SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
OLEH :

DINI NURMALIA             0855011011
FAUZIL ALIM               0815011011
GENTA INSAN PRANATA       0815011013
INTAN PURTIAWATI          0815011067
LIONA DWI SARISA          08550110xx
NOOR SYARIFAH HASAN       0855011033
QODRI SIHOTANG            0815011079
JENIS – JENIS LIMBAH
   Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

   1. Limbah cair
    2. Limbah padat
    3. Limbah gas dan partikel
    4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)




   Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya.
    Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus
    dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan
    untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian
    diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.

   Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun
    macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat
    dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus
    sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
   Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya
    telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air
    buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3
    metode pengolahan:
             1. pengolahan secara fisika
             2. pengolahan secara kimia
             3. pengolahan secara biologi

   Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut
    dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.

   Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
    (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
            a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh
               sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
            b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
            c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda
                Biru Indofenol
            d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
            e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
             f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda
                Titrimetrik
            g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
 2 Limbah padat                                     3 Limbah gas dan partikel

 Limbah padat berasal dari kegiatan                 Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh
                                                       berberapa partikulat zat (limbah) yang
   industri dan daomestik. Limbah domestik             mengandung partikel (asap dan jelaga),
   pada umumnya berbentuk limbah padat                 hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen
   rumah tangga, limbah padat kegiatan                 oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi),
   perdagangan, perkantoran, peternakan,               karbon monoksida dan timah.
   pertanian serta dari tempat-tempat umum.
   Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,     Secara alamiah udara mengandung unsur
                                                       kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan
   karet/kulit tiruan, plastik, metal,                 Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara
   gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll      melampaui kandungan alami akibat
                                                       kegiatan manusia akan menurunkan
                                                       kualitas udara.
 Limbah padat adalah hasil buangan
   industri berupa padatan, lumpur, bubur            Zat pencemar melalui udara
   yang berasal dari sisa proses pengolahan.           diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu
   Limbah ini dapat dikategorikan menjadi              partikel dan gas. Partikel adalah butiran
   dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat          halus dan masih mungkin terlihat dengan
                                                       mata telanjang seperti uap air, debu, asap,
   didaur ulang, seperti plastik, tekstil,             kabut dan fume-Sedangkan pencemaran
   potongan logam dan kedua limbah padat               berbentuk gas tanya aapat dirasakan
   yang tidak punya nilai ekonomis.                    melalui penciuman (untuk gas tertentu)
                                                       ataupun akibat langsung. Gas-gas ini
                                                       antara lain SO2, NOx, CO, CO2,
 Bagi limbah padat yang tidak punya nilai             hidrokarbon dan lain-lain.
   ekonomis dapat ditangani dengan berbagai
   cara antara lain ditimbun pada suatu
   tempat, diolah kembali kemudian dibuang
   dan dibakar.
   4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun

   Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
    sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan
    lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain
    adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa
    kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan
    khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik
    berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat
    korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.


