Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistematika surat dinas, mulai dari kepala surat, tanggal surat, nomor surat, lampiran, hal/perihal, alamat surat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, identitas penulis surat, pengesahan pihak berwenang, dan tembusan surat."
2. Oleh Kelompok 3 :
Angelicha Putri Ayu S.S (04 / 8.6)
Damar Setya Kresna Adi (07 / 8.6)
Hafara Firdausi (11 / 8.6)
Johannes Marulitua (14 / 8.6)
Rahadian Koesdijarto P (21 / 8.6)
Silvania Wemona Rahma (24 / 8.6)
Sonia Saviana (25 / 8.6)
3. Pengertian Surat Dinas
• Surat dinas adalah surat yang
berisi masalah kedinasan atau
pemerintahan.
• Surat dinas hanya dibuat oleh
instansi pemerintah dan dapat
dikirimkan kepada semua pihak
yang memiliki hubungan dengan
instansi tersebut.
• Misalnya, surat undangan rapat
5. 1. Kepala Surat 9. Salam
Penutup
2. Tanggal Surat 10.
Identitas penulis surat
3. Nomor Surat 11.
Pengesahan pihak berwenang
4. Lampiran 12. Tembusan
5. Hal/perihal
6. Alamat yang dituju
7. Salam Pembuka
Contoh Surat
8. Isi Surat, terdiri dari :
6. 1. Kepala Surat
Disebut kepala surat karena
letaknya berada di bagian paling
atas dari sistematika surat dinas.
Kepala surat menunjukkan
resminya sebuah surat. Kepala
surat dapat berfungsi sebagai
alamat (identitas) pengirim surat
karena dalam kepala surat
memuat nama instansi atau
7. Kepala surat yang
lengkap terdiri atas :
Nama instansi/organisasi
Alamat lengkap,
Nomor telepon,
Fax
Kode Pos,
Alamat kawat,
Lambang/logo.
8. Contoh :
DINAS PENDIDIKAN SIDOARJO
SMP NEGERI 1 SIDOARJO
Alamat : Jalan Gelora Delta Sidoarjo
Telepon: (031) 8941179 Faximile : 031 8946621
Sidoarjo 61211 Jawa Timur
9. 2. Tanggal Penulisan Surat.
Tanggal surat diketik sebelah
kanan atas,
Tanggal surat ditulis
lengkap, yaitu ditulis dengan
angka. Sebelum tanggal tidak
dicantumkan nama kota/daerah
karena nama kota dan daerah
sudah tercantum pada kepala
surat. Nama Bulan ditulis dengan
10. Contoh :
DINAS PENDIDIKAN SIDOARJO
SMP NEGERI 1 SIDOARJO
Alamat : Jalan Gelora Delta Sidoarjo
Telepon: (031) 8941179 Faximile : 031 8946621
Sidoarjo 61211 Jawa Timur
12 Januari 2004
11. 3. Nomor Surat
Surat resmi selalu diberi nomor
urut surat yang dikirimkan (surat
keluar), kode surat, dan tahun.
Nomor surat ini berguna untuk :
Memudahkan mengatur
penyimpanan,
Memudahkan mencarinya kembali,
Mengetahui banyak surat yang
keluar,
12. Contoh :
DINAS PENDIDIKAN SIDOARJO
SMP NEGERI 1 SIDOARJO
Alamat : Jalan Gelora Delta Sidoarjo
Telepon: (031) 8941179 Faximile : 031 8946621
Sidoarjo 61211 Jawa Timur
12 Januari 2004
Nomor : 005 / 117 / 404.3.1.1.1 / 2011
13. 4. Lampiran
Melampirkan berarti
menyertakan sesuatu dengan
yang lain. Jika bersama surat
yang dikirimkan itu disertakan
surat-surat lain, pada lampiran
dituliskan berapa lembar surat
atau keterangan yang akan
dilampirkan itu. Penulisan kata
lampiran harus ditulis dengan
lengkap. Namun, jika sebuah
14. 5. Hal / Perihal
Bagian ini menunjukkan isi atau
inti surat secara singkat. Dengan
membaca hal/perihal, secara
cepat dapat diketahui masalah
yang dituliskan dalam surat
tersebut. Hal berisi topik sebuah
surat, seperti
undangan, permohonan, dan
edaran. Penulisan hal tidak
15. 6. Alamat Surat
Ada dua macam alamat
surat, yaitu alamat dalam (pada
helai surat) dan alamat luar
(pada amplop). Alamat surat
merupakan petunjuk langsung
bagi penerima surat. Penulisan
alamat lebih leluasa
ditempatkan di sebelah kiri
sehingga kemungkinan
16. Cara Menulis Alamat Surat :
1. Nama dari penerima surat diawali huruf
Kapital pada setiap unsurnya.
