SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
MATERI BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN 2009
DAFTAR ISI
•
•
•
•
•

Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia
Hakikat bahasa
Keterampilan berbahasa
Menulis sebagai proses
Penulisan ilmiah
SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA
• Sejarah Bahasa Indonesia
Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan,
bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek
bahasa Melayu. Telah berabad-abad bahasa Melayu
dipakai sebagai alat perhubungan antarpenduduk
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa.
Pada masa penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga
dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas.
Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan
penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam
bahasa juga menggunakan bahasa Melayu..
• Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Kongres
Pemuda pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu
diubah namanya menjadi bahasa Indonesia dan
diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa
nasional dalam sumpah pemuda.
• Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang
melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan
ini mempunyai dampak yang positif terhadap
perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian
bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia
dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk
kehidupan politik dan pemerintahan yang
sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa
Belanda.
• Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18
Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang di
dalamnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa
“Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”.
Pernyataan dalam pasal tersebut mengandung
konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa nasional
bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa
Negara sehingga dipakai dalam semua urusan yang
berkaitan dengan pemerintahan dan negara.
• Pada masa kemerdekaan ,bahasa Indonesia
mengalami perkembangan yang amat pesat. Setiap
tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia semakin
bertambah. Perhatian pemerintah Indonesia
terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga
sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya
sebuah lembaga yang mengurus masalah
kebahasaan yang saat ini dikenal dengan nama Pusat
Bahasa. Berbagai upaya mengembangkan bahasa
Indonesia telah ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti
adanya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan
Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga sekarang
berlaku Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan
yaitu sebagai bahasa Nasional dan sebagai
bahasa Negara.
• Bahasa nasional suatu negara memiliki dasar
hukum yang kuat / dicantumkan dalam UUD
1945. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional sudah dimiliki bahasa
Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah
Pemuda .Kedudukan ini dimungkinkan karena
bahasa Melayu yang mendasari bahasa
Indonesia telah dipakai sebagai lingua franca.
• Dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
(1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2)
lambang identitas nasional, (3) alat
pemersatu berbagai suku bangsa, dan (4) alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya
(Amran Halim, 1977:22).
• Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,
bahasa Indonesia merupakan cerminan dari
nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia.
• Sebagai lambang identitas nasional, bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar
dengan bendera negara. Dengan demikian
bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas
sendiri yaitu sebagai bahasa yang bersih dari
unsur-unsur bahasa yang lain yang tidak
benar-benar diperlukan.
• Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa
resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar
dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan
di tingkat nasional, dan (4) alat
pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
• Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa
Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan.
Pidato resmi , dokumen resmi negara,
maupun pelaksanaan upacara kenegaraan
harus menggunakan bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum
resmi kenegaraan bersifat mutlak karena telah
diatur dalam UUD 1945.
• Sebagai bahasa pengantar dalam dunia
pendidikan, bahasa Indonesia digunakan
bukan hanya untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan secara lisan namun juga untuk
penulisan bahan ajar dan dokumen
pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan dapat menjembatani
peserta didik yang berasal dari berbagai suku
bangsa.
• Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional,
bahasa Indonesia digunakan untuk
berkomunikasi dalam hubungannya dengan
pelaksanaan pembangunan di berbagai
sektor. Sosialisasi program dan kebijakan
pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki
berbagai macam bahasa akan menghadapi
kendala apabila tidak ada satu bahasa yang
sama .
• Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
tidak mungkin dapat berkembang tanpa
adanya bahasa. Untuk mengembangkan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
kepada masyarakat yang multi etnis
diperlukan satu bahasa yang dipahami oleh
berbagai masyarakat. Bahasa Indonesia
merupakan satu-satunya bahasa yang dikenal
oleh hampir seluruh rakyat Indonesia .
• Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu
menyatukan berbagai suku bangsa yang ada di
Indonesia dan memungkinkan mereka mencapai
keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa
meninggalkan nilai sosial budaya dan identitas
sukunya masing-masing.
• Sebagai alat perhubungan antardaerah dan
antarbudaya, bahasa Indonesia mampu
menjembatani perbedaan bahasa dan budaya yang
ada di Indonesia.Bahasa Indonesia digunakan untuk
mensosialisasikan dan mengembangkan berbagai
budaya yang ada di daerah-daerah dalam wilayah
Indonesia.
• Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa
resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar
dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan
di tingkat nasional, dan (4) alat
pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
• Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia
dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi ,
dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan
upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa
Indonesia..
• Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan,
bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan
namun juga untuk penulisan bahan ajar dan
dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik
yang berasal dari berbagai suku bangsa.
• Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional,
bahasa Indonesia digunakan untuk
berkomunikasi dalam hubungannya dengan
pelaksanaan pembangunan di berbagai
sektor. Sosialisasi program dan kebijakan
pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki
berbagai macam bahasa akan menghadapi
kendala apabila tidak ada satu bahasa yang
sama . Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi tidak mungkin dapat berkembang
tanpa adanya bahasa.
HAKIKAT BAHASA
• Adalah sistem lambang bunyi yang digunakan
oleh para anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri.
• Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola
yang beraturan dan saling berkaitan; (b)
arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat
manasuka sesuai dengan masyarakat
pemakainya; (c) konvensional
• Yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan
kesepakatan masyarakat pemakai;(d) dinamis yaitu
bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai
perkembangan.
• Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan
sesuai dengan situasi dan kondisinya (dalam hal
pilihan kata dan penyusunan kalimat).
• Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan
sesuai aturan yang berlaku
• DISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti benar dan
bahasa yang benar pasti baik ?
KETERAMPILAN BERBAHASA
• Dibedakan atas keterampilan reseptif
(menerima) dan keterampilan produktif
(menghasilkan karya)
• Ket resetif adalah kemampuan seseorang
untuk menerima, memahami, menganalisis,
dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh
orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis.
• Keterampilan reseptif dibedakan menjadi dua
yaitu keterampilan menyimak (apabila yang
diterima adalah bahasa lisan) dan
keterampilan membaca (bahasa tulis)
• Keterampilan produktif adalah kemampuan
seseorang untuk menyampaikan ide dengan
menggunakan bahasa secara tertib dan
sistematis sehingga idenya dapat dipahami
orang lain dengan mudah.
• Keterampilan produktif dibedakan atas
keterampilan berbicara (apabila yang
digunakan adalah bahasa lisan) dan
keterampilan menulis (bahasa tulis).
• Antara keempat keterampilan berbahasa
tsb.memiliki hubungan yang positif artinya
sebuah keterampilan akan memberikan
kontribusi kepada pengembangan
keterampilan yang lainnya.
Manfaat Ket.Menyimak
•
•
•

