SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
MAKALAH 
UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL 
KELOMPOK: 4 
KELAS : 1B 
ANGGOTA KELOMPOK: 
1. ANDIKA PUTRA BUDI PAMUNGKAS 
2. DWI FEBRIANTI 
3. KARINA KHAJAR SAFITRI 
4. MUHAMMAD AMIN NUDIN 
5. NADYA NOVELITA 
6. SRI SUGIARTI 
7. TAUFIK NURROHMAN 
8. TIFANI MAULIZA 
9. WIHARTO PUTRO SANTOSO 
10. YUNISA NURUL NAJAH 
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, 
karena berkat rahmat dan kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah 
yang berjudul “UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL’’. 
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan 
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran 
yang membangun demi kesempurnaan makalah kami. 
ii 
Purwokerto, 16 Oktober 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Halaman Judul ................................................................................................. i 
Kata Pengantar .................................................................................................. ii 
Daftar Pustaka................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 
A. Latar Belakang....................................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1 
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 
A. Pengertian stratifikasi sosial .................................................................. 3 
B. Unsur-unsur stratifikasi sosial ............................................................... 4 
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 9 
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. LATAR BELAKANG 
Sejak kelahirannya, ilmu- ilmu sosial tidak memiliki batasan atau 
definisi pokok bahasan yang bersifat eksak/pasti. Artinya berbeda dengan ilmu 
eksakta (bidang ilmu tentang hal-hal yang bersifat konkret yang dapat 
diketahui dan diselidiki berdasarkan percobaan serta dapat dibuktikan dengan 
pasti), rumusan dalam ilmu sosial bersifat tidak pasti karena titik beratnya 
pada perilaku manusia yang dinamis, selalu berubah-ubah dari waktu ke 
waktu. Akan tetapi kajian tentang perilaku manusia tetaplah ilmu sosial, sebab 
kajian tentang perilaku manusia di dalam kehidupan sosial telah dikaji 
berdasarkan metodologi ilmiah dan memenuhi persyaratan sebagai kajian ilmu 
pengetahuan. 
Manusia, masyarakat dan lingkungan merupakan fokus kajian 
sosiologi yang dituangkan dalam kepingan tema utama sosiologi dari masa 
kemasa. Mengungkap hubungan luar biasa antara keseharian yang dijalani 
oleh seseorang dan perubahan serta pengaruh yang ditimbulkannya pada 
masyarakat tempat dia hidup, dan bahkan kepada dunia secara global. Banyak 
sekali sub kajian dan istilah dlam sosiologi yang membahas perihal tentang, 
manusia, masyarakat dan lingkungan, salah satunya adalah stratifikasi 
sosial. Pada kesempatan ini,penulis akan membahas tentang salah satu bagian 
dari stratifikasi sosial, yaitu unsur-unsur terbentuknya stratifikasi sosial. 
B. RUMUSAN MASALAH 
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 
1. Apakah yang dimaksud dengan stratifikasi sosial? 
2. Apa unsur-unsur stratifikasi sosial? 
3. Bagaimana hubungan unsur tersebut dengan stratifikasi sosial ?
2 
C. TUJUAN 
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan stratifikasi sosial. 
2. Untuk mengetahui unsur-unsur stratifikasi sosial. 
3. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan stratifikasi sosial.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL 
Membicarakan stratifikasi sosial berarti mengkaji posisi atau 
kedudukan antar orang/sekelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat. 
Adapun pengertian kelas sosial sebenarnya berada dalam ruang lingkup kajian 
yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih merujuk pada satu lapisan atau 
