SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat
Seoul, 27th of April 2014
Tinjauan Umum Modul 9
Secara umum, Modul 9 akan membahas tentang game theory (teori permainan).
Modul 9 terdiri dari dua kegiatan belajar:
• Kegiatan Belajar 1 – Dasar-dasar Game Theory;
• Kegiatan Belajar 2 – Pengambilan Kesimpulan dalam Keadaan yang Belum Sempurna.
Setelah mempelajari Modul 9, diharapkan dapat memahami pemecahan masalah dalam keadaan
persaingan sehingga strategi untuk menghadapi lawan dilakukan dengan dasar dan alasan yang kuat.
Secara khusus, setelah mempelajari Modul 9, diharapkan mengerti konsep untuk menghadapi persaingan
dalam keadaan:
• Mengerti keadaan/strategi lawan;
• Tidak mengerti keadaan lawan;
• Dalam keadaan tidak pasti.
2
Dasar-dasar Game Theory
Game theory merupakan teori matematika yang digunakan dalam keadaan persaingan, di mana ada dua
atau lebih pemain yang sedang bersaing.
Asumsi dalam game theory: pemain mengetahui semua strategy lawan dan hasilnya, serta semua pemain
bertindak secara rasional.
Berdasarkan jumlah pemain, game theory dibagi dua: two persons dan n-persons. Namun dalam Modul ini
hanya dibahas two persons.
Berdasarkan keadaan persaingan, game theory dibagi dua: zero sum games dan non-zero sum games.
Zero sum games terjadi apabila kondisi akhir adalah pemain satu menang dan lainnya kalah.
Non-zero sum games terjadi apabila dalam kondisi akhir tidak ada pemain yang menang dan kalah, hanya
probabilitas menang, kalah, dan strategy yang diambil yang diketahui.
Contoh matriks payoff:
3
Pemain Kedua
Strategi A Strategi B
Pemain Pertama
Startegi 1 100 -100
Strategi 2 -100 100
Strategi Dominasi
Cara penyelesaian game theory dengan menggunakan startegi dominasi adalah dengan menghilangkan
strategi yang dianggap “kurang baik” relatif terhadap strategi lain. Dengan kata lain, strategi satu men-
dominasi strategi yang lain. Strategi dominasi sangat mudah dalam implementasi namun hanya akan
bekerja bila ada strategi yang dianggap mendominasi strategi yang lain. Apabila tidak ada startegi yang
dianggap mendominasi, maka pemecahan masalah akan stuck atau berhenti di tengah jalan.
Contoh:
• Permainan dimulai dari Pemain 1 (pemain baris), dilanjutkan dengan Pemain 2 (kolom), kemudian
kembali ke Pemain 1, begitu seterusnya.
• Untuk Pemain 1, pilih strategi yang memberikan matriks payoff dengan nilai besar, namun untuk
Pemain 2, pilih strategi yang memberikan matriks payoff dengan nilai kecil.
4
Perusahaan B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan A
Startegi 1 1.000 2.000 4.000
Strategi 2 1.000 0 5.000
Startegi 3 0 1.000 –1.000
Strategi Dominasi
1. Iterasi 1: Pemain 1 “bermain”
Strategi 3 didominasi Strategi 1, (1.000>0; 2.000>1.000; 4.000>–1.000). Maka, “hilangkan” Strategi 3
2. Iterasi 2: Pemain 2 “bermain”
Strategi 3 didominasi Strategi 1 dan 2 (1.000<4.000 dan 1.000<4.000; 1.000<5.000 dan 0<5.000).
Maka, “hilangkan” Startegi 3.
5
Perusahaan B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan A
Startegi 1 1.000 2.000 4.000
Strategi 2 1.000 0 5.000
Startegi 3 0 1.000 –1.000
Perusahaan B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan A
Startegi 1 1.000 2.000 4.000
Strategi 2 1.000 0 5.000
Startegi 3 0 1.000 –1.000
Strategi Dominasi
3. Iterasi 3: Pemain 1 “bermain”
Strategi 2 didominasi Strategi 1, (1.000=1.000; 2000>0). Maka, “hilangkan” Strategi 2.
4. Iterasi 4: Pemain 2 “bermain”
Strategi 2 didominasi Strategi 1 (1.000<2.000). Maka, “hilangkan” Startegi 2.
6
Perusahaan B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan A
Startegi 1 1.000 2.000 4.000
Strategi 2 1.000 0 5.000