   Dari jenis-jenis limbah d atas
GMP (Gunung Madu Plantations)
         PT Gunung Madu Plantations (GMP), yang didirikan pada tahun 1975, merupakan pelopor
usaha perkebunan dan pabrik gula di luar Jawa, khususnya Lampung. Perusahaan ini berstatus PMA.
Areal perkebunan tebu dan pabrik gula PT GMP terletak di Desa Gunung Batin, Lampung Tengah—
sekitar 90 km arah utara kota Bandar Lampung. Luas areal GMP yang dikelola 36.000 ha, dengan luas
kebun produksi sekitar 25.000 ha. Sisa lahan di luar kebun produksi merupakan jalan, sungai-sungai,
kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran dan permukiman karyawan. Selain itu ada sekitar
4.000 ha areal tebu rakyat yang bermitra dengan PT GMP. Curah hujan tahunan sekitar 2.700 mm.
Musim tebang dan giling dilaksanakan dari bulan April sampai Oktober, bersamaan dengan periode
yang relatif kering. Musim tebang dan giling pertama dilaksanakan tahun 1978. Pabrik mengikuti
proses sulfitasi ganda untuk menghasilakan gula SHS. Kapasitas giling terpasang mula-mula sebesar
4.000 TCD (ton tebu per hari), kemudian mulai tahun 1994 diperbesar secara bertahap menjadi
12.000 TCD. Sejak 2007 mulai dikembangkan lagi menuju 16.000 TCD. Teknologi maju diterapkan di
kebun dan di pabrik, termasuk pemanfaatan alat mesin pertanian secara luas serta otomatisasi di
beberapa stasiun di pabrik. Sekalipun demikian sejumlah 8.000 – 10.000 pekerja tetap terserap setiap
harinya selama musim tebang dan giling. Tingkat produksi kini mencapai rata-rata 2 juta ton tebu
dan sekitar 190.000 ton gula per tahun. Usaha perkebunan tebu dan pabrik gula PT Gunung Madu
Plantaions merupakan kegiatanyang ramah lingkungan. Limbah dari kebun maupun pabrik
dimanfaatkan kembali dan ternyata memberikan keuntungan yang sangat besar.
PT GMP menyadari keberadaan dan kelangsungan hidupnya terkait erat dengan mutu dan
kondisi lingkungan (SDA dan Sosial). Pengelolaan lingkungan bukan hanya kewajiban tetapi sudah
merupakan kebutuhan mendasar dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Berdasarkan hal tersebut diatas diharapkan konservasi tanah dan air, penggunaan SDA secara
bijaksana, pengendalian hama secara hayati, eksplorasi ekologis, pemilihan teknologi ramah
lingkungan, dan mengutamakan 6R dalam pengelolaan limbah. Tahapan penanganan limbah (6R),
yaitu :
   Refine (Alternatif ramah lingkungan)
   Reduce (Pengurangan besar polutan)
   Reuse (Pemakaian kembali)
   Recycle (Pemanfaatan lain)
   Retrieve to energy (Sebagai bahan bakar)


        PT. GMP menghasilkan 3 jenis limbah , yaitu limbah cair, limbah padat dan limbah gas.
Sementara limbah padat dan limbah cair dari pabrik, tetapi juga dikelola lagi sehingga bermanfaat,
bahkan secara ekonomis sangat menguntungkan.
Penjelasan tentang pengolahan limbah di PT. Gunung Madu Plantations antara lain :

1. Limbah cair
        limbah cair dari pabrik (Effluent) sebelum dialirkan ke sungai terlebih dahulu dilakukan
pengolahan pada unit pengolahan limbah (IPAL) agar memenuhi standar baku mutu yang telah
ditetapkan oleh kementrian lingkungan hidup. Pada tahun 2006 telah dilakukan penilaian oleh team
dari kementrian lingkungan hidup terhadap PT GMP dan telah memperoleh sertifikasi PROPER
berperingkat biru. Masyarakat sekitarpun dapat menikmati manfaat ikan air tawar yang
dibudidayakan dan berkembang biak dengan normal pada kolam effluent dengan cara memancing.
Tahapan dalam pengolahan limbah cair dari pabrik di IPAL, yaitu melalui pengolahan secara
   berkelanjutan dan terkontrol yang dilakukan di kolam-kolam penampungan limbah. Pengolahan
   limbah cair di IPAL secara umum melalui proses anaerobic dan aerobic. Beberapa kolam yang dimiliki
   oleh PT. Gunung Madu Plantation yang untuk pengolahan limbah cair (IPAL) :

1. Kolam persiapan
 Yaitu kolam untuk mengkondisikan aliran air yang akan memasuki IPAL. Selain itu, kolam persiapan
    ini juga berfungsi sebagai aliran silang. Apabila IPAL sedang tidak berfungsi maka aliran air limbah
    akan langsung dibuang tanpa diolah melalui pipa.

2. Kolam Minyak
 Yaitu kolam yang dimaksudkan untuk memisahkan partikel air dan minyak. Karena massa jenis air
    lebih berat daripada minyak, maka di kolam ini minyak akan mengapung di atas air. Proses
    pengambilan minyak dilakukan secara manual.

