SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
LAPORAN
         PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
                  ENZIM I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Biokimia
                         Pangan


                          Oleh :
     Nama              : Happinessa Brilliant Husni
     NRP               : 103020037
     Kelompok          :B
     Meja              : 4 (Empat)
     Asisten           : Sari Fitriana
     Tanggal Percobaan : 16 Maret 2012




       LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN
         JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
              FAKULTAS TEKNIK
           UNIVERSITAS PASUNDAN
                 BANDUNG
                    2012
Laboratorium Biokimia Pangan                               Enzim I

      LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN
                   ENZIM I

          Happinessa Brilliant Husni        (103020037)
          Adinatha Firdaus                  (103020038)

                           INTISARI

     Tujuan percobaan Uji Spesifikasi Enzim adalah untuk
mengetahui karakiteristik enzim terhadap substrat. Tujuan percobaan
Uji Konsentrasi Enzim adalah untuk mengetahui konsentrasi enzim
terhadap kecepatan reaksi enzim. Tujuan percobaan Uji Konsentrasi
Substrat adalah untuk mengetahui seberapa aktif enzim tersebut
dalam jumlahkonsentrasi substrat tertentu.
     Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu berdasarkan pada
tiga macam senyawa yang satu sama lain mempunyai struktur mirip,
dimana satu diantara tiga senyawa tersebut mirip substrat untuk
reaksi enzim. Prinsip percobaan Uji Konsentrasi Enzim yaitu
berdasarkan perbedaan reaksi enzim yang dapat mempengaruhi
kecepatan reaksi. Prinsip percobaan Uji Konsentrasi Substrat yaitu
berdasarkan konsentrasi substrat, semakin tinggi konsentrasi
substrat semakin aktif enzim.
     Berdasarkan hasil pengamatan Uji Spesifikasi Enzim diperoleh
ensim pada ekstrak pisang dan apel bekerja efektif pada substrat
katekol, enzim pada ekstrat kedelai bekerja efektif pada substrat
urea. Pada Uji Konsentrasi Enzim diperoleh enzim pada ekstrak
pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada ekstrak pekat, semakin
pekat konsentrasi ekstrak semakin aktif enzim bekerja. Pada Uji
Konsentrasi Substrat diperoleh enzi pada ekstrak pisang, kedelai,
dan apel paling cepat bereaksi pada substrat pekat, semakin tinggi
konsentrasi substrat semakin cepat bereaksi dengan enzim.

                      I PENDAHULUAN

     Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang,
(2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi
Percobaan.
1.1 Latar Belakang
   Enzim dikenal pertama kalinya sebagai protein oleh
Samner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi
Laboratorium Biokimia Pangan                              Enzim I

urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease adalah enzim
yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3.
Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunitz dapat
mengisolasi pepsin, tripsin, kimotripsin. Selanjutnya makin
banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan
bahwa enzim tersebut ialah suatu protein (Poedjiadi, 2005).
     Sejak tahun 1926 pengetahuan tentang enzim atau
enzimologi berkembang dnegan cepat. Dari hasil penelitian
para ahli biokimia ternyata bahwa banyak enzim mempunyai
gugs bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk.
Enzim semacam ini (holoenzim) terdiri atas protein (apoenzim)
dan suatu gugus bukan protein. Sebagai contoh enzim
katalase terdiri dari protein dan ferriprotorfirin. Ada juga enzim
yang terdiri dari protein dan logam. Misalnya askorbat
oksidase       adalah   protein    yang     mengikat      tembaga
(Poedjiadi,2005).
     Gugus bukan protein ini yang dinamakan kofaktor ada
yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat
ikatannya. Gugus yang terikat kuat pada bagian protein,
artinya yang sukar terurai dalam larutan disebut gugus
prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya jadi
yang mudah dipisahkan secara dialisis disebut koenzim. Baik
gugus prostetik maupun koenzim merupakan bagian enzim
yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat, yaitu
zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim
(Poedjiadi,2005).
     Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan
oleh sel-sel hidup dan dapat membantu mempercepat
bermacam-macam reaksi biokimia. Enzim yang terdapat
dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya atau
mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut. Bahan
makanan seperti daging, ikan susu, buah-buahan dan
biji-bijian mengandung enzim tertentu secara normal ikut aktif
bekerja di dalam bahan tersebut. Enzim dapat menyebabkan
perubahan dalam bahan pangan. Perubahan itu dapat
menguntungkan ini dapat dikembangkan semaksimal
mungkin, tetapi yang merugikan harus dicegah. Perubahan
yang terjadi dapat berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan
sifat-sifat lainnya.
Laboratorium Biokimia Pangan                        Enzim I

   Kegiatan kimiawi yang dilakukan oleh sel amatlah rumit.
Hal ini mudah dimengerti bila mengingat demikian
beragamnya bahan yang digunakan sebagai nutrien oleh sel
di satu pihak dan berbagai ragam substansi yang disintesis
menjadi komponen-komponen sel di pihak lain. Cara sel
melakukannya terletak pada enzim, suatu substansi yang ada
dalam sel dalam jumlah yang sangat kecil dan mampu
menyebabkan terjadinya bermacam-macam perubahan yang
berkaitan dengan proses-proses selular (dan kehidupan). Tak
mungkin ada kehidupan tanpa enzim (Pelczar, 1986).
1.2 Tujuan Percobaan
    Tujuan percobaan Uji Spesifikasi Enzim adalah untuk
mengetahui karakiteristik enzim terhadap substrat. Tujuan
percobaan Uji Konsentrasi Enzim adalah untuk mengetahui
konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi enzim. Tujuan
percobaan Uji Konsentrasi Substrat adalah untuk mengetahui
seberapa aktif enzim tersebut dalam jumlahkonsentrasi
substrat tertentu.
1.3 Prinsip Percobaan
     Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu Prinsip
percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu berdasarkan pada tiga
macam senyawa yang satu sama lain mempunyai struktur
mirip, dimana satu diantara tiga senyawa tersebut mirip
substrat untuk reaksi enzim. Prinsip percobaan Uji
Konsentrasi Enzim yaitu berdasarkan perbedaan reaksi enzim
yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Prinsip
percobaan Uji Konsentrasi Substrat yaitu berdasarkan
konsentrasi substrat, semkain tinggi konsentrasi substrat
semakin aktif enzim.
1.4 Reaksi Percobaan

               CO(NH2)2 + H2O   CO2 + 2 NH3

     Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan                          Enzim I




    Enzim + Substrat ⇌ Kompleks Enzim Substrat
    Kompleks Enzim Substrat ⇌ Enzim + Produk
     Gambar 2. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Enzim



    Enzim + Substrat ⇌ Kompleks Enzim Substrat
    Kompleks Enzim Substrat ⇌ Enzim + Produk
    Gambar 3. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Substrat

