SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 68
Baixar para ler offline
KEMENTERIAN KESEHATAN
  REPUBLIK INDONESIA




PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN
BAYI BARU LAHIR
BERBASIS PERLINDUNGAN ANAK
DIREKTORAT KESEHATAN ANAK KHUSUS
2010
Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak
1
KATA PENGANTAR
      Perlindungan anak di bidang kesehatan
      diselenggarakan melalui berbagai upaya
      pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi
      anak termasuk untuk bayi baru lahir.
      Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir
      merupakan salah satu program kesehatan
      anak yang bertujuan untuk menjamin
      kelangsungan hidup , tumbuh kembang anak
      secara optimal dan perlindungan khusus dari
      kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dilakukan
      dalam rangka mewujudkan anak Indonesia
      yang sehat , cerdas ceria, berahlaq mulia dan
      terlindungi sebagai modal dasar bagi
      pembangunan bangsa.

      Kementerian Kesehatan melalui Direktorat
      Bina Kesehatan Anak telah menyelenggarakan
      berbagai program kesehatan anak yang
      diimplementasikan di puskesmas dan
      jaringannya dengan mengacu pada norma,
      standar , pedoman dan kriteria pelayanan
      kesehatan anak bagi tenaga kesehatan.

      Dewasa ini, kita sering mendengar kejadian
      yang mengebohkan masyarakat dan menjadi
      berita media masa karena terjadinya
      penculikan dan perdagangan bayi baru lahir di
      Puskesmas dan Rumah Sakit. Penculikan dan
      perdagangan bayi ini termasuk kriteria
      perdagangan orang (trafiking in person) .
      Kejadian ini merupakan suatu tantangan bagi
      upaya peningkatan kualitas program
      kesehatan bayi baru lahir yang saat ini menjadi
      prioritas utama pembangunan kesehatan.


                2
“
Ternyata kita menghadapi
kejadian penculikan dan           Sementara fokus utama
                                  pelayanan kesehatan
perdagangan bayi baru lahir
                                  masih ditujukan pada
dengan trend yang meningkat       upaya penurunan
dan apabila dibiarkan dapat       kematian bayi,
menurunkan kepercayaan            prevalensi balita gizi
masyarakat terhadap               kurang, dan prevalensi
pelayanan kesehatan di            bayi berat lahir rendah
puskesmas dan jaringannya.        (BBLR) yang masih
                                  tinggi. Ternyata kita
                                  menghadapi kejadian
             penculikan dan perdagangan bayi baru lahir
             dengan trend yang meningkat dan apabila
             dibiarkan dapat menurunkan kepercayaan
             masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
             puskesmas dan jaringannya.

             Menyikapi hal tersebut, telah disebarluaskan
             Surat Edaran Direktur Jenderal Bina
             Kesehatan Masyarakat Kementerian
             Kesehatan Nomor... tanggal........ kepada
             Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan
             Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk
             menerapkan standar pelayanan kesehatan ibu
             bersalin dan bayi baru lahir secara ketat dan
             meningkatkan keamanan di puskesmas dan
             jaringannya. Mengacu pada Undang-Undang
             Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
             Anak dan Undang-Undang Nomor 36 tahun
             2009 tentang kesehatan, pelayanan
             kesehatan anak diarahkan untuk mewujudkan
             pelayanan kesehatan secara komprehensif
             bagi anak yang meliputi preventif, promotif,




                       3
kuratif dan rehabilitatif termasuk perlindungan
anak dari penculikan dan perdagangan bayi.

Sejalan dengan itu, maka disusunlah Panduan
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
Berbasis Perlindungan Anak. Panduan ini akan
dipergunakan oleh tenaga kesehatan dan
tenaga lainnya di puskesmas dan jaringannya
dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi
secara komprehensif sebagai bentuk upaya
pemenuhan hak anak.

Kami mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini. Saran dan masukan
sangat kami harapkan untuk
penyempurnaannya.

Terima kasih.




Direktur Bina Kesehatan Anak



dr. Hj. Fatni Sulani, DTM&H, M.Si	




          4
DAFTAR ISI
Kata pengantar .02
Daftar isi .05
Tim Penyusun .06

BAB I. PENDAHULUAN .08
Latar Belakang .09
Tujuan .12
Sasaran .13
Dasar Hukum .14
Pengertian .15
Ruang Lingkup .16

BAB 2. STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
BAYI BARU LAHIR .18
Tatalaksana Bayi Baru Lahir .20
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir .20
Jenis dan Kopetensi Sumber Daya Manusia .30
Fasilitas dan Prafasilitas .30

BAB 3. UPAYA PERLINDUNGAN BAYI
DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA .32
Hak Anak .33
Bentuk kekerasan dan tindak pidana .36
Prosedur Pelayanan yang Berorientasi pada Perlindungan Anak .38

BAB 4. PENUTUP .48


Lampiran .50




                                 5
TIM PENYUSUN




          6
7
BAB 1
PENDAHULUAN




        8
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
menegaskan bahwa seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh dan
berkembang secara optimal, terhindar dari kekerasan dan diskriminasi.
Selain itu, Undang Undang Perlindungan Anak juga mengamanahkan
bahwa pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban
dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak;
Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya
kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh
derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan.

Untuk menjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang , dan
terlindung dari diskriminasi,kekerasan seperti penculikan dan
perdagangan bayi baru lahir, maka pemenuhan Hak bayi mendapat
kebutuhan dasar harus diberikan , seperti Inisiasi Menyusu Dini (IMD),
ASI Eksklusif, dan imunisasi serta pengamanan dan perlindungan bayi
baru lahir dari upaya penculikan dan perdagangan bayi.

Program kesehatan anak merupakan salah satu kegiatan dari
penyelenggaraan perlindungan anak di bidang kesehatan, yang dimulai
sejak bayi berada di dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah



                                   9
dan remaja. Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan
hidup bayi baru lahir, memelihara dan meningkatkan kesehatan anak
sesuai tumbuh kembangnya, dalam rangka meningkatkan kualitas
hidup anak yang akan menjadi sumber daya pembangunan bangsa di
masa mendatang.




“
        Ibu dan anak terutama bayi baru lahir
        merupakan kelompok masyarakat yang
        rentan dan perlu mendapat perhatian
        serius dari pemerintah dan masyarakat,
        karena masih tingginya Angka Kematian
        Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
        di Indonesia dimana Angka Kematian Bayi
        Baru Lahir mencapai 2/3 dari total Angka
        Kematian Bayi.
Selain itu masalah kesehatan anak di Indonesia masih didominasi oleh
tingginya angka kematian bayi dan balita serta prevalensi balita gizi
kurang. Oleh karena itu, telah ditetapkan indikator Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2010 – 2014
sekaligus disesuaikan dengan target pencapaian MDGs, yaitu
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34/1000 menjadi
23/1000 Kelahiran Hidup dan menurunkan prevalensi gizi kurang balita
menjadi 15 % pada tahun 2015, termasuk tidak terjadi lagi kasus
penculikan dan perdagangan bayi baru lahir ( zero toleran ) di
Puskesmas dan Rumah Sakit.

Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan lain yaitu: meningkatnya
ibu dengan HIV / AIDS, pembunuhan bayi/anak sendiri (infanticide),
rendahnya kondisi sosio-ekonomi yang memicu terjadinya kekerasan
dan penelantaran anak termasuk perdagangan atau penculikan bayi/
anak, menjadi tantangan yang harus kita hadapi dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi anak.




                                  10
Gambaran situasi tersebut diatas menunjukkan bahwa masalah
kesehatan ibu dan anak sangat kompleks. Selama ini pelayanan
kesehatan yang dilakukan lebih terfokus pada upaya agar bayi dapat
lahir dengan selamat dan kelangsungan hidup anak (child survival),
tetapi belum terintegrasi secara penuh untuk mencapai tumbuh
kembang anak secara optimal, termasuk perlindungan dari penculikan
dan perdagangan bayi.

Kasus penculikan bayi menujukkan peningkatan dari 72 kasus di tahun
2008 menjadi 102 di tahun 2009, diantaranya 25% terjadi di rumah
sakit, rumah bersalin, dan puskesmas.(komnas perlindungan anak,
2009)

Maraknya kejadian penculikan bayi yang terjadi di Puskesmas dan
Rumah Sakit, merupakan hal yang sangat memprihatinkan dan perlu
diatasi oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi anak
terhadap hak-haknya sesuai UU tersebut di atas. Walaupun pada
tahun 2007, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor
21 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang isinya
antara lain adanya sanksi pidana bagi pelaku, tetapi belum
disosialisasikan secara luas, sehingga sebagian besar tenaga
kesehatan dan masyarakat belum memahaminya.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan berbagai Peraturan Menteri
Kesehatan dan menyusun Pedoman Pelayanan Kesehatan bagi Ibu
dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan jaringannya. Pedoman tersebut
dipergunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan, diantaranya Pedoman Asuhan Persalinan
Normal (APN), Pedoman Asuhan Bayi Baru Lahir, Pedoman Asuhan
Keperawatan bagi Ibu dan Bayi, dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(Buku KIA), yang hanya mengatur standar pelayanan yang bersifat
teknis medis, dan belum sepenuhnya berorientasi pada perlindungan
anak. Untuk mencegah terjadinya kasus penculikan dan perdagangan
bayi baru lahir dan meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan di
Puskesmas dan jaringannya tentang perlindungan anak, maka perlu
disusun suatu Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis
Perlindungan Anak.




                                11
TUJUAN                                TUJUAN
Tujuan Umum:                          Tujuan Khusus:
Meningkatkan pelayanan                1. Meningkatnya pemahaman
kesehatan bayi baru lahir                tenaga kesehatan tentang
berbasis perlindungan anak, di           upaya perlindungan bagi ibu
Puskesmas dan jaringannya.               bersalin dan bayi baru lahir.
                                      2. Terselenggaranya pelayanan
                                         kesehatan yang komprehensif
                                         bagi bayi baru lahir berbasis
                                         perlindungan anak.
                                      3. Meningkatnya upaya
                                         pencegahan terjadinya bayi
                                         tertukar ,penelantaran,
                                         penculikan, dan perdagangan
                                         bayi baru lahir.
                                      4. Tersedianya buku panduan
                                         penyelenggaraan pelayanan
                                         kesehatan bayi baru lahir
                                         berbasis perlindungan anak.




                                 12
SASARAN                               SASARAN
Sasaran langsung:                     Sasaran tidak
                                      langsung:
1. Tenaga kesehatan di
   puskesmas dan jaringannya          1. Pengelola program di Dinas
                                         Kesehatan Propinsi dan Dinas
2. Tenaga lain yang bekerja di
                                         Kesehatan Kabupaten/Kota.
   puskesmas dan jaringannya
                                      2. Lintas sektor terkait, lembaga
                                         swadaya masyarakat, dan
                                         organisasi profesi.
                                      3. Keluarga dan masyarakat.




                                 13
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 23 tahun 2002              9. Kepmenkes RI Nomor 1611/
   tentang Perlindungan Anak              Menkes/SK/XI/2005 tentang
                                          Pedoman penyelenggaraan
2. UU Nomor 23 Tahun 2006                 imunisasi
   tentang Adiministrasi
   Kependudukan                        10. Kepmenkes Nomor 938/
                                           Menkes/SK/VIII/2007 tentang
3. UU Nomor 21 tahun 2007                  Standar Asuhan Kebidanan
   tentang Tindak Pidana
   Perdagangan Orang (TPPO)            11. Surat Edaran Menteri Dalam
                                           Negeri Nomor 410/2032/Sj/
4. UU Nomor 36 tahun 2009                  2005 Tanggal 11 Agustus
   tentang Kesehatan                       2005 tentang Upaya
                                           Peningkatan Perlindungan
5. SK Menkes Nomor 237 tahun               Anak.
   1997 tentang Pemasaran
   Susu Formula                        12. Surat Edaran Dirjen Bina
                                           Kesehatan Masyarakat
6. Keputusan Menteri Kesehatan             Kementerian Kesehatan
   RI Nomor 128/Menkes/SK/II/              No....Tanggal...... tentang
   2004 tentang Kebijakan dasar            ……………………..
   pusat kesehatan masyarakat

7. Kepmenkes Nomor 284/
   Menkes/SK/III/2004 tentang
   Buku Kesehatan Ibu dan Anak
   (KIA)

8. SK Menkes Nomor 450/
   Menkes/SK/IV/2004 tentang
   Pemberian ASI Eksklusif pada
   bayi 0 – 6 bulan




                                  14
PENGERTIAN
1. Anak adalah seseorang yang
   berusia dibawah 18 tahun
   termasuk anak di dalam
   kandungan.

2. Perlindungan anak adalah
   segala kegiatan untuk
   menjamin dan melindungi
   anak dan hak-haknya agar
                                        4. Tenaga kesehatan adalah
   dapat hidup, tumbuh,
                                           setiap orang yang
   berkembang, dan
                                           mengabdikan diri di bidang
   berpartisipasi secara optimal
                                           kesehatan, serta memiliki
   sesuai dengan harkat dan
                                           pengetahuan dan atau
   martabat kemanusiaan, serta
                                           keterampilan melalui
   mendapat perlindungan dari
                                           pendidikan dibidang
   kekerasan dan diskriminasi.
                                           kesehatan yang untuk jenis
                                           tertentu memerlukan
3. Bayi baru lahir (neonatus)              kewenangan untuk
   adalah bayi usia 0 – 28 hari.           melakukan upaya kesehatan.

                                        5. Tenaga lainnya adalah tenaga
                                           diluar kesehatan seperti
                                           petugas administrasi,
                                           kebersihan, dan keamanan
                                           atau satpam.




                                   15
RUANG LINGKUP
Pelayanan kesehatan yang
komprehensif berbasis perlindungan
anak bagi bayi baru lahir dan ibu
bersalin di puskesmas dan
jaringannya.




                16
17
BAB 2
PELAYANAN KESEHATAN
BAYI BARU LAHIR




         18
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan komprehensif bagi
bayi baru lahir dimulai sejak janin dalam kandungan sampai dengan
bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya, maka setiap
tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah
ditetapkan. Standar yang dijadikan acuan antara lain : Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK), Pedoman Asuhan Persalinan Normal
(APN), dan Pelayanan Neonatal Esensial Dasar.

Pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir,
diselenggrakan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut :

A. Selama kehamilan Ibu hamil harus memeriksakan
   kehamilan minimal empat kali di fasilitas pelayanan
   kesehatan, agar pertumbuhan dan perkembangan janin
   dapat terpantau dan bayi lahir selamat dan sehat.

  Tanda-tanda bayi lahir sehat:
  • Berat badan bayi 2500-4000 gram;
  • Umur kehamilan 37 – 40 mg;
  • Bayi segera menangis ,
  • Bergerak aktif, kulit kemerahan,
  • Mengisap ASI dengan baik,
  • Tidak ada cacat bawaan


                                 19
B. TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR

  Tatalaksana bayi baru lahir meliputi:
   1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam:
      • Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah
         lahir, dan diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang
         sama.
      • Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu
         ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus.
      • Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.

