UU 41/1999 mengatur hak-hak masyarakat atas hutan dan sumberdaya hutannya. UU ini mengatur penguasaan hutan oleh negara untuk kemakmuran rakyat serta hak masyarakat untuk menikmati lingkungan hidup, mengakses sumberdaya hutan, dan mengelola hasil hutan."
2. Menelusuri Aspek
“Legal-Formal” Sumberdaya Hutan
Diskusi Pertama:
Apa saja hak-hak manusia atas hutan?
Bagaimana hukum mengaturnya?
3. Menelusuri Aspek
“Legal-Formal” Sumberdaya Hutan
Saya perlu lahan
untuk makan
Saya perlu kayu
untuk memasak
Hukum mengatur
pembagian hak yang
adil (distributive
justice) Sejak hutan di atas
gundul saya selalu Macaque menjadi
kebanjiran hama memakan
buah di ladang saya
Hukum mengatur
pemulihan hak
Tanaman obat
(restitutio in integrum) Belakangan, air
hilang, hutan
sungai semakin
gundul
kering
Hukum adalah seni untuk menemukan kebajikan
dan berlaku adil (ius est ars boni et aequi). Anak saya lahir,
saya perlu tanah
lebih luas
4. Menelusuri Aspek
“Legal-Formal” Sumberdaya Hutan
Ubi societas ibi ius…
Jangan ditebang
Saya berhak atas
kayu
Berwenang Wajib
Keadilan Kemanfaatan
mengatur dilindungi
Kepastian
5. Konstitusi dan Hak Atas Hutan
Pasal 33 (3) UUD 1945
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Diskusi Kedua:
Jika disebutkan dalam konstitusi menyatakan
“bumi dan kekayaan alam …. dikuasai oleh
negara”, apakah masyarakat menjadi tidak berhak
atas hutan?
Lalu hutan milik siapa?
6. Konstitusi dan Hak Atas Hutan
milik
Kemakmuran
rakyat !
Tidak memiliki !
kuasai
7. Konstitusi dan Hak Atas Hutan
“...perkataan “dikuasai oleh negara” haruslah diartikan
mencakup makna penguasaan oleh negara dalam arti luas
yang bersumber dan berasal dari konsepsi kedaulatan
rakyat Indonesia atas segala sumber kekayaan “bumi dan mengurus
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya”,
termasuk pula di dalamnya pengertian kepemilikan publik
oleh kolektivitas rakyat atas sumbersumber kekayaan mengatur
Rakyat
dimaksud. Rakyat secara kolektif itu dikonstruksikan oleh
UUD 1945 memberikan mandat kepada negara untuk
mengadakan kebijakan (beleid) dan tindakan pengurusan mengelola
(bestuursdaad), pengaturan (regelendaad), pengelolaan
(beheersdaad) dan pengawasan (toezichthoudensdaad) Negara mengawasi
untuk tujuan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Put. MK Nomor 001-002-022/PUU-I/2003
8. Konstitusi dan Hak Atas Hutan
Bentuk Penguasaan Tujuan Penguasaan
Pengaturan Kemanfaatan bagi rakyat
Kebijakan
Pemerataan manfaat bagi
rakyat
PASAL 33 UUD Pengelolaan
Partisipasi rakyat
Pengurusan
Penghormatan hak
Pengawasan
masyarakat adat
Dikuasai oleh negara Dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat
9. Konstitusi dan Hak Atas Hutan
“Penguasaan hutan oleh Negara bukan merupakan pemilikan, tetapi Negara memberi
wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu yang
berkaitan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan; menetapkan kawasan hutan
dan atau mengubah status kawasan hutan; mengatur dan menetapkan hubungan
hukum antara orang dengan hutan atau kawasan hutan dan hasil hutan, serta mengatur
perbuatan hukum mengenai kehutanan. Selanjutnya pemerintah mempunyai
wewenang untuk memberikan izin dan hak kepada pihak lain untuk melakukan
kegiatan di bidang kehutanan. Namun demikian untuk hal-hal tertentu yang sangat
penting, berskala dan berdampak luas serta bernilai strategis, pemerintah harus
memperhatikan aspirasi rakyat melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.”
