SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 9
MAKALAH POLITIK KEPERAWATAN 
Disusun Oleh : 
Kelompok 3 
1. David Ginanjar 
2. Dinda Wahyunitias 
3. Eriyana Bella Nurgania 
4. Keti Sugiarti 
5. Ratna Sari 
6. Siti Aisyah 
7. Siti Roudatul Khasanah 
8. Vecky Wiwit Prasetyo 
9. Tri Adining Cahyo 
10. Wulan Damayanti Wibowo 
STIKES HARAPAN BANGSA 
PURWOKERTO 
2014/201 
0
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Menurut sejarah, keterlibatan perawat dalam politik terbatas. 
Walaupun secara individu, seperti florence nightingale, lilian wald, margaret 
sanger, dan lavinia dock telah mempengaruhi dalam pembuatan keputusan 
dibidang seperti sanitasi, nutrisi, dan keluarga berencana, keluarga kurang 
dihargai sebagai kelompok (Hall- Long, 1995). Akan tetapi gerakan wanita 
telah memberikan inspirasi pada perawat masalah perawatan kesehatan. Selain 
itu dengan banyaknya lulusan berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota 
profesi, mereka membawa keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan di 
kampus universitas. 
Satu trend dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya 
jumlah peserta didik keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan 
dasar di sekolah dan Universitas. Organisasi keperawatan professional terus-menerus 
menekankan pentingnya pendidikan bagi perawat dalam 
mendapatkan dan memperluas peran baru. Dengan pesatnya perkembangan 
profesi ini banyak pula masalah yang melanda profesi keperawatan akhir-akhir 
ini di kaitkan dengan tidak adanya seorang perawat yang menjadi pemegang 
kebijakan baik di eksekutive maupun legislative. Banyak juga di singgung 
mengenai masalah undang-undang keperawatan yang tidak kelar-kelar juga di 
karenakan tidak adanya keterwakilan seorang perawat di posisi penentu 
tersebut. 
B. Tujuan 
1. Tujuan umum 
Diketahuinya konsep ilmu politik bagi profesi perawat 
2. Tujuan khusus 
a. Diketahuinya prinsip dasar dan aktifitas perawat di dunia politik 
b. Diketahuinya betapa pentingnya perawat berada di area politik 
c. Diketahuinya manfaat perawat terjun di dunia politik 
d. Diketahuinya ruang lingkup ilmu politik dalam keperawatan
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
A. Politik Secara Umum 
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam 
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, 
khususnya dalam negara Pengertian ini merupakan upaya penggabungan 
antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal 
dalam ilmu politik. 
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara 
konstitusional maupun nonkonstitusional. 
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, 
yaitu antara lain: 
1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan 
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) 
2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan 
dan Negara 
3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan 
mempertahankan kekuasaan di masyarakat 
4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan 
kebijakan publik. 
B. Sejarah, Prinsip Aktifitas Keperawatan di Area Politik 
Menurut sejarah, keterlibatan perawat dalam politik terbatas. 
Walaupun secara individu, seperti florence nightingale, lilian wald, margaret 
Sanger, dan lavinia dock telah mempengaruhi dalam pembuatan keputusan 
dibidang seperti sanitasi, nutrisi, dan keluarga berencana, keluarga kurang 
dihargai sebagai kelompok (Hall- Long, 1995). Akan tetapi gerakan wanita 
telah memberikan inspirasi pada perawat masalah perawatan kesehatan. Selain 
itu dengan banyaknya lulusan berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota
profesi, mereka membawa keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan di 
kampus universitas. 
Pada tahun 1974, ANA membentuk the nurses coalition in poltics (N-CAP), 
yang menjadi komite aksi politik (political action commitee (PAC)) 
pertama bagi perawat. Organisasi ini, yang kemudia dikenal sebagai ANA-PAC, 
merupakan komite aksi politik utama yang mencari dukungan bagi 
kandidat yang ingin kedalam kantor federal (mason, 1990). Kekuatan politik 
merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang 
untuk memihak kepada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan 