3. Kolam Anaerob
 Di kolam ini terjadi proses degradasi.


4. Kolam Aerob
 Kolam aerob adalah tempat tumbuhnya bakteri aerob merupakan tempat terjadinya dekomposisi
    (peruraian) limbah organik oleh bakteri. Di PT Gunung Madu terdapat 5 kolam aerob. Sebelumnya
    hanya 3 kolam, namun kemudian ditambah 2 kolam karena disesuaikan dengan peningkatan
    produktivitas gula sehingga jumlah limbah yang dihasilkan akan bertambah juga. Sehingga PT.
    Gunung Madu diakui sebagai perusahaan yang memiliki sistem pengolahan limbah terbaik se-
    Lampung.
5. Kolam Aerasi
 Pengolahan limbah di kolam aerasi bertujuan untuk menghilangkan bau, dengan cara penambahan
    oksigen (O2).
6. Kolam kontrol
 Dimaksudkan sebagai kontrol apakah limbah yang dihasilkan sudah cukup aman bagi organisme air.
    Di kolam kontrol direncanakan akan diisi dengan ikan dan tanaman enceng gondok. Penanaman
    tanaman enceng gondok dimaksudkan untuk menyerap sisa limbah organik atau senyawa hasil
    dekomposisi yang merupakan nutrien bagi tanaman tersebut. Harapannya kadar bahan organik yang
    ada dalam limbah akan berkurang dengan melewati keempat kolam tersebut.



2.LIMBAH PADAT
      Penanganan limbah padat / produk samping yang dihasilkan dari proses agroindustri antara lain :

   Bagasses (30-34% tebu)
            Limbah ini masih mempunyai nilai ekonomis sebab masih dapat dipergunakan untuk bahan
    bakar dari Pabrik Gula itu sendiri. Ampas tebu sangat bermanfaat untuk pembakaran sebab
    mempunyai kalori tinggi. +27% digunakan sebagai bahan bakar boiler pada masa on season, surplus
    +6% dimanfaatkan kembali dalam masa off season sebagai bahan bakar boiler setelah sebelumnya
    melalui unit dewatering mill dilakukan proses pemerahan untuk mengurangi kadar air.

   Filter Cake / Blotong (4,5-5% tebu)
            Dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik penyubur dan memperbaiki struktur tanah.
    Limbah ini dimanfaatkan hanya sedikit kira-kira 20 % dari produksi PG untuk kompos dan
    selebihnya untuk landscape/pengurukan tanah atau dibuang.
   Ash / Abu Boiler (1,5-2,0% tebu)
      Sebagai pencampur dalam pembuatan pupuk organik yang menggunakan filter cake.


   Pengendalian Emisi Gas Buang Boiler
      Pengendalian emisi udara lingkungan pabrik secara periodik bekerja-sama dengan team dari
       BARISTAND untuk melakukan analisa emisi udara di lingkungan pabrik dan sekitarnya
       termasuk emisi gas buang dari boiler.

   Mollasses / Tetes (4,5-5% tebu)
      Molasses merupakan produk samping yang dijamin kualitas dan keamanannya sebagai bahan
        pakan ternak dan telah mendapat sertifikasi GMP + Standard B2 100% produk mollasses di
        ekspor.
 1.Bahwa limbah yg d buang dari GMP (Gunung Madu
  Plantations) telah d olah dengan baik sehingga tidak
  berbahaya untuk lingkungan tempak pembuangan
  limbah tsb.
 2.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahArdi Yanson
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterwanta Tatik
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriAlleya Hanifa
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Polusi air, udara, dan tanah
Polusi air, udara, dan tanahPolusi air, udara, dan tanah
Polusi air, udara, dan tanahIg Fandy Jayanto
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jerukregiandira739
 
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFaktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFuri Fazrillash
 
Presentasi Hasil Penelitian Dosen Pemula
Presentasi Hasil Penelitian Dosen PemulaPresentasi Hasil Penelitian Dosen Pemula
Presentasi Hasil Penelitian Dosen PemulaRustam Pasennangi
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWITTEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWITHajrah Nanda Putri
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihguestcb0db
 
Teknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraTeknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraHilya Fithri
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...Muhamad Imam Khairy
 
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi SanitasiPilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasiinfosanitasi
 

Mais procurados (20)

Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 baku mutu air limbah
 
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meterSni 06 6989.11-2004 p-h meter
Sni 06 6989.11-2004 p-h meter
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Pengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industriPengolahan limbah industri
Pengolahan limbah industri
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Polusi air, udara, dan tanah
Polusi air, udara, dan tanahPolusi air, udara, dan tanah
Polusi air, udara, dan tanah
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab III Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFaktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
 
Presentasi Hasil Penelitian Dosen Pemula
Presentasi Hasil Penelitian Dosen PemulaPresentasi Hasil Penelitian Dosen Pemula
Presentasi Hasil Penelitian Dosen Pemula
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWITTEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Limbah Padat
Limbah PadatLimbah Padat
Limbah Padat
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
Teknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udaraTeknik pengolahan limbah udara
Teknik pengolahan limbah udara
 
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
SNI 09-7118.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Bergerak - Bagian 2: Cara...
 
Pengolahan air bersih
Pengolahan air bersihPengolahan air bersih
Pengolahan air bersih
 
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi SanitasiPilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
 

Destaque

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIPENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIWulan Marayani
 
Proses pengolahan limbah cair di pt.ppli
Proses pengolahan limbah cair di pt.ppliProses pengolahan limbah cair di pt.ppli
Proses pengolahan limbah cair di pt.ppliindrijago
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaaulia rodlia
 
pengelolaan limbah cair
pengelolaan limbah cairpengelolaan limbah cair
pengelolaan limbah cairasih rahayu
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatJoy Irman
 
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya diPencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya dihallotugas
 
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGANPROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGANAndri Ebo
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Nur Chawhytz
 
Management trainee report.ppt
Management trainee report.pptManagement trainee report.ppt
Management trainee report.pptGeekaranja
 
Penanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat IPenanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat IMochammad Rizki
 
Conferencia en Daroca sobre la crisis
Conferencia en Daroca sobre la crisisConferencia en Daroca sobre la crisis
Conferencia en Daroca sobre la crisisAFICE
 
MCF 2015 PROGRAMME COMPLET
MCF 2015 PROGRAMME COMPLETMCF 2015 PROGRAMME COMPLET
MCF 2015 PROGRAMME COMPLETMcfGuetto
 
Creating Value With Communities
Creating Value With CommunitiesCreating Value With Communities
Creating Value With CommunitiesTim McDonald
 
Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16
Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16
Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16Erica Luisa Satta
 
Health Care Industry
Health Care IndustryHealth Care Industry
Health Care IndustrySurojit Saha
 

Destaque (20)

Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIPENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
 
Limbah cair batik
Limbah cair batikLimbah cair batik
Limbah cair batik
 
Proses pengolahan limbah cair di pt.ppli
Proses pengolahan limbah cair di pt.ppliProses pengolahan limbah cair di pt.ppli
Proses pengolahan limbah cair di pt.ppli
 
36. regiani yunistika 3
36. regiani yunistika 336. regiani yunistika 3
36. regiani yunistika 3
 
Secure landfill
Secure landfillSecure landfill
Secure landfill
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gula
 
pengelolaan limbah cair
pengelolaan limbah cairpengelolaan limbah cair
pengelolaan limbah cair
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
 
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya diPencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
Pencemaran lingkungan akibat limbah batik dan solusinya di
 
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGANPROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Management trainee report.ppt
Management trainee report.pptManagement trainee report.ppt
Management trainee report.ppt
 
Penanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat IPenanganan Limbah Padat I
Penanganan Limbah Padat I
 
Conferencia en Daroca sobre la crisis
Conferencia en Daroca sobre la crisisConferencia en Daroca sobre la crisis
Conferencia en Daroca sobre la crisis
 
MCF 2015 PROGRAMME COMPLET
MCF 2015 PROGRAMME COMPLETMCF 2015 PROGRAMME COMPLET
MCF 2015 PROGRAMME COMPLET
 
Creating Value With Communities
Creating Value With CommunitiesCreating Value With Communities
Creating Value With Communities
 
Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16
Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16
Erica Luisa Satta - Brief Profile 31.03.16
 
prathi resume new (1)
prathi resume new (1)prathi resume new (1)
prathi resume new (1)
 
Health Care Industry
Health Care IndustryHealth Care Industry
Health Care Industry
 

Semelhante a JENIS LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA DI PT GUNUNG MADU PLANTATIONS

