SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 53
P A U D
       OLEH
SRI UTAMI, S.Kp.,M.Kes.
Permasalahan Pendidikan Anak Usia
         Dini di Indonesia
 PAUD memegang peranan penting dalam
 meletakkan pendidikan selanjutnya 
 periode emas

 Sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun
 2003 ayat (1) pasal 28 ” Pendidikan
 Anak usia dini diselenggarakan bagi anak
 sejak lahir samapai dengan enam
 tahun……”
PRINSIP-PRINSIP PADU
 Holistik dan terpadu mengembangkan
  pertumbuhan dan perkembangan anak,
  perlu keselarasan pendidikan yang
  dilakukan klg, sekolah, masy.
 Berbasis keilmuan  praktek pendidikan
  anak yang tepat perlu dikembangkan
  berdasarkan temuan-temuan mutakhir
  dalam bidang keilmuan yang relevan
Prinsip….
 Berorientasi peda perkembangan anak 
 memperhatikan perbedaan setiap anak,
 dilaksanakan dalam situasi bermain

 Berorientasi masyarakat anak adalah
 bagian dari masyarakat, sehingga paud
 turut mengembangkan nilai-nilai yang ada
 dimasyarakat.
Analisis kebijakan dan regulasi
          PADU di Indonesia
Dasar:
 Deklarasi Dakar (2000)
 World Fit for children (2002)
 Convention on the Right of the child, millennium
  Development goals
 Pembukaan UUD 1945
 UU No. 4 tahun 1979 (kesejahteraan anak)
 UU No. 23 tahun 2002 (perlindungan anak)
 UU No. 20 tahun 2003 (sisdiknas)
Regulasi
 PADU dilaksanakan sebelum pendidikan dasar
  melalui jalur pendidikan formal, non formal dan
  atau informal
 Jalur formal dalam bentuk TK, Raudatul Athfal
  (RA)
 Jalur non formal dalam bentuk kelompok
  bermain (KB), Taman penitipan anak (TPA)
 Jalur informal dalam bentuk pendidikan keluarga
  atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
  lingkungan
PADU DITINJAU DARI SEGI
           NEUROLOGI
 BBL bahkan janin yang masih berusia 7 bulan
  dalam kandungan sudah dapt bereaksi terhadap
  rangsangan dari luar
 Bbl sudah menunjukkan reaksi emosi
 Otak merupakan komputer istimewa yang yang
  mempunyai daya menyimpan ingatan
  pengalaman sehari-hari
 Alat-alat dalam tubuh dapat bekerjasama
  dengan baik karena adanya persarafan yang
  mempunyai pusat bersama yaitu di otak
Anak yang kurang atau tidak
 mendapat pengasuhan ibu yang baik
 dapat menjadi seorang yang agresif,
 mudah melakukan kekerasan.

Pada masa perkembangan, otak
 harus mendapat perangsangan,
 pemograman yang baik, seimbang.
OTAK
 BBL      sekitar 350 gram.
 Pada umur 3 bulan  500 gram,
 umur 9 bulan  750 gram,
 umur 1,5 tahun  sekitar 1 kg.
 pada orang dewasa  1300 gram.
  Pertumbuhan otak yang tampak pada
  peningkatan beratnya seperti di atas, bukan
  disebabkan oleh bertambahnya jumlah sel saraf
  tetapi oleh tumbuhnya percabangan juluran dan
  terbentuknya simpai lemak disekitar serat-serat
  saraf yang sudah ada.
Keajaiban otak
 Digunakan dengan belajar maka cabang-
  cabang dan ranting-ranting juluran sel
  saraf tumbuh berkembang, menjalin
  hubungan-hubungan yang semakin
  rimbun
 Jika tidak digunakan maka cabang-
  cabangnya akan menyusust dan dapat
  menghilang hingga hubungan antar sel
  menjadi kurang rimbun.
PADU DITINJAU DARI SEGI
   PSIKOSOSIOKULTURAL

Dalam budaya kita  pendidikan
anak dini usia adalah kewajiban ibu,
lagipula, pendidikan anak ini
berlangsung di rumah sehimngga
tiodak diperlukan PAUD baik yang
formal, informal maupun non formal.
Padahal PAUD diperlukan karena alasan berikut:
 Anak berhak untuk hidup sesuai dengan potensi
  yang dimiliki
 Anak merupakan penerus nilai nilai masyarakat
  untuk masa depan dan harus dimulai sejak dini
 Anak merupakan investasi bagi masa depan,
  Anak yang terdidik dan berkembang baik secara
  ekonomis akan menguntungkan di masa yang
  akan datang
 Program PADU dapat membantu program lain
  secara terintegrasi ex prog kes.
 Program PADU dapat digunakan sebagai
  kegiatan RT, RW atau kelurahan
 Usia dini usia adalah masa kritis dan
  sekaligus masa emas
 Globalisasi dan perubahan yang sangat
  cepat dalam dunia informasi  timbulnya
  perubahan sosio dan budaya masy. Ex
  >>ibu bekerja
PENGERTIAN
 Perkembangan ialah bertambahnya
  kemampuan struktur dan fungsi tubuh
  yang lebih kompleks.
 bersifat kualitatif  pengukurannya jauh
  lebih sulit daripada pengukuran
  pertumbuhan
 Pengetahuan tentang perkembangan
  anak itu yang diaplikasikan dalam PADU
  dan disebut sebagai pendidikan yang
  mempraktekkan perkembangan serta cara
  belajar anak.
 Kurikulumnya disebut sebagai kurikulum
  yang sesuai dengan perkembangan
  (developmentally appropriated Curriculum)
   mendidik anak dengan cara yang
  cocok dengan cara anak berkembang dan
  belajar
 Pendekatan tersebut juga memungkinkan
    terjadinya zone of proximal development, yaitu
    dimana fasilitator atau orang yang lebih pandai
    dari dirinya dijadikan tempat bertanya untuk
    meningkatkan kemampuannya melebihi dari apa
    yang dimilikinya.