dari pihak tesebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge, 1987). Dahulu, 
perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah 
wanita dan politik merupakan dominasi laki- laki. Perawat juga tidak 
menyadari preseden historis yang ditetap oleh perawat dalam arena politik, 
dan karena mereka tidak pada secara politik, perawt kurang mendapatkan 
pendidikan politik untuk memenangkan kompetensi dalam berpolitik (Mason 
dan Talbott, 1995; mason, 1990). 
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih 
besar dalam kurikulum keperawatan, organisai profesional dan tempat 
perawatan kesehatan (stanhope dan belcher, 1993). Organisasi keperawatan 
telah memperkerjakan seseorang yang mampu melobi untuk mendorong 
terbentuknya legislasi negara bagian dan U.S Congress untuk meningkatkan 
kualitas perawatan kesehatan. Kalisch dan kalisch (1982) menuliskan bahwa 
ANA " bekerja untuk meningkatkan standar kesehatan dan ketersediaan 
pelayanan perawatan kesehatan bagi semua orang; mendorong standar 
keperawatan yang tinggi, menstimulasi dan meningkatkan pengembangan 
perawat profesional dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan umum. 
Tujuan ini tidak dibatasai oleh pertimbangan kenegaraan, ras, keturunan, gaya 
hidup, warna kulit, seks dan usia.." ANA memperkerjakan seorang perawat 
terdaftar dalam melakukan lobi setingkat federal, dan organisai keperawatan 
negara bagian juga memperkerjakan seseorang yang mampu melobi dan 
spesialis legislasi unutk bekerja pada isu- isu keperawatan di negara bagian dan 
3
membantu upaya federal. Akhirnya, ahli melobi yang bekerja atas nama 
perawat diperkerjakan di Washington DC, oleh kelompok minat profesional 
seperti American Federation Of Teachers, NLN, American College Of Nurse-mid 
wives, American Public Health Assosiation, dan AACN. Kelompok ini 
bertujuan untuk menghilangkan kendala finansial dari perawatan kesehatan, 
meningkatkan asuahn keperawatan yang tersedia, meningkatkan penghargaan 
ekonomi untuk perawatan dan memperluas peran perawat profesional (Aiken, 
1982). 
Selain itu, perawat secara individu dapat mempengaruhi keputusan 
politik pada semua tingkat pemerintahan dan organisasi keperawatan 
menggabungkan semua upaya seperti nursing's Agenda for health care reform 
(Tri-council, 1991) akan secara kritis menerapkan pengaruh perawat dalam 
proses politik sedini mungkin (Hall- long, 1995). Strategi spesifik mencakup 
pengintegrasian peraturan publik kedalam kurikulum keperawatan, sosialisai 
dini dan berpartisipasi dalam organisai profesi, memperluas lingkungan 
tempat praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayan kesehatan di 
masyarakat. Jika perawat menjadi mahasiswa yang serius dalam 
memperhatikan kebutuhan sosial, menjadi aktivis dalam mempengaruhi 
perataura untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi kontributor waktu dan 
uang yang terbuka bagi keperawatan dan organisasi mereka dan menjadi 
kandidat untuk bekerja bagi asuahan kesehatan yang baik secar universsal, 
maka masa depan akan menjadi cemerlang. 
C. Pentingnya Perawat Berada di Area Politik 
1. Politik menciptakan iklim yang kondusif bagi keperawatan terutama 
mendapatkan legitimasi masyarakat dalam upaya mendukung usaha-usaha 
memberikan asuhan keperwatan. 
2. Politik memberikan kemudahan terhadap pencapaian tujuan keperawatan 
dalam melakukan intervensi kepada masayarakat melalui serangkaian 
aktivitas yang dilakukan oleh profesi keperawatan berupa kebijakan 
strategis dalam memberikan asuhan keperawatan. 
4
D. Manfaat Keterlibatan Perawat di Area Politik 
1. Terciptanya suatu regulasi dalam pendidikan perawat 
Banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan ketika regulasi 
(undang-undang) keperawatan telah di tetapkan, salah satunya adalah 
mengenai regulasi pendidikan keperawatan di Indonesia. Walaupun 
regulasi pendidikan seharusnya wewenang Dinas Pendidikan Tinggi, 
namun saat ini profesi keperawatan mengalami dualisme arah, kiblat 
pendidikan keperawatan yang ganda ini menjadikan profesi keperawatan 
semakin ruwet dan kemungkinan akan menyulitkan dalam birokasi-birokrasi 
pengurusannya. 
Regulasi pendidikan akan menjadikan tidak bermunculnya institusi 