Penjelasan Umum UU 41/99
”Adapun kekuasaan yang dimaksudkan itu mengenai semua bumi,
air dan ruang angkasa, jadi baik yang sudah dihaki oleh seseorang
maupun yang tidak. Kekuasaan Negara mengenai tanah yang sudah
dipunyai orang dengan sesuatu hak dibatasi oleh isi dari hak itu,
artinya sampai seberapa besar Negara memberi kekuasaan kepada
yang mempunyainya untuk menggunakan haknya, sampai disitulah
batas kekuasaan Negara.”
Penjelasan Umum UU 5/60
10. Ketika UU 41/1999 Mengatur
Sumber Daya Hutan
Diskusi Ketiga:
bahwa hutan, sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa
yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia, merupakan
kekayaan yang dikuasai oleh Negara, memberikan manfaat
serbaguna bagi umat manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, Apa saja hak yang diatur
dan dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga kelestariannya dalam UU 41/1999?
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bagi generasi sekarang
maupun generasi mendatang;
bahwa hutan, sebagai salah satu penentu sistem penyangga
kehidupan dan sumber kemakmuran rakyat, cenderung menurun
kondisinya, oleh karena itu keberadaannya harus dipertahankan
secara optimal, dijaga daya dukungnya secara lestari, dan diurus
dengan akhlak mulia, adil, arif, bijaksana, terbuka, profesional, UU 5/1967
serta bertanggung-gugat;
bahwa pengurusan hutan yang berkelanjutan dan berwawasan
mendunia, harus menampung dinamika aspirasi dan peranserta
masyarakat, adat dan budaya, sertatata nilai masyarakat yang
berdasarkan pada norma hukum nasional;
UU 41/1999
11. Ketika UU 41/1999 Mengatur
Sumber Daya Hutan
“bahwa hutan, sebagai salah satu penentu
sistem penyangga kehidupan dan sumber
Hak untuk kemakmuran rakyat, cenderung menurun
menikmati
lingkungan hidup
kondisinya, oleh karena itu keberadaannya
harus dipertahankan secara optimal, dijaga
daya dukungnya secara lestari”
“Masyarakat di dalam dan di sekitar hutan Landasan filosofis
berhak memperoleh kompensasi karena
hilangnya akses dengan hutan sekitarnya Hak untuk
mengakses
sebagai lapangan kerja untuk memenuhi sumberdaya hutan
kebutuhan hidupnya akibat penetapan
kawasan hutan, sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku.”
Pasal 68 Hak untuk ”Pemanfaatan hutan hak dilakukan oleh
mengelola hasil pemegang hak atas tanah yang bersangkutan,
hutan
sesuai dengan fungsinya.”
Pasal 36
12. Ketika UU 41/1999 Mengatur
Sumber Daya Hutan
Perencanaan
Pengurusan (bestuuren)
Pengawasan
dan Pengelolaan
Pengendalian
13. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Ketika pada tahun 1961 seorang
Petani mengelola satu lahan
seluas 1 hektar. Dengan lahan
yang seluas 1 hektar tersebut,
Petani menanaminya dengan
tanaman pangan seperti sayur
mayur dan beberapa buah-
buahan. Termasuk lahan
tersebut digunakan menjadi
sawah dan tempat
menggembalakan ternaknya.
Lahan awal 1961
14. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
tahun 1983 lahan yang
Pada
dikelola petani meluas hingga 2
Perluasan 1983
hektar seiring dengan
dewasanya anak petani
tersebut. Dengan pengetahuan
yang diperoleh dari
komunitasnya Anak Petani
menebang beberapa batang
pohon dan membakar hutan
untuk membuka lahan.
