SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
KOMPILASI DATA GEOGRAFIS
KOMPILASI DATA




1. Data Utama
DATA UTAMA
 Data utama merupakan Suatu set data (kumpulan
  data) terstruktur yang mempunyai tema dan atribut
  yang sama.
 Data utama adalah data yang digunakan sebagai
  acuan pokok pada pembuatan basis data, data
  utama digunakan sebagai dasar dalam penyajian
  Geometris atau pembangunan informasi Toponimi
  pada Peta akhir. misalnya: Peta RBI, Peta hasil
  survey hidrografi, dll.
DATA HASIL SURVEY TERESTRIS
   Hasil survey hidrografi, meliputi: hasil Survey Titik
    Kontrol Geodetik, hasil Survey Sistem Navigasi,
    Pengamatan pasang surut air laut, Survey
    batimetri, hasil pengukuran arus, pengambilan
    contoh tanah, dll.
DATA HASIL KERJA PEMBAKUAN NAMA PULAU
 Dokumen baku tentang nama-nama geografis
  suatu pulau mempunyai peranan penting bagi
  pembuatan sebuah peta atau basis data, baik
  dalam cara penulisan maupun ejaan nama-nama
  geografis di suatu wilayah atau berkaitan dengan
  keperluan standarisasi dan penyeragaman serta
  keperluan pemberian nama terhadap pulau-pulau
  yang belum memiliki nama geografis.
 untuk kepentingan pengelolaan dibutuhkan
  identitas jelas dan sah diakui negara. Jadi
  penamaan pulau merupakan bagian dari tata kelola
  pemerintahan yang baik (good governance).
KOMPILASI DATA




2. Data Pelengkap
DATA PELENGKAP
   Data pelengkap merupakan data lain yang
    digunakan, berupa data dari berbagai sumber yang
    digunakan sebagai acuan atau perbandingan
    apabila ada data-data yang kurang atau tidak
    dimiliki oleh data utama. data pelengkap ini bisa
    berupa: peta lain seperti Peta RBI, Peta BAC, atlas,
    data statistik atau acuan lain yang relevan.
PETA RBI DAN CITRA LANDSAT
   Peta Rupabumi Indonesia [RBI] adalah peta topografi
    yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan
    buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur
    kenampakan rupabumi dalam RBI memiliki
    pengelompokan sesuai dengan tema tertentu. Misalnya:
    Unsur hidrografi, area tutupan lahan, data ketinggian/
    kontur, dll.
   Citra Landsat merupakan citra hasil penginderaan jarak
    jauh dengan wahana satelit yang memiliki resolusi
    spasial tertentu (misalnya: Landsat TM yang memiliki
    resolusi spasial ± 30 meter, Citra Landsat MSS resolusi
    spasialnya ± 79 meter), Citra ini dapat digunakan untuk
    interpretasi atau pemetaan kelembaban tanah,
    kehutanan, tubuh air, vegetasi atau hasil budidaya
    manusia dengan identifikasi spektral dan panjang
    gelombang.
PETA BRITISH ADMIRALTY CHART [BAC]
   Peta ‘’british admiralty chart’’ [BAC] adalah Peta
    Nautika yang merupakan produk dari ‘’United
    Kingdoom Hydrographic Office’’ [UKHO]. Bac ini
    adalah salah satu Peta Kelautan yang memiliki
    banyak Seri di seluruh dunia dan menawarkan
    cakupan wilayah kelautan di seluruh dunia. Peta
    BAC pada umumnya terdiri dari ‘’Standard
    Navigational Charts’’ [SNC] yang terupdate dan
    terdiri dari nomor seri BAC 0001 s.d. 4999 dan
    termasuk 5500, 5501, 5502, yang disajikan dalam
    skala yang berbeda.
DATA PULAU DAN PETA LAUT DIHIDROS
 Merupakan data pelengkap yang dikeluarkan oleh
  dinas hidrologi dan oseanografi [dihidros].
 Data ini berfungsi untuk acuan dalam pembuatan
  peta, termasuk garis pantai serta data relevan
  mengenai pulau-pulau yang akan disajikan dalam
  basis data.
KOMPILASI DATA




