SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
asal usul tokoh wayang arjuna
Raden arjhuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu
atau sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya,
Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi
Kunti dan Batara Indra. Dalam kehidupan orang jawa, Arjuna adalah perlambang
manusia yang berilmu tingga namun ragu dalam bertindak. Hal ini nampak jelas
sekali saat ia kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan
guru-gurunya di medan Kurusetra. Keburukan dari Arjuna adalah sifat
sombongnya. Karena merasa tangguh dan juga tampan, pada saat mudannya ia
menjadi sedikit sombong.
Arjuna memiliki dasanama sebagai berikut : Herjuna, Jahnawi, Sang Jisnu,
Permadi sebagai nama Arjuna saat muda, Pamade, Panduputra dan Pandusiwi
karena merupakan putra dari Pandu, Kuntadi karena punya panah pusaka, Palguna
karena pandai mengukur kekuatan lawan, Danajaya karena tidak mementingkan
harta, Prabu Kariti saat bertahta menjadi raja di kayangan Tejamaya setelah
berhasil membunuh Prabu Niwatakaca, Margana karena dapat terbang tanpa
sayap, Parta yang berarti berbudi luhur dan sentosa, Parantapa karena tekun
bertapa, Kuruprawira dan Kurusatama karena ia adalah pahlawan di dalam
baratayuda, Mahabahu karena memiliki tubuh kecil tetapi kekuatannya besar,
Danasmara karena tidak pernah menolak cinta manapun, Gudakesa, Kritin, Kaliti,
Kumbawali, Kumbayali, Kumbang Ali-Ali, Kuntiputra, Kurusreta, Anaga, Barata,
Baratasatama, Jlamprong yang berarti bulu merak adalah panggilan kesayangan
Werkudara untuk Arjuna, Siwil karena berjari enam adalah panggilan dari Prabu
Kresna, Suparta, Wibaksu, Tohjali, Pritasuta, Pritaputra, Indratanaya dan
Indraputra karena merupakan putra dari Batara Indra, dan Ciptaning dan
Mintaraga adalah nama yang digunakan saat bertapa di gunung Indrakila. Arjuna
sendiri berarti putih atau bening.
Pada saat lahir, sukma Arjuna yang berwujud cahaya yang keluar dari rahim
ibunya dan naik ke kayangan Kawidaren tempat para bidadari. Semua bidadari
yang ada jatuh cinta pada sukma Arjuna tersebut yang bernama Wiji Mulya.
Kegemparan tersebut menimbulkan kemarahan para dewa yang lalu
menyerangnya. Cahaya yang samar samar tersebut lalu berubah menjadi sesosok
manusia tampan yang berpakaian sederhana.
Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi menyebabkan kesedihan bagi
Prabu Pandu. Atas nasehat Semar, Pandu lalu naik ke kayangan dan meminta
kembali putranya setelah diberi wejangan oleh Batara Guru.
Sejak muda, Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia menuntut ilmu pada siapapun.
Menurutnya lingkungan masyarakat adalah gudang dari ilmu. Guru-gurunya
antara lain adalah Resi Drona, dari Resi Dona ia mendapat senjata ampuh yang
bernama panah Cundamanik dan Arya Sengkali, yang kedua adalah Begawan
Krepa, Begawan Kesawasidi, Resi Padmanaba, dan banyak pertapa sakti lainnya.
Dalam kisah Mahabarata, Arjuna berguru pada Ramaparasu, namun dalam kisah
pewayangan, hal tersebut hampit tidak pernah disinggung.
Dalam pewayangan diceritakan bahwa Arjuna memiliki lebih dari 40 orang istri
namun hanya beberapa saja yang terkenal dan sering di singgung dalam
pedalangan. Istri-istri Arjuna adalah sebagai berikut :
- Endang Jimambang berputra Bambang Kumaladewa dan Bambang Kumalasekti
- Dewi Palupi atau Dewi Ulupi berputra Bambang Irawan
- Dewi Wara Sumbadra berputra Raden Angkawijaya atau Raden Abimanyu.
- Dewi Srikandi tidak berputra
- Dewi Ratri berputra Bambang Wijanarka
- Dewi Dresnala berputra Bambang Wisanggeni
- Dewi Juwitaningrat berputra Bambang Senggoto yang beujud raksasa
- Endang Manuhara berputri Dewi Pregiwa dan Dewi Manuwati
- Dewi Banowati berputri Endang Pergiwati (diasuh oleh Endang Manuhara)
- Dewi Larasati berputra Bambang Sumitra dan Bambang Brantalaras
- Dewi Gandawati berputra Bambang Gandakusuma
- Endang Sabekti berputra Bambang Priyembada
- Dewi Antakawulan berputra Bambang Antakadewa
- Dewi Supraba berputra Bambang Prabakusuma
- Dewi Wilutama berputra Bambang Wilugangga
- Dewi Warsiki tidak diketahui putranya
- Dewi Surendra tidak diketahui putranya
- Dewi Gagarmayang tidak diketahui putranya
- Dewi Tunjungbiru tidak diketahui putranya
- Dewi Leng-Leng Mulat tidak diketahui putranya
- Dewi Citranggada berputra Bambang Babruwahana
- Dewi Lestari tidak berputra
- Dewi Larawangen tidak berputra
- Endang Retno Kasimpar tidak berputra
- Dewi Citrahoyi tidak berputra
- Dewi Manukhara tidak berputra
Banyaknya istri yang dimiliki Arjuna ini dalam cerita pewayangan bukanlah
merupakan gambaran seseorang yang serakah istri atau mata keranjang, namun
gambaran bahwa Arjuna dapat menerima dan diterima oleh semua golongan.
Ketika muda, Arjuna pernah ingin memperistri Dewi Anggraini, istri Prabu
Ekalaya atau juga sering disebut Prabu Palgunadi dari kerajaan Paranggelung.
Saat itu Arjuna yang ingin memaksakan kehendaknya mengakibatkan Dewi
Anggraini bunuh diri karena ia hanya setia pada suaminya. Prabu Ekalaya yang
mengetahui hal itu menantang Arjuna, namun kehebatan Prabu Ekalaya ternyata
lebih dari Arjuna. Arjuna lalu mengadu pada Drona. Ia beranggapan gurunya telah
ingkar janji dengan pernah menyebutkan tidak akan pernah mengajari memanah
kepada siapapun selain Arjuna. Resi Drona lalu pergi kepada Prabu Ekalaya.
Prabu Ekalaya memang adalah penggemar dari Resi Drona, namun karena ia tak
dapat berguru secara langsung, ia menciptakan arca Drona di istananya untuk
diajak bicara dadn berlatih. Oleh Drona hal tersebut dianggap sebagai suatu hal
terlarang dengan memasang arcanya di sana. Maka sebagai gantinya Resi Drona
lalu meminta Cincin Mustika Ampal yang telah tertanam di ibu jari Prabu
Ekalaya. Oleh drona jari tersebut lalu dipotong lalu di tempelkan pada jari Arjuna.
Sejak itulah Arjuna memiliki enam jari pada tangan kanannya. Hal ini dalam
bahasa Jawa disebut siwil. Saat bertemu dengan Arjuna lagi, Prabu Ekalaya kalah.
Saat itu ia menyadari bahwa ia telah diperdaya, maka sebelum mati ia berkata
akan membalas dendam pada Drona kelak dalam Perang Baratayuda.
Arjuna memiliki banyak sekali senjata dan aji-aji.Senjata-senjata Arjuna antara
lain adalah Panah Gendewa dari Batara Agni setelah ia membantu Batara Agni
melawan Batar Indra dengan membakar Hutan Kandawa, Panah Pasopati dari
Kirata, seorang pemburu jelmaan Batara Guru, sebelum Arjuna membunuh
Niwatakaca, Mahkota Emas dan berlian dari Batara Indra, setelah ia mengalahkan
Prabu Niwatakaca dan menjadi Raja para bidadari selama tujuh hari, keris
Pulanggeni, keris Kalanadah yang berasal dari taring Batara Kala, Panah
Sarotama, Panah Ardadali, Panah Cundamanik, Panah Brahmasirah, Panah
Angenyastra, dan Arya Sengkali, keempatnya dari Resi Drona, Minyak
Jayangketon dari Begawan Wilawuk, mertuanya, pusaka Mercujiwa, panah
Brahmasirah, cambuk kyai Pamuk, panah Mergading dan banyak lagi. Selain itu
aji-aji yang dimiliki Arjuna adalah sebagai berikut :
- Aji Panglimunan/Kemayan : dapat menghilang
- Aji Sepiangin : dapat berjalan tanpa jejak
