SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Baixar para ler offline
Bahan Makanan/Pokok Yang
Terkontiminasi Dengan Zat Pestisida Atau
Bahan Pengawet
Herfina Yuniar Veranika J1F111217
Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Lambung Mangkurat
Finavera93@gmail.com

Abstrak - Petani memperoleh banyak manfaat
dari pestisida yang digunakan dalam
memberantas dan mengendalikan hama.
Namun patut pestisida digunakan dapat
menyebabkan keracunan. Beberapa faktor
yang menentukan kelayakan penggunaan
pestisida adalah pengetahuan, sikap dan
perilaku pengguna pestisida, penggunaan alat
dan melindungi kurangnya informasi tentang
risiko penggunaan pestisida. Kampanye dapat
dijadikan suatu media untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat mengenai
bahaya makanan cepat saji bagi kesehatan
anak. Melalui kampanye ini masyarakat dapat
menyadari akan
bahaya yang mengintai
kesehatan masyarakat di balik lezatnya
makanan cepat saji. Bahaya makanan cepat
saji seringkali dianggap remeh oleh
masyarakat mengingat dampak terhadap
kesehatan tidak dirasakan saat itu juga, tetapi
dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya
dan mengerikan, dari bahaya kolesterol,
obesitas, hipertensi, diabetes, kanker hati,
kelumpuhan, osteoporosis, kerusakan otak,
bahkan menyebabkan kematian.
Warna juga merupakan faktor yang
dapat digunakan sebagai indikator kesegaran
atau kematangan suatu produk. Warna
merupakan daya tarik terbesar untuk
menikmati aroma makanan. Warna dalam
makanan dapat meningkatkan penerimaan
konsumen tentang sebuah produk. Namun,
penggunaan pewarna sintetis harus dilakukan
sesuai dengan peraturan yang berlaku karena
dapat merugikan kesehatan. Namun sampel
krupuk pati mengandung zat yag dilarang yaitu
Rhodamin B dengan konsentrasi 2,1892 ppm.
Sampel mengandung zat pewarna campuran
dari dua atau tiga jenis warna tunggal seperti

es limun botol/orange (Amaranth,Tartrazine
dan Kuning FCF/Sunset Yellow) dan sampel
permen merah (Ponceau 4R, Kuning FCF).
Namun sebagian besar berupa pewarna
tunggal. Pewarna sintetik yang ada dalam
sampel permen kuning sebesar 22,642ppm dan
9,0119 ppm pada mie basah.
Kata
Kunci
Pesticide,
Toxicity,
Cholinesterase.
Pewarna
sintetik,
Rhodamin B, Ponceau 4R, Kromatografi.
I.

PENDAHULUAN

Pestisida adalah zat untuk membunuh atau
mengendalikan hama. Beberapa jenis hama
yang paling sering ditemukan adalah serangga
dan beberapa di antaranya sebagai vektor
penyakit.
Penyakit-penyakit
yang
penularannya melalui vektor antara lain
malaria, onkosersiasis. filariasis, demam
kuning, riketsia, meningitis, tifus. dan pes.
Insektisida
membantu
mengendalikan
penularan penyakit-penyakit ini. Serangga
juga dapat merusak berbagai tumbuhan dan
hasil panen. Selain gangguan serangga,
gangguan yang amat penting bagi petani
adalah rumput liar. Herbisida dapat
dipergunakan untuk mengatasi gangguan ini.
Pestisida juga telah dikembangkan untuk
mengendalikan hama lain misalnya jamur
(fungisida) dan hewan pengerat (rodentisida).
Beberapa produk pestisida rumah tangga juga
tersedia
untuk
mengendalikan
hama
pengganggu di rumah misalnya lalat dan
nyamuk.
Penggunaan pestisida yang tidak tepat
dapat memberikan akibat samping keracunan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
ketidaktepat-an penggunaan pestisida antara
lain tingkat pengetahuan. sikap/perilaku
pengguna
pestisida,
penggunaan
alat
pelindung, serta kurangnya informasi yang
berkaitan
dengan
resiko
peng-gunaan
pestisida. Selain itu petani lebih banyak
mendapat informasi mengenai pestisida dari
petugas pabrik pembuat pestisida disbanding
petugas kesehatan. Pola hidup masyarakat kini
yang semakin instan dan praktis telah
membuat sebuah fenomena baru, dimana
mereka cenderung mengkonsumsi makanan
cepat saji atau dikenal juga dengan fast food.
Hal ini terjadi tentu juga karena kemajuan
ilmu dan teknologi yang berkembang dengan
pesat dalam bidang pangan tentunya, yang
membawa dampak positif maupun negatif.
Dampak positifnya bukan hanya cepat dan
praktis, sehingga kita dapat lebih banyak
menghemat waktu, namun makanan cepat saji
juga memiliki rasa yang lezat sehingga disukai
oleh banyak orang. Banyak pilihan makanan
cepat saji yang beredar luas di masyarakat,
seperti burger, pizza, hot dog, fried chicken,
dll.

sifat kumulatif yaitu iritasi saluranpernafasan,
iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada
saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan
hati (Trestiati, 2003).