Menambah kekayaan pembentukan kalimat
Menambah kosa kata
Menambah pengetahuan berkaitan dengan
intonasi, pelafalan, jeda.
• Menambah wawasan berkaitan dengan topik
yang disimak
• Menambah pengetahuan ttg sistematika
berbicara yang baik.
Manfaat Ket.Membaca
• Menambah kosa kata
• Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk
kalimat.
• Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk
paragraf dan pengembangannya
• Menambah wawasan berkaitan dengan tema
tertentu
MENULIS SBG PROSES
• Kegiatan menulis merupakan sebuah proses
artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang
baik seseorang harus melalui beberapa
tahapan kegiatan yang saling berhubungan
dan berkesinambungan.
• Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap
prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3)
tahap pascapenulisan
TAHAP PRAPENULISAN
• Pada tahap ini penulis merumuskan tema, judul,
tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari
bahan tulisan.
• Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam
sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung
bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus
dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4)
tdk terlalu luas/sempit.
Contoh analisis tema
• Pendidikan
1. Ada bahan yang mendukung
2. Ada masalah yang harus dibahas
3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs
4 Terlalu luas karena masalah yang
ada dlm tema tsb sangat kompl.
Kesimp : tema tidak baik
Judul
• Judul disebut juga nama karangan.
• Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai dengan
tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase
benda.
• Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata
yang mubazir.
• Jelas artinya judul tidak boleh bermakna
ambigu/berinterpretasi banyak
• Denotatif artinya judul menggunakan kata
lugas/bukan ungkapan.
• Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase
benda.
• Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat
Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi
pada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakarta
• Penggunaan kata “studi” dan “pada”
menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat
sebaiknya dibuang. Penggunaan kata
“dengan” tidak tepat seharusnya “dan”.
• Judul harus jelas
Contoh : Penanganan Anak Istimewa di
Surakarta
Judul di atas tidak baik karena kata “istimewa”
bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti
kata yang telah memiliki arti yang jelas misal
“autis”.
BAHAN TULISAN
• Dibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis.
• Bahan tak tertulis adalah peristiwa,
pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan
seseorang yang memiliki kewenangan
(otoritas)
• Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal,
internet.
KERANGKA TULISAN
• Kerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk
frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti
makalah dan skripsi.
Contoh :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
• B. Perumusan Masalah
• Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan dalam
bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk
makalah dan skripsi
TAHAP PENULISAN
• Pada tahap ini penulis mulai
mengembangkan paragraf dengan
menggunakan kalimat efektif.
• Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku.
• Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku
EYD).
• Pengetahuan tentang sinonim, antonim,
polisemi, homonim, dll sangat diperlukan
pada tahap ini
Kosa Kata
• Sinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan
makna sehingga satu dengan yang lain belum
tentu dapat saling menggantikan.
Contoh : Dia meninggal kemarin.
Tanaman bayam ibu mati.
“meninggal” dan “mati” adalah sinonim dalam
kalimat di atas keduanya tidak dapat saling
menggantikan
• Antonim adalah kata-kata yang memiliki
keberlawanan makna. Ada berbagai jenis
antonim. Antonim majemuk adalah antonim
yang mempunyai rumus “antonim A adalah
bukan/selain A” misal antonim hitam adalah
bukan hitam jadi bisa “putih,biru,merah”.
Antonim gradasi adalah antonim yang
memiliki jenjang “sangat,agak,tidak” misal
antonim panas adalah “agak panas/hangat,
atau tidak panas/dingin”
Ciri Kalimat Efektif
• Minimal memiliki unsur Subjek dan Predikat.
Dia/cantik (S/P)
Kepada hadirin/dipersilahkan duduk
(Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektif
• Hemat (tidak mengandung kata mubazir).
• Memiliki kesejajaran bentuk dan makna.
• Menggunakana pilihan kata yang tepat.
• Hakikat Kalimat

Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks
yang mengungkapkan pikiran yang utuh
secara ketatabahasaan. Dalam wujud tulisan,
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau
tanda seru, dan di dalamnya disertakan pula
berbagai tanda baca seperti koma, titik koma,
ataupun titik dua. Kelengkapan unsur sebuah
kalimat sangat menentukan kejelasan makna
sehingga sebuah kalimat minimal harus
terdiri atas subjek dan predikat.
Sebuah kalimat terdiri atas beberapa unsur. Unsurunsur tersebut meliputi subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan
• Unsur Kalimat
• Subjek dalam suatu kalimat pada umumnya diduduki
oleh kata benda atau kata lain yang mengalami
proses pembendaan.atau kata lain yang setelah
menduduki jabatan ini akan dianggap atau
digolongkan menjadi kata benda.
Contoh : (1) Menipu berdosa
(2) Menyanyi menyegarkan pikiran
• Kata menipu dan menyanyi dilihat dari
bentuknya adalah kata kerja akan tetapi dalam
kedua kalimat tersebut, masing-masing kata
itu dianggap sebagai kata benda. Untuk
mencari subjek sebuah kalimat kita dapat
menggunakan pertanyaan siapa atau apa.
Contoh kalimat (a) dan (b) di atas, kata menipu
dan menyanyi dapat menjawab pertanyaan
apa sehingga keduanya disebut subjek. Subjek
sebuah kalimat dapat berupa kata atau
gabungan kata.
Predikat adalah unsur inti suatu kalimat yang
berisi kata kerja, kata keterangan, atau kata
penggolong yang menerangkan
subjek.Predikat sebuah kalimat dapat dikenali
dari ciri-cirinya yaitu : (1) jawaban atas
pertanyaan mengapa dan bagaimana; (2)
berupa kata adalah/ialah; (3) dapat
diingkarkan; (4) dapat disertai kata telah,
sudah, belum, akan, dan sedang.
• Objek adalah unsur kalimat dapat
diperlawankan dengan subjek. Objek bersifat
wajib dalam kalimat yang berpredikat verba
aktif (kata kerja berawalan me-). Ciri-ciri objek
adalah :
Langsung di belakang predikat. Contoh : Anto
membeli buku. Kata ”buku” adalah objek
karena terletak di belakang kata membeli yang
berfungsi sebagai predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif. Contoh :
Dina membeli buku. Kata buku adalah objek
karena dapat menjadi subjek kalimat pasif
Buku dibeli Dina.
• Tidak didahului preposisi. Contoh :
W.S.Rendra menulis dalam puisi. Kata puisi
bukan objek karena didahului preposisi dalam.
Apabila kalimat diubah menjadi W.S.Rendra
menulis puisi maka kata puisi berubah fungsi
menjadi objek.
• Keterangan dibedakan atas dasar peran yang
dimiliknya dalam kalimat.Dalam kalimat terdapat
berbagai jenis keterangan antara lain keterangan
waktu, keterangan cara, keterangan cara dan
sebagainya.
• Keterangan Waktu
• Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau
anak kalimat. Keterangan waktu yang berupa kata
atau frasa digunakan dalam kalimat tunggal
sedangkan keterangan waktu yang berupa kalimat
terdapat dalam kalimat majemuk.
Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya melihat
pameran buku.
(4) Dia datang tadi pagi.
Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi pagi pada
kalimat (4) adalah keterangan waktu
yang berbentuk kata dan frase.
Keterangan waktu yang berupa anak
kalimat dapat dilihat pada contoh : (5)
Ketika melihat dia datang saya menangis
terharu.
Klausa (anak kalimat) ketika melihat dia adalah
keterangan waktu, kata saya adalah
subjek, dan menangis terharu adalah
• Keterangan Tempat
Keterangan tempat berbentuk frasa yang
menyatakan tempat dan ditandai oleh preposisi di,
pada, dan dalam. Preposisi selalu terdapat di depan
kata benda yang menjadi keterangan tempat.
Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak pengrajin batik.
Preposisi di berada di depan kata benda Solo yang
menyatakan tempat.
• Keterangan Cara
Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa, atau anak
kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa
anak kalimat ditandai dengan kata dengan dan dalam.
Contoh
(7) Dengan banyak membaca kita dapat
meningkatkan pengetahuan kita.
(8)
Dia berjalan cepat-cepat
(9)
Dia menerima hadiah itu dengan gembira.
Anak kalimat dengan banyak membaca, kata ulang cepatcepat, dan frasa dengan gembira adalah keterangan cara.
• Keterangan Sebab
Keterangan sebab dapat berupa frasa atau anak
kalimat. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat
ditandai oleh kata karena atau lantaran.
Contoh : (10) Karena bodoh, dia dikeluarkan dari
sekolah.
(11) Karena dia nakal, dia dihukum guru.
Kalimat (10) mengandung keterangan sebab berupa
frasa sedangkan kalimat (11) berupa anak kalimat
Jenis Kalimat
• Berdasarkan isinya kalimat dibedakan atas kalimat
berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat
berita sering pula disebut kalimat deklaratif adalah
kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dan
yang pada umumnya menimbulkan tanggapan
berupa isyarat atau sikap.
• berita kepastian : (12) Paman akan datang besok
pagi
• berita pengingkaran : (13) Bukan dia yang
mengambil bukumu
• berita kesangsian : (14) Barangkali mereka tidak
datang hari ini.
Kalimat tanya atau disebut juga kalimat
interogatif adalah kalimat yang isinya berupa
pertanyaan dan reaksinya berupa jawaban.
Berdasarkan isinya kalimat tanya dibedakan
atas
• Kalimat tanya biasa yaitu kalimat yang
memerlukan jawaban : (15) Siapa namamu?
• Kalimat retoris yaitu kalimat tanya yang tidak
memerlukan jawaban : (16) Adakah orang
yang tidak ingin bahagia?
• Kalimat perintah yaitu kalimat yang isinya
berupa perintah agar seseorang melakukan
atau berbuat sesuatu dan reaksinya berupa
tindakan. Dilihat dari bentuk dan isinya,
kalimat perintah dibedakan atas dua jenis
yaitu kalimat perintah kasar dan kalimat
perintah halus. Kalimat perintah kasar
memiliki ciri-ciri :
Menggunakan kata kerja yang tidak
berimbuhan
Contoh :
(17) Baca pengumuman itu!
(18) Hapus papan tulis ini
• Tidak menyebutkan nama orang yang diperintah
Contoh : (19) Tunggu di sini!
• Kalimat perintah halus memiliki ciri-ciri:
Menggunakan akhiran –kan dan –lah.
Contoh : (20) Ambilkan buku itu!
• Menyebut orang yang diperintah.
Contoh : (21) Saudara tunggu saya di sini!
• Menggunakan kata penghalus perintah seperti
tolong,maaf, sudilah kiranya, dsb.
Contoh : (22) Tolong ambilkan buku saya
Berdasarkan Jenis Kata yang Menduduki Fungsi
Predikat
• Berdasarkan bentuk kata kerja yang menduduki
fungsi predikat kalimat dapat dibedakan menjadi
kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah
kalimat yang predikatnya kata kerja aktif.
Berdasarkan perlu atau tidaknya objek langsung bagi
predikat kalimat aktif dibedakan menjadi kalimat
aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat
aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya
memerlukan objek langsung.
Contoh : (23) Ia membeli buku.
• Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif
yang predikatnya tidak memerlukan objek
langsung.
• Contoh : (24) Pada hari libur saya
berdarmawisata ke Bali.
• Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya
terdiri dari kata kerja pasif.
• Contoh : (25) Buku itu ditulis Dina
Berdasarkan Unsur Pembentuk Kalimat
• Berdasarkan unsur pembentuknya kalimat
dibedakan atas dua yaitu kalimat tunggal dan
kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah
kalimat yangunsur-unsur pembentuknya
tunggal.
Contoh : (26) Ayah membaca buku di ruang
keluarga
• Kalimat majemuk adalah kalimat yang di dalamnya
mengandung lebih dari satu pola kalimat. Kalimat
majemuk merupakan gabungan dari beberapa
kalimat. Kalimat majemuk dibedakan menjadi
kalimat majemuk setara, kalimat majemuk
bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Kalimat
majemuk setara adalah kalimat majemuk yang sifat
hubungan masing-masing kalimat pembentuknya
setara atau sederajat.
Contoh : (27) Saya, ayah, dan ibu tertawa gembira.
Kalimat (27) adalah kalimat majemuk setara rapatan
predikat. Kalau kita cermati kalimat (27) terdiri dari
tiga kalimat yang mempunyai predikat yang sama
yaitu :
(a) Saya tertawa gembira.
(b) Ayah tertawa gembira.
(c) Ibu tertawa gembira.
Karena predikat ketiga kalimat sama maka kalimatkalimat tersebut kemudian disejajarkan dengan
melesapkan (merapatkan) unsur yang sama.
• Kalimat majemuk bertingkat adalah
gabungan dari dua atau lebih kalimat
tunggal yang sifat hubungan atau
kedudukannya tidak sederajat. Itu
sebabnya dalam kalimat majemuk
bertingkat ada unsur yang disebut induk
kalimat dan anak kalimat. Contoh
kalimat majemuk bertingkat dapat dilihat
dari contoh berikut.
• (28) Dia meminjam buku yang dipinjamnya dari
perpustakaan.
• Kalimat (28) adalah kalimat majemuk
bertingkat karena kalimat tersebut merupakan
gabungan dua kalimat yaitu (a) Dia meminjam
buku.
• (b) Buku itu dipinjamnya dari perpustakaan.
• Kalimat (a) adalah induk kalimat sedangkan
kalimat (b) adalah anak kalimat.
• Jenis kalimat majemuk yang lain adalah
kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk
campuran adalah gabungan dari paling sedikit
tiga kalimat dimana dua kalimat memiliki
kedudukan sejajar sedangkan yang satu
bertingkat.
• (29) Dia pindah ke Jakarta ketika ibunya
meninggal dan ayahnya menikah lagi.
•
•
•
•
•

