SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
Baixar para ler offline
PERATURAN
                     MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                             REPUBLIK INDONESIA

                             NOMOR 8 TAHUN 2013

                                    TENTANG

            PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS
            BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013


                     DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

       MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang   :   bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai
                kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) huruf
                a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang
                Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran
                2013 perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
                Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
                Khusus Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013;


Mengingat   :   1.   Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
                     Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
                     Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                     Nomor 4286);
                2.   Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
                     Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
                     Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
                     Indonesia Nomor 4301);
                3.   Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
                     Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
                     Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
                     Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali
                     diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
                     2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
                     59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                     4844);
                4.   Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
                     Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
                     Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
                     Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
                5.   Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran
                     Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013
                     (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
                     228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
                     5361);
2



6.   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
     Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
     Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
     Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496 );
7.   Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
     Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
     2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
     Indonesia Nomor 4575);
8.   Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
     Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
     Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
     Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.   Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
     Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
     Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
     Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
     Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
    Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
    Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
    Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
    Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
    Pembagian    Urusan    Pemerintahan Antara   Pemerintah,
    Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
    Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
    2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
    Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
    Republik Indonesia Nomor 4741);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib
    Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
    Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
    Nomor 4863);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
    Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
    Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara
    Republik Indonesia Nomor 4864);
3



16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
    Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
    Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
    Lembaran    Negara   Republik   Indonesia Nomor    5105)
    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
    Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia
    Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 5157);
17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
    Pembentukan     dan    Organisasi  Kementerian    Negara,
    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
    91 Tahun 2011;
18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
    Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah
    terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;
19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana
    Kerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 2012 Nomor 119);
20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan
    Barang/Jasa     Pemerintah  Dalam    Rangka      Percepatan
    Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang
    Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah
    diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
    tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
    Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
    tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
    Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
    Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
    Menengah Atas/Madrasah aliyah(SMA/MA);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang
    Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di
    Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
    Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010
    tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di
    Kabupaten/Kota;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
    2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
    Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan
    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69
    Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
    Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang
    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
    Kebudayaan;
27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012
    tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus
    Tahun Anggaran 2013.
4



                                  MEMUTUSKAN:

Menetapkan :     PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
                 KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN
                 2013.

                                      Pasal 1

DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 digunakan untuk
membiayai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dengan urutan priotitas:
a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran;
b. rehabilitasi ruang belajar rusak berat; dan/atau
c. pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan.

                                      Pasal 2

(1)   Penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sebagaimana dimaksud dalam
      Pasal 1 huruf a diprioritaskan untuk seluruh peserta didik kelas X tahun
      pelajaran 2013/2014 sesuai dengan kurikulum 2013.
(2)   Rehabilitasi ruang belajar rusak berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
      huruf b termasuk dengan perabotnya.
(3)   Pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana
      dimaksud dalam Pasal 1 huruf c terdiri atas:
       a. pengadaan peralatan laboratorium;
       b. pengadaan buku referensi;
       c. pembangunan laboratorium; dan
       d. pembangunan perpustakaan.

                                      Pasal 3

Proporsi penggunaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013
untuk penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum
2013 sebesar 15% sampai dengan 25%, rehabilitasi ruang belajar rusak berat
sebesar 40% sampai dengan 50%, dan pengadaan sarana dan prasarana
peningkatan mutu pendidikan sebesar 30% sampai dengan 40% dari total pagu
anggaran.

                                      Pasal 4

(1)   Penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum
      2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan oleh dinas
      pendidikan    kabupaten/kota    menggunakan       mekanisme     penyedia
      barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)   Rehabilitasi ruang belajar rusak berat termasuk perabotnya sebagaimana
      dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan pembangunan laboratorium dan
      perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf c dan d
      dilaksanakan secara swakelola oleh panitia pembangunan sekolah dengan
      melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan
      peraturan perundang-undangan.
5



(3)   Pengadaan peralatan laboratorium dan buku referensi sebagaimana
      dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a dan b dilaksanakan oleh dinas
      pendidikan    kabupaten/kota    menggunakan      mekanisme    penyedia
      barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

                                     Pasal 5

DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
                                     Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri ini
diatur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

                                     Pasal 7

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.

                              Ditetapkan di Jakarta
                              pada tanggal 8 Februari 2013
                              MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                              REPUBLIK INDONESIA

                              TTD.


                              MOHAMMAD NUH
LAMPIRAN
 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
 NOMOR 8 TAHUN 2013
 TENTANG
 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN
 ANGGARAN 2013

                                PETUNJUK TEKNIS



I.   KETENTUAN UMUM
     Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini yang dimaksud
     dengan   Dana   Alokasi   Khusus    Bidang   Pendidikan    Menengah    yang
     selanjutnya disebut DAK Bidang Pendidikan Menengah adalah dana yang
     bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
     dialokasikan pada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang
     merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas Nasional, khususnya
     untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan
     menengah yang belum mencapai standar pendidikan atau percepatan
     pembangunan daerah di bidang pendidikan menengah.


     Alokasi DAK Bidang Pendidikan setiap daerah dan pedoman umum DAK
     ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan alokasi dan
     pedoman umum DAK tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
     menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK Bidang Pendidikan Menengah
     Tahun Anggaran 2013.


     Alokasi DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA
     dan SMK sebesar Rp. 4.016.520.000.000 (empat triliun enam belas milyar
     lima ratus dua puluh juta rupiah). Setiap Kabupaten/Kota penerima DAK
     Bidang   Pendidikan    Tahun   Anggaran   2013   wajib   menyediakan   dana
     pendamping dari APBD minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari alokasi
     dana yang diterima.




