SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan
orang lain melalui komunikasi. Media yang digunakan untuk berkomunikasi
adalah bahasa.
Bahasa adalah suatu sistem symbol lisan yang arbriter yang dipakai oleh
anggota suatu masyarakat. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki
bersama (Dardjowidjojo, 2008:16). Sedangkan menurut Chaer dalam Chaer
(2009) mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem lambang bunyi yang bersifat
arbitrer yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi
dan mengidentifikasikan diri. Selanjutnya menurut Sonawat & Francis (2007: 2 )
mendefinisikan bahasa sebagai kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Kemampuan itu termasuk semua alat komunikasi di mana pikiran dan perasaan
itu disimbolkan dan simbol itu membawa arti. Bahasa memiliki sebuah simbol
untuk berfikir dan pikiran sosial melalui interaksi dengan orang lain.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan
alat komunikasi yang bersifat arbriter yang digunakan oleh sekelompok orang
untuk berinteraksi dan identifikasi diri berlandaskan budaya setempat. Dengan
bahasa, maka orang dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan orang
lain. Melalui bahasa, kita dapat mengetahui latar belakang , kebiasaan, adat
istiadat dan dengan bahasa orang dapat mengungkapkan ide, gagasan dan
pikirannya, karena melalui bahasa dapat mengungkapkan diri dan menunjang
pikirannya.
Berkaitan dengan pentingnya bahasa, penguasaan sebuah bahasa oleh
seorang anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut
bahasa ibu (B1). Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang sangat
panjang sejak anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih berbahasa.
Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa.
Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu
seorang anak mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa
pertamanya. Melalui pemerolehan bahasa yang dibawa anak sejak lahir
mengolah data bahasa lalu memproduksi ujaran-ujaran. Dengan watak aktif,
kreatif, dan inovatif, anak-anak akhirnya mampu menguasai gramatika bahasa
dan memproduksi tutur menuju bahasa yang diidealkan oleh penutur dewasa.
Fleming yang dikutip Jackman (2009) menjelaskan bahwa setiap anak
memiliki lebih dari 50.000 saraf yang membawa suara manusia dari telinga ke
otak. Otak menyandikan kata-kata dan menyusun kembali sel-sel otak tersebut
pada penghubung atau jaringan untuk menghasilkan bahasa. Proses belajar
bahasa inilah yang paling penting dari perkembangan seorang anak. Terdapat
berbagai teori yang menjelaskan tentang hal-hal yang mendasari perkembangan
bahasa anak. Salah satu teori tersebut adalah teori behavioristik yang
menjelaskan bahwa anak terlahir bagaikan kertas kosong dimana lingkungan
yang berperan terhadap perkembangan anak selanjutnya. Dalam hal ini,
termasuk perkembangan bahasa yang dimiliki oleh anak merupakan hasil latihan
yang anak terima dari lingkungan disekitarnya.
B Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1 Apa yang dimaksud dengan bahasa ibu?
2 Bagaimana teori-teori yang melandasi pemerolehan bahasa ibu?
3 Bagaimana tahapan-tahapan pemerolehan bahasa pada anak usia dini?
4 Bagaimana peranan bahasa ibu pada anak usia dini?
C Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan sebagai berikut:
1 Untuk mendeskripsikan bahasa ibu.
2 Untuk mendeskripsikan teori-teori yang melandasi pemerolehan bahasa ibu.
3 Untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan pemerolehan bahasa pada anak
usia dini.
4 Untuk mendeskripsikan peranan bahasa ibu pada anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN BAHASA IBU
Ali (1995:77) mengatakan bahasa ibu adalah bahasa pertama yang
dikuasai manusia sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan sesama anggota
masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungan. Hal ini
menunjukkan bahasa pertama (B1) merupakan suatu proses awal yang
diperoleh anak dalam mengenal bunyi dan lambang yang disebut bahasa.
Bahasa ibu adalah bahasa yang potensial dikuasai oleh seseorang sejak
lahir secara terwaris. Bahasa ibu adalah bahasa pertama seseorang (Jos Daniel
Parera: 17). Bahasa adalah identitas yang dimiliki setiap manusia sebagai
identitas dirinya. Identitas individu atau jati diri seseorang dapat mudah diketahui
dari warna bahasa atau dialeknya.
Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar
berikutnya, karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir.
Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali membuat proses
belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli oleh karena itu memiliki peran
pusat dalam pendidikan.
B TEORI-TEORI YANG MELANDASI PEMEROLEHAN BAHASA IBU
Pemerolehan bahasa ibu atau pemerolehan bahasa pertama (B1) memiliki
dasar teori. Lebih lanjut, selain sebagai dasar berpikir bagaimana bahasa ibu
dapat diperoleh oleh anak usia dini dalam proses perkembangannya, teori ini
dapat dijadikan sebagai dasar berpikir pula untuk membuat suatu kegiatan yang
dapat mengembangkan bahasa anak sesuai dengan usianya.
1 Teori Behaviorisme
Teori Behaviorisme mulanya adalah teori belajar dalam psikologi yang
telah muncul sejak 1940-an s/d awal 1950-an dan John B. Watson dianggap
sebagai pelopor utama dalam teori ini. Teori ini menganggap bahwa otak bayi
waktu dilahirkan sama sekali seperti kertas kosong/piring
kosong(tabularasa/blank slate), yang nanti akan diisi dengan pengalaman-
pengalaman.
Bagi mereka istilah bahasa menyiratkan suatu wujud, sesuatu yang
dimiliki dan digunakan, dan bukan sesuatu yang dilakukan. Itulah sebabnya
mereka menyebutnya dengan Verbal Behavior (perilaku verbal) yang
kemudian konsep-konsep tersebut tertuang dalam bukunya B.F. Skinner yang
berjudul Verbal Behavior (1957)
Pengetahuan dalam bahasa manusia yang tampak dalam perilaku
berbahasa adalah merupakan hasil dari integrasi peristiwa-peristiwa linguistik
yang diamati dan dialami manusia. Kemampuan berbicara dan memahami
bahasa oleh anak diperoleh melalui rangsangan dari lingkungannya dan anak
dianggap sebagai penerima pasif dari tekanan lingkungannya, tidak memiliki
peranan yang aktif didalam proses perkembangan perilaku verbalnya.
Mereka juga tidak mengakui penguasaan anak terhadap kaidah
bahasa dan kemampuannya untuk mengabsrakkan ciri-ciri penting dari
bahasa di lingkungannya. Namun adapun ketika anak berbicara itu
disebabkan oleh keberhasilan lingkungan yang membentuk anak itu
Mereka juga tidak mengakuai kematangan si anak dalam
perkembangan pemerolehan bahasa, tetapi proses perkembangan sama
sekali ditentukan oleh lamanya latihan yang diberikan oleh lingkungannya.
Adapun perkembangan bahasa dipandang sebagai kemajuan dari penerapan
prinsip stimulus-respon dan proses imitasi (peniruan)
Kekurangan pada teori ini, ia tidak mampu menjelaskan proses pemerolehan
bahasa itu sendiri dan faktor kreatifitas dalam penggunaan bahasa serta
bagaimana kompetensi bahasa digunakan untuk membuat dan memahami
kalimat-kalimat baru yang belum pernah didengarnya.
Dalam kaitannya dengan belajar B2, Lado (1964), mengatakan bahwa