Kalimat (29) terdiri dari tiga kalimat yaitu :
Dia pindah ke Jakarta.
Ibunya meninggal.
Ayahnya menikah lagi.
Kalimat (b) mempunyai kedudukan yang
sejajar dengan kalimat (c) sedangkan kalimat
(a) tidak sehingga kalimat (a) merupakan
induk kalimat.
Kalimat Efektif
• Tulisan ilmiah harus dikembangkan dengan kalimat
efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada
pikiran pembaca seperti apa yang terdapat pada
pikiran penulis. Kalimat efektif memiliki ciri : (a)
kepaduan dan kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat
dalam mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran
(Sabarti,1989).
• Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki kepaduan dan
kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kepaduan
apabila terdapat hubungan yang padu antara unsur-unsur
yang membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket). Sebuah
kalimat dikatakan memiliki kesatuan apabila hubungan antara
unsur-unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide
pokok. Penulis boleh saja menggabungkan dua atau lebih
kalimat tunggal dengan catatan kalimat-kalimat tersebut
tidak keluar dari ide pokok kalimat tunggalnya. Agar dapat
menghasilkan sebuah kalimat yang memiliki kesepadanan
(kepaduan) penulis harus memperhatikan
• (1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) kata
penghubung intra dan antarkalimat yang
dipilih.
Contoh : (30) Kepada mahasiswa yang
kehilangan kartu ujian diharap melapor.
Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif karena
tidak memiliki subjek. Apabila akan dijadikan
kalimat efektif maka kalimat tersebut harus
diubah menjadi : (31) Mahasiswa yang
kehilangan kartu ujian diharap melapor
• Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya kesejajaran.
Kesejajaran (paralelisme) adalah penggunaan bentukbentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa
yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Apabila
dalam sebuah kalimat gagasan kalimatnya dinyatakan
dalam bentuk frasa atau kata kerja berimbuhan
tertentu maka gagasan lain yang sederajat juga harus
dinyatakan dalam bentuk frasa dan kata kerja dengan
imbuhan tertentu. Contoh : (32) Penyakit Lupus
merupakan penyakit yang ditakuti karena cara
mencegah dan pengobatannya belum diketahui
secara pasti.
• Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran
karena kata mencegah tidak sejajar
dengan pengobatan. Kalimat di atas
menjadi sejajar kalau diubah menjadi :
(33) Penyakit Lupus merupakan penyakit
yang ditakuti karena cara pencegahan
dan pengobatannya belum diketahui
secara pasti.
Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya penekanan
dalam kalimat. Untuk memberikan penekanan pada
bagian tertentu sebuah kalimat penulis dapat
menempuh beberapa cara yaitu (1) mengemukakan
bagian yang ditekankan pada bagian depan kalimat;
(2) mengulang kata yang dianggap penting. Contoh :
(34) Dr.Sujono membuka seminar penanggulangan
Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini
(yang ditekankan Dr.Sujono).
(35) Seminar penanggulangan Aids yang
diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini
dibuka oleh Dr.Sujono (yang ditekankan
seminar penanggulangan Aids).
(36) Kemiskinan merupakan faktor utama
kemunduruan suatu bangsa karena
kemiskinan dapat menjadi pemicu tindak
kriminal. (penekanan pada kata kemiskinan
Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Sebuah
kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata
mubazir (kata yang tidak diperlukan.
Contoh : (37) Gadis itu segera mengubah pendapatnya
setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat (4)
tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan
menjadi efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera
mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan
gurunya. Kata dia dan itu dihilangkan.
CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
•
•
•
•
•
•
•

Reproduktif
Tidak ambigu
Tidak emotif
Penggunaan bahasa baku
Penggunaan istilah keilmuan
Bersifat denotatif
Rasional
• Ada kohesi antarkalimat pada setiap
paragraf dan koherensi
antarparagraf dalam setiap bab
• Bersifat straightforward
• Penggunaan kalimat efektif
BAHASA BAKU
• Ragam bahasa dalam dunia pendidikan
• Sifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan,
penyeragaman kaidah
• Bahasa baku digunakan dalam penulisan
karya ilmiah dan laporan penelitian
JENIS KARYA ILMIAH
I. MAKALAH
• Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris
objektif
2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah
secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam
pertemuan ilmiah
3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar
tabel atau daftar gambar (jika ada)
• Halaman sampul memuat judul makalah, maksud

ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat
dan waktu penulisan makalah
• Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan
huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas
ditulis dengan huruf besar
• Judul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor
halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal
dan antarbagian 2 spasi
4. Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dala
makalah. Bagian inti terdiri dari latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan
makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran.
• Latar Belakang masalah berisi alasan perlunya
makalah itu ditulis. Masalah atau topik hendaknya
layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk
perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan
dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan
makalah.
• Pembahasan merupakan jawaban dari
perumusan masalah. Bagian penutup inti
adalah simpulan dan saran.
5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran
(jika ada)
II. PROPOSAL PENELITIAN
1. Proposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun
sebelum dilaksanakannya penelitian.
2. Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir.
3. Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi
4. Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis,
metode penelitian.
•
Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
•
Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian
yang relevan, dan kerangka pemikiran
• Metode penelitian berisi: tempat dan waktu
penelitian, bentuk dan strategi penelitian,
sumber data, teknik pengumpulan data,
validitas data, teknik analisis data
5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka
TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
1. Tahap persiapan
• Mempersiapkan topik. Pemilihan topik memenuhi
kriteria berikut.
a. Topik ada manfaatnya dan layak dibahas
b. Topik menarik terutama bagi peneliti
c. Topik dikenal baik oleh penulis
d. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadai
e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit.
• Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan
melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa,
bagaimana, di mana, kapan.
• Pembuatan kerangka karangan
• Membuat daftar isi
2. Tahap Pengumpulan Data
• Pengamatan peristiwa, wawancara informan,
pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium,
rekaman
3. Tahap pengonsepan
4. Tahap penyuntingan
5. Penyajian
TATATULIS DALAM KARYA ILMIAH
1. Bahan dan Jumlah Halaman
Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf times new
roman 12 point, kecuali judul dapat 14 atau 16
point. Jumlah halaman proposal 15-20 halaman,
makalah 15-25 halaman
2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 cm, margin
bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin
kanan 3 cm.
3. Penomoran
Angka yang lazim digunakan adalah angka
Romawi kecil (i,ii,iii, dst) digunakan untuk
penomoran judul, daftar isi, daftar
tabel.Angka Romawi besar (I,II,III, dst.)
digunakan untuk penomoran bab
pendahuluan, landasan teoretis, metode
penelitian, pembahasan, simpulan dan saran.
Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk menomori
halaman naskah mulai pendahuluan sampai halaman
terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, kecuali
halaman judul bab ditulis di tengah bawah.
• Sistem penomoran mengikuti standar berikut.
a. Tingkat pertama dengan angka Romawi
besar
b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar,
misal A,B,C,D
c. Tingkat ketiga dengan angka Arab misal 1,2,3
d. Tingkat keempat dengan huruf Latin kecil
misal a, b, c,d
e. Tingkat lelima dengan angka Arab satu
kurung tutup misal 1), 2), 3)
f. Tingkat keenam dengan huruf Latin kecil
dengan satu kurung tutup, misal a,b,c
g. Tingkat ketujuh dengan angka Arab dua
kurung misal (1), (2), (3)
h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin kecil dua
kurung misal (a), (b)
4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbab
a. Judul bab diketik dengan huruf kapital
seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf times
new roman yang ditebalkan.
Misal
BAB I
PENDAHULUAN
b. Judul subbab, huruf pertama setiap kata
ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata
depan atau kata sambung) dan diletakkan di
tengah halaman. Misal
A. Latar Belakang Masalah
c. Judul subsubbab, huruf pertama setiap kata
ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di
sebelah kiri halaman. Misal
1. Pengertian Ejaan
5. Penulisan Kutipan
a. Kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip
sebagai bagian dari teks utama, diikuti nama
penulis, tahun, nomor halaman. Misal
Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada hubungan
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar”.
b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis terpisah dari teks
yang mendahului dan diketik spasi tunggal.
c. Merujuk kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda
kutip dan terpadu dalam teks. Misal
Scmid (2005:6) mengatakan bahwa kegiatan olah
tubuh akan menyebabkan seseorang
mengekspresikan gagasan dan emosi melalui
gerakan.
d. Menulis daftar pustaka berupa buku
Gorys Keraf. 2005. Komposisi. Flores: Nusa
Indah
atau
Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa
Indah
e. Daftar pustaka dari kumpulan artikel
Dick Hartoko (Ed.). 2004. Golongan Cendekiawan:
Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramedia
f. Daftar pustaka dari artikel jurnal
Ali Hanafi. 2005. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan
dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian,
1(1):33-47
g. Daftar pustaka dari artikel koran atau majalah
Henry James. 2006.”Do Babies Sing A Universal
Song?”. Psychological Today, hal.2
h. Daftar pustaka dari koran tanpa nama penulis
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, tanpa
Basis Sumber Daya Lokal”hal. 4
i.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi
Pradnya Paramita. 2008. “Pengaruh Bioteknologi
Pertanian terhadap Pematangan Tomat”. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret
j. Daftar pustaka dari internet
Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online),
(http://www.chang.jaya-Heru.com) Biotekpertan04htm/,diakses 12 Januari 2009