pendidikan keperawatan yang hanya mencari untung, politik uang, dan 
institusi yang tidak melakukan penjaminan mutu akan output perawat yang 
di luluskan setiap periodenya. Dengan regulasi pendidikan keperawatan, 
semua menjadi terstandardisasi, profesi keperawatan yang mempunyai 
nilai tawar, nilai jual dan menjadi profesi yang di pertimbangkan. 
2. Terciptanya suatu regulasi kewenangan perawat di lahan klinik 
Tidak kalah pentingnya dengan regulasi pendidikan, dimana 
regulasi pendidikan merupakan bagaimana kita melakukan persiapan yang 
matang sebelum membuat dan memulai (perencanaan), dimana kita 
melakukan pembangunan fondasi yang kokoh dan system yang 
mensupport akan terbentuknya generasi perawat-perawat yang siap 
tempur. Regulasi kewenangan perawat di lahan klinik akan menjadikan 
profesi keperawatan semakin mantap dalam langkahnya. Kewenangan 
perawat yang mandiri, terstruktur dan ranah yang jelas akan menjadikan 
perawat semakin professional dan proporsional sesuai dengan tanggung 
jawab yang hams di penuhi, selain itu dalam regulasi kewenangan ini di 
harapkan tidak terjadi adanya overlap dan salah satu yang paling penting 
adalah menghindari terjadi malpraktek yang kemungkinan dapat terjadi. 
5
E. Ruang Lingkup Ilmu Politik di Dalam Keperawatan 
Lingkup keberadaaan perawat di dalam area politik tidak hanya 
terbatas pada kepentingan perawat itu sendiri seperti menciptakan iklim yang 
kondusif bagi keperawatan terutama mendapatkan legitimasi masyarakat 
dalam upaya mendukung usaha-usaha memberikan asuhan keperwatan.tapi 
juga bagaiman suatu regulasi/undang-undang di keperwatan itu bisa tercipta. 
Ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang perawat dalam berperan 
secara active maupun passive dalam dunia politik. Mulai dari kemampuan 
yang harus dimiliki bidang politik hingga talenta yang harus di miliki 
mengenai sense of politic. Dalam wikipedia Indonesia disebutkan bahwa 
seseorang dapat mengikuti dan berhak menjadi insan politik dengan mengikuti 
suatu partai politik atau parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat 
atau LSM (lembaga swadaya masyarakat). Maka dari hal tersebut seseorang 
berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik 
guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang 
dasar dan perundangan hukum yang berlaku. 
Dari hal tersebut, perawat yang merupakan bagian dari insan 
perpolitikan di Indonesia juga berhak dan berkewajiban ikut serta dan 
mengambil sebuah kekuasaan demi terwujudnya regulasi profesi keperawatan 
yang nyata. Dari hal tersebut juga terlihat bahwa perawat dapat 
memperjuangkan banyak hal terkait dengan umat maupun nasib perawat itu 
sendiri. 
Pengalaman perawat menghadapi kenyataan hubungan 
kekuasaan(politik) bisa juga diterapkan dalam bekerja dengan pasien dan 
dokter,berarti bahwa mereka mengetahui bahwa etika harus dilakukan dengan 
kekuasaan dan pembagian kekuasaan dalam hubungan langsung antar pribadi. 
Bagaimanapun, tantangan adalah untuk memahami sifat alami hubungan 
kekuasaan dan etika pembagian kekuasaan, dalam mengajar, dalam 
management, dalam pendidikan kesehatan dan riset, dalam mempengaruhi 
sumber daya, dan dalam politik kesehatan local dan nasional. 
6
Perawat tidak hanya belajar merawat pasien, tetapi juga meningkatkan 
kesejahteraan pasien secara umum. Ini berarti memperhatikan standard dan 
management pelayanan, kemampuan staff, efisiensi dan efektifitas prosedur 
yang digunakan, peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, dan 
kesehatan masyarakat. 
7
Undang- Undang Perkumpulan Perawat Amerika (ANA) 
Terhadap Hak Untuk Perawat Terdaftar 
1. Perawat memiliki hak untuk berlatih dengan cara memenuhi kewajiban 
mereka kepada masyarakat dan kepada mereka yang menerima perawatan. 
2. Perawat memiliki hak untuk berlatih di lingkungan yang memungkinkan 
mereka untuk bertindak sesuai dengan standar profesi dan lingkup hukum 
praktek yang berwenang 
3. Perawat memiliki hak untuk lingkungan kerja yang mendukung dan 
memfasilitasi praktek etis, sesuai dengan Kode Etik Perawat dengan Laporan 
Interpretasi. 
4. Perawat memiliki hak untuk bebas dan terbuka, advokasi untuk diri mereka 
sendiri dan pasien mereka, tanpa takut akan pembalasan. 
8

