Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Studi kelayakan proyek
1. Jalan & Jembatan
Studi Kelayakan Proyek
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDRAWASIH PAPUA 2013
KELOMPOK SATU
2. Pendahuluan
LATAR BELAKANG
• Bangunan Konstruksi Sebagai Kebutuhan
• Tugas Sebagai Mahasiswa
• Bekal untuk Masa Depan
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mengetahui dan memahami Studi Kelayakan pada proyek jalan dan
jembatan ?
BATASAN MASALAH
Mengetahui dan memahami Studi Kelayakan pada proyek jalan dan jembatan
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui dan memahami Studi Kelayakan pada proyek jalan dan jembatan
5. Fungsi Manajemen Konstruksi
Sebagai Quality Control
Mengantisipasi perubahan kondisi lapangan keterbatasan
waktupelaksanaan
Memantau progress proyek, lalu membuat opname
(laporan) harian, mingguan dan bulanan
Pengambil Keputusan
Menjalankan Fungsi manajerial dari manajemen untuk
menganalisis performa dilapangan
L a n d a s a n Te o r i
7. Analisis Manajemen Proyek Konstruksi
INPUT
PROSES
Dokumen
Kontrak
OUTPUT
Pelaksanaan
Sumber
Proyek Bangunan
Daya (5M)
Konstruksi
Peraturan
Standar
Konstruksi
L a n d a s a n Te o r i
8. Tahapan dalam Proyek Konstruksi
Adanya kebutuhan (need)
Studi Kelayakan (feasibility study)
Membuat penjelasan (briefing)
Membuat rancangan (design development dan detail design)
Melakukan Pengadaan (procurement/tender)
Pelaksanaan (construction)
Pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance & start up)
L a n d a s a n Te o r i
9. Pengertian Studi Kelayakan
studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian ilmiah yang dikembangkan dengan prinsip
manajemen untuk menilai kelayakan suatu proyek yang direncanakan apakah dapat
dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan atau tidak.
Kriteria Kebutuhan Studi Kelayakan
Menggunakan dana publik yang cukup besar atau proyek yang penting dan strategis
berdasarkan kebijakan publik
mempunyai sifat ketidakpastian dan resiko cukup tinggi
merinci proyek-proyek yang dihasilkan dalam pra-studi kelayakan yang mempunyai indikasi
kelayakan yang tinggi
proyek memerlukan penajaman dalam rencana, melalui pembandingan dua atau lebih
alternatif solusi yang unggul
proyek memerlukan indikator kelayakan yang lebih teliti berdasarkan keinginan pemberi
kerja dan lain-lain.
Pembahasan
10. Lingkup Studi Kelayakan
Formulasi kebijakan perencanaan yang meliputi kajian terhadap kenijakan dan sasaran
perencanaan, lingkupan dan penataan ruang, serta pengadaan tanah
kajian terhadap kondisi eksiting pada wilayah studi
pengambilan data fisik, ekonomi dan lingkungan
prediksi hasil analisis kuantitatif untuk setiap alternatif solusi
kajian penggunaan alternatif teknologi dan standar yang berkaitan dengan kebutuhan
proyek
studi komparasi alternatif solusi pada koridor yang terpilih dalam pra studi kelayakan
Fungsi Studi Kelayakan
Fungsi kegiatan studi kelayakan adalah untuk menilai tingkat kelayakan suatu alinyemen pada
koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan dan untuk menajamkan analisis kelayakan bagi satu
atau lebih alternatif solusi yang unggul. Apabila tahapan pra studi kelayakan belum dilaksanakan,
maka fungsi kegiatan untuk mengidentifikasi alternative solusi dengan menilai tingkat kelayakan
dan membandingkan kinerja ekonomis suatu alternatif terhadap alternatif yang lain tetap
dilakukan.
Pembahasan
11. Aspek Hukum
“ Secara khusus aspek hukum kurang mendapat
perhatian dari pemerkasa proyek maupun penyusun
studi kelayakan. Padahal, aspek ini merupakan dasar
dari aspek – aspek yang lain dalam menentukan
kelanjutan bangunan nantinya. Tidak jarang suatu
proyek gagal dibangun atau proses pembangunan
berhenti di tengah jalan karena terbentur masalah
legalitas (kelengkapan, kesemperunaan dan
keaslian izin-izin dan dokumen-dokumen), kalim
dari masyarkat setempat, dan lain sebagainya. “
Aspek – aspek SK
12. Aspek Sosial
Kependudukan
Penilaian penetapan perkiraan dampak penting kependudukan / sosial mengacu pada
pedoman teknis metode identifikasi dan analisis komponen sosial pada pekerjaan konstruksi
jalan yang ditertibkan oleh Departmen Pekerjaan Umum dan Keputusan Ketua Bapedal
Nomor 229/11/1996 mengenai pedoman teknis kajian aspek sosial dalam menyusun AMDAL.
Perubahan mata pencaharian
Pengaruh terhadap kekerabatan
Keamanan
Kesehatan Masyarakat
Pendidikan
Cagar budaya dan peninggalan sejarah
Estetika Visual
Perubahan Pola Interaksi
Aspek – aspek SK
13. Aspek Ekonomi
Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita panduduk
setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan
nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR
Biaya – biaya Proyek Analisis Proyek
Biaya pengadaan Tanah
Break Event Point (BEP)
Biaya Adminstrasi dan sertifikasi
Benefit Cost Ratio (B/C-R)
Biaya perancangan
Net Present Value (NVP)
Biaya Konstruksi
Economic Internal Rate of
Biaya Supervisi
Return (EIRR)
Komponen biaya bukan proyek
First Year Rate of Return (FYRR)
Nilai sisa konstruksi
Aspek – aspek SK
14. Aspek Teknis & Teknologi
Lalulintas
Topografi
Geometri
Geologi dan Geoteknik
Perkerasan Jalan
Hidrologi dan Drainase
Struktur Jembatan
Aspek – aspek SK
15. Aspek Manajemen
Planning
Organizing
Menunjang Proses Pembangunan
Actuating
Controlling
Aspek manajemen yang dikaji mencangkup manajemen dalam pembangunan fisik proyek dan
menajemen saat proyek nantinya dioperasikan
Aspek – aspek SK
16. Aspek Keuangan
“ Aspek keuangan berkaitan
dengan penentuan kebutuhan
dana proyek pembangunan
sekaligus pengalokasian serta
mencari sumber dana yang
bersangkutan secara efisien,
sehingga memberikan tingkat
keuntungan yang menjanjikan
bagi pemilik proyek (owner) atau
investor “
Aspek – aspek SK
17. Aspek Lingkungan (AMDAL)
AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan disekitarnya,baik
didalam usaha atau proyek manapun diluar suatu proyek yang akan dijalankan
Diperlukan pengkajian mendalam terhadap pengaruh pembangunan terhadap
lingkungan sekitar
Lingkungan Biologi
• Pengaruh terhadap Flora
• Pengaruh terhadap Fauna
Lingkungan Fisika – Kimia
• Tanah
• Kualitas Air
• Temperature lingkungan
• Polusi udara
• Kebisingan Dan Vibrasi
Aspek – aspek SK