2. Untuk menyatakan yang terhormat pada
awal nama penerima surat cukup ditulis
Yth.
3. Jika digunakan kata sapaan Bapak pada
awal penerima, kata itu hendaknya
ditulis penuh, yaitu Bapak. Kata saudara
cukup ditulis Sdr.
4. Jika nama orang yang dituju bergelar
akademik atau memiliki pangkat sebelum
17. Contoh :
DINAS PENDIDIKAN SIDOARJO
SMP NEGERI 1 SIDOARJO
Alamat : Jalan Gelora Delta Sidoarjo
Telepon: (031) 8941179 Faximile : 031 8946621
Sidoarjo 61211 Jawa Timur
12 Januari 2004
Nomor Surat : 005 / 117 / 404.3.1.1.1 / 2011
Lampiran : 1 (Satu) Lembar
Hal : Peringatan HUT SMPN 1 Sidoarjo
Yth.
Wali Murid
Kelas VII, VIII, dan IX SMP Negeri 1 Sidoarjo
di Sidoarjo
18. 7. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan
tanda hormat pengirim surat.
Salam pembuka yang lazim
digunakan yaitu ungkapan
“dengan hormat”, dengan
penulisan (Dengan hormat,)
Contoh :
Dengan hormat,
......................................................................
19. 8. Isi Surat
• Isi surat umumnya terdiri atas tiga
bagian, yaitu alinea
pembukaan, alinea isi yang
sesungguhnya, dan alinea penutup.
Alinea isi berisi inti surat yang
disampaikan. Isi surat dinas harus
jelas, efektif, bahasanya
lugas, dan tidak bertele-tele.
• Alinea penutup merupakan simpulan
isi surat, biasanya berupa
20. Contoh :
Dalam rangka Hari Ulang Tahun RA Mutiara Hati yang
ke-18, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu wali
murid agar mengikuti acara jalan sehat, yang akan
diadakan pada,
Hari, tanggal : Minggu, 28 Januari 2004
Pukul : 7.00-10.00
Tempat : Perumahan Bumi Candi Asri
Acara : Jalan Sehat
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian
Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
21. 9. Salam Penutup
Salam penutup yang lazim
digunakan adalah “hormat
kami”, “hormat
saya”, “Wassalamu’alaikum”, d
engan ketentuan penulisan
(Hormat kami,)
Contoh :
...............................................................
Hormat Kami,
22. 10. Identitas Penulis Surat
Identitas penulis harus dicantumkan
sebagai pertanggungjawaban
penulis/pengirim surat. Umumnya
memuat nama instansi, nama
pejabat, nama jabatan, dan Nomor
Induk Pegawai (NIP).
Nama pengirim ditulis dibawah tanda
tangan di bawah salam penutup.
Penulisan nama dapat mengikut
sertakan gelar/jabatan, tetapi
tidak perlu menggunakan huruf
24. 11. Pengesahan Pihak Berwenang
Pengesahan ini berisi tanda
tangan penanggung jawab
surat dan cap instansi/
organisasi.
Contoh :
Kepala Sekolah,
Drs. Margono, M.Pd
25. 12. Tembusan Surat
Kata tembusan ditulis dengan
huruf awal huruf kapital dan
diikuti tanda titik dua, tanpa
digarisbawahi.
Tembusan hanya digunakan
jika surat itu memerlukan
tembusan. Tembusan adalah
pihak-pihak yang mendapat
tembusan/salinan surat selain
26. Ketentuan tembusan:
1.Jika pihak yang diberi tembusan itu
lebih dari satu, hendaknya diberi
nomor urut sesuai jenjang jabatan
pada instansi itu. Jika tembusan hanya
satu, tidak perlu diberi nomor.
2.Pihak yang diberi tembusan hendaknya
nama jabatan atau nama orang dan
bukan nama kantor/instansi.
3.Dalam tembusan tidak perlu digunakan
ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
4.Dibelakang nama yang diberi tembusan
tidak perlu diberi ungkapan untuk
27. Contoh :
Tembusan :
1. Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo
2. Bupati Sidoarjo
3. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sidoarjo