    sebanyak mungkin melibatkan anak dalam
    kegiatan meneliti, menguji, memanipulasi, dan
    bereksperimen dengan berbagai macam benda
    yang menarik bagi anak seusia mereka
Area Perkembangan
Ada 4 area yang perlu ditingkatkan dalam PAUD:
 Perkembangan fisik, yang bertujuan agar anak
  mampu mengontrol gerakan kasar secara sadar
  dan untuk keseimbangan, mengontrol gerakan
  halus
 Perkembangan sosial-emosional, yang
  bertujuan untuk mengetahui diri sendiri dan
  orang lain, bertanggung jawab terhadap diri
  sendiri dan orang lain, berperilaku sesuai
  dengan perilaku prososial
 Perkembangan kognitif yang bertujuan
 untuk belajar dan memecahkan masalah,
 berfikir logis

 Perkembangan bahasa bertujuan agar
 anak mampu mendengar secara aktif dan
 berkomunikasi dengan menggunakan
 bahasa, memahami sesuatu dapat
 diwakilkan dengan tulisan dan dapat
 dibaca
PARADIGMA BARU PAUD
1.   Perubahan struktur dan fungsi
     keluarga serta peran anggotanya
     diberbagai kalangan masy.  adanya
     perubahan dalam pendidikan dan
     pengasuhan PAUD merupakan salah
     satu pilar yang dapat mendukung dan
     membantu kehidupan keluarga dalam
     pendd dan pengasuhan anak.
2. Pengaruh penelitian neuroscience
  organisasi struktural ditentukan secara genetik
  tetapi cara berfugsinya ditentukan melalui
  interaksi dengan lingkungannya. Lahir memiliki
  100-200 milyar sel otak, siap untuk
  mengembangkan bbrp trilyun informasi,
  tergantung lingk.
   belahan otak kanan lebih bersifar lateral
  (mengarah kesamping), divergen sedang
  belahan otak kiri bersifat vertikal dan konvergen
   belajar dengan memanfaatkan kedua belahan
  otak -menguntungkan
 Percepatan belajar (accelerated learning)
   dan peningkatan kadar mental (escalated
   learning) dimungkinkan karn stimulus dalam
   pemerkayaan lingkungan sehingga aktifitas
   sinaptik dipercepat.

3. Keterlibatan masy dan pemerintah dalam
   PAUD PAUD adalah investment terhadap
   masa depan. Lebih hemat menginvestasikan
   pembinaan anak untuk baca tulis dll daripada
   program pemberantasan buta huruf bagi orang
   dewasa.
4. Special education needs (SEN)
  dan developmentally appropriate
  practice (DAP)  kebutuhan khusus
  pendidikan (SEN) mengisyaratkan
  perolehan perlakuan pendidikan sesuai
  perkembangan, namun kesempatan dan
  peluang bagi setiap anak harus sama 
  layanan PAUD memperhatikan lebih
  memperhatikan anak sebagaimana
  adanya.
5. Cara Belajar Siswa Aktif  prakarsa dan
   bebas berekspresi akan menghasilkan
   potensi kreatif anak teraktualisasikan.
6. anak dipandang sebagai individu yang
   utuh  perlu penanganan dari berbagai
   pihak: klg, sekolah, masyarakat,
   pemerintah dan profesional yang terkait
7. Implikasi  makin dini stimulus yang
   diberikan, makin banyak peluang untuk
   belajar menjadi perolehan pengalaman
   kehidupan.
Kelembagaan
 UU No. 20/2003 bagian ke tujuh pasal 28   1.
  PAUD diselenggarakan sebelum jenjang
  pendidikan dasar. 2. PAUD dapat
  diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,
  non formal dan informal sehingga membuka
  peluang masyarakat seluas-luasya untuk
  berpartisipasi peuh dalam PAUD prinsip
  dasarnya adl kaidah dan praktik-praktik
  pedagogis.
 PAUD gerakan yang menyeluruh, dan
  keluarga harus memahaminya.
Ketenagaan
 Seluruh orang tua yang memiliki anak dini usia
 Saat dilembagakan tenaga yang memiliki
  kemampuan khusus di bidang tsb. Sesuai
  hakikat perkembangan anak dini usia bersifat
  holistik, maka pendidikan harus didekati dari
  aspek medis, psikologis, pedagogis maupun
  sosiokultural  tenaga pendidikan PAUD perlu
  memiliki pemahaman multi dimensional tentang
  anak usia dini
Tahapan Tumbuh Kembang

