SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 51
Baixar para ler offline
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2015-2019
Bogor, Mei 2014
PENDAHULUAN
1. Renstra Kementerian Perhubungan periode 2010-2014 akan
berakhir, namun masalah pembangunan infrastruktur sektor
transportasi belum dapat dituntaskan, sehingga konektivitas
nasional belum sepenuhnya dapat direalisasikan.
2. Renstra Kementerian Perhubungan periode 2015-2019 merupakan
segmen lima tahunan ketiga dari Rencana Jangka Panjang
Perhubungan (RPJP), sehingga diharapkan Renstra Kementerian
Perhubungan periode 2015-2019 mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah terutama untuk
meningkatkan daya saing sebagai upaya penurunan biaya logistik.
2
UU 25/
2004
TENTANG
SPPN
Pasal 15
ayat (1)
dan Pasal
19 ayat (2)
Setiap Kementerian/Lembaga
wajib menyusun Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga
(Renstra K/L)
Pasal 6
Renja-KL disusun dengan berpedoman pada
Renstra-KL dan mengacu pada prioritas
pembangunan Nasional… dst
Keterangan:
SPPN: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
PP No 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional
PP 40 /
2006
Pasal 20
Pimpinan K/L menyusun Rancangan Renja
KL dengan mengacu pada Rancangan awal
RKP dan berpedoman pada Renstra K/L
serta surat Edaran Bersama
Rancangan Renja K/L memuat kebijakan,
program, dan kegiatan sebagai penjabaran
Renstra K/L
1
2
LEGALITAS
3
dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal
dengan melibatkan Direktorat Jenderal,
Badan dan Inspektorat Jenderal
MEKANISME PENYUSUNAN RENSTRA
(KM 31/2006)
Penyusunan Konsep
Rencana Strategis
• dilaksanakan oleh
Sekretariat Jenderal
dengan melibatkan
Direktorat Jenderal,
Badan dan
Inspektorat Jenderal
Pembahasan
• dibahas dengan
berbagai lembaga di
lingkungan
Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi, perguruan
tinggi serta mitra
kerja dan asosiasi
penyedia jasa
transportasi
Penetapan dasar
legalitasnya
• Dalam bentuk
Keputusan Menteri
(KM)
Penyempurnaan
1 2
3
4
Tinjau Ulang
4
GAMBARAN UMUM
RENCANA STRATEGIS 2015-2019
5
RENSTRA 1
(2005 – 2009)
 Mempertahankan tingkat
pelayanan jasa transportasi;
 Melaksanakan konsolidasi
melalui restrukturisasi dan
reformasi di bidang
peraturan perundang-
undangan, kelembagaan
dan sumber daya manusia
(SDM);
 Meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi;
 Meningkatkan kapasitas
dan mendorong
pengembangan teknologi
transportasi dalam rangka
menjamin tersedianya
pelayanan transportasi yang
berkelanjutan dengan
kuantitas dan kualitas yang
memadai.
RENSTRA 2
(2010 – 2014)
 Mempertahankan tingkat
pelayanan jasa transportasi;
 Melaksanakan konsolidasi
melalui restrukturisasi dan
reformasi di bidang
peraturan perundang-
undangan, kelembagaan
dan sumber daya manusia
(SDM);
 Meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi;
 Meningkatkan kapasitas dan
mendorong pengembangan
teknologi transportasi
dalam rangka menjamin
tersedianya pelayanan
transportasi yang
berkelanjutan dengan
kuantitas dan kualitas yang
memadai.
RENSTRA 3
(2015 – 2019)
 Meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi;
 Meningkatkan kapasitas
dan mendorong
pengembangan teknologi
transportasi dalam rangka
menjamin tersedianya
pelayanan transportasi yang
berkelanjutan dengan
kuantitas dan kualitas yang
memadai.
 Melaksanakan konsolidasi
melalui restrukturisasi dan
reformasi di bidang
peraturan perundang-
undangan, kelembagaan
dan sumber daya manusia
(SDM);
RENSTRA 4
(2020 – 2024)
 Meningkatkan kapasitas dan
mendorong pengembangan
teknologi transportasi
dalam rangka menjamin
tersedianya pelayanan
transportasi yang
berkelanjutan dengan
kuantitas dan kualitas yang
memadai.
 Meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap
pelayanan jasa transportasi;
 Melaksanakan konsolidasi
melalui restrukturisasi dan
reformasi di bidang
peraturan perundang-
undangan, kelembagaan
dan sumber daya manusia
(SDM);
TAHAPAN RENSTRA SESUAI DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG PERHUBUNGAN 2005-2025 (KM. 49 TAHUN 2008)
6
STRUKTUR RENSTRA KEMENHUB 2015-2019
(TENTATIF)
BAB II
Evaluasi Kinerja
RENSTRA 2010-
2014
Kinerja Sektor
Transportasi
Permasalahan dan
Tantangan
Sasaran
Pembangunan
BAB I
Pendahuluan
BAB V
Investasi dan
Pembiayaan
Pertumbuhan
Sektor Transportasi
Kebutuhan
Investasi Sektor
Transportasi Tahun
2015-2019
Peran Serta
Pemerintah, BUMN,
dan Swasta dan
Penyediaan
Infrastruktur Sektor
Transportasi
BAB III
Analisis Strategis
Situasi Ekonomi
Global / Ekonomi
Hijau
Kesenjangan
Pembangunan/
Otonomi Daerah
Transportasi Multi
Moda
Sistim Logistik
Nasional
Strategi
Kebijakan
 Membangun
Konektivitas
 Membangun
Industri Jasa
Transportasi
IKU dan Target
Pencapaian
2015-2019
BAB VI
Transportasi Darat
Kondisi Saat Ini
Aspek Keselamatan,
Lingkungan, Konservasi Energi,
Daerah Perbatasan, Tertinggal
dan Rawan Bencana dll
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan Pembangunan
Program Strategis
Transportasi Jalan, Perkotaan,
LLAJ, KTD dan LLASDP
Kondisi Mendatang
Sasaran Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
Visi
Misi
Tujuan
Pembangunan
BAB IV Kebijakan
Pembangunan
Perhubungan
2015-2019
Latar Belakang
Maksud & Tujuan
Ruang Lingkup
Kerangka Pikir
Globalisasi
SDM
LANJUTAN…
BAB VII
Transportasi
Perkeretaapian
Kondisi Saat Ini
Aspek Keselamatan,
Lingkungan, Konservasi Energi,
Daerah Perbatasan, Tertinggal
dan Rawan Bencana dll
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan Pembangunan
Program Strategis
KA Perkotaan dan Regional
Kondisi Mendatang
Sasaran Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
BAB VIII
Transportasi Laut
Kondisi Saat Ini
Aspek Keselamatan, Keamanan,
Lingkungan, Konservasi Energi,
Daerah Perbatasan, Tertinggal
dan Rawan Bencana dll
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan Pembangunan
Program Strategis
Kondisi Mendatang
Sasaran Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
BAB IX
Transportasi Udara
Kondisi Saat Ini
Aspek Keselamatan, Keamanan,
Lingkungan, Konservasi Energi,
Daerah Perbatasan, Tertinggal,
dan Rawan Bencana dll
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan Pembangunan
Program Strategis
Kondisi Mendatang
Sasaran Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
BAB X
Sumber Daya Manusia
Transportasi
Kondisi Saat Ini
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan Pembangunan
Program Strategis
Kondisi Mendatang
Sasaran Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
LANJUTAN…
BAB XII
Penunjang dan Pengawasan
Transportasi
Kondisi Saat Ini
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan
Program Strategis
Kondisi Mendatang
Sasaran
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
Setjen, KNKT, Mahpel dan Itjen
BAB XIII
Kaidah
Pelaksanaan
Lampiran
RENSTRA
Matrik Kinerja
DIPA
BUMN
SWASTA*
* Jika Memungkinkan
BAB XI
Penelitian Pengembangan
dan Teknologi Transportasi
Kondisi Saat Ini
Permasalahan dan Tantangan
Kebijakan Pembangunan
Program Strategis
Kondisi Mendatang
Sasaran Pembangunan
Strategi
Target Pencapaian
2015-2019
Matrik
Pendanaan
RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
DOKUMEN V I S I M I S I
RPJP
2005-
2025
Terwujudnya pelayanan
perhubungan yang handal,
berdaya saing dan
memberikan nilai tambah
1. Mewujudkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan;
2. Meningkatkan pelayanan jasa perhubungan;
3. Melaksanakan restrukturisasi dan privatisasi di bidang perhubungan.
Renstra
2005-
2009
Terwujudnya pelayanan
perhubungan yang handal,
berdaya saing dan
memberikan nilai tambah
1. Mempertahankan tingkat pelayanan jasa perhubungan;
2. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang
perhubungan (regulatory reform) dan penegakan hukum secara konsisten;
3. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan;
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan jasa
perhubungan.
Renstra
2010-
2014
Terwujudnya Pelayanan
Transportasi yang Handal,
Berdaya Saing dan
Memberikan Nilai Tambah
1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya
peningkatan pelayanan jasa transportasi;
2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi
untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah;
3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi;
4. Melanjutkan proses restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan dan
kelembagaan sebagai upaya peningkatan peran daerah, BUMN dan swasta
dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi;
5. Melanjutkan proses restrukturisasi dan reformasi di bidang Sumber Daya
Manusia (SDM) dan pelaksanaan penegakan hukum secara konsisten;
6. Mewujudkan pengembangan transportasi dan teknologi transportasi yang ramah
lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim.
Renstra
2015-
2019
(usulan)
Terwujudnya Pelayanan
Transportasi yang Handal,
Berdaya Saing dan
Memberikan Nilai Tambah
1. Peningkatan pelayanan jasa transportasi untuk mewujudkan konektivitas
nasional;
2. Peningkatan Penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
IPTEK dalam rangka pengembangan teknologi transportasi yang ramah
lingkungan;
3. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dan
restrukturisasi/reformasi kelembagaan dan regulasi. 10
VISI
• Handal
• Berdaya Saing
• Nilai Tambah
MISI
• Peningkatan pelayanan jasa transportasi untuk mewujudkan konektivitas nasional
• Peningkatan Penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK dalam rangka
pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan
• Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dan restrukturisasi/reformasi
kelembagaan dan regulasi
STRATEGI
Biroren Kemenhub, 2014
Strategi
Perencanaan Terpadu
antara Pemerintah
Pusat dengan Pemda
Pelibatan
Pemda/BUMN/
Swasta
Kompetensi &
Profesionalisme SDM
Mengutamakan aspek
keselamatan, keamanan,
kehandalan
Pembangunan
transportasi dengan
skema multi year
Mengutamakan
aspek
kelestarian
lingkungan
VISI DAN MISI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2015-2019
11
KEBIJAKAN NASIONAL
Membangun Konektivitas
Nasional
Membangun Industri Jasa
Transportasi Nasional
KEBIJAKAN
NASIONAL
Melanjutkan penguatan konektivitas nasional
yang bersinergi dengan konektivitas ASEAN
Melanjutkan peningkatan keselamatan, keamanan
dan keandalan sarana/ prasarana transportasi
Mendorong peran Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/ Kota, BUMN dan swasta dalam
penyediaan infrastruktur sektor transportasi
Melanjutkan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme SDM Transportasi
Meningkatkan kepastian hukum
Melanjutkan pengembangan teknologi
transportasi yang ramah lingkungan
4)
1)
2)
3)
Melanjutkan reformasi regulasi/ deregulasi
1)
2)
3)
12
SASARAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
2015-2019
Terwujudnya pertumbuhan sektor transportasi yang
berkesinambungan
Terwujudnya peningkatan dan pemerataan pelayanan jasa
transportasi ke seluruh pelosok tanah air
Terwujudnya keselamatan, keamanan dan keandalan
seluruh moda transportasi sesuai Standar Pelayanan
Minimal
Terwujudnya profesionalisme SDM Transportasi dan
melanjutkan pelaksanaan restrukturisasi kelembagaan dan
reformasi regulasi
Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang
efisien dan ramah lingkungan
Indikator Kinerja Utama
21 Indikator Kinerja Utama
1
2
3
4
5
13
EVALUASI RENSTRA 2010-2014
0
10
20
30
40
50
2010 2011 2012 2013 2014
17.8
23.3 33.89
35.3
40.37
Pagu DefinitifDalam
Triliun
Rupiah
Pagu Definitif
TAHUN ANGGARAN
 Konektivitas belum sepenuhnya
terealisasi
 Masih banyak simpul transportasi
belum dimanfaatkan
 Proyek KPS belum dapat
direalisasikan
 Target IKU dapat tercapai namun
masih banyak proyek
pembangunan belum dapat
diselesaikan secara tuntas
 Nilai AKIP naik dari CC pada
Tahun 2011 menjadi B pada Tahun
2012
 Nilai aset naik dari Tahun 2010
Rp. 77,971 Triliun menjadi Tahun
2012 menjadi Rp. 162,851 Trilliun.
14
PERBANDINGAN PAGU ANGGARAN (DEFINITIF) 2010-2014
DENGAN PAGU KEBUTUHAN RENSTRA 2015-2019
PAGU APBN DEFINITIF 2010-2014
TOTAL 150.66 TRILLIUN
KEBUTUHAN PENDANAAN APBN 2015-2019
TOTAL 430 TRILLIUN
Rp. Triliun Rp. Triliun
15
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(MODA TRANSPORTASI)
TRANSPORTASI DARAT
2015
Rp.9,99 T
2016
Rp.11,7 T
2017
Rp.13,47 T
2018
Rp.15,4 T
2019
Rp.17,2 T
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
2015
Rp.21,13 T
2016
Rp.28,28 T
2017
Rp.36,79 T
2018
Rp.47,40 T
2019
Rp.58,03 T
16
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(MODA TRANSPORTASI)
TRANSPORTASI LAUT
2015
Rp.10,08 T
2016
Rp.11,79 T
2017
Rp.13,78 T
2018
Rp. 16,11 T
2019
Rp.18,83 T
TRANSPORTASI UDARA
2015
Rp.10,0 T
2016
Rp.11,0 T
2017
Rp.12,10 T
2018
Rp.13,31 T
2019
Rp.14,64 T
17
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(PENUNJANG)
BPSDM
2015
Rp.6,19T
2016
Rp.6,40 T
2017
Rp.6,21 T
2018
Rp.6,10 T
2019
Rp.5,97 T
BADAN LITBANG
2015
Rp. 456 M
2016
Rp. 512 M
2017
Rp. 552 M
2018
Rp. 608 M
2019
Rp. 609 M
18
KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(PENUNJANG)
INSPEKTORAT JENDERAL
2015
Rp.85 M
2016
Rp. 90,1M
2017
Rp.95,5 M
2018
Rp.101,2 M
2019
Rp.107,3 M
SETJEN
2015
Rp.692 M
2016
Rp.849 M
2017
Rp.1.025 M
2018
Rp.1.127 M
2019
