SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
“PLASENTA PREVIA”
KELOMPOK 3
PSIK VI A
 Plasenta previa ialah suatu kehamilan dimana
plasenta berimplantasi abnormal pada segmen bawah
rahim (SBR), menutupi ataupun tidak menutupi ostium
uteri internum (OUI), sedangkan kehamilan itu sudah
viable atau mampu hidup di luar rahim (usia kehamilan
>20 minggu dan/atau berat janin >500gram) (Achdiat,
Chrisdiono M., 2004: 40).
 Plasenta previa adalah lokasi abnormal plasenta di
segmen bawah uterus, yang sebagian atau
keseluruhannya menutupi os serviks. Ketika
kehamilan maju, ibu rentan terhadap perdarahan,
terutama saat serviks dilatasi, dan perdarahan bisa
Plasenta previa totalis: apabila os interna serviks (OUI)
seluruhnya tertutup oleh plasenta.
Plasenta previa parsialis: apabila hanya sebagian OUI
tertutup plasenta.
Plasenta previa lateralis: apabila hanya tepi plasenta
yang menutupi OUI.
Plasenta letak rendah: apabila plasenta berimplantasi
di SBR tetapi tidak ada bagian yang menutupi OUI
 Abnormalitas vaskularisasi pada endometrium
 Ovulasi terlambat
 Trauma endometrium sebelumnya
 Kehamilan ganda
 Pembedahan pada uterus sebelumnya
(bedah sesar, miomektomi)
 Kuretase berulang
 Mioma uteri
Scott, James R., dkk. 2002. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
 Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai
rasa nyeri
 Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi
 Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah
janin belum masuk pintu atas panggul atau ada
kelainan letak
 Pemeriksaan speculum darah berasal dari ostium uteri
eksternum
 Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru
timbul setelah bulan ketujuh. Hal ini disebabkan
karena:
 Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran
yang tidak berbeda dari abortus
 Perdarahan pada plasenta previa disebabkan karena
Manifestasi
Klinis
 Terdapat perdarahan pada
vagina pada usia kehamilan
20 minggu, timbul secara
spontan tanpa melakukan
aktivitas atau akibat trauma
abdomen, darah berwarna
merah segar, disetai atau
tanpa disertai rasa nyeri
akibat kontraksi uterus. Perlu
juga dicari beberapa faktor
predisposisi seperti riwayat
solusio placenta, perokok,
hipertensi, multiparitas, dan
kehamilan ganda.
 Laboratorium:
- Darah lengkap ( trombosit,
leukosit, eritrosit, hemoglobin,
hematocrit, laju endapan darah)
- Urine lengkap
 KTG, Doppler, Laennec
 USG, untuk menilai letak/implantasi plasenta, usia
kehamilan dan keadaan janin secara keseluruhan.
Aktif/terminasi kehamilan
Persalinan per vaginam
 Dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis, atau
plasenta previa lateralis di anterior (dengan anak letak kepala).
Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan USG,
perabaan forniks atau pemeriksaan dalam di kamar operasi
tergantung indikasi.
 Dilakukan oksitoksin drip disertai pemecahan ketuban.
Persalinan perabdominal
 Dilakukan pada keadaan-keadaan berikut ini.
 Plasenta previa dengan perdarahan banyak
 Plasenta previa totalis
 Plasenta previa lateralis di posterior
Cont…
Ekspektatif
 Syarat-syarat dilakukannya terapi akspektatif adalah
sebagai berikut:
 Keadaan umum ibu dan anak baik
 Perdarahan sedikit
 Usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau taksiran berat
janin kurang dari 2.500 gram
 Tidak ada his persalinan
 Penatalaksanaan dari terapi ekspektatif adalah
sebagai berikut:
 Pasang infus, tirah baring
 Bila ada kontraksi prematur bisa diberikan tokolitik
 Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG
setiap hari.
Maternal:
 Beberapa komplikasi dari plasenta previa pada
maternal adalah perdarahan, syok, dan
kematian, sepsis, Plasentitis, dan endometritis
pasca persalinan.
Fetal:
 Salah satu komplikasi pada fetal di antaranya
adalah hypoxia, prematuria (60% kematian pada
masa perinatal). Hal ini terjadi karena asfiksia
intrauterine, sedangkan perdarahann janin terjadi
akibat manipulasi obstetrik.
Diagnosa
Keperawatan
 Penurunan curah jantung b.d
perdarahan dalam jumlah yang
besar
 Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit b.d syok hipovolemik
 Ansietas b.d tindakan invasive
Intervensi
 Achdiat, Chrisdiono M., 2004. Obstetri & Ginekologi.
Jakarta: EGC
 Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Kelahiran. Jakarta: EGC
 Fadlun & Achmad Feryanto. 2012. Asuhan Kebidanan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika
 Friedman, dkk. 1998. Obstetri. Jakarta: Binarupa
Aksara
 Rachman, M. 2000. Penatalaksanaan dalam Ilmu
Kebidanan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Salemba
 Scott, James R., dkk. 2002. Obstetri & Ginekologi.
Jakarta: Widya Medika
 Sastrawinata, R. Sulaiman. 1981. Obstetri Patologis.
Bandung: Elstar Offset
Plasenta Previa

