernilai positif, sehingga proyek ini masih bisa diterima dengan mengoperasikannya
hanya selama 2 tahun, kemudian di jual kembali.

Jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun 1 maka NPV nya adalah :
NPV = - 5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)1 = -5000 + 1909 + 1818 = -1273, maka
meninggalkan proyek pada akhir tahun 1 masih tidak menguntungkan karena penerimaan PV
pada tahun 2 dan ke tiga lebih besar.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
Lambok_siregar
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 

Mais procurados (20)

Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 

Semelhante a Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
teskomputer
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
derezara
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
jampang1
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
Usman Fadholy
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
PutratamaAdhityoKres
 
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.pptStudy_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
RizalPrambudi2
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
Iffa Tabahati
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Restu Pamungkas
 

Semelhante a Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem (20)

Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan Manfaat
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
 
Analisis Bisnis.pptx
Analisis Bisnis.pptxAnalisis Bisnis.pptx
Analisis Bisnis.pptx
 
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.pptStudy_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
Study_Kelayakan_Bisnis_Penilain_Investas.ppt
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 

Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

  • 1. Chapter Review-Problem 7-12 Bos anda Chief Financial Officer (CFO) untuk perusahaan Fast Food, Inc. Meminta anda menghandel estimasi cash flow untuk 2 proposal proyek. Proyek L meliputi penambahan item baru untuk lini makanan beku perusahaan. Hal ini akan memerlukan beberapa waktu untuk membangun pasar untuk produk tersebut. Oleh karena itu cash inflow harus meningkat dari tahun ke tahun. Proyek S adalah penambahan lini yang sudah ada, oleh karena itu cash flow harus menurun dari waktu ke waktu. Dari kedua proyek tersebut memiliki umur ekonomis 3 tahun karena Fast Food direncanakan untuk mengenalkan makanan beku yang sama sekali baru pada saat itu. Berikut adalah cash flow bersih yang di estimasi (dalam ribuan dolar) Year Expected net cash flow (dalam ribuan dolar) Project L Project S 0 ($ 500) ($ 500) 1 50 350 2 300 250 3 400 100 Depresiasi, pemyelamatan nilai-nilai, modal kerja bersih yang diminta dan efek pajak semuanya telah masuk dalam flow tersebut. CFO juga membuat penilaian resiko subjektif dari masing-masing proyek dan dia menyimpulkan bahwa kedua proyek tersebut memiliki karakteristik resiko yang berbeda bagi rata-rtaa proyek perusahaan. Secara keseluruhan biaya modal dari fast food adalah 10,0%. Anda harus menentukan manakah salah satu dari 2 proyek tersebut yang harus diterima a. Apa perbedaan antara proyek independen dan mutually exclusive? Dan antara proyek normal dan tidak normal? Jawab : Perbedaan antara proyek independen dan mutually exclusive adalah :
  • 2. Proyek independen adalah : jika arus kas pada proyek tersebut tidak terpengaruh kepada arus kas proyek yang lain. Proyek Mutually Exclusive adalah : jika arus kas suatu proyek dapat terpengaruh dengan penerimaan arus kas proyek yang lain. Perbedaan antara proyek normal dan tidak normal adalah : Proyek dengan arus kas normal memiliki arus keluar, atau biaya, pada tahun pertama (atau tahun 0) diikuti oleh serangkaian arus kas masuk. Proyek dengan arus kas tidak normal memiliki satu atau lebih aliran arus keluar pada akhir periode. Berikut adalah beberapa contoh.: Inflow (+) Or Outflow (-) In Year 0 1 2 3 4 5 Normal - + + + ++ - - + + ++ - - - + ++ Nonnormal - + + + + - - + + - + - + + + - - - b. Apa yang dimaksud dengan payback period? Dan cari payback untuk proyek L dan proyek S. Apa alasan dari hasil yang diperoleh dalam perhitungan payback proyek tersebut? Berdasarkan kriteria payback, proyek mana yang harus diterima jika penerimaan payback FastFood maksimun adalah 2 tahun dan proyek L dan S adalah independen? Akankah keputusan penerimaan dapat dirubah jika kedua proyek tersebut bersifat mutually exclusive? Jawab: Pay back period adalah : jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup biaya proyek (dengan arus kas proyek). Atau seberapa lama waktu untuk memeroleh kembali uang yang telah dikeluarkan untuk proyek Payback period untuk proyek L tanpa diskonto / regular :
  • 3. Year NCF Cumulative 0 ($ 500) - $500 1 50 - 450 2 300 - 150 3 400 250 Payback Period Proyek L = 2 + 150/400 = 2 + 0,4 = 2,4 tahun Pay back period untuk proyek S tanpa diskonto/ regular Year NCF Cumulative 0 ($500) - $ 500 1 350 -150 2 250 100 3 100 200 Payback Period untuk proyek S = 1 + 150/250 = 1 + 0,6 = 1,6 tahun Payback dengan diskonto : Untuk proyek L Year Proyek L PV (10%) Cumulative 0 ($500) ($500) - $ 500 1 50 46 - 454 2 300 248 - 206 3 400 301 95 Payback period untuk proyek L (cumulative) = -$500, -
  • 4. = 2 + 206/301 = 2 + 0,7 = 2,7 tahun Proyek S Year Proyek S PV (10%) Cumulative 0 ($500) ($500) -$500 1 350 318 -182 2 250 207 25 3 100 75 100 Payback Period untuk proyek S = ($500) + 318 + 182 = 0 = 1 + 182/207 = 1 + 0,9 = 1,9 tahun Kriteria payback period adalah : pada umumnya untuk payback period yang paling di sukai adalah yang memberikan waktu terpendek untuk menutup biaya modal. Semakin pendek waktu pengembalian biaya modal dalam suatu proyek maka proyek tersebut memiliki resiko yang lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik. Jadi dari 2 perhitungan payback period, yang di diskontokan maupun yang tidak, proyek yang dipilih adalah : Proyek S. Karena memberikan waktu terpendek di bawah dua tahun. Jika kedua proyek bersifat independen, dan maksimum payback yang diterima perusahaan adalah 2 tahun, maka proyek yang di terima adalah proyek S. Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive, pada perhitungan payback period, keputusan proyek yang diterima tetap S karena persyaratan yang diminta perusahaan dimana waktu pengembalian modal maksimum adalah 2 tahun. c. Apakah perbedaan antara regular payback dengan discounted payback ? Apa kerugian utama dari discounted payback? Apakah metode payback dalam kondisi real digunakan pada keputusan penganggaran modal?
