SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Cendawan Sebagai Musuh Alami

               Oleh :
    Haris Setiawan / A.0910428
      Yuliawati / A.0910455
Latar Belakang
 Meningkatnya   kesadaran    manusia   akan
 kerusakan lingkungan akibat penggunaan
 zat-zat berbahaya
 Upaya memanfaatkan agen hayati yang
 ramah lingkungan
 Memanfaatkan      biodiversitas   cendawan
 yang berguna dalam bidang pertanian
Rumusan Masalah
 Apa itu cendawan?
 Apa yang dimaksud dengan cendawan sebagai
 musuh alami?
 Jenis cendawan apa saja yang dapat digunakan
 sebagai musuh alami?
 Bagaimana prospek dan dampak penggunaan
 cendawan sebagai agen hayati?
Deskripsi singkat
• Eukariotik, heterotrofik (tak berklorofil)
• Bersel satu atau banyak, berupa hifa dengan
  komponen utama dinding selnya ialah zat kitin,
  serta berkembang biak secara aseksual dengan
  membentuk spora
• Struktur somatik tersusun atas benang2 yang
  disebut hifa (kumpulan=miselium)
Cendawan

• Menguntungkan : Musuh alami,
 membantu dalam pengadaan hara,
 menyuburkan tanah, dll

• Merugikan : Hama dan penyakit,
 menurunkan produktivitas, dll
Musuh alami (APH)
• Merupakan cendawan yang dapat mengendalikan
 patogen lain yang merugikan, baik masih dari
 golongan cendawan, maupun yang lainya seperti
 bakteri dan serangga.

• Cendawan yang menjadi musuh alami (APH)
 merupakan organisme yang sangat dibutuhkan
 para petani sehingga perlu dikembangkan.
Cendawan yang bertindak sebagai
            musuh alami

• Beauvaria bassiana

• Metarhizium anisopliae

• Gliocladium sp

• Trichoderma sp
Beauvaria bassiana
 Secara alami terdapat didalam tanah sebagai jamur saprofit.
  kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau
  pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.

 Menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk
  ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih
  jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru

 >175 jenis serangga hama yang menjadi inang

 Efektif   mengendalikan   hama    walang   sangit   (Leptocorisa
  oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada
  tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran.
Metarhizium anisopliae
• Cendawan ini biasa disebut dengan green muscardine fungus dan
    tersebar luas di seluruh dunia

• Awal pertumbuhannya berwarna putih, kemudian berubah
    menjadi hijau gelap dengan bertambahnya umur.

• Bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat
    saprofit di dalam tanah dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman

•   Telah terbukti mampu mematikan Plutella xylostella dari ordo
    Lepidoptera yang menyerang tanaman kubis dan Ostriania
    furnacalid Guenee pada tanaman jagung
• Menghasilkan cyclopeptida, destruxin A, B, C, D, E dan
    desmethyldestruxin B. Destruxin sebagai bahan insektisida.
Gliocladium sp
•   Memarasit    inangnya   dengan   cara     menutupi    atau   membungkus   patogen,
    memproduksi enzim-enzim dan menghancurkan dinding sel patogen hingga patogen
    mati (Howell, 1989 dalam Ariani, 2001).

•   Dapat sebaagai saprofit maupun parasit pada cendawan lain, dapat berkompetisi
    akan makanan, dapat menghasilkan zat penghambat dan bersifat hiperparasit
    (Papavizas, 1985).

•   Mekanisme antagonistik dari Gliocladium sp terhadap organisme lain adalah
    hiperparasitisme, antibiosis dan lisis atau kombinasi keduanya (Chet and Henis,
    1985 ; Paulitz, 1992). Cendawan ini pertama kali dilaporkan memproduksi bahan
    anti cendawan (Anti Fungal) gliotoxin dan virin (Brain dan Heming, 1945 dalam
    Amwalina, 2002).

•   Dapat mengendalikan penyakit tular tanah, termasuk penyakit damping off pada
    kacang buncis dan kubis, bercak daun pada tomat dan penyakit penyemaian pada
    tanaman kapas (Mahr, 1994).