- Aji Tunggengmaya : dapat mencipta sumber air
- Aji Mayabumi : dapat meperbesar wibawa dalam pertempuran
- Aji Mundri/Maundri/Pangatep-atep : dapat menambah berat tubuh
- Aji Pengasihan : menjadi dikasihi sesama
- Aji Asmaracipta : menambah kemampuan olah pikir
- Aji Asmaratantra : menambah kekuatan dalam perang
- Aji Asmarasedya : manambah keteguhan hati dalam perang
- Aji Asmaraturida : meanmbah kekuatan dalam olah rasa
- Aji Asmaragama : menambah kemampuan berolah asmara
- Aji Anima : dapat menjadi kecil hingga tak dapat dilihat
- Aji Lakuna : menjadi ringan dan dapat melayang
- Aji Prapki : sampai tujuan yang diinginkan dalam sekejap mata
- Aji Matima/Sempaliputri : dapat mengubah wujudnya.
- Aji Kamawersita : dapat perkasa dalam olah asmara
Arjuna pernah membantu Demang Sagotra rukun dengan istrinya saat ia mencari
nasi bungkus untuk Nakula dan Sadewa setelah peristiwa Balesigala-gala. Konon
hal ini yang membuat Demang Sagotra rela menjadi tawur kemenangan Pandawa
kelak dalam Perang Baratayuda Jayabinangun.
Setelah Pandawa dihadiahi hutan Kandaprasta yang terkenal angker, Arjuna
bertemu dengan Begawan Wilawuk yang sedang mencarikan pria yang diimpikan
putrinya. Saat itu Begawan Wilawuk yang berujud raksasa membawa Arjuna dan
menikahkannya dengan putrinya, Dewi Jimambang. Konon ini adalah istri
pertama dari Arjuna. Dari mertuanya, ia mendapat warisan minyak Jayangketon
yang berhasiat dapat melihat makhluk halus jika dioleskan di pelupuk mata.
Minyak ini berjasa besar bagi para Pandawa yang saat itu berhadapan dengan Jin
Yudistira dan saudara-saudaranya yang tak dapat dilihat mata biasa. Saat itu
pulalah Arjuna dapat mengalahkan Jin Dananjaya dari wilayah Madukara. Jin
Danajaya lalu merasuk dalam tubuh Arjuna. Selain mendapat nama Dananjaya,
Arjuna juga memperoleh wilayah kesatrian di Madukara dengan Patih Suroto
sebagai patihnya.
Saat menjadi buangan selama 12 tahun di hutan setelah Puntadewa kalah dalam
permainan dadu Arjuna pernah pergi untuk bertapa di gunung Indrakila dengan
nama Begawan Mintaraga. Dia saat yang sama Prabu Niwatakaca dari kerajaan
Manimantaka yang meminta Dewi Supraba yang akan dijadikan istrinya. Saat itu
tak ada seorang dewapun yang dapat menandingi kehebatan Prabu Niwatakaca
dan Patihnya Ditya Mamangmurka. Menurut para dewa, hanya Arjunalah yang
sanggup menaklukan raja raksasa tersebut. Batara Indra lalu mengirim tujuh
bidadari untuk memberhentikan tapa dari Begawan Mintaraga. Ketujuh bidadari
tersebut adalah Dewi Supraba sendiri, Dewi Wilutama, Dewi Leng-leng Mulat,
Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki, Dewi Gagarmayang dan Dewi Surendra. Tetapi
ketujuh bidadari tersebut tetap saja tidak berhasil menggerakkan sang pertapa dari
tempat duduknya. Setelah ketujuh bidadari tersebut kembali ke kayangan dan
melaporkan kegagalannya, tiba-tiba munculah seorang raksasa besar yang
mengobrak-abrik gunung Indrakila. Oleh Ciptaning, Buta tersebut di sumpah
menjadi seekor babi hutan. Lalu babi hutan tersebut dipanahnya. Disaat yang
bersamaan panah seorang pemburu yang bernama Keratapura. Setelah melalui
perdebatan panjang dan perkelahian, ternyata Arjuna kalah. Arjuna lalu sadar
bahwa yang dihadapinya tersebut adalah Sang Hyang Siwa atau Batara Guru. Ia
lalu menyembah Batara Guru. Oleh Bataar Guru Arjuna diberi panah Pasopati dan
diminta mengalahkan Prabu Niwatakaca.
Ternyata mengalahkan Prabu Niwatakaca tidak semudah yang dibayangkan.
Arjuna lalu meminta bantuan Batari Supraba. Dengan datangnya Dewi Supraba ke
tempat kediaman Prabu Niwatakaca, membuat sang Prabu sangat senang karena ia
memang telah keseng-sem dengan sang dewi. Prabu Niwatakaca yang telah lupa
daratan tersebut menjawab semua pertanyaan Dewi Supraba, sedang Arjuna
bersembunyi di dalam gelungnya. Pertanyaan tersebut diantaranya adalah dimana
letak kelemahan Prabu Niwatakaca, sang Prabu dengan tenang menjawab,
kelemahannya ada di lidah. Seketika itu Arjuna muncul dan melawan Prabu
Niwatakaca. Karena merasa di permainkan, Prabu Niwatakaca membanting
Arjuna dan mengamuk sejadi-jadinya. Saat itu Arjuna hanya berpura-pura mati.
Ketika Niwatakaca tertawa dan sesumbar akan kekuatannya, Arjuna lalu
melepaskan panah Pasopatinya tepat kedalam mulut sang prabu dan tewaslah
Niwatakaca.
Arjuna lalu diangkat menjadi raja di kayangan Tejamaya, tempat para bidadari
selama tujuh hari (satu bulan di kayangan = satu hari di dunia). Arjuna juga boleh
memilih 40 orang bidadari untuk menjadi istrinya dimana ketujuh bidadari yang
menggodanya juga termasuk dalam ke-40 bidadari tersebut dan juga Dewi
Dresnala, Putri Batara Brahma. Selain itu Arjuna juga mendapat mahkota emas
berlian dari Batara Indra, panah Ardadali dari Batara Kuwera, dan banyak lagi.
Arjuna juga diberi kesempatan untuk mengajukan suatu permintaan. Permintaan
Arjuna tersebut adalah agar Pandawa jaya dalam perang Baratayuda. Hal ini
menimbulkan kritik keras dari Semar yang merupakan pamong Arjuna yang
menganggap Arjuna kurang bijaksana. Menurut Semar, Arjuna seharusnya tidak
egois dengan memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan keturunan Pandawa
lainnya. Dan memang benar, kesemua Putra Pandawa yang terlibat dalam Perang
Baratayuda tewas.
Di saat Arjuna sedang duduk-duduk tiba-tiba datanglah Dewi Uruwasi. Dewi
Uruwasi yang telah jatuh cinta terhadap Arjuna meminta dijadikan istrinya.
Arjuna menolak secara halus, namun Dewi Uruwasi yang sudah buta karena cinta
tetap mendesak. Karena Arjuan tetap menolak, Dewi Uruwasi mengutuknya akan
menjadi banci kelak. Arjuna yang sedih dengan kutukan tersebut dihibur Batara
Indra. Menurut Batara Indra hal tersebut akan berguna kelak dan tak perlu
disesali.Setelah kembali dari Kayangan, Arjuna dan saudara-saudaranya harus
menyamar di negri Wirata. Dan disinilah kutukan Dewi Uruwasi berguna. Arjuna
lalu menjadi guru tari dan kesenian, dan menjadi banci yang bernama Kendri
Wrehatnala. Di akhir penyamarannya, Arjuna kembali menjadi seorang ksatria
dan mengusir para kurawa yang ingin mnghancurkan kerajaan Wirata. Arjuna lalu
akan dikawinkan dengan Dewi Utari namun Arjuna meminta agar Dewi Utari
dikawinkan dengan putranya yaitu Raden Abimanyu.
Kendati Arjuna adalah seorang berbudi luhur namun ia tetap tidak dapat luput dari
kesalahan. Hal ini menyangkut hal pilih kasih. Saat putranya Bambang Sumitra
akan menikah dengan Dewi Asmarawati, Arjuna terlihat acuh tak acuh. Oleh
Semar, lalu acara tersebut diambil alih sehingga pesta tersebut berlangsung
dengan sangat meriah dengan mengadirkan dewa-dewa dan dewi-dewi dari
kayangan. Arjuna kemudian sadar akan kekhilafannya dalam hal pilih-pilih kasih.
Suatu pelajaran yang dapat dipetik disini adalah sebagai orang tua hendaknya
tidak memilih-milih kasih pada anak-anaknya.
Dalam perang Baratayuda Arjuna menjadi senopati Agung Pandawa yang berhasil
membunuh banyak satriya Kurawa dan juga senotapi-senopati lainnya. Yang
tewas di tangan Arjuna antara lain Raden Jayadrata yang telah membunuh putra
kesayangannya yaitu Abimanyu, Prabu Bogadenta, Raden Citraksa, Raden