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
Konsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatanKonsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatanAmalia Senja
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahRumandani Choirunisa
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Bella Citra H
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
 
REGULASI KEPERAWATAN
REGULASI KEPERAWATANREGULASI KEPERAWATAN
REGULASI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Tugas kelompok 2 konsep recovery
Tugas kelompok 2   konsep recoveryTugas kelompok 2   konsep recovery
Tugas kelompok 2 konsep recoveryShareToSharechannel
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infuspjj_kemenkes
 
Konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatan
Konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatanKonsep antropologi sosial budaya dalam keperawatan
Konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatanDian Mutiara Chairunnisa
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipFitria Anwarawati
 

Mais procurados (20)

Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Konsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatanKonsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatan
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Askep dehidrasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep dehidrasi  AKPER PEMKAB MUNA Askep dehidrasi  AKPER PEMKAB MUNA
Askep dehidrasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Definisi perawat
Definisi perawatDefinisi perawat
Definisi perawat
 
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
Trend dan Issue dalam SIK (telenursing)
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
 
REGULASI KEPERAWATAN
REGULASI KEPERAWATANREGULASI KEPERAWATAN
REGULASI KEPERAWATAN
 
Makalah home care3
Makalah home care3Makalah home care3
Makalah home care3
 
Tugas kelompok 2 konsep recovery
Tugas kelompok 2   konsep recoveryTugas kelompok 2   konsep recovery
Tugas kelompok 2 konsep recovery
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
 
Konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatan
Konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatanKonsep antropologi sosial budaya dalam keperawatan
Konsep antropologi sosial budaya dalam keperawatan
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 

Destaque

Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan KeperawatanPolitik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Cermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesiaCermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesiaRc Suntown
 
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan KeperawatanPolitik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Perkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah KeperawatanPerkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah KeperawatanDarwis Maulana
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Viliansyah Viliansyah
 
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik KeperawatanAspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 

Destaque (6)

Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan KeperawatanPolitik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
 
Cermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesiaCermin politik perawat indonesia
Cermin politik perawat indonesia
 
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan KeperawatanPolitik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
Politik dan Kebijakan dalam Kesehatan dan Keperawatan
 
Perkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah KeperawatanPerkembangan sejarah Keperawatan
Perkembangan sejarah Keperawatan
 
Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.
 
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik KeperawatanAspek Hukum Praktik Keperawatan
Aspek Hukum Praktik Keperawatan
 

Semelhante a Makalah politik keperawatan

PRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.ppt
PRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.pptPRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.ppt
PRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.pptnice foresa
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1desyanggraini10
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Promkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan Indonesia
Promkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan IndonesiaPromkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan Indonesia
Promkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan Indonesianabilabudiaputri002
 
PPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptxPPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptxdewi30243
 
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptxKELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptxshahrasyidd
 

Semelhante a Makalah politik keperawatan (20)

PRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.ppt
PRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.pptPRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.ppt
PRESENTASI KONSEP DASAR ILMU POLITIK DALAM KEPERAWATAN.ppt
 
Filsafat keperawatan maternitas jiwa anak
Filsafat keperawatan maternitas jiwa anakFilsafat keperawatan maternitas jiwa anak
Filsafat keperawatan maternitas jiwa anak
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Peran perawat dalam mensukseskan muna sehat
Peran perawat dalam mensukseskan muna sehatPeran perawat dalam mensukseskan muna sehat
Peran perawat dalam mensukseskan muna sehat
 
Pengertian keperawatan
Pengertian keperawatanPengertian keperawatan
Pengertian keperawatan
 
