Dokumen tersebut membahas tentang sosiologi dan komunikasi sosiologi. Secara ringkas, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan sosial, struktur sosial, dan perubahan sosial. Komunikasi sosiologi mempelajari komunikasi dalam konteks sosiologis seperti interaksi sosial, struktur sosial, dan tatanan sosial. Komunikasi dipengaruhi oleh konteks sosial seperti hubungan antar individu.
1. SOSIOLOGI , KOMUNIKASI, SOSIOLOGI KOMUNIKASI
OLEH :AGUS BANDONO#
I. SOSIOLOGI :
ETIMOLOGIS
SOSIOLOGI BERASAL DARI KATA SOCIUS YANG BERARTI “TEMAN” , dan
LOGOS YANG BERARTI PIKIRAN, atau ILMU.
SOSIOLOGI : .ILMU YANG MEMPELAJARI HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL.
Kata Sosial mengandung banyak arti : lingkungan manusia yang turut memberi
pengaruh
pada kita;
TERMINOLOGIS
1. Menurut SELO SUMARDJAN DAN SULAEMAN SUMARDI : sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari struktur social , proses social, dan perubahan social.
2. Menurut OGBURN DAN NOMKOFF : sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi social dan organisasi social.
3. AUGUST COMTE : sosiologi adalah ilmu yang mempelajari statika dan dinamika
social;
4. WEBER : sosiologi adalah ilmu yang berusaha menafsirkan dan memahami tindakan
social serta antara hubungan social untuk sampai pada penjelasan kausal;
5.. EMILE DURKHEIM : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta social;
6.. NINA WINANGSIH SYAM : SOSIOLOGI adalah ilmu yang membahas
tatanan/susunan social.
Ada 3 tipe dasar tatanan social:
a. Tatanan kata-kata dan gagasan, yang meruapakan BUDAYA yang kita gunakan
untuk saling memahami dinatara kita;
b. Susunan hubungan social sebagai STRUKTUR SOSIAL
c. Susunana masyarakat di lingkungan fisik yang disebut EKOLOGI
KARAKTERISTIK SOSIOLOGI
1. adalah bagian dari ilmu social yang meneliti gejala-gejala social/masyarakat;
2. bukan disiplin yang normative; tetapi suatu disiplin yang kategoris; mempelajari
yang terjadi dewasa ini (bukan yang seharusnya terjadi)
3. merupakan IP murni bukan ilmu terapan;
4. ilmu pengetahuan yang relative abstrak; bukan IP yang konkrit. Yang diteliti
adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat tetapi bukan wujudnya
yang konkrit
5. bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola-pola mumum; meneliti dan
mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip dari interaksi antar manusia , sifat
hakekat, bentuk dan isi struktur masyarakat
6. ilmu yang empiris rasional sesuai dengan metode yang digunakan;
II. INTERAKSI SOSIAL dan KOMUNIKASI
MANUSIA sebagai homo erectus (makhluk berdiri tegak), homo sapiens (manusia
berpikir), homo volens ( manusia berkeinginan), homo ludens ( manusia bermain)
2. homo socius (makhluk social). Manusia sebagai makhluk biologis sekaligus sebagai
mahluk social (monodualisme), maka kebutuhan akan orang lain adalah sebuah
keniscayaan. Dengan demikian interaksi social juga merupakan keniscayaan.
Bentuk-bentuk interaksi social diantaranya adalah Kontak dan KOMUNIKASI. Interaksi
merupakan proses dan tempat makna , peran, peraturan serta nilai budaya yang
dijalankan.
Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi social. Sebagai makhluk social, manusia
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Komunikasi adalah pernyataan
eksistensi diri dalam lingkungan sosialnya, dalam kelompoknya.
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social setidak2nya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri , untuk
kelnagsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari ketegangan, memupuk
hubungan dengan orang lain.
Charles Herbert Mead mengatakan bahwa setiap manusia mengembangkan konsep
dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat
komunikasi . Jadi kita mengenal diri kita melalui orang lain yang menjadi cermin yang
memantulkan bayangan kita. “Diri” dipandang sebagai konsep spesifik budaya atau
etnik.