                                         1
II.   KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN
      1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan
        SMK dialokasikan untuk menunjang program Pendidikan Menengah
        Universal yang bermutu dan merata.
      2. Sasaran program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran
        2013 dialokasikan untuk SMA dan SMK negeri dan swasta.
      3. DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK
        digunakan untuk kegiatan dengan urutan prioritas:
         a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran yang sesuai dengan
           kurikulum 2013;
         b. rehabilitasi ruang belajar rusak berat termasuk perabotnya; dan
         c. pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan
            1) pengadaan peralatan laboratorium;
            2) pengadaan buku referensi;
            3) pembangunan laboratorium; dan
            4) pembangunan perpustakaan.
      4. Besarnya alokasi rehabilitasi ruang belajar untuk tiap sekolah dapat
        berbeda sesuai kebutuhan berdasarkan hasil analisis tingkat kerusakan
        bangunan yang telah disahkan oleh instansi berwenang.
      5. Sekolah harus memanfaatkan dana yang telah diterima secara optimal.
        Bila seluruh pekerjaan rehabilitasi ruang belajar yang disepakati sudah
        selesai tetapi masih terdapat sisa dana maka sisa dana tersebut dapat
        digunakan untuk merehabilitasi prasarana lain sesuai prioritas sekolah.
      6. Asas umum dalam pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun
        Anggaran 2013 meliputi:
         a. Efisien, berarti pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus
           diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk
           mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya
           dan dapat dipertanggungjawabkan;
         b. Efektif, berarti pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus
           sesuai   dengan    kebutuhan    yang    telah   ditetapkan   dan   dapat
           memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran
           yang ditetapkan;
         c. Transparan,    berarti   menjamin      adanya     keterbukaan     yang
           memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan
           informasi mengenai pengelolaan DAK Bidang Pendidikan Menengah;
         d. Akuntabel, berarti pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pendidikan
           Menengah dapat dipertanggungjawabkan;

                                           2
e. Kepatutan,     yaitu     penjabaran      program/kegiatan      DAK     Bidang
             Pendidikan    Menengah       harus     dilaksanakan   secara   realistis   dan
             proporsional; dan
          f. Manfaat,     berarti    pelaksanaan      program/kegiatan      DAK     Bidang
             Pendidikan Menengah yang sejalan dengan prioritas nasional yang
             menjadi urusan daerah dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi
             dan secara riil dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat.


III.   PERENCANAAN TEKNIS
       Mekanisme    pengalokasian       DAK     Bidang   Pendidikan   Menengah      Tahun
       Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dilaksanakan melalui tahapan sebagai
       berikut:
        1. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah merekapitulasi kebutuhan
          rehabilitasi   ruang      belajar,   perpustakaan,   laboratorium,      peralatan
          laboratorium, buku teks pelajaran dan buku referensi dari Dinas
          Pendidikan Kabupaten/Kota bersama Provinsi;
        2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah menyusun indek teknis
          program DAK tahun 2013;
        3. Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk, menetapkan sekolah
          penerima bantuan DAK.


IV.    KRITERIA SMA DAN SMK PENERIMA DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN
       ANGGARAN 2013

       A. Kriteria Umum:
          1. Diprioritaskan bagi sekolah yang mempunyai jumlah siswa yang
              cenderung stabil atau meningkat;
          2. Sekolah memiliki kepala sekolah definitif;
          3. Khusus untuk sekolah yang dikelola oleh masyarakat harus memiliki
              izin operasional dan diprioritaskan bagi sekolah yang sudah memiliki
              status akreditasi;
          4. Bangunan sekolah berada di atas lahan milik sendiri (milik
              Pemerintah Daerah untuk sekolah negeri, milik yayasan untuk
              sekolah swasta) yang dibuktikan dengan sertifikat atau bukti
              peralihan hak (akte jual beli, akte hibah dan/atau akte peralihan
              hak) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; dan
          5. Sekolah telah mengisi data dalam sistem pendataan online yang
              dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.


                                                3
Adapun situs pendataan online:
            http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id.


     B. Kriteria Khusus:
        1. Rehabilitasi     diperuntukkan          bagi   sekolah       yang     membutuhkan
            rehabilitasi    ruang    belajar       dilengkapi    dengan        analisis    tingkat
            kerusakan bangunan yang disahkan oleh instansi berwenang.
            Rehabilitasi ruang belajar diprioritaskan untuk ruang belajar dengan
            tingkat kerusakan berat. Dalam hal terdapat ruang penunjang yang
            rusak   berat    dan    menyatu         dengan      ruang    belajar    yang     akan
            direhabilitasi maka ruang tersebut dapat disertakan dalam program
            rehabilitasi ruang belajar;
        2. Pemberian bantuan pembangunan laboratorium diprioritaskan bagi
            sekolah yang belum mempunyai laboratorium dan memiliki lahan
            yang cukup untuk pembangunan laboratorium;
        3. Pemberian bantuan pembangunan perpustakaan diprioritaskan bagi
            sekolah yang belum mempunyai perpustakaan dan memiliki lahan
            yang cukup untuk pembangunan perpustakaan;
        4. Pemberian       bantuan    peralatan       laboratorium       diprioritaskan      bagi
            sekolah yang belum mempunyai peralatan laboratorium;
        5. Pemberian bantuan buku referensi diprioritaskan untuk sekolah yang
            belum mempunyai buku referensi atau yang dimilikinya kurang dari
            kebutuhan.
        6. Penggandaan buku teks pelajaran diprioritaskan untuk seluruh
            peserta didik kelas X tahun pelajaran 2013/2014 sesuai dengan
            kurikulum yang berlaku.


V.   PENYALURAN       DANA DAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN
     TAHUN ANGGARAN 2013


     A. Penyaluran Dana:
        1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 disalurkan
            dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara
            (Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening Kas
            Umum Daerah (kabupaten/kota);
        2. Mekanisme dan tata cara mengenai penyaluran DAK                                 Bidang
            Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 dilakukan sesuai
            dengan ketentuan peraturan perundangan.

                                               4
B. Pelaksanaan
        Pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 diatur
        sebagai berikut:
         1. Semua proses pengadaan dilakukan berdasarkan Perpres Nomor 54
            Tahun 2010 dan perubahannya;
         2. Khusus pelaksanaan rehabilitasi ruang belajar, pembangunan ruang
            perpustakaan dan ruang laboratorium yang termasuk konstruksi
            sederhana,     dilakukan   dengan   proses   swakelola   oleh   panitia
            pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan
            sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.


