SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN
SANITASI MAKANAN

DI SUSUN
OLEH :

MUHAMMAD FAUZARRAHMAN
1207110045

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2013 / 2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................

1

B. Rumusan Masalah ......................................................................

2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sanitasi Makanan ..................................................

3

B. Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat ............

5

C. Kontaminasi Makanan ............................................................

8

D. Infeksi Penyakit Melalui Makanan .........................................

9

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................

13

B. Saran ........................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

15
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
SANITASI MAKANAN

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, dan dari teman
sekelompok dengan mencari berbagai materi-materi yang bisa di jadikan sebagai
isi di dalam makalah ini dan akhirnya tantangan itu bisa teratasi dengan baik dan
lancar. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis
dan kepada teman sekelompok khususnya, dan kepada semua teman di dalam
fakultas kesehatan masyarakat UNMUHA ACEH ini.

Banda Aceh, 18 November 2013

MUHAMMAD FAUZARRAHMAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melestarikan
kehidupannya, yaitu tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Untuk mendapatkan
makanan tersebut diperoleh dengan cara berburu atau dengan cara bercocok
tanam, sebagai lahan untuk berburu dan bercocok tanam tempatnya adalah
lingkungan. Oleh karena itu makanan merupakan salah satu kajian dari pakar
lingkungan.
Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup, makanan
mempunyai peranan penting dan peranan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan
hidupnya.
Manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan
terlindung dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja
yang produktif, dan sebagainya.
Bahan makanan dapat merupakan media perkembang biakan
kuman penyakit atau dapat juga merupakan media perantara dalam
penyebaran suatu penyakit.
Berkenaan dengan peranannya dalam menimbulkan penyakit, makanan
dapat digolongkan sebagai berikut:
1.

Secara alamiah makanan sudah mengandung bahan-bahan kimia yang

beracun untuk dimakan. Misalnya: singkong jenis tertentu mengandung
asam cyanida (HCN), jengkol mengandung asam jengkol, beberapa jenis
ikan mengandung racun dalam tubuhnya.
2.

Sebagai media perkembang biakan mikroorganisme dan dapat

dihasilkan toksin yang beracun bagi manusia. Mikroorganisme tertentu
terdapat dimana-mana, sehingga kemungkinan suatu makanan dapat
terkontaminasi adalah besar sekali. Hal ini menggambarkan manusia selalu
bersaing dengan makhluk lain dalam hal mendapatkan makanan.
3.

Sebagai

perantara

penyebaran

penyakit.