  • 5. Jawab : Regular payback adalah : payback period yang tidak memperhitungkan biaya modal keseluruhan yang dikeluarkan untuk proyek tersebut (biaya hutang atau biaya ekuitas yang dikeluarkan untuk proyek tersebut) dan tidak memperhitungkan nilai sekarang dari penerimaan arus kas yang di estimasi atau diharapkan. Discounted payback adalah : metode payback dengan mendiskontokan arus kas yang di harapkan dengan biaya modalnya dan memperhitungkan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan. Kerugian dari discounted payback periode adalah : Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan Tidak mempertimbangkan cash flow yang keluar atau masuk setelah payback period Tidak memberikan informasi mengenai return suatu proyek dalam persentase. Metode payback period walaupun memiliki kelemahan tetapi masih dapat memberikan informasi seberapa lama modal yang di keluarkan akan terikat pada proyek tersebut, sehingga mampu memberikan informasi tingkat resiko dan likuiditas proyek tersebut. d. Definisikan tentang Net Present Value (NPV) ? Bagaimana NPV pada masing-masing proyek? Apa alasan dibalik metode NPV ? Berdasarkan Nilai NPV, mana proyek yang diterima jika 2 proyek tersebut independen? Mutually exclusive? Jawab: Net present value (NPV) adalah : metode penilaian usulan investasi yang sama dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa depan yang didiskontokan menggunakan biaya modal. Metode NPV di pandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek karena metode ini memfokuskan pada kontribusi proyek terhadap kemakmuran pemegang saham. Perhitungan NPV untuk masing-masing proyek :
  • 6. Proyek L : Tahun Proyek L 0 (500) 1 50 2 300 3 400 NPV = -$ 500 + (50/(1,1)1) + (300/(1,1)2) + (400/(1,1)3) = -$ 500 + 45 + 248 + 301 = $ 94 Proyek S : Year Proyek S 0 ($500) 1 350 2 250 3 100 NPV = -$500 + 318 + 207 + 75 = $100 Alasan dibalik metode NPV : Metode NPV adalah aplikasi analisis biaya keuntungan secara langsung, NPV hanya mengukur manfaat melalui penjumlahan nilai-nilai yang saat ini dari arus kas dikurangi biaya. Maka NPV merupakan suatu ukuran kontribusi proyek terhadap nilai. Jika NPV positif maka proyek bisa diterima, Jika NPV negatif proyek tidak dapat diterima. Berdasarkan nilai NPV yang di peroleh dari dua proyek diatas yaitu proyek L dan proyek S, maka : Jika kedua proyek bersifat independen, maka kedua proyek bisa diterima dan bisa dibiayai.