Startegi 3 0 1.000 –1.000
Perusahaan B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan A
Startegi 1 1.000 2.000 4.000
Strategi 2 1.000 0 5.000
Startegi 3 0 1.000 –1.000
Strategi Dominasi
Hasil akhir:
Pada akhirnya, Perusahaan A akan memenangi kompetisi dengan Perusahaan B.
Strategi yang dipilih Perusahaan A adalah Strategi 1: Memberi potongan harga, di mana Perusahaan B juga
memilih strategi yang sama.
Keuntungan yang diperoleh adalah Perusahaan A akan memperoleh tambahan konsumen 1.000 orang dari
Perusahaan B.
Permainan ini disebut two person zero sum games.
*Permainan dikatakan berimbang apabila keuntungan yang diperoleh kedua pemain adalah 0.
7
Perusahaan B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan A
Startegi 1 1.000 2.000 4.000
Strategi 2 1.000 0 5.000
Startegi 3 0 1.000 –1.000
Strategi Minimax-Maximin
Bagaimana apabila tidak ada strategi yang mendominasi?
Contoh:
Dilihat dari matriks payoff di atas, tidak ada strategi yang mendominasi ataupun didominasi, baik untuk
Perusahaan X maupun Perusahaan Y. Alih-alih menggunakan strategi dominasi, cara penyelesaian dengan
startegi minimax-maximin bisa digunakan untuk menyelesaikan.
• Untuk Pemain 1 (pemain baris), hitung nilai maksimal dari matriks payoff per kolom dari strategi
lawan. Kemudian pilih minimaks (nilai yang paling minimal dari nilai maksimal).
• Untuk Pemain 2 (pemain kolom), hitung nilai minimal dari matriks payoff per baris dari strategi lawan.
Kemudian pilih maksimin (nilai yang paling maksimal dari nilai minimal).
• Saddle point (hasil akhir) terjadi apabila nilai minimaks = maksimin.
8
Perusahaan Y
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Perusahaan X
Strategi 1 –3.000 –2.000 6.000
Strategi 2 2.000 0 2.000
Strategi 3 5.000 –2.000 –4.000
Strategi Minimax-Maximin
9
Perusahaan Y
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Nilai Minimal
Perusahaan X
Startegi 1 –3.000 –2.000 6.000 –3.000
Strategi 2 2.000 0 2.000 0
Startegi 3 5.000 –2.000 –4.000 –4.000
Nilai Maksimal 5.000 0 6.000
Maksimin
Minimaks
Terlihat kalau Nilai Minimaks = Maksimin dan saddle point adalah 0.
Hasil akhir berarti kedua permainan berimbang
Mixed Strategy
Bagaimana apabila suatu permainan tidak memiliki saddle point (Minimaks ≠ Maksimin)?
Contoh:
Dilihat dari matriks payoff di atas, Nilai Minimaks tidak sama dengan Nilai Maksimin, maka permainan
tidak mempunyai saddle point, dan dengan kata lain strategi minimax-maximin tidak dapat digunakan.
Cara penyelesaiannya adalah dengan menggunakan mixed strategy (strategi campuran).
10
Perusahaan Y
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Nilai Minimal
Perusahaan X
Startegi 1 0 –2.000 2.000 –2.000
Strategi 2 5.000 4.000 –3.000 –3.000
Startegi 3 2.000 3.000 –4.000 –4.000
Nilai Maksimal 5.000 4.000 2.000
Maksimin
Minimaks
Mixed Strategy
Dalam menggunakan mixed strategy, digunakan konsep expected payoff. Nilai expected payoff dicari
dengan mengalikan probabilitas terjadinya suatu strategi dengan nilai pay-off nya. Probabilitas ini
menyangkut terjadinya terjadinya strategi pemain satu dan pemain dua, sehingga disebut strategi campuran.
Probabilitas dipilih Strategi 1 oleh Pemain 1 = X1
Probabilitas dipilih Strategi 2 oleh Pemain 1 = X2
Probabilitas dipilih Strategi m oleh Pemain 1 = 1 – (X1 + X2 + … + Xm-1)
Probabilitas dipilih Strategi 1 oleh Pemain 2 = Y1
Probabilitas dipilih Strategi 2 oleh Pemain 2 = Y2
Probabilitas dipilih Strategi n oleh Pemain 2 = 1 – (Y1 + Y2 + … + Ym-1)
Expected payoff Pemain 1 = ,
di mana pij merupakan nilai dari matriks payoff jika Pemain 1
menggunakan Strategi i dan Pemain 2 menggunakan Strategy j.
11
 