  2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari:
     • Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan
        di puskesmas/ pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui
        kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.
     • Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi
        didampingi ibu atau keluarga pada saat diperiksa atau
        diberikan pelayanan kesehatan.

C. JENIS PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

  1. Asuhan bayi baru lahir

     Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman
     Asuhan Persalinan Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi
     layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanakan oleh dokter,
     bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir
     dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau
     rawat gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, bayi
     berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam).

     Asuhan bayi baru lahir meliputi:
     • Pencegahan infeksi (PI)
     • Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
     • Pemotongan dan perawatan tali pusat
     • Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
     • Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama
        6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan
        tubuh bayi.



                                20
•   Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1
       dosis tunggal di paha kiri
   •   Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di
       paha kanan
   •   Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata
       antibiotika dosis tunggal
   •   Pemeriksaan bayi baru lahir
   •   Pemberian ASI eksklusif


Pelaksanaan          Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong,
                     segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu,
Inisiasi             kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk
Menyusu Dini         melaksanakan proses IMD.

(IMD)                Langkah IMD pada persalinan normal (partus
                     spontan):
                     1. Suami atau keluarga dianjurkan
                        mendampingi ibu di kamar bersalin
                     2. Bayi lahir segera dikeringkan kecuali
                        tangannya, tanpa menghilangkan vernix,
                        kemudian tali pusat diikat.
                     3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi,
                        bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan
                        KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu
                        dan mata bayi setinggi puting susu ibu.
                        Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi.
                     4. Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan
                        sentuhan, dan biarkan bayi sendiri
                        mencari puting susu ibu.
                     5. Ibu didukung dan dibantu tenaga
                        kesehatan mengenali perilaku bayi
                        sebelum menyusu.




                              21
6. Biarkan KULIT bayi bersentuhan dengan
                 KULIT ibu minimal selama SATU JAM;
                 bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam,
                 biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1
                 jam
              7. Jika bayi belum mendapatkan puting
                 susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi lebih
                 dekat dengan puting susu ibu, dan
                 biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu
                 selama 30 MENIT atau 1 JAM berikutnya.




“
    Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang,
    diukur, dicap/diberi tanda identitas, diberi
    salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada
    paha kiri. Satu jam kemudian diberikan
    imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha
    kanan.




                       22
Pelaksanaan       Pemberian layanan kesehatan tersebut
                  dilaksanakan pada periode setelah IMD
penimbangan,      sampai 2-3 jam setelah lahir, dan
penyuntikan       dilaksanakan di kamar bersalin oleh dokter,
                  bidan atau perawat.
vitamin K1,
                  •   Semua BBL harus diberi penyuntikan
salep mata dan        vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg
imunisasi             intramuskuler di paha kiri, untuk
                      mencegah perdarahan BBL akibat
Hepatitis B (HB       defisiensi vitamin K yang dapat dialami
0)                    oleh sebagian BBL.
                  •   Salep atau tetes mata diberikan untuk
                      pencegahan infeksi mata (Oxytetrasiklin
                      1%).
                  •   Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di
                      paha kanan setelah penyuntikan Vitamin
                      K1 yang bertujuan untuk mencegah
                      penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke
                      bayi yang dapat menimbulkan kerusakan
                      hati.



Pemeriksaan       Pemeriksaan BBL bertujuan untuk
                  mengetahui sedini mungkin kelainan pada
Bayi Baru Lahir   bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi
                  pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga
                  jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat
                  dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
                  kesehatan selama 24 jam pertama.
                  Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di
                  ruangan yang sama dengan ibunya, oleh
                  dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan
                  dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat
                  mendampingi tenaga kesehatan yang
                  memeriksa.




                            23
Waktu pemeriksaan bayi baru lahir:


 Bayi lahir di fasilitas                 Bayi lahir di rumah
 kesehatan
 Baru lahir sebelum usia 6 jam.      Baru lahir sebelum usia 6 jam.


 Usia 6-48 jam                       Usia 6-48 jam

 Usia 3-7 hari                       Usia 3-7 hari

 Minggu ke 2 pasca lahir             Minggu ke 2 pasca lahir


Langkah langkah pemeriksaan:
• Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak
   menangis).
• Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan
   dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut.
• Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum
   dan sesudah memegang bayi.




                                  24
Pemeriksaan fisis yang                Keadaan normal
dilakukan
Lihat postur, tonus dan aktivitas    • Posisi tungkai dan lengan
                                       fleksi.
                                     • Bayi sehat akan bergerak aktif.

Lihat kulit                              • Wajah, bibir dan selaput lendir,
                                           dada harus berwarna merah
                                           muda, tanpa adanya
                                           kemerahan atau bisul.

Hitung pernapasan dan lihat              • Frekuensi napas normal 40-60
tarikan dinding dada bawah                 kali per menit.
ketika bayi sedang tidak                 • Tidak ada tarikan dinding dada
menangis.                                  bawah yang dalam

Hitung denyut jantung dengan      • Frekwensi denyut jantung
meletakkan stetoskop di dada kiri   normal 120-160 kali per menit.
setinggi apeks kordis.


Lakukan pengukuran suhu ketiak            Suhu normal adalah 36,5 -
dengan termometer                          37,5º C



Lihat dan raba bagian kepala         • Bentuk kepala terkadang
                                       asimetris karena penyesuaian
                                       pada saat proses persalinan,
                                       umumnya hilang dalam 48 jam.
                                     • Ubun-ubun besar rata atau
                                       tidak membonjol, dapat sedikit
                                       membonjol saat bayi
                                       menangis.

Lihat mata                           • Tidak ada kotoran/sekret

Lihat bagian dalam mulut:            • Bibir, gusi, langit-langit utuh
                                       dan tidak ada bagian yang
                                       terbelah.



                                    25
Pemeriksaan fisis yang             Keadaan normal
dilakukan
• Masukkan satu jari yang         • Nilai kekuatan isap bayi. Bayi
  menggunakan sarung tangan         akan mengisap kuat jari
  ke dalam mulut, raba langit-      pemeriksa.
  langit.

Lihat dan raba perut.                 • Perut bayi datar, teraba lemas.

Lihat tali pusat                      • Tidak ada perdarahan,
                                        pembengkakan, nanah, bau
                                        yang tidak enak pada tali
                                        pusat.atau kemerahan sekitar
                                        tali pusat

Lihat punggung dan raba tulang    • Kulit terlihat utuh, tidak
belakang                            terdapat lubang dan benjolan
                                    pada tulang belakang

Pemeriksaan ekstremitas atas      • Tidak terdapat sindaktili,
dan bawah                           polidaktili, siemenline, dan
                                    kelainan kaki (pes equino varus
                                    dan vagus).

Lihat lubang anus

• Hindari memasukkan alat atau • Terlihat lubang anus dan
  jari dalam memeriksa anus      periksa apakah mekonium
                                 sudah keluar.

• Tanyakan pada ibu apakah bayi • Biasanya mekonium keluar
  sudah buang air besar           dalam 24 jam setelah lahir.




                                 26
Pemeriksaan fisis yang               Keadaan normal
dilakukan
Lihat dan raba alat kelamin luar        • Bayi perempuan kadang
• Tanyakan pada ibu apakah                terlihat cairan vagina berwarna
   bayi sudah buang air kecil             putih atau kemerahan.
                                        • Bayi laki-laki terdapat lubang
                                          uretra pada ujung penis.
                                          Teraba testis di skrotum.
                                        • Pastikan bayi sudah buang air
                                          kecil dalam 24 jam setelah
                                          lahir.
                                        • Yakinkan tidak ada kelainan
                                          alat kelamin, misalnya
                                          hipospadia, rudimenter,
                                          kelamin ganda.

Timbang bayi                            • Berat lahir 2,5-4 kg.
• Timbang bayi dengan                   • Dalam minggu pertama, berat
  menggunakan selimut, hasil              bayi mungkin turun dahulu
  penimbangan dikurangi berat             (tidak melebihi 10% dalam
  selimut                                 waktu 3-7 hari) baru kemudian
                                          naik kembali.

Mengukur panjang dan lingkar • Panjang lahir normal 48-52 cm.
kepala bayi                  • Lingkar kepala normal 33-37
                               cm.




                                   27
Rawat Gabung   Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar,
               berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam.
Bayi           Berikan hanya ASI saja tanpa minuman atau
               makanan lain kecuali atas indikasi medis.
               Tidak diberi dot atau kempeng.



Kunjungan      Adalah pelayanan kesehatan kepada
               neonatus sedikitnya 3 kali yaitu:
Neonatal       • Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam
                  sampai dengan 48 jam setelah lahir
               • Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke
                  3 s/d 7 hari
               • Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke
                  8 – 28 hari

               Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/
               bidan/perawat, dapat dilaksanakan di
               puskesmas atau melalui kunjungan rumah.
               Pelayanan yang diberikan mengacu pada
               pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit
               (MTBS) pada algoritma bayi muda
               (Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM)
               termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi
               berupa perawatan mata, perawatan tali
               pusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi
               HB-0 diberikan pada saat kunjungan rumah
               sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak
               diberikan pada saat lahir).




                        28
Pencatatan dan   Hasil pemeriksaan dan tindakan tenaga
                 kesehatan harus dicatat pada:
Pelaporan        1. Buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak)
                    • Pencatatan pada ibu meliputi keadaan
                        saat hamil, bersalin dan nifas.
                    • Pencatatan pada bayi meliputi
                        identitas bayi, keterangan lahir,
                        imunisasi, pemeriksaan neonatus,
                        catatan penyakit, dan masalah
                        perkembangan serta KMS
                 2. Formulir Bayi Baru Lahir
                    • Pencatatan per individu bayi baru
                        lahir, selain partograph
                    • Catatan ini merupakan dokumen
                        tenaga kesehatan
                 3. Formulir pencatatan bayi muda (MTBM)
                    • Pencatatan per individu bayi
                    • Dipergunakan untuk mencatat hasil
                        kunjungan neonatal yang merupakan
                        dokumen tenaga kesehatan
                        puskesmas
                 4. Register kohort bayi
                    • Pencatatan sekelompok bayi di suatu
                        wilayah kerja puskesmas
                    • Catatan ini merupakan dokumen
                        tenaga kesehatan puskesmas




                         29
D. JENIS DAN
   KOMPETENSI SDM

Pelayanan kesehatan asuhan bayi
baru lahir dan kunjungan neonatal        E. FASILITAS
dapat dilaksanakan oleh:
1. Dokter termasuk dokter                Peralatan yang diperlukan dalam
   umum dan dokter spesialis             melaksanakan asuhan bayi baru
   anak                                  lahir harus tersedia dalam satu
2. Bidan                                 ruangan dengan ibu, meliputi:
3. Perawat                               • Tempat (meja) resusitasi bayi,
                                             diletakkan di dekat tempat ibu
Kompetensi yang di butuhkan                  bersalin
meliputi :                               • Infant warmer atau dapat
• Asuhan Persalinan Normal                   digunakan juga lampu pijar 60
• Manajemen Asfiksia BBL                      watt dipasang sedemikian
• Manajemen BBLR                             rupa dengan jarak 60 cm dari
• Manajemen Terpadu Balita                   bayi yang berfungsi untuk
   Sakit                                     penerangan dan memberikan
                                             kehangatan di atas tempat
                                             resusitasi
                                         • Alat resusitasi (balon sungkup)
                                             bayi baru lahir
                                         • Air bersih, sabun dan handuk
                                             bersih dan kering
                                         • Sarung tangan bersih
                                         • Kain bersih dan hangat
                                         • Stetoskop infant dan dewasa
                                         • Stop watch atau jam dengan
                                             jarum detik
                                         • Termometer
                                         • Timbangan bayi
                                         • Pengukur panjang bayi
                                         • Pengukur lingkar kepala




                                    30
• Alat suntik sekali pakai
  (disposible syringe) ukuran 1
  ml/cc
• Senter
• Vitamin K1 (phytomenadione)
  ampul
• Salep mata Oxytetrasiklin 1%
• Vaksin Hepatitis B (HB) 0
• Form pencatatan (Buku KIA,
  Formulir BBL, Formulir register
  kohort bayi)

Peralatan yang diperlukan untuk
pemeriksaan kunjungan neonatal
meliputi:
• Tempat periksa bayi                    • Pengukur panjang bayi
• Lampu yang berfungsi untuk             • Pengukur lingkar kepala
   penerangan dan memberikan             • Alat suntik sekali pakai
   kehangatan.                             (disposable syringe) ukuran 1
• Air bersih, sabun dan handuk             ml/cc
   kering                                • Vitamin K1 (phytomenadione)
• Sarung tangan bersih                     ampul
• Kain bersih                            • Salep mata Oxytetrasiklin 1%
• Stetoskop                              • Vaksin Hepatitis B (HB 0)
• Stop watch atau jam dengan             • Form pencatatan (Buku KIA,
   jarum detik                             Formulir bayi baru lahir,
• Termometer                               formulir MTBM, Partograf,
• Timbangan bayi                           Formulir register kohort bayi)



                                    31
BAB 3
UPAYA PERLINDUNGAN
BAYI DI PUSKESMAS
DAN JARINGANNYA




          32
Perlindungan anak adalah segala upaya yang
dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup,
tumbuh kembang anak secara optimal, terhindar dari
diskriminasi dan kekerasan termasuk penculikan dan
perdagangan bayi. Pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan di puskesmas dan jaringannya
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
upaya perlindungan anak di bidang kesehatan.
Dalam hal pelayanan kesehatan dimaksud tidak
terlepas dari pemenuhan hak - hak anak secara
keseluruhan.

A.Hak-hak Anak
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, dimana orang tua, keluarga, masyarakat,
pemerintah dan negara bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak
anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal,
terjamin kelangsungan hidupnya,dan terlindungi dari diskriminasi dan
kekerasan termasuk perlindungan terhadap terjadinya penculikan dan
perdagangan bayi.

Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan pada proses kematangan intelektual dan
emosional yang berlangsung sejak pertumbuhan janin di dalam
kandungan sampai dengan usia remaja.