VI.   ACUAN PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2013
       1. Penggunaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 untuk SMA
         dan SMK dalam penggandaan buku teks pelajaran, rehabilitasi ruang
         belajar dan pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu SMA
         dan SMK mengacu pada standar dan spesifikasi teknis yang ditetapkan
         oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.
       2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1 merupakan acuan
         minimal dalam pelaksanaan DAK bidang pendidikan untuk SMA dan
         SMK.
       3. Penggunaan dana untuk merealisasi program sebagaimana dimaksud
         pada butir 1 harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan
         dan kebocoran keuangan negara, untuk itu perlu mempertimbangkan:
          a. kemanfaatan dan keberdayagunaan bagi sekolah;
          b. kualitas;
          c. kemudahan perawatan;
          d. ketersediaan bahan dan alat; dan
          e. jangka waktu penggunaan (masa pakai/umur teknis).
       4. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
         Dana Perimbangan, DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013
         digunakan untuk membiayai kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis
         DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013.




                                          5
VII.    KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI DAK DAN PEMENUHANNYA


        A. Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK:
           1. Administrasi kegiatan;
           2. Penyiapan kegiatan fisik
           3. Penelitian;
           4. Pelatihan (kecuali pelatihan penggunaan alat yang diadakan dan
               disyaratkan); dan
           5. Perjalanan dinas;


        B. Pemenuhan biaya yang tidak dapat dibiayai DAK
          Kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK sebagaimana dimaksud
          pada huruf A, dibebankan pada APBD atau sumber pembiayaan lain
          sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.


VIII.   TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

        A. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
           1. Menyusun Kebijakan dan program pendidikan yang dibiayai melalui
               DAK;
           2. Menyusun Petunjuk Teknis;
           3. Melakukan Sosialisasi;
           4. Melakukan Supervisi;
           5. Menerima Laporan.


        B. Pemerintah Provinsi
          Pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi mempunyai
          tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
           1. Mengkoordinasikan          sosialisasi   pelaksanaan   DAK    bagi
               kabupaten/kota sebagai tindak lanjut sosialisasi di tingkat pusat
               dengan mengundang narasumber dari institusi yang relevan;
           2. Melaksanakan supervisi dan monitoring serta penilaian terhadap
               pelaksanaan DAK di Kabupaten/Kota;
           3. Menerima laporan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan
           4. Melaporkan hasil analisis supervisi dan monitoring pelaksanaan
               program DAK kepada Menteri Pendidkan dan Kebudayaan c.q.
               Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.


                                              6
C. Pemerintah Kabupaten/Kota
   1. Menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya
      10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya,
      sesuai dengan Pasal 61 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 55
      Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
   2. Dana   pendamping    yang    disediakan      oleh   pemerintah    daerah
      digunakan untuk kegiatan perencanaan, sosialisasi, pengawasan,
      biaya lelang, IMB, dan biaya operasional lainnya sesuai dengan
      kebutuhan;
   3. Menetapkan nama-nama SMA dan SMK penerima DAK Bidang
      Pendidikan Tahun Anggaran 2013 dalam Keputusan Bupati/Walikota
      dan salinannya disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan
      Menengah, serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat;
   4. Bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaan program DAK di
      tingkat Kabupaten/Kota.
   5. Melaporkan rangkuman pelaksanaan program DAK tahun 2013
      kepada Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan
      Kebudayaan, dan Kementerian Dalam Negeri.


D. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
   1. Membuat rencana alokasi jumlah SMA dan SMK yang akan
      menerima program DAK tahun 2013 dengan mempertimbangkan
      data kebutuhan yang terbaru;
   2. Membentuk Tim Teknis untuk melakukan pemetaan dan pendataan
      kondisi prasarana sekolah dan sarana penunjang peningkatan mutu
      pendidikan di sekolah;
   3. Melakukan sosialisasi kegiatan DAK bidang pendidikan kepada
      seluruh sekolah;
   4. Mengusulkan    nama-nama         SMA   dan    SMK    sasaran     Program
      Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tahun 2013 kepada
      Kepala Daerah Kabupaten/Kota, berdasarkan hasil pendataan dan
      pemetaan;
   5. Melaksanakan kegiatan program DAK sesuai dengan mekanisme
      yang diatur dalam Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 dan
      perubahannya serta bertanggung jawab mutlak atas pengadaan
      barang/jasa yang diadakan;



                                   7
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun pelaporan
        kegiatan DAK dengan mengacu pada Surat Edaran Bersama Menteri
        Negara Perencanaan Pembangunan                    Nasional/Kepala        Bappenas,
        Menteri      Keuangan,          dan       Menteri      Dalam       Negeri       Nomor
        0239/M.PPN/11/2008,             SE        1722/MK       07/2008,     900/3556/SJ
        Tanggal      21     November        2008     perihal     Petunjuk      Pelaksanaan
        Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK;
   7. Menggandakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program DAK Bidang
        Pendidikan tahun 2013 yang telah ditetapkan Mendikbud dan
        mendistribusikan kepada seluruh sekolah penerima program DAK
        Bidang Pendidikan tahun 2013;
   8. Melaporkan penggunaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran
        2013 kepada Kepala Daerah Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan
        Provinsi;
   9. Mencatat hasil DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2013 sebagai
        aset daerah bagi sekolah negeri dan aset yayasan bagi sekolah
        swasta.


E. Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota
  Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi sesuai
  dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
  dan    Penyelenggaraan            Pendidikan.      Terkait    program      DAK       Bidang
  Pendidikan        Menengah        Tahun     Anggaran        2013,   Dewan     Pendidikan
  Kabupaten/Kota          memiliki     tugas       dan    tanggung     jawab     melakukan
  pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan
  DAK     Bidang          Pendidikan     Tahun           Anggaran     2013      di     tingkat
  Kabupaten/Kota.


F. Satuan Pendidikan
   1. Mencatat hasil pelaksanaan DAK bidang pendidikan menengah tahun
        anggaran 2013 sebagai inventaris sekolah;
   2. Memanfaatkan bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK untuk
        menunjang kegiatan belajar mengajar;
   3. Merawat dan memelihara bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK;
   4. Membentuk           panitia    pembangunan            sekolah   dengan    melibatkan
        masyarakat        di   lingkungan         sekolah    sesuai    dengan        ketentuan
        peraturan perundangan.



                                              8
G. Komite Sekolah
        Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan
        Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044 Tahun 2002 tentang Dewan
        Pendidikan dan Komite Sekolah.
        Terkait program DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013, Komite
        Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan
        dalam rangka terciptanya transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan
        DAK Bidang Pendidikan Menengah tahun Anggaran 2013 di tingkat
        sekolah.




IX.   PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN


      A. Pelaporan
        Laporan pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran
        2013 dilakukan secara berjenjang, mulai dari laporan tingkat sekolah,
        laporan Kabupaten/Kota, dan laporan pusat sesuai dengan peraturan
        perundangan:

         1. Tingkat Sekolah
             a. Ketua Panitia Pembangunan Sekolah membuat laporan mingguan,
               bulanan dan laporan akhir.
                   1) Laporan Mingguan
                     Laporan mingguan merupakan laporan kemajuan pekerjaan
                     fisik.
                   2) Laporan Bulanan
                     Laporan bulanan meliputi laporan keuangan dan laporan fisik.
                   3) Laporan Akhir
                     Laporan akhir meliputi laporan keuangan dan laporan fisik,
                     disertai dengan uraian masalah yang dihadapi dan solusi yang
                     ditempuh, serta melampirkan foto hasil rehabilitasi ruang
                     belajar,   pembangunan     laboratorium   dan   pembangunan
                     perpustakaan pada kemajuan pekerjaan 0%, 30%, 60% dan
                     100% dari total pelaksanaan kegiatan. Dalam laporan akhir,
                     disertakan file foto kegiatan dalam CD.




                                            9
b. Panitia Pembangunan Sekolah menyerahan hasil pekerjaan yang
     dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Hasil
     Pekerjaan kepada Kepala Sekolah.
   c. Kepala Sekolah melaporkan hasil pelaksanaan rehabilitasi dan
     pembangunan prasarana program DAK kepada Dinas Pendidikan
     Kabupaten/Kota.

2. Tingkat Kabupaten/Kota
   a. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merangkum laporan
     program pengadaan sarana oleh panitia/pejabat pengadaan dan
     pembangunan prasarana yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
   b. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan
     kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan laporan akhir
     hasil pelaksanaan program DAK kepada Bupati/Walikota dan
     Dinas Pendidikan Provinsi.
   c. Bupati/Walikota menyampaikan laporan triwulan dan laporan
     akhir yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
     DAK Bidang Pendidikan kepada:
      1) Menteri Keuangan;
      2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
      3) Menteri Dalam Negeri.
   d. Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud huruf (c)
     dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
     triwulan yang bersangkutan berakhir.
   e. Rincian pelaporan sebagaimana dimaksud huruf (c) mengacu pada
     ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri
     Negara    Perencanaan     Pembangunan          Nasional/Kepala    Badan
     Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan
     Menteri   Dalam    Negeri         Nomor     0239/M.PPN/11/2008,      SE
     1722/MK07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008
     perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan
     dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

3. Tingkat Provinsi
    a. Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK
      yang dikirimkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

    b. Melaporkan hasil analisis laporan pelaksanaan program DAK
      Kabupaten/Kota     dan       hasil       supervisi   serta   monitoring



                                  10
pelaksanaan program DAK kepada Menteri Pendidikan dan
            Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah.

   4. Tingkat Pusat

        a. Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK
            yang dikirimkan Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan Provinsi.

        b. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK pada Menteri
            Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan
            Menteri Dalam Negeri.

B. Pemantauan, Evaluasi, dan Pengawasan

   1. Pemantauan dan Evaluasi

       Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan
       dilakukan     oleh    Kementerian       Pendidikan   dan      Kebudayaan,
       Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta institusi
       lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran
       Bersama       Menteri         Negara     Perencanaan       Pembangunan
       Nasional/Kepala       Badan    Perencanaan     Pembangunan       Nasional,
       Menteri     Keuangan,     dan        Menteri   Dalam    Negeri     Nomor
       0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ tanggal
       21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis
       Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

   2. Pengawasan.

       Pengawasan fungsional/pemeriksaan tentang pelaksanaan kegiatan
       dan    administrasi    keuangan      program   DAK   Bidang    Pendidikan
       Menengah Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan oleh Inspektorat
       Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Inspektorat
       Daerah.

C. Sanksi

   1. Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat pelaksana
       (Kabupaten/Kota, sekolah, masyarakat) yang melakukan tindakan
       penyalahgunaan, dan/atau penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan
       keuangan sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis ini serta
       peraturan perundang-undangan yang terkait, ditindak sesuai dengan
       ketentuan peraturan perundang-undangan.




                                       11
2. Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan dengan tidak
              berpedoman pada petunjuk teknis ini serta peraturan perundangan
              lain yang terkait, merupakan penyimpangan yang akan dikenai
              sanksi hukum.

X.     KETENTUAN LAIN
        1. Bagi Daerah yang terkena dan/atau dalam hal terjadi bencana alam,
           dana DAK Bidang Pendidikan Menengah dapat digunakan secara
           keseluruhan sesuai dengan kebutuhan daerah terkait dengan bidang
           pendidikan, setelah mengajukan usulan perubahan dan mendapat
           persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
        2. Bencana alam sebagaimana dimaksud pada angka 1 merupakan
           bencana alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
        3. Bagi kabupaten/kota yang alokasi peruntukan dana program DAK
           melebihi atau kurang dari persentase pagu anggaran komponen program
           yang sudah ditetapkan, dapat mengajukan usulan perubahan kepada
           Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
        4. Mekanisme pengajuan usulan perubahan kegiatan tersebut adalah
           sebagai berikut:
            a. pemerintah kabupaten/kota mengajukan usulan perubahan kegiatan
              kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tembusan
              Direktur Jenderal Pendidikan Menengah;
            b. berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah,
              Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan surat rekomendasi
              kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan perubahan
              kegiatan tersebut.
            c. perubahan      dapat   dilaksanakan   oleh   kabupaten/kota   setelah
              mendapat rekomendasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.


