Konsep diri adalah pandangan individu tentang dirinya sendiri secara fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Konsep diri terdiri dari berbagai komponen seperti gambaran diri, ideal diri, penampilan peran, identitas diri dan harga diri. Gambaran diri, ideal diri dan harga diri yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan kejiwaan seperti depresi dan skizofrenia.
5. KOMPONEN KONSEP DIRI
Gambaran Diri
Ideal Diri
Penampilan peran
Identitas Diri
Harga Diri
6. GAMBARAN DIRI
Sikap seseorang terhadap tubuhnya
secara sadar dan tidak sadar
termasuk persepsi, perasaan tentang
ukuran , bentuk, fungsi, penampilan dan
potensi tubuh saat ini dan masa lalu
7. Perkembangan Gambaran Diri:
Individu menerima reaksi dari luar tentang dirinya
- Stimulus dari luar
- Eksplorasi diri
- Reaksi dari luar: “Cantik”, “Gendut”, “Kuat”,
“Lemah”
Gambaran diri berkembang sesuai dengan proses
tumbuh dan kembang
Lebih menerima dan menyukai diri
Lebih aman
Bebas ansietas
Harga diri (+)
8. Tanda dan gejala gangguan citra
tubuh:
menolak melihat dan menyentuh
bagian tubuh yang berubah,
tidak menerima perubahan tubuh yang
telah/akan terjadi,
menolak penjelasan perubahan tubuh,
persepsi negatif pada tubuh,
mengungkapkan keputusasaan dan
ketakutan
10. IDEAL DIRI
Persepsi individu tentang bagaimana ia
harus berperilaku sesuai dengan
standar pribadi
Sering disebut sebagai cita-cita,
keinginan, harapan tentang diri sendiri
11. Perkembangan ideal diri:
Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-
kanak yang dipengaruhi oleh orang
penting/terdekat yang mengharap/menuntut
sesuatu prestasi/pencapaian. Ideal diri mungkin
diidentifikasikan dari orang tua, guru, teman
sebaya (pada usia remaja)
Ideal diri juga dipengaruhi oleh sosial budaya
12. Faktor lain yang mempengaruhi adalah:
- Ambisi dan keinginan sukses
- Kebutuhan yang realistis
- Kebahagiaan dalam menghindari kegagalan
- Perasaan ansietas dan rendah diri
Ideal diri harus:
- Lebih tinggi dari pencapaian saat ini
- Jelas dan realistis
Memberi dorongan secara terus menerus
terhadap “Self-respect”
13. Ideal diri jangan:
- Terlalu tinggi sehingga tidak/sukar dicapai
- Samar/tidak jelas
- Menuntut
Yang sehat adalah: Persepsi diri sesuai dengan
ideal diri
Ideal diri yang tidak dapat dicapai oleh konsep
diri
Harga diri yang rendah
Ideal diri yg dicapai o/ konsep diri akan
memberi harga diri yang tinggi
14. Karakteristik g3 ideal diri
ideal diri yang terlalu tinggi,
sukar dicapai dan tidak realistis,
samar/tidak jelas
cenderung menuntut
Tidak sesuai kemampuan diri
15. Masalah kep yang mungkin
timbul :
Ideal diri yang tidak realistis,
Gangguan harga diri,
Ketidakberdayaan,
Keputusasaan
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi
ideal diri :
Kecenderungan individu menetapkan
ideal diri pada batas kemampuannya.
Budaya
Ambisi dan keinginan untuk melebihi
dan berhasil, kebutuhan yang realistis,
keinginan untuk menghindari
kegagalan, cemas dan rendah diri
17. Penampilan Peran
Pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan
yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat
(Beck et all, 1984)
18. Penyebab :
penyakit, proses menua, putus sekolah,
putus hub kerja
Di rumah sakit peran berubah menjadi
peran sakit perubahan peran dalam
keluarga, pekerjaan/sekolah, kelompok.
19. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian
peran:
1. Kejelasan perilaku
2. Konsistensi respon orang
penting/dekat terhadap peran
3. Kecocokan/keseimbangan berbagai
peran
4. Keselarasan budaya dan harapan
terhadap peran
5. Situasi yang menunjang pelaksanaan
peran
20. Tanda dan gejala
mengingkari ketidakmampuan
menjalankan peran,
ketidakpuasan peran,
kegagalan/ketegangan menjalankan
peran yang baru,
kurang tanggung jawab,
apatis/bosan/jenuh dan putus asa
21. Masalah kep yang timbul
perubahan penampilan peran,
gangguan harga diri,
keputusasaan,
ketidakberdayaan
22. IDENTITAS DIRI
Kesadaran akan diri sendiri yang
bersumber dari observasi dan
penilaian, yang merupakan sintesa
dari semua aspek konsep diri sebagai
suatu kesatuan yang utuh
(Stuart & Sundeen, 1991)
23. Identitas yang kuat:
Memandang diri secara utuh
Merasakan diri beda dengan orang lain
Merasa otonomi:
- menghargai diri sendiri
- percaya diri/menerima diri
- mampu diri
- kontrol diri
Mempunyai persepsi: gambaran
diri, peran, konsep diri yangb positif
24. Rein- Evalua
force- si diri
ment
Berpikir
positif
Introspeksi
25. Perkembangan Identitas
Sejak bayi dengan proses: identifikasi
dan introspeksi
Identifikasi:
- hubungan ibu dengan bayi
- hubungan anak dan ortu/teman/guru
- tokoh terkait dengan aspek
seksual, gambaran diri
26. Karakteristik Identitas kuat:
individu :
1. Kenal dirinya beda & terpisah dengan orang
lain
2. Mengakui/sadar jenis sexnya
3. Tahu & menghargai dirinya:
peran, nilai, perilaku
4. Menghargai diri sendiri sama dg
penghargaan lingkungan sosial
5. Sadar akan hubungan masa lalu, saat ini &
yg akan datang
6. Mempunyai tujuan yg realistis
28. HARGA DIRI
Penilaian pribadi terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisa seberapa
jauh prilaku memenuhi ideal diri
29. Harga diri berkembang dari 2 sumber:
1. Diri sendiri
Individu dapat melakukan self reinforcement,
tidak mengecilkan diri, merasa puas dan
dicintai
2. Orang lain
Individu menerima reinforcement, dicintai,
diperhatikan, dihargai
Harga diri rendah jika tidak diperhatikan atau
hilang/pergi yang mencintai atau gagal
menerima penghargaan dari orang lain
Harga diri meningkat bila diperhatikan/dicintai
dan dihargai atau dibanggakan
30. Karakteristik :
perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri,
merasa gagal mencapai keinginan
Merasa rendah
31. Tanda dan gejala
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat
penyakit dan akibat tindakan terhadap
penyakit
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mis:
menyalahkan/mengkritik diri sendiri)
Merendahkan martabat (mis: saya tidak
bisa/bodoh)
Gangguan hub. sosial (mis: menarik diri)
Percaya diri kurang. Sukar mengambil
keputusan
Mencederai diri
32. Masalah keperawatan yang dapat
timbul
Gangguan harga diri: harga diri
rendah situasional atau kronik
Keputusasaan
Isolasi sosial: menarik diri
Risiko perilaku kekerasan
33. Harga diri berkembang sejak kanak-kanak yang
didasarkan oleh penerimaan, penghargaan, dan
pujian
Empat cara untuk meningkatkan harga diri anak:
1. Ksmptn u/ berhasil penghargaan Anak
akan merasa mampu dan kompeten
2. Menanamkan ide, pengharapan. Ide & harapan
yg realistis, tdk terlalu tinggi &/atau tdk mungkin
dicapai, s/d sosial budaya
3. Memberi dorongan u/ mencapai. Aspirasi, dan
cita-cita. Anak akan merasa kuat & dpt
mengontrol dirinya.
4. Membantu u/ membangun koping thdp hal-hal
yg mengganggu persepsi diri
34. Harga diri sangat rentan terganggu pada saat
remaja dan usia lanjut.
Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah
kesehatan fisik mengakibatkan harga diri rendah
Harga diri tinggi terkait dengan: ansietas yang
rendah, efektif dalam kelompok, dan diterima oleh
orang lain
Harga diri rendah terkait dengan hubungan
interpersonal yang buruk dan resiko terjadi
depresi dan skizophrenia
35. Referensi
Papalia, Old, & Feldman. 2008. Human
development. (Psikologi Perkembangan). Jakarta :
Kencana
Stuart, G. Wail. 2007. Buku saku keperawatan jiwa
ed. 5. Jakarta : EGC
Stuart & Laraia. 2005. Principles & practice of
Psychiatric nursing 8th ed. Mosby : Elsevier
Tim penyusun : spesialis jiwa FIK UI angkatan
2005 – 2008. 2009. Draft scanning & SAK. Jakarta
: FIK UI
Wilkinson. 2007. Buku saku diagnosis
keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria
hasil NOC. Jakarta : EGC