m
i
n
j
jiij YXp
1 1
Ingat, karena probabilitas,
maka jumlah dari semua probabilitas
untuk seorang Pemain = 1
Mixed Strategy
Asumsikan probabilitas Perusahaan X mengambil Strategi 1 (X1) = 0,5; X2 = 0,5; X3 = 0; dan
Probabilitas Perusahaan Y mengambil Strategi 1 (Y1) = 0,5; Y2 = 0,5; Y3 = 0.
Expected payoff Perusahaan X = 0(0,5)(0,5) – 2.000(0.5)(0.5) + 2.000(0.5)(0) +
5.000(0.5)(0.5) + 4.000(0.5)(0.5) – 3.000(0.5)(0) +
2.000(0)(0.5) + 3.000(0)(0.5) – 4.000(0)(0)
= 1.750
12
Perusahaan Y
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Nilai Minimal
Perusahaan X
Startegi 1 0 –2.000 2.000 –2.000
Strategi 2 5.000 4.000 –3.000 –3.000
Startegi 3 2.000 3.000 –4.000 –4.000
Nilai Maksimal 5.000 4.000 2.000
Metode Grafik
Metode grafis bisa digunakan untuk menyelesaikan game theory apabila permainan tidak memiliki saddle
point. Selain itu, ia juga bisa digunakan apabila asumsi probabilitas dalam menggunakan suatu strategi
tidak diketahui. Namun, metode grafis (dalam dua dimensi) hanya bisa digunakan apabila salah satu
pemain hanya memiliki dua strategi. Namun begitu, ilustrasi visual dari metode grafik menjadikan metode
ini mudah dipahami.
Contoh:
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 1: a11X1 + a21(1–X 1) = (a11 – a21)X1 + a21
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 2: a12X1 + a22(1–X 1) = (a12 – a22)X1 + a22
Expected payoff A bila B menempuh Strategi n: a1nX1 + a2n(1–X 1) = (a1n – a2n)X1 + a2n
13
B Strategi 1
(Y1)
Strategi 2
(Y2)
Strategi n
(Yn)A
Startegi 1 (X1) a11 a12 a1n
Strategi 2 (1 – X1) a21 a22 a2n
Metode Grafik
14
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 1: (a11 – a21)X1 + a21 = (2 – 4)X1 + 4 = 4 – 2X1
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 2: (a12 – a22)X1 + a22 = (2 – 3)X1 + 3 = 3 – X1
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 3: (a13 – a23)X1 + a23 = (3 – 2)X1 + 2 = 2 + X1
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 4: (a14 – a24)X1 + a24 = (1 – 6)X1 + 6 = 6 – 5X1
B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4
A
Startegi 1 (X1) 2 2 3 1
Strategi 2 (1 – X1) 4 3 2 6
Metode Grafik
Ibaratkan semua expected payoff adalah persamaan garis dan gambar garis tersebut dalam koordinat.
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 1: Y = 4 – 2X1
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 2: Y = 3 – X1
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 3: Y = 2 + X1
Expected payoff A bila B menempuh Strategi 4: Y = 6 – 5X1
Maximin ada di perpotongan garis 3 – X1 dan 2 + X1.
Mencari titik potong:
3 – X1 = 2 + X1
2X1 = 3 – 2
X1 = ½
X2 = 1 – X1 = ½
Expected Payoff = 3 – X1 = 3 – ½ = 2 ½
15
Metode Grafik
Selanjutnya mencari Strategi yang optimal dan expected payoff untuk Pemain B:
Dari grafik terlihat kalau dalam menemukan titik minimax hanya melibatkan Strategi 2 dan 3. Maka hanya
dua strategi ini yang dipakai:
Expected payoff B bila A menempuh Strategi 1: 2Y2 + 3(1–Y2) = 3 – Y2
Expected payoff B bila A menempuh Strategi 2: 3Y2 + 2(1–Y2) = 2 + Y2
Mencari titik potong: Expected Payoff = 3 – Y2 = 3 – ½ = 2 ½
3 – Y2 = 2 + Y2
2Y2 = 3 – 2
Y2 = ½
Y3 = 1 – Y2 = ½
16
B Strategi 2
(Y2)
Strategi 3
(1 – Y2)A
Startegi 1 2 3
Strategi 2 3 2
Metode Grafik
Hasil akhir dari permainan di atas adalah:
Strategi optimal untuk Pemain A:
Strategi 1 dengan probabilitas ½: X1 = ½
Strategi 2 dengan probabilitas ½: X2 = ½
Strategi optimal untuk Pemain B:
Strategi 1 dengan probabilitas ½: Y1 = 0
Strategi 2 dengan probabilitas ½: Y2 = ½
Strategi 1 dengan probabilitas ½: Y3 = ½
Strategi 2 dengan probabilitas ½: Y4 = 0
Expected Payoff = 2 ½
17
B
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4
A
Startegi 1 2 2 3 1
Strategi 2 4 3 2 6
Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat
Terima Kasih
감사합니다
Sampai Bertemu Lagi
Seoul, 27th of April 2014

