SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
Baixar para ler offline
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 3 TAHUN 2013
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI
PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANANPROVINSI JAWA
BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA BARAT,
Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan peran sektor
pertanian,perikanan, dan kehutanan dalam pembangunan,
diperlukan sumberdayamanusia yang berkualitas, andal, serta
berkemampuanmanajerial, kewirausahaan, dan organisasi
bisnis, sehinggapelaku pembangunan pertanian, perikanan, dan
kehutananmampu membangun usaha dari hulu sampai dengan
hiliryang berdaya saing tinggi dan mampu berperan
dalammelestarikan hutan dan lingkungan hidup, sejalan
denganprinsip pembangunan berkelanjutan;
b. bahwa Jawa Barat memiliki kelimpahan potensi sumberdaya
pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkeunggulan
komparatif dan kompetitif yang sangat prospektif, dan didukung
dengan budaya pertanian sebagai warisan turun menurun
masyarakat, sertamemiliki daya sangga dan daya dorong yang
kuat terhadap pembangunan sektor lainnya;
c. bahwa dalam rangkamendayagunakan potensi sumberdaya
pertanian, perikanan dan kehutanan, telah dibentuk Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat;
d. bahwa guna meningkatkan peran Badan Koordinasi Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat
sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf c, perlu
adanya dukungan kesekretariatan, yang dibentuk dengan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4
Juli Tahun 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950
tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000
tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4635) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2012
tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 3 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 117);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
dan
GUBERNUR JAWA BARAT
3
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN,
PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi
Jawa Barat.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa
Barat.
5. Badan adalah Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
6. Sekretariat adalah Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dalam
penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang terdiri dari
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,
Inspektorat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Rumah
Sakit Daerah dan Lembaga Lain.
8. Lembaga Lain adalah lembaga yang dibentuk sebagai
pelaksanaan dari ketentuan peraturan perundang-undangan
dan tugas pemerintahan umum lainnya, yang ditetapkan
sebagai bagian dari Perangkat Daerah.
9. Kepala Sekretariat adalah Kepala Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa
Barat.
10. Bagian adalah Bagian di lingkungan Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat.
11. Bidang adalah Bidang di lingkungan Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat.
12. Subbagian adalah Subbagian di lingkungan Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat.
13. Jabatan Fungsional adalah Jabatan yang ditinjau dari sudut
dan fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat.
4
(2) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa
Barat tercantum dalam Lampiran, sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3
(1) Sekretariat adalah unsur pelayanan teknis dan administratif
yang mengkoordinasikan penyelenggaraan sistem penyuluhan
pertanian, perikanan, dan kehutanan.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Kepala Sekretariat, yang disebut
dengan Sekretaris, berkedudukandi bawah dan
bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua
Tugas Pokok
Pasal 4
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
teknis dan administratif kepada Badan dalam pelaksanaan tugas,
fungsi dan kewenangan di bidang koordinasi penyuluhanpertanian,
perikanan, dan kehutanan.
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
Susunan Organisasi Sekretariat, terdiri atas:
a. Kepala Sekretariat;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan :
1. Subbagian Kepegawaian dan Umum;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Perencanaan.
c. Bidang Pertanian, Perkebunan,danPeternakan;
d. Bidang Perikanan;
e. BidangKehutanan; dan
f. KelompokJabatanFungsional.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 6
(1) Kelompok Jabatan FungsionalsebagaimanadimaksuddalamPasal
5 huruf f mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari sejumlah tenaga fungsional, meliputi :
a. penyuluh pertaniantanaman pangan dan hortikultura;
b. penyuluhperkebunan;
5
c. penyuluh peternakan;
d. penyuluh perikanan;
e. penyuluhkehutanan; dan
f. tenaga fungsional lainnya.
(3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang
Pejabat Fungsional yang ditunjuk, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Jumlah Pejabat Fungsional untuk setiap Kelompok Jabatan
Fungsional ditetapkan berdasarkan beban kerja, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 7
(1) Dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsinya, Kepala
Sekretariat, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala
Subbagian dan Kelompok Jabatan Fungsional, wajib
menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplifikasi, dan optimalisasi kinerja, dalam lingkungan sendiri
dan antar organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta
Instansi lain di luar Pemerintah Daerah, sesuai dengan tugas
masing-masing.
(2) Kepala Sekretariat wajib mengawasi bawahannya, dengan
ketentuan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil
langkah-langkah yang diperlukan, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Kepala Sekretariat bertanggungjawab memimpin dan
mengkoordinasikan bawahannya,serta memberikan bimbingan
dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Kepala Sekretariat wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk,serta bertanggungjawab kepada atasannya dan
menyiapkan laporan berkala secara tepat waktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sekretariat dan
bawahannya dijadikan bahan untuk penyusunan laporan lebih
lanjut, serta memberikan petunjuk kepada bawahan.
(6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
(7) Dalam pelaksanaan tugas dan pemberian bimbingan kepada
bawahannya, Kepala Sekretariat mengadakan rapat berkala.
BABVII
PEMBIAYAAN
Pasal 8
Pembiayaan Sekretariat dibebankan pada :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa
Barat;dan
b. sumber lain yang sah, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 9
Pengisian pejabat, personalia, perlengkapan, dan dokumen pada
Sekretariat, dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak
Peraturan Daerah ini diundangkan.
Pasal 10
(1) Rincian tugas dan fungsi Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa
Barat harus sudah ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak
Peraturan Daerah ini diundangkan.
(2) Rincian tugasdan fungsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur.
Pasal 11
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dievaluasi paling kurang 2
(dua) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal12
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 21 Februari 2013
GUBERNUR JAWA BARAT,
dtt
AHMAD HERYAWAN
Diundangkan di Bandung
pada tanggal 22 Februari 2013
Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT,
dtt
PERY SOEPARMAN
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 NOMOR 139 SERI E
7
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR : NOMOR 3 TAHUN 2013
TANGGAL : 21 Februari 2013
TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI
PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN
KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT
BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN,
PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT
GUBERNUR JAWA BARAT,
dtt
AHMAD HERYAWAN
8
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 3 TAHUN 2013
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI
PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANANPROVINSI JAWA
BARAT
I. UMUM
Dalam pembangunan bidang ekonomi kerakyatan yang berkeadilan di Jawa
Barat, sektor rumpun pertanian (tanaman pangan, hortikultura, peternakan,
perkebunan, perikanan, dan kehutanan) masih sangat menjanjikan untuk
dijadikan prioritas kedepan. Hal ini dilandasi oleh karakteristik pertanian yang
sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kunci dalam membangun struktur
perekonomian perdesaan yang tangguh, sebagai berikut: a) Jawa Barat memiliki
kelimpahan potensi sumberdaya pertanian yang berkeunggulan komparatif yang
sangat prosfektif menjadi berkeunggulan kompetitif, b) PDRB terbesar sebagian
besar Kabupaten di Jawa Barat masih bersumber dari sektor rumpun pertanian, c)
pertanian masih merupakan lapangan kerja/usaha dan sumber pendapatan
sebagian besar penduduk, d) karakteristik daya serap lapangan kerja dan
kesempatan usaha yang mampu diberikan sektor pertanian, selain cukup tinggi
juga menyebar dari mulai perkotaan sampai keperdesaan bahkan daerah
terpencil/terisolir, e) sebagian besar produk pertanian selain memiliki nilai
ekonomis juga merupakan kebutuhan dasar penduduk, f) budaya pertanian
merupakan warisan turun menurun masyarakat, g) sebagian besar penduduk
miskin berada di perdesaan, serta pertanian memiliki daya sangga dan daya dorong
yang kuat terhadap pembangunan sektor lainnya (Industri, Perdagangan.
Angkutan/Transportasi, dan Pariwisata), h) permasalahan kelestarian ketersediaan
bahan pangan merupakan isu global yang semakin kuat, dani)
pertanianmerupakanpenyanggautamadalampelestarianlingkungan.
Petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan
masyarakat yang beradadi dalam dan di sekitar kawasan hutan merupakan bagian
dari masyarakat Jawa Barat, sehingga perlu ditingkatkan kesejahteraan dan
kecerdasannya. Salah satu upaya peningkatan tersebut dilaksanakan melalui
kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan proses
pembelajaran bagi pelaku utamadanpelakuusaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Seiring dengan telah dicanangkannya “Revitalisasi Pertanian” pada bulan
Juni 2005 di Jatiluhur sebagai agenda pembangunan dengan meletakkan kembali
pertanian sebagai prioritas pembangunan bidang ekonomi nasional kedepan,
makasebagai pendukung utama dalam implementasi revitalisasi pertanian tersebut,
telah ditetapkan pula “Revitalisasi Penyuluhan”, yang diperkuat dengan lahirnya
Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan. Komitmen ini memiliki makna yang sangat mendasar
dan fundamental dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara agraris yang
berdaulat dengan masyarakatnya yang cerdas, mandiri, produktif, berdaya saing
tinggi, dan sejahtera.
9
Implementasi dari kebijakan dasar tersebut, secara nasional dan regional
Jawa Barat masih jauh dari harapan. Pemantapan sistem penyuluhan setidaknya
harus meliputi penataan dan pengembangan kelembagaan mulai
badankoordinasipenyuluhan (Bakorluh)sampai pospenyuluhandesa (Posluhdes),
pengembangan tenaga penyuluh dari jumlah atau standar kompetensi,
penyempurnaan penyelenggaraan/sistem dan tata hubungan kerja penyuluhan
pada berbagai tingkatan, optimalisasi dukungan sarana dan pembiayaan serta
pengembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha. Dengan belum
dibenahinya kelima subsistem tersebut, maka kinerja penyuluhan yang
berlangsung sampai saat ini belum mampu memberikan dampak secara signifikan,
baik terhadap peningkatan produksi pertanian, perikanan dan kehutanan, maupun
terhadap peningkatan nilai tambah/pendapatan dan kesejahteraan petani sebagai
pelaku utamanya.
BerdasarkanhaltersebutperluditetapkanPeraturan Daerah tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal1 :
Istilah yang dirumuskan dalam Pasal ini dimaksudkan agar terdapat
keseragaman pengertian, sehingga dapat menghindarkan
kesalahpahaman dalam penafsiran pasal-pasal yang terdapat dalam
Peraturan Daerah ini.
Pasal2 :
Ayat (1) :
Yang dimaksud dengan penyuluhan pertanian, perikanan, dan
kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong serta
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pertanian mencakup tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan yang seluruh kegiatannya meliputi
usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa
penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam
agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan
teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk
mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
masyarakat.
Yang dimaksud dengan perikanan adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari pra
produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Yang dimaksud dengan kehutanan adalah sistem pengurusan
yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil
hutan yang diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan.
Ayat (2) :
Cukupjelas
10
Pasal3 :
Ayat (1) :
Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan adalah
seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha
melalui penyuluhan.
Ayat (2) :
Cukupjelas
Pasal4 :
Hal-hal yang bersifat teknis dan administratif, antara lain berkaitan
dengan kebijakan dan pedoman penyuluhan, pembinaan
penyelenggaraan penyuluhan Kabupaten/Kota, penetapan
kelembagaan penyuluhan di Daerah sesuai norma dan standar,
sertifikasi dan akreditasi jabatan penyuluh, standar dan prosedur
sistem kerja penyuluhan, serta penyelenggaraan penyuluhan di
Daerah.
Pasal5 :
Cukupjelas
Pasal6 :
Ayat (1) :
Kelompok jabatan fungsional merupakan kelompok penyuluh di
bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jabatan
fungsional lainnya sesuai kebutuhan.
Ayat (2) :
Cukup jelas
Ayat (3) :
Cukup jelas
Ayat (4) :
Cukup jelas
Ayat (5) :
Cukup jelas
Pasal 7 :
Ayat (1) :
Cukup jelas
Ayat (2) :
Cukup jelas
Ayat(3) :
Cukup jelas
Ayat (4) :
Cukup jelas
11
Ayat (5) :
Cukup jelas
Ayat (6) :
Cukup jelas
Ayat (7) :
Cukup jelas
Pasal 8 :
Cukup jelas
Pasal9 :
Cukup jelas
Pasal10 :
Ayat (1) :
Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat kesenjangan antara
Peraturan Daerah dengan peraturan pelaksanaannya, sebagai
akibat keterlambatan penerbitan petunjuk pelaksanaan.
Ayat (2) :
Cukupjelas
Pasal11 :
CukupJelas
Pasal12 :
CukupJelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...iniPurwokerto
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Bayu Wahyudi
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...iniPurwokerto
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...iniPurwokerto
 