                                 33
Tumbuh kembang anak
dipengaruhi oleh 2 faktor utama
yaitu :

• Faktor genetik
  (Heredoconstitutional)
• Faktor lingkungan
  (Environment)

Optimalisasi faktor                    Asuh adalah kebutuhan yang
                                       meliputi:
lingkungan untuk tumbuh
kembang optimal meliputi               • Pangan atau kebutuhan gizi
3 kebutuhan dasar yaitu                  seperti Inisiasi Menyusu Dini
Asuh, Asih dan Asah.                     (IMD), ASI eksklusif, MP-ASI,
                                         pemantauan panjang badan
                                         dan berat badan secara
                                         teratur.
                                       • Perawatan kesehatan dasar
                                         seperti imunisasi sesuai jadwal,
                                         pemberian vitamin K1 dan
                                         vitamin A biru untuk bayi umur
                                         6-11 bulan; vitamin A merah
                                         untuk anak umur 12 – 59
                                         bulan dan ibu nifas 2 kapsul
                                         diminum selama nifas.
                                       • Higiene dan sanitasi.
                                       • Sandang dan papan.
                                       • Kesegaran jasmani.
                                       • Rekreasi dan pemanfaatan
                                         waktu luang.




                                  34
Asih adalah ikatan yang erat,            • Stimulasi, Deteksi, dan
serasi dan selaras antara ibu dan          Intervensi Dini Tumbuh
anaknya diperlukan pada tahun              Kembang Anak.
tahun pertama kehidupan anak             • Pengembangan moral, etika
untuk menjamin mantapnya                   dan agama
tumbuh kembang fisik, mental              • Perawatan, pengasuhan dan
dan psikososial anak.                      pendidikan anak usia dini “
seperti:                                 • Pendidikan dan pelatihan
• Kontak kulit antara Ibu dan
   Bayi                                  Untuk meningkatkan
• Menimang dan membelai bayi             kesehatan dan kualitas hidup
                                         anak diperlukan juga upaya
Asah merupakan proses                    pelayanan kesehatan yang
pembelajaran pada anak. Agar             komprehensif.
anak tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang cerdas ceria           Anak, terutama bayi merupakan
dan berakhlak mulia, maka                kelompok yang rentan terhadap
periode balita menjadi periode           masalah kesehatan, dan tindak
yang menentukan sebagai masa             kekerasan yang meliputi
keemasan (golden period),                perlakuan salah (abuse),
jendela kesempatan (window of            eksploitasi, penculikan, dan
opportunity), dan masa krisis            perdagangan bayi. Upaya
(critical period) yang tidak             pelayanan kesehatan yang
mungkin terulang. Oleh karena itu        diselenggarakan selama ini lebih
pengembangan anak usia dini              menekankan pada upaya
melalui perawatan, pengasuhan            pelayanan kesehatan semata,
dan pendidikan anak usia dini            belum berorientasi pada upaya
harus memperhatikan hal hal              perlindungan secara menyeluruh.
sebagai berikut:




                                    35
B. Bentuk-bentuk kekerasan dan tindak
   pidana
   Kekerasan terhadap bayi meliputi semua bentuk tindakan/
   perlakuan menyakitkan secara fisik maupun emosional,
   penyalahgunaan seksual, penculikan, bayi tertukar, tindak pidana
   perdagangan orang, penelantaran, termasuk ekploitasi seksual
   yang mengakibatkan cidera/kerugian nyata terhadap kesehatan,
   kelangsungan hidup, tumbuh kembang atau martabat.

   Penelantaran bayi adalah kegagalan dalam menyediakan segala
   sesuatu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, seperti:
   kesehatan, pendidikan, perkembangan emosional, nutrisi, rumah
   atau tempat bernaung, serta keadaan hidup yang aman dan
   layak. Sebagai contoh penelataran bayi adalah : Ibu tidak
   melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan , bayi tidak
   diberikan IMD dan ASI eksklusif selama enam bulan pertama,
   tidak memberikan immunisasi, tidak memberi nama dan tidak
   membuatkan akte kelahiran, tidak memantau tumbuh kembang
   bayi, dan tidak memberikan pelayanan kesehatan yang
   dibutuhkan.


   Kekerasan dapat menyebabkan
   gangguan baik secara fisik, mental
   emosional bahkan dapat
   mengakibatkan kematian. Anak yang
   mengalami kekerasan selanjutnya
   dapat berpotensi menjadi pelaku
   kekerasan di kemudian hari (abused
   become abuser).




                               36
Tindak Pidana Perdagangan Orang yang bisa
            terjadi pada masa bayi adalah salah satu atau
            segala tindakan yang terkait dengan perekrutan,
            penampungan, pengiriman, pemindahan atau
            penerimaan seseorang dengan ancaman
            kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan,
            penyekapan, pemalsuan, penyalahgunaan
            kekuasaan atau posisi rentan,penjeratan uang
            atau memberikan bayaran atau manfaat
            sehingga memperoleh persetujuan dari orang
            yang memegang kendali atas orang lain tersebut,
            baik yang dilakukan dalam negara maupun antar
            negara untuk tujuan eksploitasi atau
            mengakibatkan orang tereksploitasi.
            Oleh karena itu tenaga kesehatan dituntut untuk
            memahami aspek mediko legal terkait dengan




“
            tindak kekerasan pada bayi/anak termasuk
            tindak pidana perdagangan orang (lihat lampiran).


Pelayanan kesehatan anak termasuk
bayi korban kekerasan dilakukan
melalui upaya pengembangan
“Puskesmas Mampu Tatalaksana Kasus
KtP/A”. Dewasa ini pelayanan yang lebih
banyak dikenal adalah tatalaksana
kekerasan fisik, emosional dan seksual,
belum menyentuh pada isu pemenuhan
hak-hak anak secara menyeluruh.




                        37
C. Prosedur pelayanan yang berorientasi pada
   perlindungan bayi
   Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang berorientasi
   perlindungan anak ini, harus memenuhi prinsip-prinsip
   perlindungan anak yang meliputi :

   1. Pelayanan yang tidak membeda-bedakan (non diskriminasi),
      terhindar dari segala bentuk diskriminasi dan tindak
      kekerasan

   2. Pelayanan yang menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh
      kembang

   3. Pelayanan yang terbaik untuk kepentingan bayi/anak


   Pelayanan ini diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan
   yang tersedia dan memberi surat keterangan lahir untuk
   mendukung agar bayi memperoleh akte kelahiran dalam waktu
   secepatnya, serta menjamin agar bayi tidak tertukar, kekerasan,
   penelantaran, penculikan dan perdagangan.




                               38
Alur pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
   adalah sebagai berikut :




         {
                                Ibu hamil



                                Pendaftaran



                                Ruang

    KIE
Perlindungan
                                Ruang Bersalin               Rujukan


                                Ruang Rawat
                                Gabung




                                Pulang



   KIE Perlindungan Anak merupakan serangkaian kegiatan komunikasi
   informasi dan edukasi tentang upaya perlindungan bayi/anak yang
   diberikan secara langsung oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan
   jaringannya maupun secara tidak langsung melalui media seperti
   poster, leaflet di loket pendaftaran, ruang periksa, ruang bersalin, dan
   ruang rawat gabung.




                                      39
Pendaftaran Dilakukan Pencatatan Identitas meliputi :
              a. Identitas ibu (KTP/SIM/dokumen lainnya) pada
                 saat masuk, dicatat pada buku register sesuai
                 buku KIA
              b. Identitas pengantar/pendamping (KTP/SIM/
                 dokumen lainnya)
              c. Identitas tenaga kesehatan yang menerima
              d. Identitas pemeriksa dan atau penolong
                 persalinan

Ruang         a. Tenaga kesehatan yang bertugas,
Periksa          memperkenalan diri
              b. Ibu didampingi oleh suami/anggota keluarga
              c. Ibu menyerahkan buku KIA kepada petugas
                 kesehatan
              d. Menandatangani informed consent termasuk
                 IMD
              e. Pemeriksaan sesuai Standar Pelayanan
                 Kebidanan (SPK) dan Asuhan Persalinan
                 Normal (APN)
              f. Berikan rujukan bila diperlukan
              g. Pencatatan hasil pemeriksaan di buku KIA dan
                 Kartu Ibu

Ruang         a. Tenaga kesehatan yang bertugas harus
Bersalin         memperkenalkan diri
              b. Ibu didampingi oleh suami/anggota keluarga
              c. Pertolongan persalinan sesuai APN
              d. Pemasangan gelang identitas bayi (berikan
                 warna berbeda untuk bayi laki-laki dan
                 perempuan)
              e. Pelaksanaan IMD/ Kontak Kulit (skin to skin
                 contact)
              f. Asuhan bayi baru lahir sesuai dengan
                 Pedoman Pelayanan Kesehatan Neonatal
                 Esensial
              g. Rujukan bila diperlukan




                            40
h. Pencatatan persalinan di Partograf, Kartu Ibu
              dan buku KIA
           i. Beri catatan khusus untuk bayi dengan tanda
              lahir atau kelainan fisik yang ditemukan




Segera setelah lahir, semua bayi harus
distabilkan dahulu. Yang dimaksud dengan bayi
stabil apabila nadi baik, temperatur tidak
hipotermi, pernafasan teratur dan bayi aktif.
Pemeriksaan fisik bayi dilakukan setelah bayi
stabil. Pemeriksaan harus dilakukan di bawah
lampu pemancar panas (radiant warmer) dalam
keadaan bayi telanjang bulat.




                         41
D.Keamanan                           D.Keamanan
Untuk menjaga keamanan baik          Untuk menjaga keamanan baik
bagi petugas maupun pasien           bagi petugas maupun pasien
maka beberapa hal yang perlu         maka beberapa hal yang perlu
dilaksanakan oleh Puskesmas          dilaksanakan oleh Puskesmas
adalah :                             adalah :

1. Petugas :                           2. Tindakan Medis :
   • Setiap petugas                       • Setiap tindakan medis
     menggunakan seragam dan                 harus dilaksanakan
     tanda pengenal sesuai                   sesuai prosedur tetap
     dengan peraturan masing-                (lege artis) di ruang
     masing daerah.                          perawatan dengan
                                             persetujuan keluarga,
  • Petugas harus
                                             menggunakan lembar
    memperkenalkan diri
                                             persetujuan tindakan
    kepada pasien, dengan
                                             (Informed consent).
    menyebutkan nama,
    menunjukkan tanda                    • Setiap tindakan rujukan
    pengenal yang dilengkapi               mengikuti sistem rujukan
    dengan foto dan jabatan                yang berlaku, ibu dan
    yang bersangkutan di                   atau bayi harus
    Puskesmas.                             didampingi oleh suami/
                                           anggota keluarga dan
  • Petugas mempunyai daftar               petugas kesehatan yang
    pasien dan pendamping                  ditunjuk oleh Kepala
    pasien                                 Puskesmas dengan
  • Optimalisasi petugas                   membawa surat rujukan
    keamanan/satpam                        resmi
                                       3. Ruang Perawatan :
                                          • Ruang rawat inap harus
                                            terpisah dengan ruang
                                            rawat jalan
                                          • Setiap petugas di ruang
                                            rawat inap harus
                                            bertanggung jawab
                                            menjaga keamanan dan
                                            kenyamanan pasien.



                                42
4. Pengunjung :
    • Pengunjung harus
      mendapatkan ijin dari
      petugas jaga
    • Pengunjung harus
      menyebutkan identitas
      pasien (nama ibu, suami,
      alamat)
    • Jumlah pengunjung
      maksimum 3 (tiga) orang
      dan masing-masing
      meninggalkan kartu
      identitas kepada
      petugas jaga
    • Waktu berkunjung
      sesuai jadwal jam besuk




                                 43
Ruang Rawat
Gabung :

a. Tenaga kesehatan yang
   bertugas, memperkenalan diri
b. Ibu didampingi oleh suami/
   anggota keluarga                     e. KIE tentang :
c. Bayi ditempatkan1 (satu)                • Kewaspadaan terhadap
   ruangan yang mudah                        Penculikan dan
   dijangkau oleh ibu (rooming -             Perdagangan Bayi kepada
   in)                                       ibu dan pendamping
d. Bayi dengan berat lahir ≤               • Hasil pemeriksaan Ibu dan
   1800 gram dan dalam kondisi               Bayi
   stabil, dapat dilakukan
                                           • Tanda-tanda bahaya pada
   perawatan metode kangguru
                                             Bayi Baru Lahir dan
   (PMK)
                                             Komplikasi pada Ibu Nifas
                                             dengan menggunakan
                                             buku KIA
                                           • Pemberian ASI secara
                                             Ekslusif, tidak memberi dot
                                             kepada bayi dan cara
                                             menyusui yang baik dan
                                             benar
                                           • Jadwal kunjungan ulang
                                             dan jenis pelayanan yang
                                             akan diberikan sesuai buku
                                             KIA
                                           • Bila fasilitas
                                             memungkinkan, dianjurkan
                                             untuk melakukan
                                             pemeriksaan skrining bayi
                                             baru lahir (hipotiroid
                                             kongenital)




                                   44
f. Pemeriksaan dan Asuhan
   Kebidanan sesuai Standar
   Pelayanan Kebidanan (SPK)
   Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir
g. Lakukan rujukan bila
   diperlukan
h. Pencatatan hasil pemeriksaan
   di Kartu Ibu, buku KIA dan
   Rekam Medis Bayi




                                   45
Pemulangan Bayi:

a. Bayi dipulangkan dalam keadaan sehat
b. Harus ada bukti dokumen serah terima bayi kepada pihak keluarga
c. Jadwalkan kunjungan neonatus (KN-2) pada umur 3-7 hari dan
   KN-3 pada umur 8-28 hari
d. KIE tentang asuhan perawatan bayi di rumah termasuk tanda-tanda
   bahaya pada bayi baru lahir (memanfaatkan buku KIA)


Catatan:
apabila ditemukan kasus penculikan pada bayi baru lahir,
maka harus dicatat dalam format pencatatan/pelaporan
yang terdapat pada buku pedoman pengambangan
puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan petugas
harus melapor kepada pihak kepolisian.

Setiap tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir
harus dilakukan atas persetujuan orang tua/keluarga
dengan menggunakan informed consernt (lampiran 6a).
Apabila diduga adanya tindak kekerasan maka
menggunakan format informed consernt sesuai buku
pedoman pengembangan puskesmas mampu
tatalaksana kasus KtP/A (lampiran 6b).




                                     46
47
BAB 4
PENUTUP




          48
Buku Panduan Pelayanan Kesehatan berbasis perlindungan
anak ini merupakan pelengkap dari buku buku panduan dan
standar pelayanan bayi yang sudah ada sebelumnya.

Diharapkan tenaga kesehatan dapat memanfaatkan secara
optimal panduan pelayanan bayi baru lahir berbasis
perlindungan anak di puskesmas dan jaringannya dengan
memperhatikan aspek-aspek kesehatan anak, perlindungan
anak dan aspek medikolegal yang diperlukan.

Semoga buku ini dapat mendukung pelaksanaan
perlindungan anak dibidang kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir.