Secara luas aditif pangan telah ada lebih
dari 2.500 jenis yang digunakan untuk
preservative (pengawet) dan pewarna (dye).
Zat-zat
aditif
ini
digunakan
untuk
mempertinggi nilai pangan (Mautinho et al,
2007) sebagai konsekuensi dari industrialisasi
dan perkem-bangan proses teknologi pangan.
Warna merupakan daya tarik terbesar untuk
menikmati makanan setelah aroma. Pewarna
dalam pangan dapat meningkatkan penerimaan
konsumen terhadap suatu produk (Dixit et al,
1995). Oleh karena itu produsen pun berlomba
menawarkan aneka produknya dengan
tampilan yang menarik dan warna-warni. Jenis
pewarna yang sering ditemukan dalam
beberapa produk pangan diantaranya adalah
Sunset Yellow dan Tartrazine. Tartrazine dan
Sunset Yellow secara komersial digunakan
sebagai zat aditif makanan, dalam pengobatan
dan kosmetika yang sangat menguntungkan
karena dapat dengan mudah dicampurkan
untuk mendapatkan warna yang ideal dan juga
biaya yang rendah dibandingkan dengan
pewarna alami (Pedro et al, 1997). Di samping
itu terdapat pula pewarna sintetis Rhodamin B
ditemukan dalam produk pangan yang
seharusnya digunakan untuk pewarna tekstil.
Walaupun memiliki toksisitas yang rendah,
namun pengkonsumsian dalam jumlah yang
besar maupun berulang-ulang menyebabkan

Pada prisnsipnya ilmu statistik dapat
dibagi atas dua tahapan yaitu statistik
deskriptif yang berkaitan dengan pencatatan
dan peringkasan data, dengan tujuan
menggambarkan
hal-hal
penting
pada
sekelompok data, seperti berapa rata-ratanya,
variasi data dan sebagainya dan juga ada
statistik inferensi yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan dari data yang telah
dicatat dan diringkas.

II.

RINGKASAN

Penelitian kuantitatif pada dasarnya
merupakan suatu pengamatan yang melibatkan
suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka
atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini
didasarkan pada perhitungan persentase, ratarata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik
lainnya.
Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian,
analisis
data
bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Salah satu metode kuantitatif yang banyak
digunakan untuk analisis data adalah dengan
menggunakan statistika. Namun sayangnya,
materi-materi statistika yang diajarkan di
universitas dan buku-buku statistika yang kita
jumpai hanya membahas tentang statistika saja
tanpa menghubungkannya dengan penelitian.
yang diajarkan adalah bagaimana menghitung
mean, median, modus, menguji hipotesis
dengan t-test, F-test, anova, dan sebagainya.
A. Perumusan
Masalah
Penelitian Kuantitatif

Dalam

Rumusan masalah beda dengan masalah.
Jika masalah merupakan kesenjangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, maka
rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Terdapat kaitan
erat anatara masalah dan rumusan masalah
karena setiap rumusan masalah penelitian
didasarkan pada masalah.
Perumusan masalah biasanya menyertakan
ruang lingkup untuk membatasi masalah yang
akan dicari pemecahannya. Masalah yang akan
dicari pemecahannya dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya (research question) yang
tegas dan jelas. Perumusan masalah ini
berguna untuk memberikan petunjuk agar
dapat mencari jawaban permasalahan tersebut
secara empiris.
B. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang bisa kita
ukur baik berupa pendapat, kepuasan, kinerja,
dan lain sebagainya yang sifatnya berubahubah. atau variabel adalah sesuatu yang akan
menjadi objek atau sering juga sebagai faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti.
C. Validitas Dan Realiabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang
benar-benar mengukur apa yang akan diukur.
Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas
suatu alat test, maka alat test tersebut semakin
mengenai pada sasarannya, atau semakin
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
D. Pengumpulan Data
Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai
yang mencerminkan karakteristik dari
individu-individu dari suatu populasi. Data
bisa berupa angka, huruf, suara maupun
gambar.
Dari data ini diharapkan akan
diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang
populasi.
E. Metode Observasi
Metode observasi merupakan salah satu
cara
yang
bisa
digunakan
untuk
mengumpulkan data.