Organisasi manajemen pelayana
Organisasi manajemen pelayanaOrganisasi manajemen pelayana
Organisasi manajemen pelayana
 
Organisasi manajemen pelayan1
Organisasi manajemen pelayan1Organisasi manajemen pelayan1
Organisasi manajemen pelayan1
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Promkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan Indonesia
Promkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan IndonesiaPromkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan Indonesia
Promkes Kel 9 peran perawat dam pendidikan dan promosi kesehatan Indonesia
 
PPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptxPPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptx
 
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptxKELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
KELOMPOK 1 UMP - Pembermas, adv, networ.pptx
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
3
33
3
 

Mais de Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

Mais de Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Último

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Último (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Makalah politik keperawatan

  • 1. MAKALAH POLITIK KEPERAWATAN Disusun Oleh : Kelompok 3 1. David Ginanjar 2. Dinda Wahyunitias 3. Eriyana Bella Nurgania 4. Keti Sugiarti 5. Ratna Sari 6. Siti Aisyah 7. Siti Roudatul Khasanah 8. Vecky Wiwit Prasetyo 9. Tri Adining Cahyo 10. Wulan Damayanti Wibowo STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014/201 0
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Menurut sejarah, keterlibatan perawat dalam politik terbatas. Walaupun secara individu, seperti florence nightingale, lilian wald, margaret sanger, dan lavinia dock telah mempengaruhi dalam pembuatan keputusan dibidang seperti sanitasi, nutrisi, dan keluarga berencana, keluarga kurang dihargai sebagai kelompok (Hall- Long, 1995). Akan tetapi gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perawat masalah perawatan kesehatan. Selain itu dengan banyaknya lulusan berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota profesi, mereka membawa keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan di kampus universitas. Satu trend dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta didik keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan dasar di sekolah dan Universitas. Organisasi keperawatan professional terus-menerus menekankan pentingnya pendidikan bagi perawat dalam mendapatkan dan memperluas peran baru. Dengan pesatnya perkembangan profesi ini banyak pula masalah yang melanda profesi keperawatan akhir-akhir ini di kaitkan dengan tidak adanya seorang perawat yang menjadi pemegang kebijakan baik di eksekutive maupun legislative. Banyak juga di singgung mengenai masalah undang-undang keperawatan yang tidak kelar-kelar juga di karenakan tidak adanya keterwakilan seorang perawat di posisi penentu tersebut. B. Tujuan 1. Tujuan umum Diketahuinya konsep ilmu politik bagi profesi perawat 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya prinsip dasar dan aktifitas perawat di dunia politik b. Diketahuinya betapa pentingnya perawat berada di area politik c. Diketahuinya manfaat perawat terjun di dunia politik d. Diketahuinya ruang lingkup ilmu politik dalam keperawatan
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2 A. Politik Secara Umum Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: 1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) 2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara 3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat 4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik. B. Sejarah, Prinsip Aktifitas Keperawatan di Area Politik Menurut sejarah, keterlibatan perawat dalam politik terbatas. Walaupun secara individu, seperti florence nightingale, lilian wald, margaret Sanger, dan lavinia dock telah mempengaruhi dalam pembuatan keputusan dibidang seperti sanitasi, nutrisi, dan keluarga berencana, keluarga kurang dihargai sebagai kelompok (Hall- Long, 1995). Akan tetapi gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perawat masalah perawatan kesehatan. Selain itu dengan banyaknya lulusan berpendidikan tinggi masuk sebagai anggota