                           49
KEPUSTAKAAN
1.  (ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006)
2.  (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India :
    2007, (Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN
    2007 and ABM protocol #5 2003)
3.  (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003)
4.  Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
5.  Undang-Undang N0 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
6.  Undang-Undang No 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana
    perdagangan Orang
7.  Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan
8.  Standar Pelayanan Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI tahun
    2010
9.  Pedoman Asuhan Persalinan Normal, Kementerian Kesehatan RI
    tahun 2009
10. Pedoman Pelayanan Neonatal Essensial Dasar, Kementerian
    Kesehatan RI tahun 2010
11. Pedoman Asuhan Keperawatan,Kementerian Kesehatan RI
    tahun ?
12. Standar Pelayanan Medis?



LAMPIRAN
1.   Pencatatan Buku KIA
2.   Pencatatan Imunisasi
3.   Formulir Bayi Baru Lahir
4.   Formulir MTBM
5.   Register Kohort Bayi
6.   Informed Consernt (lampiran 6a dan 6b)
7.   Lampiran pasal-pasal yang terkait Undang-Undang nomor 21
     tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan




                              50
LAMPIRAN 1

HALAMAN PENCATATAN BUKU KIA




                              !




                         51
LAMPIRAN 2




             52
Lima Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi dibawah usia satu
tahun:

                    JADWAL IMUNISASI

        UMUR BAYI               JENIS IMUNISASI
         0-7 hari               Hepatitis B (HB) 0

          1 bulan                  BCG, Polio 1

          2 bulan              DPT – HB 1, Polio 2

          3 bulan              DPT – HB 2, Polio 3

          4 bulan              DPT – HB 3, Polio 4

          9 bulan                    Campak




                              53
LAMPIRAN 3
                                   FORMULIR BAYI BARU LAHIR

Pemeriksa (Nama dan Tanda tangan): __________________________________________

Nama bayi: _________________________________________________Jenis kelamin: L/P

Nama orang tua: ___________________________________________________________

Alamat:___________________________________________________________________

Tanggal & jam lahir : ______________________Lahir pada umur kehamilan: _______bulan


            PEMERIKSAAN                       Tanggal ……..     Tanggal ……..
                                              Jam ……..         Jam ……..
                                                       Hasil            Hasil

    1.    Postur, tonus dan
          aktivitas
    2.    Kulit bayi

    3.    Pernapasan ketika bayi
          sedang tidak menangis
    4.    Detak jantung

    5.    Suhu ketiak

    6.    Kepala

    7.    Mata

    8.    Mulut (lidah, selaput
          lendir)
    9.    Perut dan tali pusat

    10. Punggung tulang
        belakang
    11. Lubang anus

    12. Alat kelamin *)

    13. Berat badan

    14. Panjang badan

    15. Lingkar kepala
*) Tidak boleh melakukan sunat/khitan pada bayi baru lahir

•        Tanda lahir : .........................




                                                        54
ASUHAN/KONSELING              Waktu       (tanggal, jam)   Keterangan
                               dilakukan asuhan

 1.   Inisiasi menyusu dini

 2.   Salep mata antibiotika
      profilaksis

 3.   Suntikan vitamin K1

 4.   Imunisasi Hepatitis B
      (HB 0)

 5.   Rawat gabung dengan
      ibu

 6.   Memandikan bayi **)

 7.   Konseling menyusui

 8.   Tanda-tanda bahaya
      pada bayi yang perlu
      dirujuk

 9.   Menjelaskan pada ibu
      tentang perawatan bayi
      di rumah

 10. Melengkapi catatan
     medis

 Waktu pemeriksaan             Tanggal …………..
 kembali/ Kunjungan
 Neonatal
**) Berikan tanda pengenal pada bayi (bedakan warna menurut jenis kelamin)




                                          55
LAMPIRAN 4

       FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR < 2 BULAN


Tanggal kunjungan : _______________
Nama bayi : ______________________ L/P          Nama orang tua : ___________________
Alamat : _________________________________________________________________
Umur : ____ Berat badan : ____ gram, Panjang badan: ____cm Suhu badan : ____ oC
Tanyakan: Bayi ibu sakit apa?________________________________________________
Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____


 PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan)         KLASIFIKASI    TINDAKAN /
                                                                           PENGO-
                                                                           BATAN

 MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT
 BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI
  • Bayi tidak mau minum atau memuntahkan
    semuanya.
  • Ada riwayat kejang.
  • Bayi bergerak hanya jika dirangsang.
  • Hitung napas dalam 1 menit ____ kali / menit.
    - Ulangi jika ≥ 60 kali / menit, hitung napas kedua
      ____ kali/ menit. Napas cepat.
    - Napas lambat ( ≤ 30 kali / menit ).
  • Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat.
  • Bayi merintih.
  • Suhu tubuh ≥ 37,5 ° C
  • Suhu tubuh < 35,5 ° C
  • Mata bernanah : apakah sedikit atau banyak ?
  • Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut.
  • Pusar kemerahan atau bernanah.
  • Ada pustul di kulit.

 APAKAH BAYI DIARE ?          Ya ____ Tidak ____
  • Sudah diare selama ____ hari
  • Keadaan umum bayi :
   - Letargis atau tidak sadar.
   - Gelisah / rewel.
  • Mata cekung.
  • Cubitan kulit perut kembalinya :
   - Sangat lambat ( > 2 detik )
   - Lambat.




                                           56
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan)          KLASIFIKASI   TINDAKAN /
                                                                          PENGO-
                                                                          BATAN

MEMERIKSA IKTERUS.
 • Bayi kuning, timbul pada hari pertama setelah lahir
   ( < 24 jam )
 • Kuning ditemukan pada umur ≥ 24 jam sampai < 14
   hari.
 • Kuning ditemukan pada umur 14 hari atau lebih.
 • Kuning sampai lutut atau siku.
 • Tinja berwarna pucat


MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN
RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI.

• Berat badan menurut umur :
   - Berat badan menurut umur di
      bawah garis merah (BGM)             ____
   - Berat badan menurut umur
      pada pita kuning KMS.               ____
   - Tidak ada masalah berat badan
      rendah.                             ____

• Ibu mengalami kesulitan dalam           Ya      Tidak
  pemberian ASI ?                         ____    ____

• Apakah bayi diberi ASI ?                Ya      Tidak
                                          ____    ____

  Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ?     ____    kali.

• Apakah bayi diberi minuman selain       Ya      Tidak
  ASI ?                                   ____    ____

   - Jika ya, berapa kali dalam 24        ____    kali.
     jam ?
   - Alat apa yang digunakan ?

• Ada luka atau bercak putih (thrush) di mulut.
• Ada celah bibir / langit-langit

JIKA BAYI : ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8
kali dalam 24 jam, diberi makanan/ minuman lain selain
ASI, atau berat badan rendah menurut umur dan tidak
ada indikasi di rujuk ke Rumah Sakit.




                                           57
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan)           KLASIFIKASI   TINDAKAN /
                                                                           PENGO-
                                                                           BATAN

LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA
MENETEKI :
• Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ?
    - Jika TIDAK, minta ibu meneteki bayinya.
    - Jika YA, minta ibu untuk menunggu dan
                 memberitahu saudara jika bayi
         sudah mau menetek lagi.
Amati pemberian ASI dengan seksama.
Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi
menetek.

• Lihat apakah bayi menetek dengan baik.
   • Lihat apakah posisi bayi benar.
     Seluruh badan bayi tersangga dengan baik –
     kepala dan tubuh bayi lurus – badan bayi
     menghadap ke dada ibunya – badan bayi dekat
     ke ibunya.
      Posisi tidak benar – posisi benar

   • Lihat apakah perlekatan benar.
     Dagu bayi menempel payudara ibu – mulut bayi
     terbuka lebar – bibir bawah membuka keluar –
     areola bagian atas tampak lebih banyak.
       Tidak melekat sama sekali – tidak melekat
       dengan baik – melekat dengan baik

   • Lihat dan dengar apakah bayi mengisap dalam dan
     efektif :
     Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat –
     hanya terdengar suara menelan.
     Tidak mengisap sama sekali – tidak mengisap
     dengan efektif – mengisap efektif

MEMERIKSA STATUS PENYUNTIKAN VITAMIN K1                                  Vit K1
                                                                         diberikan
                                                                         hari ini

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (lingkari imunisasi                           Imunisasi
yang dibutuhkan hari ini)                                                yang
                                                                         diberikan
Hepatitis B 0 ___     Hepatitis B 1 ___      BCG ___                     hari ini
Polio 1 ___

Nasihati ibu kapan harus kembali segera.   Kembali kunjungan ulang : ________ hari

MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU




                                           58
Lampiran 5




             59
Lampiran 6a


                   SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ................................................................. (L/P)
Umur/Tgl Lahir : .....................................................
Alamat : .................................................................
Telp : ......................................................................


Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/
*keluarga/*wali dari :


Nama : ................................................................. (L/P)
Umur/Tgl Lahir : .....................................................


Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis
berupa…………………………………………………………………………….


Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan
dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan
kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.


                                                                                .........…………………., 20……


Dokter/Pelaksana,                                                               Yang membuat pernyataan,
           Ttd                                                                              ttd




(……………………)                                                                          (……………………)


*Coret yang tidak perlu




                                                              60
Lampiran 6b


                          KOP PUSKESMAS/RUMAH SAKIT

                             PERSETUJUAN PEMERIKSAAN
                                 (Informed consent)
 Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa para petugas
 telah menjelaskan kepada saya tentang tujuan, manfaat dan tata cara pemeriksaan, dan
 saya telah memahami sepenuhnya.


 Selanjutnya saya menyetujui dilakukannya pemeriksaan tersebut terhadap saya/terhadap
 anak/anak perwalian/........................ saya untuk mencari adanya bukti-bukti kekerasan. *




 Tandatangan saya/orangtua/wali

 Jika diperlukan, untuk kepentingan peradilan, laporan hasil pemeriksaan dan bukti-bukti
 yang ditemukan akan diserahkan kepada pihak kepolisian atas permintaan resmi penyidik
 sebagai bagian dari pemeriksaan dalam bentuk visum et repertum.                     Saya menyadari
 sepenuhnya tentang hal ini dan saya menyetujui dibuatnya visum et repertum tersebut.




 Tandatangan saya/orangtua/wali                                 Tanda Tangan Saksi

 Nama       : _____________________                             Nama   : _____________________

 No. KTP : _____________________                                No. KTP : _____________________

 Dengan ini saya juga bersedia dilakukan pengambilan gambar/foto terhadap saya/anak/
 anak perwalian/.................................. saya.




 Tandatangan saya/orangtua/wali

*Coret yang tidak perlu




                                                           61
Lampiran 7

Beberapa pasal pada UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU
No 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidanan Perdagangan Orang (TPPO) yang perlu
diketahui oleh tenaga kesehatan adalah:

I.   UNDANG-UNDANG RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN
     ANAK

     Pasal 1 :
     1) ”Anak” adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak
         yang masih dalam kandungan.
     2) ”Perlindungan Anak” adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
         melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang,
         dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
         kemanusiaan,    serta   mendapat     perlindungan    dari   kekerasan   dan
         diskriminasi.
     Pasal 2 :
     Penyelenggaraan Perlindungan Anak berasaskan Pancasila dan berlandaskan
     UUD 45 serta prinsip dasar KHA yaitu : non diskriminasi; kepentingan terbaik
     untuk anak;hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan; dan
     penghargaan terhadap pendapat anak.
     Pasal 4 :
     Setiap   anak   berhak   untuk   dapat   hidup,   tumbuh,   berkembang,     dan
     berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
     serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
     Pasal 9 :
     Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
     sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan soaisal.
     Pasal 20 :
     Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan
     bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.
     Pasal 22 :
     Negara dan pemerintah, berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan
     dukungan fasilitas dan prafasilitas dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
     Pasal 44 :
     Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya
     kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak memperoleh




                                         62
derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan; yang didukung oleh
peran serta masyarakat; dan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif; dengan memberikan pelayanan cuma-cuma bagi bagi keluarga
yang tidak mampu.
Pasal 83
Setiap orang yang memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri
sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima
belas tahun dan paling singkat tiga tahun dan denda paling banyak tiga ratus
juta rupiah dan paling sedikit enam puluh juta rupiah.


II. UNDANG-UNDANG RI NO.21 TAHUN 2007 TENTANG
    PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO)

BAB I : KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Perdagangan        Orang   adalah    tindakan    perekrutan,     pengangkatan,
   penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang
   dengan     ancaman     kekerasan,        penggunaan    kekerasan,   penculikan,
   penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau
   posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat,
   sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali
   atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun
   antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang
   tereksploitasi.
2. Tindak    Pidana    Perdagangan      Orang    adalah    setiap   tindakan   atau
   serangkaian tindakan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang
   ditentukan dalam Undang-undang ini.
3. Eksploitasi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang
   meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa,
   perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan,
   pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, atau secara melawan hukum
   memindahkan atau mentransplantasi organ dan/atau jaringan tubuh atau
   memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk
   mendapatkan keuntungan baik materiil maupun immateriil.
4. Eksploitasi Seksual adalah segala bentuk pemanfaatan organ tubuh
   seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk mendapatkan keuntungan,




                                       63
termasuk tetapi tidak terbatas pada semua kegiatan pelacuran dan
          pencabulan.
    5. Perekrutan adalah tindakan yang meliputi mengajak, mengumpulkan,
          membawa atau memisahkan seseorang dari keluarga atau komunitasnya.
    6. Pengiriman       adalah   tindakan     memberangkatan   atau     melabuhkan
          seseorang dari satu tempat ke tempat lain.


Bab II : TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
Pasal 2
(1) Setiap orang yang melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan,
    pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman
    kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan,
    penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang
    atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari
    orang yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi
    orang tersebut di wilayah negara Republik Indonesia, dipidana dengan pidana
    penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan
    pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah)
    dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
(2) Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang
    tereksploitasi, maka perlu dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana
    dimaksud pada ayat (1).
Pasal 5
Setiap orang yang melakukan pengangkatan anak dengan menjanjikan sesuatu
atau memeberikan sesuatu dengan maksud untuk dieksploitasi dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Pasal 9
Setiap orang yang berusaha menggerakkan orang lain supaya melakukan tindak
pidana perdagangan orang, dan tindak pidana itu tidak terjadi dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 240.000.000,00 (dua ratus empat puluh juta rupiah).




                                         64
Pasal 10
Setiap orang yang membantu atau melakukan percobaan untuk melakukan tindak
pidana perdagangan orang, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5 dan pasal 6.
Pasal 11
Setiap orang yang merencanakan atau melakukan permufakatan jahat untuk
melakukan tindak pidana perdagangan orang, dipidana dengan pidana yang sama
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5 dan pasal 6.




                                       65
DAFTAR RUJUKAN

a. Pencatatan persalinan di Partograf, Kartu Ibu dan buku KIA

   Semua bayi harus diperiksa segera setelah lahir, untuk mengetahui ada
   tidaknya luka pada waktu dilahirkan atau kelainan-kelainan bawaan.
   Kecuali apabila keadaan bayi jelek dan memerlukan pengobatan segera,
   pemeriksaan ini dapat dilakukan sesudah bayi dibersihkan. Pemeriksaan
   harus dilakukan dalam ruangan yang hangat dan terang dengan bayi
   telanjang bulat.