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiHari Sumartono
 
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalAlan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalFachran Arifin
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianOpissen Yudisyus
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Riset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.pptRiset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.pptBastianElvn
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
10 penjadwalan dengan metode pert
10 penjadwalan dengan metode pert10 penjadwalan dengan metode pert
10 penjadwalan dengan metode pertSimon Patabang
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normalNanda Reda
 

Mais procurados (20)

Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasiMi+ +bab+3+metode+transportasi
Mi+ +bab+3+metode+transportasi
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva NormalAlan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
Alan Arifin - Pendahuluan, Probabilitas, dan Kurva Normal
 
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Riset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.pptRiset Operasi Penugasan.ppt
Riset Operasi Penugasan.ppt
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
10 penjadwalan dengan metode pert
10 penjadwalan dengan metode pert10 penjadwalan dengan metode pert
10 penjadwalan dengan metode pert
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normal
 

Destaque

BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)Nida Shafiyanti
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiPrincess Nisa
 
MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2Pandega Putra
 
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikMajid Abdullah
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainanmieftahulduila
 
Gomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane methodGomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane methodRajesh Piryani
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programmingChan Rizky
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingFransiska Puteri
 
Integer Programming, Gomory
Integer Programming, GomoryInteger Programming, Gomory
Integer Programming, GomoryAVINASH JURIANI
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 

Destaque (20)

EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
 
Tugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset OperasiTugas Mandiri Riset Operasi
Tugas Mandiri Riset Operasi
 
MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2
 
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainan
 
Gomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane methodGomory's cutting plane method
Gomory's cutting plane method
 
Integer programming
Integer programmingInteger programming
Integer programming
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Integer Programming, Gomory
Integer Programming, GomoryInteger Programming, Gomory
Integer Programming, Gomory
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 

Semelhante a EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9

Riset Operasi , Pengantar Teori Permainan.ppt
Riset Operasi , Pengantar Teori Permainan.pptRiset Operasi , Pengantar Teori Permainan.ppt
Riset Operasi , Pengantar Teori Permainan.pptAnchuBoringSyamsulBa
 
04.1.Game tHeory.pptx
04.1.Game tHeory.pptx04.1.Game tHeory.pptx
04.1.Game tHeory.pptxfadlamzulfa
 
teori permainan.pdf
teori permainan.pdfteori permainan.pdf
teori permainan.pdfRiskyRahmann
 
example game theory example game theory
example game theory  example game theoryexample game theory  example game theory
example game theory example game theorysuplo777
 