  • 7. Jika kedua proyek bersifat muatually exclusive, maka proyek S yang diterma karena mampu memberikan nilai NPV positif yang terbesar. e. Definisikan Internal rate of return (IRR). Bagaimana IRR dari masing-masing proyek? Apa alasan di balik metode IRR? Berdasarkan IRR, proyek mana yang akan diterima jika kedua proyek bersifat independen? mutually exclusive? Jawab : IRR atau Internal Rate of Return adalah : tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek sama dengan nol atau tingkat present value cash inflow sama dengan present value cash outflow. Alasan dibalik metode IRR adalah : IRR merupakan suatu persentase tingkat pengembalian proyek berdasarkan pada arus kas yang diperkirakan. Jika IRR melebihi tingkat pengembalian yang diinginkan, maka proyek bisa diterima, tetapi sebaliknya apabila IRR kurang dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek tidak dapat diterima. IRR untuk proyek L : Berdasarkan teknik coba-coba/ trial and error maka di dapat nilai r untuk proyek L adalah 18% dan 19% PV untuk r 18% = $ 501,280559, NPV = 500 – 501,280559 = -1,2805594 PV untuk r 19% = $ 491,232578, NPV = 500 – 491,232578 = 8,76742195 Maka IRRL = 18 + -1,2805594/ (-1,2805594 - 8,76742195) x (19- 18) = 18 + 0,12744444 x 1 = 18 + 0,00127444 = 18,13% IRR untuk proyek S : Berdasarkan teknik coba-coba/ trial and error maka di dapat nilai r untuk proyek S adalah 23% dan 24% PV untuk r 23% = $503,5368 , NPV = 500 – 503,5368 = -3,5368
  • 8. PV untuk r 24% = $ 497,2978, NPV = 500 – 497,2978 = 2,702158 IRRS = 23 + -3,53679/(-3,53679 - 2,702158) x (24-23) = 23 + -3,53679/ -6,23895 x (24-23) = 23 + 0,5668886591 x (1) = 23 + 0,005668886591 = 23,57% Berdasarkan IRR pada proyek L dan proyek S maka keputusan yang dapat diambil : Jika kedua proyek bersifat indpenden, maka kedua proyek tersebut dapat dibiayai/dipilih karena IRRnya lebih besar dibanding cost of capitalnya Jika proyek tersebut bersifat mutually exclusive, maka dipilih proyek yang memiliki IRR paling besar di banding cost of capitalnya, maka yang dipilih adalah proyek S. f. Definisikan Profitability Index (PI)? Bagaimana PI pada masing-masing proyek? Apa alasan dibalik metode PI ? Berdasarkan Nilai PI, mana proyek yang diterima jika 2 proyek tersebut independen? Mutually exclusive? Jawab : PI (Profitability Index) adalah : Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa mendatang dengan arus kas keluar awalnya. Perhitungan PI untuk masing-masing proyek Proyek L : PI = Penjumlahan nilai arus kas sekarang atau PV cash inflow Investasi saat ini PV cash outflow 50 300 400 1 2 3 (1 0 ,1) (1 0 ,1) (1 0 ,1) PIL = 500 0 (1 0 ,1)
  • 9. 50 300 400 1,1 1, 21 1,331 45 , 455 247 ,934 300 ,526 593 ,915 = 1,188 500 500 500 Proyek S : 350 250 100 1 2 3 (1 0 ,1) (1 0 ,1) (1 0 ,1) PIS = 500 0 (1 0 ,1) 350 250 100 1,1 1, 21 1,331 318 ,182 206 , 612 75 ,131 599 ,525 = 1,120 500 500 500 Berdasarkan nilai PI untuk kedua proyek tersebut, maka : Jika kedua proyek bersifat individual, maka kedua proyek dapat di terima/ dibiayai karena PI > 1 Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive, maka proyek yang diterima adalah proyek dengan PI lebih besar, maka yang diterima adalah proyek S : PIS > PIL g. Gambar profil NPV untuk proyek L dan proyek S. Kapan discount rate dari profile- profil tersebut bersilang? Lihat grafik profil NPV tanpa mengacu pada NPV aktual dan IRR, manakah proyek yang harus diterima jika kedua proyek independen dan mutually exclusive? Jelaskan! Jawaban anda berlaku untuk semua discount rate kurang dari 23,6%. Jawab: Proyek Proyek L S k PV L NPV L PV S NPV S -500 -500 0% Rp750,00 Rp250,00 Rp700,00 Rp200,00 50 350 5% Rp665,26 Rp165,26 Rp646,47 Rp146,47 300 250 10% Rp593,91 Rp93,91 Rp599,92 Rp99,92 400 100 15% Rp533,33 Rp33,33 Rp559,14 Rp59,14 18% Rp0,00