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mola hidatidosa
Mola hidatidosaMola hidatidosa
Mola hidatidosaPhilip Lie
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalAffiZakiyya
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaChiyapuri
 
Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinChiyapuri
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinan
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinanKonsep dasar neonatus dengan jejas persalinan
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinanZaharie
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 

Mais procurados (20)

VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Mola hidatidosa
Mola hidatidosaMola hidatidosa
Mola hidatidosa
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal NeonatalPembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
Pembahasan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
 
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannyaKomplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
Komplikasi dan penyulit dalam masa nifas serta penanganannya
 
Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janin
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Kelainan his
Kelainan hisKelainan his
Kelainan his
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
solusio plasenta
solusio plasentasolusio plasenta
solusio plasenta
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
Jenis jenis panggul
Jenis   jenis panggulJenis   jenis panggul
Jenis jenis panggul
 
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinan
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinanKonsep dasar neonatus dengan jejas persalinan
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinan
 
Ruptur uteri
Ruptur uteriRuptur uteri
Ruptur uteri
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 

Destaque (20)

Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Plasenta previa (kel.4)
Plasenta previa (kel.4)Plasenta previa (kel.4)
Plasenta previa (kel.4)
 
Solusio placenta
Solusio placentaSolusio placenta
Solusio placenta
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 
Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminartyPertumbuhan plasenta dr.emminarty
Pertumbuhan plasenta dr.emminarty
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
Hidramnion
HidramnionHidramnion
Hidramnion
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
 
Referat placenta previa
Referat placenta previaReferat placenta previa
Referat placenta previa
 
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accretaAnalisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previa
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previa
 
8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Kekerasan anak
Kekerasan anakKekerasan anak
Kekerasan anak
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 

Semelhante a Plasenta Previa

ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxAndyYusrizal1
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxAndyYusrizal1
 
CSS HPP PIA (1).pptx
CSS HPP PIA (1).pptxCSS HPP PIA (1).pptx
CSS HPP PIA (1).pptxSitiShafira4
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxgiotamaarrizkyputra
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAsisitihanifahy
 
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptxPPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptxRaiDwijayanti2
 
Perdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudaPerdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudabidanparody
 
PERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNA
PERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNAPERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNA
PERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNAernasairi
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxItcBaraCraft
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.pptSTIKESSENIORSARJANAK
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partumDokter Tekno
 
Perdarahan Ante Partum.ppt
Perdarahan Ante Partum.pptPerdarahan Ante Partum.ppt
Perdarahan Ante Partum.pptRandyHermawan6
 

Semelhante a Plasenta Previa (20)

ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
 
CSS HPP PIA (1).pptx
CSS HPP PIA (1).pptxCSS HPP PIA (1).pptx
CSS HPP PIA (1).pptx
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
Perdarahan vagina
Perdarahan vaginaPerdarahan vagina
Perdarahan vagina
 
PPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINAPPT PERDARAN PERVAGINA
PPT PERDARAN PERVAGINA
 
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptxPPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNAPlasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Perdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil mudaPerdarahan Hamil muda
Perdarahan Hamil muda
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum5 perdarahan antepartum
5 perdarahan antepartum
 
PERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNA
PERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNAPERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNA
PERSALINAN CAECAR STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS ERNA
 
Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Pendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tuaPendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tua
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
 
APB.ppt
APB.pptAPB.ppt
APB.ppt
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Perdarahan Ante Partum.ppt
Perdarahan Ante Partum.pptPerdarahan Ante Partum.ppt
Perdarahan Ante Partum.ppt
 

Mais de Mayah M4y

Mais de Mayah M4y (11)

Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Difteri pada anak
Difteri pada anakDifteri pada anak
Difteri pada anak
 
Tetanus
TetanusTetanus
Tetanus
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
Thypoid
ThypoidThypoid
Thypoid
 
Ppt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubinPpt hiperbilirubin
Ppt hiperbilirubin
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
KPD
KPDKPD
KPD
 
