Modul 3 membahas penyusunan anggaran produk, bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu penyusunan anggaran produk, bahan baku, dan biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Setelah mempelajari diharapkan mampu menyusun berbagai anggaran tersebut.
2. Tinjauan Umum Modul 3
Secara umum, Modul 3 akan membahas tentang penyusunan anggaran produk, penyusunan
anggaran bahan baku, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan penyusunan anggaran
biaya overhead pabrik.
Modul 3 terdiri dari tiga kegiatan belajar:
• Kegiatan Belajar 1 – Penyusunan Anggaran Produk;
• Kegiatan Belajar 2 – Penyusunan Anggaran Bahan Baku;
• Kegiatan Belajar 3 – Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik.
Setelah mempelajari Modul 3, diharapkan mampu:
• Menjelaskan pengertian produksi dan anggaran biaya produksi;
• Menyusun anggaran produk dengan mengutamakan stabilitas produk dan/atau sediaan;
• Menyusun anggaran produk disesuaikan dengan keperluan manajemen;
• Menjelaskan anggaran bahan baku, elemen, dan tujuan penyusunannya;
• Menyusun anggaran bahan baku;
• Menjelaskan manfaat anggaran biaya tenaga kerja langsung;
• Menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung;
• Menjelaskan pengertian, tujuan, rincian, dan faktor yang mempengaruhi anggaran biaya overhead
pabrik;
• Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.
2
3. Production & Product Cost
Produksi adalah proses mengolah produk, sedangkan produk adalah hasil produksi.
Dalam penyusunan anggaran produk, produk diartikan dalam arti sempit, yaitu berupa produk,
baik produk jadi maupun produk dalam proses.
Anggaran biaya produksi adalah anggaran tentang produk, biaya produksi dibebankan, dan
biaya produksi diperhitungkan, selama periode tertentu dari perusahaan.
Biaya produksi atau harga pokok produksi adalah biaya pabrik ditambah harga pokok sediaan
produk dalam proses awal atau harga pokok produk jadi, ditambah harga pokok sediaan produk
dalam proses akhir. Biaya produksi biasanya terdapat dalam anggaran rugi-laba.
Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik, meliputi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya pabrik menjadi tanggung jawab manajer pabrik atau
manajer produksi secara luas.
Biaya bahan baku adalah bahan utama yang dipakai, dalam satuan uang. Biaya tenaga kerja
langsung adalah upah tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Biaya overhead pabrik adalah
biaya pabrik yang terjadi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya produk atau harga pokok produk adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk yang
diperoleh. Biaya produk biasanya terdapat dalam neraca.
3
4. Production & Product Cost
4
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga
Kerja Langsung
Biaya Utama
Biaya Overhead
Pabrik
Biaya Pabrik
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi
dan Umum
Biaya Usaha
Biaya Bukan Usaha
Biaya
Biaya terdiri dari biaya bukan usaha, biaya usaha, dan biaya pabrik.
Biaya bukan usaha adalah biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan lembaga keuangan,
seperti beban bunga.
Biaya usaha adalah biaya kegiatan pokok perusahaan selain harga pokok barang terjual. Biaya
usaha terdiri dari biaya penjualan (biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama)
dan biaya administrasi dan umum (biaya usaha dikurangi biaya penjualan). Biaya penjualan
menjadi tanggung jawab manajer penjualan atau manajer pemasaran secara luas, sedangkan
biaya administrasi dan umum menjadi tanggung jawab manajer umum.
5. Production & Product Cost
Jualan merupakan hasil ramalan jualan.
Sediaan Produk Jadi Akhir merupakan produk jadi yang ada di gudang (inventory) pada periode sebelumnya.
Produk Siap Dijual adalah jualan ditambah sediaan produk jadi akhir.
Sediaan Produk Jadi Awal merupakan produk jadi yang akan dialokasikan untuk periode selanjutnya.
Produk Jadi Diproduksi Periode ini adalah produk siap dijual dikurangi sediaan produk jadi awal.
Sediaan Produk dalam Proses Akhir merupakan produk yang belum jadi (work in process).
Produk Dihasilkan adalah produk jadi diproduksi periode ini ditambah sediaan produk dalam proses akhir.
Sediaan Produk dalam Proses Awal merupakan produk yang belum jadi (work in process) yang dialokasikan
untuk persediaan periode berikutnya.
Produk Masuk Periode ini adalah produk dihasilkan dikurangi sediaan produk dalam proses awal.
Untuk selanjutnya, sediaan produk dalam proses (awal dan akhir) diasumsikan tidak ada.
