SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Assalammualaik
um
BAB 8
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
Nama : Yuniarti
NIM : 06111404022
Dosen pembimbing :
1. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd
2. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd
Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah
bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik
untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan
kemampuan masing-masing.
Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana memberikan
kemudahan belajar kepada peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi
dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi perubahan prilaku sesuai
dengan yang dikemekakan dalam standar isi (SI) dan standar kompetensi
lulusan (SKL).
A. Hakikat Implementasi KTSP
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak,
baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap.
Berdasarkan definisi implementasi tersebut, implementasi kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu
proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu
aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat
kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Implementasi kurikulum setidaknya dipengruhi oleh tiga faktor
berikut :
a. Karakteristik kurikulum : yang mencakup ruang lingkup ide baru
suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan.
b. Strategi implementasi : yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran loka
karya penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan – kegiatan yang
dapat mendorong.
c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta
kemempuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam
pembelajaran.
Mars (1998) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi
implementasi kurikulum yaitu :
1. Dukungan kepala sekolah
2. Dukungan rekan sejawat guru
3. Dan dukungan internal yang datang dari dalam diri guru
sendiri
Dari berbagai faktor tersebut guru merupakan faktor penentu
disanping faktor-faktor lain.Dengan kata lain, keberhasilan
implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan disekolah sangat
ditentukan oleh guru karena bagaimanapun baiknya sarana
pendidikan jika guru tidak memahami dan melaksanakan tugas
dengan baik hasil implementasi kurikulum tidak akan memuaskan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih
baik. Dalam hal ini tugas guru yang paling utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan
prilaku tersebut. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup
tiga kegiatan, yakni:
1. pembukaan
2. pembentukan kompetensi
3. pembentukan kompetensi, dan penutup
1. Pembukaan
Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai
atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu
kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta
didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk
belajar. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
a. Menghubungkan kompetensi yang telah dimiliki peserta didik dengan materi
yang akan disajikan.
b. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi yang
dipelajari.
c. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas yang
harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
d. Mendayagunakan media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan
materi yang disajikan.
e. Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman peserta didik
terhadap pembelajaran yang telah lalu maupun untuk menjagai kemampuan
awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
Di samping upaya-upaya diatas, dalam implementasi KTSP banyak cara yang
dapat dilakukan guru untuk memulai suatu pembukaan pembelajaran, antara lain
melalui pembinaan keakraban, dan pretes.
a. Pembinaan Keakraban.
Pembinaan keakraban bertujuan untuk
mengkondisikan para peserta didik agar
mereka siap belajar dan agar mereka
saling mengenal terlebih dahulu antara
yang satu dengan yang lain.
b. Pretes (tes awal)
Setelah pembinaan keakraban, kegiatan
dilanjutkan dengan pretes. Pretes adalah
tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan
pembelajaran dan pembentukan
kompetensi dimulai, sebagai penjajakan
terhadap kemampuan peserta didik
terhadap pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2. Pembentukan Kompetensi
Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti
pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian informasi tentang
materi pokok atau materi standar, membahas materi standar untuk
membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar
pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau
memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Pembentukan
kompetensi mencakup berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh
peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk mewujudkan standar
kompetensi kompetensi dasar. Hal ini ditempuh melalui berbagai
cara, bergantung kepada situasi, kondisi, kebutuhan serta
kemampuan peserta didik.
Prosedur yang ditempuh dalam pembentukan kompetensi adalah sebagai berikut :
 Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah ditangkap dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan standar kompetensi minimal (SKM) yang
harus dicapai peserta didik .
Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis, materi pokok dikemukakan
dengan jelas atau ditulis dipapan tullis.
Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa Hand out dan fotokopi beberapa
bahan yang akan dipelajari.
Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas
tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik.
Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembaran kegiatan,
sekaligus mamberiakn bantuan dan arahan bagi mereka yang menghadapi kesulitan belajar.
Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu
guru menjelaskan setiap jawabannya.
Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik. Jika ada yang kurang jelas,