3. Studi Literatur
STANDARISASI DALAM ILMU KEBUMIAN
   Standar adalah Ketentuan teknis yang telah
    dikonsensuskan antar lintas pelaku dan berlaku
    secara nasional.
   Standarisasi ilmu kebumian dikembangkan untuk
    menyediakan sarana nasional yang seragam agar
    dapat dipakai dan dijadikan acuan untuk keperluan
    pengguna, baik pemerintah maupun non-pemerintah.
    Standarisasi ini juga merupakan konsekuensi yang
    timbul karena disebabkan oleh adanya ‘’pergaulan
    internasional’’ suatu negara.
   Contohnya: Standarisasi metadata, standarisasi
    aturan dalam Kartografi (misalnya: penulisan tekstual
    maupun simbol-simbol geografis)
SNI 19-6726-2002
   Abstrak:
    Standar Nasional Indonesia ini merupakan usaha
    realisasi program jangka panjang dalam
    pembuatan peta dasar LPI seluruh wilayah pantai
    Indonesia skala 1:50.000 sebanyak lebih kurang
    1200 Nomor Lembar Peta (NLP). Standar ini
    meliputi ketentuan, unsur-unsur yang harus/ perlu
    disajikan, cara penyajian dan reproduksi peta dasar
    lingkungan pantai Indonesia skala 1:50 000. Tujuan
    pedoman ini adalah untuk menyajikan spesifikasi
    yang standar tentang pembuatan peta dasar
    Lingkungan Pantai Indonesia skala 1:50.000
    bertaraf nasional.
SNI 19-6727-2002
 Abstrak:
  Standar Nasional Indonesia tentang Peta dasar
  lingkungan pantai Indonesia skala 1:250.000 ini
  menyajikan spesifikasi tentang pembuatan peta
  dasar LPI skala 1:250.000 bertaraf nasional.
  Standar ini meliputi ketentuan, unsur-unsur yang
  harus/perlu disajikan, cara penyajian dan
  reproduksi peta dasar lingkungan pantai Indonesia
  (LPI) skala 1:250.000.
 Misalnya: datum horisontal yang mengacu pada
  DGN-1995 dan datum vertikal yang mengacu pada
  jaring kontrol vertikal Bakosurtanal, dll.
INTERNATIONAL CHART SERIES INT 1
   Gagasan umum tentang ‘’International Chart Series
    (INT Charts) di seluruh dunia diproduksi untuk satu
    set spesifikasi yang disepakati (berdasarkan
    Konsensus) dan diadopsi pada tahun 1971.
    International Chart series INT Merupakan peta
    nautika dengan skala kecil (1:2.000.000 atau lebih
    kecil) yang dikeluarkan oleh IHO (International
    Hidrographic Organization).
IHO STANDARS FOR HIDROGRAPHIC SURVEYS
4’TH EDITION
   Standar Organisasi Hidrografi Internasional [IHO]
    adalah Standar yang diadopsi oleh IHO dari Metode dan
    prosedur survey hidrografi yang dikeluarkan oleh Biro
    Hidrografi Internasional [IHB]
   pada rancangan standar edisi keempat, Tim IHO
    mengadopsi tiga perubahan besar mengenai akurasi
    kedalaman:
    (1) probabilitas atau tingkat akurasi harus ditingkatkan
    dari 90% menjadi 95% yang merupakan nilai akurasi
    yang lebih banyak digunakan dalam survei.
    (2) standar akurasi kedalaman harus memungkinkan
    dilakukannya koreksi kesalahan yang bervariasi sesuai
    dengan aturan survei.
    (3) kesalahan selama pengukuran pasang surut,
    penentuan datum dan transfer datum pada survey
    sounding harus dimasukkan.
FGDC METADATA STANDARD
   Metadata Adalah data tentang data; data yang
    menyajikan informasi mengenai isi, kualitas dan
    karakteristik lain dari data tersebut.
   Standar FGDC (Federal Geographic Data Committee)
    memfasilitasi pengembangan, pembagian, dan
    penggunaan data geospasial. FGDC mengembangkan
    standar data geospasial untuk melaksanakan NSDI
    (National Spatial Data Infrastructure), dalam konsultasi
    dan kerjasama dengan pemerintah Negara, lokal, sektor
    swasta, masyarakat akademik, dan apabila
    memungkinkan, dengan masyarakat internasional.
    FGDC mengembangkan standar data geospasial
    termasuk metadata hanya bila tidak ada standar
    konsensus yang telah ada, sesuai dengan aturan OMB
    Circular A-119.
SPECIAL PUBLICATIONS MODEL S-57 IHO
 S57 adalah standar yang ditetapkan oleh
  Organisasi Hidrografi Internasional [IHO] untuk
  memfasilitasi pertukaran data hidrografi digital.
 Standar S57 menyediakan katalog obyek standar
  yang menentukan kelas objek. Enkoder data
  menggunakan katalog tersebut untuk
  menggambarkan data hidrografi. Dalam versi 3 dari
  standar S57, 181 kelas objek telah didefinisikan,
  Dimana setiap kelas memiliki satu set atribut yang
  terkait dengannya.
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Il sole e i nostri occhi: la protezione solare
Il sole e i nostri occhi: la protezione solareIl sole e i nostri occhi: la protezione solare
Il sole e i nostri occhi: la protezione solarejulbo-eyewear
 