      II ALAT, BAHAN , DAN METODE PERCOBAAN

     Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat Percobaan,
(2) Bahan Percobaan, dan (3) Metode Percobaan.
2.1 Alat Percobaan
    Alat-alat yang digunakan dalam percobaan enzim I adalah
pipet tetes dan tabung reaksi.
2.2 Bahan Percobaan
    Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan enzim I
adalah fenol, katekol, ekstrak apel, ekstrak kedelai, ekstrak
pisang, indikator PP, dan urea.
Laboratorium Biokimia Pangan                               Enzim I

2.3 Metode Percobaan
         1 mL                   1 mL               1 mL
         urea                  katekol             fenol


             1                   1                  1




                   Simpan pada suhu kamar


  Ekstrak
  @ 1 mL




                                     Biarkan 5 ‘



                                                      Lakukan
         1              1                   1      bersamaan.**
                                                    Setelah 5 ‘
                                                    bandingkan
                                                     warna tiap
                                                       tabung

   ** untuk urease + 1 tetes PP


     Gambar 4. Metode Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan                                 Enzim I



           1 tetes                                14 tetes

                      5 tetes                     10 tetes

           15 tetes

                                                         aquadest
      ekstrak




                     Simpan pada suhu kamar


    Substrat
    @ 1 mL                      1             1
                      1




                            Biarkan 5’

                           1             11          1
                                                     1
   Lakukan
 bersamaan.**
  Setelah 5 ‘
  bandingkan
  warna tiap
    tabung



   ** untuk urease + 1 tetes PP

     Gambar 5. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
Laboratorium Biokimia Pangan                               Enzim I


         5 tetes                                20 tetes

                    15 tetes                    10 tetes

         25 tetes

                                                     aquadest
                    1          1           1
    substrat




                    Simpan pada suhu kamar

         Ekstrak
         @ 1 mL




                                   Biarkan 5’



        Lakukan
      bersamaan.**
       Setelah 5 ‘         1           1             1
       bandingkan
       warna tiap
         tabung



   ** untuk urease + 1 tetes PP


   Gambar 6. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan                           Enzim I

       III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

     Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Percobaan dan
(2) Pembahasan.
3.1 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Spesifikasi
Enzim
      Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim
 Ekstrak   Substrat      Warna       Hasil I      Hasil II

            Katekol    Coklat Tua     +++           +++
 Pisang                 Bening
             Urea                       +
                         Keruh
                        Bening
             Fenol                     ++
                       Kecoklatan
            Katekol       Putih         +
 Kedelai     Urea      Pink Muda      +++           +++

             Fenol        Putih        ++

                         Coklat
            Katekol                   +++           +++
                         muda
   Apel                   Kuning
             Urea                        ++
                           keruh
                          Kuning
               Fenol                     +
                           keruh
(Sumber : Happinessa Brilliant H. dan Adinatha F., 2012)
Keterangan : (+) enzim tidak bekerja efektif
               (++) enzim kurang bekerja efektif
               (+++) enzim bekerja aktif
(Hasil I : Pengamatan Happinessa dan Adinatha, 2012)
(Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2012)
    Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh enzim pada
ekstrak pisang bekeja efektif pada substrat katekol, enzim
pada ekstrak kedelai bekerja efektif pada substrat urea, enzim
pada ekstrak apel bekerja efektif pada substrat apel.
Laboratorium Biokimia Pangan                            Enzim I

    Pisang dan apel mengandung enzim katekin sedangkan
kedelai mengandung enzim urease.




     Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim




                       Gambar 8. Pisang
   Informasi nilai gizi adalah energi 371 kJ (89 kcal),
karbohidrat 22,84 g, gula 12,23 g, diet serat 2,6 g, lemak 0,33
g, protein 1,09 g, vitamin A equiv. 3 mg (0%), thiamine (Vit.
Laboratorium Biokimia Pangan                           Enzim I

B1) 0,031 mg (2%), riboflavin (Vit. B2) 0,073 mg (5%), niacin
(Vit. B3) 0,665 mg (4%), asam pantotenat (B5) 0,334 mg (7%),
vitamin B6 0,367 mg (28%), folat (Vit. B9) 20 mg (5%), vitamin
C 8,7 mg (15%), kalsium 5 mg (1%), besi 0,26 mg (2%),
magnesium 27 mg (7%), fosfor 22 mg (3%), kalium 358 mg
(8%), seng 0,15 mg (1%), satu pisang 100-150 g
(USDA Nutrient database).




                      Gambar 9. Kedelai
    Kacang kedelai mengandung kalsium, besi, potassium
dan fosfor. Kacang kedelai juga kaya akan vitamin B
kompleks. Kacang kedelai merupakan salah satu yang
mengandung protein tinggi, makanan yang berkalsium tinggi,
kacang kedelai juga unik karena bebas dari racun kimia.




                      Gambar 10. Apel
Laboratorium Biokimia Pangan                           Enzim I

     Kandungan gizi dalam 100 gram apel meliputi energi 58.0
kal, protein 0.30 g, lemak 0.40 g, karbohidrat 14.90 g, kalsim
6.00 mg, fosfor 10.00 mg, serat 0.07 g, besi 1.30 mg, vitamin
24 RE, vitamin B1 0.04 mg, vitamin B 2 0.03 mg, vitamin C
5.00 mg, Niacin 0.10 mg (Anonim, 2008).
      Enzim memiliki spesifitas atau kekhasan terhadap
substrat, katalis juga menampakkan spesifitas atau
kekhususan, Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi
pada suatu jenis reaksi tertentu (Pelczar, 1986).
      Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu
substrat tetentu, kekhasan inilah ciri suatu enzim. Ini sangat
berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bkerja
terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya
bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Ada juga enzim
yang bekerja terhadap kebih dari satu substrat namun enzim
tersebut mempunyai kekhasan tertentu (Poedjiadi, 2005).
      Kekhasan terhadap suatu reaksi disebut kekhasan
reaksi. Suatu asam amino tertentu sebagai substrat dapat
mengalami berbagai reaksi dengan berbagai enzim
(Poedjiadi, 2005).
      Khasnya, satu molekul enzim dapat mengkatalis
perubahan 10 sampai 1000 molekul substrat (senyawa yang
dikenai proses oleh enzim) per detik. Reaksi-reaksi yang
dikatalisis oleh enzim seringkali berlangsung beberapa ribu
sampai lebih dari satu juta kali lebih cepat daripada reaksi-
reaksi yang sama tetapi tidak dikatalisis oleh enzim. Menurut
perhitungan, penguraian protein dalam proses pencernaan
manusia akan memakan waktu lebih dari 50 tahun dan
bukannya beberapa jam saja tanpa bantuan kerja enzim
(Pelczar, 1986).
      Urease merupakan enzim yang menghidrolisis urea
menjadi CO2 dan NH3. Reaksinya adalah NH2CONH2 + H2O
   CO2 + 2 NH3. Aktivitas urease meningkat sebanding dengan
peningkatan suhu dari 10–40 °C. Aktivitas urease menjadi
sangat tidak aktif apabila tanah dipanaskan selama 24 jam
sehingga suhu mencapai 105 °C. Berat molekul enzim urease
sebesar 483.000. Suhu 10 ºC akan mempercepat reaksi dua
kali atau tiga kali lebih cepat (Harrow, 1954).
Laboratorium Biokimia Pangan                             Enzim I

     Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam
bakteri, kapang, dan beberapa tanaman tingkat tinggi.
Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu optimum 60 ˚C
dengan spesifikasi enzimatis, urea dan hidroksi urea.
Beberapa tanaman memanfaatkan urease untuk keperluan
yang sama. Urease penting dalam sejarah enzimologi sebagai
enzim      pertama    yang    dimurnikan     dan    dikristalkan
(Sumner, 1926).
     Urease ditemukan terutama dalam kuantitas besar pada
jackbean, kedelai, biji tanaman, pada beberapa jaringan
hewan dan pencernaan mikroorganisme. Urease juga
ditemukan pada berbagai macam organisme seperti bakteri,
jamur, dan tumbuhan tinggi. Urease pada lingkungan
berperan dalam         jalur sistem     transportasi nitrogen
(Jabri, 1995).
    Peran utama urease adalah menyediakan energi internal
dan eksternal bagi organisme untuk menggunakan urea atau
hidroksiurea sebagai sumber nitrogen (Suhartono, 1989).
    Katekin adalah salah satu turunan dari poliphenol yang
memiliki khasiat antioxidan yang tinggi. Dipandang dari sisi
kesehatan, makin tinggi katekin berarti makin bermanfaat buat
kesehatan. Akan tetapi ironisnya, ditinjau dari sisi rasa,
memiliki perbandingan yang terbalik. Katekin berperan penting
di dalam menentukan aroma dan rasa. Rasa pahit dan sepet
sangat dipengaruhi oleh zat ini. Berarti makin tinggi katekin,
makin tinggi pula rasa pahit dan sepetnya (Puri, 2008).
    Aktivitas katekin melibatkan pengoksidasian dua molekul
α-difenol menjadi dua molekul α-kuinon, mengakibatkan
reduksi satu molekul oksigen menjadi dua molekul air.
Kompleks enzim-oksigen bertindak sebagai senyawa antara
penghidroksilasi     atau    pendehidroksilasi,   dan      (Cu)n
menyatakan penandaan muatan sebenarnya tembaga pada
tapak aktif (Puri, 2008).
    Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, diantaranya
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, pengaruh suhu,
pengaruh pH, pengaruh inhibitor, pengaruh
koenzim (Poedjiadi, 2005).
    Enzim pada ekstrak pisang dengan substrat fenol kurang
bekerja efektif karena enzim pada katekol, yaitu katekin
Laboratorium Biokimia Pangan                           Enzim I

merupakan turunan fenol yang sifatnya tidak dapat bereaksi
atau diuraikan karena terjadinya browning sehingga tidak
dapat menguraikan senyawa fenol.
     Pada enzim urease ditambahkan indikator PP berfungsi
sebagai memperjelas perubahan yang terjadi. PP dapat
diganti dengan indikator lainnya, asalkan bersifat sesama
basa, misalnya methilen blue.
     Pada uji ini ketika ekstrak sudah dicampurkan ke
substrat dibiarkan 5 menit pada suhu ruang. Hal tersebut
befungsi untuk memberikan waktu pada kompleks enzim
substrat untuk menyesuaikan kompleks tersebut dengan suhu
kamar.
3.2 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Konsentrasi
Enzim
      Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
                                             Hasil   Hasil
 Ekstrak Substrat Ekstrak       Warna
                                                I       II
                        15
          Katekol             Coklat Tua     +++      +++
                       tetes
 Pisang                         Coklat
          Katekol 5 tetes                     ++       ++
                                 Muda
                                Bening
          Katekol 1 tetes                      +       +
                              Kecoklatan
                        15
            Urea                 Putih       +++      +++
                       tetes
 Kedelai     Urea     5 tetes   Pink Muda      ++          ++

             Urea     1 tetes     Putih         +          +

                        15       Bening
           Katekol                             +++     +++
                       tetes    Kecoklatan
                                  Bening
  Apel     Katekol    5 tetes                  ++          ++
                                Kekuningan

           Katekol    1 tetes     Bening        +          +

(Sumber : Happinessa Brilliant H. dan Adinatha F., 2012)
Laboratorium Biokimia Pangan                         Enzim I

Keterangan : (+) tidak aktif bekerja
             (++) kurang aktif bekerja
             (+++) aktif bekerja
(Hasil I   : Pengamatan Happinessa dan Adinatha 2012)
(Hasil II  : Laboratorium Biokimia Pangan, 2012)




    Gambar 11. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim
     Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan enzim
pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada
enzim dengan konsentrasi pekat, yaitu 15 tetes Jadi, semakin
pekat konsentrasi enzim semakin aktif enzim bekerja.
     Kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim
tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu
substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim (Poedjiadi, 2005).
     Pengaruh konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzim
dengan enzim yang derajat kemurniannya tinggi. Didalam
batas-batas tertentu terdapat suatu hubungan linear antara
jumlah enzim dan taraf aktivitasnya. Aktivitas enzim
merupakan ukuran lenyapnya reaktan atau munculnya produk
dari reaksi yang dikatalisis (Pelczar, 1986).
      Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang
dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan
kecepatan reaksi dalam keadaan konstan (Safitri, 2010).
Laboratorium Biokimia Pangan                        Enzim I


Aktivitas enzim




                      Konsentrasi enzim
 Grafik 1. Pengaruh Konsentrasi Enzim Tehadap Kecepatan
                         Reaksi

      Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi enzim
ternyata berbanding lurus. Jadi, makin besar konsentrasi
enzim, maka makin cepat laju reaksi. Kadang-kadang terjadi
penyimpangan dari persamaan ini, sehingga diperoleh garis
agak melengkung. Biasanya, penyimpangan ini terjadi jika
enzim yang dipelajari tidak dalam keadaan murni, sehingga
mungkin terdapat senyawa-senyawa penghambat reaksi
dalam jumlah yang sangat kecil. Sebaliknya, penyimpangan
juga terdapat dalam sediaan enzim dengan kemurniaan yang
tinggi. Dalam keadaan ini, penyimpangan disebabkan oleh
senyawa pengaktif (aktivator), misalnya tidak adanya ion
tertentu, meskipun pH yang diperlukan sudah dipastikan
dengan menggunakan larutan dapar dan tidak hanya sekedar
larutan dengan ph yang diperlukan tersebut (Fauziah, 2011).
    Semakin banyak enzim yang berikatan dengan substrat,
kecepatan reaksi semakin meningkat dan semakin banyak
kompleks enzim-substrat yang terbentuk. Maka produk yang
terbentukpun semakin banyak. Pada percobaan kali ini dibuat
larutan enzim dengan berbagai macam konsentrasi untuk
dapat membandingkan kerja enzim pada berbagai
konsentrasi. Kadar enzim yang bervariasi dibuat dengan
Laboratorium Biokimia Pangan                             Enzim I

pengenceran dengan aquadest. Pada hasil percobaan,
aktivitas enzim tertinggi (kecepatan reaksi enzimatik tertinggi)
seharusnya diperoleh pad akadar enzim terbesar. Hal ini
disebabkan banyak enzim yang bereaksi dengan substrat
sehingga kecepatan reaksi tinggi dan produk banyak yang
dihasilkan. Semakin menurun kadar enzim,aktivitas enzim
seharusnya semakin menurun (Filzahazny, 2009).
3.3 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Konsentrasi
Substrat
     Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
                                             Hasil   Hasil
 Ekstrak Substrat Ekstrak       Warna
                                                I       II
                        25
           Katekol            Coklat Tua     +++      +++
                       tetes
 Pisang                 15      Coklat
           Katekol                            ++       ++
                       tetes     Muda
                                Bening
           Katekol 5 tetes                     +        +
                              Kecoklatan
                        25
            Urea                  Pink       +++      +++
                       tetes
                        15
 Kedelai    Urea              Pink Muda       ++       ++
                       tetes
             Urea     5 tetes       Putih         +        +