Rp.1.240 M
19
Pengembangan BRT di 6 wilayah perkotaan aglomerasi
Pengembangan ATCS di perkotaan
Pengembangan sabuk penyeberangan lintas selatan Dobo-Merauke & lintas utara
Wahai-Fak Fak
Pembangunan jalur ganda Medan - Kualanamu
Pembangunan KA Makassar-Parepare, Manado-Bitung dan Perkotaan Maminasata
Pembangunan double track lintas utara jawa (Bojonegoro-Surabaya)
Pembangunan jalur KA loopline di Jakarta
Pengembangan jalur KA di Pulau Sumatera
Pembangunan double track lintas selatan (Solo-Madiun-Surabaya) (PHLN)
Engineering service Jakarta MRT East –West Line (PHLN)
Pembangunan konstruksi Pelabuhan Cilamaya (PHLN)
Pembangunan Pelabuhan Maloy
Pembangunan Makassar Newport
Procurement and Delivery of Airport Rescue and Fire Fighting Vehicle (ARFF)
Pembangunan Bandara Kertajati dan Bandara Perintis di KTI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KEGIATAN STRATEGIS DI SEKTOR TRANSPORTASI
(2015-2019)
16 Pengembangan fasilitas navigasi penerbangan di Bandara Perintis
20
JADWAL PENYUSUNAN RENSTRA KEMENHUB 2015-2019
21
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Keterangan : minggu ke 3 dan 4 Juli 20104 libur Idul Fitri
Okt
Penyempurnaan draft final Renstra sesuai saran/masukan
dari Konsultasi Publik
Penyusunan Laporan Antara
Pembahasan Laporan Antara melibatkan sub sektor, Badan,
Bappenas dan IndII
Persiapan Penyusunan Renstra
a. Telah diterbitkan Surat Sesjen No : PR.007/4/3 PHB 2013
tanggal 30 Oktober 2013 tentang Penyusunan Renstra
Kemenhub 2015-2019
b. Telah diterbitkan Surat Sesjen No. PR.302/17/3 PHB tanggal
20 November 2013 tentang Penyusunan Renstra Kemenhub
2015-2019
c. Telah diterbitkan surat Sesjen No . KP.801/2/18 PHB 2014
tanggal 17 Februari 2014 tentang Pembentukan Tim Penyusun
Renstra Kemenhub 2015-2019
Penyempurnaan laporan pendahuluan sesuai saran/masukan
dari sub sektor, Badan dan IndII termasuk Bappenas
Penyempurnaan laporan Antara sesuai saran/masukan dari
sub sektor, Badan dan IndII termasuk Bappenas
Penyusunan Laporan akhir
Pembahasan Laporan akhir melibatkan sub sektor, Badan,
Bappenas dan IndII
Penyempurnaan laporan akhir/Konsep Renstra sesuai
saran/masukan dari sub sektor, Badan dan IndII termasuk
Bappenas
Finalisasi konsep Renstra
Sosialisasi Renstra melibatkan sub sektor dan Badan termasuk
Bappenas
Rapat Teknis Persiapan Penyusunan Renstra Tingkat Eselon II
Rapat Persiapan Penyusunan Renstra Kemenhub 2015-2019
tingkat Eselon I
Rapat konsolidasi antara Biro Perencanaan, sub sektor, Badan,
IndII dengan konsultan untuk menyusun struktur/materi
Renstra 2015-2019
Penyusunan Laporan Pendahuluan oleh konsultan
Pembahasan Laporan Pendahuluan melibatkan sub sektor,
Badan, Bappenas dan IndII
Harmonisasi konsep Renstra dengan background studi dari
IndII dan konsep RPJMN
Konsultasi Publik dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, akademisi, swasta dan Asosiasi
Proses legalisasi Rapermen oleh Biro Hukum dan KSLN
Proses persetujuan dari Eselon I untuk diajukan ke Menteri
Persetujuan Renstra oleh Menteri Perhubungan
Juni Juli Agustus Sept.Nov DesNo. Kegiatan
2014 2015
Februari Maret April Mei Des. Januari FebruariOkt. Nov.
2013
1. Sebagai tindak lanjut pembahasan Rapat Tingkat Eselon I yang dilaksanakan
pada tanggal 10 Maret 2014 yang dipimpin oleh Bpk. Sesjen, Biro Perencanaan
melakukan pembahasan dengan Eselon II yaitu Sub Sektor/ Direktorat/ Badan
untuk membahas materi dokumen Renstra Kemenhub Tahun 2015-2019.
2. Sebagai tindak lanjut, Bapak Sekretaris Jenderal No.PR.007/4/3 PHB 2013
tanggal 30 Oktober 2013 diharapkan Sub Sektor/ Badan dapat menyampaikan
materi isu strategis penyusunan Renstra Kemenhub Tahun 2015-2019,
meliputi :
 Penetapan kebijakan baru, program, dan proyek-proyek strategis baik yang
regular maupun inovatif yang direncanakan diakomodasi dalam Renstra
Kemenhub 2015-2019 termasuk alokasi kebutuhan pendanaannya serta
target/sasaran pencapaian kegiatan pembangunan sesuai Indikator Kinerja
Utama;
 Pemilihan proyek-proyek prioritas/strategis yang ditargetkan dapat
diselesaikan dalam 5 (lima) tahun ke depan;
TINDAK LANJUT
22
 Identifikasi proyek-proyek KPS di sektor transportasi yang dapat diselesaikan
dalam 5 tahun ke depan termasuk permasalahan, strategi dan usulan pendanaan;
 Identifikasi permasalahan yang menyebabkan belum sinkronnya pembangunan
infrastruktur sektor transportasi dengan sektor lainnya termasuk tantangan yang
dihadapi;
 Potensi adanya pembentukan kelembagaan baru maupun masalah peningkatan SDM
yang membutuhkan pendanaan;
 Belum optimalnya implementasi pembangunan transportasi antar moda/multi
moda dalam rangka menurunkan biaya logistik termasuk pengembangan
transportasi massal;
 Implementasi konsep Sabuk Nusantara maupun konsep Pendulum Nusantara
termasuk pengembangan bandara di Kawasan Timur Indonesia (KTI) maupun
pengembangan fasilitas navigasi penerbangan dan bandara perintis;
 Isu Strategis lainnya terkait pembangunan fasilitas keselamatan dan keamanan
transportasi, perbatasan/daerah tertinggal, arah pengembangan penelitian dimasa
mendatang, penurunan tingkat kecelakaan transportasi, aspek lingkungan, energi,
dan teknologi transportasi yang ramah lingkungan maupun teknologi informasi.
LANJUTAN…
23
4. Diharapkan komitmen bersama antar Eselon I bahwa Dokumen Renstra Kemenhub
2011-2019 dapat dijadikan pedoman dalam pembangunan transportasi 5 (lima) tahun
ke depan termasuk menjadi acuan dalam penyusunan Renja dan RKA-KL.
5. Terkait dengan background study Renstra 2015-2019 dari IndII/Australian Aid yang
materinya bersifat makro nantinya dapat dijadikan arah/pedoman dalam menyusun
Renstra Kemenhub 2015-2019 yang disusun oleh Biro Perencanaan bersama sub
sektor/badan.
6. Sambil menunggu konsultan melaksanakan kegiatannya, Biro Perencanaan beserta
Sub Sektor/Badan/Biro dan Bappenas secara berkesinambungan melakukan
koordinasi untuk menyiapkan data dukung sebagai dasar penyusunan dokumen
Renstra Kemenhub 2015-2019, yang nantinya dapat disinergikan dengan hasil studi
konsultan maupun dengan background study yang disusun IndII/Australian Aid.
LANJUTAN…
24
REVIEW TERHADAP BACKGROUND STUDY
RENSTRA KEMENHUB 2010-2019
25
 Arah kebijakan belum muncul, dari study background diharapkan dapat
mengerucut menjadi rekomendasi dalam menentukan arah kebijakan/ isu-
isu nasional;
 Sasaran dan IKU yang diusulkan seharusnya disertai dengan skenario,
sehingga dapat terlihat korelasi antara rencana dan pencapaian;
 KPS perlu dibahas secara lebih dalam mengenai sejauh mana peran APBN
dapat masuk, apakah hanya penyusunan FS, Perencanaan, atau sampai
dengan konstruksi serta regulasi dan pendanaannya;
 Secara konkrit background study dapat menjelaskan tahap pelaksanaan
untuk memperoleh beberapa fasilitas terkait skema pendanaan KPS seperti
seperti VGF, Land capping, Tax holiday.
 Pembahasan mengenai Industri Transportasi belum dibahas secara spesifik
seperti apa bentuknya dan fungsi regulator sejauh mana dapat berperan;
 Perubahan Balitbang Perhubungan menjadi BalitbangTek agar
diperhitungkan dalam sasaran, pembiayaan, dan pencapaiannya dalam 5
tahun kedepan;
 Isu-isu strategis yang sedang berlangsung saat ini belum dibahas
kelanjutannya dalam 5 thn kedepan, seperti MP3EI, Climate Change,
keselamatan (LPPNPI);
 Pembahasan mengenai regulasi transportasi kurang mendalam, hal-hal apa
saja yang seharusnya menjadi concern regulator yang belum ada
regulasinya;
Kementerian Perhubungan
Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat
Telp : (021) 3508066
Fax : (021) 3454074
Lampiran Renstra 2015-2019
Misi Sasaran Strategi IKU
TARGET IKU PROGRAM &
KEGIATAN
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan pelayanan jasa
transportasi untuk
mewujudkan konektivitas
nasional
1
Terwujudnya pertumbuhan
sektor transportasi yang
berkesinambungan
Perencanaan Terpadu
antara Pemerintah Pusat
dengan Pemda
1 Kontribusi sektor transportasi
terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional
2 Total produksi angkutan
penumpang
3 Total produksi angkutan barang
Pelibatan
Pemda/BUMN/Swasta
4 Jumlah infrastruktur
transportasi yang siap
ditawarkan melalui Kerjasama
Pemerintah Swasta
2 Terwujudnya peningkatan
dan pemerataan pelayanan
jasa transportasi ke seluruh
pelosok tanah air
5 Jumlah lintas pelayanan
angkutan perintis dan subsidi
3 Terwujudnya keselamatan,
keamanan dan keandalan
seluruh moda transportasi
sesuai Standar Pelayanan
Minimal
Mengutamakan aspek
keselamatan, keamanan,
kehandalan
6 Jumlah kejadian kecelakaan
transportasi nasional yang
disebabkan oleh faktor yang
terkait dengan kewenangan
Kementerian Perhubungan
7 Jumlah gangguan keamanan
pada sektor transportasi oleh
faktor yang terkait dengan
kewenangan Kementerian
Perhubungan
8 Rata-rata Prosentase
pencapaian On-Time
Performance (OTP) sektor
transportasi (selain
Transportasi Darat)
9 Jumlah sarana transportasi
yang sudah tersertifikasi
10 Jumlah prasarana transportasi
Lamp. 1. Matrik Kinerja
Misi Sasaran Strategi IKU
TARGET IKU PROGRAM &
KEGIATAN
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan
profesionalisme sumber
daya manusia dan
restrukturisasi/reformasi
kelembagaan dan
regulasi
4
Terwujudnya
profesionalisme SDM
Transportasi dan
melanjutkan pelaksanaan
restrukturisasi
kelembagaan dan
reformasi regulasi
Kompetensi &
Profesionalisme SDM
11 Nilai AKIP Kementerian Perhubungan
12 Opini BPK atas laporan keuangan
Kementerian Perhubungan
13 Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi
sesuai kaidah pengelolaan BMN
14 Jumlah SDM operator prasarana dan sarana
transportasi yang telah memiliki sertifikat
15 Jumlah SDM fungsional teknis Kementerian
Perhubungan
16 Jumlah lulusan diklat SDM Transportasi Darat,
Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur
yang prima, profesional dan beretika yang
dihasilkan setiap tahun yang sesuai standar
kompetensi/kelulusan
17 Jumlah peraturan perundang-undangan di
sektor transportasi yang ditetapkan
Peningkatan
Penyelenggaraan
Penelitian,
Pengembangan dan
Penerapan IPTEK dalam
rangka pengembangan
teknologi transportasi
yang ramah lingkungan
5 Meningkatkan
pengembangan teknologi
transportasi yang efisien
dan ramah lingkungan
Mengutamakan aspek
kelestarian lingkungan
18 Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari
sektor transportasi nasional
19 Jumlah emisi gas buang dari sektor
transportasi nasional
20 Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan
pada sarana dan prasarana transportasi
21 Jumlah lokasi simpul transportasi yang telah
menerapkan konsep ramah lingkungan
Lampiran Renstra 2015-2019
CONTOH : PENETAPAN IKU BPSDM PERHUBUNGAN
No SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN
TARGET
KINERJA
2015
TARGET
KINERJA
2016
TARGET
KINERJA
2017
TARGET
KINERJA
2018
TARGET
KINERJA
2019
1 Terwujudnya Peserta Diklat
Transportasi Yang Berpotensi
Tinggi Yang Didukung Fisik
dan Jasmani Yang Prima.
Jumlah peserta Diklat Transportasi
Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan, pertahun
sesuai standar diklat BPSDM
Perhubungan.
Orang 243,821 266,450 268,473 274,958 285,423
2 Terwujudnya Lulusan Diklat
Transportasi Yang Prima,
Profesional dan Beretika.
Jumlah lulusan diklat Transportasi
Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan yang prima,
profesional dan beretika yang
dihasilkan BPSDM Perhubungan,
setiap tahun yang sesuai standar
kompetensi/kelulusan
Orang 238,945 261,121 263,104 269,459 279,715
3 Terwujudnya Sistem dan
Metoda Penyelenggaraan
Diklat Transportasi Yang
Berbasis Teknologi Informasi
Jumlah dokumen metode
penyelenggaraan Diklat Transportasi
Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan yang berbasis
teknologi informasi.
Dokumen 33 27 23 23 24
Jumlah sistem informasi yang
dibangun. Sistem 66 79 84 81 82
4 Terwujudnya Kurikulum dan
Silabi Yang Berbasis
Kompetensi (Harmonization,
Compliance and Demand
Fullfillment Curriculum) dan
Sesuai Dengan
Perkembangan IPTEK.
Jumlah kurikulum Diklat Transportasi
Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan yang berbasis
kompetensi.
Dokumen 122 117 118 115 119
Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat,
Laut, Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan yang berbasis
kompetensi.
Dokumen 122 117 118 115 119
Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang
berbasis kompetensi Transportasi
Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan yang berbasis
kompetensi.
Dokumen 90 114 87 92 87
No SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN
TARGET
KINERJA
2015
TARGET
KINERJA 2016
TARGET
KINERJA
2017
TARGET
KINERJA
2018
TARGET
KINERJA
2019
5 Terwujudnya Lembaga Diklat
Transportasi Yang Mandiri
dan Profesional, Transparan
dan Akuntabel Yang
Diarahkan Untuk Menjadi
Badan Layanan Umum
(BLU).
Jumlah lembaga diklat
Transportasi Darat, Laut,
Udara dan Perkeretaapian
yang menjadi Badan Layanan
Umum (BLU).
Lembaga 2
BP2IP
Barombong
BP2IP
Tangerang
2
ATKP Medan
STPI
1
ATKP
Makassar
0 0
6 Terwujudnya Kerjasama dan
Kemitraan Yang Baik Dalam
Rangka Mewujudkan
Kemandirian dan
Profesionalisme Lembaga,
International Recognition
Serta Public Private
Partnership.
Jumlah dokumen kerjasama
dengan lembaga pemerintah/
swasta nasional atau asing di