  • 10. 20% Rp481,48 (Rp18,52) Rp523,15 Rp23,15 24% Rp0,00 25% Rp436,80 (Rp63,20) Rp491,20 (Rp8,80) Profil NPV Rp300.00 Rp250.00 Rp200.00 Rp150.00 NPV L NPV Rp100.00 NPV S Rp50.00 Rp0.00 0% 5% 10% 15% 20% 25% (Rp50.00) (Rp100.00) Untuk Crosser Rate di peroleh sbb : Year Proyek L Proyek S Selisih 0 (500) (500) 0 1 50 350 -300 2 300 250 50 3 400 100 300 IRR untuk arus kas selisih : 300 50 300 0 0 1 2 3 (1 r) (1 r) (1 r) Dari perhitungan trial and error di dapat tingkat bunga adalah 9% dan 8% IRR = Bunga rendah + NPV pada bunga rendah____________________ x (bunga tinggi-bunga rendah) NPV pada bunga rendah – NPV pada bunga tinggi
  • 11. 3,2388355 =8+ x (9 8) 3,2388355 1,4903141 = 8 + 0,6848663658 x 1 = 8 + 0,685 = 8,68% Dengan melihat grafik profil NPV tanpa mengacu pada NPV aktual ataupun IRR maka dapat dilihat IRRS nilainya tetap dan S memiliki nilai IRR yang lebih tinggi tanpa melihat tingkat biaya modalnya. Namun NPV akan bervariasi tergantung pada tingkat biaya modal dan proyek dengan NPV yang lebih tinggi bergantung pada biaya modal aktualnya. Lebih spesifik lagi L akan memiliki nilai NPV yang lebih tinggi jika biaya modalnya dibawah 8,68%, tapi S akan memiliki nilai NPV yang tinggi jika biaya modalnya diatas 8,68% yang akan di terima jika : Jika proyek bersifat independen, dilihat biaya modal dari kedua proyek tersebut. Jika biaya modal lebih kecil dari IRRnya, maka kedua proyek memiliki NPV lebih besar dan bisa di terima. Tetapi sebaliknya apabila biaya modal kedua proyek lebih kecil dari IRR maka kedua proyek akan di tolak. Jika proyek bersifat mutually exclusive maka tingkat bunga di bawah titik persilangan atau di bawah 8,68% maka yang akan diterima adalah proyek Lm tapi jika tingkat bunga berada diatas titik persilangan (diatas 8,68%) maka yang diterima adalah proyek S, karena provil NPV nya berada diatas provil NPV L Profil NPV Rp300.00 Rp250.00 Rp200.00 Tingkat Rp150.00 persilangan NPV L NPV Rp100.00 NPV S Rp50.00 Tingkat IRR IRRS 8,68% Rp0.00 0% 5% 10% 15% 20% 25% (Rp50.00) IRRL (Rp100.00)
  • 12. h. Apakah yang menjadi dasar penyebab konflik antara NPV dan IRR? Di bawah kondisi yang bagaimana dapat terjadi konlik? Mana metode yang paling baik? Jelaskan! Jawab : Yang menyebabkan konflik antara NPV dan IRR adalah metode NPV secara implisit mengasumsikan bahwa arus kas proyek di investasikan kembali pada tingkat bunga sebesar biaya modal proyek. Sedangkan IRR secara implisit mengasumsikan bahwa arus kas proyek diinvestasikan kembali pada tingkat bunga sebesar IRR proyek. Kondisi yang mengakibatkan konflik terhadap kedua metode, apabila ada dua proyek yang bersifat mutualy exclusive. Apabila tingkat biaya modal lebih rendah dari tingkat persilangan kedua proyek tersebut maka kedua metode akan mengalami konflik, dimana NPV lebih memilih proyek yang memberikan NPV yang lebih tinggi, tetapi IRR memilih tingkat pengembalian internal yang lebih besar (IRR yang lebih besar). Ada 2 kondisi dasar yang menyebabkan NPV bertentangan dengan IRR : 1. Terdapat perbedaan waktu dimana sebagian besar arus kas dari satu proyek yang diterima lebih awal sementara sebagian arus kas dari proyek yang lain di terima belakangan. 2. Terdapat perbedaan ukuran atau skala proyek dimana jumlah yang dinvestasikan kedalam satu proyek lebih besar dibandingkan yang lainnya. Metode yang dinilai lebih baik jika terjadi konflik adalah metode NPV, karena metode NPV memberikan penilaian tentang opportunity cost dari arus kas suatu proyek. Dengan NPV arus kas penerimaan suatu proyek di diskontokan dengan opportunity costnya. Opportunity cost pada NPV adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada proyek atau sebesar biaya modal proyek. Asumsi reinvestasi sebesar biaya modal lebih dapat di terima karena lebih mendekati pada kenyataan. i. Definisikan tentang MIRR? Hitung MIRR untuk proyek L dan S! Apa keuntungan dan kerugian dari MIRR vis-a-vis dengan regular IRR ? Apa kekurangan dan kelebihan MIRR vis-a-vis dengan NPV?