Semelhante a JENIS LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA DI PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (20)

Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
2
22
2
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.pptPengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
Pengolahan dan penangananlimbahpadat.ppt
 
Limbah
Limbah Limbah
Limbah
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
4. materi 4 pencemaran limbah padat sampah
4. materi 4 pencemaran limbah padat  sampah4. materi 4 pencemaran limbah padat  sampah
4. materi 4 pencemaran limbah padat sampah
 
Ppt limbah
Ppt limbahPpt limbah
Ppt limbah
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
 
Konsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cairKonsep dasarlimbah cair
Konsep dasarlimbah cair
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
 
Ekosistem pencemaran ling.
Ekosistem pencemaran ling.Ekosistem pencemaran ling.
Ekosistem pencemaran ling.
 
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptxOK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
OK PPT-UEU-Bioteknologi-Lingkungan-Pertemuan-3.pptx
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Rangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah utsRangkuman kuliah limbah uts
Rangkuman kuliah limbah uts
 
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANLAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Tugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkunganTugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkungan
 
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
 

Mais de Ketut Swandana

Mais de Ketut Swandana (20)

Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Stat d3 5
Stat d3 5Stat d3 5
Stat d3 5
 
Stat d3 4
Stat d3 4Stat d3 4
Stat d3 4
 
Stat d3 3
Stat d3 3Stat d3 3
Stat d3 3
 
Stat d3 2
Stat d3 2Stat d3 2
Stat d3 2
 
Stat d3 1
Stat d3 1Stat d3 1
Stat d3 1
 
Biodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampungBiodata dosen hindu universitas lampung
Biodata dosen hindu universitas lampung
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
Mineral dan air
Mineral dan airMineral dan air
Mineral dan air
 
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radinAnalisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
Analisis timetable penerbangan dari dan ke bandara radin
 
Garis garis besar program kerja
Garis garis besar program kerjaGaris garis besar program kerja
Garis garis besar program kerja
 
Kalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukmKalender kegiatan op ukm
Kalender kegiatan op ukm
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pelatihan progja
Pelatihan progjaPelatihan progja
Pelatihan progja
 
Building winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdiBuilding winning attitude for kmhdi
Building winning attitude for kmhdi
 
Pertemuan v
Pertemuan vPertemuan v
Pertemuan v
 
Port designers handbook
Port designers handbookPort designers handbook
Port designers handbook
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 
Kode etik agen [final mar 06]
Kode etik agen [final   mar 06]Kode etik agen [final   mar 06]
Kode etik agen [final mar 06]
 

JENIS LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA DI PT GUNUNG MADU PLANTATIONS

