20120302152555.jany agustin on introduction road safety workshop mataram 30jan12
1. Pengantar
Keselamatan di Lokasi Pekerjaan Jalan
Menciptakan Lokasi Pekerjaan Jalan yang lebih Berkeselamatan
Mataram, 30-31 Januari 2012
2. ASPEK LEGAL
KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN
UU No. 22/2009
Penyelenggara Jalan dalam melaksanakan preservasi jalan dan/atau
peningkatan kapasitas jalan wajib menjaga keamanan, keselamatan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 23.
Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu
lintas dan angkutan jalan - Pasal 203.
Pengawasan terhadap pelaksanaan program keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan, meliputi: audit, inspeksi, dan pengamatan dan
pemantauan. Audit bidang keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan dilaksanakan oleh auditor independen yang ditentukan oleh
pembina lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 206.
2
3. LEGAL ASPEK
KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN
PP No. 34/2006
Penyelenggara Jalan wajib menjaga kelancaran dan
keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan
- Pasal 93.
Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus memperhatikan
keselamatan pengguna jalan dengan penempatan
perlengkapan jalan secara jelas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan - Pasal 98.
3
4. Keselamatan Pekerjaan Jalan
Pekerjaan jalan selalu ada: jalan baru, pelebaran jalan,
peningkatan jalan, pemeliharaan jalan.
Pekerjaan jalan hampir selalu berdekatan dengan lalu lintas yang
bergerak, bahkan untuk jalan baru, yang akhirnya akan bergabung
dengan jalan eksisting di ujung-ujungnya.
Pekerjaan jalan dapat menyebabkan gangguan lalu lintas,
kemacetan, tundaan/delay, frustasi, dan terlebih dapat
menyebabkan tabrakan – mencederai atau membunuh pengguna
jalan dan/atau pekerja jalan.
Keselamatan jalan di lokasi pekerjaan jalan sering diabaikan.
Manajemen keselamatan di lokasi pekerjaan jalan menjadi tanggung
jawab yang penting dari pemilik kegiatan (satker/PPK?).
5.
6. Keselamatan Pekerjaan Jalan
Lokasi pekerjaan jalan seringkali identik dengan „kejutan
tersembunyi‟, permukaan jalan tidak rata, berdebu, berlumpur,
kurang atau malah tidak ada rambu peringatan, sedikit petunjuk,
jebakan yang membahayakan.
Sudah waktunya memperbaiki situasi ini.
Tetapi perlu dedikasi semua yang bertanggung jawab terhadap
proyek: kontraktor, konsultan dan satker/PPK.
Tidak ada data kecelakaan khusus di lokasi pekerjaan jalan, namun
diyakini angkanya cukup substansial.
7. Keselamatan Pekerjaan Jalan:
• Keselamatan pekerjaan jalan adalah ketentuan tentang
rambu, pagar keselamatan, delineasi dan perangkat fisik
keselamatan lainnya untuk memastikan risiko pengguna dan
pekerja jalan di lokasi pekerjaan jalan sekecil mungkin.
• Manajemen lalu lintas pada lokasi pekerjaan jalan seringkali
memerlukan standar keselamatan yang lebih tinggi dari
jalan eksisting. Contoh: penutupan lajur, penyempitan lajur,
tikungan tajam, perubahan geometrik mendadak – harus
didesain berdasar kecepatan, peringatan dini dan delineasi
untuk memberikan peringatan dan petunjuk yang jelas.
• Rambu dan perangkat yang digunakan pada lokasi
pekerjaan jalan sangat penting sebagai alat komunikasi
kepada pengguna jalan.
8. Lokasi Pekerjaan Jalan:
Lokasi berbahaya utk Pekerja jalan dan Pengguna jalan
• Tidak cukup visibilitas awal untuk rambu peringatan dini pertama
• Di daerah perkotaan, rambu tersembunyi oleh kendaraan yg
diparkir.
• Di daerah pedesaan, tidak ada rambu-rambu dini - kadang-
kadang tersembunyi oleh rumput, pohon
• Penggunaan rambu ilegal (tidak resmi)
• Penggunaan blok beton sebagai delineasi
• Rambu tumbang
• Sedikit/tidak menggunakan rambu batas kecepatan
• Kurangnya perambuan untuk jalan lokal
• Kurangnya peringatan dengan lampu (berkedip) untuk peralatan
pekerjaan.