seseorang yang memulai belajar B2 cendrung akan menggunakan
kebiasaan-kebiasaan (kaidah) yang dibentuk pada B1-nya, sehingga
kebiasaan itulah yang terbawa ketika belajar B2.
Itulah sebabnya teori Behaviorisme sering dikaitkan dengan hipotesis analisis
kontrastif (suatu metode sinkronis dalam analisis bahasa untuk
melihat/mencari persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa atau lebih).
Jadi, jika ada kemiripan B1 dan BT/B2, maka anak akan memperoleh struktur
BT/B2 dengan mudah, tetapi jika sebaliknya maka anak akan menemui
kesulitan.
Jadi bagi kaum behaviorism bahwa belajar bahasa dan
perkembangannya hanyalah persoalan bagaimana mengkondisikan anak
dengan cara “imitation, practice, reinforcement, and habituation”, yang
merupakan langkah pemerolehan bahasa. Dalam pengajaran bahasa,
behaviorisme mengembangkan metode drill atau memperbanyak latihan baik
dalam bentuk lisan atau tulisan.
2. Teori Nativisme
Teori ini dipelopori oleh Noam Chomsky pada awal tahun 1960-an
sebagai bantahan terhadap teori belajar bahasa yang dilontarkan oleh kaum
behaviorisme tersebut, yang kemudian menulis buku berjudul “(Review of B.
F. Skinner’s Verbal Behavior, 1959) sebagai bantahan terhadap konsep
skinner tentang belajar bahasa yang ada dalam buku Verbal Behavior (1957).
Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa
pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang
secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali lingkungan
tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan (acquisition).
Chomsky mengatakan bahwa Bahasa terlalu kompleks untuk dipelajari
dalam waktu dekat melalui metode imitation seperti anggapan kaum
behaviorisme. Dan juga bahasa pertama itu penuh dengan kesalahan dan
penyimpangan kaidah ketika pengucapan atau pelaksanaan bahasa
(performance). Manusia tidak mungkin belajar bahasa pertama dari orang lain
seperti klaim Skinner
Menurut Chomsky bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, karena:
1) perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), pola
perkembangan bahasa berlaku universal, dan lingkungan hanya memiliki
peran kecil dalam proses pematangan bahasa. 2) bahasa dapat dikuasai
dalam waktu singkat , tidak bergantung pada lamanya latihan seperti
pendapat kaum behaviorism. Lihar proses perkembangan bahasa anak.
Chomsky menganggap Skinner keliru dalam memahami kodrat
bahasa. Bahasa bukan suatu kebiasaan tetapi suatu sistem yang diatur oleh
seperangkat peraturan (rule-governed). Bahasa juga bersifat kreatif dan
memiliki ketergantungan struktur.
Jadi, pemerolehan bahasa bukan didasarkan pada nurture
(pemerolehan itu ditentukan oleh alam lingkungan) tetapi pada nature. Artinya
anak memperoleh bahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri
dan berjalan. Anak tidak dilahirkan sebagai tabularasa, tetapi telah dibekali
dengan Innate Properties (bekal kodrati) yaitu Faculties of the Mind (kapling
minda) yang salah satu bagiannya khusus untk memperoleh bahasa, yaitu
“Language Acquisition Device.
LAD ini dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus untuk
mengolah masukan (input) dan menentukan apa yang dikuasai lebih dahulu
seperti bunyi, kata, frasa, kalimat, dan seterusnya. Meskipun kita tidak tahu
persis tepatnya dimana LAD itu berada karena sifatnya yang abstrak
(invisible).
Dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga secara mental
telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini. Chomsky mengibaratkan
anak sebagai entitas yang seluruh tubuhnya telah dipasang tombol serta
kabel listrik: mana yang dipencet itulah yang akan menyebanbkan bola lampu
tertentu menyala. Jadi, bahasa mana dan wujudnya seperti apa ditentukan
oleh input dari sekitarnya.
Antara Nurture dan Nature sama-sama saling mendukung. Nature
diperlukan karena tampa bekal kodrati makhluk tidak mungkin anak dapat
berbahasa dan nurture diperlukan karena tanpa input dari alam sekitar bekal
yang kodrati itu tidak akan terwujud (Dardjowidjojo,2003). (Contoh kasus lihat
Soenjono,2003; hal, 236-237)
2 Teori Kognitivisme
Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang
mengatakan bahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan
yang berasal dari kematangan kognitif. Jadi perkembangan bahasa itu
ditentukan oleh urutan-urutan perkembangan kognitif.
Menurut Piaget struktur yang kompleks itu bukan pemberian alam dan
bukan sesuatu yang dipelajari dari lingkungan melainkan struktur itu timbul
secara tak terelakkan sebagai akibat dari interaksi yang terus menerus antara
tingkat fungsi kognisi anak dengan lingkungan kebahasaannya
Menurut kaum kognitivisme bahwa kemampaun pembelajar sudah
terprogram secara biologis untuk memiliki kemampuan kognitif dan proses
belajar terjadi dengan cara memetakan kategori linguistik kedalam kategori
kognitif, serta apa yang dipelajari adalah tatabahasa sebuah bahasa.
Jadi, sebetulnya kaum kognitivisme berusaha menggabungkan peran
lingkungan dan faktor bawaan, namun lebih besar ditekankan pada aspek
berpikir logis (the power of logical thinking).
Urutan pemerolehan bahasa: menuranikan struktur aksi – representasi
kecerdasan – membentuk struktur linguistik dalam Chaer (2003, 178-179).
C TAHAPAN-TAHAPAN PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI
Di dalam berbagai penelitian telah terbukti bahwa manusia normal mengalami
tahap-tahap yang hampir sama dalam pemerolehan bahasa pertama. Beberapa
ahli mengatakan bahwa proses pemerolehan bahasa dimulai sebelum kelahiran.
Hal ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa pada umumnya bayi yang baru lahir
menunjukkan reaksi tertentu ketika mendengar suara ibunya. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa bayi tentu mengenal suara ibunya sejak dalam
kandungan.
Chomsky (dalam Chaer, 2003: 167) menyebutkan bahwa ada dua
proses yang terjadi ketila seorang kanak-kanak mem[eroleh bahasa pertamanya.
Proses yang dimaksud adalah proses kompetensi dan proses perfomansi. Kedua
proses ini merupakan dua proses yang berlainan. Kompetensi adalah proses
penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik) secara
tidak disadari. Kompetensi ini dibawa oleh setiap anak sejak lahir. Meskipun
dibawa sejak lahir, kompetensi memerlukan pembinaan sehingga anak-anak
memiliki performansi dalam berbahasa. Performansi adalah kemapuan anak
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Performansi terdiri dari dua proses,
yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan kalimat-kalimat. Proses
pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau mempersepsi kalimat-
kalimat yang didengar, sedangkan proses penerbitan melibatkan kemampuan
menghasilkan kalimat-kalimat sendiri.
Secara umum setiap anak melalui tahapan pemerolehan bahasa yang sama,
walaupun pencapaian tahapan tersebut mungkin akan dialami pada usia yang
berbeda bagi setiap anak. Hal ini berhubungan erat dengan kematangan fisiologis
dan dipengaruhi oleh perkembangan sistem syaraf dalam otak.
Hubungan tahap pemerolehan bahasa dan performansi linguistik sebagai berikut :
USIA (TAHUN)