                                            MENTERI PENDIDIKAN DAN
                                            KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,


                                            TTD.


                                            MOHAMMAD NUH
     Telah diperiksa dan disetujui oleh :
          Kepala Biro Hukor           Direktur Jenderal Dikmen         Sesjen




                                             12

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilNandang Sukmara
 
SKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pnsSKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pnsGuru Online
 
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...Amin Herwansyah
 
juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)Amphie Yuurisman
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarYanti Sriyulianti
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalNandang Sukmara
 
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Guss No
 
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantuPermendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantuWinarto Winartoap
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanNandang Sukmara
 
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikanNandang Sukmara
 
0022.2201 c5.6 tp_t2_2014
0022.2201 c5.6 tp_t2_20140022.2201 c5.6 tp_t2_2014
0022.2201 c5.6 tp_t2_2014Sang Nyoman
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Guruh Sarip
 

Mais procurados (14)

Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
 
SKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pnsSKB 5 Menteri guru pns
SKB 5 Menteri guru pns
 
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
Pergub Jabar No. 31 Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada SMA, S...
 
juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)juknis ppdb 2019 2020 (final)
juknis ppdb 2019 2020 (final)
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
 
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimalPermendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
 
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
Petunjuk Teknis (Juknis) BOS Tahun 2013
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Juknis bos-2018
Juknis bos-2018Juknis bos-2018
Juknis bos-2018
 
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantuPermendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
Permendikbud tahun2014 nomor 141_penghentian kerjasama guru bantu
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
 
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_Penyelenggaraan pendidikan
 
0022.2201 c5.6 tp_t2_2014
0022.2201 c5.6 tp_t2_20140022.2201 c5.6 tp_t2_2014
0022.2201 c5.6 tp_t2_2014
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
 

Semelhante a DAK Pendidikan Menengah

Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capPetunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capNandang Sukmara
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalyasika513
 
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilNandang Sukmara
 
Sk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentriSk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentriAde Djoeanda
 
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...Hadi Wuryanto
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanNandang Sukmara
 
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi keduamediasmansawira
 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Abdullah Banjary
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaPeraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaata bik
 
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdfAriefKusuma4
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxrazitakhalyla
 
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahSKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahRepublikaDigital
 
Permendikbud tahun2016 nomor016
Permendikbud tahun2016 nomor016Permendikbud tahun2016 nomor016
Permendikbud tahun2016 nomor016Chusnul Labib
 
Juknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdf
Juknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdfJuknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdf
Juknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdfmiftahplus
 
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutuPermendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutuYanti Sriyulianti
 
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutuPermendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutuYanti Sriyulianti
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalAulia Citra
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Mahriyoto S Kom
 

Semelhante a DAK Pendidikan Menengah (20)

Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi capPetunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
Petunjuk teknis bos 2012 final revisi cap
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipilPeraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
Peraturan bersama 5 menteri, penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil
 
Sk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentriSk permen-5 mentri
Sk permen-5 mentri
 
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
Salinan Permendikbud No 143 tahun 2014 ttg Juknis Jabfung Pengawas dan Angka ...
 
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikanLd 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
Ld 26 tahun_2009_perda_penyelenggaraan pendidikan
 
Spk mi sudah di edit
Spk mi sudah di editSpk mi sudah di edit
Spk mi sudah di edit
 
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua
 
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
Juknis Kaldik Provinsi Jawa Tengah TP. 2019/2020
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nyaPeraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
Peraturan bersama mendiknas dan bkn ttg juklak jabfung guru dan ak nya
 
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
 
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahSKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
 
Permendikbud tahun2016 nomor016
Permendikbud tahun2016 nomor016Permendikbud tahun2016 nomor016
Permendikbud tahun2016 nomor016
 
Juknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdf
Juknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdfJuknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdf
Juknis BOPBOS_Madrasah_2023.pdf
 
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutuPermendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
 
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutuPermendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
Permendiknas n0-63-tahun-2009-tentang-penjaminan-mutu
 
Juknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf finalJuknis bos 2013.pdf final
Juknis bos 2013.pdf final
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008
 
JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017
 

Mais de Guss No

Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Guss No
 
POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018 POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018 Guss No
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Guss No
 
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Guss No
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNGuss No
 
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)Guss No
 
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerPermendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
 
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerLampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Guss No
 
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPPermendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPGuss No
 
Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014Guss No
 
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014Guss No
 
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014Guss No
 
Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014Guss No
 
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013Guss No
 
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIIIPemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIIIGuss No
 
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY Guss No
 
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...Guss No
 
Buku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk IndonesiaBuku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk IndonesiaGuss No
 
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. GunungkidulEdaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. GunungkidulGuss No
 

Mais de Guss No (20)

Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...
 
POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018 POS USBN Tahun 2017-2018
POS USBN Tahun 2017-2018
 
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
Pedoman Beasiswa S2 Guru SMP Tahun 2015
 
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
Pedoman Guru SMA Berprestasi 2015
 
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UNPermendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Permendikbud No.5 tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
 
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
POS UN Tahun 2015 (13 Maret 2015)
 
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan EkstrakurikulerPermendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 ttg Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerLampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
 
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
Lampiran I Permendikbud No 58 Tahun 2014
 
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMPPermendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 ttg Kurikulum SMP
 
Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014Pengumuman CPNS BKKBN 2014
Pengumuman CPNS BKKBN 2014
 
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
Pengumuman CPNS Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014
 
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
Pengumuman CPNS Provinsi Bengkulu Tahun 2014
 
Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014Pengumuman CPNS BIN 2014
Pengumuman CPNS BIN 2014
 
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
Surat Edaran Tentang Buku Kurikulum 2013
 
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIIIPemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
Pemetaan Bahan Matrikulasi Kurikulum 2013 SMP Kelas VIII
 
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
Jadwal PLPG Tahun 2014 Rayon 111 UNY
 
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pemberian Kesetaraan Jabatan Dan Pan...
 
Buku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk IndonesiaBuku CAT BKN Untuk Indonesia
Buku CAT BKN Untuk Indonesia
 
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. GunungkidulEdaran  PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
Edaran PPDB T.P. 2014/2015 Kab. Gunungkidul
 

Último

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Último (20)

Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

DAK Pendidikan Menengah

  • 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pengaturan lebih lanjut mengenai kriteria teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013 perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5361);
  • 2. 2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496 ); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
  • 3. 3 16. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012; 19. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 119); 20. Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; 21. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; 22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah aliyah(SMA/MA); 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2010; 25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota; 26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013.
  • 4. 4 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013. Pasal 1 DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 digunakan untuk membiayai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dengan urutan priotitas: a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran; b. rehabilitasi ruang belajar rusak berat; dan/atau c. pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan. Pasal 2 (1) Penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a diprioritaskan untuk seluruh peserta didik kelas X tahun pelajaran 2013/2014 sesuai dengan kurikulum 2013. (2) Rehabilitasi ruang belajar rusak berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf b termasuk dengan perabotnya. (3) Pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c terdiri atas: a. pengadaan peralatan laboratorium; b. pengadaan buku referensi; c. pembangunan laboratorium; dan d. pembangunan perpustakaan. Pasal 3 Proporsi penggunaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 sebesar 15% sampai dengan 25%, rehabilitasi ruang belajar rusak berat sebesar 40% sampai dengan 50%, dan pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan sebesar 30% sampai dengan 40% dari total pagu anggaran. Pasal 4 (1) Penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Rehabilitasi ruang belajar rusak berat termasuk perabotnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan pembangunan laboratorium dan perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf c dan d dilaksanakan secara swakelola oleh panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 5. 5 (3) Pengadaan peralatan laboratorium dan buku referensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf a dan b dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota menggunakan mekanisme penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 5 DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah. Pasal 7 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengundangkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Februari 2013 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TTD. MOHAMMAD NUH
  • 6. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN ANGGARAN 2013 PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini yang dimaksud dengan Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Menengah yang selanjutnya disebut DAK Bidang Pendidikan Menengah adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan pada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas Nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan menengah yang belum mencapai standar pendidikan atau percepatan pembangunan daerah di bidang pendidikan menengah. Alokasi DAK Bidang Pendidikan setiap daerah dan pedoman umum DAK ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Berdasarkan penetapan alokasi dan pedoman umum DAK tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013. Alokasi DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK sebesar Rp. 4.016.520.000.000 (empat triliun enam belas milyar lima ratus dua puluh juta rupiah). Setiap Kabupaten/Kota penerima DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 wajib menyediakan dana pendamping dari APBD minimal sebesar 10% (sepuluh persen) dari alokasi dana yang diterima. 1
  • 7. II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN 1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dialokasikan untuk menunjang program Pendidikan Menengah Universal yang bermutu dan merata. 2. Sasaran program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 dialokasikan untuk SMA dan SMK negeri dan swasta. 3. DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK digunakan untuk kegiatan dengan urutan prioritas: a. penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013; b. rehabilitasi ruang belajar rusak berat termasuk perabotnya; dan c. pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan 1) pengadaan peralatan laboratorium; 2) pengadaan buku referensi; 3) pembangunan laboratorium; dan 4) pembangunan perpustakaan. 4. Besarnya alokasi rehabilitasi ruang belajar untuk tiap sekolah dapat berbeda sesuai kebutuhan berdasarkan hasil analisis tingkat kerusakan bangunan yang telah disahkan oleh instansi berwenang. 5. Sekolah harus memanfaatkan dana yang telah diterima secara optimal. Bila seluruh pekerjaan rehabilitasi ruang belajar yang disepakati sudah selesai tetapi masih terdapat sisa dana maka sisa dana tersebut dapat digunakan untuk merehabilitasi prasarana lain sesuai prioritas sekolah. 6. Asas umum dalam pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 meliputi: a. Efisien, berarti pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan; b. Efektif, berarti pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; c. Transparan, berarti menjamin adanya keterbukaan yang memungkinkan masyarakat dapat mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai pengelolaan DAK Bidang Pendidikan Menengah; d. Akuntabel, berarti pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah dapat dipertanggungjawabkan; 2