5
Jualan 1000 unit
Sediaan Produk Jadi Akhir 40 unit
Produk Siap Dijual 1040 unit
Sediaan Produk Jadi Awal 60 unit
Produk Jadi Diproduksi Periode Ini 980 unit
Sediaan Produk dalam Proses Akhir 70 unit
Produk Dihasilkan 1050 unit
Sediaan Produk dalam Proses Awal 65 unit
Produk Masuk Periode Ini 985 unit
6. Product Budget
Dalam penyusunan anggaran produk, dapat dilakukan dalam empat cara:
• Mengutamakan Stabilitas Produk;
• Mengutamakan Stabilitas Sediaan;
• Mengutamakan Campuran antara Stabilitas Produk dan Stabilitas Sediaan;
• Menyesuaikan dengan Keperluan Manajemen.
6
7. Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk, tingkat
sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai dengan rencana
semula, di sisi lain pola produk konstan.
Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berikut:
43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 13 unit.
7
I II III IV
Jualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit
Sediaan Akhir 16 unit 17 unit 16 unit 15 unit 15 unit
Produk Siap Dijual 59 unit 62 unit 63 unit 62 unit 197 unit
Sediaan Awal 13 unit 16 unit 17 unit 16 unit 13 unit
Produk 46 unit 46 unit 46 unit 46 unit 184 unit
Triwulan
Keterangan Setahun
8. Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Produk
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas produk dalam penyusunan anggaran produk, tingkat
sediaan dibiarkan berfluktuasi dengan syarat sediaan awal dan akhir sesuai dengan rencana
semula, di sisi lain pola produk konstan.
Lebih dari Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun per triwulan dan per produk adalah sebagai berikut:
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.
8
B T B T B T B T B M T
Kecap Sedang 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92
Kecap Manis 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54
Kecap Asin 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36
Total I 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182
Data Jualan dan
Jenis Kecap
I II III Satu TahunIV
M M M M
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan Akhir 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5 15
Produk Siap Dijual 24 15 11 50 28 16 12 56 30 17 13 60 31 17 14 62 99 57 41 197
Sediaan Awal 4 3 3 10 3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3 10
Produk 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187
Setahun
Keterangan
I II III IV
9. Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, tingkat
sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lain pola
produk dibiarkan berfluktuasi.
Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Sama).
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berikut:
43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 10 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.
9
I II III IV
Jualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit
Sediaan Akhir 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit
Produk Siap Dijual 53 unit 55 unit 57 unit 57 unit 192 unit
Sediaan Awal 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit 10 unit
Produk 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit
Triwulan
Keterangan Setahun
10. Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, tingkat
sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lain pola
produk dibiarkan berfluktuasi.
Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Tidak Sama).
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berikut:
43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 13 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.
10
I II III IV
Jualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit
Sediaan Akhir 11 unit 11 unit 11 unit 13 unit 13 unit
Produk Siap Dijual 54 unit 56 unit 58 unit 60 unit 195 unit
Sediaan Awal 10 unit 11 unit 11 unit 11 unit 10 unit
Produk 44 unit 45 unit 47 unit 49 unit 185 unit
Triwulan
Keterangan Setahun
11. Product Budget
Mengutamakan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan stabilitas sediaan dalam penyusunan anggaran produk, tingkat
sediaan dibuat stabil (konstan), artinya sediaan awal sama dengan sediaan akhir, di sisi lain pola
produk dibiarkan berfluktuasi.
Lebih dari Satu Macam Produk (Sediaan Awal dan Akhir Periode Tidak Sama).
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun per triwulan dan per produk adalah sebagai berikut:
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 15 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.
11
B T B T B T B T B M T
KecapSedang 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92
Kecap Manis 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54
Kecap Asin 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36
Total I 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182
DataJualandan
JenisKecap
I II III SatuTahunIV
M M M M
S M A T S M A T S M A T S M A T S M A T
Jualan 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
Sediaan Akhir 5 3 3 11 5 3 4 12 5 3 4 12 7 3 5 15 7 3 5 15
Produk Siap Dijual 26 16 12 54 28 16 13 57 29 17 13 59 31 17 14 62 99 57 41 197
Sediaan Awal 4 3 3 10 5 3 3 11 5 3 4 12 5 3 4 12 4 3 3 10
Produk 22 13 9 44 23 13 10 46 24 14 9 47 26 14 10 50 95 54 38 187
Setahun
Keterangan
I II III IV
12. Product Budget
Mengutamakan Kombinasi Stabilitas Produk dengan Stabilitas Sediaan
Perusahaan yang mengutamakan kombinasi stabilitas produk dengan stabilitas sediaan dalam
penyusunan anggaran produk, ada kemungkinan suatu saat produk stabil dan pada saat yang
lain sediaan yang stabil atau sebaliknya pada suatu saat tingkat produk berubah dan pada saat
yang lain tingkat sediaan mengalami perubahan.