PERFORMASI LINGUISTIK
0,3 Mulai meraban
0,9 Pola intonasi telah kedengaran
1,0 Kalimat satu kata (holofrasis)
1,3 Lapar kata (lexical overgeneralization)
1,8 Ujaran dan kata
2,0 Infleksi; kalimat tiga kata (telegrafis)
2,3 Mulai menggunakan kata ganti
2,6
Kalimat tanya, kalimat negatif, kalimat empat
kata, dan pelafalan telah sempurna
3,6 Pelafalan konsonan telah sempurna
4,0
Kalimat sederhana yang tepat, tetapi masih
terbatas
5,0
Konstruksi morfologis dan sintaktis telah
sempurna
10 Matang berbicara
1. Tangisan (Crying)
Tangisan merupakan perilaku yang mengandung pesan yang sangat
kompleks bagi seorang bayi semenjak dia dilahirkan. Secara naluriah bayi akan
menangis untuk mengekspresikan dan menyampaikan pesan kebutuhan
dasarnya. Tangisan seorang bayi dapat berarti bahwa ia lapar, haus, merasa
dingin atau panas dan lain-lain. Sebelum merespon, orang ibu atau orang lain
diluar dirinya akan dan berusaha untuk memahami tangisannya. Perilaku ini
bersifat instingtif, oleh karena kurang tepat apabila tangisan bayi merupakan
tahapan perkembangan bahasa. Namun demikian tangisan memberikan
kontribusi yang besar terhadap perkembangan dan kematangan speech organs
(paru-paru dan pita suara) bagi seorang bayi.
2. Mendekut (Cooing)
Tahapan ini disebut juga dengan fase gurgling atau mewing. Mendekut atau
mendekur seperti suara burung merpati merupakan perilaku yang universal. Bunyi
yang dikeluarkan pada usia 2 atau 3 bulan ini sulit didiskripsikan, karena bunyi
yang dihasilkan mirip bunyi vocal, tetapi tidak sama dengan bunyi vocal yang
dihasilkan oleh orang dewasa. Seperti halnya menangis, perilaku ini juga
memberikan andil yang cukup signifikan bagi perkembangan dan kematangan
piranti alat ucapnya.
3 .Mengoceh (Babbling)
Pada usia 6 sampai 10 bulan, anak mulai mengucapkan kata-kata yang
menghasilkan bunyi-bunyi dengan pola tertentu yang diulang-ulang. Anak pada
usia ini mampu mengucapkan kata-kata yang terdiri dari kombinasi antara
konsonan dan vokal, misalnya /ma/, /pa/ dan /ba/. Walaupun mengoceh dengan
pengucapan satu suku kata – one word utterance (holofrastik), bagi bayi belum
memiliki arti atau makna apapun, babling juga berperan penting bagi
perkembangan bahasa anak di masa yang akan datang. Tahapan ini akan
dilanjutkan dengan fase tuturan dua kata atau disebut dengan telegrafis. Ketika
berkomunikasi, anak akan mengucapkan kata-kata yang dianggap penting saja
yang disampaikan kepada lawan bicaranya
D PERANAN BAHASA IBU PADA ANAK USIA DINI
Dalam prosesnya, bahasa ibu memiliki peranan yang sangat penting
yang menjadikan alasan bahwa bahasa ibu perlu dipertahankan dan diperhatikan
untuk mengembangkan aspek kemampuan berbahasa pada anak usia dini.
Berikut ini merupakan alasan yang menjadikan bahasa ibu memiliki peranan
penting dalam perkembangan berbahasa anak:
1 Bahasa ibu merupakan medium ekspresi dan komunikasi
Bahasa ibu merupakan medium terbaik untuk mengekspresikan
gagasan atau perasaan seseorang. Dengan begitu, bahasa ibu merupakan
alat paling ampuh dan efektif untuk melakukan komunikasi dan pertukaran
gagasan.
2 Bahasa ibu menjadi dasar pembentukan tatanan sosial
Melalui bahasalah–terutama bahasa ibu–para individu membentuk
organisasi sosial. Bahasa menentukan identitas sosial dan budaya
penuturnya, sehingga pengguna bahasa yang sama akan dnegan mudah
mengidentifikasikan diri mereka sebagai satu komunitas sosial dan melekat
dengan identitas komunal tersebut. Selain itu, bahasa menentukan cara
berpikir individu serta komunitas–bukan sebaliknya. Kesamaan bahasa
menghadirkan kesamaan cara berpikir tentang hal-hal mendasar.
3 Bahasa ibu mudah dipelajari
Dari semua bahasa yang ada di dunia, bahasa ibu merupakan yang
paling mudah dipelajari. Seseorang bisa sepenuhnya fasih menguasai bahasa
ibu.
4 Bahasa ibu merupakan medium terbaik untuk memperoleh pengetahuan
Berpikir merupakan instrumen sentral dalam perolehan pengetahuan
dan proses proses berpikir mustahil dilakukan tanpa bahasa. P.B. Ballard
menyatakan bahwa “pengajaran dalam bahasa ibu, bahasa yang digunakan
oleh anak untuk berpikir dan berangan-angan, menjadi langkah esensial
pertama dan instrumen terbaik budaya.” Dengan demikian, mendapatkan
fondasi kokoh dlaam bahasa ibu merupakan hal terpenting dalam keseluruhan
proses pendidikan anak.
5 Bahasa ibu membuat pengembangan intektualitas anak jadi bisa dilakukan
Pengembangan intelektual anak mustahil dilakukan tanpa bahasa.
Membaca, mengekspresikan diri, memperoleh pengetahuan, dan mengajukan
pendapat adalah instrumen-instrumen penting pengembangan intelektualitas;
semua itu hanya bisa dilakukan melalui bahasa ibu sang anak.
6 Bahasa ibu merupakan instrumen ekspresi diri kreatif
Kita mungkin bisa berkomunikasi menggunakan bahasa apa pun,
tapi ekspresi diri kreatif hanya bisa dilakukan menggunakan bahasa ibu.
Pernyataan ini diperkuat dan dipertegas oleh fakta bahwa semua penulis
hebat menghasilkan karya-karya sastra hebat dalam bahasa ibu mereka.
7 Bahasa ibu merupakan instrumen pengembangan emosional
Bahasa ibu adalah instrumen terpenting untuk melakukan
pengembangan emosi anak. Efek emosional dari karya sastra merupakan
salah satu hal terpenting dalam pengembangan dan penyempurnaan emosi.
8 Bahasa ibu merupakan instrumen perkembangan anak sebagai murid
Pengajaran bahasa ibu jadi sangat penting karena amat
menentukan kualitas perkembangan anak sebagai murid. Perkembangan
kehidupan intelektual mereka, pengetahuan, kemampuan mengekspresikan
diri, kreativitas, serta semua kemampuan produktif berakar pada bahasa ibu.
9 Bahasa ibu merupakan sumber ide-ide orisinal
Ide-ide orisinal merupakan produk bahasa ibu. Mempertimbangkan
aspek fasilitas pikiran dan ekspresi, ide-ide baru dan orisinal hanya bisa
dimunculka dan dibentuk saat kita menggunakan bahasa ibu.
(htttp://www.wariwiri.net/alasan-alasan-yang-membuat-bahasa-ibu-sangat-
penting)
BAB III
KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat arbriter yang
digunakan oleh sekelompok orang untuk berinteraksi dan identifikasi diri
berlandaskan budaya setempat. Dengan bahasa, maka orang dapat beradaptasi
atau menyesuaikan diri dengan orang lain. Melalui bahasa, kita dapat mengetahui
latar belakang , kebiasaan, adat istiadat dan dengan bahasa orang dapat
mengungkapkan ide, gagasan dan pikirannya. Bahasa juga penting bagi anak
usia dini. Dalam penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai dengan
perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa ibu (B1). Bahasa ibu
sangat penting bagi perkembangan berbahasa anak dengan alasan sebagai
berikut:
1 Bahasa ibu merupakan medium ekspresi dan komunikasi
2 Bahasa ibu menjadi dasar pembentukan tatanan sosial
3 Bahasa ibu mudah dipelajari
4 Bahasa ibu merupakan medium terbaik untuk memperoleh pengetahuan
5 Bahasa ibu membuat pengembangan intektualitas anak jadi bisa dilakukan
6 Bahasa ibu merupakan instrumen ekspresi diri kreatif
7 Bahasa ibu merupakan instrumen pengembangan emosional
8 Bahasa ibu merupakan instrumen perkembangan anak sebagai murid
9 Bahasa ibu merupakan sumber ide-ide orisinal
PEMEROLEHAN BAHASA IBU