•   G.roseum, G. fimbriatum, G. virens,. G.deliquescens
Trichoderma sp
•   Spesies Trichoderma yang dapat memarasit cendawan lain diantaranya
    T. virens, T. hamatum, T. lignorum, T. harzianum dan sangat potensial
    untuk digunakan sebagai agens pengendali hayati

•   Trichoderma sp ditemukan sebagai suatu mikoparasit. Pada saat
    memarasit mencapai inang hifa biasanya mengelilingi atau melekat
    dengan membentuk struktur pengait

•   Sangat agresif terhadap cendawan lain. Mampu mematikan cendawan lain
    dengan toksin yang dihasilkan, antara lain trichodermin dan trichotoxin,
    kemudian mengkomsumsinya dengan menggunakan suatu kombinasi enzim

•   Sebagai pengendali hayati bersifat anagonis terhadap bberapa pathogen
    tanaman, seperti Fusarium sp, Rhizoctonia solani, Rhyzopor sp, dan
    phytium sp
Prospek dan keuntungan penggunaan cendawan
              sebagai musuh alami
• Dapat menggantikan peran pupuk kimia, walaupun
  tidak 100%
• Akan menjadi suatu tren dikalangan para petani,
  terutama petani organik
• Ramah lingkungan sehingga memungkinkan terjadinya
  ‘sustainable agriculture’
• Merupakan agen hayati yg efektif, sehingga dapat
  meminimalisir penggunaan pestisida dan bahan kimia
  lainnya.
Kesimpulan
• Penggunaan cendawan yang merupakan musuh
 alami merupakan langkah yang tepat untuk
 meningkatkan hasil produksi tanpa mengurangi
 produktivitas lahan
• Penggunaan   cendawan   sebagai   musuh   alami
 mesti(diusahakan) diterapkan oleh para petani
 untuk    dapat    merealisasikan    ‘sustainable
 agriculture’ yang selama ini sangat diharapkan
 oleh pamerintah dan masyarakat
Sekian dan Terima kasih
 “ DALAM SETIAP HARAPAN, SELALU ADA ENERGI
  BESAR YANG MENYERTAINYA. MAKA DARI ITU
TERUSLAH BERJUANG DAN BERKARYA. ALOKASIKAN
ENERGIMU UNTUK HAL-HAL YANG BERGUNA, LALU
       PERHATIKAN APA YANG TERJADI “
       ( HARIS SETIAWAN & YULIAWATI)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
sumitrojait
 
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali HayatiPotensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Novayanti Simamora
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
Operator Warnet Vast Raha
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
edikaputra
 

Mais procurados (16)

Pengendalian hayati
Pengendalian hayatiPengendalian hayati
Pengendalian hayati
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
Ilmu hama tumbuhan
Ilmu hama tumbuhanIlmu hama tumbuhan
Ilmu hama tumbuhan
 
Cara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulmaCara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulma
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali HayatiPotensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
Potensi Nematoda Entomopatogen (Steirnematidae) sebagai Agen Pengendali Hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Pengendalian gulma
Pengendalian gulmaPengendalian gulma
Pengendalian gulma
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 

Semelhante a Cendawan sebagai musuh alami

5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
xie_yeuw_jack
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Muflih Nazuaf
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Muflih Nazuaf
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Muflih Nazuaf
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Sarah Kartika
 

Semelhante a Cendawan sebagai musuh alami (20)

Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alami
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Makalah perlintan gulma_arin-1
Makalah perlintan gulma_arin-1Makalah perlintan gulma_arin-1
Makalah perlintan gulma_arin-1
 
Makalah perlintan gulma_arin-1
Makalah perlintan gulma_arin-1Makalah perlintan gulma_arin-1
Makalah perlintan gulma_arin-1
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 

Mais de Haris Setiawan

Yu-gi-oh Zexal Official Rulebook
Yu-gi-oh Zexal Official RulebookYu-gi-oh Zexal Official Rulebook
Yu-gi-oh Zexal Official Rulebook
Haris Setiawan
 
Yu-gi-oh 5Ds Official Rulebook
Yu-gi-oh 5Ds Official RulebookYu-gi-oh 5Ds Official Rulebook
Yu-gi-oh 5Ds Official Rulebook
Haris Setiawan
 
Yu-gi-oh Official Rulebook
Yu-gi-oh Official RulebookYu-gi-oh Official Rulebook
Yu-gi-oh Official Rulebook
Haris Setiawan
 
Fundamentals of Soil Science
Fundamentals of Soil ScienceFundamentals of Soil Science
Fundamentals of Soil Science
Haris Setiawan
 
Handbook of fruits and fruit processing
Handbook of fruits and fruit processingHandbook of fruits and fruit processing
Handbook of fruits and fruit processing
Haris Setiawan
 
Fruit and vegetables Harvesting, Handling and Storage
Fruit and vegetables Harvesting, Handling and StorageFruit and vegetables Harvesting, Handling and Storage
Fruit and vegetables Harvesting, Handling and Storage
Haris Setiawan
 
Winter flowering shrubs
Winter flowering shrubsWinter flowering shrubs
Winter flowering shrubs
Haris Setiawan
 
Cacti. biology and uses
Cacti. biology and usesCacti. biology and uses
Cacti. biology and uses
Haris Setiawan
 