  • 8. e. Kepatutan, yaitu penjabaran program/kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah harus dilaksanakan secara realistis dan proporsional; dan f. Manfaat, berarti pelaksanaan program/kegiatan DAK Bidang Pendidikan Menengah yang sejalan dengan prioritas nasional yang menjadi urusan daerah dalam kerangka pelaksanaan desentralisasi dan secara riil dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. III. PERENCANAAN TEKNIS Mekanisme pengalokasian DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah merekapitulasi kebutuhan rehabilitasi ruang belajar, perpustakaan, laboratorium, peralatan laboratorium, buku teks pelajaran dan buku referensi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bersama Provinsi; 2. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah menyusun indek teknis program DAK tahun 2013; 3. Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk, menetapkan sekolah penerima bantuan DAK. IV. KRITERIA SMA DAN SMK PENERIMA DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2013 A. Kriteria Umum: 1. Diprioritaskan bagi sekolah yang mempunyai jumlah siswa yang cenderung stabil atau meningkat; 2. Sekolah memiliki kepala sekolah definitif; 3. Khusus untuk sekolah yang dikelola oleh masyarakat harus memiliki izin operasional dan diprioritaskan bagi sekolah yang sudah memiliki status akreditasi; 4. Bangunan sekolah berada di atas lahan milik sendiri (milik Pemerintah Daerah untuk sekolah negeri, milik yayasan untuk sekolah swasta) yang dibuktikan dengan sertifikat atau bukti peralihan hak (akte jual beli, akte hibah dan/atau akte peralihan hak) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; dan 5. Sekolah telah mengisi data dalam sistem pendataan online yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. 3
  • 9. Adapun situs pendataan online: http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id. B. Kriteria Khusus: 1. Rehabilitasi diperuntukkan bagi sekolah yang membutuhkan rehabilitasi ruang belajar dilengkapi dengan analisis tingkat kerusakan bangunan yang disahkan oleh instansi berwenang. Rehabilitasi ruang belajar diprioritaskan untuk ruang belajar dengan tingkat kerusakan berat. Dalam hal terdapat ruang penunjang yang rusak berat dan menyatu dengan ruang belajar yang akan direhabilitasi maka ruang tersebut dapat disertakan dalam program rehabilitasi ruang belajar; 2. Pemberian bantuan pembangunan laboratorium diprioritaskan bagi sekolah yang belum mempunyai laboratorium dan memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan laboratorium; 3. Pemberian bantuan pembangunan perpustakaan diprioritaskan bagi sekolah yang belum mempunyai perpustakaan dan memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan perpustakaan; 4. Pemberian bantuan peralatan laboratorium diprioritaskan bagi sekolah yang belum mempunyai peralatan laboratorium; 5. Pemberian bantuan buku referensi diprioritaskan untuk sekolah yang belum mempunyai buku referensi atau yang dimilikinya kurang dari kebutuhan. 6. Penggandaan buku teks pelajaran diprioritaskan untuk seluruh peserta didik kelas X tahun pelajaran 2013/2014 sesuai dengan kurikulum yang berlaku. V. PENYALURAN DANA DAN PELAKSANAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2013 A. Penyaluran Dana: 1. DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening Kas Umum Daerah (kabupaten/kota); 2. Mekanisme dan tata cara mengenai penyaluran DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. 4
  • 10. B. Pelaksanaan Pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 diatur sebagai berikut: 1. Semua proses pengadaan dilakukan berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya; 2. Khusus pelaksanaan rehabilitasi ruang belajar, pembangunan ruang perpustakaan dan ruang laboratorium yang termasuk konstruksi sederhana, dilakukan dengan proses swakelola oleh panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. VI. ACUAN PENGGUNAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2013 1. Penggunaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 untuk SMA dan SMK dalam penggandaan buku teks pelajaran, rehabilitasi ruang belajar dan pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu SMA dan SMK mengacu pada standar dan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1 merupakan acuan minimal dalam pelaksanaan DAK bidang pendidikan untuk SMA dan SMK. 3. Penggunaan dana untuk merealisasi program sebagaimana dimaksud pada butir 1 harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara, untuk itu perlu mempertimbangkan: a. kemanfaatan dan keberdayagunaan bagi sekolah; b. kualitas; c. kemudahan perawatan; d. ketersediaan bahan dan alat; dan e. jangka waktu penggunaan (masa pakai/umur teknis). 4. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 digunakan untuk membiayai kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013. 5
  • 11. VII. KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAI DAK DAN PEMENUHANNYA A. Kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK: 1. Administrasi kegiatan; 2. Penyiapan kegiatan fisik 3. Penelitian; 4. Pelatihan (kecuali pelatihan penggunaan alat yang diadakan dan disyaratkan); dan 5. Perjalanan dinas; B. Pemenuhan biaya yang tidak dapat dibiayai DAK Kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dibiayai DAK sebagaimana dimaksud pada huruf A, dibebankan pada APBD atau sumber pembiayaan lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. VIII. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah 1. Menyusun Kebijakan dan program pendidikan yang dibiayai melalui DAK; 2. Menyusun Petunjuk Teknis; 3. Melakukan Sosialisasi; 4. Melakukan Supervisi; 5. Menerima Laporan. B. Pemerintah Provinsi Pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Mengkoordinasikan sosialisasi pelaksanaan DAK bagi kabupaten/kota sebagai tindak lanjut sosialisasi di tingkat pusat dengan mengundang narasumber dari institusi yang relevan; 2. Melaksanakan supervisi dan monitoring serta penilaian terhadap pelaksanaan DAK di Kabupaten/Kota; 3. Menerima laporan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan 4. Melaporkan hasil analisis supervisi dan monitoring pelaksanaan program DAK kepada Menteri Pendidkan dan Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah. 6
  • 12. C. Pemerintah Kabupaten/Kota 1. Menganggarkan dana pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya, sesuai dengan Pasal 61 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 2. Dana pendamping yang disediakan oleh pemerintah daerah digunakan untuk kegiatan perencanaan, sosialisasi, pengawasan, biaya lelang, IMB, dan biaya operasional lainnya sesuai dengan kebutuhan; 3. Menetapkan nama-nama SMA dan SMK penerima DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 dalam Keputusan Bupati/Walikota dan salinannya disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat; 4. Bertanggung jawab mutlak terhadap pelaksanaan program DAK di tingkat Kabupaten/Kota. 5. Melaporkan rangkuman pelaksanaan program DAK tahun 2013 kepada Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Dalam Negeri. D. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 1. Membuat rencana alokasi jumlah SMA dan SMK yang akan menerima program DAK tahun 2013 dengan mempertimbangkan data kebutuhan yang terbaru; 2. Membentuk Tim Teknis untuk melakukan pemetaan dan pendataan kondisi prasarana sekolah dan sarana penunjang peningkatan mutu pendidikan di sekolah; 3. Melakukan sosialisasi kegiatan DAK bidang pendidikan kepada seluruh sekolah; 4. Mengusulkan nama-nama SMA dan SMK sasaran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tahun 2013 kepada Kepala Daerah Kabupaten/Kota, berdasarkan hasil pendataan dan pemetaan; 5. Melaksanakan kegiatan program DAK sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya serta bertanggung jawab mutlak atas pengadaan barang/jasa yang diadakan; 7