Teori permainan
Teori permainanTeori permainan
Teori permainanSonny Gieb
 
Teknik riset operasi ppt.12
Teknik riset operasi ppt.12Teknik riset operasi ppt.12
Teknik riset operasi ppt.12Imhaa Blue
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linierainineni
 

Semelhante a EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9 (13)

Riset Operasi , Pengantar Teori Permainan.ppt
Riset Operasi , Pengantar Teori Permainan.pptRiset Operasi , Pengantar Teori Permainan.ppt
Riset Operasi , Pengantar Teori Permainan.ppt
 
The Game of Theory.ppt
The Game of Theory.pptThe Game of Theory.ppt
The Game of Theory.ppt
 
04.1.Game tHeory.pptx
04.1.Game tHeory.pptx04.1.Game tHeory.pptx
04.1.Game tHeory.pptx
 
teori permainan.pdf
teori permainan.pdfteori permainan.pdf
teori permainan.pdf
 
example game theory example game theory
example game theory  example game theoryexample game theory  example game theory
example game theory example game theory
 
Game theory
Game theory Game theory
Game theory
 
Teori permainan
Teori permainanTeori permainan
Teori permainan
 
Teori permainan emmy
Teori permainan emmyTeori permainan emmy
Teori permainan emmy
 
Pert.12 teori permainan
Pert.12 teori permainanPert.12 teori permainan
Pert.12 teori permainan
 
Teknik riset operasi ppt.12
Teknik riset operasi ppt.12Teknik riset operasi ppt.12
Teknik riset operasi ppt.12
 
Game theory teori permainan
Game theory teori permainanGame theory teori permainan
Game theory teori permainan
 
Game theory
Game theoryGame theory
Game theory
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 

Mais de Diponegoro University

Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesDiponegoro University
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesDiponegoro University
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationDiponegoro University
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesDiponegoro University
 

Mais de Diponegoro University (20)

Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Shewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for VariablesShewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for Variables
 
A Brief Concept of Quality
A Brief Concept of QualityA Brief Concept of Quality
A Brief Concept of Quality
 
Methods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPCMethods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPC
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and Matrices
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
Apple
AppleApple
Apple
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 6
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 6EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 6
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 6
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 5
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 5EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 5
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 5
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 4
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 4EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 4
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 4
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 3
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 3EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 3
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 3
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 2
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 2EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 2
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 2
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
 

Último

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Último (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9