guru memberi kesempatan bertanya, tugas, atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih
lanjut.
3. Penutup
Penutup bagian bagian akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran, untuk
kepentingan tersebut, guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menarik kesimpulan mengenai materi yan gtelah dipelajari.
b. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan
keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang
harus dikerjakan (baik tugas individual maupun tugas kelompok) sesuai dengan pokok
bahasan yang telah dipelajari
d. Memberikan postes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.
Dalam implementasi KTSP, kegiatan menutup pembelajaran (penutup) perIu dilakukan
secara profesional, agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan menimbulkan kesan
yang menyenangkan. Untuk kepentingan tersebut, berikut di kemukakan beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk menutup pembelajaran, antara lain dengan
meninjau kembali materi yang telah diajarkan, mengadakan evaluasi, dan memberikan
tindak lanjut terhadap materi yang telah dipelajari.
C. Pengembangan Aktivitas dan Kreativitas, Peserta Didik
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik
melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya sering kali data tidak
sadar bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan
kreativitas peserta didik.
Peningkatan kualitas pembelajaran dalam implementasi KTSP menuntut kemandirian guru untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar para peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan
kreativitas belajar secara optimal, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dari berbagai
pengalaman dan pengliatan terhadap perilaku peserta didik dalam pembelajaran, aktivitas dan kreativitas
dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan
pengawasan yang tidak terlalu ketat. Penerapannya dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1. Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri peserta didik, serta mengurangi perasaan-
perasaan yang kurang menyenangkan.
2. Memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi secara aktif dan terarah.
3. Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan penilaian hasilnya.
4. Membenikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5. Melibatkan mereka secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran
secara keseluruhan.
D. Pembinaan Disiplin Sekolah
Tidak sedikit pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, maupun peserta
didik, mulai dari penyalahgunaan dana bantuan operasional oleh kepala sekolah,
pembocoran soal atau kunci jawaban oleh guru yang bermuara pada tawuran dan
perkelahian pelajar. Semua itu disebabkan antara lain karena kurangnya atau
lemahnya dispilin yang memerlukan pembinaan
Banyaknya perilaku negatif dan penyimpangan di sekolah menunjukkan pentingnya
disiplin sekolah. Dalam hal ini, guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang
baik, harus menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu
menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik, terutama disiplin diri.
Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu melakukan tiga hal sebagai berikut:
1. Membantu peserta didik mengembangkan pola perilaku untuk dirinya.
2. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin.
3. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran guru dituntut untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mempelajari pengalaman peserta didik di sekolah melalui kartu catatan komulatif
2. Mempelajari nama-nama peserta didik secara langsung, misalnya melalui daftar hadir
di kelas.
3. Memberikan tugas yang jelas, dapat dipahami, sederhana dan tidak bertele-tele.
4. Menyiapkan kegiatan sehari-hari agar apa yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai
dengan yang direncanakan, tidak terjadi banyak penyimpangan.
5. Berdiri di dekat pintu pada waktu mulai pergantian pembelajaran agar peserta didik
tetap berada dalam posisinya sampai pembelajaran berikutnya dilaksanakan.
6. Bergairah dan semangat dalam melakukan pembelajaran, agar dijadikan teladan oleh
peserta didik.
7. Berbuat sesuatu yang berbeda dan bervariasi, jangan monoton sehingga membantu
disiplin dan gairah belajar peserta didik.
8. Menyesuaikan argumentasi dengan kemampuan peserta didik, jangan memaksakan
peserta didik sesuai dengan pemahaman guru, atau mengukur peserta didik dari
kemampuan gurunya.
9. Membuat peraturan yang jelas dan tegas agar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
oleh peserta didik dan lingkungannya.
E. Peningkatan
Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah
satu faktor yang turut
menentukan keefektifan
dan pembelajaran, karena
peserta didik akan belajar
dengan sungguh-sungguh
apabila memiliki motivasi
yang tinggi. Dengan
demikian seorang peserta
didik akan belajar dengan
baik apabila ada faktor
pendorongnya
(motivasi), baik yang datang
dari dalam maupun yang
datang dari luar.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar yakni :
a. Kehangatan dan Semangat
Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah,
penuh semangat, dan hangat dalam berinteraksi
dalam peserta didik. Sikap demikian akan
membangkitkan motivasi belajar, rasa senang,
rasa senang dan semangat peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran dan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
b. Membangkitkan Rasa Ingin Tahu
membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri
setiap peserta didik, guru dapat melakukan
berbagai kegiatan, antara lain memberikan
cerita yang menimbulakn rasa penasaran
c. Memerhatikan minat belajar peserta didik
Agar proses belajar dapat membangkitkan
motivasi belajar maka apa yang disajikan harus
sesuai dengan minat peserta didik. Karena
setiap peserta didik memiliki perbedaan
Terimakasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANIna Wati
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiZemzom Zamil
 