F. Analisa Data Kuantitatif
Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita
seringkali mengalami kesulitan tentang metode
statistika apa yang akan kita gunakan. Untuk
itu dalam hal ini akan diuraikan mengenai
metode-metode statistika yang
umum
digunakan dalam penelitian dan bagaimana
menginterpretasikannya. Secara umum, analisa
data dapat di gambarkan sebagai berikut :

III.

PENELITIAN

Penelitian yang sedang saya kerjakan ini
tentang
bagaimana
mengetahui
bahan
makanan/pokok yang terkontiminasi dengan
zat pestisida atau bahan pengawet. Yang mana
nantinya informasi yang saya teliti dan
dapatkan bisa saya informasikan ke
masyarakat ataupun anak-anak. Dalam
penelitian yang sedang saya kerjakan ini,
menerapkan
pengambilan
data
secara
observasi, yaitu. Dengan pengamatan secara
langsung terhadap perubahan obyek yang
diteliti baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan, atau metode uji
hayati yang digunakan yaitu metode uji
hayati statis yaitu air yang digunakan
untuk pengujian tetap selama waktu percobaan
Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode analisis
experiment kuatitatif. Yang dimana dalam
ebook Metodologi Penelitian Pada Bidang
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
karangan Zainal A.Hasibuan, PhD terdapat
beberapa keunggulan observasi jika dilakukan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian
yaitu observasi dianggap unggul dalam
penelitian survey, eksperimen, atau studi
dokumen, terutama dalam hal pengumpulan
data khusus mengenai perilaku nonverbal.
Dalam penelitian yang sedang saya
kerjakan ini jenis desain penelitiannya adalah
Causal – Comperative Research, Karena
penelitian ini bersifat dari penelitian sebab
akibat , metode Causal – Comperative
Research diihat dari penyebab dari dampak
yang terjadi dan melihat perbandingan antara
satu sampel dengan sampel yang lain . Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data
yaitu teknik campuran antara Instrumen dan
pengisian kuesioner responden. Dan juga dari
Causal – Comperative Research hasil yang
nantinya yaitu jawaban Hipotesis ( Dugaan
Sementara ) dari sampel yan di uji coba.
Pengumpulan data dari jenis data
penelitian saya yaitu data primer yang amana
data diambil secara langsung dari obyek
penelitian atau merupakan data yang berasal
dari sumber asli atau pertama.
IV.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan :
1. Bahayanya zat berbahaya seperti pestisida
yang terkandung dalam bahan makanan
yang menimbulkan dampak negative bagi
kesehatan tubuh ataupun lingkungan
sekitar.
2. Metode yang di gunakan adalah metode
analisis experiment kuatitatif, dan teknik
yang digunakan adalah teknik campuran
antara instrument dan pengisian kuesioner
responden.
3. Dan dengan adanya pengisian kuesioner
masyarakat ataupun anak – anak
mengetahui
dampak
bahaya
makanan/jajanan yang mereka konsumsi.
REFERENSI
[1] Bimas, 1990. Surat Keputusan Menteri
Pertanian/Ketua
Badan
Pengendali
BIMAS.
[2] Djojosumarto P. 2000. Teknik Aplikasi
Pestisida
Pertanian .Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
[3] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi
Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu
Komputer UI
[4] Keman
S.
2001. Bahan
Ajar
Toksikologi Lingkungan . Surabaya:
Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Universitas Airlangga.
[5] La Ode Sumarlin. 2012. Identifikasi
Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan
Yang Beredar di Jakarta dan Ciputat.
[6] Mariana Raini. 2007. Toksikologi
Pestisida Dan Penanganan Akibat

Keracunan Pestisida, Media Litbang
Kesehatan Volume XVII No. 3
[7] Wira Pamungkas. 2009. Kampanye
Bahaya Makanan Cepat Saji Bagi
Kesehatan Anak Dikota Bandung,
Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi. NOMOR:
006/BAN-PT/Ak-V/Dpl-IV/I

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Herfina yuniar veranika j1f111217

Herfina yv j1f111217
Herfina yv   j1f111217Herfina yv   j1f111217
Herfina yv j1f111217
Finayv
 