  • 13. 6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menyusun pelaporan kegiatan DAK dengan mengacu pada Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK; 7. Menggandakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program DAK Bidang Pendidikan tahun 2013 yang telah ditetapkan Mendikbud dan mendistribusikan kepada seluruh sekolah penerima program DAK Bidang Pendidikan tahun 2013; 8. Melaporkan penggunaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 kepada Kepala Daerah Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan Provinsi; 9. Mencatat hasil DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2013 sebagai aset daerah bagi sekolah negeri dan aset yayasan bagi sekolah swasta. E. Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Terkait program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013 di tingkat Kabupaten/Kota. F. Satuan Pendidikan 1. Mencatat hasil pelaksanaan DAK bidang pendidikan menengah tahun anggaran 2013 sebagai inventaris sekolah; 2. Memanfaatkan bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK untuk menunjang kegiatan belajar mengajar; 3. Merawat dan memelihara bangunan/barang hasil pelaksanaan DAK; 4. Membentuk panitia pembangunan sekolah dengan melibatkan masyarakat di lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. 8
  • 14. G. Komite Sekolah Komite Sekolah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044 Tahun 2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Terkait program DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2013, Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan dalam rangka terciptanya transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah tahun Anggaran 2013 di tingkat sekolah. IX. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN A. Pelaporan Laporan pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 dilakukan secara berjenjang, mulai dari laporan tingkat sekolah, laporan Kabupaten/Kota, dan laporan pusat sesuai dengan peraturan perundangan: 1. Tingkat Sekolah a. Ketua Panitia Pembangunan Sekolah membuat laporan mingguan, bulanan dan laporan akhir. 1) Laporan Mingguan Laporan mingguan merupakan laporan kemajuan pekerjaan fisik. 2) Laporan Bulanan Laporan bulanan meliputi laporan keuangan dan laporan fisik. 3) Laporan Akhir Laporan akhir meliputi laporan keuangan dan laporan fisik, disertai dengan uraian masalah yang dihadapi dan solusi yang ditempuh, serta melampirkan foto hasil rehabilitasi ruang belajar, pembangunan laboratorium dan pembangunan perpustakaan pada kemajuan pekerjaan 0%, 30%, 60% dan 100% dari total pelaksanaan kegiatan. Dalam laporan akhir, disertakan file foto kegiatan dalam CD. 9
  • 15. b. Panitia Pembangunan Sekolah menyerahan hasil pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan kepada Kepala Sekolah. c. Kepala Sekolah melaporkan hasil pelaksanaan rehabilitasi dan pembangunan prasarana program DAK kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 2. Tingkat Kabupaten/Kota a. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merangkum laporan program pengadaan sarana oleh panitia/pejabat pengadaan dan pembangunan prasarana yang dilakukan oleh satuan pendidikan. b. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap triwulan dan laporan akhir hasil pelaksanaan program DAK kepada Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan Provinsi. c. Bupati/Walikota menyampaikan laporan triwulan dan laporan akhir yang memuat laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan DAK Bidang Pendidikan kepada: 1) Menteri Keuangan; 2) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; 3) Menteri Dalam Negeri. d. Penyampaian laporan triwulan sebagaimana dimaksud huruf (c) dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. e. Rincian pelaporan sebagaimana dimaksud huruf (c) mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK07/2008, 900/3556/SJ Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK). 3. Tingkat Provinsi a. Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK yang dikirimkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b. Melaporkan hasil analisis laporan pelaksanaan program DAK Kabupaten/Kota dan hasil supervisi serta monitoring 10
  • 16. pelaksanaan program DAK kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan c.q. Direktur Jenderal Pendidikan Menengah. 4. Tingkat Pusat a. Menganalisis dan merangkum laporan pelaksanaan program DAK yang dikirimkan Bupati/Walikota dan Dinas Pendidikan Provinsi. b. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK pada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional dan Menteri Dalam Negeri. B. Pemantauan, Evaluasi, dan Pengawasan 1. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta institusi lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 900/3556/SJ tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK). 2. Pengawasan. Pengawasan fungsional/pemeriksaan tentang pelaksanaan kegiatan dan administrasi keuangan program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Inspektorat Daerah. C. Sanksi 1. Setiap orang atau sekelompok orang di setiap tingkat pelaksana (Kabupaten/Kota, sekolah, masyarakat) yang melakukan tindakan penyalahgunaan, dan/atau penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan keuangan sebagaimana tertuang dalam petunjuk teknis ini serta peraturan perundang-undangan yang terkait, ditindak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 11
  • 17. 2. Pemerintah kabupaten/kota yang melakukan kegiatan dengan tidak berpedoman pada petunjuk teknis ini serta peraturan perundangan lain yang terkait, merupakan penyimpangan yang akan dikenai sanksi hukum. X. KETENTUAN LAIN 1. Bagi Daerah yang terkena dan/atau dalam hal terjadi bencana alam, dana DAK Bidang Pendidikan Menengah dapat digunakan secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan daerah terkait dengan bidang pendidikan, setelah mengajukan usulan perubahan dan mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Bencana alam sebagaimana dimaksud pada angka 1 merupakan bencana alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Bagi kabupaten/kota yang alokasi peruntukan dana program DAK melebihi atau kurang dari persentase pagu anggaran komponen program yang sudah ditetapkan, dapat mengajukan usulan perubahan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 4. Mekanisme pengajuan usulan perubahan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: a. pemerintah kabupaten/kota mengajukan usulan perubahan kegiatan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tembusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah; b. berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan surat rekomendasi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan perubahan kegiatan tersebut. c. perubahan dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota setelah mendapat rekomendasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, TTD. MOHAMMAD NUH Telah diperiksa dan disetujui oleh : Kepala Biro Hukor Direktur Jenderal Dikmen Sesjen 12