bidang Diklat Transportasi
Dokumen 76 82 89 93 99
7 Meningkatnya Optimalisasi
Pengelolaan Akuntabilitas
Kinerja, Anggaran, dan BMN
BPSDM Perhubungan.
Jumlah dokumen kerjasama
dengan lembaga pemerintah/
swasta nasional atau asing di
bidang Diklat Transportasi
Dokumen 76 82 89 93 99
Nilai AKIP BPSDM
Perhubungan. Nilai 86 87 88 89 90
Tingkat Penyerapan Anggaran
BPSDM Perhubungan. (%) 88 90 92 93 94
Nilai aset BPSDM
Perhubungan yang berhasil
diinventasisasi.
Rp.
11,999,614,799,19
3
12,999,614,799,193
13,999,614,799,1
93
14,999,614,799,1
93
15,999,614,799,19
3
8 Terwujudnya Peraturan
Perundangan dan Ketentuan
Pelaksanaan Lainnya di
Bidang SDM Transportasi
Yang Memenuhi Ketentuan
Nasional dan/atau
Internasional.
Jumlah draft peraturan
perundangan dan ketentuan
pelaksanaan lainnya di Bidang
SDM Transportasi yang
dihasilkan.
Peraturan 4 4 4 4 4
No SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN
TARGET
KINERJA
2015
TARGET
KINERJA 2016
TARGET
KINERJA
2017
TARGET
KINERJA
2018
TARGET
KINERJA
2019
9 Terwujudnya Sarana dan
Prasarana Diklat Transportasi
Berbasis Teknologi Tinggi/
Mutakhir Yang Memenuhi
Standar Nasional dan/atau
Internasional.
Jumlah sarana Diklat
Transportasi Darat, Laut,
Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan yang
berbasis teknologi tinggi/
mutakhir.
Unit 3,900 3,915 3,930 3,945 3,960
Jumlah prasarana Diklat
Transportasi Darat, Laut,
Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur Perhubungan.
m2 674,110 1,114,189 896,825 505,130 263,088
10 Tersedianya Tenaga
Kependidikan Diklat
Transportasi Yang Prima,
Profesional dan Beretika.
Jumlah tenaga kependidikan
Diklat Transportasi di
Lingkungan BPSDM
Perhubungan yang prima,
profesional dan beretika.
Orang 3,102 3,202 3,302 3,402 3,502
IKU TRANSPORTASI LAUT
INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN IKU
KEMENH
UB2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh
manusia
Kejadian
Kecelakaan 28 25 23 20 18
6
2 Jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh teknis
dan lain-lain
Kejadian
Kecelakaan 43 39 35 31 28
6
3 Jumlah kapal yang memiliki kelaiklautan kapal Sertifikat
9,515 10,467 11,513 12,664 13,931
9
4 Jumlah rute perintis yang dilayani transportsi laut Rute Perintis
98 108 118 130 143
5
5 Jumlah pelabuhan yang dapat menghubungkan
daerah-daerah terpencil, terluar, daerah
perbatasan, daerah belum berkembang dan
daerah telah berkembang
Pelabuhan
446 490 539 593 652
5
6 Jumlah penumpang transportasi laut yang
terangkut
Orang
7.920.000 8.712.000 9.583.200 10.541.520 11.595.672
2
7 Jumlah penumpang angkutan laut perintis Orang
753.500 828.850 911.735 1.002.909 1.103.199
2
8 Jumlah muatan angkutan laut dalam negeri yang
diangkut oleh kapal nasional
Ton
395.120.000 434.632.000 478.095.200 525.904.720 578.495.19
2
3
9 Prosentase pangsa muatan angkutan laut dalam
negeri yang diangkut oleh kapal nasional
%
109 120 132 145 159
3
10 Jumlah muatan angkutan laut luar negeri yang
diangkut oleh kapal nasional
Ton
72.930.000 80.223.000 88.245.300 97.069.830 106.776.81
3
3
11 Prosentase pangsa muatan angkutan laut luar
negeri yang diangkut oleh kapal nasional
%
12 13 14 15 17
3
12 Penurunan turn-around time (TR) di pelabuhan
yang diusahakan
Menit
66 73 80 88 97
1
13 Jumlah pelabuhan mempunyai pencapaian
waiting time (WT) sesuai SK Dirjen yang berlaku
terkait Standar Kinerja Pelayanan Operasional
Pelabuhan
Pelabuhan
53 58 64 70 77
1
14 Jumlah pelabuhan mempunyai pencapaian
approach time (AT) sesuai SK Dirjen yang
berlaku terkait Standar Kinerja Pelayanan
Operasional Pelabuhan
Pelabuhan
53 58 64 70 77
1
INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN IKU
KEMENH
UB2015 2016 2017 2018 2019
15 Jumlah pelabuhan mempunyai pencapaian
waktu efektif (effective time /ET) sesuai SK
Dirjen yang berlaku terkait Standar Kinerja
Pelayanan Operasional Pelabuhan
Pel
53 58 64 70 77
1
16 Jumlah MoU, perizinan, konstruksi, dan
operasional kerjasama Pemerintah dengan
Pemda dan swasta di bidang transportasi
laut
4
- Pelelangan
- Perizinan
- Konstruksi
- Operasional
17 Jumlah kebutuhan tenaga marine inspector
A
Orang
66 73 80 88 97
15
18 Jumlah kebutuhan tenaga marine inspector
B
Orang
132 145 160 176 193
15
19 Jumlah kebutuhan tenaga PPNS Orang
66 73 80 88 97
15
20 Jumlah tenaga PPNS Orang
536 589 648 713 784
15
21 Jumlah kebutuhan tenaga kesyahbandaran
kelas A
Orang
66 73 80 88 97
15
22 Jumlah kebutuhan tenaga kesyahbandaran
kelas B
Orang
132 145 160 176 193
15
23 Jumlah kebutuhan tenaga penanggulangan
pencemaran
Orang
22 24 27 29 32
15
24 Jumlah kebutuhan tenaga penanggulangan
kebakaran
Orang
22 24 27 29 32
15
25 Jumlah kebutuhan tenaga penyelam Orang
22 24 27 29 32
15
26 Nilai AKIP Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut 92 102 112 123 135
11
INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN IKU
KEMENH
UB
2015 2016 2017 2018 2019
27 Jumlah realisasi pendapatan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut
Rp.
421.568.720.687 463.725.592.756 510.098.152.032 561.107.967.235 617.218.763.958
28 Jumlah realisasi belanja anggaran
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Rp.
10.563.345.388.100 11.619.681.026.910 12.781.649.129.601 14.059.814.042.561 15.465.795.446.817
29 Nilai BMN pada neraca Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut
Rp.
43.461.453.821.325 47.807.599.203.459 52.588.359.123.805 57.847.195.036.185 63.631.914.539.804
13
30 Jumlah penyelesaian regulasi
- RPP RPP
3 4 4 4 5
17
- RPM RPM
11 12 13 15 16
17
- Keputusan Dirjen Kep.
Dirjen 6 6 7 7 8
17
31 Jumlah penurunan emisi gas buang (CO2)
transportasi laut
Mega Ton
0,622 0,684 0,752 0,827 0,910
19
32 Jumlah pelabuhan yang menerapkan Eco-
Port (penanganan sampah dan kebersihan
lingkungan)
Pelabuhan
31 34 37 41 45
21
33 Jumlah pemilikan sertifikat IOPP
(International Oil Pollution Prevention)
Sertifikat
1.482 1.630 1.793 1.972 2.169
20
34 Jumlah pemilikan SNPP (Sertifikat Nasional
Pencegahan Pencemaran)
Sertifikat
2.031 2.234 2.457 2.703 2.973
20
35 Jumlah pemilikan sertifikat bahan cair
beracun (Noxius Liquid Substance)
Sertifikat
182 200 220 242 266
20
36 Jumlah pemilikan sertifikat ISPP
(International Sewage Pollution Prevention)
Sertifikat
330 363 399 439 483
20
Program Eselon I
Kegiatan Eselon II
Kegiatan Prioritas
Lampiran Renstra 2015-2019
Matrik Pendanaan
KEGIATAN/SUB KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN
PROGRAM: Pengelolaan dan Penyelenggaraan TL 8.428.325.839 9.154.346.927 9.909.568.749 10.664.790.570 11.420.012.391
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu
Lintas dan Angkutan Laut
592.825.447 632.015.596 671.205.744 710.395.892 749.586.040
1 Subsidi Pengoperasian Angkutan Laut Perintis 384.424.840 406.375.903 428.326.965 450.278.028 472.229.090
2 Pembangunan Kapal Perintis 54.507.498 47.267.962 40.028.426 32.788.889 25.549.353
3 Lanjutan Pembangunan Kapal Perintis 137.455.946 158.647.135 179.838.324 201.029.514 222.220.703
4 Docking Kapal Perintis 16.437.163 19.724.596 23.012.029 26.299.461 29.586.894
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pelabuhan dan Pengerukan
3.079.937.097 3.295.837.468 3.518.955.308 3.742.073.149 3.965.190.991
1 Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Baru 426.599.527 440.126.639 453.653.750 467.180.862 480.707.974
2 Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Baru 929.100.142 844.327.246 759.554.350 674.781.454 590.008.558
3 Pengembangan/Rehab/Replace Fas. Pelabuhan 3.608.735 3.782.530 11.173.794 18.565.059 25.956.324
4 Penyelesaian Pembangunan Fas. Pelabuhan 1.288.535.675 1.507.089.432 1.725.643.189 1.944.196.946 2.162.750.703
5 Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan 432.093.018 500.511.621 568.930.225 637.348.828 705.767.432
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Perkapalan dan Kepelautan
4.635.625 4.062.750 3.489.875 2.917.000 2.344.125
Pembangunan Kapal Marine Surveyor 4.635.625 4.062.750 3.489.875 2.917.000 2.344.125
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Pelabuhan dan Pengerukan
1.079.023.846 1.222.129.287 1.365.234.733 1.509.103.075 1.654.964.960
1 Pembangunan SBNP 32.864.450 32.946.821 33.029.192 33.111.564 33.193.935
2 Rehabilitasi SBNP 98.444.822 111.189.118 123.933.414 136.677.710 149.422.006
3 Sistem Telekomunikasi Pelayaran 666.343.636 765.382.957 864.422.279 963.461.600 1.062.500.922
4 Pembangunan KN Kenavigasian 109.176.108 130.397.367 151.618.627 172.839.886 194.061.146
5 Lanj/Rehab KN Kenavigasian 4.258.444 4.810.132 5.361.821 5.913.510 6.465.198
6 Pembangunan/Pengadaan Fas. Pendukung
Kenavigasian
59.858.403 52.634.152 45.409.902 38.185.652 30.961.401
7 Rehabilitasi Fs. Pendukung Kenavigasian 3.753.213 2.374.992 996.772 381.449 1.759.669
8 Pembangunan Fas. Pelabuhan Kenavigasian 104.234.270 122.212.748 140.191.226 158.169.704 176.148.183
9 Rehabilitasi Fas. Pelabuhan Kenavigasian 90.500 181.000 271.500 362.000 452.500
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai
495.130.249 559.753.897 624.377.151 689.000.601 753.624.051
1 Pembangunan Kapal Patroli I I/II/III/IV/V 420.245.420 472.493.700 524.741.588 576.989.672 629.237.756
2 Rehabilitasi Kapal Patroli I/II/III/IV/V 21.522.760 25.128.713 28.734.665 32.340.617 35.946.569
3 Fas. Pendukung Penjagaan Laut dam Pantai 52.054.869 60.562.843 69.070.817 77.578.791 86.086.765
4 Pengadaan suku cadang kapal patroli 1.307.200 1.568.641 1.830.081 2.091.521 2.352.961
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis 3.176.773.575 3.506.514.649 3.836.255.724 4.165.996.798 4.495.737.873
0.00
10,000.00
20,000.00
30,000.00
40,000.00
50,000.00
60,000.00
70,000.00
2015 2016 2017 2018 2019
DARAT
KA
LAUT
UDARA
BPSDM
LITBANG
ITJEN
SETJEN
RINCIAN KEBUTUHAN PENDANAAN TRANSPORTASI
TAHUN 2015-2019
(Miliar Rupiah)
DITJEN / BADAN TAHUN Total
2015 2016 2017 2018 2019
Perhubungan
Darat
9.991,6 11.705,1 13.470,6 15.434,3 17.239,9 67.841,5
Perkeretaapian 21.135,9 28.288,3 36.796 47.405,2 58.034,8 191.660,1
Perhubungan Laut 10.088 11.792 13.784 16.112 18.834 70.610
Perhubungan
Udara
10.000 11.000 12.100 13.310 14.641 61.051
BPSDM 6.196,9 6.404,1 6.210,2 6.106,5 5.975,0 30.892,7
Badan Litbang 456,8 512,5 552,8 608,1 608,9 2.739,1
Inspektorat
Jenderal
85 90,1 95,5 101,2 107,3 479,1
Setjen 692,65 849,3 1.025 1.127 1.240 4.933,9
TOTAL 58.646,85 70.641,40 84.034,10 100.204,30 116.680,90 430.207,55
RINCIAN KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019
(Miliar Rupiah)
ALOKASI PAGU INDIKATIF KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015
(SE Menteri Bappenas, Menteri Keuangan nomor: 0091/M.PPN/03/2014 dan S-179/MK.02/2014
tanggal 19 Maret 2014)
No. Program Rencana 2015
Prakiraaan Maju
2016 2017 2018
01 Program Dukungan Manajemen dan
pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Perhubungan 1.655,14 1.737,90 1.824,79 1.916,03
02 Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Perhubungan 79,94 83,94 88,13 92,54
03 Program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Perhubungan 221,68 232,76 244,40 256,62
04 Program Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan 3.846,59 4.038,92 4.240,86 4.452,90
05 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Darat 4.008,00 4.199,60 4.401,18 4.621,24
06 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Perkeretaapian 14.493,36 12.856,22 9.133,26 9.589,92
07 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Laut 10.572,14 10.737,21 11.116,35 11.669,88
08 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Udara 9.512,83 10.363,13 10.460,45 10.983,47
JUMLAH
44.389,68 44.249,68 41.509,43 43.582,62
Struktur Pedoman Penyusunan Renstra-KL
• Memuat latar belakang, tujuan, ruang lingkup, landasan hukum, serta
definisi dan pengertian yang digunakan dalam petunjuk penyusunan
Renstra-KL
BAB I PENDAHULUAN
• Memuat narasi mengenai alur penyusunan Renstra-KL yang
berpedoman pada RPJMN dan kemudian mejadi pedoman penyusunan
Renja-KL
BAB II KEDUDUKAN
RENSTRA-KL DALAM SISTEM
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
• Memuat alur penyusunan RPJMN dan Renstra-KL (proses teknokratis,
proses politis, dan penetapan Renstra-KL), serta tahap penyusunan
dokumen Renstra-KL
BAB III PENYUSUNAN
RENSTRA-KL
• Memuat uraian Kaidah Pelaksanaan serta manfaat Pedoman
Penyusunan Renstra-KL
BAB IV PENUTUP
Outline Renstra-KL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
1.2 Potensi dan Permasalahan
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
2.1 Visi Kementerian/Lembaga
2.2 Misi Kementerian/Lembaga
2.3 Tujuan
2.4 Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
 Sesuai dengan penugasan RPJMN pada K/L, terkait dengan prioritas nasional/bidang (Buku I dan/atau Buku II dan/atau
Buku III).
 Uraian mencakup indikatif pendanaan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing
Program
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/L
 Uraian bersifat lengkap (tidak hanya mencakup yang dilakukan langsung oleh K/L tetapi juga mempertimbangkan
keterlibatan daerah dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya)
 Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program dalam K/L yang bersangkutan