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONGSK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONGEdison Thomas
 
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009rsd kol abundjani
 
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...ppbkab
 
No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...
No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...
No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...ppbkab
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...iniPurwokerto
 
Peraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibah
Peraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibahPeraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibah
Peraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibahppbkab
 
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbNo. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbkabupaten_pakpakbharat
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...Eksanto Santo
 
Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)tikdiskes
 
Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021pandirambo900
 
No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...
No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...
No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...ppbkab
 

Mais procurados (20)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODA...
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KED...
 
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONGSK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
SK RENSTRA AMPL REJANGLEBONG
 
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
Peraturan gubernur sumatera barat no 35 2009
 
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
No. 15 ttg pembentukan org dan tata kerja lembaga penyiaran publik lokal radi...
 
No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...
No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...
No. 4 ttg perubahan atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 ttg org dan...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
 
Peraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibah
Peraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibahPeraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibah
Peraturan bupati-no.-4-ttg-pedoman-umum-penyaluran-bantuan-hibah
 
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbNo. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
3 skb-nomor--459kmk031999-dan-nomor--kep-264ket091999-tentang-perubahan-atas-...
 
Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)Pergub 32 tahun 2009 (1)
Pergub 32 tahun 2009 (1)
 
Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021
 
No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...
No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...
No. 4 ttg perubahan kedua atas peraturan daerah kab. ppb no. 6 thn 2008 tenta...
 

Semelhante a PERDA BAKORLUH JABAR

Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...iniPurwokerto
 
Sotk harapan jaya tipe i 2019
Sotk harapan jaya tipe i 2019Sotk harapan jaya tipe i 2019
Sotk harapan jaya tipe i 2019hasanadjo
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...iniPurwokerto
 
Permendagri no. 1_tahun_2017_
Permendagri no. 1_tahun_2017_Permendagri no. 1_tahun_2017_
Permendagri no. 1_tahun_2017_desa karangkemiri
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Medan Comonity
 
Permendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desa
Permendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desaPermendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desa
Permendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desaSukronSoedimara
 
Permendagri 84 Tahun 2015.pdf
Permendagri 84 Tahun 2015.pdfPermendagri 84 Tahun 2015.pdf
Permendagri 84 Tahun 2015.pdfmariaagustin14
 
Permen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi DesaPermen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi DesaKantor Desa Junwangi
 
Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...
Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...
Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...Najib Nugroho
 
10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_Wardi Ashli
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...Kota Serang
 
Permendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdf
Permendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdfPermendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdf
Permendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdfAndiQuKhaMappatoba
 
Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Medan Comonity
 
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...ppbkab
 
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...yusefendy80
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008asep gunawan
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)ppbkab
 
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinanPermen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinanAchmad Wahid
 

Semelhante a PERDA BAKORLUH JABAR (20)

Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Organisasi Da...
 
Sotk harapan jaya tipe i 2019
Sotk harapan jaya tipe i 2019Sotk harapan jaya tipe i 2019
Sotk harapan jaya tipe i 2019
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi D...
 
Permendagri no. 1_tahun_2017_
Permendagri no. 1_tahun_2017_Permendagri no. 1_tahun_2017_
Permendagri no. 1_tahun_2017_
 
Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
 
Perda no.9 tahun 2010
Perda no.9 tahun 2010Perda no.9 tahun 2010
Perda no.9 tahun 2010
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008
 
Permendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desa
Permendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desaPermendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desa
Permendagri no.84 th_2015_ tt sotk pem_desa
 
Permendagri 84 Tahun 2015.pdf
Permendagri 84 Tahun 2015.pdfPermendagri 84 Tahun 2015.pdf
Permendagri 84 Tahun 2015.pdf
 
Permen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi DesaPermen no.84 th_2015 Organisasi Desa
Permen no.84 th_2015 Organisasi Desa
 
Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...
Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...
Permendagri no.-84-tahun-2015-tentang-susunan-organisasi-dan-tata-kerja-pemer...
 
10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
 
Permendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdf
Permendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdfPermendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdf
Permendagri 1 2017 Tentang Penataan Desa.pdf
 
Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008
 
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
Perbup no.-9-ttg.-tenaga-harian-lepas-tenaga-bantu-penyuluh-pertanian-thl-tb-...
 
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...
Peraturan gubernur aceh no 127 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisa...
 
1. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 20081. tupoksi bkkbn 06 2008
1. tupoksi bkkbn 06 2008
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
 
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinanPermen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
Permen desapdt trans-nomor-5-tahun-2016-ttg-pedum-pkp-salinan
 

Mais de iceu novida adinata

Perpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasi
Perpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasiPerpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasi
Perpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasiiceu novida adinata
 
Plh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Plh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARATPlh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Plh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARATiceu novida adinata
 
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014iceu novida adinata
 
Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014iceu novida adinata
 
JABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAAN
JABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAANJABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAAN
JABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAANiceu novida adinata
 
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014iceu novida adinata
 
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHAN
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHANKEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHAN
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHANiceu novida adinata
 
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014iceu novida adinata
 
Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014
Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014
Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014iceu novida adinata
 
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida iceu novida adinata
 

Mais de iceu novida adinata (20)

Sosialisasi ecscs
Sosialisasi ecscsSosialisasi ecscs
Sosialisasi ecscs
 
westjavaisculture
westjavaisculturewestjavaisculture
westjavaisculture
 
Riset mandiri
Riset mandiriRiset mandiri
Riset mandiri
 
Inpres nomor 5 tahun 2015
Inpres nomor 5 tahun 2015Inpres nomor 5 tahun 2015
Inpres nomor 5 tahun 2015
 
Perpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasi
Perpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasiPerpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasi
Perpres nomor 185 tentang percepatan penyediaan air minum dan sanitasi
 
Plh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Plh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARATPlh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Plh SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
 
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
 
Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
Lowongan CPNS PROV. JAWA BARAT Tahun 2014
 
TESIS MSDM
TESIS MSDMTESIS MSDM
TESIS MSDM
 
JABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAAN
JABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAANJABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAAN
JABAR TELAH RAIH 156 PENGHARGAAN
 
TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014
 
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014
 
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHAN
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHANKEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHAN
KEPGUB PUPUK BERSUBSIDI TAHUN 2014 PERUBAHAN
 
ALOKASI PUPUK 2013
ALOKASI PUPUK 2013ALOKASI PUPUK 2013
ALOKASI PUPUK 2013
 
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
PERDA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2014
 
Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014
Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014
Perubahan Alokasi Pupuk dan Pestisida Jawa Barat TA 2014
 
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
 
SKP (Sasaran Kerja Pegawai)
SKP (Sasaran Kerja Pegawai)SKP (Sasaran Kerja Pegawai)
SKP (Sasaran Kerja Pegawai)
 
JUKNIS PENAS TAHUN 2014
JUKNIS PENAS TAHUN 2014JUKNIS PENAS TAHUN 2014
JUKNIS PENAS TAHUN 2014
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 

Último

interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 

Último (11)

interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 

PERDA BAKORLUH JABAR

  • 1. RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANANPROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk lebih meningkatkan peran sektor pertanian,perikanan, dan kehutanan dalam pembangunan, diperlukan sumberdayamanusia yang berkualitas, andal, serta berkemampuanmanajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis, sehinggapelaku pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutananmampu membangun usaha dari hulu sampai dengan hiliryang berdaya saing tinggi dan mampu berperan dalammelestarikan hutan dan lingkungan hidup, sejalan denganprinsip pembangunan berkelanjutan; b. bahwa Jawa Barat memiliki kelimpahan potensi sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan yang berkeunggulan komparatif dan kompetitif yang sangat prospektif, dan didukung dengan budaya pertanian sebagai warisan turun menurun masyarakat, sertamemiliki daya sangga dan daya dorong yang kuat terhadap pembangunan sektor lainnya; c. bahwa dalam rangkamendayagunakan potensi sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan, telah dibentuk Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat; d. bahwa guna meningkatkan peran Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf c, perlu adanya dukungan kesekretariatan, yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli Tahun 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
  • 2. 2 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018); 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46); 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 117); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT dan GUBERNUR JAWA BARAT
  • 3. 3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat. 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat. 5. Badan adalah Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 6. Sekretariat adalah Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Rumah Sakit Daerah dan Lembaga Lain. 8. Lembaga Lain adalah lembaga yang dibentuk sebagai pelaksanaan dari ketentuan peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya, yang ditetapkan sebagai bagian dari Perangkat Daerah. 9. Kepala Sekretariat adalah Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 10. Bagian adalah Bagian di lingkungan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 11. Bidang adalah Bidang di lingkungan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 12. Subbagian adalah Subbagian di lingkungan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 13. Jabatan Fungsional adalah Jabatan yang ditinjau dari sudut dan fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
  • 4. 4 (2) Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat tercantum dalam Lampiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB III KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) Sekretariat adalah unsur pelayanan teknis dan administratif yang mengkoordinasikan penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan. (2) Sekretariat dipimpin oleh Kepala Sekretariat, yang disebut dengan Sekretaris, berkedudukandi bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 4 Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif kepada Badan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan di bidang koordinasi penyuluhanpertanian, perikanan, dan kehutanan. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 Susunan Organisasi Sekretariat, terdiri atas: a. Kepala Sekretariat; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1. Subbagian Kepegawaian dan Umum; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Perencanaan. c. Bidang Pertanian, Perkebunan,danPeternakan; d. Bidang Perikanan; e. BidangKehutanan; dan f. KelompokJabatanFungsional. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 6 (1) Kelompok Jabatan FungsionalsebagaimanadimaksuddalamPasal 5 huruf f mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga fungsional, meliputi : a. penyuluh pertaniantanaman pangan dan hortikultura; b. penyuluhperkebunan;
  • 5. 5 c. penyuluh peternakan; d. penyuluh perikanan; e. penyuluhkehutanan; dan f. tenaga fungsional lainnya. (3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Pejabat Fungsional yang ditunjuk, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Jumlah Pejabat Fungsional untuk setiap Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan beban kerja, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 7 (1) Dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsinya, Kepala Sekretariat, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kelompok Jabatan Fungsional, wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, dan optimalisasi kinerja, dalam lingkungan sendiri dan antar organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain di luar Pemerintah Daerah, sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Kepala Sekretariat wajib mengawasi bawahannya, dengan ketentuan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Kepala Sekretariat bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya,serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Kepala Sekretariat wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk,serta bertanggungjawab kepada atasannya dan menyiapkan laporan berkala secara tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sekretariat dan bawahannya dijadikan bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, serta memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Dalam pelaksanaan tugas dan pemberian bimbingan kepada bawahannya, Kepala Sekretariat mengadakan rapat berkala. BABVII PEMBIAYAAN Pasal 8 Pembiayaan Sekretariat dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat;dan b. sumber lain yang sah, sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
  • 6. 6 BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Pengisian pejabat, personalia, perlengkapan, dan dokumen pada Sekretariat, dilaksanakan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. Pasal 10 (1) Rincian tugas dan fungsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat harus sudah ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. (2) Rincian tugasdan fungsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. Pasal 11 Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dievaluasi paling kurang 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 21 Februari 2013 GUBERNUR JAWA BARAT, dtt AHMAD HERYAWAN Diundangkan di Bandung pada tanggal 22 Februari 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, dtt PERY SOEPARMAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 NOMOR 139 SERI E
