SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
1
METODE STATISTIKA I
„Populasi dan Sampel‟
Disusun oleh :
Yusrina Fitriani (06121408005)
Fathan Bahtra (06121408015)
Dia Cahyawati (06121408016)
Winda Efrializa (06121408016)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012/2013
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Metode Statistika ini yang berjudul "Populasi dan Sampel". Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah metode statistika di program studi
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratu ilma selaku dosen pembimbing
mata kuliah Metode Statistika dan kepada segenap pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Palembang,1 Februari 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Perumusan masalah ................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 5
BAB IIPEMBAHASAN
A. Populasi .................................................................................. 6
B. Sampel .................................................................................... 7
C. Teknik Sampling .................................................................... 9
D. Distribusi Sampling…………………………………………..14
BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
4
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia
ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian
merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri
sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan
jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu,
penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah
yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Dalam penelitian, langkah pertama dalam mendesain penelitian adalah
menentukan populasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan kajian
penelitian. Peneliti harus menetapkan grup tertentu yang akan diteliti sebelum kemudian
menentukan sampel penelitian atau melakukan penelitian sensus. Sebagai peneliti,
untuk dapat menentukan populasi dari penelitian yang akan dilakukan, dia harus terlebih
dahulu mengetahui segala sesuatu tentang populasi dan sampel.
Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai populasi, sampel dan teknik
sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai
populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara,
disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
5
Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(dapat mewakili).
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat
berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu probability sampling dan non probability sampling. Untuk pengertian dan
penjelasan lebih lanjut mengenai populasi,sampel,dan teknik sampling akan dibahas
lebih lanjut pada tulisan ini.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian populasi?
2. Apakah jenis-jenis populasi?
3. Apa pengertian sampel?
4. Apakah alasan penelitian menggunakan sampel?
5. Apa teknik sampling?
6. Apakah teknik mengambil sampel?
7. Apa pengertian distribusi sampling?
Tujuan pembuatan makalah
1. Menguraikan pengertian populasi dan sampel
2. Memaparkan jenis-jenis populasi
3. Menjelaskan alasan penelitian menggunakan sampel
4. Menguraikan pengertian teknik sampling
5. Menjelaskan teknik-teknik mengambil sampling
6. Menguraikan pengertian distribusi sampling
6
PEMBAHASAN
A. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Drs. S. Margono (2004)).
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam
suatu penelitian (Hadari Nawawi, 1993:141).
Secara garis besar ,populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek
atau individu yang memiliki karakteristik tertentu,jelas dan lengkap yang akan
diteliti (bahan penelitian).objek atau nilai disebut unit analaisis atau elemen
populasi.Unit analisis dapat berupa orang ,perusahaa,hasil,produksi,rumah
tangga,dan tanah pertanian.
Menurut Drs. S. Margono (2004), populasi dapat di bedakan sebagai berikut:
a. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas
kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 22
orang mahasiswa Pendidikan Matematika UNSRI angkatan 2012 (Kampus
Palembang), dengan karakteristik: 3 orang mahasiswa laki-laki dan 19 orang
perempuan, dan lain-lain.
b. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak
dapat di temukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat di nyatakan dalan bentuk
jumlah secara kuantitatif. Misalnya guru di Indonesia, yang berarti harus
dihitung jumlahnya sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan
datang. Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat di hitung, hanya dapat
di gambarkan suatu jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang
bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang, dan yang akan menjadi
guru. Populasi ini di sebut juga parameter.
Selain itu, populasi dapat di bedakan ke dalam hal berikut ini:
7
a. Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batas-
batasnya di tetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku
juga bagi populasi yang lebih luas, misal data mahasiswa Pendidikan
Matematika 2012 UNSRI kampus Palembang (Data tahun 2014); berumur 18-20
tahun, 21 mahasiswa masuk jalur USM dan 1 mahasiswa masuk jalur
SNMPTN, dll.
b. Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang
secara kuantitatif dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, mahasiswa
sebanyak 22 orang (seluruh) di UNSRI kampus Palembang angkatan 2012
terdiri dari mahasiswa yang memiliki karakteristik yang telah di tetapkan dalam
populasi teoritis.
Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di bedakan ke
dalam sifat berikut ini:
a. Populasi yang bersifat homogen, populasi dikatakan homogen apabila unsur-
unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang sama satu sama
lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta. Misalnya,
seseorang mahasiswa matematika ingin mengetahui pola bilangan ganjil, maka
ia cukup mengambil satu contoh bilangan ganjil. Mahasiswa tersebut tidak perlu
mengambila seluruh bilangan ganjil, karena baik satu ataupun seluruh hasilnya
akan sama saja.
b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan batas-batasnya,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang
objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi
populasi yang heterogen.
B. Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya atau sebagai percontohan
yang diambil dari populasi (Wardi Bachtiar).
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber informasi
tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian (Frankle, 2008 h. 107).
8
Secara garis besar ,sampel adalah bagian dari populasi yang diambil
melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas ,dan
lengkap yang dianggap bias mewakili populasi.Objek atau nilai yang akan
diteliti dalam sampel disebut unit sampel .Unit sampel mungkin sama dengan
unit analisis,tetapi mungkin juga tidak.
Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel
beikut ini
a. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang
jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.
Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti
itu.demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat
besar . Misal, tidak praktis untuk mengumpulkan data IPK terakhir dari populasi
seluruh mahasiswa pendidikan Matematika angkatan 2012 yang tersebar
diseluruh pelosok Indonesia misalnya.
b. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang
diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang
diperlukan, lebih –lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh
karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.
c. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada
penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu,apabila waktu yang tersedia
terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian
sampel,dalam hal ini, lebih cepat.
d. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi
karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan
semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya,
juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu
penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
9
e. Masalah ketelitian
Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat
dipertanggung jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan,
pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian
terselengar. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan
tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,penelitian terhadap sampel
memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
f. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah
kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya ,waktu, dan tenaga yang
telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata
lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian
populasi (sudjana, 1975:159-161); ( Hadari Nawawi,1923: 146-148).
c. Teknik sampling
Teknik sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian
elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.Cara pengumpumpulan data
yang lain adalah sensus.Sensus adalah cara pengumpulan data yang mengambil setiap
elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.
Untuk sesuatu hal maka sensus dilaksanakan ,tetapi Karena sesuatu hal pula
mungkin sensus tidak dapat dilaksanakan dan kemudian dipilih sampling .Alasan –
alasan dipilihnya sampling sebagai berikut :
1. Objek penelitian yang homogeny
Dalam menghadapi objek penelitian yang homogeny atau 100% sama,sensus
tidak perlu dilaksanakan,cukup hanya dengan melakukan sampling untuk
memperoleh data yang diperlukan.Contoh objek yang bersifat homogeny ialah
:darah dalam tubuh seseorang ,dan kadar garam air laut.
2. Objek penelitian yang mudah rusak
Dalam menghadapi objek pnelitian yang mudah rusak ,sensus tidak mungkin
dilakukan sebab akan merusak objek yang akan diteliti.
Contoh :
10
Penlitian mengenai rasa jeruk tidak mungkin dilakukan mencicipi satu per satu
jeruk satu kebun.
3. Penghematan biaya dan waktu
Biaya yang dikeluarkan untuk dilakukan sensus lebih jauh lebih besar
dibandingkan dengan sampling,sehingga penggunaan sensus banyak
menimbulkan pemborosan,sedangkan penggunaan sensus banyak menimbulkan
pemborosan,sedangkan penggunaan sampling lebih efisien .Hal ini disebabkan
pada sensus objek yang diteliti jauh lebih banyak dibandingkan objek yang akan
diteliti pada sampling.Demikian pula halnya dengan waktu .Waktu yang
digunakan untuk melakukan sensus lebih lama dibandingkan dengan waktu
dibandingkan waktu yang dilaksanakan untuk mendapatkan sampling.
4. Masalah ketelitian
Pada sensus objek yang harus diteliti,lebih banyak dibandingkan dengan pada
sampling,sehingga keakuratan hasil penelitiannya juga lebih kecil daripada
sampling.Pengalaman mengatakan bahwa semakin banyak yang diteliti,semakin
kurang pule ketelitian yang dihasilkan.
5. Ukuran populasi
Seperti diketahui bahwa berdasarkan ukurannya populasi dapat berupa populasi
berhingga dan populasi tak berhingga.Untuk populasi tak berhingga yaitu
populasi yang memiliki banyak objek tidak berhingga banyak sensus tidak
mungkin dilakukan.Untuk populasi berhingga,tetapi memiliki objek yang
sedemikian besarnya,sensus juga sulit untuk dilaksanaka n.Untuk keadaan
seperti itu ,sampling lebih cocok untuk digunakan.
6. Faktor ekonomis
Faktor ekonomis diartikan apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan
dengan biaya,waktu,dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penelitian tersebut
.Jika tidak ,mengapa harus dilakukan sensus yang memakan baiay,waktu,dan
tenaga yang banyak sebagai alternatifnya dilakukan sampling.
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau
random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling .
11
Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika
elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap
elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling,
setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan
sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan
rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya
kemungkinannya 0 (nol).
A. Probability/Random Sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua
individu dalam populasi, baik secara individu maupun kelompok memiliki kesempatan
yang sama untuk menjadi sampel. Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas
prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam praktek.
1. Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana
Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling.
Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
2. Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan
Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat
atau berlapis-lapis. Misalnya prodi Matematika UNSRI, terdapat beberapa tingkatan
semester. Jika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata
yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian.
3. Cluster Sampling atau Sampel Gugus
Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap
populasi pelajar SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung
pada semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
12
B. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak.
Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa
dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan
karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh
peneliti.
1. Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan
Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali
berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang
tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada
beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau juga
captive sample (man-on-the-street). Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan
untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang
sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan
jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.
2. Purposive Sampling
Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.
Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa
seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik
untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya, untuk memperoleh data tentang
bagaimana keadaan atau karakteristik suatu Prodi di FKIP UNSRI, maka Kaprodi
merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment
sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka
mempunyai “information rich”.
3. Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara
proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. Dalam
teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklassifikasikan dalam
13
beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu
pada setiap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung oada unit sampling.
Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.
4. Snowball Sampling – Sampel Bola Salju
Teknik ini adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelindingyang lama-lama menjadi
besar. Teknik ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi
penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa
dijadikan sampel. Karena peneliti peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia
minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa
dijadikan sampel.
5. Systematic Sampling atau Sampel Sistematis
Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki
alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat
digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara
sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
Misalnya, setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal
“keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung
Pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi
terdapat 5000 mahasiswa. Sampel yang akan diambil adalah 250 mahasiswa dengan
demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.
6. Area Sampling atau Sampel Wilayah
Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi
penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Misalnya, dalam penelitian pendidikan kita
mengadakan penelitian acak terhadap wilayah-wilayah pendidikan dari suatu populasi
atau kota, kemudian terhadap sekolah-sekolah, lalu kelas-kelas dan akhirnya para siswa.
Teknik untuk mengambil sampel :
1. Daerah generalisasi
14
Yang pentinga disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai
daerah generalisasi, selanjutnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah
penelitiannya. Di sampling itu, yang penting adalah : “ kalau yang diselidiki
hanya satu prodi saja, jangan diperluas sampai prodi-prodi lainnya apalagi
menyimpulkan untuk fakultas-fakultas lain”.
2. Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya
Bila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti penegasan tentang
sifat-sifat populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya
valliditas dan reabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu, haruslah ditentukan
terlebih dahulu luas dan sifat-sifat populasi, dan memberikan batas-batas yang
tegas, kemudian menetapkan sampelnya. Jangan terjadi kebalikannya,yaitu
menetapkan populasilah yang lebih dahulu baru kemudian sampelnya.
3. Sumber-sumber informasi tentang populasi
Untuk mengetahui ciri-ciri populasinya secara terperinci dapat diperoleh melalui
bermacam-macam sumber informasi tentang populasi tersebut.
Meskipun demikia, haruslah diteliti kembali apakah informasi tersebut telah
menunjukkan validitasnya (kesahihan) . Hal itu perlu karena jangan sampai
terjadi data tahun 1954 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun 1965,
misalnya bila tahun 1954 tercatat jumlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 4
orang, maka pada tahun 1965 jumlah anak rata-rata mungkin tidak seperti itu (4
orang).
4. Menetapkan besar kecilnya sampel
Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah
penelitian, memang tidak ada ketentuan yang pasti.
5. Menetapkan teknik sampling
Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang
tidak mewakili populasi atau disebut juga dengan sample yang menyeleweng.
Pengambilan sampel yang menyeleweng disebut : biased sampling. Biased
sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi
hanya dari salah satu golongan populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan
kepada seluruh populasi.Contoh : misalnya mengadakan penelitian tentang
penghasilan rata-rata orang indonesia hanya diambil sample yang kaya raya
15
saja, ataupun hanya yang melarst ? miskin saja. Dengan sendiriny akan
mengakibatkan adaanya kesimpulan yang menyeleweng atau disebut biased
conclusion.
d. Distribusi Sampling
Distribusi Sampling adalah distribusi nilai statistik sampel-sampel.Jika statistik
yang ditinjau adalah mean dari masing-masing sampel, maka distribusi yang terbentuk
disebut distribusi mean-mean sampling (sampling distribution of the means).
Dengan demikian dapat juga diperoleh distribusi deviasi standard, varians,
median dari sampling.Masing-masing jenis distribusi sampling dapat dihitung ukuran-
ukuran statistik deskriptifnya (mean, range, deviasi standard, dan lain-lain)
Contoh
Jika besar populasi adalah 3 (N=3) ,misalkan A,B,C ,kemudian diambil sampel
berukuran 2 (n=2) maka akan diperoleh 3 sampel ,yaitu AB,BC,AC (sampelnya tanpa
pengambilan).
Dari ke -3 sampel tersebut dihitung rata-ratanya ,maka didapatkan 3 rata-rata sampel.
TIga rata-rata sampel tersebut membentuk suatu distribusi ,disebut distribusi sampling
rata-rata atau distribusi rata-rata sampel.Demikian pula dengan perhitungan simpangan
baku,varians,proporsi sampel akan membentuk simpangan baku,distribusi varians,dan
distribusi properti.
16
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut ,dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan.
b. Jenis-jenis populasi: populasi umum dan populasi target
c. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster)
yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.
d. Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah:
1. Ukuran populasi
2. Masalah biaya
3. Masalah waktu
4. Percobaan yang sifatnya merusak
5. Masalah ketelitian
6. Masalah ekonomis
e. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang representatif.
f. Teknik-teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
1. Probability/Random Sampling
2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
17
DAFTAR PUSTAKA
Arif Karseno et al.1985.Statistika I.Jakarta:Karunika
Hasan,M.iqbal.1999.Pokok-Pokok Materi statistika 2(Statistik Inferensif).Jakarta:Bumi
Aksara.
Sudijono,Anas.2001.Pengantar Statistika Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers
Furchan. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Powerpoint salah satu mahasiswa jurusan teknik kelautan FTK ITS 2011
Arsip salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Pendidikan Biologi
Arsip salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta , PAUD
http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html
http://dedyenha.blogspot.com/2012/03/makalah-populasi-dan-sampel.html

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
Gina Safitri
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampel
Aprinsya Panjaitan
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallis
BAIDILAH Baidilah
 

Mais procurados (20)

Penelitian kausal komparatif
Penelitian kausal komparatifPenelitian kausal komparatif
Penelitian kausal komparatif
 
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
 
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
 
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
Analisis komparasi, chi kuadrat, uji t, uji f
 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
statistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampelstatistika - populasi dan sampel
statistika - populasi dan sampel
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
 
Analisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallisAnalisis varian satu jalan krukal wallis
Analisis varian satu jalan krukal wallis
 

Semelhante a Populasi dan sampel

Makalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiMakalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasi
Rfebiola
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
Sadad Magrabi
 
Sampel dan populasi
Sampel dan populasiSampel dan populasi
Sampel dan populasi
imamhamzah
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
putralaksana
 

Semelhante a Populasi dan sampel (20)

Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4Populasi dan sampel makalah 4
Populasi dan sampel makalah 4
 
Makalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiMakalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasi
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Bbm 6
Bbm 6Bbm 6
Bbm 6
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Pertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptxPertemuan 2.pptx
Pertemuan 2.pptx
 
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
 
Sampel dan populasi
Sampel dan populasiSampel dan populasi
Sampel dan populasi
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
 
metode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitianmetode dan instrumen penelitian
metode dan instrumen penelitian
 
Presentasi biostatistik
Presentasi biostatistikPresentasi biostatistik
Presentasi biostatistik
 
Sampel dan populasi
Sampel dan populasiSampel dan populasi
Sampel dan populasi
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
Bab 5 dan 11 metode penelitian pendidikan karya sugiyono alfabeta-2017
 
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. SosElsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
 
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdfPopulasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
 
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxPP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
 

Mais de Dia Cahyawati

Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)
Dia Cahyawati
 
Jurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiJurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasi
Dia Cahyawati
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
Dia Cahyawati
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guru
Dia Cahyawati
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Dia Cahyawati
 
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-200909soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2007
Smp  -matematika_2007Smp  -matematika_2007
Smp -matematika_2007
Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2006
Smp  -matematika_2006Smp  -matematika_2006
Smp -matematika_2006
Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2005
Smp  -matematika_2005Smp  -matematika_2005
Smp -matematika_2005
Dia Cahyawati
 
Smp -matematika_2004
Smp  -matematika_2004Smp  -matematika_2004
Smp -matematika_2004
Dia Cahyawati
 
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Dia Cahyawati
 
Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1
Dia Cahyawati
 

Mais de Dia Cahyawati (20)

Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)Media pembelajaran (dilatasi)
Media pembelajaran (dilatasi)
 
Jurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasiJurnal pengembangan materi dilatasi
Jurnal pengembangan materi dilatasi
 
Makalah lengkap
Makalah lengkapMakalah lengkap
Makalah lengkap
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Peningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guruPeningkatan keprofesionalan guru
Peningkatan keprofesionalan guru
 
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
Ilmu%20 sosial%20dan%20budaya%201
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Trigonometri pptrad
Trigonometri pptradTrigonometri pptrad
Trigonometri pptrad
 
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-200909soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
09soal olimp-mat-tk-provinsi-2009
 
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-22-314-ali-lia-23
 
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
Soal un-matematika-smp-22-312-bimo-fajar-39-283
 
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
Soal un-matematika-smp-21-214-ali-lia-23
 
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
Soal un-matematika-smp-21-212-bimo-fajar-39
 
Smp -matematika_2007
Smp  -matematika_2007Smp  -matematika_2007
Smp -matematika_2007
 
Smp -matematika_2006
Smp  -matematika_2006Smp  -matematika_2006
Smp -matematika_2006
 
Smp -matematika_2005
Smp  -matematika_2005Smp  -matematika_2005
Smp -matematika_2005
 
Smp -matematika_2004
Smp  -matematika_2004Smp  -matematika_2004
Smp -matematika_2004
 
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
Soal un-matematika-smp-31-221-akmal-fajar-32
 
Matematika 3
Matematika 3Matematika 3
Matematika 3
 
Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1Pegangan belajar matematika 1
Pegangan belajar matematika 1
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Populasi dan sampel

  • 1. 1 METODE STATISTIKA I „Populasi dan Sampel‟ Disusun oleh : Yusrina Fitriani (06121408005) Fathan Bahtra (06121408015) Dia Cahyawati (06121408016) Winda Efrializa (06121408016) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2012/2013
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Metode Statistika ini yang berjudul "Populasi dan Sampel". Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah metode statistika di program studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratu ilma selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Statistika dan kepada segenap pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Palembang,1 Februari 2014 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................ 4 B. Perumusan masalah ................................................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 5 BAB IIPEMBAHASAN A. Populasi .................................................................................. 6 B. Sampel .................................................................................... 7 C. Teknik Sampling .................................................................... 9 D. Distribusi Sampling…………………………………………..14 BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
  • 4. 4 PENDAHULUAN Latar belakang masalah Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang. Dalam penelitian, langkah pertama dalam mendesain penelitian adalah menentukan populasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan kajian penelitian. Peneliti harus menetapkan grup tertentu yang akan diteliti sebelum kemudian menentukan sampel penelitian atau melakukan penelitian sensus. Sebagai peneliti, untuk dapat menentukan populasi dari penelitian yang akan dilakukan, dia harus terlebih dahulu mengetahui segala sesuatu tentang populasi dan sampel. Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai populasi, sampel dan teknik sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
  • 5. 5 Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (dapat mewakili). Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Untuk pengertian dan penjelasan lebih lanjut mengenai populasi,sampel,dan teknik sampling akan dibahas lebih lanjut pada tulisan ini. Rumusan masalah 1. Apa pengertian populasi? 2. Apakah jenis-jenis populasi? 3. Apa pengertian sampel? 4. Apakah alasan penelitian menggunakan sampel? 5. Apa teknik sampling? 6. Apakah teknik mengambil sampel? 7. Apa pengertian distribusi sampling? Tujuan pembuatan makalah 1. Menguraikan pengertian populasi dan sampel 2. Memaparkan jenis-jenis populasi 3. Menjelaskan alasan penelitian menggunakan sampel 4. Menguraikan pengertian teknik sampling 5. Menjelaskan teknik-teknik mengambil sampling 6. Menguraikan pengertian distribusi sampling
  • 6. 6 PEMBAHASAN A. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Drs. S. Margono (2004)). Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari Nawawi, 1993:141). Secara garis besar ,populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu,jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian).objek atau nilai disebut unit analaisis atau elemen populasi.Unit analisis dapat berupa orang ,perusahaa,hasil,produksi,rumah tangga,dan tanah pertanian. Menurut Drs. S. Margono (2004), populasi dapat di bedakan sebagai berikut: a. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 22 orang mahasiswa Pendidikan Matematika UNSRI angkatan 2012 (Kampus Palembang), dengan karakteristik: 3 orang mahasiswa laki-laki dan 19 orang perempuan, dan lain-lain. b. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat di temukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat di nyatakan dalan bentuk jumlah secara kuantitatif. Misalnya guru di Indonesia, yang berarti harus dihitung jumlahnya sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat di hitung, hanya dapat di gambarkan suatu jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang, dan yang akan menjadi guru. Populasi ini di sebut juga parameter. Selain itu, populasi dapat di bedakan ke dalam hal berikut ini:
  • 7. 7 a. Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batas- batasnya di tetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas, misal data mahasiswa Pendidikan Matematika 2012 UNSRI kampus Palembang (Data tahun 2014); berumur 18-20 tahun, 21 mahasiswa masuk jalur USM dan 1 mahasiswa masuk jalur SNMPTN, dll. b. Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, mahasiswa sebanyak 22 orang (seluruh) di UNSRI kampus Palembang angkatan 2012 terdiri dari mahasiswa yang memiliki karakteristik yang telah di tetapkan dalam populasi teoritis. Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di bedakan ke dalam sifat berikut ini: a. Populasi yang bersifat homogen, populasi dikatakan homogen apabila unsur- unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang sama satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta. Misalnya, seseorang mahasiswa matematika ingin mengetahui pola bilangan ganjil, maka ia cukup mengambil satu contoh bilangan ganjil. Mahasiswa tersebut tidak perlu mengambila seluruh bilangan ganjil, karena baik satu ataupun seluruh hasilnya akan sama saja. b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen. B. Sampel Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya atau sebagai percontohan yang diambil dari populasi (Wardi Bachtiar). Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber informasi tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian (Frankle, 2008 h. 107).
  • 8. 8 Secara garis besar ,sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas ,dan lengkap yang dianggap bias mewakili populasi.Objek atau nilai yang akan diteliti dalam sampel disebut unit sampel .Unit sampel mungkin sama dengan unit analisis,tetapi mungkin juga tidak. Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel beikut ini a. Ukuran populasi Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu.demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar . Misal, tidak praktis untuk mengumpulkan data IPK terakhir dari populasi seluruh mahasiswa pendidikan Matematika angkatan 2012 yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya. b. Masalah biaya Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih –lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya. c. Masalah waktu Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu,apabila waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,dalam hal ini, lebih cepat. d. Percobaan yang sifatnya merusak Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
  • 9. 9 e. Masalah ketelitian Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian. f. Masalah ekonomis Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya ,waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi (sudjana, 1975:159-161); ( Hadari Nawawi,1923: 146-148). c. Teknik sampling Teknik sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.Cara pengumpumpulan data yang lain adalah sensus.Sensus adalah cara pengumpulan data yang mengambil setiap elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi. Untuk sesuatu hal maka sensus dilaksanakan ,tetapi Karena sesuatu hal pula mungkin sensus tidak dapat dilaksanakan dan kemudian dipilih sampling .Alasan – alasan dipilihnya sampling sebagai berikut : 1. Objek penelitian yang homogeny Dalam menghadapi objek penelitian yang homogeny atau 100% sama,sensus tidak perlu dilaksanakan,cukup hanya dengan melakukan sampling untuk memperoleh data yang diperlukan.Contoh objek yang bersifat homogeny ialah :darah dalam tubuh seseorang ,dan kadar garam air laut. 2. Objek penelitian yang mudah rusak Dalam menghadapi objek pnelitian yang mudah rusak ,sensus tidak mungkin dilakukan sebab akan merusak objek yang akan diteliti. Contoh :
  • 10. 10 Penlitian mengenai rasa jeruk tidak mungkin dilakukan mencicipi satu per satu jeruk satu kebun. 3. Penghematan biaya dan waktu Biaya yang dikeluarkan untuk dilakukan sensus lebih jauh lebih besar dibandingkan dengan sampling,sehingga penggunaan sensus banyak menimbulkan pemborosan,sedangkan penggunaan sensus banyak menimbulkan pemborosan,sedangkan penggunaan sampling lebih efisien .Hal ini disebabkan pada sensus objek yang diteliti jauh lebih banyak dibandingkan objek yang akan diteliti pada sampling.Demikian pula halnya dengan waktu .Waktu yang digunakan untuk melakukan sensus lebih lama dibandingkan dengan waktu dibandingkan waktu yang dilaksanakan untuk mendapatkan sampling. 4. Masalah ketelitian Pada sensus objek yang harus diteliti,lebih banyak dibandingkan dengan pada sampling,sehingga keakuratan hasil penelitiannya juga lebih kecil daripada sampling.Pengalaman mengatakan bahwa semakin banyak yang diteliti,semakin kurang pule ketelitian yang dihasilkan. 5. Ukuran populasi Seperti diketahui bahwa berdasarkan ukurannya populasi dapat berupa populasi berhingga dan populasi tak berhingga.Untuk populasi tak berhingga yaitu populasi yang memiliki banyak objek tidak berhingga banyak sensus tidak mungkin dilakukan.Untuk populasi berhingga,tetapi memiliki objek yang sedemikian besarnya,sensus juga sulit untuk dilaksanaka n.Untuk keadaan seperti itu ,sampling lebih cocok untuk digunakan. 6. Faktor ekonomis Faktor ekonomis diartikan apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya,waktu,dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penelitian tersebut .Jika tidak ,mengapa harus dilakukan sensus yang memakan baiay,waktu,dan tenaga yang banyak sebagai alternatifnya dilakukan sampling. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling .
  • 11. 11 Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol). A. Probability/Random Sampling Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi, baik secara individu maupun kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam praktek. 1. Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. 2. Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Misalnya prodi Matematika UNSRI, terdapat beberapa tingkatan semester. Jika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian. 3. Cluster Sampling atau Sampel Gugus Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung pada semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
  • 12. 12 B. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. 1. Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau juga captive sample (man-on-the-street). Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif. 2. Purposive Sampling Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya, untuk memperoleh data tentang bagaimana keadaan atau karakteristik suatu Prodi di FKIP UNSRI, maka Kaprodi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”. 3. Quota Sampling Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklassifikasikan dalam
  • 13. 13 beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu pada setiap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung oada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan. 4. Snowball Sampling – Sampel Bola Salju Teknik ini adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelindingyang lama-lama menjadi besar. Teknik ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. 5. Systematic Sampling atau Sampel Sistematis Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”. Misalnya, setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal “keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung Pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 mahasiswa. Sampel yang akan diambil adalah 250 mahasiswa dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25. 6. Area Sampling atau Sampel Wilayah Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Misalnya, dalam penelitian pendidikan kita mengadakan penelitian acak terhadap wilayah-wilayah pendidikan dari suatu populasi atau kota, kemudian terhadap sekolah-sekolah, lalu kelas-kelas dan akhirnya para siswa. Teknik untuk mengambil sampel : 1. Daerah generalisasi
  • 14. 14 Yang pentinga disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai daerah generalisasi, selanjutnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah penelitiannya. Di sampling itu, yang penting adalah : “ kalau yang diselidiki hanya satu prodi saja, jangan diperluas sampai prodi-prodi lainnya apalagi menyimpulkan untuk fakultas-fakultas lain”. 2. Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya Bila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti penegasan tentang sifat-sifat populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya valliditas dan reabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu, haruslah ditentukan terlebih dahulu luas dan sifat-sifat populasi, dan memberikan batas-batas yang tegas, kemudian menetapkan sampelnya. Jangan terjadi kebalikannya,yaitu menetapkan populasilah yang lebih dahulu baru kemudian sampelnya. 3. Sumber-sumber informasi tentang populasi Untuk mengetahui ciri-ciri populasinya secara terperinci dapat diperoleh melalui bermacam-macam sumber informasi tentang populasi tersebut. Meskipun demikia, haruslah diteliti kembali apakah informasi tersebut telah menunjukkan validitasnya (kesahihan) . Hal itu perlu karena jangan sampai terjadi data tahun 1954 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun 1965, misalnya bila tahun 1954 tercatat jumlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 4 orang, maka pada tahun 1965 jumlah anak rata-rata mungkin tidak seperti itu (4 orang). 4. Menetapkan besar kecilnya sampel Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah penelitian, memang tidak ada ketentuan yang pasti. 5. Menetapkan teknik sampling Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang tidak mewakili populasi atau disebut juga dengan sample yang menyeleweng. Pengambilan sampel yang menyeleweng disebut : biased sampling. Biased sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu golongan populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan kepada seluruh populasi.Contoh : misalnya mengadakan penelitian tentang penghasilan rata-rata orang indonesia hanya diambil sample yang kaya raya
  • 15. 15 saja, ataupun hanya yang melarst ? miskin saja. Dengan sendiriny akan mengakibatkan adaanya kesimpulan yang menyeleweng atau disebut biased conclusion. d. Distribusi Sampling Distribusi Sampling adalah distribusi nilai statistik sampel-sampel.Jika statistik yang ditinjau adalah mean dari masing-masing sampel, maka distribusi yang terbentuk disebut distribusi mean-mean sampling (sampling distribution of the means). Dengan demikian dapat juga diperoleh distribusi deviasi standard, varians, median dari sampling.Masing-masing jenis distribusi sampling dapat dihitung ukuran- ukuran statistik deskriptifnya (mean, range, deviasi standard, dan lain-lain) Contoh Jika besar populasi adalah 3 (N=3) ,misalkan A,B,C ,kemudian diambil sampel berukuran 2 (n=2) maka akan diperoleh 3 sampel ,yaitu AB,BC,AC (sampelnya tanpa pengambilan). Dari ke -3 sampel tersebut dihitung rata-ratanya ,maka didapatkan 3 rata-rata sampel. TIga rata-rata sampel tersebut membentuk suatu distribusi ,disebut distribusi sampling rata-rata atau distribusi rata-rata sampel.Demikian pula dengan perhitungan simpangan baku,varians,proporsi sampel akan membentuk simpangan baku,distribusi varians,dan distribusi properti.
  • 16. 16 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tersebut ,dapat ditarik kesimpulan bahwa: a. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. b. Jenis-jenis populasi: populasi umum dan populasi target c. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. d. Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah: 1. Ukuran populasi 2. Masalah biaya 3. Masalah waktu 4. Percobaan yang sifatnya merusak 5. Masalah ketelitian 6. Masalah ekonomis e. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. f. Teknik-teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel 1. Probability/Random Sampling 2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Arif Karseno et al.1985.Statistika I.Jakarta:Karunika Hasan,M.iqbal.1999.Pokok-Pokok Materi statistika 2(Statistik Inferensif).Jakarta:Bumi Aksara. Sudijono,Anas.2001.Pengantar Statistika Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers Furchan. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Powerpoint salah satu mahasiswa jurusan teknik kelautan FTK ITS 2011 Arsip salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Pendidikan Biologi Arsip salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta , PAUD http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html http://dedyenha.blogspot.com/2012/03/makalah-populasi-dan-sampel.html