 Uraian dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program
 Uraian dilengkapi dengan penjelasan mengenai penataan aparatur K/L, meliputi sumber daya manusia,
ketatalaksanaan, kelembagaan, dan struktur organisasi sebagai bagian dari kebijakan K/L dalam mencapai Visi, Misi,
dan Tujuan.
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
Matriks Kinerja K/L
Matriks Pendanaan K/L
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 - 2014
IKU
2010-2014
Telah diterbitkan Permenhub
No.PM 85 Tahun 2010
terdiri dari 9 IKU
Pada tahun 2012 IKU
direvisi sesuai Permenhub
No.PM 68 Tahun 2012
terdiri dari 21 IKU
Berlaku 2012-2014
Berlaku 2010-2011Berlaku 2010-2011
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2010
1 Meningkatnya keselamatan, keamanan,
dan pelayanan sarana dan prasarana
transportasi sesuai Standar Pelayanan
Minimal
1) Penurunan Jumlah kejadian kecelakaan transportasi skala nasional
Tersedianya perlengkapan keselamatan jalan untuk mengurangi kecelakaan
transportasi darat
Set 3
Laporan penelitian dan penyidikan kecelakaan kereta api dan rekomendasi
tindak lanjut untuk mengurangi tingkat kecelakaan
Laporan 81
Terpenuhinya jumlah kecukupan dan keandalan dari pembangunan Ramsu,
Mensu dan Ramtun dalam rangka peningkatan keselamatan tranportasi laut
Unit 8
Tingkat Kejadian kecelakaan transportasi udara Injured/ 1 juta pnp 0,27
2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan sarana dan
prasarana transportasi guna
mendorong pengembangan
konektivitas antar wilayah
2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana dan lintas pelayanan
keperintisan/subsidi pelayanan kelas ekonomi
Terpenuhinya lokasi keperintisan yang dapat menjadi rute komersial dan
meningkatkan perekonomian
Lokasi 22
Berfungsinya kereta KMP3 dan K3 untuk pengangkutan penumpang kelas
ekonomi
Unit 27
Terpenuhinya pelayanan transportasi laut pada wilayah terpencil /tertinggal/
perbatasan
Trayek 60
Terselenggaranya unit kapal perintis yang siap operasi untuk memenuhi
pelayanan pada wilayah terpencil /tertinggal/ perbatasan
Unit 7
Terselenggaranya rute pelayanan perintis transportasi udara. Rute 118
Terselenggaranya bandara yang terhubungi rute komersil dan perintis. Bandara 149
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2010
3 Meningkatnya kapasitas sarana dan
prasarana trasnportasi untuk
mengurangi backlog dan bottleneck
kapasitas infrastruktur trasnportasi
3) Jumlah lokasi prasarana transportasi yang dibangun, direhabilitasi dan
ditingkatkan fungsinya
Jumlah Implementasi teknologi Lalu Lintas Angkutan Jalan Lokasi 24
Terpenuhinya prasarana transportasi darat ASDP dipulihkan fungsinya untuk
melayani angkutan penyeberangan dengan baik
Lokasi 21
Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Tubuh Jalan dalam rangka
peningkatan pelayanan infrastruktur kereta api
Km'sp 31,48
Terpenuhinya peningkatan kapasitas prasarana pelabuhan laut yang baru
dibangun dalam rangka pelayanan transportasi laut
Lokasi 28
Tersedianya bandar udara dengan kapasitas sesuai kebutuhan jaringan dan
kategori.
Bandara 92
4 Peningkatan kualitas SDM dan
melanjutkan restrukturisasi
kelembagaan dan reformasi regulasi
5) Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungan dengan Nilai B Nilai B
Tersedianya Peraturan Menteri Perhubungan berkaitan dengan IKU
Kementerian Perhubungan yang disampaikan kepada unit terkait
Dokumen 5
6) Laporan Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dokumen WTP
7) Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang perhubungan yang
ditetapkan
Unit 16
8) Jumlah SDM di bidang perhubungan yang mengikuti/lulus diklat, serta
memiliki sertifikat manajemen dan teknis di bidangnya
Tercapainya standar kecakapan kompetensi SDM awak sarana (Masinis dan
Ass Masinis)
Sertifikat 3.776
Terpenuhinya SDM Ditjen Perhubungan Udara memiliki kompetensi tertentu Orang 15
Terpenuhinya lulusan Diklat bidang transportasi mempunyai kompetensi
tinggi dan berstandar internasional, profesional serta didukung fisik jasmani
yang prima
Orang 120.613
5 Meningkatkan pengembangan teknologi
transportasi yang efisien dan ramah
lingkungan sebagai antisipasi terhadap
perubahan iklim
9) Jumlah Sarana dan Prasarana transportasi Yang memenuhi sertifikat
kelaikan
Terlaksananya hasil uji tipe kendaraan bermotor untuk item tertentu setara
dengan regulasi internasional
Unit 1
Terwujudnya standar kelaikan sarana perkeretaapian Sertifikat 279
Studi Rencana Aksi Nasional (RAN) Antisipasi Sektor Transportasi
Menghadapi Climate Change
Dokumen 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2011
1 Meningkatnya keselamatan, keamanan,
dan pelayanan sarana dan prasarana
transportasi sesuai Standar Pelayanan
Minimal
1) Penurunan Jumlah kejadian kecelakaan transportasi skala nasional
Jumlah Fasilitas Unit Pengujian Kendaraan Bermotor, Peralatan Pendukung
Kendaraan Ramah Lingkungan
Unit 2
Jumlah lokasi peningkatan fungsi prasarana transportasi SDP melalui
nyediaan fasilitas keamanan dan keselamatan pelayaran di pelabuhan
Lokasi 68
Penilitian dan penyidikan kecelakaan KA Lap 1
Terpenuhinya Tingkat kecukupan dan keandalan sarana dan prasarana,
pengaturan dan sistem prosedur, melalui Pemb. baru / lanjutan
Mensu/Ramsu/Ramtun
Unit 12
Jumlah fasilitas navigasi penerbangan yang dibangun dan direhabilitasi. Paket/ Unit /Set 182
2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan sarana dan
prasarana transportasi guna
mendorong pengembangan
konektivitas antar wilayah
2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana dan lintas pelayanan
keperintisan/subsidi pelayanan kelas ekonomi
Jumlah lintas keperintisan SDP yang menjangkau kawasan tertinggal,
kawasan terpencil dan kawasan perbatasan
Lintas 272
Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi Panjang Jalur Kereta Api Km 239.08
Jumlah Trayek angkutan laut perintis Trayek 61
Jumlah bandara yang terhubungi rute komersil dan perintis. Bandara 159
3 Meningkatnya kapasitas sarana dan
prasarana trasnportasi untuk
mengurangi backlog dan bottleneck
kapasitas infrastruktur trasnportasi
3) Jumlah lokasi prasarana transportasi yang dibangun, direhabilitasi dan
ditingkatkan fungsinya
Jumlah lokasi/terminal transportasi jalan yang siap operasi Lokasi 17
Jumlah lokasi simpul/pelabuhan SDP yang siap operasi Lokasi 72
Jumlah bandar udara yang dikembangkan dan direhabilitasi. Bandara 150
4) Jumlah pengadaan dan rehabilitasi sarana transportasi
Tingkat penyediaan sarana transportasi jalan Unit 128
Docking/Rehab Kapal Kapal 11
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2011
4 Peningkatan kualitas SDM dan
melanjutkan restrukturisasi
kelembagaan dan reformasi regulasi
5) Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungan dengan Nilai B Nilai B
6) Laporan Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dokumen WTP
7) Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang perhubungan yang
ditetapkan
Unit 21
8) Jumlah SDM di bidang perhubungan yang mengikuti/lulus diklat, serta
memiliki sertifikat manajemen dan teknis di bidangnya
Peningkatan kompetensi dan Pengadaan sertifikasi SDM perkeretaapian Org 150
Jumlah rapat dan sosialisasi, Jumlah evaluasi dan pelaporan, Jumlah
pengawasan, Jumlah sistem prosedur dan teknis, jumlah sertifikasi dan diklat
dan Jumlah sarana penunjang teknis.di Ditjen Perhubungan Udara
Paket 451
5 Meningkatkan pengembangan teknologi
transportasi yang efisien dan ramah
lingkungan sebagai antisipasi terhadap
perubahan iklim
9) Jumlah Sarana dan Prasarana transportasi Yang memenuhi sertifikat
kelaikan
Jumlah Fasilitas Unit Pengujian Kendaraan Bermotor, Peralatan Pendukung
Kendaraan Ramah Lingkungan dan Fasilitas Penunjang
Unit 2
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011
Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
Indikator Kinerja Utama
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014
Tahun 2015-
2019
1 Meningkatnya keselamatan,
keamanan dan pelayanan sarana
dan prasarana transportasi sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1) Jumlah kejadian kecelakaan
transportasi nasional yang
disebabkan oleh faktor yang terkait
dengan kewenangan Kementerian
Perhubungan
kejadian/ tahun
5,233 5,029 4,834 ?
2 Jumlah gangguan keamanan pada
sektor transportasi oleh faktor yang
terkait dengan kewenangan
Kementerian Perhubungan
kejadian/ tahun 9 8 7
?
3) Rata-rata Prosentase pencapaian
On-Time Performance (OTP) sektor
transportasi (selain Transportasi
Darat)
% 71.73 86.28 87.60
?
4) Jumlah sarana transportasi yang
sudah tersertifikasi
unit
5,225 5,010 5,304 ?
5) Jumlah prasarana transportasi yang
sudah tersertifikasi
Unit 32 30 62
?
2 Meningkatnya aksesibilitas
masyarakat terhadap pelayanan
sarana dan prasarana transportasi
guna mendorong pengemb.
konektivitas antar wilayah
6) Jumlah lintas pelayanan angkutan
perintis dan subsidi
lintas 564 639 679
?
3 Meningkatnya kapasitas sarana dan
prasarana transportasi untuk
mengurangi backlog dan bottleneck
kapasitas infrastruktur transportasi
7) Kontribusi sektor transportasi
terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional
% 3.4 3.5 3.6
?
8) Total produksi angkutan penumpang penumpang/tahun
840,803,197 934,259,680 1,030,057,625 ?
9) Total produksi angkutan barang ton/tahun
452,122,699 484,150,971 518,902,538 ?
NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
TAHUN
2012
TAHUN
2013
TAHUN
2014
TAHUN
2015-2019
4 Meningkatkan peran Pemda, BUMN, swasta,
dan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur
sektor transportasi sebagai upaya
meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan
transportasi
10) Jumlah infrastruktur transportasi yang siap
ditawarkan melalui Kerjasama Pemerintah
Swasta
Jumlah proyek
yang siap
ditawarkan melalui
skema KPS
2 2 2
?
5 Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan
restrukturisasi kelembagaan dan reformasi
regulasi
11) Nilai AKIP Kementerian Perhubungan nilai
CC B B ?
12) Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian
Perhubungan
Opini
WTP WTP WTP ?
13) Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi
sesuai kaidah pengelolaan BMN
Rp Trilliun 124.77 134.03 143.54
?
14) Jumlah SDM operator prasarana dan sarana
transportasi yang telah memiliki sertifikat
Orang 56.396 65.433 71.425
?
15) Jumlah SDM fungsional teknis Kementerian
Perhubungan
Orang
6,168 6,613 6,907 ?
16) Jumlah lulusan diklat SDM Transportasi Darat,
Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur yang
prima, profesional dan beretika yang dihasilkan
setiap tahun yang sesuai standar
kompetensi/kelulusan
Orang
163,533 177,725 192,575 ?
17) Jumlah peraturan perundang-undangan di
sektor transportasi yang ditetapkan
Peraturan 55 85 85
?
6 Meningkatkan pengembangan teknologi
transportasi yang efisien dan ramah lingkungan
sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim
18) Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari
sektor transportasi nasional
juta liter/tahun
51,372.90 51,659.10 51,849.90 ?
19) Jumlah emisi gas buang dari sektor transportasi
nasional
juta ton/th
120.20 120.90 121.20 ?
20) Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan
pada sarana dan prasarana transportasi
lokasi (unit)
4,884 5,413 6,074 ?
21) Jumlah lokasi simpul transportasi yang telah
menerapkan konsep ramah lingkungan
lokasi 53 67 89
?
Indikator Kinerja Utama
51
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Raker I Penyusunan RPJMN 2015-2019
Background study RPJMN 2015-2019
a. Draft Awal Background study
b. Hasil Background study
3 Evaluasi RPJMN
Penyusunan Konsep Rancangan Teknokratik RPJMN
a. Konsultasi Publik
b. Rapim Penetapan Konsep Ranc. Teknokratik
c. Hasil Konsep Rancangan Teknokratik
5 Sosialisasi Pedoman Penyusunan RPJMN
Penyusunan Rancangan Teknokratik Renstra K/L
a. Kick of Penyusunan Renstra K/L
b. Sosialisasi Pedoman Penyusunan Renstra K/L
7 Sosialisasi Konsep Rancangan Teknokratik RPJMN Kepada
masyarakat dan penjaringan aspirasi masyarakat
Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN
a. Koordinasi Rancangan Teknokratik RPJMN dengan
Rancangan Teknokratik Renstra K/L
b. Rapim Rancangan Teknokratik RPJMN
c. Penetapan Rancangan Teknokratik RPJMN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
9 Pelantikan Presiden
10 Penyusunan Rancangan Awal RPJMN
11 Penyusunan Rancangan Renstra K/L
12 Sidang Kabinet Rancangan Awal RPJMN
13 Penetapan Rancangan Awal RPJMN
14 Sosialisasi Rancangan awal RPJMN ke K/L
15 Konsultasi Publik
16 Penyusunan Rancangan RPJMN
17 Trilateral Meeting
18 Musrenbang Jangka Menengah Nasional
19 Penyusunan Rancangan Akhir RPJMN
20 Sidang Kabinet Rancangan Akhir RPJMN
21 Penetapan RPJMN 2015-2019
22 Sosialisasi RPJMN ke K/L dan Pemda
23 Proses Penyesuaian Renstra K/L dengan RPJMN
24 Bilateral Meeting Penyesuaian Renstra K/L 2015-2019
dengan RPJMN 2015-2019
25 Proses Penyesuaian RPJMD dengan RPJMN
26 Bilateral Meeting Penyesuaian RPJMD dengan RPJMN
2015-2019
Novem Maret April
2013
Septem
4
Desemb
2014
JADWAL PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
Agustus
2014
8
Oktober
2
Juli
2015
Agustus Septem Oktober Novem
Mei Juni
Desemb Januari Maret
6
Januari Februar
Februar
No. Kegiatan/bulan
Kegiatan/bulanNo.
Agustus