strata tertentu dalam sebuah stratifikasi sosial. Kelas sosial cenderung 
diartikan sebagai kelompok yang anggota-anggota memiliki orientasi polititik, 
nilai budaya, sikap dan prilaku sosial yang secara umum sama. 
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengatakan bahwa terbentuknya 
stratifikasi dan kelas sosial di dalammnya sesungguhnya tidak hanya berkaitan 
dengan uang. Stratifikasi sosial adalah strata atau pelapisan orang-orang yang 
berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Namun lebih 
penting dari itu, mereka memiliki sikap, nilai- nilai dan gaya hidup yang sama. 
Semakin rendah kedudukan seseorang di dalam pelapisan sosial, biasanya 
semakin sedikit pula perkumpulan dan kedudukan sosialnya. Sebab asasi 
mengapa ada pelapisan sosial dalam masyarakat bukan saja karena ada 
perbedaan, tetapi karena kemampuan manusia menilai perbedaan itu dengan 
menerapkan berbagai kriteria. Artinya menganggap ada sesuatu yang dihargai, 
maka sesuatu itu (dihargai) menjadi bibit yang menumpuhkan adanya system 
berlapis-lapis dalam masyarakat. 
Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi (Jakarta: 
Kencana, 2011), Sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda 
bernilai ekonomis, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau 
keturunan keluarga yang terhormat. Tingkat kemampuan memiliki sesuatu 
yang dihargai tersebut akan melahirkan lapisan sosial yang mempunyai 
kedudukan atas dan rendah. Proses terjadinya sistem lapisan- lapisan dalam 
masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya, atau sengaja disusun untuk 
mengejar tujuan bersama. 
3
Proses pelapisan sosial dalam masyarakat dengan sendirinya berangkat 
dari kondisi perbedaan kemampuan antar individu- individu atau anatar 
kelompok sosial, contohnya sekelompok orang yang memiliki kemampuan 
lebih dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, tentunya akan menempati strata 
sosial yang lebih tinggi dari pada kelompok yang memiliki sedikit 
kemampuan. Adapun proses pelapisan sosial yang disengaja disusun biasanya 
mengacu kepada pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam 
organisasi formal. Agar dalam masyarakat manusia hidup dengan teratur, 
maka kekuasaan dan wewenang yang ada harus dibagi-bagi dalam suatu 
organisasi. 
Sifat dari sistem berlapis- lapis dalam masyarakat ada yang tertutup dan 
ada yang terbuka. Yang bersifat tertutup tidak mungkin pindahnya seorang 
dan lapisan ke lapisan lain, baik gerak pindahnya ke atas maupun ke 
bawah.Keanggotaan lapisan tertutup diperoleh dari kelahiran, sistem ini dapat 
dilihat pada masyarakat yang berkasta, dalam masyarakat yang feodal atau 
pada masyarakat yang sistem pelapisannya ditentukan oleh perbedaan rasial. 
Pada masyarakat yang lapisannya bersifat terbuka, setiap anggota mempunyai 
kesempatan berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk naik lapisan sosial 
atau jika tidak beruntung dapat terjatuh kelapisan bawahnya. 
B. UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL 
Stratifikasi sosial terdiri dari dua unsur, yaitu kedudukan (status) dan 
peranan (role). Kedudukan dan peranan merupakan dua unsur yang memiliki 
arti penting bagi sistem sosial. 
1. Kedudukan (Status) 
Status sosial menurut Ralph Linton adalah sekumpulan hak dan 
kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Orang yang 
memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam 
struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya 
rendah. 
Ada tiga macam status sosial dalam masyarakat: 
4
5 
a. Ascribed Status 
Ascribed Status merupakan status yang diperoleh seseorang 
secara alamiah, artinya posisi yang melekat dalam diri seseorang 
diperoleh tanpa melalui serangkaian usaha. Latar belakang 
ras,gender,dan usia dapat dikategorikan sebagai Ascribed Status. 
Conthonya, seseorang yang dilahirkan dari keluarga bangsawan 