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
Herfina yv   j1f111217 laporan akhirHerfina yv   j1f111217 laporan akhir
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
Finayv
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya Rozsa
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
Pocut Kasim
 
Surveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi giziSurveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi gizi
Pepi Umar
 
[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...
[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...
[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...
yoedha pamungkas
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Griya Nugroho
 

Semelhante a Herfina yuniar veranika j1f111217 (20)

Herfina yv j1f111217
Herfina yv   j1f111217Herfina yv   j1f111217
Herfina yv j1f111217
 
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
Herfina yv   j1f111217 laporan akhirHerfina yv   j1f111217 laporan akhir
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
 
SPK STPH.pptx
SPK STPH.pptxSPK STPH.pptx
SPK STPH.pptx
 
Tugas met pen randa1
Tugas met pen randa1Tugas met pen randa1
Tugas met pen randa1
 
Proposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdfProposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdf
 
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
Makalah_3 Makalah tugas agribisnis 9
 
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...Ulya laporan   penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
Ulya laporan penelitian-perilaku gaya hidup sehat mahasiswa ilmu komputer f...
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di IndonesiaStudi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
Studi Pengembangan Kebijakan Pengendalian Resistensi Antimikroba di Indonesia
 
Kuliah bab 1 stat akuakulltur
Kuliah bab 1 stat akuakullturKuliah bab 1 stat akuakulltur
Kuliah bab 1 stat akuakulltur
 
Kuliah bab 1 stat akuakulltur
Kuliah bab 1 stat akuakullturKuliah bab 1 stat akuakulltur
Kuliah bab 1 stat akuakulltur
 
360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx360746-none-dab0fbe4.docx
360746-none-dab0fbe4.docx
 
Surveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi giziSurveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi gizi
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptx
 
[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...
[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...
[journal] Analisis Risiko dan Peluang Artificial Intelligence dalam Proses Bi...
 
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada MahasiswaRingkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
Ringkasan Pola Makan Tidak Teratur Pada Mahasiswa
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 