More Related Content

What's hot

Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATsyoretta
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahPrescott Py3man
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiajundizg
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaNini Ibrahim01
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Makalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasaMakalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasamildamarmil
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaRakatajasa
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"Andreas Andre
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
BAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.ppt
BAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptBAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.ppt
BAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptLintangAgustina
 
Mkdu bahasa indonesia 2012
Mkdu bahasa indonesia 2012Mkdu bahasa indonesia 2012
Mkdu bahasa indonesia 2012Imo Priyanto
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Ibnu Saefullah
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahSiti Farida
 

What's hot (20)

Konsepsi Bahasa
Konsepsi BahasaKonsepsi Bahasa
Konsepsi Bahasa
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesia
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasaMakalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasa
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
Jenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasaJenis – jenis ragam bahasa
Jenis – jenis ragam bahasa
 
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptxPPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
BAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.ppt
BAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.pptBAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.ppt
BAB 1- PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA.ppt
 
Mkdu bahasa indonesia 2012
Mkdu bahasa indonesia 2012Mkdu bahasa indonesia 2012
Mkdu bahasa indonesia 2012
 
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
Variasi bahasa -Sosiolinguistik (S1)
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
 
Hak paten
Hak patenHak paten
Hak paten
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Virus group 1
Virus group 1Virus group 1
Virus group 1
 
Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)
 
Dinding sel dan membran sel
Dinding sel dan membran sel Dinding sel dan membran sel
Dinding sel dan membran sel
 
Eyd
EydEyd
Eyd
 
Buku Fungi
Buku FungiBuku Fungi
Buku Fungi
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
 
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaIsolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Polisakarida
PolisakaridaPolisakarida
Polisakarida
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: MELAFALKAN KATA
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: MELAFALKAN KATAMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: MELAFALKAN KATA
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: MELAFALKAN KATA
 

Similar to Materi bahasa indonesia full

Bahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan iBahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan iMuharam Bayu
 
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.innocahyaningtyas
 
Sejarah Bahasa indonesia.pptx
Sejarah Bahasa indonesia.pptxSejarah Bahasa indonesia.pptx
Sejarah Bahasa indonesia.pptxdonisaputra4226
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarPentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarLutfi Ramadani
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiacitra Joni
 
Fungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptxFungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptxHazzaRafiZulkarnain
 
Materi sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerak
Materi sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerakMateri sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerak
Materi sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerakTitinAprinaSumardi
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaindraotsu
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptxVm1988
 
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaKedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaRiski Hp
 
86231_211011104_20221_4956100525.pptx
86231_211011104_20221_4956100525.pptx86231_211011104_20221_4956100525.pptx
86231_211011104_20221_4956100525.pptxBisriMustofa30
 
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTIPPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTIEuisKomaracilvi
 
Kongres bahasa indo 4
Kongres bahasa indo 4Kongres bahasa indo 4
Kongres bahasa indo 4Febryani09
 

Similar to Materi bahasa indonesia full (20)

Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Bahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan iBahasa indonesia pertemuan i
Bahasa indonesia pertemuan i
 
materi 1 (1).pptx
materi 1 (1).pptxmateri 1 (1).pptx
materi 1 (1).pptx
 
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
Bahasa Indonesia, Pengantar Perkuliahan.
 
B.sejarah bi
B.sejarah biB.sejarah bi
B.sejarah bi
 
Sejarah Bahasa indonesia.pptx
Sejarah Bahasa indonesia.pptxSejarah Bahasa indonesia.pptx
Sejarah Bahasa indonesia.pptx
 
BAB I (1) (1).pdf
BAB I (1) (1).pdfBAB I (1) (1).pdf
BAB I (1) (1).pdf
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Asal mula b.indo
Asal mula b.indoAsal mula b.indo
Asal mula b.indo
 
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarPentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 
Fungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptxFungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Bahasa_Indonesia.pptx
 
Materi sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerak
Materi sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerakMateri sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerak
Materi sesi 1.pptx titin aprina calom guru penggerak
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
 
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaKedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
 
86231_211011104_20221_4956100525.pptx
86231_211011104_20221_4956100525.pptx86231_211011104_20221_4956100525.pptx
86231_211011104_20221_4956100525.pptx
 
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTIPPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
PPT KUL 111.pptx PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DALAM KTI
 
Kongres bahasa indo 4
Kongres bahasa indo 4Kongres bahasa indo 4
Kongres bahasa indo 4
 