9. • Kurangnya kerucut lalu lintas, dan sering tidak ada taper.
• Taper terlalu pendek.
• Penggunaan drum cat putih 44 galon diisi dengan beton.
• Aktifitas galian terlalu dekat (tak dipisahkan) dari lalu
lintas.
• Sedikit atau tidak ada delineasi pada areal galian.
• Pekerja tidak mengenakan pakaian dengan visibilitas
tinggi.
• Tidak benarnya pagar keselamatan untuk keselamatan
pekerja.
• Tidak ada pagar keselamatan untuk pejalan kaki.
10.
11.
12. Peran Ahli Teknik
Kesalahan manusia yang dilakukan oleh pengemudi/pengendara
sebenarnya banyak disebabkan oleh ketidak-cermatan ahli jalan.
Contoh: tanda peringatan tidak dipasang di tempat yang
seharusnya, pekerjaan jalan “muncul” begitu saja tanpa manajemen
lalu lintas, suatu segmen jalan baru beton berhenti tanpa peringatan
atau delineasi yang menyebabkan pengemudi/pengendara waktu
malam terkejut saat jatuh kembali ke permukaan jalan lama dengan
kecepatan tinggi.
Ahli jalan dapat meningkatkan keselamatan di lokasi pekerjaan jalan
– dengan menempatkan diri sebagai pemakai jalan dan memikirkan
kebutuhannya.
Ahli jalan yang peduli akan keselamatan jalan – juga terhadap
keselamatan pekerja di lokasi pekerjaan jalan, akan mengambil
langkah-langkah menyediakan rambu yang jelas, dengan delineasi
yang tepat dan pembatasan kecepatan yang jelas. Tidak sulit dan
dapat dilakukan dengan biaya kecil.
13. Peran Ahli Teknik
Ahli teknik, dengan biaya rendah dapat mengupayakan
perancangan, konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian
lokasi pekerjaan jalan yang lebih berkeselamatan.
Pemilik proyek, satker/PPK mempunyai tanggung jawab
menciptakan lingkungan kerja yang berkeselamatan untuk
para pekerjanya. Pemilik proyek juga bertanggung jawab
atas keselamatan siapapun yang bergerak melalui atau
mengitari area kerja di bawah kendalinya.
Sehingga pemilik proyek perlu memastikan, pelatihan yang
memadai bagi para pengawas dan pekerja, selain juga
menyediakan peralatan, pakaian pelindung dan sumber
daya yang memungkinkan bekerja dengan
berkeselamatan dan meminimalkan risiko.
14.
15. DOKUMEN KONTRAK
Contract Agreement and Addenda
Letter of Acceptance
Letter of Bid (Bid Submission
Sheet)
Particular Condition
General Condition
Specification
Drawings
Priced of Bill of Quantities.
16. SAFETY DALAM KONTRAK PEKERJAAN JALAN
GENERAL CONDITION:
Clause 4.8: Safety Procedures
GENERAL SPECIFICATION:
Section 1.2: Mobilization (PCM)
Section 1.8: Traffic Mgt and Safety
Section 10.1: Routine Maintenance of .......
Road Furniture, .......
DRAWINGS:
BILL OF QUANTITIES:
17.
18. General Conditions
4.8 Safety Procedures
Kontraktor harus:
a) Memenuhi ketentuan keselamatan.
b) Menjaga keselamatan semua orang yang berhak ada di
lapangan pekerjaan.
c) Menyediakan pagar, penerangan, penjagaan dan
pengawasan pekerjan sampai selesai dan sampai
penyerahan.
d) Menyediakan fasilitas sementara (jalan, lajur pejalan kaki,
penjaga dan pagar) apabila diperlukan, dalam
melaksanakan pekerjaan.