Nucleir power plant and characterization
Nucleir power plant and characterizationNucleir power plant and characterization
Nucleir power plant and characterization
Haris Setiawan
 
Hydroponics for agriculture
Hydroponics for agricultureHydroponics for agriculture
Hydroponics for agriculture
Haris Setiawan
 
Pemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahPemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantah
Haris Setiawan
 
Presentasi Agroteknologi
Presentasi AgroteknologiPresentasi Agroteknologi
Presentasi Agroteknologi
Haris Setiawan
 
Keluarga dan Peranan Wanita
Keluarga dan Peranan WanitaKeluarga dan Peranan Wanita
Keluarga dan Peranan Wanita
Haris Setiawan
 

Mais de Haris Setiawan (20)

Yu-gi-oh Zexal Official Rulebook
Yu-gi-oh Zexal Official RulebookYu-gi-oh Zexal Official Rulebook
Yu-gi-oh Zexal Official Rulebook
 
Yu-gi-oh 5Ds Official Rulebook
Yu-gi-oh 5Ds Official RulebookYu-gi-oh 5Ds Official Rulebook
Yu-gi-oh 5Ds Official Rulebook
 
Yu-gi-oh GX Rulebook
Yu-gi-oh GX RulebookYu-gi-oh GX Rulebook
Yu-gi-oh GX Rulebook
 
Yu-gi-oh Official Rulebook
Yu-gi-oh Official RulebookYu-gi-oh Official Rulebook
Yu-gi-oh Official Rulebook
 
Fundamentals of Soil Science
Fundamentals of Soil ScienceFundamentals of Soil Science
Fundamentals of Soil Science
 
Soil Taxonomy
Soil TaxonomySoil Taxonomy
Soil Taxonomy
 
Handbook of fruits and fruit processing
Handbook of fruits and fruit processingHandbook of fruits and fruit processing
Handbook of fruits and fruit processing
 
Fruit and vegetables Harvesting, Handling and Storage
Fruit and vegetables Harvesting, Handling and StorageFruit and vegetables Harvesting, Handling and Storage
Fruit and vegetables Harvesting, Handling and Storage
 
Winter flowering shrubs
Winter flowering shrubsWinter flowering shrubs
Winter flowering shrubs
 
Cacti. biology and uses
Cacti. biology and usesCacti. biology and uses
Cacti. biology and uses
 
Nucleir power plant and characterization
Nucleir power plant and characterizationNucleir power plant and characterization
Nucleir power plant and characterization
 
Hydroponics for agriculture
Hydroponics for agricultureHydroponics for agriculture
Hydroponics for agriculture
 
Pemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahPemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantah
 
Presentasi Agroteknologi
Presentasi AgroteknologiPresentasi Agroteknologi
Presentasi Agroteknologi
 
Keluarga dan Peranan Wanita
Keluarga dan Peranan WanitaKeluarga dan Peranan Wanita
Keluarga dan Peranan Wanita
 
Alat Pengolahan Tanah
Alat Pengolahan TanahAlat Pengolahan Tanah
Alat Pengolahan Tanah
 
Hidroponik Modern
Hidroponik ModernHidroponik Modern
Hidroponik Modern
 
Presentasi lcc
Presentasi lccPresentasi lcc
Presentasi lcc
 
Kakao
KakaoKakao
Kakao
 
Gambut real
Gambut   realGambut   real
Gambut real
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Cendawan sebagai musuh alami