23 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__0104
23 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__010423 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__0104
23 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__0104Om Jun
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)PratiwiKartikaSari
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduJagal Bilowo
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANFAJAR MENTARI
 
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)Asep Hidayat
 
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANPEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANNASuprawoto Sunardjo
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatifeli priyatna laidan
 
Tugas sbm
Tugas sbmTugas sbm
Tugas sbmgelleng
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3NikenDwi15
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranHaristian Sahroni Putra
 
Rph makro pengajaran
Rph makro pengajaranRph makro pengajaran
Rph makro pengajaranAhmad NazRi
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...Irma Mustika Sari
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudartoOky Sudarto
 

Mais procurados (17)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
Pts sufyan medan ii
Pts sufyan medan iiPts sufyan medan ii
Pts sufyan medan ii
 
23 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__0104
23 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__010423 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__0104
23 juknis-pembelajaran-tuntas-remedial-pengayaan --isi-revisi__0104
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
 
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
15 model model-pembelajaran_inovatif (1)
 
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANPEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
Etika Profesi_3 kompetensi guru
Etika Profesi_3 kompetensi guruEtika Profesi_3 kompetensi guru
Etika Profesi_3 kompetensi guru
 
Tugas sbm
Tugas sbmTugas sbm
Tugas sbm
 
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
Makalah microteaching (teori belajar) 4 c_kel 3
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka PelajaranMicro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
 
Rph makro pengajaran
Rph makro pengajaranRph makro pengajaran
Rph makro pengajaran
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
 
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudartoPenelitian  tindakan  sekolah p pt_oky sudarto
Penelitian tindakan sekolah p pt_oky sudarto
 

Semelhante a 22. yuniarti (06111404022)

PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANFitri Yusmaniah
 
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi-Umi-Bimawati
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranRAHMANULJA
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)WARIKI
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxdhienas
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)Dewi_Sejarah
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...guestc6f390
 
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppKinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppawankha
 

Semelhante a 22. yuniarti (06111404022) (20)

Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARANPERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
 
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsiNovi umi bimawati 10410205 pbsi
Novi umi bimawati 10410205 pbsi
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptxPPT KELOMPOK I.pptx
PPT KELOMPOK I.pptx
 
Power Ai
Power AiPower Ai
Power Ai
 
P O W E R A I
P O W E R  A IP O W E R  A I
P O W E R A I
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
 
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppKinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 

Mais de Dewi_Sejarah

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahDewi_Sejarah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALDewi_Sejarah
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismeDewi_Sejarah
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanDewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataDewi_Sejarah
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Dewi_Sejarah
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiDewi_Sejarah
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoDewi_Sejarah
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoDewi_Sejarah
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPDewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individuDewi_Sejarah
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoDewi_Sejarah
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARDewi_Sejarah
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VDewi_Sejarah
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarahDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyDewi_Sejarah
 

Mais de Dewi_Sejarah (20)

PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap PenjajahPPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
PPT Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
PPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik PendidikanPPT Statistik Pendidikan
PPT Statistik Pendidikan
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Ppt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kataPpt model pembelajaran tebak kata
Ppt model pembelajaran tebak kata
 
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
Ppt Ilmu kealamiahan dasar 2
 
Ppt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografiPpt dasar2 geografi
Ppt dasar2 geografi
 
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. KartosuwiryoSejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
Sejarah Jejak Perjuangan S.M. Kartosuwiryo
 
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban KunoMakalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
Makalah Sejarah Politik Peradaban Kuno
 
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPPPpt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
Ppt Evaluasi Pembelajaran Model CIPP
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA V
 
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarahStoryboard dewi setyawati   movie maker kehidupan zaman prasejarah
Storyboard dewi setyawati movie maker kehidupan zaman prasejarah
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 

22. yuniarti (06111404022)

  • 1. Assalammualaik um BAB 8 IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Nama : Yuniarti NIM : 06111404022 Dosen pembimbing : 1. Drs. Didi Tahyudin, M.Pd 2. Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd
  • 2. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi perubahan prilaku sesuai dengan yang dikemekakan dalam standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL).
  • 3. A. Hakikat Implementasi KTSP Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Berdasarkan definisi implementasi tersebut, implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
  • 4. Implementasi kurikulum setidaknya dipengruhi oleh tiga faktor berikut : a. Karakteristik kurikulum : yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna dilapangan. b. Strategi implementasi : yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran loka karya penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan – kegiatan yang dapat mendorong. c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kemempuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.
  • 5. Mars (1998) mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum yaitu : 1. Dukungan kepala sekolah 2. Dukungan rekan sejawat guru 3. Dan dukungan internal yang datang dari dalam diri guru sendiri Dari berbagai faktor tersebut guru merupakan faktor penentu disanping faktor-faktor lain.Dengan kata lain, keberhasilan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh guru karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan jika guru tidak memahami dan melaksanakan tugas dengan baik hasil implementasi kurikulum tidak akan memuaskan.
  • 6. B. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam hal ini akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Dalam hal ini tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku tersebut. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yakni: 1. pembukaan 2. pembentukan kompetensi 3. pembentukan kompetensi, dan penutup
  • 7. 1. Pembukaan Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk belajar. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. Menghubungkan kompetensi yang telah dimiliki peserta didik dengan materi yang akan disajikan. b. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis besar materi yang dipelajari. c. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. d. Mendayagunakan media dan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan. e. Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang telah lalu maupun untuk menjagai kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
  • 8. Di samping upaya-upaya diatas, dalam implementasi KTSP banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk memulai suatu pembukaan pembelajaran, antara lain melalui pembinaan keakraban, dan pretes. a. Pembinaan Keakraban. Pembinaan keakraban bertujuan untuk mengkondisikan para peserta didik agar mereka siap belajar dan agar mereka saling mengenal terlebih dahulu antara yang satu dengan yang lain. b. Pretes (tes awal) Setelah pembinaan keakraban, kegiatan dilanjutkan dengan pretes. Pretes adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi dimulai, sebagai penjajakan terhadap kemampuan peserta didik terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan.
  • 9. 2. Pembentukan Kompetensi Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian informasi tentang materi pokok atau materi standar, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Pembentukan kompetensi mencakup berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk mewujudkan standar kompetensi kompetensi dasar. Hal ini ditempuh melalui berbagai cara, bergantung kepada situasi, kondisi, kebutuhan serta kemampuan peserta didik.
  • 10. Prosedur yang ditempuh dalam pembentukan kompetensi adalah sebagai berikut :  Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah ditangkap dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan standar kompetensi minimal (SKM) yang harus dicapai peserta didik . Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis, materi pokok dikemukakan dengan jelas atau ditulis dipapan tullis. Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa Hand out dan fotokopi beberapa bahan yang akan dipelajari. Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik. Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembaran kegiatan, sekaligus mamberiakn bantuan dan arahan bagi mereka yang menghadapi kesulitan belajar. Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya. Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik. Jika ada yang kurang jelas, guru memberi kesempatan bertanya, tugas, atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut.