19. General Specifications ...... DIVISION 1
GENERAL
SECTION 1.2 MOBILIZATION
Agenda Pre-construction Meeting (PCM) antara lain:
Contractor’s Work Plan, termasuk:
Traffic Management and Safety Plan
20. General Specifications ...... DIVISION 1 general
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.1.1 Description
Kontraktor harus:
a) Melakukan manajemen lalu lintas untuk mengendalikan dan
melindungi pekerja (kontaktor dan konsultan) dan pengguna
jalan, yang melewati areal konstruksi, termasuk lokasi
sumber material dan jalur pengangkutannya, sesuai dengan
spek ini dan rencana manajemen lalu lintas atau yang
ditentukan oleh Engineer.
b) Melengkapi, memasang dan memelihara rambu, pagar, dsb
dan menyediakan per-bendera-an dan lainnya untuk
mengarahkan lalu lintas melalui daerah kerja konstrtuksi.
Pengendalian lalu lintas harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan dan pengaturan yang berlaku.
c) Semua peralatan pengendalian lalu lintas yang dipakai dan
dipasang oleh kontraktor harus dikaji pemenuhannya oleh
Engineer .
21. General Specifications ...... DIVISION 1
GENERAL
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.2.1 Work Sequence and Traffic Management Plan
Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus menyusun dan
menyerahkan kepada Engineer, Rencana Manajemen dan Keselamatan
Lalu Lintas (RMKL).
RMKL harus didasarkan pada analisis mikro dan makro lalu lintas dan
tidak hanya fokus pada areal pekerjaan konstruksi.
RMKL harus selalu diperbaharui berdasarkan kondisi lapangan dan
pengalaman.
RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan alat dan peralatan
untuk pedestrian dan kendaraan non mesin apabila ada di sekitar lokasi
pekerjaan.
22. General Specifications ...... DIVISION 1
GENERAL
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.2.3 Implementation of Traffic Management and Safety Works
Setiap waktu, Engineer memeriksa apakah pengendalian lalu lintas
yang aman dilaksanakan sesuai rencana, engineer dapat membatasi
operasi/kegiatan kontraktor apabila tidak memenuhi, sampai diperbaiki.
Engineer dapat menunda/menstop seluruh kegiatan sampai dipenuhi.
Dalam kasus keselamatan publik dan pekerja, yang serius dan dengan
sengaja kontraktor mengabaikan, Engineer dapat mengambil tindakan
untuk perbaikan dan membebankan biayanya kepada kontraktor.
Semua personel paling sedikit berumur 18 tahun dan memakai rompi
reflektif, sepatu boot dan helm setiap waktu dalam jam kerja.
Kegiatan malam hari harus menggunakan penerangan dan/atau sistem
reflektif yang disetujui oleh engineer.
23. General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.2.5 Maintenance of Temporary Traffic Signs
Kontraktor harus menyediakan personel untuk mengawasi
pengendalian lalu lintas secara kontinyu siang dan malam dan
mengambil tindakan apabila ada kerusakan fasilitas pengendalian
lalu lintas, baik akibat vandalisme atau akibat kecelakaan lalu lintas.
1.8.2.14 Additional Traffic Signs
Atas permintaan Engineer, kontraktor harus menyediakan tambahan
rambu atau fasilitas penanganan lalu lintas, yang memenuhi spek
Engineer dan harus disediakan dalam 48 jam serta dipasang dan
dipelihara sampai pekerjaan selesai.
24. General Specifications ...... DIVISION 1
GENERAL
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.6.2 Basis of Payment
....... Engineer dapat memerintahkan kontraktor untuk
menyediakan tambahan peralatan apabila diperlukan, tanpa
mengubah biaya lump sum untuk manajemen lalu lintas dan
keselamatan (Traffic Management and Safety).
Apabila jumlahnya tidak tertera dalam daftar biaya (Bill of
Quantities), tidak ada pembayaran terpisah untuk section
manajemen dan keselamatan lalu lintas ini.
Apabila kontraktor gagal melaksanakan manajemen lalu lintas
dan keselamatan seperti dalam section ini, kontraktor akan
dibebani biaya pelaksanaan manajemen dan keselamatan lalu
lintas yang dilaksanakan oleh Engineer atau pihak lain atas
perintah Engineer.