Herfina yuniar veranika j1f111217

  • 1. Bahan Makanan/Pokok Yang Terkontiminasi Dengan Zat Pestisida Atau Bahan Pengawet Herfina Yuniar Veranika J1F111217 Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Lambung Mangkurat Finavera93@gmail.com Abstrak - Petani memperoleh banyak manfaat dari pestisida yang digunakan dalam memberantas dan mengendalikan hama. Namun patut pestisida digunakan dapat menyebabkan keracunan. Beberapa faktor yang menentukan kelayakan penggunaan pestisida adalah pengetahuan, sikap dan perilaku pengguna pestisida, penggunaan alat dan melindungi kurangnya informasi tentang risiko penggunaan pestisida. Kampanye dapat dijadikan suatu media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya makanan cepat saji bagi kesehatan anak. Melalui kampanye ini masyarakat dapat menyadari akan bahaya yang mengintai kesehatan masyarakat di balik lezatnya makanan cepat saji. Bahaya makanan cepat saji seringkali dianggap remeh oleh masyarakat mengingat dampak terhadap kesehatan tidak dirasakan saat itu juga, tetapi dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya dan mengerikan, dari bahaya kolesterol, obesitas, hipertensi, diabetes, kanker hati, kelumpuhan, osteoporosis, kerusakan otak, bahkan menyebabkan kematian. Warna juga merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan suatu produk. Warna merupakan daya tarik terbesar untuk menikmati aroma makanan. Warna dalam makanan dapat meningkatkan penerimaan konsumen tentang sebuah produk. Namun, penggunaan pewarna sintetis harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku karena dapat merugikan kesehatan. Namun sampel krupuk pati mengandung zat yag dilarang yaitu Rhodamin B dengan konsentrasi 2,1892 ppm. Sampel mengandung zat pewarna campuran dari dua atau tiga jenis warna tunggal seperti es limun botol/orange (Amaranth,Tartrazine dan Kuning FCF/Sunset Yellow) dan sampel permen merah (Ponceau 4R, Kuning FCF). Namun sebagian besar berupa pewarna tunggal. Pewarna sintetik yang ada dalam sampel permen kuning sebesar 22,642ppm dan 9,0119 ppm pada mie basah. Kata Kunci Pesticide, Toxicity, Cholinesterase. Pewarna sintetik, Rhodamin B, Ponceau 4R, Kromatografi. I. PENDAHULUAN Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama. Beberapa jenis hama yang paling sering ditemukan adalah serangga dan beberapa di antaranya sebagai vektor penyakit. Penyakit-penyakit yang penularannya melalui vektor antara lain malaria, onkosersiasis. filariasis, demam kuning, riketsia, meningitis, tifus. dan pes. Insektisida membantu mengendalikan penularan penyakit-penyakit ini. Serangga juga dapat merusak berbagai tumbuhan dan hasil panen. Selain gangguan serangga, gangguan yang amat penting bagi petani adalah rumput liar. Herbisida dapat dipergunakan untuk mengatasi gangguan ini. Pestisida juga telah dikembangkan untuk mengendalikan hama lain misalnya jamur (fungisida) dan hewan pengerat (rodentisida). Beberapa produk pestisida rumah tangga juga tersedia untuk mengendalikan hama pengganggu di rumah misalnya lalat dan nyamuk. Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat memberikan akibat samping keracunan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaktepat-an penggunaan pestisida antara
  • 2. lain tingkat pengetahuan. sikap/perilaku pengguna pestisida, penggunaan alat pelindung, serta kurangnya informasi yang berkaitan dengan resiko peng-gunaan pestisida. Selain itu petani lebih banyak mendapat informasi mengenai pestisida dari petugas pabrik pembuat pestisida disbanding petugas kesehatan. Pola hidup masyarakat kini yang semakin instan dan praktis telah membuat sebuah fenomena baru, dimana mereka cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji atau dikenal juga dengan fast food. Hal ini terjadi tentu juga karena kemajuan ilmu dan teknologi yang berkembang dengan pesat dalam bidang pangan tentunya, yang membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya bukan hanya cepat dan praktis, sehingga kita dapat lebih banyak menghemat waktu, namun makanan cepat saji juga memiliki rasa yang lezat sehingga disukai oleh banyak orang. Banyak pilihan makanan cepat saji yang beredar luas di masyarakat, seperti burger, pizza, hot dog, fried chicken, dll. sifat kumulatif yaitu iritasi saluranpernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, dan gangguan hati (Trestiati, 2003). Secara luas aditif pangan telah ada lebih dari 2.500 jenis yang digunakan untuk preservative (pengawet) dan pewarna (dye). Zat-zat aditif ini digunakan untuk mempertinggi nilai pangan (Mautinho et al, 2007) sebagai konsekuensi dari industrialisasi dan perkem-bangan proses teknologi pangan. Warna merupakan daya tarik terbesar untuk menikmati makanan setelah aroma. Pewarna dalam pangan dapat meningkatkan penerimaan konsumen terhadap suatu produk (Dixit et al, 1995). Oleh karena itu produsen pun berlomba menawarkan aneka produknya dengan tampilan yang menarik dan warna-warni. Jenis pewarna yang sering ditemukan dalam beberapa produk pangan diantaranya adalah Sunset Yellow dan Tartrazine. Tartrazine dan Sunset Yellow secara komersial digunakan sebagai zat aditif makanan, dalam pengobatan dan kosmetika yang sangat menguntungkan karena dapat dengan mudah dicampurkan untuk mendapatkan warna yang ideal dan juga biaya yang rendah dibandingkan dengan pewarna alami (Pedro et al, 1997). Di samping itu terdapat pula pewarna sintetis Rhodamin B ditemukan dalam produk pangan yang seharusnya digunakan untuk pewarna tekstil. Walaupun memiliki toksisitas yang rendah, namun pengkonsumsian dalam jumlah yang besar maupun berulang-ulang menyebabkan Pada prisnsipnya ilmu statistik dapat dibagi atas dua tahapan yaitu statistik deskriptif yang berkaitan dengan pencatatan dan peringkasan data, dengan tujuan menggambarkan hal-hal penting pada sekelompok data, seperti berapa rata-ratanya, variasi data dan sebagainya dan juga ada statistik inferensi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dari data yang telah dicatat dan diringkas. II. RINGKASAN Penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan suatu pengamatan yang melibatkan suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini didasarkan pada perhitungan persentase, ratarata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik lainnya. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk analisis data adalah dengan menggunakan statistika. Namun sayangnya, materi-materi statistika yang diajarkan di universitas dan buku-buku statistika yang kita jumpai hanya membahas tentang statistika saja tanpa menghubungkannya dengan penelitian. yang diajarkan adalah bagaimana menghitung mean, median, modus, menguji hipotesis dengan t-test, F-test, anova, dan sebagainya.