  • 7. 7 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : NOMOR 3 TAHUN 2013 TANGGAL : 21 Februari 2013 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, dtt AHMAD HERYAWAN
  • 8. 8 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANANPROVINSI JAWA BARAT I. UMUM Dalam pembangunan bidang ekonomi kerakyatan yang berkeadilan di Jawa Barat, sektor rumpun pertanian (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, perikanan, dan kehutanan) masih sangat menjanjikan untuk dijadikan prioritas kedepan. Hal ini dilandasi oleh karakteristik pertanian yang sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kunci dalam membangun struktur perekonomian perdesaan yang tangguh, sebagai berikut: a) Jawa Barat memiliki kelimpahan potensi sumberdaya pertanian yang berkeunggulan komparatif yang sangat prosfektif menjadi berkeunggulan kompetitif, b) PDRB terbesar sebagian besar Kabupaten di Jawa Barat masih bersumber dari sektor rumpun pertanian, c) pertanian masih merupakan lapangan kerja/usaha dan sumber pendapatan sebagian besar penduduk, d) karakteristik daya serap lapangan kerja dan kesempatan usaha yang mampu diberikan sektor pertanian, selain cukup tinggi juga menyebar dari mulai perkotaan sampai keperdesaan bahkan daerah terpencil/terisolir, e) sebagian besar produk pertanian selain memiliki nilai ekonomis juga merupakan kebutuhan dasar penduduk, f) budaya pertanian merupakan warisan turun menurun masyarakat, g) sebagian besar penduduk miskin berada di perdesaan, serta pertanian memiliki daya sangga dan daya dorong yang kuat terhadap pembangunan sektor lainnya (Industri, Perdagangan. Angkutan/Transportasi, dan Pariwisata), h) permasalahan kelestarian ketersediaan bahan pangan merupakan isu global yang semakin kuat, dani) pertanianmerupakanpenyanggautamadalampelestarianlingkungan. Petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan masyarakat yang beradadi dalam dan di sekitar kawasan hutan merupakan bagian dari masyarakat Jawa Barat, sehingga perlu ditingkatkan kesejahteraan dan kecerdasannya. Salah satu upaya peningkatan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan. Penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utamadanpelakuusaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Seiring dengan telah dicanangkannya “Revitalisasi Pertanian” pada bulan Juni 2005 di Jatiluhur sebagai agenda pembangunan dengan meletakkan kembali pertanian sebagai prioritas pembangunan bidang ekonomi nasional kedepan, makasebagai pendukung utama dalam implementasi revitalisasi pertanian tersebut, telah ditetapkan pula “Revitalisasi Penyuluhan”, yang diperkuat dengan lahirnya Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Komitmen ini memiliki makna yang sangat mendasar dan fundamental dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara agraris yang berdaulat dengan masyarakatnya yang cerdas, mandiri, produktif, berdaya saing tinggi, dan sejahtera.
  • 9. 9 Implementasi dari kebijakan dasar tersebut, secara nasional dan regional Jawa Barat masih jauh dari harapan. Pemantapan sistem penyuluhan setidaknya harus meliputi penataan dan pengembangan kelembagaan mulai badankoordinasipenyuluhan (Bakorluh)sampai pospenyuluhandesa (Posluhdes), pengembangan tenaga penyuluh dari jumlah atau standar kompetensi, penyempurnaan penyelenggaraan/sistem dan tata hubungan kerja penyuluhan pada berbagai tingkatan, optimalisasi dukungan sarana dan pembiayaan serta pengembangan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha. Dengan belum dibenahinya kelima subsistem tersebut, maka kinerja penyuluhan yang berlangsung sampai saat ini belum mampu memberikan dampak secara signifikan, baik terhadap peningkatan produksi pertanian, perikanan dan kehutanan, maupun terhadap peningkatan nilai tambah/pendapatan dan kesejahteraan petani sebagai pelaku utamanya. BerdasarkanhaltersebutperluditetapkanPeraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat. II. PASAL DEMI PASAL Pasal1 : Istilah yang dirumuskan dalam Pasal ini dimaksudkan agar terdapat keseragaman pengertian, sehingga dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam penafsiran pasal-pasal yang terdapat dalam Peraturan Daerah ini. Pasal2 : Ayat (1) : Yang dimaksud dengan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong serta mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pertanian mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan yang seluruh kegiatannya meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Yang dimaksud dengan perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Yang dimaksud dengan kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan. Ayat (2) : Cukupjelas
  • 10. 10 Pasal3 : Ayat (1) : Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Ayat (2) : Cukupjelas Pasal4 : Hal-hal yang bersifat teknis dan administratif, antara lain berkaitan dengan kebijakan dan pedoman penyuluhan, pembinaan penyelenggaraan penyuluhan Kabupaten/Kota, penetapan kelembagaan penyuluhan di Daerah sesuai norma dan standar, sertifikasi dan akreditasi jabatan penyuluh, standar dan prosedur sistem kerja penyuluhan, serta penyelenggaraan penyuluhan di Daerah. Pasal5 : Cukupjelas Pasal6 : Ayat (1) : Kelompok jabatan fungsional merupakan kelompok penyuluh di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jabatan fungsional lainnya sesuai kebutuhan. Ayat (2) : Cukup jelas Ayat (3) : Cukup jelas Ayat (4) : Cukup jelas Ayat (5) : Cukup jelas Pasal 7 : Ayat (1) : Cukup jelas Ayat (2) : Cukup jelas Ayat(3) : Cukup jelas Ayat (4) : Cukup jelas
  • 11. 11 Ayat (5) : Cukup jelas Ayat (6) : Cukup jelas Ayat (7) : Cukup jelas Pasal 8 : Cukup jelas Pasal9 : Cukup jelas Pasal10 : Ayat (1) : Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat kesenjangan antara Peraturan Daerah dengan peraturan pelaksanaannya, sebagai akibat keterlambatan penerbitan petunjuk pelaksanaan. Ayat (2) : Cukupjelas Pasal11 : CukupJelas Pasal12 : CukupJelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR