1. Dokumen tersebut membahas tentang gizi yang tepat untuk ibu hamil, meliputi kebutuhan gizi yang meningkat selama kehamilan, penilaian status gizi, dan makanan penting untuk ibu hamil dan janin.
2. Nutrisi kunci yang dibahas meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral seperti besi dan zink, yang diperlukan untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
3. Kekurangan zat
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
Gizi Tepat Ibu Hamil
1. LAPORAN PENYULUHAN GIZI
GIZI TEPAT BAGI IBU HAMIL
Disusun Oleh :
Doni aqbar
10S10003
Dosen Pembimbing :
Pramono SSIT Gizi, M.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HUSADA BORNEO PROGRAM S-1 GIZI
BANJARBARU
2012
2. KATA PENGANTAR
PujidanSyukurPenulisPanjatkankeHadiratTuhan Yang
MahaEsakarenaberkatlimpahanRahmatdanKarunia-
Nyasehinggapenulisdapatmenyusunmakalahinitepatpadawaktunya.Makalahinimembahastenta
ngGiziTepatBagiIbuHamil
Dalampenyusunanmakalahini,
penulisbanyakmendapattantangandanhambatanakantetapidenganbantuandariberbagaipihaktan
tanganitubisateratasi. Olehnyaitu, penulismengucapkanterimakasih yang sebesar-
besarnyakepadasemuapihak yang telahmembantudalampenyusunanmakalahini,
semogabantuannyamendapatbalasan yang setimpaldariTuhan Yang MahaEsa.
Penulismenyadaribahwamakalahinimasihjauhdarikesempurnaanbaikdaribentukpenyusu
nanmaupunmaterinya.Kritikkonstruktifdaripembacasangatpenulisharapkanuntukpenyempurn
aanmakalahselanjutnya.
Akhir kata semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasekalian.
Banjarbaru, juni 2012
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I TUJUAN PENYULUHAN .............................................................. 1
1.1. Tujuan Umum .......................................................................... 1
1.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 1
BAB II SASARAN ....................................................................................... 1
BAB III METODE ......................................................................................... 1
BAB IV ALAT PERAGA .............................................................................. 1
BAB V WAKTU DAN TEMPAT ................................................................ 2
5.1. Waktu ........................................................................................ 2
5.2. Tempat ...................................................................................... 2
BAB VI MATERI PENYULUHAN .............................................................. 3
BAB VII PENUTUP ...................................................................................... 14
7.1. Kesimpulan ............................................................................ 14
7.2. Saran ....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15
lampiran ...............................................................................................................
4. BAB I
TUJUAN
A. Umum : Menambahdanmeningkatkanpengetahuankepadamasyarakat
tentanggizitepatbagiibuhamil
B. Khusus : 1. Mengetahuikebutuhangizipadaibuhamil
2. Mengetahuipenilaian status gizipadaibuhamil
3. Mengetahuidampakkekurangangizipadaibuhamil
4. Mengetahuimakananuntkgizipadaibuhamil
BAB II
SASARAN
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah masyarakat Kota Banjarbaru
BAB III
METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian
penyampaian materi penyuluhan tentang Gizi Tepat Bagi Ibu Hamil dan di akhiri penyuluhan
disediakan waktu untuk tanya jawab
BAB IV
ALAT PERAGA
Adapun alat peraga yang di gunakan dalam penyamian materi ini adalah :
Leptop
Pengerassuara ( mikrofon)
LCD
Slide Powerpoint
5. BAB V
WAKTU DAN TEMPAT
A. Waktu
Penyuluhan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Juni
Pukul : 08.00 – 09.30
B. Tempat
DilaksanakanGedung Aula StikesHusada Borneo Banjarbaru
6. BAB VI
MATERI PENYULUHAN
A.Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian
sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan
ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta
penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO
menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal
sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100
Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama
kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan
temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi
mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang
dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup, untuk alur terhambatnya
pertumbuhan dari aspek gizi ibu. Perlu diperhatikan secara khusus adalah
pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan daerah pertumbuhan cepat.
7. Daerah pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu
pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu.
Kebutuhan zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik, dan dari
makanan ibu setiap hari selama hamil. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi
ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar
kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir
kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.
B.Penilaian Status Gizi Ibu Hamil
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara yaitu secara klinis,
biokimia, biofisik, dan antropometri.
1.Penilaian secara klinis. Penilaian status gizi secara klinis sangat penting sebagai
langkah pertama dalam mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil
penilaian dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nampak nyata.
2.Penilaian secara biokimiaPenilaian status gizi secara biokimia di lapangan banyak
menghadapi masalah. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering
digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia gizi.
3.Penilaian secara biofisikPemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan
gejala kurang gizi. Dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan atau yang
berpengalaman dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan
bagian tubuh lainnya.
4.Penilaian secara antropometri. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran
fisik seseorang sangat erat berhubungan dengan status gizi. Atas dasar-dasar ini
ukuran-ukuran antropometri diakui sebagai indeks yang baik dan dapat
diandalkan bagi penentuan status gizi untuk negara-negara
berkembang.Indikator yang sering digunakan khususnya untuk penentuan status
8. gizi ibu hamil dipelayanan dasar adalah berat badan, tinggi badan, lingkar
lengan atas (LILA). KMS adalah suatu alat yang sederhana dan mudah
dikerjakan, untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan, sekaligus sebagai
dasar untuk memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kesehatannya secara
teratur di puskesmas dan posyandu. Penggunaan kurva dan KMS ibu hamil ialah
berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB) per umur
kehamilan ibu. Pada KMS garis kurva yang sesuai dengan tinggi badan
ditebalkan dengan pulpen dan titik berat badan ibu dibubuhkan pada garis
perpotongan dengan umur kehamilan. Apabila titik perpotongan tersebut berada
diatas garis kurva tebal, berarti keadaan kehamilan itu baik, sebaliknya apabila
titik tersebut berada dibawah garis kurva tebal berarti keadaan kehamilan itu
memerlukan perhatian yang lebih khusus, misalnya dengan pemberian
pelayanan kesehatan dan gizi yang lebih baik sehingga terhindar dari
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat
post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab
yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang
abnormal akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan
kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester
II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang,
adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia
seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik
menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum
blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan
risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine
fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia
kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara gangguan pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi
risikoberkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya
penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus.
9. Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi
kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen
vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam
Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang
terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat.
Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan
normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya
pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi
perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc
akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat
bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk
itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan
dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah
asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang
dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada
janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele.
Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi
gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala
yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa
tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan
pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan
defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi
hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan
seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas,
solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun
eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan
vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita
10. tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar
antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kelainan
saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000 mg (4
mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4
mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum
rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya
kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-
buahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat,
bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia
berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain
poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak
jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya
zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA
berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada
kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia
kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk
mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di
Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek
terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat
herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi
insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe
meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron –
binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal
tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula
pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan
berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di
saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan
bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora
11. menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen
saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam
makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida
(FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk
melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan
pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus,
maupun menstimulasi respon imun.
C.Dampak Kurang Gizi Pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1.Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan
dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada
sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan
III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain
kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
2.Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3.Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
12. cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering
dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias
kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang
disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena
kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan
penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak
dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak terjamin.
D. Makanan untuk Ibu hamil
1. Pola Makan
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau
tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan
makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan
kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu
rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu
kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang
merupakan masa pertumbuhan janin terbesar
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari,
kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-
muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh
dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam
sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan
benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila
ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa
kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain
alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini
masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur,
ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram
2. Menu Sehari Ibu Hamil
13. Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu
makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam
sehari:
Kelompok bahan makanan: Porsi:
roti, serealia, nasi dan mi 6 piring/porsi
sayuran 3 mangkuk
buah 4 potong
susu, yogurt, dan atau keju 2 gelas
daging, ayam, ikan, telur dan kacang-
3 potong
kacangan
lemak, minyak 5 sendok teh
gula 2 sendok makan
Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Porsi hidangan
Bahan makanan Jenis hidangan
sehari
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/
daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong
Sayuran 3 mangkuk sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong
sedang
Buah 4 potong
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
Tempe 3 potong
sedang
Daging 3 potong Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk,
Susu 2 gelas sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Minyak 5 sendok teh
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk,
sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Gula 2 sendok makan
Selingan: susu 1 gelas
14. Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering
5 buah besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210
gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji
sedang (135 gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1
butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso
sedang (170 gram) dan lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran,
di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong
dan lainnya.
* 1 potong buah,
seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah
jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar
semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram),
1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah
sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110
gram), 8 buah rambutan (75 gram),2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka
(45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok
makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2
sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15
gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1
potong kecil keju (35 gram), dan lainnya
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok
makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:
15. 1 sendok makan madu (15 gram)
Pesan Untuk Ibu Hamil
1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih
makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan
bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan
residu pestisida
2. Kukus, bakar, atau panggang makanan. Sebaiknya jangan menggoreng makanan.
Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu memasaknya yang
lebih sebentar
3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak bahan
makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang
4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter).
Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk menggunakannya.
Bebrapa jenis jamu dapat memyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang
mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-
obatan dan alkohol pada minggu-minggu merencanakan kehamilan
5. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tapi hindarilah minuman soda
atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh
atau kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa
bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut
6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran segar
7. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit
(masalah umum pada kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti,
serealia, kacang-kacangan,sayur-sayuran, dan buah-buahan
8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan
bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Merokok
menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat
kimia yang sangat beracun. Karenanya, ibu mesti menghindari tempat yang
mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban perokok pasif. Jangna
takut untuk menasehati orang-orang di sekitar untuk tidak merokok di saat ibu
berada di ruangan yang sama, karena ibu sedang hamil.
16. BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi. Kekurangan gizi pada
ibu hamil mempunyai dampak yang cukup besar terhadap proses pertumbuhan
janin dan anak yang akan dilahirkan. Bila ibu hamil mengalami kurang gizi maka
akibat yang akan ditimbulkan antara lain: keguguran, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi lahir dengan BBLR.
Dengan memahami manfaat nutrisi pada bumil, dapat diketahui apakah seorang ibu
hamil berisiko mengalami kondisi kekurangan nutrisi. Hal tersebut dapat dicurigai
bila menemui ibu hamil yang memiliki indeks massa tubuh yang abnormal, berat
badan yang abnormal, hamil dalam usia terlalu muda, ada riwayat pernah
melahirkan prematur dan BBLR, menderita penyakit kronis, kehamilan ganda,
gangguan makan (Pica) dan menderita penyakit alergi (Andra, 2007)
B. Saran
Agar ibuselaludalamkeadaansehatdanjanin yang
dikandungdapattumbuhdanberkembangdenganbaik,
makasebaikanyaparaibuhamildapatmemenuhisemuakebutuhannutrisinyaselamaha
mil.
17. Daftar Pustaka
Anonim . 2009. KesehatanIbuHamil
www.geasy.wordpress.com/.../kesehatan-ibu-hamil/
Diakses tanggal 20 Juni 2012
Anonim. 2008. Penyuluhan Kesehatan
http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/penyuluhan-kesehatan/
Diakses tanggal 21 Juni 2012
Anonim. 2007. Gizi Ibuhamil
http://www.scribd.com/doc/34042283/GIZI-IBU-HAMIL/
Diakses tanggal 21 juni 2012
Anonim . 2010. Nutrisi untuk IbuHamil
http://andhirao2.blogspot.com/2010/06/nutrisi-untuk-ibu-hamil.html
diakses tanggal 24 juni 2012
Anonim . 2008. Makanan untuk Ibuhamil
http://www.scribd.com/doc/56342194/MAKANAN-UNTUK-IBU-HAMIL
Diakses tanggal 24 Juni 2012