Recently uploaded

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 

Materi bahasa indonesia full

  • 1. MATERI BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2009
  • 2. DAFTAR ISI • • • • • Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia Hakikat bahasa Keterampilan berbahasa Menulis sebagai proses Penulisan ilmiah
  • 3. SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA • Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Telah berabad-abad bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan antarpenduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Pada masa penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas. Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam bahasa juga menggunakan bahasa Melayu..
  • 4. • Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu diubah namanya menjadi bahasa Indonesia dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional dalam sumpah pemuda. • Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda.
  • 5. • Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Pernyataan dalam pasal tersebut mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa nasional bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa Negara sehingga dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan pemerintahan dan negara.
  • 6. • Pada masa kemerdekaan ,bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang amat pesat. Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia semakin bertambah. Perhatian pemerintah Indonesia terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya sebuah lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang saat ini dikenal dengan nama Pusat Bahasa. Berbagai upaya mengembangkan bahasa Indonesia telah ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti adanya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga sekarang berlaku Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
  • 7. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia • Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa Nasional dan sebagai bahasa Negara. • Bahasa nasional suatu negara memiliki dasar hukum yang kuat / dicantumkan dalam UUD 1945. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda .Kedudukan ini dimungkinkan karena bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah dipakai sebagai lingua franca.
  • 8. • Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya (Amran Halim, 1977:22).
  • 9. • Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia. • Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan bendera negara. Dengan demikian bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas sendiri yaitu sebagai bahasa yang bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain yang tidak benar-benar diperlukan.
  • 10. • Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
  • 11. • Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi kenegaraan bersifat mutlak karena telah diatur dalam UUD 1945.
  • 12. • Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa.
  • 13. • Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama .
  • 14. • Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa. Untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi kepada masyarakat yang multi etnis diperlukan satu bahasa yang dipahami oleh berbagai masyarakat. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia .
  • 15. • Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu menyatukan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia dan memungkinkan mereka mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan nilai sosial budaya dan identitas sukunya masing-masing. • Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia mampu menjembatani perbedaan bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.Bahasa Indonesia digunakan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan berbagai budaya yang ada di daerah-daerah dalam wilayah Indonesia.
  • 16. • Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
  • 17. • Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia.. • Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa.
  • 18. • Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama . Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa.
  • 19. HAKIKAT BAHASA • Adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. • Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola yang beraturan dan saling berkaitan; (b) arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat manasuka sesuai dengan masyarakat pemakainya; (c) konvensional
  • 20. • Yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakai;(d) dinamis yaitu bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai perkembangan. • Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya (dalam hal pilihan kata dan penyusunan kalimat). • Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai aturan yang berlaku • DISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti benar dan bahasa yang benar pasti baik ?
  • 21. KETERAMPILAN BERBAHASA • Dibedakan atas keterampilan reseptif (menerima) dan keterampilan produktif (menghasilkan karya) • Ket resetif adalah kemampuan seseorang untuk menerima, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis.
  • 22. • Keterampilan reseptif dibedakan menjadi dua yaitu keterampilan menyimak (apabila yang diterima adalah bahasa lisan) dan keterampilan membaca (bahasa tulis) • Keterampilan produktif adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide dengan menggunakan bahasa secara tertib dan sistematis sehingga idenya dapat dipahami orang lain dengan mudah.
  • 23. • Keterampilan produktif dibedakan atas keterampilan berbicara (apabila yang digunakan adalah bahasa lisan) dan keterampilan menulis (bahasa tulis). • Antara keempat keterampilan berbahasa tsb.memiliki hubungan yang positif artinya sebuah keterampilan akan memberikan kontribusi kepada pengembangan keterampilan yang lainnya.
  • 24. Manfaat Ket.Menyimak • • • Menambah kekayaan pembentukan kalimat Menambah kosa kata Menambah pengetahuan berkaitan dengan intonasi, pelafalan, jeda. • Menambah wawasan berkaitan dengan topik yang disimak • Menambah pengetahuan ttg sistematika berbicara yang baik.
  • 25. Manfaat Ket.Membaca • Menambah kosa kata • Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk kalimat. • Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk paragraf dan pengembangannya • Menambah wawasan berkaitan dengan tema tertentu
  • 26. MENULIS SBG PROSES • Kegiatan menulis merupakan sebuah proses artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang baik seseorang harus melalui beberapa tahapan kegiatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan. • Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) tahap pascapenulisan
  • 27. TAHAP PRAPENULISAN • Pada tahap ini penulis merumuskan tema, judul, tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari bahan tulisan. • Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4) tdk terlalu luas/sempit.
  • 28. Contoh analisis tema • Pendidikan 1. Ada bahan yang mendukung 2. Ada masalah yang harus dibahas 3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs 4 Terlalu luas karena masalah yang ada dlm tema tsb sangat kompl. Kesimp : tema tidak baik
  • 29. Judul • Judul disebut juga nama karangan. • Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai dengan tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase benda. • Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata yang mubazir. • Jelas artinya judul tidak boleh bermakna ambigu/berinterpretasi banyak • Denotatif artinya judul menggunakan kata lugas/bukan ungkapan.
  • 30. • Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase benda. • Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakarta • Penggunaan kata “studi” dan “pada” menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat sebaiknya dibuang. Penggunaan kata “dengan” tidak tepat seharusnya “dan”.
  • 31. • Judul harus jelas Contoh : Penanganan Anak Istimewa di Surakarta Judul di atas tidak baik karena kata “istimewa” bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti kata yang telah memiliki arti yang jelas misal “autis”.
  • 32. BAHAN TULISAN • Dibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis. • Bahan tak tertulis adalah peristiwa, pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan seseorang yang memiliki kewenangan (otoritas) • Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal, internet.
  • 33. KERANGKA TULISAN • Kerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Contoh : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah • B. Perumusan Masalah • Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan dalam bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk makalah dan skripsi
  • 34. TAHAP PENULISAN • Pada tahap ini penulis mulai mengembangkan paragraf dengan menggunakan kalimat efektif. • Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku. • Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku EYD). • Pengetahuan tentang sinonim, antonim, polisemi, homonim, dll sangat diperlukan pada tahap ini
  • 35. Kosa Kata • Sinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan makna sehingga satu dengan yang lain belum tentu dapat saling menggantikan. Contoh : Dia meninggal kemarin. Tanaman bayam ibu mati. “meninggal” dan “mati” adalah sinonim dalam kalimat di atas keduanya tidak dapat saling menggantikan