Stress in emergenza
Stress in emergenzaStress in emergenza
Stress in emergenzaAnna Carderi
 
Sistema sensoriale visivo Plumari_Succi_Campedelli_Monteleone
Sistema sensoriale visivo   Plumari_Succi_Campedelli_MonteleoneSistema sensoriale visivo   Plumari_Succi_Campedelli_Monteleone
Sistema sensoriale visivo Plumari_Succi_Campedelli_MonteleoneWilliam Costantini
 
Valentina Regoli
Valentina RegoliValentina Regoli
Valentina Regolilalilla2.0
 
Le lenti e il funzionamento dell’occhio
Le lenti e il funzionamento dell’occhioLe lenti e il funzionamento dell’occhio
Le lenti e il funzionamento dell’occhioGnaco
 
Film lacrimale ed età
Film lacrimale ed etàFilm lacrimale ed età
Film lacrimale ed etàLuca Avoni
 
Osa
OsaOsa
Osaa p
 

Destaque (7)

Il sole e i nostri occhi: la protezione solare
Il sole e i nostri occhi: la protezione solareIl sole e i nostri occhi: la protezione solare
Il sole e i nostri occhi: la protezione solare
 
Stress in emergenza
Stress in emergenzaStress in emergenza
Stress in emergenza
 
Sistema sensoriale visivo Plumari_Succi_Campedelli_Monteleone
Sistema sensoriale visivo   Plumari_Succi_Campedelli_MonteleoneSistema sensoriale visivo   Plumari_Succi_Campedelli_Monteleone
Sistema sensoriale visivo Plumari_Succi_Campedelli_Monteleone
 
Valentina Regoli
Valentina RegoliValentina Regoli
Valentina Regoli
 
Le lenti e il funzionamento dell’occhio
Le lenti e il funzionamento dell’occhioLe lenti e il funzionamento dell’occhio
Le lenti e il funzionamento dell’occhio
 
Film lacrimale ed età
Film lacrimale ed etàFilm lacrimale ed età
Film lacrimale ed età
 
Osa
OsaOsa
Osa
 

Semelhante a GEOGRAFI DATA

Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Luhur Moekti Prayogo
 
Data spasial lahan kritis manado
Data spasial lahan kritis manadoData spasial lahan kritis manado
Data spasial lahan kritis manadoAbhy Taridala
 
SPPR SDEW KOTA DEPOK.pptx
SPPR SDEW KOTA DEPOK.pptxSPPR SDEW KOTA DEPOK.pptx
SPPR SDEW KOTA DEPOK.pptxArifinSuzanto1
 
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRTata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRKhalid Adam
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisAgus Candra
 
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docrtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docardhanes002
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)ekan candra
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sigahmadthohari
 
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdfssuser8e6e69
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinAsri Renggo
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)January YunGky
 
Integrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan lautIntegrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan lautmasandz
 
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdfBUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdfSantosoEkoBudi
 
Spesifikasi teknis penyajian peta desa
Spesifikasi teknis penyajian peta desaSpesifikasi teknis penyajian peta desa
Spesifikasi teknis penyajian peta desariyanto apri
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 

Semelhante a GEOGRAFI DATA (20)

Survey Pemetaan.pptx
Survey Pemetaan.pptxSurvey Pemetaan.pptx
Survey Pemetaan.pptx
 
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Agus Vandi...
 
Data spasial lahan kritis manado
Data spasial lahan kritis manadoData spasial lahan kritis manado
Data spasial lahan kritis manado
 
SPPR SDEW KOTA DEPOK.pptx
SPPR SDEW KOTA DEPOK.pptxSPPR SDEW KOTA DEPOK.pptx
SPPR SDEW KOTA DEPOK.pptx
 
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTRTata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
Tata Cara Rekomendasi BIG pada Lampiran Peta RDTR
 
Komponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografisKomponen sistem informasi geografis
Komponen sistem informasi geografis
 
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.docrtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
rtbl PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA.doc
 
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi (SIG)
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sig
 
Fmipa201044 2
Fmipa201044 2Fmipa201044 2
Fmipa201044 2
 
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
408362416-Metodologi-Penyusunan-Peta-RDTR-PKSN-Perbatasan-Negara-BIG.pdf
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
 