Dari uraian ini maka sosiologi komunikasi adalah membahas komunikasi dalam
konteks sosiologis (bisa dalam konteks hubungan/interaksi social, struktur social, atau
tatanan social tertentu) untuk mencapai tujuan-tujuan kelompok atau . Faktor sosiologis
tertentu mempengaruhi proses komunikasi.
KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL
Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya
Kebutuhan berinteraksi dengan manusia lainnya. setiap perilaku manusia memiliki
potensi komunikasi. Oleh karena itu, kita tidak bisa tidak mesti berkomunikasi. Setiap
perilaku yang dapat diartikan/dimaknai adalah pesan.
Implikasinya adalah :
1. baik perilaku verbal (misalnya, berbicara atau menulis) maupun non- verbal
(missal, membungkuk, berdehem, mengacungkan tangan, bertepuk tangan )
dapat berfungsi sebagai pesan;
2. perilaku komunikasi bisa disadari atau tidak disadari (menggigit jari, mengunyah
permen karet, menyesuaikan letak kacamata)
3. perilaku komunikasi bisa sengaja atau tidak sengaja .
Komunikasi dengan demikian adalah sebagai seluruh perilaku manusia yang diberikan
arti/ makna padanya. Perilaku di sini juga meliputi segala sesuatu sebagai rekaman
atau akibat yang yang ditimbulkan dari tindakan-tindakan kita.
Unsur-unsur komunikasi:
1. sumber
2. encoding (penyandian oleh sumber)
3. pesan
4. saluran
5. penerima (receiver, audiens)
6. decoding (penyandian balik oleh receiver)
7. respons
8. umpan balik
Di samping unsur-unsur tersebut, , bila kita memikirkan komunikasi sebagai suatu
proses, ada beberapa karakteristik bagaimana sesungguhnya komunikasi berlangsung:
3. 1. komunikasi itu dinamis
2. komunikasi interaktif
3. komunikasi itu irreversible
4. komunikasi itu berlangsung dalam konteks fisik dan konteks social.
( komunikasi gak pernah berlangsung dlm ruang kosong)
KONTEKS SOSIAL menetukan hubungan social antara sumber dan penerima.
Perbedaan posisi, ( atasan-bawahan, orangtua- anak, guru-murid, dokter-pasien, hakim-
terdakwa) dan atau perbedaan struktur social (kaya-miskin, professor-awam)
mempengaruhi proses social. Bagaimanapun konteks social tersebut akan
mempengaruhi komunikasi. Bahasa yang digunakan, penghormatan seseorang, waktu,
suasana hati, siapa berbicara dengan siapa, derajat kegugupan atau kepercayaan diri,
semuanya itu merupakan bagian kecil dari aspek-aspek komunikasi yang dipengaruhi
oleh konteks social.
Komunikasi kelompok
Kelompok adalah sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi, biasanya tatap
muka dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu.
BURGOON AND RUFFNERR memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi
tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang
dikehendaki seperi berbagai informasi, pemeliharaan diri, atau pemecahan masalah
sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya
dengan akurat.
Karakteristik Komunikasi kelompok: Norma dan peran .
Norma adalah persetujuan dan perjanjian tetang bagaimana orang-orang dalam suatu
kelompok berperilaku satu sama lainnya. Ada 3 norma dalam kelompok : norma social,
norma procedural, dan tugas.
TABEL NORMA-NORMA YANG DIHARAPKAN
DALAM SUATU KELOMPOK
SOSIAL PROSEDURAL TUGAS
Mendiskusikan persoalan Memperkenalkan para Mengkritik ide, bukan
yang tidak kontroversial anggota kelompok orangnya
Menceritakan gurauan yang Membuat agenda Mendukung gagasan yang
lucu pertemuan terbaik
Menceritakan kebenaran Duduk saling bertatap Memeliki kepedulian untuk
yang tidak dapat dibantah muka pemecahan masalah
Jangan merokok (kalau Memantapkan tujuan Berbagi beban pekerjaan
dimungkinkan) kelompok
Jangan dating terlambat Jangan meninggalkan Jangan memaksakan
pertemuan tanpa sebab gagasan kita dalam
kelompok
Tidak hadir tanpa alasan Jangan memonopoli Jangan berkata kasar jika
yang jelas percakapan tidak setuju.