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasaNiakhairani
 
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaBelajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaYudha Fadillah
 
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan BahasaPsikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan BahasaHeri Indra Gunawan
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaYunita Siswanti
 
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKONPEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKONZUKI SUDIANA
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikkholid harras
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakHamdan Husein Batubara
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaPhyne Phain
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikkholid harras
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Ragam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakRagam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakkholid harras
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)hairina wasliah
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaTiti Imansari
 
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan BahasaPeta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasaamdhown
 

Mais procurados (20)

Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa KeduaBelajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
Belajar Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua
 
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan BahasaPsikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
Psikolinguiatik bab x Pemerolehan Bahasa
 
Makalah pemerolehan bahasa
Makalah pemerolehan bahasaMakalah pemerolehan bahasa
Makalah pemerolehan bahasa
 
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran BahasaTeori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
Teori Belajar dalam Pembelajaran Bahasa
 
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKONPEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
PEMEROLEHAN PADA BIDANG LEKSIKON
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa AnakPemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak
 
Teori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertamaTeori pemerolehan bahasa pertama
Teori pemerolehan bahasa pertama
 
Perkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistikPerkembangan studi psikolinguistik
Perkembangan studi psikolinguistik
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Ragam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakRagam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anak
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
Ppt perkembangan bahasa (perkembangan peserta didik)
 
Perkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa RemajaPerkembangan Bahasa Remaja
Perkembangan Bahasa Remaja
 
teori-behaviour
teori-behaviourteori-behaviour
teori-behaviour
 
Pemerolehan bahasa anak
Pemerolehan bahasa anakPemerolehan bahasa anak
Pemerolehan bahasa anak
 
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan BahasaPeta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
Peta Konsep Studi Pemerolehan Bahasa
 

Semelhante a PEMEROLEHAN BAHASA IBU

Nota Literasi Bahasa
Nota Literasi BahasaNota Literasi Bahasa
Nota Literasi BahasaVince Here
 
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikRicky Subagya
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iSyarif Rusydi
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Rizal Abdullah
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAShamimi Jamudin
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerAjengIlla
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranheniwahyuarini95
 
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa keduaPengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedualy infinitryx
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piagetuniku
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikkholid harras
 
Psikologi group slide
Psikologi group slidePsikologi group slide
Psikologi group slideREDXX ROWAN92
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaRini Murwati
 
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaFuji Lestari
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaAmr Ali
 

Semelhante a PEMEROLEHAN BAHASA IBU (20)

Nota Literasi Bahasa
Nota Literasi BahasaNota Literasi Bahasa
Nota Literasi Bahasa
 
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori PsikolinguistikKelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
Kelompok 1 Psikolinguistik - Teori Psikolinguistik
 
Teori belajar bahasa
Teori belajar bahasaTeori belajar bahasa
Teori belajar bahasa
 
Kajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd iKajian bahasa indonesia sd i
Kajian bahasa indonesia sd i
 