ISO/ SNI Geospasial
ISO/ SNI GeospasialISO/ SNI Geospasial
ISO/ SNI Geospasial
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
Pemanfaatan INDRAJA (Pengindraan jauh)
 
Integrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan lautIntegrasi data geospasial darat dan laut
Integrasi data geospasial darat dan laut
 
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdfBUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
BUKU STANDAR BASIS DATA PETA GABUNGAN V.22072019.pdf
 
Spesifikasi teknis penyajian peta desa
Spesifikasi teknis penyajian peta desaSpesifikasi teknis penyajian peta desa
Spesifikasi teknis penyajian peta desa
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 

Último

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Último (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

GEOGRAFI DATA

  • 3. DATA UTAMA  Data utama merupakan Suatu set data (kumpulan data) terstruktur yang mempunyai tema dan atribut yang sama.  Data utama adalah data yang digunakan sebagai acuan pokok pada pembuatan basis data, data utama digunakan sebagai dasar dalam penyajian Geometris atau pembangunan informasi Toponimi pada Peta akhir. misalnya: Peta RBI, Peta hasil survey hidrografi, dll.
  • 4. DATA HASIL SURVEY TERESTRIS  Hasil survey hidrografi, meliputi: hasil Survey Titik Kontrol Geodetik, hasil Survey Sistem Navigasi, Pengamatan pasang surut air laut, Survey batimetri, hasil pengukuran arus, pengambilan contoh tanah, dll.
  • 5. DATA HASIL KERJA PEMBAKUAN NAMA PULAU  Dokumen baku tentang nama-nama geografis suatu pulau mempunyai peranan penting bagi pembuatan sebuah peta atau basis data, baik dalam cara penulisan maupun ejaan nama-nama geografis di suatu wilayah atau berkaitan dengan keperluan standarisasi dan penyeragaman serta keperluan pemberian nama terhadap pulau-pulau yang belum memiliki nama geografis.  untuk kepentingan pengelolaan dibutuhkan identitas jelas dan sah diakui negara. Jadi penamaan pulau merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
  • 7. DATA PELENGKAP  Data pelengkap merupakan data lain yang digunakan, berupa data dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan atau perbandingan apabila ada data-data yang kurang atau tidak dimiliki oleh data utama. data pelengkap ini bisa berupa: peta lain seperti Peta RBI, Peta BAC, atlas, data statistik atau acuan lain yang relevan.
  • 8. PETA RBI DAN CITRA LANDSAT  Peta Rupabumi Indonesia [RBI] adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dalam RBI memiliki pengelompokan sesuai dengan tema tertentu. Misalnya: Unsur hidrografi, area tutupan lahan, data ketinggian/ kontur, dll.  Citra Landsat merupakan citra hasil penginderaan jarak jauh dengan wahana satelit yang memiliki resolusi spasial tertentu (misalnya: Landsat TM yang memiliki resolusi spasial ± 30 meter, Citra Landsat MSS resolusi spasialnya ± 79 meter), Citra ini dapat digunakan untuk interpretasi atau pemetaan kelembaban tanah, kehutanan, tubuh air, vegetasi atau hasil budidaya manusia dengan identifikasi spektral dan panjang gelombang.
  • 9. PETA BRITISH ADMIRALTY CHART [BAC]  Peta ‘’british admiralty chart’’ [BAC] adalah Peta Nautika yang merupakan produk dari ‘’United Kingdoom Hydrographic Office’’ [UKHO]. Bac ini adalah salah satu Peta Kelautan yang memiliki banyak Seri di seluruh dunia dan menawarkan cakupan wilayah kelautan di seluruh dunia. Peta BAC pada umumnya terdiri dari ‘’Standard Navigational Charts’’ [SNC] yang terupdate dan terdiri dari nomor seri BAC 0001 s.d. 4999 dan termasuk 5500, 5501, 5502, yang disajikan dalam skala yang berbeda.
  • 10. DATA PULAU DAN PETA LAUT DIHIDROS  Merupakan data pelengkap yang dikeluarkan oleh dinas hidrologi dan oseanografi [dihidros].  Data ini berfungsi untuk acuan dalam pembuatan peta, termasuk garis pantai serta data relevan mengenai pulau-pulau yang akan disajikan dalam basis data.
