Budidaya buncis organik memerlukan pengolahan lahan khusus, penanaman benih langsung, dan perawatan berkala seperti penaikan tanah dan pemupukan. Tanaman ini akan berbunga dan siap dipanen setelah 50 hari.
1. Cara budidaya buncis organik
Buncis atau Phaseolus vulgaris merupakan sayuran
buah yang termasuk kedalam kelompok leguminosa. Budidaya buncis cocok dilakukan di
dataran sedang hingga tinggi. Ketinggian ideal bagi tanaman ini adalah 1000-1500 meter dari
permukaan laut dengan suhu 20-25oC. Namun, budidaya buncis masih bisa dilakukan di dataran
rendah hingga 400 meter dari permukaan laut.
Budidaya buncis memerlukan cahaya matahari yang banyak dengan curah hujan sedang.
Tanaman ini cocok dibudidayakan diakhir musim hujan dan awal kemarau. Buncis juga peka
terhadap genangan air sehingga drainase lahan harus benar-benar diperhatikan.
Di Indonesia terdapat dua tipe tanaman buncis. Ada yang tumbuhnya merambat dan tegak.
Buncis yang merambat bisa memiliki ketinggian hingga 2 meter dan mudah rebah. Oleh karena
itu, perlu bantuan lenjeran bambu untuk menopangnya. Sedangkan tipe yang tegak tinggi hanya
60 cm dan tidak memerlukan lenjeran bambu untuk tumbuh. Pada kesempatan kali ini, kami
akan menguraikan cara-cara budidaya buncis tipe merambat.
Pengolahan lahan untuk budidaya buncis organik
Pengolahan lahan untuk budidaya buncis organik sedikit berbeda dengan pengolahan tanah untuk
sayuran daun. Pertama-tama tanah dibajak untuk digemburkan. Campurkan kapur secukupnya
apabila kondisi tanah asam. Kemudian buat bedengan selebar 1 meter dengan tinggi 20-30 cm.
Jarak antar bedengan 30-40 cm.
Buat lubang tanam pada bedengan membentuk dua baris dengan jarak antar baris 50-60 dan jarak
dalam baris 30 cm. Masukkan pupuk kandang atau kompos kedalam lubang-lubang tanam
tersebut, kira-kira satu genggaman tangan. Untuk satu hektar tanaman dibutuhkan sekitar 20 ton
pupuk kandang atau kompos. Biarkan kompos tersebut selama 1-3 hari.
2. Penyiapan benih buncis
Budidaya buncis diperbanyak dengan biji yang diseleksi dari tanaman sehat dan subur. Cara
menyeleksinya berdasarkan bedengan terbaik tempat buncis tumbuh. Alasan pemilihan tanaman
menurut bedengan agar proses penuaan tidak menganggu tanaman lainnya.Jika seleksi benih
dipilih berdasarkan individu tanaman maka akan terjadi kegagalan panen pada individu-individu
lain yang tumbuh dalam bedengan yang sama. Hal tersebut bisa terjadi karena tanaman yang
mengalami proses penuaan buah akan menyedot nutrisi untuk tanaman lain. Sehingga tanaman
yang buahnya tidak dibenihkan akan mengalami gagal panen.
Buah yang terpilih untuk calon benih dipetik dan diseleksi. Pilih buah yang besar-besar dan
bentuknya sempurna. Kemudian jemur buah buncis di bawah terik matahari hingga kering,
biasanya 1-2 hari. Setelah kering, kupas kulit buahnya dan ambil bijinya.
Simpan benih dalam botol kaca yang bersih. Setelah botol terisi penuh oleh benih, penuhi mulut
botol dengan abu kayu sebagai penutupnya. Manfaat abu kayu sebagai media penutup botol
menyerap kelembaban. Sehingga lingkungan dalam botol tetap kering namun masih
memungkinkan adanya pertukaran udara. Biji buncis yang tersimpan dengan baik bisa bertahan
dalam suhu kamar selama 6 bulan.