  • 13. Jawab : MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value biaya = present value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari arus kas masuk yang digandakan dengan biaya modal. Perhitungan MIRR : Proyek L Tahun Proyek L 0 (500) 1 50 2 300 3 400 Biaya modal proyek : 10 % n n 1 CIF t (1 k) Nilai ter min al t 0 PV biaya = n n (1 MIRR ) (1 MIRR ) Nilai awal = $ 500 Nilai terminal = $ 50(1,10)2 + $ 300(1,10)1 + $ 400(1,10)0 = $790,5 MIRR : $ 790 ,5 $500 = 3 (1 MIRR ) $500 (1+MIRR)3 = $790,5 (1+MIRR)3 = $790,5/$500 (1+MIRR)3 = 1,581 1+MIRR = 3 1,581
  • 14. 1+MIRR = 1,165 MIRRL = 1,165 – 1 = 0,165 = 16,5% MIRR S : Nilai awal = $ 500 Nilai Terminal = 350(1,10)2 + 250(1,10)1+ 100(1,10)0 = $798,5 (1+MIRR)3 = 798,5/500 (1+MIRR)3 = 1,597 1+MIRR = 3 1,597 1 + MIRR = 1,169 = MIRR = 0,169 = 16,9% MIRR memiliki kelebihan dibandingkan IRR karena MIRR mengasumsikan arus kas dari proyek di investasikan kembali (digandakan) dengan menggunakan biaya modal. Selain itu MIRR juga dapat menghindari masalah multiple IRR yang terjadi pada metode IRR. MIRR jika dibandingkan dengan NPV memiliki kesamaan hasil keputusan jika kedua proyek memiliki skala yang sama dan usia proyek yang sama, tetapi jika kedua proyek bersifat mutually exclusive yang memiliki perbedaan ukuran dan jangka waktu, maka penilaian NPV untuk pengambilan keputusan proyek yang akan diambil lebih tepat, karena NPV akan mengarahkan kepada pilihan yang akan memaksimalkan nilai dalam hal ini berapa besar tambahan nilai yang diberikan dari masing-masing proyek kepada perusahaan. j. Sebagai proyek terpisah (proyek P). Fast Food sedang mempertimbangkan mensponsori sebuah paviliun di pekan raya dunia yang akan datang. Paviliun akan menelan biaya $ 1,6 juta, dan diharapkan akan menghasilkan $ 10 juta dari arus kas masuk tambahan selama satu tahun operasi. Namun, kemudian akan mengambil satu tahun lagi, dan mengeluarkan $ 10 juta sebagai biaya, untuk menghancurkan situs
  • 15. tersebut dan mengembalikannya ke kondisi aslinya. Dengan demikian, diharapkan proyek arus kas bersih P terlihat seperti ini (dalam juta dolar) Year Cash Flow 0 ($1,6) 1 10 2 (10) Proyek ini di estimasi menjadi beberapa resiko, dan karena itu biaya modalnya adalah 10%. Bagaimana NPV proyek P ini? IRR dan MIRR nya? Gambar profile NPV proyek P ini! Apakah proyek P memiliki cash flow yang normal atau tidak? Apakah proyek ini layak untuk diterima? Jawab : NPV proyek P : n CF t NPV t t 0 (1 k) 1, 6 10 10 NPV = 0 1 2 1 .6 9 , 091 8 , 264 0 , 7735 (1,10 ) (1,10 ) (1,10 ) Proyek P memiliki cash flow yang tidak normal karena di akhir periode proyek ini memiliki kas keluar. 8-10 Diketahui : Perusahaan Western Carolina Furniture ingin menambah lini baru untuk produk mixnya. Jalur produksi akan dibangun di ruang yang tidak terpakai di pabrik utama barat carolina. Harga mesin sesuai faktur akan menjadi sekitar $ 500.000, tambahan lain $ 20,000 untuk biaya pengiriman akan diperlukan, dan akan ada biaya tambahan $ 30.000 untuk menginstal peralatan di pabrik barat Carolina. Selanjutnya, persediaan perusahaan harus ditingkatkan dengan $10,000 untuk menangani lini baru. Mesin ini memiliki umur ekonomis 4 tahun dan Western Caroline telah memperoleh keputusan pajak khusus yang
  • 16. menempatkan peralatan di kelas MACRS 3-tahun. Mesin ini diharapkan memiliki nilai sisa sebesar $ 100,000 setelah 4 tahun penggunaan. Lini baru akan menghasilkan $ 500,000 dalam pendapatan tambahan di setiap 4 tahun yang akan datang. 60 persen dari pendapatan akan diperlukan untuk menutupi biaya tunai operasi. Tarif pajak perusahaan adalah 40 persen dan secara keseluruhan biaya modal rata- rata tertimbang adalah 10 persen a) (1). Membangun laporan peningkatan arus kas operasional selama empat tahun proyek beroperasi. (2). Apakah laporan kas flow anda memasukkan beberapa aliran finansial seperti biaya bunga atau dividend? Kenapa? Jawab : 1). Incremental statement operational Western Carolina Furniture Pendapatan tambahan : $500.000 Biaya operasi tunai : ($300.000) Depresiasi : ($112.500) EBIT : $87.500 Pajak (40%) : ($35.000) EAT $52.500 Operating Cash Flow : EAT + Depresiasi = $52.500 + $112.500 = $165.000 Note : Depresiasi with straigh line methode 2.) Laporan aliran kas (cash flow) seharusnya tidak memasukkan biaya bunga ataupun deviden karena biaya bunga sudah diperhitungkan dalam biaya modal (WACC) yaitu sebagai biaya hutang. Jika kita juga memperhitungkan biaya bunga dalam menghitung arus kas akan terjadi perhitungan ganda (double counting). Oleh karena itu dalam memperkirakan arus kas operasi suatu proyek, kita dapat menganggap seolah-olah proyek tersebut dibiayai dengan 100% modal sendiri. b). Pertambahan aliran kas dapat juga diestimasi sebagai penerimaan setelah pajak ditambah dengan tabungan pajak penyusutan. Gunakan pendekatan ini untuk mencari aliran kas operasi tahun pertama proyek.