  Lakukanlah pemeriksaan secara teratur mengikuti pola yang diuraikan
  dalam Tabel di bawah ini.
  • Apabila pemeriksaan menunjukkan bayi dalam keadaan normal/wajar
     seluruhnya, informasikan dan tentramkan ibu, dan segera lakukan IMD/
     Kontak Kulit selama 1 jam yang didampingi oleh suami/anggota
     keluarga
  • Apabila ditemukan kelainan, informasikan dan tenangkanlah ibu bahwa
     akan diupayakan jalan keluar yang memungkinkan.


     (pindah ke BAB II)




                                    66

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatalKb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatalpjj_kemenkes
 
Askeb komunitas 1
Askeb komunitas 1Askeb komunitas 1
Askeb komunitas 1ayu_nindia
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
 
Tugas pkm 1
Tugas pkm 1Tugas pkm 1
Tugas pkm 1mcjhoe
 
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes SurakartaPelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakartashashamarta
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
 
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifasKb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifaspjj_kemenkes
 
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)pjj_kemenkes
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...pjj_kemenkes
 

Mais procurados (20)

Mediakom 42
Mediakom 42Mediakom 42
Mediakom 42
 
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatalKb 1 peningkatan pelayanan antenatal
Kb 1 peningkatan pelayanan antenatal
 
Mediakom 44
Mediakom 44Mediakom 44
Mediakom 44
 
Makalah kb
Makalah kbMakalah kb
Makalah kb
 
Sejarah kebidanan 2
Sejarah kebidanan 2Sejarah kebidanan 2
Sejarah kebidanan 2
 
Sri rahayu
Sri rahayuSri rahayu
Sri rahayu
 
Askeb komunitas 1
Askeb komunitas 1Askeb komunitas 1
Askeb komunitas 1
 
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 
Buku saku kespro
Buku saku kesproBuku saku kespro
Buku saku kespro
 
Mediakom 41
Mediakom 41Mediakom 41
Mediakom 41
 
Kia
KiaKia
Kia
 
Tugas pkm 1
Tugas pkm 1Tugas pkm 1
Tugas pkm 1
 
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes SurakartaPelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
Pelayanan Kontrasepsi dan KB di Masyarakat Poltekkes Surakarta
 
Mediakom 43
Mediakom 43Mediakom 43
Mediakom 43
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
 
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifasKb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
Kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas
 
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
 
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
Modul 2 kb 4 peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak bal...
 
Ono paramata AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Ono paramata AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Ono paramata AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Ono paramata AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

Destaque

Rekomendasi dokumen akreditasi pokja iv
Rekomendasi dokumen akreditasi pokja ivRekomendasi dokumen akreditasi pokja iv
Rekomendasi dokumen akreditasi pokja ivDedek Aldo
 
KB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan Komplikasi
KB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan KomplikasiKB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan Komplikasi
KB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan KomplikasiUwes Chaeruman
 
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru LahirPenatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahirmsholehkosim
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medikpjj_kemenkes
 
Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10
Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10
Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10TechSoup
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infuspjj_kemenkes
 
Form pendaftaran-s2- upi
Form pendaftaran-s2- upiForm pendaftaran-s2- upi
Form pendaftaran-s2- upiRika Sya'adah
 
Formulir deteksi dini hais 2013
Formulir deteksi dini hais 2013Formulir deteksi dini hais 2013
Formulir deteksi dini hais 2013Hadjiman Wh
 
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)Tatu Inderawan
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAILena Setianingsih
 

Destaque (20)

Contoh informed choise
Contoh informed choiseContoh informed choise
Contoh informed choise
 
Penilaian standar rumah sakit (11)
Penilaian standar rumah sakit (11)Penilaian standar rumah sakit (11)
Penilaian standar rumah sakit (11)
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
LP anamnesa ibu bersalin
LP anamnesa ibu bersalinLP anamnesa ibu bersalin
LP anamnesa ibu bersalin
 
Rekomendasi dokumen akreditasi pokja iv
Rekomendasi dokumen akreditasi pokja ivRekomendasi dokumen akreditasi pokja iv
Rekomendasi dokumen akreditasi pokja iv
 
KB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan Komplikasi
KB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan KomplikasiKB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan Komplikasi
KB 2 - Dokumentasi Asuhan pada Ibu Nifas dengan Komplikasi
 
Instrumen penelitian kusnaenih
Instrumen penelitian kusnaenihInstrumen penelitian kusnaenih
Instrumen penelitian kusnaenih
 
Lembar konsultasi
Lembar konsultasiLembar konsultasi
Lembar konsultasi
 
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru LahirPenatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
Penatalaksaan Terkini Syok Pada Bayi Baru Lahir
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
 
Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10
Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10
Webinar - Windows Server 2016 for Nonprofits and Libraries - 2017-01-10
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infus
 
Form pendaftaran-s2- upi
Form pendaftaran-s2- upiForm pendaftaran-s2- upi
Form pendaftaran-s2- upi
 
Format pengkajian keperawatan maternitas
Format pengkajian keperawatan maternitasFormat pengkajian keperawatan maternitas
Format pengkajian keperawatan maternitas
 
Formulir deteksi dini hais 2013
Formulir deteksi dini hais 2013Formulir deteksi dini hais 2013
Formulir deteksi dini hais 2013
 
Rekam medis rajal
Rekam medis rajalRekam medis rajal
Rekam medis rajal
 
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
 
194493399 tugas-kti
194493399 tugas-kti194493399 tugas-kti
194493399 tugas-kti
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
 

Semelhante a Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak

Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDian631634
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxDian631634
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMDaoes Mbol
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew Hidayat
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
 
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdfKesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdfNorma Gladme Rambe
 
Kesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdfKesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdfDrScatter
 
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptxKesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptxrahmansetiawan9
 
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptxKesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptxYusardiRPradana
 
KESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.pptKESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.pptOrionArdi
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKNursariAbdulSyukur
 

Semelhante a Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak (20)

Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
 
KAK KESGA.docx
KAK KESGA.docxKAK KESGA.docx
KAK KESGA.docx
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
 
Pedoman ppia 2012 final
Pedoman ppia 2012 finalPedoman ppia 2012 final
Pedoman ppia 2012 final
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdfKesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
 
Kesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdfKesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdf
 
LBM 2 .pptx
LBM 2 .pptxLBM 2 .pptx
LBM 2 .pptx
 
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptxKesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptx
 
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptxKesehatan Bayi Dan Balita.pptx
Kesehatan Bayi Dan Balita.pptx
 
KESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.pptKESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.ppt
 
KESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.pptKESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.ppt
 
KESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.pptKESEHATAN_ANAK.ppt
KESEHATAN_ANAK.ppt
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
 
Ekspos pkpr 2014
Ekspos pkpr 2014Ekspos pkpr 2014
Ekspos pkpr 2014
 
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPKTIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
TIM PENDAMPINGAN KELUARGA BAGI BIDAN TPK
 

Mais de REISA Class

Antibiotika resistensi
Antibiotika resistensiAntibiotika resistensi
Antibiotika resistensiREISA Class
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafREISA Class
 
jenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksijenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksiREISA Class
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh) REISA Class
 
pengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanpengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanREISA Class
 
Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011REISA Class
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendekREISA Class
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDREISA Class
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia diniREISA Class
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanREISA Class
 
penyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakpenyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakREISA Class
 
mengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakmengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakREISA Class
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normalREISA Class
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakREISA Class
 

Mais de REISA Class (20)

Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
sindrom down
sindrom downsindrom down
sindrom down
 
Antibiotika resistensi
Antibiotika resistensiAntibiotika resistensi
Antibiotika resistensi
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
jenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksijenis kulit dan produksi
jenis kulit dan produksi
 
lipid
lipidlipid
lipid
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh)
 
pengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraanpengantar kkewarganegaraan
pengantar kkewarganegaraan
 
Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011Anatomy and embryology of the eye 2011
Anatomy and embryology of the eye 2011
 
Cacing
CacingCacing
Cacing
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendek
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
karakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dinikarakteristik anak usia dini
karakteristik anak usia dini
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuanperbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
perbandingan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
penyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anakpenyimpanan pada pertumbuhan anak
penyimpanan pada pertumbuhan anak
 
mengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anakmengukur pertumbuhan anak
mengukur pertumbuhan anak
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normal
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anak
 

Último

3.2.a.9. Aksi Nyata cgp- Modul 3.2.docx
3.2.a.9. Aksi Nyata  cgp- Modul 3.2.docx3.2.a.9. Aksi Nyata  cgp- Modul 3.2.docx
3.2.a.9. Aksi Nyata cgp- Modul 3.2.docxKadekTamanSriAyuning
 
PENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATION
PENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATIONPENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATION
PENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATIONAdePutraTunggali
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdfkharisefendi26
 
TEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptx
TEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptxTEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptx
TEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptxlaluilhamsanjaya
 
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdfASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdfTatthyZebua
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)SABDA
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan PaskahSeminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan PaskahSABDA
 
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docxLearning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docxherlina887172
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)SABDA
 
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru Penggerak
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru PenggerakAKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru Penggerak
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru Penggeraklaodesupriono1
 
Tugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Tugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdfTugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Tugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdfhikmahputrawan12
 
Jurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Jurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdfJurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Jurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdfhikmahputrawan12
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media Prompting
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media PromptingSeminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media Prompting
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media PromptingSABDA
 
LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar 2
LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar  2LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar  2
LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar 2cipsdm41h
 
Pengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan Komunikasi
Pengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan KomunikasiPengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan Komunikasi
Pengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan KomunikasiAdePutraTunggali
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docxburhanuddin09
 
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasiModel komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasiviolaputrilutfiah
 
Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"
Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"
Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"SABDA
 
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlakMsteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlakAliAlBayuri
 
aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7
aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7
aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7RISDIIMANDA1
 

Último (20)

3.2.a.9. Aksi Nyata cgp- Modul 3.2.docx
3.2.a.9. Aksi Nyata  cgp- Modul 3.2.docx3.2.a.9. Aksi Nyata  cgp- Modul 3.2.docx
3.2.a.9. Aksi Nyata cgp- Modul 3.2.docx
 
PENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATION
PENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATIONPENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATION
PENGANTAR: INTGRATED MARKETING COMMUNICATION
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdfJurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdf
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.3.pdf
 
TEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptx
TEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptxTEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptx
TEMA 8 SUBTEMA 3 Kelas 6 Sekolah Dasar.pptx
 
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdfASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
ASPEK - ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM.pdf
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Academy)
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan PaskahSeminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah
 
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docxLearning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
Learning Journal Agenda I etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal.docx
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Paskah (SABDA Labs)
 
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru Penggerak
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru PenggerakAKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru Penggerak
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf Pendidikan Guru Penggerak
 
Tugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Tugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdfTugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Tugas DK Modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
 
Jurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Jurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdfJurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
Jurnal refleksi mingguan 3.3 Guru Penggerak Angkatan 9 .pdf
 
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media Prompting
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media PromptingSeminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media Prompting
Seminar Seri AI4GOD AI Talks - AI dan Media Prompting
 
LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar 2
LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar  2LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar  2
LK1_Ruang Kolaborasi Komunitas belajar 2
 
Pengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan Komunikasi
Pengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan KomunikasiPengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan Komunikasi
Pengantar: Manajemen Media Sosial dan Kegiatan Komunikasi
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH SDN 013.docx
 
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasiModel komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
Model komunikasi, tipologi komunikasi dan contoh model komunikasi
 
Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"
Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"
Kelas Ministry Learning Center "Memahami Makna Paskah"
 
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlakMsteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
Msteri Pesantren Ramadhan tema Akidah AKhlak
 
aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7
aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7
aksi nyata modul 3.3 Guru Penggerak Angkatan 7
 