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
M. Adli
 
Bappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dakBappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dak
DyahAyu189
 

Mais procurados (20)

NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
 
1.1. Penjelasan Umum Regsosek2022.pptx
1.1. Penjelasan Umum Regsosek2022.pptx1.1. Penjelasan Umum Regsosek2022.pptx
1.1. Penjelasan Umum Regsosek2022.pptx
 
Bappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dakBappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dak
 
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
 
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah
 
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdfPAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
PAPARAN DITJEND PERBEND.pdf
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasiStrategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
 
Policy Paper JFP Utama Bappenas: "Optimalisasi Peran Dewan Riset Daerah guna ...
Policy Paper JFP Utama Bappenas: "Optimalisasi Peran Dewan Riset Daerah guna ...Policy Paper JFP Utama Bappenas: "Optimalisasi Peran Dewan Riset Daerah guna ...
Policy Paper JFP Utama Bappenas: "Optimalisasi Peran Dewan Riset Daerah guna ...
 
NOTULEN RAPAT) 2020.pdf
NOTULEN RAPAT) 2020.pdfNOTULEN RAPAT) 2020.pdf
NOTULEN RAPAT) 2020.pdf
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
Buku petunjuk penyusunan neraca desa
Buku petunjuk penyusunan neraca desaBuku petunjuk penyusunan neraca desa
Buku petunjuk penyusunan neraca desa
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
Pfid evaluasi dan persiapan dak ta 2022 - pak rio
Pfid  evaluasi dan persiapan dak ta 2022 - pak rioPfid  evaluasi dan persiapan dak ta 2022 - pak rio
Pfid evaluasi dan persiapan dak ta 2022 - pak rio
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Jawaban 3.c laporan tindak lanjut monev tw i 2018
Jawaban 3.c laporan tindak lanjut monev tw i 2018Jawaban 3.c laporan tindak lanjut monev tw i 2018
Jawaban 3.c laporan tindak lanjut monev tw i 2018
 

Semelhante a Paparan masukan studi renstra biroren

Kajian Updating Data Transportasi
Kajian Updating Data TransportasiKajian Updating Data Transportasi
Kajian Updating Data Transportasi
forume32
 
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 201502 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
Deni Soeboer
 
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor TransportasiBackground Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Indonesia Infrastructure Initiative
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Indonesia Infrastructure Initiative
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udaraPaper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Mulyadi Yusuf
 

Semelhante a Paparan masukan studi renstra biroren (20)

Konsinyering bogor kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014
Konsinyering bogor   kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014Konsinyering bogor   kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014
Konsinyering bogor kebijakan dan sasaran kinerja - 8 mei 2014
 
Meeting wamen renstra 301013
Meeting wamen renstra 301013Meeting wamen renstra 301013
Meeting wamen renstra 301013
 
Meeting wamen renstra 301013 (1)
Meeting wamen renstra 301013 (1)Meeting wamen renstra 301013 (1)
Meeting wamen renstra 301013 (1)
 
Meeting wamen renstra 301013 (1)
Meeting wamen renstra 301013 (1)Meeting wamen renstra 301013 (1)
Meeting wamen renstra 301013 (1)
 
Kajian Updating Data Transportasi
Kajian Updating Data TransportasiKajian Updating Data Transportasi
Kajian Updating Data Transportasi
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 201502 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
02 kemenhub talkshow musrenbangnas 2015
 
Ekspose kadishub review renstra
Ekspose kadishub review renstraEkspose kadishub review renstra
Ekspose kadishub review renstra
 
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasiPeluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
Peluang investasi swasta dan bumn sektor transportasi
 
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor TransportasiBackground Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
Background Study untuk Penyusunan RPJMN III 2015-2019 Sektor Transportasi
 
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
Konsinyeering novotel creative financing_ver 2.0
 
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenasPaparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
Paparan rapat sosialisasi teknokratik rpjmn 14 januari 2014 adi bappenas
 
Visi misi
Visi misiVisi misi
Visi misi
 
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONALPETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI SISTEM LOGISTIK NASIONAL
 
Road Map System Logistic
Road Map System LogisticRoad Map System Logistic
Road Map System Logistic
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udaraPaper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
 
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdfKumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
 
Rpjmn kemenhub 2015 2019
Rpjmn kemenhub  2015 2019Rpjmn kemenhub  2015 2019
Rpjmn kemenhub 2015 2019
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 

Mais de Indonesia Infrastructure Initiative

Mais de Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)Ws3 safe system approach (bahasa version)
Ws3 safe system approach (bahasa version)
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 