Lahan awal 1961
15. Ilustrasi yang mungkin harus dihadapi dalam
keadaan sebenarnya
luar damainya kehidupan di
Di
tempat tersebut, pemerintah,
Perluasan 1983
tanpa diketahui oleh Petani dan
Anak Petani, pada tahun 1982
sebenarnya melakukan
“penatagunaan” wilayah
Indonesia sebagai kawasan
hutan produksi.
Rencana tata guna
hutan 1982
Lahan awal 1961
16. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Pada tahun 1999 rezim peraturan
berganti, tahun 1999 keluar UU
Perluasan 1983
Kehutanan, sekaligus kemudian
mengeluarkan keputusan baru, yaitu
mengeluarkan “penunjukan” kawasan
hutan. Termasuk pada garapan dan
tempat tinggal Petani dan Anak
Petani.
Penunjukan
kawasan hutan
1999
Lahan awal 1961
17. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Penunjukan
kawasan hutan
1999
Suatu saat, pada tahun 2002
Perluasan 1983 ketika sedang menggarap
lahannya pejabat dari
“Pemerintah” datang dengan
berbagai alat ukur dan catatan,
kemudian membawa tapal.
Tapal itu ditempelkan di atas
lahan dan rumahnya.
Seseorang yang dikenal
sebagai tokoh di desanya
kemudian ikut
menandatangani kertas yang
dibawa oleh “Pemerintah”.
Lahan awal 1961
Tapal batas 2002
18. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Berdasarkan UU 41/1999
Penunjukan
kawasan hutan
1999
Pemerintah tersebut melakukan
Perluasan 1983
penataan batas, tetapi medan
yang terjal dan persoalan
anggaran, membuat tata batas
2002 berhenti pada suatu titik
tertentu.
Tapal batas 2002
Tata batas 2002
Lahan awal 1961
19. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Anak Petani
Penunjukan
ditangkap 2003
kawasan hutan
Ketika tahun 2003 Januari, 1999
Anak Petani menebang pohon
Perluasan 1983
buah yang telah ditanamnya
sejak tahun 90-an. Entah apa
sebabnya Anak Petani ini
kemudian dibawa “petugas”
dan dianggap melakukan
pembalakan liar.
Tapal batas 2002
Tata batas 2002
Lahan awal 1961
20. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Anak Petani
Penunjukan
ditangkap 2003
kawasan hutan
1999
Pada tahun 2004, Pemerintah
Kabupaten juga Perluasan 1983
mengeluarkan peraturan
daerah tentang tata ruang
kabupaten dan menetapkan
sebagian diantaranya dengan
pola ruang sebagai kawasan
Lahan awal 1961
budidaya pertanian.
Tapal batas 2002
Tata batas 2002
Perda 2004
21. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Anak Petani
Penunjukan
ditangkap 2003
Diskusi Keempat: kawasan hutan
1999
Perluasan 1983
Mengapa terjadi demikian ?
Lahan awal
1961
Tapal batas 2002
Tata batas 2002
Perda 2004
Sawit 2004
22. Ketika UU 41/1999 Mengatur
Sumber Daya Hutan
Inventarisasi
Rencanan
Kehutanan
Penunjukan
Pembentukan
Wilayah PENGELOLAAN
Penataanbatas Pengukuhan Pengelolaan
Penetapan Penatagunaan
PERENCANAAN
23. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Bukan Kawasan Hutan
(Areal Penggunaan Lain)
Penunjukan kawasan hutan
menentukan batas-batas lahan yang
dapat didefinisikan sebagai kawasan
hutan.
PENUNJUKAN KAWASAN
HUTAN
Pasal 1 angka 3:
Kawasan Hutan “Kawasan hutan adalah wilayah
tertentu yang ditunjuk….”
24. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya Hutan
Mengatur juga Ditandatangani oleh
fungsi kawasan (??) banyak orang
25. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
HUTAN HAK
Pasal 1 angka 5 UU 41/1999
“dibebani hak atas tanah”
Pasal 1 angka 18 P.50/2011
“Hak atas tanah yang dimiliki
atau dikuasai”
Kawasa Kawasan
n hutan hutan HUTAN NEGARA
hak negara
Pasal 1 angka 4:
“tidak dibebani hak atas tanah.”