Partus kasep
Partus kasepPartus kasep
Partus kasep
 

Plasenta Previa

  • 2.  Plasenta previa ialah suatu kehamilan dimana plasenta berimplantasi abnormal pada segmen bawah rahim (SBR), menutupi ataupun tidak menutupi ostium uteri internum (OUI), sedangkan kehamilan itu sudah viable atau mampu hidup di luar rahim (usia kehamilan >20 minggu dan/atau berat janin >500gram) (Achdiat, Chrisdiono M., 2004: 40).  Plasenta previa adalah lokasi abnormal plasenta di segmen bawah uterus, yang sebagian atau keseluruhannya menutupi os serviks. Ketika kehamilan maju, ibu rentan terhadap perdarahan, terutama saat serviks dilatasi, dan perdarahan bisa
  • 3. Plasenta previa totalis: apabila os interna serviks (OUI) seluruhnya tertutup oleh plasenta. Plasenta previa parsialis: apabila hanya sebagian OUI tertutup plasenta. Plasenta previa lateralis: apabila hanya tepi plasenta yang menutupi OUI. Plasenta letak rendah: apabila plasenta berimplantasi di SBR tetapi tidak ada bagian yang menutupi OUI
  • 4.  Abnormalitas vaskularisasi pada endometrium  Ovulasi terlambat  Trauma endometrium sebelumnya  Kehamilan ganda  Pembedahan pada uterus sebelumnya (bedah sesar, miomektomi)  Kuretase berulang  Mioma uteri Scott, James R., dkk. 2002. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
  • 5.  Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai rasa nyeri  Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi  Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul atau ada kelainan letak  Pemeriksaan speculum darah berasal dari ostium uteri eksternum  Biasanya perdarahan karena plasenta previa baru timbul setelah bulan ketujuh. Hal ini disebabkan karena:  Perdarahan sebelum bulan ketujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari abortus  Perdarahan pada plasenta previa disebabkan karena Manifestasi Klinis
  • 6.  Terdapat perdarahan pada vagina pada usia kehamilan 20 minggu, timbul secara spontan tanpa melakukan aktivitas atau akibat trauma abdomen, darah berwarna merah segar, disetai atau tanpa disertai rasa nyeri akibat kontraksi uterus. Perlu juga dicari beberapa faktor predisposisi seperti riwayat solusio placenta, perokok, hipertensi, multiparitas, dan kehamilan ganda.
  • 7.  Laboratorium: - Darah lengkap ( trombosit, leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematocrit, laju endapan darah) - Urine lengkap  KTG, Doppler, Laennec  USG, untuk menilai letak/implantasi plasenta, usia kehamilan dan keadaan janin secara keseluruhan.
  • 8. Aktif/terminasi kehamilan Persalinan per vaginam  Dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis, atau plasenta previa lateralis di anterior (dengan anak letak kepala). Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan USG, perabaan forniks atau pemeriksaan dalam di kamar operasi tergantung indikasi.  Dilakukan oksitoksin drip disertai pemecahan ketuban. Persalinan perabdominal  Dilakukan pada keadaan-keadaan berikut ini.  Plasenta previa dengan perdarahan banyak  Plasenta previa totalis  Plasenta previa lateralis di posterior
  • 9. Cont… Ekspektatif  Syarat-syarat dilakukannya terapi akspektatif adalah sebagai berikut:  Keadaan umum ibu dan anak baik  Perdarahan sedikit  Usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau taksiran berat janin kurang dari 2.500 gram  Tidak ada his persalinan  Penatalaksanaan dari terapi ekspektatif adalah sebagai berikut:  Pasang infus, tirah baring  Bila ada kontraksi prematur bisa diberikan tokolitik  Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG setiap hari.
  • 10. Maternal:  Beberapa komplikasi dari plasenta previa pada maternal adalah perdarahan, syok, dan kematian, sepsis, Plasentitis, dan endometritis pasca persalinan. Fetal:  Salah satu komplikasi pada fetal di antaranya adalah hypoxia, prematuria (60% kematian pada masa perinatal). Hal ini terjadi karena asfiksia intrauterine, sedangkan perdarahann janin terjadi akibat manipulasi obstetrik.
  • 11. Diagnosa Keperawatan  Penurunan curah jantung b.d perdarahan dalam jumlah yang besar  Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d syok hipovolemik  Ansietas b.d tindakan invasive
  • 13.  Achdiat, Chrisdiono M., 2004. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC  Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC  Fadlun & Achmad Feryanto. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika  Friedman, dkk. 1998. Obstetri. Jakarta: Binarupa Aksara  Rachman, M. 2000. Penatalaksanaan dalam Ilmu Kebidanan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Salemba  Scott, James R., dkk. 2002. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika  Sastrawinata, R. Sulaiman. 1981. Obstetri Patologis. Bandung: Elstar Offset