secara otomatis akan mendapatkan gelar bangsawan begitu ia 
dilahirkan. 
b. Achieved Status 
Achieved Status merupakan status sosial yang disandang 
melalui perjuangan. Pola-pola ini biasanya banyak terjadi distruktur 
sosial yang telah mengalami perubahan dari pola-pola tradisional 
kearah modern. Lebih- lebih dalam struktur masyarakat kapitalis liberal 
dengan menekan pada kebebasan individu untuk mencapai tujuan 
masing-masing yang sarat dengan persaingan, dalam struktur seperti 
itu, biasanya struktur sosial lebih terbuka sehingga membuka peluang 
bagi siapa saja untuk meraih status sosial ekonomi sesuai dengan 
tujuan masing-masing, beberapa contoh model ini adalah: 
1) Stratifikasi berdasarkan Jenjang Pendidikan (education 
stratification) 
Jenjang seseorang biasanya memperngaruhi setatus sosial 
seseorang di dalam struktur sosialnya. Seseorang yang 
berpendidikan tinggi hingga bergelar Doktor tentunya akan 
bersetatus lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang lulusan 
SD. 
2) Stratifikasi di bidang Senioritas 
Gejala ini biasanya di kaitkan dengan profesi atau 
perkerjaan yang dimiliki seseorang. Tingkat senioritas dalam 
berbagai lembaga perkerjaan biasanya di tentukan berdasarkan 
tingkat tenggang waktu berkeja dan jenjang kepangkatan atau 
golongan yang lazi sering disebut dengan jabatan. Biasanya jabatan
seseorang dalam suatu lembaga perkerjaan ditentukan oleh tingkat 
keahlian dan tingkat pendidikannya, artinya semakin tinggi tingkat 
pendidikan seseorang dan keahlian seseorang, maka akan semakin 
tinggi juga jabatan yang disandangnya. Karena system lapisan 
sosial seperti ini bersifat terbuka, maka bagi siapa saja bisa 
menempati status sosial yang relative dianggap lebih mapan asal 
mereka mempunyai kemampuan dan usaha yang gigih. 
3) Stratifikasi di bidang Perkerjaan. 
Berbagai jenis perkerjaan juga berpengaruh pada system 
pelapisan sosial. Anda tentu sering memiliki penilaian bahwa 
orang yang berprofesi sebagai panrik becak, kuli bangunan, buruh 
pabrik dan para pekerja kantoran yang berpakaian bersih, 
berpenampilan rapi, berdasi dan mengendari mobil, selalu 
membawa Hp tentu memiliki perbedaan status sosial dalam 
masyarakat. Para pekerja kantoran akan memiliki status sosial yang 
relative lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang 
berprofesi sebagai penarik becak. Pola seperti ini juga bersifat 
terbuka artinya system pelapisan sosial seperti ini membuka 
peluang bagi siapa saja yang memiliki kegigihan dalam usaha 
untuk meraihnya termasuk anda. 
4) Stratifikasi di bidang Ekonomi 
Gejala ini hampir ada diseluruh penjuru dunia. Yang paling 
mudah di identifikasi di dalam struktur sosial adalah didasarkan 
pada besar kecilnya penghasilan dan kepemilikan benda-benda 
materi yang sering disebut harta benda. Indikator antara kaya dan 
miskin juga mudah sekali di identifikasi, yaitu melalui pemilikan 
sarana hidup. Orang kaya perkotaan dapat dilihat dari tempat 
tinggalnya seperti di kawasan real estate elite dengan rumah 
mewahnya yang dilengkapi dengan taman, kolam renang, memiliki 
mobil mewah dan benda-benda berharga lainnya. Sedangkan 
kelompok masyarakat miskin berada dikawasan marginal 
6
(pinggiran), hidup di pemukiman kumuh, tidak sehat, kotor, dan 
sebagainya. Adapun orang kaya perdesaan biasanya diidentifikasi 
dengan kepemilikan jumlah lahan pertanian, binatang ternak, kebun 
yang luas dan sebagainya. 
7 
c. Assigned Status 
Assigned Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang 
atau kelompok orang dari pemberian. Akan tetapi status sosial yang 
berasal dari pemberian ini sebenarnya juga tak luput dari usaha-usaha 
seseorang atau sekelompok orang sehingga dengan usaha-usaha 
tersebut ia memperoleh penghargaan. 
2. Peranan (Role) 
Sedangkan peran sosial merupakan aspek yang lebih dinamis 