  • 12. STANDARISASI DALAM ILMU KEBUMIAN  Standar adalah Ketentuan teknis yang telah dikonsensuskan antar lintas pelaku dan berlaku secara nasional.  Standarisasi ilmu kebumian dikembangkan untuk menyediakan sarana nasional yang seragam agar dapat dipakai dan dijadikan acuan untuk keperluan pengguna, baik pemerintah maupun non-pemerintah. Standarisasi ini juga merupakan konsekuensi yang timbul karena disebabkan oleh adanya ‘’pergaulan internasional’’ suatu negara.  Contohnya: Standarisasi metadata, standarisasi aturan dalam Kartografi (misalnya: penulisan tekstual maupun simbol-simbol geografis)
  • 13. SNI 19-6726-2002  Abstrak: Standar Nasional Indonesia ini merupakan usaha realisasi program jangka panjang dalam pembuatan peta dasar LPI seluruh wilayah pantai Indonesia skala 1:50.000 sebanyak lebih kurang 1200 Nomor Lembar Peta (NLP). Standar ini meliputi ketentuan, unsur-unsur yang harus/ perlu disajikan, cara penyajian dan reproduksi peta dasar lingkungan pantai Indonesia skala 1:50 000. Tujuan pedoman ini adalah untuk menyajikan spesifikasi yang standar tentang pembuatan peta dasar Lingkungan Pantai Indonesia skala 1:50.000 bertaraf nasional.
  • 14. SNI 19-6727-2002  Abstrak: Standar Nasional Indonesia tentang Peta dasar lingkungan pantai Indonesia skala 1:250.000 ini menyajikan spesifikasi tentang pembuatan peta dasar LPI skala 1:250.000 bertaraf nasional. Standar ini meliputi ketentuan, unsur-unsur yang harus/perlu disajikan, cara penyajian dan reproduksi peta dasar lingkungan pantai Indonesia (LPI) skala 1:250.000.  Misalnya: datum horisontal yang mengacu pada DGN-1995 dan datum vertikal yang mengacu pada jaring kontrol vertikal Bakosurtanal, dll.
  • 15. INTERNATIONAL CHART SERIES INT 1  Gagasan umum tentang ‘’International Chart Series (INT Charts) di seluruh dunia diproduksi untuk satu set spesifikasi yang disepakati (berdasarkan Konsensus) dan diadopsi pada tahun 1971. International Chart series INT Merupakan peta nautika dengan skala kecil (1:2.000.000 atau lebih kecil) yang dikeluarkan oleh IHO (International Hidrographic Organization).
  • 16. IHO STANDARS FOR HIDROGRAPHIC SURVEYS 4’TH EDITION  Standar Organisasi Hidrografi Internasional [IHO] adalah Standar yang diadopsi oleh IHO dari Metode dan prosedur survey hidrografi yang dikeluarkan oleh Biro Hidrografi Internasional [IHB]  pada rancangan standar edisi keempat, Tim IHO mengadopsi tiga perubahan besar mengenai akurasi kedalaman: (1) probabilitas atau tingkat akurasi harus ditingkatkan dari 90% menjadi 95% yang merupakan nilai akurasi yang lebih banyak digunakan dalam survei. (2) standar akurasi kedalaman harus memungkinkan dilakukannya koreksi kesalahan yang bervariasi sesuai dengan aturan survei. (3) kesalahan selama pengukuran pasang surut, penentuan datum dan transfer datum pada survey sounding harus dimasukkan.
  • 17. FGDC METADATA STANDARD  Metadata Adalah data tentang data; data yang menyajikan informasi mengenai isi, kualitas dan karakteristik lain dari data tersebut.  Standar FGDC (Federal Geographic Data Committee) memfasilitasi pengembangan, pembagian, dan penggunaan data geospasial. FGDC mengembangkan standar data geospasial untuk melaksanakan NSDI (National Spatial Data Infrastructure), dalam konsultasi dan kerjasama dengan pemerintah Negara, lokal, sektor swasta, masyarakat akademik, dan apabila memungkinkan, dengan masyarakat internasional. FGDC mengembangkan standar data geospasial termasuk metadata hanya bila tidak ada standar konsensus yang telah ada, sesuai dengan aturan OMB Circular A-119.
  • 18. SPECIAL PUBLICATIONS MODEL S-57 IHO  S57 adalah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Hidrografi Internasional [IHO] untuk memfasilitasi pertukaran data hidrografi digital.  Standar S57 menyediakan katalog obyek standar yang menentukan kelas objek. Enkoder data menggunakan katalog tersebut untuk menggambarkan data hidrografi. Dalam versi 3 dari standar S57, 181 kelas objek telah didefinisikan, Dimana setiap kelas memiliki satu set atribut yang terkait dengannya.