Penanaman buncis
Cara paling efektif dalam budidaya buncis adalah menanam biji secara langsung tanpa proses
penyemaian. Masukkan biji buncis siap tanam kedalam lubang yang telah dibuat. Isi setiap
lubang dengan 2 biji buncis. Lalu tutup dengan tanah, kemudian siram secara berkala apabila
kondisi tanah kering. Kebutuhan benih buncis adalah 50 kg per hektar.
Buncis mulai berkecambah pada 3-7 hari setelah tanam. Pada hari ke-7 biasanya kecambah telah
tumbuh secara serempak.
Perawatan budidaya buncis
Beberapa perawatan yang diperlukan dalam budidaya buncis diantaranya penaikan tanah,
pemasangan lenjer bambu dan pemupukan susulan. Tanaman buncis adalah tanaman yang tahan
kekeringan, kita tidak perlu menyiramnya setiap hari. Meskipun hujan hanya terjadi sekali dalam
seminggu, buncis masih bisa tumbuh dengan baik. Penyiraman hanya dilakukan apabila kondisi
kekeringan sudah parah.
Sekitar 2 minggu setelah tanam, naikkan tanah yang berada disekeliling tanaman. Maksudnya
agar tanah menutupi akar yang menyembul dan memperkuat kedudukan akar. Selain itu,
penaikan tanah dimaksudkan untuk menyiangi tanaman penggangu. Dengan penaikan tanah,
tanaman pengganggu akan tercerabut dari akarnya dan mati.
Pemasangan lenjer bambu atau pengajiran bisa dilakukan setelah minggu ke-2. Pasang lenjer
bambu sepanjang 2 meter, lalu gabungkan setiap empat lenjer pada pangkal atasnya. Pemasangan
lenjer diperlukan agar tanaman merambat naik dan buah tidak mengenai tanah.
Pemupukan susulan diberikan pada minggu ke-3. Berikan satu kepal kompos atau pupuk
kandang yang telah matang pada setiap tanaman. Total kebutuhan pupuk susulan sekitar 20 ton
per hektar.
3. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang ditemui dalam budidaya buncis antara lain kumbang pemotong daun yang merusak
jaringan pengangkut. Kumbang ini menyebabkan tanaman kering dan gagal berbunga. Untuk
mengusirnya bisa dengan pemberian biopestisida dari ekstrak bush gadung dan kipait. Namun
biasanya penanganan dengan pestisida hayati tidak berlangsung lama. Oleh karenanya
penanganan secara manual malah lebih efektif. Pengambilan kumbang secara manual masih
mungkin dilakukan. Biasanya dalam lahan berukuran 100 meter persegi ditemukan 50-100 ekor
kumbang.
Beberapa hama lain yang sering menyerang buncis adalah lalat kacang, kutu daun, ulat grayak ,
penggerek biji dan ulat bunga. Pengendaliannya dengan menerapkan kultur teknis seperti
merotasi tanaman, penanaman serempak, membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman
tempat persembunyian hama.
Selain hama, penyakit yang sering menyerang buncis antara lain penyakit mosaik daun, penyakit
sapu, layu bakteri, antraknosa dan embun tepung. Cara pencegahannya adalah dengan perbaikan
drainase dan mencabut tanaman yang mati. Pememakaian benih yang benar-benar bebas dari
penyakit akan menghindarkan serangan di kemudian hari. Selain itu lakukan rotasi tanaman
dengan tanaman lobak, wortel atau kol bunga. Apabila terpaksa, lakukan penyemprotan pestisida
hayati.
Panen budidaya buncis
Buncis mulai berbunga pada 40 hari setelah tanam. Pada umur 50 hari, buncis sudah bisa
dipanen. Buncis bisa dipanen 2 hari sekali dengan cara dipotong. Pemotongan harus dilakukan
dengan hati-hati supaya bunga tidak jatuh. Pemanenan bisa dilakukan hingga 10 kali.
Biasanya pada panen pertama dan kedua hasinya mencapai 2-4 ton per hektar. Pada panen ketiga
hingga kelima akan mencapai puncak lalu kemudian menurun hingga panen terakhir. Total hasil
panen budidaya buncis bisa mencapai 48 ton per hektar.
Nama
:
Kelas
:IX – 2
Tugas
: AGR