dibandingkan dengan kedudukan. Status sosial merupakan unsur statis 
yang menunjukkan tempat individu dalam organisasi masyarakat. Peran 
lebih menjurus pada fungsi seseorang dalam masyarakat. Meskipun 
demikian, keduanya tak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lainnya 
saling berhubungan. 
Berdasarkan cara memperolehnya, peranan dibedakan menjadi dua, yaitu: 
a. Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara 
otomatis, bukan karena usaha, misalnya peranan sebagai nenek, anak, 
ketua RT, dan sebagainya. 
b. Peranan pilihan (achieve roles), yaitu peranan yang diperoleh atas 
keputusannya sendiri, misalnya seseorang memutuskan untuk memilih 
Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 
Berdasarkan pelaksanaannya, peranan sosial dapat dibedakan 
menjadi dua, yaitu: 
1) Peranan yang diharapkan (expected roles), yaitu cara ideal dalam 
pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. Masyarakat 
menghendaki peranan tersebut dilaksanakan secernat-cermatnya dan 
tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang telah 
ditentukan. Misalnya, peranan hakim, diplomatik, dan sebagainya.
2) Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana 
sebenarnya peranan tersebut dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya 
lebih dinamis, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi 
tertentu. 
Suatu peranan dapat membimbing seseorang dalam 
berperilaku, karena peran dapat berfungsi sebagai, pertama, 
memberi arah pada proses sosialisasi. Kedua, pewarisan tradisi, 
kepercayaan, nilai, norma, dan pengetahuan. Ketiga, dapat 
mempersatukan kelompok atau masyarakat. Keempat, 
menghidupkan sistem pengendali dan kontrol sehingga dapat 
melestarikan kehidupan masyarakat. 
8
BAB III 
PENUTUP 
Perubahan-perubahan social adalah segala perubahan-perubahan pada 
lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang 
mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap 
dan pola-pola perilakuan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 
Bentuk-bentu perubahan sosial: 
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat 
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang besar pengaruhnya 
3. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak 
9 
dikehendaki atau tidak direncanakan 
Faktor yang menyebabkan perubahan sosial 
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk 
2. Penemuan-penemuan Baru 
3. Pertentangan 
4. Terjadinya Pemberontakan atau revolusi di dalam Tubuh masyarakat itu 
sendiri 
5. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar 
manusia 
6. Peperangan 
7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain 
Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial 
1. Kontak dengan kebudayaan lain 
2. Sistem Pendidikan Formal yang Maju 
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju 
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan 
merupakan delik 
5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat 
6. Penduduk yang heterogen 
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
8. Orientasi ke masa depan 
9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar umtuk memperbaiki 
10 
hidupnya 
Poses-Proses Perubahan Sosial: 
1. Penyesuaian Masyarakat Terhadap Perubahan 
2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan 
3. Disorganisasi dan Reorganisasi
DAFTAR PUSTAKA 
Kingsley Davis, Human Society, cetakan ke-13, The Macmillan. 
Mac Iver, ociety ; A Textbook of Sociology, Farrar and Rhinehart, Newyork 1937 
11 
pp 272. 
Soekanto Soerjono,1987. Sosiologi Suatu Pengantar.Rajawali press: Jakarta 
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, edisi 
pertama Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 
Jakarta,1964, halaman 486,497 
William F.Ogburn dan Meyer F. Nimkoff: Sociology, edisi ke-4, A.Feffer and 
Simon International University Edition, 1964. Bagian 7