  • 17. Estimasi persyaratan investasi : Harga mesin : ($500.000) Biaya pengiriman : ($20.000) Biaya penginstalan peralatan di pabrik : ($30.000) Biaya tambahan persediaan : ($10.000) Total investasi ($560.000) Skedul Penyusutan : Biaya peralatan = $550.000; MACRS kelas 3 tahun _______________Tahun______________________ 1 2 3 4 Tingkat penyusutan MACRS 33% 45% 15% 7% Beban penyusutan peralatan $181.500 $247.500 $82.500 $38.500 Arus kas akhir : Nilai sisa $100.000 Pajak atas nilai sisa ($40.000) Pemulihan modal kerja operasi bersih $10.000 Arus kas terminasi $70.000 Arus Kas Operasi Bersih : Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Pendapatan $500.000 $500.000 $500.000 $500.000 Biaya tetap (60%x$500.000) $300.000 $300.000 $300.000 $300.000 Penyusutan $181.500 $247.500 $82.500 $38.500 EBIT $18.500 ($47.500) $117.500 $161.500 Pajak (40%) $7.400 ($19.000) $47.000 $64.600 NOPAT $11.100 ($28.500) $70.500 $96.900
  • 18. Ditambahkan kembali: $181.500 $247.500 $82.500 $38.500 penyusutan Arus kas operasi $192.600 $219.000 $153.000 $135.400 Arus kas proyek : 0 1 2 3 4 Arus kas operasi ($560.000) $192.600 $219.000 $153.000 $135.400 Arus kas akhir _ - _ - __ - _ _____ $70.000 Arus kas proyek ($560.000) $192.600 $ 219.000 $153.000 $205.400 c). 1). Anggap bahwa perusahaan telah mengeluarkan $100.000 pada tahun yang lalu untuk merehabilitasi/memperbaiki bagian lini produksi. Haruskah biaya ini dimasukkan ke dalam analisis? Jelaskan! Apakah tidak merubah aliran biaya operasi yang dikembangkan pada bagian a. 2). Diasumsikan bahwa ruang yang tidak terpakai dapat di leasing ke perusahaan lain sebesar $25.000 pertahun. Haruskah ini dimasukkan kedalam analisis? Jika demikian, bagaima? 3). Akhirnya, diasumsikan bahwa lini produk baru diharapkan menurunkan penjualan lini lain perusahaan sebesar $50.000 pertahun. Haruskah ini dimasukkan kedalam analisis? Jika iya, bagaimana? Jawab : 1) Biaya yang dikeluarkan perusahaan pada masa lalu sebelum proyek berjalan, tidak dimasukkan kedalam analisis karena perusahaan tidak dapat memperoleh kembali biaya yang sudah dikeluarkan tersebut, dan biaya tersebut merupakan biaya yang tidak bersifat incremental (biaya yang tidak berubah walaupun perusahaan jadi mengambil proyek atau tidak) yang disebut sunk cost. 2) Biaya yang timbul akibat adanya kesempatan lain (opportunity cost) perlu diperhitungkan dalam analisis karena biaya kesempatan yang timbul jika perusahaan
  • 19. tidak menggunakan aset yang dimikinya untuk proyek yang di analisis. Biaya kesempatan ini dapat dimasukkan kedalam arus kas berupa biaya tunai yang akan mempengaruhi cashflow. 3) Efek dari proyek baru yang akan dijalankan terhadap proyek-proyek yang sudah ada menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis arus kas suatu proyek, karena akibat dari memilih suatu proyek yang akan memberikan dampak kanibalisasi bagi lini lain dalam perusahaan akan menyebabkan arus kas yang hilang dari lini lain perusahaan sehingga arus kas yang hilang tersebut akan dibebankan pada proyek baru. d). Apakah yang menjadi investasi awal bersih dari Western Carolina pada proyek ini? Berdasarkan pada cash flow, berapa nilai NPV,IRR,dan MIRR proyek tersebut? Apakah indikator-indikator tersebut mengindikasikan bahwa proyek tersebut dapat diterima? Jawab : Net investment outlay atau investasi awal adalah arus kas yang terjadi pada waktu investasi dilakukan t=0. Arus kas ini biasanya terdiri dari harga beli suatu aktiva ditambah biaya transportasi dan pemasangan, perubahan pada net working capital dan lain-lain. Net investment outlay merupakan bentuk pengeluaran investasi perusahaan. Pada perusahaan Western Carolina yang menjadi net investment outlaynya adalah : Harga mesin sebesar $500.000, Biaya pengiriman sebesar $20.000, Biaya penginstalan peralatan di pabrik sebesar $30.000, Biaya tambahan persediaan sebesar $10.000. Berdasarkan cash flow estimasi proyek, nilai NPV, IRR dan MIRR adalah sebagai berikut : Western Carolina Furniture Year CF 0 ($560.000) 1 $192.600 2 $ 219.000 3 $153.000 4 $205.400
