1. Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu :
Drs. Didi Tahjuddin, M.Pd.
Konsep dan Teori Administrasi Pendidikan
Present by:
Haris Maulana Putra, NIM 06111404009
2. Teori Administrasi
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama
terdapat dimana-mana selama ada manusia
yang hidup dan berkerjasama dalam
kelompok. Jika kita melihat sebuah pabrik
berkerja menghasilkan semacam benda
sebagai produknya, maka disitu kita melihat
adminstrasi
3. Slamet Wijadi Atmosudarmo (1961) mengemukkan
bahwa pengertian administrasi dapat ditinjau dari
sudut:
(1) Intitusional, yaitu keseluruhan orang atau kelompok
orang-orang sebagai suatu kesatuan menjalankan
proses kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
bersama.
(2) fungsional, yaitu segala kegiatan dan tindakan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan termasuk tindakan
untuk menentukan tujuan.
(3) administrasi sebagai proses, yaitu keseluruhan proses
yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-
pemikiran,pengaturan-pengaturan sejak dari
penentuan tujuan sampai penyenggaraan sehingga
tercapai tujuan.
4. Ilmu administrasi dikemukakan beberapa
pendapat ahli
1 Henry Fayol (1841-1929)
Ilmuwan manajemen Perancis disebut juga Bapak teori manajemen
operasional mengemukakan bahwa administrasi adalah fungsional dalam
organisasi niaga yang unsur-unsurnya adalah
perencanaan, pengeorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian, dan pengawasaan.
2 Dwight Waldo (1955)
Ahli administrasi mengemukakan bahwa administrasi adalah suatu bentuk
daya upaya manusia yang kooperatif, yang mempunyai tingkat rasionalitas
yang tinggi.
3 John M Fiffner(1960)
Mengemukakan administrasi adalah suatu kegiatan proses terutama
mengenai cara-cara (alat-alat) sarana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Administrasi, juga dapat dirumuskan sebagai
pengeorganisasian dan pengarahan sumber daya manusia, tenaga
kerja, dan materi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
5. Kedudukan Ilmu Administrasi dalam
Ilmu Pengetahuan
Artinya ilmu-ilmu sosial bukanlah ilmu yang
mengukur suatu objek dengan hasil yang
pasti, tetapi dapat diprediksi
kecenderungannya meskipun tidak
pasti, tetapi informasi dan fakta dalam
informasi dapat dijadikan pertimbangan untuk
penentuan kebijakan bagi para pengambil
kebijakan.
6. Pengertian dan dasar Administrasi
Administrasi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari penataan sumberdaya yaitu
manusia, kulikulum, atau sumber belajar dan
fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan
secara optimal dan penciptaan suasana yang
baik bagi manusia yang turut serta dalam
mencapai tujuan pendidikan yang disepakati.
7. Fungsi –fungsi Administrasi
pendidikan
a. fungsi perencanaan
b. Fungsi pengorganisasian
c. Fungsi Penggerakan (Actuating)
d. Fungsi Pengkoordinasian
e. Fungsi Pengarahan.
f. Fungsi Pengawasan.
8. Elemen Birokrasi dan Kecenderungan
di Sekolah
Birokrasi menurut Weber (1947) dicirikan
(1) divisi pekerjaan dan alokasi tanggung jawab
yang spesifik;
(2) adanya level hierarkhi otoritas;
(3) adanya kebijakan peraturan, dan regurasi
tertulis;
(4) impersonal yaitu biokrasi ada pengembangan
dan perpanjangan karier administrasi.
9. Manajemen Berbasis Sekolah
• Reformasi sekolah atau school reform merupakan
suatu perubahan ke arah peningkatan mutu dalam
konteks manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah.
• Penataan sekolah melalui MBS yang diartikan sebagai
wujud dari reformasi pendidikan, di arahkan untuk
meredesain dan memodifikasi struktur pemerintah ke
sekolah dengan konsep pemeberdayaan sekolah. Fokus
pemberdayaan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan otonomi dan profesionalisme sekolah
dalam bidang kependidikan yang pada gilirannya
menjadi kualitas pendidikan.
10. Pengelolaan Kelas
• Keberhasilan guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran tidak saja menuntut kemampuan
menguasai materi, strategi dan metode
mengajar, menggunakan media alat
pembelajaran. Tetapi guru melaksanakan tugas
profesionalnya dituntut kemampuan lainya, yaitu
menyediakan atau menciptakan situasi dan
kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan.
•
11. Tipe Kepemimpinan Guru di Kelas
• Aspek-aspek tersebut dipengaruhi oleh
kegiatan belajar mengajar dkelas, guru
berperan seorang pemimpin. Tipe
kepemimpinan seorang (guru) akan mewarnai
suasana organisasi / kelas yang dipimpinnya.
•
12. .Penciptaan Kondisi Sosio-Emosional
di Kelas.
• Guru-guru dalam melaksanakan pengelolaan
kelas berkaitan dengan penciptaan kondisi
sosio-emosional yang kondusif, juga berusaha
melakukan pembinaan “raport,” artinya ia
berusaha dengan sungguh-sungguh
mengadakan pembinaan yang baik dengan
siswa dalam kelas saat pelaksanaan PBM.
13. Iklim Kelas yang Demokratis
• Iklim dapat dipandang pada satu pihak sebagai
karakteristik abadi yang mencirikan suatu kelas
tertentu, yang membedakannya dari kelas yang
lain, dan mempengaruhi perilaku guru
• Sehingga dapat ditegaskan bahwa sekolah sebagai
organisasi kerja terdiri dari beberapa kelas baik
berjenjang berdasarkan tingkat, maupun pararel pada
kelas yang setingkat. Setiap kelas merupakan unit kerja
yang berdiri sendiri dan berkedudukan sebagai sub
system yang menjadi bagian dari sebuah sekolah
sebagai total system.