Berubahnya tingkat produk dan tingkat sediaan biasanya diberi batasan minimal dan maksimal.
Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berikut:
43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Sediaan produk jadi minimal adalah 8 dan maksimal adalah 18.
Produk minimal tiap triwulan adalah 40 dan maksimal adalah 60.
Direncanakan sediaan produk jadi akhir adalah 13 dan terdapat sediaan produk jadi awal 10.
12
I II III IV
Jualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit
Sediaan Akhir 11 unit 11 unit 11 unit 13 unit 13 unit
Produk Siap Dijual 54 unit 56 unit 58 unit 60 unit 195 unit
Sediaan Awal 10 unit 11 unit 11 unit 11 unit 10 unit
Produk 44 unit 45 unit 47 unit 49 unit 185 unit
Triwulan
Keterangan Setahun
13. Product Budget
Menyesuikan dengan Keperluan Manajemen
Anggaran produk dapat juga disesuaikan dengan keperluan manajemen. Dalam hal ini manaje-
men dapat menentukan tingkat sediaan setiap periode. Hal ini dapat disebabkan karena manaje-
men ingin mengatur tingkat perputaran sediaan.
Satu Macam Produk
Hasil Ramalan Jualan dalam 1 tahun = 182 dan dialokasikan untuk tiap triwulan sebagai berikut:
43 unit untuk triwulan I, 45 untuk yang kedua, serta 47 dan 47 untuk triwulan III dan IV.
Di setiap akhir triwulan, manajemen menetapkan sediaan akhir sebanyak 11, 12, 13, dan 13 unit.
Sediaan produk jadi awal adalah sebanyak 10.
13
I II III IV
Jualan 43 unit 45 unit 47 unit 47 unit 182 unit
Sediaan Akhir 11 unit 12 unit 13 unit 13 unit 13 unit
Produk Siap Dijual 54 unit 57 unit 60 unit 60 unit 195 unit
Sediaan Awal 10 unit 11 unit 12 unit 13 unit 10 unit
Produk 44 unit 46 unit 48 unit 47 unit 185 unit
Triwulan
Keterangan Setahun
14. Materials Cost
Bahan baku atau bahan baku langsung merupakan bahan yang berbentuk suatu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk
dan harganya relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu.
Misalnya produk kursi rotan bahan bakunya adalah rotan.
Bahan pembantu merupakan bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk. Bahan
pembantu biasanya tidak mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relatif rendah di-
bandingkan dengan bahan baku.
Misalnya produk kursi rotan bahan pembantunya antara lain: paku, lem kayu, dempul.
Bahan baku pembantu termasuk ke dalam unsur biaya overhead pabrik.
14
15. Materials Budget
Tujuan penyusunan anggaran bahan baku antara lain:
• Dengan disusun anggaran bahan baku dapat diketahui kuantitas bahan baku yang dipakai
maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu, sehingga dapat dijadi
kan pedoman dalam memakai dan membeli bahan baku;
• Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku, sehingga dapat dijadikan
pedoman harga beli bahan baku;
• Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada anggaran bahan baku,
sehingga dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli bahan baku;
• Dalam penyusunan anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku dan biaya bahan baku
merupakan salah satu unsur biaya pabrik, sehingga dapat menentukan besarnya biaya pabrik
dan biaya produksi;
• Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk menjaga kelancaran
produksi.
15
16. Materials Budget
Harga pokok bahan baku meliputi harga beli bahan baku dan ongkos untuk memperoleh bahan
baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos bongkar muat bahan baku,
ongkos dokumen bahan baku, dan ongkos bahan baku lainnya.
Ada beberapa elemen yang terdapat dalam penyusunan anggaran bahan baku, yaitu: biaya
bahan baku, sediaan bahan baku, bahan baku siap dipakai, dan belian bahan baku.
Dasar dalam penyusunan anggaran bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana
persediaan bahan baku, dan standar bahan baku dipakai.
16
17. Materials Budget
Formula yang dipergunakan untuk menyusun anggaran bahan baku adalah sebagai berikut:
Belian bahan baku: xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Sediaan bahan baku awal xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Bahan baku tersedia xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Sediaan bahan baku akhir xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Bahan baku dipakai xx unit @ Rp yy = Rp xxyy
Misalkan anggaran produk untuk periode depan adalan 182 unit. Standar bahan baku dipakai per
unit produk adalah 2 ons. Standar harga bahan baku per ons adalah Rp 160,00. Rencana
sediaan bahan baku akhir adalah 65 ons, dan sediaan bahan baku awal adalah 26 ons.
17
Keterangan Dalam Ons Harga per Ons Dalam Rupiah
Belian Bahan Baku 403 ons 160.00Rp 64,480.00Rp
Sediaan Bahan Baku Awal 26 ons 160.00Rp 4,160.00Rp
Bahan Baku Tersedia 429 ons 160.00Rp 68,640.00Rp
Sediaan Bahan Baku Akhir 65 ons 160.00Rp 10,400.00Rp
Bahan Baku Dipakai 364 ons 160.00Rp 58,240.00Rp
18. Materials Budget
1. Standar Bahan Baku Dipakai
a. Kuantitas Standar Bahan Baku
Kuantitas standar bahan baku adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukan
untuk memproduksi suatu unit tertentu.
Penentuan standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai
ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi
ini kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan
baku yang akan diolah menjadi produk jadi.
Misalnya untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku berupa kedelai dan gula merah.
18
Produk Kedelai Gula Merah
Kecap Sedang 2 ons 2 ons
Kecap Manis 1 ons 3 ons
Kecap Asin 2 ons 1 ons
19. Materials Budget
1. Standar Bahan Baku Dipakai
b. Harga Standar Bahan Baku
Harga standar bahan baku adalah taksiran harga per unit bahan baku.
Harga standar ini umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok (supplier), katalog atau
informasi sejenis dan informasi lain yang tersedia dan berhubungan dengan kemungkinan
perubahan harga di masa yang akan datang.
Disamping itu, harus mempertimbangkan harga beli bahan baku dan ongkos untuk memper-
oleh bahan baku, seperti: ongkos perjalanan dan angkut bahan baku, ongkos bongkar muat
bahan baku, ongkos dokumen bahan baku, dan ongkos bahan baku lainnya.
Harga standar bahan baku kedelai adalah: Rp 1.000.000 : 10.000 ons = Rp 100,00 per ons.
19
Ongkos Kuantitas Biaya per Ons Total
Harga Beli Kedelai 10000 ons 90.00Rp 900,000.00Rp
Ongkos Angkut 190,000.00Rp
Potongan (90,000.00)Rp
Harga Pokok Kedelai 1,000,000.00Rp
20. Materials Budget
1. Standar Bahan Baku Dipakai
c. Standar Bahan Baku Dipakai
20
Kuantitas Harga Jumlah Kuantitas Harga Jumlah
Kecap Sedang 2 ons 100.00Rp 200.00Rp 2 ons 60.00Rp 120.00Rp 320.00Rp
Kecap Manis 1 ons 100.00Rp 100.00Rp 3 ons 60.00Rp 180.00Rp 280.00Rp
Kecap Asin 2 ons 100.00Rp 200.00Rp 1 ons 60.00Rp 60.00Rp 260.00Rp
Kedelai
Jenis Kecap
Gula Merah Biaya Bahan Baku
per UnitProduk
21. Materials Budget
2. Anggaran Bahan Baku Dipakai
a. Anggaran Bahan Baku Dipakai dalam unit (satuan)
Anggaran bahan baku dipakai dalam unit (satuan) barang disusun berdasarkan anggaran
produksi ditambah dengan data standar bahan baku dipakai.
21
Produksi Standar Jumlah Produksi Standar Jumlah
Kecap sedang 22 2 ons 44 ons 22 2 ons 44 ons
Kecap manis 13 1 ons 13 ons 13 3 ons 39 ons
Kecap asin 9 2 ons 18 ons 9 1 ons 9 ons
Jumlah 44 75 ons 44 92 ons
Kecap sedang 23 2 ons 46 ons 23 2 ons 46 ons
Kecap manis 13 1 ons 13 ons 13 3 ons 39 ons
Kecap asin 10 2 ons 20 ons 10 1 ons 10 ons
Jumlah 46 79 ons 46 95 ons
Kecap sedang 24 2 ons 48 ons 24 2 ons 48 ons
Kecap manis 14 1 ons 14 ons 14 3 ons 42 ons
Kecap asin 9 2 ons 18 ons 9 1 ons 9 ons
Jumlah 47 80 ons 47 99 ons
Kecap sedang 26 2 ons 52 ons 26 2 ons 52 ons
Kecap manis 14 1 ons 14 ons 14 3 ons 42 ons
Kecap asin 10 2 ons 20 ons 10 1 ons 10 ons
Jumlah 50 86 ons 50 104 ons
320 ons 390 ons
Kedelai Gula Merah
Satu Tahun
Jenis KecapTriwulan
I
II
III
IV
22. Materials Budget
2. Anggaran Bahan Baku Dipakai
b. Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran biaya bahan baku merupakan anggaran bahan baku dipakai dalam satuan uang.
Anggaran biaya bahan baku: anggaran bahan baku dipakai dalam unit dikali dengan standar
harga bahan baku.
22
Standar Harga Biaya Standar Harga Biaya
I 75 ons 100.00Rp 7,500.00Rp 92 ons 60.00Rp 5,520.00Rp 13,020.00Rp
II 79 ons 100.00Rp 7,900.00Rp 95 ons 60.00Rp 5,700.00Rp 13,600.00Rp
III 80 ons 100.00Rp 8,000.00Rp 99 ons 60.00Rp 5,940.00Rp 13,940.00Rp
IV 86 ons 100.00Rp 8,600.00Rp 104 ons 60.00Rp 6,240.00Rp 14,840.00Rp
Satu Tahun 320 ons 100.00Rp 32,000.00Rp 390 ons 60.00Rp 23,400.00Rp 55,400.00Rp
Gula Merah Jumlah Biaya
Bahan Baku
Triwulan
Kedelai
23. Materials Budget
3. Anggaran Sediaan Bahan Baku
Anggaran sediaan bahan baku awal periode merupakan sediaan bahan baku akhir periode
sekarang. Sedangkan untuk menentukan sediaan bahan baku akhir dapat digunakan formula
sebagai berikut:
SBB : Sediaan Bahan Baku Akhir
BBB : Biaya Bahan Baku
SBBA : Sediaan Bahan Baku Awal
TPSBB : Tingkat Perputaran Sediaan Bahan Baku
Misalkan manajemen menerapkan tingkat perputaran bahan baku 8 kali.
23
Biaya Harga Dalam Ons Biaya Harga Dalam Ons
I 875.00Rp 100.00Rp 8.75 ons 480.00Rp 60.00Rp 8.00 ons 1,355.00Rp
II 1,100.00Rp 100.00Rp 11.00 ons 945.00Rp 60.00Rp 15.75 ons 2,045.00Rp
III 900.00Rp 100.00Rp 9.00 ons 540.00Rp 60.00Rp 9.00 ons 1,440.00Rp
IV 1,250.00Rp 100.00Rp 12.50 ons 1,020.00Rp 60.00Rp 17.00 ons 2,270.00Rp
Satu Tahun 4,125.00Rp 100.00Rp 41.25 ons 2,985.00Rp 60.00Rp 49.75 ons 7,110.00Rp
Gula Merah
JumlahTriwulan
Kedelai
SBBA2
TPSBB
BBB
SBB
Sediaan Bahan Baku Awal
Kedelai 10 ons 100.00Rp 1,000.00Rp
Gula Merah 15 ons 60.00Rp 900.00Rp
24. Materials Budget
4. Anggaran Belian Bahan Baku
Belian bahan baku adalah sediaan bahan baku akhir ditambah biaya bahan baku dikurangi
sediaan bahan baku awal.
24
Keterangan
Biaya Bahan
Baku Dipakai
Ons Rp Ons Rp Ons Rp Ons Rp Ons Rp
Kedelai 75.00 ons 7,500.00Rp 79.00 ons 7,900.00Rp 80.00 ons 8,000.00Rp 86.00 ons 8,600.00Rp 320.00 ons 32,000.00Rp
Gula Merah 92.00 ons 5,520.00Rp 95.00 ons 5,700.00Rp 99.00 ons 5,940.00Rp 104.00 ons 6,240.00Rp 390.00 ons 23,400.00Rp
Jumlah 167.00 ons 13,020.00Rp 174.00 ons 13,600.00Rp 179.00 ons 13,940.00Rp 190.00 ons 14,840.00Rp 710.00 ons 55,400.00Rp
Sediaan Akhir
Bahan Baku
Kedelai 8.75 ons 875.00Rp 11.00 ons 1,100.00Rp 9.00 ons 900.00Rp 12.50 ons 1,250.00Rp 12.50 ons 1,250.00Rp
Gula Merah 8.00 ons 480.00Rp 15.75 ons 945.00Rp 9.00 ons 540.00Rp 17.00 ons 1,020.00Rp 17.00 ons 1,020.00Rp
Jumlah 16.75 ons 1,355.00Rp 26.75 ons 2,045.00Rp 18.00 ons 1,440.00Rp 29.50 ons 2,270.00Rp 29.50 ons 2,270.00Rp
Bahan Baku
Tersedia
Kedelai 83.75 ons 8,375.00Rp 90.00 ons 9,000.00Rp 89.00 ons 8,900.00Rp 98.50 ons 9,850.00Rp 332.50 ons 33,250.00Rp
Gula Merah 100.00 ons 6,000.00Rp 110.75 ons 6,645.00Rp 108.00 ons 6,480.00Rp 121.00 ons 7,260.00Rp 407.00 ons 24,420.00Rp
Jumlah 183.75 ons 14,375.00Rp 200.75 ons 15,645.00Rp 197.00 ons 15,380.00Rp 219.50 ons 17,110.00Rp 739.50 ons 57,670.00Rp
Sediaan Awal
Bahan Baku
Kedelai 10.00 ons 1,000.00Rp 8.75 ons 875.00Rp 11.00 ons 1,100.00Rp 9.00 ons 900.00Rp 10.00 ons 1,000.00Rp
Gula Merah 15.00 ons 900.00Rp 8.00 ons 480.00Rp 15.75 ons 945.00Rp 9.00 ons 540.00Rp 15.00 ons 900.00Rp
Jumlah 25.00 ons 1,900.00Rp 16.75 ons 1,355.00Rp 26.75 ons 2,045.00Rp 18.00 ons 1,440.00Rp 25.00 ons 1,900.00Rp
Belian Bahan
Baku
Kedelai 73.75 ons 7,375.00Rp 81.25 ons 8,125.00Rp 78.00 ons 7,800.00Rp 89.50 ons 8,950.00Rp 322.50 ons 32,250.00Rp
Gula Merah 85.00 ons 5,100.00Rp 102.75 ons 6,165.00Rp 92.25 ons 5,535.00Rp 112.00 ons 6,720.00Rp 392.00 ons 23,520.00Rp
Jumlah 158.75 ons 12,475.00Rp 184.00 ons 14,290.00Rp 170.25 ons 13,335.00Rp 201.50 ons 15,670.00Rp 714.50 ons 55,770.00Rp
SetahunTriwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
25. Materials Budget
5. Laporan Belian Bahan Baku
25
Realisasi Bulan Ini
Ons Rp Ons Rp Ons % Rp %
Kedelai 73.75 ons 7,375.00Rp 24.00 ons 2,280.00Rp 49.00 ons 66.44% 4,780.00Rp 64.81%
Gula Merah 85.00 ons 5,100.00Rp 26.00 ons 1,560.00Rp 53.00 ons 62.35% 3,207.00Rp 62.88%
Jumlah 158.75 ons 12,475.00Rp 50.00 ons 3,840.00Rp 102.00 ons 64.25% 7,987.00Rp 64.02%
Realisasi Sampai Bulan Ini
Keterangan
Anggaran
26. Labor Cost
Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk.
Misalnya untuk perusahaan yang memproduksi kursi rotan, tenaga kerja langsung adalah:
tukang potong rotan, tukang ukur, tukang rakit, tukang ketam, tukang warna, dan lain sebagainya
Upah tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ikut membantu proses produksi,
seperti mandor, manajer produksi, penyelia, dsb.
Upah tenaga kerja tidak langsung disebut biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan salah satu bagian dari biaya overhead pabrik.
Tenaga kerja pemelihara alat produksi merupana tenaga manusia yang bertugas untuk meme-
lihara (maintenance) alat-alat produksi. Misalnya montir, mekanik.
Biaya tenaga kerja pemelihara merupakan salah satu bagian dari biaya overhead pabrik.
26
27. Direct Labor Cost Budget
Faktor yang mempengaruhi anggaran biaya tenaga kerja langsung:
• Produk yang dianggarkan;
Sebelum menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung, terlebih dahulu disusun anggaran
produk. Semakin besar produk yang dianggarkan semakin besar biaya tenaga kerja langsung.
• Standar jam tenaga kerja langsung;
Semakin tinggi standar jam tenaga kerja langsung yang ditentukan semakin besar anggaran
biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan.
• Standar tarif upah tenaga kerja langsung.
Semakin tinggi standar tarif upah tenaga kerja langsung semakin besar anggaran biaya
tenaga kerja langsung., begitu pula sebaliknya.
Manfaat menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung:
• Anggaran biaya tenaga kerja langsung bermanfaat untuk menentukan harga pokok produk
dan besarnya biaya pabrik;
• Dengan dikatehui anggaran biaya tenaga kerja langsung dapat dianggarkan kas yang
disediakan untuk membayar tenaga kerja langsung pada suatu periode tertentu.
27
28. Direct Labor Cost Budget
1. Standar Tenaga Kerja Langsung
Standar tenaga kerja langsung terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan standar
tarif upah tenaga kerja langsung.
Standar jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara:
• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga
pokok periode yang lalu;
• Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan;
• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu;
• Mengadakan taksiran yang wajar;
• Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak bisa
dihindari, dan faktor kelelahan.
Standar tarif upah tenaga kerja dapat ditentukan atas dasar:
• Perjanjian dengan organisasi karyawan;
• Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata;
• Perhitungan tarif upah dalam operasi normal.
Misalkan standar waktu untuk membuat satu botol kecap adalah 6 menit dan standar tarif
upa tenaga keja langsung adalah Rp 500/jam. Maka, standar tenaga kerja langsung untuk m
membuat satu botol kecap adalah 0.1 jam x Rp 500/jam = Rp 50.
28
29. Direct Labor Cost Budget
2. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung Terpakai
Formula untuk menyusun anggaran jam tenaga kerja langsung terpakai adalah:
JTKLT = P X SJTKL
JTKLT : Jam tenaga kerja langsung terpakai
P : Produk jadi yang dihasilkan
SJTKL : Standar jam tenaga kerja langsung
29
P SJTKL JTKLT P SJTKL JTKLT P SJTKL JTKLT
I 22 .1 jam 2.2 jam 13 .1 jam 1.3 jam 9 .1 jam .9 jam 4.4 jam
II 23 .1 jam 2.3 jam 13 .1 jam 1.3 jam 10 .1 jam 1.0 jam 4.6 jam
III 24 .1 jam 2.4 jam 14 .1 jam 1.4 jam 9 .1 jam .9 jam 4.7 jam
IV 26 .1 jam 2.6 jam 14 .1 jam 1.4 jam 10 .1 jam 1.0 jam 5.0 jam
Setahun 95 .1 jam 9.5 jam 54 .1 jam 5.4 jam 38 .1 jam 3.8 jam 18.7 jam
TotalTriwulan
Kecap ManisKecap Sedang Kecap Manis
30. Direct Labor Cost Budget
3. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Formula untuk menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah:
BTKL = JTKLT X SUTKL
BTKL : Biaya tenaga kerja langsung
JTKLT : Jam tenaga kerja langsung terpakai
SUTKL : Standar upah tenaga kerja langsung
Misalkan standar upah tenaga kerja langsung adalah Rp 500,00 per jam.
30
P JTKLT BTKL P JTKLT BTKL P JTKLT BTKL
I 22 2.2 jam 1,100.00Rp 13 1.3 jam 650.00Rp 9 .9 jam 450.00Rp 2,200.00Rp
II 23 2.3 jam 1,150.00Rp 13 1.3 jam 650.00Rp 10 1.0 jam 500.00Rp 2,300.00Rp
III 24 2.4 jam 1,200.00Rp 14 1.4 jam 700.00Rp 9 .9 jam 450.00Rp 2,350.00Rp
IV 26 2.6 jam 1,300.00Rp 14 1.4 jam 700.00Rp 10 1.0 jam 500.00Rp 2,500.00Rp
Setahun 95 9.5 jam 4,750.00Rp 54 5.4 jam 2,700.00Rp 38 3.8 jam 1,900.00Rp 9,350.00Rp
TotalTriwulan
Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Manis
31. Overhead Cost Budget
Biaya overhead pabrik merupakan biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
Biaya overhead pabrik meliputi biaya overhead variabel dan tetap.
Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang dipengaruhi oleh besar
kecilnya volume produksi, sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik
yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Tujuan menyusun anggaran biaya overhead pabrik:
1. Menentukan jumlah biaya pabrik;
2. Menentukan harga pokok produk;
3. Menyiapkan pembayaran biaya overhead pabrik tunai agar produksi lancar.
31
32. Overhead Cost Budget
Rincian biaya overhead pabrik:
1. Biaya bahan pembantu;
Bahan pambantu adalah bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk.
2. Biaya pernik pabrik;
Pernik pabrik adalah bahan pernik (hal-hal kecil) yang dipakai untuk keperluan di pabrik.