1.   Masa prenatal atau masa intra uterin ( masa janin
     dalam kandungan)
2.   Masa bayi (infancy ) umur 0 – 11 bulan
3.   Masa anak di bawah lima tahun (anak balita, umur
     12-59 bulan)
4.   Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
5.   Masa sekolah atau masa pubertas (Wanita: 6–10
     tahun, laki-laki: 8-12 tahun)
6.   Masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18
     tahun, laki-laki: 12-20 tahun)
Ciri-ciri perkembangan:
   Perkembangan terjadi secara simultan dengan
    pertumbuhan.
   Perkembangan melibatkan perubahan
   Perkembangan awal menentukan perkembangan
    selanjutnya.
   Perkembangan menpunyai pola tetap
   Perkembangan mempunyai tahap yang berurutan
   Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
   Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan
    berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda.
   Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat,
    perkembanganpun demikian, terjadi peningkatan
    mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi tumbuh
                kembang



   Faktor dalam (internal)
       Perbedaan ras/etnik atau bangsa.
       Keluarga
       Umur
       Jenis kelamin
       Kelainan genetik
       Kelainan kromosom
Faktor…….(lanjutan)
 Faktor luar   (external)
  Gizi
  Penyakit kronis/kelainan kongenital
  Lingkungan fisis dan kimia
  Psikologis
  Endokrin
  Sosio-ekonomi
  Lingkungan pengasuha
  Obat-obatan
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh
            kembang


   Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)

   Kebutuhan akan kasih sayang/emosi
    (asih)

   Kebutuhan latihan/rangsangan/bermain
    (asah)
Deteksi Dini Tumbuh Kembang
             Balita

   Masa yang paling menentukan  masa
    di dalam kandungan ibunya dan kira-kira
    dua tahun sesudahnya  sel otak
    sedang tumbuh dan menyempurnakan
    diri secara pesat sekali kemudian
    bertambah lambat sedikit demi sedikit
    sampai anak berumur lima tahun.
Pengertian Deteksi Dini Tumbuh
            Kembang Balita

   Deteksi dini merupakan upaya
    penjaringan yang dilaksanakan secara
    komprehensif untuk menemukan
    penyimpangan tumbuh kembang dan
    mengetahui serta mengenal faktor risiko
    (fisik, biomedik, psikososial) pada balita.
Kegunaan Deteksi Dini
   Untuk mengetahui penyimpangan tumbuh
    kembang balita secara dini  sehingga upaya
    pencegahan, upaya stimulasi dan upaya
    penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan
    dengan indikasi yang jelas sedini mungkin
    pada masa-masa kritis proses tumbuh
    kembang.
   Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai
    dengan umur perkembangan anak, dengan
    demikian dapat tercapai kondisi tumbuh
    kembang yang optimal.
Pelaksanaan Deteksi Dini


 Pelaksana  tenaga profesional, kader
  dan orang tua atau anggota keluarga
  lainnya yang mampu dan terampil
 Tempat di pusat-pusat pelayanan
  kesehatan, di posyandu, di sekolah-
  sekolah dan di lingkungan rumah
  tangga.
Alat Untuk Melakukan Deteksi Dini


a. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan, terdiri dari:
        Berat badan menurut tinggi badan anak
        Pengukuran lingkar kepala anak (PLKA)

b.    Deteksi Dini penyimpangan Perkembangan, terdiri dari:
      1) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
      2) Tes Daya Lihat (TDL)
      3) Tes Daya Dengar Anak (TDD)

c. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional, terdiri dari:
    1) Deteksi dini Autis dengan Checlist for Autism in Toddlers
          (CHAT)
    2) Deteksi Dini Gangguan Perhatian Dan Hiperaktivitas
    (GPPH)
Stimulasi Bermain

Pengertian
 Menurut Soetjiningsih, (1995) stimulasi adalah
   perangsangan yang datangnya dari lingkungan
   di luar individu anak. Anak yang banyak
   mendapatkan stimulasi akan lebih cepat
   berkembang daripada anak yang kurang atau
   bahkan tidak mendapatkan stimulasi.
   Memberikan stimulasi yang berulang dan terus
   menerus pada setiap aspek perkembangan
   anak berarti telah memberikan kesempatan
   pada anak untuk tumbuh dan berkembang
   secara optimal.
Pengertian stimulasi
 Moersintowarti, (2002)   perangsangan
  dan latihan-latihan terhadap kepandaian
  anak yang datangnya dari lingkungan di
  luar anak.
 Orang tua hendaknya menyadari
  pentingnya memberikan stimulasi bagi
  perkembangan anak
Pengertian …..
 Menurut Sacharin, (1993) 
 bermain : aktivitas di mana individu dapat
 menggunakan proses mentalnya untuk
 mengembangkan imajinasinya serta
 memberikan ekspresi terhadap pemikiran
 kreatif.
Pengertian….
 Sedangkan Nursalam, Susilaningrum, dan
  Utami, (2005) bermain :suatu kegiatan
  yang menyenangkan bagi anak, meskipun
  hal tersebut tidak menghasilkan komoditas
  tertentu misalnya keuntungan finansial
  (uang).
 Anak bebas mengekspresikan perasaan
  takut, cemas, gembira, atau perasaan
  lainnya.
Bermain
 menumbuhkan rasa ingin tahu,
 mengasah kemampuan, dan rasa percaya pada
  diri sendiri.
 mempersiapkan anak untuk dapat mengerjakan
  tugas-tugas sekolah dan untuk belajar
  keterampilan.
 Mendorong anak bermain dengan menyediakan
  bahan-bahan dan ide-ide adalah salah satu
  kebutuhan dasar.
 memperoleh stimulasi mental yang merupakan
  cikal bakal dari proses belajar
Konsep stimulasi
 Healy, (1994) : jaringan serabut syaraf akan
  terbentuk apabila ada kegiatan mental yang aktif
  dan menyenangkan bagi anak.
 Setiap respons terhadap penglihatan, bunyi,
  perasaan, bau, dan pengecapan akan
  memperlancar hubungan antar neuron (pusat
  syaraf).
 Makin sering otak bekerja, maka ia akan
  semakin mahir dan terampil.
 “setiap anak akan menganyam jaringan
  intelektualnya”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
        kegiatan bermain