PERAN adalah pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok. Ada
2 fungsi ari peran dalam suatu kelompok, yaitu fungsi tugas dan gungsi pemeliharaan.
4. TABEL PERAN FUNGSIONAL DARI ANGGOTA KELOMPOK
FUNGSI TUGAS FUNGSI PEMELIHARAAN
4. Pemberi Informasi 1. Pendorong Partisipasi
5. Pemberi pendapat 2. Penyelaras
6. Pencari informasi 3. Penurun Ketegangan
7. Pemberi aturan 4. Penengah persoalan pribadi
5. POLA KOMUNIKASI KELOMPOK
Dalam ”KITA DAN KAMI ”
KEBERSAMAAN KAMI Akibat KITA Hasil
Hubungan Dibangun atas pengalaman Kebersamaan selalu dlm Dibangun atas dasar Kebebasan & Tanggung
dimana yang lain tidak potensi konflik ( 27 ) kesalingan tidak mengarah jawab: Eksistensinya jadi
masuk didalam ke komunikasi manipulatif bermakna lewat dialog dgn
kebersamaan yang lain (34)
Yang lain: Mitra yang
membantu kebersamaan
tulus & saling membantu
melampaui konflik
kepentingan (32)
Liyan Selalu ada penafikan Kehadiran pihak luar aku- Tidak terjadi pengobyekan
( The Others ) terhadap yang lain yang kamu menyatukan terhadap yang lain
dialami sbg pihak ketiga Tiadanya pihak Terjadi saling mendukung
Jadi selalu butuh diperluas luar→eksisitensi ‘Kami’ tdk yang memungkinkan
pada pengalaman perlu (27) aktualitas diri setiap individu
kehadiran yang lain entah yang membenturkannya (24)
scr fisik atau psikologis.
Subyektivitas Tidak mempedulikan Dlm kebersamaan tetap
subyektivitas dari konstituen dihormati masing-masing
yang membentuknya subyektivitas (24)
Aktualisasi Diri Sulit terjadi karena individu Faktor ketakutan terhadap Dimungkinkan terjadinya Bebas aktualisasi diri
ditempatkan dlm situasi pihak luar: dari kehadiran aktualisasi diri (24) secara otentik,menerima
kebersamaan sbg obyek yg tidak dekat tapi tdk tanggung jawab untuk
Setiap individu mereduksi sama sekali asing (23) memungkinkan yang lain
individualitasnya untuk aktualisasi diri (34)
mempertahankan solidaritas
(22)
Ini dlm upaya memosisikan
‘Kami’ berhadapan dgn
yang dari luar
Kualitas solidaritas
6. KEBERSAMAAN KAMI AKIBAT KITA HASIL
Identitas Dunia aku-engkau Othering: Individu tdk dipaksa dlm Kepribadian otentik
adalah anonim Alienasi diri anonym tapi
Solidaritas massif Depersonalisasi (27) menemukan diri
melahirkan eksistensi difasilitasi untuk menjadi
anonym karena otentik (24)
kehadiran pihak ketiga
yang mengobyektivir Afirmasi diri
(24) Afirmasi diri mengacu
Makna Soliter : mengingkari ke ‘keberanuian untuk
kebersamaan Asylum untuk melarikan tanggung jawabvnya, Kebebsan dan tanggung menjadi bagian’
diri dari situasi dirinya, mencari pelarian jawab yang mengarah kebersamaan
tidak mampu aktualisasi dengan : ke ‘communuion’
diri, tidak mau 1. tunduk total thd Iindividu muncul secara
menerima tanggung otoritas bertahap ke suatu ‘diri’
jawab atas 2. konformisme dan sadar akan
eksistensinya, substitusi 3. destruksi diri eksistensi dirinya
bagi ketidakmampuan Kerumunan
individu dalam dunia Membawa kea rah
Mode “Kita” dg yang lain ‘communion’
Kebersamaan
Mengarah ke reduksi Mekanisme Mengarah ke aktualisasi
diri pertahanan diri, hasil : diri
Dan alinasi diri penyangkalan dan afirmasi diri
Kebersamaan obyektif subyektifitas diri Kebersamaan subyektif
dan ekslusif dan inklusif
Manipulatif ketika yang Aktualisasi diri hanya
lain jadi obyek mungkin dalam
hubungan interpersonal