  • 1. OLEH : DINI NURMALIA 0855011011 FAUZIL ALIM 0815011011 GENTA INSAN PRANATA 0815011013 INTAN PURTIAWATI 0815011067 LIONA DWI SARISA 08550110xx NOOR SYARIFAH HASAN 0855011033 QODRI SIHOTANG 0815011079
  • 2. JENIS – JENIS LIMBAH  Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :  1. Limbah cair 2. Limbah padat 3. Limbah gas dan partikel 4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)  Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.  Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
  • 3. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. pengolahan secara fisika 2. pengolahan secara kimia 3. pengolahan secara biologi  Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.  Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada : a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD) e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
  • 4.  2 Limbah padat  3 Limbah gas dan partikel  Limbah padat berasal dari kegiatan  Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang industri dan daomestik. Limbah domestik mengandung partikel (asap dan jelaga), pada umumnya berbentuk limbah padat hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen rumah tangga, limbah padat kegiatan oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), perdagangan, perkantoran, peternakan, karbon monoksida dan timah. pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,  Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan karet/kulit tiruan, plastik, metal, Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.  Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur  Zat pencemar melalui udara yang berasal dari sisa proses pengolahan. diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu Limbah ini dapat dikategorikan menjadi partikel dan gas. Partikel adalah butiran dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, didaur ulang, seperti plastik, tekstil, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran potongan logam dan kedua limbah padat berbentuk gas tanya aapat dirasakan yang tidak punya nilai ekonomis. melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2,  Bagi limbah padat yang tidak punya nilai hidrokarbon dan lain-lain. ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
  • 5. 4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun  Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.  Dari jenis-jenis limbah d atas
  • 6. GMP (Gunung Madu Plantations) PT Gunung Madu Plantations (GMP), yang didirikan pada tahun 1975, merupakan pelopor usaha perkebunan dan pabrik gula di luar Jawa, khususnya Lampung. Perusahaan ini berstatus PMA. Areal perkebunan tebu dan pabrik gula PT GMP terletak di Desa Gunung Batin, Lampung Tengah— sekitar 90 km arah utara kota Bandar Lampung. Luas areal GMP yang dikelola 36.000 ha, dengan luas kebun produksi sekitar 25.000 ha. Sisa lahan di luar kebun produksi merupakan jalan, sungai-sungai, kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran dan permukiman karyawan. Selain itu ada sekitar 4.000 ha areal tebu rakyat yang bermitra dengan PT GMP. Curah hujan tahunan sekitar 2.700 mm. Musim tebang dan giling dilaksanakan dari bulan April sampai Oktober, bersamaan dengan periode yang relatif kering. Musim tebang dan giling pertama dilaksanakan tahun 1978. Pabrik mengikuti proses sulfitasi ganda untuk menghasilakan gula SHS. Kapasitas giling terpasang mula-mula sebesar 4.000 TCD (ton tebu per hari), kemudian mulai tahun 1994 diperbesar secara bertahap menjadi 12.000 TCD. Sejak 2007 mulai dikembangkan lagi menuju 16.000 TCD. Teknologi maju diterapkan di kebun dan di pabrik, termasuk pemanfaatan alat mesin pertanian secara luas serta otomatisasi di beberapa stasiun di pabrik. Sekalipun demikian sejumlah 8.000 – 10.000 pekerja tetap terserap setiap harinya selama musim tebang dan giling. Tingkat produksi kini mencapai rata-rata 2 juta ton tebu dan sekitar 190.000 ton gula per tahun. Usaha perkebunan tebu dan pabrik gula PT Gunung Madu Plantaions merupakan kegiatanyang ramah lingkungan. Limbah dari kebun maupun pabrik dimanfaatkan kembali dan ternyata memberikan keuntungan yang sangat besar.