  • 1. Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat Seoul, 27th of April 2014
  • 2. Tinjauan Umum Modul 9 Secara umum, Modul 9 akan membahas tentang game theory (teori permainan). Modul 9 terdiri dari dua kegiatan belajar: • Kegiatan Belajar 1 – Dasar-dasar Game Theory; • Kegiatan Belajar 2 – Pengambilan Kesimpulan dalam Keadaan yang Belum Sempurna. Setelah mempelajari Modul 9, diharapkan dapat memahami pemecahan masalah dalam keadaan persaingan sehingga strategi untuk menghadapi lawan dilakukan dengan dasar dan alasan yang kuat. Secara khusus, setelah mempelajari Modul 9, diharapkan mengerti konsep untuk menghadapi persaingan dalam keadaan: • Mengerti keadaan/strategi lawan; • Tidak mengerti keadaan lawan; • Dalam keadaan tidak pasti. 2
  • 3. Dasar-dasar Game Theory Game theory merupakan teori matematika yang digunakan dalam keadaan persaingan, di mana ada dua atau lebih pemain yang sedang bersaing. Asumsi dalam game theory: pemain mengetahui semua strategy lawan dan hasilnya, serta semua pemain bertindak secara rasional. Berdasarkan jumlah pemain, game theory dibagi dua: two persons dan n-persons. Namun dalam Modul ini hanya dibahas two persons. Berdasarkan keadaan persaingan, game theory dibagi dua: zero sum games dan non-zero sum games. Zero sum games terjadi apabila kondisi akhir adalah pemain satu menang dan lainnya kalah. Non-zero sum games terjadi apabila dalam kondisi akhir tidak ada pemain yang menang dan kalah, hanya probabilitas menang, kalah, dan strategy yang diambil yang diketahui. Contoh matriks payoff: 3 Pemain Kedua Strategi A Strategi B Pemain Pertama Startegi 1 100 -100 Strategi 2 -100 100
  • 4. Strategi Dominasi Cara penyelesaian game theory dengan menggunakan startegi dominasi adalah dengan menghilangkan strategi yang dianggap “kurang baik” relatif terhadap strategi lain. Dengan kata lain, strategi satu men- dominasi strategi yang lain. Strategi dominasi sangat mudah dalam implementasi namun hanya akan bekerja bila ada strategi yang dianggap mendominasi strategi yang lain. Apabila tidak ada startegi yang dianggap mendominasi, maka pemecahan masalah akan stuck atau berhenti di tengah jalan. Contoh: • Permainan dimulai dari Pemain 1 (pemain baris), dilanjutkan dengan Pemain 2 (kolom), kemudian kembali ke Pemain 1, begitu seterusnya. • Untuk Pemain 1, pilih strategi yang memberikan matriks payoff dengan nilai besar, namun untuk Pemain 2, pilih strategi yang memberikan matriks payoff dengan nilai kecil. 4 Perusahaan B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan A Startegi 1 1.000 2.000 4.000 Strategi 2 1.000 0 5.000 Startegi 3 0 1.000 –1.000
  • 5. Strategi Dominasi 1. Iterasi 1: Pemain 1 “bermain” Strategi 3 didominasi Strategi 1, (1.000>0; 2.000>1.000; 4.000>–1.000). Maka, “hilangkan” Strategi 3 2. Iterasi 2: Pemain 2 “bermain” Strategi 3 didominasi Strategi 1 dan 2 (1.000<4.000 dan 1.000<4.000; 1.000<5.000 dan 0<5.000). Maka, “hilangkan” Startegi 3. 5 Perusahaan B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan A Startegi 1 1.000 2.000 4.000 Strategi 2 1.000 0 5.000 Startegi 3 0 1.000 –1.000 Perusahaan B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan A Startegi 1 1.000 2.000 4.000 Strategi 2 1.000 0 5.000 Startegi 3 0 1.000 –1.000
  • 6. Strategi Dominasi 3. Iterasi 3: Pemain 1 “bermain” Strategi 2 didominasi Strategi 1, (1.000=1.000; 2000>0). Maka, “hilangkan” Strategi 2. 4. Iterasi 4: Pemain 2 “bermain” Strategi 2 didominasi Strategi 1 (1.000<2.000). Maka, “hilangkan” Startegi 2. 6 Perusahaan B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan A Startegi 1 1.000 2.000 4.000 Strategi 2 1.000 0 5.000 Startegi 3 0 1.000 –1.000 Perusahaan B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan A Startegi 1 1.000 2.000 4.000 Strategi 2 1.000 0 5.000 Startegi 3 0 1.000 –1.000
