1. Ablasio retina
Kelompok IV :
ISKANDAR ZULKARNAEN RESKY ALVIANI
JUMRIATI SUSANTI
SUPRIADI WA ODE ASIH SRI AYU
FITRIADI SULFITRI
MUSDALIFA SARI RAMDANI
MICI MICVANLARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
MAKASSAR
2012
i
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ABLASIO
RETINA “
Tak lupa penulis haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini. Begitupun kepada dosen yang membimbing penulis
guna menyelesaikan makalah ini.
Mungkin masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini, tapi penulis
selalu berusaha agsar makalah yang dibuat bisa bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun
orang lain.
penulis sangat berharap kepada siapa saja yang bisa memberikan kritik dan saran agar
kedepannya penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.
Makassar, 26 November 2012
Penyusun
ii
3. DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Definisi Ablasio Retina ............................................................................... 3
B. Penyebab ...................................................................................................... 3
C. Manifestasi Klinik ......................................................................................... 3
D. Penatlaksanaan .............................................................................................. 4
E. Komplikasi ................................................................................................... 5
BAB III : PENUTUP ....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 8
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan neurosensori dari lapisan epitel berpigmen retina
dibawahnya.karena retina neurosensori, bagian retina yang mengandung batang dan kerucut,
terkelupas dari epitel berpigmen pemberi nutrisi, maka sel fotosentif ini tak mampu
melakukan fungsi visualnya, dan berakib hilangya penglihatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Ablasio Retina?
2. Apa penyebab dari Ablasio Retina?
3. Apa Manifestasi Kinik dari Ablasio Retina?
4. Apa saja Penatalaksanaan dari Ablasio Retina?
5. Apa saja Komplikasi pada Ablasio Retina?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Ablasio Retina.
2. Untuk mengetahui penyebab dari Ablasio Retina.
3. Untuk mengetahui Manifestasi Kinik dari Ablasio Retina.
4. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari Ablasio Retina.
5. Untuk mengetahui Komplikasi pada Ablasio Retina.
iv
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan retina neurosensori dari lapisan epitel berpigmen
retina dibawahnya karena retina neurosensori, bagian retina yang mengandung batang dan
kerucut, terkelupas dari epitel berpigmen pemberi nutrisi, maka sel fotosensitif ini tak
mampu melakukan aktivitas fungsi visualnya dan berakibat hilangnya penglihatan (C.
Smelzer, Suzanne, 2002).
B. Penyebab
1. Malformasi congenital
2. Kelainan metabolism
3. Penyakit vaskuler
4. Inflamasi intraokuler
5. Neoplasma
6. Trauma
7. Perubahan degeneratif dalam vitreus atau retina
(C. Smelzer, Suzanne, 2002).
C. Manifestasi Klinis
1. Riwayat melihat benda mengapung atau pendaran cahaya atau keduanya
2. Floater dipersepsikan sebagai titik-titik hitam kecil/rumah laba-laba
3. Pasien akan melihat bayangan berkembang atau tirai bergerak dilapang pandang ketika
retina benar-benar terlepas dari epitel berpigmen
v
6. 4. Penurunan tajam pandangan sentral aau hilangnya pandangan sentral menunjjukkan
bahwa adanya keterlibatan makula
D. Penatalaksanaan
1. Tirah baring dan aktivitas dibatasi
2. Bila kedua mata dibalut, perlu bantuan oranglain untuk mencegah cidera
3. Jika terdapat gelombang udara di dalam mata, posisi yang dianjurkan harus
dipertahannkan sehingga gas mampu memberikan tamponade yang efektif pada robekan
retina
4. Pasien tidak boleh terbaring terlentang
5. Dilatasi pupil harus dipertahankan untuk mempermudah pemeriksaan paska operasi
6. Cara Pengobatannya :
a. Prosedur laser
Untuk menangani ablasio retina eksudatif/serosa sehubungan dengan proses yang
berhubungan dengan tumor atau inflamasi yang menimbulkan cairansubretina yang
tanpa robekan retina.
Tujuannya untuk membentuk jaringan parut pada retina sehingga melekatkannya ke
epitel berpigmen.
b. Pembedahan
Retinopati diabetika /trauma dengan perdarahan vitreus memerlukan pembedahan
vitreus untuk mengurangi gaya tarik pada retina yang ditimbulkan.
Pelipatan (buckling) sklera merupakan prosedur bedah primer untuk melekatkan
kembali retina.
c. Krioterapi transkleral
vi
7. Dilakukan pada sekitar tiap robekan retina menghasilkan adhesi korioretina yang
melipat robekan sehingga cairan vitreus tak mampu lagi memasuki rongga subretina.
Sebuah/ beberapa silikon (pengunci) dijahitkan dan dilipatkan ke dalam skler, secara
fisik akan mengindensi/melipat sklera, koroid, danlapisan fotosensitif ke epitel
berpigmen, menahan robekan ketika retina dapat melekat kembali ke jaringan
pendukung dibawahnya, maka fungsi fisiologisnya ormalnya dapat dikembalikan.
(C. Smelzer, Suzanne, 2002).
E. Komplikasi
1. Komplikasi awal setelah pembedahan
a. Peningkatan TIO
b. Glaukoma
c. Infeksi
d. Ablasio koroid
e. Kegagalan pelekatan retina
f. Ablasio retina berulang
2. Komplikasi lanjut
a. Infeksi
b. Lepasnya bahan buckling melalui konjungtiva atau erosi melalui bola mata
c. Vitreo retinpati proliveratif (jaringan parut yang mengenai retina)
d. Diplopia
e. Kesalahan refraksi
f. astigmatisme
vii