Makanan

mendapat

kontaminasi oleh agen patogen melalui berbagai cara, sehingga penyakit
dari satu orang dapat ditularkan kepada orang lain atau beberapa penyakit
pada hewan dapat dipindahkan kepada manusia.
1.2. Rumusan Masalah
Sampai sekarang ini makanan menjadi masalah yang serius, karena
produksi makanan tidak bisa mengimbangi lajunya pertumbuhan penduduk.
Lajunya produksi makanan seperti deret hitung sementara laju pertumbuhan
penduduk seperti deret ukur. Akibatnya timbul berbagai kasus kelaparan,
penyakit-penyakit kurang gizi antara lain beri-beri, pallagra, anemi zat besi dan
kurang vitamin A. Disamping persediaan makanan yang tidak memadai, faktor
kemiskinan juga memperberat terjadinya kasus-kasus penyakit kurang gizi. Salah
satu usaha untuk mengurangi kasus kekurangan makanan muncul gagasan supaya
mencari sumber protein baru non agricultura atau membentuk suatu badan dunia
mengurusi sumber daya pangan sedunia.
1.3. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah yang berjudul ”Sanitasi Makanan” ini kiranya
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada publik agar lebih memahami
dan mengerti tentang apa itu sanitasi makanan dan bagaimana cara pengelolaan
makanan yang benar yang memungkinkan akan terjadinya kelangsungan hidup
yang nyaman dan sehat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sanitasi Makanan
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola
makanan masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada
cara pengganti yang berkenan.
Dasar pengertian yang dianut hingga sekarang dalam penyelenggaraan
usaha-usaha kesehatan masyarakat adalah definisi kesehatan masyarakat menurut
Winslow. Disini jelas bahwa sanitasi lingkungan merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat.
Sanitasi makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada
kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian
disini dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun rasa.
Usaha-usaha sanitasi tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang
ditujukan pada semua tingkatan, sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan
disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya.
Usaha-usaha sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan antara lain:
Keamanan makanan dan minuman yang disediakan.
Higiene perorangan dan prktek-praktek penanganan makanan oleh
karyawan yang bersangkutan.
Keamanan terhadap penyediaan air.
Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran.
Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses
pengolahan, penyajian/peragaan dan penyimpanannya.
Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat/perlengkapan.
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh. Menurut definisi
WHO (1956) mengenai makanan, ditegaskan bahwa dalam batasan makanan tidak
termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk tujuan
pengobatan. Walaupun air merupakan elemen vital dalam makanan manusia, akan
tetapi air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memerlukan penanganan yang
khusus.
Makanan, bila ditekankan fungsinya maka paling tidak harus memenuhi 2 dari
3 fungsi sebagai berikut ini:
memberikan panas dan tenaga kepada tubuh
membengun jaringan-jaringan tubuh baru, memelihara dan memperbaiki
yang tua
mengatur proses-proses alamiah, kimiawi atau faali dalam tubuh.
Air dimaksudkan pula dalam golongan makanan karena memenuhi fungsi
nomor 2 dan 3, dan juga penting dalam pencernaan. Alkohol, kopi dan teh tidak
dapat memenuhi 2 syarat diatas (hanya dapat menghasilkan panas dan tenaga) tapi
untuk kepentingan sanitasi makanan (karena turut menghantarkan penyakit) maka
digolongkan juga dalam makanan.
Sanitasi merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan hidup
yang menyenangkan dan menguntungkan kesehatan masyarakat.
Istilah sanitasi dan higiene mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengusahakan
cara hidup sehat, sehingga terhindar dari penyakit. Tetapi dalam penerapannya
mempunyai arti yang sedikit berbeda: usaha sanitasi lebih menitik beratkan
kepada faktor-faktor lingkungan hidup manusia, sedangkan higiene lebih menitik
beratkan usaha-usahanya kepada kebersihan individu.
Adapun tujuan dari sanitasi makanan yaitu:
Menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari
penyakit
Mencegah penjualan makanan yang merugikan pembeli
Mengurangi kerusakan/pemborosan makanan
B. Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat
Makanan merupakan salah satu pokok kebutuhan manusia untuk
kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, makanan merupakan hal yang penting
bagi manusia. Pentingnya makanan bagi manusia, selain dapat dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari dapat pula dilihat data berikut. Bagi banyak golongan
masyarakat 46,84% dari anggaran belanja keluarga dikeluarkan untuk makanan
(survey sosial ekonomi 1977, Kantor Sensus dan Statistik DKI Jakarta).
Ditinjau dari segi kesehatan, kegunaan makanan adalah sebagai sumber zat
makanan. Zat makanan didalam tubuh mempunyai fungsi:
sumber energi,
zat pembangun,
zat pengatur,
Oleh sebab itu makanan yang cukup diperlukan agar badan mempunyai
tenaga yang cukup untuk mempertahankan kehidupan, jasmani dapat tumbuh
dengan baik, sehat dan kuat. Kecukupan makanan diperlukan agar tubuh tidak
menjadi sakit baik oleh sebab defisiensi atau sebab dari luar.
Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan
yang harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai
vektor/agen penyakit yang ditularkan melalui makanan yaitu:
Parasit-parasit seperti Taenia saginata, Taenia solium, Diphylobotrium
latum, Trichinella spiralis dan sebagainya. Parasit-parasit ini masuk dalam
tubuh manusia melalui daging sapi, babi, ikan, yang terkena infeksi dan
dimakan tanpa memasaknya cukup lama agar larva-larva parasit yang ada
di dalam daging mati.
Mikroorganisme seperti Salmonella typhi, Shigella dysentriae, fever, virus
hepatitis dan sebagainya, yang dapat mengkontaminasi makanan dan
masuk dalam tubuh manusia.
Toksin yang diproduksi oleh bakteri-bakteri (exo-toxin) yang ada dalam
makanan misalnya entero toxin dari Staphylococcus, exo toxin dari
Clostridium botulinum.
Zat-zat yang membahayakan kesehatan, dan yang secara ilegal atau tanpa
diketahui bahayanya dengan sengaja ditambahkan kepada makanan untuk
pengawetan, pewarnaan atau untuk menipu, atau tanpa sengaja seperti
insektisida yang dikira gula atau tepung terigu dimasukkan atau
dicampurkan kedalam makanan. Dalam kategori ini juga termasuk
insektisida atau herbisida yang masih melekat pada sayuran, buah-buahan
dan sebagainya, yang diemprotkan untuk memberantas hama makanan
(tanaman).
Penggunaan tanaman atau bahan lain yang beracun sebagai bahan
makanan, seperti jamur beracun, tempe bongkrek dan sebagainya.
Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
makanan adalah:
 air
Erat sekali hubungannya dengan makanan oleh karena air
diperlukan dalam semua proses pengolahan makanan. Dalam beberapa hal
air sangat menentukan kualitas makanan.
 air kotor (sewage)
Berbagai macam bahan organik dan anorganik terlaut dalam air kotor
Merupakan sumber dari kuman-kuman patogen, terutama untuk kumankuman yang berasal dari saluran pencernaan.
Berperanan penting sebagai sumber pencemar bagi air dan makanan.
 tanah
Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengkontaminasi
makanan dengan cara:
Terbawa oleh alat-alat, masuk kedalam tempat makanan/penyimpanan
makanan, akhirnya sampai ke makanan.
Terikat pada bagian tanam-tanaman/sayuran dan sebagainya.
Melalui

makanan

yang

dibungkus

dengan

bahan/kertas

yang

terkontaminasi oleh tanah yang mengandung mikroorganisme.
 udara
Adanya mikroorganisme di udara karena terbawa oleh partikel-pertikel
debu, air atau titik-titik ludah yang disebarkan oleh orang/hewan, batuk
atau berbangkis.
Tergantung dari lokasi, musim, pergerakan udara.

 manusia
Merupakan sumber patent dari kuman-kuman Staphilococcus aureus,
Salmonella, Clostridium perfringens, Enterococcus.

 hewan ternak/piaraan
Bakteri-bateri penting pada hewan ternak sering dihubungkan dengan
peristiwa keracunan makanan misalnya: Salmonella, Clostridium perfringens.

 binatang pengerat
Merupakan ancaman kontaminasi terutama bagi sayur-sayuran dan
buah-buahan sejak dipetik, diangkut, disimpan, sampai diolah dan disajikan.
Misalnya: Salmonella, Enteritidis.
C. Kontaminasi Makanan
Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan
disertai dengan terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh
adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah
terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. Hal ini jelas misalnya terlihat
pada buah-buahan yang kelewat masak, akan menjadi busuk.
Yang dimaksud dengan makanan yang busuk adalah makanan yang sudah
mengalami proses sedemikian sehingga tidak lagi dimakan oleh manusia. Perlu
dibedakan dengan kerusakana makanan yang disebabkan oleh penyebab-penyebab
fisik, kimia dan biologis.
Dengan kata lain, kerusakan makanan (makanan yang rusak) meliputi juga
makanan yang busuk. Kriteria busuk dapat dibedakan antara satu bangsa dengan
bangsa/suku bangsa lain. Misalnya terasi yang dipergunakan oleh hampir seluruh
bangsa Indonesia sebagai penyedap makanan, mungkin dianggap oleh bangsa lain
sebagai suatu makanan yang busuk sehingga tidak dimakan.
Secara umum dapat dikatakan, suatu makanan yang disebut busuk jika
mengandung bakteri-bakteri tertentu atau toksin-toksin yang dihasilkan oleh
bakteri tersebut, sehingga jika dimakan menimbulkan keracunan makanan, dan
tidak cocok lagi untuk dikonsumsikan kepada manusia, walaupun tidak/belum
mengalami proses dekomposisi.
Kriteria bahwa suatu makanan masih cocok untuk dimakan adalah sebagai
berikut:
Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki,
Bebas dari pencemaran disetiap tahap produksi dan penanganan
selanjutnya,
Bebas dari perubahan-perubahan fisik, kimiawi yang tidak dikehendaki,
sebagai akibat dari pengaruh enzim, zktivitas mikroba, hewan-hewan
pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan,
pembekuan, pemanasan, pengeringan dan sebagainya
Bebas

dari

mikroorganisme-mikroorganisme

dan

parasit

yang

menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan.
Jadi jika suatu makanan dalam keadaan yang berlawanan dengan kriteriakriteria tersebut, maka dikatakan sebagai makanan yang rusak atau busuk dan
tidak lagi cocok untuk konsumsi manusia.
Kegiatan enzim dan mikroba tidak dikehndaki jika memang tidak diinginkan dan
tidak terkendalikan. Misalnya dalam pembuatan susu asam, keju, tempe, kegiatankegiatan mikroba dan enzim memeng dikehendaki dan dikendalikan.
Berkenaan dengan terjadinya pembusukan tersebut, makanan dapat
dibedakan menjadi tiga golongan atas dasar stabilisasi yang dimilikinya:
Nonperishable food (stable food), yaitu makanan yang stabil, yang tidak
mudah rusak, kecuali jika diperlakukan secara tidak baik. Contohnya yaitu
gula, macaroni, mie instan, tepung dan makanan kaleng.
Semiperishable food, yaitu makanan yang semi stabil dan tidak mudah
membusuk/rusak. Makanan golongan ini tahan terhadap pembusukan
dalam waktu yang agak lama (relatif lama), misalnya: roti kering dan
makanan kering lainnya, kentang, beberapa jenis sayur-sayuran, makanan
beku (disimpan dalam 00 C).
Perishable food, yaitu makanan yang tidak stabil dan mudah membusuk.
Termasuk golongan ini adalah ikan, daging, susu, telur, buah-buahan dan
sayur-sayuran.
D. Infeksi Penyakit Melalui Makanan (Food Borne Disease)
Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu
gejala penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung
mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia,
binatang).

Food

infection

ialah

gejala

penyakit

yang

timbul

karena

mikroorganisme masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan
makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan
makanan yang mengandung bahan racun.
Sering terjadi letusan penyakit atau keracunan makanan tertentu yang tidak
jarang menyebabkan kematian. Keracunan makanan atau penyakit infeksi yang
penularannya melalui makanan, biasanya mengenai suatu kelompok masyarakat,
bahkan dapat meluas sekali.

Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanan atau keracunan makanan
dapat disebabkan oleh:
 Parasit-parasit
a. Taenia saginata
menyebabkan anaemia dan gejala-gejala syaraf.
pencegahannya dengan memasak daging sapi sampai masak betul,
sehingga larva cacing akan mati.
b.

Taenia solium (cacing pita babi)
larva menetap dalam jaringan otot manusia.
kadang-kadang larva sampai ke mata atau otak dan menimbulkan
akibat yang gawat, karena tekanan pada jaringan mata atau otak.
pencegahannya dengan memasak daging babi cukup lama, sampai
masak betul.

c. Piphyllobotrium latum
menyebabkan anaemia.
pencegahannya dengan memasak ikan sampai masak betul, atau
membekukan sampai -100 C.
d.

Trichinella spiralis
menimbulkan penyakit Trichinosis.
bila larva jumlahnya sangat banyak, dapat berakibat fatal.
pencegahannya yaitu memasak sisa-sisa bahan makanan
(garbage) sebelum diberi makan kepada babi, memasak daging
babi sampai masak betul, membekukan daging babi pada suhu 150 C selama 20 hari, mengasinkan dan mengasap daging babi,
beberapa jenis produk daging babi harus diolah dengan cara
yang mematikan larva Trichinella dan pengawasan daging babi
dirumah potong.

 Infeksi penyakit dengan makanan sebagai media (Food Borne
Infection)
Disebabkan oleh mikroorganisme yang menginfeksi manusia melalui makanan
sebagai media.
Misalnya:
 Typhus abdominalis
 Paratyphoid
 Dysentri amoeba
 Dysentria baciler
Pencegahannya yaitu:
memasak semua makanan sampai masak betul
melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh insekta dan tikus
pegawai-pegawai tempat makan umum harus tidak berpenyakit dan
menjaga kebersihan
menyimpan makanan pada suhu dibawah 60 C atau diatas 600.
 Keracunan makanan (Food Poisoning)
Ini disebabkan oleh zat-zat yang sudah ada di dalam makanan pada waktu
dimakan. Gejala-gejala keracunan makanan biasanya timbul mendadak dalam
waktu 4-12 jam, setelah makan makanan yang terkontaminasi. Gejala-gejala akut
berupa: muntah-muntah, sakit perut, diare, menggigil, pusing, sakit kepala dan
gastro enteritis. Batas waktu timbulnya gejala-gejala keracunan makanan adalah
antara 2-72 jam.
Keracunan makanan sering terjadi, tetapi mortalitas tidak tinggi. Keracunan
makanan dapat disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri dan
berkembangbiak dalam makanan, misalnya:
a.

Keracunan Staphylococcus

b.

Keracunan botulinus

c.

Keracunan Clostridium perfingens (welchii)
 Penggunaan tanaman atau bahan makanan yang mengandung racun,
misalnya: singkong dengan racun HCN, jamur, tempe bongkrek dengan
racun aflatoksin, dan jengkol.
 Penggunaan bahan-bahan yang berbahaya terhadap kesehatan dalam
pengolahan makanan, misalnya: zat pewarna, bumbu masak/penyedap
makanan, zat untuk pengawetan.
 Pestisida dan pupuk buatan yang masih melekat pada sayur atau buahbuahan, waktu penyemprotan hama atau pemupukan misalnya : urea.
 Zat-zat kimia yang ditambahkan pada makanan
Keracunan makanan bisa terjadi karena tanpa disengaja/tanpa
diketahui ditambahkan zat-zat beracun pada makanan, seperti
racun tikus, insektisida, natrium floride yang dikira bubuk susu,
barium karbonat yang dikira tepung terigu dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola
makanan masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada
cara pengganti yang berkenan.
Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan
yang harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai
vektor/agen penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap makanan adalah: air, air kotor (sewage), tanah, udara, manusia, hewan
ternak/piaraan, binatang pengerat.
Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan
disertai dengan terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh
adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah
terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami.
Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu
gejala penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung
mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia,
binatang).

Food

infection

ialah

gejala

penyakit

yang

timbul

karena

mikroorganisme masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan
makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan
makanan yang mengandung bahan racun.
B. Saran
Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup, makanan
mempunyai peranan penting dan peranan tersebut dapat digambarkan bahwa
setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya, manusia
yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan terlindung dan terjamin
kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif, dan bahan makanan dapat
merupakan media perkembang biakan kuman penyakit atau dapat juga merupakan
media perantara dalam penyebaran suatu penyakit.
Demikianlah kesimpulan dan saran saya sampaikan, apabila ada kesalahan
mohon diberikan saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian yang
sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.bbtklppbjb.freeiz.com/2_5_Hygiene-Sanitasi-Makanan.html
 http://udienz-ajaa.blogspot.com/2013/05/enam-prinsip-sanitasi-makanandalam_8.html
 http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba2/plh/573-sanitasi-makanan-sehat
 http://gagaje.blogspot.com/2013/05/pengertian-sanitasi-dan-hygiene.html
 http://indahwanti12.wordpress.com/2012/12/15/sanitasi-makan/

More Related Content

What's hot

Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Foodborne disease
Foodborne diseaseFoodborne disease
Foodborne diseasePujii Pujii
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...infosanitasi
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuhlidyasrprb
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirSaid Muhammad
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Thonce Thesia
 
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi lombkTBK
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Ryuzaeky Ika
 

What's hot (20)

Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Foodborne disease
Foodborne diseaseFoodborne disease
Foodborne disease
 
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
Kepmen Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/vii/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hyg...
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
Epidemiologi kesehatan-lingkungan1
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
 

Viewers also liked

Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananFajar 'Ree'
 
Silabus prakarya pengolahan
Silabus prakarya pengolahanSilabus prakarya pengolahan
Silabus prakarya pengolahanbayu hidayah
 
4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan
4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan
4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikanpendidikan
 
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumanPenyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumansanggede
 
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayurPengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayurHappinessa Brilliant
 
Produksi Makanan dan Minuman Herbal
Produksi Makanan dan Minuman HerbalProduksi Makanan dan Minuman Herbal
Produksi Makanan dan Minuman HerballombkTBK
 

Viewers also liked (7)

Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Kontaminasi Makanan
Kontaminasi MakananKontaminasi Makanan
Kontaminasi Makanan
 
Silabus prakarya pengolahan
Silabus prakarya pengolahanSilabus prakarya pengolahan
Silabus prakarya pengolahan
 
4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan
4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan
4.silabus prakarya pengolahan smp kls 7 .terbaru- pendidikan
 
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumanPenyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minuman
 
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayurPengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
Pengetahuan Bahan Pangan Buah dan sayur
 
Produksi Makanan dan Minuman Herbal
Produksi Makanan dan Minuman HerbalProduksi Makanan dan Minuman Herbal
Produksi Makanan dan Minuman Herbal
 

Similar to SEHAT MAKANAN

Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkunganBudaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkunganRadenmas Pardisupardi
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxCitaZulviani
 
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111melizaulfadiana
 
Ppt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanPpt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanFKM-AP2013
 
Makalah hidup sehat
Makalah hidup sehatMakalah hidup sehat
Makalah hidup sehatWarnet Raha
 
Bab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generik
Bab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generikBab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generik
Bab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generikDameRia1
 
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdfGIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdfYuliYatri
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTSri Nur Ramliah
 
Konsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirah
Konsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirahKonsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirah
Konsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirahSoni Fariski
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatFransiska Oktafiani
 
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan GlobalPresentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan GlobalLaOdeMuhTaufiq
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.pptIkaSavitri2
 
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Valentina Frebianti
 
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesiaantropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di IndonesiawisudaSMRH
 

Similar to SEHAT MAKANAN (20)

Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkunganBudaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
 
Makalah pmm margono
Makalah pmm margonoMakalah pmm margono
Makalah pmm margono
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
 
Makalah hidup sehat
Makalah hidup sehatMakalah hidup sehat
Makalah hidup sehat
 
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
promosi kesehatanaaaaaaaaaaaaaaaa1111111111111
 
16911074.ppt
16911074.ppt16911074.ppt
16911074.ppt
 
Ppt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanPpt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikan
 
Makalah hidup sehat
Makalah hidup sehatMakalah hidup sehat
Makalah hidup sehat
 
Makalah hidup sehat
Makalah hidup sehatMakalah hidup sehat
Makalah hidup sehat
 
Bab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generik
Bab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generikBab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generik
Bab 3 phbs, toga, isfa, btp, obat generik
 
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdfGIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
 
Makalah hidup sehat
Makalah hidup sehatMakalah hidup sehat
Makalah hidup sehat
 
Karim klompok
Karim klompokKarim klompok
Karim klompok
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
 
Konsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirah
Konsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirahKonsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirah
Konsep dasar-ilmu-gizi oleh ibu jumirah
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
 
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan GlobalPresentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
 
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
Upaya pencegahan penyakit menular untuk meningkatkan derajat kesehatan masyar...
 
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesiaantropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
 

More from Apapunituzar

CARA MENARASI TABEL
CARA MENARASI TABELCARA MENARASI TABEL
CARA MENARASI TABELApapunituzar
 
Presentasi Makalah Status Gizi
Presentasi Makalah Status GiziPresentasi Makalah Status Gizi
Presentasi Makalah Status GiziApapunituzar
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZIApapunituzar
 
Makalah Kemuhammadiyahan
Makalah KemuhammadiyahanMakalah Kemuhammadiyahan
Makalah KemuhammadiyahanApapunituzar
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Apapunituzar
 
Poster pencemaran lingkungan
Poster pencemaran lingkunganPoster pencemaran lingkungan
Poster pencemaran lingkunganApapunituzar
 
Psikotes ; Test seri
Psikotes ; Test seriPsikotes ; Test seri
Psikotes ; Test seriApapunituzar
 
Psikotes ; Test logika formil
Psikotes ; Test logika formilPsikotes ; Test logika formil
Psikotes ; Test logika formilApapunituzar
 
Psikotes ; Test logika angka
Psikotes ; Test logika angkaPsikotes ; Test logika angka
Psikotes ; Test logika angkaApapunituzar
 
Psikotes ; Test koran
Psikotes ; Test koranPsikotes ; Test koran
Psikotes ; Test koranApapunituzar
 
Psikotes ; Test arismetik
Psikotes ; Test arismetikPsikotes ; Test arismetik
Psikotes ; Test arismetikApapunituzar
 
Presentasi alat indra pada manusia
Presentasi alat indra  pada manusiaPresentasi alat indra  pada manusia
Presentasi alat indra pada manusiaApapunituzar
 
presentasi makalah sanitasi makanan
presentasi makalah sanitasi makananpresentasi makalah sanitasi makanan
presentasi makalah sanitasi makananApapunituzar
 
Uji toksisitas limbah tahu
Uji  toksisitas limbah tahuUji  toksisitas limbah tahu
Uji toksisitas limbah tahuApapunituzar
 
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comMakalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comApapunituzar
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokApapunituzar
 

More from Apapunituzar (17)

CARA MENARASI TABEL
CARA MENARASI TABELCARA MENARASI TABEL
CARA MENARASI TABEL
 
Presentasi Makalah Status Gizi
Presentasi Makalah Status GiziPresentasi Makalah Status Gizi
Presentasi Makalah Status Gizi
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZI
 
Makalah Kemuhammadiyahan
Makalah KemuhammadiyahanMakalah Kemuhammadiyahan
Makalah Kemuhammadiyahan
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
 
Poster pencemaran lingkungan
Poster pencemaran lingkunganPoster pencemaran lingkungan
Poster pencemaran lingkungan
 
Psikotes ; Test seri
Psikotes ; Test seriPsikotes ; Test seri
Psikotes ; Test seri
 
Psikotes ; Test logika formil
Psikotes ; Test logika formilPsikotes ; Test logika formil
Psikotes ; Test logika formil
 
Psikotes ; Test logika angka
Psikotes ; Test logika angkaPsikotes ; Test logika angka
Psikotes ; Test logika angka
 
Psikotes ; Test koran
Psikotes ; Test koranPsikotes ; Test koran
Psikotes ; Test koran
 
Psikotes ; Test arismetik
Psikotes ; Test arismetikPsikotes ; Test arismetik
Psikotes ; Test arismetik
 
Presentasi alat indra pada manusia
Presentasi alat indra  pada manusiaPresentasi alat indra  pada manusia
Presentasi alat indra pada manusia
 
presentasi makalah sanitasi makanan
presentasi makalah sanitasi makananpresentasi makalah sanitasi makanan
presentasi makalah sanitasi makanan
 
Uji toksisitas limbah tahu
Uji  toksisitas limbah tahuUji  toksisitas limbah tahu
Uji toksisitas limbah tahu
 
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.comMakalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
Makalah kepemimpinan apapunituzar.blogspot.com
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

SEHAT MAKANAN

  • 1. MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN SANITASI MAKANAN DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD FAUZARRAHMAN 1207110045 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 2013 / 2014
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sanitasi Makanan .................................................. 3 B. Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat ............ 5 C. Kontaminasi Makanan ............................................................ 8 D. Infeksi Penyakit Melalui Makanan ......................................... 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 13 B. Saran ........................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 15
  • 3. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang SANITASI MAKANAN Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak, dan dari teman sekelompok dengan mencari berbagai materi-materi yang bisa di jadikan sebagai isi di dalam makalah ini dan akhirnya tantangan itu bisa teratasi dengan baik dan lancar. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis dan kepada teman sekelompok khususnya, dan kepada semua teman di dalam fakultas kesehatan masyarakat UNMUHA ACEH ini. Banda Aceh, 18 November 2013 MUHAMMAD FAUZARRAHMAN
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melestarikan kehidupannya, yaitu tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Untuk mendapatkan makanan tersebut diperoleh dengan cara berburu atau dengan cara bercocok tanam, sebagai lahan untuk berburu dan bercocok tanam tempatnya adalah lingkungan. Oleh karena itu makanan merupakan salah satu kajian dari pakar lingkungan. Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup, makanan mempunyai peranan penting dan peranan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan terlindung dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif, dan sebagainya. Bahan makanan dapat merupakan media perkembang biakan kuman penyakit atau dapat juga merupakan media perantara dalam penyebaran suatu penyakit. Berkenaan dengan peranannya dalam menimbulkan penyakit, makanan dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Secara alamiah makanan sudah mengandung bahan-bahan kimia yang beracun untuk dimakan. Misalnya: singkong jenis tertentu mengandung asam cyanida (HCN), jengkol mengandung asam jengkol, beberapa jenis ikan mengandung racun dalam tubuhnya. 2. Sebagai media perkembang biakan mikroorganisme dan dapat dihasilkan toksin yang beracun bagi manusia. Mikroorganisme tertentu terdapat dimana-mana, sehingga kemungkinan suatu makanan dapat
  • 5. terkontaminasi adalah besar sekali. Hal ini menggambarkan manusia selalu bersaing dengan makhluk lain dalam hal mendapatkan makanan. 3. Sebagai perantara penyebaran penyakit. Makanan mendapat kontaminasi oleh agen patogen melalui berbagai cara, sehingga penyakit dari satu orang dapat ditularkan kepada orang lain atau beberapa penyakit pada hewan dapat dipindahkan kepada manusia. 1.2. Rumusan Masalah Sampai sekarang ini makanan menjadi masalah yang serius, karena produksi makanan tidak bisa mengimbangi lajunya pertumbuhan penduduk. Lajunya produksi makanan seperti deret hitung sementara laju pertumbuhan penduduk seperti deret ukur. Akibatnya timbul berbagai kasus kelaparan, penyakit-penyakit kurang gizi antara lain beri-beri, pallagra, anemi zat besi dan kurang vitamin A. Disamping persediaan makanan yang tidak memadai, faktor kemiskinan juga memperberat terjadinya kasus-kasus penyakit kurang gizi. Salah satu usaha untuk mengurangi kasus kekurangan makanan muncul gagasan supaya mencari sumber protein baru non agricultura atau membentuk suatu badan dunia mengurusi sumber daya pangan sedunia. 1.3. Tujuan Penulisan Penulisan makalah yang berjudul ”Sanitasi Makanan” ini kiranya bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada publik agar lebih memahami dan mengerti tentang apa itu sanitasi makanan dan bagaimana cara pengelolaan makanan yang benar yang memungkinkan akan terjadinya kelangsungan hidup yang nyaman dan sehat.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Sanitasi Makanan Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola makanan masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara pengganti yang berkenan. Dasar pengertian yang dianut hingga sekarang dalam penyelenggaraan usaha-usaha kesehatan masyarakat adalah definisi kesehatan masyarakat menurut Winslow. Disini jelas bahwa sanitasi lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat. Sanitasi makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian disini dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun rasa. Usaha-usaha sanitasi tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditujukan pada semua tingkatan, sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Usaha-usaha sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan antara lain: Keamanan makanan dan minuman yang disediakan. Higiene perorangan dan prktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan. Keamanan terhadap penyediaan air. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan, penyajian/peragaan dan penyimpanannya. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat/perlengkapan.
  • 7. Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh. Menurut definisi WHO (1956) mengenai makanan, ditegaskan bahwa dalam batasan makanan tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk tujuan pengobatan. Walaupun air merupakan elemen vital dalam makanan manusia, akan tetapi air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memerlukan penanganan yang khusus. Makanan, bila ditekankan fungsinya maka paling tidak harus memenuhi 2 dari 3 fungsi sebagai berikut ini: memberikan panas dan tenaga kepada tubuh membengun jaringan-jaringan tubuh baru, memelihara dan memperbaiki yang tua mengatur proses-proses alamiah, kimiawi atau faali dalam tubuh. Air dimaksudkan pula dalam golongan makanan karena memenuhi fungsi nomor 2 dan 3, dan juga penting dalam pencernaan. Alkohol, kopi dan teh tidak dapat memenuhi 2 syarat diatas (hanya dapat menghasilkan panas dan tenaga) tapi untuk kepentingan sanitasi makanan (karena turut menghantarkan penyakit) maka digolongkan juga dalam makanan. Sanitasi merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan hidup yang menyenangkan dan menguntungkan kesehatan masyarakat. Istilah sanitasi dan higiene mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengusahakan cara hidup sehat, sehingga terhindar dari penyakit. Tetapi dalam penerapannya mempunyai arti yang sedikit berbeda: usaha sanitasi lebih menitik beratkan kepada faktor-faktor lingkungan hidup manusia, sedangkan higiene lebih menitik beratkan usaha-usahanya kepada kebersihan individu. Adapun tujuan dari sanitasi makanan yaitu: Menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumen dari penyakit Mencegah penjualan makanan yang merugikan pembeli Mengurangi kerusakan/pemborosan makanan
  • 8. B. Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan Masyarakat Makanan merupakan salah satu pokok kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, makanan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pentingnya makanan bagi manusia, selain dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari dapat pula dilihat data berikut. Bagi banyak golongan masyarakat 46,84% dari anggaran belanja keluarga dikeluarkan untuk makanan (survey sosial ekonomi 1977, Kantor Sensus dan Statistik DKI Jakarta). Ditinjau dari segi kesehatan, kegunaan makanan adalah sebagai sumber zat makanan. Zat makanan didalam tubuh mempunyai fungsi: sumber energi, zat pembangun, zat pengatur, Oleh sebab itu makanan yang cukup diperlukan agar badan mempunyai tenaga yang cukup untuk mempertahankan kehidupan, jasmani dapat tumbuh dengan baik, sehat dan kuat. Kecukupan makanan diperlukan agar tubuh tidak menjadi sakit baik oleh sebab defisiensi atau sebab dari luar. Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai vektor/agen penyakit yang ditularkan melalui makanan yaitu: Parasit-parasit seperti Taenia saginata, Taenia solium, Diphylobotrium latum, Trichinella spiralis dan sebagainya. Parasit-parasit ini masuk dalam tubuh manusia melalui daging sapi, babi, ikan, yang terkena infeksi dan dimakan tanpa memasaknya cukup lama agar larva-larva parasit yang ada di dalam daging mati. Mikroorganisme seperti Salmonella typhi, Shigella dysentriae, fever, virus hepatitis dan sebagainya, yang dapat mengkontaminasi makanan dan masuk dalam tubuh manusia.
  • 9. Toksin yang diproduksi oleh bakteri-bakteri (exo-toxin) yang ada dalam makanan misalnya entero toxin dari Staphylococcus, exo toxin dari Clostridium botulinum. Zat-zat yang membahayakan kesehatan, dan yang secara ilegal atau tanpa diketahui bahayanya dengan sengaja ditambahkan kepada makanan untuk pengawetan, pewarnaan atau untuk menipu, atau tanpa sengaja seperti insektisida yang dikira gula atau tepung terigu dimasukkan atau dicampurkan kedalam makanan. Dalam kategori ini juga termasuk insektisida atau herbisida yang masih melekat pada sayuran, buah-buahan dan sebagainya, yang diemprotkan untuk memberantas hama makanan (tanaman). Penggunaan tanaman atau bahan lain yang beracun sebagai bahan makanan, seperti jamur beracun, tempe bongkrek dan sebagainya. Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap makanan adalah:  air Erat sekali hubungannya dengan makanan oleh karena air diperlukan dalam semua proses pengolahan makanan. Dalam beberapa hal air sangat menentukan kualitas makanan.  air kotor (sewage) Berbagai macam bahan organik dan anorganik terlaut dalam air kotor Merupakan sumber dari kuman-kuman patogen, terutama untuk kumankuman yang berasal dari saluran pencernaan. Berperanan penting sebagai sumber pencemar bagi air dan makanan.
  • 10.  tanah Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengkontaminasi makanan dengan cara: Terbawa oleh alat-alat, masuk kedalam tempat makanan/penyimpanan makanan, akhirnya sampai ke makanan. Terikat pada bagian tanam-tanaman/sayuran dan sebagainya. Melalui makanan yang dibungkus dengan bahan/kertas yang terkontaminasi oleh tanah yang mengandung mikroorganisme.  udara Adanya mikroorganisme di udara karena terbawa oleh partikel-pertikel debu, air atau titik-titik ludah yang disebarkan oleh orang/hewan, batuk atau berbangkis. Tergantung dari lokasi, musim, pergerakan udara.  manusia Merupakan sumber patent dari kuman-kuman Staphilococcus aureus, Salmonella, Clostridium perfringens, Enterococcus.  hewan ternak/piaraan Bakteri-bateri penting pada hewan ternak sering dihubungkan dengan peristiwa keracunan makanan misalnya: Salmonella, Clostridium perfringens.  binatang pengerat Merupakan ancaman kontaminasi terutama bagi sayur-sayuran dan buah-buahan sejak dipetik, diangkut, disimpan, sampai diolah dan disajikan. Misalnya: Salmonella, Enteritidis.
  • 11. C. Kontaminasi Makanan Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan disertai dengan terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. Hal ini jelas misalnya terlihat pada buah-buahan yang kelewat masak, akan menjadi busuk. Yang dimaksud dengan makanan yang busuk adalah makanan yang sudah mengalami proses sedemikian sehingga tidak lagi dimakan oleh manusia. Perlu dibedakan dengan kerusakana makanan yang disebabkan oleh penyebab-penyebab fisik, kimia dan biologis. Dengan kata lain, kerusakan makanan (makanan yang rusak) meliputi juga makanan yang busuk. Kriteria busuk dapat dibedakan antara satu bangsa dengan bangsa/suku bangsa lain. Misalnya terasi yang dipergunakan oleh hampir seluruh bangsa Indonesia sebagai penyedap makanan, mungkin dianggap oleh bangsa lain sebagai suatu makanan yang busuk sehingga tidak dimakan. Secara umum dapat dikatakan, suatu makanan yang disebut busuk jika mengandung bakteri-bakteri tertentu atau toksin-toksin yang dihasilkan oleh bakteri tersebut, sehingga jika dimakan menimbulkan keracunan makanan, dan tidak cocok lagi untuk dikonsumsikan kepada manusia, walaupun tidak/belum mengalami proses dekomposisi. Kriteria bahwa suatu makanan masih cocok untuk dimakan adalah sebagai berikut: Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki, Bebas dari pencemaran disetiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya, Bebas dari perubahan-perubahan fisik, kimiawi yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzim, zktivitas mikroba, hewan-hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pembekuan, pemanasan, pengeringan dan sebagainya
  • 12. Bebas dari mikroorganisme-mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan. Jadi jika suatu makanan dalam keadaan yang berlawanan dengan kriteriakriteria tersebut, maka dikatakan sebagai makanan yang rusak atau busuk dan tidak lagi cocok untuk konsumsi manusia. Kegiatan enzim dan mikroba tidak dikehndaki jika memang tidak diinginkan dan tidak terkendalikan. Misalnya dalam pembuatan susu asam, keju, tempe, kegiatankegiatan mikroba dan enzim memeng dikehendaki dan dikendalikan. Berkenaan dengan terjadinya pembusukan tersebut, makanan dapat dibedakan menjadi tiga golongan atas dasar stabilisasi yang dimilikinya: Nonperishable food (stable food), yaitu makanan yang stabil, yang tidak mudah rusak, kecuali jika diperlakukan secara tidak baik. Contohnya yaitu gula, macaroni, mie instan, tepung dan makanan kaleng. Semiperishable food, yaitu makanan yang semi stabil dan tidak mudah membusuk/rusak. Makanan golongan ini tahan terhadap pembusukan dalam waktu yang agak lama (relatif lama), misalnya: roti kering dan makanan kering lainnya, kentang, beberapa jenis sayur-sayuran, makanan beku (disimpan dalam 00 C). Perishable food, yaitu makanan yang tidak stabil dan mudah membusuk. Termasuk golongan ini adalah ikan, daging, susu, telur, buah-buahan dan sayur-sayuran. D. Infeksi Penyakit Melalui Makanan (Food Borne Disease) Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, binatang). Food infection ialah gejala penyakit yang timbul karena mikroorganisme masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan makanan yang mengandung bahan racun.
  • 13. Sering terjadi letusan penyakit atau keracunan makanan tertentu yang tidak jarang menyebabkan kematian. Keracunan makanan atau penyakit infeksi yang penularannya melalui makanan, biasanya mengenai suatu kelompok masyarakat, bahkan dapat meluas sekali. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanan atau keracunan makanan dapat disebabkan oleh:  Parasit-parasit a. Taenia saginata menyebabkan anaemia dan gejala-gejala syaraf. pencegahannya dengan memasak daging sapi sampai masak betul, sehingga larva cacing akan mati. b. Taenia solium (cacing pita babi) larva menetap dalam jaringan otot manusia. kadang-kadang larva sampai ke mata atau otak dan menimbulkan akibat yang gawat, karena tekanan pada jaringan mata atau otak. pencegahannya dengan memasak daging babi cukup lama, sampai masak betul. c. Piphyllobotrium latum menyebabkan anaemia. pencegahannya dengan memasak ikan sampai masak betul, atau membekukan sampai -100 C. d. Trichinella spiralis menimbulkan penyakit Trichinosis. bila larva jumlahnya sangat banyak, dapat berakibat fatal.
  • 14. pencegahannya yaitu memasak sisa-sisa bahan makanan (garbage) sebelum diberi makan kepada babi, memasak daging babi sampai masak betul, membekukan daging babi pada suhu 150 C selama 20 hari, mengasinkan dan mengasap daging babi, beberapa jenis produk daging babi harus diolah dengan cara yang mematikan larva Trichinella dan pengawasan daging babi dirumah potong.  Infeksi penyakit dengan makanan sebagai media (Food Borne Infection) Disebabkan oleh mikroorganisme yang menginfeksi manusia melalui makanan sebagai media. Misalnya:  Typhus abdominalis  Paratyphoid  Dysentri amoeba  Dysentria baciler Pencegahannya yaitu: memasak semua makanan sampai masak betul melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh insekta dan tikus pegawai-pegawai tempat makan umum harus tidak berpenyakit dan menjaga kebersihan menyimpan makanan pada suhu dibawah 60 C atau diatas 600.
  • 15.  Keracunan makanan (Food Poisoning) Ini disebabkan oleh zat-zat yang sudah ada di dalam makanan pada waktu dimakan. Gejala-gejala keracunan makanan biasanya timbul mendadak dalam waktu 4-12 jam, setelah makan makanan yang terkontaminasi. Gejala-gejala akut berupa: muntah-muntah, sakit perut, diare, menggigil, pusing, sakit kepala dan gastro enteritis. Batas waktu timbulnya gejala-gejala keracunan makanan adalah antara 2-72 jam. Keracunan makanan sering terjadi, tetapi mortalitas tidak tinggi. Keracunan makanan dapat disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri dan berkembangbiak dalam makanan, misalnya: a. Keracunan Staphylococcus b. Keracunan botulinus c. Keracunan Clostridium perfingens (welchii)  Penggunaan tanaman atau bahan makanan yang mengandung racun, misalnya: singkong dengan racun HCN, jamur, tempe bongkrek dengan racun aflatoksin, dan jengkol.  Penggunaan bahan-bahan yang berbahaya terhadap kesehatan dalam pengolahan makanan, misalnya: zat pewarna, bumbu masak/penyedap makanan, zat untuk pengawetan.  Pestisida dan pupuk buatan yang masih melekat pada sayur atau buahbuahan, waktu penyemprotan hama atau pemupukan misalnya : urea.  Zat-zat kimia yang ditambahkan pada makanan Keracunan makanan bisa terjadi karena tanpa disengaja/tanpa diketahui ditambahkan zat-zat beracun pada makanan, seperti racun tikus, insektisida, natrium floride yang dikira bubuk susu, barium karbonat yang dikira tepung terigu dan sebagainya.
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola makanan masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara pengganti yang berkenan. Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai vektor/agen penyakit yang ditularkan melalui makanan. Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap makanan adalah: air, air kotor (sewage), tanah, udara, manusia, hewan ternak/piaraan, binatang pengerat. Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan disertai dengan terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, binatang). Food infection ialah gejala penyakit yang timbul karena mikroorganisme masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan makanan yang mengandung bahan racun.
  • 17. B. Saran Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup, makanan mempunyai peranan penting dan peranan tersebut dapat digambarkan bahwa setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya, manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan terlindung dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif, dan bahan makanan dapat merupakan media perkembang biakan kuman penyakit atau dapat juga merupakan media perantara dalam penyebaran suatu penyakit. Demikianlah kesimpulan dan saran saya sampaikan, apabila ada kesalahan mohon diberikan saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA  http://www.bbtklppbjb.freeiz.com/2_5_Hygiene-Sanitasi-Makanan.html  http://udienz-ajaa.blogspot.com/2013/05/enam-prinsip-sanitasi-makanandalam_8.html  http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba2/plh/573-sanitasi-makanan-sehat  http://gagaje.blogspot.com/2013/05/pengertian-sanitasi-dan-hygiene.html  http://indahwanti12.wordpress.com/2012/12/15/sanitasi-makan/