  • 7. Strategi Dominasi Hasil akhir: Pada akhirnya, Perusahaan A akan memenangi kompetisi dengan Perusahaan B. Strategi yang dipilih Perusahaan A adalah Strategi 1: Memberi potongan harga, di mana Perusahaan B juga memilih strategi yang sama. Keuntungan yang diperoleh adalah Perusahaan A akan memperoleh tambahan konsumen 1.000 orang dari Perusahaan B. Permainan ini disebut two person zero sum games. *Permainan dikatakan berimbang apabila keuntungan yang diperoleh kedua pemain adalah 0. 7 Perusahaan B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan A Startegi 1 1.000 2.000 4.000 Strategi 2 1.000 0 5.000 Startegi 3 0 1.000 –1.000
  • 8. Strategi Minimax-Maximin Bagaimana apabila tidak ada strategi yang mendominasi? Contoh: Dilihat dari matriks payoff di atas, tidak ada strategi yang mendominasi ataupun didominasi, baik untuk Perusahaan X maupun Perusahaan Y. Alih-alih menggunakan strategi dominasi, cara penyelesaian dengan startegi minimax-maximin bisa digunakan untuk menyelesaikan. • Untuk Pemain 1 (pemain baris), hitung nilai maksimal dari matriks payoff per kolom dari strategi lawan. Kemudian pilih minimaks (nilai yang paling minimal dari nilai maksimal). • Untuk Pemain 2 (pemain kolom), hitung nilai minimal dari matriks payoff per baris dari strategi lawan. Kemudian pilih maksimin (nilai yang paling maksimal dari nilai minimal). • Saddle point (hasil akhir) terjadi apabila nilai minimaks = maksimin. 8 Perusahaan Y Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Perusahaan X Strategi 1 –3.000 –2.000 6.000 Strategi 2 2.000 0 2.000 Strategi 3 5.000 –2.000 –4.000
  • 9. Strategi Minimax-Maximin 9 Perusahaan Y Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Nilai Minimal Perusahaan X Startegi 1 –3.000 –2.000 6.000 –3.000 Strategi 2 2.000 0 2.000 0 Startegi 3 5.000 –2.000 –4.000 –4.000 Nilai Maksimal 5.000 0 6.000 Maksimin Minimaks Terlihat kalau Nilai Minimaks = Maksimin dan saddle point adalah 0. Hasil akhir berarti kedua permainan berimbang
  • 10. Mixed Strategy Bagaimana apabila suatu permainan tidak memiliki saddle point (Minimaks ≠ Maksimin)? Contoh: Dilihat dari matriks payoff di atas, Nilai Minimaks tidak sama dengan Nilai Maksimin, maka permainan tidak mempunyai saddle point, dan dengan kata lain strategi minimax-maximin tidak dapat digunakan. Cara penyelesaiannya adalah dengan menggunakan mixed strategy (strategi campuran). 10 Perusahaan Y Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Nilai Minimal Perusahaan X Startegi 1 0 –2.000 2.000 –2.000 Strategi 2 5.000 4.000 –3.000 –3.000 Startegi 3 2.000 3.000 –4.000 –4.000 Nilai Maksimal 5.000 4.000 2.000 Maksimin Minimaks
  • 11. Mixed Strategy Dalam menggunakan mixed strategy, digunakan konsep expected payoff. Nilai expected payoff dicari dengan mengalikan probabilitas terjadinya suatu strategi dengan nilai pay-off nya. Probabilitas ini menyangkut terjadinya terjadinya strategi pemain satu dan pemain dua, sehingga disebut strategi campuran. Probabilitas dipilih Strategi 1 oleh Pemain 1 = X1 Probabilitas dipilih Strategi 2 oleh Pemain 1 = X2 Probabilitas dipilih Strategi m oleh Pemain 1 = 1 – (X1 + X2 + … + Xm-1) Probabilitas dipilih Strategi 1 oleh Pemain 2 = Y1 Probabilitas dipilih Strategi 2 oleh Pemain 2 = Y2 Probabilitas dipilih Strategi n oleh Pemain 2 = 1 – (Y1 + Y2 + … + Ym-1) Expected payoff Pemain 1 = , di mana pij merupakan nilai dari matriks payoff jika Pemain 1 menggunakan Strategi i dan Pemain 2 menggunakan Strategy j. 11   m i n j jiij YXp 1 1 Ingat, karena probabilitas, maka jumlah dari semua probabilitas untuk seorang Pemain = 1