                        25        Kuning
           Katekol                              +++      +++
                       tetes     Kecoklatan
                        15        Kuning
  Apel     Katekol                               ++       ++
                       tetes     Kecoklatan
                                    Bening
           Katekol    5 tetes                   +      +
                                  Kecoklatan
(Sumber : Happinessa B. H. dan Adinatha Firdaus, 2012)
Keterangan : (+) tidak berekasi
               (++) kurang bereaksi
               (+++) paling cepat bereaksi
(Hasil I : Pengamatan Happinessa dan Adinatha, 2012)
(Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2012)
Laboratorium Biokimia Pangan                         Enzim I

    Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan enzim
pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada
enzim dengan konsentrasi pekat, yaitu 25 tetes Jadi, semakin
pekat konsentrasi substrat semakin aktif enzim bekerja.




   Gambar 12. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat




  Grafik 2. Pengaruh Konsentrasi Substrat Tehadap Reaksi
Laboratorium Biokimia Pangan                           Enzim I

       Substrat adalah molekul organik yang telah berada
dalam kondisi siap atau segera bereaksi, karena telah
mengandung       promoter.      Keberadaan     katalis   akan
mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui
reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang
membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa
katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk,
segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan
oleh suatu promoter tercapai (Anonim, 2010).
      Konsentrasi enzim yang tetap, konsentrasi substrat akan
menaikkan kecepatan reaksi. Akan tetapi pada batas
konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi
walaupun konsentrasi substrat diperbesar. Agar dapat terjadi
komplek enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara
enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat
atau bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada
konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya
menampung substrat sedikit. Bila konsentrasi substrat
diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan
dengan enzim pada bagian aktif tersebut. Dengan demikian,
konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar pada hal ini
menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu
batas konsentrasi substrat tertentu, semua bagian aktif telah
dipenuhi oleh substrat atau telah jenuh dengan substrat.
Dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsentrasi substrat
tidak menyebebkan bertambah besarnya konsentrasi
kompleks enzim substrat sehingga jumlah hasil reaksi-reaksi
pun tidak bertambah besar (Poedjiadi, 2005).
      Pengaruh konsentrasi substrat pada laju aktivitas enzim,
mula-mula laju naik dengan pesat dengan naiknya konsentrasi
substrat. Kenaikan konsentrasi substrat selanjutnya tidak
berpengaruh pada laju, laju menjadi tidak bergantung pada
konsentrasi substrat (Pelczar, 1986).
       Dalam suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikat
substrat membentuk kompleks enzim-substrat [ES], kemudian
kompleks ini akan terurai menjadi [E] dan produk [P]. Makin
banyak kompleks [ES] terbentuk, makin cepat reaksi
berlangsung sampai batas kejenuhan [ES]. Pada konsentrasi
substrat [S] melampaui batas kejenuhan kecepatan reaksi
Laboratorium Biokimia Pangan                           Enzim I

akan konstan. Dalam keadaan itu seluruh enzim sudah berada
dalam bentuk kompleks E-S. Penambahan jumlah substrat
tidak menambah jumlah kompleks E-S (Fauziah, 2011).
     Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja
enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal,
maka kerja enzim berikutnya akan konstans (Safitri, 2010).
     Penambahan aquadest bermaksud agar tidak ada logam
yang mempengauhi laju reaksi.

               IV KESIMPULAN DAN SARAN

     Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan
(2) Saran.
4.1 Kesimpulan
     Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan Uji
Spesifikasi Enzim diperoleh enzim pada ekstrak pisang dan
apel bekerja efektif pada substrat katekol, enzim pada ekstrat
kedelai bekerja efektif pada substrat urea. Pada Uji
Konsentrasi Enzim diperoleh enzim pada ekstrak pisang,
kedelai, dan apel aktif bekerja pada ekstrak pekat, semakin
pekat konsentrasi ekstrak semakin aktif enzim bekerja. Pada
Uji Konsentrasi Substrat diperoleh enzi pada ekstrak pisang,
kedelai, dan apel paling cepat bereaksi pada substrat pekat,
semakin tinggi konsentrasi substrat semakin cepat bereaksi
dengan enzim.
4.2 Saran
    Sebaiknya praktikan memahami terlebih dahulu metode
yang akan dilakukan. Saat mengambil sampel berbeda
sebaiknya menggunakan pipet berbeda agar sampel tidak
bercampur dan alat yang digunakan harus dalam keadaan
bersih.
Laboratorium Biokimia Pangan                          Enzim I

                     DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2008).        Inilah     Nilai       Gizi      Apel.
     http://darialam.blogspot.com. Akses : 21 Maret 2012.
Anonim, (2010). Substrat, http://id.wikipedia.org. Akses :
       21 Maret 2012.
Fauziah, Lisna.(2011). Pengaruh Suhu, pH, Konsentrasi
      Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatis.
      http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com. Akses :
      21 Maret 2012.
Filzahazny. (2009). Enzim, http://filzahazny.wordpress.com.
        Akses : 21 Maret 2012.
Harrow, B. And Mazur A.. (1954). Biochemistry, Six Edition.
       W.B. Saunders Company: Philadelphia and London.
Jabri, E., (1995), Urease, www.chom.uwec.edu. Akses :
        21 Maret 2012
Pelczar, Michael J..(1986). Dasar-dasar Mikrobiologi.
      Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Poedjiadi, Ana dan F.M. Titin Supriyanti.(2005). Dasar-dasar
      Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Puri,A..(2008).           Who          Loves       Tea?.
         http://ndinndun.wordpress.com, Akses : 21 Maret
         2012.
Safitri, Merina.(2010). Pengaruh Kadar Enzim Terhadap
        Kecepatan Reaksi Pengubahan Amilum Menjadi
        Glukosa. http://merinasafitri-knowledge.blogspot.com.
        Akses : 21 Maret 2012.
Suhartono, M. T..(1989). Enzim dan Bioteknologi,
       Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
       Jenderal Pendidikan Tinggi Antar Universitas
       Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Sumner, J.B..(1926). Urease, http://www.britannica.com.
      Accessed : 21 March 2012.
Laboratorium Biokimia Pangan                            Enzim I

