Dokumen tersebut merangkum latar belakang penelitian tentang peranan strategi pemasaran PT Sun Life Financial Indonesia dalam upaya meningkatkan penjualan produk asuransi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas strategi pemasaran yang diterapkan serta menganalisis pencapaian target penjualan."
1. TUGAS “Riset Pemasaran”
PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI
PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Fahmi Ahmad (B100 100 003) “B”
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2013
2. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan,baik oleh perorangan maupun dunia
usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga,
baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam
menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam
menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu
kesinambungan usahanya.
Dengan mulai membaiknya iklim dan minat masyarakat dalam bidang asuransi
mengakibatkan tingkat persaingan di dunia asuransi menjadi semakin ketat. Strategi
pemasaran merupakan salah satu senjata bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan
pasar. Pada dasarnya strategi pemasaran adalah mencari kecocokan antara kemampuan
internal perusahaan dengan peluang eksternal yang ada di pasar. Mencari kecocokan ini
merupakan tanggung jawab dari bagian pemasaran untuk menerapkan strategi pemasaran
yang sesuai dengan produk yang dihasilkan dan sesuai dengan dengan segmen pasar yang
ingin dituju oleh produk yang diluncurkan.
Mengenali karakteristik pasar dan struktur pasar sangatlah menguntungkan bagi
perusahaan untuk dapat tetap bersaing dan survive (kelangsungan hidup perusahaan).
Kelemahan dan keunggulan perusahaan hendaknya dianalisis sehingga menjadi sebuah titik
tolak yang kuat buat perusahaan dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien serta
untuk memperkuat posisinya dari para pesaing yang ada.
Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan hal ini dapat juga
sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam pencapaian
tujuannya. Selain itu efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan juga
memegang peranan penting. Efesiensi yang dimaksud adalah strategi pemasaran yang
dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan
biaya baik itu dalam operaional maupun dalam biaya promosi maupun iklan dan efektifitas
yang dimaksud ialah pemilihan stategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan pasar yang
dilayani oleh perusahaan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.
3. B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. SUN LIFE FINANCIAL
INDONESIA sudah efektif sehingga mampu bersaing di pasar.
2. Apakah target penjualan pada PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA dapat
terealisasi? (data selama dua tahun yaitu 2010-2012).
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Mencari perbandingan antara teori dan praktek khususnya tentang peranan strategi
pemasaran dalam usaha meningkatkan penjualan produk jasa asuransi di PT. SUN LIFE
FINANCIAL INDONESIA.
2. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan khususnya
pada strategi pemasaran yang diterapkan pada PT. SUN LIFE FINANCIAL
INDONESIA.
4. BAB II
Telaah Pustaka
A. Perpheral Dan Implikasi
Pada umunya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara
pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Jasa didefinisikan sebagai
aksi atau kinerja dimana suatu pihak menawarkan kepada pihak lain dimana pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak menimbulkan kepemilikan apapun (Kotler, 2001:200). Menurut
Kotler dan Keller (2007:43) jasa merupakan setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (non fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Menurut Gummesson (1987 dalam Tjiptono 2006:26) mendefinisikan jasa sebagai
“something which can be bought and sold but which you cannot drop on your feet”. Definisi
ini menekankan bahwa jasa dapat dipertukarkan namun kerap kali sulit dialami atau
dirasakan secara fisik.
Definisi lainnya dari jasa berorientasi pada aspek proses dan aktivitas yang dikemukakan
oleh Gronroos (2000 dalam Tjiptono 2006:26), bahwa jasa adalah proses yang terdiri dari
serangkaian aktivitas intangible yang biasanya terjadi pada interaksi antara pelanggan dan
karyawan jasa atau sumberdaya fisik atau barang dan sistem penyedia jasa, yang disediakan
sebagai solusi atas masalah pelanggan.
B. Efektivitas
Sejauh ini telah banyak pakar yang mengemukakan skema klasifikasi jasa dan
pemasaran, dimana masing-masing ahli menggunakan dasar perbedaan yang disesuaikan
dengan sudut pandangnya sendiri-sendiri. Secara garis besar klasifikasi jasa dapat dibedakan
berdasarkan lima kriteria pokok (Tjiptono, 2008) adalah:
1. Segmen Pasar
Jasa dapat dibedakan menjadi jasa yang ditujukan pada konsumen akhir (misalnya
katering, asuransi jiwa, pendidikan dll) dan jasa bagi konsumen organisasional
2. Tingkat Keberwujudan
Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen.
5. 3. Ketrampilan Penyedia Jasa
Terdapat dua tipe jasa yaitu 1) Profesional services Seperti : dokter, dosen, perawat,
guru., 2) Non-profesional services Seperti: sopir taksi
4. Tujuan Organisasi Jasa
Berdasarkan tujuan organisasi pemberi jasa, kategori jasa dikelompokkan menjadi
dua yaitu; 1).Commercial services atau profit services Seperti: penerbangan,
Periklanan, Perhotelan, Perbankan dan lain-lain, 2) Nonprofit service Seperti:
Perpustakaan Umum, Panti Asuhan
5. Tngkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan
Berdasarkan tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan jasa dapat dikelompokkan
dua yaitu High-contact services seperti: bank, universitas, konsultan bisnis dan lainlain dan Low-contact services seperti: jasa pos, PLN, bioskop dan lain-lain.