  • 1. Cendawan Sebagai Musuh Alami Oleh : Haris Setiawan / A.0910428 Yuliawati / A.0910455
  • 2. Latar Belakang  Meningkatnya kesadaran manusia akan kerusakan lingkungan akibat penggunaan zat-zat berbahaya  Upaya memanfaatkan agen hayati yang ramah lingkungan  Memanfaatkan biodiversitas cendawan yang berguna dalam bidang pertanian
  • 3. Rumusan Masalah  Apa itu cendawan?  Apa yang dimaksud dengan cendawan sebagai musuh alami?  Jenis cendawan apa saja yang dapat digunakan sebagai musuh alami?  Bagaimana prospek dan dampak penggunaan cendawan sebagai agen hayati?
  • 4. Deskripsi singkat • Eukariotik, heterotrofik (tak berklorofil) • Bersel satu atau banyak, berupa hifa dengan komponen utama dinding selnya ialah zat kitin, serta berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora • Struktur somatik tersusun atas benang2 yang disebut hifa (kumpulan=miselium)
  • 5. Cendawan • Menguntungkan : Musuh alami, membantu dalam pengadaan hara, menyuburkan tanah, dll • Merugikan : Hama dan penyakit, menurunkan produktivitas, dll
  • 6. Musuh alami (APH) • Merupakan cendawan yang dapat mengendalikan patogen lain yang merugikan, baik masih dari golongan cendawan, maupun yang lainya seperti bakteri dan serangga. • Cendawan yang menjadi musuh alami (APH) merupakan organisme yang sangat dibutuhkan para petani sehingga perlu dikembangkan.
  • 7. Cendawan yang bertindak sebagai musuh alami • Beauvaria bassiana • Metarhizium anisopliae • Gliocladium sp • Trichoderma sp
  • 8. Beauvaria bassiana  Secara alami terdapat didalam tanah sebagai jamur saprofit. kelembapan tanah yang berkurang dan adanya antifungal atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya.  Menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru  >175 jenis serangga hama yang menjadi inang  Efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran.
  • 9. Metarhizium anisopliae • Cendawan ini biasa disebut dengan green muscardine fungus dan tersebar luas di seluruh dunia • Awal pertumbuhannya berwarna putih, kemudian berubah menjadi hijau gelap dengan bertambahnya umur. • Bersifat parasit pada beberapa jenis serangga dan bersifat saprofit di dalam tanah dengan bertahan pada sisa-sisa tanaman • Telah terbukti mampu mematikan Plutella xylostella dari ordo Lepidoptera yang menyerang tanaman kubis dan Ostriania furnacalid Guenee pada tanaman jagung • Menghasilkan cyclopeptida, destruxin A, B, C, D, E dan desmethyldestruxin B. Destruxin sebagai bahan insektisida.
  • 10. Gliocladium sp • Memarasit inangnya dengan cara menutupi atau membungkus patogen, memproduksi enzim-enzim dan menghancurkan dinding sel patogen hingga patogen mati (Howell, 1989 dalam Ariani, 2001). • Dapat sebaagai saprofit maupun parasit pada cendawan lain, dapat berkompetisi akan makanan, dapat menghasilkan zat penghambat dan bersifat hiperparasit (Papavizas, 1985). • Mekanisme antagonistik dari Gliocladium sp terhadap organisme lain adalah hiperparasitisme, antibiosis dan lisis atau kombinasi keduanya (Chet and Henis, 1985 ; Paulitz, 1992). Cendawan ini pertama kali dilaporkan memproduksi bahan anti cendawan (Anti Fungal) gliotoxin dan virin (Brain dan Heming, 1945 dalam Amwalina, 2002). • Dapat mengendalikan penyakit tular tanah, termasuk penyakit damping off pada kacang buncis dan kubis, bercak daun pada tomat dan penyakit penyemaian pada tanaman kapas (Mahr, 1994). • G.roseum, G. fimbriatum, G. virens,. G.deliquescens
  • 11. Trichoderma sp • Spesies Trichoderma yang dapat memarasit cendawan lain diantaranya T. virens, T. hamatum, T. lignorum, T. harzianum dan sangat potensial untuk digunakan sebagai agens pengendali hayati • Trichoderma sp ditemukan sebagai suatu mikoparasit. Pada saat memarasit mencapai inang hifa biasanya mengelilingi atau melekat dengan membentuk struktur pengait • Sangat agresif terhadap cendawan lain. Mampu mematikan cendawan lain dengan toksin yang dihasilkan, antara lain trichodermin dan trichotoxin, kemudian mengkomsumsinya dengan menggunakan suatu kombinasi enzim • Sebagai pengendali hayati bersifat anagonis terhadap bberapa pathogen tanaman, seperti Fusarium sp, Rhizoctonia solani, Rhyzopor sp, dan phytium sp
  • 12. Prospek dan keuntungan penggunaan cendawan sebagai musuh alami • Dapat menggantikan peran pupuk kimia, walaupun tidak 100% • Akan menjadi suatu tren dikalangan para petani, terutama petani organik • Ramah lingkungan sehingga memungkinkan terjadinya ‘sustainable agriculture’ • Merupakan agen hayati yg efektif, sehingga dapat meminimalisir penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya.
  • 13. Kesimpulan • Penggunaan cendawan yang merupakan musuh alami merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan hasil produksi tanpa mengurangi produktivitas lahan • Penggunaan cendawan sebagai musuh alami mesti(diusahakan) diterapkan oleh para petani untuk dapat merealisasikan ‘sustainable agriculture’ yang selama ini sangat diharapkan oleh pamerintah dan masyarakat
  • 14. Sekian dan Terima kasih “ DALAM SETIAP HARAPAN, SELALU ADA ENERGI BESAR YANG MENYERTAINYA. MAKA DARI ITU TERUSLAH BERJUANG DAN BERKARYA. ALOKASIKAN ENERGIMU UNTUK HAL-HAL YANG BERGUNA, LALU PERHATIKAN APA YANG TERJADI “ ( HARIS SETIAWAN & YULIAWATI)