  • 4. profesi, mereka membawa keperawatan kedalam aktivitas dan kegiatan di kampus universitas. Pada tahun 1974, ANA membentuk the nurses coalition in poltics (N-CAP), yang menjadi komite aksi politik (political action commitee (PAC)) pertama bagi perawat. Organisasi ini, yang kemudia dikenal sebagai ANA-PAC, merupakan komite aksi politik utama yang mencari dukungan bagi kandidat yang ingin kedalam kantor federal (mason, 1990). Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan seseorang untuk memihak kepada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan dari pihak tesebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge, 1987). Dahulu, perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita dan politik merupakan dominasi laki- laki. Perawat juga tidak menyadari preseden historis yang ditetap oleh perawat dalam arena politik, dan karena mereka tidak pada secara politik, perawt kurang mendapatkan pendidikan politik untuk memenangkan kompetensi dalam berpolitik (Mason dan Talbott, 1995; mason, 1990). Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan, organisai profesional dan tempat perawatan kesehatan (stanhope dan belcher, 1993). Organisasi keperawatan telah memperkerjakan seseorang yang mampu melobi untuk mendorong terbentuknya legislasi negara bagian dan U.S Congress untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan. Kalisch dan kalisch (1982) menuliskan bahwa ANA " bekerja untuk meningkatkan standar kesehatan dan ketersediaan pelayanan perawatan kesehatan bagi semua orang; mendorong standar keperawatan yang tinggi, menstimulasi dan meningkatkan pengembangan perawat profesional dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan umum. Tujuan ini tidak dibatasai oleh pertimbangan kenegaraan, ras, keturunan, gaya hidup, warna kulit, seks dan usia.." ANA memperkerjakan seorang perawat terdaftar dalam melakukan lobi setingkat federal, dan organisai keperawatan negara bagian juga memperkerjakan seseorang yang mampu melobi dan spesialis legislasi unutk bekerja pada isu- isu keperawatan di negara bagian dan 3
  • 5. membantu upaya federal. Akhirnya, ahli melobi yang bekerja atas nama perawat diperkerjakan di Washington DC, oleh kelompok minat profesional seperti American Federation Of Teachers, NLN, American College Of Nurse-mid wives, American Public Health Assosiation, dan AACN. Kelompok ini bertujuan untuk menghilangkan kendala finansial dari perawatan kesehatan, meningkatkan asuahn keperawatan yang tersedia, meningkatkan penghargaan ekonomi untuk perawatan dan memperluas peran perawat profesional (Aiken, 1982). Selain itu, perawat secara individu dapat mempengaruhi keputusan politik pada semua tingkat pemerintahan dan organisasi keperawatan menggabungkan semua upaya seperti nursing's Agenda for health care reform (Tri-council, 1991) akan secara kritis menerapkan pengaruh perawat dalam proses politik sedini mungkin (Hall- long, 1995). Strategi spesifik mencakup pengintegrasian peraturan publik kedalam kurikulum keperawatan, sosialisai dini dan berpartisipasi dalam organisai profesi, memperluas lingkungan tempat praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayan kesehatan di masyarakat. Jika perawat menjadi mahasiswa yang serius dalam memperhatikan kebutuhan sosial, menjadi aktivis dalam mempengaruhi perataura untuk memenuhi kebutuhan dan menjadi kontributor waktu dan uang yang terbuka bagi keperawatan dan organisasi mereka dan menjadi kandidat untuk bekerja bagi asuahan kesehatan yang baik secar universsal, maka masa depan akan menjadi cemerlang. C. Pentingnya Perawat Berada di Area Politik 1. Politik menciptakan iklim yang kondusif bagi keperawatan terutama mendapatkan legitimasi masyarakat dalam upaya mendukung usaha-usaha memberikan asuhan keperwatan. 2. Politik memberikan kemudahan terhadap pencapaian tujuan keperawatan dalam melakukan intervensi kepada masayarakat melalui serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh profesi keperawatan berupa kebijakan strategis dalam memberikan asuhan keperawatan. 4