  • 3. A. Perumusan Masalah Penelitian Kuantitatif Dalam Rumusan masalah beda dengan masalah. Jika masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Terdapat kaitan erat anatara masalah dan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian didasarkan pada masalah. Perumusan masalah biasanya menyertakan ruang lingkup untuk membatasi masalah yang akan dicari pemecahannya. Masalah yang akan dicari pemecahannya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya (research question) yang tegas dan jelas. Perumusan masalah ini berguna untuk memberikan petunjuk agar dapat mencari jawaban permasalahan tersebut secara empiris. B. Variabel Variabel adalah sesuatu yang bisa kita ukur baik berupa pendapat, kepuasan, kinerja, dan lain sebagainya yang sifatnya berubahubah. atau variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek atau sering juga sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. C. Validitas Dan Realiabilitas Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. D. Pengumpulan Data Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang mencerminkan karakteristik dari individu-individu dari suatu populasi. Data bisa berupa angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data ini diharapkan akan diperoleh informasi sebesar-besarnya tentang populasi. E. Metode Observasi Metode observasi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data. F. Analisa Data Kuantitatif Dalam melakukan penelitian kuantitatif, kita seringkali mengalami kesulitan tentang metode statistika apa yang akan kita gunakan. Untuk itu dalam hal ini akan diuraikan mengenai metode-metode statistika yang umum digunakan dalam penelitian dan bagaimana menginterpretasikannya. Secara umum, analisa data dapat di gambarkan sebagai berikut : III. PENELITIAN Penelitian yang sedang saya kerjakan ini tentang bagaimana mengetahui bahan makanan/pokok yang terkontiminasi dengan zat pestisida atau bahan pengawet. Yang mana nantinya informasi yang saya teliti dan dapatkan bisa saya informasikan ke masyarakat ataupun anak-anak. Dalam penelitian yang sedang saya kerjakan ini, menerapkan pengambilan data secara observasi, yaitu. Dengan pengamatan secara langsung terhadap perubahan obyek yang diteliti baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan, atau metode uji hayati yang digunakan yaitu metode uji hayati statis yaitu air yang digunakan untuk pengujian tetap selama waktu percobaan Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis experiment kuatitatif. Yang dimana dalam ebook Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi karangan Zainal A.Hasibuan, PhD terdapat beberapa keunggulan observasi jika dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yaitu observasi dianggap unggul dalam penelitian survey, eksperimen, atau studi dokumen, terutama dalam hal pengumpulan data khusus mengenai perilaku nonverbal. Dalam penelitian yang sedang saya kerjakan ini jenis desain penelitiannya adalah Causal – Comperative Research, Karena penelitian ini bersifat dari penelitian sebab akibat , metode Causal – Comperative
  • 4. Research diihat dari penyebab dari dampak yang terjadi dan melihat perbandingan antara satu sampel dengan sampel yang lain . Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik campuran antara Instrumen dan pengisian kuesioner responden. Dan juga dari Causal – Comperative Research hasil yang nantinya yaitu jawaban Hipotesis ( Dugaan Sementara ) dari sampel yan di uji coba. Pengumpulan data dari jenis data penelitian saya yaitu data primer yang amana data diambil secara langsung dari obyek penelitian atau merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. IV. Kesimpulan Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan : 1. Bahayanya zat berbahaya seperti pestisida yang terkandung dalam bahan makanan yang menimbulkan dampak negative bagi kesehatan tubuh ataupun lingkungan sekitar. 2. Metode yang di gunakan adalah metode analisis experiment kuatitatif, dan teknik yang digunakan adalah teknik campuran antara instrument dan pengisian kuesioner responden. 3. Dan dengan adanya pengisian kuesioner masyarakat ataupun anak – anak mengetahui dampak bahaya makanan/jajanan yang mereka konsumsi. REFERENSI [1] Bimas, 1990. Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali BIMAS. [2] Djojosumarto P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian .Yogyakarta: Penerbit Kanisius. [3] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer UI [4] Keman S. 2001. Bahan Ajar Toksikologi Lingkungan . Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. [5] La Ode Sumarlin. 2012. Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang Beredar di Jakarta dan Ciputat. [6] Mariana Raini. 2007. Toksikologi Pestisida Dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida, Media Litbang Kesehatan Volume XVII No. 3 [7] Wira Pamungkas. 2009. Kampanye Bahaya Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan Anak Dikota Bandung, Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. NOMOR: 006/BAN-PT/Ak-V/Dpl-IV/I