Panduan yankes - bayi berat lahir berbasis perlindungan anak

  • 1. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR BERBASIS PERLINDUNGAN ANAK DIREKTORAT KESEHATAN ANAK KHUSUS 2010
  • 3. 1
  • 4. KATA PENGANTAR Perlindungan anak di bidang kesehatan diselenggarakan melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi anak termasuk untuk bayi baru lahir. Pelayanan kesehatan untuk bayi baru lahir merupakan salah satu program kesehatan anak yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup , tumbuh kembang anak secara optimal dan perlindungan khusus dari kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat , cerdas ceria, berahlaq mulia dan terlindungi sebagai modal dasar bagi pembangunan bangsa. Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Bina Kesehatan Anak telah menyelenggarakan berbagai program kesehatan anak yang diimplementasikan di puskesmas dan jaringannya dengan mengacu pada norma, standar , pedoman dan kriteria pelayanan kesehatan anak bagi tenaga kesehatan. Dewasa ini, kita sering mendengar kejadian yang mengebohkan masyarakat dan menjadi berita media masa karena terjadinya penculikan dan perdagangan bayi baru lahir di Puskesmas dan Rumah Sakit. Penculikan dan perdagangan bayi ini termasuk kriteria perdagangan orang (trafiking in person) . Kejadian ini merupakan suatu tantangan bagi upaya peningkatan kualitas program kesehatan bayi baru lahir yang saat ini menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan. 2
  • 5. “ Ternyata kita menghadapi kejadian penculikan dan Sementara fokus utama pelayanan kesehatan perdagangan bayi baru lahir masih ditujukan pada dengan trend yang meningkat upaya penurunan dan apabila dibiarkan dapat kematian bayi, menurunkan kepercayaan prevalensi balita gizi masyarakat terhadap kurang, dan prevalensi pelayanan kesehatan di bayi berat lahir rendah puskesmas dan jaringannya. (BBLR) yang masih tinggi. Ternyata kita menghadapi kejadian penculikan dan perdagangan bayi baru lahir dengan trend yang meningkat dan apabila dibiarkan dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya. Menyikapi hal tersebut, telah disebarluaskan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Nomor... tanggal........ kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk menerapkan standar pelayanan kesehatan ibu bersalin dan bayi baru lahir secara ketat dan meningkatkan keamanan di puskesmas dan jaringannya. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pelayanan kesehatan anak diarahkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan secara komprehensif bagi anak yang meliputi preventif, promotif, 3
  • 6. kuratif dan rehabilitatif termasuk perlindungan anak dari penculikan dan perdagangan bayi. Sejalan dengan itu, maka disusunlah Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Panduan ini akan dipergunakan oleh tenaga kesehatan dan tenaga lainnya di puskesmas dan jaringannya dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi secara komprehensif sebagai bentuk upaya pemenuhan hak anak. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan panduan ini. Saran dan masukan sangat kami harapkan untuk penyempurnaannya. Terima kasih. Direktur Bina Kesehatan Anak dr. Hj. Fatni Sulani, DTM&H, M.Si 4
  • 7. DAFTAR ISI Kata pengantar .02 Daftar isi .05 Tim Penyusun .06 BAB I. PENDAHULUAN .08 Latar Belakang .09 Tujuan .12 Sasaran .13 Dasar Hukum .14 Pengertian .15 Ruang Lingkup .16 BAB 2. STANDAR PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR .18 Tatalaksana Bayi Baru Lahir .20 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir .20 Jenis dan Kopetensi Sumber Daya Manusia .30 Fasilitas dan Prafasilitas .30 BAB 3. UPAYA PERLINDUNGAN BAYI DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA .32 Hak Anak .33 Bentuk kekerasan dan tindak pidana .36 Prosedur Pelayanan yang Berorientasi pada Perlindungan Anak .38 BAB 4. PENUTUP .48 Lampiran .50 5
  • 9. 7
  • 11. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, menegaskan bahwa seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, terhindar dari kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, Undang Undang Perlindungan Anak juga mengamanahkan bahwa pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak; Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan. Untuk menjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang , dan terlindung dari diskriminasi,kekerasan seperti penculikan dan perdagangan bayi baru lahir, maka pemenuhan Hak bayi mendapat kebutuhan dasar harus diberikan , seperti Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif, dan imunisasi serta pengamanan dan perlindungan bayi baru lahir dari upaya penculikan dan perdagangan bayi. Program kesehatan anak merupakan salah satu kegiatan dari penyelenggaraan perlindungan anak di bidang kesehatan, yang dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah 9
  • 12. dan remaja. Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi baru lahir, memelihara dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh kembangnya, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak yang akan menjadi sumber daya pembangunan bangsa di masa mendatang. “ Ibu dan anak terutama bayi baru lahir merupakan kelompok masyarakat yang rentan dan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat, karena masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dimana Angka Kematian Bayi Baru Lahir mencapai 2/3 dari total Angka Kematian Bayi. Selain itu masalah kesehatan anak di Indonesia masih didominasi oleh tingginya angka kematian bayi dan balita serta prevalensi balita gizi kurang. Oleh karena itu, telah ditetapkan indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2010 – 2014 sekaligus disesuaikan dengan target pencapaian MDGs, yaitu menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34/1000 menjadi 23/1000 Kelahiran Hidup dan menurunkan prevalensi gizi kurang balita menjadi 15 % pada tahun 2015, termasuk tidak terjadi lagi kasus penculikan dan perdagangan bayi baru lahir ( zero toleran ) di Puskesmas dan Rumah Sakit. Selain itu, kita juga menghadapi permasalahan lain yaitu: meningkatnya ibu dengan HIV / AIDS, pembunuhan bayi/anak sendiri (infanticide), rendahnya kondisi sosio-ekonomi yang memicu terjadinya kekerasan dan penelantaran anak termasuk perdagangan atau penculikan bayi/ anak, menjadi tantangan yang harus kita hadapi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi anak. 10
  • 13. Gambaran situasi tersebut diatas menunjukkan bahwa masalah kesehatan ibu dan anak sangat kompleks. Selama ini pelayanan kesehatan yang dilakukan lebih terfokus pada upaya agar bayi dapat lahir dengan selamat dan kelangsungan hidup anak (child survival), tetapi belum terintegrasi secara penuh untuk mencapai tumbuh kembang anak secara optimal, termasuk perlindungan dari penculikan dan perdagangan bayi. Kasus penculikan bayi menujukkan peningkatan dari 72 kasus di tahun 2008 menjadi 102 di tahun 2009, diantaranya 25% terjadi di rumah sakit, rumah bersalin, dan puskesmas.(komnas perlindungan anak, 2009) Maraknya kejadian penculikan bayi yang terjadi di Puskesmas dan Rumah Sakit, merupakan hal yang sangat memprihatinkan dan perlu diatasi oleh pemerintah dan masyarakat untuk melindungi anak terhadap hak-haknya sesuai UU tersebut di atas. Walaupun pada tahun 2007, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 21 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang isinya antara lain adanya sanksi pidana bagi pelaku, tetapi belum disosialisasikan secara luas, sehingga sebagian besar tenaga kesehatan dan masyarakat belum memahaminya. Kementerian Kesehatan telah menetapkan berbagai Peraturan Menteri Kesehatan dan menyusun Pedoman Pelayanan Kesehatan bagi Ibu dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas dan jaringannya. Pedoman tersebut dipergunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan, diantaranya Pedoman Asuhan Persalinan Normal (APN), Pedoman Asuhan Bayi Baru Lahir, Pedoman Asuhan Keperawatan bagi Ibu dan Bayi, dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA), yang hanya mengatur standar pelayanan yang bersifat teknis medis, dan belum sepenuhnya berorientasi pada perlindungan anak. Untuk mencegah terjadinya kasus penculikan dan perdagangan bayi baru lahir dan meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan di Puskesmas dan jaringannya tentang perlindungan anak, maka perlu disusun suatu Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. 11
  • 14. TUJUAN TUJUAN Tujuan Umum: Tujuan Khusus: Meningkatkan pelayanan 1. Meningkatnya pemahaman kesehatan bayi baru lahir tenaga kesehatan tentang berbasis perlindungan anak, di upaya perlindungan bagi ibu Puskesmas dan jaringannya. bersalin dan bayi baru lahir. 2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir berbasis perlindungan anak. 3. Meningkatnya upaya pencegahan terjadinya bayi tertukar ,penelantaran, penculikan, dan perdagangan bayi baru lahir. 4. Tersedianya buku panduan penyelenggaraan pelayanan kesehatan bayi baru lahir berbasis perlindungan anak. 12
  • 15. SASARAN SASARAN Sasaran langsung: Sasaran tidak langsung: 1. Tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringannya 1. Pengelola program di Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas 2. Tenaga lain yang bekerja di Kesehatan Kabupaten/Kota. puskesmas dan jaringannya 2. Lintas sektor terkait, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi profesi. 3. Keluarga dan masyarakat. 13
  • 16. DASAR HUKUM 1. UU Nomor 23 tahun 2002 9. Kepmenkes RI Nomor 1611/ tentang Perlindungan Anak Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman penyelenggaraan 2. UU Nomor 23 Tahun 2006 imunisasi tentang Adiministrasi Kependudukan 10. Kepmenkes Nomor 938/ Menkes/SK/VIII/2007 tentang 3. UU Nomor 21 tahun 2007 Standar Asuhan Kebidanan tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) 11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 410/2032/Sj/ 4. UU Nomor 36 tahun 2009 2005 Tanggal 11 Agustus tentang Kesehatan 2005 tentang Upaya Peningkatan Perlindungan 5. SK Menkes Nomor 237 tahun Anak. 1997 tentang Pemasaran Susu Formula 12. Surat Edaran Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat 6. Keputusan Menteri Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/ No....Tanggal...... tentang 2004 tentang Kebijakan dasar …………………….. pusat kesehatan masyarakat 7. Kepmenkes Nomor 284/ Menkes/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 8. SK Menkes Nomor 450/ Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan 14
  • 17. PENGERTIAN 1. Anak adalah seseorang yang berusia dibawah 18 tahun termasuk anak di dalam kandungan. 2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar 4. Tenaga kesehatan adalah dapat hidup, tumbuh, setiap orang yang berkembang, dan mengabdikan diri di bidang berpartisipasi secara optimal kesehatan, serta memiliki sesuai dengan harkat dan pengetahuan dan atau martabat kemanusiaan, serta keterampilan melalui mendapat perlindungan dari pendidikan dibidang kekerasan dan diskriminasi. kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan 3. Bayi baru lahir (neonatus) kewenangan untuk adalah bayi usia 0 – 28 hari. melakukan upaya kesehatan. 5. Tenaga lainnya adalah tenaga diluar kesehatan seperti petugas administrasi, kebersihan, dan keamanan atau satpam. 15
  • 18. RUANG LINGKUP Pelayanan kesehatan yang komprehensif berbasis perlindungan anak bagi bayi baru lahir dan ibu bersalin di puskesmas dan jaringannya. 16
  • 19. 17
  • 21. Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan komprehensif bagi bayi baru lahir dimulai sejak janin dalam kandungan sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya, maka setiap tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah ditetapkan. Standar yang dijadikan acuan antara lain : Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), Pedoman Asuhan Persalinan Normal (APN), dan Pelayanan Neonatal Esensial Dasar. Pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir, diselenggrakan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut : A. Selama kehamilan Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan minimal empat kali di fasilitas pelayanan kesehatan, agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terpantau dan bayi lahir selamat dan sehat. Tanda-tanda bayi lahir sehat: • Berat badan bayi 2500-4000 gram; • Umur kehamilan 37 – 40 mg; • Bayi segera menangis , • Bergerak aktif, kulit kemerahan, • Mengisap ASI dengan baik, • Tidak ada cacat bawaan 19
  • 22. B. TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR Tatalaksana bayi baru lahir meliputi: 1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 – 6 jam: • Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama. • Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus. • Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami. 2. Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari: • Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/ pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan. • Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan. C. JENIS PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR 1. Asuhan bayi baru lahir Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanakan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, bayi berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam). Asuhan bayi baru lahir meliputi: • Pencegahan infeksi (PI) • Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi • Pemotongan dan perawatan tali pusat • Inisiasi Menyusu Dini (IMD) • Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi. 20
  • 23. Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri • Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan • Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal • Pemeriksaan bayi baru lahir • Pemberian ASI eksklusif Pelaksanaan Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, Inisiasi kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk Menyusu Dini melaksanakan proses IMD. (IMD) Langkah IMD pada persalinan normal (partus spontan): 1. Suami atau keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin 2. Bayi lahir segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix, kemudian tali pusat diikat. 3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi. 4. Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri mencari puting susu ibu. 5. Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. 21
  • 24. 6. Biarkan KULIT bayi bersentuhan dengan KULIT ibu minimal selama SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1 jam 7. Jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi lebih dekat dengan puting susu ibu, dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30 MENIT atau 1 JAM berikutnya. “ Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi tanda identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha kiri. Satu jam kemudian diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha kanan. 22
  • 25. Pelaksanaan Pemberian layanan kesehatan tersebut dilaksanakan pada periode setelah IMD penimbangan, sampai 2-3 jam setelah lahir, dan penyuntikan dilaksanakan di kamar bersalin oleh dokter, bidan atau perawat. vitamin K1, • Semua BBL harus diberi penyuntikan salep mata dan vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg imunisasi intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat Hepatitis B (HB defisiensi vitamin K yang dapat dialami 0) oleh sebagian BBL. • Salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata (Oxytetrasiklin 1%). • Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam di paha kanan setelah penyuntikan Vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati. Pemeriksaan Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada Bayi Baru Lahir bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama. Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yang sama dengan ibunya, oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat mendampingi tenaga kesehatan yang memeriksa. 23
  • 26. Waktu pemeriksaan bayi baru lahir: Bayi lahir di fasilitas Bayi lahir di rumah kesehatan Baru lahir sebelum usia 6 jam. Baru lahir sebelum usia 6 jam. Usia 6-48 jam Usia 6-48 jam Usia 3-7 hari Usia 3-7 hari Minggu ke 2 pasca lahir Minggu ke 2 pasca lahir Langkah langkah pemeriksaan: • Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis). • Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut. • Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi. 24