  • 20. n CF t NPV t t 0 (1 k) 560 . 000 192 . 600 219 . 000 153 . 000 205 . 400 0 1 2 3 4 (1 0 ,1) (1 0 ,1) (1 0 ,1) (1 0 ,1) (1 0 ,1) = - 560.000 + 175.091 + 180.992 + 114.951 + 140.291 = $51.325 IRR NPV= 0 , dengan metode trial and error di dapat tingkat bunga 15 % dan 14% Year CF DF 14% DF 15% 0 ($560.000) -560.000 -560.000 1 $192.600 168.947 167.478 2 $ 219.000 168.513 165.595 3 $153.000 103.271 100.600 4 $205.400 121.613 117.438 NPV 2.344 -8.889 IRR = 14 + 2344/(2344-(-8889)) x (15-14) = 14 + 2344/11233 = 14 + 0,2086708804 = 14,21% MIRR : n n 1 CIF t (1 k) t 0 PV Biaya = n (1 MIRR ) 3 2 1 0 192 . 600 (1,1) 219 . 000 (1,1) 153 . 000 (1,1) 205 . 400 (1,1) 560.000 = 4 (1 MIRR ) 560.000 = 256350,6 +264990 + 168300 + 205400/ (1+MIRR)4 560.000 = 895040,6 / (1+MIRR)4 (1+MIRR)4 = 895040,6/560.000
  • 21. (1+MIRR)4 = 1,598286786 (1+MIRR) = 4 1,598286786 (1+MIRR) = 1,124381463 MIRR = 1,124381463 – 1 MIRR = 0,124381463 = 12,44% Berdasarkan indikator-indikator penilai investasi yaitu NPV, IRR dan MIRR, maka proyek yang direncanakan oleh Western Carolina Furniture layak untuk di biayai karena NPV bernilai positif, IRR dan MIRR nilainya melebihi WACC yaitu 11.92% dan 11,14%. e). Asumsikan bahwa proyek yang akan dijalankan merupakan proyek pengganti dari pada proyek baru, atau proyek perluasan. Gambarkan bagaimana analisis akan berbeda untuk proyek pengganti. Jawab : Analisis terhadap proyek replacement atau pengganti pada umumnya berfokus kepada penghematan biaya. Analisis proyek seperti ini (proyek pengganti) lebih rumit karena hampir seluruh arus kas merupakan arus kas tambahan, yang dihitung dengan mengurangi angka biaya baru dari angka biaya lama. Selisihnya itulah yang merupakan penghematan. Karena itu dalam proyek replacement prinsip incremental sangat diutamakan. Komponen- komponen yang perlu diperhatikan dalam analisis proyek replacement adalah : 1. Kas yang diterima dari penjualan perlengkapan lama yang akan di ganti merupakan arus kas masuk bagi proyek pengganti 2. Jika perlengkapan lama dijual dibawah nilai buku, maka akan ada penghematan pajak. Jika dijual diatas nilai buku maka ada pajak untuk keuntungan (selisih harga jual dengan nilai buku). f). Jelaskan apa yang dimaksud dengan estimasi arus kas bias? Apa yang menjadi langkah bagi manajer Western Carolina agar dapat mengeluarkan insentif untuk bias ini dalam proses pengambilan keputusan? Jawab : Estimasi arus kas bias adalah kondisi dimana manajer cenderung terlalu optimistik, pendapatan cenderung overstated dan biaya cenderung understated. Yang harus dilakukan
  • 22. oleh manager Western Carolina furniture agar tidak melakukan estimasi arus kas bias adalah dengan meperhatikan dan mengidentifikasi arus kas yang relevan dalam sebuah proyek, memperhitungkan resiko yang juga ada dalam estimasi arus kas proyek, merubah pandangan manager dari yang terlalu optimistik kapada pandangan yang real dan relevan. g). Apakah anda berfikir bahwa proyek tersebut dianggap memiliki indikasi nilai strategis naik atau turun berdasarkan nilai NPV? Jika demikian, bagaimana cara menghandlenya? Jawab : Jika di lihat dari nilai NPV proyek ini memiliki indikasi nilai strategis naik/incremental. Jika ingin menambah keuntungan maka perusahaan dapat mengambil proyek ini. h). Asumsikan bahwa inflasi yang diharapkan sebesar 5% selama empat tahun kedepan. Apakah estimasi cash flow Western Carolina real atau nominal? Apakah cash flow yang dinyatakan pada waktu 0 dollar atau memiliki kas flow yang telah meningkat ke account untuk tingkat inflasi yang diharapkan? Akankah terlihat bahwa 10 persen cost of capital real atau nominal? Apakah terlihat current NPV bias karena efek inflasi? Jika demikian apa saran dan arahan untuk menghilangkan bias? Jawab : Jika diasumsikan adanya inflasi, maka estimasi cash flow dari Western Carolina adalah estimasi nominal, karena dengan perhitungan arus kas dengan memasukkan inflasi maka biaya modal yang digunakan adalah biaya modal yang memiliki premi untuk inflasi seperti contohnya WACC karena WACC dihitung dengan pendekatan harga pasar yang pasti memperhitungkan inflasi. i). Untuk analisis yang tidak berhubungan. Ada 2 proyek yang bersifat mutually exclusive, yaitu : Year Expected net cash flow Project S Project L 0 ($50.000) ($50.000) 1 30.000 16.750 2 30.000 16.750 3 - 16.750 4 - 16.750