3. Biaya tenaga kerja tidak langsung;
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ikut membantu proses produksi
4. Biaya pemeliharaan pabrik;
Biaya pemeliharaan pabrik merupakan biaya untuk kepentingan pemeliharaan pabrik,
seperti: biaya suku cadang/sparepart, biaya alat pembersih, dan biaya tenaga kerja
pemeliharaan pabrik.
5. Biaya depresiasi pabrik;
Biaya depresiasi pabrik adala biaya penyusutan alat dan bangunan pabrik yang biasanya
disusutkan (menyusut) tiap periode.
6. Biaya overhead pabrik lainnya.
Misalnya: biaya utilisasi (listrik, air), biaya komunikasi (internet, telepon), biaya pajak bumi
dan bangunan, dan biaya asuransi pabrik.
32
33. Overhead Cost Budget
Faktor yang mempengaruhi anggaran biaya overhead pabrik:
1. Biaya bahan pembantu dipengaruhi anggaran produk dan harga bahan pembantu per unit;
2. Biaya pernik pabrik disamping dipengaruhi oleh anggaran produk juga dipengaruhi oleh
harga bahan pernik tersebut;
3. Biaya tenaga kerja tidak langsung dipengaruhi oleh upah yang ditentukan dan banyaknya
tenaga kerja tidak langsung yang dipakai;
4. Biaya pemeliharaan pabrik dipengaruhi oleh luas pabrik, banyaknya alat pabrik yang diguna-
kan, banyaknya tenaga kerja yang dipakai, upah tenaga kerja pemeliharaan pabrik;
5. Biaya depresiasi pabrik dipengaruhi oleh banyak dan luas bangunan, harga bangunan, alat
yang dipakai, serta metode depresiasi yang dipakai;
6. Biaya overhead lainnya: biaya listrik, air, telepon, dsb. dipengaruhi oleh banyaknya pemakai-
an dan besarnya tarif listrik, air, dan telepon.
33
34. Overhead Cost Budget
Contoh anggaran biaya overhead pabrik:
34
per unit per jam per unit per jam
Bahan Pembantu 20.00Rp 200.00Rp 4,000.00Rp -Rp -Rp 4,000.00Rp
Pernik Pabrik 5.00Rp 50.00Rp 1,000.00Rp -Rp -Rp 1,000.00Rp
Tenaga Kerja Tidak Langsung 30.00Rp 300.00Rp 6,000.00Rp 5.00Rp 50.00Rp 7,000.00Rp
Pemeliharaan Pabrik 4.00Rp 40.00Rp 800.00Rp 1.00Rp 10.00Rp 1,000.00Rp
Listrik Pabrik 5.00Rp 50.00Rp 1,000.00Rp 10.00Rp 100.00Rp 3,000.00Rp
Depresiasi Pabrik -Rp -Rp -Rp 10.00Rp 100.00Rp 2,000.00Rp
Asuransi Pabrik 2.00Rp 20.00Rp 400.00Rp 3.00Rp 30.00Rp 1,000.00Rp
Lain-lain 2.00Rp 20.00Rp 400.00Rp 3.00Rp 30.00Rp 1,000.00Rp
Jumlah 68.00Rp 680.00Rp 13,600.00Rp 32.00Rp 320.00Rp 20,000.00Rp
BOP TotalUnsur Biaya Overhead Pabrik
BOP Variabel
Total
BOP Tetap
35. Product Cost
Standar harga pokok produk (Kecap Sedang):
Apabila manajemen menginginkan margin sebesar Rp 262,00, maka harga jual per botol adalah:
Harga pokok per botol + Margin = Rp 438,00 + Rp 262,00 = RP 700,00
*Menggunakan metode harga pokok variabel
35
Unsur Harga Pokok Produk
Metode Harga
Pokok Penuh
Metode Harga
Pokok Variabel
Bahan Baku
Kedelai 2 ons @ Rp 100,00 200.00Rp 200.00Rp
Gula Merah 2 ons @ Rp 60,00 120.00Rp 120.00Rp
Tenaga Kerja Langsung 0.1 jam @ Rp 500,00 50.00Rp 50.00Rp
Overhead Pabrik Variabel 0.1 jam @ Rp 680,00 68.00Rp 68.00Rp
Overhead Pabrik Tetap 0.1 jam @ Rp 320,00 32.00Rp -Rp
Harga Pokok per Botol 470.00Rp 438.00Rp
36. Bunaken Marine Park, Sulawesi Utara
Terima Kasih
감사합니다
Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Keempat
Seoul, 15th of September 2013