  • 6. D. Manfaat Keterlibatan Perawat di Area Politik 1. Terciptanya suatu regulasi dalam pendidikan perawat Banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan ketika regulasi (undang-undang) keperawatan telah di tetapkan, salah satunya adalah mengenai regulasi pendidikan keperawatan di Indonesia. Walaupun regulasi pendidikan seharusnya wewenang Dinas Pendidikan Tinggi, namun saat ini profesi keperawatan mengalami dualisme arah, kiblat pendidikan keperawatan yang ganda ini menjadikan profesi keperawatan semakin ruwet dan kemungkinan akan menyulitkan dalam birokasi-birokrasi pengurusannya. Regulasi pendidikan akan menjadikan tidak bermunculnya institusi pendidikan keperawatan yang hanya mencari untung, politik uang, dan institusi yang tidak melakukan penjaminan mutu akan output perawat yang di luluskan setiap periodenya. Dengan regulasi pendidikan keperawatan, semua menjadi terstandardisasi, profesi keperawatan yang mempunyai nilai tawar, nilai jual dan menjadi profesi yang di pertimbangkan. 2. Terciptanya suatu regulasi kewenangan perawat di lahan klinik Tidak kalah pentingnya dengan regulasi pendidikan, dimana regulasi pendidikan merupakan bagaimana kita melakukan persiapan yang matang sebelum membuat dan memulai (perencanaan), dimana kita melakukan pembangunan fondasi yang kokoh dan system yang mensupport akan terbentuknya generasi perawat-perawat yang siap tempur. Regulasi kewenangan perawat di lahan klinik akan menjadikan profesi keperawatan semakin mantap dalam langkahnya. Kewenangan perawat yang mandiri, terstruktur dan ranah yang jelas akan menjadikan perawat semakin professional dan proporsional sesuai dengan tanggung jawab yang hams di penuhi, selain itu dalam regulasi kewenangan ini di harapkan tidak terjadi adanya overlap dan salah satu yang paling penting adalah menghindari terjadi malpraktek yang kemungkinan dapat terjadi. 5
  • 7. E. Ruang Lingkup Ilmu Politik di Dalam Keperawatan Lingkup keberadaaan perawat di dalam area politik tidak hanya terbatas pada kepentingan perawat itu sendiri seperti menciptakan iklim yang kondusif bagi keperawatan terutama mendapatkan legitimasi masyarakat dalam upaya mendukung usaha-usaha memberikan asuhan keperwatan.tapi juga bagaiman suatu regulasi/undang-undang di keperwatan itu bisa tercipta. Ada banyak hal yang dapat dilakukan seorang perawat dalam berperan secara active maupun passive dalam dunia politik. Mulai dari kemampuan yang harus dimiliki bidang politik hingga talenta yang harus di miliki mengenai sense of politic. Dalam wikipedia Indonesia disebutkan bahwa seseorang dapat mengikuti dan berhak menjadi insan politik dengan mengikuti suatu partai politik atau parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau LSM (lembaga swadaya masyarakat). Maka dari hal tersebut seseorang berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku. Dari hal tersebut, perawat yang merupakan bagian dari insan perpolitikan di Indonesia juga berhak dan berkewajiban ikut serta dan mengambil sebuah kekuasaan demi terwujudnya regulasi profesi keperawatan yang nyata. Dari hal tersebut juga terlihat bahwa perawat dapat memperjuangkan banyak hal terkait dengan umat maupun nasib perawat itu sendiri. Pengalaman perawat menghadapi kenyataan hubungan kekuasaan(politik) bisa juga diterapkan dalam bekerja dengan pasien dan dokter,berarti bahwa mereka mengetahui bahwa etika harus dilakukan dengan kekuasaan dan pembagian kekuasaan dalam hubungan langsung antar pribadi. Bagaimanapun, tantangan adalah untuk memahami sifat alami hubungan kekuasaan dan etika pembagian kekuasaan, dalam mengajar, dalam management, dalam pendidikan kesehatan dan riset, dalam mempengaruhi sumber daya, dan dalam politik kesehatan local dan nasional. 6
  • 8. Perawat tidak hanya belajar merawat pasien, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pasien secara umum. Ini berarti memperhatikan standard dan management pelayanan, kemampuan staff, efisiensi dan efektifitas prosedur yang digunakan, peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, dan kesehatan masyarakat. 7
  • 9. Undang- Undang Perkumpulan Perawat Amerika (ANA) Terhadap Hak Untuk Perawat Terdaftar 1. Perawat memiliki hak untuk berlatih dengan cara memenuhi kewajiban mereka kepada masyarakat dan kepada mereka yang menerima perawatan. 2. Perawat memiliki hak untuk berlatih di lingkungan yang memungkinkan mereka untuk bertindak sesuai dengan standar profesi dan lingkup hukum praktek yang berwenang 3. Perawat memiliki hak untuk lingkungan kerja yang mendukung dan memfasilitasi praktek etis, sesuai dengan Kode Etik Perawat dengan Laporan Interpretasi. 4. Perawat memiliki hak untuk bebas dan terbuka, advokasi untuk diri mereka sendiri dan pasien mereka, tanpa takut akan pembalasan. 8