26. Ketika UU 41/1999 Mengatur PENGELOLAAN
Sumber Daya Hutan
Inventarisasi Pasal 19 (2) PP 44/2004
Rencanan
a.Pemancangan patok batas
Kehutanan
sementara;
Penunjukan
b.Pengumuman hasil
Pembentukan
pemancangan patok batas
Wilayah
sementara;
Penataanbatas Pengukuhan Pengelolaan
c.Inventarisasi dan penyelesaian
hak-hak pihak ketiga yang
Penetapan Penatagunaan
berada di sepanjang trayek batas
dan di dalam kawasan hutan;
PERENCANAAN
27. Ketika UU 41/1999 Penunjukan / Perubahan
Mengatur Sumber Peruntukan
Daya Hutan
Pasal 6 (2) Inti Rimba
HP
Hutan Hutan
Hutan Lindung Bukan
Produksi Konservasi
Kawasan
Hutan
HPK HPT Khusus
Kawasan Hutan
Penatagunaan
28. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Bukan Kawasan Hutan
Apa bedanya kawasan hutan
(Areal Penggunaan Lain) yang ditatabatas dan belum (??)
Pasal 36 (1):
Pemanfaatan hutan hak dilakukan
oleh pemegang hak atas tanah yang
bersangkutan, sesuai dengan
fungsinya.
Kawasan Hutan Kawasa Kawasan
n hutan hutan
hak negara
29. Ketika UU 41/1999 Mengatur Sumber Daya
Hutan
Lalu mengapa
pemanfaatan hutan IUP/IUPK/IPK
diberikan dalam
kawasan hutan tanpa
dilimpahkan ke melihat haknya
penerima izin padahal
belum jelas hutan hak
nya (??)
Apakah hak
konstitusionalnya hilang
(??) Kawasa Kawasan
n hutan hutan
hak negara
30. Pengelolaan Hutan Berbasis
Masyarakat (??)
Pengelolaan Hutan
oleh Masyarakat
Hutan Produksi Hutan Lindung Hutan Konservasi
Hutan
Hutan Produksi non- Konsesi Perum
Hutan Produksi-izin Kemasyarakatan Kolaborasi
izin Perhutani
(HKm)
Hutan
Hutan Tanaman
Kemasyarakatan Hutan Desa Kemitraan PHBM Perhutani Hutan Desa Zonasi
Rakyat (HTR)
(HKm)
HTR Mandiri
HTR Kemitraan @myrna safitri 2012
31. Pengelolaan Hutan Berbasis
Masyarakat (??)
21%
Dikelola pemerintah
0% dan terlantar
Dikelola rakyat
Dikelola pengusaha
79%
32. Pidana!
Anak Petani
Penunjukan
Pasal 50 ayat (3) huruf a. : ditangkap 2003
kawasan hutan
“setiap orang dilarang 1999
mengerjakan dan atau Perluasan 1983
menggunakan dan atau menduduki
kawasan hutan secara tidak sah;”
Pasal 50 ayat (3) huruf b.:
“Setiap orang dilarang merambah
hutan.”
Rencana tata guna
hutan 1982
33. KENAPA (??)
Bukankah UUD 1945, konstitusi Republik Indonesia menjamin
SDA untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (??)
Bukankah UUD 1945 mengakui manusia memiliki hak yang
sama di depan hukum (??)
Bukankah UU 41/1999 menyatakan ada hak-hak yang
masyarakat atas tanah dan hutan yang harus dilindungi (??)
Bukankah hutan itu milik publik, kenapa masyarakat dipidana
(??)
Bukankah negara tidak dapat memiliki tanah (??)
Bukankah hak milik merupakan yang didapatkan sejak hidup
secara turun temurun dalam penguasaan yang lama (??)
34. Perubahan Konstitusi
“(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi.”