Citraksi, Raden Burisrawa, dan Adipati Karna.
Masih dalam Baratayuda, Arjuna yang baru saja kehilangan putra kesayangannya
menjadi kehilangan semangat, ditambah lagi guru dan saudara-saudaranya satupersatu gugur di medan Kurusetra. Prabu Kresna lalu memberi nasihat bahwa
dalam perang itu tidak ada kawan-lawan, kakak-adik ataupun guru-murid
semuanya adalah takdir dan harus dijalani. Ajaran ini dikenal dengan nama
Bagawat Gita. Yang membuat semangat ksatria penengah pandawa tersebut
kembali menyala saat akan berhadapan dengan Adipati Karna, saudara tua seibu.
Setelah Perang Baratayuda berakhir, Dewi Banowati yang memang telah lama
berselingkuh dengan Arjuna kemudian diperistrinya. Sebelumnya Arjuna telah
memiliki seorang putri dari Dewi Banowati. Di saat yang sama Prabu Duryudana
yang mulai curiga dengan hubungan istrinya dan Arjuna lalu berkata bahwa jika
yang lahir bayi perempuan, itu adalah putri dari Arjuna dan Banowati akan diusir
tetapi jika itu laki-laki maka itu adalah putranya. Saat bayi tersebut lahir ternyata
adalah seorang perempuan. Banowati sangat panik akan hal itu. Namun atas
pertolongan Kresna, bayi tersebut ditukar sebelum Prabu Duryudana melihatnya.
Bayi perempuan yang lalu diasuh oleh Dewi Manuhara, istri Arjuna yang lain
kemudian di beri nama Endang Pergiwati. Karena kelahirannya hampir sama
dengan putri Dewi Manuhara yang bernama Endang Pergiwa, lalu keduanya di
aku kembar. Sedang untuk putra dari Dewi Banowati dan Prabu Duryudana, Prabu
Kresna mengambil seorang anak gandrawa dan diberi nama Lesmana
Mandrakumara. Karena ia adalah anak gandrawa yang dipuja menjadi manusia,
maka Lesmana Mandrakumara memiliki perwatakan yang cengeng dan agak tolol.
Malang bagi Dewi Banowati, pada malam ia sedang mengasuh Parikesit, ia
dibunuh oleh Aswatama yang bersekongkol dengan Kartamarma dan Resi Krepa
untuk membunuh Parikesit yang masih Bayi. Dihari yang sama Dewi Srikandi,
dan Pancawala juga dibunuh saat sedang tidur. Untunglah bayi parikesit yang
menangis lalu menendang senjata Pasopati yang di taruh Arjuna di dekatnya dan
membunuh Aswatama.
Arjuna yang sedang sedih karena Banowati telah dibunuh bersama Dewi Srikandi
lalu mencari seorang putri yang mirip dengan Dewi Banowati. Putri tersebut
adalah Dewi Citrahoyi, istri Prabu Arjunapati yang juga murid dari prabu Kresna.
Prabu Kresna yang tanggap akan hal itu lalu meminta Prabu Arjunapati
menyerahkan istrinya pada Arjuna. Prabu Arjunapati yang tersinggung akan hal
itu menantang Prabu Kresna berperang dan dalam pertempuran itu Prabu
Arjunapati gugur sampyuh dengan Patih Udawa dan Dewi Citrahoyi lalu menjadi
istri Arjuna.
Setelah penguburan para pahlawan yang gugur dalam perang Baratayuda dan
pengangkatan Prabu Puntadewa menjadi raja Astina dengan gelar Prabu
Kalimataya, Arjuna melaksanakan amanat kakaknya dengan mengadakan Sesaji
Korban Kuda atau disebut Sesaji Aswameda. Arjuna yang diiringi sepasukan
tentara Astina lalu mengikuti seekor kuda kemanapun kuda itu berjalan dan
kerajaan-kerajaan yang dilewati kuda tersebut harus tunduk pada Astina, jika tidak
Arjuna dan pasukannya akan menyerang kerajaan tersebut. Semua kerajaan yang
dilewati kuda tersebut ternyata dapat dikalahkan. Arjuna lalu kembali ke Astina
dan akhir hidupnya diceritakan mati moksa dengan keempat saudaranya dan Dewi
Drupadi.
Dalam pewayangan gaya Yogyakarta, Arjuna memiliki beberapa wanda yaitu
wanda Jenggleng, wanda Yudasmara, wanda Kinanthi, dan wanda Jangkung.
SOURCE : http://celotehdjaeman.wordpress.com
Lima Wanita Cantik Istri ARJUNA
25 01 2008
Karya sastra Jawa klasik, Serat Candrarini berbentuk puisi tembang macapat berbahasa
Jawa baru. Ditulis pada hari kamis, 7 Jumadilakir tahun be 1792 Jawa oleh Raden Mas
Ranggawarsita, atas perintah Paku Buwana IX di Surakarta. Tokoh-tokoh yang
ditampilkan adalah para istri Arjuna, yakni : 1. Sumbadra 2. Dewi Ulupi 3. Ratna
Gandawati 4. Dewi Manohara dan 5. Srikandi. Tokoh yang ditampilkan
berperangi positif, sebab para istri arjuna tersebut mempunyai karakter yang berlainan.
Dilihat dari segi isinya merupakan ajaran yang ditujukan kepada kaum wanita, khususnya
wanita jaman dulu yang mengabdikan hidup pada perkawinan poligami.
Didalamnya termuat contoh-contoh sifat dan tingkah laku yang dimiliki oleh kelima
orang wanita ( istri ) Arjuna. Dari kelima istri Arjuna itu, yang tiga orang merupakan
anak seorang raja, yang berarti mempunyai pengaruh positif kepada pemerintahan dan
kehidupan duniawi. Yang dua orang istri lainnya merupakan anak pendeta atau biksu
yang berarti memiliki karakter dan pribadi yang luhur. Selain memiliki karakter yang
berbeda, kelima istri tersebut selalu menghargai kepada temen-temen selir, dan
menganggapnya sebagai saudara sendiri yang saling hidup berdampingan dengan rukun
dan damai sebagai wanita yang dikatakan berhasil dalam perkawinan, mereka memiliki
sifat sabar “ rela “ dan narima “ menerima dengan bersyukur.
Disebutkan pula bahwa sebagai wanita apabila dalam perkawinannya mengalami
kegagalan maka rasa kewanitaannya tersebut telah hilang. Seorang istri yang dapat
disebut berhasil dalam perkawinan adalah seorang wanita yang pasrah terhadap apa saja
yang akan terjadi pada dirinya. Walaupun dimadu seorang istri hendaknya dapat
memelihara dirinya agar tetap cantik, bertingkah laku manis, penuh pengabdian,
berbakti, setia, dan taat kepada suaminya.
Diantara sesama selir harus saling bersahabat dan menganggapnya sebagai saudara, oleh
karena itu meraka harus saling memberi dan saling mendidik. Selain memiliki sifat-sifat
diatas, untuk menjadi wanita yang berbudi luhur haruslah beriman. Janganlah sampai
putus dalam berdoa agar mendapatkan wahyu dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapi kesempurnaan hidup, sebagai mahkluk individu dan sosial seseorang
diwajibkan untuk berguru agar mendapatkan pengetahuan didalam kehidupan, baik
secara makro maupun mikro.
Sebagai penyampai pesannya adalah dewi Manohara, sebagai seorang wanita Jawa yang
rela berkorban demi suami yang amat dicintainya, wara Sembadra membuktikan dirinya.
Sebagai bukti akan kesetiannya, ia menolak keinginan Burisrawayang ingin memperistri
dirinya dengan cara menculik, wara Sembadra memilih bunuh diri dan akhirnya mati
daripada harus melayani laki-laki yang bukan suaminya.
Dilukiskan pula mengenai tingkah laku wara Srikandhi yang berbakti terhadap mertua,
yaitu dewi Kunthi. Ia mampu dan berusaha memenuhi apa saja yang menjadi keinginan
mertuanya. Sebagai seorang menantu ternyata ia sangat setia, selalu berbuat yang baik
demi keutuhan keluarga, ia tidak hanya menerima suaminya saja sebagai pendamping
akan tetapi menerima keluarga yang lain sebagai satu ikatan keluarga. Selain berbakti
kepada mertua, sebagai istri ia juga harus tetap cinta kepada saudara-saudaranya sendiri,
walaupun di antara mereka saling berjauhan tempat. Selain itu digambarkan juga
keindahan dan kecantikan terhadap setiap tokoh misalnya :
1. Wara Sembadra digambarkan sebagai seorang wanita yang mempunyai
kesamaan dengan bidadari.

2. Dewi Manohara digambarkan tentang kelebihan kecantikannya bagaikan

lukisan yang indah. Wajahnya bagai bunga pandan, ibarat matahari yang tertutup
tipisnya awan. Bentuk lambung yang kecil rapi dan ramping bagaikan kumbang
besar yang mengitari bunga. Bibirnya yang kecil, merah, bagus bagaikan buah
manggis yang merekah.
3. Dewi Ulupi liriknya digambarkan bagai teratai biru yang bersinar.
4. Ratna Gandawati digambarkan berambut hitam, sinom “ anak rambut “
banyak, berleher indah, berdada lebar kuning bagaikan kelapa gading yang masih
muda, bila ia berjalan amat pelan bagaikan teratai yang melenggang di air.
5. Wara Srikandhi digambarkan ibarat wanita dari bulan, suara menggema
bagaikan suara kilat yang diatur dan berbunyi bersama-sama, kulitnya kuning
bagaikan kencana yang digosok.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...
Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...
Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...Medicherla Kumar
 
Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...
Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...
Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...Medicherla Kumar
 
Gita Message
Gita MessageGita Message
Gita Messagescmittal
 
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12Medicherla Kumar
 
Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview
Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview
Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview Medicherla Kumar
 
Bhagavad Gita Chapter 3 Summary
Bhagavad Gita Chapter 3 SummaryBhagavad Gita Chapter 3 Summary
Bhagavad Gita Chapter 3 SummaryAnandSRao
 
Srimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation Notes
Srimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation NotesSrimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation Notes
Srimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation NotesAmritananda Das
 
Introduction to the Bhagavadgita
Introduction to the BhagavadgitaIntroduction to the Bhagavadgita
Introduction to the BhagavadgitaDokka Srinivasu
 
Gita chapter 7.16 Four types of devotees
Gita chapter 7.16 Four types of devoteesGita chapter 7.16 Four types of devotees
Gita chapter 7.16 Four types of devoteesMedicherla Kumar
 
The Essence Of Bhagwat Gita
The Essence Of Bhagwat GitaThe Essence Of Bhagwat Gita
The Essence Of Bhagwat Gitasuhas deshpande
 
Flowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri Prabhuji
Flowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri PrabhujiFlowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri Prabhuji
Flowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri PrabhujiLight of the Self Foundation
 
Bhagvad gita chapter 10 Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowcharts
Bhagvad gita chapter 10  Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowchartsBhagvad gita chapter 10  Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowcharts
Bhagvad gita chapter 10 Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowchartsMedicherla Kumar
 
Bhagavad gita - for AYUSH EXAM
Bhagavad gita - for AYUSH EXAMBhagavad gita - for AYUSH EXAM
Bhagavad gita - for AYUSH EXAMDeepak Khaire
 
Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...
Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...
Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...Medicherla Kumar
 

Mais procurados (20)

Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...
Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...
Bhagvad Gita chapter 13.(Revised 2021)Kshetra-Kshetrajna Vibhaga Yoga, Flowch...
 
Samadhi pada
Samadhi padaSamadhi pada
Samadhi pada
 
Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...
Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...
Bhagvad Gita chapter 15 ,(revised 2021) Purusottama Yoga (The yoga of the sup...
 
Gita Message
Gita MessageGita Message
Gita Message
 
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
Bhagvad Gita chapter 2 , v 11 - 12
 
Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview
Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview
Bhagvad Gita chapter 12 , Flowcharts and Overview
 
Bhagavad Gita Chapter 3 Summary
Bhagavad Gita Chapter 3 SummaryBhagavad Gita Chapter 3 Summary
Bhagavad Gita Chapter 3 Summary
 
Srimad_Bhagavatam
Srimad_BhagavatamSrimad_Bhagavatam
Srimad_Bhagavatam
 
Srimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation Notes
Srimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation NotesSrimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation Notes
Srimad Bhagavad Gita, AS IT IS, Chapter 4, Presentation Notes
 
Introduction to the Bhagavadgita
Introduction to the BhagavadgitaIntroduction to the Bhagavadgita
Introduction to the Bhagavadgita
 
Gita chapter 7.16 Four types of devotees
Gita chapter 7.16 Four types of devoteesGita chapter 7.16 Four types of devotees
Gita chapter 7.16 Four types of devotees
 
†Mimamsa †
†Mimamsa ††Mimamsa †
†Mimamsa †
 
The Essence Of Bhagwat Gita
The Essence Of Bhagwat GitaThe Essence Of Bhagwat Gita
The Essence Of Bhagwat Gita
 
Flowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri Prabhuji
Flowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri PrabhujiFlowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri Prabhuji
Flowering of Bliss Supreme (Based on Taittiriya Upanishad) by Sri Prabhuji
 
Saling menasehati
Saling menasehatiSaling menasehati
Saling menasehati
 
Bhagvad gita chapter 10 Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowcharts
Bhagvad gita chapter 10  Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowchartsBhagvad gita chapter 10  Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowcharts
Bhagvad gita chapter 10 Revised (2021) Vibhuti-Vistara-Yoga- flowcharts
 
Makna syahadat
Makna syahadatMakna syahadat
Makna syahadat
 
Bhagavad gita - for AYUSH EXAM
Bhagavad gita - for AYUSH EXAMBhagavad gita - for AYUSH EXAM
Bhagavad gita - for AYUSH EXAM
 
Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...
Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...
Bhagvad gita Chapter 4: Revised (2021)The Yoga of Knowledge (jñāna-yoga) flow...
 
The Practical Application of Gita
The Practical Application of GitaThe Practical Application of Gita
The Practical Application of Gita
 

Semelhante a Arjuna

Arjuna's character indonesian to english translation
Arjuna's character indonesian to english translationArjuna's character indonesian to english translation
Arjuna's character indonesian to english translationDina Kamalia
 
cerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docx
cerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docxcerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docx
cerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docxKetutMudiAriAnggara
 
wayang sengkuni
wayang sengkuniwayang sengkuni
wayang sengkunibetriscan
 
Bahasa jawa
Bahasa jawaBahasa jawa
Bahasa jawaRAS06
 
Materi Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptx
Materi Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptxMateri Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptx
Materi Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptxdikad21
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3Pranowo Budi Sulistyo
 
Sekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagamaSekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagamaPutu Ajus
 
Wayang Arjuna, Bima , lan Duryudana
Wayang Arjuna, Bima , lan DuryudanaWayang Arjuna, Bima , lan Duryudana
Wayang Arjuna, Bima , lan DuryudanaFianti Damayanti
 
filosofi gunungan (1) (1).pdf
filosofi gunungan (1) (1).pdffilosofi gunungan (1) (1).pdf
filosofi gunungan (1) (1).pdfLegendTren
 
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdfLK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdfNorkaDiputra
 
Kerajaan kediri
Kerajaan kediriKerajaan kediri
Kerajaan kediriAzzah Hani
 
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"Istna Zakia Iriana
 
Banjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruBanjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruORCHIDSIGN
 

Semelhante a Arjuna (17)

Arjuna's character indonesian to english translation
Arjuna's character indonesian to english translationArjuna's character indonesian to english translation
Arjuna's character indonesian to english translation
 
cerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docx
cerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docxcerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docx
cerita Mahabharata (pandawa & kurawa).docx
 
wayang sengkuni
wayang sengkuniwayang sengkuni
wayang sengkuni
 
Bahasa jawa
Bahasa jawaBahasa jawa
Bahasa jawa
 
wayang golek
wayang golekwayang golek
wayang golek
 
Materi Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptx
Materi Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptxMateri Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptx
Materi Kelas 5 Agama Hindu Parwa Mahabharata ,Ni Nyoman Madri.pptx
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3
 
Sekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagamaSekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagama
 
Teater petruk
Teater petrukTeater petruk
Teater petruk
 
Srikandhi
SrikandhiSrikandhi
Srikandhi
 
Wayang Arjuna, Bima , lan Duryudana
Wayang Arjuna, Bima , lan DuryudanaWayang Arjuna, Bima , lan Duryudana
Wayang Arjuna, Bima , lan Duryudana
 
filosofi gunungan (1) (1).pdf
filosofi gunungan (1) (1).pdffilosofi gunungan (1) (1).pdf
filosofi gunungan (1) (1).pdf
 
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdfLK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
 
Kerajaan kediri
Kerajaan kediriKerajaan kediri
Kerajaan kediri
 
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
 
Banjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruBanjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuru
 
Majapahit
MajapahitMajapahit
Majapahit
 

Último

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Arjuna

  • 1. asal usul tokoh wayang arjuna Raden arjhuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Dalam kehidupan orang jawa, Arjuna adalah perlambang manusia yang berilmu tingga namun ragu dalam bertindak. Hal ini nampak jelas sekali saat ia kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan Kurusetra. Keburukan dari Arjuna adalah sifat sombongnya. Karena merasa tangguh dan juga tampan, pada saat mudannya ia menjadi sedikit sombong. Arjuna memiliki dasanama sebagai berikut : Herjuna, Jahnawi, Sang Jisnu, Permadi sebagai nama Arjuna saat muda, Pamade, Panduputra dan Pandusiwi karena merupakan putra dari Pandu, Kuntadi karena punya panah pusaka, Palguna karena pandai mengukur kekuatan lawan, Danajaya karena tidak mementingkan harta, Prabu Kariti saat bertahta menjadi raja di kayangan Tejamaya setelah berhasil membunuh Prabu Niwatakaca, Margana karena dapat terbang tanpa sayap, Parta yang berarti berbudi luhur dan sentosa, Parantapa karena tekun bertapa, Kuruprawira dan Kurusatama karena ia adalah pahlawan di dalam baratayuda, Mahabahu karena memiliki tubuh kecil tetapi kekuatannya besar, Danasmara karena tidak pernah menolak cinta manapun, Gudakesa, Kritin, Kaliti, Kumbawali, Kumbayali, Kumbang Ali-Ali, Kuntiputra, Kurusreta, Anaga, Barata, Baratasatama, Jlamprong yang berarti bulu merak adalah panggilan kesayangan Werkudara untuk Arjuna, Siwil karena berjari enam adalah panggilan dari Prabu Kresna, Suparta, Wibaksu, Tohjali, Pritasuta, Pritaputra, Indratanaya dan Indraputra karena merupakan putra dari Batara Indra, dan Ciptaning dan Mintaraga adalah nama yang digunakan saat bertapa di gunung Indrakila. Arjuna sendiri berarti putih atau bening. Pada saat lahir, sukma Arjuna yang berwujud cahaya yang keluar dari rahim ibunya dan naik ke kayangan Kawidaren tempat para bidadari. Semua bidadari yang ada jatuh cinta pada sukma Arjuna tersebut yang bernama Wiji Mulya. Kegemparan tersebut menimbulkan kemarahan para dewa yang lalu menyerangnya. Cahaya yang samar samar tersebut lalu berubah menjadi sesosok manusia tampan yang berpakaian sederhana. Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi menyebabkan kesedihan bagi Prabu Pandu. Atas nasehat Semar, Pandu lalu naik ke kayangan dan meminta kembali putranya setelah diberi wejangan oleh Batara Guru. Sejak muda, Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia menuntut ilmu pada siapapun. Menurutnya lingkungan masyarakat adalah gudang dari ilmu. Guru-gurunya antara lain adalah Resi Drona, dari Resi Dona ia mendapat senjata ampuh yang bernama panah Cundamanik dan Arya Sengkali, yang kedua adalah Begawan Krepa, Begawan Kesawasidi, Resi Padmanaba, dan banyak pertapa sakti lainnya. Dalam kisah Mahabarata, Arjuna berguru pada Ramaparasu, namun dalam kisah pewayangan, hal tersebut hampit tidak pernah disinggung. Dalam pewayangan diceritakan bahwa Arjuna memiliki lebih dari 40 orang istri namun hanya beberapa saja yang terkenal dan sering di singgung dalam
  • 2. pedalangan. Istri-istri Arjuna adalah sebagai berikut : - Endang Jimambang berputra Bambang Kumaladewa dan Bambang Kumalasekti - Dewi Palupi atau Dewi Ulupi berputra Bambang Irawan - Dewi Wara Sumbadra berputra Raden Angkawijaya atau Raden Abimanyu. - Dewi Srikandi tidak berputra - Dewi Ratri berputra Bambang Wijanarka - Dewi Dresnala berputra Bambang Wisanggeni - Dewi Juwitaningrat berputra Bambang Senggoto yang beujud raksasa - Endang Manuhara berputri Dewi Pregiwa dan Dewi Manuwati - Dewi Banowati berputri Endang Pergiwati (diasuh oleh Endang Manuhara) - Dewi Larasati berputra Bambang Sumitra dan Bambang Brantalaras - Dewi Gandawati berputra Bambang Gandakusuma - Endang Sabekti berputra Bambang Priyembada - Dewi Antakawulan berputra Bambang Antakadewa - Dewi Supraba berputra Bambang Prabakusuma - Dewi Wilutama berputra Bambang Wilugangga - Dewi Warsiki tidak diketahui putranya - Dewi Surendra tidak diketahui putranya - Dewi Gagarmayang tidak diketahui putranya - Dewi Tunjungbiru tidak diketahui putranya - Dewi Leng-Leng Mulat tidak diketahui putranya - Dewi Citranggada berputra Bambang Babruwahana - Dewi Lestari tidak berputra - Dewi Larawangen tidak berputra - Endang Retno Kasimpar tidak berputra - Dewi Citrahoyi tidak berputra - Dewi Manukhara tidak berputra Banyaknya istri yang dimiliki Arjuna ini dalam cerita pewayangan bukanlah merupakan gambaran seseorang yang serakah istri atau mata keranjang, namun gambaran bahwa Arjuna dapat menerima dan diterima oleh semua golongan. Ketika muda, Arjuna pernah ingin memperistri Dewi Anggraini, istri Prabu Ekalaya atau juga sering disebut Prabu Palgunadi dari kerajaan Paranggelung. Saat itu Arjuna yang ingin memaksakan kehendaknya mengakibatkan Dewi Anggraini bunuh diri karena ia hanya setia pada suaminya. Prabu Ekalaya yang mengetahui hal itu menantang Arjuna, namun kehebatan Prabu Ekalaya ternyata lebih dari Arjuna. Arjuna lalu mengadu pada Drona. Ia beranggapan gurunya telah ingkar janji dengan pernah menyebutkan tidak akan pernah mengajari memanah kepada siapapun selain Arjuna. Resi Drona lalu pergi kepada Prabu Ekalaya. Prabu Ekalaya memang adalah penggemar dari Resi Drona, namun karena ia tak dapat berguru secara langsung, ia menciptakan arca Drona di istananya untuk diajak bicara dadn berlatih. Oleh Drona hal tersebut dianggap sebagai suatu hal terlarang dengan memasang arcanya di sana. Maka sebagai gantinya Resi Drona lalu meminta Cincin Mustika Ampal yang telah tertanam di ibu jari Prabu Ekalaya. Oleh drona jari tersebut lalu dipotong lalu di tempelkan pada jari Arjuna. Sejak itulah Arjuna memiliki enam jari pada tangan kanannya. Hal ini dalam bahasa Jawa disebut siwil. Saat bertemu dengan Arjuna lagi, Prabu Ekalaya kalah.
  • 3. Saat itu ia menyadari bahwa ia telah diperdaya, maka sebelum mati ia berkata akan membalas dendam pada Drona kelak dalam Perang Baratayuda. Arjuna memiliki banyak sekali senjata dan aji-aji.Senjata-senjata Arjuna antara lain adalah Panah Gendewa dari Batara Agni setelah ia membantu Batara Agni melawan Batar Indra dengan membakar Hutan Kandawa, Panah Pasopati dari Kirata, seorang pemburu jelmaan Batara Guru, sebelum Arjuna membunuh Niwatakaca, Mahkota Emas dan berlian dari Batara Indra, setelah ia mengalahkan Prabu Niwatakaca dan menjadi Raja para bidadari selama tujuh hari, keris Pulanggeni, keris Kalanadah yang berasal dari taring Batara Kala, Panah Sarotama, Panah Ardadali, Panah Cundamanik, Panah Brahmasirah, Panah Angenyastra, dan Arya Sengkali, keempatnya dari Resi Drona, Minyak Jayangketon dari Begawan Wilawuk, mertuanya, pusaka Mercujiwa, panah Brahmasirah, cambuk kyai Pamuk, panah Mergading dan banyak lagi. Selain itu aji-aji yang dimiliki Arjuna adalah sebagai berikut : - Aji Panglimunan/Kemayan : dapat menghilang - Aji Sepiangin : dapat berjalan tanpa jejak - Aji Tunggengmaya : dapat mencipta sumber air - Aji Mayabumi : dapat meperbesar wibawa dalam pertempuran - Aji Mundri/Maundri/Pangatep-atep : dapat menambah berat tubuh - Aji Pengasihan : menjadi dikasihi sesama - Aji Asmaracipta : menambah kemampuan olah pikir - Aji Asmaratantra : menambah kekuatan dalam perang - Aji Asmarasedya : manambah keteguhan hati dalam perang - Aji Asmaraturida : meanmbah kekuatan dalam olah rasa - Aji Asmaragama : menambah kemampuan berolah asmara - Aji Anima : dapat menjadi kecil hingga tak dapat dilihat - Aji Lakuna : menjadi ringan dan dapat melayang - Aji Prapki : sampai tujuan yang diinginkan dalam sekejap mata - Aji Matima/Sempaliputri : dapat mengubah wujudnya. - Aji Kamawersita : dapat perkasa dalam olah asmara Arjuna pernah membantu Demang Sagotra rukun dengan istrinya saat ia mencari nasi bungkus untuk Nakula dan Sadewa setelah peristiwa Balesigala-gala. Konon hal ini yang membuat Demang Sagotra rela menjadi tawur kemenangan Pandawa kelak dalam Perang Baratayuda Jayabinangun. Setelah Pandawa dihadiahi hutan Kandaprasta yang terkenal angker, Arjuna bertemu dengan Begawan Wilawuk yang sedang mencarikan pria yang diimpikan putrinya. Saat itu Begawan Wilawuk yang berujud raksasa membawa Arjuna dan menikahkannya dengan putrinya, Dewi Jimambang. Konon ini adalah istri pertama dari Arjuna. Dari mertuanya, ia mendapat warisan minyak Jayangketon yang berhasiat dapat melihat makhluk halus jika dioleskan di pelupuk mata. Minyak ini berjasa besar bagi para Pandawa yang saat itu berhadapan dengan Jin Yudistira dan saudara-saudaranya yang tak dapat dilihat mata biasa. Saat itu pulalah Arjuna dapat mengalahkan Jin Dananjaya dari wilayah Madukara. Jin Danajaya lalu merasuk dalam tubuh Arjuna. Selain mendapat nama Dananjaya, Arjuna juga memperoleh wilayah kesatrian di Madukara dengan Patih Suroto sebagai patihnya.
  • 4. Saat menjadi buangan selama 12 tahun di hutan setelah Puntadewa kalah dalam permainan dadu Arjuna pernah pergi untuk bertapa di gunung Indrakila dengan nama Begawan Mintaraga. Dia saat yang sama Prabu Niwatakaca dari kerajaan Manimantaka yang meminta Dewi Supraba yang akan dijadikan istrinya. Saat itu tak ada seorang dewapun yang dapat menandingi kehebatan Prabu Niwatakaca dan Patihnya Ditya Mamangmurka. Menurut para dewa, hanya Arjunalah yang sanggup menaklukan raja raksasa tersebut. Batara Indra lalu mengirim tujuh bidadari untuk memberhentikan tapa dari Begawan Mintaraga. Ketujuh bidadari tersebut adalah Dewi Supraba sendiri, Dewi Wilutama, Dewi Leng-leng Mulat, Dewi Tunjungbiru, Dewi Warsiki, Dewi Gagarmayang dan Dewi Surendra. Tetapi ketujuh bidadari tersebut tetap saja tidak berhasil menggerakkan sang pertapa dari tempat duduknya. Setelah ketujuh bidadari tersebut kembali ke kayangan dan melaporkan kegagalannya, tiba-tiba munculah seorang raksasa besar yang mengobrak-abrik gunung Indrakila. Oleh Ciptaning, Buta tersebut di sumpah menjadi seekor babi hutan. Lalu babi hutan tersebut dipanahnya. Disaat yang bersamaan panah seorang pemburu yang bernama Keratapura. Setelah melalui perdebatan panjang dan perkelahian, ternyata Arjuna kalah. Arjuna lalu sadar bahwa yang dihadapinya tersebut adalah Sang Hyang Siwa atau Batara Guru. Ia lalu menyembah Batara Guru. Oleh Bataar Guru Arjuna diberi panah Pasopati dan diminta mengalahkan Prabu Niwatakaca. Ternyata mengalahkan Prabu Niwatakaca tidak semudah yang dibayangkan. Arjuna lalu meminta bantuan Batari Supraba. Dengan datangnya Dewi Supraba ke tempat kediaman Prabu Niwatakaca, membuat sang Prabu sangat senang karena ia memang telah keseng-sem dengan sang dewi. Prabu Niwatakaca yang telah lupa daratan tersebut menjawab semua pertanyaan Dewi Supraba, sedang Arjuna bersembunyi di dalam gelungnya. Pertanyaan tersebut diantaranya adalah dimana letak kelemahan Prabu Niwatakaca, sang Prabu dengan tenang menjawab, kelemahannya ada di lidah. Seketika itu Arjuna muncul dan melawan Prabu Niwatakaca. Karena merasa di permainkan, Prabu Niwatakaca membanting Arjuna dan mengamuk sejadi-jadinya. Saat itu Arjuna hanya berpura-pura mati. Ketika Niwatakaca tertawa dan sesumbar akan kekuatannya, Arjuna lalu melepaskan panah Pasopatinya tepat kedalam mulut sang prabu dan tewaslah Niwatakaca. Arjuna lalu diangkat menjadi raja di kayangan Tejamaya, tempat para bidadari selama tujuh hari (satu bulan di kayangan = satu hari di dunia). Arjuna juga boleh memilih 40 orang bidadari untuk menjadi istrinya dimana ketujuh bidadari yang menggodanya juga termasuk dalam ke-40 bidadari tersebut dan juga Dewi Dresnala, Putri Batara Brahma. Selain itu Arjuna juga mendapat mahkota emas berlian dari Batara Indra, panah Ardadali dari Batara Kuwera, dan banyak lagi. Arjuna juga diberi kesempatan untuk mengajukan suatu permintaan. Permintaan Arjuna tersebut adalah agar Pandawa jaya dalam perang Baratayuda. Hal ini menimbulkan kritik keras dari Semar yang merupakan pamong Arjuna yang menganggap Arjuna kurang bijaksana. Menurut Semar, Arjuna seharusnya tidak egois dengan memikirkan diri sendiri dan tidak memikirkan keturunan Pandawa lainnya. Dan memang benar, kesemua Putra Pandawa yang terlibat dalam Perang Baratayuda tewas.
  • 5. Di saat Arjuna sedang duduk-duduk tiba-tiba datanglah Dewi Uruwasi. Dewi Uruwasi yang telah jatuh cinta terhadap Arjuna meminta dijadikan istrinya. Arjuna menolak secara halus, namun Dewi Uruwasi yang sudah buta karena cinta tetap mendesak. Karena Arjuan tetap menolak, Dewi Uruwasi mengutuknya akan menjadi banci kelak. Arjuna yang sedih dengan kutukan tersebut dihibur Batara Indra. Menurut Batara Indra hal tersebut akan berguna kelak dan tak perlu disesali.Setelah kembali dari Kayangan, Arjuna dan saudara-saudaranya harus menyamar di negri Wirata. Dan disinilah kutukan Dewi Uruwasi berguna. Arjuna lalu menjadi guru tari dan kesenian, dan menjadi banci yang bernama Kendri Wrehatnala. Di akhir penyamarannya, Arjuna kembali menjadi seorang ksatria dan mengusir para kurawa yang ingin mnghancurkan kerajaan Wirata. Arjuna lalu akan dikawinkan dengan Dewi Utari namun Arjuna meminta agar Dewi Utari dikawinkan dengan putranya yaitu Raden Abimanyu. Kendati Arjuna adalah seorang berbudi luhur namun ia tetap tidak dapat luput dari kesalahan. Hal ini menyangkut hal pilih kasih. Saat putranya Bambang Sumitra akan menikah dengan Dewi Asmarawati, Arjuna terlihat acuh tak acuh. Oleh Semar, lalu acara tersebut diambil alih sehingga pesta tersebut berlangsung dengan sangat meriah dengan mengadirkan dewa-dewa dan dewi-dewi dari kayangan. Arjuna kemudian sadar akan kekhilafannya dalam hal pilih-pilih kasih. Suatu pelajaran yang dapat dipetik disini adalah sebagai orang tua hendaknya tidak memilih-milih kasih pada anak-anaknya. Dalam perang Baratayuda Arjuna menjadi senopati Agung Pandawa yang berhasil membunuh banyak satriya Kurawa dan juga senotapi-senopati lainnya. Yang tewas di tangan Arjuna antara lain Raden Jayadrata yang telah membunuh putra kesayangannya yaitu Abimanyu, Prabu Bogadenta, Raden Citraksa, Raden Citraksi, Raden Burisrawa, dan Adipati Karna. Masih dalam Baratayuda, Arjuna yang baru saja kehilangan putra kesayangannya menjadi kehilangan semangat, ditambah lagi guru dan saudara-saudaranya satupersatu gugur di medan Kurusetra. Prabu Kresna lalu memberi nasihat bahwa dalam perang itu tidak ada kawan-lawan, kakak-adik ataupun guru-murid semuanya adalah takdir dan harus dijalani. Ajaran ini dikenal dengan nama Bagawat Gita. Yang membuat semangat ksatria penengah pandawa tersebut kembali menyala saat akan berhadapan dengan Adipati Karna, saudara tua seibu. Setelah Perang Baratayuda berakhir, Dewi Banowati yang memang telah lama berselingkuh dengan Arjuna kemudian diperistrinya. Sebelumnya Arjuna telah memiliki seorang putri dari Dewi Banowati. Di saat yang sama Prabu Duryudana yang mulai curiga dengan hubungan istrinya dan Arjuna lalu berkata bahwa jika yang lahir bayi perempuan, itu adalah putri dari Arjuna dan Banowati akan diusir tetapi jika itu laki-laki maka itu adalah putranya. Saat bayi tersebut lahir ternyata adalah seorang perempuan. Banowati sangat panik akan hal itu. Namun atas pertolongan Kresna, bayi tersebut ditukar sebelum Prabu Duryudana melihatnya. Bayi perempuan yang lalu diasuh oleh Dewi Manuhara, istri Arjuna yang lain kemudian di beri nama Endang Pergiwati. Karena kelahirannya hampir sama dengan putri Dewi Manuhara yang bernama Endang Pergiwa, lalu keduanya di aku kembar. Sedang untuk putra dari Dewi Banowati dan Prabu Duryudana, Prabu Kresna mengambil seorang anak gandrawa dan diberi nama Lesmana
