1. MAKALALAH
PEMBELAHAN SEL
Kelompok :
1. ELI SUSANTI
2. HENI JULIYATI M.T.
3. RETNO INDRIANNINGRUM
4. WINDA DAHNIARI R.
STIKES HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014
i
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah
makalah yang berjudul pelestarian keanekaragaman makhluk hidup ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini.Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan
untuk mempelajari tentang pembelahan sel.
Dengan makalah ini kami mencoba memaparkan sedikit mengenai
pembelahan sel prokariot dan pembelahan sel eukariot.
Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin
dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak,begitupun dengan
makalah ini,oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan
ii
mengenai materi pembelahan sel.
Purwokerto , 25 November 2014
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 3
BAB III. PENUTUP ......................................................................................... 14
Kesimpulan ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi
kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan
secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan
meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang
terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai
siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan
sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda
melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan
secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan
sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel
germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk
menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada
organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf
pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan
setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan
pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa
jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan
bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam
waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum, dan euglena.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda
dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi
materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang
didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang
5. demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara
langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh
sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya
diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah
salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara
meiosis adalah:
1. Terjadi di sel kelamin
2. Jumlah sel anaknya 4
3. Jumlah kromosen 1/2 induknya
4. Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta
terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping
itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan
meiosis I dan pembelahan meiosis II.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
3. Bagaimana siklus pada sel?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3. Untuk mengetahui siklus sel
D. MANFAAT
1. Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
3. Agar mengetahui siklus sel
6. BAB II
PEMBAHASAN
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi
kedalam dua sel anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu
sel tunggal. Pembelahan sel juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan
yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan
untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler
cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler
cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada
sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu
membentuk individu baru.Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan
secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan
meiosis’.
3
A. Pembelahan sel pada prokariotik
Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan
serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang
prokariotik, misalnya bakteri dan alga hijau-biru. Proses pembelahan sel pada
sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada
prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi
proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel
baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis. Amitosis adalah
pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada
sel bakteri.
Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur
dalam bentuk nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi
oleh membran. Secara umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal,
7. tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang
jumlahnya ratusan.
4
B. Pembelahan sel pada eukariotik
Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis
sama adalah lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira
1000 kali lebih banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu,
DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda.
Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom,
masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah,
setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46
kromosom. Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung berbagai macam
organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel anak. Pada
sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti
yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan
termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik,
misalnya protozoa, protista, dan semua jamur.
C. Siklus sel
Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi
berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus
sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa
jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar
seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu
berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke
pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus), proses perbanyakan atau
sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan sel,
mitosis atau meiosis.
8. Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau
sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan
yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel
identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan
berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.
Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA
sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom,
organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan
kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra
untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu
Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini
mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2
(ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase
adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun
terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24
jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi
terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub,
sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1
siklus 24 jam).
Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis
namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi
lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika
kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1
dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat
berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika
kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel
akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start".
Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi
DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan
pembelahan sudah tidak ada.
5
9. 6
1. Amitosis
Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan
pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel,
duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan
sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses
pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah
pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya
pada sel bakteri.
Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada
membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua
tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti.
Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya
dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang
demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau
pembelahan sel secara langsung.
2. Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh
sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis
umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel.
Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi
organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis
merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi
menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel
somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi
sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses
yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki
nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
10. Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis"
sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa
banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah,
membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya
oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat
terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio
lalat buah.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada
dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks
DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk
menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik
secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada
pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang
disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang
disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai
kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui
tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara
tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang
dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada
tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis
7
adalah sebagai berikut:
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase,
profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir).
Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu
kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis.
Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel
tumbuhan.
11. Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk
pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi.
Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak
sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak
terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah
terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di luar
nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi
sentrosom tunggal.
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi
menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin
dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan
terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel
anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel,
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini
biasanya dimasukan dalam tahap telofase.
Hasil mitosis :
a. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing
8
diploid.
b. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel
induknya.
3. Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan.
Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
a. Terjadi di sel kelamin
b. Jumlah sel anaknya 4
c. Jumlah kromosen 1/2 induknya
d. Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada
jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom
homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel
12. anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel,
yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih
kompleks daripada proses profase mitosis. Diawali dengan mulai
tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang
(fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan
memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua
kromatid kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan
ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten), sutau struktur protein suatu
kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog dengan kuat
bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks
menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan
terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang
terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat,
sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling
manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma
tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama
sampai pada anafase I. Sementara komponen-komponen lain dari sel
menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat
selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari
kumparan atau gelendong mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya.
Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis). Akhirnya
kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada
kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase.
Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama,
merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan meiosis.
Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase
dan tetap pada pasangan homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu
kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya.
9
13. Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan
homolognya.
Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan
gerakan kromosom ke kutub-kutub. Meskipun demikian, kembaran
kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah
kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom
selama mitosis. Dalam mitosis tampak merupakan individu pada keping
metafase ketimbang sebgai pasangan, dan kromatid kembar dari setiap
kromosom terpisah.
Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak
sampai mendekati kutub dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu
kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua
kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma)
berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua
sel kembar. Lekukan pembelahan terbentuk pada sel hewan dan keping sel
pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan
membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal
khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum
berlangsungnya meiosis kedua.
Benang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn
dengan cepat pada keping metafase II.
Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang
tampak pada mitosis dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid,
masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang berlawanan.
Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari
setiap pasangan sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah
kutub yang berlawanan dari sel.
Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya
berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan
10
14. empat sel kembar dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang
haploid dari kromosom yang mengalami replikasi.
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui
tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya
terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan
Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap
seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada
pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis
antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase).
Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah
terdapat fase istirahat atau interface.
a. Pembelahan miosis pertama :
Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan
homolog, kemudian mengadakan cross-over kromatid, pemisahan
membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom homolog.
Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom
sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.
11
b. Pembelahan miosis kedua :
Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir
kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½
kromosom sel induk = n = 23 tunggal.
Hasil meiosis :
a. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing
haploid (n).
b. Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel
induknya.
c. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma
dan ovum (sel telur).
15. Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:
1. mitosis : regenerasi
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y
12
haploid).
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Mitosis Meiosis
Tujuan • pada tumbuhan
bersel satu untuk
memperbanyak diri
(reproduksi)
• pada hewan bersel
banyak untuk
perbanyakkan sel
dan pertumbuhan
• Pada hewan bersel
banyak untuk
membentuk sel
kelamin (gamet).
Meiosis berfungsi
mengurangi jumlah
kromosom agar
keturunannya
memilki jumlah
kromosom yang
sama.
• pada tumbuhan terjadi
di benang sari dan
putik
Tempat terjadinya • pada tumbuhan
mitosis terjadi di
jaringan-jaringan
meristematis,
misalnya di ujung
batang, ujung akar,
dan kambium
• pada hewan terjadi
di sel-sel somatis
• pada tumbuhan terjadi
di benang sari dan
putik
• pada hewan terjadi di
alat kelamin
16. Tahapan sel • terjadi lewat satu
rangkaian tahap
yaitu profase,
metafase, anafase,
telofase, dan
interfase.
13
• terjadi lewat dua
rnagkaian tahap yaitu
meosis I dan meosis
II
- Meiosis I
Profase I (leptonema,
zigomena,
pakinema,diplonema,
diakinesis), metafase I,
anafase I, telofase I
- Meiosis II
Profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II
Sel anak • dua sel anakan yang
memilki jumlah
kromosom seperti
induknya (diploid)
• empat sel anakan
yang memiliki
setengah jumlah
kromosom induknya
(haploid)
17. BAB III
PENUTUP
14
KESIMPULAN
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing
layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti,
pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel
epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
18. DAFTAR PUSTAKA
Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers
Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia
Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis.
http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret 2012. samarinda.
Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012.
15
Samarinda.
Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012.
Samarinda.