  • 7. PT GMP menyadari keberadaan dan kelangsungan hidupnya terkait erat dengan mutu dan kondisi lingkungan (SDA dan Sosial). Pengelolaan lingkungan bukan hanya kewajiban tetapi sudah merupakan kebutuhan mendasar dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Berdasarkan hal tersebut diatas diharapkan konservasi tanah dan air, penggunaan SDA secara bijaksana, pengendalian hama secara hayati, eksplorasi ekologis, pemilihan teknologi ramah lingkungan, dan mengutamakan 6R dalam pengelolaan limbah. Tahapan penanganan limbah (6R), yaitu :  Refine (Alternatif ramah lingkungan)  Reduce (Pengurangan besar polutan)  Reuse (Pemakaian kembali)  Recycle (Pemanfaatan lain)  Retrieve to energy (Sebagai bahan bakar) PT. GMP menghasilkan 3 jenis limbah , yaitu limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Sementara limbah padat dan limbah cair dari pabrik, tetapi juga dikelola lagi sehingga bermanfaat, bahkan secara ekonomis sangat menguntungkan. Penjelasan tentang pengolahan limbah di PT. Gunung Madu Plantations antara lain : 1. Limbah cair limbah cair dari pabrik (Effluent) sebelum dialirkan ke sungai terlebih dahulu dilakukan pengolahan pada unit pengolahan limbah (IPAL) agar memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh kementrian lingkungan hidup. Pada tahun 2006 telah dilakukan penilaian oleh team dari kementrian lingkungan hidup terhadap PT GMP dan telah memperoleh sertifikasi PROPER berperingkat biru. Masyarakat sekitarpun dapat menikmati manfaat ikan air tawar yang dibudidayakan dan berkembang biak dengan normal pada kolam effluent dengan cara memancing.
  • 8. Tahapan dalam pengolahan limbah cair dari pabrik di IPAL, yaitu melalui pengolahan secara berkelanjutan dan terkontrol yang dilakukan di kolam-kolam penampungan limbah. Pengolahan limbah cair di IPAL secara umum melalui proses anaerobic dan aerobic. Beberapa kolam yang dimiliki oleh PT. Gunung Madu Plantation yang untuk pengolahan limbah cair (IPAL) : 1. Kolam persiapan  Yaitu kolam untuk mengkondisikan aliran air yang akan memasuki IPAL. Selain itu, kolam persiapan ini juga berfungsi sebagai aliran silang. Apabila IPAL sedang tidak berfungsi maka aliran air limbah akan langsung dibuang tanpa diolah melalui pipa. 2. Kolam Minyak  Yaitu kolam yang dimaksudkan untuk memisahkan partikel air dan minyak. Karena massa jenis air lebih berat daripada minyak, maka di kolam ini minyak akan mengapung di atas air. Proses pengambilan minyak dilakukan secara manual. 3. Kolam Anaerob  Di kolam ini terjadi proses degradasi. 4. Kolam Aerob  Kolam aerob adalah tempat tumbuhnya bakteri aerob merupakan tempat terjadinya dekomposisi (peruraian) limbah organik oleh bakteri. Di PT Gunung Madu terdapat 5 kolam aerob. Sebelumnya hanya 3 kolam, namun kemudian ditambah 2 kolam karena disesuaikan dengan peningkatan produktivitas gula sehingga jumlah limbah yang dihasilkan akan bertambah juga. Sehingga PT. Gunung Madu diakui sebagai perusahaan yang memiliki sistem pengolahan limbah terbaik se- Lampung.
  • 9. 5. Kolam Aerasi  Pengolahan limbah di kolam aerasi bertujuan untuk menghilangkan bau, dengan cara penambahan oksigen (O2). 6. Kolam kontrol  Dimaksudkan sebagai kontrol apakah limbah yang dihasilkan sudah cukup aman bagi organisme air. Di kolam kontrol direncanakan akan diisi dengan ikan dan tanaman enceng gondok. Penanaman tanaman enceng gondok dimaksudkan untuk menyerap sisa limbah organik atau senyawa hasil dekomposisi yang merupakan nutrien bagi tanaman tersebut. Harapannya kadar bahan organik yang ada dalam limbah akan berkurang dengan melewati keempat kolam tersebut. 2.LIMBAH PADAT Penanganan limbah padat / produk samping yang dihasilkan dari proses agroindustri antara lain :  Bagasses (30-34% tebu) Limbah ini masih mempunyai nilai ekonomis sebab masih dapat dipergunakan untuk bahan bakar dari Pabrik Gula itu sendiri. Ampas tebu sangat bermanfaat untuk pembakaran sebab mempunyai kalori tinggi. +27% digunakan sebagai bahan bakar boiler pada masa on season, surplus +6% dimanfaatkan kembali dalam masa off season sebagai bahan bakar boiler setelah sebelumnya melalui unit dewatering mill dilakukan proses pemerahan untuk mengurangi kadar air.  Filter Cake / Blotong (4,5-5% tebu) Dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik penyubur dan memperbaiki struktur tanah. Limbah ini dimanfaatkan hanya sedikit kira-kira 20 % dari produksi PG untuk kompos dan selebihnya untuk landscape/pengurukan tanah atau dibuang.
  • 10. Ash / Abu Boiler (1,5-2,0% tebu)  Sebagai pencampur dalam pembuatan pupuk organik yang menggunakan filter cake.  Pengendalian Emisi Gas Buang Boiler  Pengendalian emisi udara lingkungan pabrik secara periodik bekerja-sama dengan team dari BARISTAND untuk melakukan analisa emisi udara di lingkungan pabrik dan sekitarnya termasuk emisi gas buang dari boiler.  Mollasses / Tetes (4,5-5% tebu)  Molasses merupakan produk samping yang dijamin kualitas dan keamanannya sebagai bahan pakan ternak dan telah mendapat sertifikasi GMP + Standard B2 100% produk mollasses di ekspor.
  • 11.  1.Bahwa limbah yg d buang dari GMP (Gunung Madu Plantations) telah d olah dengan baik sehingga tidak berbahaya untuk lingkungan tempak pembuangan limbah tsb.  2.