  • 36. • Antonim adalah kata-kata yang memiliki keberlawanan makna. Ada berbagai jenis antonim. Antonim majemuk adalah antonim yang mempunyai rumus “antonim A adalah bukan/selain A” misal antonim hitam adalah bukan hitam jadi bisa “putih,biru,merah”. Antonim gradasi adalah antonim yang memiliki jenjang “sangat,agak,tidak” misal antonim panas adalah “agak panas/hangat, atau tidak panas/dingin”
  • 37. Ciri Kalimat Efektif • Minimal memiliki unsur Subjek dan Predikat. Dia/cantik (S/P) Kepada hadirin/dipersilahkan duduk (Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektif • Hemat (tidak mengandung kata mubazir). • Memiliki kesejajaran bentuk dan makna. • Menggunakana pilihan kata yang tepat.
  • 38. • Hakikat Kalimat Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru, dan di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma, titik koma, ataupun titik dua. Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan makna sehingga sebuah kalimat minimal harus terdiri atas subjek dan predikat.
  • 39. Sebuah kalimat terdiri atas beberapa unsur. Unsurunsur tersebut meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan • Unsur Kalimat • Subjek dalam suatu kalimat pada umumnya diduduki oleh kata benda atau kata lain yang mengalami proses pembendaan.atau kata lain yang setelah menduduki jabatan ini akan dianggap atau digolongkan menjadi kata benda. Contoh : (1) Menipu berdosa (2) Menyanyi menyegarkan pikiran
  • 40. • Kata menipu dan menyanyi dilihat dari bentuknya adalah kata kerja akan tetapi dalam kedua kalimat tersebut, masing-masing kata itu dianggap sebagai kata benda. Untuk mencari subjek sebuah kalimat kita dapat menggunakan pertanyaan siapa atau apa. Contoh kalimat (a) dan (b) di atas, kata menipu dan menyanyi dapat menjawab pertanyaan apa sehingga keduanya disebut subjek. Subjek sebuah kalimat dapat berupa kata atau gabungan kata.
  • 41. Predikat adalah unsur inti suatu kalimat yang berisi kata kerja, kata keterangan, atau kata penggolong yang menerangkan subjek.Predikat sebuah kalimat dapat dikenali dari ciri-cirinya yaitu : (1) jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana; (2) berupa kata adalah/ialah; (3) dapat diingkarkan; (4) dapat disertai kata telah, sudah, belum, akan, dan sedang.
  • 42. • Objek adalah unsur kalimat dapat diperlawankan dengan subjek. Objek bersifat wajib dalam kalimat yang berpredikat verba aktif (kata kerja berawalan me-). Ciri-ciri objek adalah : Langsung di belakang predikat. Contoh : Anto membeli buku. Kata ”buku” adalah objek karena terletak di belakang kata membeli yang berfungsi sebagai predikat
  • 43. • Dapat menjadi subjek kalimat pasif. Contoh : Dina membeli buku. Kata buku adalah objek karena dapat menjadi subjek kalimat pasif Buku dibeli Dina. • Tidak didahului preposisi. Contoh : W.S.Rendra menulis dalam puisi. Kata puisi bukan objek karena didahului preposisi dalam. Apabila kalimat diubah menjadi W.S.Rendra menulis puisi maka kata puisi berubah fungsi menjadi objek.
  • 44. • Keterangan dibedakan atas dasar peran yang dimiliknya dalam kalimat.Dalam kalimat terdapat berbagai jenis keterangan antara lain keterangan waktu, keterangan cara, keterangan cara dan sebagainya. • Keterangan Waktu • Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan waktu yang berupa kata atau frasa digunakan dalam kalimat tunggal sedangkan keterangan waktu yang berupa kalimat terdapat dalam kalimat majemuk.
  • 45. Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya melihat pameran buku. (4) Dia datang tadi pagi. Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi pagi pada kalimat (4) adalah keterangan waktu yang berbentuk kata dan frase. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat dapat dilihat pada contoh : (5) Ketika melihat dia datang saya menangis terharu. Klausa (anak kalimat) ketika melihat dia adalah keterangan waktu, kata saya adalah subjek, dan menangis terharu adalah
  • 46. • Keterangan Tempat Keterangan tempat berbentuk frasa yang menyatakan tempat dan ditandai oleh preposisi di, pada, dan dalam. Preposisi selalu terdapat di depan kata benda yang menjadi keterangan tempat. Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak pengrajin batik. Preposisi di berada di depan kata benda Solo yang menyatakan tempat.
  • 47. • Keterangan Cara Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata dengan dan dalam. Contoh (7) Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan pengetahuan kita. (8) Dia berjalan cepat-cepat (9) Dia menerima hadiah itu dengan gembira. Anak kalimat dengan banyak membaca, kata ulang cepatcepat, dan frasa dengan gembira adalah keterangan cara.
  • 48. • Keterangan Sebab Keterangan sebab dapat berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata karena atau lantaran. Contoh : (10) Karena bodoh, dia dikeluarkan dari sekolah. (11) Karena dia nakal, dia dihukum guru. Kalimat (10) mengandung keterangan sebab berupa frasa sedangkan kalimat (11) berupa anak kalimat
  • 49. Jenis Kalimat • Berdasarkan isinya kalimat dibedakan atas kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat berita sering pula disebut kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dan yang pada umumnya menimbulkan tanggapan berupa isyarat atau sikap. • berita kepastian : (12) Paman akan datang besok pagi • berita pengingkaran : (13) Bukan dia yang mengambil bukumu • berita kesangsian : (14) Barangkali mereka tidak datang hari ini.
  • 50. Kalimat tanya atau disebut juga kalimat interogatif adalah kalimat yang isinya berupa pertanyaan dan reaksinya berupa jawaban. Berdasarkan isinya kalimat tanya dibedakan atas • Kalimat tanya biasa yaitu kalimat yang memerlukan jawaban : (15) Siapa namamu? • Kalimat retoris yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban : (16) Adakah orang yang tidak ingin bahagia?
  • 51. • Kalimat perintah yaitu kalimat yang isinya berupa perintah agar seseorang melakukan atau berbuat sesuatu dan reaksinya berupa tindakan. Dilihat dari bentuk dan isinya, kalimat perintah dibedakan atas dua jenis yaitu kalimat perintah kasar dan kalimat perintah halus. Kalimat perintah kasar memiliki ciri-ciri : Menggunakan kata kerja yang tidak berimbuhan Contoh : (17) Baca pengumuman itu! (18) Hapus papan tulis ini
  • 52. • Tidak menyebutkan nama orang yang diperintah Contoh : (19) Tunggu di sini! • Kalimat perintah halus memiliki ciri-ciri: Menggunakan akhiran –kan dan –lah. Contoh : (20) Ambilkan buku itu! • Menyebut orang yang diperintah. Contoh : (21) Saudara tunggu saya di sini! • Menggunakan kata penghalus perintah seperti tolong,maaf, sudilah kiranya, dsb. Contoh : (22) Tolong ambilkan buku saya
  • 53. Berdasarkan Jenis Kata yang Menduduki Fungsi Predikat • Berdasarkan bentuk kata kerja yang menduduki fungsi predikat kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Berdasarkan perlu atau tidaknya objek langsung bagi predikat kalimat aktif dibedakan menjadi kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek langsung.
  • 54. Contoh : (23) Ia membeli buku. • Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya tidak memerlukan objek langsung. • Contoh : (24) Pada hari libur saya berdarmawisata ke Bali. • Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja pasif. • Contoh : (25) Buku itu ditulis Dina
  • 55. Berdasarkan Unsur Pembentuk Kalimat • Berdasarkan unsur pembentuknya kalimat dibedakan atas dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yangunsur-unsur pembentuknya tunggal. Contoh : (26) Ayah membaca buku di ruang keluarga
  • 56. • Kalimat majemuk adalah kalimat yang di dalamnya mengandung lebih dari satu pola kalimat. Kalimat majemuk merupakan gabungan dari beberapa kalimat. Kalimat majemuk dibedakan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang sifat hubungan masing-masing kalimat pembentuknya setara atau sederajat.
  • 57. Contoh : (27) Saya, ayah, dan ibu tertawa gembira. Kalimat (27) adalah kalimat majemuk setara rapatan predikat. Kalau kita cermati kalimat (27) terdiri dari tiga kalimat yang mempunyai predikat yang sama yaitu : (a) Saya tertawa gembira. (b) Ayah tertawa gembira. (c) Ibu tertawa gembira. Karena predikat ketiga kalimat sama maka kalimatkalimat tersebut kemudian disejajarkan dengan melesapkan (merapatkan) unsur yang sama.
  • 58. • Kalimat majemuk bertingkat adalah gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang sifat hubungan atau kedudukannya tidak sederajat. Itu sebabnya dalam kalimat majemuk bertingkat ada unsur yang disebut induk kalimat dan anak kalimat. Contoh kalimat majemuk bertingkat dapat dilihat dari contoh berikut.
  • 59. • (28) Dia meminjam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan. • Kalimat (28) adalah kalimat majemuk bertingkat karena kalimat tersebut merupakan gabungan dua kalimat yaitu (a) Dia meminjam buku. • (b) Buku itu dipinjamnya dari perpustakaan. • Kalimat (a) adalah induk kalimat sedangkan kalimat (b) adalah anak kalimat.
  • 60. • Jenis kalimat majemuk yang lain adalah kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari paling sedikit tiga kalimat dimana dua kalimat memiliki kedudukan sejajar sedangkan yang satu bertingkat. • (29) Dia pindah ke Jakarta ketika ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.
  • 61. • • • • • Kalimat (29) terdiri dari tiga kalimat yaitu : Dia pindah ke Jakarta. Ibunya meninggal. Ayahnya menikah lagi. Kalimat (b) mempunyai kedudukan yang sejajar dengan kalimat (c) sedangkan kalimat (a) tidak sehingga kalimat (a) merupakan induk kalimat.