Paparan masukan studi renstra biroren

  • 1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019 Bogor, Mei 2014
  • 2. PENDAHULUAN 1. Renstra Kementerian Perhubungan periode 2010-2014 akan berakhir, namun masalah pembangunan infrastruktur sektor transportasi belum dapat dituntaskan, sehingga konektivitas nasional belum sepenuhnya dapat direalisasikan. 2. Renstra Kementerian Perhubungan periode 2015-2019 merupakan segmen lima tahunan ketiga dari Rencana Jangka Panjang Perhubungan (RPJP), sehingga diharapkan Renstra Kementerian Perhubungan periode 2015-2019 mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah terutama untuk meningkatkan daya saing sebagai upaya penurunan biaya logistik. 2
  • 3. UU 25/ 2004 TENTANG SPPN Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (2) Setiap Kementerian/Lembaga wajib menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Pasal 6 Renja-KL disusun dengan berpedoman pada Renstra-KL dan mengacu pada prioritas pembangunan Nasional… dst Keterangan: SPPN: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional PP No 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional PP 40 / 2006 Pasal 20 Pimpinan K/L menyusun Rancangan Renja KL dengan mengacu pada Rancangan awal RKP dan berpedoman pada Renstra K/L serta surat Edaran Bersama Rancangan Renja K/L memuat kebijakan, program, dan kegiatan sebagai penjabaran Renstra K/L 1 2 LEGALITAS 3
  • 4. dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal dengan melibatkan Direktorat Jenderal, Badan dan Inspektorat Jenderal MEKANISME PENYUSUNAN RENSTRA (KM 31/2006) Penyusunan Konsep Rencana Strategis • dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal dengan melibatkan Direktorat Jenderal, Badan dan Inspektorat Jenderal Pembahasan • dibahas dengan berbagai lembaga di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, perguruan tinggi serta mitra kerja dan asosiasi penyedia jasa transportasi Penetapan dasar legalitasnya • Dalam bentuk Keputusan Menteri (KM) Penyempurnaan 1 2 3 4 Tinjau Ulang 4
  • 6. RENSTRA 1 (2005 – 2009)  Mempertahankan tingkat pelayanan jasa transportasi;  Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan perundang- undangan, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM);  Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi;  Meningkatkan kapasitas dan mendorong pengembangan teknologi transportasi dalam rangka menjamin tersedianya pelayanan transportasi yang berkelanjutan dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. RENSTRA 2 (2010 – 2014)  Mempertahankan tingkat pelayanan jasa transportasi;  Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan perundang- undangan, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM);  Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi;  Meningkatkan kapasitas dan mendorong pengembangan teknologi transportasi dalam rangka menjamin tersedianya pelayanan transportasi yang berkelanjutan dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. RENSTRA 3 (2015 – 2019)  Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi;  Meningkatkan kapasitas dan mendorong pengembangan teknologi transportasi dalam rangka menjamin tersedianya pelayanan transportasi yang berkelanjutan dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.  Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan perundang- undangan, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM); RENSTRA 4 (2020 – 2024)  Meningkatkan kapasitas dan mendorong pengembangan teknologi transportasi dalam rangka menjamin tersedianya pelayanan transportasi yang berkelanjutan dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.  Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi;  Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan perundang- undangan, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM); TAHAPAN RENSTRA SESUAI DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PERHUBUNGAN 2005-2025 (KM. 49 TAHUN 2008) 6
  • 7. STRUKTUR RENSTRA KEMENHUB 2015-2019 (TENTATIF) BAB II Evaluasi Kinerja RENSTRA 2010- 2014 Kinerja Sektor Transportasi Permasalahan dan Tantangan Sasaran Pembangunan BAB I Pendahuluan BAB V Investasi dan Pembiayaan Pertumbuhan Sektor Transportasi Kebutuhan Investasi Sektor Transportasi Tahun 2015-2019 Peran Serta Pemerintah, BUMN, dan Swasta dan Penyediaan Infrastruktur Sektor Transportasi BAB III Analisis Strategis Situasi Ekonomi Global / Ekonomi Hijau Kesenjangan Pembangunan/ Otonomi Daerah Transportasi Multi Moda Sistim Logistik Nasional Strategi Kebijakan  Membangun Konektivitas  Membangun Industri Jasa Transportasi IKU dan Target Pencapaian 2015-2019 BAB VI Transportasi Darat Kondisi Saat Ini Aspek Keselamatan, Lingkungan, Konservasi Energi, Daerah Perbatasan, Tertinggal dan Rawan Bencana dll Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Pembangunan Program Strategis Transportasi Jalan, Perkotaan, LLAJ, KTD dan LLASDP Kondisi Mendatang Sasaran Pembangunan Strategi Target Pencapaian 2015-2019 Visi Misi Tujuan Pembangunan BAB IV Kebijakan Pembangunan Perhubungan 2015-2019 Latar Belakang Maksud & Tujuan Ruang Lingkup Kerangka Pikir Globalisasi SDM
  • 8. LANJUTAN… BAB VII Transportasi Perkeretaapian Kondisi Saat Ini Aspek Keselamatan, Lingkungan, Konservasi Energi, Daerah Perbatasan, Tertinggal dan Rawan Bencana dll Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Pembangunan Program Strategis KA Perkotaan dan Regional Kondisi Mendatang Sasaran Pembangunan Strategi Target Pencapaian 2015-2019 BAB VIII Transportasi Laut Kondisi Saat Ini Aspek Keselamatan, Keamanan, Lingkungan, Konservasi Energi, Daerah Perbatasan, Tertinggal dan Rawan Bencana dll Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Pembangunan Program Strategis Kondisi Mendatang Sasaran Pembangunan Strategi Target Pencapaian 2015-2019 BAB IX Transportasi Udara Kondisi Saat Ini Aspek Keselamatan, Keamanan, Lingkungan, Konservasi Energi, Daerah Perbatasan, Tertinggal, dan Rawan Bencana dll Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Pembangunan Program Strategis Kondisi Mendatang Sasaran Pembangunan Strategi Target Pencapaian 2015-2019 BAB X Sumber Daya Manusia Transportasi Kondisi Saat Ini Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Pembangunan Program Strategis Kondisi Mendatang Sasaran Pembangunan Strategi Target Pencapaian 2015-2019
  • 9. LANJUTAN… BAB XII Penunjang dan Pengawasan Transportasi Kondisi Saat Ini Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Program Strategis Kondisi Mendatang Sasaran Strategi Target Pencapaian 2015-2019 Setjen, KNKT, Mahpel dan Itjen BAB XIII Kaidah Pelaksanaan Lampiran RENSTRA Matrik Kinerja DIPA BUMN SWASTA* * Jika Memungkinkan BAB XI Penelitian Pengembangan dan Teknologi Transportasi Kondisi Saat Ini Permasalahan dan Tantangan Kebijakan Pembangunan Program Strategis Kondisi Mendatang Sasaran Pembangunan Strategi Target Pencapaian 2015-2019 Matrik Pendanaan
  • 10. RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DOKUMEN V I S I M I S I RPJP 2005- 2025 Terwujudnya pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah 1. Mewujudkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan; 2. Meningkatkan pelayanan jasa perhubungan; 3. Melaksanakan restrukturisasi dan privatisasi di bidang perhubungan. Renstra 2005- 2009 Terwujudnya pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah 1. Mempertahankan tingkat pelayanan jasa perhubungan; 2. Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang perhubungan (regulatory reform) dan penegakan hukum secara konsisten; 3. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan; 4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan jasa perhubungan. Renstra 2010- 2014 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi; 2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah; 3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi; 4. Melanjutkan proses restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan dan kelembagaan sebagai upaya peningkatan peran daerah, BUMN dan swasta dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi; 5. Melanjutkan proses restrukturisasi dan reformasi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan pelaksanaan penegakan hukum secara konsisten; 6. Mewujudkan pengembangan transportasi dan teknologi transportasi yang ramah lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Renstra 2015- 2019 (usulan) Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah 1. Peningkatan pelayanan jasa transportasi untuk mewujudkan konektivitas nasional; 2. Peningkatan Penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK dalam rangka pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan; 3. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dan restrukturisasi/reformasi kelembagaan dan regulasi. 10
  • 11. VISI • Handal • Berdaya Saing • Nilai Tambah MISI • Peningkatan pelayanan jasa transportasi untuk mewujudkan konektivitas nasional • Peningkatan Penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK dalam rangka pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan • Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dan restrukturisasi/reformasi kelembagaan dan regulasi STRATEGI Biroren Kemenhub, 2014 Strategi Perencanaan Terpadu antara Pemerintah Pusat dengan Pemda Pelibatan Pemda/BUMN/ Swasta Kompetensi & Profesionalisme SDM Mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, kehandalan Pembangunan transportasi dengan skema multi year Mengutamakan aspek kelestarian lingkungan VISI DAN MISI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019 11
  • 12. KEBIJAKAN NASIONAL Membangun Konektivitas Nasional Membangun Industri Jasa Transportasi Nasional KEBIJAKAN NASIONAL Melanjutkan penguatan konektivitas nasional yang bersinergi dengan konektivitas ASEAN Melanjutkan peningkatan keselamatan, keamanan dan keandalan sarana/ prasarana transportasi Mendorong peran Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, BUMN dan swasta dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi Melanjutkan peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM Transportasi Meningkatkan kepastian hukum Melanjutkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan 4) 1) 2) 3) Melanjutkan reformasi regulasi/ deregulasi 1) 2) 3) 12
  • 13. SASARAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI 2015-2019 Terwujudnya pertumbuhan sektor transportasi yang berkesinambungan Terwujudnya peningkatan dan pemerataan pelayanan jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air Terwujudnya keselamatan, keamanan dan keandalan seluruh moda transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal Terwujudnya profesionalisme SDM Transportasi dan melanjutkan pelaksanaan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan Indikator Kinerja Utama 21 Indikator Kinerja Utama 1 2 3 4 5 13
  • 14. EVALUASI RENSTRA 2010-2014 0 10 20 30 40 50 2010 2011 2012 2013 2014 17.8 23.3 33.89 35.3 40.37 Pagu DefinitifDalam Triliun Rupiah Pagu Definitif TAHUN ANGGARAN  Konektivitas belum sepenuhnya terealisasi  Masih banyak simpul transportasi belum dimanfaatkan  Proyek KPS belum dapat direalisasikan  Target IKU dapat tercapai namun masih banyak proyek pembangunan belum dapat diselesaikan secara tuntas  Nilai AKIP naik dari CC pada Tahun 2011 menjadi B pada Tahun 2012  Nilai aset naik dari Tahun 2010 Rp. 77,971 Triliun menjadi Tahun 2012 menjadi Rp. 162,851 Trilliun. 14
  • 15. PERBANDINGAN PAGU ANGGARAN (DEFINITIF) 2010-2014 DENGAN PAGU KEBUTUHAN RENSTRA 2015-2019 PAGU APBN DEFINITIF 2010-2014 TOTAL 150.66 TRILLIUN KEBUTUHAN PENDANAAN APBN 2015-2019 TOTAL 430 TRILLIUN Rp. Triliun Rp. Triliun 15
  • 16. KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019 (MODA TRANSPORTASI) TRANSPORTASI DARAT 2015 Rp.9,99 T 2016 Rp.11,7 T 2017 Rp.13,47 T 2018 Rp.15,4 T 2019 Rp.17,2 T TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN 2015 Rp.21,13 T 2016 Rp.28,28 T 2017 Rp.36,79 T 2018 Rp.47,40 T 2019 Rp.58,03 T 16
  • 17. KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019 (MODA TRANSPORTASI) TRANSPORTASI LAUT 2015 Rp.10,08 T 2016 Rp.11,79 T 2017 Rp.13,78 T 2018 Rp. 16,11 T 2019 Rp.18,83 T TRANSPORTASI UDARA 2015 Rp.10,0 T 2016 Rp.11,0 T 2017 Rp.12,10 T 2018 Rp.13,31 T 2019 Rp.14,64 T 17
  • 18. KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019 (PENUNJANG) BPSDM 2015 Rp.6,19T 2016 Rp.6,40 T 2017 Rp.6,21 T 2018 Rp.6,10 T 2019 Rp.5,97 T BADAN LITBANG 2015 Rp. 456 M 2016 Rp. 512 M 2017 Rp. 552 M 2018 Rp. 608 M 2019 Rp. 609 M 18
  • 19. KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019 (PENUNJANG) INSPEKTORAT JENDERAL 2015 Rp.85 M 2016 Rp. 90,1M 2017 Rp.95,5 M 2018 Rp.101,2 M 2019 Rp.107,3 M SETJEN 2015 Rp.692 M 2016 Rp.849 M 2017 Rp.1.025 M 2018 Rp.1.127 M 2019 Rp.1.240 M 19
  • 20. Pengembangan BRT di 6 wilayah perkotaan aglomerasi Pengembangan ATCS di perkotaan Pengembangan sabuk penyeberangan lintas selatan Dobo-Merauke & lintas utara Wahai-Fak Fak Pembangunan jalur ganda Medan - Kualanamu Pembangunan KA Makassar-Parepare, Manado-Bitung dan Perkotaan Maminasata Pembangunan double track lintas utara jawa (Bojonegoro-Surabaya) Pembangunan jalur KA loopline di Jakarta Pengembangan jalur KA di Pulau Sumatera Pembangunan double track lintas selatan (Solo-Madiun-Surabaya) (PHLN) Engineering service Jakarta MRT East –West Line (PHLN) Pembangunan konstruksi Pelabuhan Cilamaya (PHLN) Pembangunan Pelabuhan Maloy Pembangunan Makassar Newport Procurement and Delivery of Airport Rescue and Fire Fighting Vehicle (ARFF) Pembangunan Bandara Kertajati dan Bandara Perintis di KTI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KEGIATAN STRATEGIS DI SEKTOR TRANSPORTASI (2015-2019) 16 Pengembangan fasilitas navigasi penerbangan di Bandara Perintis 20
  • 21. JADWAL PENYUSUNAN RENSTRA KEMENHUB 2015-2019 21 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Keterangan : minggu ke 3 dan 4 Juli 20104 libur Idul Fitri Okt Penyempurnaan draft final Renstra sesuai saran/masukan dari Konsultasi Publik Penyusunan Laporan Antara Pembahasan Laporan Antara melibatkan sub sektor, Badan, Bappenas dan IndII Persiapan Penyusunan Renstra a. Telah diterbitkan Surat Sesjen No : PR.007/4/3 PHB 2013 tanggal 30 Oktober 2013 tentang Penyusunan Renstra Kemenhub 2015-2019 b. Telah diterbitkan Surat Sesjen No. PR.302/17/3 PHB tanggal 20 November 2013 tentang Penyusunan Renstra Kemenhub 2015-2019 c. Telah diterbitkan surat Sesjen No . KP.801/2/18 PHB 2014 tanggal 17 Februari 2014 tentang Pembentukan Tim Penyusun Renstra Kemenhub 2015-2019 Penyempurnaan laporan pendahuluan sesuai saran/masukan dari sub sektor, Badan dan IndII termasuk Bappenas Penyempurnaan laporan Antara sesuai saran/masukan dari sub sektor, Badan dan IndII termasuk Bappenas Penyusunan Laporan akhir Pembahasan Laporan akhir melibatkan sub sektor, Badan, Bappenas dan IndII Penyempurnaan laporan akhir/Konsep Renstra sesuai saran/masukan dari sub sektor, Badan dan IndII termasuk Bappenas Finalisasi konsep Renstra Sosialisasi Renstra melibatkan sub sektor dan Badan termasuk Bappenas Rapat Teknis Persiapan Penyusunan Renstra Tingkat Eselon II Rapat Persiapan Penyusunan Renstra Kemenhub 2015-2019 tingkat Eselon I Rapat konsolidasi antara Biro Perencanaan, sub sektor, Badan, IndII dengan konsultan untuk menyusun struktur/materi Renstra 2015-2019 Penyusunan Laporan Pendahuluan oleh konsultan Pembahasan Laporan Pendahuluan melibatkan sub sektor, Badan, Bappenas dan IndII Harmonisasi konsep Renstra dengan background studi dari IndII dan konsep RPJMN Konsultasi Publik dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, swasta dan Asosiasi Proses legalisasi Rapermen oleh Biro Hukum dan KSLN Proses persetujuan dari Eselon I untuk diajukan ke Menteri Persetujuan Renstra oleh Menteri Perhubungan Juni Juli Agustus Sept.Nov DesNo. Kegiatan 2014 2015 Februari Maret April Mei Des. Januari FebruariOkt. Nov. 2013
  • 22. 1. Sebagai tindak lanjut pembahasan Rapat Tingkat Eselon I yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2014 yang dipimpin oleh Bpk. Sesjen, Biro Perencanaan melakukan pembahasan dengan Eselon II yaitu Sub Sektor/ Direktorat/ Badan untuk membahas materi dokumen Renstra Kemenhub Tahun 2015-2019. 2. Sebagai tindak lanjut, Bapak Sekretaris Jenderal No.PR.007/4/3 PHB 2013 tanggal 30 Oktober 2013 diharapkan Sub Sektor/ Badan dapat menyampaikan materi isu strategis penyusunan Renstra Kemenhub Tahun 2015-2019, meliputi :  Penetapan kebijakan baru, program, dan proyek-proyek strategis baik yang regular maupun inovatif yang direncanakan diakomodasi dalam Renstra Kemenhub 2015-2019 termasuk alokasi kebutuhan pendanaannya serta target/sasaran pencapaian kegiatan pembangunan sesuai Indikator Kinerja Utama;  Pemilihan proyek-proyek prioritas/strategis yang ditargetkan dapat diselesaikan dalam 5 (lima) tahun ke depan; TINDAK LANJUT 22