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaHetty Astri
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineSulistia Rini
 
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4luthfinakhiran
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriDokter Tekno
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khususKb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khususpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowelpjj_kemenkes
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 

Mais procurados (20)

Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
Ureter & vesica urinaria,ppt fis kel 4
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Hormon 1
Hormon 1Hormon 1
Hormon 1
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khususKb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
Kb 1 konsep komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 

Destaque

Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan  stratifikasi sosialDiferensiasi sosial dan  stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosialSMA Negeri 9 KERINCI
 
Stratifikasi sosial dan problematikanya
Stratifikasi sosial dan problematikanyaStratifikasi sosial dan problematikanya
Stratifikasi sosial dan problematikanyaRidwan Hidayat
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialsuher lambang
 
STRATIFIKASI SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIALSTRATIFIKASI SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIALIntan Sari
 
Differensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikan
Differensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikanDifferensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikan
Differensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikanSalma Van Licht
 
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKUNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKyusrinaamalia
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4rahellasni
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Nurul Khairani Firnia
 
Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1MAN SAMPIT
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosialadult415
 
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokNari Chaos
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosialEster Tjk
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalSiti Hadiarti
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Pptabu hanafie
 
Bab 1 struktur sosial
Bab 1 struktur sosialBab 1 struktur sosial
Bab 1 struktur sosialmirna hiroshi
 

Destaque (20)

Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan  stratifikasi sosialDiferensiasi sosial dan  stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
 
Stratifikasi sosial dan problematikanya
Stratifikasi sosial dan problematikanyaStratifikasi sosial dan problematikanya
Stratifikasi sosial dan problematikanya
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
 
STRATIFIKASI SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIALSTRATIFIKASI SOSIAL
STRATIFIKASI SOSIAL
 
Differensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikan
Differensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikanDifferensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikan
Differensiasi dan stratifikasi sosial di lingkungan pendidikan
 
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKUNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
 
Dinamika sosial
Dinamika sosial Dinamika sosial
Dinamika sosial
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
 
Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1Konflik Sosial Kelas XI-1
Konflik Sosial Kelas XI-1
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
 
kelompok sosial
kelompok sosialkelompok sosial
kelompok sosial
 
Teori konflik
Teori konflik  Teori konflik
Teori konflik
 
Sistem Sosial
Sistem SosialSistem Sosial
Sistem Sosial
 
Power point isbd
Power point isbdPower point isbd
Power point isbd
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
 
Bab 1 struktur sosial
Bab 1 struktur sosialBab 1 struktur sosial
Bab 1 struktur sosial
 

Semelhante a Stratifikasi Sosial

UTS SOSIOLOGI converted
UTS SOSIOLOGI convertedUTS SOSIOLOGI converted
UTS SOSIOLOGI convertedSakilaAlamudy
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosialsuher lambang
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Maulida Al Jazari
 
Unit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologi
Unit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologiUnit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologi
Unit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologiAmphie Yuurisman
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosialpjj_kemenkes
 
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxPPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxDanishMuhammadMumtaz
 
04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009iljang
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialKania Jatnika
 
Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1
Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1
Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1Gandis Kharis
 
MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1
MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1
MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1Gandis Kharis
 
Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1
Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1
Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1Gandis Kharis
 
Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan DerajatPelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan DerajatAndre Gabriels
 

Semelhante a Stratifikasi Sosial (20)

makalah sosiologi
makalah sosiologimakalah sosiologi
makalah sosiologi
 
UTS SOSIOLOGI converted
UTS SOSIOLOGI convertedUTS SOSIOLOGI converted
UTS SOSIOLOGI converted
 
Aspek isbd
Aspek isbdAspek isbd
Aspek isbd
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
Stratifikasi
StratifikasiStratifikasi
Stratifikasi
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
Unit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologi
Unit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologiUnit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologi
Unit kegiatan belajar mandiri UKBM sosiologi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tik
TikTik
Tik
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxPPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
 
Materi Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Kuliah Sosiologi Stratifikasi Sosial Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1
Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1
Mobilitas sosial (sosiologi kelas xi ips) smt 1
 
MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1
MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1
MOBILITAS SOSISAL (Sosiologi kelas XI IPS) semester 1
 
Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1
Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1
Mobilitas Sosial (Sosiologi kelas XI IPS) smt 1
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan DerajatPelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
 

Mais de Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

Mais de Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Último

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Último (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Stratifikasi Sosial