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
Pkp 3107 tajuk 1 hingga 8
 
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASAKumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
Kumpulan 3 (minggu 8) PEMEROLEHAN BAHASA
 
teori belajar bahasa.pptx
teori belajar bahasa.pptxteori belajar bahasa.pptx
teori belajar bahasa.pptx
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiran
 
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa keduaPengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
Pengajaran bahasa melayu sebagai bahasa pertama dan bahasa kedua
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
PERTEMUAN 9.pptx
PERTEMUAN 9.pptxPERTEMUAN 9.pptx
PERTEMUAN 9.pptx
 
Psikologi group slide
Psikologi group slidePsikologi group slide
Psikologi group slide
 
Pemerolehan Bahasa.docx
Pemerolehan Bahasa.docxPemerolehan Bahasa.docx
Pemerolehan Bahasa.docx
 
Pemerolehan Bahasa.pdf
Pemerolehan Bahasa.pdfPemerolehan Bahasa.pdf
Pemerolehan Bahasa.pdf
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budayaBahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
Bahasa dan budaya dalam komunikasi lintas budaya
 
Penguasaan bhs
Penguasaan bhsPenguasaan bhs
Penguasaan bhs
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

Mais de Masriqon Masriqon

Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanMasriqon Masriqon
 
Hasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang kedua
Hasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang keduaHasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang kedua
Hasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang keduaMasriqon Masriqon
 
Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019
Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019
Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019Masriqon Masriqon
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIB
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIBPENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIB
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIBMasriqon Masriqon
 
Bahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaranBahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaranMasriqon Masriqon
 
Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2
Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2
Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2Masriqon Masriqon
 
Materi ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikanMateri ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikanMasriqon Masriqon
 
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziModul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziMasriqon Masriqon
 
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)Masriqon Masriqon
 
Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...
Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...
Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...Masriqon Masriqon
 
Uts belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan gizi
Uts  belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan giziUts  belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan gizi
Uts belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan giziMasriqon Masriqon
 
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014Masriqon Masriqon
 
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMateri pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMasriqon Masriqon
 
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014Masriqon Masriqon
 
Modul teaching english for sma twelve grade by masriqon
Modul teaching english for sma twelve grade by masriqonModul teaching english for sma twelve grade by masriqon
Modul teaching english for sma twelve grade by masriqonMasriqon Masriqon
 
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017Masriqon Masriqon
 

Mais de Masriqon Masriqon (20)

Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Bahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainanBahan ajar bermain dan permainan
Bahan ajar bermain dan permainan
 
Hasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang kedua
Hasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang keduaHasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang kedua
Hasil seleksi insentif buku perguruan tinggi tahun 2019 gelombang kedua
 
Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019
Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019
Pengumuman insentif buku ajar gelombang kedua Tahun 2019
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIB
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIBPENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIB
PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN DAN OPERASINYA MELALUI MEDIA KANTONG AJAIB
 
Bahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaranBahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaran
 
Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2
Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2
Bahan a jar metode penelitian pendidikan 2
 
Sk akreditasi paud
Sk akreditasi paudSk akreditasi paud
Sk akreditasi paud
 
Materi ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikanMateri ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikan
 
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan giziModul 2 materi kesehatan dan gizi
Modul 2 materi kesehatan dan gizi
 
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017 (1)
 
Modul konsep dasar paud 1
Modul konsep dasar paud 1Modul konsep dasar paud 1
Modul konsep dasar paud 1
 
Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...
Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...
Peningkatan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kontekstual~masriq...
 
Modul pembelajaran mikro 1
Modul pembelajaran mikro 1Modul pembelajaran mikro 1
Modul pembelajaran mikro 1
 
Uts belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan gizi
Uts  belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan giziUts  belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan gizi
Uts belajar pembljrn, profesi pendidikan, kesehatan gizi
 
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
 
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia diniMateri pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
Materi pola asuh dalam pendidikan anak usia dini
 
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
Instrumen akreditasi paud ban pnf 2014
 
Modul teaching english for sma twelve grade by masriqon
Modul teaching english for sma twelve grade by masriqonModul teaching english for sma twelve grade by masriqon
Modul teaching english for sma twelve grade by masriqon
 
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017
Pengumuman hasil seleksi program insentif buku ajar tahun 2017
 

Último

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Último (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