   Kesehatan
   Inteligensi
   Jenis kelamin
   Lingkungan
   Status sosial ekonomi
Macam-macam kegiatan bermain
          pada anak

Bermain aktif
 Kegiatan yang memberikan kesenangan dan
   kepuasan pada anak melalui aktivitas yang
   mereka lakukan sendiri.
 melibatkan banyak aktivitas tubuh atau
   gerakan-gerakan tubuh
          Bermain bebas dan spontan atau eksplorasi
          Drama
          Bermain musik
          Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu
          Olah raga
Macam
Bermain pasif
 Hiburan (amusement) merupakan salah
  satu bentuk bermain pasif. memperoleh
  kesenangan bukan berdasarkan kegiatan
  yang dilakukannya sendiri
       Membaca
       Mendengarkan radio
       Menonton TV
Prinsip-prinsip dalam kegiatan
                 bermain
1.   Perlu ekstra energi
2.   Waktu yang cukup
     stimulus yang diberikan dapat optimal. mempunyai
     kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat
     permainannya.
3.   Alat bermain
     harus sesuai dengan usia dan tahap perkembangan
     anak. harus aman dan mempunyai unsur edukatif bagi
     anakJangan sampai mainan tersebut membuat bosan
     atau sebaliknya justru membuat stress anak karena
     stimulus yang diterima oleh anak tidak sesuai dengan
     usianya.
Prinsip…
4. Ruang untuk bermain
5.      Pengetahuan cara bermain
6.      Teman bermain
        Ada saat-saat tertentu di mana anak
   bermain sendiri agar dapat        menemukan
        kebutuhannya sendiri. Teman diperlukan
        untuk mengembangkan sosialisasi anak dan
        membantu anak dalam memahami orang
   lain
Tahapan bermain
   Sensory Motor Play (+ ¾ bulan – ½
    tahun)
    Bermain dimulai pada periode
    perkembangan kognitif sensori motor,
    sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau
    kegiatan anak belum dapat dikategorikan
    sebagai bermain. Kegiatan anak semata-
    mata merupakan kelanjutan kenikmatan
    yang diperolehnya.
Symbolic atau Make Believe Play (+ 2 – 7 tahun)
 Symbolic atau make believe play merupakan ciri periode
  pra operasional yang terjadi antara usia 2-7 tahun
 yang ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-
  pura.
 Pada masa ini anak juga lebih banyak bertanya dan
  menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan
  dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya.
 Bermain simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan
  dan mengkonsolidasikan (menggabungkan) pengalaman
  emosional anak. Setiap hal yang berkesan bagi anak,
  akan dilakukan kembali dalam kegiatan bermainnya.
 Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan bermain
  simbolik ini akan semakin bersifat konstruktif dalam arti
  lebih mengarahkan anak untuk menyesuaikan diri
  terhadap lingkungannya.
Social play games with rules (+ 8 tahun – 11
  tahun)
 Dalam bermain tahap yang tertinggi
  penggunaan simbol lebih banyak diwarnai
  oleh nalar, logika yang bersifat obyektif.
 Sejak usia 8-11 tahun anak lebih banyak
  terlibat dalam kegiatan games with rules.
  Kegiatan anak lebih banyak dikendalikan
  oleh aturan permainan
Games with rules & Sports (11 tahun keatas)
 Kegiatan bermain lain yang memiliki aturan
  adalah olah raga.
 Kegiatan bermain ini masih menyenangkan dan
  dinikmati anak-anak, meskipun aturannya jauh
  lebih ketat dan diberlakukan secara kaku
  dibandingkan dengan permainan yang tergolong
  games seperti kartu atau kasti.
 Anak senang melakukannya berulang-ulang dan
  terpacu untuk mencapai prestasi sebaik-
  baiknya.
KONSEP PADU DI INDONESIA
   Anak usia dini sejak lahir-6 tahun  sosok individu
    makluk sosiokultural mengalami proses
    perkembangan yang sangat fundamental, memiliki
    potensi dan karakteristik tertentu
   Anak usia dini  sosok unik
   Sebagai makluk sosiokultural  perlu tumbuh dan
    berkembang dalam suatu seting sosial tempat ia hidup
    dan perlu diasuh dan dididik sesuai nilai nilai
    sosiokultural yang sesuai dengan masyarakatnya
   Mengalami perkembangan yang sangat pesat serta
    merupakan pembelajar yang aktif dan energik
TUJUAN
 Menfasilitasi pertumbuhan dan
 perkembangan anak  agar dapat
 tumbuh dan berkembang yang optimal
 - dilaksanakan sesuai dgn tk
 perkembangan anak
 - melalui pemberian stimulasi pendidikan
     dalam suasana bermain
 - dapat melanjutkan kejenjang yang lebih
     lanjut
fungsi
   Pengembangan segenap potensi anak