  • 27. Pemeriksaan fisis yang Keadaan normal dilakukan Lihat postur, tonus dan aktivitas • Posisi tungkai dan lengan fleksi. • Bayi sehat akan bergerak aktif. Lihat kulit • Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda, tanpa adanya kemerahan atau bisul. Hitung pernapasan dan lihat • Frekuensi napas normal 40-60 tarikan dinding dada bawah kali per menit. ketika bayi sedang tidak • Tidak ada tarikan dinding dada menangis. bawah yang dalam Hitung denyut jantung dengan • Frekwensi denyut jantung meletakkan stetoskop di dada kiri normal 120-160 kali per menit. setinggi apeks kordis. Lakukan pengukuran suhu ketiak  Suhu normal adalah 36,5 - dengan termometer 37,5º C Lihat dan raba bagian kepala • Bentuk kepala terkadang asimetris karena penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya hilang dalam 48 jam. • Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit membonjol saat bayi menangis. Lihat mata • Tidak ada kotoran/sekret Lihat bagian dalam mulut: • Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah. 25
  • 28. Pemeriksaan fisis yang Keadaan normal dilakukan • Masukkan satu jari yang • Nilai kekuatan isap bayi. Bayi menggunakan sarung tangan akan mengisap kuat jari ke dalam mulut, raba langit- pemeriksa. langit. Lihat dan raba perut. • Perut bayi datar, teraba lemas. Lihat tali pusat • Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat.atau kemerahan sekitar tali pusat Lihat punggung dan raba tulang • Kulit terlihat utuh, tidak belakang terdapat lubang dan benjolan pada tulang belakang Pemeriksaan ekstremitas atas • Tidak terdapat sindaktili, dan bawah polidaktili, siemenline, dan kelainan kaki (pes equino varus dan vagus). Lihat lubang anus • Hindari memasukkan alat atau • Terlihat lubang anus dan jari dalam memeriksa anus periksa apakah mekonium sudah keluar. • Tanyakan pada ibu apakah bayi • Biasanya mekonium keluar sudah buang air besar dalam 24 jam setelah lahir. 26
  • 29. Pemeriksaan fisis yang Keadaan normal dilakukan Lihat dan raba alat kelamin luar • Bayi perempuan kadang • Tanyakan pada ibu apakah terlihat cairan vagina berwarna bayi sudah buang air kecil putih atau kemerahan. • Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung penis. Teraba testis di skrotum. • Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir. • Yakinkan tidak ada kelainan alat kelamin, misalnya hipospadia, rudimenter, kelamin ganda. Timbang bayi • Berat lahir 2,5-4 kg. • Timbang bayi dengan • Dalam minggu pertama, berat menggunakan selimut, hasil bayi mungkin turun dahulu penimbangan dikurangi berat (tidak melebihi 10% dalam selimut waktu 3-7 hari) baru kemudian naik kembali. Mengukur panjang dan lingkar • Panjang lahir normal 48-52 cm. kepala bayi • Lingkar kepala normal 33-37 cm. 27
  • 30. Rawat Gabung Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Bayi Berikan hanya ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau kempeng. Kunjungan Adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu: Neonatal • Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir • Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 s/d 7 hari • Kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28 hari Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/ bidan/perawat, dapat dilaksanakan di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda (Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 diberikan pada saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak diberikan pada saat lahir). 28
  • 31. Pencatatan dan Hasil pemeriksaan dan tindakan tenaga kesehatan harus dicatat pada: Pelaporan 1. Buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak) • Pencatatan pada ibu meliputi keadaan saat hamil, bersalin dan nifas. • Pencatatan pada bayi meliputi identitas bayi, keterangan lahir, imunisasi, pemeriksaan neonatus, catatan penyakit, dan masalah perkembangan serta KMS 2. Formulir Bayi Baru Lahir • Pencatatan per individu bayi baru lahir, selain partograph • Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan 3. Formulir pencatatan bayi muda (MTBM) • Pencatatan per individu bayi • Dipergunakan untuk mencatat hasil kunjungan neonatal yang merupakan dokumen tenaga kesehatan puskesmas 4. Register kohort bayi • Pencatatan sekelompok bayi di suatu wilayah kerja puskesmas • Catatan ini merupakan dokumen tenaga kesehatan puskesmas 29
  • 32. D. JENIS DAN KOMPETENSI SDM Pelayanan kesehatan asuhan bayi baru lahir dan kunjungan neonatal E. FASILITAS dapat dilaksanakan oleh: 1. Dokter termasuk dokter Peralatan yang diperlukan dalam umum dan dokter spesialis melaksanakan asuhan bayi baru anak lahir harus tersedia dalam satu 2. Bidan ruangan dengan ibu, meliputi: 3. Perawat • Tempat (meja) resusitasi bayi, diletakkan di dekat tempat ibu Kompetensi yang di butuhkan bersalin meliputi : • Infant warmer atau dapat • Asuhan Persalinan Normal digunakan juga lampu pijar 60 • Manajemen Asfiksia BBL watt dipasang sedemikian • Manajemen BBLR rupa dengan jarak 60 cm dari • Manajemen Terpadu Balita bayi yang berfungsi untuk Sakit penerangan dan memberikan kehangatan di atas tempat resusitasi • Alat resusitasi (balon sungkup) bayi baru lahir • Air bersih, sabun dan handuk bersih dan kering • Sarung tangan bersih • Kain bersih dan hangat • Stetoskop infant dan dewasa • Stop watch atau jam dengan jarum detik • Termometer • Timbangan bayi • Pengukur panjang bayi • Pengukur lingkar kepala 30
  • 33. • Alat suntik sekali pakai (disposible syringe) ukuran 1 ml/cc • Senter • Vitamin K1 (phytomenadione) ampul • Salep mata Oxytetrasiklin 1% • Vaksin Hepatitis B (HB) 0 • Form pencatatan (Buku KIA, Formulir BBL, Formulir register kohort bayi) Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kunjungan neonatal meliputi: • Tempat periksa bayi • Pengukur panjang bayi • Lampu yang berfungsi untuk • Pengukur lingkar kepala penerangan dan memberikan • Alat suntik sekali pakai kehangatan. (disposable syringe) ukuran 1 • Air bersih, sabun dan handuk ml/cc kering • Vitamin K1 (phytomenadione) • Sarung tangan bersih ampul • Kain bersih • Salep mata Oxytetrasiklin 1% • Stetoskop • Vaksin Hepatitis B (HB 0) • Stop watch atau jam dengan • Form pencatatan (Buku KIA, jarum detik Formulir bayi baru lahir, • Termometer formulir MTBM, Partograf, • Timbangan bayi Formulir register kohort bayi) 31
  • 34. BAB 3 UPAYA PERLINDUNGAN BAYI DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 32
  • 35. Perlindungan anak adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang anak secara optimal, terhindar dari diskriminasi dan kekerasan termasuk penculikan dan perdagangan bayi. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas dan jaringannya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari upaya perlindungan anak di bidang kesehatan. Dalam hal pelayanan kesehatan dimaksud tidak terlepas dari pemenuhan hak - hak anak secara keseluruhan. A.Hak-hak Anak Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dimana orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin kelangsungan hidupnya,dan terlindungi dari diskriminasi dan kekerasan termasuk perlindungan terhadap terjadinya penculikan dan perdagangan bayi. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan pada proses kematangan intelektual dan emosional yang berlangsung sejak pertumbuhan janin di dalam kandungan sampai dengan usia remaja. 33
  • 36. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu : • Faktor genetik (Heredoconstitutional) • Faktor lingkungan (Environment) Optimalisasi faktor Asuh adalah kebutuhan yang meliputi: lingkungan untuk tumbuh kembang optimal meliputi • Pangan atau kebutuhan gizi 3 kebutuhan dasar yaitu seperti Inisiasi Menyusu Dini Asuh, Asih dan Asah. (IMD), ASI eksklusif, MP-ASI, pemantauan panjang badan dan berat badan secara teratur. • Perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi sesuai jadwal, pemberian vitamin K1 dan vitamin A biru untuk bayi umur 6-11 bulan; vitamin A merah untuk anak umur 12 – 59 bulan dan ibu nifas 2 kapsul diminum selama nifas. • Higiene dan sanitasi. • Sandang dan papan. • Kesegaran jasmani. • Rekreasi dan pemanfaatan waktu luang. 34
  • 37. Asih adalah ikatan yang erat, • Stimulasi, Deteksi, dan serasi dan selaras antara ibu dan Intervensi Dini Tumbuh anaknya diperlukan pada tahun Kembang Anak. tahun pertama kehidupan anak • Pengembangan moral, etika untuk menjamin mantapnya dan agama tumbuh kembang fisik, mental • Perawatan, pengasuhan dan dan psikososial anak. pendidikan anak usia dini “ seperti: • Pendidikan dan pelatihan • Kontak kulit antara Ibu dan Bayi Untuk meningkatkan • Menimang dan membelai bayi kesehatan dan kualitas hidup anak diperlukan juga upaya Asah merupakan proses pelayanan kesehatan yang pembelajaran pada anak. Agar komprehensif. anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas ceria Anak, terutama bayi merupakan dan berakhlak mulia, maka kelompok yang rentan terhadap periode balita menjadi periode masalah kesehatan, dan tindak yang menentukan sebagai masa kekerasan yang meliputi keemasan (golden period), perlakuan salah (abuse), jendela kesempatan (window of eksploitasi, penculikan, dan opportunity), dan masa krisis perdagangan bayi. Upaya (critical period) yang tidak pelayanan kesehatan yang mungkin terulang. Oleh karena itu diselenggarakan selama ini lebih pengembangan anak usia dini menekankan pada upaya melalui perawatan, pengasuhan pelayanan kesehatan semata, dan pendidikan anak usia dini belum berorientasi pada upaya harus memperhatikan hal hal perlindungan secara menyeluruh. sebagai berikut: 35
  • 38. B. Bentuk-bentuk kekerasan dan tindak pidana Kekerasan terhadap bayi meliputi semua bentuk tindakan/ perlakuan menyakitkan secara fisik maupun emosional, penyalahgunaan seksual, penculikan, bayi tertukar, tindak pidana perdagangan orang, penelantaran, termasuk ekploitasi seksual yang mengakibatkan cidera/kerugian nyata terhadap kesehatan, kelangsungan hidup, tumbuh kembang atau martabat. Penelantaran bayi adalah kegagalan dalam menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, seperti: kesehatan, pendidikan, perkembangan emosional, nutrisi, rumah atau tempat bernaung, serta keadaan hidup yang aman dan layak. Sebagai contoh penelataran bayi adalah : Ibu tidak melakukan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan , bayi tidak diberikan IMD dan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, tidak memberikan immunisasi, tidak memberi nama dan tidak membuatkan akte kelahiran, tidak memantau tumbuh kembang bayi, dan tidak memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Kekerasan dapat menyebabkan gangguan baik secara fisik, mental emosional bahkan dapat mengakibatkan kematian. Anak yang mengalami kekerasan selanjutnya dapat berpotensi menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari (abused become abuser). 36
  • 39. Tindak Pidana Perdagangan Orang yang bisa terjadi pada masa bayi adalah salah satu atau segala tindakan yang terkait dengan perekrutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,penjeratan uang atau memberikan bayaran atau manfaat sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan dalam negara maupun antar negara untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi. Oleh karena itu tenaga kesehatan dituntut untuk memahami aspek mediko legal terkait dengan “ tindak kekerasan pada bayi/anak termasuk tindak pidana perdagangan orang (lihat lampiran). Pelayanan kesehatan anak termasuk bayi korban kekerasan dilakukan melalui upaya pengembangan “Puskesmas Mampu Tatalaksana Kasus KtP/A”. Dewasa ini pelayanan yang lebih banyak dikenal adalah tatalaksana kekerasan fisik, emosional dan seksual, belum menyentuh pada isu pemenuhan hak-hak anak secara menyeluruh. 37
  • 40. C. Prosedur pelayanan yang berorientasi pada perlindungan bayi Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang berorientasi perlindungan anak ini, harus memenuhi prinsip-prinsip perlindungan anak yang meliputi : 1. Pelayanan yang tidak membeda-bedakan (non diskriminasi), terhindar dari segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan 2. Pelayanan yang menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang 3. Pelayanan yang terbaik untuk kepentingan bayi/anak Pelayanan ini diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan yang tersedia dan memberi surat keterangan lahir untuk mendukung agar bayi memperoleh akte kelahiran dalam waktu secepatnya, serta menjamin agar bayi tidak tertukar, kekerasan, penelantaran, penculikan dan perdagangan. 38
  • 41. Alur pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya adalah sebagai berikut : { Ibu hamil Pendaftaran Ruang KIE Perlindungan Ruang Bersalin Rujukan Ruang Rawat Gabung Pulang KIE Perlindungan Anak merupakan serangkaian kegiatan komunikasi informasi dan edukasi tentang upaya perlindungan bayi/anak yang diberikan secara langsung oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringannya maupun secara tidak langsung melalui media seperti poster, leaflet di loket pendaftaran, ruang periksa, ruang bersalin, dan ruang rawat gabung. 39
  • 42. Pendaftaran Dilakukan Pencatatan Identitas meliputi : a. Identitas ibu (KTP/SIM/dokumen lainnya) pada saat masuk, dicatat pada buku register sesuai buku KIA b. Identitas pengantar/pendamping (KTP/SIM/ dokumen lainnya) c. Identitas tenaga kesehatan yang menerima d. Identitas pemeriksa dan atau penolong persalinan Ruang a. Tenaga kesehatan yang bertugas, Periksa memperkenalan diri b. Ibu didampingi oleh suami/anggota keluarga c. Ibu menyerahkan buku KIA kepada petugas kesehatan d. Menandatangani informed consent termasuk IMD e. Pemeriksaan sesuai Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) dan Asuhan Persalinan Normal (APN) f. Berikan rujukan bila diperlukan g. Pencatatan hasil pemeriksaan di buku KIA dan Kartu Ibu Ruang a. Tenaga kesehatan yang bertugas harus Bersalin memperkenalkan diri b. Ibu didampingi oleh suami/anggota keluarga c. Pertolongan persalinan sesuai APN d. Pemasangan gelang identitas bayi (berikan warna berbeda untuk bayi laki-laki dan perempuan) e. Pelaksanaan IMD/ Kontak Kulit (skin to skin contact) f. Asuhan bayi baru lahir sesuai dengan Pedoman Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial g. Rujukan bila diperlukan 40
  • 43. h. Pencatatan persalinan di Partograf, Kartu Ibu dan buku KIA i. Beri catatan khusus untuk bayi dengan tanda lahir atau kelainan fisik yang ditemukan Segera setelah lahir, semua bayi harus distabilkan dahulu. Yang dimaksud dengan bayi stabil apabila nadi baik, temperatur tidak hipotermi, pernafasan teratur dan bayi aktif. Pemeriksaan fisik bayi dilakukan setelah bayi stabil. Pemeriksaan harus dilakukan di bawah lampu pemancar panas (radiant warmer) dalam keadaan bayi telanjang bulat. 41
  • 44. D.Keamanan D.Keamanan Untuk menjaga keamanan baik Untuk menjaga keamanan baik bagi petugas maupun pasien bagi petugas maupun pasien maka beberapa hal yang perlu maka beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh Puskesmas dilaksanakan oleh Puskesmas adalah : adalah : 1. Petugas : 2. Tindakan Medis : • Setiap petugas • Setiap tindakan medis menggunakan seragam dan harus dilaksanakan tanda pengenal sesuai sesuai prosedur tetap dengan peraturan masing- (lege artis) di ruang masing daerah. perawatan dengan persetujuan keluarga, • Petugas harus menggunakan lembar memperkenalkan diri persetujuan tindakan kepada pasien, dengan (Informed consent). menyebutkan nama, menunjukkan tanda • Setiap tindakan rujukan pengenal yang dilengkapi mengikuti sistem rujukan dengan foto dan jabatan yang berlaku, ibu dan yang bersangkutan di atau bayi harus Puskesmas. didampingi oleh suami/ anggota keluarga dan • Petugas mempunyai daftar petugas kesehatan yang pasien dan pendamping ditunjuk oleh Kepala pasien Puskesmas dengan • Optimalisasi petugas membawa surat rujukan keamanan/satpam resmi 3. Ruang Perawatan : • Ruang rawat inap harus terpisah dengan ruang rawat jalan • Setiap petugas di ruang rawat inap harus bertanggung jawab menjaga keamanan dan kenyamanan pasien. 42
  • 45. 4. Pengunjung : • Pengunjung harus mendapatkan ijin dari petugas jaga • Pengunjung harus menyebutkan identitas pasien (nama ibu, suami, alamat) • Jumlah pengunjung maksimum 3 (tiga) orang dan masing-masing meninggalkan kartu identitas kepada petugas jaga • Waktu berkunjung sesuai jadwal jam besuk 43
  • 46. Ruang Rawat Gabung : a. Tenaga kesehatan yang bertugas, memperkenalan diri b. Ibu didampingi oleh suami/ anggota keluarga e. KIE tentang : c. Bayi ditempatkan1 (satu) • Kewaspadaan terhadap ruangan yang mudah Penculikan dan dijangkau oleh ibu (rooming - Perdagangan Bayi kepada in) ibu dan pendamping d. Bayi dengan berat lahir ≤ • Hasil pemeriksaan Ibu dan 1800 gram dan dalam kondisi Bayi stabil, dapat dilakukan • Tanda-tanda bahaya pada perawatan metode kangguru Bayi Baru Lahir dan (PMK) Komplikasi pada Ibu Nifas dengan menggunakan buku KIA • Pemberian ASI secara Ekslusif, tidak memberi dot kepada bayi dan cara menyusui yang baik dan benar • Jadwal kunjungan ulang dan jenis pelayanan yang akan diberikan sesuai buku KIA • Bila fasilitas memungkinkan, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan skrining bayi baru lahir (hipotiroid kongenital) 44
  • 47. f. Pemeriksaan dan Asuhan Kebidanan sesuai Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir g. Lakukan rujukan bila diperlukan h. Pencatatan hasil pemeriksaan di Kartu Ibu, buku KIA dan Rekam Medis Bayi 45
  • 48. Pemulangan Bayi: a. Bayi dipulangkan dalam keadaan sehat b. Harus ada bukti dokumen serah terima bayi kepada pihak keluarga c. Jadwalkan kunjungan neonatus (KN-2) pada umur 3-7 hari dan KN-3 pada umur 8-28 hari d. KIE tentang asuhan perawatan bayi di rumah termasuk tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir (memanfaatkan buku KIA) Catatan: apabila ditemukan kasus penculikan pada bayi baru lahir, maka harus dicatat dalam format pencatatan/pelaporan yang terdapat pada buku pedoman pengambangan puskesmas mampu tatalaksana KtP/A dan petugas harus melapor kepada pihak kepolisian. Setiap tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir harus dilakukan atas persetujuan orang tua/keluarga dengan menggunakan informed consernt (lampiran 6a). Apabila diduga adanya tindak kekerasan maka menggunakan format informed consernt sesuai buku pedoman pengembangan puskesmas mampu tatalaksana kasus KtP/A (lampiran 6b). 46
  • 49. 47
  • 51. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan berbasis perlindungan anak ini merupakan pelengkap dari buku buku panduan dan standar pelayanan bayi yang sudah ada sebelumnya. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memanfaatkan secara optimal panduan pelayanan bayi baru lahir berbasis perlindungan anak di puskesmas dan jaringannya dengan memperhatikan aspek-aspek kesehatan anak, perlindungan anak dan aspek medikolegal yang diperlukan. Semoga buku ini dapat mendukung pelaksanaan perlindungan anak dibidang kesehatan khususnya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir. 49
  • 52. KEPUSTAKAAN 1. (ABM protocol#5 2003, UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006) 2. (UNICEF dan WHO: BFHI Revised, 2006 and UNICEF India : 2007, (Klausand Kennel 2001; American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003) 3. (American College of OBGYN 2007 and ABM protocol #5 2003) 4. Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 5. Undang-Undang N0 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 6. Undang-Undang No 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana perdagangan Orang 7. Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan 8. Standar Pelayanan Kebidanan, Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 9. Pedoman Asuhan Persalinan Normal, Kementerian Kesehatan RI tahun 2009 10. Pedoman Pelayanan Neonatal Essensial Dasar, Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 11. Pedoman Asuhan Keperawatan,Kementerian Kesehatan RI tahun ? 12. Standar Pelayanan Medis? LAMPIRAN 1. Pencatatan Buku KIA 2. Pencatatan Imunisasi 3. Formulir Bayi Baru Lahir 4. Formulir MTBM 5. Register Kohort Bayi 6. Informed Consernt (lampiran 6a dan 6b) 7. Lampiran pasal-pasal yang terkait Undang-Undang nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan 50
  • 55. Lima Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi dibawah usia satu tahun: JADWAL IMUNISASI UMUR BAYI JENIS IMUNISASI 0-7 hari Hepatitis B (HB) 0 1 bulan BCG, Polio 1 2 bulan DPT – HB 1, Polio 2 3 bulan DPT – HB 2, Polio 3 4 bulan DPT – HB 3, Polio 4 9 bulan Campak 53
  • 56. LAMPIRAN 3 FORMULIR BAYI BARU LAHIR Pemeriksa (Nama dan Tanda tangan): __________________________________________ Nama bayi: _________________________________________________Jenis kelamin: L/P Nama orang tua: ___________________________________________________________ Alamat:___________________________________________________________________ Tanggal & jam lahir : ______________________Lahir pada umur kehamilan: _______bulan PEMERIKSAAN Tanggal …….. Tanggal …….. Jam …….. Jam …….. Hasil Hasil 1. Postur, tonus dan aktivitas 2. Kulit bayi 3. Pernapasan ketika bayi sedang tidak menangis 4. Detak jantung 5. Suhu ketiak 6. Kepala 7. Mata 8. Mulut (lidah, selaput lendir) 9. Perut dan tali pusat 10. Punggung tulang belakang 11. Lubang anus 12. Alat kelamin *) 13. Berat badan 14. Panjang badan 15. Lingkar kepala *) Tidak boleh melakukan sunat/khitan pada bayi baru lahir • Tanda lahir : ......................... 54
  • 57. ASUHAN/KONSELING Waktu (tanggal, jam) Keterangan dilakukan asuhan 1. Inisiasi menyusu dini 2. Salep mata antibiotika profilaksis 3. Suntikan vitamin K1 4. Imunisasi Hepatitis B (HB 0) 5. Rawat gabung dengan ibu 6. Memandikan bayi **) 7. Konseling menyusui 8. Tanda-tanda bahaya pada bayi yang perlu dirujuk 9. Menjelaskan pada ibu tentang perawatan bayi di rumah 10. Melengkapi catatan medis Waktu pemeriksaan Tanggal ………….. kembali/ Kunjungan Neonatal **) Berikan tanda pengenal pada bayi (bedakan warna menurut jenis kelamin) 55
  • 58. LAMPIRAN 4 FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR < 2 BULAN Tanggal kunjungan : _______________ Nama bayi : ______________________ L/P Nama orang tua : ___________________ Alamat : _________________________________________________________________ Umur : ____ Berat badan : ____ gram, Panjang badan: ____cm Suhu badan : ____ oC Tanyakan: Bayi ibu sakit apa?________________________________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____ PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGO- BATAN MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI • Bayi tidak mau minum atau memuntahkan semuanya. • Ada riwayat kejang. • Bayi bergerak hanya jika dirangsang. • Hitung napas dalam 1 menit ____ kali / menit. - Ulangi jika ≥ 60 kali / menit, hitung napas kedua ____ kali/ menit. Napas cepat. - Napas lambat ( ≤ 30 kali / menit ). • Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat. • Bayi merintih. • Suhu tubuh ≥ 37,5 ° C • Suhu tubuh < 35,5 ° C • Mata bernanah : apakah sedikit atau banyak ? • Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut. • Pusar kemerahan atau bernanah. • Ada pustul di kulit. APAKAH BAYI DIARE ? Ya ____ Tidak ____ • Sudah diare selama ____ hari • Keadaan umum bayi : - Letargis atau tidak sadar. - Gelisah / rewel. • Mata cekung. • Cubitan kulit perut kembalinya : - Sangat lambat ( > 2 detik ) - Lambat. 56
  • 59. PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGO- BATAN MEMERIKSA IKTERUS. • Bayi kuning, timbul pada hari pertama setelah lahir ( < 24 jam ) • Kuning ditemukan pada umur ≥ 24 jam sampai < 14 hari. • Kuning ditemukan pada umur 14 hari atau lebih. • Kuning sampai lutut atau siku. • Tinja berwarna pucat MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI. • Berat badan menurut umur : - Berat badan menurut umur di bawah garis merah (BGM) ____ - Berat badan menurut umur pada pita kuning KMS. ____ - Tidak ada masalah berat badan rendah. ____ • Ibu mengalami kesulitan dalam Ya Tidak pemberian ASI ? ____ ____ • Apakah bayi diberi ASI ? Ya Tidak ____ ____ Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ? ____ kali. • Apakah bayi diberi minuman selain Ya Tidak ASI ? ____ ____ - Jika ya, berapa kali dalam 24 ____ kali. jam ? - Alat apa yang digunakan ? • Ada luka atau bercak putih (thrush) di mulut. • Ada celah bibir / langit-langit JIKA BAYI : ada kesulitan pemberian ASI, diberi ASI < 8 kali dalam 24 jam, diberi makanan/ minuman lain selain ASI, atau berat badan rendah menurut umur dan tidak ada indikasi di rujuk ke Rumah Sakit. 57
  • 60. PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGO- BATAN LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENETEKI : • Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ? - Jika TIDAK, minta ibu meneteki bayinya. - Jika YA, minta ibu untuk menunggu dan memberitahu saudara jika bayi sudah mau menetek lagi. Amati pemberian ASI dengan seksama. Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menetek. • Lihat apakah bayi menetek dengan baik. • Lihat apakah posisi bayi benar. Seluruh badan bayi tersangga dengan baik – kepala dan tubuh bayi lurus – badan bayi menghadap ke dada ibunya – badan bayi dekat ke ibunya. Posisi tidak benar – posisi benar • Lihat apakah perlekatan benar. Dagu bayi menempel payudara ibu – mulut bayi terbuka lebar – bibir bawah membuka keluar – areola bagian atas tampak lebih banyak. Tidak melekat sama sekali – tidak melekat dengan baik – melekat dengan baik • Lihat dan dengar apakah bayi mengisap dalam dan efektif : Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat – hanya terdengar suara menelan. Tidak mengisap sama sekali – tidak mengisap dengan efektif – mengisap efektif MEMERIKSA STATUS PENYUNTIKAN VITAMIN K1 Vit K1 diberikan hari ini MEMERIKSA STATUS IMUNISASI (lingkari imunisasi Imunisasi yang dibutuhkan hari ini) yang diberikan Hepatitis B 0 ___ Hepatitis B 1 ___ BCG ___ hari ini Polio 1 ___ Nasihati ibu kapan harus kembali segera. Kembali kunjungan ulang : ________ hari MEMERIKSA MASALAH / KELUHAN IBU 58
  • 62. Lampiran 6a SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ................................................................. (L/P) Umur/Tgl Lahir : ..................................................... Alamat : ................................................................. Telp : ...................................................................... Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/*sebagai orang tua/ *keluarga/*wali dari : Nama : ................................................................. (L/P) Umur/Tgl Lahir : ..................................................... Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan Tindakan Medis berupa……………………………………………………………………………. Dari penjelasan yang diberikan, telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan pasca tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan. .........…………………., 20…… Dokter/Pelaksana, Yang membuat pernyataan, Ttd ttd (……………………) (……………………) *Coret yang tidak perlu 60
  • 63. Lampiran 6b KOP PUSKESMAS/RUMAH SAKIT PERSETUJUAN PEMERIKSAAN (Informed consent) Dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa para petugas telah menjelaskan kepada saya tentang tujuan, manfaat dan tata cara pemeriksaan, dan saya telah memahami sepenuhnya. Selanjutnya saya menyetujui dilakukannya pemeriksaan tersebut terhadap saya/terhadap anak/anak perwalian/........................ saya untuk mencari adanya bukti-bukti kekerasan. * Tandatangan saya/orangtua/wali Jika diperlukan, untuk kepentingan peradilan, laporan hasil pemeriksaan dan bukti-bukti yang ditemukan akan diserahkan kepada pihak kepolisian atas permintaan resmi penyidik sebagai bagian dari pemeriksaan dalam bentuk visum et repertum. Saya menyadari sepenuhnya tentang hal ini dan saya menyetujui dibuatnya visum et repertum tersebut. Tandatangan saya/orangtua/wali Tanda Tangan Saksi Nama : _____________________ Nama : _____________________ No. KTP : _____________________ No. KTP : _____________________ Dengan ini saya juga bersedia dilakukan pengambilan gambar/foto terhadap saya/anak/ anak perwalian/.................................. saya. Tandatangan saya/orangtua/wali *Coret yang tidak perlu 61
  • 64. Lampiran 7 Beberapa pasal pada UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidanan Perdagangan Orang (TPPO) yang perlu diketahui oleh tenaga kesehatan adalah: I. UNDANG-UNDANG RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Pasal 1 : 1) ”Anak” adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. 2) ”Perlindungan Anak” adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 2 : Penyelenggaraan Perlindungan Anak berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 45 serta prinsip dasar KHA yaitu : non diskriminasi; kepentingan terbaik untuk anak;hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan; dan penghargaan terhadap pendapat anak. Pasal 4 : Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 9 : Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan soaisal. Pasal 20 : Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Pasal 22 : Negara dan pemerintah, berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dukungan fasilitas dan prafasilitas dalam penyelenggaraan perlindungan anak. Pasal 44 : Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak memperoleh 62
  • 65. derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan; yang didukung oleh peran serta masyarakat; dan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif; dengan memberikan pelayanan cuma-cuma bagi bagi keluarga yang tidak mampu. Pasal 83 Setiap orang yang memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun dan paling singkat tiga tahun dan denda paling banyak tiga ratus juta rupiah dan paling sedikit enam puluh juta rupiah. II. UNDANG-UNDANG RI NO.21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (TPPO) BAB I : KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Perdagangan Orang adalah tindakan perekrutan, pengangkatan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi. 2. Tindak Pidana Perdagangan Orang adalah setiap tindakan atau serangkaian tindakan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang ditentukan dalam Undang-undang ini. 3. Eksploitasi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, atau secara melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ dan/atau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk mendapatkan keuntungan baik materiil maupun immateriil. 4. Eksploitasi Seksual adalah segala bentuk pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk mendapatkan keuntungan, 63
  • 66. termasuk tetapi tidak terbatas pada semua kegiatan pelacuran dan pencabulan. 5. Perekrutan adalah tindakan yang meliputi mengajak, mengumpulkan, membawa atau memisahkan seseorang dari keluarga atau komunitasnya. 6. Pengiriman adalah tindakan memberangkatan atau melabuhkan seseorang dari satu tempat ke tempat lain. Bab II : TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG Pasal 2 (1) Setiap orang yang melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang tersebut di wilayah negara Republik Indonesia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). (2) Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang tereksploitasi, maka perlu dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 5 Setiap orang yang melakukan pengangkatan anak dengan menjanjikan sesuatu atau memeberikan sesuatu dengan maksud untuk dieksploitasi dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). Pasal 9 Setiap orang yang berusaha menggerakkan orang lain supaya melakukan tindak pidana perdagangan orang, dan tindak pidana itu tidak terjadi dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 240.000.000,00 (dua ratus empat puluh juta rupiah). 64
  • 67. Pasal 10 Setiap orang yang membantu atau melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana perdagangan orang, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5 dan pasal 6. Pasal 11 Setiap orang yang merencanakan atau melakukan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana perdagangan orang, dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5 dan pasal 6. 65
  • 68. DAFTAR RUJUKAN a. Pencatatan persalinan di Partograf, Kartu Ibu dan buku KIA Semua bayi harus diperiksa segera setelah lahir, untuk mengetahui ada tidaknya luka pada waktu dilahirkan atau kelainan-kelainan bawaan. Kecuali apabila keadaan bayi jelek dan memerlukan pengobatan segera, pemeriksaan ini dapat dilakukan sesudah bayi dibersihkan. Pemeriksaan harus dilakukan dalam ruangan yang hangat dan terang dengan bayi telanjang bulat. Lakukanlah pemeriksaan secara teratur mengikuti pola yang diuraikan dalam Tabel di bawah ini. • Apabila pemeriksaan menunjukkan bayi dalam keadaan normal/wajar seluruhnya, informasikan dan tentramkan ibu, dan segera lakukan IMD/ Kontak Kulit selama 1 jam yang didampingi oleh suami/anggota keluarga • Apabila ditemukan kelainan, informasikan dan tenangkanlah ibu bahwa akan diupayakan jalan keluar yang memungkinkan. (pindah ke BAB II) 66