Jasa memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan produk (barang fisik),
menurut Sakina. L (2003) tiga karakteristik jasa diantaranyasebagai berikut:
1. Unsortability: jasa tidak mengenal persedian dari layanan yang dihasilkan.
2. Intangibility: nilai penting dari hal ini konsumen tidak merasakan secara fisik namun
dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, dan rasa aman.
3. Customization: jasa sering didisain khusus sesuai kebutuhan konsumen.
C. Hipotesis
Berdasarkan dari definisi – definisi yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan
bahwa sebuah jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidak
berwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi
dengan konsumen karena kualitas jasa asuransi setiap perusahan berpengaruh langsung
kepada konsumen.
6. BAB III
Metode Penelitian
A. Kerangka Pemikiran
Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang bahwa penelitian ini berupaya untuk
mencari cara menciptakan minat dan ketertarikan konsumen dalam jasa asuransi. Dalam
penelitian ini diduga bahwa minat konsumen dipengaruhi oleh faktor faktor tertentu.
Selanjutnya gambaran ringkas model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dilihat
di bawah ini :
Menurut Kotler dan Keller (2007:45) menyatakan bahwa terdapat 4 karakteristik jasa
yang berdampak pada desain pemasaran jasa, yaitu :
1. Intangibility (Tidak berwujud)
Tidak seperti barang, jasa tidak dapat dilihat, disentuh, dan dirasakan, maupun
didengar sebelum jasa dibeli konsumen. Untuk mengurangi ketidak pastian pembeli
atau konsumen akan mencari tanda atau bukti dari kualitas jasa berdasarkan tempat,
7. orang, peralatan, alat komunikasi, dan simbul yang mereka lihat. Misalnya, seseorang
yang akan melakukan bedah plastic tidak dapat mengetahui hasilnya sebelum operasi
tersebut selesai dilakukan. Perusahaan jasa dapat berusaha untuk mempertunjukkan
kualitasnya melalui bukti secara fisik. Misalnya, pengusaha hotel berusaha untuk
mengembangkan kualitasnya agar sesuai dengan nilai yang diharapkan pelanggan
melalui kebersihanya, kecepatan pelayanan, maupun manfaat - manfaat lainnya.
2. Inseparability ( Tidak terpisahkan)
Pada umumnya Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan tidak seperti
produk fisik yang diproduksi dan baru dikonsumsi. Jika seseorang melakukan
pembelian jasa, maka penyedia jasa tersebut merupakan bagian dari jasa. Karena
konsumen selalu menunggu sampai jasa tersebut diproduksi, maka interaksi penyedia
jasa dan konsumen merupakan ciri utama dari pemasaran jasa.18
3. Variability (Bervariasi)
Jasa tergantung kepada siapa penyedia jasa tersebut dan kapan serta dimana jasa
diproduksi,
pemilik
jasa
menyadari
variability
yang
tinggi
dan
sering
membicarakanya dengan orang lain sebelum memilih seseorang penyedia jasa.
mengakibatkan jasa memiliki hasil yang berbeda – beda, misalnya : seorang dokter
yang sangat ramah melayani pasien, sedangkan dokter yang lain tidak. Hal ini
mengakibatkan pembeli jasa sangat berhati - hati terhadap adanya perbedaan ini,
sehingga seringkali meminta pendapat dari orang lain sebelum memilihsuatu jasa.
4. Perishability (Mudah lenyap)
Jasa tidak dapat disimpan karena nilai jasa ada hanya pada saat jasa dilakukan.
Mudah lenyapnya jasa tidak menjadi masalah bila permintaan bersifat tetap, karena
mudah untuk mengatur penyedia jasa terlebih dahulu, jika permintaan berfluktuasi
perusahaan jasa mengalami masalah yang rumit, misalnya : perusahaan transportasi
harus menyediakan lebih banya kendaraan selama jam – jam sibuk untuk memenuhi
permintaan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2006) ada 3 tipe pemasaran pada
industry jasa yang saling berhubungan dalam melangsungkan tujuan perusahaan pada
industri jasa, yaitu pemasaran eksternal, pemasaran internal, dan pemasaran interaktif.
8. B. Desain Penelitian Dan Oprasional
Untuk mengetahui efektifitas promosi dalam mengumpulkan data-data yang di perlukan
adalah dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) secara tertutup, sehingga
responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan tidak perlu membeuat
jawaban lain. Efektivitas Promosi yang dapat dilihat dari dimensi empati, persuasi, dampak
dan komunikasi.
Teknik penentuan sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2008, p115).
Berdasarkan pada pengertian diatas, populasi dalam penelitian ini melibatkan para
konsumen asuransi PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA sehingga para konsumen
tersebut dapat memberikan penilaian terhadap perilaku konsumen dalam mempengaruhi
keputusan pembelian produk asuransi PT SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA. Sesuai data
konsumen yang diterima dari PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA tahun ini jumlah
populasi berjumlah 145 pelanggan.
Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2008, p116). Populasi atau konsumen asuransi SUN LIFE FINANCIAL
sangat banyak. Oleh karena itu penulis tidak mungkin meneliti semua populasi tersebut. Hal
ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Oleh karena itu penulis menggunakan
sampel yang diambil dari populasi pengguna atau konsumen asuransi PT
SUN LIFE
FINANCIAL. Dalam penelitian ini akan diambil 60 respoden, dan yang menjadi sampel
penelitian adalah konsumen produk asuransi PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA.