  • 11. 3. Penutup Penutup bagian bagian akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran, untuk kepentingan tersebut, guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Menarik kesimpulan mengenai materi yan gtelah dipelajari. b. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan. c. Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan (baik tugas individual maupun tugas kelompok) sesuai dengan pokok bahasan yang telah dipelajari d. Memberikan postes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan. Dalam implementasi KTSP, kegiatan menutup pembelajaran (penutup) perIu dilakukan secara profesional, agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan menimbulkan kesan yang menyenangkan. Untuk kepentingan tersebut, berikut di kemukakan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk menutup pembelajaran, antara lain dengan meninjau kembali materi yang telah diajarkan, mengadakan evaluasi, dan memberikan tindak lanjut terhadap materi yang telah dipelajari.
  • 12. C. Pengembangan Aktivitas dan Kreativitas, Peserta Didik Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun dalam pelaksanaannya sering kali data tidak sadar bahwa masih banyak kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik. Peningkatan kualitas pembelajaran dalam implementasi KTSP menuntut kemandirian guru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar para peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajar secara optimal, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dari berbagai pengalaman dan pengliatan terhadap perilaku peserta didik dalam pembelajaran, aktivitas dan kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat. Penerapannya dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara berikut: 1. Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri peserta didik, serta mengurangi perasaan- perasaan yang kurang menyenangkan. 2. Memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi secara aktif dan terarah. 3. Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan penilaian hasilnya. 4. Membenikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter. 5. Melibatkan mereka secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
  • 13. D. Pembinaan Disiplin Sekolah Tidak sedikit pelanggaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, maupun peserta didik, mulai dari penyalahgunaan dana bantuan operasional oleh kepala sekolah, pembocoran soal atau kunci jawaban oleh guru yang bermuara pada tawuran dan perkelahian pelajar. Semua itu disebabkan antara lain karena kurangnya atau lemahnya dispilin yang memerlukan pembinaan Banyaknya perilaku negatif dan penyimpangan di sekolah menunjukkan pentingnya disiplin sekolah. Dalam hal ini, guru bertanggung jawab mengarahkan pada yang baik, harus menjadi contoh, sabar, dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri peserta didik, terutama disiplin diri. Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu melakukan tiga hal sebagai berikut: 1. Membantu peserta didik mengembangkan pola perilaku untuk dirinya. 2. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin. 3. Membantu peserta didik meningkatkan standar perilakunya.
  • 14. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran guru dituntut untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mempelajari pengalaman peserta didik di sekolah melalui kartu catatan komulatif 2. Mempelajari nama-nama peserta didik secara langsung, misalnya melalui daftar hadir di kelas. 3. Memberikan tugas yang jelas, dapat dipahami, sederhana dan tidak bertele-tele. 4. Menyiapkan kegiatan sehari-hari agar apa yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, tidak terjadi banyak penyimpangan. 5. Berdiri di dekat pintu pada waktu mulai pergantian pembelajaran agar peserta didik tetap berada dalam posisinya sampai pembelajaran berikutnya dilaksanakan. 6. Bergairah dan semangat dalam melakukan pembelajaran, agar dijadikan teladan oleh peserta didik. 7. Berbuat sesuatu yang berbeda dan bervariasi, jangan monoton sehingga membantu disiplin dan gairah belajar peserta didik. 8. Menyesuaikan argumentasi dengan kemampuan peserta didik, jangan memaksakan peserta didik sesuai dengan pemahaman guru, atau mengukur peserta didik dari kemampuan gurunya. 9. Membuat peraturan yang jelas dan tegas agar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik dan lingkungannya.
  • 15. E. Peningkatan Motivasi Belajar Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan dan pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Dengan demikian seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor pendorongnya (motivasi), baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar yakni : a. Kehangatan dan Semangat Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat, dan hangat dalam berinteraksi dalam peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang, rasa senang dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. b. Membangkitkan Rasa Ingin Tahu membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri setiap peserta didik, guru dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain memberikan cerita yang menimbulakn rasa penasaran c. Memerhatikan minat belajar peserta didik Agar proses belajar dapat membangkitkan motivasi belajar maka apa yang disajikan harus sesuai dengan minat peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki perbedaan