PEMEROLEHAN BAHASA IBU

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Sebagai manusia, kita memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain melalui komunikasi. Media yang digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa adalah suatu sistem symbol lisan yang arbriter yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama (Dardjowidjojo, 2008:16). Sedangkan menurut Chaer dalam Chaer (2009) mendefinisikan bahasa sebagai satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Selanjutnya menurut Sonawat & Francis (2007: 2 ) mendefinisikan bahasa sebagai kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan itu termasuk semua alat komunikasi di mana pikiran dan perasaan itu disimbolkan dan simbol itu membawa arti. Bahasa memiliki sebuah simbol untuk berfikir dan pikiran sosial melalui interaksi dengan orang lain. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat arbriter yang digunakan oleh sekelompok orang untuk berinteraksi dan identifikasi diri berlandaskan budaya setempat. Dengan bahasa, maka orang dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan orang lain. Melalui bahasa, kita dapat mengetahui latar belakang , kebiasaan, adat istiadat dan dengan bahasa orang dapat mengungkapkan ide, gagasan dan pikirannya, karena melalui bahasa dapat mengungkapkan diri dan menunjang pikirannya. Berkaitan dengan pentingnya bahasa, penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa ibu (B1). Pemerolehan bahasa merupakan sebuah proses yang sangat panjang sejak anak belum mengenal sebuah bahasa sampai fasih berbahasa. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa
  • 2. pertamanya. Melalui pemerolehan bahasa yang dibawa anak sejak lahir mengolah data bahasa lalu memproduksi ujaran-ujaran. Dengan watak aktif, kreatif, dan inovatif, anak-anak akhirnya mampu menguasai gramatika bahasa dan memproduksi tutur menuju bahasa yang diidealkan oleh penutur dewasa. Fleming yang dikutip Jackman (2009) menjelaskan bahwa setiap anak memiliki lebih dari 50.000 saraf yang membawa suara manusia dari telinga ke otak. Otak menyandikan kata-kata dan menyusun kembali sel-sel otak tersebut pada penghubung atau jaringan untuk menghasilkan bahasa. Proses belajar bahasa inilah yang paling penting dari perkembangan seorang anak. Terdapat berbagai teori yang menjelaskan tentang hal-hal yang mendasari perkembangan bahasa anak. Salah satu teori tersebut adalah teori behavioristik yang menjelaskan bahwa anak terlahir bagaikan kertas kosong dimana lingkungan yang berperan terhadap perkembangan anak selanjutnya. Dalam hal ini, termasuk perkembangan bahasa yang dimiliki oleh anak merupakan hasil latihan yang anak terima dari lingkungan disekitarnya. B Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1 Apa yang dimaksud dengan bahasa ibu? 2 Bagaimana teori-teori yang melandasi pemerolehan bahasa ibu? 3 Bagaimana tahapan-tahapan pemerolehan bahasa pada anak usia dini? 4 Bagaimana peranan bahasa ibu pada anak usia dini? C Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan sebagai berikut: 1 Untuk mendeskripsikan bahasa ibu. 2 Untuk mendeskripsikan teori-teori yang melandasi pemerolehan bahasa ibu. 3 Untuk mendeskripsikan tahapan-tahapan pemerolehan bahasa pada anak usia dini. 4 Untuk mendeskripsikan peranan bahasa ibu pada anak usia dini.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A PENGERTIAN BAHASA IBU Ali (1995:77) mengatakan bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungan. Hal ini menunjukkan bahasa pertama (B1) merupakan suatu proses awal yang diperoleh anak dalam mengenal bunyi dan lambang yang disebut bahasa. Bahasa ibu adalah bahasa yang potensial dikuasai oleh seseorang sejak lahir secara terwaris. Bahasa ibu adalah bahasa pertama seseorang (Jos Daniel Parera: 17). Bahasa adalah identitas yang dimiliki setiap manusia sebagai identitas dirinya. Identitas individu atau jati diri seseorang dapat mudah diketahui dari warna bahasa atau dialeknya. Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli oleh karena itu memiliki peran pusat dalam pendidikan. B TEORI-TEORI YANG MELANDASI PEMEROLEHAN BAHASA IBU Pemerolehan bahasa ibu atau pemerolehan bahasa pertama (B1) memiliki dasar teori. Lebih lanjut, selain sebagai dasar berpikir bagaimana bahasa ibu dapat diperoleh oleh anak usia dini dalam proses perkembangannya, teori ini dapat dijadikan sebagai dasar berpikir pula untuk membuat suatu kegiatan yang dapat mengembangkan bahasa anak sesuai dengan usianya. 1 Teori Behaviorisme Teori Behaviorisme mulanya adalah teori belajar dalam psikologi yang telah muncul sejak 1940-an s/d awal 1950-an dan John B. Watson dianggap sebagai pelopor utama dalam teori ini. Teori ini menganggap bahwa otak bayi waktu dilahirkan sama sekali seperti kertas kosong/piring kosong(tabularasa/blank slate), yang nanti akan diisi dengan pengalaman- pengalaman.
  • 4. Bagi mereka istilah bahasa menyiratkan suatu wujud, sesuatu yang dimiliki dan digunakan, dan bukan sesuatu yang dilakukan. Itulah sebabnya mereka menyebutnya dengan Verbal Behavior (perilaku verbal) yang kemudian konsep-konsep tersebut tertuang dalam bukunya B.F. Skinner yang berjudul Verbal Behavior (1957) Pengetahuan dalam bahasa manusia yang tampak dalam perilaku berbahasa adalah merupakan hasil dari integrasi peristiwa-peristiwa linguistik yang diamati dan dialami manusia. Kemampuan berbicara dan memahami bahasa oleh anak diperoleh melalui rangsangan dari lingkungannya dan anak dianggap sebagai penerima pasif dari tekanan lingkungannya, tidak memiliki peranan yang aktif didalam proses perkembangan perilaku verbalnya. Mereka juga tidak mengakui penguasaan anak terhadap kaidah bahasa dan kemampuannya untuk mengabsrakkan ciri-ciri penting dari bahasa di lingkungannya. Namun adapun ketika anak berbicara itu disebabkan oleh keberhasilan lingkungan yang membentuk anak itu Mereka juga tidak mengakuai kematangan si anak dalam perkembangan pemerolehan bahasa, tetapi proses perkembangan sama sekali ditentukan oleh lamanya latihan yang diberikan oleh lingkungannya. Adapun perkembangan bahasa dipandang sebagai kemajuan dari penerapan prinsip stimulus-respon dan proses imitasi (peniruan) Kekurangan pada teori ini, ia tidak mampu menjelaskan proses pemerolehan bahasa itu sendiri dan faktor kreatifitas dalam penggunaan bahasa serta bagaimana kompetensi bahasa digunakan untuk membuat dan memahami kalimat-kalimat baru yang belum pernah didengarnya. Dalam kaitannya dengan belajar B2, Lado (1964), mengatakan bahwa seseorang yang memulai belajar B2 cendrung akan menggunakan kebiasaan-kebiasaan (kaidah) yang dibentuk pada B1-nya, sehingga kebiasaan itulah yang terbawa ketika belajar B2. Itulah sebabnya teori Behaviorisme sering dikaitkan dengan hipotesis analisis kontrastif (suatu metode sinkronis dalam analisis bahasa untuk