  • 23.  Identifikasi proyek-proyek KPS di sektor transportasi yang dapat diselesaikan dalam 5 tahun ke depan termasuk permasalahan, strategi dan usulan pendanaan;  Identifikasi permasalahan yang menyebabkan belum sinkronnya pembangunan infrastruktur sektor transportasi dengan sektor lainnya termasuk tantangan yang dihadapi;  Potensi adanya pembentukan kelembagaan baru maupun masalah peningkatan SDM yang membutuhkan pendanaan;  Belum optimalnya implementasi pembangunan transportasi antar moda/multi moda dalam rangka menurunkan biaya logistik termasuk pengembangan transportasi massal;  Implementasi konsep Sabuk Nusantara maupun konsep Pendulum Nusantara termasuk pengembangan bandara di Kawasan Timur Indonesia (KTI) maupun pengembangan fasilitas navigasi penerbangan dan bandara perintis;  Isu Strategis lainnya terkait pembangunan fasilitas keselamatan dan keamanan transportasi, perbatasan/daerah tertinggal, arah pengembangan penelitian dimasa mendatang, penurunan tingkat kecelakaan transportasi, aspek lingkungan, energi, dan teknologi transportasi yang ramah lingkungan maupun teknologi informasi. LANJUTAN… 23
  • 24. 4. Diharapkan komitmen bersama antar Eselon I bahwa Dokumen Renstra Kemenhub 2011-2019 dapat dijadikan pedoman dalam pembangunan transportasi 5 (lima) tahun ke depan termasuk menjadi acuan dalam penyusunan Renja dan RKA-KL. 5. Terkait dengan background study Renstra 2015-2019 dari IndII/Australian Aid yang materinya bersifat makro nantinya dapat dijadikan arah/pedoman dalam menyusun Renstra Kemenhub 2015-2019 yang disusun oleh Biro Perencanaan bersama sub sektor/badan. 6. Sambil menunggu konsultan melaksanakan kegiatannya, Biro Perencanaan beserta Sub Sektor/Badan/Biro dan Bappenas secara berkesinambungan melakukan koordinasi untuk menyiapkan data dukung sebagai dasar penyusunan dokumen Renstra Kemenhub 2015-2019, yang nantinya dapat disinergikan dengan hasil studi konsultan maupun dengan background study yang disusun IndII/Australian Aid. LANJUTAN… 24
  • 25. REVIEW TERHADAP BACKGROUND STUDY RENSTRA KEMENHUB 2010-2019 25
  • 26.  Arah kebijakan belum muncul, dari study background diharapkan dapat mengerucut menjadi rekomendasi dalam menentukan arah kebijakan/ isu- isu nasional;  Sasaran dan IKU yang diusulkan seharusnya disertai dengan skenario, sehingga dapat terlihat korelasi antara rencana dan pencapaian;  KPS perlu dibahas secara lebih dalam mengenai sejauh mana peran APBN dapat masuk, apakah hanya penyusunan FS, Perencanaan, atau sampai dengan konstruksi serta regulasi dan pendanaannya;  Secara konkrit background study dapat menjelaskan tahap pelaksanaan untuk memperoleh beberapa fasilitas terkait skema pendanaan KPS seperti seperti VGF, Land capping, Tax holiday.  Pembahasan mengenai Industri Transportasi belum dibahas secara spesifik seperti apa bentuknya dan fungsi regulator sejauh mana dapat berperan;  Perubahan Balitbang Perhubungan menjadi BalitbangTek agar diperhitungkan dalam sasaran, pembiayaan, dan pencapaiannya dalam 5 tahun kedepan;  Isu-isu strategis yang sedang berlangsung saat ini belum dibahas kelanjutannya dalam 5 thn kedepan, seperti MP3EI, Climate Change, keselamatan (LPPNPI);  Pembahasan mengenai regulasi transportasi kurang mendalam, hal-hal apa saja yang seharusnya menjadi concern regulator yang belum ada regulasinya;
  • 27. Kementerian Perhubungan Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat Telp : (021) 3508066 Fax : (021) 3454074
  • 28. Lampiran Renstra 2015-2019 Misi Sasaran Strategi IKU TARGET IKU PROGRAM & KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 Peningkatan pelayanan jasa transportasi untuk mewujudkan konektivitas nasional 1 Terwujudnya pertumbuhan sektor transportasi yang berkesinambungan Perencanaan Terpadu antara Pemerintah Pusat dengan Pemda 1 Kontribusi sektor transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional 2 Total produksi angkutan penumpang 3 Total produksi angkutan barang Pelibatan Pemda/BUMN/Swasta 4 Jumlah infrastruktur transportasi yang siap ditawarkan melalui Kerjasama Pemerintah Swasta 2 Terwujudnya peningkatan dan pemerataan pelayanan jasa transportasi ke seluruh pelosok tanah air 5 Jumlah lintas pelayanan angkutan perintis dan subsidi 3 Terwujudnya keselamatan, keamanan dan keandalan seluruh moda transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal Mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, kehandalan 6 Jumlah kejadian kecelakaan transportasi nasional yang disebabkan oleh faktor yang terkait dengan kewenangan Kementerian Perhubungan 7 Jumlah gangguan keamanan pada sektor transportasi oleh faktor yang terkait dengan kewenangan Kementerian Perhubungan 8 Rata-rata Prosentase pencapaian On-Time Performance (OTP) sektor transportasi (selain Transportasi Darat) 9 Jumlah sarana transportasi yang sudah tersertifikasi 10 Jumlah prasarana transportasi Lamp. 1. Matrik Kinerja
  • 29. Misi Sasaran Strategi IKU TARGET IKU PROGRAM & KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dan restrukturisasi/reformasi kelembagaan dan regulasi 4 Terwujudnya profesionalisme SDM Transportasi dan melanjutkan pelaksanaan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi Kompetensi & Profesionalisme SDM 11 Nilai AKIP Kementerian Perhubungan 12 Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Perhubungan 13 Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi sesuai kaidah pengelolaan BMN 14 Jumlah SDM operator prasarana dan sarana transportasi yang telah memiliki sertifikat 15 Jumlah SDM fungsional teknis Kementerian Perhubungan 16 Jumlah lulusan diklat SDM Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan 17 Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor transportasi yang ditetapkan Peningkatan Penyelenggaraan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK dalam rangka pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan 5 Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan Mengutamakan aspek kelestarian lingkungan 18 Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari sektor transportasi nasional 19 Jumlah emisi gas buang dari sektor transportasi nasional 20 Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan pada sarana dan prasarana transportasi 21 Jumlah lokasi simpul transportasi yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan Lampiran Renstra 2015-2019
  • 30. CONTOH : PENETAPAN IKU BPSDM PERHUBUNGAN No SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET KINERJA 2015 TARGET KINERJA 2016 TARGET KINERJA 2017 TARGET KINERJA 2018 TARGET KINERJA 2019 1 Terwujudnya Peserta Diklat Transportasi Yang Berpotensi Tinggi Yang Didukung Fisik dan Jasmani Yang Prima. Jumlah peserta Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan, pertahun sesuai standar diklat BPSDM Perhubungan. Orang 243,821 266,450 268,473 274,958 285,423 2 Terwujudnya Lulusan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Jumlah lulusan diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan BPSDM Perhubungan, setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang 238,945 261,121 263,104 269,459 279,715 3 Terwujudnya Sistem dan Metoda Penyelenggaraan Diklat Transportasi Yang Berbasis Teknologi Informasi Jumlah dokumen metode penyelenggaraan Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi informasi. Dokumen 33 27 23 23 24 Jumlah sistem informasi yang dibangun. Sistem 66 79 84 81 82 4 Terwujudnya Kurikulum dan Silabi Yang Berbasis Kompetensi (Harmonization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) dan Sesuai Dengan Perkembangan IPTEK. Jumlah kurikulum Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen 122 117 118 115 119 Jumlah silabi Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen 122 117 118 115 119 Jumlah modul/ bahan ajar Diklat yang berbasis kompetensi Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis kompetensi. Dokumen 90 114 87 92 87
  • 31. No SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET KINERJA 2015 TARGET KINERJA 2016 TARGET KINERJA 2017 TARGET KINERJA 2018 TARGET KINERJA 2019 5 Terwujudnya Lembaga Diklat Transportasi Yang Mandiri dan Profesional, Transparan dan Akuntabel Yang Diarahkan Untuk Menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Jumlah lembaga diklat Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Lembaga 2 BP2IP Barombong BP2IP Tangerang 2 ATKP Medan STPI 1 ATKP Makassar 0 0 6 Terwujudnya Kerjasama dan Kemitraan Yang Baik Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian dan Profesionalisme Lembaga, International Recognition Serta Public Private Partnership. Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen 76 82 89 93 99 7 Meningkatnya Optimalisasi Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, dan BMN BPSDM Perhubungan. Jumlah dokumen kerjasama dengan lembaga pemerintah/ swasta nasional atau asing di bidang Diklat Transportasi Dokumen 76 82 89 93 99 Nilai AKIP BPSDM Perhubungan. Nilai 86 87 88 89 90 Tingkat Penyerapan Anggaran BPSDM Perhubungan. (%) 88 90 92 93 94 Nilai aset BPSDM Perhubungan yang berhasil diinventasisasi. Rp. 11,999,614,799,19 3 12,999,614,799,193 13,999,614,799,1 93 14,999,614,799,1 93 15,999,614,799,19 3 8 Terwujudnya Peraturan Perundangan dan Ketentuan Pelaksanaan Lainnya di Bidang SDM Transportasi Yang Memenuhi Ketentuan Nasional dan/atau Internasional. Jumlah draft peraturan perundangan dan ketentuan pelaksanaan lainnya di Bidang SDM Transportasi yang dihasilkan. Peraturan 4 4 4 4 4
  • 32. No SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET KINERJA 2015 TARGET KINERJA 2016 TARGET KINERJA 2017 TARGET KINERJA 2018 TARGET KINERJA 2019 9 Terwujudnya Sarana dan Prasarana Diklat Transportasi Berbasis Teknologi Tinggi/ Mutakhir Yang Memenuhi Standar Nasional dan/atau Internasional. Jumlah sarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan yang berbasis teknologi tinggi/ mutakhir. Unit 3,900 3,915 3,930 3,945 3,960 Jumlah prasarana Diklat Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur Perhubungan. m2 674,110 1,114,189 896,825 505,130 263,088 10 Tersedianya Tenaga Kependidikan Diklat Transportasi Yang Prima, Profesional dan Beretika. Jumlah tenaga kependidikan Diklat Transportasi di Lingkungan BPSDM Perhubungan yang prima, profesional dan beretika. Orang 3,102 3,202 3,302 3,402 3,502
  • 33. IKU TRANSPORTASI LAUT INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN IKU KEMENH UB2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh manusia Kejadian Kecelakaan 28 25 23 20 18 6 2 Jumlah kecelakaan yang disebabkan oleh teknis dan lain-lain Kejadian Kecelakaan 43 39 35 31 28 6 3 Jumlah kapal yang memiliki kelaiklautan kapal Sertifikat 9,515 10,467 11,513 12,664 13,931 9 4 Jumlah rute perintis yang dilayani transportsi laut Rute Perintis 98 108 118 130 143 5 5 Jumlah pelabuhan yang dapat menghubungkan daerah-daerah terpencil, terluar, daerah perbatasan, daerah belum berkembang dan daerah telah berkembang Pelabuhan 446 490 539 593 652 5 6 Jumlah penumpang transportasi laut yang terangkut Orang 7.920.000 8.712.000 9.583.200 10.541.520 11.595.672 2 7 Jumlah penumpang angkutan laut perintis Orang 753.500 828.850 911.735 1.002.909 1.103.199 2 8 Jumlah muatan angkutan laut dalam negeri yang diangkut oleh kapal nasional Ton 395.120.000 434.632.000 478.095.200 525.904.720 578.495.19 2 3 9 Prosentase pangsa muatan angkutan laut dalam negeri yang diangkut oleh kapal nasional % 109 120 132 145 159 3 10 Jumlah muatan angkutan laut luar negeri yang diangkut oleh kapal nasional Ton 72.930.000 80.223.000 88.245.300 97.069.830 106.776.81 3 3 11 Prosentase pangsa muatan angkutan laut luar negeri yang diangkut oleh kapal nasional % 12 13 14 15 17 3 12 Penurunan turn-around time (TR) di pelabuhan yang diusahakan Menit 66 73 80 88 97 1 13 Jumlah pelabuhan mempunyai pencapaian waiting time (WT) sesuai SK Dirjen yang berlaku terkait Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan Pelabuhan 53 58 64 70 77 1 14 Jumlah pelabuhan mempunyai pencapaian approach time (AT) sesuai SK Dirjen yang berlaku terkait Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan Pelabuhan 53 58 64 70 77 1
  • 34. INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN IKU KEMENH UB2015 2016 2017 2018 2019 15 Jumlah pelabuhan mempunyai pencapaian waktu efektif (effective time /ET) sesuai SK Dirjen yang berlaku terkait Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan Pel 53 58 64 70 77 1 16 Jumlah MoU, perizinan, konstruksi, dan operasional kerjasama Pemerintah dengan Pemda dan swasta di bidang transportasi laut 4 - Pelelangan - Perizinan - Konstruksi - Operasional 17 Jumlah kebutuhan tenaga marine inspector A Orang 66 73 80 88 97 15 18 Jumlah kebutuhan tenaga marine inspector B Orang 132 145 160 176 193 15 19 Jumlah kebutuhan tenaga PPNS Orang 66 73 80 88 97 15 20 Jumlah tenaga PPNS Orang 536 589 648 713 784 15 21 Jumlah kebutuhan tenaga kesyahbandaran kelas A Orang 66 73 80 88 97 15 22 Jumlah kebutuhan tenaga kesyahbandaran kelas B Orang 132 145 160 176 193 15 23 Jumlah kebutuhan tenaga penanggulangan pencemaran Orang 22 24 27 29 32 15 24 Jumlah kebutuhan tenaga penanggulangan kebakaran Orang 22 24 27 29 32 15 25 Jumlah kebutuhan tenaga penyelam Orang 22 24 27 29 32 15 26 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 92 102 112 123 135 11
  • 35. INDIKATOR KINERJA SATUAN TAHUN IKU KEMENH UB 2015 2016 2017 2018 2019 27 Jumlah realisasi pendapatan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Rp. 421.568.720.687 463.725.592.756 510.098.152.032 561.107.967.235 617.218.763.958 28 Jumlah realisasi belanja anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Rp. 10.563.345.388.100 11.619.681.026.910 12.781.649.129.601 14.059.814.042.561 15.465.795.446.817 29 Nilai BMN pada neraca Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Rp. 43.461.453.821.325 47.807.599.203.459 52.588.359.123.805 57.847.195.036.185 63.631.914.539.804 13 30 Jumlah penyelesaian regulasi - RPP RPP 3 4 4 4 5 17 - RPM RPM 11 12 13 15 16 17 - Keputusan Dirjen Kep. Dirjen 6 6 7 7 8 17 31 Jumlah penurunan emisi gas buang (CO2) transportasi laut Mega Ton 0,622 0,684 0,752 0,827 0,910 19 32 Jumlah pelabuhan yang menerapkan Eco- Port (penanganan sampah dan kebersihan lingkungan) Pelabuhan 31 34 37 41 45 21 33 Jumlah pemilikan sertifikat IOPP (International Oil Pollution Prevention) Sertifikat 1.482 1.630 1.793 1.972 2.169 20 34 Jumlah pemilikan SNPP (Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran) Sertifikat 2.031 2.234 2.457 2.703 2.973 20 35 Jumlah pemilikan sertifikat bahan cair beracun (Noxius Liquid Substance) Sertifikat 182 200 220 242 266 20 36 Jumlah pemilikan sertifikat ISPP (International Sewage Pollution Prevention) Sertifikat 330 363 399 439 483 20
  • 36. Program Eselon I Kegiatan Eselon II Kegiatan Prioritas Lampiran Renstra 2015-2019 Matrik Pendanaan
  • 37. KEGIATAN/SUB KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN PROGRAM: Pengelolaan dan Penyelenggaraan TL 8.428.325.839 9.154.346.927 9.909.568.749 10.664.790.570 11.420.012.391 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut 592.825.447 632.015.596 671.205.744 710.395.892 749.586.040 1 Subsidi Pengoperasian Angkutan Laut Perintis 384.424.840 406.375.903 428.326.965 450.278.028 472.229.090 2 Pembangunan Kapal Perintis 54.507.498 47.267.962 40.028.426 32.788.889 25.549.353 3 Lanjutan Pembangunan Kapal Perintis 137.455.946 158.647.135 179.838.324 201.029.514 222.220.703 4 Docking Kapal Perintis 16.437.163 19.724.596 23.012.029 26.299.461 29.586.894 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan 3.079.937.097 3.295.837.468 3.518.955.308 3.742.073.149 3.965.190.991 1 Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Baru 426.599.527 440.126.639 453.653.750 467.180.862 480.707.974 2 Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Baru 929.100.142 844.327.246 759.554.350 674.781.454 590.008.558 3 Pengembangan/Rehab/Replace Fas. Pelabuhan 3.608.735 3.782.530 11.173.794 18.565.059 25.956.324 4 Penyelesaian Pembangunan Fas. Pelabuhan 1.288.535.675 1.507.089.432 1.725.643.189 1.944.196.946 2.162.750.703 5 Pengerukan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan 432.093.018 500.511.621 568.930.225 637.348.828 705.767.432 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan 4.635.625 4.062.750 3.489.875 2.917.000 2.344.125 Pembangunan Kapal Marine Surveyor 4.635.625 4.062.750 3.489.875 2.917.000 2.344.125 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan 1.079.023.846 1.222.129.287 1.365.234.733 1.509.103.075 1.654.964.960 1 Pembangunan SBNP 32.864.450 32.946.821 33.029.192 33.111.564 33.193.935 2 Rehabilitasi SBNP 98.444.822 111.189.118 123.933.414 136.677.710 149.422.006 3 Sistem Telekomunikasi Pelayaran 666.343.636 765.382.957 864.422.279 963.461.600 1.062.500.922 4 Pembangunan KN Kenavigasian 109.176.108 130.397.367 151.618.627 172.839.886 194.061.146 5 Lanj/Rehab KN Kenavigasian 4.258.444 4.810.132 5.361.821 5.913.510 6.465.198 6 Pembangunan/Pengadaan Fas. Pendukung Kenavigasian 59.858.403 52.634.152 45.409.902 38.185.652 30.961.401 7 Rehabilitasi Fs. Pendukung Kenavigasian 3.753.213 2.374.992 996.772 381.449 1.759.669 8 Pembangunan Fas. Pelabuhan Kenavigasian 104.234.270 122.212.748 140.191.226 158.169.704 176.148.183 9 Rehabilitasi Fas. Pelabuhan Kenavigasian 90.500 181.000 271.500 362.000 452.500 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai 495.130.249 559.753.897 624.377.151 689.000.601 753.624.051 1 Pembangunan Kapal Patroli I I/II/III/IV/V 420.245.420 472.493.700 524.741.588 576.989.672 629.237.756 2 Rehabilitasi Kapal Patroli I/II/III/IV/V 21.522.760 25.128.713 28.734.665 32.340.617 35.946.569 3 Fas. Pendukung Penjagaan Laut dam Pantai 52.054.869 60.562.843 69.070.817 77.578.791 86.086.765 4 Pengadaan suku cadang kapal patroli 1.307.200 1.568.641 1.830.081 2.091.521 2.352.961 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis 3.176.773.575 3.506.514.649 3.836.255.724 4.165.996.798 4.495.737.873