Pemilihan 60 responden sebagai sample dari populasi yang menyebar dikarenakan
Secara statistik dikatakan bahwa penyebaran populasi yang tidak diketahui, maka minimum
sample dengan batas terendah untuk mewakili adalah 30 orang atau lebih ( 30 ≥). Maka 60
responden melampaui apa yang disarankan dalam teori. Data dikumpulkan dengan cara
mengambil sample secara acak atau dengan kata lain disebut sampling. Sample penelitian
meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak
9. 30 elemen/responden. Menurut Guilford (1987: 125) dalam Suprapto (2006,p239) dimana
semakin besar sample (makin besar nilai n= banyaknya elemen sample) akan memberikan
hasil yang lebih akurat.
Sampling Insidental adalah salah satu tipe sampling nonprobabilitas, dimana peneliti
dalam memilih sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
10. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak
asuransi PT SUN LIFE FINANCIAL, sebagai informasi dan data tambahan dalam
penelitian ini, yaitu pertanyaan mengenai profil perusahaan (company Profile).
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi, atau
internet yang berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini
sehingga dapat digunakan dan membantu penulis dalam menganalisis data dan
mendeskripsikan masalah yang diteliti.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di
jawabnya. (Sugiyono, 2008, p199). Peneliti memberikan kuesioner kepada responden
11. yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topic penelitian. Kuesioner
ini diberikan kepada para konsumen asuransi PT SUN LIFE FINANCIAL. Penulis
mengelompokkan pernyataan dalam kuesioner tersebut menjadi tiga bagian, yaitu:
i. Pernyataan mengenai profil responden
ii. Penyataan mengenai perilaku konsumen
iii. Pernyataan mengenai keputusan pembelian
Pengukuran variable
Variabel
Demensi
Efektivitas Promosi
Indikator
Empaty
1. Pendapat tentang promosi
2. Menyukasi
Persuasi
Dampak
Komunikasi
1.
2.
1.
2.
a)
b)
Tertarik
Keinginan membeli
Sangat mengetahui
Membandingkan
Informasi Jelas
Slogan
Variabel
Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
diambil dari suatu nilai yang berbeda.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yangberbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 200, p58).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini bahwa variable
penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu :
12. 1. Variabel Independen (X) yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2008, p59).
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen : a) Perilaku Konsumen
(consumer behavior) => ( X )
2. Variabel Dependen atau variabel terikat (Y) yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas, dan dalam penelitian ini variabel terikatnya
adalah: b) Keputusan Pembelian Konsumen => ( Y )
C. Alat Analisis
Alat analisis data yang penulis gunakan dalam penyusunan tugas ini adalah analisis
korelasi. Dimana analisis korelasi digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat
signifikansi hubungan antara dua variabel pengujian.
Analisis korelasi yang penulis gunakan menggunakan Rank spearman. Alat bantu yang
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah memakai variabel pengujinya adalah : variabel
yang pertama adalah pengendalian intern. Variabel ini disebut variabel X atau variabel bebas
dimana variabel ini yang akan memberi pengaruh hubungan pada variabel terikatnya dan
Variabel yang kedua adalah efektivitas sistem informasi akuntansi penerimaan kas. Variabel
ini disebut variabel Y atau variabel terikat, dimana variabel ini akan diberi pengaruh dari
variabel bebasnya.
13. BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis ingin membandingkan antara data-data yang diperoleh selama
penelitian dengan uraian teoritis sehingga diperoleh sebuah data yang aktual tentang teori dan
kenyataan di lapangan. Penulis akan mencoba untuk menganalisis dan mengevaluasi data
tersebut sebatas kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Untuk mempermudah menganalisa dan mengevaluasi data penulis akan membaginya
menjadi beberapa bagian :
1. Perkembangan Target dan Realisasi Penjualan
Berdasarkan data dari tabel Rekapitulasi produksi PT. Sun Life Financial Indonesia
cabang Medan, kita dapat melihat adanya kemajuan yang sangat bagus pada penjualan
premi asuransi pada tahun 2002 sampai dengan 2003. Pada tahun 2002 untuk Cabang
Medan di bebankan target penjualan sebesar Rp. 1.350.000.000,- ternyata target tersebut
dapat dipenuhi sebesar Rp. 1.800.000.000,-, peningkatan terjadi sebesar Rp.
450.000.000,-. Pada tahun 2003 cabang Medan di bebankan target lebih besar lagi
dikarenakan keberhasilan pencapaian target di tahun 2002 menjadi Rp. 1.500.000.000,terjadi kenaikan target sebesar Rp. 150.000.000,-. Realisasi penjualan pada tahun 2003
ternyata target tersebut dapat terpenuhi sebesar Rp. 2.000.000.000,-.
Meningkatnya jumlah pemegang polis berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah
aktivitas produksi penjualan premi di PT. Sun Life Financial Indonesia cabang Medan
sehingga semakin tinggi jumlah pemegang polis semakin tinggi pula jumlah penerimaan
premi ke kas perusahaan. Peranan para agent cukup memegang peranan penting didalam
meningkatkan jumlah pembelian polis, untuk itu penulis menganjurkan agar usaha-usaha
pengembangan yang selama ini diterapkan dan dijalankan terhadap para agent agar terus
tetap ditingkatkan dan dipertahankan.
Peningkatan ke profesionalan para agent harus dapat ditingkatkan lagi melalui
pelatihan-pelatihan dan pembekalan-pembekalan. Hal ini berguna bagi para agent sebagai
ujung tombak perusahaan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi, ekonomi dan
pola tingkah laku dan tren yang beredar di masyarakat sehingga melalui para agent
perusahaan dapat lebih tanggap dalam membaca peluang pasar. Sehingga di masa yang
14. akan datang, PT. Sun Life Financial Indonesia dapat menjadi Market Leader di pasar
asuransi jiwa.