  • 23. Proyek-proyek tersebut menyediakan layanan yang penting, dan karenanya salah satu dari proyek-proyek tersebut yang akan di harapkan di ulang pada masa mendatang. Kedua proyek tersebut meiliki cost of capital 10%. 1). Hitung NPV masing-masing tanpa pengulangan 2). Jika ada pendekatan rantai penggantian untuk menentukan perluasan NPV. Proyek mana yang akan dipilih? 3). Analisis pengulangan menggunakan pendekatan aquity annual anuity. 4). Saat ini diasumsikan bahwa biaya pengulangan proyek S dalam 2 tahun meningkat menjadi 52.500 karena tekanan inflasi. Bagaimana analisis dapat dilakukan dan proyek mana yang akan dipilih? Jawab : 1). NPV masing-masing proyek adalah : Proyek S : NPV = -50.000/(1,1)0 + 30.000/(1,1)1 + 30.000/(1,1)2 = -50.000 + 27.273 + 24.793 = 2066 Proyek L : NPV = -50.000/(1,1)0 + 16750/(1,1)1 + 16750/(1,1)2 + 16750/(1,1)3 + 16750/(1,1)4 = -50.000 + 15227 + 13843 + 12585 + 11440 = 3095 2). Jika ada pendekatan rantai penggantian untuk menentukan perluasan NPV maka proyek yang akan dipilih adalah : 1. Dengan Metode Replacement Chain Approach : Year Expected net cash flow Project S Project L 0 ($50.000) ($50.000) 1 30.000 16.750 2 30.000+ ($50.000)=(20.000) 16.750 3 30.000 16.750 4 30.000 16.750
  • 24. NPV proyek S = -50.000/(1,1)0 + 30.000/(1,1)1 + -20.000/(1,1)2 + 30.000/(1,1)3 + 30.000/(1,1)4 = -50.000 + 27273 + (16529) + 22539 + 20490 = 3774 Dengan metode replacement chain approach, maka proyek yang akan dipilih adalah proyek S dengan nilai NPV lebih besar dari proyek L 3). Ulangi analisis dengan menggunakan metode equivalent annual annuity approach Jawab : NPV S = 2066, NPV L = 3095 Mencari nilai EAA : Proyek S 0 1 2 PV 1 PV2 2066 = NPV S Hitung PV dari NPV 2066.....? PVA = PMT (PVIFA, k, n) 2066 = PMT (PVIFA, 10%, 2) PMT = EAA = 2066/1,7355 = 1190
  • 25. Mencari EAA Proyek L : 0 1 2 3 4 PV1 PV2 PV3 PV4 3095 PVA = PMT (PVIFA, 10%, 4) 3099 = PMT (3,1699) PMT = EAA = 3099/3,1699 = 978 Karena EAA proyek S lebih besar dari EAA proyek L, maka proyek S yang lebih baik. 4). Diasumsikan bahwa biaya proyek replikasi untuk proyek S dalam 2 tahun akan meningkat menjadi $52.500 karena tekanan inflasi. Bagaimana menganalisisnya dan proyek mana yang akan di pilih ? Jawab : Biaya proyek meningkat menjadi $52.500 0 1 2 3 4 -50.000 30.000 30.000 30.000 30.000 -52.500 -22.500 NPV S dengan inflasi = -50.000 + 30.000/(1,1)1 + -22.500/(1,1)2 + 30.000/(1,1)3 + 30.000 (1,1)4 = -50.000 + 27273 + -18595 + 22539 + 20490 = 1707
  • 26. NPV proyek S setelah di tambah inflasi nilainya lebih kecil di banding proyek L, sehingga proyek L dinilai lebih baik. j). Western Carolina juga mempertimbangkan proyek yang lain yang memiiliki waktu proyek selama 3 tahun yaitu berupa mesin yang mesin tersebut akan total tidak dapat di pakai lagi setelah 3 tahun. Tetapi , jika proyek tersebut di hentikan sebelum akhir 3 tahun, mesin tersebut akankah memiliki nilai sisa yang positif (atau nilai yang di hentikan). Berikut adalah estimasi cash flow proyek : Year Initial investment and End of year salvage value if operating cash flow abondened 0 ($5.000) $5.000 1 2100 3100 2 2000 2000 3 1750 0 Gunakan 10 % cost of capital. Bagaimana NPV proyek tersebut jika beroperasi penuh selama 3 tahun? Apakah NPV akan berubah jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun ke 2? Atau akhir tahun ke 1? Berapa economic life optimal dari proyek tersebut? Jawab : NPV proyek jika di lakukan penuh selama 3 tahun = -5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)2 + 1750 (1,1)3 = -5000 + 1909 + 1653 + 1315 = -123 Jika proyek di jalankan sampai akhir tahun ke 3 NPV yang diperoleh adalah negatif sehingga proyek akan di tolak. Tapi jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun ke 2 maka NPV nya adalah : NPV = -5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)2 + 2000/(1,1)2 = -5000 + 1909 + 1653 + 1653= 215, NPV bernilai positif, sehingga proyek ini masih bisa diterima dengan mengoperasikannya hanya selama 2 tahun, kemudian di jual kembali. Jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun 1 maka NPV nya adalah :
  • 27. NPV = - 5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)1 = -5000 + 1909 + 1818 = -1273, maka meninggalkan proyek pada akhir tahun 1 masih tidak menguntungkan karena penerimaan PV pada tahun 2 dan ke tiga lebih besar.