  • 1. MAKALAH UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL KELOMPOK: 4 KELAS : 1B ANGGOTA KELOMPOK: 1. ANDIKA PUTRA BUDI PAMUNGKAS 2. DWI FEBRIANTI 3. KARINA KHAJAR SAFITRI 4. MUHAMMAD AMIN NUDIN 5. NADYA NOVELITA 6. SRI SUGIARTI 7. TAUFIK NURROHMAN 8. TIFANI MAULIZA 9. WIHARTO PUTRO SANTOSO 10. YUNISA NURUL NAJAH PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL’’. Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami. ii Purwokerto, 16 Oktober 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................. i Kata Pengantar .................................................................................................. ii Daftar Pustaka................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 A. Pengertian stratifikasi sosial .................................................................. 3 B. Unsur-unsur stratifikasi sosial ............................................................... 4 BAB III PENUTUP .......................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Sejak kelahirannya, ilmu- ilmu sosial tidak memiliki batasan atau definisi pokok bahasan yang bersifat eksak/pasti. Artinya berbeda dengan ilmu eksakta (bidang ilmu tentang hal-hal yang bersifat konkret yang dapat diketahui dan diselidiki berdasarkan percobaan serta dapat dibuktikan dengan pasti), rumusan dalam ilmu sosial bersifat tidak pasti karena titik beratnya pada perilaku manusia yang dinamis, selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Akan tetapi kajian tentang perilaku manusia tetaplah ilmu sosial, sebab kajian tentang perilaku manusia di dalam kehidupan sosial telah dikaji berdasarkan metodologi ilmiah dan memenuhi persyaratan sebagai kajian ilmu pengetahuan. Manusia, masyarakat dan lingkungan merupakan fokus kajian sosiologi yang dituangkan dalam kepingan tema utama sosiologi dari masa kemasa. Mengungkap hubungan luar biasa antara keseharian yang dijalani oleh seseorang dan perubahan serta pengaruh yang ditimbulkannya pada masyarakat tempat dia hidup, dan bahkan kepada dunia secara global. Banyak sekali sub kajian dan istilah dlam sosiologi yang membahas perihal tentang, manusia, masyarakat dan lingkungan, salah satunya adalah stratifikasi sosial. Pada kesempatan ini,penulis akan membahas tentang salah satu bagian dari stratifikasi sosial, yaitu unsur-unsur terbentuknya stratifikasi sosial. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah yang dimaksud dengan stratifikasi sosial? 2. Apa unsur-unsur stratifikasi sosial? 3. Bagaimana hubungan unsur tersebut dengan stratifikasi sosial ?
  • 5. 2 C. TUJUAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan stratifikasi sosial. 2. Untuk mengetahui unsur-unsur stratifikasi sosial. 3. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan stratifikasi sosial.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL Membicarakan stratifikasi sosial berarti mengkaji posisi atau kedudukan antar orang/sekelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat. Adapun pengertian kelas sosial sebenarnya berada dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam sebuah stratifikasi sosial. Kelas sosial cenderung diartikan sebagai kelompok yang anggota-anggota memiliki orientasi polititik, nilai budaya, sikap dan prilaku sosial yang secara umum sama. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengatakan bahwa terbentuknya stratifikasi dan kelas sosial di dalammnya sesungguhnya tidak hanya berkaitan dengan uang. Stratifikasi sosial adalah strata atau pelapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Namun lebih penting dari itu, mereka memiliki sikap, nilai- nilai dan gaya hidup yang sama. Semakin rendah kedudukan seseorang di dalam pelapisan sosial, biasanya semakin sedikit pula perkumpulan dan kedudukan sosialnya. Sebab asasi mengapa ada pelapisan sosial dalam masyarakat bukan saja karena ada perbedaan, tetapi karena kemampuan manusia menilai perbedaan itu dengan menerapkan berbagai kriteria. Artinya menganggap ada sesuatu yang dihargai, maka sesuatu itu (dihargai) menjadi bibit yang menumpuhkan adanya system berlapis-lapis dalam masyarakat. Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana, 2011), Sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda bernilai ekonomis, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau keturunan keluarga yang terhormat. Tingkat kemampuan memiliki sesuatu yang dihargai tersebut akan melahirkan lapisan sosial yang mempunyai kedudukan atas dan rendah. Proses terjadinya sistem lapisan- lapisan dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya, atau sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama. 3