2. Strategi Pemasaran
Untuk dapat meraih peluang-peluang di pasar dengan tingkat persaingan yang sangat
ketat maka dituntut sebuah strategi yang efektif dan efisien. Strategi tersebut harus dapat
meningkatkan penjualan, menaikkan kredibibilitas perusahaan dan yang terpenting harus
sejalan dengan arah dan tujuan perusahaan. Untuk menganalisis dan mengevaluasi lebih
lanjut penerapan strategi bersaing yang diterapkan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia
cabang Medan, maka penulis akan mengulas terlebih dahulu hal-hal yang terkait dengan
peranan strategi pemasaran melalui variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix)
antara lain:
a) Kebijaksanaan Produk
Dalam memasarkan produk-produk asuransi jiwanya PT. Sun Life Financial
Indonesia cabang Medan berusaha meningkatkan mutu produknya dan diversifikasi
Produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para nasabah dan calon nasabahnya.
Menurut hemat penulis, jenis diversikasi produk yang ditawarkan oleh PT. Sun
Life Financial Indonesia sangat baik sekali, ini terlihat dari berbagai jenis produk
yang melindungi para nasabahnya dari segala aspek umur dan pekerjaan. Seperti
program untuk biaya perlindungan pendidikan anak sampai ke perguruan tinggi pada
The Graduate, perlindungan untuk wanita dari ancaman berbagai macam penyakit
pada Sun Lady Saver, program untuk perencanaan hari tua pada program Retiro,
program untuk tabungan , proteksi dan investasi pada Brilliance dan lain-lain.
Mutu produk yang dihasilkan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia juga sangat
bagus. Ini terlihat dari banyaknya manfaat tambahan yang berbeda dari tiap produk
serta kemampuan perusahaan dalam membayarkan klaim pada klien membuktikan
bahwa perusahaan memang jujur dan konsisten melaksanakan kewajibannya. Secara
luas PT. Sun Life Financial juga banyak mendapat pengakuan dari dunia
Internasional sebagai perusahaan yang kuat dan sehat ini terbukti dengan memperoleh
berbagai predikat yang sangat baik mulai dari kekuatan finansial yang memperoleh
predikat AA+, kemampuan membayar klaim dengan predikat AAA, dan kekuatan
15. finansial dengan predikat A++ serta berada dalam kelompok rating tertinggi di
Amerika Utara dan dunia.
b) Kebijaksanaan Harga
Menurut hemat penulis, penetapan harga pada PT. Sun Life Financial Indonesia
sudah cukup baik. Dengan harga yang cukup bersaing namun manfaat yang diberikan
oleh produk itu sendiri sangat besar bagi nasabah. Nilai yang diberikan oleh nasabah
melalui premi yang di bayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang sangat besar
yang mereka peroleh dimasa depan sehingga tak salah bila banyak pelanggan yang
membeli polis asuransi dari PT. Sun Life Financial Indonesia.
Namun menurut hemat penulis, nilai premi asuransi yang diberikan oleh PT. Sun
Life Financial Indonesia masih tidak terjangkau oleh masyarakat kelas bawah dan
hanya dapat dibeli oleh masyarakat ekonomi kelas menengah keatas. Dengan
memperhatikan segmen-segmen pasar dari masyarakat umum niscaya banyak
masyarakat yang sangat antusias untuk membeli polis asuransi yang ditawarkan oleh
Sun Life Financial mengingat besarnya manfaat yang akan mereka terima dari produk
yang mereka beli.
Analisis Data
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 1998: 160). Setelah kuesioner
terkumpul dilakukan skoring dan tabulasi dan siap menganalisis dengan menggunakan
alat bantu paket program statistik SPSS Ver. 10.0 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1
Uji Validitas Produk Asuransi (X1)
No
1
2
3
4
5
rxy
0.800
0.800
0.342
0.420
0.803
Sig
0.000
0.000
0.075
0.026
0.000
α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Status
Valid
Valid
Gugur
Valid
Valid
16. 6
7
8
9
10
0.085
0.858
0.646
0.741
0.338
0.667
0.000
0.646
0.000
0.091
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Gugur
Valid
Valid
Valid
Gugur
Hasil uji validitas variabel Disiplin pada tabel 4.1 di atas diketahuibahwa hasil dari 10
butir pertanyaan untuk variable produk, tiga di antarannya gugur, dengan demikian butirbutir pertanyaan untuk mengungkap tentang produk asuransi layak dipergunakan sebagai
instrumen penelitian, masing-masing butir soal mempunyai nilai rhitung yang lebih besar
dari rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa butir soal pada masing-masing
dimensi dinyatakan valid dan 100% dapat dipakai atau layak Selanjutnya tabel dibawah
ini adalah hasil uji validitas untuk variabel Harga.
Tabel 4.2
Uji Validitas Harga (X2)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
rxy
0.645
0.859
0.701
0.809
0.204
0.435
0.239
0.550
0.568
0.478
Sig
0.000
0.000
0.000
0.000
0.297
0.021
0.220
0.002
0.002
0.010
α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Gugur
Valid
Gugur
Valid
Valid
Valid
Hasil uji validitas variabel harga pada tabel 4.2 di atas diketahui bahwa hasil dari
10 butir pertanyaan untuk variabel harga dan hanya 2 di antaranya gugur, dengan
demikian butir-butir pertanyaan untuk mengungkap tentang harga layak dipergunakan
sebagai instrumen penelitian, masing-masing butir soal mempunyai nilai rhitung yang
lebih besar dari rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir soal pada masingmasing dimensi dinyatakan valid dan 100% dapat dipakai atau layak. Selanjutnya tabel
dibawah ini adalah hasil uji validitas untuk variabel komunikasi
17. Tabel 4.3
Uji Validitas Promosi (X3)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
rxy
0.638
0.172
0.583
0.725
0.305
0.578
0.198
0.317
0.664
0.360
Sig
0.000
0.381
0.001
0.000
0.115
0.001
0.313
0.100
0.000
0.060
α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Status
Valid
Gugur
Valid
Valid
Gugur
Valid
Gugur
Gugur
Valid
Gugur
Hasil uji validitas variabel komunikasi pada tabel 4.3 di atas diketahui bahwa hasil dari
10 butir pertanyaan untuk variabel promosi, 5 diantaranya gugur, dengan demikian butirbutir pertanyaan untuk mengungkap tentang promosi kurang layak dipergunakan sebagai
instrumen penelitian. maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari 40% soal yang di ujikan
bisa di bilang kurang valid atau tidak layak. Selanjutnya table dibawah ini adalah hasil uji
validitas untuk variabel produk lain.
Tabel 4.4
Uji Validitas Produk Lain (Y)
No
1
2
3
4
5
Rxy
0.737
0.391
0.652
0.658
0.594
Sig
0.000
0.040
0.000
0.000
0.001
α
0.05
0.05
0.05
0.05
0.05
Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil uji validitas variabel prestasi kerja pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa
hasil dari 5 butir pertanyaan untuk variabel prestasi kerja kesemuanya valid, dengan
demikian butir-butir pertanyaan untuk mengungkap tentang produk lain, layak
18. dipergunakan sebagai instrumen penelitian, masing-masing butir soal mempunyai nilai
rhitung yang lebih besar dari rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh butir soal
pada masing-masing dimensi dinyatakan valid dan 100% dapat dipakai atau layak
dipergunakan.
2. Uji Reliabilitas
Konsep Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau
tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Dalam
melakukan Uji Reliabilitas digunakan rumus Cronbach Alpha. Hasil yang diperoleh
dalam range 0-1, jika mendekati satu semakin reliable dan jika mendekati 0 berarti tidak
reliabel. Menurut Nunnally (1996) seperti dikutip oleh Imam Ghozali (2001: 141). Suatu
Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,600. Dengan taraf
signifikan 1% atau 5%, jika diperoleh nilai rhasil perhitungan (koefisien reliabilitas atau
alpha) lebih besar dari rtabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Adapun hasilnya dapat
disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Masing-masing Variabel
No
1
2
3
4
Variable
Produk Asuransi
Harga
Promosi
Produk lain
Alpha
0.748
0.746
0.686
0.730
Nilai Kritis
0.6
0.6
0.6
0.6
Status
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel Disiplin menunjukan koefisien Cronbach
Alpha = 0,748, untuk variable Produk asuransi menunjukan koefisien Cronbach Alpha =
0,746, untuk variabel harga menunjukan koefisien Cronbach Alpha = 0,686, untuk
variabel Promosi menunjukan koefisien Cronbach Alpha = 0,730, untuk variabel Produk
lain, pada masing-masing variabel mempunyai nilai r Alpha positif dan lebih besar dari
rtabel maka variabel tersebut dianggap reliabel. Dengan melihat hasil analisis validitas
19. dan reliabilitas di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa angket yang penulis sajikan
dapat dipakai pada proses penelitian selanjutnya yaitu uji asumsi klasik.dan uji
pengambilan keputusan atau uji hipotesis.
Uji Estimasi
a. Koefisien determinasi (R²)
Dari hasil analisis data diperoleh R² sebesar 0.564 ini menunjukkan bahwa variabel
Produk asuaransi, harga dan promosi mempunyai kontribusi pengaruh terhadap variabel
Produk lain sebesar 56.4%. Sedangkan sisanya sebesar 43.6% mendapat kontribusi dari
variable lain yang tidak terdapat di dalam model atau tidak penulis teliti, variabelvariabel
tersebut misalnya variabel pendidikan, insentif, lingkungan kerja, faktor individu, pendidikan
formal dan lain-lain.
b. Uji F
Pengujian ini dimaksudkan untuk menganalisis apakah seluruh variabel independen
secara serentak atau bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
1) Pengujian
Ho : β1 = β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh dari variabel, produk asuransi, harga, dan
promosi terhadap variable produk lain) Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 (ada pengaruh dari
variabelProduk asuaransi, harga dan promos terhadap variable produk lain).
2) Taraf significant; α = 0,05
3) Kriteria pengujian
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung ≥ Ftabel
4) Formula Uji F
20. Dari hasil analsis data yang telah dilakukan di SPSS maka diketahui bahwa Fhitung
adalah sebesar 10.359
5) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel diketahui bahwa Fhitung > Ftabel (10.359 >
2,84), maka untuk variable produk asuransi, harga, dan promosi secara bersama-sama
serentak berpengaruh secara signifikan terhadap produk lain.
c. Uji t
Analisis uji-t test adalah analisis untuk mengetahui signifikan atau tidaknya antara variabel
disiplin, motivasi, komunikasi, pengalaman kerja dan prestasi kerja. Berikut ini adalah hasil
analisis data uji t:
1) Variabel harga(X1)
a) Hipotesis alternatif
Ho : b1 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel harga terhadap Produk lain.
Hi : b1 ≠ 0 ada pengaruh antara variabel harga terhadap Produk asuaransi kerja
karyawan.
b) Taraf significant; α = 0,05
c) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila: -2,013 < thitung < 2,013 Ho ditolak apabila: thitung < -2,013 atau
t hitung > 2,013
d) Menghitung t dengan rumus
Dari hasil analsis data yang telah dilakukan di SPSS maka diketahui bahwa thitung
adalah sebesar 5.416
e) Kesimpulan
Daerah terimaDaerah tolak Daerah tolak -2,013 Dengan membandingkan thitung dan
ttabel diketahui bahwa thitung > ttabel (5.416 > 0.000), maka untuk variabel harga
(X1) hipotesis ditolak artinya bahwa variable produk asuransi (X1) berpengaruh secara
signifikan terhadap produk lain (Y).
2) Variabel Promosi (X2)
a) Hipotesis alternatif
Ho : b2 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel promosi terhadap produk asuransi.
21. Hi : b2 ≠ 0 ada pengaruh antara variable promosi terhadap produk lai.
b) Taraf significant; α = 0,05
c) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila: -2,013< thitung < 2,013
Ho ditolak apabila: thitung < -2,013 atau t hitung > 2,013
d) Menghitung t dengan rumus
Dari hasil analsis data yang telah dilakukan di SPSS maka diketahui bahwa thitung
adalah sebesar -0.766
e) Kesimpulan
Dengan membandingkan thitung dan ttabel diketahui bahwa thitung >ttabel (-0.766 >
0,451), maka untuk variabel motivasi (X2) hipotesis ditolak artinya bahwa variabel
motivasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja (Y).
3) Variabel Produk lain (X3)
a) Hipotesis alternatif
Ho : b2 = 0 tidak ada pengaruh antara variabel produk lain terhadap prestasi harga.
Hi : b2 ≠ 0 ada pengaruh antara variabel produk lain terhadap promosi asuransi.
b) Taraf significant; α = 0,05
c) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila: -2,013< thitung < 2,013
Ho ditolak apabila: thitung < -2,013 atau t hitung > 2,013
d) Menghitung t dengan rumus
Dari hasil analsis data yang telah dilakukan di SPSS maka diketahui bahwa thitung
adalah sebesar -0.582
e) Kesimpulan
Dengan membandingkan thitung dan ttabel diketahui bahwa thitung >ttabel (-0.582 >
0.566), maka untuk variabel produk lain (X3) hipotesisditolak artinya bahwa variable
produk lain (X3) berpengaruh secarasignifikan terhadap produk asuransi (Y).
d. Pembahasan
22. Dari hasil analisis data diperoleh R² sebesar 0.564 ini menunjukkan bahwa variabel
harga, promosi, produk lain mempunyai kontribusi pengaruh terhadap variabel produk
asuransi sebesar 56.4%. Sedangkan sisanya sebesar 43.6% mendapat kontribusi dari variabel
lain yang tidak terdapat di dalam model atau tidak penulis teliti, variabel-variabel tersebut
misalnya variable upah, insentif, lingkungan kerja, faktor individu, pendidikan formal dan
lain-lain.
Hasil uji t menyatakan bahwa untuk variabel upah dengan koefisien regresi 5.416
diperoleh thitung sebesar 5.416 dengan ttabel sebesar 0.000 sehingga thitung > ttabel berarti
H1 ditolak, maka harga berpengaruh signifikan terhadap prodak asuransi. Variabel promosi
dengan koefisien regresi -0.766 diperoleh thitung sebesar -0.766 dengan ttabel sebesar 0.451
sehingga thitung > ttabel berarti H1 ditolak, maka motivasi berpengaruh signifikan terhadap
prodak asuransi. Variabel prodak lain dengan koefisien regresi -0.582 diperoleh thitung
sebesar -0.582 dengan ttabel sebesar 0.566 sehingga thitung > ttabel berarti H1 ditolak, maka
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap produk asuransi.
Berdasarkan uji F untuk pengaruh secara bersama-sama, diperoleh Fhitung
sebesar 10.359 dan Ftabel sebesar 0.000 sehingga Fhitung (10.359) > Ftabel (0.000) berarti
H1 ditolak, maka variabel harga, promosi, produk laen, berpengaruh signifikan terhadap
Produk asuransi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh harga, promosi dan produk lain terhadap
produk asuransi pada PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan bantuan progam komputer SPSS 10.0 for
windows diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien Regresi uji-t
Berdasarkan dari hasil pengujian diketahui bahwa dari variabel harga, promosi dan
produk lain berpengaruh secara signifikan terhadap produk lain.
2. Koefisien Regresi uji F
23. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai probabilitas Fhitung lebih besar dari
0,05, maka Ho ditolak yang berarti harga, promosi dan produk lain secara serentak
berpengaruh terhadap produk asuransi.
3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh R² sebesar 0.564
ini
menunjukkan bahwa variabel Produk asuaransi, harga dan promosi mempunyai
kontribusi pengaruh terhadap variabel Produk lain sebesar 56.4%. Sedangkan sisanya
sebesar 43.6%
B. Keterbatasan dan Kendala Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti hanya menggunakan tiga variabel
independen yaitu harga, promosi dan produk lain dalam meneliti pengaruh variabel tersebut
terhadap promosi asuransi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode angket, di mana peneliti mendapat kendala yaitu kesulitan dalam
menemui responden serta responden terkadang menjawab pertanyaan tidak jujur atau
menjawab pertanyaan tidak sesuai dengan kondisi yang ada.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Sebagaimana diketahui bahwa harga, promosi dan produk lain merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap produk asuransi, maka seyogyanya perusahaan memperhatikan
factor-faktor tersebut
2. Penelitian di masa yang akan datang hendaknya menelaah kembali factor-faktor yang
mempengaruhi produk lain, karena masih banyak faktor yang mempengaruhi tindakan
tersebut, misalnya human relation, lingkungan, insentif , upah, keamanan dan lain
sebagainya.
25. Correlations
pa1
pa2
pa3
pa4
pa5
pa6
pa7
pa8
pa9
pa10
tot_pa
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
N
tot_pa
.800**
.000
28
.800**
.000
28
.342
.075
28
.420*
.026
28
.803**
.000
28
.085
.667
28
.858**
.000
28
.646**
.000
28
.741**
.000
28
.338
.091
26
1
28
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8 h9 h10 tot_h
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
Correlations
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
26. Correlations
h1
h2
h3
h4
h5
h6
h7
h8
h9
h10
tot_h
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
N
tot_h
.645**
.000
28
.859**
.000
27
.701**
.000
27
.809**
.000
28
.204
.297
28
.435*
.021
28
.239
.220
28
.550**
.002
28
.568**
.002
28
.478*
.010
28
1
28
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 tot_p
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
Correlations
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
27. Correlations
p1
p2
p3
p4
p5
p6
p7
p8
p9
p10
tot_p
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
N
tot_p
.638**
.000
28
.172
.381
28
.583**
.001
28
.725**
.000
28
.305
.115
28
.578**
.001
28
.198
.313
28
.317
.100
28
.664**
.000
28
.360
.060
28
1
28
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=pl1 pl2 pl3 pl4 pl5 tot_pl
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
Correlations
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
28. Correlations
pl1
pl1
pl2
pl3
pl4
pl5
tot_pl
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
28
.133
.499
28
.402*
.034
28
.462*
.013
28
.257
.186
28
.737**
.000
28
pl2
.133
.499
28
1
28
.415*
.028
28
-.147
.455
28
-.204
.299
28
.391*
.040
28
pl3
.402*
.034
28
.415*
.028
28
1
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=pa1 pa2 pa3 pa4 pa5 pa6 pa7 pa8 pa9 pa10 tot_pa
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
Scale: ALL VARIABLES
28
.213
.277
28
.070
.725
28
.652**
.000
28
pl4
.462*
.013
28
-.147
.455
28
.213
.277
28
1
28
.529**
.004
28
.658**
.000
28
pl5
.257
.186
28
-.204
.299
28
.070
.725
28
.529**
.004
28
1
28
.594**
.001
28
tot_pl
.737**
.000
28
.391*
.040
28
.652**
.000
28
.658**
.000
28
.594**
.001
28
1
28
29. Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
26
2
28
%
92.9
7.1
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.748
N of Items
11
RELIABILITY
/VARIABLES=h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8 h9 h10 tot_h
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
26
2
28
%
92.9
7.1
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.746
N of Items
11
RELIABILITY
/VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 tot_p
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
Scale: ALL VARIABLES
30. Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
28
0
28
%
100.0
.0
100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.686
N of Items
11
RELIABILITY
/VARIABLES=pl1 pl2 pl3 pl4 pl5 tot_pl
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet1] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi.sav
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
28
0
28
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.730
N of Items
6
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT tot_pa_b
%
100.0
.0
100.0
31. /METHOD=ENTER tot_h_b tot_p_b tot_pl
/RESIDUALS DURBIN .
Regression
[DataSet2] G:Tugas Pak BasTugas2 Jun13Fahmi_B.sav
b
Variables Entered/Removed
Model
1
Variables
Entered
tot_pl, tot_
h_b, tot_p_
a
b
Variables
Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: tot_pa_b
b
Model Summary
Model
1
R
.751a
R Square
.564
Adjusted
R Square
.510
Std. Error of
the Estimate
3.139
DurbinWatson
1.991
a. Predictors: (Constant), tot_pl, tot_h_b, tot_p_b
b. Dependent Variable: tot_pa_b
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
306.203
236.475
542.679
df
3
24
27
Mean Square
102.068
9.853
F
10.359
Sig.
.000a
t
1.403
5.416
-.766
-.582
Sig.
.173
.000
.451
.566
a. Predictors: (Constant), tot_pl, tot_h_b, tot_p_b
b. Dependent Variable: tot_pa_b
a
Coefficients
Model
1
(Constant)
tot_h_b
tot_p_b
tot_pl
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
9.051
6.449
.709
.131
-.201
.263
-.200
.344
a. Dependent Variable: tot_pa_b
Standardized
Coefficients
Beta
.777
-.137
-.099
32. Residuals Statisticsa
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
15.61
-8.311
-3.202
-2.648
a. Dependent Variable: tot_pa_b
Maximum
30.78
5.741
1.303
1.829
Mean
26.39
.000
.000
.000
Std. Deviation
3.368
2.959
1.000
.943
N
28
28
28
28
33. Tugas Quesioner “Riset Pemasaran”
Pengaruh Asuransi Bagi masyarakat
Nama : Fahmi Ahmad
Nim : B100 100 003
Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (B/I/S) untuk meluangkan waktu mengisi
kuesioner ini secara lengkap dan benar. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda.
Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi)
No.Hp : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Usia saat ini : ............ tahun
• Jenis kelamin
a. SD
a. Pelajar/mahasiswa
a. Laki-laki
b. SMP
b. Pegawai Swasta
b. Perempuan
c. SMU
c. Pegawai Negeri
d. Wiraswasta
d. Sarjana
e. Lainnya
(..............................
..)
•
Status tingkat
pendidikan
•
Pekerjaan Anda
saat ini
PETUNJUK:
Berikan tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
1 : Tidak Setuju
2 : Kurang Setuju
3 : Agak Setuju
34. 4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
Pertanyaan Di bawah ini berhubungan Dengan produk jasa Asuransi .
X.1 Persepsi tentang asuransi
1. Setiap manusia memerlukan sebuah
asuransi.
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
a. Sangat Setuju (SS)
d. Tidak Setuju (TS)
b. Setuju (S)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
4. Sangat berguna bagi hal-hal yang tidak
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
terduga.
a. Sangat Setuju (SS)
2. Sangat penting bagi diri sendiri maupun
keluarga.
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
a. Sangat Setuju (SS)
d. Tidak Setuju (TS)
b. Setuju (S)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
5. Kebutuhan asuransi di jaman sekarang
sangatlah berguna.
3. Sangat
di
butuhkan
pekerjaan.
a. Sangat Setuju (SS)
bagi
dunia
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
35. c. Kurang Setuju (KS)
a. Sangat Setuju (SS)
d. Tidak Setuju (TS)
b. Setuju (S)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
6. Prosesnya bisa di bilang rumit bagi yang
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
belum tau apa itu asuransi.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
9. Sangat inovatif dan flexsibel.
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
7. Adanya
asuransi
bisa
di
bilang
mempermudah aktivitas kita.
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
a. Sangat Setuju (SS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
10. Sudah
d. Tidak Setuju (TS)
cukup
Sesuai
dengan
keinginan nasabah.
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
8. Asuransi
Indonesia.
sangat
berkembang
di
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
apa
36. e. Sangat Tidak Setuju (STS)
X.2 Persepsi harga
11. Sesuaikah
harga
asuransi
dengan
pelayanannya.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
a. Sangat Setuju (SS)
c. Kurang Setuju (KS)
b. Setuju (S)
d. Tidak Setuju (TS)
c. Kurang Setuju (KS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
14. Penghasilan anda dapat membeli produk
jasa dari asuransi.
12. Menguntungkan
bagi
anda
sebuah
asuransi.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
a. Sangat Setuju (SS)
c. Kurang Setuju (KS)
b. Setuju (S)
d. Tidak Setuju (TS)
c. Kurang Setuju (KS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
15. Skala
prioritas
bagi
sangatlah besar.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
13. Ada
system
yang
perusahaan asuransi.
merugikan
di
c. Kurang Setuju (KS)
masyarakat
37. d. Tidak Setuju (TS)
b. Setuju (S)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
16. Harga yang konstan membuat Dampak
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
positive lebih besar dari pada negativ
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
19. Wajar jika perusahaan besar menolak
jika harga yang di berikan tidak sesuai
dengan anggaran yang ada.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
17. Sesuai dengan bujject yang di miliki
perusahaan.
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
20. Loyalis di asuransi sangat berpengaruh
walau harga berubah sewaktu-waktu.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
18. Negosiasi sangat penting bagi setiap
perusahaan yang bergabung.
a. Sangat Setuju (SS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
38. X.3 Presepsi promosi
21. Evektif itu ketika promosi atau kerja sama dengan perusahaan.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
22. Promosi di tempat umum, akan menimbulkan banyak loyalis pada sebuah perusahaan jasa.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
23. Promosi sebaiknya di sertai evaluasi dari loyalis.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
24. Promosi yang baik adalah ketika apa yang di tawarkan sama dengan apa yang di dapatkan.
39. a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
25. Loyalis di perusahaan jasa tidak dapat di paksaakan dan mengikat 100%.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
26. Promosi yang efisien bisa di lakukan lewat media periklanan.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
27. Banyak hal yang masyarakat dapat dari sebuah promosi.
a. Sangat Setuju (SS)
40. b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
28. Banyak Masyarakat yang tau tentang asuransi selain dari promosi.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
29. Perusahaan asuransi harus intens dalam promosi.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
30. Kepuasan pelanggan bagian dari promosi.
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
41. c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
X.4 Produk lain
b. Setuju (S)
31. Banyak produk yang lebih unggul.
c. Kurang Setuju (KS)
a. Sangat Setuju (SS)
d. Tidak Setuju (TS)
b. Setuju (S)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
34. Masih banyakkah kekurangan kami di
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
banding produk yang lain.
a. Sangat Setuju (SS)
32. Banyak
produk
yang
menawarkan
progam lebih dari perusahaan kami.
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
a. Sangat Setuju (SS)
d. Tidak Setuju (TS)
b. Setuju (S)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
35. Banyak
faktor-faktor
yang
membuat loyalis pindah keproduk lain.
a. Sangat Setuju (SS)
33. Sudah cukup memuaskan produk yang
kami tawarkan di banding yang lain.
a. Sangat Setuju (SS)
dapat
b. Setuju (S)
c. Kurang Setuju (KS)
d. Tidak Setuju (TS)