  • 5. melihat/mencari persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa atau lebih). Jadi, jika ada kemiripan B1 dan BT/B2, maka anak akan memperoleh struktur BT/B2 dengan mudah, tetapi jika sebaliknya maka anak akan menemui kesulitan. Jadi bagi kaum behaviorism bahwa belajar bahasa dan perkembangannya hanyalah persoalan bagaimana mengkondisikan anak dengan cara “imitation, practice, reinforcement, and habituation”, yang merupakan langkah pemerolehan bahasa. Dalam pengajaran bahasa, behaviorisme mengembangkan metode drill atau memperbanyak latihan baik dalam bentuk lisan atau tulisan. 2. Teori Nativisme Teori ini dipelopori oleh Noam Chomsky pada awal tahun 1960-an sebagai bantahan terhadap teori belajar bahasa yang dilontarkan oleh kaum behaviorisme tersebut, yang kemudian menulis buku berjudul “(Review of B. F. Skinner’s Verbal Behavior, 1959) sebagai bantahan terhadap konsep skinner tentang belajar bahasa yang ada dalam buku Verbal Behavior (1957). Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali lingkungan tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan (acquisition). Chomsky mengatakan bahwa Bahasa terlalu kompleks untuk dipelajari dalam waktu dekat melalui metode imitation seperti anggapan kaum behaviorisme. Dan juga bahasa pertama itu penuh dengan kesalahan dan penyimpangan kaidah ketika pengucapan atau pelaksanaan bahasa (performance). Manusia tidak mungkin belajar bahasa pertama dari orang lain seperti klaim Skinner
  • 6. Menurut Chomsky bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, karena: 1) perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), pola perkembangan bahasa berlaku universal, dan lingkungan hanya memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa. 2) bahasa dapat dikuasai dalam waktu singkat , tidak bergantung pada lamanya latihan seperti pendapat kaum behaviorism. Lihar proses perkembangan bahasa anak. Chomsky menganggap Skinner keliru dalam memahami kodrat bahasa. Bahasa bukan suatu kebiasaan tetapi suatu sistem yang diatur oleh seperangkat peraturan (rule-governed). Bahasa juga bersifat kreatif dan memiliki ketergantungan struktur. Jadi, pemerolehan bahasa bukan didasarkan pada nurture (pemerolehan itu ditentukan oleh alam lingkungan) tetapi pada nature. Artinya anak memperoleh bahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan. Anak tidak dilahirkan sebagai tabularasa, tetapi telah dibekali dengan Innate Properties (bekal kodrati) yaitu Faculties of the Mind (kapling minda) yang salah satu bagiannya khusus untk memperoleh bahasa, yaitu “Language Acquisition Device. LAD ini dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus untuk mengolah masukan (input) dan menentukan apa yang dikuasai lebih dahulu seperti bunyi, kata, frasa, kalimat, dan seterusnya. Meskipun kita tidak tahu persis tepatnya dimana LAD itu berada karena sifatnya yang abstrak (invisible). Dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini. Chomsky mengibaratkan anak sebagai entitas yang seluruh tubuhnya telah dipasang tombol serta kabel listrik: mana yang dipencet itulah yang akan menyebanbkan bola lampu tertentu menyala. Jadi, bahasa mana dan wujudnya seperti apa ditentukan oleh input dari sekitarnya. Antara Nurture dan Nature sama-sama saling mendukung. Nature diperlukan karena tampa bekal kodrati makhluk tidak mungkin anak dapat berbahasa dan nurture diperlukan karena tanpa input dari alam sekitar bekal yang kodrati itu tidak akan terwujud (Dardjowidjojo,2003). (Contoh kasus lihat Soenjono,2003; hal, 236-237) 2 Teori Kognitivisme Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang mengatakan bahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan
  • 7. yang berasal dari kematangan kognitif. Jadi perkembangan bahasa itu ditentukan oleh urutan-urutan perkembangan kognitif. Menurut Piaget struktur yang kompleks itu bukan pemberian alam dan bukan sesuatu yang dipelajari dari lingkungan melainkan struktur itu timbul secara tak terelakkan sebagai akibat dari interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognisi anak dengan lingkungan kebahasaannya Menurut kaum kognitivisme bahwa kemampaun pembelajar sudah terprogram secara biologis untuk memiliki kemampuan kognitif dan proses belajar terjadi dengan cara memetakan kategori linguistik kedalam kategori kognitif, serta apa yang dipelajari adalah tatabahasa sebuah bahasa. Jadi, sebetulnya kaum kognitivisme berusaha menggabungkan peran lingkungan dan faktor bawaan, namun lebih besar ditekankan pada aspek berpikir logis (the power of logical thinking). Urutan pemerolehan bahasa: menuranikan struktur aksi – representasi kecerdasan – membentuk struktur linguistik dalam Chaer (2003, 178-179). C TAHAPAN-TAHAPAN PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI Di dalam berbagai penelitian telah terbukti bahwa manusia normal mengalami tahap-tahap yang hampir sama dalam pemerolehan bahasa pertama. Beberapa ahli mengatakan bahwa proses pemerolehan bahasa dimulai sebelum kelahiran. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa pada umumnya bayi yang baru lahir menunjukkan reaksi tertentu ketika mendengar suara ibunya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bayi tentu mengenal suara ibunya sejak dalam kandungan. Chomsky (dalam Chaer, 2003: 167) menyebutkan bahwa ada dua proses yang terjadi ketila seorang kanak-kanak mem[eroleh bahasa pertamanya. Proses yang dimaksud adalah proses kompetensi dan proses perfomansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik) secara tidak disadari. Kompetensi ini dibawa oleh setiap anak sejak lahir. Meskipun dibawa sejak lahir, kompetensi memerlukan pembinaan sehingga anak-anak memiliki performansi dalam berbahasa. Performansi adalah kemapuan anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Performansi terdiri dari dua proses, yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan kalimat-kalimat. Proses pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau mempersepsi kalimat- kalimat yang didengar, sedangkan proses penerbitan melibatkan kemampuan menghasilkan kalimat-kalimat sendiri. Secara umum setiap anak melalui tahapan pemerolehan bahasa yang sama, walaupun pencapaian tahapan tersebut mungkin akan dialami pada usia yang
  • 8. berbeda bagi setiap anak. Hal ini berhubungan erat dengan kematangan fisiologis dan dipengaruhi oleh perkembangan sistem syaraf dalam otak. Hubungan tahap pemerolehan bahasa dan performansi linguistik sebagai berikut : USIA (TAHUN) PERFORMASI LINGUISTIK 0,3 Mulai meraban 0,9 Pola intonasi telah kedengaran 1,0 Kalimat satu kata (holofrasis) 1,3 Lapar kata (lexical overgeneralization) 1,8 Ujaran dan kata 2,0 Infleksi; kalimat tiga kata (telegrafis) 2,3 Mulai menggunakan kata ganti 2,6 Kalimat tanya, kalimat negatif, kalimat empat kata, dan pelafalan telah sempurna 3,6 Pelafalan konsonan telah sempurna 4,0 Kalimat sederhana yang tepat, tetapi masih terbatas 5,0 Konstruksi morfologis dan sintaktis telah sempurna 10 Matang berbicara 1. Tangisan (Crying) Tangisan merupakan perilaku yang mengandung pesan yang sangat kompleks bagi seorang bayi semenjak dia dilahirkan. Secara naluriah bayi akan menangis untuk mengekspresikan dan menyampaikan pesan kebutuhan dasarnya. Tangisan seorang bayi dapat berarti bahwa ia lapar, haus, merasa dingin atau panas dan lain-lain. Sebelum merespon, orang ibu atau orang lain diluar dirinya akan dan berusaha untuk memahami tangisannya. Perilaku ini bersifat instingtif, oleh karena kurang tepat apabila tangisan bayi merupakan tahapan perkembangan bahasa. Namun demikian tangisan memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan dan kematangan speech organs (paru-paru dan pita suara) bagi seorang bayi. 2. Mendekut (Cooing) Tahapan ini disebut juga dengan fase gurgling atau mewing. Mendekut atau mendekur seperti suara burung merpati merupakan perilaku yang universal. Bunyi yang dikeluarkan pada usia 2 atau 3 bulan ini sulit didiskripsikan, karena bunyi yang dihasilkan mirip bunyi vocal, tetapi tidak sama dengan bunyi vocal yang dihasilkan oleh orang dewasa. Seperti halnya menangis, perilaku ini juga memberikan andil yang cukup signifikan bagi perkembangan dan kematangan piranti alat ucapnya. 3 .Mengoceh (Babbling) Pada usia 6 sampai 10 bulan, anak mulai mengucapkan kata-kata yang menghasilkan bunyi-bunyi dengan pola tertentu yang diulang-ulang. Anak pada usia ini mampu mengucapkan kata-kata yang terdiri dari kombinasi antara
  • 9. konsonan dan vokal, misalnya /ma/, /pa/ dan /ba/. Walaupun mengoceh dengan pengucapan satu suku kata – one word utterance (holofrastik), bagi bayi belum memiliki arti atau makna apapun, babling juga berperan penting bagi perkembangan bahasa anak di masa yang akan datang. Tahapan ini akan dilanjutkan dengan fase tuturan dua kata atau disebut dengan telegrafis. Ketika berkomunikasi, anak akan mengucapkan kata-kata yang dianggap penting saja yang disampaikan kepada lawan bicaranya D PERANAN BAHASA IBU PADA ANAK USIA DINI Dalam prosesnya, bahasa ibu memiliki peranan yang sangat penting yang menjadikan alasan bahwa bahasa ibu perlu dipertahankan dan diperhatikan untuk mengembangkan aspek kemampuan berbahasa pada anak usia dini. Berikut ini merupakan alasan yang menjadikan bahasa ibu memiliki peranan penting dalam perkembangan berbahasa anak: 1 Bahasa ibu merupakan medium ekspresi dan komunikasi Bahasa ibu merupakan medium terbaik untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan seseorang. Dengan begitu, bahasa ibu merupakan alat paling ampuh dan efektif untuk melakukan komunikasi dan pertukaran gagasan. 2 Bahasa ibu menjadi dasar pembentukan tatanan sosial Melalui bahasalah–terutama bahasa ibu–para individu membentuk organisasi sosial. Bahasa menentukan identitas sosial dan budaya penuturnya, sehingga pengguna bahasa yang sama akan dnegan mudah mengidentifikasikan diri mereka sebagai satu komunitas sosial dan melekat dengan identitas komunal tersebut. Selain itu, bahasa menentukan cara berpikir individu serta komunitas–bukan sebaliknya. Kesamaan bahasa menghadirkan kesamaan cara berpikir tentang hal-hal mendasar. 3 Bahasa ibu mudah dipelajari Dari semua bahasa yang ada di dunia, bahasa ibu merupakan yang paling mudah dipelajari. Seseorang bisa sepenuhnya fasih menguasai bahasa ibu. 4 Bahasa ibu merupakan medium terbaik untuk memperoleh pengetahuan Berpikir merupakan instrumen sentral dalam perolehan pengetahuan dan proses proses berpikir mustahil dilakukan tanpa bahasa. P.B. Ballard menyatakan bahwa “pengajaran dalam bahasa ibu, bahasa yang digunakan
  • 10. oleh anak untuk berpikir dan berangan-angan, menjadi langkah esensial pertama dan instrumen terbaik budaya.” Dengan demikian, mendapatkan fondasi kokoh dlaam bahasa ibu merupakan hal terpenting dalam keseluruhan proses pendidikan anak. 5 Bahasa ibu membuat pengembangan intektualitas anak jadi bisa dilakukan Pengembangan intelektual anak mustahil dilakukan tanpa bahasa. Membaca, mengekspresikan diri, memperoleh pengetahuan, dan mengajukan pendapat adalah instrumen-instrumen penting pengembangan intelektualitas; semua itu hanya bisa dilakukan melalui bahasa ibu sang anak. 6 Bahasa ibu merupakan instrumen ekspresi diri kreatif Kita mungkin bisa berkomunikasi menggunakan bahasa apa pun, tapi ekspresi diri kreatif hanya bisa dilakukan menggunakan bahasa ibu. Pernyataan ini diperkuat dan dipertegas oleh fakta bahwa semua penulis hebat menghasilkan karya-karya sastra hebat dalam bahasa ibu mereka. 7 Bahasa ibu merupakan instrumen pengembangan emosional Bahasa ibu adalah instrumen terpenting untuk melakukan pengembangan emosi anak. Efek emosional dari karya sastra merupakan salah satu hal terpenting dalam pengembangan dan penyempurnaan emosi. 8 Bahasa ibu merupakan instrumen perkembangan anak sebagai murid Pengajaran bahasa ibu jadi sangat penting karena amat menentukan kualitas perkembangan anak sebagai murid. Perkembangan kehidupan intelektual mereka, pengetahuan, kemampuan mengekspresikan diri, kreativitas, serta semua kemampuan produktif berakar pada bahasa ibu. 9 Bahasa ibu merupakan sumber ide-ide orisinal Ide-ide orisinal merupakan produk bahasa ibu. Mempertimbangkan aspek fasilitas pikiran dan ekspresi, ide-ide baru dan orisinal hanya bisa dimunculka dan dibentuk saat kita menggunakan bahasa ibu. (htttp://www.wariwiri.net/alasan-alasan-yang-membuat-bahasa-ibu-sangat- penting)
  • 11. BAB III KESIMPULAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat arbriter yang digunakan oleh sekelompok orang untuk berinteraksi dan identifikasi diri berlandaskan budaya setempat. Dengan bahasa, maka orang dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan orang lain. Melalui bahasa, kita dapat mengetahui latar belakang , kebiasaan, adat istiadat dan dengan bahasa orang dapat mengungkapkan ide, gagasan dan pikirannya. Bahasa juga penting bagi anak usia dini. Dalam penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa ibu (B1). Bahasa ibu sangat penting bagi perkembangan berbahasa anak dengan alasan sebagai berikut: 1 Bahasa ibu merupakan medium ekspresi dan komunikasi 2 Bahasa ibu menjadi dasar pembentukan tatanan sosial 3 Bahasa ibu mudah dipelajari 4 Bahasa ibu merupakan medium terbaik untuk memperoleh pengetahuan 5 Bahasa ibu membuat pengembangan intektualitas anak jadi bisa dilakukan 6 Bahasa ibu merupakan instrumen ekspresi diri kreatif 7 Bahasa ibu merupakan instrumen pengembangan emosional 8 Bahasa ibu merupakan instrumen perkembangan anak sebagai murid 9 Bahasa ibu merupakan sumber ide-ide orisinal