  • 7. Proses pelapisan sosial dalam masyarakat dengan sendirinya berangkat dari kondisi perbedaan kemampuan antar individu- individu atau anatar kelompok sosial, contohnya sekelompok orang yang memiliki kemampuan lebih dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, tentunya akan menempati strata sosial yang lebih tinggi dari pada kelompok yang memiliki sedikit kemampuan. Adapun proses pelapisan sosial yang disengaja disusun biasanya mengacu kepada pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi formal. Agar dalam masyarakat manusia hidup dengan teratur, maka kekuasaan dan wewenang yang ada harus dibagi-bagi dalam suatu organisasi. Sifat dari sistem berlapis- lapis dalam masyarakat ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Yang bersifat tertutup tidak mungkin pindahnya seorang dan lapisan ke lapisan lain, baik gerak pindahnya ke atas maupun ke bawah.Keanggotaan lapisan tertutup diperoleh dari kelahiran, sistem ini dapat dilihat pada masyarakat yang berkasta, dalam masyarakat yang feodal atau pada masyarakat yang sistem pelapisannya ditentukan oleh perbedaan rasial. Pada masyarakat yang lapisannya bersifat terbuka, setiap anggota mempunyai kesempatan berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk naik lapisan sosial atau jika tidak beruntung dapat terjatuh kelapisan bawahnya. B. UNSUR-UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL Stratifikasi sosial terdiri dari dua unsur, yaitu kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan peranan merupakan dua unsur yang memiliki arti penting bagi sistem sosial. 1. Kedudukan (Status) Status sosial menurut Ralph Linton adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Ada tiga macam status sosial dalam masyarakat: 4
  • 8. 5 a. Ascribed Status Ascribed Status merupakan status yang diperoleh seseorang secara alamiah, artinya posisi yang melekat dalam diri seseorang diperoleh tanpa melalui serangkaian usaha. Latar belakang ras,gender,dan usia dapat dikategorikan sebagai Ascribed Status. Conthonya, seseorang yang dilahirkan dari keluarga bangsawan secara otomatis akan mendapatkan gelar bangsawan begitu ia dilahirkan. b. Achieved Status Achieved Status merupakan status sosial yang disandang melalui perjuangan. Pola-pola ini biasanya banyak terjadi distruktur sosial yang telah mengalami perubahan dari pola-pola tradisional kearah modern. Lebih- lebih dalam struktur masyarakat kapitalis liberal dengan menekan pada kebebasan individu untuk mencapai tujuan masing-masing yang sarat dengan persaingan, dalam struktur seperti itu, biasanya struktur sosial lebih terbuka sehingga membuka peluang bagi siapa saja untuk meraih status sosial ekonomi sesuai dengan tujuan masing-masing, beberapa contoh model ini adalah: 1) Stratifikasi berdasarkan Jenjang Pendidikan (education stratification) Jenjang seseorang biasanya memperngaruhi setatus sosial seseorang di dalam struktur sosialnya. Seseorang yang berpendidikan tinggi hingga bergelar Doktor tentunya akan bersetatus lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang lulusan SD. 2) Stratifikasi di bidang Senioritas Gejala ini biasanya di kaitkan dengan profesi atau perkerjaan yang dimiliki seseorang. Tingkat senioritas dalam berbagai lembaga perkerjaan biasanya di tentukan berdasarkan tingkat tenggang waktu berkeja dan jenjang kepangkatan atau golongan yang lazi sering disebut dengan jabatan. Biasanya jabatan
  • 9. seseorang dalam suatu lembaga perkerjaan ditentukan oleh tingkat keahlian dan tingkat pendidikannya, artinya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang dan keahlian seseorang, maka akan semakin tinggi juga jabatan yang disandangnya. Karena system lapisan sosial seperti ini bersifat terbuka, maka bagi siapa saja bisa menempati status sosial yang relative dianggap lebih mapan asal mereka mempunyai kemampuan dan usaha yang gigih. 3) Stratifikasi di bidang Perkerjaan. Berbagai jenis perkerjaan juga berpengaruh pada system pelapisan sosial. Anda tentu sering memiliki penilaian bahwa orang yang berprofesi sebagai panrik becak, kuli bangunan, buruh pabrik dan para pekerja kantoran yang berpakaian bersih, berpenampilan rapi, berdasi dan mengendari mobil, selalu membawa Hp tentu memiliki perbedaan status sosial dalam masyarakat. Para pekerja kantoran akan memiliki status sosial yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang berprofesi sebagai penarik becak. Pola seperti ini juga bersifat terbuka artinya system pelapisan sosial seperti ini membuka peluang bagi siapa saja yang memiliki kegigihan dalam usaha untuk meraihnya termasuk anda. 4) Stratifikasi di bidang Ekonomi Gejala ini hampir ada diseluruh penjuru dunia. Yang paling mudah di identifikasi di dalam struktur sosial adalah didasarkan pada besar kecilnya penghasilan dan kepemilikan benda-benda materi yang sering disebut harta benda. Indikator antara kaya dan miskin juga mudah sekali di identifikasi, yaitu melalui pemilikan sarana hidup. Orang kaya perkotaan dapat dilihat dari tempat tinggalnya seperti di kawasan real estate elite dengan rumah mewahnya yang dilengkapi dengan taman, kolam renang, memiliki mobil mewah dan benda-benda berharga lainnya. Sedangkan kelompok masyarakat miskin berada dikawasan marginal 6