25. General Specifications ......
DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK
SECTION 10.1 ROUTINE MAINTENANCE OF PAVEMENT, SHOULDER,
DRAINAGE, ROAD FURNITURE AND BRIDGES
10.1.5 Routine Maintenance of Road Furniture
10.1.5.1 Kontraktor harus mengecat ulang setiap rambu eksisting
yang sudah pudar dan mengecat ulang huruf pada rambu tersebut
apabila tidak jelas.
10.1.5.2 Kontraktor harus juga melakukan perbaikan terhadap
kerusakan rambu, bagian pagar pengaman (guardrail) yang
panjangnya kurang dari 10 m, dengan alasan apapun, patok
pengaman, patok km, dan perlengkapan jalan lainnya, sesuai
perintah Engineer.
26. General Specifications ......
DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK
SECTION 10.1 ROUTINE MAINTENANCE OF PAVEMENT, SHOULDER,
DRAINAGE, ROAD FURNITURE AND BRIDGES
10.1.7 Measurement and Payment
10.1.7.1 Measurement for Payment
(a)Semua pekerjaan pemeliharaan rutin yang ditetapkan oleh Engineer,
akan dibayar berdasarkan konfirmasi tertulis dari Engineer bahwa
kondisi pelayanan permukaan jalan, bahu, drainase, perlengkapan
jalan dan jembatan telah dipelihara dengan baik sesuai dengan
ketentuan dalam section ini.
(b)For areas in which the Engineer has directed that the scope of work is
greater than the limits for routine maintenance works define in Article
10.1.1, the works performed will be classified as reinstatement works
and will not therefore be paid under this Section of the Specifications.
Measurement and payment for such work shall be made on the basis
of the quantities of materials actually used in the work, as provided
for under Division 8 of these Specifications.
27. General Specifications ......
DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK
SECTION 10.2 MAINTENANCE OF ADJACENT ROAD AND BRIDGES
10.2.1.1 Description
Semua jalan dan jembatan eksisting yang berdekatan dan yang menuju
lokasi pekerjaanI dan dilewati oleh peralatan kontraktor, harus tetap terbuka
untuk lalu lintas dan dipelihara dalam kondisi aman dan dapat digunakan.
Dalam keadaan tertentu, struktur bangunan eksisting perlu diperkuat dan
jembatan/timbunan sementara perlu dibuat untuk menyediakan transportasi
peralatan kontraktor, dari dan ke lokasi pekerjaan.
10.2.2 Maintenance of Adjacent Road and Bridges Used by the Contractor
Jembatan dan jalan umum eksisting yang berdekatan dengan proyek dan
digunakan oleh kontraktor untuk operasi pengangkutan, termasuk jembatan
eksisting yang diperkuat oleh kontraktor, jembatan sementara yang dibangun
oleh kontraktor dan jalan akses ke kuari yang digunakan oleh kendaraan
berat kontraktor, harus sepenuhnya dipelihara oleh kontraktor dengan
biayanya sendiri selama pekerjaan dan harus ditinggalkan dalam kondisi tidak
lebih buruk dari sebelum kontraktor mulai pekerjaan. Jembatan sementara
yang dibangun oleh kontraktor dalam memenuhi section ini tidak boleh
dibongkar oleh kontraktor pada saat selesai pekerjaan, kecuali diperintahkan
oleh Engineer.
28. General Specifications ......
DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK
SECTION 10.2 MAINTENANCE OF ADJACENT ROAD AND
BRIDGES
10.2.3.1 Existing Temporary Road Works and Traffic
Control
Semua pekerjaan jalan sementara dan pemasangan
pengendalian lalu lintas yang disediakan oleh kontraktor pada
jalan-jalan yang berdekatan/menuju lokasi pekerjaan harus
setiap waktu selama pekerjaan, dipelihara dalam kondisi
aman, dapat digunakan dan memenuhi/memuaskan Engineer,
agar menjamin keselamatan lalu lintas dan masyarakat yang
menggunakan jalan. Ketentuan pengendalian lalu lintas harus
sesuai dengan ketentuan pada Section 1.8 Maintenance of
Traffic Flow.
10.2.4 Basis of Payment
Tidak ada pembayaran tersendiri untuk kegiatan ini.