  • 6. Mandrakumara. Karena ia adalah anak gandrawa yang dipuja menjadi manusia, maka Lesmana Mandrakumara memiliki perwatakan yang cengeng dan agak tolol. Malang bagi Dewi Banowati, pada malam ia sedang mengasuh Parikesit, ia dibunuh oleh Aswatama yang bersekongkol dengan Kartamarma dan Resi Krepa untuk membunuh Parikesit yang masih Bayi. Dihari yang sama Dewi Srikandi, dan Pancawala juga dibunuh saat sedang tidur. Untunglah bayi parikesit yang menangis lalu menendang senjata Pasopati yang di taruh Arjuna di dekatnya dan membunuh Aswatama. Arjuna yang sedang sedih karena Banowati telah dibunuh bersama Dewi Srikandi lalu mencari seorang putri yang mirip dengan Dewi Banowati. Putri tersebut adalah Dewi Citrahoyi, istri Prabu Arjunapati yang juga murid dari prabu Kresna. Prabu Kresna yang tanggap akan hal itu lalu meminta Prabu Arjunapati menyerahkan istrinya pada Arjuna. Prabu Arjunapati yang tersinggung akan hal itu menantang Prabu Kresna berperang dan dalam pertempuran itu Prabu Arjunapati gugur sampyuh dengan Patih Udawa dan Dewi Citrahoyi lalu menjadi istri Arjuna. Setelah penguburan para pahlawan yang gugur dalam perang Baratayuda dan pengangkatan Prabu Puntadewa menjadi raja Astina dengan gelar Prabu Kalimataya, Arjuna melaksanakan amanat kakaknya dengan mengadakan Sesaji Korban Kuda atau disebut Sesaji Aswameda. Arjuna yang diiringi sepasukan tentara Astina lalu mengikuti seekor kuda kemanapun kuda itu berjalan dan kerajaan-kerajaan yang dilewati kuda tersebut harus tunduk pada Astina, jika tidak Arjuna dan pasukannya akan menyerang kerajaan tersebut. Semua kerajaan yang dilewati kuda tersebut ternyata dapat dikalahkan. Arjuna lalu kembali ke Astina dan akhir hidupnya diceritakan mati moksa dengan keempat saudaranya dan Dewi Drupadi. Dalam pewayangan gaya Yogyakarta, Arjuna memiliki beberapa wanda yaitu wanda Jenggleng, wanda Yudasmara, wanda Kinanthi, dan wanda Jangkung. SOURCE : http://celotehdjaeman.wordpress.com
  • 7. Lima Wanita Cantik Istri ARJUNA 25 01 2008 Karya sastra Jawa klasik, Serat Candrarini berbentuk puisi tembang macapat berbahasa Jawa baru. Ditulis pada hari kamis, 7 Jumadilakir tahun be 1792 Jawa oleh Raden Mas Ranggawarsita, atas perintah Paku Buwana IX di Surakarta. Tokoh-tokoh yang ditampilkan adalah para istri Arjuna, yakni : 1. Sumbadra 2. Dewi Ulupi 3. Ratna Gandawati 4. Dewi Manohara dan 5. Srikandi. Tokoh yang ditampilkan berperangi positif, sebab para istri arjuna tersebut mempunyai karakter yang berlainan. Dilihat dari segi isinya merupakan ajaran yang ditujukan kepada kaum wanita, khususnya wanita jaman dulu yang mengabdikan hidup pada perkawinan poligami. Didalamnya termuat contoh-contoh sifat dan tingkah laku yang dimiliki oleh kelima orang wanita ( istri ) Arjuna. Dari kelima istri Arjuna itu, yang tiga orang merupakan anak seorang raja, yang berarti mempunyai pengaruh positif kepada pemerintahan dan kehidupan duniawi. Yang dua orang istri lainnya merupakan anak pendeta atau biksu yang berarti memiliki karakter dan pribadi yang luhur. Selain memiliki karakter yang berbeda, kelima istri tersebut selalu menghargai kepada temen-temen selir, dan menganggapnya sebagai saudara sendiri yang saling hidup berdampingan dengan rukun dan damai sebagai wanita yang dikatakan berhasil dalam perkawinan, mereka memiliki sifat sabar “ rela “ dan narima “ menerima dengan bersyukur. Disebutkan pula bahwa sebagai wanita apabila dalam perkawinannya mengalami kegagalan maka rasa kewanitaannya tersebut telah hilang. Seorang istri yang dapat disebut berhasil dalam perkawinan adalah seorang wanita yang pasrah terhadap apa saja yang akan terjadi pada dirinya. Walaupun dimadu seorang istri hendaknya dapat memelihara dirinya agar tetap cantik, bertingkah laku manis, penuh pengabdian, berbakti, setia, dan taat kepada suaminya. Diantara sesama selir harus saling bersahabat dan menganggapnya sebagai saudara, oleh karena itu meraka harus saling memberi dan saling mendidik. Selain memiliki sifat-sifat diatas, untuk menjadi wanita yang berbudi luhur haruslah beriman. Janganlah sampai putus dalam berdoa agar mendapatkan wahyu dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapi kesempurnaan hidup, sebagai mahkluk individu dan sosial seseorang diwajibkan untuk berguru agar mendapatkan pengetahuan didalam kehidupan, baik secara makro maupun mikro. Sebagai penyampai pesannya adalah dewi Manohara, sebagai seorang wanita Jawa yang rela berkorban demi suami yang amat dicintainya, wara Sembadra membuktikan dirinya. Sebagai bukti akan kesetiannya, ia menolak keinginan Burisrawayang ingin memperistri dirinya dengan cara menculik, wara Sembadra memilih bunuh diri dan akhirnya mati daripada harus melayani laki-laki yang bukan suaminya. Dilukiskan pula mengenai tingkah laku wara Srikandhi yang berbakti terhadap mertua, yaitu dewi Kunthi. Ia mampu dan berusaha memenuhi apa saja yang menjadi keinginan mertuanya. Sebagai seorang menantu ternyata ia sangat setia, selalu berbuat yang baik demi keutuhan keluarga, ia tidak hanya menerima suaminya saja sebagai pendamping akan tetapi menerima keluarga yang lain sebagai satu ikatan keluarga. Selain berbakti kepada mertua, sebagai istri ia juga harus tetap cinta kepada saudara-saudaranya sendiri, walaupun di antara mereka saling berjauhan tempat. Selain itu digambarkan juga keindahan dan kecantikan terhadap setiap tokoh misalnya :
  • 8. 1. Wara Sembadra digambarkan sebagai seorang wanita yang mempunyai kesamaan dengan bidadari. 2. Dewi Manohara digambarkan tentang kelebihan kecantikannya bagaikan lukisan yang indah. Wajahnya bagai bunga pandan, ibarat matahari yang tertutup tipisnya awan. Bentuk lambung yang kecil rapi dan ramping bagaikan kumbang besar yang mengitari bunga. Bibirnya yang kecil, merah, bagus bagaikan buah manggis yang merekah. 3. Dewi Ulupi liriknya digambarkan bagai teratai biru yang bersinar. 4. Ratna Gandawati digambarkan berambut hitam, sinom “ anak rambut “ banyak, berleher indah, berdada lebar kuning bagaikan kelapa gading yang masih muda, bila ia berjalan amat pelan bagaikan teratai yang melenggang di air. 5. Wara Srikandhi digambarkan ibarat wanita dari bulan, suara menggema bagaikan suara kilat yang diatur dan berbunyi bersama-sama, kulitnya kuning bagaikan kencana yang digosok.