SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
MAKALALAH 
PEMBELAHAN SEL 
Kelompok : 
1. ELI SUSANTI 
2. HENI JULIYATI M.T. 
3. RETNO INDRIANNINGRUM 
4. WINDA DAHNIARI R. 
STIKES HARAPAN BANGSA 
PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah 
makalah yang berjudul pelestarian keanekaragaman makhluk hidup ini dapat 
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah 
Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah 
ini.Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan 
untuk mempelajari tentang pembelahan sel. 
Dengan makalah ini kami mencoba memaparkan sedikit mengenai 
pembelahan sel prokariot dan pembelahan sel eukariot. 
Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin 
dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak,begitupun dengan 
makalah ini,oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari 
pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini. 
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan 
ii 
mengenai materi pembelahan sel. 
Purwokerto , 25 November 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii 
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii 
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1 
A. Latar Belakang .............................................................................. 1 
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2 
C. Tujuan ........................................................................................... 2 
D. Manfaat ......................................................................................... 2 
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 3 
BAB III. PENUTUP ......................................................................................... 14 
Kesimpulan ..................................................................................................... 14 
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. LATAR BELAKANG 
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi 
kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan 
secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan 
meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang 
terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai 
siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan 
sitokinesis. 
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda 
melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan 
secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan 
sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel 
germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk 
menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada 
organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf 
pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan 
setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan 
pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa 
jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan 
bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam 
waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum, dan euglena. 
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan 
pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda 
dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel 
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi 
materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang 
didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang
demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara 
langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri. 
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh 
sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya 
diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah 
salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara 
meiosis adalah: 
1. Terjadi di sel kelamin 
2. Jumlah sel anaknya 4 
3. Jumlah kromosen 1/2 induknya 
4. Pembelahan terjadi 2 kali 
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan 
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta 
terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping 
itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan 
meiosis I dan pembelahan meiosis II. 
2 
B. RUMUSAN MASALAH 
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik? 
2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis? 
3. Bagaimana siklus pada sel? 
C. TUJUAN 
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik. 
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 
3. Untuk mengetahui siklus sel 
D. MANFAAT 
1. Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik. 
2. Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 
3. Agar mengetahui siklus sel
BAB II 
PEMBAHASAN 
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi 
kedalam dua sel anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu 
sel tunggal. Pembelahan sel juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan 
yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan 
untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler 
cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler 
cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada 
sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu 
membentuk individu baru.Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan 
secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan 
meiosis’. 
3 
A. Pembelahan sel pada prokariotik 
Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan 
serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang 
prokariotik, misalnya bakteri dan alga hijau-biru. Proses pembelahan sel pada 
sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada 
prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi 
proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan 
pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel 
baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis. Amitosis adalah 
pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada 
sel bakteri. 
Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur 
dalam bentuk nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi 
oleh membran. Secara umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil 
dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal,
tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang 
jumlahnya ratusan. 
4 
B. Pembelahan sel pada eukariotik 
Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis 
sama adalah lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 
1000 kali lebih banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu, 
DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda. 
Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom, 
masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, 
setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46 
kromosom. Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung berbagai macam 
organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel anak. Pada 
sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti 
yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan 
termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik, 
misalnya protozoa, protista, dan semua jamur. 
C. Siklus sel 
Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi 
berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus 
sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. 
Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa 
jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar 
seperti suhu dan nutrisi yang tersedia. 
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu 
berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke 
pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus), proses perbanyakan atau 
sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan sel, 
mitosis atau meiosis.
Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau 
sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan 
yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel 
identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan 
berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu. 
Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA 
sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, 
organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan 
kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra 
untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu 
Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini 
mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 
(ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase 
adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun 
terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 
jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi 
terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub, 
sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 
siklus 24 jam). 
Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis 
namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi 
lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika 
kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 
dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat 
berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika 
kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel 
akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start". 
Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi 
DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan 
pembelahan sudah tidak ada. 
5
6 
1. Amitosis 
Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan 
sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan 
pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel 
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, 
duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan 
sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses 
pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah 
pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya 
pada sel bakteri. 
Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada 
membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua 
tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. 
Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya 
dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang 
demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau 
pembelahan sel secara langsung. 
2. Mitosis 
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh 
sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis 
umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. 
Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi 
organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis 
merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi 
menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal. 
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel 
somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi 
sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses 
yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki 
nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" 
sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa 
banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, 
membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya 
oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat 
terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio 
lalat buah. 
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada 
dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks 
DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk 
menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik 
secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap 
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada 
pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. 
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang 
disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang 
disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai 
kromosom. 
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui 
tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara 
tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang 
dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada 
tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. 
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis 
7 
adalah sebagai berikut: 
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, 
profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). 
Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu 
kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. 
Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel 
tumbuhan.
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk 
pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. 
Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak 
sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak 
terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah 
terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di luar 
nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi 
sentrosom tunggal. 
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi 
menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin 
dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan 
terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel 
anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, 
beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan 
terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini 
biasanya dimasukan dalam tahap telofase. 
Hasil mitosis : 
a. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing 
8 
diploid. 
b. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel 
induknya. 
3. Meiosis 
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. 
Ciri pembelahan secara meiosis adalah: 
a. Terjadi di sel kelamin 
b. Jumlah sel anaknya 4 
c. Jumlah kromosen 1/2 induknya 
d. Pembelahan terjadi 2 kali 
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada 
jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom 
homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel
anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, 
yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II. 
Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih 
kompleks daripada proses profase mitosis. Diawali dengan mulai 
tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang 
(fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan 
memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua 
kromatid kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan 
ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten), sutau struktur protein suatu 
kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog dengan kuat 
bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks 
menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan 
terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang 
terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat, 
sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling 
manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma 
tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama 
sampai pada anafase I. Sementara komponen-komponen lain dari sel 
menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat 
selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari 
kumparan atau gelendong mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. 
Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis). Akhirnya 
kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada 
kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. 
Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama, 
merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk 
melakukan meiosis. 
Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase 
dan tetap pada pasangan homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu 
kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya. 
9
Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan 
homolognya. 
Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan 
gerakan kromosom ke kutub-kutub. Meskipun demikian, kembaran 
kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah 
kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang 
berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom 
selama mitosis. Dalam mitosis tampak merupakan individu pada keping 
metafase ketimbang sebgai pasangan, dan kromatid kembar dari setiap 
kromosom terpisah. 
Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak 
sampai mendekati kutub dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu 
kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua 
kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) 
berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua 
sel kembar. Lekukan pembelahan terbentuk pada sel hewan dan keping sel 
pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan 
membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal 
khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum 
berlangsungnya meiosis kedua. 
Benang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn 
dengan cepat pada keping metafase II. 
Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang 
tampak pada mitosis dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, 
masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang berlawanan. 
Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari 
setiap pasangan sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah 
kutub yang berlawanan dari sel. 
Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya 
berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan 
10
empat sel kembar dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang 
haploid dari kromosom yang mengalami replikasi. 
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui 
tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya 
terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. 
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan 
Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap 
seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada 
pembelahan reduksi adalah sebagai berikut : 
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis 
antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase). 
Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah 
terdapat fase istirahat atau interface. 
a. Pembelahan miosis pertama : 
Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan 
homolog, kemudian mengadakan cross-over kromatid, pemisahan 
membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom homolog. 
Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom 
sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda. 
11 
b. Pembelahan miosis kedua : 
Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir 
kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½ 
kromosom sel induk = n = 23 tunggal. 
Hasil meiosis : 
a. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing 
haploid (n). 
b. Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel 
induknya. 
c. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma 
dan ovum (sel telur).
Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu: 
1. mitosis : regenerasi 
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y 
12 
haploid). 
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS 
Mitosis Meiosis 
Tujuan • pada tumbuhan 
bersel satu untuk 
memperbanyak diri 
(reproduksi) 
• pada hewan bersel 
banyak untuk 
perbanyakkan sel 
dan pertumbuhan 
• Pada hewan bersel 
banyak untuk 
membentuk sel 
kelamin (gamet). 
Meiosis berfungsi 
mengurangi jumlah 
kromosom agar 
keturunannya 
memilki jumlah 
kromosom yang 
sama. 
• pada tumbuhan terjadi 
di benang sari dan 
putik 
Tempat terjadinya • pada tumbuhan 
mitosis terjadi di 
jaringan-jaringan 
meristematis, 
misalnya di ujung 
batang, ujung akar, 
dan kambium 
• pada hewan terjadi 
di sel-sel somatis 
• pada tumbuhan terjadi 
di benang sari dan 
putik 
• pada hewan terjadi di 
alat kelamin
Tahapan sel • terjadi lewat satu 
rangkaian tahap 
yaitu profase, 
metafase, anafase, 
telofase, dan 
interfase. 
13 
• terjadi lewat dua 
rnagkaian tahap yaitu 
meosis I dan meosis 
II 
- Meiosis I 
Profase I (leptonema, 
zigomena, 
pakinema,diplonema, 
diakinesis), metafase I, 
anafase I, telofase I 
- Meiosis II 
Profase II, metafase II, 
anafase II, dan telofase II 
Sel anak • dua sel anakan yang 
memilki jumlah 
kromosom seperti 
induknya (diploid) 
• empat sel anakan 
yang memiliki 
setengah jumlah 
kromosom induknya 
(haploid)
BAB III 
PENUTUP 
14 
KESIMPULAN 
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit 
kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing 
layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik 
secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, 
pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel 
epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA 
Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga 
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga 
Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion 
Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers 
Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia 
Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis. 
http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret 2012. samarinda. 
Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. 
15 
Samarinda. 
Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. 
Samarinda.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Selyuliartiramli
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daunSofyan Dwi Nugroho
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungAisyah Turidho
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisYunan Malifah
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanHariyatunnisa Ahmad
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdfNurKarimatunNisa1
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
 