  • 12. Mixed Strategy Asumsikan probabilitas Perusahaan X mengambil Strategi 1 (X1) = 0,5; X2 = 0,5; X3 = 0; dan Probabilitas Perusahaan Y mengambil Strategi 1 (Y1) = 0,5; Y2 = 0,5; Y3 = 0. Expected payoff Perusahaan X = 0(0,5)(0,5) – 2.000(0.5)(0.5) + 2.000(0.5)(0) + 5.000(0.5)(0.5) + 4.000(0.5)(0.5) – 3.000(0.5)(0) + 2.000(0)(0.5) + 3.000(0)(0.5) – 4.000(0)(0) = 1.750 12 Perusahaan Y Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Nilai Minimal Perusahaan X Startegi 1 0 –2.000 2.000 –2.000 Strategi 2 5.000 4.000 –3.000 –3.000 Startegi 3 2.000 3.000 –4.000 –4.000 Nilai Maksimal 5.000 4.000 2.000
  • 13. Metode Grafik Metode grafis bisa digunakan untuk menyelesaikan game theory apabila permainan tidak memiliki saddle point. Selain itu, ia juga bisa digunakan apabila asumsi probabilitas dalam menggunakan suatu strategi tidak diketahui. Namun, metode grafis (dalam dua dimensi) hanya bisa digunakan apabila salah satu pemain hanya memiliki dua strategi. Namun begitu, ilustrasi visual dari metode grafik menjadikan metode ini mudah dipahami. Contoh: Expected payoff A bila B menempuh Strategi 1: a11X1 + a21(1–X 1) = (a11 – a21)X1 + a21 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 2: a12X1 + a22(1–X 1) = (a12 – a22)X1 + a22 Expected payoff A bila B menempuh Strategi n: a1nX1 + a2n(1–X 1) = (a1n – a2n)X1 + a2n 13 B Strategi 1 (Y1) Strategi 2 (Y2) Strategi n (Yn)A Startegi 1 (X1) a11 a12 a1n Strategi 2 (1 – X1) a21 a22 a2n
  • 14. Metode Grafik 14 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 1: (a11 – a21)X1 + a21 = (2 – 4)X1 + 4 = 4 – 2X1 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 2: (a12 – a22)X1 + a22 = (2 – 3)X1 + 3 = 3 – X1 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 3: (a13 – a23)X1 + a23 = (3 – 2)X1 + 2 = 2 + X1 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 4: (a14 – a24)X1 + a24 = (1 – 6)X1 + 6 = 6 – 5X1 B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 A Startegi 1 (X1) 2 2 3 1 Strategi 2 (1 – X1) 4 3 2 6
  • 15. Metode Grafik Ibaratkan semua expected payoff adalah persamaan garis dan gambar garis tersebut dalam koordinat. Expected payoff A bila B menempuh Strategi 1: Y = 4 – 2X1 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 2: Y = 3 – X1 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 3: Y = 2 + X1 Expected payoff A bila B menempuh Strategi 4: Y = 6 – 5X1 Maximin ada di perpotongan garis 3 – X1 dan 2 + X1. Mencari titik potong: 3 – X1 = 2 + X1 2X1 = 3 – 2 X1 = ½ X2 = 1 – X1 = ½ Expected Payoff = 3 – X1 = 3 – ½ = 2 ½ 15
  • 16. Metode Grafik Selanjutnya mencari Strategi yang optimal dan expected payoff untuk Pemain B: Dari grafik terlihat kalau dalam menemukan titik minimax hanya melibatkan Strategi 2 dan 3. Maka hanya dua strategi ini yang dipakai: Expected payoff B bila A menempuh Strategi 1: 2Y2 + 3(1–Y2) = 3 – Y2 Expected payoff B bila A menempuh Strategi 2: 3Y2 + 2(1–Y2) = 2 + Y2 Mencari titik potong: Expected Payoff = 3 – Y2 = 3 – ½ = 2 ½ 3 – Y2 = 2 + Y2 2Y2 = 3 – 2 Y2 = ½ Y3 = 1 – Y2 = ½ 16 B Strategi 2 (Y2) Strategi 3 (1 – Y2)A Startegi 1 2 3 Strategi 2 3 2
  • 17. Metode Grafik Hasil akhir dari permainan di atas adalah: Strategi optimal untuk Pemain A: Strategi 1 dengan probabilitas ½: X1 = ½ Strategi 2 dengan probabilitas ½: X2 = ½ Strategi optimal untuk Pemain B: Strategi 1 dengan probabilitas ½: Y1 = 0 Strategi 2 dengan probabilitas ½: Y2 = ½ Strategi 1 dengan probabilitas ½: Y3 = ½ Strategi 2 dengan probabilitas ½: Y4 = 0 Expected Payoff = 2 ½ 17 B Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 A Startegi 1 2 2 3 1 Strategi 2 4 3 2 6
  • 18. Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat Terima Kasih 감사합니다 Sampai Bertemu Lagi Seoul, 27th of April 2014