   Penanaman nilai-nilai dan norma-norma kehidupan

   Pembentukan dan pembiasaan prilaku-prilaku yang
    diharapkan

   Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar

   Pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDDina Haya Sufya
 
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok BermainParenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok BermainHusnul Khatimah
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanakFaktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanakAzyyati Zainudin
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2RifkaAnisa6
 
Psikologi perkembangan rika safrina
Psikologi perkembangan rika safrinaPsikologi perkembangan rika safrina
Psikologi perkembangan rika safrinaRikaSafrina
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaRikaSafrina
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan RikaSafrina
 
PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)
PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)
PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)Mahrum Assyafa'ah
 
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...WiwikSriPamularsih
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Perkembangan pada masa anak
Perkembangan pada masa anakPerkembangan pada masa anak
Perkembangan pada masa anakfitri fidyah
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
Ande matreikulasi paud 2013
Ande matreikulasi paud 2013Ande matreikulasi paud 2013
Ande matreikulasi paud 2013Ana Sengga
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakOldest Jump's
 
Pendidikan anak
Pendidikan anakPendidikan anak
Pendidikan anakmilah70
 

Mais procurados (20)

Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 
Makalah prasekolah
Makalah prasekolahMakalah prasekolah
Makalah prasekolah
 
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok BermainParenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
Parenting dan Urgensinya pada Kelompok Bermain
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanakFaktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan sosioemosi kanak-kanak
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosi kanak-kanak
 
Buletin08012009
Buletin08012009Buletin08012009
Buletin08012009
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
 
Psikologi perkembangan rika safrina
Psikologi perkembangan rika safrinaPsikologi perkembangan rika safrina
Psikologi perkembangan rika safrina
 
Nurul
NurulNurul
Nurul
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrina
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan
 
PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)
PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)
PRESENTASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (SEMESTER 6)
 
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Perkembangan pada masa anak
Perkembangan pada masa anakPerkembangan pada masa anak
Perkembangan pada masa anak
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
 
Ande matreikulasi paud 2013
Ande matreikulasi paud 2013Ande matreikulasi paud 2013
Ande matreikulasi paud 2013
 
1 bkb
1 bkb1 bkb
1 bkb
 
Motorik anak
Motorik anakMotorik anak
Motorik anak
 
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anakPeran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
Peran ibu dalam mengembangkan keberbakatan anak
 
Pendidikan anak
Pendidikan anakPendidikan anak
Pendidikan anak
 

Semelhante a Paud

Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxDedeYayan
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfwiwit69
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDMichelle Rumawir
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxNurChasanah59
 
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1婧慜 丘
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfAjang Rusmana
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Pendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siapPendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siapMursyd Riva
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarJenry Saiparudin
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Zukét Printing
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfRonasimbolon1
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Zukét Printing
 
PPT MODUL1 KEL- 1.pptx
PPT MODUL1  KEL- 1.pptxPPT MODUL1  KEL- 1.pptx
PPT MODUL1 KEL- 1.pptxFatinTamimah
 

Semelhante a Paud (20)

Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
 
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdfPPT dan Makalah WIWIT.pdf
PPT dan Makalah WIWIT.pdf
 
Strategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUDStrategi Pembelajaran PAUD
Strategi Pembelajaran PAUD
 
Balita
BalitaBalita
Balita
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
Pemikiran kreatif kae3013 tugasan 1
 
Propsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpasPropsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpas
 
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdfTahapan Perkembangan Individu.pdf
Tahapan Perkembangan Individu.pdf
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Tugas m1 kb 1 proffesional
Tugas m1 kb 1 proffesionalTugas m1 kb 1 proffesional
Tugas m1 kb 1 proffesional
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Pendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siapPendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siap
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajarKanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
Kanak kanak pintar cerdas dan pendekatan mengajar
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Serta Pengaruhnya dalam Pendidikan dan Perk...
 
PPT MODUL1 KEL- 1.pptx
PPT MODUL1  KEL- 1.pptxPPT MODUL1  KEL- 1.pptx
PPT MODUL1 KEL- 1.pptx
 