  • 10. (pinggiran), hidup di pemukiman kumuh, tidak sehat, kotor, dan sebagainya. Adapun orang kaya perdesaan biasanya diidentifikasi dengan kepemilikan jumlah lahan pertanian, binatang ternak, kebun yang luas dan sebagainya. 7 c. Assigned Status Assigned Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang atau kelompok orang dari pemberian. Akan tetapi status sosial yang berasal dari pemberian ini sebenarnya juga tak luput dari usaha-usaha seseorang atau sekelompok orang sehingga dengan usaha-usaha tersebut ia memperoleh penghargaan. 2. Peranan (Role) Sedangkan peran sosial merupakan aspek yang lebih dinamis dibandingkan dengan kedudukan. Status sosial merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu dalam organisasi masyarakat. Peran lebih menjurus pada fungsi seseorang dalam masyarakat. Meskipun demikian, keduanya tak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Berdasarkan cara memperolehnya, peranan dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha, misalnya peranan sebagai nenek, anak, ketua RT, dan sebagainya. b. Peranan pilihan (achieve roles), yaitu peranan yang diperoleh atas keputusannya sendiri, misalnya seseorang memutuskan untuk memilih Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Berdasarkan pelaksanaannya, peranan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Peranan yang diharapkan (expected roles), yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan tersebut dilaksanakan secernat-cermatnya dan tidak dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang telah ditentukan. Misalnya, peranan hakim, diplomatik, dan sebagainya.
  • 11. 2) Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan tersebut dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya lebih dinamis, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Suatu peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena peran dapat berfungsi sebagai, pertama, memberi arah pada proses sosialisasi. Kedua, pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai, norma, dan pengetahuan. Ketiga, dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat. Keempat, menghidupkan sistem pengendali dan kontrol sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat. 8
  • 12. BAB III PENUTUP Perubahan-perubahan social adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga- lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilakuan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Bentuk-bentu perubahan sosial: 1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat 2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang besar pengaruhnya 3. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak 9 dikehendaki atau tidak direncanakan Faktor yang menyebabkan perubahan sosial 1. Bertambah atau berkurangnya penduduk 2. Penemuan-penemuan Baru 3. Pertentangan 4. Terjadinya Pemberontakan atau revolusi di dalam Tubuh masyarakat itu sendiri 5. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia 6. Peperangan 7. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial 1. Kontak dengan kebudayaan lain 2. Sistem Pendidikan Formal yang Maju 3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju 4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan merupakan delik 5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat 6. Penduduk yang heterogen 7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
  • 13. 8. Orientasi ke masa depan 9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar umtuk memperbaiki 10 hidupnya Poses-Proses Perubahan Sosial: 1. Penyesuaian Masyarakat Terhadap Perubahan 2. Saluran-Saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan 3. Disorganisasi dan Reorganisasi
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Kingsley Davis, Human Society, cetakan ke-13, The Macmillan. Mac Iver, ociety ; A Textbook of Sociology, Farrar and Rhinehart, Newyork 1937 11 pp 272. Soekanto Soerjono,1987. Sosiologi Suatu Pengantar.Rajawali press: Jakarta Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, edisi pertama Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta,1964, halaman 486,497 William F.Ogburn dan Meyer F. Nimkoff: Sociology, edisi ke-4, A.Feffer and Simon International University Edition, 1964. Bagian 7