  • 62. Kalimat Efektif • Tulisan ilmiah harus dikembangkan dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis. Kalimat efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat dalam mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran (Sabarti,1989).
  • 63. • Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kepaduan apabila terdapat hubungan yang padu antara unsur-unsur yang membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket). Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan apabila hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide pokok. Penulis boleh saja menggabungkan dua atau lebih kalimat tunggal dengan catatan kalimat-kalimat tersebut tidak keluar dari ide pokok kalimat tunggalnya. Agar dapat menghasilkan sebuah kalimat yang memiliki kesepadanan (kepaduan) penulis harus memperhatikan
  • 64. • (1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) kata penghubung intra dan antarkalimat yang dipilih. Contoh : (30) Kepada mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor. Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif karena tidak memiliki subjek. Apabila akan dijadikan kalimat efektif maka kalimat tersebut harus diubah menjadi : (31) Mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor
  • 65. • Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya kesejajaran. Kesejajaran (paralelisme) adalah penggunaan bentukbentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Apabila dalam sebuah kalimat gagasan kalimatnya dinyatakan dalam bentuk frasa atau kata kerja berimbuhan tertentu maka gagasan lain yang sederajat juga harus dinyatakan dalam bentuk frasa dan kata kerja dengan imbuhan tertentu. Contoh : (32) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara mencegah dan pengobatannya belum diketahui secara pasti.
  • 66. • Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena kata mencegah tidak sejajar dengan pengobatan. Kalimat di atas menjadi sejajar kalau diubah menjadi : (33) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara pencegahan dan pengobatannya belum diketahui secara pasti.
  • 67. Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya penekanan dalam kalimat. Untuk memberikan penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat penulis dapat menempuh beberapa cara yaitu (1) mengemukakan bagian yang ditekankan pada bagian depan kalimat; (2) mengulang kata yang dianggap penting. Contoh : (34) Dr.Sujono membuka seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini (yang ditekankan Dr.Sujono).
  • 68. (35) Seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono (yang ditekankan seminar penanggulangan Aids). (36) Kemiskinan merupakan faktor utama kemunduruan suatu bangsa karena kemiskinan dapat menjadi pemicu tindak kriminal. (penekanan pada kata kemiskinan
  • 69. Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata mubazir (kata yang tidak diperlukan. Contoh : (37) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat (4) tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan menjadi efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan gurunya. Kata dia dan itu dihilangkan.
  • 70. CIRI-CIRI KARYA ILMIAH • • • • • • • Reproduktif Tidak ambigu Tidak emotif Penggunaan bahasa baku Penggunaan istilah keilmuan Bersifat denotatif Rasional
  • 71. • Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan koherensi antarparagraf dalam setiap bab • Bersifat straightforward • Penggunaan kalimat efektif
  • 72. BAHASA BAKU • Ragam bahasa dalam dunia pendidikan • Sifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan, penyeragaman kaidah • Bahasa baku digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan laporan penelitian
  • 73. JENIS KARYA ILMIAH I. MAKALAH • Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif 2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam pertemuan ilmiah 3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar tabel atau daftar gambar (jika ada)
  • 74. • Halaman sampul memuat judul makalah, maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalah • Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar • Judul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal dan antarbagian 2 spasi
  • 75. 4. Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dala makalah. Bagian inti terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran. • Latar Belakang masalah berisi alasan perlunya makalah itu ditulis. Masalah atau topik hendaknya layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan makalah.
  • 76. • Pembahasan merupakan jawaban dari perumusan masalah. Bagian penutup inti adalah simpulan dan saran. 5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika ada)
  • 77. II. PROPOSAL PENELITIAN 1. Proposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun sebelum dilaksanakannya penelitian. 2. Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. 3. Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi 4. Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian. • Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian • Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran
  • 78. • Metode penelitian berisi: tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data 5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka
  • 79. TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH 1. Tahap persiapan • Mempersiapkan topik. Pemilihan topik memenuhi kriteria berikut. a. Topik ada manfaatnya dan layak dibahas b. Topik menarik terutama bagi peneliti c. Topik dikenal baik oleh penulis d. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadai
  • 80. e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit. • Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, kapan. • Pembuatan kerangka karangan • Membuat daftar isi 2. Tahap Pengumpulan Data • Pengamatan peristiwa, wawancara informan, pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium, rekaman
  • 81. 3. Tahap pengonsepan 4. Tahap penyuntingan 5. Penyajian TATATULIS DALAM KARYA ILMIAH 1. Bahan dan Jumlah Halaman Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf times new roman 12 point, kecuali judul dapat 14 atau 16 point. Jumlah halaman proposal 15-20 halaman, makalah 15-25 halaman
  • 82. 2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm. 3. Penomoran Angka yang lazim digunakan adalah angka Romawi kecil (i,ii,iii, dst) digunakan untuk penomoran judul, daftar isi, daftar tabel.Angka Romawi besar (I,II,III, dst.) digunakan untuk penomoran bab pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian, pembahasan, simpulan dan saran.
  • 83. Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk menomori halaman naskah mulai pendahuluan sampai halaman terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, kecuali halaman judul bab ditulis di tengah bawah. • Sistem penomoran mengikuti standar berikut. a. Tingkat pertama dengan angka Romawi besar b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar, misal A,B,C,D
  • 84. c. Tingkat ketiga dengan angka Arab misal 1,2,3 d. Tingkat keempat dengan huruf Latin kecil misal a, b, c,d e. Tingkat lelima dengan angka Arab satu kurung tutup misal 1), 2), 3) f. Tingkat keenam dengan huruf Latin kecil dengan satu kurung tutup, misal a,b,c g. Tingkat ketujuh dengan angka Arab dua kurung misal (1), (2), (3)
  • 85. h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin kecil dua kurung misal (a), (b) 4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbab a. Judul bab diketik dengan huruf kapital seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf times new roman yang ditebalkan. Misal BAB I PENDAHULUAN
  • 86. b. Judul subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan atau kata sambung) dan diletakkan di tengah halaman. Misal A. Latar Belakang Masalah c. Judul subsubbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di sebelah kiri halaman. Misal 1. Pengertian Ejaan
  • 87. 5. Penulisan Kutipan a. Kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip sebagai bagian dari teks utama, diikuti nama penulis, tahun, nomor halaman. Misal Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan diketik spasi tunggal.
  • 88. c. Merujuk kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Misal Scmid (2005:6) mengatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan menyebabkan seseorang mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan. d. Menulis daftar pustaka berupa buku Gorys Keraf. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah atau
  • 89. Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah e. Daftar pustaka dari kumpulan artikel Dick Hartoko (Ed.). 2004. Golongan Cendekiawan: Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramedia f. Daftar pustaka dari artikel jurnal Ali Hanafi. 2005. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1):33-47
  • 90. g. Daftar pustaka dari artikel koran atau majalah Henry James. 2006.”Do Babies Sing A Universal Song?”. Psychological Today, hal.2 h. Daftar pustaka dari koran tanpa nama penulis Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, tanpa Basis Sumber Daya Lokal”hal. 4
  • 91. i.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi Pradnya Paramita. 2008. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret j. Daftar pustaka dari internet Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online), (http://www.chang.jaya-Heru.com) Biotekpertan04htm/,diakses 12 Januari 2009