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
 

Mais procurados (20)

Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
 
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi SelAnatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
Anatomi Tumbuhan - Reproduksi Sel
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 

Semelhante a PEMBELAHAN SEL

Makalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhanMakalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhanMKM MKM ADEP
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxIccaPinzen
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ayra Auliya
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)RamandhikaAbiKarami
 
Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selyulianarika20
 
Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selyulianarika20
 
Mikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewanMikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewanMiamustamin
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxelvin778761
 
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke duaandiutamibatariputri
 

Semelhante a PEMBELAHAN SEL (20)

Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
Makalah pbl blok 3 tria
Makalah pbl blok 3 triaMakalah pbl blok 3 tria
Makalah pbl blok 3 tria
 
Makalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhanMakalah biologi-sel-tumbuhan
Makalah biologi-sel-tumbuhan
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi sel
 
Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi sel
 
Modul sel dan genetika
Modul sel dan genetikaModul sel dan genetika
Modul sel dan genetika
 
Mikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewanMikrotehnik hewan
Mikrotehnik hewan
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
2. Biologi pertemuan dua bioogi dasar ke dua
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
 

Mais de Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

Mais de Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Último

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Último (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

PEMBELAHAN SEL

  • 1. MAKALALAH PEMBELAHAN SEL Kelompok : 1. ELI SUSANTI 2. HENI JULIYATI M.T. 3. RETNO INDRIANNINGRUM 4. WINDA DAHNIARI R. STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah makalah yang berjudul pelestarian keanekaragaman makhluk hidup ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang pembelahan sel. Dengan makalah ini kami mencoba memaparkan sedikit mengenai pembelahan sel prokariot dan pembelahan sel eukariot. Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak,begitupun dengan makalah ini,oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan ii mengenai materi pembelahan sel. Purwokerto , 25 November 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN AWAL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2 C. Tujuan ........................................................................................... 2 D. Manfaat ......................................................................................... 2 BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 3 BAB III. PENUTUP ......................................................................................... 14 Kesimpulan ..................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 15 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum, dan euglena. Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang
  • 5. demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri. Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah: 1. Terjadi di sel kelamin 2. Jumlah sel anaknya 4 3. Jumlah kromosen 1/2 induknya 4. Pembelahan terjadi 2 kali Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II. 2 B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik? 2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis? 3. Bagaimana siklus pada sel? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik. 2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 3. Untuk mengetahui siklus sel D. MANFAAT 1. Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik. 2. Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 3. Agar mengetahui siklus sel
  • 6. BAB II PEMBAHASAN Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. 3 A. Pembelahan sel pada prokariotik Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga hijau-biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri. Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus, DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara umum sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap prokariotik merupakan sel tunggal,
  • 7. tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau kelompok sel yang jumlahnya ratusan. 4 B. Pembelahan sel pada eukariotik Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama adalah lebih kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dibanding sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46 kromosom, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik, misalnya protozoa, protista, dan semua jamur. C. Siklus sel Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia. Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus), proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis.
  • 8. Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu. Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam). Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start". Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak ada. 5
  • 9. 6 1. Amitosis Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri. Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung. 2. Mitosis Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal. Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
  • 10. Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom. Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis 7 adalah sebagai berikut: Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
  • 11. Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di luar nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi sentrosom tunggal. Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap telofase. Hasil mitosis : a. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing 8 diploid. b. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya. 3. Meiosis Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah: a. Terjadi di sel kelamin b. Jumlah sel anaknya 4 c. Jumlah kromosen 1/2 induknya d. Pembelahan terjadi 2 kali Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel
  • 12. anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II. Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada proses profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang (fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten), sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama sampai pada anafase I. Sementara komponen-komponen lain dari sel menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari kumparan atau gelendong mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis). Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama, merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk melakukan meiosis. Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase dan tetap pada pasangan homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya. 9
  • 13. Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan homolognya. Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan gerakan kromosom ke kutub-kutub. Meskipun demikian, kembaran kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom selama mitosis. Dalam mitosis tampak merupakan individu pada keping metafase ketimbang sebgai pasangan, dan kromatid kembar dari setiap kromosom terpisah. Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak sampai mendekati kutub dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel kembar. Lekukan pembelahan terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum berlangsungnya meiosis kedua. Benang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn dengan cepat pada keping metafase II. Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang berlawanan. Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel. Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan 10
  • 14. empat sel kembar dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang haploid dari kromosom yang mengalami replikasi. Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut : Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface. a. Pembelahan miosis pertama : Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan homolog, kemudian mengadakan cross-over kromatid, pemisahan membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom homolog. Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda. 11 b. Pembelahan miosis kedua : Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½ kromosom sel induk = n = 23 tunggal. Hasil meiosis : a. Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n). b. Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya. c. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
  • 15. Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu: 1. mitosis : regenerasi 2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y 12 haploid). PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS Mitosis Meiosis Tujuan • pada tumbuhan bersel satu untuk memperbanyak diri (reproduksi) • pada hewan bersel banyak untuk perbanyakkan sel dan pertumbuhan • Pada hewan bersel banyak untuk membentuk sel kelamin (gamet). Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memilki jumlah kromosom yang sama. • pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik Tempat terjadinya • pada tumbuhan mitosis terjadi di jaringan-jaringan meristematis, misalnya di ujung batang, ujung akar, dan kambium • pada hewan terjadi di sel-sel somatis • pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik • pada hewan terjadi di alat kelamin
  • 16. Tahapan sel • terjadi lewat satu rangkaian tahap yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase. 13 • terjadi lewat dua rnagkaian tahap yaitu meosis I dan meosis II - Meiosis I Profase I (leptonema, zigomena, pakinema,diplonema, diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I - Meiosis II Profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II Sel anak • dua sel anakan yang memilki jumlah kromosom seperti induknya (diploid) • empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom induknya (haploid)
  • 17. BAB III PENUTUP 14 KESIMPULAN Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis. http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret 2012. samarinda. Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. 15 Samarinda. Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.