Paud

  • 1. P A U D OLEH SRI UTAMI, S.Kp.,M.Kes.
  • 2. Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia  PAUD memegang peranan penting dalam meletakkan pendidikan selanjutnya  periode emas  Sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 ayat (1) pasal 28 ” Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir samapai dengan enam tahun……”
  • 3. PRINSIP-PRINSIP PADU  Holistik dan terpadu mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak, perlu keselarasan pendidikan yang dilakukan klg, sekolah, masy.  Berbasis keilmuan  praktek pendidikan anak yang tepat perlu dikembangkan berdasarkan temuan-temuan mutakhir dalam bidang keilmuan yang relevan
  • 4. Prinsip….  Berorientasi peda perkembangan anak  memperhatikan perbedaan setiap anak, dilaksanakan dalam situasi bermain  Berorientasi masyarakat anak adalah bagian dari masyarakat, sehingga paud turut mengembangkan nilai-nilai yang ada dimasyarakat.
  • 5. Analisis kebijakan dan regulasi PADU di Indonesia Dasar:  Deklarasi Dakar (2000)  World Fit for children (2002)  Convention on the Right of the child, millennium Development goals  Pembukaan UUD 1945  UU No. 4 tahun 1979 (kesejahteraan anak)  UU No. 23 tahun 2002 (perlindungan anak)  UU No. 20 tahun 2003 (sisdiknas)
  • 6. Regulasi  PADU dilaksanakan sebelum pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal, non formal dan atau informal  Jalur formal dalam bentuk TK, Raudatul Athfal (RA)  Jalur non formal dalam bentuk kelompok bermain (KB), Taman penitipan anak (TPA)  Jalur informal dalam bentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan
  • 7. PADU DITINJAU DARI SEGI NEUROLOGI  BBL bahkan janin yang masih berusia 7 bulan dalam kandungan sudah dapt bereaksi terhadap rangsangan dari luar  Bbl sudah menunjukkan reaksi emosi  Otak merupakan komputer istimewa yang yang mempunyai daya menyimpan ingatan pengalaman sehari-hari  Alat-alat dalam tubuh dapat bekerjasama dengan baik karena adanya persarafan yang mempunyai pusat bersama yaitu di otak
  • 8. Anak yang kurang atau tidak mendapat pengasuhan ibu yang baik dapat menjadi seorang yang agresif, mudah melakukan kekerasan. Pada masa perkembangan, otak harus mendapat perangsangan, pemograman yang baik, seimbang.
  • 9. OTAK  BBL  sekitar 350 gram.  Pada umur 3 bulan  500 gram,  umur 9 bulan  750 gram,  umur 1,5 tahun  sekitar 1 kg.  pada orang dewasa  1300 gram. Pertumbuhan otak yang tampak pada peningkatan beratnya seperti di atas, bukan disebabkan oleh bertambahnya jumlah sel saraf tetapi oleh tumbuhnya percabangan juluran dan terbentuknya simpai lemak disekitar serat-serat saraf yang sudah ada.
  • 10. Keajaiban otak  Digunakan dengan belajar maka cabang- cabang dan ranting-ranting juluran sel saraf tumbuh berkembang, menjalin hubungan-hubungan yang semakin rimbun  Jika tidak digunakan maka cabang- cabangnya akan menyusust dan dapat menghilang hingga hubungan antar sel menjadi kurang rimbun.
  • 11. PADU DITINJAU DARI SEGI PSIKOSOSIOKULTURAL Dalam budaya kita  pendidikan anak dini usia adalah kewajiban ibu, lagipula, pendidikan anak ini berlangsung di rumah sehimngga tiodak diperlukan PAUD baik yang formal, informal maupun non formal.
  • 12. Padahal PAUD diperlukan karena alasan berikut:  Anak berhak untuk hidup sesuai dengan potensi yang dimiliki  Anak merupakan penerus nilai nilai masyarakat untuk masa depan dan harus dimulai sejak dini  Anak merupakan investasi bagi masa depan, Anak yang terdidik dan berkembang baik secara ekonomis akan menguntungkan di masa yang akan datang  Program PADU dapat membantu program lain secara terintegrasi ex prog kes.
  • 13.  Program PADU dapat digunakan sebagai kegiatan RT, RW atau kelurahan  Usia dini usia adalah masa kritis dan sekaligus masa emas  Globalisasi dan perubahan yang sangat cepat dalam dunia informasi  timbulnya perubahan sosio dan budaya masy. Ex >>ibu bekerja
  • 14. PENGERTIAN  Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.  bersifat kualitatif  pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan
  • 15.  Pengetahuan tentang perkembangan anak itu yang diaplikasikan dalam PADU dan disebut sebagai pendidikan yang mempraktekkan perkembangan serta cara belajar anak.  Kurikulumnya disebut sebagai kurikulum yang sesuai dengan perkembangan (developmentally appropriated Curriculum)  mendidik anak dengan cara yang cocok dengan cara anak berkembang dan belajar
  • 16.  Pendekatan tersebut juga memungkinkan terjadinya zone of proximal development, yaitu dimana fasilitator atau orang yang lebih pandai dari dirinya dijadikan tempat bertanya untuk meningkatkan kemampuannya melebihi dari apa yang dimilikinya.  sebanyak mungkin melibatkan anak dalam kegiatan meneliti, menguji, memanipulasi, dan bereksperimen dengan berbagai macam benda yang menarik bagi anak seusia mereka
  • 17. Area Perkembangan Ada 4 area yang perlu ditingkatkan dalam PAUD:  Perkembangan fisik, yang bertujuan agar anak mampu mengontrol gerakan kasar secara sadar dan untuk keseimbangan, mengontrol gerakan halus  Perkembangan sosial-emosional, yang bertujuan untuk mengetahui diri sendiri dan orang lain, bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, berperilaku sesuai dengan perilaku prososial
  • 18.  Perkembangan kognitif yang bertujuan untuk belajar dan memecahkan masalah, berfikir logis  Perkembangan bahasa bertujuan agar anak mampu mendengar secara aktif dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, memahami sesuatu dapat diwakilkan dengan tulisan dan dapat dibaca
  • 19. PARADIGMA BARU PAUD 1. Perubahan struktur dan fungsi keluarga serta peran anggotanya diberbagai kalangan masy.  adanya perubahan dalam pendidikan dan pengasuhan PAUD merupakan salah satu pilar yang dapat mendukung dan membantu kehidupan keluarga dalam pendd dan pengasuhan anak.
  • 20. 2. Pengaruh penelitian neuroscience organisasi struktural ditentukan secara genetik tetapi cara berfugsinya ditentukan melalui interaksi dengan lingkungannya. Lahir memiliki 100-200 milyar sel otak, siap untuk mengembangkan bbrp trilyun informasi, tergantung lingk.  belahan otak kanan lebih bersifar lateral (mengarah kesamping), divergen sedang belahan otak kiri bersifat vertikal dan konvergen  belajar dengan memanfaatkan kedua belahan otak -menguntungkan
  • 21.  Percepatan belajar (accelerated learning) dan peningkatan kadar mental (escalated learning) dimungkinkan karn stimulus dalam pemerkayaan lingkungan sehingga aktifitas sinaptik dipercepat. 3. Keterlibatan masy dan pemerintah dalam PAUD PAUD adalah investment terhadap masa depan. Lebih hemat menginvestasikan pembinaan anak untuk baca tulis dll daripada program pemberantasan buta huruf bagi orang dewasa.
  • 22. 4. Special education needs (SEN) dan developmentally appropriate practice (DAP)  kebutuhan khusus pendidikan (SEN) mengisyaratkan perolehan perlakuan pendidikan sesuai perkembangan, namun kesempatan dan peluang bagi setiap anak harus sama  layanan PAUD memperhatikan lebih memperhatikan anak sebagaimana adanya.
  • 23. 5. Cara Belajar Siswa Aktif  prakarsa dan bebas berekspresi akan menghasilkan potensi kreatif anak teraktualisasikan. 6. anak dipandang sebagai individu yang utuh  perlu penanganan dari berbagai pihak: klg, sekolah, masyarakat, pemerintah dan profesional yang terkait 7. Implikasi  makin dini stimulus yang diberikan, makin banyak peluang untuk belajar menjadi perolehan pengalaman kehidupan.
  • 24. Kelembagaan  UU No. 20/2003 bagian ke tujuh pasal 28 1. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. 2. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal sehingga membuka peluang masyarakat seluas-luasya untuk berpartisipasi peuh dalam PAUD prinsip dasarnya adl kaidah dan praktik-praktik pedagogis.  PAUD gerakan yang menyeluruh, dan keluarga harus memahaminya.
  • 25. Ketenagaan  Seluruh orang tua yang memiliki anak dini usia  Saat dilembagakan tenaga yang memiliki kemampuan khusus di bidang tsb. Sesuai hakikat perkembangan anak dini usia bersifat holistik, maka pendidikan harus didekati dari aspek medis, psikologis, pedagogis maupun sosiokultural  tenaga pendidikan PAUD perlu memiliki pemahaman multi dimensional tentang anak usia dini
  • 26. Tahapan Tumbuh Kembang 1. Masa prenatal atau masa intra uterin ( masa janin dalam kandungan) 2. Masa bayi (infancy ) umur 0 – 11 bulan 3. Masa anak di bawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan) 4. Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan) 5. Masa sekolah atau masa pubertas (Wanita: 6–10 tahun, laki-laki: 8-12 tahun) 6. Masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18 tahun, laki-laki: 12-20 tahun)
  • 27. Ciri-ciri perkembangan:  Perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan.  Perkembangan melibatkan perubahan  Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya.  Perkembangan menpunyai pola tetap  Perkembangan mempunyai tahap yang berurutan  Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda  Seperti halnya pertumbuhan, perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda.  Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembanganpun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
  • 28. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi tumbuh kembang  Faktor dalam (internal)  Perbedaan ras/etnik atau bangsa.  Keluarga  Umur  Jenis kelamin  Kelainan genetik  Kelainan kromosom
  • 29. Faktor…….(lanjutan)  Faktor luar (external) Gizi Penyakit kronis/kelainan kongenital Lingkungan fisis dan kimia Psikologis Endokrin Sosio-ekonomi Lingkungan pengasuha Obat-obatan
  • 30. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang  Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)  Kebutuhan akan kasih sayang/emosi (asih)  Kebutuhan latihan/rangsangan/bermain (asah)
  • 31. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita  Masa yang paling menentukan  masa di dalam kandungan ibunya dan kira-kira dua tahun sesudahnya  sel otak sedang tumbuh dan menyempurnakan diri secara pesat sekali kemudian bertambah lambat sedikit demi sedikit sampai anak berumur lima tahun.
  • 32. Pengertian Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita  Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor risiko (fisik, biomedik, psikososial) pada balita.
  • 33. Kegunaan Deteksi Dini  Untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang balita secara dini  sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang.  Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal.
  • 34. Pelaksanaan Deteksi Dini  Pelaksana  tenaga profesional, kader dan orang tua atau anggota keluarga lainnya yang mampu dan terampil  Tempat di pusat-pusat pelayanan kesehatan, di posyandu, di sekolah- sekolah dan di lingkungan rumah tangga.
  • 35. Alat Untuk Melakukan Deteksi Dini a. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan, terdiri dari:  Berat badan menurut tinggi badan anak  Pengukuran lingkar kepala anak (PLKA) b. Deteksi Dini penyimpangan Perkembangan, terdiri dari: 1) Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) 2) Tes Daya Lihat (TDL) 3) Tes Daya Dengar Anak (TDD) c. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional, terdiri dari: 1) Deteksi dini Autis dengan Checlist for Autism in Toddlers (CHAT) 2) Deteksi Dini Gangguan Perhatian Dan Hiperaktivitas (GPPH)
  • 36. Stimulasi Bermain Pengertian  Menurut Soetjiningsih, (1995) stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Memberikan stimulasi yang berulang dan terus menerus pada setiap aspek perkembangan anak berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