  • 38.
  • 39. 0.00 10,000.00 20,000.00 30,000.00 40,000.00 50,000.00 60,000.00 70,000.00 2015 2016 2017 2018 2019 DARAT KA LAUT UDARA BPSDM LITBANG ITJEN SETJEN RINCIAN KEBUTUHAN PENDANAAN TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019 (Miliar Rupiah)
  • 40. DITJEN / BADAN TAHUN Total 2015 2016 2017 2018 2019 Perhubungan Darat 9.991,6 11.705,1 13.470,6 15.434,3 17.239,9 67.841,5 Perkeretaapian 21.135,9 28.288,3 36.796 47.405,2 58.034,8 191.660,1 Perhubungan Laut 10.088 11.792 13.784 16.112 18.834 70.610 Perhubungan Udara 10.000 11.000 12.100 13.310 14.641 61.051 BPSDM 6.196,9 6.404,1 6.210,2 6.106,5 5.975,0 30.892,7 Badan Litbang 456,8 512,5 552,8 608,1 608,9 2.739,1 Inspektorat Jenderal 85 90,1 95,5 101,2 107,3 479,1 Setjen 692,65 849,3 1.025 1.127 1.240 4.933,9 TOTAL 58.646,85 70.641,40 84.034,10 100.204,30 116.680,90 430.207,55 RINCIAN KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019 (Miliar Rupiah)
  • 41. ALOKASI PAGU INDIKATIF KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015 (SE Menteri Bappenas, Menteri Keuangan nomor: 0091/M.PPN/03/2014 dan S-179/MK.02/2014 tanggal 19 Maret 2014) No. Program Rencana 2015 Prakiraaan Maju 2016 2017 2018 01 Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perhubungan 1.655,14 1.737,90 1.824,79 1.916,03 02 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perhubungan 79,94 83,94 88,13 92,54 03 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan 221,68 232,76 244,40 256,62 04 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan 3.846,59 4.038,92 4.240,86 4.452,90 05 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat 4.008,00 4.199,60 4.401,18 4.621,24 06 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian 14.493,36 12.856,22 9.133,26 9.589,92 07 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut 10.572,14 10.737,21 11.116,35 11.669,88 08 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 9.512,83 10.363,13 10.460,45 10.983,47 JUMLAH 44.389,68 44.249,68 41.509,43 43.582,62
  • 42. Struktur Pedoman Penyusunan Renstra-KL • Memuat latar belakang, tujuan, ruang lingkup, landasan hukum, serta definisi dan pengertian yang digunakan dalam petunjuk penyusunan Renstra-KL BAB I PENDAHULUAN • Memuat narasi mengenai alur penyusunan Renstra-KL yang berpedoman pada RPJMN dan kemudian mejadi pedoman penyusunan Renja-KL BAB II KEDUDUKAN RENSTRA-KL DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL • Memuat alur penyusunan RPJMN dan Renstra-KL (proses teknokratis, proses politis, dan penetapan Renstra-KL), serta tahap penyusunan dokumen Renstra-KL BAB III PENYUSUNAN RENSTRA-KL • Memuat uraian Kaidah Pelaksanaan serta manfaat Pedoman Penyusunan Renstra-KL BAB IV PENUTUP
  • 43. Outline Renstra-KL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum 1.2 Potensi dan Permasalahan BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA 2.1 Visi Kementerian/Lembaga 2.2 Misi Kementerian/Lembaga 2.3 Tujuan 2.4 Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional  Sesuai dengan penugasan RPJMN pada K/L, terkait dengan prioritas nasional/bidang (Buku I dan/atau Buku II dan/atau Buku III).  Uraian mencakup indikatif pendanaan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/L  Uraian bersifat lengkap (tidak hanya mencakup yang dilakukan langsung oleh K/L tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya)  Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program dalam K/L yang bersangkutan  Uraian dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program  Uraian dilengkapi dengan penjelasan mengenai penataan aparatur K/L, meliputi sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan, dan struktur organisasi sebagai bagian dari kebijakan K/L dalam mencapai Visi, Misi, dan Tujuan. BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Matriks Kinerja K/L Matriks Pendanaan K/L
  • 44. INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 - 2014 IKU 2010-2014 Telah diterbitkan Permenhub No.PM 85 Tahun 2010 terdiri dari 9 IKU Pada tahun 2012 IKU direvisi sesuai Permenhub No.PM 68 Tahun 2012 terdiri dari 21 IKU Berlaku 2012-2014 Berlaku 2010-2011Berlaku 2010-2011
  • 45. INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2010 1 Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal 1) Penurunan Jumlah kejadian kecelakaan transportasi skala nasional Tersedianya perlengkapan keselamatan jalan untuk mengurangi kecelakaan transportasi darat Set 3 Laporan penelitian dan penyidikan kecelakaan kereta api dan rekomendasi tindak lanjut untuk mengurangi tingkat kecelakaan Laporan 81 Terpenuhinya jumlah kecukupan dan keandalan dari pembangunan Ramsu, Mensu dan Ramtun dalam rangka peningkatan keselamatan tranportasi laut Unit 8 Tingkat Kejadian kecelakaan transportasi udara Injured/ 1 juta pnp 0,27 2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah 2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana dan lintas pelayanan keperintisan/subsidi pelayanan kelas ekonomi Terpenuhinya lokasi keperintisan yang dapat menjadi rute komersial dan meningkatkan perekonomian Lokasi 22 Berfungsinya kereta KMP3 dan K3 untuk pengangkutan penumpang kelas ekonomi Unit 27 Terpenuhinya pelayanan transportasi laut pada wilayah terpencil /tertinggal/ perbatasan Trayek 60 Terselenggaranya unit kapal perintis yang siap operasi untuk memenuhi pelayanan pada wilayah terpencil /tertinggal/ perbatasan Unit 7 Terselenggaranya rute pelayanan perintis transportasi udara. Rute 118 Terselenggaranya bandara yang terhubungi rute komersil dan perintis. Bandara 149 Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
  • 46. NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2010 3 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana trasnportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur trasnportasi 3) Jumlah lokasi prasarana transportasi yang dibangun, direhabilitasi dan ditingkatkan fungsinya Jumlah Implementasi teknologi Lalu Lintas Angkutan Jalan Lokasi 24 Terpenuhinya prasarana transportasi darat ASDP dipulihkan fungsinya untuk melayani angkutan penyeberangan dengan baik Lokasi 21 Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Tubuh Jalan dalam rangka peningkatan pelayanan infrastruktur kereta api Km'sp 31,48 Terpenuhinya peningkatan kapasitas prasarana pelabuhan laut yang baru dibangun dalam rangka pelayanan transportasi laut Lokasi 28 Tersedianya bandar udara dengan kapasitas sesuai kebutuhan jaringan dan kategori. Bandara 92 4 Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi 5) Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungan dengan Nilai B Nilai B Tersedianya Peraturan Menteri Perhubungan berkaitan dengan IKU Kementerian Perhubungan yang disampaikan kepada unit terkait Dokumen 5 6) Laporan Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dokumen WTP 7) Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang perhubungan yang ditetapkan Unit 16 8) Jumlah SDM di bidang perhubungan yang mengikuti/lulus diklat, serta memiliki sertifikat manajemen dan teknis di bidangnya Tercapainya standar kecakapan kompetensi SDM awak sarana (Masinis dan Ass Masinis) Sertifikat 3.776 Terpenuhinya SDM Ditjen Perhubungan Udara memiliki kompetensi tertentu Orang 15 Terpenuhinya lulusan Diklat bidang transportasi mempunyai kompetensi tinggi dan berstandar internasional, profesional serta didukung fisik jasmani yang prima Orang 120.613 5 Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim 9) Jumlah Sarana dan Prasarana transportasi Yang memenuhi sertifikat kelaikan Terlaksananya hasil uji tipe kendaraan bermotor untuk item tertentu setara dengan regulasi internasional Unit 1 Terwujudnya standar kelaikan sarana perkeretaapian Sertifikat 279 Studi Rencana Aksi Nasional (RAN) Antisipasi Sektor Transportasi Menghadapi Climate Change Dokumen 2 INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010 Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
  • 47. INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2011 1 Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal 1) Penurunan Jumlah kejadian kecelakaan transportasi skala nasional Jumlah Fasilitas Unit Pengujian Kendaraan Bermotor, Peralatan Pendukung Kendaraan Ramah Lingkungan Unit 2 Jumlah lokasi peningkatan fungsi prasarana transportasi SDP melalui nyediaan fasilitas keamanan dan keselamatan pelayaran di pelabuhan Lokasi 68 Penilitian dan penyidikan kecelakaan KA Lap 1 Terpenuhinya Tingkat kecukupan dan keandalan sarana dan prasarana, pengaturan dan sistem prosedur, melalui Pemb. baru / lanjutan Mensu/Ramsu/Ramtun Unit 12 Jumlah fasilitas navigasi penerbangan yang dibangun dan direhabilitasi. Paket/ Unit /Set 182 2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah 2) Peningkatan jumlah sarana, prasarana dan lintas pelayanan keperintisan/subsidi pelayanan kelas ekonomi Jumlah lintas keperintisan SDP yang menjangkau kawasan tertinggal, kawasan terpencil dan kawasan perbatasan Lintas 272 Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi Panjang Jalur Kereta Api Km 239.08 Jumlah Trayek angkutan laut perintis Trayek 61 Jumlah bandara yang terhubungi rute komersil dan perintis. Bandara 159 3 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana trasnportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur trasnportasi 3) Jumlah lokasi prasarana transportasi yang dibangun, direhabilitasi dan ditingkatkan fungsinya Jumlah lokasi/terminal transportasi jalan yang siap operasi Lokasi 17 Jumlah lokasi simpul/pelabuhan SDP yang siap operasi Lokasi 72 Jumlah bandar udara yang dikembangkan dan direhabilitasi. Bandara 150 4) Jumlah pengadaan dan rehabilitasi sarana transportasi Tingkat penyediaan sarana transportasi jalan Unit 128 Docking/Rehab Kapal Kapal 11 Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
  • 48. NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2011 4 Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi 5) Tersusunnya LAKIP Kementerian Perhubungan dengan Nilai B Nilai B 6) Laporan Keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dokumen WTP 7) Jumlah Peraturan Perundang-undangan di bidang perhubungan yang ditetapkan Unit 21 8) Jumlah SDM di bidang perhubungan yang mengikuti/lulus diklat, serta memiliki sertifikat manajemen dan teknis di bidangnya Peningkatan kompetensi dan Pengadaan sertifikasi SDM perkeretaapian Org 150 Jumlah rapat dan sosialisasi, Jumlah evaluasi dan pelaporan, Jumlah pengawasan, Jumlah sistem prosedur dan teknis, jumlah sertifikasi dan diklat dan Jumlah sarana penunjang teknis.di Ditjen Perhubungan Udara Paket 451 5 Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim 9) Jumlah Sarana dan Prasarana transportasi Yang memenuhi sertifikat kelaikan Jumlah Fasilitas Unit Pengujian Kendaraan Bermotor, Peralatan Pendukung Kendaraan Ramah Lingkungan dan Fasilitas Penunjang Unit 2 INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 Contoh : Uraian IKU per masing-masing sektor
  • 49. Indikator Kinerja Utama NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Tahun 2015- 2019 1 Meningkatnya keselamatan, keamanan dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) 1) Jumlah kejadian kecelakaan transportasi nasional yang disebabkan oleh faktor yang terkait dengan kewenangan Kementerian Perhubungan kejadian/ tahun 5,233 5,029 4,834 ? 2 Jumlah gangguan keamanan pada sektor transportasi oleh faktor yang terkait dengan kewenangan Kementerian Perhubungan kejadian/ tahun 9 8 7 ? 3) Rata-rata Prosentase pencapaian On-Time Performance (OTP) sektor transportasi (selain Transportasi Darat) % 71.73 86.28 87.60 ? 4) Jumlah sarana transportasi yang sudah tersertifikasi unit 5,225 5,010 5,304 ? 5) Jumlah prasarana transportasi yang sudah tersertifikasi Unit 32 30 62 ? 2 Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengemb. konektivitas antar wilayah 6) Jumlah lintas pelayanan angkutan perintis dan subsidi lintas 564 639 679 ? 3 Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi 7) Kontribusi sektor transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional % 3.4 3.5 3.6 ? 8) Total produksi angkutan penumpang penumpang/tahun 840,803,197 934,259,680 1,030,057,625 ? 9) Total produksi angkutan barang ton/tahun 452,122,699 484,150,971 518,902,538 ?
  • 50. NO SASARAN PERHUBUNGAN URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015-2019 4 Meningkatkan peran Pemda, BUMN, swasta, dan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur sektor transportasi sebagai upaya meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan transportasi 10) Jumlah infrastruktur transportasi yang siap ditawarkan melalui Kerjasama Pemerintah Swasta Jumlah proyek yang siap ditawarkan melalui skema KPS 2 2 2 ? 5 Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi 11) Nilai AKIP Kementerian Perhubungan nilai CC B B ? 12) Opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Perhubungan Opini WTP WTP WTP ? 13) Nilai aset negara yang berhasil diinventarisasi sesuai kaidah pengelolaan BMN Rp Trilliun 124.77 134.03 143.54 ? 14) Jumlah SDM operator prasarana dan sarana transportasi yang telah memiliki sertifikat Orang 56.396 65.433 71.425 ? 15) Jumlah SDM fungsional teknis Kementerian Perhubungan Orang 6,168 6,613 6,907 ? 16) Jumlah lulusan diklat SDM Transportasi Darat, Laut, Udara, Perkeretaapian dan Aparatur yang prima, profesional dan beretika yang dihasilkan setiap tahun yang sesuai standar kompetensi/kelulusan Orang 163,533 177,725 192,575 ? 17) Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor transportasi yang ditetapkan Peraturan 55 85 85 ? 6 Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim 18) Jumlah konsumsi energi tak terbarukan dari sektor transportasi nasional juta liter/tahun 51,372.90 51,659.10 51,849.90 ? 19) Jumlah emisi gas buang dari sektor transportasi nasional juta ton/th 120.20 120.90 121.20 ? 20) Jumlah penerapan teknologi ramah lingkungan pada sarana dan prasarana transportasi lokasi (unit) 4,884 5,413 6,074 ? 21) Jumlah lokasi simpul transportasi yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan lokasi 53 67 89 ? Indikator Kinerja Utama
  • 51. 51 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Raker I Penyusunan RPJMN 2015-2019 Background study RPJMN 2015-2019 a. Draft Awal Background study b. Hasil Background study 3 Evaluasi RPJMN Penyusunan Konsep Rancangan Teknokratik RPJMN a. Konsultasi Publik b. Rapim Penetapan Konsep Ranc. Teknokratik c. Hasil Konsep Rancangan Teknokratik 5 Sosialisasi Pedoman Penyusunan RPJMN Penyusunan Rancangan Teknokratik Renstra K/L a. Kick of Penyusunan Renstra K/L b. Sosialisasi Pedoman Penyusunan Renstra K/L 7 Sosialisasi Konsep Rancangan Teknokratik RPJMN Kepada masyarakat dan penjaringan aspirasi masyarakat Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN a. Koordinasi Rancangan Teknokratik RPJMN dengan Rancangan Teknokratik Renstra K/L b. Rapim Rancangan Teknokratik RPJMN c. Penetapan Rancangan Teknokratik RPJMN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 9 Pelantikan Presiden 10 Penyusunan Rancangan Awal RPJMN 11 Penyusunan Rancangan Renstra K/L 12 Sidang Kabinet Rancangan Awal RPJMN 13 Penetapan Rancangan Awal RPJMN 14 Sosialisasi Rancangan awal RPJMN ke K/L 15 Konsultasi Publik 16 Penyusunan Rancangan RPJMN 17 Trilateral Meeting 18 Musrenbang Jangka Menengah Nasional 19 Penyusunan Rancangan Akhir RPJMN 20 Sidang Kabinet Rancangan Akhir RPJMN 21 Penetapan RPJMN 2015-2019 22 Sosialisasi RPJMN ke K/L dan Pemda 23 Proses Penyesuaian Renstra K/L dengan RPJMN 24 Bilateral Meeting Penyesuaian Renstra K/L 2015-2019 dengan RPJMN 2015-2019 25 Proses Penyesuaian RPJMD dengan RPJMN 26 Bilateral Meeting Penyesuaian RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 Novem Maret April 2013 Septem 4 Desemb 2014 JADWAL PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019 Agustus 2014 8 Oktober 2 Juli 2015 Agustus Septem Oktober Novem Mei Juni Desemb Januari Maret 6 Januari Februar Februar No. Kegiatan/bulan Kegiatan/bulanNo. Agustus