                      LAMPIRAN KUIS

1. Apa yang di maksud dengan enzim?
    Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat
perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.
Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup
cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan
oleh hormon sebagai promoter.
2. Sebutkan macam-macam kofaktor dan jelaskan!
   a. Gugus prosterik adalah kofaktor yang terikat pada enzim
dan tidak mudah lepas dari enzimnya.
   b. Koenzim adalah molekul organic kecil, tahan terhadap
panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari
enzimnya dengan cara dialisis.
    c. Aktivator adalah ion-ion logam yang dapat berikatan
atau mudah lepas dai enzim.
3. Sebutkan fungsi enzim dan cara kerjanya?
    Fungsi sutu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses
biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu
                                      8            11
enzim dapat mempercepat reaksi 10 sampai 10 kali lebih
cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis.
Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat
efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan yang tinggi.
Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan
energi aktivasi suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang
membutuhkan energi (reaksi endergonik) dan ada juga yang
menghasilkan energi atau mengeluarkan energi (reaksi
eksergonik).
    Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu
teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang
terinduksi.
    a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Laboratorium Biokimia Pangan                          Enzim I

    Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk
kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam
kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi
yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim.
    b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
    Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki
sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi
substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas
dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas.
Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim
tersebut.
4. Apa yang dimaksud dengan enzim, koenzim, dan kofaktor?
   Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
   Koenzim adalah molekul organic kecil, tahan terhadap
panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari
enzimnya dengan cara dialisis.
    Kofaktor adalah bagian enzim yang bukan merupakan
protein tetapi penting dalam mengativkan enzim
5. Sebutkan tujuan dan prinsip dari spesifikasi enzim!
    Tujuan percobaan uji spesifikasi adalah untuk mengetahui
konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi.
   Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu berdasarkan
pada tiga macam senyawa yang satu sama lain mempunyai
struktur mirip, dimana satu diantara tiga senyawa tersebut
mirip substrat untuk reaksi enzim.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Rita Usdeka
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedanishamidah
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimiapure chems
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 

Mais procurados (20)

Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)Kimia Analitik II (destilasi)
Kimia Analitik II (destilasi)
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoed
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 

Semelhante a Enzim 1

Semelhante a Enzim 1 (20)

Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzim
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin60.disa fajriah arifin
60.disa fajriah arifin
 
Media dan teknologi-enzim
Media dan teknologi-enzimMedia dan teknologi-enzim
Media dan teknologi-enzim
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Ekstraksi protein
Ekstraksi proteinEkstraksi protein
Ekstraksi protein
 
Kelompok 11.pptx
Kelompok 11.pptxKelompok 11.pptx
Kelompok 11.pptx
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Tes urin
Tes urinTes urin
Tes urin
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
PPT hormon
PPT hormon PPT hormon
PPT hormon
 
Laporan uji bahan makanan
Laporan uji bahan makananLaporan uji bahan makanan
Laporan uji bahan makanan
 
Pengaruh ph
Pengaruh phPengaruh ph
Pengaruh ph
 

Mais de Happinessa Brilliant

Mais de Happinessa Brilliant (7)

Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayurPengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
 
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan TelurPengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 
permanganometri
permanganometripermanganometri
permanganometri
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 

Enzim 1

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN ENZIM I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Happinessa Brilliant Husni NRP : 103020037 Kelompok :B Meja : 4 (Empat) Asisten : Sari Fitriana Tanggal Percobaan : 16 Maret 2012 LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
  • 2. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN ENZIM I Happinessa Brilliant Husni (103020037) Adinatha Firdaus (103020038) INTISARI Tujuan percobaan Uji Spesifikasi Enzim adalah untuk mengetahui karakiteristik enzim terhadap substrat. Tujuan percobaan Uji Konsentrasi Enzim adalah untuk mengetahui konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi enzim. Tujuan percobaan Uji Konsentrasi Substrat adalah untuk mengetahui seberapa aktif enzim tersebut dalam jumlahkonsentrasi substrat tertentu. Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu berdasarkan pada tiga macam senyawa yang satu sama lain mempunyai struktur mirip, dimana satu diantara tiga senyawa tersebut mirip substrat untuk reaksi enzim. Prinsip percobaan Uji Konsentrasi Enzim yaitu berdasarkan perbedaan reaksi enzim yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Prinsip percobaan Uji Konsentrasi Substrat yaitu berdasarkan konsentrasi substrat, semakin tinggi konsentrasi substrat semakin aktif enzim. Berdasarkan hasil pengamatan Uji Spesifikasi Enzim diperoleh ensim pada ekstrak pisang dan apel bekerja efektif pada substrat katekol, enzim pada ekstrat kedelai bekerja efektif pada substrat urea. Pada Uji Konsentrasi Enzim diperoleh enzim pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada ekstrak pekat, semakin pekat konsentrasi ekstrak semakin aktif enzim bekerja. Pada Uji Konsentrasi Substrat diperoleh enzi pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel paling cepat bereaksi pada substrat pekat, semakin tinggi konsentrasi substrat semakin cepat bereaksi dengan enzim. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Enzim dikenal pertama kalinya sebagai protein oleh Samner pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi
  • 3. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I urease dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urease adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunitz dapat mengisolasi pepsin, tripsin, kimotripsin. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah suatu protein (Poedjiadi, 2005). Sejak tahun 1926 pengetahuan tentang enzim atau enzimologi berkembang dnegan cepat. Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata bahwa banyak enzim mempunyai gugs bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini (holoenzim) terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein. Sebagai contoh enzim katalase terdiri dari protein dan ferriprotorfirin. Ada juga enzim yang terdiri dari protein dan logam. Misalnya askorbat oksidase adalah protein yang mengikat tembaga (Poedjiadi,2005). Gugus bukan protein ini yang dinamakan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein, ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya. Gugus yang terikat kuat pada bagian protein, artinya yang sukar terurai dalam larutan disebut gugus prostetik, sedangkan yang tidak begitu kuat ikatannya jadi yang mudah dipisahkan secara dialisis disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun koenzim merupakan bagian enzim yang memungkinkan enzim bekerja terhadap substrat, yaitu zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim (Poedjiadi,2005). Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan dapat membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia. Enzim yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya atau mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut. Bahan makanan seperti daging, ikan susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu secara normal ikut aktif bekerja di dalam bahan tersebut. Enzim dapat menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan itu dapat menguntungkan ini dapat dikembangkan semaksimal mungkin, tetapi yang merugikan harus dicegah. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya.
  • 4. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Kegiatan kimiawi yang dilakukan oleh sel amatlah rumit. Hal ini mudah dimengerti bila mengingat demikian beragamnya bahan yang digunakan sebagai nutrien oleh sel di satu pihak dan berbagai ragam substansi yang disintesis menjadi komponen-komponen sel di pihak lain. Cara sel melakukannya terletak pada enzim, suatu substansi yang ada dalam sel dalam jumlah yang sangat kecil dan mampu menyebabkan terjadinya bermacam-macam perubahan yang berkaitan dengan proses-proses selular (dan kehidupan). Tak mungkin ada kehidupan tanpa enzim (Pelczar, 1986). 1.2 Tujuan Percobaan Tujuan percobaan Uji Spesifikasi Enzim adalah untuk mengetahui karakiteristik enzim terhadap substrat. Tujuan percobaan Uji Konsentrasi Enzim adalah untuk mengetahui konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi enzim. Tujuan percobaan Uji Konsentrasi Substrat adalah untuk mengetahui seberapa aktif enzim tersebut dalam jumlahkonsentrasi substrat tertentu. 1.3 Prinsip Percobaan Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu berdasarkan pada tiga macam senyawa yang satu sama lain mempunyai struktur mirip, dimana satu diantara tiga senyawa tersebut mirip substrat untuk reaksi enzim. Prinsip percobaan Uji Konsentrasi Enzim yaitu berdasarkan perbedaan reaksi enzim yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Prinsip percobaan Uji Konsentrasi Substrat yaitu berdasarkan konsentrasi substrat, semkain tinggi konsentrasi substrat semakin aktif enzim. 1.4 Reaksi Percobaan CO(NH2)2 + H2O CO2 + 2 NH3 Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
  • 5. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Enzim + Substrat ⇌ Kompleks Enzim Substrat Kompleks Enzim Substrat ⇌ Enzim + Produk Gambar 2. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Enzim Enzim + Substrat ⇌ Kompleks Enzim Substrat Kompleks Enzim Substrat ⇌ Enzim + Produk Gambar 3. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Substrat II ALAT, BAHAN , DAN METODE PERCOBAAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat Percobaan, (2) Bahan Percobaan, dan (3) Metode Percobaan. 2.1 Alat Percobaan Alat-alat yang digunakan dalam percobaan enzim I adalah pipet tetes dan tabung reaksi. 2.2 Bahan Percobaan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan enzim I adalah fenol, katekol, ekstrak apel, ekstrak kedelai, ekstrak pisang, indikator PP, dan urea.
  • 6. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I 2.3 Metode Percobaan 1 mL 1 mL 1 mL urea katekol fenol 1 1 1 Simpan pada suhu kamar Ekstrak @ 1 mL Biarkan 5 ‘ Lakukan 1 1 1 bersamaan.** Setelah 5 ‘ bandingkan warna tiap tabung ** untuk urease + 1 tetes PP Gambar 4. Metode Percobaan Uji Spesifikasi Enzim
  • 7. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I 1 tetes 14 tetes 5 tetes 10 tetes 15 tetes aquadest ekstrak Simpan pada suhu kamar Substrat @ 1 mL 1 1 1 Biarkan 5’ 1 11 1 1 Lakukan bersamaan.** Setelah 5 ‘ bandingkan warna tiap tabung ** untuk urease + 1 tetes PP Gambar 5. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Enzim
  • 8. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I 5 tetes 20 tetes 15 tetes 10 tetes 25 tetes aquadest 1 1 1 substrat Simpan pada suhu kamar Ekstrak @ 1 mL Biarkan 5’ Lakukan bersamaan.** Setelah 5 ‘ 1 1 1 bandingkan warna tiap tabung ** untuk urease + 1 tetes PP Gambar 6. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
  • 9. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Percobaan dan (2) Pembahasan. 3.1 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Spesifikasi Enzim Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim Ekstrak Substrat Warna Hasil I Hasil II Katekol Coklat Tua +++ +++ Pisang Bening Urea + Keruh Bening Fenol ++ Kecoklatan Katekol Putih + Kedelai Urea Pink Muda +++ +++ Fenol Putih ++ Coklat Katekol +++ +++ muda Apel Kuning Urea ++ keruh Kuning Fenol + keruh (Sumber : Happinessa Brilliant H. dan Adinatha F., 2012) Keterangan : (+) enzim tidak bekerja efektif (++) enzim kurang bekerja efektif (+++) enzim bekerja aktif (Hasil I : Pengamatan Happinessa dan Adinatha, 2012) (Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2012) Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh enzim pada ekstrak pisang bekeja efektif pada substrat katekol, enzim pada ekstrak kedelai bekerja efektif pada substrat urea, enzim pada ekstrak apel bekerja efektif pada substrat apel.
  • 10. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Pisang dan apel mengandung enzim katekin sedangkan kedelai mengandung enzim urease. Gambar 7. Hasil Pengamatan Uji Spesifikasi Enzim Gambar 8. Pisang Informasi nilai gizi adalah energi 371 kJ (89 kcal), karbohidrat 22,84 g, gula 12,23 g, diet serat 2,6 g, lemak 0,33 g, protein 1,09 g, vitamin A equiv. 3 mg (0%), thiamine (Vit.
  • 11. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I B1) 0,031 mg (2%), riboflavin (Vit. B2) 0,073 mg (5%), niacin (Vit. B3) 0,665 mg (4%), asam pantotenat (B5) 0,334 mg (7%), vitamin B6 0,367 mg (28%), folat (Vit. B9) 20 mg (5%), vitamin C 8,7 mg (15%), kalsium 5 mg (1%), besi 0,26 mg (2%), magnesium 27 mg (7%), fosfor 22 mg (3%), kalium 358 mg (8%), seng 0,15 mg (1%), satu pisang 100-150 g (USDA Nutrient database). Gambar 9. Kedelai Kacang kedelai mengandung kalsium, besi, potassium dan fosfor. Kacang kedelai juga kaya akan vitamin B kompleks. Kacang kedelai merupakan salah satu yang mengandung protein tinggi, makanan yang berkalsium tinggi, kacang kedelai juga unik karena bebas dari racun kimia. Gambar 10. Apel
  • 12. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Kandungan gizi dalam 100 gram apel meliputi energi 58.0 kal, protein 0.30 g, lemak 0.40 g, karbohidrat 14.90 g, kalsim 6.00 mg, fosfor 10.00 mg, serat 0.07 g, besi 1.30 mg, vitamin 24 RE, vitamin B1 0.04 mg, vitamin B 2 0.03 mg, vitamin C 5.00 mg, Niacin 0.10 mg (Anonim, 2008). Enzim memiliki spesifitas atau kekhasan terhadap substrat, katalis juga menampakkan spesifitas atau kekhususan, Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi pada suatu jenis reaksi tertentu (Pelczar, 1986). Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tetentu, kekhasan inilah ciri suatu enzim. Ini sangat berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bkerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Ada juga enzim yang bekerja terhadap kebih dari satu substrat namun enzim tersebut mempunyai kekhasan tertentu (Poedjiadi, 2005). Kekhasan terhadap suatu reaksi disebut kekhasan reaksi. Suatu asam amino tertentu sebagai substrat dapat mengalami berbagai reaksi dengan berbagai enzim (Poedjiadi, 2005). Khasnya, satu molekul enzim dapat mengkatalis perubahan 10 sampai 1000 molekul substrat (senyawa yang dikenai proses oleh enzim) per detik. Reaksi-reaksi yang dikatalisis oleh enzim seringkali berlangsung beberapa ribu sampai lebih dari satu juta kali lebih cepat daripada reaksi- reaksi yang sama tetapi tidak dikatalisis oleh enzim. Menurut perhitungan, penguraian protein dalam proses pencernaan manusia akan memakan waktu lebih dari 50 tahun dan bukannya beberapa jam saja tanpa bantuan kerja enzim (Pelczar, 1986). Urease merupakan enzim yang menghidrolisis urea menjadi CO2 dan NH3. Reaksinya adalah NH2CONH2 + H2O CO2 + 2 NH3. Aktivitas urease meningkat sebanding dengan peningkatan suhu dari 10–40 °C. Aktivitas urease menjadi sangat tidak aktif apabila tanah dipanaskan selama 24 jam sehingga suhu mencapai 105 °C. Berat molekul enzim urease sebesar 483.000. Suhu 10 ºC akan mempercepat reaksi dua kali atau tiga kali lebih cepat (Harrow, 1954).
  • 13. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang, dan beberapa tanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4 suhu optimum 60 ˚C dengan spesifikasi enzimatis, urea dan hidroksi urea. Beberapa tanaman memanfaatkan urease untuk keperluan yang sama. Urease penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama yang dimurnikan dan dikristalkan (Sumner, 1926). Urease ditemukan terutama dalam kuantitas besar pada jackbean, kedelai, biji tanaman, pada beberapa jaringan hewan dan pencernaan mikroorganisme. Urease juga ditemukan pada berbagai macam organisme seperti bakteri, jamur, dan tumbuhan tinggi. Urease pada lingkungan berperan dalam jalur sistem transportasi nitrogen (Jabri, 1995). Peran utama urease adalah menyediakan energi internal dan eksternal bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea sebagai sumber nitrogen (Suhartono, 1989). Katekin adalah salah satu turunan dari poliphenol yang memiliki khasiat antioxidan yang tinggi. Dipandang dari sisi kesehatan, makin tinggi katekin berarti makin bermanfaat buat kesehatan. Akan tetapi ironisnya, ditinjau dari sisi rasa, memiliki perbandingan yang terbalik. Katekin berperan penting di dalam menentukan aroma dan rasa. Rasa pahit dan sepet sangat dipengaruhi oleh zat ini. Berarti makin tinggi katekin, makin tinggi pula rasa pahit dan sepetnya (Puri, 2008). Aktivitas katekin melibatkan pengoksidasian dua molekul α-difenol menjadi dua molekul α-kuinon, mengakibatkan reduksi satu molekul oksigen menjadi dua molekul air. Kompleks enzim-oksigen bertindak sebagai senyawa antara penghidroksilasi atau pendehidroksilasi, dan (Cu)n menyatakan penandaan muatan sebenarnya tembaga pada tapak aktif (Puri, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, diantaranya konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, pengaruh suhu, pengaruh pH, pengaruh inhibitor, pengaruh koenzim (Poedjiadi, 2005). Enzim pada ekstrak pisang dengan substrat fenol kurang bekerja efektif karena enzim pada katekol, yaitu katekin
  • 14. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I merupakan turunan fenol yang sifatnya tidak dapat bereaksi atau diuraikan karena terjadinya browning sehingga tidak dapat menguraikan senyawa fenol. Pada enzim urease ditambahkan indikator PP berfungsi sebagai memperjelas perubahan yang terjadi. PP dapat diganti dengan indikator lainnya, asalkan bersifat sesama basa, misalnya methilen blue. Pada uji ini ketika ekstrak sudah dicampurkan ke substrat dibiarkan 5 menit pada suhu ruang. Hal tersebut befungsi untuk memberikan waktu pada kompleks enzim substrat untuk menyesuaikan kompleks tersebut dengan suhu kamar. 3.2 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Konsentrasi Enzim Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim Hasil Hasil Ekstrak Substrat Ekstrak Warna I II 15 Katekol Coklat Tua +++ +++ tetes Pisang Coklat Katekol 5 tetes ++ ++ Muda Bening Katekol 1 tetes + + Kecoklatan 15 Urea Putih +++ +++ tetes Kedelai Urea 5 tetes Pink Muda ++ ++ Urea 1 tetes Putih + + 15 Bening Katekol +++ +++ tetes Kecoklatan Bening Apel Katekol 5 tetes ++ ++ Kekuningan Katekol 1 tetes Bening + + (Sumber : Happinessa Brilliant H. dan Adinatha F., 2012)
  • 15. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Keterangan : (+) tidak aktif bekerja (++) kurang aktif bekerja (+++) aktif bekerja (Hasil I : Pengamatan Happinessa dan Adinatha 2012) (Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2012) Gambar 11. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Enzim Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan enzim pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada enzim dengan konsentrasi pekat, yaitu 15 tetes Jadi, semakin pekat konsentrasi enzim semakin aktif enzim bekerja. Kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim (Poedjiadi, 2005). Pengaruh konsentrasi enzim pada laju aktivitas enzim dengan enzim yang derajat kemurniannya tinggi. Didalam batas-batas tertentu terdapat suatu hubungan linear antara jumlah enzim dan taraf aktivitasnya. Aktivitas enzim merupakan ukuran lenyapnya reaktan atau munculnya produk dari reaksi yang dikatalisis (Pelczar, 1986). Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan (Safitri, 2010).
  • 16. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Aktivitas enzim Konsentrasi enzim Grafik 1. Pengaruh Konsentrasi Enzim Tehadap Kecepatan Reaksi Hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi enzim ternyata berbanding lurus. Jadi, makin besar konsentrasi enzim, maka makin cepat laju reaksi. Kadang-kadang terjadi penyimpangan dari persamaan ini, sehingga diperoleh garis agak melengkung. Biasanya, penyimpangan ini terjadi jika enzim yang dipelajari tidak dalam keadaan murni, sehingga mungkin terdapat senyawa-senyawa penghambat reaksi dalam jumlah yang sangat kecil. Sebaliknya, penyimpangan juga terdapat dalam sediaan enzim dengan kemurniaan yang tinggi. Dalam keadaan ini, penyimpangan disebabkan oleh senyawa pengaktif (aktivator), misalnya tidak adanya ion tertentu, meskipun pH yang diperlukan sudah dipastikan dengan menggunakan larutan dapar dan tidak hanya sekedar larutan dengan ph yang diperlukan tersebut (Fauziah, 2011). Semakin banyak enzim yang berikatan dengan substrat, kecepatan reaksi semakin meningkat dan semakin banyak kompleks enzim-substrat yang terbentuk. Maka produk yang terbentukpun semakin banyak. Pada percobaan kali ini dibuat larutan enzim dengan berbagai macam konsentrasi untuk dapat membandingkan kerja enzim pada berbagai konsentrasi. Kadar enzim yang bervariasi dibuat dengan
  • 17. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I pengenceran dengan aquadest. Pada hasil percobaan, aktivitas enzim tertinggi (kecepatan reaksi enzimatik tertinggi) seharusnya diperoleh pad akadar enzim terbesar. Hal ini disebabkan banyak enzim yang bereaksi dengan substrat sehingga kecepatan reaksi tinggi dan produk banyak yang dihasilkan. Semakin menurun kadar enzim,aktivitas enzim seharusnya semakin menurun (Filzahazny, 2009). 3.3 Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Konsentrasi Substrat Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat Hasil Hasil Ekstrak Substrat Ekstrak Warna I II 25 Katekol Coklat Tua +++ +++ tetes Pisang 15 Coklat Katekol ++ ++ tetes Muda Bening Katekol 5 tetes + + Kecoklatan 25 Urea Pink +++ +++ tetes 15 Kedelai Urea Pink Muda ++ ++ tetes Urea 5 tetes Putih + + 25 Kuning Katekol +++ +++ tetes Kecoklatan 15 Kuning Apel Katekol ++ ++ tetes Kecoklatan Bening Katekol 5 tetes + + Kecoklatan (Sumber : Happinessa B. H. dan Adinatha Firdaus, 2012) Keterangan : (+) tidak berekasi (++) kurang bereaksi (+++) paling cepat bereaksi (Hasil I : Pengamatan Happinessa dan Adinatha, 2012) (Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2012)
  • 18. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan enzim pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada enzim dengan konsentrasi pekat, yaitu 25 tetes Jadi, semakin pekat konsentrasi substrat semakin aktif enzim bekerja. Gambar 12. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat Grafik 2. Pengaruh Konsentrasi Substrat Tehadap Reaksi
  • 19. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Substrat adalah molekul organik yang telah berada dalam kondisi siap atau segera bereaksi, karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis akan mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk, segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan oleh suatu promoter tercapai (Anonim, 2010). Konsentrasi enzim yang tetap, konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. Akan tetapi pada batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi walaupun konsentrasi substrat diperbesar. Agar dapat terjadi komplek enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung substrat sedikit. Bila konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut. Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar pada hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsentrasi substrat tertentu, semua bagian aktif telah dipenuhi oleh substrat atau telah jenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsentrasi substrat tidak menyebebkan bertambah besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat sehingga jumlah hasil reaksi-reaksi pun tidak bertambah besar (Poedjiadi, 2005). Pengaruh konsentrasi substrat pada laju aktivitas enzim, mula-mula laju naik dengan pesat dengan naiknya konsentrasi substrat. Kenaikan konsentrasi substrat selanjutnya tidak berpengaruh pada laju, laju menjadi tidak bergantung pada konsentrasi substrat (Pelczar, 1986). Dalam suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikat substrat membentuk kompleks enzim-substrat [ES], kemudian kompleks ini akan terurai menjadi [E] dan produk [P]. Makin banyak kompleks [ES] terbentuk, makin cepat reaksi berlangsung sampai batas kejenuhan [ES]. Pada konsentrasi substrat [S] melampaui batas kejenuhan kecepatan reaksi
  • 20. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I akan konstan. Dalam keadaan itu seluruh enzim sudah berada dalam bentuk kompleks E-S. Penambahan jumlah substrat tidak menambah jumlah kompleks E-S (Fauziah, 2011). Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans (Safitri, 2010). Penambahan aquadest bermaksud agar tidak ada logam yang mempengauhi laju reaksi. IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan Uji Spesifikasi Enzim diperoleh enzim pada ekstrak pisang dan apel bekerja efektif pada substrat katekol, enzim pada ekstrat kedelai bekerja efektif pada substrat urea. Pada Uji Konsentrasi Enzim diperoleh enzim pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel aktif bekerja pada ekstrak pekat, semakin pekat konsentrasi ekstrak semakin aktif enzim bekerja. Pada Uji Konsentrasi Substrat diperoleh enzi pada ekstrak pisang, kedelai, dan apel paling cepat bereaksi pada substrat pekat, semakin tinggi konsentrasi substrat semakin cepat bereaksi dengan enzim. 4.2 Saran Sebaiknya praktikan memahami terlebih dahulu metode yang akan dilakukan. Saat mengambil sampel berbeda sebaiknya menggunakan pipet berbeda agar sampel tidak bercampur dan alat yang digunakan harus dalam keadaan bersih.
  • 21. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I DAFTAR PUSTAKA Anonim.(2008). Inilah Nilai Gizi Apel. http://darialam.blogspot.com. Akses : 21 Maret 2012. Anonim, (2010). Substrat, http://id.wikipedia.org. Akses : 21 Maret 2012. Fauziah, Lisna.(2011). Pengaruh Suhu, pH, Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatis. http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com. Akses : 21 Maret 2012. Filzahazny. (2009). Enzim, http://filzahazny.wordpress.com. Akses : 21 Maret 2012. Harrow, B. And Mazur A.. (1954). Biochemistry, Six Edition. W.B. Saunders Company: Philadelphia and London. Jabri, E., (1995), Urease, www.chom.uwec.edu. Akses : 21 Maret 2012 Pelczar, Michael J..(1986). Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta. Poedjiadi, Ana dan F.M. Titin Supriyanti.(2005). Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta. Puri,A..(2008). Who Loves Tea?. http://ndinndun.wordpress.com, Akses : 21 Maret 2012. Safitri, Merina.(2010). Pengaruh Kadar Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi Pengubahan Amilum Menjadi Glukosa. http://merinasafitri-knowledge.blogspot.com. Akses : 21 Maret 2012. Suhartono, M. T..(1989). Enzim dan Bioteknologi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Sumner, J.B..(1926). Urease, http://www.britannica.com. Accessed : 21 March 2012.
  • 22. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I LAMPIRAN KUIS 1. Apa yang di maksud dengan enzim? Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter. 2. Sebutkan macam-macam kofaktor dan jelaskan! a. Gugus prosterik adalah kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah lepas dari enzimnya. b. Koenzim adalah molekul organic kecil, tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialisis. c. Aktivator adalah ion-ion logam yang dapat berikatan atau mudah lepas dai enzim. 3. Sebutkan fungsi enzim dan cara kerjanya? Fungsi sutu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu 8 11 enzim dapat mempercepat reaksi 10 sampai 10 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang membutuhkan energi (reaksi endergonik) dan ada juga yang menghasilkan energi atau mengeluarkan energi (reaksi eksergonik). Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi. a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
  • 23. Laboratorium Biokimia Pangan Enzim I Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim. b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory) Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut. 4. Apa yang dimaksud dengan enzim, koenzim, dan kofaktor? Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Koenzim adalah molekul organic kecil, tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialisis. Kofaktor adalah bagian enzim yang bukan merupakan protein tetapi penting dalam mengativkan enzim 5. Sebutkan tujuan dan prinsip dari spesifikasi enzim! Tujuan percobaan uji spesifikasi adalah untuk mengetahui konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi. Prinsip percobaan Uji Spesifikasi Enzim yaitu berdasarkan pada tiga macam senyawa yang satu sama lain mempunyai struktur mirip, dimana satu diantara tiga senyawa tersebut mirip substrat untuk reaksi enzim.