  • 37. Pengertian stimulasi  Moersintowarti, (2002)  perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan di luar anak.  Orang tua hendaknya menyadari pentingnya memberikan stimulasi bagi perkembangan anak
  • 38. Pengertian …..  Menurut Sacharin, (1993)  bermain : aktivitas di mana individu dapat menggunakan proses mentalnya untuk mengembangkan imajinasinya serta memberikan ekspresi terhadap pemikiran kreatif.
  • 39. Pengertian….  Sedangkan Nursalam, Susilaningrum, dan Utami, (2005) bermain :suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu misalnya keuntungan finansial (uang).  Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira, atau perasaan lainnya.
  • 40. Bermain  menumbuhkan rasa ingin tahu,  mengasah kemampuan, dan rasa percaya pada diri sendiri.  mempersiapkan anak untuk dapat mengerjakan tugas-tugas sekolah dan untuk belajar keterampilan.  Mendorong anak bermain dengan menyediakan bahan-bahan dan ide-ide adalah salah satu kebutuhan dasar.  memperoleh stimulasi mental yang merupakan cikal bakal dari proses belajar
  • 41. Konsep stimulasi  Healy, (1994) : jaringan serabut syaraf akan terbentuk apabila ada kegiatan mental yang aktif dan menyenangkan bagi anak.  Setiap respons terhadap penglihatan, bunyi, perasaan, bau, dan pengecapan akan memperlancar hubungan antar neuron (pusat syaraf).  Makin sering otak bekerja, maka ia akan semakin mahir dan terampil.  “setiap anak akan menganyam jaringan intelektualnya”.
  • 42. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan bermain  Kesehatan  Inteligensi  Jenis kelamin  Lingkungan  Status sosial ekonomi
  • 43. Macam-macam kegiatan bermain pada anak Bermain aktif  Kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak melalui aktivitas yang mereka lakukan sendiri.  melibatkan banyak aktivitas tubuh atau gerakan-gerakan tubuh  Bermain bebas dan spontan atau eksplorasi  Drama  Bermain musik  Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu  Olah raga
  • 44. Macam Bermain pasif  Hiburan (amusement) merupakan salah satu bentuk bermain pasif. memperoleh kesenangan bukan berdasarkan kegiatan yang dilakukannya sendiri  Membaca  Mendengarkan radio  Menonton TV
  • 45. Prinsip-prinsip dalam kegiatan bermain 1. Perlu ekstra energi 2. Waktu yang cukup stimulus yang diberikan dapat optimal. mempunyai kesempatan yang cukup untuk mengenal alat-alat permainannya. 3. Alat bermain harus sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. harus aman dan mempunyai unsur edukatif bagi anakJangan sampai mainan tersebut membuat bosan atau sebaliknya justru membuat stress anak karena stimulus yang diterima oleh anak tidak sesuai dengan usianya.
  • 46. Prinsip… 4. Ruang untuk bermain 5. Pengetahuan cara bermain 6. Teman bermain Ada saat-saat tertentu di mana anak bermain sendiri agar dapat menemukan kebutuhannya sendiri. Teman diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam memahami orang lain
  • 47. Tahapan bermain  Sensory Motor Play (+ ¾ bulan – ½ tahun) Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapat dikategorikan sebagai bermain. Kegiatan anak semata- mata merupakan kelanjutan kenikmatan yang diperolehnya.
  • 48. Symbolic atau Make Believe Play (+ 2 – 7 tahun)  Symbolic atau make believe play merupakan ciri periode pra operasional yang terjadi antara usia 2-7 tahun  yang ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura- pura.  Pada masa ini anak juga lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya.  Bermain simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan dan mengkonsolidasikan (menggabungkan) pengalaman emosional anak. Setiap hal yang berkesan bagi anak, akan dilakukan kembali dalam kegiatan bermainnya.  Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan bermain simbolik ini akan semakin bersifat konstruktif dalam arti lebih mengarahkan anak untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
  • 49. Social play games with rules (+ 8 tahun – 11 tahun)  Dalam bermain tahap yang tertinggi penggunaan simbol lebih banyak diwarnai oleh nalar, logika yang bersifat obyektif.  Sejak usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rules. Kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan permainan
  • 50. Games with rules & Sports (11 tahun keatas)  Kegiatan bermain lain yang memiliki aturan adalah olah raga.  Kegiatan bermain ini masih menyenangkan dan dinikmati anak-anak, meskipun aturannya jauh lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang tergolong games seperti kartu atau kasti.  Anak senang melakukannya berulang-ulang dan terpacu untuk mencapai prestasi sebaik- baiknya.
  • 51. KONSEP PADU DI INDONESIA  Anak usia dini sejak lahir-6 tahun  sosok individu makluk sosiokultural mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental, memiliki potensi dan karakteristik tertentu  Anak usia dini  sosok unik  Sebagai makluk sosiokultural  perlu tumbuh dan berkembang dalam suatu seting sosial tempat ia hidup dan perlu diasuh dan dididik sesuai nilai nilai sosiokultural yang sesuai dengan masyarakatnya  Mengalami perkembangan yang sangat pesat serta merupakan pembelajar yang aktif dan energik
  • 52. TUJUAN  Menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak  agar dapat tumbuh dan berkembang yang optimal - dilaksanakan sesuai dgn tk perkembangan anak - melalui pemberian stimulasi pendidikan dalam suasana bermain - dapat melanjutkan kejenjang yang lebih lanjut
  • 53. fungsi  Pengembangan segenap potensi anak  Penanaman nilai-nilai dan norma-norma kehidupan  Pembentukan dan pembiasaan prilaku-prilaku yang diharapkan  Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar  Pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif